BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Laporan Keuangan Menurut Rahayu dan Suhayati (2010:94) Laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen (klien) memiliki tujuan, yaitu untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen. Perkembangan usaha perkebunan semakin menunjukkan kemantapannya, hal ini didukung dengan perusahaan go public yang melakukan transparansi akan penyampaian informasi laporan keuangan yang akuntanbel dalam menerbitkan laporan auditor Independen, sehingga dalam laporan keuangan tidak mengalami audit report lag yang panjang. Laporan keuangan audited akan lebih bermanfaat apabila dilaporkan tepat waktu dan mencakup penjelasan lainnya yang dirasakan berguna dan dapat diukur secara objektif untuk pengambilan keputusan Auditing Pengertian Auditing Menurut Rahayu dan Suhayati (2010:1) Auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai informasi tingkat kesesuaian antara tindakan atau peristiwa ekonomi dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta melaporkan hasilnya kepada pihak yang membutuhkan, dimana auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.

2 Arens dkk. (2003 : 13-15) membedakan audit menjadi 3 jenis: 1) Pemeriksaan Operasional (Operational Audits) Pemeriksaan operasional adalah salah satu jenis pemeriksaan yang dilakukan terhadap prosedur, metode, dan operasi kegiatan suatu entitas untuk menilai efektivitas dan efesiensi kegiatan entitas tersebut. Pada akhir pemeriksaan operasional diajukan saran-saran/ rekomendasi yang ditujukan kepada pihak manajemen peruasahaan. Tujuannya untuk memperbaiki jalannya operasi perusahaan tersebut. Ruang lingkup pemeriksaan operasional tidak terbatas pada masalah-masalah akuntansi saja, melainkan dapat meliputi evaluasi terhadap struktur organisasi, metode produksi, pemasaran hasil produksi, dan bidang lainnya yang menjadi keahlian pemeriksa. 2) Pemeriksaan Ketaatan (Compliance Audits) Pemeriksaan ketaatan adalah suatu proses pemeriksaan atas ketaatan perusahaan yang bersangkutan terhadap pelaksanaan peraturan, prosedur, kontrak yang ditetapkan oleh pihak berwenang, baik pemerintah maupun manajemen perusahan itu sendiri. Hasil pemeriksaan ketaatan semuanya dilaporkan kepada pimpinan perusahaan. 3) Pemeriksaan Laporan Keuangan (Financial Statement Audits) Pemeriksaan laporan keuangan adalah proses pemeriksaan yang dilakukan atas laporan suatu organisasi atau perusahaan dengan tujuan untuk memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan tersebut dimana kriteria yang berlaku adalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK) untuk Indonesia atau secara internasional dikenal sebagai Generally Accepted Acounting Principles (GAAP) Tujuan audit laporan keuangan Audit laporan keuangan (financial statement audit) dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan (informasi yang diverifikasi) telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu (Arens dkk, 2010:14). Menurut Agoes (2012:10)Ada beberapa alasan mengapa laporan keuangan perlu diaudit : 1. Jika tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Karena itu laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. 2. Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini wajar tanpa pengecualian (unqualified) dari KAP, berarti pengguna laporan keuangan bisa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang material dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS). 3.Perusahaan yang total assetnya Rp 25 miliyar ke atas harus memasukkan audited financial statements nya ke Departemen Perdagangan dan Perindustrian.

3 4. Perusahaan yang sudah go public harus memasukkan audited financial statements nya ke Bapepam-LK paling lambat 90 hari setelah tahun buku. 5.SPT yang didukung oleh audited financial statements lebih dipercaya oleh pihak pajak dibandingkan dengan yang didukung dengan laporan keuangan yang belum diaudit. Karakteristik kualitas laporan keuangan sebagaimana yang dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (IAI,2009) No.1 paragraf 6 adalah: 1. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk dapat dipahami oleh pemakai. Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi. 2. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai. Informasi yang relevan dapat digunakan untuk membantu mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan. 3. Andal Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang jujur (faithfull representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. 4. Dapat dibandingkan Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif Standar Auditing Menurut Hery (2011: 1) Standar Auditing yang berlaku umum (GAAS) dapat dibagi menjadi tiga kategori berikut: 1. Standar Umum a. Audit harus dilakukan oleh orang yang sudah mengikuti pelatihan dan memiliki kecakapan teknis yang memadai sebagai seorang auditor. b. Auditor harus mempertahankan sikap mental yang independen dalam semua hal yang berhubungan dengan audit. c. Auditor harus menerapkan kemahiran profesional dalam melaksanakan audit dan menyusun laporan.

4 2. Standar Pekerjaan Lapangan a. Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan mengawasi semua asisten sebagaimana mestinya. b. Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup mengenai entitas serta lingkungannya, termasuk pengendalian internal, untuk menilai resiko salah saji yang material dalam laporan keuangan karena kesalahan atau kecurangan, dan selanjutnya untuk merancang sifat, waktu,serta luas prosedur audit. c. Auditor harus memperoleh cukup bukti audit yang tepat dengan melakukan prosedur audit agar memiliki dasar yang layak untuk memberikan pendapat menyangkut laporan keuangan yang diaudit. 3. Standar Pelaporan a. Auditor dalam laporan auditnya harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum. b. Auditor dalam laporan auditnya harus mengidentifikasi mengenai keadaan di mana prinsip akuntansi tidak secara konsisten diikuti selama periode berjalan dibandingkan dengan periode sebelumnya. c. Jika auditor menetapkan bahwa pengungkapan secara informatif belum memadai, auditor harus menyatakannya dalam laporan audit. d. Auditor dalam laporan auditnya harus menyatakan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, atau menyatakan bahwa suatu pendapat tidak dapat diberikan. Standar audit merupakan suatu hal yang penting dalam penyelesaian pelaksanaan audit agar memperoleh laporan auditor independen dengan tepat waktu Audit Report Lag Audit Report Lag adalah Lamanya waktu penyelesaian audit terhitung mulai dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan audit atas laporan keuangan Modugu et al (2012:46). Lamanya waktu penyelesaian audit terhitung mulai dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan audit disebut audit report lag atau audit delay. Menurut Dyer & McHugh (1975 : 206) dalam Lidya dan Aldie (2012 : 4), Auditors report lag is the open interval of number of days from the year end to the date recorded as the opinion signature date in the auditors report.

5 Menurut Munsif et al (2012 : 210), dalam penelitiannya berjudul Internal Control Reporting and Audit Report Lags : Further Evidence menyatakan faktor yang mempengaruhi audit report lag antara lain: ukuran perusahaan, industri teknologi, ROA, DTAR, opini going concern, pos luar biasa, segmen laporan klien, rugi, audit fees, opini auditor, dan pergantian auditor Variabel Variabel Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Ukuran KAP Menurut Arens dkk (2008:33) Ukuran KAP dikelompokkan dalam auditor big four sebagai berikut: a. KAP Price Waterhouse Coopers (PWC), bekerjasama dengan KAP Drs. Hadi Sutanto & Rekan, Haryanto Sahari & Rekan. b. KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG), bekerjasama dengan KAP Sidharta-Sidharta & Widjaja. c. KAP Ernest & Young (E & Y), bekerjasama dengan KAP Purwantono, Sarwoko, & Sanjadja. d. KAP Deloitte Touche Thomatsu (Deloitte), bekerjasama dengan KAP Hans Tuanakotta & Mustofa, Osman Ramli Satrio &Rekan. Menurut Juanita (2012 : 33) KAP besar umumnya memiliki sumber daya yang banyak dan lebih baik. Sistem yang digunakan lebih canggih dan akurat karena biasanya didukung dengan kerjasama internasional dengan sumber dana yang besar. Hal yang biasa terjadi adalah KAP besar akan memperoleh insentif yang lebih tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya lebih cepat dibandingkan KAP lainnya. KAP besar juga akan berusaha mempertahankan reputasinya dengan waktu audit yang lebih cepat Opini Audit Dalam Standar Profesional Akuntan Publik IAI (2001) PSA No 29 SA Seksi 508 paragraf 10. Menjelaskan keadaan keadaan yang dapat mengharuskan auditor menyimpang dari laporan auditor bentuk baku dan memberikan panduan penyusunan laporan auditor dalam keadaan keadaan yang bersangkutan. Seksi ini disusun menurut tipe pendapat yang

6 dinyatakan auditor dalam setiap keadaan yang dijelaskan. Bagian ini menjelaskan berbagai tipe pendapat auditor yaitu sebagai berikut: a. Pendapat wajar tanpa pengecualian. Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. b. Bahasa penjelasan ditambahkan dalam laporan auditor bentuk baku. Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan auditnya. c. Pendapat wajar dengan pengecualian pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan. d. Pendapat tidak wajar. Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. e. Pernyataan tidak memberikan pendapat. Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Perusahaan yang tidak menerima jenis pendapat wajar tanpa pengecualian akan menunjukkan audit report lag lebih panjang dibanding perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian. Selain itu, perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dianggap sebagai good news sehingga penyampaian laporan audit akan dipercepat. Pernyataan Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Dewi Lestari (2010 : 28), menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara opini auditor dengan audit report lag Profitabilitas Menurut Brigham dan Houston (2006:107) profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. profitabilitas yang tinggi menggambarkan kinerja manajemen yang baik. Hal ini akan mempengaruhi

7 cepat atau lambatnya manajemen melaporkan kinerjanya. Kinerja baik merupakan berita baik bagi reputasi perusahaan dimata publik, maka manajemen akan segera melaporkan berita baik itu Juanita (2012:34-35). Ada dua alasan mengapa perusahaan yang menderita kerugian cenderung mengalami audit report lag yang lebih panjang menurut Carslow (1991 dalam Andi (2011 : 156): a. Ketika kerugian terjadi perusahaan ingin menunda bad news sehingga perusahaan akan meminta auditor untuk menjadwal ulang penugasan audit. b. Auditor akan lebih berhati hati selama proses audit jika percaya bahwa kerugian ini mungkin disebabkan karena kegagalan keuangan perusahaan dan kecurangan manajemen. Jadi apabila suatu operasi perusahaan memperoleh laba maka audit delaynya semakin pendek Debt to Equity Ratio (DER) Dalam Juanita (2012:35) Tingginya Debt to equity ratio mencerminkan tingginya risiko keuangan perusahaan. Risiko perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan adalah berita buruk bagi citra perusahaan di mata publik. Hal ini menyebabkan manajemen akan menunda pelaporan keuangannya. Dengan demikian perusahaan akan menyampaikan audit report lag lebih lama dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan cenderung menjadi lebih pendek Return On Asset (ROA) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu. ROA juga sering disebut juga sebagai Return On Investment atau ROI (Hanafi dan Halim, 2000:84). Perusahaan yang mengalami tingkat rasio yang tinggi maka pihak manajemen melaporkan

8 audit report lag yang pendek dikarenakan keharusan untuk menyampaikan kabar baik secepatnya kepada publik. Sedangkan perusahaan yang mengalami tingkat rasio yang rendah maka pihak manajemen melaporkan audit report lag yang panjang Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang ditemukan peneliti berkaitan dengan audit report lag menunjukkan hasil yang berbeda. Menurut Juanita (2012) dalam penelitiannya berjudul Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP, Kepemilikan, Laba Rugi, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Audit Report Lag. Variabel independen yang digunakan yaitu Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP, Struktur kepemilikan, Laba Rugi, Profitabilitas, dan Solvabilitas sedangkan Variabel dependen yang digunakan adalah audit report lag. Indikator dalam penelitian ini ialah : Ukuran Perusahaan = Total asset lebih besar dari Rp kode 1atau lebih kecil diberi kode 0; Ukuran KAP = kode 1 untuk KAP big 4 dan 0 untuk KAP selain big 4; Struktur Kepemilikan = kode1 jika kepemilikan luar negeri dan kode 0 jika kepemilikan dalam negeri; Laba Rugi = laba diberi kode 1 atau rugi diberi kode 0; Profitabilitas = net income / total aktiva; Solvabilitas = total kewajiban / total asset ; Audit Report Lag = lamanya waktu dari tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan sampai dengan tanggal laporan auditor dan menggunakan Skala Rasio. Teknik analisis yang digunakan analisis regresi berganda. Dari hasil penelitian ini hanya laba rugi yang terhadap audit report lag. Sedangkan variabel independen berupa ukuran perusahaan, ukuran KAP, struktur kepemilikan, profitabilitas, dan solvabilitas tidak terhadap audit report lag. Hasil penelitian Mariska (2014) tentang analisis Faktor faktor yang mempengaruhi audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran KAP, ukuran perusahaan, profitabilitas dan

9 leverage sedangkan variabel dependen yaitu Audit Report Lag. Indikator penelitian ini adalah ukuran perusahaan = total aktiva; ukuran KAP = KAP the big four diberi kode 1 atau KAP non the big four diberi kode 0 ; profitabilitas = ROA laba bersih/ total aset ; leverage = DER total utang / total ekuitas ; audit report lag = tanggal laporan audit tanggal laporan dan menggunakan Skala Nominal. Teknik analisis yang digunakan analisis regresi berganda. hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas tidak terhadap audit report lag. Di sisi lain, hanya ukuran kantor akuntan publik yang terhadap audit report lag. Secara simultan ukuran perusahaan, ukuran KAP, profitabilitas dan leverage terhadap audit report lag. Manalu (2012) meneliti analisis pengaruh ukuran perusahaan, ukuran KAP dan jenis opini terhadap audit report lag. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, ukuran KAP dan jenis opini audit sedangkan variabel dependen audit report lag. Indikator penelitian ini adalah ukuran perusahaan = total aktiva ; ukuran KAP = KAP the big four diberi kode 1 dan KAP non the big four diberi kode 0 dan jenis opini audit = pendapat unqualified opinion diberi kode 1 dan pendapat selain unqualified opinion diberi kode 0 ; audit report lag = Jumlah hari antara tanggal penutupan tahun buku sampai dengan diterbitkannya laporan audit dan menggunakan Skala Rasio. Teknik analisis yang digunakan regresi linier berganda. Dari hasil penelitian diperoleh audit report lag hanya dipengaruhi oleh ukuran KAP. Namun dua variabel lainnya tidak terhadap audit report lag. Ukuran perusahaan, ukuran KAP, dan jenis opini audit secara simultan terhadap audit report lag. Cecile C.S. (2010) dalam penelitiannya tentang pengaruh debt to total assets ratio, kualitas audit, dan opini going concern terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan adalah debt to total assets ratio, kualitas audit, dan opini going concern sedangkan variabel dependen yaitu

10 audit report lag. Indikator variabel dalam penelitian ini adalah debt to total assets ratio = total kewajiban / total aset ; kualitas audit = kode 1 KAP bermitra dengan the big four dan kode 0 KAP non big four ; opini going concern = kode 1 opini going concern dan kode 0 opini non goin concern ; audit report lag = lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahun perusahaan dan menggunakan skala rasio. Teknik analisis yang digunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian debt to total assets ratio secara parsial mempunyai pengaruh positif terhadap audit report lag sedangkan ukuran KAP dan opini going concern tidak. Di sisi lain, total assets ratio, kualitas audit, dan opini going concern secara simultan tidak terhadap audit report lag. Menurut Munsif et al (2012) dalam penelitiannya berjudul Internal Control Reporting and Audit Report Lags: Further Evidence Variabel independen yang digunakan adalah material weakness in internal control, Companie size, High-tech industry, Return on Assets, leverage, Going Concern, Extraordinary item, Segments, Loss, Restate, Audit Fee, Opini Audit, Changed Auditor sedangkan variabel dependen yaitu audit report lag. Indikator variabel dalam penelitian ini adalah material weakness in internal control = kode 1 kurangnya material dalam pengendalian internal atau kode 0 tidak kurangnya material dalam pengendalian internal; ukuran perusahaan = total aset ; industri teknologi tinggi = kode 1 industry teknologi tinggi atau kode 0 tidak industri teknologi tinggi ; ROA = laba bersih / total aset; leverage = total utang / total aset ; going concern = kode 1 opini going concern atau kode 0 bukan opini going concern ; pos luar biasa = kode 1 pos luar biasa atau kode 0 tidak pos luar biasa ; jumlah segmen = jumlah auditor segmen ;rugi = kode 1 rugi atau kode 0 tidak rugi ; laporan keuangan disajikan kembali = kode 1 laporan keuangan disajikan kembali atau kode 0 laporan keuangan tidak disajikan kembali ; audit fees = total audit fee/ total aset ; opini auditor = kode 1 unqualified opinion atau kode 0 selain unqualified opinion ; pergantian auditor = kode 1 pergantian auditor atau kode 0 tidak mengalami pergantian auditor ; audit

11 delay = lamanya hari antara laporan keuangan fiskal sampai laporan auditor dan menggunkan skala rasio. Teknik analisis yang digunakan regresi linier berganda. hasil penelitian ukuran perusahaan, rugi, going concern dan pergantian auditor mempunyai pengaruh signifikan terhadap audit report lag. Hasil penelitian indriyani dan supriyati (2012) tentang faktor faktor yang mempengaruhi audit report lag perusahaan manufaktur di Indonesia dan Malaysia. Variabel independen yang digunakan yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, laba / rugi perusahaan, debt to equity ratio sedangkan variabel dependen adalah audit report lag. Indikator variabel dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan = total aset ; profitabilitas = ROA laba bersih/ total aset ; laba / rugi perusahaan = laba kode 1atau rugi kode 0 ; debt to equity ratio = total hutang / total ekuitas ; Audit report lag = selisih waktu antara berakhirnya tahun fiskal dengan tanggal diterbitkannya laporan audit diukur secara kuantitatif dalam jumlah hari dan menggunakan skala rasio. Teknik analisis yang digunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan debt to total equity ratio terhadap audit report lag. Di sisi lain Profitabilitas (ROA) dan laba rugi tidak terhadap audit report lag. Secara simultan audit report lag di Indonesia dan Malaysia dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, profitabilitas, laba rugi perusahaan dan debt to total equity ratio. Putri (2014) juga telah meneliti Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan yaitu ukuran perusahaan, tingkat leverage, spesialisasi industry auditor, profitabilitas, dan klasifikasi industri sedangkan variabel dependen adalah audit report lag. Indikator variabel dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan = total aset ; tingkat leverage DTAR= total utang / total aset ; spesialisasi industri auditor = auditor spesialisasi industri kode 1 sedangkan auditor non spesialisasi industri kode 0 ; profitabilitas

12 = laba bersih setelah pajak / total aset ; dan klasifikasi industri = sektor industri dasar dan kimia kode 1, sektor aneka industri kode 2, dan sektor industri barang konsumsi kode 3 ; audit report lag = periode berakhir per 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan keuangan auditan dan menggunakan skala rasio. Teknik analisis yang digunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan ukuran perusahaan, tingkat leverage, dan spesialisasi industri auditor signifikan terhadap audit report lag. Namun, profitabilitas dan klasifikasi industri tidak terhadap audit report lag. Berikut ini ikhtisar hasil penelitian terdahulu berkaitan dengan audit report lag yang ditunjukkan pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu NO Peneliti Judul Indikator Hasil Penelitian 1. Greta Juanita (2012) Pengaruh Ukuran perusahaan, ukuran Kantor Akuntan Publik, kepemilikan, Laba Rugi, Profitabilitas dan Solvabilitas terhadap Audit Report Lag. Ukuran perusahaan total asset lebih besar dari Rp 100 M kode 1 atau lebih kecil diberi kode 0 Ukuran KAP= kode 1 KAP big 4 dan 0 untuk KAP selain big 4 Struktur kepemilikan = kode1 kepemilikan luar negeri dan kode 0 kepemilikan dalam negeri. Laba Rugi = laba diberi kode 1atau rugi diberi kode 0 Profitabilitas ukuran perusahaan, ukuran KAP, struktur kepemilikan, profitabilitas, Debt to equity ratio Debt to total asset ratio tidak terhadap audit report lag. pelaporan laba rugi terhadap audit report lag.

13 2. Natasha Mariska (2014) Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. = net income/total aktiva. Solvabilitas = total kewajiban /total aset. Audit Report Lag = lamanya waktu dari tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan sampai dengan tanggal laporan auditor dan menggunakan Skala Rasio. Ukuran KAP = KAP the big four diberi kode 1 atau KAP non the big four diberi kode 1 Ukuran Perusahaan = total aktiva Profitabilitas ROA = laba bersih/ total aset Leverage = DER = total utang / total ekuitas. audit report lag = tanggal laporan audit tanggal laporan dan menggunakan Skala Nominal. Ukuran perusahaan, Profitabilitas, tidak terhadap audit report lag. Ukuran kantor akuntan publik terhadap audit report lag. ukuran perusahaan, ukuran KAP, profitabilitas dan leverage secara simultan mempengaru hi audit report lag.

14 3. Yustina Florida Manalu (2012) 4. Yovanca Cecile C.S. (2010) Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kap Dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pengaruh debt to total assets ratio, kualitas audit, dan opini going concern terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Ukuran perusahaan = total aktiva Ukuran KAP = KAP the big four diberi kode 1 atau KAP non the big four diberi kode 1 Jenis opini audit audit report lag = Jumlah hari antara tanggal penutupan tahun buku sampai dengan diterbitkannya laporan audit dan menggunakan Skala Rasio Debt to total assets ratio = total kewajiban / total aset Kualitas audit = kode 1 KAP bermitra dengan the big four dan kode 0 KAP bermitra dengan non the big four Opini going concern = kode 1 opini going concern dan kode 0 opini non going concern audit report lag = lamanya hari yang dibutuhkan Ukuran perusahaan dan opini auditor tidak terhadap audit report lag. Ukuran KAP terhadap audit report lag. Ukuran perusahaan, ukuran KAP dan jenis opini audit secara simultan terhadap audit report lag DTAR secara parsial mempunyai pengaruh positif terhadap audit report lag. Ukuran KAP dan Opini going concern tidak secara parsial terhadap audit report lag. DTAR, kualitas audit, opini going concern secara simultan tidak terhadap audit report lag.

15 5. Munsif et al (2012) Internal Control Reporting and Audit Report Lags: Further Evidence untuk memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahun perusahaan dan menggunakan skala rasio. material weakness in internal control = kode 1 kurangnya material dalam pengendalian internal atau kode 0 tidak kurangnya material dalam pengendalian internal Companie size = total aset High-tech industry = kode 1 industri teknologi tinggi atau kode 0 tidak industriteknol ogi tinggi Return on Assets = laba bersih / total aset Leverage =total utang / total aset Going Concern = kode 1 opini going concern atau kode 0 Coefficients of Companie Size, Loss, Going Concern, and Changed Auditor are significant

16 bukan opini going concern Extraordinary item = kode 1 pos luar biasa atau kode 0 tidak pos luar biasa Segments = jumlah auditor segmen Loss = kode 1 rugi atau kode 0 tidak rugi Restate = kode 1 laporan keuangan disajikan kembali atau kode 0 laporan keuangan tidak disajikan kembali Audit Fees = total audit fee / total aset Opini Auditor's = kode 1 unqualified opinion atau kode 0 selain unqualified opinion Changed Auditor = kode 1 pergantian auditor atau kode 0 tidak mengalami pergantian auditor audit delay = lamanya hari antara laporan keuangan fiskal sampai

17 6. Rosmawati Endang Indriyani dan Supriyati (2012) 7. Alvyra Nesia Indah Putri (2014) Faktor faktor yang mempengaruhi audit report lag perusahaan manufaktur di Indonesia dan Malaysia. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia laporan auditor dan menggunkan skala rasio. Ukuran Perusahaan = total aset Profitabilitas = ROA laba bersih/ total aset Laba/rugi Perusahaan = kode 1 laba kode 0 rugi Debt to Equity Ratio = total hutang / total ekuitas. Audit report lag = selisih waktu antara berakhirnya tahun fiskal dengan tanggal diterbitkannya laporan audit diukur secara kuantitatif dalam jumlah hari dan menggunakan skala rasio. Ukuran Perusahaan = total aset Tingkat leverage = DTAR = total utang/ total aset Spesialisasi industri auditor = auditor spesialisasi industri kode 1 atau auditor ukuran perusahaan dan debt to total equity ratio terhadap audit report lag. profitabilitas (ROA), laba rugi tidak terhadap audit report lag. Audit report lag di Indonesia dan Malaysia secara simultan dipengaruhi oleh Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Laba rugi perusahaan dan Debt to equity ratio. ukuran perusahaan, tingkat leverage, dan spesialisasi industri auditor signifikan terhadap audit report lag.profitabili tas dan klasifikasi industri tidak

18 Sumber : diolah oleh peneliti, 2014 non spesialisasi industri kode0 Profitabilitas = laba bersih setelah pajak / total aset dan klasifikasi industri= sektor industri dasar dan kimia kode 1, sektor aneka industri kode 2, dan sektor industri barang konsumsi kode 3. audit report lag = periode berakhir per 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan keuangan auditan dan menggunakan skala rasio 2.3. Kerangka Konseptual Berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu dimuka dapat digambarkan kerangka konseptual pada gambar 2.1. Ukuran KAP (X1) Opini Audit (X 2 ) Profitabilitas (X3) Ha Audit Report Lag (Y) Debt to Equity Ratio (X4)

19 Return On Asset (X 5 ) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Kantor akuntan publik bermitra dengan The Big Four memiliki jumlah auditor dan karyawan yang banyak maka audit lebih cepat dan efisien sehingga memungkinkan untuk menyelesaikan audit laporan keuangan tepat waktu. Audit report lag yang lebih panjang dialami oleh perusahaan yang menerima opini audit selain unqualified opinion. Sebaliknya perusahaan yang menerima opini audit unqualified opinion cenderung tidak akan mengalami audit report lag. Perusahaan yang profitabilitasnya diproksikan menjadi laporan laba rugi mengalami kerugian maka auditornya akan diminta untuk melakukan audit lebih lambat dari seharusnya. Hal ini dilakukan untuk menunda penyampaian laporan laba rugi yang buruk ini sampai ke publik sehingga terjadi audit report lag. Perusahaan yang mengalami pergantian auditor pada saat dilakukannya audit tahun tersebut cenderung mengalami perubahan dalam mengauditnya sehingga dalam penyampaian laporan auditor independen memerlukan audit yang lebih lama. Laporan audit tersebut terjadi audit report lag. Debt to Equity Ratio yang semakin tinggi berarti proporsi hutang semakin tinggi dalam modal sehingga mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan yang mengakibatkan penundaan laporan auditor independen. Hal tersebut berdampak terhadap audit report lag. Return On Asset yang semakin tinggi cenderung mendorong penyelesaian laporan auditor independen dapat diselesaikan dengan cepat sehingga audit report lag semakin pendek pula.

20 2.4. Hipotesis Penelitian Hipotesis Penelitian menurut Erlina (2011:41-42) adalah proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. Proposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena fenomena. Dengan demikian hipotesis merupakan dugaan sementara atau penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Berdasarkan perumusan masalah, tinjauan pustaka dan Kerangka Konseptual maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ha :Ukuran KAP, Opini Audit, Profitabilitas, Debt to Equity Ratio, Return on Assets signifikan terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buku atau akhir tahun fiskal hingga tanggal diterbitkannya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buku atau akhir tahun fiskal hingga tanggal diterbitkannya laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1. Audit Report Lag Lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku atau akhir tahun fiskal hingga tanggal diterbitkannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Keuangan (PSAK) No.1 terdiri dari komponen-komponen, (a) Neraca, (b)

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Keuangan (PSAK) No.1 terdiri dari komponen-komponen, (a) Neraca, (b) BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan yang lengkap menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 terdiri dari komponen-komponen, (a) Neraca, (b)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1. Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002 : PSAK par.7) Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Opini Audit Laporan audit adalah hasil akhir dari pemeriksaan seorang auditor laporan keuangan kliennya. Di dalam laporan tersebut biasanya terdiri dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan merupakan ringkasan informasi yang menyajikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan merupakan ringkasan informasi yang menyajikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan informasi yang menyajikan tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Audit Report Lag Laporan keuangan yang akurat, handal dan terpercaya sangat diperlukan oleh pemilik perusahaan, investor, pemerintah dan stakeholder dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Opini Audit Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2001: SA Seksi 110,paragraf 01: Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Publik (PSAK, 2012 : Paragraf 7) Laporan Keuangan adalah laporan yang menyediakan informasi yang menyangkut posisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Kepatuhan (Compliance Theory) selanjutnya diatur dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Kepatuhan (Compliance Theory) selanjutnya diatur dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kepatuhan (Compliance Theory) Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan public di Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan perusahaan go public menjadikan laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan perusahaan go public menjadikan laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan Perkembangan perusahaan go public menjadikan laporan keuangan sebagai kebutuhan utama setiap perusahaan. Laporan keuangan disusun dan disajikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Menurut Harahap (2008:105), laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu dan bagi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan merupakan salah satu sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal di Indonesia berdampak peningkatan permintaan akan audit laporan keuangan. Setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, serta

II. LANDASAN TEORI. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, serta 7 II. LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, serta merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. antara manajemen (agent) dengan pemilik (principical). Agen diberi wewenang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. antara manajemen (agent) dengan pemilik (principical). Agen diberi wewenang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Agency Theory Menurut Januarti, et al. (2009) menggambarkan adanya hubungan kontra antara manajemen (agent) dengan pemilik (principical).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Perkembangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan oleh manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Perkembangan perusahaan go

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut IAI (2009) tujuan dari laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan berkaitan dengan permasalahan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan penawaran saham kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh Undang-Undang Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai penyedia informasi suatu perusahaan (Suardi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai penyedia informasi suatu perusahaan (Suardi, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan oleh pihak manajemen perusahaan dengan pihak luar perusahaan. Laporan keuangan menggambarkan kinerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Pembahasan dalam penelitian ini berdasarkan penelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu dan selanjutnya akan diungkapkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. antara agen (pihak manajemen suatu perusahaan) dengan principal (pemilik).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. antara agen (pihak manajemen suatu perusahaan) dengan principal (pemilik). BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Hubungan keagenan (agency theory) menjelaskan adanya pemisahan fungsi antara agen (pihak manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Opini Audit Opini audit adalah pernyataan auditor terhadap kewajaran laporan keuangan dari entitas yang telah diaudit. Kewajaran ini menyangkut materialitas,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. auditee. Ada lima jenis pendapat auditor (IAI,2001), yaitu: 1. pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. auditee. Ada lima jenis pendapat auditor (IAI,2001), yaitu: 1. pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion), BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendapat Auditor Penyampaian hasil audit dilakukan secara tertulis dalam bentuk laporan audit mengenai temuan-temuan audit yang ditemukan auditor independen terhadap auditee.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang telah go public diharuskan untuk membuat laporan keuangan. Laporan keuangan sendiri berisi informasi keuangan dari perusahaan tersebut, seperti kinerja

Lebih terperinci

masa tunda, maka relevansi laporan keuangan makin diragukan. Chambers dan Penman (1984) dalam Subekti (2004) menunjukkan bahwa pengumuman laba yang te

masa tunda, maka relevansi laporan keuangan makin diragukan. Chambers dan Penman (1984) dalam Subekti (2004) menunjukkan bahwa pengumuman laba yang te PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, OPINI AUDITOR DAN REPUTASI KAP TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Rio Ferdianto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kepatuhan (Compliance Theory) Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan publik di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia, mengakibatkan perubahan yang signifikan di berbagai bidang kehidupan. Orang - orang mulai melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan audit laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan audit laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya pasar modal di Indonesia berdampak pada peningkatan permintaan akan audit laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi keuangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Opini Audit Proses akhir dari pekerjaan audit yang dilaksanakan oleh seorang auditor adalah mengkomunikasikan penilaiannya tentang tingkat kewajaran penyajian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Teori Agensi Menurut Jansen dan Meckling (1976) yang dikemukakan oleh januarti (2008:8) menggambarkan adanya hubungan kontrak antara agen (manajemen) dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang pengaruh ukuran perusahaan, opini auditor, tingkat profitabilitas, dan reputasi auditor terhadap audit delay, membutuhkan kajian teori-teori sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas di Bursa Efek Indonesia (BEI) kini berkembang dengan pesat. Salah satu faktor perkembangannya adalah tingginya permintaan audit terhadap laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Solvabilitas terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Solvabilitas terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) membutuhkan kajian teori sebagai berikut: 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) membutuhkan kajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia dari tahun ke tahun terus berkembang. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia dari tahun ke tahun terus berkembang. Hal ini dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal di Indonesia dari tahun ke tahun terus berkembang. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah emiten setiap tahunnya. Menurut data Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber eksternal untuk mendapatkan dana ialah dengan go public atau. menjual saham perusahaan kepada para investor di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. sumber eksternal untuk mendapatkan dana ialah dengan go public atau. menjual saham perusahaan kepada para investor di pasar modal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi batas geografis bukan lagi hambatan dalam berbisnis, persaingan bisnis semakin ketat karena kompetitor bukan hanya perusahaan dalam negeri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. wewenang untuk mengambil keputusan, sedangkan principal adalah pihak yang

BAB II TINJAUAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. wewenang untuk mengambil keputusan, sedangkan principal adalah pihak yang BAB II TINJAUAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Agency Theory Agency theory adalah teori yang menjelaskan hubungan antara agen (pihak manajemen suatu perusahaan) dengan principal (pemilik atau pemegang

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. switching dalam memprediksi audit delay. Teknik analisis data yang digunakan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. switching dalam memprediksi audit delay. Teknik analisis data yang digunakan BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Putra & Sukirman (2014) melakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis mengenai opini auditor, laba atau rugi tahun berjalan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat dan tepat waktu pada saat dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan. Nilai dan ketepatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam mendukung keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan yang telah go public. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk mempertahankan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk mempertahankan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk mempertahankan dan memperluas kegiatan usahanya. Terdapat banyak cara bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi baru akan bermanfaat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan alat penguji untuk menentukan atau menilai posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Laporan keuangan memuat catatan-catatan tentang kegiatan bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Laporan keuangan memuat catatan-catatan tentang kegiatan bisnis yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sebuah alat penting bagi para pelaku dunia bisnis. Laporan keuangan memuat catatan-catatan tentang kegiatan bisnis yang dilakukan oleh sebuah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. agent (pihak manajemen suatu perusahaan) dengan principal (pemilik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. agent (pihak manajemen suatu perusahaan) dengan principal (pemilik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Agency theory adalah pendesainan kontrak untuk menyelaraskan kepentingan antara principal dan agent dalam hal terjadi konflik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya dunia usaha saat ini, pasar modal memiliki peranan tersendiri dalam pembangunan ekonomi, yakni mempertemukan pihak yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi-informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi-informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan Keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern perusahaan) dengan pihak luar perusahaan. Laporan keuangan dirancang untuk memberikan informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. telah go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam mendukung keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan yang telah go public. Seiring pesatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas (PSAK No. 1 revisi 2009, 2012). Pada umumnya,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan Keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juni 2012 mendefinisikan laporan keuangan sebagai berikut : Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemanfaatan laporan keuangan. Menurut Suwardjono ketepatwaktuan informasi. relevan apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemanfaatan laporan keuangan. Menurut Suwardjono ketepatwaktuan informasi. relevan apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat dan tepat waktu pada saat dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan. Nilai dan ketepatan waktu pelaporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Menurut IAI dalam. pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Menurut IAI dalam. pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Menurut IAI dalam KDPPLK (2012), tujuan dari laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK No. 1 paragraf 07

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK No. 1 paragraf 07 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut PSAK No. 1 paragraf 07 (SAK:2007) merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan perusahaan akan dana yang lebih besar. Sumber pendanaan ini dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi Teori keagenan (agency theory) menjelaskan hubungan antara agen dengan principal. Dalam teori keagenan, agen memilki peran sebagai pengambil

Lebih terperinci

BAB I pengecualian (Unqualified Opinion), namun pada tahun 2001

BAB I pengecualian (Unqualified Opinion), namun pada tahun 2001 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berangkat dari kasus-kasus hukum yang melibatkan manipulasi akuntansi yang terjadi pada beberapa entitas bisnis, salah satunya adalah perusahaan energi besar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan alat penguji untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan. Menurut Baridwan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengkomunikasikan keaadan keuangan dari hasil operasi. perusahaan dalam periode tertentu kepada pihak-pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengkomunikasikan keaadan keuangan dari hasil operasi. perusahaan dalam periode tertentu kepada pihak-pihak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang pesat. Perkembangan ini mengakibatkan permintaan akan audit

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang pesat. Perkembangan ini mengakibatkan permintaan akan audit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perusahaan-perusahaan go public di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Perkembangan ini mengakibatkan permintaan akan audit laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Kepatuhan (Compliance Theory) Kepatuhan berasal dari kata patuh, yang menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu wadah bagi perusahaan publik untuk mencari investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan publik harus memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Ketepatan Waktu Laporan Keuangan Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Menurut IAI dalam KDPPLK (2015), tujuan dari laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang yang kompeten dan independen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang yang kompeten dan independen. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Auditing 2.1.1. Pengertian Auditing Arens et.al. (2008 : 4) mendefenisikan auditing sebagai pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan

Lebih terperinci

keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan go public. Peningkatan jumlah perusahaan go public diikuti dengan tingginya

keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan go public. Peningkatan jumlah perusahaan go public diikuti dengan tingginya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah salah satu alat penting yang digunakan untuk mengukur maupun menilai kinerja perusahaan serta mendukung keberlangsungan suatu perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Sebagai pemakai dan penyedia laporan keuangan, investor dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Sebagai pemakai dan penyedia laporan keuangan, investor dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perusahaan dalam periode waktu tertentu dicerminkan melalui laporan keuangan. Sebagai pemakai dan penyedia laporan keuangan, investor dan perusahaan sangat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR...... iv ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Jenis Opini Auditor Independen Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam berkomunikasi dengan lingkungannya. Opini audit diberikan oleh auditor melalui beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara internal perusahaan dengan pihak eksternal perusahaan. Laporan keuangan juga digunakan sebagai wahana dalam mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hingga tanggal diselesaikan laporan auditor independen. Apabila audit report

BAB I PENDAHULUAN. hingga tanggal diselesaikan laporan auditor independen. Apabila audit report BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan keuangan merupakan media informasi bagi pengguna untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia harus menyerahkan

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, KEPEMILIKAN, LABA RUGI, PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP AUDIT REPORT LAG

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, KEPEMILIKAN, LABA RUGI, PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP AUDIT REPORT LAG 2012 Rusmin JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI Vol. 14, No. 1, April 2012, Hlm. 31-40 PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, KEPEMILIKAN, LABA RUGI, PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP AUDIT REPORT LAG GRETA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga

BAB I PENDAHULUAN. keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah salah satu informasi yang berperan penting dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat ini menyebabkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya persaingan baik dari kompetitor maupun new entry, menuntut perusahaan untuk terus berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat

BAB I PENDAHULUAN. dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah salah satu informasi yang berperan penting dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Referensi-Referensi Penunjang dan Jurnal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Referensi-Referensi Penunjang dan Jurnal 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Referensi-Referensi Penunjang dan Jurnal Penelitian tentang tentang analisis faktor faktor yang mempengaruhi audit timeliness pada perusahaan property and real estate yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyaknya perusahaan yang go public membuat semakin banyaknya keperluan akan informasi keuangan. Informasi keuangan tersebut haruslah memberikan manfaat bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan perusahaan go publik di Indonesia menjadikan laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan perusahaan go publik di Indonesia menjadikan laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Perkembangan perusahaan go publik di Indonesia menjadikan laporan keuangan sebagai kebutuhan utama setiap perusahaan. Hal ini ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis 1.1.1. Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikenal dalam dekade 2000-an. Pada saat ini banyak korporasi atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikenal dalam dekade 2000-an. Pada saat ini banyak korporasi atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Saham 2.1.1.1 Pengertian Saham Walaupun sejarah pasar modal di Indonesia sudah ada sebelum Republik ini terbentuk, tapi kepopulerannya dikalangan publik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya kompleksitas kegiatan operasi bisnis dan pertumbuhan investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Bagian ini akan menjelaskan variabel-variabel yang digunakan, pengukuran dari tiap-tiap variabel, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu. Tujuan dari laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu. Tujuan dari laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban manajemen perusahaan terhadap pemilik perusahaan dan entitas lainnya yang ikut menggunakan laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan (Yendrawati dan Rokhman 2008, dalam Dewi, 2013). laporan dalam membuat keputusan-keputusan pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan (Yendrawati dan Rokhman 2008, dalam Dewi, 2013). laporan dalam membuat keputusan-keputusan pertanggungjawaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh pihak yang berkepentingan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan bagaimana pengujian dilaksanakan. Maka dari itu bab ini akan menjabarkan mengenai variabel-variabel yang digunakan yang terdiri atas variabel dependen dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi dan peran akuntansi Komite Terminologi AICPA (The Commite on Terminology of the American Institute of Certified Public Accountants) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen suatu perusahaan) dengan principal (pemilik). Principal. merupakan pihak yang memberikan amanat kepada agen untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen suatu perusahaan) dengan principal (pemilik). Principal. merupakan pihak yang memberikan amanat kepada agen untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensi Agency Theory menjelaskan hubungan antara agen (pihak manajemen suatu perusahaan) dengan principal (pemilik). Principal merupakan pihak yang memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam setiap pembuatan keputusan yang dilakukan perusahaan Go Public di. operasi perusahaan Husnan, (dalam Kusumo, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam setiap pembuatan keputusan yang dilakukan perusahaan Go Public di. operasi perusahaan Husnan, (dalam Kusumo, 2011). 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam era perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan pesat, sehingga perlu melakukan peningkatan strategi investasi di masa mendatang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam menggambarkan kinerja suatu perusahaan. Seiring pesatnya perkembangan jumlah perusahaan yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Auditor changes merupakan suatu tindakan keputusan yang diambil oleh perusahaan dengan tujuan tertentu, antara lain: untuk meningkatkan citra perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara principals dan agents (Einshardt, 1999:58). Pihak principals adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara principals dan agents (Einshardt, 1999:58). Pihak principals adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi Teori agensi merupakan konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual antara principals dan agents (Einshardt, 1999:58). Pihak principals adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan perusahaan dapat diartikan sebagai kinerja keuangan suatu perusahaan, selain itu juga dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan go public di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Perkembangan ini mengakibatkan permintaan akan audit laporan keuangan yang semakin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Teori kepatuhan merupakan ilmu sosial khususnya dibidang psikologis dan

BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Teori kepatuhan merupakan ilmu sosial khususnya dibidang psikologis dan BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Kepatuhan (Compliance Theory) Teori kepatuhan merupakan ilmu sosial khususnya dibidang psikologis dan sosiologis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan membutuhkan dana dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh perusahaan terdiri dari pinjaman,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu: 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan cara yang digunakan oleh suatu entitas untuk menggambarkan bagaimana kondisi entitas tersebut terutama mengenai posisi keuangannya.

Lebih terperinci