BAB II DASAR TEORI. teknologi informasi belum maksimal diterapkan. Penggunaan Personal Computer

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DASAR TEORI. teknologi informasi belum maksimal diterapkan. Penggunaan Personal Computer"

Transkripsi

1 BAB II DASAR TEORI 2.1 Gambaran Perusahaan Perusahaan tempat penulis melakukan penelitian ini bergerak dalam bidang penerbitan buku dengan skala perusahaan menengah, dimana pemakaian teknologi informasi belum maksimal diterapkan. Penggunaan Personal Computer hanya sebatas aplikasi office dan internet (browsing, mail, download). Selain itu pengelolaan, perencanaan, perawatan dan maintenance jaringan komputer kantor belum sepenuhnya diterapkan karena keterbatasan sumber daya yang ada. Berdasarkan kondisi perusahaan ini, penulis mencoba membangun gateway server dengan tujuan memaksimalkan penggunaan teknologi informasi dalam lingkungan perusahaan. 2.2 Konsep Dasar dan Pengertian Perencanaan Kapasitas Teknologi informasi adalah sistem saraf pusat suatu organisasi atau perusahaan, karena itu perencanaan kapasitas menjadi sangat penting untuk dilakukan untuk menjaga kelangsungan dan kesehatan suatu perusahaan. Perencanaan kapasitas berarti perencanaan menambah atau membeli hardware baru yang lebih untuk kebutuhan mendatang.. [Scott Adams, Maximizing the Benefits of Capacity Planning, 2006]. Dalam perencanaan kapasitas dibutuhkan pendekatan efisiensi sehingga tidak menambah beban dalam suatu perusahaan, karena akan menimbulkan downtime sehingga pengeluaran atau 7

2 biaya bisa menjadi beban pada perusahaan. Perencanaan kapasitas yang baik dapat membantu manajemen sumber daya IT sehingga tidak menganggur pada pusat data. Pengukuran suatu sumber daya dapat memberikan gambaran tingkat layanan suatu server dan mengaanalisa kinerja server itu sendiri dari proses awal hingga akhir, misalnya dengan mengetahui proses apa yang sedang aktif, kesalahan atau error apa yang terjadi, sehingga dapat mengeksplorasi dan mengungkap pola dan perilaku sistem. Untuk mewujudkan manfaat ini ada beberapa teknik perencanaan yang tersedia yang masing-masing dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Metode perencanaan kapasitas merupakan sebuah pemeriksaan yang cepat dan rutin dalam mengidentifikasi lebih jauh sumber daya yang digunakan dengan tidak bereksperimen dengan kondisi yang berbeda. Ada dua model perencanaan kapasitas yaitu: 1. Simulation Modeling yaitu pemodelan dengan simulasi dengan kapasitas yang lebih canggih, model ini mensimulasikan peristiwa antrian yang terjadi selama proses eksekusi. Kelemahan dari model simulasi ini bisa memakan waktu untuk implementasi dan menjalankannya. 2. Analytic Modeling yaitu pemodelan dengan menghitung berapa banyak antrian yang sedang terjadi, model ini dibangun berdasarkan deskripsi atau kondisi dari sistem. Model analisa ini memprediksi bagaimana perubahan akan mempengaruhi kinerja suatu sistem. Pemodelan ini jika dilakukan dengan benar akan menjadi teknik perencanaan kapasitas yang lebih cepat dan akurat. 8

3 Pemodelan analitik dan pengujian beban dapat dilakukan secara bersamasama untuk menentukan kebutuhan hardware dan konfigurasi optimal untuk memenuhi tingkat layanan yang diperlukan saat membuat dan membangun sistem dan aplikasi baru atau untuk perubahan. Waktu dan biaya seringkali menjadi penghalang dalam melakukan test ini. Pemodelan ini dapat digunakan secara cepat untuk memprediksi bagaimana berbagai konfigurasi yang akan tampil, tanpa perlu membeli, menguji dan konfigurasi dibawah pertimbangan. 2.3 Tujuan Perencanaan Kapasitas Salah satu tujuan penting perencanaan kapasitas adalah untuk memastikan kebutuhan saat ini dan masa depan dengan memimalkan resiko dan biaya. Karena jika perencanaan ini dilakukan dengan baik maka perkiraan bisnis dan secara konsistensi layanan akan memberikan nilai yang lebih sehingga penggunaan teknologi informasi dapat memberikan kontribusi yang baik. Kompleksitas manajemen, anggaran, volume transaksi, kurangnya perencanaan bisnis, dan lingkungan bisnis secara keseluruhan semua berkontribusi terhadap kesulitan perencanaan sumber daya untuk kebutuhan masa depan. Karena itu diperlukan pemahaman lingkungan bisnis secara menyeluruh, agar pemimpin TI (Teknologi Informasi) dalam suatu perusahaan tidak salah dalam memprediksi kebutuhan. Kurangnya kapasitas dalam infrastruktur suatu perusahaan sering disalahkan pada organisasi TI, ketika pada kenyataannya adalah unit bisnis yang tidak mampu menilai dan memberikan informasi yang dibutuhkan, hal ini harus dilihat sebagai masalah suatu perusahaan bukan masalah pada organisai TI.[Gartner, 2006] 9

4 Tujuan lain adalah bagaimana organisasi TI dalam suatu perusahaan dapat berbuat lebih banyak dalam melakukan pemeliharaan, tanggung jawab terhadap hasil yang terukur, sehingga perencanaan kapasitas ini dapat membantu perusahaan dalam mendapatkan hasil yang maksimal dengan layanan dan investasi seminimal mungkin. Perencanaan kapasitas adalah fungsi yang berkelanjutan dalam membahas dan menganlisa kebutuhan sumber daya sehingga bisa didapatkan spesifikasi kapasitas yang sesuai. Bukan rahasia lagi jika suatu perusahaan membuat dan mengkonsumsi informasi akan terus meningkat, tetapi banyak yang tidak memiliki rencana yang terstruktur dengan baik untuk mengakomodasi pertumbuhan data mereka. Perencanaan berapa besar kapasitas sumber daya untuk kebutuhan klient adalah tindakan yang dapat mengurangi resiko rusaknya hardware dan aplikasi. Prediksi berapa banyak sumber daya dan kapasitas penyimpanan yang dibutuhkan dalam jangka waktu yang diberikan sehingga dapat membeli ruang disk dan sumber daya lain, karena menjaga buffer penyimpanan cadangan untuk mengantisipasi lonjakan aplikasi merupakan sesuatu yang penting, jika membeli terlalu banyak adalah bukan tindakan yang ekonomis. Pembelian yang berlebihan berarti mengikat sumber daya lain yang bisa dialokasikan untuk keperluan lainnya. Perusahaan-perusahaan besar yang tumbuh relatif lambat data mereka dan terus dapat menjaga disk sebanyak 80% sampai 90%, sementara perusahaan kecil atau perusahaan yang terus menerus menciptakan data akan mendekati nilai 20% sampai 30%.[Gartner, 2006] 10

5 2.4 Arsitektur Server Arsitektur berarti design, pola dan bentuk. Dalam hal ini mengacu pada design hardware dan aplikasi dimana komponen yang membentuk suatu sistem ditempatkan dan dapat berkomunikasi. Istilah yang lain sering disebut dengan arsitektur terdistribusi yang menjelaskan arsitektur aplikasi dan software berarti pemrosesan suatu aplikasi terjadi pada lebih dari satu mesin. Ada tiga macam arsitektur server berdasarkan aplikasi yaitu: 1. Standalone (one-tier) Arsitektur standalone berarti semua proses dilakukan atau terjadi pada satu server. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses server, tetapi tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini. Tipe model ini dikenal sebagai proses yang berbasis host Masalah pada komputasi berbasis host adalah semua proses terjadi pada semua mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, server akan terbebani dan kewalahan. Gambar 2.1 Arsitektur server standalone 11

6 2. Client Server (two-tier) Pada arsitektur client server pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi dua arah pada client dan server, atau sering disebut dengan istilah two-tier dimana banyak client dan sebuah server dihubungkan melalui sebuah jaringan. Proses yang terjadi yaitu client mengirimkan permintaan pada server aplikasi kemudian server akan merespon dan mengirimkan kembali permintaan client. Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server. Tugas dan proses yang ada pada client yaitu: - Antarmuka pengguna - Interaksi database - Pengambilan dan modifikasi data - Sejumlah aturan bisnis - Penanganan kesalahan. Sedangkan tugas yang ada pada server yaitu: - Manajemen data - Keamanan - Query, trigger, prosedur tersimpan, - Penanganan kesalahan. Keunggulan dari arsitektur ini adalah proses terjadi antara komputer client dan server tanpa mengurangi beban server, sehingga penambahan user tidak mengurangi kinerja server. Selain itu dengan model ini user dari berbagai lokasi dapat mengakses data dan aplikasi hanya dengan satu server tunggal. 12

7 Kekurangan dari model ini adalah: - Kurangnya skalabilitas Berapa besar kemampuan aplikasi bisa menangani kebutuhan client yang terus meningkat misalnya 50 user tambahan yang mengakses server dan aplikasi tersebut. Walaupun model client/server lebih terukur daripada model berasis host. - Koneksi database dan jaringan harus dijaga. Semakin banyak client yang menggunakan suatu aplikasi, semakin banyak beban pada server. Koneksi data base, jaringan harus dijaga untuk masing-masing client. Koneksi ini menghabiskan sumber daya yang ada pada server. - Tidak ada perbaikan atau kode yang diperbaharui Logika kode tidak bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada dalam sebuah file executable yang ada pada server dan client. - Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi. Gambar 2.2 Arsitektur server client-server 13

8 3. Multi Tier (Three-tier) Model ini dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur clientserver. Dalam arsitektur ini pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan atau dikenal dengan multitier. Lapisan ini masing menjumlahkan fungsionalitas khusus yaitu: - Layanan presentasi (tingkat client) - Layanan bisnis (tingkat menengah) - Layanan data (tingkat sumber data) Layanan pada tingkat logika atau presentasi antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari code client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan layanan data ada pada server. Konsep three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam sistem lapisan-lapisan, aplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan. Gambar 2.3 Arsitektur server Multi tier 14

9 2.5 Pengertian Perancangan Sistem Pengertian perancangan sistem secara umum adalah penentuan proses, data dan informasi yang diperlukan oleh sistem baru, sedangkan pengertian perancangan sistem secara rinci merupakan penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau penyatuan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan sistem secara umum dapat pula diartikan sebagai kegiatan untuk menemukan dan mengembangkan masukanmasukan, kumpulan data, file, metode, prosedur dan keluaran dalam pemrosesan suatu data untuk mencapai tujuan perusahaan. Tahapan perancangan sistem dilakukan setelah tahap analisis sistem yang bertujuan untuk merancang sistem baru. Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan tugasnya, termasuk mengkofigurasi komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga instalasi dari suatu sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahapn anlisis sistem. (George M Scott, 1986:518). Tujuan dari perancangan sistem ada dua macam, yaitu: 1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem 2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap terhadap pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam merancang suatu sistem yaitu kehandalan, ketersediaan, dan juga keluwesan dari suatu sistem, begitu juga pemeliharaan dalam suatu sistem. 15

10 Langkah-langkah yang dilakukan tahap perancangan sistem adalah: 1. Mendefinisikan alternatif konfigurasi peralatan sistem 2. Memilih konfigurasi sistem yang terbaik. 3. Merancang deskripsi input, file-file program dan output berdasarkan hasil analisa. 4. Membuat dokumentasi sistem. Alat yang dapat digunakan dalam perancangan sistem diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Diagram alir (Flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem baik proses manual maupun proses yang dilakukan oleh komputer. Bagan ini berguna untuk mengidentifikasikan proses yang dianggap tidak efisien. 2. Diagram alir Data (Data Flow Diagram) merupakan dokumentasi dalam bentuk grafik dengan menggunakan simbol-simbol untuk menggambarkan aliran data antara proses-proses yang saling berkaitan. 3. Kamus Data (Data Dictionary) adalah suatu penjelasan tertulis mengenai data yang ada dalam database sehingga pengguna dan analis sistem akan memiliki pengertian yang sama untuk masukan, keluaran, komponen penyimpanan data diperoleh berdasarkan hasil perancangan diagram aliran data. 16

11 2.6 IPv4 Perencanaan kapasitas dan perencanaan sistem server tidak terlepas dari masalah jaringan komputer, yang berarti dibutuhkan pengetahuan tentang protokol komunikasi sebagai media penghubung antara server dan client, antara lain adalah protokol IPv4. IP versi 4 atau sering dikenal dengan alamat IPv4 merupakan jenis protokol yang digunakan dalam jaringan berbasis TCP/IP. Panjang total IPv4 ini adalah 32 bit atau kurang lebih dapat menampung 4 miliar host diseluruh dunia. Berikut adalah detail spesifikasi teknis pada IPv4. Header IPv4 Version (4) IHL (4) Type of Service (8) Total Length (16) Identification (16) Flag (3) Fragment Offset (13) Time To Live (8) Protocol (8) Source IP Address (32) Header Checksum (16) Destination IP Address (32) Options (24) Padding (8) Gambar 2.4 Format Header IPv4 Fungsi dari masing-masing field pada header standar IPv4 dapat dijelaskan sebagai berikut: 17

12 - Version merupakan 4 bit field yang menunjukkan versi protokol IP yang digunakan. - IHL (Internet Header Length) adalah panjang dari internet header dalam format 32 bit. - Type of Service menunjukkan kualitas layanan yang dibagi ke dalam beberapa bentuk layanan. - Total Length adalah panjang datagram termasuk header. - Identification berfungsi untuk penyusunan kembali datagram setelah fragmentasi dimana nilainya diberikan oleh pengirim. - Flag berisi berbagai informasi kontrol seperti informasi fragmentasi. - Offset menunjukkan dimana datagram sebuah fragment seharusnya berada. - Time To Live menunjukkan jumlah hop maksimal yang bisa dilewati datagram. - Checksum digunakan untuk memeriksa kebenaran isi header datagram. - Source Address berisi 32 bit alamat pengirim. - Destination Address berisi 32 bit alamat tujuan. - Options adalah field yang jarang sekali digunakan. Fiel ini digunakan bila pada data diperlukan pengolahan tambahan. - Padding digunakan untuk memastikan header datagram berakhir pada batas 32 bit. 18

13 2.7 Metode Pengalamatan pada IPv4 Pengalamatan adalah metode identifikasi suatu mesin pada jaringan dengan identitas yang unik. Pengalamatan ini terjadi pada layer 3 pada OSI model. Pengalamatan IPv4 menggunakan 32 bit biner ditulis dalam 4 oktet masing-masing oktet terdiri dari 8 bit, dimana antar oktet dipisahkan dengan notasi titik (.). Setiap oktet nantinya diterjemahkan menjadi bilangan desimal dengan nilai Contoh penulisan IPv4 adalah sebagai berikut Metode pengalamatan IPv4 ini dibagi kedalam 5 kelas yaitu: 1. Kelas A : Range Kelas B : Range Kelas C : Range Kelas D : Range Kelas E : Range Dari kelima kelas alamat ini, jenis alamat yang sering dipakai adalah alamat kelas A, B dan C. Untuk alamat kelas D biasanya digunakan untuk keperluan multicasting dan kelas E untuk keperluan experimental. Pada IPv4 juga dikenal istilah subnet mask yaitu angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dan host ID, yang menunjukkan letak suatu host berada dalam satu jaringan atau tidak. 19

14 Dalam penggunaannya IPv4 dibagi menjadi 2 yaitu: 1. IP Public yaitu IP yang dapat dilewatkan pada jaringan internet yang sifatnya terbatas dan tidak dapat diduplikasi (unik). 2. IP Private yaitu IP yang hanya bekerja pada lokal network diluar jaringan internet, IP private dapat diduplikasi namun harus berada dalam jaringan lokal yang berbeda. Range IP Private dapat dituliskan sebagai berikut: - Kelas A : atau /8 memiliki 1 network. - Kelas B : atau /12 memiliki 16 network. - Kelas C : atau /16 memiliki 256 network. Pengalamatan pada IPv4 memiliki batasan-batasan, selain unik ada beberapa alamat IP yang tidak dapat digunakan karena telah ditetapkan untuk tujuan tertentu. Alamat-alamat itu antara lain: - Alamat (Alamat lokalhost/loopback). - Alamat dengan 0 contoh merupakan network id untuk kelas C, network id untuk kelas B, network id untuk kelas A - Alamat dengan 1 merupakan alamat broadcast dalam satu jaringan. Dilihat dari metode transmisi pada jaringan IPv4 secara umum dapat dibagi menjadi motode transmisi yaitu: Unicast, Multicast dan Broadcast. - Unicast digunakan untuk komunikasi satu lawan satu. Paket yang dikirimkan ke suatu alamat unicast akan ditujukan ke sebuah interface 20

15 yang di identifikasikan oleh alamat unicast tersebut. Komunikasi ini biasanya digunakan dalam komunikasi one to one atau peer to peer. - Multicast digunakan untuk komunikasi satu lawan banyak. Paket yang ditujukan ke suatu alamat multicast akan dikirimkan ke seluruh interface yang di indentifikasikan oleh alamat multicast tersebut. Alamat multicast biasanya digunakan dalam komunikasi one to many. - Broadcast digunakan untuk komunikasi ke beberapa member sekaligus. Paket dikirimkan oleh suatu source ke seluruh destination yang ada dalam jaringan. 21

TUGAS TELEMATIKA KOLABORASI DAN ARSITEKTUR CLIENT SERVER KELOMPOK 4: Amal Fajrin ( ) Suhartini ( ) Tri Fitriah ( )

TUGAS TELEMATIKA KOLABORASI DAN ARSITEKTUR CLIENT SERVER KELOMPOK 4: Amal Fajrin ( ) Suhartini ( ) Tri Fitriah ( ) TUGAS TELEMATIKA KOLABORASI DAN ARSITEKTUR CLIENT SERVER KELOMPOK 4: Amal Fajrin (42614018) Suhartini (42614011) Tri Fitriah (42614016) Zeptian Elia Nugraha (42614023) Jurusan Teknik Elektro Program Studi

Lebih terperinci

Version untuk menunjukkan versi protokol yang dipakai, Header Length menunjukkan panjang paket header dalam hitungan 32 bit.

Version untuk menunjukkan versi protokol yang dipakai, Header Length menunjukkan panjang paket header dalam hitungan 32 bit. Modul 05 INTERNET PROTOCOL (IP) Dalam melakukan pengiriman data protokol IP memiliki sifat yang dikenal sebagai unreliable, connectionless, datagram delivery service. Unreliable atau ketidakhandalan berarti

Lebih terperinci

ARSITEKTUR NETWORKING CLIENT

ARSITEKTUR NETWORKING CLIENT Nama : Rayendra Pratama NPM : 1A112084 ARSITEKTUR NETWORKING CLIENT Arsitektur pada jaringan Clinet - Server adalah model konektifitas jaringan yang membedakan fungsi - fungsi komputer sebagai Client (Komputer

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,

Lebih terperinci

lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI.

lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. TCP dan IP Kamaldila Puja Yusnika kamaldilapujayusnika@gmail.com http://aldiyusnika.wordpress.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2013IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,

Lebih terperinci

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP Protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transmisi data. Layer n di sebuah komputer akan berkomunikasi dengan layer n di komputer yang lain. Peraturan dan perjanjian

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

Praktikum Jaringan Komputer

Praktikum Jaringan Komputer Praktikum Jaringan Komputer Pengenalan IP dan Subnetting LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2014 Daftar Isi Daftar Isi... i Internet Protocol ( IP )... 1 Sejarah IP Address...

Lebih terperinci

Modul 3. Praktikkum Subnetting. A. Tujuan

Modul 3. Praktikkum Subnetting. A. Tujuan Modul 3 Praktikkum Subnetting A. Tujuan Setelah Praktikum ini mahasiswa di harapkan dapat : 1 ) Memahami Koneksi dan Implementasi Subnet berikut konsep IPV 4 dan kelasnya 2 ) Membangun Koneksi antar Subnet

Lebih terperinci

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Fungsi lapisan network adalah mengirimkan paket dari sumber ke tujuan. Ketika paket dikirimkan maka lapisan network akan memanfaatkan

Lebih terperinci

Figure 3.1 Format datagram IP

Figure 3.1 Format datagram IP 3.1 Tujuan Mengetahui bagaimana TCP/IP mengidentifikasi jaringan Mengetahui bagaimana netmask menentukan range IP address Mengetahui fungsi kerja subnetting 3.2 Teori Dasar Dalam melakukan pengiriman data

Lebih terperinci

IP Addressing. Oleh : Akhmad Mukhammad

IP Addressing. Oleh : Akhmad Mukhammad IP Addressing Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Memahami struktur IP address dan mampu melakukan konversi angka biner 8-bit dan angka desimal. Mampu mengklasifikasikan tipe IP address dan mengetahui penggunaannya

Lebih terperinci

Dalam implementasinya internet protocol dilengkapi dengan protokol-protokol lain seperti ICMP, ARP, RARP yang akan dibahas kemudian.

Dalam implementasinya internet protocol dilengkapi dengan protokol-protokol lain seperti ICMP, ARP, RARP yang akan dibahas kemudian. Internet Protocol (IP) Pada protocol TCP/IP, Internet Layer (lapisan internet) sama dengan Network Layer pada OSI reference model. Internet Protocol adalah mekanisme transmisi yang digunakan oleh TCP/IP

Lebih terperinci

IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM

IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM IP Address IP Address (Internet protocol Address) merupakan deretan angka biner antara 32 bit sampai dengan 128 bit yang digunakan sebagai alamat identifikasi untuk

Lebih terperinci

IP address adalah sistem pengalamatan pada TCP/IP yang tersusun atas 32 bit angka biner, angka yang hanya dapat bernilai 0 atau 1.

IP address adalah sistem pengalamatan pada TCP/IP yang tersusun atas 32 bit angka biner, angka yang hanya dapat bernilai 0 atau 1. Setiap perangkat jaringan baik komputer, router, ataupun yang lain harus memiliki identitas yang unik. Pada layer network, paket-paket komunikasi data memerlukan alamat pengirim dan alamat penerima dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau komputer yang saling dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer terbagi

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer Soal 1. Jelaskan perbedaan antara model jaringan OSI dan TCP/IP 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud Protocol? 4. Jelaskan tentang konsep class

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007), Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh karena

Lebih terperinci

PENGHITUNGAN SUBNETTING SECARA OTOMATIS

PENGHITUNGAN SUBNETTING SECARA OTOMATIS PENGHITUNGAN SUBNETTING SECARA OTOMATIS Oleh : Hendro Hartono, S.Kom. Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) e-mail : he2_n_2eh@yahoo.co.id Abstract Who's network administrator doing subnetting in

Lebih terperinci

Konsep Bilangan Biner & Desimal. Contoh :

Konsep Bilangan Biner & Desimal. Contoh : Dasar TCP/IP Konsep Bilangan Biner & Desimal Contoh : Perhatikan bagan berikut : Kemudian bagan berikut : Sekarang anda coba konversikan bilangan biner 00110010 ke bilangan desimal! Selanjutnya mengubah

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Jaringan komputer memegang peran yang signifikan dalam menghadapi persaingan kompetitif di masa yang akan datang, karena dapat memberikan efisiensi pada penggunaan sumber daya yang ada,

Lebih terperinci

Pe P rhit i u t ngan IP I P Ad A dress ICT Center Majene

Pe P rhit i u t ngan IP I P Ad A dress ICT Center Majene Perhitungan IP Address Perhitungan IP Address ICT Center Majene Sistem Bilangan Bilangan Biner ; Perpangkatan 2 0 dan 1 Bilangan Oktal ; Perpangkatan 8 0-7 Bilangan Desimal ; Perpangkatan 10 0-9 Bilangan

Lebih terperinci

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Network Layer JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Objectives Fungsi Network Layer Protokol Komunikasi Data Konsep Pengalamatan Logis (IP) Konsep Pemanfaatan IP Konsep routing Algoritma routing

Lebih terperinci

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T TCP DAN UDP Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN TRANSPOR adalah Lapisan keempat dari Model Referensi OSI yang bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol

Lebih terperinci

Jaringan Komputer. Pengalamatan Logis Internet Protocol versi 4 (IPV4)

Jaringan Komputer. Pengalamatan Logis Internet Protocol versi 4 (IPV4) Jaringan Komputer Pengalamatan Logis Internet Protocol versi 4 (IPV4) Objectives Memahami struktur IP address dan mampu melakukan konversi angka biner 8-bit dan angka desimal. Mampu mengklasifikasikan

Lebih terperinci

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.1 Tujuan : Memahami konsep dasar routing Mengaplikasikan routing dalam jaringan lokal Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.2 Teori Dasar Routing Internet adalah inter-network dari banyak

Lebih terperinci

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Pendahuluan Tidak ada mekanisme untuk menjamin bahwa data yang dikirim melalui jaringan berhasil. Data mungkin gagal mencapai tujuan dengan berbagai macam

Lebih terperinci

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP 1 TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya

Lebih terperinci

SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION. Modul 5 IP ADDRESS. Team Training SMK TI 37

SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION. Modul 5 IP ADDRESS. Team Training SMK TI 37 SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Modul 5 IP ADDRESS Team Training SMK TI 37 SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Tujuan: Siswa dapat memahami arti dan fungsi IP address dalam komunikasi antar host di internet.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Komputer 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Dalam suatu tulisan yang dikutip dari sebuah buku menyatakan bahwa Jaringan- Kombinasi perangkat keras, perangkat

Lebih terperinci

1. Mengetahui node IP Address versi 4

1. Mengetahui node IP Address versi 4 1. Mengetahui node IP Address versi 4 2. Menghitung konversi bentuk biner-desimal dan sebaliknya 3. Mengetahui IP address berdasarkan prefix-length atau subnet mask Internet Protocol (IP) addresss adalah

Lebih terperinci

Refrensi OSI

Refrensi OSI Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER MODUL 5

JARINGAN KOMPUTER MODUL 5 LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER MODUL 5 Disusun Oleh : Nama Kelas : Beny Susanto : TI B Nim : 2011081031 LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2013 MODUL 5 KONSEP IP dan

Lebih terperinci

Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Koneksi Jaringan MENJELASKAN LANGKAH PERSIAPAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN

Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Koneksi Jaringan MENJELASKAN LANGKAH PERSIAPAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Koneksi Jaringan MENJELASKAN LANGKAH PERSIAPAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN IP Address IP address adalah alamat/identitas yang diberikan pada jaringan komputer

Lebih terperinci

Protokol TCP/IP. Oleh: Eko Marpanaji

Protokol TCP/IP. Oleh: Eko Marpanaji Protokol TCP/IP Oleh: Eko Marpanaji ARSITEKTUR TCP/IP Protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang digunakan secara luas untuk jaringan Internet, dikembangkan secara terpisah

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM IP Address & SubnetMask Ridwansyah, ST MT Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM Pada jaringan dengan protokol TCP/IP, selain MAC Address juga mempunyai IP Address. IP atau Internet

Lebih terperinci

Jaringan Komputer Dasar

Jaringan Komputer Dasar Jaringan Komputer Dasar Subnet Masking Dennis Christie - Universitas Gunadarma Sebelumnya di Jaringan Komputer Dasar... Komponen TCP/IPv4 6 buah komponen dasar TCP/IP IP Address Subnet Mask Default Gateway

Lebih terperinci

IP ADDRESS VERSI 6. Budhi Irawan, S.Si, M.T

IP ADDRESS VERSI 6. Budhi Irawan, S.Si, M.T IP ADDRESS VERSI 6 Budhi Irawan, S.Si, M.T Pendahuluan IPv6 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan didalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol internet versi 6. IPv6 dikembangkan

Lebih terperinci

4/2/2017. Sistem Bilangan

4/2/2017. Sistem Bilangan Broadcast NetID HostID Bagaimana Komunikasi Komputer Terjadi???? Apa itu IP Address ARP Address Resolution Protocol 1 Sistem Bilangan Bilangan Biner ; Perpangkatan 2 0 dan 1 Bilangan Oktal ; Perpangkatan

Lebih terperinci

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer.

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Uraian dan Sasaran Uraian : Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Sasaran : Mahasiswa bisa mendesign dan membangun jaringan komputer

Lebih terperinci

NETWORK LAYER Cont IP6, FORMAT IP6, JENIS IP6

NETWORK LAYER Cont IP6, FORMAT IP6, JENIS IP6 NETWORK LAYER Cont { IP6, FORMAT IP6, JENIS IP6 IPv6 Definisi IPv6 Pengalamatan yang merupakan pengembangan dari IPv4 untuk mengantisipasi perumbuhan penggunaan internet yang kian pesat, diperlukan sistem

Lebih terperinci

TRANSPORT LAYER DEFINISI

TRANSPORT LAYER DEFINISI TRANSPORT LAYER DEFINISI Transport layer merupakan lapisan keempat pada lapisan OSI layer. Lapisan ini bertanggung jawab menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke tujuan data dengan cara

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol

JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol Nama : Qonita Al afwa NIM : 09011281520103 Kelas : SK5C Dosen Pengampuh : Deris Stiawan, M.T., Ph.D. SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH BAGAS RIVALDI (04) WONDO DWI PRASETYO (31)

DISUSUN OLEH BAGAS RIVALDI (04) WONDO DWI PRASETYO (31) 1 DISUSUN OLEH BAGAS RIVALDI (04) WONDO DWI PRASETYO (31) 2 Konsep Dasar Protokol TCP/IP Merupakan Sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer yang digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar

Lebih terperinci

Overview IPv6 (cont )

Overview IPv6 (cont ) IPv6 Overview IPv6 Apa itu IPv6? Disebut juga IPng (IP Next Generation) Panjang bit 128 bit Banyak IP yang tersedia 2 128 = 3.4 10 38 Pengganti IPv4 dengan permasalahan dasar alokasi IPv4 yang mulai habis

Lebih terperinci

ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP

ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP 1. Umum... 2 2. Transport Control Protocol (TCP)... 6 3. User Datagram Protocol (UDP)... 8 4. Internet Protocol (IP)... 10 5. Internet Control Message Protocol (ICMP)... 13 6.

Lebih terperinci

SERVER MANAGEMENT DAN KLASIFIKASI IP

SERVER MANAGEMENT DAN KLASIFIKASI IP SERVER MANAGEMENT DAN KLASIFIKASI IP NAMA NPM/ KELAS MATA KULIAH : SENO PUJIAMUKTI : 16110447/ 4KA34 : PENGANTAR TELEMATIKA SISTEM INFORMASI GUNADARMA SERVER MANAJEMEN Server Manager adalah alat baru yang

Lebih terperinci

9/6/2014. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 3. Sesi 8. Referensi

9/6/2014. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 3. Sesi 8. Referensi Sesi 8 Pengalamatan IP Danny Kriestanto 2 Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1 Sub Pokok Bahasan 2 Sub Pokok Bahasan 3 Referensi Kode MK : MI Revisi Terakhir : 3 Memperkenalkan klasifikasi IP berdasarkan

Lebih terperinci

Matakuliah : Client Server Computing Versi : Materi : Arsitektur Sistem Penyaji : Zulkarnaen NS

Matakuliah : Client Server Computing Versi : Materi : Arsitektur Sistem Penyaji : Zulkarnaen NS Matakuliah : Client Server Computing Versi : 1.0.2 Materi : Arsitektur Sistem Penyaji : Zulkarnaen NS 1 Arsitektur sistem merujuk pada konfigurasi sistem secara keseluruhan yang akan menjadi tempat hidup

Lebih terperinci

IP (INTERNET PROTOCOL) ADDRESSING

IP (INTERNET PROTOCOL) ADDRESSING IP (INTERNET PROTOCOL) ADDRESSING DEFINISI IP (Internet Protocol) adalah alamat logika yang diberikan pada peralatan jaringan menggunakan protocol TCP/IP IP ADDRESING 1. Deretan bil. unik yg meng identifikasi

Lebih terperinci

Pengalamatan IP (IP Addressing) dan Konfigurasi TCP/IP

Pengalamatan IP (IP Addressing) dan Konfigurasi TCP/IP 2 Pengalamatan IP (IP Addressing) dan Konfigurasi TCP/IP A. TUJUAN Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Mengetahui jenis-jenis (klasifikasi) alamat IP. 2. Mempraktekkan cara setting dan

Lebih terperinci

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP TRANSPORT LAYER Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP Transport Layer melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi menjadi suatu arus data. Layanan-layanan yang terdapat di transport

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KALKULATOR SUBNETTING BERBASIS WEB

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KALKULATOR SUBNETTING BERBASIS WEB Jurnal Teknik Komputer Unikom Komputika Volume 2, o.1-2013 PERACAGA DA IMPLEMETASI KALKULATOR SUBETTIG BERBASIS WEB Susmini Indriani Lestariningati Jurusan Teknik Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV INTERNET PROTOCOL

BAB IV INTERNET PROTOCOL BAB IV INTERNET PROTOCOL IP adalah standard protokol dengan nomer STD 5. Standar ini juga termasuk untuk ICMP, dan IGMP. Spesifikasi untuk IP dapat dilihat di RFC 791, 950, 919, dan 992 dengan update pada

Lebih terperinci

UNIT I IP Address, Subnetting, VLSM dan IP Assignment

UNIT I IP Address, Subnetting, VLSM dan IP Assignment UNIT I IP Address, Subnetting, VLSM dan IP Assignment I. Pendahuluan IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal

Lebih terperinci

Pembagian Kelas IP Address dan Subnetting. By :

Pembagian Kelas IP Address dan Subnetting. By : Pembagian Kelas IP Address dan Subnetting Pengertian By : waji4ntoe@yahoo.co.id www.nurwajianto.tk IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem

Lebih terperinci

JENIS-JENIS ALAMAT UNICAST

JENIS-JENIS ALAMAT UNICAST ALAMAT UNICAST Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address).

Lebih terperinci

3. 3 Application Layer Protocols and Services Examples

3. 3 Application Layer Protocols and Services Examples NAMA KELOMPOK : RENDY PRATAMA P. 113140707111006 PANJI SATRIA S. 113140707111017 3. 3 Application Layer Protocols and Services Examples Application Layer, Layer tujuh, adalah lapisan paling atas baik di

Lebih terperinci

IP Address. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya

IP Address. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya IP Address Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya 1 Pendahuluan Salah satu aturan yang ada pada jaringan TCP/IP adalah pengalamatan, setiap komputer yang terkoneksi

Lebih terperinci

Jaringan Komputer. IP Addressing (IPV4 dan IPV6) Adhitya Nugraha.

Jaringan Komputer. IP Addressing (IPV4 dan IPV6) Adhitya Nugraha. Jaringan Komputer IP Addressing (IPV4 dan IPV6) Adhitya Nugraha adhitya@dsn.dinus.ac.id Fasilkom 1/20/2015 Objectives Memahami struktur IP address dan mampu melakukan konversi angka biner 8-bit dan angka

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh

Lebih terperinci

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, tujuan sistem perencanaan pembangunan adalah untuk mendukung koordinasi

Lebih terperinci

Muhamad Husni Lafif. TCP/IP. Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer.

Muhamad Husni Lafif.  TCP/IP. Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer. Muhamad Husni Lafif muhamadhusnilafif@yahoo.com http://royalclaas.blogspot.com TCP/IP Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan computer: OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protocol?

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN JARINGAN

PEMROGRAMAN JARINGAN PEMROGRAMAN JARINGAN Tujuan Memahami protocol jaringan seperti TCP, UDP dan SCTP Mengenal kemampuan Java untuk pemrograman jaringan Protocol Jaringan Internet Protokol (IP) adalah protokol lapisan jaringan

Lebih terperinci

Sejarah TCP/IP TCP/IP

Sejarah TCP/IP TCP/IP Sejarah TCP/IP Sejarah TCP/IP bermula di Amerika Serikat pada tahun 1969 di Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) melakukan menguji rangkaian sistem pada paket (packet-switching). 1 Sejarah

Lebih terperinci

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP A. Dasar Teori Apa itu jaringan komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan suatu tahapan yang berusaha untuk menguraikan pembahasan pada penelitian yang akan dilakukan. Tahapan ini merupakan dasar

Lebih terperinci

Adapun 3 metode untuk pengalokasian alamat IP pada DHCP server :

Adapun 3 metode untuk pengalokasian alamat IP pada DHCP server : BAB II DHCP SERVER 2.1 Tujuan Praktikum a. Praktikan dapat memahami manfaat/kegunaan dari DHCP Server. b. Praktikan memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan IP dinamis dibandingkan dengan penggunaan

Lebih terperinci

Fungsi Lapis Transport

Fungsi Lapis Transport Transport Layer Fungsi umum Memungkinkan multi aplikasi dapat dikomunikasikan melalui jaringan pada saat yang sama dalam single device. Memastikan agar, jika diperlukan, data dapat diterima dengan handal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol

Lebih terperinci

BAB II. Kelebihan DNS server

BAB II. Kelebihan DNS server BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau komputer yang saling dihubungkan untuk berbagi sumber daya. (Andi Micro, 2011 : 6). Agar terjadi jaringan

Lebih terperinci

Kelompok 1. Anggota : BOBBY KURNIAWAN NIA FITRIANA ARI FEBRYANSYAH DIAN ULUMIA ORIN HARITSA YASSER

Kelompok 1. Anggota : BOBBY KURNIAWAN NIA FITRIANA ARI FEBRYANSYAH DIAN ULUMIA ORIN HARITSA YASSER Kelompok 1 Anggota : ARI FEBRYANSYAH BOBBY KURNIAWAN DIAN ULUMIA NIA FITRIANA ORIN HARITSA YASSER APPLICATION LAYER Application layer,adalah lapisan paling atas baik di OSI maupun di TCP/IP model.application

Lebih terperinci

SHARE DATA & TRANSACTION

SHARE DATA & TRANSACTION SHARE DATA & TRANSACTION 8.1. Shared Data Sharing adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk membagi suatu file, perangkat dan koneksi internet untuk digunakan secara bersama-sama dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

Pengantar IPv6 Sri Tomo 5)

Pengantar IPv6 Sri Tomo 5) ISSN : 1693-1173 Pengantar IPv6 Sri Tomo 5) Abstrak Internet protokol yang kita gunakan sekarang untuk komunikasi di internet dikenal dengan IPv4. IPv4 ini telah berumur lebih dari 20 tahun. Suksesor dari

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh

Lebih terperinci

Pengalamatan IP. Urutan bit Desimal

Pengalamatan IP. Urutan bit Desimal Pengalamatan IP IP adalah protokol TCP/IP yang paling sesuai dengan layer 3 dalam model networking OSI. IP menetapkan pengalamatan, seperti juga routing. Seperti layanan pos, IP menetapkan alamat sehingga

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

Teknologi Streaming Streaming

Teknologi Streaming Streaming Teknologi Streaming Teknologi Streaming Streaming adalah sebuah teknologi untuk memainkan file video atau audio yang terletak pada sebuah server dapat secara langsung dijalankan pada User Equipment (UE)

Lebih terperinci

KONSEP IP ADDRESS DAN PERHITUNGAN SUBNETTING

KONSEP IP ADDRESS DAN PERHITUNGAN SUBNETTING Tugas I Jaringan Multimedia KONSEP IP ADDRESS DAN PERHITUNGAN SUBNETTING Oleh : PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D411 10 009 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 2013 1 A. Pendahuluan Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi jaringan komputer telah banyak digunakan dalam berbagai bidang. Perkembangan ini ditunjang oleh perkembangan teknologi jaringan yang semakin cepat. Komputer

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Statistik Grafik secara Global dari User yang Melakukan Akses ke Google Menggunakan IPv6 pada Musim Semi 2014 [2]

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Statistik Grafik secara Global dari User yang Melakukan Akses ke Google Menggunakan IPv6 pada Musim Semi 2014 [2] BAB II DASAR TEORI 2.1. Sejarah IPv6 Pada tahun 1991, IETF mengumumkan bahwa protokol IPv4 yang digunakan pada masa itu semakin berkurang. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya penggunaan protokol IPv4

Lebih terperinci

MODUL 03 PRAKTIKUM TIM ASISTEN SISTEM OPERASI 2014

MODUL 03 PRAKTIKUM TIM ASISTEN SISTEM OPERASI 2014 MOD 03 DUL PRAKTIKUM TIM ASISTEN SISTEM OPERASI 2014 Manajemen Jaringan pada Sistem Operasi 1. Tujuan a. Mahasiswa mampu memahami konsep jaringan pada sistem operasi b. Mahasiswa mampu melakukan setting

Lebih terperinci

BAB II INTERNET PROTOCOL

BAB II INTERNET PROTOCOL BAB II INTERNET PROTOCOL Dalam melakukan pengiriman data protokol IP memiliki sifat yang dikenal sebagai unreliable, connectionless, datagram delivery servrce. Unreliable atau ketidakhandalan berarti tidak

Lebih terperinci

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra APPLICATION LAYER Oleh : Reza Chandra Sebagian besar dari kita berpengalaman menggunakan Internet melalui World Wide Web, layanan e-mail, dan file-sharing. Aplikasi ini, dan banyak lainnya, menyediakan

Lebih terperinci

Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet

Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet CHAPTER II Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom DI SUSUN OLEH: NAMA : M. Syahid Nur Wahid NIM : 1229041007 KELAS : PTIK 02 FAKULTAS TEKNIK, JURUSAN PTE, PRODI PTIK TAHUN AJARAN 2013 / 2014

Lebih terperinci

Naufal Ilham Ramadhan SOAL

Naufal Ilham Ramadhan SOAL SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan komputer : OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protokol? 4. Jelaskan tentang konsep

Lebih terperinci

NETWORK LAYER. Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI

NETWORK LAYER. Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI NETWORK LAYER Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut : Pengalamatan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Selama ini masih banyak pengelola restoran yang melayani permintaan pesanan pelanggannya secara manual yang dikhawatirkan menimbulkan masalah, seperti kesalahan

Lebih terperinci

b. Perancangan Sistem

b. Perancangan Sistem BAB III METODE DAN PERANCANGAN 3.1 Langkah Penelitian Model penelitian yang digunakan adalah model waterfall. Metode waterfall merupakan proses pengembangan rekayasa perangkat lunak, di mana proses pengembangannya

Lebih terperinci

DASAR JARINGAN. TCP (Transmission Control Protocol) merupakan protokol (penterjemah) dalam

DASAR JARINGAN. TCP (Transmission Control Protocol) merupakan protokol (penterjemah) dalam DASAR JARINGAN Jaringan komputer merupakan fungsi / proses pengiriman data antara satu komputer menuju komputer lainnya. dalam jaringan komputer kita sering mendengar istilah tentang TCP/IP. Lalu apakah

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Sudah Mengumpulkan Jurnal? http://goo.gl/hhsqum JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Group Jarkom SI Amikom https://www.facebook.com/groups/jarkom.amikom/ Pertemuan 8 Router Protocol Routing TCP/IP

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER IP VERSI 4

JARINGAN KOMPUTER IP VERSI 4 JARINGAN KOMPUTER IP VERSI 4 IP Versi 4 IP Address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat pada tiap tiap komputer dalam jaringan. Format IP Address adalah bilangan 32 bit yang tiap 8 bitnya

Lebih terperinci

1. Mengetahui 3 tipe komunikasi TCP/IP 2. Mengetahui kelas IP Address 3. Menghitung subnetting (Classless Addressing)

1. Mengetahui 3 tipe komunikasi TCP/IP 2. Mengetahui kelas IP Address 3. Menghitung subnetting (Classless Addressing) 1. Mengetahui 3 tipe komunikasi TCP/IP 2. Mengetahui kelas IP Address 3. Menghitung subnetting (Classless Addressing) Dalam TCP/IP dikenal 3 tipe komunikasi : Unicast Broadcast Multicast Pada komunikasi

Lebih terperinci

TCP/IP (singkatan dari "Transmission Control Protocol")

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol) Dalam konsep komunikasi data suatu jaringan komputer, ada mekanisme pengiriman data dari komputer sumber ke komputer tujuan dimana proses pengiriman paket data tersebut sampai dengan benar ke komputer

Lebih terperinci

BAB IV CISCO PACKET TRACER

BAB IV CISCO PACKET TRACER BAB IV CISCO PACKET TRACER 4.1 Pendahuluan 4.1.1 Cisco Packet Tracer Cisco Packet Tracer merupakan sebuah alat pembantu atau bisa disebut simulator untuk alat alat jaringan Cisco. Cisco Packet Tracer biasanya

Lebih terperinci

PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER Mengenal LAN TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data komputer di internet. perbedaan jenis komputer

Lebih terperinci

Satu Physical Network dengan host yang banyak

Satu Physical Network dengan host yang banyak Ethernet Server Jumlah IP Address Versi 4 sangat terbatas, apalagi jika harus memberikan alamat semua host di Internet. Oleh karena itu, perlu dilakukan efisiensi dalam penggunaan IP Address tersebut,

Lebih terperinci

Bab III Prinsip Komunikasi Data

Bab III Prinsip Komunikasi Data Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.

Lebih terperinci