BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan negara, Indonesia seperti halnya negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal. Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No.33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No.48/1952 jo PMP No.8/1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.15/1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS), diberlakukannya UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja. Secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan. 82 Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun

2 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK), yang mewajibkan setiap pemberi kerja atau pengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Terbit pula PP No.34/1977 tentang pembentukan wadah penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek. Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP No.36/1995 ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial 83. Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Undangundang itu berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 tentang perubahan pasal 34 ayat 2, yang kini berbunyi: "Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan". Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan motivasi maupun produktivitas kerja 84. Kiprah PT Jamsostek (Persero) yang mengedepankan kepentingan dan hak normatif Tenaga Kerja di Indonesia dengan memberikan perlindungan 4 (empat) Ibid Ibid

3 67 program, yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya terus berlanjutnya hingga berlakunya UU No 24 Tahun Tahun 2011, ditetapkanlah UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sesuai dengan amanat undang-undang, tanggal 1 Januari 2014 PT Jamsostek berubah menjadi Badan Hukum Publik. PT Jamsostek (Persero) yang bertransformsi menjadi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan, tetap dipercaya untuk menyelenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja, yang meliputi JKK, JKM, JHT dengan penambahan Jaminan Pensiun (JP) mulai 1 Juli Filosofi BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi risiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak tergantung orang lain dalam membiayai perawatan pada waktu sakit, kehidupan di hari tua maupun keluarganya bila meninggal dunia. Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh sebagai hak dan bukan dari belas kasihan orang lain. Agar pembiayaan dan manfaatnya optimal, pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan dilakukan secara gotong royong, dimana yang muda membantu yang tua, yang sehat membantu yang sakit dan yang berpenghasilan tinggi membantu yang berpenghasilan rendah Ibid

4 Visi, Misi dan Logo BPJS Ketenagakerjaan 1. Visi Menjadi Badan penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) berkelas dunia, terpercaya, bersahabat dan unggul dalam Operasional dan Pelayanan. 2. Misi Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang memenuhi perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi : a. Tenaga Kerja : Memberikan perlindungan yang layak bagi tenaga kerja dan keluarga. b. Pengusaha : Menjadi mitra terpercaya untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas. c. Negara : Berperan serta dalam pembangunan Logo Brandmark BPJS Ketenagakerjaan bercerita tentang jembatan yang menjembatani kesejahteraan pekerja di Indonesia. Suatu pergerakan yang dinamis dengan keunggulan pelayanan. Dengan fondasi keamanan, kemakmuran, integritas dan pelestarian menuju kesejahteraan pekerja di Indonesia. Huruf BPJS Ketenagakerjaan bermakna jaminan kemakmuran dan kesejahteraan bagi semua pekerja. Logo institusi terdiri dari empat warna yaitu hijau, putih, kuning dan biru. Masing-masing warna tersebut mengandung arti atau makna yang berbeda-beda Ibid Divisi Komunikasi. Knowledge Management Newsletter BPJS Ketenagakerjaan Edisi 9 Bulan November 2014.

5 69 Gambar 4.1 Logo BPJS Ketenagakerjaan Hijau merupakan warna yag menyimbolkan pertumbuhan, harmonisasi, kesegaran, stabilitas dan ketahanan. Putih berarti keamanan, kesucian dan kebersihan, diartikan juga sebagai kesempurnaan, melambangkan kebaikan. Kuning bersinar dengan keoptimisan, pencerahan dan kebahagiaan. Warna kuning membawa janji akan masa depan yang positif. Warna terakhir adalah biru merupakan warna langit dan laut, menyimbolkan kepercayaan, kesetiaan, kebijaksanaan, percaya diri, kepintaran, iman, kebenaran dan unggulan. Sedangkan untuk jenis huruf yang digunakan adalah font Gotham Struktur Organisasi Secara umum, BPJS Ketenagakerjaan sebagai salah satu institusi pemerintahan yang menjalankan penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan, memiliki satu Direktorat utama yang membawahi Direktorat Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga, Direktorat Investasi, Direktorat Keuangan, Direktorat Pelayanan & Pengaduan, Direktorat Umum & SDM, dan Direktorat Perencanaan Strategis & Teknologi Informasi. Sedangkan mengikuti alur struktur organisasi 89 Ibid

6 70 yang ada, Divisi Komunikasi berada di bawah Direktorat Utama sejajar dengan Divisi Sekretaris Badan dan Divisi Kepatuhan & Hukum. Seluruh kegiatan kehumasan dan komunikasi BPJS Ketenagakerjaan dijalankan oleh Divisi Komunikasi yang berada di kantor pusat. Sementara itu kantor cabang tidak memiliki posisi atau job title yang dikhususkan untuk Humas. Akan tetapi, guna membangun komunikasi yang efektif dan terciptanya arus informasi yang baik antara kantor cabang dengan kantor pusat, maka peran Humas tersebut dijalankan oleh satu orang karyawan kantor cabang yang ditunjuk sebagai PIC (Person in Charge) Divisi Komunikasi berdasarkan surat perintah Kepala Divisi Komunikasi. Sejak 1 Januari 2014 kegiatan kehumasan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Jakarta Menara Jamsostek dikonsep oleh Bapak Nugraha Pramana Putra, dengan job title utamanya adalah Relationship Officer. Gambar 4.2 Struktur organisasi Kantor Cabang Kelas Utama

7 71 Kepala Kantor Cabang Sekretaris Kepala Bidang Pemasaran Formal Kepala Bidang Pemasaran Informal Kepala Bidang Umum & SDM Kepala Bidang Pelayanan Kepala Bidang Keuangan & TI Relationship / Marketing Officer Penata Madya Administrasi Pemasaran Staff Pemasaran Informal Penata Madya Umum & SDM Penata Madya Pelayanan / Verifikator Jaminan Penata Madya Keuangan Penata Madya Teknologi Informasi Customer Service & Information Service Officer Gambar 4.3 Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Jakarta Menara Jamsostek Tugas dan fungsi Humas di BPJS Ketenagakerjaan cabang Jakarta Menara Jamsostek telah berjalan selama dua tahun sejak institusi mengalami transformasi dari yang semula bernama PT Jamsostek (Persero) menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada 1 Januari 2014 lalu. Berdasarkan keputusan dari Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Jakarta Menara Jamsostek, maka Bapak Nugraha Pramana Putra pun ditunjuk sebagai Humas cabang sesuai dengan arahan Divisi Komunikasi kantor pusat bahwa masing-masing unit kerja harus memilih seorang

8 72 karyawan yang kemudian bertanggung jawab sebagai PIC (Person in Charge) Divisi Komunikasi. Key Informan, Bapak Nugraha Pramana Putra pada wawancara dengan peneliti 11 Desember 2015 lalu di Menara Jamsostek menjelaskan bahwa : Secara struktur di kantor Cabang tidak ada posisi khusus untuk Humas, karena Divisi Komunikasi hanya meminta masing-masing unit atau cabang untuk menunjuk satu orang karyawan yang berkontribusi sebagai Humas cabang. Sementara itu, posisi Humas sebagai tugas atau fungsi tambahan di kantor cabang tidak tercantum secara khusus pada struktur organisasi. Peneliti mendeskripsikan strukturnya dijalankan oleh salah satu staff di bidang Pemasaran, karena Bapak Nugraha Pramana Putra Sendiri memiliki job title utama sebagai Relationship Officer yang merupakan bagian dari Bidang Pemasaran Penerima Upah (PPU). Seorang Relationship Officer di kantor cabang memiliki tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) membina perusahaan yang sudah terdaftar sebagai peserta, mengelola data iuran, kepesertaan dan mempertahankan hubungan baik dengan peserta BPJS Ketenagakerjaan yang terdiri dari perusahaan-perusahaan. Oleh karena itu, tupoksi Bapak Nugraha adalah sebagai Relationship Officer, sedangkan Humas adalah tugas tambahan. Berikut adalah hasil kutipan wawancara peneliti dengan Key Informan yang dilakukan pada hari Jum at, 11 Desember 2015 di Menara Jamsostek : Di kantor cabang yang menentukan peran Humas adalah hak prerogative Kepala Kantor Cabang. Kakacab menilai bahwa seseorang

9 73 dianggap sanggup mengemban tugas tambahan sebagai Humas cabang, maka yang dianggap bisa dan kompeten itu yang dipilih Kegiatan dan Operasional BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan) merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraan nya menggunakan mekanisme asuransi sosial. Sebagai lembaga negara yang bergerak dalam bidang asuransi sosial BPJS Ketenagakerjaan yang dahulu bernama PT Jamsostek (Persero) merupakan pelaksana undang-undang jaminan sosial tenaga kerja. Direktur utama saat ini adalah Elvyn G. Masassya. Adapun program yang dimiliki institusi adalah Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Pensiun (JP), Bukan Penerima Upah (BPU) dan Jasa Konstruksi (Jakon). Operasional BPJS Ketenagakerjaan tersebar di seluruh Indonesia yang terbagi menjadi 1 kantor pusat, 11 kantor wilayah, 121 kantor cabang, dan 53 kantor cabang perintis. 4.2 Hasil Penelitian Deskripsi Profil Key Informan dan Informan Peneliti memiliki tiga orang narasumber yang mendukung pengumpulan data dalam penelitian ini, terbagi menjadi dua yaitu satu orang Key Informan dan dua orang Informan. Key informan merupakan publik internal BPJS

10 74 Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek, sedangkan informan merupakan publik eksternal BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek yang berpartisipasi sebagai pengunjung di Kompas Karir Fair Key informan adalah Bapak Nugraha Pramana Putra, S.E, Laki-laki berusia 28 tahun yang telah bergabung dengan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek selama dua tahum. Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) beliau di kantor cabang yaitu sebagai Relationship Officer (RO) di Bidang Pemasaran Penerima Upah (PPU). Sesuai arahan dari Divisi Komunikasi, Bapak Sudirman Simamora sebagai Kepala Kantor Cabang pun memutuskan Beliau untuk mengemban tugas tambahan sebagai Humas kantor cabang Jakarta Menara Jamsostek yang bertindak sebagai PIC (Person in Charge) Divisi Komunikasi kantor pusat. Sebelumnya beliau pernah bergabung di BPJS Ketenagakerjaan kantor cabang Jakarta Cawang dengan job title sebagai Penata Madya SDM dan Umum. Informan pertama adalah seorang karyawan swasta bernama Bapak Agil Ichsan P. Sukamto, ST, MM, berusia 28 tahun dengan tingkat pendidikan terakhir adalah S2 (Strata Dua). Sedangkan informan kedua bernama Bapak Ahmad Salam Hafidz, S.Pd, berusia 22 tahun yang merupakan fresh graduate lulusan Sarjana Pendidikan. Kedua informan merupakan pengunjung Kompas Karir Fair 2015 di Balai Kartini. Berdasarkan struktur organisasi yang ada, aktivitas Humas sebagai mediator antara organisasi dengan publik internal dan eksternal memiliki peran yang penting. Praktek Humas atau Public Relations adalah keseluruhan upaya

11 75 yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Key Informan melalui wawancara dengan peneliti pada hari Jum at tanggal 11 Desember 2015 menjelaskan bahwa tugas Humas di kantor cabang sebagai berikut : Humas di cabang diperlukan sebagai ujung tombak, kepanjangan Kantor Pusat dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Jadi di cabang-cabang perlu ada perwakilan dari kepanjangan tangan Divisi Komunikasi Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan. Tugasnya, ketika ada informasi atau kegiatan yang diperintahkan dari kantor pusat melalui Divisi Komunikasi, yang bertindak adalah Humas Cabang. Ketika ada berita-berita di kantor cabang yang akan di blow-up ke media, Humas kantor cabang yang akan bergerak. Saat ada kegiatan-kegiatan, seperti mempromosikan BPJS Ketenagakerjaan di Cabang, Humaslah yang bertindak. Segala kegiatan dari Divisi Komunikasi kantor pusat pasti pertama sampai ke Humas dahulu, baru dijalankan oleh seluruh karyawan. Seorang Public Relations Officer (PRO) di instansi atau lembaga pemerintah tidak dapat ikut serta dalam menentukan kebijaksanaan pemerintah dan ia harus mengikuti garis yang sudah ditentukannya, kecuali bila di dalam bagian organisasi, public relations itu ditempatkan sedemikian rupa sehingga ia selalu akan mengetahui keputusan yang diambil dan sebab-sebabnya sebelum diumumkan. Dari pemaparan di atas peneliti mendeskripsikan bahwa Humas BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek dalam menjalankan seluruh kegiatannya harus sesuai dengan koridor institusi dan tidak dapat keluar dari aturan yang ada. Key Informan juga menambahkan strategi komunikasi yang

12 76 digunakan oleh Humas lebih mengedepankan informasi. Berikut hasil wawancaranya dengan Key Informan : Secara umum strategi komunikasinya ialah memberikan informasi, bagaimana cara mengkomunikasikan, bagaimana cara memperkenalkan, bagaimana Humas juga harus diberikan pengetahuan yang cukup tentang informasi yang diberikan dari kantor pusat. Jadi tidak ada strategi khusus, apa yang disampaikan harus sesuai dengan koridornya Deskripsi Program Kampanye Tanya Saya Adapun kegiatan komunikasi yang telah diselenggarakan beberapa waktu yang lalu adalah sebuah program kampanye Tanya Saya. BPJS Ketenagakerjaan meluncurkan kampanye "Tanya Saya" yang bertujuan mengedukasi masyarakat terhadap program jaminan sosial ketenagakerjaan. Dari sumber data yang peneliti peroleh melalui salah satu pemberitaan di internet menyebutkan peluncuran kampanye dilakukan di Gedung Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan pada Kamis, 13 Novermber 2014 yang diikuti serentak di kantor wilayah dan kantor cabang seluruh Indonesia. Seperti dikutip di pemberitaan online yang diposting pada Kamis, 13 November 2014 Pukul WIB : Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya secara simbolik menyematkan pin "Tanya Saya" kepada perwakilan dari loper koran yang turut hadir pada acara itu. Loper koran dijadikan Ambassador kampanye karena dinilai memiliki kemampuan menyebarkan informasi dan dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam kegiatan Kampanye "Tanya Saya" tersebut, BPJS Ketenagakerjaan ingin membangun kesadaran masyarakat yang ingin mengetahui tentang keragaman informasi dengan didukung alat promosi yang unik yaitu penggunaan

13 77 kaos "Tanya Saya" oleh Loper Koran serta kemeja oleh para karyawan yang berwarna "brand identity" BPJS Ketenagakerjaan, yaitu biru, hijau dan kuning. Setelah diresmikannya Program Kampanye Tanya Saya pada November 2014 lalu oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, peran serta dan partisipatif seluruh kantor cabang se-indonesia pun mulai dikonsep oleh masing-masing cabang. Sesuai dengan ketentuan dari Divisi Komunikasi, Humas cabang yang ditunjuk harus mengkoordinasikan kegiatan tersebut di unit kerjanya. Begitupun dengan kantor cabang Jakarta Menara Jamsostek, Humas mulai menentukan penyelenggaraan kegiatan tersebut sejak akhir tahun Berikut ini adalah daftar tabel penyelenggaraan kampanye Tanya Saya yang sudah berlangsung sejak akhir Desember 2014 sampai dengan April 2015 dan telah dijalankan oleh BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek : No Waktu Pelaksanaan Bentuk Kegiatan Kampanye 1 Desember 2014 Merupakan sebuah kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan pada Festival Jak Jazz 2014 di Jakarta Convention Center. Kegiatan kampanye Tanya Saya yang telah dilakukan berbentuk sosialisasi yang difokuskan kepada para pengisi acara di Festival Jak Jazz 2014, khususnya panitia, vendor, maupun sponsor yang mendukung acara tersebut. Pesan disampaikan oleh Kepala Bidang Pemasaran Bukan Penerima Upah (BPU), Bapak Surya Ramdani beserta dua orang Sasaran Audien Sasaran audien dari kampanye Tanya Saya di Festival Jak Jaz 2014 yaitu para Pengisi Festival Jak Jazz 2014 seperti panitia, para vendor atau sponsor, dan para freelancer yang tergabung. Adapun jumlah target audien yang berpartisipasi dalam kegiatan ini mencapai 150 orang audien.

14 Desember 2014 karyawan BPJS Ketenagakerjaan cabang Jakarta Menara Jamsostek yaitu Bapak Nugraha Pramana Putra selaku Humas dan Bapak Hasta Budi selaku Penata Madya Pemasaran BPU. Adapun media yang digunakan dalam pelaksanaanya yaitu melalui penyebaran media cetak berupa brosur yang berisi informasi seputar program Bukan Penerima Upah (BPU) maupun layanan dan manfaat lainnya yang dimiliki instusi. Dalam kegiatan yang sudah dilangsungkan tersebut, Bapak Surya Ramdani juga memberikan penjelasan dan sosialisasi seputar cara keikutsertaan para pekerja madiri atau para pekerja informal yang ingin mendapatkan manfaat yang sama dengan peserta formal. Para pengunjung yang mayoritas adalah pengisi acara pada Festival Jak Jazz 2014 menunjukkan antusiasmenya terhadap upaya sosialisai dengan mendaftar menjadi peserta di BPJS Ketenagakerjaan bidang BPU. Pelaksanaan program Kampanye Tanya Saya yang kedua diselenggarakan di Arena Stadion Gelora Bung Karno. Bentuk kegiatannya adalah sosialisasi kepada para pengunjung yang sedang melakukan olahraga pagi, tim terdiri dari 35 orang dimana pada kesempatan ini lima orang tim kampanye merupakan tim dari BPJS Ketenagakerjaan cabang Jakarta Menara Jamsostek yang bergabung dengan tim kampanye dari enam kantor cabang lainnya di wilayah Jakarta Selatan yaitu Target audien yaitu masyarakat dan komunitas yang sedang berolahraga di sekitar Stadion Gelora Bung maupunm asyarakat dan para pedagang di sekitar arena. Melalui kegiatan ini jumlah sasaran yang dilakukan oleh tim kampanye dari BPJS Ketenagakerjaan cabang Jakarta

15 79 kantor cabang Slipi, Cilandak, Kebayoran Baru, Mampang dan Kebon Sirih. Khusus bagi tim kampanye dari BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Menara Jamsostek ditugaskan kepada Triyana Ramadhani Hippy, Rofy Rahmawan, Nugraha Pramana, M. Zakaria, dan Dwi Armaya. Pesan yang ingin disampaikan oleh tim kampanye adalah perubahan institusi dari Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan sejak 1 Januari 2014 dan membangun brand awareness. Tim berkeliling dan membagikan souvenir berupa kipas kepada pengunjung, komunitas atau masyarakat yang sedang berolahraga di sekitar GBK. Tim kampanye membagi tugas menjadi tujuh titik sosialisasi, sosialisasi dilakukan dengan mendatangi pengunjung yang melintas dan menanyakan pengetahuan masyarakat seputar transformasi, program, dan layanan yang dimiliki institusi. Media sosialisasi yang digunakan adalah souvenir berbentuk kipas yang berisi informasi singkat seputar institusi dan beberapa buah banner yang diletakkan di arena kampanye. Feedback dari kampanye adalah banyaknya masyarakat yang bertanya dan mencari informasi seputar institusi dan programnya. 3 Januari 2015 Pelaksanaan kampanye Tanya Saya ketiga difokuskan di Pasar Tebet Timur, bentuk kegiatan berupa sosialisasi kepada para pedagang dan Agregator. Pada kegiatan yang ketiga ini bentuk kegiatannya adalah kunjungan ke pasar dan pedagang disana serta Menara Jamsostek mencapai 215 orang pengunjung. Audien adalah para pedagang dan Aggregator di Pasar Tebet Timur. Jumlah audien yang berpartisipasi adalah 50 orang.

16 80 memberikan informasi seputar BPJS Ketenagakerjaan, khususnya bagi para pekerja mandiri di sektor informal. Narasumber adalah dua orang karyawan dari Bidang Pemasaran BPU yaitu Bapak Surya Ramdani selaku Kepala Bidang Pemasaran BPU dan stafnya Bapak Hasta Budi. Kegiatan ini dilakukan untuk menarik minat para pedagang agar ikut serta sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sehingga tetap terlindungi dari resiko yang berkaitan dengan pekerjaannya. Media yang digunakan dalam sosialisai itu adalah brosur berisi informasi program dan layanan milik institusi. Pedagang dan Agregator pun menyambut baik hal tersebut dan mengajukan pertanyaan seputar manfaat dan layanan yang dimiliki. 4 Januari 2015 Serupa dengan Kampanye Tanya Saya di Pasar Tebet Timur, kegiatan kampanye Tanya Saya keempat dilakukan di Pasar Santa. Merupakan kegiatan kampanye yang dilakukan dengan mensosialisasikan manfaat dan layanan yang dimilliki BPJS Ketenagakerjaan oleh Bapak Surya Ramdani selaku Kepala Bidang Pemasaran BPU, hanya saja yang berbeda adalah target audiennya yang sasarannya adalah para pemilik kafe, restaurant atau tempat makan. Target audien adalah para pemilik usaha seperti pedagang makanan, pemilik kafe, dan pemilik restaurant. Jumlah audien yang berpartisiasi adalah 50 orang. Media yang digunakan pun sama yaitu media cetak berupa brosur. Adapun pesa yang disampaikan oleh narasumber adalah pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan bagi seluruh

17 81 sektor usaha. Efek dari sosialisasi ini adalah minat dari audien untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. 5 1 Februari 2015 Kampanye Tanya Saya kelima telah dilangsungkan pada 1 Februari 2015 di Car Free Day, lokasi acara dilakukan sekitar Bundaran Hotel Indonesia dalam bentuk sosialisasi langsung kepada para pengunjung, masyarakat, pedagang dan komunitas yang sedang melakukan olahraga pagi maupun berjualan. Audien adalah Pedagang makanan dan minuman, masyarakat Jakarta Selatan dan para pengunjung Car Free Day. Jumlah audien yang telah berpartisipasi sekitar 200 pengunjung. Bntuk kegiatan yaitu tujuh orang tim kampanye yang pada saat itu digabungkan dengan enam kantor cabang lain di Jakarta Selatan beserta tim Divisi Komunikasi kantor pusat mendirikan stand dan mobil keliling. Kemudian tim berkeliling mensosialisasikan beberapa perubahan dan memberikan informasi mengenai manfaat dan layanan yang dimilkik institusi. Khusus cabang Jakarta Menara Jamsostek tim kampanye Tanya Saya yang dilibatkan adalah Nugraha, Roby, Minati, Elfa, Roro, Putri, dan Malinda. Media sosialisasi yang digunakan adalah brosur dan banner yang diletakkan di dekat mobil keliling BPJS Ketenagakerjaan. Pesan dari kegiatan kelima ini adalah meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap BPJS Ketenagakerjaan. Umpan balik yang diberikan audien salah satunya adalah antusiasme seorang pengunjung

18 dan 25 April 2015 bernama Bapak Sahrir yang sedang berolahraga pagi di Car Free Day Bundaran Hotek Indonesia, beliau yang memiliki usaha kos-kosan di sekitar Jakarta Selatan pun kemudian mendaftar sebagai peserta program BPU pertama pada kegiatan kampanye Tanya Saya. Kampanye Tanya Saya di Kompas Karir Fair 2015 adalah kegiatn yang menjadi fokus penelitian dalam skripsi ini. Bentuk kegiatan adalah sosialisasi masif dimana tim kampanye dari BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek mendirikan stand dan booth selama dua hari di Balai Kartini dengan susunan acara yang terdiri dari sosialisasi dan talk show. Sosialisasi yang dilakukan pada tanggal 24 April 2015 dilakukan oleh tim yang terdiri dari Nugraha Pramana, Malinda Budi Wiranti, Udhiyah Nurahmi, Putri Utami Damayanti, Fitrina Anggraini Siregar, dan Eka Suryadi. Media sosialisasi terdiri dari media cetak brosur dan banner, sedangkan media elektroniknya melalui internet dan media sosial. Talk Show yang dilakukan merupakan kerjasama langsung dengan Event Organizer dari Kompas TV. Pada kegiatan selain tim kampanye Tanya Saya berkeliling dan menyambut pengunjung di stand, dua orang narasumber yaitu Bapak Eka Suryadi selaku perwakilan BPJS Ketenagakerjaan dari Bidang Pemasaran dan Ibu Fitrina Anggraini Siregar dari Bidang Audiennya adalah para pencari kerja maupun Perusahaan yang menjadi peserta Kompas Karir Fair Jumlah pengunjung yang mendatangai booth dan talk show selama dua hari pelaksanaan adalah total 1000 orang pengunjung.

19 83 Pelayanan menjadi pengisi acara dan mennyampaikan pesan tentang hak dan kewajiban para pekerja maupun pemberi kerja akan esensi dari jaminan sosial ketenagakerjaan. Pengunjung menyambut baik talk show tersebut dengan, ditunjukkan dengan adanya tiga orang pengunjung yang aktif bertanya kepada narasumber. Sumber Tabel : Dokumentasi dan wawancara dengan Key Informan Aktivitas Program Kampanye Tanya Saya BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek pada Kompas Karir Fair 2015 Sebagai kegiatan pembuka pada Desember 2014, Humas BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek telah mengadakan kampanye Tanya Saya di acara Jak Jazz 2014 dan Gelora Bung Karno. Pelaksanaan awal dilangsungkan di Gelora Bung Karno, pada saat itu kampanye dilakukan secara serentak bersama enam kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan lainnya di Wilayah Jakarta Selataan yaitu Cabang Jakarta Kebayoran Baru, Jakarta Cilandak, Jakarta Mampang, Jakarta Sudirman, Jakarta Kebon Sirih dan Jakarta Slipi. Dari hasil wawancara dengan Key Informan yaitu Bapak Nugraha Pramana Putra selaku Humas BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek, peneliti mendeskripsikan bahwa posisi Humas secara khusus tidak ada dalam struktur organisasi kantor cabang. Kendati demikian pada pelaksanaan program kampanye Tanya Saya, khususnya pelaksanaan di Kompas Karir Fair 2015

20 84 seluruh tanggung jawab kegiatan dijalankan oleh Humas kantor cabang sesuai persetujuan Kepala Kantor Cabang yaitu Bapak Sudirman Simamora. Di Tahun 2015, program kampanye Tanya Saya yang dikonsep pun semakin bervariatif pelaksanaannya, hal tersebut bertujuan untuk menarik minat masyarakat. Sebagaimana kegiatan kampanye PR yang harus disusun secara terarah dan tetap fokus pada tujuan institusi. Humas BPJS Ketenagakerjaan cabang Jakarta Menara Jamostek pun memfokuskan tujuan kampanye pada public awareness, offer information dan public education. Sehingga diharapkan dapat merubah paradigma maupun perilaku masyarakat terhadap esensi jaminan sosial. Pelaksanaan program kampanye Tanya Saya di Kompas Karir Fair 2015 telah dilangsungkan pada tanggal 24 dan 25 April 2015, berlokasi di Balai Kartini Jalan Jendral Subroto Jakarta Selatan. Dalam kegiatan tersebut, BPJS Ketenagakerjaan cabang Jakarta Menara Jamsostek merupakan salah satu institusi yang bekerjasama dengan Event Organizer dari Kompas untuk mendirikan sebuah stand atau booth disana. Kompas Karir Fair 2015 adalah sebuah pameran kerja yang diikuti oleh beberapa perusahaan baik perusahaan swasta, asing, BUMN maupun institusi pemerintahan. Kendati tujuan dari pelaksanaan program kampanye Tanya Saya yang dikonsep oleh Humas BPJS Ketenagakerjaan cabang Jakarta Menara Jamsostek bukan untuk kepentingan rekrutmen, namun melalui kegiatan Kompas Karir Fair 2015 diharapkan dapat menjadi saluran bagi institusi untuk menyampaikan informasi dan melakukan sosialisai guna mengedukasi masyarakat akan terminologi dari jaminan sosial ketenagakerjaan. Di samping itu, potensi audien

21 85 yang datang ke acara Kompas Karir Fair 2015 adalah para pencari kerja maupun masyarakat umum yang sebagaian besar belum memahami esensi jaminan sosial. Berdasarkan data yang peneliti peroleh melalui wawancara dengan Key Informan yaitu Bapak Nugraha Pramana Putra, Peneliti menganalisis bahwa kegiatan kampanye Tanya Saya sangat memfokuskan pada tujuan untuk mengedukasi masyarakat. Key Informan menjelaskan dalam wawancara pada Jum at, 24 Desember 2015 : Memilih kegiatan tersebut untuk memperkenalkan transformasi PT Jamsostek (Persero) menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga masyarakat mengetahui brand BPJS Ketenagakerjaan. Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat. Melihat fenomena tersebut, Humas pun mengkonsep kegiatan kampanye Tanya Saya dengan bentuk sosialisasi masif guna mengedukasi masyarakat khususnya para pencari kerja agar mengetahui apa saja hak yang harus diperoleh sebagai pekerja kelak. Pemilihan kegiatan di Kompas Karir Fair 2015 merupakan ide dari tim kampanye Tanya Saya BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek. Mengacu pada hasil wawancara dengan narasumber kunci sebagai Humas BPJS Ketenagakerjaan cabang Jakarta Menara Jamsostek, peneliti memahami bahwa kampanye Tanya Saya yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan cabang Jakarta Menara Jamsostek merupakan kegiatan komunikasi dalam bentuk sosialisasi masif. Berikut ini adalah wawancara dengan Key Informan pada tanggal 11 Desember 2015 di Menara Jamsostek :

22 86 Kegiatannya adalah Program humas atau komunikasi, bernama kampanye Tanya Saya. Yang dilibatkan disana adalah seluruh karyawan BPJS Ketenagakerjaan, karena karyawan wajib memperkenalkan brand dan istitusi BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat. Kampanye Tanya Saya merupakan sosialisasi masif, jadi bentuk kegiatannya menyebarkan informasi dan mengedukasi masyarakat. sesuai arahan Divisi Komunikasi, kantor cabang boleh menentukan sendiri tempat pelaksanaan dan konsepnya, kemudian membuka booth atau stand semenarik mungkin disana. Adapun sosialisasi masif yang dimaksudkan yaitu dengan melakukan penyebaran informasi kepada pengunjung, pemberian layanan cek saldo Jaminan Hari Tua (JHT) melalui menu esaldo atau BPJSTK Mobile, pendataan dan penerimaan pendaftaran kepesertaan program Penerima Upah (PU) dan Bukan Penerima Upah (PU), serta talk show seputar jaminan sosial ketenagakerjaan. Guna mengedukasi mayarakat dengan tujuan khalayak akan bertanya apa itu BPJS Ketenagakerjaan? maka penggunaan logo kampanye Tanya Saya harus diaplikasikan pada media kampaye yang ada. Pada pelaksanaan di Kompas Karir Fair 2015, tim kampanye dari BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek menghadirkan panggung dan stand yang berbeda. Dari hasil pengamatan langsung yang peneliti lakukan pada tanggal 25 April 2015 di pelaksanaan kampanye Tanya Saya pada Kompas Karir Fair Stand atau booth sangat didominasi oleh warna hijau sesuai identitas institusi. Lokasi tempat berada pada baris kedua dari pintu masuk utama Balai Kartini, tepatnya menghadap ke arah timur di depan stand milik Bank BJB. Lay out panggung dibuat sederhana dengan tata ruang seluas 2 x 2 meter. Penataan fasilitas pendukung sudah sesuai, dimana ada satu buah televisi berukuran 32 inch yang menayangkan iklan layanan masyarakat seperti jaminan sosial.

23 87 Dekorasi panggung didukung dengan satu buah meja yang di atasnya diletakkan satu personal computer berukuran 24 inch untuk mengakses pengecekan saldo Jaminan Hari Tua secara online di menu esaldo dan BPJSTK Checking atau BPJSTK Mobile serta satu buah Laptop untuk pengunjung mengisi daftar hadir dengan menginput no registrasi atau alamat nya. Pemilihan backdrop sangat mewakili program atau layanan yang dimiliki oleh BPJS Ketenagakerjaan, seperti pemberitahuan layanan elektronik yang dapat memudahkan peserta BPJS Ketenagakerjaan mengakses BPJSTK Mobile, esaldo, Electronic Payment System (EPS), Electronic Claim (E Klaim), SIPP Online dan pendaftaran online. Disamping itu program dan layanan yang dimiliki institusi pun ditampilkan dalam backdrop seperti Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Pensiun (JP) dan Rumah Sakit Trauma Center (RSTC). Sebagai media publikasi kampanye Tanya Saya, nampak pula dua buah standing banner di dekat meja pengisian daftar hadir pengunjung. Peletakan banner di sisi kanan panggung. Gambar 4.4 Backdrop dan layout stand Kampanye Tanya Saya di Balai Kartini yang diselenggarakan pada tanggal 24 s.d. 25 April 2015

24 88 Dari hasil observasi partisipan yang peneliti lakukan tersebut, dapat dideskripsikan bahwa dekorasi panggung dan stand kampanye Tanya Saya di Balai Kartini mampu menarik minat masyarakat atau pengunjung yang datang. Identitas institusi sangat tercermin pada desain logo kampanye dan dekorasi booth nya. Fakta terlihat dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pengunjung stand kampanye Tanya Saya DI Kompas Karir Fair Dimana pada tanggal 25 April 2015 tepatnya pukul 11.00, jumlah pengunjung yang mendatangi booth semakin banyak hingga mencapai 108 orang pengunjung. Melalui ekspresi wajah para pengunjung, peneliti menangkap bahwa audien memiliki rasa ingintahu yang besar terhadap institusi. Pengunjung yang melewati stand selalu menoleh ke arah panggung dan segera memasuki antrian pengunjung lain untuk mendapatkan informasi tentang institusi. Dengan raut wajah bingung, para pengunjung mengajukan banyak pertanyaan kepada tim kampanye yang bertugas pada saat itu adalah Roby, Elfa, Roro, Minati, Malinda, Dini dan Sandra. Dari pengalaman yang peneliti temui di lapangan, sebagaian besar pertanyaan yang diajukan oleh pengunjung Kompas Karir Fair 2015 adalah apa itu BPJS Ketenagakerjaan?. Media kampanye yang digunakan berupa souvenir kipas yang disediakan sebanyak 1000 buah pun habis dalam waktu empat jam. Di dukung hasil dari data primer, hal tersebut dikemukanan pula oleh informan yang peneliti wawancarai pada Kamis, 14 Januari 2016 lalu. Berikut penjelasan Informan, Bapak Agil Ichsan P. Sukamto saat peneliti bertanya

25 89 mengenai hal apa yang menarik minat informan mengunjungi booth BPJS Ketenagakerjaan. Informan menjelaskan : Ingin mengetahui lebih dalam tentang BPJS Ketenagakerjaan serta karena panggung yang menarik. Pada kesempatan wawancara berbeda dengan informan lainnya tanggal 9 Januari 2016, Ahmad Salam Hafidz mengatakan : Saya tertarik untuk mengunjungi booth kampanye Tanya Saya milik BPJS Ketenagakerjaan, karena tampilannya sangat bagus dibandingkan booth lainnya, logonya juga membuat saya penasaran. Meskipun awalnya saya pikir sedang ada rekrutmen pegawai namun saya bisa memperoleh informasi tentang jaminan sosial yang ada di Indonesia. Dari data primer dan sekunder yang sudah peneliti deskripsikan tersebut, peneliti menganalisa bahwa pemilihan desain dan dekorasi panggung yang tepat akan mempengaruhi daya tarik audien untuk bertanya dan mengunjungi stand kampaye Tanya Saya pada Kompas Karir Fair Hasil Analisis Data Data yang diperoleh peneliti adalah berdasarkan hasil pengamatan partisipan peneliti dan wawancara yang dilakukan dengan narasumber yang berwenang dan menangani secara langsung pelaksanaan program kampanye Tanya Saya BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek yaitu Bapak Nugraha Pramana Putra selaku Humas kantor cabang serta dua orang informan selaku pengunjung Kompas Karir Fair Berikut hasil analisis data dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Humas, Panitia, dan Pengunjung Stand BPJS Ketenagakerjaan di Kompas Karir Fair 2015 Balai

26 90 Kartini yang terkait dengan pelaksanaan program kampanye Tanya Saya oleh Humas BPJS Ketenagakerjaan cabang Jakarta Menara Jamsostek dalam mengedukasi masyarakat di wilayah Jakarta Selatan. 1. Membingkai Pesan Proses awal dalam pelaksanaan program public relations adalah prinsip pertamanya mengetahui dari dekat pandangan klien atau karyawan dari situasi problem. Kemudian prinsip kedua adalah mengetahui kebutuhan, kepentingan dan perhatian dari publik sasaran. Komunikasi yang efektif harus didesain agar sesuai dengan situasi, waktu, tempat, dan audien. Ini berarti pemilihan media dan teknik yang benar. Dalam kesempatan wawancara dengan Key Informan, Bapak Nugraha Pramana Putra selaku Humas BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek pada 24 Desember 2015 menjelaskan mengenai pandangan manajemen terhadap permasalahan yang dihadapi institusi. Berikut adalah hasil wawancaranya dengan Key Informan : Manajemen memandang masyarakat perlu diedukasi dan memperoleh informasi seputar institusi, karena masyarakat mengenal dua BPJS dan belum bisa membedakan mana BPJS Ketenagakerjaan dan mana BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi. Dari wawancara di atas maka peneliti menganalisa bahwa BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek mengetahui dengan jelas apa permasalahan yang dihadapi oleh institusi pasca bertransformasi dimana

27 91 masyarakat masih belum bisa membedakan antara BPJS Kesehatan dengan BPJS Ketenagakerjaan. Peneliti juga melakukan pengamatan singkat bahwa masyarakat masih belum mengetahui BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan adalah dua institusi berbeda. Hal tersebut peneliti temui ketika ada salah satu pengunjung stand Kampanye Tanya Saya mendatangi booth BPJS Ketenagakerjaan cabang Jakarta Menara Jamsostek. Pengunjung berusia sekitar empat puluh tahun tersebut nampak antusias bertanya kepada Karyawati BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek yang sedang mensosialisasikan program Bukan Penerima Upah (BPU). Akan tetapi setelah menghampiri stand, beliau menanyakan tentang Fasilitas Kesehatan mana saja yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan bagaimana cara Beliau dapat mendaftarkan anggota keluarganya. Pertanyaan serupa pun diajukan oleh beberapa pengunjung lain yang juga belum mengetahui perbedaan kedua institusi. Seperti halnya yang disampaikan oleh informan Ahmad Salam Hafidz, salah satu pengunjung booth program kampanye Tanya Saya di Balai Kartini pada acara Kompas Karir Fair 2015 tanggal April 2015 lalu. Berikut wawancara peneliti dengan informan tanggal 9 Januari 2016 lalu : Saya tidak terlalu mengetahui apa saja manfaat BPJS Ketenagakerjaan, yang saya tahu dulu itu Jamsostek tapi sekarang sudah berganti nama. Kalau dulu Jamsostek bisa dipakai untuk berobat saat sakit, mungkin sekarang gantinya Jamsostek adalah BPJS Kesehatan. Peneliti menganalisa dari hasil wawancara dan pengamatan bahwa masyarakat membutuhkan informasi dan pengetahuan yang lengkap seputar BPJS

28 92 Ketenagakerjaan, karena muncul persepsi yang salah terhadap identitas, brand, manfaat dan program yang dimiliki institusi. Dengan bersumber dari data lain yang peneliti peroleh melalui media komunikasi internal karyawan BPJS Keteagakerjaan bernama K-Letter (Knowledge Lette) edisi #10 yang terbit pada November 2014, peneliti mendapatkan data yang menunjukkan bahwa awareness masyarakat terhadap terminologi perlindungan, asuransi atau jaminan sosial masih rendah. Berikut adalah hasil brand knowledge survey Gambar 4.5 Hasil Brand Knowledge Survey di K-Letter edisi #10 bulan November 2014 Konsep program kampanye Tanya Saya oleh Humas BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek pun bertemakan perubahan atau transformasi dengan slogan Jamsostek kini BPJS Ketenagakerjaan. Hal tersebut merupakan prinsip kedua dalam membingkai pesan, agar kegiatan dalam terlaksana secara sistematis sesuai keinginan dan kebutuhan masyarakat.

29 93 Kegiatan kampanye Tanya Saya yang telah diadakan oleh Humas BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek sudah memiliki pemilihan waktu, tempat, dan target audience yang jelas, khususnya pelaksanaan kegiatan kampanye Tanya Saya di Kompas Karir Fair 2015 pada tanggal 24 s.d. 25 April Meskipun tidak memfokuskan pada pangsa pasar tertentu, tetapi peneliti memahami fokus audiens disesuaikan dengan pembagian wilayah unit kerja masing-masing maka sasaran utama untuk cabang Jakarta Menara Jamsostek adalah masyarakat di wilayah Jakarta Selatan. Seperti yang disampaikan dalam wawancara peneliti dengan Key Informan, Nugraha Pramana Putra. Berikut ini merupakan wawancaranya : Secara khusus tidak ada pangsa pasar khusus untuk melakukan sosialisai, karena seluruh cabang tujuannya sama untuk memberi informasi kepada masyarakat dan customernya pun sama. Fokus untuk audiens kampanye Tanya Saya adalah masyarakat di wilayah Jakarta Selatan, meskipun tidak menutup kemungkinan wilayah lain. Hal tersebut, karena sesuai dengan unit atau wilayah kerja cabang yang berada di Jakarta Selatan. Peneliti tertarik memfokuskan kajian penelitian pada pelaksanaan kampanye Tanya Saya yang kegiatannya telah dilangsungkan bersama event Kompas Karir Fair 2015 berlokasi di Balai Kartini. menurut informasi dari Key Informan, diantara enam kegiatan kampanye yang sudah pernah diselenggarakan, pelaksanaan di Balai Kartini adalah yang paling sulit. Berikut adalah hasil kutipan wawancaranya denagan Key Informan Bapak Nugraha : Kegiatan yang paling sulit pelaksanaannya adalah program kampanye Tanya Saya di Balai Kartini dimana istitusi bekerja sama dengan Event Organizer Kompas Karir Fair Rintangannya administrasinya yang rumit dan kendala cuaca, seperti pada pelaksanaan outdoor yang pernah dilakukan sebelumnya di Car Free Day Bundaran Hotel Indonesia dan

30 94 Gelora Bung Karno dimana saat itu cuaca kurang bersahabat karena hujan meskipun demikian acara tersebut tidak gagal hanya saja kurang maksimal. Tetapi antusiasme masyarakat yang datang ke booth kampanye Tanya Saya sangat besar. Dari sumber data tersebut peneliti pun mengetahui bahwa pilihan tempat pelaksanaan juga menjadi pertimbangan penting dalam tahap membingkai pesan. Lokasi kegiatan harus disesuaikan dengan kondisi yang ada dan lebih diminimalisir dengan pemilihan venue yang tepat. Di sisi lain pemilihan media dan teknik membingkai pesan pun menjadi penting untuk diamati. Analisa yang peneliti lakukan pada tahap membingkai pesan melalui pemilihan publikasi pada program kampanye Tanya Saya di Kompas Karir Fair 2015 adalah bagaimana pemilihan jenis media publikasi yang digunakan oleh institusi. Dari data yang diperoleh peneliti melalui wawancara dengan Key Informan Bapak Nugraha selaku Humas kantor cabang, media yang digunakan terdiri dari media cetak dan elektronik. Bahkan Kompas TV sebagai media yang bekerja sama dengan institusi pun melakukan peliputan kegiatan kampanye Tanya Saya di Kompas Karir Fair Bapak Nugraha Pramana Putra selaku Key Informan menjelaskan : Media publikasi beragam, khusus acara di Balai kartini karena kami bekerja sama dengan Kompas maka ada liputan dari Kompas TV. Sedangkan media cetaknya seperti standing banner yang dipasang di booth BPJS Ketenagakerjaan serta melalui media elektronik seperti website, dan media sosial. Alasan pemilihan media tersebut agar masyarakat mudah mendapatkan informasi secara singkat namun informatif, sedangkan publikasi di website corporate dan media sosial didasarkan pada masyarakat yang saat ini memiliki kebutuhan begitu besar terhadap internet sehingga pasti publikasi akan lebih efektif.

31 95 Hasil analisis data lainnya peneliti peroleh dati pengamatan partisipan yang peneliti lakukan pada tanggal 25 April 2015 pada pelaksanaan program kampanye Tanya Saya di Kompas Karir Fair adalah media publikasi kampanye melalui dua buah standing banner yang diletakkan di dekat panggung. Media publikasi pertama adalah banner yang isi pesannya menginformasikan program kampanye Tanya Saya dengan dominasi logo kampanye Tanya Saya dan slogan Jamsostek kini BPJS Ketenagakerjaan. Sedangkan media kedua berisi informasi program dan layanan yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan. 2. Semantik Semantik adalah ilmu tentang arti kata-kata. Bahasa senantiasa berubah, selalu muncul kata baru (seperti faxed) dan kata yang sudah tak lagi dipakai (seperti groovy). Arti dari kata itu bisa berubah (seperti politically correct). Banyak kata lain mengandung banyak arti sehingga menjadi hampir tak bermakna lagi (seperti bottom line dan strategic planning, menurut beberapa pihak di bidang PR). Peneliti menyimpulkan bahwa pemilihan bahasa dalam program kampanye Tanya Saya oleh Humas BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek, khususnya pada pelaksanaan di Kompas Karir Fair 2015 yang diselenggarakan di Balai Kartini menggunakan kosa kata yang disesuaikan dengan target sasaran. Kata-kata yang dipilih untuk mengkomunikasikan isi pesan sangat disesuaikan dengan audien yang umumnya merupakan para pencari kerja dengan rentang usia yang masih muda. Hal tersebut juga peneliti peroleh berdasarkan data

32 96 primer yang diperoleh melalui wawancara dengan Key Informan, berikut kutipan wawancara Bapak Nugraha Pramana Putra pada tanggal 24 Desember 2015 lalu : Karena yang berada dihadapan institusi, khususnya untuk pelaksanaan Kampanye Tanya Saya di Kompas Karir Fair paling banyak adalah anak muda tentu tidak terpaku dengan bahasa formal, maka kita harus membaur serta tidak boleh kaku. Tidak perlu membacakan undangundang, peraturan pemerintah dan aturan lain yang banyak, karena pasti akan bosan. Oleh karena itu bahasa yang digunakan langsung ke pokok permasalahan, cara penyampaian tetap sopan namun diselipkan sedikit undang-undang dan peraturan BPJS Ketenagakerjaan. Dalam menganalisa semantik yang digunakan pada pelaksanaan program kampanye Tanya Saya, peneliti juga mengamati beberapa panitia yang terlibat dalam kegiatan kampanye melalui pengamatan partisipan. Petugas yang menjaga stand BPJS Ketenagakerjaan Cabang Menara Jamsostek pada saat kegiatan tanggal 25 April 2015 di Balai Kartini adalah Roby Trisna, Elfa Verdianthy, Roro Indah Ramadhani, Minati Adilla Utami, dan Sandra Yunita. Kelima petugas mengenakan atribut yang mencerminkan kampanye Tanya Saya seperti penggunaan seragam panitia berupa kaos dan kemeja berwarna putih dengan kombinasi warna hijau, kuning dan biru. Masing-masing petugas membawa beberapa buah souvenir berupa kipas dan brosur untuk dibagikan kepada pengunjung. Petugas nampak gesit menghampiri pengunjung yang datang ke stand. Pengunjung disambut dengan senyum yang ramah dan diberi pertanyaan singkat Apakah Anda sudah mengetahui apa itu BPJS Ketenagakerjaan?, apa saja program yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan?, dan petugas mensosialisasikan dengan singkat mengenai esensi jaminan sosial ketenagakerjaan.

33 97 Nampak di lokasi kegiatan, dua orang menyambut di meja tamu, mempersilahkan pengunjung mengisi daftar hadir serta memberi souvenir berupa kipas yang berisi deskripsi singkat tentang program yang dimiliki istitusi, sementara itu dua orang lainnya mengarahkan pengunjung yang sudah terdaftar sebagai peserta Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan untuk melakukan cek saldo Jaminan Hari Tua (JHT) melalui layanan e-saldo atau BPJSTK Mobile, dan satu petugas lainnya melakukan sosialisasi masif dengan mendatangi langsung pengunjung satu per satu. Analisa lainnya yang mengacu pada semantik, peneliti lakukan dengan mewawancarai salah satu pengunjung Program Kampanye Tanya Saya BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek pada acara Kompas Karir Fair 2015 yaitu Bapak Agil Ichsan P Sukamto. Informan menjelaskan bahwa : Penyampaian dan pemilihan bahasa sudah tertata dengan baik, terlihat sudah disiapkan jauh-jauh hari oleh pembicaranya. Saya pun mendapatkan informasi yang cukup banyak tentang manfaat yang akan diperoleh sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan nanti, seperti jaminan untuk hari tua di kala pensiun atau dana JHT yang bisa dicairkan ketika sudah berhenti bekerja karena pemutusan hubungan kerja. Selain itu ada juga jaminan dalam hal perlindungan dari kecelakaan kerja, dan jaminan kematian. Apalagi sekarang juga masyarakat bisa mendaftar untuk ikut program perorangan jadi para pekerja mandiri pun bisa mendapatkan manfaat yang sama. Dalam hal ini peneliti menemukan hal yang menarik bahwa khusus pada pelaksanaan program kampanye Tanya Saya di Balai Kartini, pihak Humas dan panitia telah menggunakan semantik yang sesuai. Sosialisasi dan pemilihan katakata yang telah disampaikan mewakili kebutuhan masyarakat tentang informasi yang awalnya direspon secara berbeda pada pelaksanaan kampanye sebelumnya,

34 98 tetapi setelah diedukasi dengan semantik yang tepat masyarakat pun menjadi paham. Ketika berkomunikasi dengan audien yang beragam, tantangannya semakin banyak karena butuh menerjemahkan berbagai bahasa dan mempertimbangkan semantik dari bahasa sasaran. Sebagai Periset yang juga terlibat langsung dalam kegiatan kampanye Tanya Saya di Kompas Karir Fair 2015 tanggal 25 April 2015, peneliti pun mengalami sendiri hal tersebut ketika ada dua orang pengunjung yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) yang bekerja di Indonesia atau Expatriate menghampiri booth Kampanye Tanya Saya. Kedua pengunjung tersebut langsung mengajukan pertayaan dalam Bahasa Inggris seputar tujuan kegiatan Kampanye Tanya Saya. Mengacu pada hal yang dialami peneliti, semantik perlu diterapkan tidak hanya saat berkomunikasi secara langsung dengan penerima pesan tetapi juga di beberapa media sosialisasi maupun publikasi perlu pemilihan kata yang mudah ditangkap oleh audien yang beragam. 3. Simbol Proses yang ketiga adalah bahwa komunikasi bukan sekedar semantik; komunikasi juga menggunakan simbol dan stereotip. Simbol menawarkan cara dramatis dan langsung untuk komunikasi dengan banyak orang di jalur komunikasi yang panjang. Simbol telah dipakai sejak awal sejarah untuk memadatkan dan menyampaikan pesan yang kompleks.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. peneliti lakukan dalam pelaksanaan program kampanye Tanya Saya oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. peneliti lakukan dalam pelaksanaan program kampanye Tanya Saya oleh BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan data primer dan sekunder yang telah peneliti lakukan dalam pelaksanaan program kampanye Tanya Saya oleh Humas BPJS Ketenagakerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak yang berbeda-beda, karena berpengaruh terhadap tingkat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak yang berbeda-beda, karena berpengaruh terhadap tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan identitas pada suatu perusahaan atau organisasi seringkali memberikan dampak yang berbeda-beda, karena berpengaruh terhadap tingkat kepedulian

Lebih terperinci

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT A. Sejarah Ringkas Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH. ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan

BAB II PROFIL BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH. ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan BAB II PROFIL BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH A. Sejarah Ringkas Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan BPJS ketenagakerjaan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan) merupakan program pemerintah yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan Bab I Pendahuluan 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sebagai hak dan bukan dari belas kasihan orang lain. membantu yang berpenghasilan rendah.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sebagai hak dan bukan dari belas kasihan orang lain. membantu yang berpenghasilan rendah. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Jamsostek dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi resiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak tergantung orang

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016 PELAKSANAAN PROGRAM KAMPANYE TANYA SAYA PADA KOMPAS KARIR FAIR 2015 DALAM MENGEDUKASI MASYARAKAT DI WILAYAH JAKARTA SELATAN OLEH HUMAS BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG JAKARTA MENARA JAMSOSTEK SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN A. Sejarah Ringkas Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2 2.1 Sejarah Sejarah terbentuknya PT. Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No 33/1947 jo UU No. 2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN 27 BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dengan sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha

Lebih terperinci

PENDEKATAN EDUKASI DALAM PROGRAM KAMPANYE TANYA SAYA BPJS KETENAGAKERJAAN. Dini Guswandani 1

PENDEKATAN EDUKASI DALAM PROGRAM KAMPANYE TANYA SAYA BPJS KETENAGAKERJAAN. Dini Guswandani 1 PENDEKATAN EDUKASI DALAM PROGRAM KAMPANYE TANYA SAYA BPJS KETENAGAKERJAAN Dini Guswandani 1 1 Karyawan BPJS Jamsostek 1 diniguswa@ymail.com ABSTRACT: After transformed on January 1, 2014 from PT Jamsostek

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. panjang, dimulai dari UU No. 33/1947 jo UU No. 2/1951 tentang kecelakaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. panjang, dimulai dari UU No. 33/1947 jo UU No. 2/1951 tentang kecelakaan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. JAMSOSTEK (Persero) Sejarah terbentuknya PT. Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No. 33/1947 jo UU No. 2/1951 tentang kecelakaan

Lebih terperinci

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN. A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN. A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara - untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban Negara serta tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat dalam memberikan perlindungan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap pekerja berhak mendapatkan perlindungan (protection), pemajuan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap pekerja berhak mendapatkan perlindungan (protection), pemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada pasal 27 ayat yang ke 2 Undang-undang Dasar 1945 memberikan jaminan kepada setiap warga Negara Indonesia dalam hal memperoleh pekerjaan yang layak, kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Manajemen PR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Profil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Profil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan 1.1.1 Profil Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban Negara,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara

Lebih terperinci

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT A. Sejarah Ringkas Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil BPJS Ketenagakerjaan Cabang Blitar 1. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban negara

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi BPJS Ketenagakerjaan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan) merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia ketenagakerjaan Indonesia pada tahun 2014 menunjukan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia ketenagakerjaan Indonesia pada tahun 2014 menunjukan adanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Dunia ketenagakerjaan Indonesia pada tahun 2014 menunjukan adanya sedikit penurunan, hal ini dapat dilihat dari bertambahnya pengangguran dan meningkatnya kelompok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profil Tempat Kerja Praktek Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) adalah program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko sosial ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. demokratis. Kebijaksanaan sosial dapat dianggap sebagai kerangka kerja utama untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. demokratis. Kebijaksanaan sosial dapat dianggap sebagai kerangka kerja utama untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perlindungan sosial merupakan komponen penting dari kebijakan sosial yang didasari atas hak sosial dan hak ekonomi yang dinikmati oleh warga negara di negara

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MEKANISME PERHITUNGAN SALDO AKHIR PROGRAM JAMINAN HARI TUA BPJS KETENAGAKERJAAN PERIODE

PERBANDINGAN MEKANISME PERHITUNGAN SALDO AKHIR PROGRAM JAMINAN HARI TUA BPJS KETENAGAKERJAAN PERIODE PERBANDINGAN MEKANISME PERHITUNGAN SALDO AKHIR PROGRAM JAMINAN HARI TUA BPJS KETENAGAKERJAAN PERIODE 2013-2014 Ali Zainal Abidin (1401106402) Binus University, Jakarta, Indonesia, alhabsyiali@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ke IV yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ke IV yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita Negara didirikan adalah mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan sosial. Indonesia merupakan Negara kesejahteraan sebagaimana tercantum dalam pembukaan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. mengenai strategi komunikasi pemasaran yang digunakan PT.Bank BRISyariah

BAB III PENYAJIAN DATA. mengenai strategi komunikasi pemasaran yang digunakan PT.Bank BRISyariah BAB III PENYAJIAN DATA Penyajian data berikut merupakan hasil penelitian yang penulis lakukan di PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang Pekanbaru, Jln. Tuanku Tambusai No.320 ABC Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan nasional disegala bidang, salah satunya dalam sektor ketenagakerjaan. Pelaksanaan

Lebih terperinci

PERAN KOMUNIKASI BPJS KEPADA PELAKU USAHA TENTANG JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN (Studi Pada Pelaku Usaha Di Wilayah Kelurahan Mapanget)

PERAN KOMUNIKASI BPJS KEPADA PELAKU USAHA TENTANG JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN (Studi Pada Pelaku Usaha Di Wilayah Kelurahan Mapanget) PERAN KOMUNIKASI BPJS KEPADA PELAKU USAHA TENTANG JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN (Studi Pada Pelaku Usaha Di Wilayah Kelurahan Mapanget) Oleh: Regina Supeno Desie M.D. Warouw Herry Mulyono e-mail: gina.supeno@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang transformasi PT Jamsostek (Persero) di Harian Pelita tentang transformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat. Sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Kemajuan arus informasi dan teknologi telah mendorong semakin maju dan berkembangnya dunia bisnis jasa pada akhir-akhir ini, khususnya asuransi. Hal ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai wujud aplikasi UUD 1945 Bab XIV tentang Kesejahteraan Sosial dan implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebagaimana diatur oleh Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada saat ini dunia pemasaran berkembang begitu pesat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada saat ini dunia pemasaran berkembang begitu pesat. Setiap perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini dunia pemasaran berkembang begitu pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba mempertahankan maupun membangun eksistensinya di tengah persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dilaksanakan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan sangatlah penting, terlebih lagi dengan semakin maraknya persaingan bisnis di segala sektor usaha.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. SIMPULAN Dari penelitian yang sudah peneliti lakukan, beberapa simpulan yang dapat penulis sampaikan: 1. Masalah yang dihadapi Rabbani adalah pandangan masa lalu yang terbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Semakin majunya zaman maka semakin banyak pula produk-produk yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Semakin majunya zaman maka semakin banyak pula produk-produk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin majunya zaman maka semakin banyak pula produk-produk yang berkembang, hal itu dikarenakan kebutuhan manusia yang tiada habisnya. Keinginan untuk memiliki dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan yang semakin lama semakin menjamur di Negara Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan yang semakin lama semakin menjamur di Negara Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan yang semakin lama semakin menjamur di Negara Indonesia saat ini, memberikan dampak terhadap betapa pentingnya peranan ketenagakerjaan pada

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.156, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Jaminan Sosial. Hari Tua. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5716). PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

panduan praktis Edukasi Kesehatan

panduan praktis Edukasi Kesehatan panduan praktis Edukasi Kesehatan 01 02 panduan praktis Edukasi Kesehatan Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DI KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : bahwa guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan Sosial di Indonesia berlandaskan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. namanya menjadi BPJS Ketenagakerjaan. 1 Jaminan Sosial adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. namanya menjadi BPJS Ketenagakerjaan. 1 Jaminan Sosial adalah salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya jaminan sosial ketenagakerjaan terus berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja. Pada era tahun dua ribuan sistem penjaminan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang telah dilakukan peneliti. Penelitian ini terkait manajemen event

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang telah dilakukan peneliti. Penelitian ini terkait manajemen event BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan yang didapat berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti. Penelitian ini terkait manajemen event Nova Inspiring

Lebih terperinci

BAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA

BAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA BAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA A. Pengertian Jaminan Hari Tua Jaminan (dhaman) adalah pemindahan harta pihak penjamin kepada pihak yang dijamin dalam menunaikan suatu hak. Dalam pemindahan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia terutama di Indonesia itu sendiri. Persaingan untuk menjadi media yang paling diminati di Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG BENTUK DAN PELAKSANAAN PELINDUNGAN ASURANSI BAGI PEKERJA PADA DINAS KEBAKARAN KOTA SURAKARTA

TINJAUAN TENTANG BENTUK DAN PELAKSANAAN PELINDUNGAN ASURANSI BAGI PEKERJA PADA DINAS KEBAKARAN KOTA SURAKARTA TINJAUAN TENTANG BENTUK DAN PELAKSANAAN PELINDUNGAN ASURANSI BAGI PEKERJA PADA DINAS KEBAKARAN KOTA SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Untuk Menempuh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA. D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial

BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA. D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial Jaminan sosial adalah perlindungan yang diberikan oleh masyarakat bagi anggota-anggotanya untuk resiko-resiko

Lebih terperinci

Connecting businesses with talent

Connecting businesses with talent Quality JobSeekers, Quality Employers } Connecting { businesses with talent Universitas Negeri Yogyakarta 15 16 Mei 2013 MALAYSIA SINGAPORE PHILIPPINES INDONESIA INDIA THAILAND JAPAN VIETNAM Globalisasi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya waktu kebutuhan manusia semakin meningkat, baik itu kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder. Banyak cara yang dilakukan manusia untuk

Lebih terperinci

Produk BPJS Ketenagakerjaan. Orientasi Persiapan Kerja Tahun 2016

Produk BPJS Ketenagakerjaan. Orientasi Persiapan Kerja Tahun 2016 Produk BPJS Ketenagakerjaan Orientasi Persiapan Kerja Tahun 2016 The The 9 PP NOMOR 60/2015 Perubahan atas PP 46/2016 tentang Jaminan Hari Tua 10 PERMENAKER 26/2015 Tata Cara Penyelenggaraan Program JKK,

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI)

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI) BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI) 2.1 Sejarah Perusahaan Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PEMBIAYAAN DANA TALANGAN UMROH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT NASABAH BANK JATIM SYARIAH SURABAYA

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PEMBIAYAAN DANA TALANGAN UMROH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT NASABAH BANK JATIM SYARIAH SURABAYA BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PEMBIAYAAN DANA TALANGAN UMROH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT NASABAH BANK JATIM SYARIAH SURABAYA A. Analisis Strategi Pengembangan Produk Pembiayaan Dana Talangan

Lebih terperinci

Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Perluasan cakupan peserta dan peningkatan kolektabilitas Iuran Jamsos Bid. Ketenagakerjaan

Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Perluasan cakupan peserta dan peningkatan kolektabilitas Iuran Jamsos Bid. Ketenagakerjaan Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Perluasan cakupan peserta dan peningkatan kolektabilitas Iuran Jamsos Bid. Ketenagakerjaan Oleh : Drs. M. FACHRUDDIN, MM Disampaikan pada Sosialisasi SJSN Novotel Banjarmasin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG BazaarKerja.com KONSEP ACARA BazaarKerja.com

LATAR BELAKANG BazaarKerja.com KONSEP ACARA BazaarKerja.com LATAR BELAKANG Pertumbuhan tenaga kerja produktif di Indonesia tahun 2013 berjumlah 175.098.712 Menurut data pusat statistik indonesia. Diprediksi akan semakin meningkat di tahun 2014 ini. Atas dasar itulah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Populer, 2004). Hal WIB) Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Populer, 2004). Hal WIB) Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sistem bisnis, konsumen adalah hal yang paling berarti dalam sebuah perusahaan, termasuk dunia perbankan. Motivasi dan pendekatan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri dalam lima tahun terakhir yaitu periode , terdapat kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. industri dalam lima tahun terakhir yaitu periode , terdapat kenaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan jumlah pemegang polis asuransi di Indonesia tahun 2013 mencapai lebih dari 63 juta polis. Melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenaga kerja merupakan faktor strategis dalam upaya mewujudkan pembangunan nasional Indonesia. Peran negara dalam mewujudkan upaya pembangunan nasional adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi negara-negara yang sedang berkembang khususnya di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Bagi negara-negara yang sedang berkembang khususnya di Indonesia, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi negara-negara yang sedang berkembang khususnya di Indonesia, pembangunan nasional merupakan salah satu alternatif untuk meningkatan taraf hidup suatu

Lebih terperinci

disimpulkan bahwa saat ini masyarakat pengguna Listrik pasca bayar masih promosi yang dilakukan oleh PLN Disjaya.

disimpulkan bahwa saat ini masyarakat pengguna Listrik pasca bayar masih promosi yang dilakukan oleh PLN Disjaya. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh di bidang Niaga PLN Disjaya dapat disimpulkan bahwa saat ini masyarakat pengguna Listrik pasca bayar masih lebih banyak dibandingkan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI 27 BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Sejarah terbentuknya BPJS Ketenagakerjaan yang sebelumnya bernama PT. Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian.. Profil Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Terbentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengalami proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dianggap telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah. 54 Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dianggap telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah. 54 Sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah cara pandang atau kerangka berpikir berdasarkan fakta atau gejala hasil interpretasi. Kuhn mendefinisikan paradigma merujuk pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Penyajian Data Penelitian 4.1.1. Pemilihan Responden Pada bab yang ke empat dari skripsi yang di buat oleh penulis, penulis melakukan wawancara mendalam (deep interview) dengan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGELOLAAN DANA JAMINAN DAN PEMBAYARAN KLAIM PT. BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MOJOKERTO

BAB III SISTEM PENGELOLAAN DANA JAMINAN DAN PEMBAYARAN KLAIM PT. BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MOJOKERTO BAB III SISTEM PENGELOLAAN DANA JAMINAN DAN PEMBAYARAN KLAIM PT. BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MOJOKERTO A. Gambaran Umum PT. BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Mojokerto 1. Sejarah PT. BPJS Ketenagakerjaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan berpedoman kepada format wawancara yang telah disusun sebelumnya.

Lebih terperinci

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang No.1510, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Peserta Penerima Upah. Jaminan Kecelakaan Kerja. Jaminan Kematian. Jaminan Hari Tua. Tata Cara Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

2 Sistem Jaminan Sosial Nasional pada dasarnya merupakan program negara yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi se

2 Sistem Jaminan Sosial Nasional pada dasarnya merupakan program negara yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi se TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KESRA. Jaminan Sosial. Kecelakaan Kerja. Kematian. Program. Penyelenggaraan. ( (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 154). PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi yang terjadi di dunia saat ini mengakibatkan adanya peningkatan serta kemajuan di berbagai aspek kehidupan. Kemajuan tersebut mengakibatkan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN PURWAKARTA BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN PURWAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Komunikasi merupakan suatu elemen penting dalam kehidupan kita. Salah satu alasan kenapa komunikasi merupakan hal yang penting adalah karena kita hidup bersosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi cukup bisa didapat melalui gadget yang notabene semua masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. informasi cukup bisa didapat melalui gadget yang notabene semua masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring berkembangnya kemajuan teknologi pada saat ini, segala informasi cukup bisa didapat melalui gadget yang notabene semua masyarakat memilikinya. Masyarakat kini

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sumber daya dan dana yang ada. Faktor manusia atau tenaga kerja sebagai penggerak utama

PENDAHULUAN. sumber daya dan dana yang ada. Faktor manusia atau tenaga kerja sebagai penggerak utama I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara berkembang dan masyarakatnya sedang giat membangun. Salah satu aspek penting dari pembangunan adalah bidang ekonomi dan sosial, di mana dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis perbankan merupakan salah satu bidang bisnis yang menyediakan pelayanan jasa kepada customer. Tidak hanya sebatas pelayanan jasa perbankan saja, saat ini bisnis

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INFORMASI BPJS KETENAGAKERJAAN

PENGENDALIAN INFORMASI BPJS KETENAGAKERJAAN PENGENDALIAN INFORMASI BPJS KETENAGAKERJAAN Informasi BPJS Ketenagakerjaan Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna dan pesan, baik data, fakta maupun

Lebih terperinci

Pencapaian dan Tantangan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Dewan Jaminan Sosial Nasional

Pencapaian dan Tantangan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Dewan Jaminan Sosial Nasional Pencapaian dan Tantangan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Dewan Jaminan Sosial Nasional Jakarta, 28 Desember 2017 1. Pendahuluan 2. Pencapaian 3. Tantangan Implementasi JKN 1 Pendahuluan 3 Operasional

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. narasumber, observasi partisipan, wawancara, dan dokumen. wawancarai adalah sebagai berikut:

BAB 4 HASIL PENELITIAN. narasumber, observasi partisipan, wawancara, dan dokumen. wawancarai adalah sebagai berikut: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Penyajian data yang akan penulis sajikan yaitu dimulai dari profil narasumber, observasi partisipan, wawancara, dan dokumen. 4.1.1 Profil Narasumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang Undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial telah menetapkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial baik BPJS Kesehatan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pengelolaan informasi kegiatan internal oleh humas Universitas Mercu Buana Jakarta untuk kebutuhan informasi bagi stakeholder

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Objek Penelitian Dalam penulisan ini penulis melakukan penelitian pada perusahaan asuransi tenaga kerja yaitu PT. Jamsostek (Persero) cabang

Lebih terperinci

Implementasi Program Jaminan Sosial untuk Pekerja Indonesia

Implementasi Program Jaminan Sosial untuk Pekerja Indonesia Implementasi Program Jaminan Sosial untuk Pekerja Indonesia KANTOR CABANG JAKARTA MANGGADUA KANTOR CABANG PERINTIS JAKARTA CENGKARENG NIDYA ROESDAL Bandung, 19 April 2018 Konvensi Internasional dan Amanah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini menekankan pada proses perolehan data untuk memperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations dalam dunia perhotelan telah menjadi hal yang tidak asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public Relations sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo BPJS Kesehatan Sumber: Humas BPJS Kesehatan (2010)

Gambar 1.1 Logo BPJS Kesehatan Sumber: Humas BPJS Kesehatan (2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan BPJS Kesehatan adalah instansi atau badan yang bergerak di bidang jasa asuransi kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM DAN TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN UMUM DAN TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN UMUM DAN TINJAUAN TEORITIS 1.1 Tinjauan Umum 1.1.1 Sejarah Singkat PT. Jamsostek Di Indonesia embrio Jaminan Sosial Tenaga Kerja dalam bentuk programprogram spesifik mulai diperkenalkan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. JAMSOSTEK (PERSERO) Penyelenggara program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan

BAB II PROFIL PT. JAMSOSTEK (PERSERO) Penyelenggara program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan BAB II PROFIL PT. JAMSOSTEK (PERSERO) A. Sejarah Singkat Perusahaan Penyelenggara program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 12 Tahun 2018 Seri E Nomor 7 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2018 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 12 Tahun 2018 Seri E Nomor 7 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2018 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 12 Tahun 2018 Seri E Nomor 7 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KOTA BOGOR Diundangkan dalam

Lebih terperinci