BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Data Center II.1.1 Pengertian Data Center Data Center merupakan fasilitas yang digunakan untuk penempatan beberapa kumpulan server dan komponen-komponen terkaitnya, seperti sistem telekomunikasi, dan penyimpanan data. Fasilitas ini biasanya mencakup juga catur daya redundan atau cadangan, koneksi komunikasi data redundan, pengontrol lingkungan (mis. AC, Ventilasi), pencegah bahaya kebakaran, serta piranti keamanan fisik. Data center dikelola oleh administrator. Pengelolaan data center yang baik diperlukan guna mendukung seluruh kinerja dari jaringan, dari pemakaian aplikasi, oleh karena itu aturan dan standar pengukuran merupakan hal yang penting dari administrasi Data Center. Beberapa tahun ini data center menjadi pembahasan yang ramai, yang sebelumnya data center bukan merupakan bahasan yang perlu di bahas lebih dalam secara teori, tetapi kebutuhan akan informasi dari pengolahan data center yang baik membuat pakar-pakar jaringan akhirnya memutuskan untuk membahas data center lebih dalam beserta perancangan data center dalam Infrastruktur TI sendiri. Servis utama yang secara umum diberikan oleh data center adalah sebagai berikut: 6

2 7 Gambar 2.1 Service Data Center 1. Infrastruktur yang Menjamin Kelangsungan Bisnis (Business Continuance Infrastructure) Aspek-aspek yang mendukung kelangsungan bisnis ketika terjadi suatu kondisi kritis terhadap data center. Aspek-aspek tersebut meliputi kriteria pemilihan lokasi data center, kuantifikasi ruang data center, laying-out ruang dan instalasi data center, sistem elektrik yang dibutuhkan, pengaturan infrastruktur jaringan yang scalable, pengaturan sistem pendingan dan fire suppresion. 2. Infrastruktur Keamanan Data Center (Data Center Security) Terdiri dari sistem pengamanan fisik dan non-fisik pada data center. Fitur sistem pengamanan fisik meliputi akses user ke data center berupa kunci akses memasuki ruangan (kartu akses atau biometrik) dan segenap petugas keamanan yang mengawasi keadaan data center (baik di dalam maupun di luar), pengamanan fisik juga dapat diterapkan pada seperangkat infrastruktur dengan melakukan penguncian dengan kunci gembok tertentu. Pengamanan non fisik dilakukan terhadap bagian software atau sistem yang berjalan pada

3 8 perangkat tersebut, antara lain dengan memasang beberapa perangkat lunak keamanan seperti access control list, firewall, IDS dan host IDS, fitur-fitur keamanan pada Layer 2 (datalink layer) dan Layer 3 (network layer) disertai dengan manajemen keamanan. 3. Optimasi Aplikasi (Application Optimization) Akan berkaitan dengan layer 4 (transport layer) dan layer 5 (session layer) untuk meningkatkan waktu respon suatu server. Layer 4 adalah layer end-toend yang paling bawah antara aplikasi sumber dan tujuan, menyediakan endto-end flow control, end-to-end error detection and correction, dan mungkin juga menyediakan congestion control tambahan. Sedangkan layer 5 menyediakan riteri dialog (siapa yang memiliki giliran berbicara/mengirim data), token management (siapa yang memiliki akses ke resource bersama) serta sinkronisasi data (status terakhir sebelum link putus). Berbagai isu yang terkait dengan hal ini adalah load balancing, caching, dan terminasi SSL, yang bertujuan untuk mengoptimalkan jalannya suatu aplikasi dalam suatu sistem. 4. Infrastruktur IP Infrastruktur IP menjadi servis utama pada data center. Servis ini disediakan pada layer 2 dan layer 3. Isu yang harus diperhatikan terkait dengan layer 2 adalah hubungan antara ladang server dan perangkat layanan, memungkinkan akses media, mendukung sentralisasi yang reliable, loop-free, predictable, dan scalable. Sedangkan pada layer 3, isu yang terkait adalah memungkinkan fast-convergence routed network (seperti dukungan terhadap default gateway). Kemudian juga tersedia layanan tambahan yang disebut [[Intelligent Network Services]], meliputi fitur-fitur yang

4 9 memungkinkan application services network-wide, fitur yang paling umum adalah mengenai QoS (Quality of Services), multicast (memungkinkan kemampuan untuk menangani banyak user secara konkuren), private LANS dan policy-based routing. 5. Media Penyimpanan (Storage). Terkait dengan segala infrastruktur penyimpanan. Isu yang diangkat antara lain adalah arsitektur SAN, fibre channel switching, replikasi, backup serta archival. II.1.2 Kriteria Perancangan Data Center Agar dalam memiliki data center yang baik dan dapat dianadalkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan, maintenance dan penggunaan data center adalah sebagai berikut : 1. Server performance metrics Dalam mengukur kinerja dari server diperlukan standar pengukuran yang diakui oleh masyarakat dan vendor-vendor IT, sehingga dibentuklah sebuah konsorsium yang menentukan hal tersebut. SPEC(Standard Performance Evaluation Corporation)Benchmark merupakan standar ukuran kinerja yang telah diakui oleh masyarakat dunia. Aspek yang berpengaruh pada kinerja sistem adalah utilization,latency, throughput, resource efficiency. Faktor yang mempengaruhi kinerja CPU adalah pemakaian cache pada CPU (L1 Cache, L2 Cache, L3 Cache) 2. Server capacity planning Server capacity planning terdiri dari 2 hal penting, yaitu server sizing dan capacity planning. Server sizing adalah bagaimana melakukan estimasi kebutuhan hardware

5 10 pada server sesuai kebutuhan dari aplikasi dan aktifitas dari pengguna, contohnya dalah untuk memenuhi 3000 end user, kita membutuhkan 2 load-balanced application server (4 CPU 1,3 GHz & 8 GB RAM) dan satu back-end database server (8 CPU & 10 GB RAM). Capacity planning terdiri dari 2 fase yaitu melakukan tes untuk mengukur utilization dan performance, yang kedua adalah perencanaan harus dapat mendukung beban kerja yang berat. Pengecekan memory secara berkala merupakan hal yang penting setelahserver capacity planning dilakukan. 3. Best practices in IT Merupakan hal-hal terbaik yang dilakukan di IT, salah satunya adalah berdasarkan pengalaman dan komunitas IT. Beberapa dari Best practices in IT yang dapat digunakan sebagai acuan adalah sebagai berikut: a) System Deployment (Mempersiapkan sistem dengan baik) b) Power Source (Estimasi pemakaian listrik) c) Hardware Maintenance (Maintenance pengkabelan hingga server) d) Software Deployment (Mempersiapakan software) e) Cluster (Menggunakan sistem cluster bila diperlukan dengan tujuan menghindari terjadinya kesalahan secara keseluruhan, penyimpanan tersebar dan mendukung backup yang lebih baik) f) Data Storage (Menggunakan RAID, cluster storage, multiple control) g) Network Management Best Practices (Melakukan network analisis yang baik) h) Documentation Best Practices (Dokumentasi pada berbagai tahap antara lain metodologi, proposal, hingga diagram)

6 11 4. Server Security Keamanan harus diperhatikan, baik keamanan hardware server, software server dan gangguan dari manusia atau alam. Secara umum hal-hal yang perlu diperhatikan pada keamanan server adalah sebagai berikut : a) Simplicity (menyederhanakan) b) Fail Safe (kesalah tidak menyebar) c) Complete Mediation (mediasi dengan pengguna) d) Open Design e) Separation of privilege (pembagian hak akses) f) Update (selalu ada perubahan lebih baik) g) Hapus pemakaian file dan aplikasi yang tidak digunakan h) Software keamanan bila diperlukan (anti virus, anti malware, anti spam, dll) 5. Server Administration Best practices pada system administration adalah sebagai berikut : 1. Memperhatikan permasalahan 2. Log dan dokumentasi yang baik 3. Cek permasalahan dari yang sederhana (berurutan OSI layer) 4. Team work yang baik 5. Otomasi Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam otomasi adalah sebagai berikut : Mengumpulkan dokumen Menentukan target Kritik dan saran dari komunitas

7 12 Improve Simplify Testing 6. Device Naming Penamaan device yang dijelaskan disini yaitu : a) NIS (Network Information Service) Digunakan menyimpan data profil user dan biasa disebut dengan yellow pages. NIS mengijinkan para pengguna dan aplikasi melalui jaringan untuk menenmukan berkas dan aplikasi dimanapun di sebuah jaringan dengan mengakses server NIS terpusat b) NIS + Setelah NIS dirasakan memiliki kekurangan pada segi keamanan, SUN mengeluarkan NIS+ yang mendukung pada segi keamanan c) DNS (Domain Naming System) Merupakan distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang menggunakan TCP / IP. Keuntungan dari pemakaian DNS adalah memudahkan pengguna dalam mengingat IP, penamaan konsisten / tidak berubah, Satu user satu domain. Struktur domain merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang terbagi dalam beberapa bagian, yaitu : root level domains, second level domains, host names d) LDAP (Lightweight Directory Access Protokol) Merupakan service direktori yang berjalan pada layer TCP / IP. LDAP adalah sebuah protocol yang mengatur pengaksesan layanan direktori

8 13 yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan berbagai informasi. Fungsi LDAP adalah memberikan hak akses pada direktori. Direktori dapat berisi berbagai informasi (merupakan suatu database tempat penyimpanan data), contoh : direktori dapat berupa phone book 7. Load balancing Merupakan cara untuk membagi kinerja server yang bertujuan mengurangi beban server. Load balancing dapat berupa software maupun hardware Menggunakan software memungkinkan pemakaian virtual server dan virtual IP. Keuntungan yang didapat dari penerapan load balancing adalah : 1. Toleransi kesalahan dapat diperhatikan 2. Layanan lebih baik 3. Performance 4. Scalabilitas 5. Fleksibel 6. Hemat 7. Memperhatikan keamanan 8. Fault Tolerance Terdapat standar dari ukuran toleransi kesalahan diatantaranya adalah MTBF (Mean Time Between Failures), MTTDL (Mean Time to Data Loss), MTTDI (Mean Time to Data Inaccessibility). Faktor yang mempengaruhi adalah : 1. Swap 2. Sistem pendingin 3. Power

9 14 4. RAID (Redundant Array of Inexpensive Disks) 9. RAID Merupakan implementasi toleransi kesalahan pada media penyimpanan / disk dengan tujuan mengurangi redundansi data (Akses ataupun proses). RAID dibagi menjadi lima tipe, yaitu RAID 0 (stripping), RAID 1 (mirroring), RAID 2 (humming), RAID 3 (pengecekan disk tunggal dalam kelompok disk, penggunaan sudah lebih dari 3 disk), RAID 4 (pembacaan dan penulisan secara independen),raid 5 (sebaran data dan paritas ke semua drive) Penggunaan RAID pada server sesuai kebutuhan, karena setiap server memiliki spesifikasi yang berbeda. Salah satu contohnya adalah Storage 7000 dari SUN yang memungkinkan pemakaian SATA storage pada server, dan menggunakan SID dalam mengupdate kecepatan akses tanpa merubah pemakaian RAID. II.1.3 Tier Pada Data Center Perancangan data center berangkat dari kebutuhan yang ada, untuk kemudian didefinisikan berbagai perlengkapan IT yang diperlukan beserta pemilihan teknologi berbarengan dengan perencanaan infrastruktur data center yang lain. Ada 4 tier dalam perancangan data center yang setiap tiernya menawarkan tingkat availabilitas yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhan suatu data center menurut TIA 942 (Telecommunication Industry Association). Berikut diberikan tabel spesifikasi setiap tier pada data center: Tabel 2.1 Tier Pada Data Center PARAMETER TIER I - BASIC TIER II - REDUNDANT COMPONENTS TIER III - CONCURRENTLY MAINTAINABLE TIER IV - FAULT TOLERANT Tingkat availabilitas % % % %

10 15 Sifat terhadap gangguan (terencana atau tidak) Keadaan power dan cooling distribution Ketersediaan raised floor, UPS,generator Rentan Single path with no redundancy Bisa ada maupun tidak Agak Rentan Single path with redundant component (N+1) Harus punya raised floor, UPS dangener ator Tidak rentan terhadap gangguan terencana (karena sudah ada skenario penanggulangan), namun masih rentan terhadap gangguan tidak terencana Multiple power and cooling distribution path tetapi hanya satupath yang aktif, termasuk komponen yang redundant (N+ 1) Harus punya raised floor, UPS dan gen erator Tidak Rentan Multiple active power and cooling distribution path termasuk komponen yang redundant 2(N+1) Harus punya raised floor, UPS dange nerator Waktu implementasi 3 bulan 3-6 bulan bulan bulan Downtime tahunan 28.8 jam 22.0 jam 1.6 jam 0.4 jam Cara untuk melakukan maintenance preventif Skala data centeryang cocok dibangun Harus dishutdown keseluruhan Kecil Hanya untuk power path dan beberapa bagian lain dari infrastruktur yang memerlukan proses shutdown Sedang Memiliki kapasitas tambahan dan distribusi yang cukup untuk menampung beban yang dipunyai sistem utama ketika sistem tersebut di maintenance Besar (skala enterprise) Besar (skala enterprise) Pengertian N di atas mengacu kepada cacah komponen yang diperlukan agar seluruh pusat data dapat beroperasi pada beban penuh. Sebagai contoh, apabila pusat data pada beban penuh memerlukan 5 unit AC, maka pusat data tier-4 mempersyaratkan total 2(5+1)=12 unit AC, 7 diantaranya sebagai cadangan. Untuk tier- 3, maka hanya diperlukan 6 unit AC, hanya 1 sebagai cadangan.

11 16 II.1.5 Sistem Listrik Data Center Kebutuhan energi sebuah data center didapat dari sistem listrik yang dalam hal ini disediakan oleh PLN. Kebutuhan akan listrik pun akan terus bertambah seiring bertambahnya energi yang dibutuhkan oleh data center. Ada 4 pertimbangan umum yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah kebutuhan energi yang terus bertambah pada data center yaitu : Membuat sistem energi (sistem energi dapat berupa sistem listrik, sistem pembangkit energi lainnya) yang modular sehingga dapat dengan mudah beradaptasi dengan pertumbuhan atau perubahan kebutuhan energi. Pre-engineered, terapkan solusi identifikasi energi yang standar sehingga menimialkan perencanaan dan perekayasaan yang akan dilakukan sendiri guna mempercepat pembangunan dan pengimplementasian pada data center. Memilih sistem energi dengan fitur mistake-proofing dan sedikit titik kegagalan yang dapat meningkatkan availabilitas. Menerapkan sistem manajemen energi yang menyediakan visibilitas dan pengontrolan energi pada berbagai level. Tujuan dari pembuatan sistem energi yang menggunakan modular, sesuai dengan standar, hot swappable, dan terbuktu handal dapat mengurangi MTTR (Mean Time to Recover). Perencanaan komponen listrik secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pendefinisian kebutuhan energi listrik dan pendistribusiannya 2. Pendefinisian perangkat listrik yang dibutuhkan 3. Pemilihan power DC dan AC 4. Implementasi perangkat listrik pada data center

12 17 5. Maintenance Masalah umum yang sering terjadi pada sistem elektrik di data center adalah pemasangan sistem listrik yang salah dan tidak umum antara lain ketiadaan labeling dan dokumentasi, kemudian sistem pengawasan tidak berjalan dengan baik atau adanya ketidaklengkapan pemasangan infrastruktur listrik sehingga dapat mengakibatkan tidak berfungsinya sistem listrik. Sistem elektrik yang dimiliki oleh data center menimbulkan suatu masalah bagi lingkungan karena konsumsi listrik bagi sebuah data center sangatlah banyak dan berdampak pada emisi CO2 akan meningkat hingga 4 kali lipat seiring dengan meningkatnya konsumsi listrik untuk menghidupi data center yang berkembang secara signifikan (Mckinsey &Co). II.1.6 Sistem Pendingin Data Center Sistem pendingin pada data center dibuat untuk menjaga kestabilan temperatur yang cocok untuk data center. Keadaan temperatur dan kelembapan yang harus dijaga di dalam data center adalah: Temperatur kering : 20 0 C 25 0 (68 0 F F), dengan rata-rata keadaan temperatur normal diset menjadi 22 0 C. Kelembapan relatif : 40%-50%, dengan titik normal berada pada 45% Titik embun maksimum : 21 0 C ( F) Perubahan maksimum yang boleh terjadi dari batas suhu sekarang adalah sebesar 5 0 C(9 0 F) per jam.

13 18 Desain sistem pendingin harus terencana dengan baik agar aliran udara dari perangkat pendingin mengalir dengan arah parallel ke barisan kabinet/rak. Kriteria umum desain sistem pendingin pada data center yang harus dipenuhi, adalah sebagai berikut : Memiliki skalabilitas dan adaptabilitas yang sangat baik Sudah terstandarisasi Sederhana namun cerdas Manajemen yang baik Kegiatan pengaturan temperatur dan sirkulasi udata yang dikenal sebagai HVAC (Heating, Ventilation, Air Conditioning), bertujuan untuk menjaga agar temperatur tetap dalam keadaan rendah dan konstan serta menyebarkan titik-titik panas yang dibuat oleh suatu kelompok perangkat yang dalam hal ini terletak di data center. Temperatur yang rendah sangat diperlukan untuk efisiensi operasi server dan perangkat jaringan untuk menghindarkan dari fluktuasi. Sistem pendingin pada data center pada prinsipnya adalah sistem aliran udara dingin, yang terbagi menjadi tiga perangkat utama yaitu air handler, chiller, dan menara pendingin. Selain itu, juga ada perangkat pendingin tambahan Tabel 2.2 Perangkat Pendingin dan Fungsi Perangkat Pendingin Data Center Fungsi dan Keterangan Lainnya Perangkat Utama Air Handler Untuk mesirkulasikan udara di dalam data center Air handler diinstall baik di dalam data center atau di koridor yang berdekatan dengan menhubungkannya dengan saluran khusus yang memungkinkan terjadinya pertukaran udara Air handler harus mempunyai sistem filter untuk menangkap debu atau polutan lainnya untuk meningkatkan

14 19 kualitas udara data center Chiller Berfungsi untuk menyimpan kumparan dalam air handler agar tetap dingin. Terdiri dari tiga komponen : o Evaporator (mengubah bahan pendingin cair menjadi gas dan mendinginkan air yang bersirkulasi dari dan ke air handler) o Kompresor (mengubahnya menjadi tekanan tinggi) o Kondenser (mengubah uap menjadi cairan kembali, menghilangkan panas dan mengembalikannya menjadi cairan dingin ke evaporator). Chiller diletakkan di luar ruangan data center(dapat diletakkan pada lantai atau di atas atap) Menara pendingin Berfungsi untuk mendinginkan chiller House air Dipakai untuk data center yang hanya memiliki sedikit kabinet server, dapat digunakan air conditioner yang biasa dipakai pada gedung. Adanya pengesetan penyediaan sistem pendingin melalui waktu secara otomatis Makeup Air Didapat dari luar, untuk proses di dalam chiller Pastikan tidak ada kebocoran untuk pipa penyaluran make up air ke dalam chiller. II.2 Green Computing Green IT strategy atau yang sering disebut Green Computing mulai diperbincangkan pada tahun Saat itu US Environmental Protection Agency merelease program Energy Star, yaitu program promosi dan penghargaan bagi penerap efisiensi energi pada

15 20 teknologi monitor, pengontrol iklim, dan teknologi lain. Istilah Green Computing muncul dengan booming-nya Energy Star ini, khususnya merujuk ke bagaimana kita bisa efisien dalam konsumsi energi pada penggunaan produk computing. Landasan pergerakannya adalah kebutuhan akan economic viability (keberlangsungan hidup), social responsibility (tanggung jawab sosial) dan environmental impact (pengaruh lingkungan). Beberapa peneliti merumuskan definisi Green Computing dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Dapat dilihat dari beberapa definis berikut ini How to use your computer more sustainably (Young Yi), Information technologu that is environmental friendly and energy efficient (Wachara Chantatub), The study and practice of using computing resource efficiently (Rawan M. Al- Ghofaili), Reduce the increasing amount of useless data/work (Jordi Torres) Dari beberapa definisi diatas dapat dilihat beberapa kata kunci yang menjadi definisi green computing yaitu sustainability, environmental friendly, energi efficient, resource efficient, dan reduce useless work. Dan ternyata green computing tidak hanya membahas tentang energy consumption, tapi juga bagaimana kita bisa menggunakan komputer plus berbagai tool dan konten dengan lebih efisien dan jelas manfaatnya. Green Computing diterapkan di berbagai tingkatan komputasi yang ada pada setiap organisasi. Mulai dari yang terendah, seperti meminimalkan penggunaan monitor CRT, membiasakan mematikan komputer jika tidak dipakai, penggunaan metode paperless hingga pemanfaatan energi alternatif untuk sumber daya data center. Green Computing pada dasarnya terbagi menjadi dua bagian yaitu green of IT dan green by IT. Green of IT adalah memaksimalkan hasil dari suatu sistem IT yang

16 21 produknya menggunakan perangkat IT yang ramah lingkungan. Seperti contoh mengganti mesin server yang lama dengan mesin yang ramah lingkungan. Sedangkan green by IT adalah dengan memanfaatkan teknologi IT agar dapat mengurangi polusi. Seperti contoh membuat sistem aplikasi paper less dengan sistem paper less maka teknologi IT telah membantu dalam mengurangi pemakaian kertas. Menerapkan green computing pada data center dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana. Dan dengan menerapkan green computing dalam jangka panjang, akan menghasilkan ROI dari penghemetan energi yang seharusnya dikeluarkan. Selain itu lingkungan organisasi bisa lebih nyaman dan lebih sehat. Langkah-langkah dalam menerapkan green computing pada data center adalah : 1. Evaluasi efisiensi energi Perhatikan tagihan energi yang ada. Pelajari tagihan tersebut, dari penyedia jasa apa, dengan sumber daya apa, kemana pasokan energi tersebut disalurkan apakah sudah efisien atau tidak. Buat perencanaan untuk memantau dan mengurangi pemakaian energi yang ada. Evaluasi awal dapat dengan cara menghitung ROI setelah melakukan perubahan. 2. Mendesain ulang sistem pendingin Pelajari kembali sistem pendingin yang ada. Server menghasilkan suhu panas yang cukup tinggi. Pendingin dapat langsung diarahkan ke rak server secara langsung, dan pastikan untuk minimalisir kehilangan aliran udara dan menutup lubang-lubang di dinding, atau kemungkinan kebocoran aliran udara. Dan pastikan menerapkan saluran udara yang tepat 3. Menkaji ulang redundansi sistem

17 22 Banyak perusahaan yang berinvestasi pada sistem pendingin maupun pemanas yang redundan yang menggunakan jumlah daya dua kali lipat. Hal ini memang membantu mempersiapkan sistem untuk pertumbuhan data dan juga performa disaat jam sibuk. Dikarenakan sistem redundan ini jarang digunakan, menyebabkan banyak energi yang terbuang sia-sia, oleh karena itu perlu dikaji ulang bagaimana meminimalisasi sistem pendingin maupun pemanas yang redundan agar sedapat mungkin untuk beroperasi hanya berdasarkan kebutuhan. 4. Menggunakan adjustable equipment Untuk mempersiapkan pertumbuhan sistem dan juga performa sistem di saat jam sibuk, bisa menerapkan perangkat server yang terukur dan modular. Sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Seperti scalable blade server dapat mengkonsentrasikan pemakaian daya lebih kecil, kebutuhan ruang juga lebih kecil, dan juga pendingin yang lebih terfokus. Dan juga sistem-sistem lainnya yang menggunakan daya rendah akan tetapi dapat bertumbuh sesuai dengan kebutuhan. 5. Virtualisasi media penyimpanan Banyak server yang kurang dimaksimalkan dalam penggunaan media penyimpanan, hal ini bisa terjadi karena teknologi yang cepat usang, atau sistem yang jarang digunakan. Untuk menghemat ruang penyimpanan, hal ini bisa diatasi dengan menggunakan media penyimpanan virtual. Dengan media penyimpanan virtual, server dapat dikurangi, dan pengaturan media penyimpanan bisa lebih mudah. 6. Menggunakan peralatan dengan standar Energy Star Rated

18 23 Walaupun belum ada standar, energy star untuk server data center, akan tetapi untuk peralatan lainnya bisa menggunakan standart ini, seperti pendingin, monitor, ataupun peralatan elektrik lainnya. 7. Donasikan atau recycle server yang tidak terpakai Teknologi terbaru akan memakan konsumsi lebih sedikit dibandingkan teknologi lama. Oleh karena itu tidak heran jika semua peralatan terus diperbarui. Mengeluarkan biaya lebih untuk menghemat biaya perawatan. Akan tetapi serverserver yang sudah tidak terpakai jangan langsung dibuang begitu saja. Karena limbah elektronik sangat susah untuk terurai. Ada baiknya mendonasikan serverserver tersebut ke pihak-pihak yang membutuhkan. Atau banyak vendor-vendor diluar sana yang dapat mendaur ulang tiap-tiap part dari server tersebut. 8. Lihat diluar lingkup datacenter Selain dari perangkat server, perusahaan dapat memotong biaya dengan menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan seperti karpet dengan bahan emisi rendah, cat yang tidak beracun dan sumber pencahayaan alami. 9. Research sumber daya alternatif Cara terbaik untuk memelihara kelestarian alam adalah mencari energi alternatif sebagai sumber daya perangkat elektronik yang ada. Bisa dengan menggunakan solar panel pada atap, atau menggunakan tenaga angin, dan berbagai macam tenaga alternatif lainnya. 10. Libatkan pihak manajemen. Untuk dapat melakukan perubahan sepenuhnya pada data center, anda perlu mendapatkan dukungan dari manajemen atas. Untuk dapat meningkatkan

19 24 semangat, bisa dengan memaparkan konsep-konsep ramah lingkungan yang dapat berdampak global baik untuk karyawan-karyawan perusahaan tersebut, atau untuk masyarakat luas. Setelah mereka tertarik baru diarahkan kepada pembahasan pertumbuhan data center yang membutuhkan strategi green IT. II.2.1 Energi Alternatif Kita tahu bahwa mau tidak mau kita pasti menggunakan sumber daya energi yang ada sebagai sumber tenaga data center. Salah satu energi yang paling banyak digunakan sebagai sumber listrik saat ini adalah bahan bakar fosil yang diolah menjadi minyak dan kemudian dijadikan bahan bakar pembangkit listrik. Semakin hari persediaan bahan bakar di muka bumi semakin menipis. Sehingga perlu diadakan penelitian terus menerus untuk dapat menemukan bahan bakar alternatif. Untungnya, ternyata disekitar kita terdapat terdapat bermacam-macam energi alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti energi minyak yang tentunya tidak merusak lingkungan. Macam-macam energi alternatif itu diantaranya sebagai berikut : Air Air mempunyai kekuatan luar biasa besar. Air yang mengalir, bahkan dapat menghancurkan bangunan yang kuat ketika terjadi banjir bandang ataupun tsunami. Karena kekuatan inilah, manusia dapat memanfaatkannya sebagai sumber daya alternatif. Salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Prosesnya yaitu menampung air sungai yang berarus deras ke dalam sebuah waduk. Lalu, dialirkan melalui pintu. Pengaturannya dilakukan di pusat pengendalian bendungan atau waduk tersebut. Saat pintu bendungan dibuka, air akan mengalir sangat deras melalui terowongan sehingga mampu memutar turbin yang dapat menggerakan generator dan menghasilkan listrik.

20 25 Matahari Matahari juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya alternatif. Energi matahari diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan sel surya atau dikenal dengan sebutan sel fotovoltaik. Contoh mudahnya dalam penggunaan calculator, pemanas air, mobil bertenaga surya, atau komp Gelombang permukaan laut Pemanfaatannya yaitu menjadikan energi ombak sebagai pembangkit tenaga listrik. Hal ini didukung dengan didirikannya sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (PLTO) di Yogyakarta. Prosesnya dengan memanfaatkan gerakan turun naik atau bergulung-gulungnya ombak menjadi energi yang digunakan untuk menggerakan turbin pembangkit listrik. Angin Perpindahan udara atau yang biasa disebut angin ini dapat menghasilkan energi kinetik. Energi inilah yang dipergunakan untuk menggerakkan kincir angin atau turbin. Hal ini karena angin pada dasarnya memiliki kekuatan yang besar sehingga bisa dimanfaatkan untuk sumber energi alternatif. Terutama, angin yang terdapat ditengah lautan. Biogas Biogas dihasilkan dari kotoran hewan yang diproses lebih lanjut untuk menjadi gas metana yang dapat dipergunakan sebagai sumber energi alternatif ramah lingkungan. Metana sebagai energi alternatif diperoleh dari sampah organik dan sistem saluran limbah. Prosesnya mempergunakan bakteri tertentu

21 26 atau dekomposer yang dapat memecah biomassa lingkungan dalam kondisi pernapasan anaerob bakteri tersebut. Baterai Baterai untuk saat ini sering digunakan untuk dijadikan sumber daya energi alternatif dari alat transportasi. Banyak perusahaan otomotif yang menciptakan kendaraan ramah lingkungan berbahan bakar baterai. Kendaraan tersebut sudah dikomersilkan dan diterima oleh masyarakat secara luas sebagai kendaraan sehari-hari dengan menggunakan baterai sebagai pengganti bahan bakar bensin. II.3 Benchmarking Benchmarking adalah proses membandingkan suatu bisnis proses dan metrik kinerja untuk industri terbaik atau best practices dari industri lainnya. Dimensi yang biasa diukur adalah kualitas, waktu dan biaya. Hasil dari Benchmarking diharapkan dapat meningkatkan dimensi-dimensi tersebut menjadi lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah. Benchmarking merupakan alat yang populer diantara perusahaan yang mencoba untuk menjadi lebih kompetitif dan berusaha menjadi perusahaan yang terbaik dalam kelasnya (David dan Stanley, 1997). Menurut Gregory H. Watson (1996), Benchmarking adalah merupakan proses pengukuran dan pembandingan yang sistematis dan berkesinambungan atas prosesproses bisnis antar organisasi yang bertujuan untuk mengaplikasikan praktek-praktek yang lebih baik secara terus menerus. Sedangkan menurut Goetsch dan Davis (1997), Benchmarking sebagai proses perbandingan dan pengukuran operasi atau proses internal organisasi terhadap mereka yang terbaik dalam kelasnya, baik dari dalam maupun luar industry.

22 27 Menurut Watson (dalam Widayanto, 1994), konsep Benchmarking sebenarnya telah mengalami setidaknya lima generasi, yaitu : 1. Reverse Engineering Dalam tahap ini dilakukan perbandingan karakteistik produk, fungsi produk dan kinerja terhadap produk sejenis dari pesaing. 2. Competitive Benchmarking Selain melakukan Benchmarking terhadap karakteristik produk, juga melakukan Benchmarking terhadap proses yang memungkinkan produk yang dihasilkan adalah produk unggul 3. Process Benchmarking Memiliki lingkup yang lebih luas dengan anggapan dasar bahwa beberapa proses bisnis perusahaan terkemuka yang sukses memiliki kemiripan dengan perusahaan yang akan melakukan Benchmarking 4. Strategic Benchmarking Merupakan suatu proses yang sistematis untuk mengevaluasi alternatif, implementasi strategi bisnis dan memperbaiki kinerja dengan memahami dan mengadaptasi strategi yang telah berhasil dilakukan oleh mitra eksternal yang telah berpartisipasi dalam aliansi bisnis membahas tentang hal-hal yang berkitan dengan arah strategis jangka panjang 5. Global Benchmarking

23 28 Mencakup semua generasi yang sebelumnya dengan tambahan bahwa cakupan geografisnya sudah mengglobal dengan membandingkan terhadap mitra global maupun pesaing global. Secara umum manfaat yang diperoleh dari Benchmarking dapat dikelompokkan menjadi (Ross, 1994 pp ) : 1. Perubahan Budaya Memungkinkan perusahaan untuk menetapkan target kinerja baru yang realisitis berperan meyakinkan setiap orang dalam organisasi akan kredibilitas target 2. Perbaikan Kinerja Membantu perusahan mengetahui adanya gap-gap tertentu dalam kinerja dan untuk memilih proses yang akan diperbaiki 3. Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia Memberikan dasar bagi pelatihan karyawan menyadari adanya gap antara yang mereka kerjakan dengan apa yang dikerjakan karyawan lain diperusahaan lain. Keterlibatan karyawan dalam memecahkan permasalahan sehingga karyawan mengalami peningkatan kemampuan dan keterampilan Tujuan utama Benchmarking adalah menemukan kunci atau rahasia sukses dan kemudian mengadaptasi dan memperbaikinya untuk diterapkan pada perusahaan (organisasi) yang melaknsanakan Benchmarking tersebut. Benchmarking bersifat legal, paling tidak melibatkan dua perusahaan (organisasi) yang sebelumnya telah sepakat untuk membagi informasi mengenai proses (legalitas ini diikat dalam etika Benchmarking) yang diatur dan bersumber dari International Benchmarking Clearinghouse/IBC).

24 29 II.3.1 Jenis-Jenis Benchmarking Pada umumnya terdapat empat jenis dasar dari Benchmarking, antara lain : 1. Benchmarking internal Pada pendekatan ini dilakukan perbandingan antara operasi/proses suatu bagian dengan bagian internal lainnya pada suatu organisasi. Benchmarking internal dapat memberikan informasi yang detail tentang potensi pengembangan proses karena tidak adanya hambatan antar perusahaan. 2. Benchmarking kompetitif Pada pendekatan ini melakukan perbandingan dengan berbagai pesaing. Target pendekatan ini adalah desain produk, kemampuan proses, atau metode administratif tertentu yang digunakan oleh pesaing-pesaing bisnis secara langsung. 3. Benchmarking fungsional Dalam pendekatan ini diadakan perbandingan fungsi atau proses dari perusahaanperusahaan yang berada di berbagai industri. Tipe pendekatan ini menawarkan kesempatan baik untuk mengembangkan hasil-hasil terobosan dalam indentifikasi dan pemahaman terhadap factor-faktor penentu proses. 4. Benchmarking generik/umum

25 30 Pada pendekatan ini merupakan perbandingan pada proses bisnis fundamental yang cenderung sama di setiap industri. Dikarenakan proses yang sama di setiap perusahaan seperti penerimaan pesanan, pelayanan pelanggan dan mengembangkan strategi, maka dapat dilakukan Benchmarking meskipun perusahaan itu berada dibidang industri yang sama.

DATA CENTER. Data Center memiliki istilah untuk menggambarkan dan membedakan pusat infrastruktur, sistem dan klasifikasi manajemen data.

DATA CENTER. Data Center memiliki istilah untuk menggambarkan dan membedakan pusat infrastruktur, sistem dan klasifikasi manajemen data. DATA CENTER Pengertian Data center adalah penyimpanan pusat, baik fisik maupun virtual untuk media penyimpanan, manajemen, dan penghapusan data serta informasi dari bagian pengetahuan tertentu, yang merupakan

Lebih terperinci

Manajemen, Kepemimpinan dan Tim

Manajemen, Kepemimpinan dan Tim MODUL PERKULIAHAN Manajemen, Kepemimpinan dan Tim Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

DATA CENTER: PENDAHULUAN

DATA CENTER: PENDAHULUAN DATA CENTER: PENDAHULUAN Definisi, Fungsi dan Tujuan Data Center 2 Definisi Data Center (lanj)... komponen penting dari infrastruktur yang mendukung Internet dan perdagangan digital Juga sektor komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

BAB III METODOLOGI. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu BAB III METODOLOGI III.1 Kerangka Pikir Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

BAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Layanan Sistem dan Teknologi Informasi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) merupakan sebuah layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

Lebih terperinci

DATA CENTER: PENDAHULUAN

DATA CENTER: PENDAHULUAN DATA CENTER: PENDAHULUAN Tujuan Setelah mengikuti matakuliah ini diharapkan mahasiswa mampu: mengetahui dan memahami fungsi, tujuan, dan komponen pembentuk sebuah data center disertai fungsi dan tujuan

Lebih terperinci

3.7Sistem Pendingin Data Center

3.7Sistem Pendingin Data Center 3.7Sistem Pendingin Data Center Gambar Atas: Koridor Dingin Gambar Samping: Koridor Panas 32 Sistem pendingin pada data center dibuat untuk menjaga kestabilan temperatur yang cocok untuk data center. Keadaan

Lebih terperinci

Gambar 2.5 Topologi Pohon [Sumber : Internet, 2012] 5. Topologi Mesh. Topologi mesh merupakan topologi dimana bentuk

Gambar 2.5 Topologi Pohon [Sumber : Internet, 2012] 5. Topologi Mesh. Topologi mesh merupakan topologi dimana bentuk BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Jaringan Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di zaman yang semakin modern ini isu pemasanan global yang menjadi perhatian utama di dunia penelitian. Banyak penelitian diarahkan untuk mengurangi dampak terjadinya

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Muchlis, S.Kom., M.Si Ketua Tim Standar Sistem Informasi Yeni Yuliana, S.Sos.I., M.Pd.I Ariansyah, S.Kom., M.Kom Ketua Penjaminan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Teknologi Informasi khususnya jaringan computer pada saat ini telah menjadi hal yang mendasar dalam semua segi. Sulit dibayangkan pada era teknologi informasi seperti

Lebih terperinci

PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN SPMI - UBD

PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN SPMI - UBD PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN SPMI - UBD SPMI UBD Universitas Buddhi Dharma Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci, Tangerang Telp. (021) 5517853, Fax. (021) 5586820 Home page : http://buddhidharma.ac.id Disetujui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era digital seperti sekarang ini, data-data sudah jarang sekali tersimpan dalam bentuk kertas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era digital seperti sekarang ini, data-data sudah jarang sekali tersimpan dalam bentuk kertas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era digital seperti sekarang ini, data-data sudah jarang sekali tersimpan dalam bentuk kertas. Data-data tersimpan dalam media seperti hard disk, cd atau dvd,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB ARSITEKTUR LAYANAN JARINGAN IPB (I-SONA) TOPOLOGI IPB THREE HIERARCHICAL & ENTERPRISE COMPOSITE MODEL BEBERAPA LAYANAN ICT UNTUK MENDUKUNG PROSES

Lebih terperinci

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telah berhasil memudahkan manusia dalam aktivitas kesehariannya. Bila dilihat lebih lanjut dan dikaitkan dengan kelestarian lingkungan, tentunya

Lebih terperinci

DATA CENTER. Annysa Firdaus ( )

DATA CENTER. Annysa Firdaus ( ) Annysa Firdaus (120411100045) DATA CENTER Seiring berjalannya waktu data-data yang ada akan bertambah besar sehingga dibutuhkan media penyimpanan dengan kapasitas yang besar juga. Mengolah dan data dalam

Lebih terperinci

MAKALAH DATA CENTER. Oleh Kelompok 1: AJENG ZANNA TIRAHNA WENI TRI PERBRIA MURZA AGIA LESTARI NEFI ARINI OSI TRISNA YOGA ANDI ALPIKO

MAKALAH DATA CENTER. Oleh Kelompok 1: AJENG ZANNA TIRAHNA WENI TRI PERBRIA MURZA AGIA LESTARI NEFI ARINI OSI TRISNA YOGA ANDI ALPIKO MAKALAH DATA CENTER Oleh Kelompok 1: AJENG ZANNA TIRAHNA WENI TRI PERBRIA MURZA AGIA LESTARI NEFI ARINI OSI TRISNA YOGA ANDI ALPIKO PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

Maintenance & Disaster Recovery

Maintenance & Disaster Recovery Modul 41: Overview 2 41.1. Backup & Restore Tujuan utama dari backup adalah untuk menjamin bahwa jikanterjadi kehilangan data, maka data tersebut bisa disalin kembali secara efisien dan cepat. Agar tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan dan Implementasi Green Data Center Study kasus Data Center PT. ISN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan dan Implementasi Green Data Center Study kasus Data Center PT. ISN. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya bisnis dan seiring bertambahnya waktu maka menimbulkan permasalahan baru bagi perusahaan yaitu meningkatnya kebutuhan akan kapasitas

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURE

STANDARD OPERATING PROCEDURE JUDUL KEAMANAN JARINGAN 01 Agustus KEAMANAN JARINGAN Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Mahmud, S.Kom., M.Kom. Meidyan Permata Putri, M.Kom. Benedictus Effendi, S.T., M.T. Kepala Sekretaris

Lebih terperinci

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) 2012 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id http://www.mislinux.org/ Lisensi Dokumen:.or.id Seluruh dokumen di CloudIndonesiA.or.id

Lebih terperinci

BENCHMARKING (PATOK DUGA)

BENCHMARKING (PATOK DUGA) 1 BENCHMARKING (PATOK DUGA) EMA503 Manajemen Kualitas Definisi (1) 2 Gregory H. Watson Goetsch & Davis David Kearns Pencarian secara berkesinambungan dan penerapan secara nyata praktik-praktik yang lebih

Lebih terperinci

BENCHMARKING PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BENCHMARKING PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL BENCHMARKING PERTEMUAN #6 EBM503 MANAJEMEN KUALITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu merumuskan program pelaksanaan

Lebih terperinci

Perkembangan Komputer & Pusat Data. H. Aris Ihwan, SKom.,MMSI. Aplikasi Komputer 1 STIE Bina Bangsa

Perkembangan Komputer & Pusat Data. H. Aris Ihwan, SKom.,MMSI. Aplikasi Komputer 1 STIE Bina Bangsa Perkembangan Komputer & Pusat Data H. Aris Ihwan, SKom.,MMSI. Aplikasi Komputer 1 STIE Bina Bangsa Evolution of Computer 1940 1959 s (VT) 1959 1964 Transistor 1964 1970 s (IC) 1970 1990 s (VLSI) Now Future

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN JARINGAN Proses menganalisa sistem merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam membangun sebuah system. Analisa system adalah proses menguraikan beberapa informasi

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Contoh laporan billing di Windows Azure

Gambar 1.1 Contoh laporan billing di Windows Azure Komputasi Awan Saat ini telah berkembang sebuah teknologi yang dikenal dengan Cloud Computing atau juga dikenal dengan nama teknologi Komputasi Awan. Tujuan adanya Komputasi Awan ini sebenarnya adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, ketergantungan manusia terhadap energi sangat tinggi. Sementara itu, ketersediaan sumber energi tak terbaharui (bahan bakar fosil) semakin menipis

Lebih terperinci

M. Choirul Amri

M. Choirul Amri Cepat Mahir Windows 2000 Server choirul@bsmdaemon.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) 2012 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id http://www.mislinux.org/ Lisensi Dokumen:.OR.ID Lisensi Atribusi-Berbagi Serupa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan energi sangat penting di pusat-pusat perkotaan untuk transportasi, produksi industri, kegiatan rumah tangga maupun kantor. Kebutuhan pada saat sekarang di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Energi merupakan kebutuhan penting bagi manusia, khususnya energi listrik, energi listrik terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah populasi manusia

Lebih terperinci

AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015

AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015 AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015 Defenisi Air Conditioning (AC) merupakan ilmu dan praktek untuk mengontrol

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN STIE MURA Jalan Jendral Besar H. M. Soeharto Km 13 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan KODE SOP/STIEMURA /SPMI-04/13-07 DOKUMEN STANDAR STANDAR OPERASIONAL

Lebih terperinci

TEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY. Titien S. Sukamto

TEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY. Titien S. Sukamto TEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY Titien S. Sukamto AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY Audit terhadap fasilitas pengolahan TI, biasanya merujuk pada Data Center, yang merupakan inti dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi terus berkembang, berawal dari dibuatnya komputer dengan ukuran yang sangat besar hingga memasuki zaman virtualisasi dan cloud computing. Berkembangnya

Lebih terperinci

Kenalan Yuk dengan Data Center UNY

Kenalan Yuk dengan Data Center UNY Published on UPT Pusat Komputer Universitas Negeri Yogyakarta (https://puskom.uny.ac.id) Home > Kenalan Yuk dengan Data Center UNY Kenalan Yuk dengan Data Center UNY Submitted byroby on Wed, 2014-05-28

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam era globalisasi, teknologi informasi jaringan komputer akan memegang peranan yang sangat menentukan dalam kompetisi di dunia mendatang. Keberhasilan dalam menguasai teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita tahu, saat ini kondisi Bumi sedang membutuhkan perhatian khusus dari kita semua. Temperatur bumi melonjak drastis dari tahun ke tahun, iklim berubah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) menjadi manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban manusia khususnya bagi perusahaan maju maupun berkembang. Jenis pekerjaan yang sebelumnya

Lebih terperinci

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Mengapa memahami dan memilih Tool Manajemen network begitu penting? antara pemakaian dan performa berbagai macam tool manajemen network dalam grafik ditunjukkan

Lebih terperinci

PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Standar : S2/DIT/2014/DS Tanggal : 1 Desember 2014 STANDAR RUANG DATA CENTER

PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Standar : S2/DIT/2014/DS Tanggal : 1 Desember 2014 STANDAR RUANG DATA CENTER STANDAR RUANG DATA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 LEMBAR PENGESAHAN... 3 BAB I TUJUAN DAN RUANG LINGKUP... 4 BAB II DEFINISI... 4 BAB III ACUAN... 4 BAB IV KETENTUAN UMUM... 5 BAB V STANDAR LOKASI DATA...

Lebih terperinci

Kebijakan Data Center di Indonesia

Kebijakan Data Center di Indonesia Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) 2016 Kebijakan Data Center di Indonesia Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Jakarta, 24 November 2016 Apa itu Data Center?...Data Center works as a Hub and

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Simulasi Jaringan Cloud Computing Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud Computing yang dirancang belum pasti akan diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU 3.1. Tinjauan Tema a. Latar Belakang Tema Seiring dengan berkembangnya kampus Universitas Mercu Buana dengan berbagai macam wacana yang telah direncanakan melihat

Lebih terperinci

Nagios Sebagai Network Monitoring Software

Nagios Sebagai Network Monitoring Software Nama : Muhamad Yusup NIM : 09011281419061 Nagios Sebagai Network Monitoring Software 1. Pendahuluan Nagios adalah NMS open source yang dirancang khusus untuk memonitor host/managed device dan layanan jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia adalah masalah energi. Saat ini Indonesia telah mengalami krisis energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi HA atau High Availability adalah metode jaringan yang sering digunakan untuk mengurangi kemungkinan down-time terhadap server dengan menggunakan dua unit

Lebih terperinci

PERAKITAN KOMPUTER. 11. Kegiatan Belajar 11: Tempat dan keselamatan kerja.

PERAKITAN KOMPUTER. 11. Kegiatan Belajar 11: Tempat dan keselamatan kerja. 11. Kegiatan Belajar 11: Tempat dan keselamatan kerja. a. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan belajar 11 ini siswa diharapkan dapat : 1. Memahami tempat atau area kerja selama proses perakitan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER

IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER Sampurna Dadi Riskiono Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia Jl. Z. A. Pagar Alam No.9-11, Labuhan

Lebih terperinci

renewable energy and technology solutions

renewable energy and technology solutions renewable energy and technology solutions PT. REKAYASA ENERGI TERBARUKAN Pendahuluan Menjadi perusahaan energi terbarukan terbaik di Indonesia dan dapat memasuki pasar global serta berperan serta membangun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Virtual Desktop Infrastructure (VDI) adalah sebuah solusi virtual desktop yang terpusat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Virtual Desktop Infrastructure (VDI) adalah sebuah solusi virtual desktop yang terpusat BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Virtual Desktop Infrastructure (VDI) adalah sebuah solusi virtual desktop yang terpusat pada server. Konsep VDI adalah menyimpan dan menjalankan

Lebih terperinci

Chapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN

Chapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN Chapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN Integritas Pemrosesan A. Pengendalian Input Adanya pengendalian input adalah hal yang penting karena apabila input yang masuk tidak akurat,

Lebih terperinci

Kebijakan. Manajemen Energi Listrik. Oleh: Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Kebijakan. Manajemen Energi Listrik. Oleh: Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Kebijakan Manajemen Energi Listrik Oleh: Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta giriwiyono@uny.ac.id KONDISI ENERGI SAAT INI.. Potensi konservasi

Lebih terperinci

- File server pertama kali dikembangkan tahun 1970

- File server pertama kali dikembangkan tahun 1970 5. FILE SERVICE File Sistem Terdistribusi ( Distributed File System/DFS) : file sistem yang mendukung sharing files dan resources dalam bentuk penyimpanan persistent di sebuah network. - File server pertama

Lebih terperinci

Gambar 1. Service terdistribusi

Gambar 1. Service terdistribusi Bab 5. File Service Pendahuluan File Sistem Terdistribusi ( Distributed File System, disingkat DFS - penulis akan menggunakan kata ini selanjutnya) adalah file sistem yang mendukung sharing files dan resources

Lebih terperinci

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data KOMUNIKASI Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia 2.1 Komunikasi Data Komunikasi data merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI PERANCANGAN 8 BAB II LANDASAN TEORI PERANCANGAN 2.1 Pengertian Data Center Data Center adalah pusat data pada sebuah organisasi, tempat dimana data disimpan. Dari pencarian menggunakan search engine Google ada beberapa

Lebih terperinci

Gambar 1 Ruang Data Center

Gambar 1 Ruang Data Center Perancangan Jaringan Kmputer - Data Center Didha Dewannanta didhadewannanta@gmail.cm http://jarkmindnesia.tk Lisensi Dkumen: Seluruh dkumen di IlmuKmputer.Cm dapat digunakan, dimdifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN.

BAB 1. PENDAHULUAN. BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan layanan data dengan kecepatan tinggi memerlukan suatu jaringan yang mempunyai kehandalan, efisiensi dan mampu memberikan kepuasaan akan layanan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi dan pertumbuhan penduduk dunia yang pesat mengakibatkan bertambahnya kebutuhan energi seiring berjalannya waktu. Energi digunakan untuk membangkitkan

Lebih terperinci

INFRASTRUCTURE SECURITY

INFRASTRUCTURE SECURITY INFRASTRUCTURE SECURITY 1 WHAT S INFRASTRUCTURE?? Infrastruktur = prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Kebutuhan dasar pengorganisasian sistem sebagai

Lebih terperinci

Data Center LPSE untuk 100% Eprocurement. IT Operation Dit E-procurement LKPP

Data Center LPSE untuk 100% Eprocurement. IT Operation Dit E-procurement LKPP Data Center LPSE untuk 100% Eprocurement IT Operation Dit E-procurement LKPP Scope 1. Introduction 2. Component Infrastruktur LPSE 3. Standarisasi Infrastruktur Data center LPSE 4. Kesimpulan Introduction

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email

Lebih terperinci

Firewall & WEB SERVICE

Firewall & WEB SERVICE Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. letaknya ini, matahari dapat bersinar di wilayah Indonesia selama 12 jam per

BAB 1 PENDAHULUAN. letaknya ini, matahari dapat bersinar di wilayah Indonesia selama 12 jam per BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Iklim tropis yang ada di Indonesia diakibatkan karena letak Indonesia berada tepat di garis ekuator, yang berarti dekat dengan matahari. Dipengaruhi letaknya ini, matahari

Lebih terperinci

ANALISA TINGKAT EFESIENSI SISTEM INFORMASI AKADEMIK DALAM MENDUKUNG TERWUJUDNYA GREEN COMPUTING UIN SYARIF HIDAYATULLAH

ANALISA TINGKAT EFESIENSI SISTEM INFORMASI AKADEMIK DALAM MENDUKUNG TERWUJUDNYA GREEN COMPUTING UIN SYARIF HIDAYATULLAH ANALISA TINGKAT EFESIENSI SISTEM INFORMASI AKADEMIK DALAM MENDUKUNG TERWUJUDNYA GREEN COMPUTING UIN SYARIF HIDAYATULLAH Eva Khudzaeva Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Lebih terperinci

1. Lingkup Kerja. 2. Pelaksana. 3. Alat dan Bahan. 4. Referensi. 5. Uraian Instruksi Kerja. Operasional Server

1. Lingkup Kerja. 2. Pelaksana. 3. Alat dan Bahan. 4. Referensi. 5. Uraian Instruksi Kerja. Operasional Server 1/5 1. Lingkup Kerja Ruang Server Politeknik Negeri Batam 2. Pelaksana Tim Unit Pelaksana Teknis Sistem Informasi (UPT-SI) 3. Alat dan Bahan 1. Ruang server 2. Komputer server 3. Switch 4. Rak server 5.

Lebih terperinci

ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA

ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA Jurusan Teknik Elektro, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, 80361 Email : igede.ekasanjaya@gmail.com

Lebih terperinci

APPENDIX A. Sumber dan Tujuan. Data. Arus Data. Proses Transformasi. Penyimpanan Data

APPENDIX A. Sumber dan Tujuan. Data. Arus Data. Proses Transformasi. Penyimpanan Data L 1 APPENDIX A Berikut ini adalah contoh simbol-simbol standar yang digunakan dalam diagram alir data yaitu : Simbol Nama Penjelasan Sumber dan Tujuan Data Orang dan organisasi yang mengirim data ke dan

Lebih terperinci

Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng. TCP/IP Architecture

Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng. TCP/IP Architecture Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng TCP/IP Architecture TCP/IP Protocol Architecture Dikembangkan oleh the US Defense Advanced Research Project Agency (DARPA) for its packet

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah beberapa teori dan definisi yang terkait dengan Disaster. Recovery yang digunakan dalam tesis ini.

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah beberapa teori dan definisi yang terkait dengan Disaster. Recovery yang digunakan dalam tesis ini. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Disaster Recovery Berikut ini adalah beberapa teori dan definisi yang terkait dengan Disaster Recovery yang digunakan dalam tesis ini. 2.1.1 Bencana (Disaster) Menurut buku Disaster

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan terhadap energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi yang saat ini sedang berada dalam tren positif. Listrik merupakan salah

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI LOAD BALANCING DENGAN 2 MODEM GSM

PROPOSAL SKRIPSI LOAD BALANCING DENGAN 2 MODEM GSM PROPOSAL SKRIPSI LOAD BALANCING DENGAN 2 MODEM GSM IMPLEMENTASI LOAD BALANCING DENGAN 2 MODEM GSM MENGGUNAKAN VYATTA ROUTER OS Seiring dengan jumlah data yang harus direkam setiap tahun, dibutuhkan pula

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. teknologi informasi belum maksimal diterapkan. Penggunaan Personal Computer

BAB II DASAR TEORI. teknologi informasi belum maksimal diterapkan. Penggunaan Personal Computer BAB II DASAR TEORI 2.1 Gambaran Perusahaan Perusahaan tempat penulis melakukan penelitian ini bergerak dalam bidang penerbitan buku dengan skala perusahaan menengah, dimana pemakaian teknologi informasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1

Lebih terperinci

PERENCANAAN SENTRAL DATA TERPUSAT BERSAMA PT. MUSTIKA MEMADATA DI DAERAH SERPONG

PERENCANAAN SENTRAL DATA TERPUSAT BERSAMA PT. MUSTIKA MEMADATA DI DAERAH SERPONG PERENCANAAN SENTRAL DATA TERPUSAT BERSAMA PT. MUSTIKA MEMADATA DI DAERAH SERPONG Nama Penulis Imanuel Fernando imannuel1193@gmail.com Antonio Sammy Soewono sammy.soewono@gmail.com Muhammad Renza Arief

Lebih terperinci

SHARE DATA & TRANSACTION

SHARE DATA & TRANSACTION SHARE DATA & TRANSACTION 8.1. Shared Data Sharing adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk membagi suatu file, perangkat dan koneksi internet untuk digunakan secara bersama-sama dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6149 KEUANGAN OJK. Efek. Utang. Berwawasan Lingkungan. Penerbitan dan Persyaratan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 281) PENJELASAN ATAS

Lebih terperinci

DESAIN JARINGAN KOMPUTER UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA CHAPTER 8 JARINGAN KOMPUTER. Program Sarjana - Sistem Informasi

DESAIN JARINGAN KOMPUTER UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA CHAPTER 8 JARINGAN KOMPUTER. Program Sarjana - Sistem Informasi DESAIN JARINGAN KOMPUTER UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA CHAPTER 8 JARINGAN KOMPUTER Program Sarjana - Sistem Informasi Ruang Lingkup Materi Desain Jaringan rumahan dan kantor Kebutuhan perangkat instalasi

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KEAMANAN FISIK DAN LOGIS. Titien S. Sukamto

PENGENDALIAN KEAMANAN FISIK DAN LOGIS. Titien S. Sukamto PENGENDALIAN KEAMANAN FISIK DAN LOGIS Titien S. Sukamto PENGENDALIAN KEAMANAN FISIK KEAMANAN FISIK Keamanan fisik merupakan dasar dari pengendalian lingkungan SI organisasi. Tujuan pengendalian ini adalah

Lebih terperinci

Best Practice Perancangan Fasilitas Data Center

Best Practice Perancangan Fasilitas Data Center Best Practice Perancangan Fasilitas Data Center September 2008 Disusun oleh : Diah Eka Yulianti Hafda Bayu Nanda Didistribusikan sebagai OpenContent License (OPL) merujuk http://opencontent.org/opl.shtml

Lebih terperinci

ITSP Product Offering

ITSP Product Offering ITSP Product Offering Solusi TI yang komprehensif untuk kelangsungan bisnis Anda Enterprise Resiliency Services Data Center Design & Construction Data Center Migration Enterprise Infrastructure Managed

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mengalami down. Jalur redundansi pada jaringan akan segera mem-backup

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mengalami down. Jalur redundansi pada jaringan akan segera mem-backup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Infrastruktur jaringan yang memadai dan memiliki redundansi sangatlah dibutuhkan bagi suatu instansi. Hal ini akan sangat berguna ketika jalur utama pada jaringan mengalami

Lebih terperinci

Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL)

Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL) Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL) Arsitektur ITIL adalah seperti gambar dibawah ini : IT Infrastructure Library (ITIL) adalah sebuah kerangka best practice untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. dengan kebutuhan energi yang semakin meningkat. Pemenuhan kebutuhan energi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. dengan kebutuhan energi yang semakin meningkat. Pemenuhan kebutuhan energi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan peradaban manusia, tidak hanya berkaitan dengan masalahmasalah sosial ekonomi, politik, regulasi dan lingkungan, namun juga terkait dengan

Lebih terperinci

FILE SERVICE DAN NAME SERVICE

FILE SERVICE DAN NAME SERVICE FILE SERVICE DAN NAME SERVICE PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI Materi: 1. Pengenalan File Service 2. Komponen File Service Interface 3. Pengenalan Name Service 4. Model Name Service Pertemuan: 6-7 Pendahuluan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Secara umum, manajemen jaringan adalah layanan yang memanfaatkan berbagai tool, aplikasi, dan device untuk membantu administrator jaringan memonitor dan mengelola jaringan

Lebih terperinci

ARUBA VIRTUAL BRANCH NETWORKING Saat ini, akses ke pusat data bisnis enterprise sangat

ARUBA VIRTUAL BRANCH NETWORKING Saat ini, akses ke pusat data bisnis enterprise sangat ARUBA VIRTUAL BRANCH NETWORKING Saat ini, akses ke pusat data bisnis enterprise sangat dibutuhkan oleh banyak pihak seperti akses dari kantor cabang, para pekerja yang bekerja di luar kantor dan sering

Lebih terperinci

Ahmad Fauzi

Ahmad Fauzi Ahmad Fauzi info@ahmadfauzi.web.id +62857-1831-3301 Pengertian Hosting Mengapa Hosting? Jenis Hosting Penggunaan Hosting Target Marketing Potensi Pasar Integritas Data Center Pendanaan Adalah jasa layanan

Lebih terperinci

BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK

BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK Pengembangan TIK yang dilakukan oleh Unhas dalam kurun waktu 2009 2013 harus memperhatikan kondisi eksisting TIK. Dalam bab

Lebih terperinci

Audit Operasional TI. Budi Hermawan, S.Kom CISA, CISM, CGEIT. adita.si auditti.com Budi Hermawan, S.Kom, CISA, CISM, CGEIT

Audit Operasional TI. Budi Hermawan, S.Kom CISA, CISM, CGEIT. adita.si auditti.com Budi Hermawan, S.Kom, CISA, CISM, CGEIT Audit Operasional TI Budi Hermawan, S.Kom CISA, CISM, CGEIT Divisi Teknologi Informasi bertanggung jawab untuk memastikan operasional TI yang stabil, aman dan efisien secara keseluruhan, baik yang diselenggarakan

Lebih terperinci

CompTIA Series. Training Syllabus

CompTIA Series. Training Syllabus CompTIA Series CompTIA IT Fundamentals... 2 CompTIA Cloud Essentials... 3 CompTIA A+... 4 CompTIA Network+... 5 CompTIA Security+... 6 CompTIA Project+... 7 CompTIA Server+... 8 CompTIA Storage+... 9 CompTIA

Lebih terperinci

CLUSTER. Kategori Cluster Computing

CLUSTER. Kategori Cluster Computing CLUSTER Cluster, dalam ilmu komputer dan jaringan komputer adalah sekumpulan komputer (umumnya server jaringan) independen yang beroperasi serta bekerja secara erat dan terlihat oleh klien jaringan seolah-olah

Lebih terperinci

b. Perancangan Sistem

b. Perancangan Sistem BAB III METODE DAN PERANCANGAN 3.1 Langkah Penelitian Model penelitian yang digunakan adalah model waterfall. Metode waterfall merupakan proses pengembangan rekayasa perangkat lunak, di mana proses pengembangannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu wilayah membutuhkan peranan energi untuk dapat berkembang dengan baik, khususnya energi listrik. Dapat diketahui bahwa listrik sangat bermanfaat

Lebih terperinci

Langkah-Langkah Merancang Arsitektur Big Data

Langkah-Langkah Merancang Arsitektur Big Data Indra Aulia Program Studi Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara Langkah-Langkah Merancang Arsitektur Big Data Pendahuluan Arsitektur big data merupakan

Lebih terperinci

Analisa Manajemen FCAPS pada Sistem Keamanan Jaringan Menggunakan Firewall FortiGate 1000D

Analisa Manajemen FCAPS pada Sistem Keamanan Jaringan Menggunakan Firewall FortiGate 1000D Nama : Muhamad Yusup NIM : 09011281419061 Analisa Manajemen FCAPS pada Sistem Keamanan Jaringan Menggunakan Firewall FortiGate 1000D I. Definisi Manajemen Jaringan Jaringan komputer adalah himpunan "interkoneksi"

Lebih terperinci