BAB IV Static Seal (Segel Statis)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV Static Seal (Segel Statis)"

Transkripsi

1 62 BAB IV Static Seal (Segel Statis) Tujuan Pelajaran Mengidentifikasi, menyeleksi, dan memasang static seal ke dalam peralatan mekanis termasuk lipatan-lipatan yang dipilih. Kriteria Penilaian 1. Mengidentifikasi dan menyebutkan aplikasi static seal yang tercantum. 2. Memasang sampel seal ke dalam peralatan mekanis. 3. Mengambil sampel seal yang terpasang pada mesin dan memeriksa kondisinya. 4. Mengidentifikasi dan menyebutkan aplikasi bahan-bahan yang menyambung. 5. Membuat dan memasang atau meletakkan bahan yang disambung pada berbagai macam permukaan untuk memeriksa tingkat kebocorannya pada tekanan yang dianjurkan 4.1 Gasket Gasket termasuk static seal. Alat ini bentuknya elastis atau dapat dimasukkan diantara dua permukaan kaku dan statik (contohnya flange pipa logam atau ruang pembakaran mesin) untuk menghindar terjadinya kebocoran fluida (seperti minyak atau gas). Gambar 4.1 menggambarkan gasket dua lubang. (a) (b) Gambar 4.1 Sebuah gasket logam-asbestos yang umum Prinsip Sealing (Penyegelan)

2 63 Gasket biasanya mempunyai permukaan yang datar. Alat ini harus dimasukkan diantara flange dengan kekuatan eksternal dan menyebabkan terjadinya penyegelan. Kekuatan yang terkompres dihasilkan melalui pemasangan baut di dalam flange, tetapi berbagai macam kepitan juga bisa dipakai. (a) Gasket tipis yang memisahkan (b) Gasket tidak memisahkan flange flange Gambar 4.2 Prinsip sealing Bahan gasket dengan beban yang terkompres harus memenuhi persyaratanpersyaratan berikut ini: 1. Permukaan flange yang tidak rata harus bercampur dengan bahan gasket. 2. Gasket harus dikompres sehingga ada tekanan residu untuk mendorong flange ke arah yang berlawanan. Untuk memastikan gasket tetap mempunyai efek penyegelan saat bahannya masuk, tekanan residu yang terkompres seharusnya lebih besar daripada tekanan dalam. Tekanan awal dalam gasket tergantung dari tekanan operasi fluida. Kemampuan toleransi sebuah gasket terhadap permukaan yang tidak rata tergantung dari sifat dan ketebalan bahannya dalam kaitannya dengan permukaan flange dan tekanan dalam. Bahan gasket yang halus bisa dipakai untuk menyegel permukaan yang kasar, tetapi hal tersebut bisa mendorong tekanan keluar. Permukaan flange yang lebih halus bisa menggunakan bahan gasket yang lebih tipis dan keras. Secara umum, gasket yang lebih tipis lebih disukai untuk penyegelan terhadap tekanan dalam yang tinggi. Meskipun permukaan yang halus adalah pilihan yang baik, namun pilihan ini sangat mahal dan lagipula permukaan yang kasar membantu daya cengkram, terutama untuk

3 64 bahan gasket yang lebih keras. Penyegelan yang baik adalah apabila flange paralel dan cukup keras untuk bisa menahan distorsi. Jarak antar baut flange harus cukup lebar agar distribusi beban gasket cukup merata. Gambar 4.3 menggambarkan pengaturan baut gasket yang jelek (a) dan yang baik (b). (a) Distribusi tekanan yang tidak rata (b) Distribusi tekanan yang rata Gambar 4.3 Pengaturan 4 baut pada sebuah gasket Pada umumnya, flange dipakai untuk kontainer/pipa yang terpengaruh oleh tekanan fluida, sehingga harus mempertimbangkan faktor-faktor yang disebut diatas Bahan Gasket Gasket pada umumnya terbuat dari bahan yang bukan logam seperti gabus dan karet, serat tanaman dan sayuran, karet, plastik dan kertas. Gasket juga dibuat dari bahan grafit yang fleksibel. Gasket logam dipakai untuk tekanan dan temperatur tinggi. Penyegelan terjadi melalui aliran dingin dimana gasket yang ada diantara flange harus ditekan dengan tekanan yang cukup tinggi. Gasket logam yang kokoh bisa dipakai pada tekanan sampai 100 MPa dan temperatur C. Bahan gasket umumnya harus lembut, dapat dibentuk, cukup elastis dan fleksibel. Bahannya juga harus mempunyai daya tahan yang cukup kuat. Kehalusannya memungkinkan gasket mentolerir kerusakan yang terjadi pada permukaannya, dan kelenturan diperlukan agar bahannya dapat mengetahui adanya perubahan bentuk saat terjadinya fluktuasi beban dan baut flange menjadi longgar. 1. Kertas

4 65 Kertas adalah bahan yang murah dan bisa diperkuat apabila ditambah filter seperti lilin. Kertas biasanya paling sering dipakai di industri otomotif untuk air penyegel, minyak, dan bahan bakar. Bahan ini dapat dipakai pada temperatur sampai dengan C (230 0 F) dan 800 kpa (120 psi). 2. Cork (Gabus) Baik untuk beban ringan dimana permukaan flange tidak rata. Bahan ini mempunyai daya tahan yang baik terhadap minyak dan bahan pelarut, tetapi terpengaruh oleh air. Bisa dipakai sampai 50 0 C (125 0 F) dan 350 kpa (50 psi). 3. Rubber Bonded Cork (Gabus yang dilapisi karet) Sifat gabus dapat disempurnakan apabila dilapisi dengan elastomer sepert neoprene atau nitrile. Ini menghasilkan bahan dengan kekuatan dan fleksibilitas yang lebih tinggi dan lebih tahan terhadap gangguan luar. Bahan ini bisa dianggap sebagai bahan yang baik untuk beban rendah dan sedang tetapi sebaiknya tidak dipakai dengan alkalin atau zat asam. Bisa dipakai pada C sampai C (-22 0 F sampai F) dan sampai 350 kpa (50 psi). 4. Karet Bahan ini merupakan salah satu bahan gasket yang paling serbaguna terutama kalau dikuatkan. Salah satu sifat umum dari elastometer adalah kemampuannya kembali ke bentuk yang semula setelah berubah bentuk. Misalnya, gasket apabila perlu bisa dibentuk. Meskipun ada banyak macam karet, semua mempunyai banyak sifat yang serupa, termasuk kemampuannya mengkompres dan sensitivitasnya terhadap temperatur yang ekstrim. Temperatur yang terlalu tinggi dan terlalu rendah dapat mempengaruhi bentuk karet. Karet biasanya tersedia dalam jenis-jenis: 1. Karet alam - Mempunyai sifat mekanis yang sangat baik tetapi daya tahan kimianya terbatas. Sinar matahari dan lapisan ozon akan menyebabkannya menjadi rusak. 2. Buna-S - pengganti yang baik untuk karet alam yang mempunyai daya tahan yang lebih terhadap air dan panas. 3. Buna-N - Kuat dan tahan terhadap goresan dan panas. Bahan ini baik digunakan untuk minyak mineral dan beberapa hidrokarbon tetapi larut pada bahan lain dan tidak dapat dipakai dengan asam organik. 4. Neoprene - Mempunyai sifat mekanis yang serupa dengan karet alam tetapi lebih tahan terhadap lapisan ozon. Dapat digunakan dengan

5 66 minyak dan hidrokarbon yang tidak beraroma dan dapat dibuat sehingga tahan api. 5. Butyl - Meskipun sifat mekanisnya tidak sebaik karet alam, namun bahan ini tahan terhadap sebagian besar zat kimia dan sering dipakai untuk membuat gasket. Bahan ini tidak dianjurkan untuk fluida bahan bakar tetapi baik digunakan pada temperatur tinggi dan rendah. 6. Viton - Karet yang dilapisi fluor ini baik digunakan pada sebagian besar bahan kimia kecuali ester dan ketone. Daya tahannya baik terhadap ozon dan temperatur tinggi. 7. Karet silikon - Bahan ini tahan terhadap air dan sinar matahari dan dapat dipakai pada temperatur tinggi maupun rendah. Tidak cocok apabila digunakan dengan hidrokarbon atau pada tekanan tinggi. 5. Compressed Asbestos Fibre (CAF) Dulu bahan ini merupakan bahan gasket yang paling umum dipakai, sebelum orang mengetahui akan bahayanya asbestos, karena bahan ini tahan terhadap termperatur tinggi dan zat kimia. Bahannya terbuat dari serat asbestos yang diikat dengan elastometer dan mempunyai sifat mekanis yang baik. Bahan ini dapat dipakai pada banyak aplikasi kecuali aplikasi yang mengandung zat asam mineral yang kuat. 6. Plastik Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak dikembangkan bahan-bahan sintetis, terutama sejak diketahui bahayanya asbestos. Salah satu yang sering dipakai untuk bahan gasket adalah PTFE (polytetrafluoreothylene atau Teflon). PTFE hampir tidak mempunyai sifat kimia dan dapat dipakai pada berbagai macam temperatur dari -190 C (-310 F) sampai 249 o C sampai (480 F). Kekurangan PTFE adalah alirannya yang dingin dan oleh sebab itu bahan ini paling sering digunakan dalam bentuk amplop yang masuk ke dalam gasket yang dipotong dari bahan lain seperti CAF atau logam. 7. Compressed Asbestos Fibre (CAF) Dulu bahan ini merupakan bahan gasket yang paling umum dipakai, sebelum orang mengetahui akan bahayanya asbestos, karena bahan ini tahan terhadap termperatur tinggi dan zat kimia. Bahannya terbuat dari serat asbestos yang diikat dengan elastometer dan mempunyai sifat mekanis yang baik. Bahan ini dapat dipakai pada banyak aplikasi kecuali aplikasi yang mengandung zat asam mineral yang kuat.

6 67 8. Plastik Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak dikembangkan bahan-bahan sintetis, terutama sejak diketahui bahayanya asbestos. Salah satu yang sering dipakai untuk bahan gasket adalah PTFE (polytetrafluoreothylene atau Teflon). PTFE hampir tidak mempunyai sifat kimia dan dapat dipakai pada berbagai macam temperatur dari C ( F) sampai 249 o C sampai (480 0 F). Kekurangan PTFE adalah alirannya yang dingin dan oleh sebab itu bahan ini paling sering digunakan dalam bentuk amplop yang masuk ke dalam gasket yang dipotong dari bahan lain seperti CAF atau logam. Gambar 4.4 Konfigurasi umum gasket amplop PTFE Berbagai macam serat sintetis, seperti aramind, sekarang dipakai dalam bentuk karet sintetis campuran, seperti karet dan nitrile, dan dipakai untuk menggantikan bahan gasket CAF yang tradisional. 9. Logam Apabila kondisinya tidak memungkinkan untuk memakai gasket non-metalik seperti yang telah disebut diatas, maka dapat digunakan berbagai macam gasket logam dan semi-metalik. Gasket logam yang terbuat dari bahan-bahan seperti timah, aluminium, tembaga, kuningan, monel, nikel, dan besi campuran dipakai apabila temperatur dan tekanan menjadi ekstrim. Bebannya biasanya terkonsentrasi pada suatu daerah tertentu untuk meningkatkan tekanan seatingnya dan bukan sebagai flat ring. Gambar 4.5 Bagian-bagian gasket logam

7 68 Gasket semi-metalik terdapat dalam berbagai bentuk, dan yang paling umum adalah metal clad dan spiral wound. Gasket metal clad dibuat dari bahan yang halus, seperti CAF atau millboard, dan terbungkus logam yang terbuat dari kuningan, aluminium, tembaga, monel atau besi stainless steel. Bahan ini dapat dibentuk dan paling sering dipakai sebagai gasket head silinder, dan dalam industri pengolahan sebagai pemanas dan tabung tekanan. Gambar 4.6 Gasket semi-clad Gasket spiral wound merupakan gasket semi-metalik yang paling serba-guna dan tingkat pemulihannya cepat. Bahan ini terdiri dari lembaran logam berbentuk huruf V yang digulung dalam spiral dengan isi (filler) yang non-metalik seperti dapat dilihat dalam gambar 4.7. Lembaran logam biasanya terbuat dari stainless steel, tetapi bisa juga terbuat dari monel, nikel atau titanium dan filler bisa terbuat dari asbestos, PTFE atau grafit. Retaining ring (gelang sumbat gelindingan) baik yang eksternal maupun yang internal, biasanya dipakai untuk mendukung bagian spiral wound dan sebagai tempat untuk mengikat flange agar gasket mendapatkan kompresi yang cukup. Gambar 4.7 Gasket spiral wound Gasket spiral wound dapat bekerja pada temperatur antara C dan 1000 C (-420 F sampai 1830 F) dan tekanan dari vakum sampai kpa (5000 psi). Alat ini sangat serba guna, dan apabila dicampur dengan bahan yang sesuai, dapat dipakai dengan sebagian besar jenis fluida.

8 Pemasangan Sambungan Gasket Pemasangan gasket dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini: 1. Bersihkan permukaan flange dari permukaan yang kasar (burr). 2. Masukkan baut ke dalam satu flange agar diketahui letak gasket dan periksa bagian dalamnya sudah rata. 3. Harus hati-hati agar saat flange diputar ke spesifikasi yang diinginkan, gasket tidak masuk ke dalam dan menyebabkan turbulensi dalam aliran fluida. 4. Pastikan flange yang pertama datar dan paralel dengan gasket flange. 5. Flange yang mempunyai empat baut harus dikencangkan secara diagonal seperti dapat dilihat pada gambar 4.8a. Diagram 4.8b menggambarkan flange yang mempunyai baut yang banyak. 0 Gambar 4.8 Prosedur untuk mengencangkan baut pada gasket Baut pada awalnya tidak sepenuhnya dikencangkan. Tetapi pada langkah terakhir anda harus memastikan semua baut terpasang baik dan seragam. Baut yang akan dipakai untuk temperatur tinggi harus dikencangkan ulang setelah 24 jam dan diulang kembali seminggu kemudian Melepaskan Gasket 1. Sebelum memulai pastikan sambungannya sudah dipisahkan dan katupnya tertutup. Kuras zat cair sisa dari sambungan ini dan buang sisasisa gas. 2. Untuk pipa flange, renggangkan dan ambil semua baut apabila bentuk gasket full-faced. Untuk gasket jenis ring, renggangkan semua baut tetapi ambil secukupnya saja.

9 70 3. Dianjurkan untuk mencabut semua baut pada peralatan flange. 4. Apabila perlu, renggangkan flange dengan menggunakan flange spreader. Apabila menggunakan wedge (pasak) maka harus hati-hati agar tidak merusak flange. 5. Setelah gasket telah diambil, bersihkan sambungannya dari sisa-sisa kotoran. 6. Periksa sambungan untuk goresan, karatan, erosi atau kerusakan apa pun. 4.2 O-Ring O-ring, lihat gambar 4.9a, adalah salah satu alat yang paling baik untuk penyegelan dan dapat bekerja sebagai dynamic seal. O-ring masuk ke dalam kategori squeeze packing dan cara kerjanya berdasarkan deformasi salah satu bagian O-ring dalam kondisi sudah terpasang, lihat gambar 4.9c. Alat ini murah, dapat menyegel pada kedua arah dan biasanya dipakai untuk reciprocating dan oscillating (osilasi), tetapi juga dipakai untuk gerakan rotasi yang pelan. Pada aplikasi yang statis, alat ini dipakai untuk menyegel flange dan cover plate. Untuk aplikasi dinamis alat ini biasanya dipakai pada silinder hidrolis dan pneumatik; tetapi penggunaannya terbatas pada alat dengan stroke (langkah) yang kecil dan kecepatan rendah. O-ring hanya membutuhkan tempat yang kecil dan hampir tidak pernah perlu perawatan, lihat gambar 4.9b.

10 71 Gambar 4.9 O-Ring a) Dipakai oleh diameter cross-section (d) dan diameter dalam (D) b) Sedikit terkompres setelah pemasangan c) Terdorong akibat tekanan (p) menghasilkan efek penyegelan O-ring yang biasa dipakai terbuat dari bahan elastometer dengan kekerasan sekitar 70 shove A. Bahan O-ring dipilih karena sesuai dengan kondisi kerja yang diperlukan, seperti awet, tahan panas dan tahan kerusakan sampai batas tertentu. Seperti dapat dilihat pada gambar 4.10b, O-ring pada awalnya terkompres akibat diameter cincin (d) dan dalamnya lekukan (seperti dalam shaft). Saat diberi tekanan, O-ring semakin terdorong ( gambar 4.10c) ke dinding lekukan. Karena pengaruh tekanan fluida bahan O-ring bereaksi, yang disebut self-energizing, yang artinya tekanan segel naik akibat bertambah besarnya tekanan dalam. Tekanan penyegelan selalu lebih besar dibandingkan dengan tekanan fluida.

11 72 Gambar 4.10 (a) O-ring yang terdorong ke daerah (b) Anti-extrusion back-up kosong ring Apabila tekanan fluida internal terlalu tinggi, O-ring bisa terdorong ke daerah yang kosong (gambar 4.10a). Hal ini dapat dihindari dengan memasang back-up ring (r) seperti dapat dilihat pada gambar 4.10b. 1. Untuk aplikasi dynamic sealing, back-up ring harus digunakan kalau: 2. tempat keluar atau jarak antara shaft dan gland lebih besar dari 0.05 mm. 3. pemasangan dilakukan secara bolak-balik, dan 4. tekanan fluida yang disegel lebih besar dari 50 bar. Back-up ring dipasang di belakang O-ring seperti dapat dilihat pada Diagram 9b. Agar tidak salah memasang O-ring, maka dua back-up ring dipasang, pada masing-masing sisi, terutama apabila tekanannya hanya satu arah. Back-up ring juga dipakai untuk penyegelan statis dimana jalan keluarnya lebih besar 0.1 mm. Back-up ring biasanya terbuat dari bahan sintetis dan disediakan oleh manufaktur sebagai perlengkapan standar Pemasangan O-Rings Gambar 4.11 Batas toleransi dimensi dalam pemasangan O-ring

12 73 Permukaan shaft, housing dan lekukan harus terbuat dari bahan berkualitas baik. Untuk O-ring standar, lekukan harus 135% - 150% lebih besar dari penampang lintang O-ring. Batas toleransi dapat dilihat pada Diagram 10. Shaft-end dan housing hose-edge harus diputar paling sedikit 15 seperti dalam Diagram 10. Jangan memaksa sebuah O-ring melewati sisi yang tajam. Sebaiknya diperhatikan hal-hal berikut ini: 1. Periksa ukuran O-ring sesuai dengan dimensi lekukan. Diameter O-ring ditetapkan dalam standar. Harus diberi jarak antara sisi lekukan dan O- ring agar bisa merenggang. 2. Bersihkan lekukan dan permukaan dimana akan dipasang O-ring, dan harus bersih dari ujung yang tajam dan permukaan yang kasar. 3. Ikuti petunjuk manufaktur. 4. Pastikan O-ring terpasang dengan benar di lekukan. 5. Hati-hati O-ring tidak terlipat saat dipasang 4.3 Sealant (Penyegel) Sealant, juga disebut liquid gaskets, dapat juga dipakai sebagai alternatif untuk gasket dan O-ring untuk beberapa aplikasi. Alat ini relatif murah dan tahan terhadap berbagai macam reaksi kimia. Prinsip Penyegel Bahan penyegel terbuat dari zat cair dengan sifat merekat yang tinggi dan mengisi bagian-bagian yang kosong diantara dua permukaan (gambar 4.12). Gambar 4.12 Sealant yang menutupi bagian-bagian yang tidak rata Sealant biasanya tidak sepenuhnya memisahkan dua permukaan, karena ada juga bagian-bagian logam yang bersentuhan. Keuntungannya adalah kemungkinan lepas kecil. Lipatan yang dibentuk dengan sealant biasanya tidak perlu dirubah lagi. Dengan sealant maka permukaan yang kasar dapat disambung, tidak seperti gasket yang memerlukan permukaan yang halus. Sifat-sifat bahan sealant seperti tingkat perekatan memastikan bagian-bagian yang kosong menjadi terisi.

13 Bahan Pada umumnya, bahan sealant terbuat dari tiga jenis, tergantung dari sifat kekerasannya. 1. Non-hardening / Tidak keras Sifat merekatnya terbatas dan tetap lembut. 2. Hardening flexible / Keras dan fleksibel Menggunakan perekat tetapi tetap fleksibel. Jenis-jenis yang paling umum polyurethane, silicone, neoprene dll. 3. Hardening rigid / Keras dan kaku Bahannya kaku. Biasanya terdiri dari polyester dan bahan pengeras lainnya. Sealant yang paling umum digunakan adalah jenis yang keras dan fleksibel Instruksi Penggunaan Sealant biasanya mempunyai petunjuk cara penggunaan yang disediakan oleh manufaktur. Perhatikan hal-hal yang berikut ini untuk pemasangan yang baik: 1. Bagian-bagian yang akan disambung harus bersih. 2. Lapisan sealant harus mempunyai ketebalan yang sama dan ditempel pada kedua permukaan. Untuk alat lain kecuali pipe thread, harus diperiksa bahwa permukaannya rapat dan tidak ada kotoran yang masuk. 3. Berikan cukup waktu agar sealant kering sebelum memasang beban. 4. Periksa kalau ada tanggal kadaluarsa. Jangan menggunakan sealant yang sudah terlalu lama. 4.4 Radial Lip Shaft Seal Radial lip seal yang terdapat pada rotating shaft (lihat gambar 4.13), terutama dipakai dengan minyak dan alat pelumas lainnya. Alat ini juga menjaga tidak masuknya kotoran dan benda asing lain. Radial lip seal juga dikenal sebagai oil seal atau shaft seal.

14 75 Gambar 4.13 Radial (rotary) shaft seal Alat ini efektif untuk menyegel alat pelumas dengan tekanan rendah yang tidak melebihi 35 kpa. Alat ini bisa dipasang dengan mudah dan dipakai pada berbagai macam jenis alat. Selain itu jangkauan temperaturnya luas dan dapat mentolerir dynamic shaft run-out, dan perubahan kecepatan shaft Operasi Penyimpanan fluida tergantung dari besarnya tekanan antara radial lip dan shaft (gambar 4.14). Pada sebagian besar lip seal, peningkatan tekanan fluida juga meningkatkan tekanan lip contact. Gambar 4.14 menunjukkan daerah jangkauan lip seal yang normal. Pada seal yang dirancang dan dipasang dengan baik, lip dipasang pada kaca film yang tipis. Tekanan minyak di bagian ujung menghambat masuknya minyak ke sisi kanan, sehingga terjadi efek penyumbatan.

15 76 Gambar 4.14 Prinsip penyegelan dari radial lip seal Karena lapisan oli (film) mempengaruhi efek penyegelan, ketebalannya harus dikontrol oleh tekanan mekanis elemen penyegel dari permukaan shaft. Apabila lapisan oli (film) terlalu tebal maka fluida akan bocor. Apabila terlalu tipis, maka bagian lip menjadi aus dan daya geseknya meningkat, menyebabkan stick-slip terombang-ambing dan fluidanya bocor. Cara kerja seal tergantung dari adanya minyak yang bersih dan ketebalan yang tepat. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyegelan adalah: tekanan dan temperatur. Pada umumnya, seperti halnya radial lip seal standar, semakin meningkatnya tekanan maka tekanan lip contact juga meningkat sehingga kaca film menjadi semakin tipis. Semakin meningkatnya temperatur, yang mungkin terjadi karena kecepatan shaft yang tinggi, sifat merekatnya menurun dan ketebalan lapisan oli (film) juga menurun. Semakin tipis lapisan oli (film), daya geseknya antara lip dan permukaan shaft meningkat yang akhirnya merusak seal. Semakin lama bahan elastomerik untuk penyegel menjadi semakin keras. Per garter (garter spring), lihat gambar 4.14, membantu sealing lip mencapai tekanan yang diinginkan pada permukaan shaft (shaft surface).

16 77 Shaft surface finish juga mempengaruhi cara kerja segel. Shaft tersebut biasanya sudah dikeraskan dan dihaluskan. Lihatlah katalog manufaktur untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk. Juga sangat penting bahwa batas toleransi pada diameter shaft sudah benar. Shaft yang terlalu besar menyebabkan seal lip menanggung tekanan yang terlalu besar. Shaft yang terlalu kecil menghasilkan tekanan yang terlalu kecil pula. Tekanan yang terlalu besar pada lip menyebabkan kerusakan dini, sehingga terjadi kebocoran Jenis-jenis Radial Lip Seal Radial lip seal tersedia dalam berbagai jenis dan bentuk. Bentuk yang standar termasuk: 1. single lip unloaded 2. single lip spring loaded 3. double lip spring loaded. Bentuk yang paling umum dapat dilihat dalam gambar 4.15 Gambar 4.15 Berbagai jenis radial lip seal Single lip unloaded seal biasanya dipakai untuk pelumas/gemuk atau fluida perekat yang cukup murah. Single lip spring loaded (gambar 4.15a, b, c, d, dan f, g, h, i) dimaksudkan untuk penyegelan yang umum dan dalam penyimpanan pelumas/gemuk. Double lip spring loaded seal (gambar 4.15 e dan j) lebih cocok

17 78 untuk dipakai kalau debu dan kotoran lain harus dikeluarkan dari dalam cekungan penyegel. Radial lip seal yang standar tersedia dalam bentuk rubber covered outside diameter (OD) / OD yang dilapisi karet atau metal outer case (gambar 4.15). Gambar 4.16 memperlihatkan ciri-ciri umumnya. Seri BA, BA SL DIN 3760, membentuk A dan AS OD yang dilapisi karet Sanggup mengatasi permukaan yang kasar dan pemuaian thermal dan tidak akan berkarat Diperlukan untuk housing yang terpisah dan penyegel gas atau alat dengan kekentalan yang rendah. Seri B1, B2 (dulunya DIN 3760 membentuk B dan C) Seri B1, SL, B2 SL Metal Outer Case Lebih disukai untuk aplikasi yang lebih besar. Bisa lebih banyak mengatasi kesalahan pemasangan. Penyegelan lebih sulit untuk housing yang memiliki permukaan kasar dan mudah memuai, dibandingkan dengan bentuk BA dan BA SL. Mempunyai tambahan dust lip untuk melindunginya dari debu dan karat. Apabila diperlukan, jarak antara penyegel dan dust lip dapat diisi dengan gemuk pada saat pemasangan. Gambar 4.16 Ciri-ciri dari beberapa DIN radial lip seal

18 79 Tergantung dari kondisi kerjanya, bagian lip seal yang bentuknya fleksibel bisa dibuat dari berbagai macam bahan. Bahan yang paling umum dipakai adalah nitril yang cocok dengan sebagian besar alat pelumas dan dapat dipakai pada temperatur antara - 30 sampai C (penyegel silicon dapat dipakai sampai temperatur 180 C). Bahan lain yang dipalai untuk radial lip seal adalah: polyaerylate, polyurethane, PTFE dan silicon. Tabung seal biasanya terbuat dari baja karbon. Kuningan dan stainless steel (baja anti karat) juga dipakai. Per garter biasanya terbuat dari baja karbon tetapi bisa juga terbuat dari stainless steel atas permintaan khusus. Penyegel yang diameter luarnya dibungkus oleh karet, lihat hambar 4.15, biasanya dipakai kalau housing lebih kasar dari biasanya, atau housing non-logam Pemasangan Radial Lip seal Gambar 4.17 Pemasangan radial lip seal Gambar 4.17 menggambarkan pemasangan seal antara shaft dan housing, dan batas toleransi dimensi segel. Salah satu penyebab kerusakan yang paling umum adalah saat sedang diangkat atau dipasang; dan oleh sebab itu maka pemasangan harus dilakukan dengan hati-hati. Ada baiknya anda mengikuti langkah-langkah berikut ini pada saat pemasangan: 1. Periksa permukaan shaft. Harus bebas dari takik dan goresan. 2. Muka penyegel harus menghadap ke arah pelumas. 3. Berikan sedikit pelumas di bagian shaft untuk membantu pemasangan.

19 80 4. Segel harus didorong ke dalam housing dengan menggunakan alat khusus (gambar 4.18). Gambar 4.18 Pemasangan segel (T)

BAB V PACKING. Gambar 5.1 Stuffing box housing

BAB V PACKING. Gambar 5.1 Stuffing box housing 81 Tujuan Pelajaran BAB V PACKING Dapat memilih packing gland yang sesuai dan mendemonstrasikan cara pengemasan stuffing box standar. Kriteria Penilaian 1. Mengidentifikasi dan menyeleksi packing gland

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L 100 546 CC 3.1. Pengertian Bagian utama pada sebuah mesin yang sangat berpengaruh dalam jalannya mesin yang didalamnya terdapat suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

Pemakaian Pelumas. Rekomendasi penggunaan pelumas hingga kilometer. Peningkatan rekomendasi pemakaian pelumas hingga

Pemakaian Pelumas. Rekomendasi penggunaan pelumas hingga kilometer. Peningkatan rekomendasi pemakaian pelumas hingga Pemakaian Pelumas Rekomendasi penggunaan pelumas hingga 2.500 kilometer. Peningkatan rekomendasi pemakaian pelumas hingga 15 ribu kilometer. Pelumas : campuran base oil (bahan dasar pelumas) p ( p ) dan

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 - BUKU PETUNJUK UNTUK TIPE: SP 127, SP 129A, SP 130A, SWP 100, SWP 250A, DWP 255A,DWP DWP 375A DWP 505A, DPC 260A - 1 - Pembukaan Sebelum menyalakan pompa harap membaca buku petunjuk ini terlebih dahulu

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi (Daryanto, 1999 : 1). Sepeda motor, seperti juga

Lebih terperinci

Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin

Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin A. Fungsi dan Unjuk Kerja Oli Mesin Oli mesin mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Pelumasan: mengurangi gesekan mesin 2. Perapatan: memastikan bahwa ruang pembakaran

Lebih terperinci

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan

Lebih terperinci

MATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA

MATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA Proses Produksi I MATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA by Asyari Daryus Universitas Darma Persada OBJECTIVES Mahasiswa dapat menerangkan sifat dan jenis bahan plastik Mahasiswa dapat menerangkan cara pengolahan

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak Tutup kepala silinder (cylinder head cup) kepala silinder (cylinder

Lebih terperinci

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. BUKU PANDUAN SOLAR WATER HEATER Pemanas Air Dengan Tenaga Matahari S o l a r W a t e r H e a t e r Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. Pengenalan

Lebih terperinci

Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.

Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi. Blok Silinder Blok silinder merupakan inti daripada mesin yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ini ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan aluminium. Seperti kita ketahui, bahwa aluminium

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP Tujuan Praktikum : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat memeriksa dan menyetel celah katup. A. Obyek, Alat dan Bahan a) Obyek

Lebih terperinci

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI NOMOR : P.20.INDO3.00201.0212 DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4 Bagian 5 Bagian 6 Bagian

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM SNI 03-6798-2002 BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang Lingkup Tata cara ini meliputi prosedur pembuatan dan perawatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PERALATAN PENELITIAN 3.1.1 Bunsen Burner Alat utama yang digunakan pada penelitian ini yaitu Bunsen burner Flame Propagation and Stability Unit P.A. Hilton Ltd C551, yang

Lebih terperinci

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

TEORI SAMBUNGAN SUSUT TEORI SAMBUNGAN SUSUT 5.1. Pengertian Sambungan Susut Sambungan susut merupakan sambungan dengan sistem suaian paksa (Interference fits, Shrink fits, Press fits) banyak digunakan di Industri dalam perancangan

Lebih terperinci

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. Kelas : XI. OTOMOTIF Tahun Ajaran : 2013/2014 SMK Negeri 5 Balikpapan Pendahuluan Kerja

Lebih terperinci

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2 Sistem Hidrolik No HP : 082183802878 Tujuan Training Peserta dapat : Mengerti komponen utama dari sistem hidrolik Menguji system hidrolik Melakukan perawatan pada sistem hidrolik Hidrolik hydro = air &

Lebih terperinci

MODEL F56A/F56F/F56D MANUAL VALVE FILTER

MODEL F56A/F56F/F56D MANUAL VALVE FILTER SEKILAS PRODUK MODEL F56A/F56F/F56D MANUAL VALVE FILTER 1.1. Aplikasi Utama & Penerapan Digunakan untuk sistem penyaringan perawatan air. Sangat cocok untuk: Sistem Penyaringan Perumahan Perlengkapan Penyaringan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. cutting turbocharger. Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan : Proses pengerjaan cutting Turbocharger

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. cutting turbocharger. Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan : Proses pengerjaan cutting Turbocharger BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses cutting Turbocharger Dalam pengerjaan media pembelajaran dalam sistim Turbocharger, adapun langkah yang dilakukan dalam pengerjaan proses cutting turbocharger. Berikut

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Alur Proses Pada Perawatan Automatic Brake Handle

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Alur Proses Pada Perawatan Automatic Brake Handle 44 BAB IV 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Alur Proses Pada Perawatan Handle start Pemeriksaan awal per-periodik Pengecheckan kebocoran Haandle Indeks Kerusakan Perbaikan Handle Test Ulang Kebocoran

Lebih terperinci

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin : BOILER FEED PUMP A. PENGERTIAN BOILER FEED PUMP Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Peralatan Penelitian Alat percobaan yang digunakan pada percobaan ini bertujuan untuk mengukur temperatur ring pada saat terjadi fenomena flame lift-up maupun blow off, yaitu

Lebih terperinci

Kemasan Alumunium dan Alumunium Foil

Kemasan Alumunium dan Alumunium Foil Kemasan Alumunium dan Alumunium Foil Souvia Rahimah Pengemasan Bahan Pangan ALUMUNIUM Alumunium adalah logam 1. Lebih ringan daripada baja 2. Daya korosif oleh atmosfir rendah 3. Mudah dilekukkan 4. Tidak

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la Pengelasan upset, hampir sama dengan pengelasan nyala, hanya saja permukaan kontak disatukan dengan tekanan yang lebih tinggi sehingga diantara kedua permukaan kontak tersebut tidak terdapat celah. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Start Pemeriksaan awal per periodik Ada kerusakan Lepas wick assy dari TM Penggantian wick assy baru N Perbaikan Wick Assembly Y Tes Lubricator sesuai

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR MAKALAH PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR PROGRAM IbPE KELOMPOK USAHA KERAJINAN ENCENG GONDOK DI SENTOLO, KABUPATEN KULONPROGO Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PEMANAS AIR GAS INSTAN

PEMANAS AIR GAS INSTAN BAHASA INDONESIA PEMANAS AIR GAS INSTAN PETUNJUK PEMASANGAN DAN PENGGUNAAN MODEL: REU-5CFC REU-8CFB REU-10CFB SARAN KHUSUS Gunakan regulator gas serta selang gas yang berkualitas baik. Pemanas air tidak

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Start Alat berat masuk ke Workshop Pengecekan sistem hidrolik secara keseluruhan komponen Maintenance Service kerusakan Ganti oli Ganti filter oli Ganti hose hidrolik

Lebih terperinci

MAKALAH PELATIHAN PENGOPERASIAN MESIN SANGRAI MLINJO

MAKALAH PELATIHAN PENGOPERASIAN MESIN SANGRAI MLINJO MAKALAH PELATIHAN PENGOPERASIAN MESIN SANGRAI MLINJO I b M KELOMPOK INDUSTRI KECIL PENGRAJIN EMPING MLINJO DI BEJI, PAJANGAN KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id

Lebih terperinci

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. Centrifugal pumps (pompa sentrifugal) Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindahan bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang dugunakan untuk memindahkan muatan dilokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri,

Lebih terperinci

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant ) LUBRICATING SYSTEM Adalah sistim pada engine diesel yang dapat merawat kerja diesel engine agar dapat berumur panjang, dengan memberikan pelumasan pada bagian-bagian engine yang saling bergerak/mengalami

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN REM 4.1 PENGERTIAN PERAWATAN Perawatan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mencegah kerusakan terhadap suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal

Lebih terperinci

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BAHAN AJAR NO 2 Motor TANGGAL : KOMPETENSI Komponen Utama

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG Tugas Akhir ini Disusun dan Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1. Rancangan Alat Uji Pada penelitian ini alat uji dirancang sendiri berdasarkan dasar teori dan pengalaman dari penulis. Alat uji ini dirancang sebagai

Lebih terperinci

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan

Lebih terperinci

PERTANYAAN YANG SERING MUNCUL. Tanya (T-01) :Bagaimana cara kerja RUST COMBAT?

PERTANYAAN YANG SERING MUNCUL. Tanya (T-01) :Bagaimana cara kerja RUST COMBAT? PERTANYAAN YANG SERING MUNCUL Tanya (T-01) :Bagaimana cara kerja RUST COMBAT? JAWAB (J-01) : RUST COMBAT bekerja melalui khelasi (chelating) secara selektif. Yaitu proses di mana molekul sintetik yang

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Perajang Singkong. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah piringan, pisau pengiris, poros,

Lebih terperinci

2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot)

2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot) Jurusan : Pendidikan Teknik Otomotif Waktu : 2 x 50 Menit Teknologi Sepeda Motor Judul :Melepas, Memeriksa, & Memasang Piston Sepeda Motor Karisma A. Tujuan 1) Mahasiswa mampu melepas silinder dan torak

Lebih terperinci

MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR

MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR Presentasi Proses Produksi 2 MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR MESIN PENGGURDIAN Mesin Penggurdian adalah membuat lobang dalam sebuah obyek dengan menekankan sebuah gurdi berputar kepadanya. Hal yang sama dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Adapun maksud

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Baja Baja adalah salah satu dari bahan konstruksi yang paling penting. Sifatsifatnya yang terutama penting dalam penggunaan konstruksi adalah kekuatannya yang tinggi, dibandingkan

Lebih terperinci

MC-CL481. Petunjuk Pengoperasian. Penghisap Debu

MC-CL481. Petunjuk Pengoperasian. Penghisap Debu Petunjuk Pengoperasian No Model Penghisap Debu MC-CL48 Kami merekomendasikan agar anda mempelajari Petunjuk Pengoperasian ini secara cermat sebelum mencoba untuk mengoperasikan alat ini, serta memperhatikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancang bangun alat. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material Pusat Teknologi Nuklir Bahan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN Mulai perawatan Pemeriksaan dan penyetelan pada mesin oil sealed rotary vacuum pump model P450 Membongkar dan memperbaiki komponen tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida dari satu tempat ketempat lainnya, melalui suatu media aluran pipa dengan cara menambahkan energi

Lebih terperinci

PENGERTIAN HIDROLIKA

PENGERTIAN HIDROLIKA HYDRAULICS PENGERTIAN HIDROLIKA Hidrolika : ilmu yang menyangkut berbagai gerak dan keadaan kesetimbangan zat cair dan pemanfaatannya untuk melakukan suatu kerja. Hidrostatika memiliki prinsip bahwa dalam

Lebih terperinci

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu: JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1)

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1) Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1) Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari komponen Pneumatik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO

SPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 56/M-IND/PER/5/2009 TANGGAL : 28 Mei 2009 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong Pengertian bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Pentingnya bengkel pada suatu

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Suspensi

BAB II DASAR TEORI Suspensi digilib.uns.ac.id BAB II DASAR TEORI 2. 1. Suspensi Suspensi adalah suatu sistem yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata. Suspensi dapat

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II STUDI LITERATUR BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Pengertian Filter Secara umum filter adalah alat yang digunakan untuk memisahkan kotoran dari oli. Kotoran yang disaring dalam filter timbul akibat debu yang masuk dari lubang

Lebih terperinci

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

BAB 5 DASAR POMPA. pompa BAB 5 DASAR POMPA Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut contohnya adalah air, oli atau minyak pelumas,

Lebih terperinci

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap KOPLING Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana

Lebih terperinci

Polimer terbentuk oleh satuan struktur secara berulang (terdiri dari susunan monomer) H H H H H

Polimer terbentuk oleh satuan struktur secara berulang (terdiri dari susunan monomer) H H H H H POLIMER BAHAN TEKNIK 1 PENGERTIAN Polimer terbentuk oleh satuan struktur secara berulang (terdiri dari susunan monomer) H H H H H C = C C C C H H H H H Etilen Monomer Polietilen Polimer Susunan molekul

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beton Beton sebagai bahan yang berasal dari pengadukan bahan-bahan susun agregat kasar dan halus kemudian diikat dengan semen yang bereaksi dengan air sebagai bahan perekat,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses BAB II DASAR TEORI 2.1. Definisi Motor Bakar Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses pembakaran. Ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini mesin kalor dibagi menjadi 2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Hidrolik Dalam bahasa yunani hidro artinya air sedang aulos artinya pipa. Kata hidrolik berasal dari bahasa yunani yang dalam bahasa inggris artinya air dalam pipa.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Alur proses adalah alat yang digunakan untuk melakukan perencanaan proses, analisis proses dan mendokumentasikan proses sebagai standar pedoman produksi.

Lebih terperinci

Konstruksi CVT. Parts name

Konstruksi CVT. Parts name Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 1 A. Crankshaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) C. Weight / Pemberat D. Secondary fixed sheave(pulley tetap) E. Secondary sliding sheave

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan sambungan material komposit yang telah. banyak menggunakan jenis sambungan mekanik dan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan sambungan material komposit yang telah. banyak menggunakan jenis sambungan mekanik dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan sambungan material komposit yang telah dilakukan banyak menggunakan jenis sambungan mekanik dan sambungan ikat, tetapi pada zaman sekarang para rekayasawan

Lebih terperinci

PEMBUATAN HEATING CHAMBER PADA TUNGKU KILN / HEAT TREAMENT FURNACE TYPE N 41/H

PEMBUATAN HEATING CHAMBER PADA TUNGKU KILN / HEAT TREAMENT FURNACE TYPE N 41/H PEMBUATAN HEATING CHAMBER PADA TUNGKU KILN / HEAT TREAMENT FURNACE TYPE N 41/H Djoko Kisworo Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK PEMBUATAN HEATING CHAMBER PADA TUNGKU KiLN / HEAT TREATMENT

Lebih terperinci

Perawatan System C V T

Perawatan System C V T Perawatan System C V T A. Pelumasan Colar pada pulley primer Sebab : Jika tidak ada pelumasan, akselerasi / percepatan tidak halus karena gerakan penyesuai pada primary sheave tidak bekerja dengan baik.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN Setiap melakukan penelitian dan pengujian harus melalui beberapa tahapan-tahapan yang ditujukan agar hasil penelitian dan pengujian tersebut sesuai dengan standar yang ada. Caranya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI II-1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pelumasan Menurut A.R Lansdown (2003) Pelumas adalah salah satu penopang utama dari kerja sebuah mesin. Pelumas juga menentukan performance dan endurance dari mesin, maka

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT Pembuatan alat dilakukan berdasarkan rancangan yang telah dilakukan. Gambar rancangan alat secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.1. 1 3

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

SESI 9 KERUSAKAN DAN PENANGANAN SIAR MUAI. Kementerian Pekerjaan Umum

SESI 9 KERUSAKAN DAN PENANGANAN SIAR MUAI. Kementerian Pekerjaan Umum SESI 9 KERUSAKAN DAN PENANGANAN SIAR MUAI Kementerian Pekerjaan Umum 1 PENDAHULUAN Siar muai mengakomodir pergerakan jembatan tanpa menimbulkan tegangan tambahan yang signifikan Pemilihan siar muai berdasarkan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pembuatan Prototipe 5.1.1. Modifikasi Rangka Utama Untuk mempermudah dan mempercepat waktu pembuatan, rangka pada prototipe-1 tetap digunakan dengan beberapa modifikasi. Rangka

Lebih terperinci

Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE

Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE 3 4 1 6 3 4 8 7 5 2 Enklosur asli dengan persetujuan yang berlaku di seluruh dunia dan tersedia secara langsung. Berbagai dimensi yang praktis dan aksesori sistem

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN DESAIN

IV. PENDEKATAN DESAIN IV. PENDEKATAN DESAIN A. Kriteria Desain Alat pengupas kulit ari kacang tanah ini dirancang untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang tanah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa proses pengupasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan teori pompa beberapa parameter yang berkaitan dengan kenerja pompa. Semua karateristik, teori perhitungan dan efisiensi di jelaskan

Lebih terperinci

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK A. DEFINISI - Pengangkutan Pekerjaan pemindahan pipa dari lokasi penumpukan ke

Lebih terperinci

Proses Permesinan Konvensional Semester 2 - Tahun 2017

Proses Permesinan Konvensional Semester 2 - Tahun 2017 Proses Permesinan Konvensional Semester 2 - Tahun 2017 Mesin Gerinda Mesin Gerinda Universal Mesin Gerinda Datar Mesin Gerinda Crankshaft Roda Gerinda Oleh : Bella Rukmana Mesin Gerinda Mesin gerinda adalah

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi 5 BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat

Lebih terperinci

BAB 7 ULIR DAN PEGAS A. ULIR Hal umum tentang ulir Bentuk ulir dapat terjadi bila sebuah lembaran berbentuk segitiga digulung pada sebuah silinder,

BAB 7 ULIR DAN PEGAS A. ULIR Hal umum tentang ulir Bentuk ulir dapat terjadi bila sebuah lembaran berbentuk segitiga digulung pada sebuah silinder, BAB 7 ULIR DAN PEGAS A. ULIR Hal umum tentang ulir Bentuk ulir dapat terjadi bila sebuah lembaran berbentuk segitiga digulung pada sebuah silinder, ulir pengikat pada umumnya mempunyai profil penampang

Lebih terperinci

Katalog Sistem Teknis Kotak

Katalog Sistem Teknis Kotak Katalog Sistem Teknis Kotak Terminal KL 1 4 6 5 3 7 2 Housing kecil dengan persetujuan yang berlaku di seluruh dunia dan tersedia secara langsung dalam berbagai dimensi standar. Aksesori sistem yang praktis

Lebih terperinci

1. Pengertian Perubahan Materi

1. Pengertian Perubahan Materi 1. Pengertian Perubahan Materi Pada kehidupan sehari-hari kamu selalu melihat peristiwa perubahan materi, baik secara alami maupun dengan disengaja. Peristiwa perubahan materi secara alami, misalnya peristiwa

Lebih terperinci

XI. KEGIATAN BELAJAR 11 CACAT CORAN DAN PENCEGAHANNYA. Cacat coran dan pencegahannya dapat dijelaskan dengan benar

XI. KEGIATAN BELAJAR 11 CACAT CORAN DAN PENCEGAHANNYA. Cacat coran dan pencegahannya dapat dijelaskan dengan benar XI. KEGIATAN BELAJAR 11 CACAT CORAN DAN PENCEGAHANNYA A. Sub Kompetensi Cacat coran dan pencegahannya dapat dijelaskan dengan benar B. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu

Lebih terperinci

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC 3.1 Pengertian Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang sangat berpengaruh dalam jalannya suatu mesin.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis

Lebih terperinci

Model: Slim Smart Washer(SCV092210)

Model: Slim Smart Washer(SCV092210) Kartu Garansi Di dalam Model: Slim Smart Washer(SCV092210) Petunjuk instalasi dan penggunaan: Terima kasih telah membeli Slim Smart Washer. Harap baca petunjuk instalasi ini dengan seksama untuk penggunaan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 S A G E BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 SG300W GASOLINE GENERATOR O L INE E N G I N SE 168s PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA Layanan service : (021) 5903411 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi

Lebih terperinci

Start. Persiapan Bahan. Pengamplasan. Pengelasan. Pengujian. Analisa. Kesimpulan. Stop

Start. Persiapan Bahan. Pengamplasan. Pengelasan. Pengujian. Analisa. Kesimpulan. Stop 21 BAB III PENGUJIAN DAN ANALISA 3.1 Flow Chart Proses Kerja Start Persiapan Bahan Pengamplasan Pengelasan Pengujian Analisa Kesimpulan Stop 22 3.1.1 Persiapan Bahan Bahan terdiri dari dua komponen diantaranya:

Lebih terperinci

MODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM

MODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM MODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM Materi ini membahas tentang pembuatan besi tuang dan besi tempa. Tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai adalah (1) Menjelaskan peranan teknik pengecoran dalam perkembangan

Lebih terperinci