RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB DENGAN PENGATURAN POSISI 3D BERBASIS MIKROKONTROLER DAN VISUAL PROGRAMING
|
|
- Deddy Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Fibusi (JoF) Vol. 3 No. 3, Desember 2015 RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB DENGAN PENGATURAN POSISI 3D BERBASIS MIKROKONTROLER DAN VISUAL PROGRAMING Fajar Arif Permata 1, Ahmad Aminudin 2*, Waslaluddin 3* 1,2,3 Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jl. Dr. Setiabudhi 229, Bandung 40154, Indonesia fajar.arif@student.upi.edu waslaluddin@upi.edu ABSTRAK Mesin bor PCB dengan pengaturan posisi berbasis mikrokontroler dan visual programming berhasil dibangun. Mesin ini dibangun untuk menghilangkan beberapa kekurangan yang dimiliki pada pengeboran PCB secara manual dan mengatasi mahalnya pengeboran PCB secara otomatis yang ada diindustri ketika akan digunakan dalam skala laboratorium dan tujuan pembelajaran. Mesin bor dibangun menggunakan linear guide berupa drawer runners, penggerak translasi sumbu-x dan sumbu-y menggunakan tali baja dan screw ½ inchi sepanjang 4 cm, penggerak translasi sumbu z menggunakan screw½ inchi dan nut. Bagian penggerak digerakan oleh tiga buah motor stepper Nema 23 dengan resolusi 1,8 o /step. Pada pengujian pemberian koordinat secara manual mesin bor PCB ini memiliki kesalahan sebesar 0,18 mm pada sumbu-x, dan 0,20 mm pada sumbu-y. Pada pengeboran secara otomatis percobaan pada PCB A dengan jarak tetap 5 mm mesin bor ini memiliki kesalahan sebesar 0,13 mm pada sumbu-x dan 0,3 mm pada sumbu-y, pada PCB B memiliki kesalahan sebesar 0,3 mm pada sumbu-x dan 0,2 mm pada sumbu-y, dan pada PCB C memiliki kesalahan sebesar 0,12 mm pada sumbu-x dan 0,1 mm pada sumbu-y. Rata rata kesalahan yang dimiliki mesin bor PCB ini adalah 0,18 mm pada sumbu-x dan 0,2 mm pada sumbu-y. Kecepatan pergerakan mata bor pada sumbu-x dan sumbu-y adalah 1cm/detik dan pada sumbu-z adalah 0,12 cm / detik. Kata Kunci: Bor PCB Otomatis, Mikrokontroler, Visual Programing. ABSTRACT PCB drilling machine with position controlled based on microcontroler and visual programming have been built. This machine built for reduce several weakness on drilling with manual methode and give a solution for expensive automatic drilling machine on industry while want to use it for laboratory and educational purpose. This machinehave been built with using drawer runnersas linear guide, screw and nut on z axes andwork table on x and y axesmoving by wire rope threded pulley with ½ inches screw and 4 cm in length. Machine move by three NEMA 23 motor steppers with resolution 1,8 o /step. For manual testing, machine have an error on x axes 0.18 mm and in y axes 0.20 mm. For automatic drilling on PCB A fix distance 5 mm machine have an error 0.13 mm on x axes and 0.3 mm on y axes. On PCB B with periodic distance 5 mm, 15 mm and 20 mm an average error is 0.3 mm on x axes and 0.2 mm on y axes. On PCB C have an average error 0.12 mm on x axes and 0.1 mm on y axes. An average error which machine have is 0.18 mm on x axes and 0.2 mm on y axes. The drill move speed on x and y axes are 1 cm / second and on z axes is 0.12 cm / second. 1
2 F. Arif Permata,dkk RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB DENGAN PENGATURAN POSISI 3D BERBASIS MIKROKONTROLER DAN VISUAL PROGRAMING Keywords : Automatic PCB Drill, Microcontroler, Visual Programing..
3 Fibusi (JoF) Vol. 3 No. 3, Desember 2015 PENDAHULUAN Produk elektronika dibangun dengan menggunakan PCB (Printed Circuit Board) dalam beberapa dekade terakhir dan nampaknya hal ini tidak akan berubah dalam beberapa waktu kedepan, karena menurut Brindley (2005) PCB memberikan mekanisme yang aman secara fisik dalam menunjang komponen elektronika ketika dihubungkan secara elektrik sesuai konfigurasi yang diinginkan. PCB digunakan dalam aplikasi penerapan elektronika di zaman modern ini dimana dalam pembuatannya meliputi perancangan, pembuatan jalur rangkaian, dan pengeboran drill pad. Pembuatan dan pengeboran PCB ada yang dilakukan oleh mesin sesuai dengan desain yang telah dirancang menggunakan program Computer Aided Design (CAD) dan mesin CNC yang besar, namun pembuatan PCB dengan metode ini hanya menguntungkan jika dilakukan dalam skala produksi yang besar sedangkan ketika ingin membuat prototipe rangkaian, penggunaan dalam dunia pendidikan, dan rangkaian elektronik dalam skala yang lebih kecil biasanya pembuatan PCB lebih ekonomis dilakukan menggunakan tangan. Dalam dunia pendidikan khususnya di tingkat sekolah menengah disebutkan dalam PERMEN Pendidikan dan Kebudayaan No. 70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Berdasarkan KurikulumSekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, pada kompetensi 1.9 Kompetensi Dasar Prakarya dan Kewirausahaan, poin KD 4.7 untuk kelas XII bahwa siswa harus dapat : 4.7 Membuat karya rekayasa elektronika dengan kendali otomatis yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur Hal ini membuat para siswa diharuskan membuat rangkaian elektronik yang pengeborannya dilakukan secara manual. Pengeboran secara manual memiliki beberapa kekurangan dibanding pengeboran secara otomatis dari segi waktu, akurasi dan repetisi seperti dikatakan Mahdavinejad (2009) bahwa pengeboran otomatis membuat hasil pengeboran menjadi relatif lebih akurat, hemat waktu, dan proses pengerjaan relatif lebih cepat sehingga metoda pengeboran jenis ini lebih disarankan jika dibandingkan dengan pengeboran secara manual. Salah satu penelitian pembuatan bor PCB otomatis telah dilakukan oleh Thiang (2002) dari Universitas Petra. Mesin yang digunakan bergerak dengan menggunakan motor stepper dan screw nut yang dikontrol menggunakan PLC yang memiliki kesalahan rata rata sebesar sebesar 0,6 mm. Kecepatan gerak mata bor 0,033 cm / detik dan komunikasi antara komputer dan perangkat keras menggunakan port paralel. Pada penelitian dari Thiang kesalahan rata rata yang dimiliki masih terlalu besar dan gerakan mata bornya sangat lambat, selain itu pengunaan port paralel sudah jarang digunakan pada komputer saat ini. Untuk mengatasi kelemahan tersebut akan digunakan sistem yang bisa dikendalikan melalui port USB, dan meningkatkan kecepatan pergerakan mata bor dengan penggunaan tali baja dan screw ½ inchi sebagai pengubah gerak rotasi menjadi translasi, untuk menurunkan biaya produksi, program interface dibangun dengan menggunakan Delphi XE 5 dan menggunakan mikrokontroler Atmega 8535 sebagai mikrokontroler Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun mesin bor PCB yang dapat bergerak secara otomatis sesuai posisi kordinat pad pada gambar rancangan sehingga dapat menghilangkan masalah pada pengeboran pad secara manual dengan tingkat akurasi yang baik antara hasil pengeboran dan gambar rancangan, kecepatan pergerakan yang 3
4 F. Arif Permata,dkk RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB DENGAN PENGATURAN POSISI 3D BERBASIS MIKROKONTROLER DAN VISUAL PROGRAMING lebih cepat, harga yang murah dan dapat dikendalikan via port USB oleh PC. METODE Sistem mekanik dirancang menggunakan program Google SketchUp Pro 8.0 dengan desain seperti pada Gambar 1. bahan utama untuk rangka alat ini terbuat dari kayu yang disusun menggunakan sekrup dan beberapa penguat. Untuk bagian sumbu x, sumbu y, dan sumbu z, menggunakan rel laci sebagai bantalan untuk gerakan translasi, PCB akan diletakan di meja berukuran 15 cm x 32 cm yang bergerak sebagai sumbu y. alat bor diletakan diatas papan yang dapat bergerak di sumbu x dan bergerak di sumbu z. Y Z X 5. Mampu melakukan prosedur untuk melakukan kalibrasi penentuan titik awal. 6. Memiliki fasilitas emergency stop, untuk menghentikan operasi apabila terjadi hal diluar kendali seperti patahnya mata bor. Sedangkan program mikrokontroler dirancang agar dapat menerima data yang dikirim dari komputer melaluli port USB dan mampu menggerakan motor stepper sesuai jumlah langkah yang diinginkan. Program pada komputer dirancang untuk dapat membaca excellon file yang dihasilkan oleh program Proteus. Proses pembuatan excellon file adalah sebagai berikut : Setelah layout PCB dirancang menggunakan ARES pada Proteus (Gambar 2.) lalu selanjutnya klik Output lalu Generate Gerber/ Excellon Files. Muncul kotak dialog pada Gambar 3 lalu klik drill pada parameter layer, INF File units menjadi metric, reflection klik pada mirror dan tentukan nama dan tempat file akan disimpan, lalu klik Ok. Gambar 1. Desain Mesin Bor Menggunakan Google Sketch Up Sistem pemrograman yang digunakan terdiri dari dua jenis program yaitu program pada komputer dan program pada mikrokontroler. Program komputer adalah program antarmuka antara operator dan mesin dan memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. Mampu membaca Excelon File yang dihasilkan oleh Proteus. 2. Mampu menyimpan data koordinat ke dalam database. 3. Mampu menghitung langkah yang harus dilakukan dari satu titik ke titik lain. 4. Mampu mengirimkan data secara serial melalui port USB ke interface. Gambar 2. Rancangan PCB Pada Proteus
5 Fibusi (JoF) Vol. 3 No. 3, Desember 2015 absis dan Y diikuti oleh 7 digit nilai ordinat. Pembuatan program komputer Panel Kendali dilakukan menggunakan Delphi XE 5. Delphi XE 5 mampu membuat program dengan parameter minimal yang telah diuraikan pada tahap perancangan model dari program. Tata letak komponen dan tombol diatur menggunakan komponen Tool Palete pada form delphi seperti pada gambar 4. Gambar 3. Form Membuat Excellon File Excellon file akan otomatis terbuat pada folder yang telah ditentukan dengan bentuk sebagai berikut : M48 INCH T01C T02C T03C T04C T05C % T01 X Y X Y T02 X Y X Y X Y X Y X Y X Y T03 X Y X Y X Y X Y T04 X Y T05 X Y M30 M48 merupakan kode awal program dan M30 menandakan akhir dari kode program. Koordinat titik selalu diawali dengan huruf X diikuti oleh 7 digit nilai Tool palete Gambar 4. Pembuatan Form pada Delphi XE 5 Pada Gambar 4. adalah pembuatan form pada Delphi XE 5 yang digunakan dalam merancang komponen komponen yang digunakan dalam menunjang fungsi dari sistem yang dibuat. Program dibuat diberi nama Panel Kendali yang terdiri dari dua panel, panel pertama bernama Set titik referensi bagian ini berfungsi untuk menentukan titik referensi awal (0,0) dari PCB yang akan dilubangi. Dan panel kedua adalah panel Pengeboran untuk mengambil file rancangan dan melakukan perintah pengeboran. Pada panel Set titik referensi terdiri dari tombol pergeseran manual sejauh 0,8 mm ke arah sumbu-x dan sumbu-y baik positif maupun negatif. Tombol Koordinat digunakan jika operator ingin menggeser mata bor ke posisi yang diinginkan dengan mengetikkan nilai kordinat sumbu-x dan sumbu-y dan tekan tombol Kerjakan untuk mengeksekusi perintah pengeboran. Panel dengan judul Pengeboran digunakan untuk pengerjaan lubang PCB dimana mempunyai tombol tombol sebagai berikut : Tombol Ambil File digunakan untuk mengambil Excellon File 5
6 F. Arif Permata,dkk RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB DENGAN PENGATURAN POSISI 3D BERBASIS MIKROKONTROLER DAN VISUAL PROGRAMING yang telah dibuat di Proteus yang berisi data posisi dari kordinat drill pad yang telah dirancang. Tombol Set Koordinat yang berfungsi untuk memindahkan excellon file yang telah diambil ke MEMO1 pada kiri bawah panel, lalu memasukan data koordinatnya ke tabel DBGrid dalam bentuk koordinat X dan Y, lalu menampilkan letak posisi drill pad nya di grafik dengan judul Drill Pad dan menghitung estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh lubang, jumlah lubang yang akan dibor tertulis di sebelah kanan label Jumlah Lubang. Berdasarkan kemampuan yang diuraikan pada panel Pengeboran terdapat dua tombol penting yaitu Set Koordinat untuk merubah excellon file menjadi koordinat di dalam database, dan tombol Kerjakan yang digunakan untuk mengirim data pada database ke mikrokontroler. Tombol Set Koordinat dirancang dengan flowchart pada Gambar 5., dan tombol kerjakan dirancang dengan flowchart pada gambar 6. Tombol Kerjakan ditekan setelah file disimpan dengan baik di dalam database.. Ya Ya Ya Gambar 5. Flow Chart Tombol "Set Koordinat" :
7 Fibusi (JoF) Vol. 3 No. 3, Desember 2015 dalam suatu virtual port pada komputer, sehingga delphi dapat menggunakan perintah Comport untuk mengirim data lewat port USB. Diagram interface yang dirangkai adalah seperti pada gambar 12. Mikrokontroler menggunakan 3 port dimana port A mengendalikan stepper sumbu-y, dan port B mengendalikan stepper sumbu-x dan port C mengendalikan stepper sumbu-z. Stepper dan driver L298 dihubungkan ke rangkaian buffer sebelum masuk ke mikrokontroler agar pengkabelan bisa diatur dengan lebih mudah. Gambar 7. Diagram Rangkaian Interface Berdasarkan diagram pada Gambar 7. bentuk dari rangkaian interface adalah sebagai berikut : Gambar 6. Flowchart tombol "Kerjakan" Gambar 6. Menggambarkan alur dari program yang dilakukan oleh tombol Kerjakan database mengirimkan data pertama untuk dihitung berapa langkah yang harus dilakukan oleh motor stepper dengan persamaan : xstep = (xtujuan-xsekarang) x bil_kalibrasi Persamaan 1 ystep = (ytujuan-ysekarang) x bil_kalibrasi Persamaan 2 Rangkaian interface menggunakan satu buah mikrokontroler Atmega8535L yang sudah dirangkai dengan ATtiny agar dapat melakukan komunikasi serial melalui port USB, program pada ATtiny digabungkan dengan program PL-2303 USB-Serial driver, membuat mikrokontroler dapat dikondisikan ke Gambar 8. Rangkaian PCB Interface Gambar 8. adalah rangkaian PCB dari interface komputer ke alat mekanik, dibangun menggunakan satu buah modul DI-Pro AVR System dengan mikrokokontroler ATMega 8535L dan tiga buah driver motor stepper berupa IC L298N, dan satu buah modul penghubung ke masing masing motor stepper. Tegangan 5 Volt untuk mikrokontroler diambil dari port USB di PC, tegangan 7
8 F. Arif Permata,dkk RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB DENGAN PENGATURAN POSISI 3D BERBASIS MIKROKONTROLER DAN VISUAL PROGRAMING suplai 12 Volt dan 5 Volt untuk driver motor stepper didapat dari modul penghubung yang disuplai oleh adaptor DC 12 V/1 A modul ini dirangkai dengan regulator 7805 sehingga modul dapat mengeluarkan tegangan 5 Volt. Diagram alir dari program pada mikrokontroler adalah sebagai berikut : Gambar 10. Mesin Bor PCB Program Panel Kendali dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 9. Flowchart Program Mikrokontroler Mikrokontroler menerjemahkan karakter yang dikirim melalui data serial yang diberikan oleh program Panel Kendali dan melakukan pengecekan apakah data diawali dengan huruf X, Y, atau Z untuk selanjutnya dicek lagi apakah ada - atau tidak, jika ada, program akan menjalankan program putar negatif untuk sumbu yang sesuai. HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem mekanik yang dibuat adalah seperti pada Gambar 10. alat mempunyai ukuran 35 cm x 36 cm x 30 cm, dibuat menggunakan bahan kayu dan 3 buah motor stepper. PCB diletakkan pada meja kerja yang dapat bergerak pada sumbu-y, dan mata bor diletakan pada bidang yang dapat bergerak pada sumbu-x dan sumbuz. Gambar 11. Panel Kendali Form Set titik referensi dimana akan diuji kemampuan program dalam mengambil dan membaca file. Dalam mode otomatis klik tombol ambil file maka program diharuskan membaca isi file dan menampilkannya pada penampung_data yang merupakan komponen memo.
9 Fibusi (JoF) Vol. 3 No. 3, Desember 2015 Berdasarkan Tabel 1. diketahui bahwa tiap 1 step pergerakan motor stepper mata bor bergerak sejauh 0, mm ± 0,0013 atau memiliki persentasi deviasi kesalahan pergerakan sebesar 1,25 %. Nilai ini lalu dimasukan ke dalam persamaan berikut : BBBBBBBB kkkkkkkkk = 1 393,6 x 1 0, BBBBBBBB kkkkkkaaa = 0, No. Jumlah Step Gambar 12. Hasil Pengolahan Excellon File Gambar 12. menunjukkan panel Pengeboran yang berhasil membaca file.txt yang ditunjuk dan menampilkannya di kolom penampung_data. Tulisan di dalam memo dijadikan dasar untuk pengisian data koordinat drill pad pada database. Pada Gambar 12. memperlihatkan bahwa data koordinat berhasil di baca dan disimpan ke dalam database dan ditampilkan dalam tabel X dan Y, titik koordinat yang berkesesuaian ditampilkan pada grafik disebelah kanan gambar. Grafik ini menggambarkan posisi titik yang akan dikerjakan oleh mesin. Tabel 1. Pengukuran Pergerakan Translasi Setiap 1 Step Perpindahan Perpindahan Setiap 1 Step X(+) X(-) Y(+) Y(-) X(+) X(-) Y(+) Y(-) ,1 10,5 10,5 10,5 0,101 0,105 0,105 0, ,5 20,8 20,8 21,3 0,1025 0,104 0,104 0, ,2 31,0 31,4 31,2 0,104 0,1033 0,1047 0, ,0 41,8 41,9 42,0 0,1025 0,1045 0,1047 0,105 Rata - rata 0, Standar Deviasi 0,0013 Pengukuran bilangan kalibrasi digunakan untuk mengukur besar perpindahan mata bor ketika melakukan putaran dengan jumlah tertentu. Jumlah perpindahan sumbu tiap satu step digunakan untuk menghitung bilangan kalibrasi pada program utama. No. Berdasarkan hasil perhitungan, didapat nilai pergerakan satu step motor stepper dalam sistem mekanik yang dibangun adalah 0, mm ± 0,0013 mm dan nilai bilangan kalibrasi sebesar 0, Pengujian ini dilakukan pada sumbu x dan sumbu y. Dengan mengacu pada Gambar 11. dibagian program dengan label Koordinat, nilai pada sumbu x dan sumbu y diisikan dengan nilai tertentu dan lakukan proses pengeboran. Hasil dari pengeboran titik awal dan titik akhir yang diuji lalu diukur mengunakan Digital Vernier Caliper merk Sylvac yang memiliki akurasi sebesar 0,01 mm. Hasil pengeboran karakterisasi sumbu-y dan sumbu-x dapat dilihat pada Tabel 2. Pada sumbu-x rata-rata pergerakan mata bor bernilai negatif sebesar 0,18 mm yang berarti motor stepper kurang banyak dalam melakukan langkah putaran. Pada sumbu-y kesalahannya bernilai positif senilai 0,204 mm yang berarti motor stepper pada sumbu-y terlalu banyak melakukan putaran. Tabel 2. Pengukuran Pergeseran Mata Bor X diminta X dibor Error Y diminta Y dibor Error ,53-0, ,67-0, ,79-0, ,34 0, ,40-0, , ,99-0, ,96-0,04 9
10 F. Arif Permata,dkk RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB DENGAN PENGATURAN POSISI 3D BERBASIS MIKROKONTROLER DAN VISUAL PROGRAMING No. X diminta X dibor Error Y diminta Y dibor Error ,64-0, ,01 0, ,63-0, ,21 0, ,62 0, ,15 0, ,06 0, ,23 0, ,43-0, ,20 0, ,85-0, ,63 0, ,37 0, ,21 0, ,66-0, ,23 0, ,50-0, ,14 0, ,49-0, ,25 0, ,65-0, ,83 0,83 rata - rata -0,18 rata - rata 0,204 Pengujian PCB A dilakukan dengan merancang posisi drill pad menggunakan proteus 8.0 dengan desain gambar seperti Gambar 13. Tiap titik diatur mempunyai jarak antara 5 mm sebanyak 91 titik. Pengujian ini bertujuan untuk mengukur backslash yang mungkin terjadi pada sistem. Gambar 14. Hasil Pengolahan Excellon File PCB A Gambar 15. menunjukan tampilan program ketika mesin mengerjakan PCB A. Warna putih menandakan lubang sudah di bor dan warna merah menunjukan mata bor sedang mengerjakan posisi tersebut, sedangkan warna biru posisi drill pad yang belum di bor. Gambar 15. Tampilan Program Ketika Beroperasi Gambar 13. Rancangan PCB Periodik 5 mm Excellon file dari Gambar 13 lalu di ambil oleh program dan dapat dilihat pada Gambar 14. pola drill pad sama dengan pola drill pad pada gambar rancangan di proteus, dan memiliki pad sebanyak 91 buah. Gambar 16. Proses Pengerjaan (kiri), Hasil Pengerjaan (kanan) PCB diletakan diatas meja kerja dan dijepit menggunakan plat alumunium dengan tebal 3 mm selebar 2 cm seperti pada Gambar 16. (kiri). Hasil dari pengerjaan PCB dapat dilihat pada Gambar 16. (kanan), lalu diukur dan disajikan pada Gambar 17.
11 Fibusi (JoF) Vol. 3 No. 3, Desember Data Pengeboran Hasil Pengeboran Gambar 4. Grafik Pengukuran Rancangan dan Hasil Pengeboran Berdasarkan hasil pengukuran yang disajikan pada Gambar 17. didapat kesalahan yang terjadi pada pengeboran di sumbu x adalah 0,13 mm dan kesalahan pada sumbu y adalah 0,3 mm. PCB B didesain dengan jumlah lubang 73 buah, kelompok pertama didesain dengan jarak antar lubang sebesar 5 mm sebanyak 40 buah, kelompok kedua dengan jarak 10 mm sebanyak 20 buah, kelompok ketiga dengan jarak 20 mm sebanyak 12 lubang. Gambar 18. Rancangan PCB B pada Proteus Gambar 5. Hasil Pengolahan Excellon File PCB B oleh Program Sumbu Y Gambar 20. Proses Pengeboran PCB B Hasil Pengeboran PCB B Tujuan Sumbu X Gambar 21. Grafik Pengukuran PCB B Berdasarkan hasil pengukuran yang disajikan pada Gambar 21. kesalahan ratarata yang terjadi pada sumbu X adalah sebesar 0,3 mm dan pada sumbu Y adalah sebesar 0,2 mm. Pengujian selanjutnya dilakukan pada PCB dengan jumlah lubang sebanyak 35 lubang, dengan posisi sesuai dengan komponen elektronika sebenarnya yaitu kapasitor, IC 8 Pin, IC regulator 7805, 11
12 F. Arif Permata,dkk RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB DENGAN PENGATURAN POSISI 3D BERBASIS MIKROKONTROLER DAN VISUAL PROGRAMING dioda, resistor dan beberapa pin header 2 pin. 30 Pengeboran PCB C Gambar 22. Rancangan PCB C Gambar 23. Pengolahan Excellon File PCB C oleh Program Pengerjaan pengeboran dilakukan secara incremental yaitu dengan merubah titik posisi tujuan menjadi titik awal sebelum pergi ke koordinat titik selanjutnya. Hasil pengerjaan dari pengeboran PCB C dapat dilihat pada Gambar 24. sebagian besar dari titik yang telah dibor tepat pada posisi drill pad pada gambar rancangan, namun ada dua titik yang meleset dari desain rancangan hal ini dikarenakan mata bor tidak tepat berada ditengah drill pad sehingga mata bor bergerak kesamping ketika mengenai bagian tembaga dari PCB dan mengebor bagian samping drill pad. Gambar 24. Hasil Pengerjaan PCB C Sumbu Y Sumbu X Gambar 25. Grafik Pengukuran PCB C Hasil pengeboran lalu diukur dan disajikan pada gambar 25. Titik hasil pengeboran yang dilakukan oleh mesin ini telah sesuai dengan gambar rancangan pada program Proteus dengan tingkat kesalahan sebesar 0,12 mm pada sumbu x dan 0,10 mm pada sumbu-y. Dari hasil pengukuran pada karakterisasi pengujian alat didapat bahwa alat bor memiliki tingkat kesalahan pergerakan baik pada sumbu X maupun pada sumbu Y, hasil pengukuran dari keempat karakterisasi disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Nilai Kesalahan Pada Setiap PCB No. Jenis Pengujian Kesalahan Sumbu-x Kesalahan Sumbu-y 1 Karakterisasi Sumbu X dan Sumbu Y 0,18 0,2 2 Pengeboran PCB A 0,13 0,3 3 Pengeboran PCB B 0,3 0,2 4 Pengeboran PCB C 0,12 0,1 Rata - Rata 0,18 0,2 KESIMPULAN Area kerja PCB yang dapat dikerjakan pada alat ini adalah 15 cm x 10 cm, pada prakteknya alat ini mampu melakukan instruksi pengeboran sesuai koordinat pada gambar rancangan dan memiliki kesalahan rata rata pada sumbu x sebesar 0,18 mm dan pada sumbu y sebesar 0,2 mm. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Mesin bor PCB otomatis berbasis mikrokontroler dan visual programming
13 Fibusi (JoF) Vol. 3 No. 3, Desember 2015 berhasil dibangun dengan memiliki kesalahan rata rata pengeboran antara hasil dan rancangan (CAD) sebesar 0,19 mm. Toleransi yang diizinkan pada industri pembuatan PCB menurut ICI Technology Capability PCB adalah ± 2 mil atau ± 0,076 mm. 2. Mikrokontroler dapat menerima data yang dikirim oleh PC dan mengubahnya menjadi perubahan sudut pada motor stepper. Perubahan sudut 360 /400 langkah diterapkan pada motor sumbux dan sumbu-y yang menghasilkan perpindahan translasi sebesar 0, mm/langkah, dan perubahan sudut 360 /200 langkah diterapkan pada motor di sumbu-z. 3. Program yang dibuat pada Delphi XE 5 berhasil menerjemahkan data kordinat excellon file dari program Proteus dan menyimpannya ke dalam database program. Program mampu menghitung jumlah langkah yang diperlukan dari kordinat awal ke kordinat tujuan dari satu titik ke titik lain secara otomatis dan mengirimkannya melalui port USB dengan baudrate sebesar 9600 bps. Kordinat excellon file dapat dikonversi menjadi perpindahan translasi dengan mengalikannya dengan bilangan kalibrasi sebesar 0, SARAN Pada penelitian selanjutnya penulis memiliki beberapa saran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan akurasi pengeboran. 1. Untuk meningkatkan kecepatan pengeboran, sinkronisasi pergerakan sumbu-x dan sumbu-y dapat dilakukan dengan cara mengatur motor stepper di sumbu-x dan sumbu-y untuk bergerak secara bersamaan. 2. Penggunaan 2 buah motor stepper pada setiap sisi meja kerja dapat dilakukan untuk meningkatkan akurasi pergerakan pada sumbu-y alih alih menggunakan 1 buah motor yang diletakkan di tengah meja kerja. 3. Teknik latching dapat dilakukan pada ketiga motor stepper untuk meningkatkan stabilitas mata bor ketika melakukan proses pengeboran. Teknik ini dilakukan dengan cara menggunakan power suply dengan ukuran 12V/3A, dan mengatur pin enable A dan enable B pada IC L298N tetap berada pada kondisi high selama pengeboran berlangsung. DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhamad. (2003). Mengakses Database pada Mengakses Database pada Delphi dengan ADO [Online]. Tersedia di mrograman/delphi/database_ado/ali.html. [Diakses 13 Januari 2015]. Bathni S., Ismul. (2010).Dasar Keterampilan Kelistrikan dan Elektronika.Bahan Ajar Praktek Elektronika SMK. Barhoumi EM, Ben salah B. (2011). New Positioning Control of Stepper Motor using BP Neural Networks. Journal of Emerging Trends in Computing and Information Sciences Volume 2 No.6 hal : Borenstein, J., Koren, Y. A Mobile Platform for Nursing Robots, IEEE Transaction on Industrial Electronics, vol.32, no.2, pp ,1985. Brindley, Keith. (2005). Starting Electronics Construction, Technology, Equipment, and Project. Penerbit : Newnes, London. Cantu, Marco. (2010). Delphi 2010 Handbook, Italy, Wintech Italia Srl. 13
14 F. Arif Permata,dkk RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB DENGAN PENGATURAN POSISI 3D BERBASIS MIKROKONTROLER DAN VISUAL PROGRAMING Cashman, Shelly. (2010). Discovering Computer Ed.3.Penerbit : Salemba Infotek. Gunawan. (2003). Perencanaan Dan Pembuatan Alat Pengebor Printed Circuit Board Melalui IBM Pc Dengan Bantuan Mikrocontroler Mcs 48. Skripsi.STTS. Himaone. (2003). Stepper Motor and Its Driver.Reference of EAS 5407 Mechatronics Design Project. Huang Dagui., (2010). Cao Hongbo, On composite position control of CNC system feeding PMSM based on position feedforward and SVPWM.Proceedings of the 2010 IEEE International Conference on Mechatronics and Automation, pp Koren, Yoram. (1983).Computer Control of Manufacturing System. McGraw Hill. Mahdavinejad, R.A. (2009). Introduction of serial architecture for small CNC facilities. Journals of Achievements in Materialsand Manufacturing Engineering. Volume 36Issue 1September, Hal :57. asma-edm-other-similar-machine- project-log/ cnc-forum- 2.html. [Diakses 11 November 2014]. S, Wasito. (2001). Vademekum Elektronika. PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta. Sanjaya, Taufik Adi. (2011). Interfacing Menggunakan Delphi.Makalah ilmu komputer. Syahrul. (2014). Motor Stepper : Teknologi, Metoda dan Rangkaian kontrol. Majalah ilmiah UNIKOM vol 6 No.2. Thiang, Sherwin R.U Sompie. (2002). Mesin Bor Otomatis dengan Menggunakan Kamera untuk Mendeteksi Koordinat Bor. JURNAL TEKNIK MESIN Universitas Petra Vol. 4, No. 2, hal: Wibowo, Eko Purwanto Ari. (2008). Membuat Mesin CNC. Nulisbuku, Jakarta. Mrmak, Nebojsa. (2014).Resistor Sizes and Packages.[online]. Sumber : stor-sizes-andpackages/ com/resistor-sizes-and-packages/. diakses tanggal 17 agustus Kalatiku, Protus Pieter dan Yuri Y.J. (2011). Pemrograman Motor Stepperdengan Menggunakan Bahasa Pemrograman C. MEKTEK. Tahun XIII no. 1. Muslim. (2008). I-Channel Egyptian Plasma [Online]. Tersedia di
2015 RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB DENGAN PENGATURAN POSISI 3D BERBASIS MIKROKONTROLER DAN VISUAL PROGRAMING
DAFTAR ISI Pernyataan keaslian skripsi bebas plagiarisme... Error! Bookmark not Ucapan terima kasih... Error! Bookmark not ABSTRAK... Error! Bookmark not DAFTAR ISI... v Daftar Tabel... vii Daftar Gambar...
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 3.1. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, dimana penulis merancang suatu sistem pengeboran PCB otomatis lalu membangun
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Rancangan Sistem Secara Keseluruhan Pada dasarnya Pengebor PCB Otomatis ini dapat difungsikan sebagai sebuah mesin pengebor PCB otomatis dengan didasarkan dari koordinat
Lebih terperinciMesin Bor Otomatis dengan Menggunakan Kamera untuk Mendeteksi Koordinat Bor
JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 4, No. 2, Oktober 2002: 88 93 Mesin Bor Otomatis dengan Menggunakan Kamera untuk Mendeteksi Koordinat Bor Thiang Dosen Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Elektro Universitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem elektronik terdiri dari dua bagian yaitu: - Pengujian tegangan catu daya - Pengujian kartu AVR USB8535
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Alat Adapun urutan pengujian alat meliputi : - Pengujian sistem elektronik - Pengujian program dan mekanik 4.1.1 Pengujian Sistem Elektronik Pengujian sistem
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN BOR PCB OTOMATIS BERBASIS COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
TUGAS AKHIR RE 1559 RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB OTOMATIS BERBASIS COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) BAMBANG YUDHO HARYANTO NRP 2202100047 Dosen Pembimbing Ir.Djoko Purwanto,M.Eng,Ph.D JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciBAB II SISTEM PENENTU AXIS Z ZERO SETTER
BAB II SISTEM PENENTU AXIS Z ZERO SETTER 2.1 Gambaran Umum Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan pada Bab I, tujuan skripsi ini adalah merancang suatu penentu axis Z Zero Setter menggunakan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK
21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciSistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial
Rustam Asnawi, Octa Heriana, Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli
36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar
Lebih terperinciKontrol Mesin Bor PCB Otomatis dengan Menggunakan Programmable Logic Controller
Kontrol Mesin Bor PCB Otomatis dengan Menggunakan Programmable Logic Controller Thiang, Handy Wicaksono, David Gunawan Sugiarto Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang telah dibuat dalam skripsi ini yaitu perancangan sebuah mesin yang menyerupai bor duduk pada umumnya. Di
Lebih terperinciPEMBUATAN PROTOTIPE MESIN PELUBANG PCB BERBASIS KOMPUTER
PEMBUATAN PROTOTIPE MESIN PELUBANG PCB BERBASIS KOMPUTER Sofyan Lukmanfiandy Dosen Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Janabadra Jl. TR. Mataram No. 55 57 Yogyakarta 55231 Telp./Fax
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pembuatan rangkaian elektronika di Laboratorium Elektronika Jurusan
19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua tempat, yaitu: 1. Pembuatan rangkaian elektronika di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Coba Alat Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat yang telah dibuat. Dimulai dengan pengujian setiap bagian-bagian dari hardware dan software yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram PLN merupakan sumber daya yang berasal dari perusahaan listrik Negara yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah saklar yang
Lebih terperinciSISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA
SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA Syahrul 1, Andi Kurniawan 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No.116,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin canggih. Dalam setiap peralatan elektronika pastinya terdapat Printed
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Inovasi teknologi seakan tidak pernah ada habisnya, negara-negara maju terus mengembangkan peralatan-peralatan elektronika dengan kemampuan yang semakin canggih.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Perancangan Simulasi pengendali pintu gerbang Melalui media Bluetooth pada Ponsel bertujuan untuk membuat sebuah prototype yang membuka, menutup
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Pada saat kita mencuci pakaian baik secara manual maupun menggunakan alat bantu yaitu mesin cuci, dalam proses pengeringan pakaian tersebut belum
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI KENDALI PERGERAKAN MOTOR PADA PROTIPE MESIN CUTTER UNTUK MEMBUAT POLA GARIS TEGAK LURUS BERBASIS ARDUINO UNO
RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI KENDALI PERGERAKAN MOTOR PADA PROTIPE MESIN CUTTER UNTUK MEMBUAT POLA GARIS TEGAK LURUS BERBASIS ARDUINO UNO Achmad Latif 1*, Mohammad Iqbal 2 1 Program Studi Teknik Elektro,
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Blok Alat
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Sistem perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh blok diagram berikut: Computer Parallel Port Serial Port ICSP Level
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X
BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X Pada bab ini akan dibahas mengenai diagram alir pembuatan sistem kendali meja kerja mesin frais dalam arah sumbu-x, rangkaian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini membahas pengujian dan analisa alat yang telah dirancang dan dibuat. Pengujian alat dimulai dari masing-masing komponen alat sampai dengan pengujian keseluruhan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pelaksanaan dari perancangan telah dibuat dan dijelaskan pada Bab 3, kemudian perancangan tersebut diimplementasi ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware).hasil implementasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciBAB II SISTEM MESIN PEMOTONG AKRILIK
BAB II SISTEM MESIN PEMOTONG AKRILIK 2.1. Gambaran Mesin Pemotong Akrilik Mesin pemotong akrilik termasuk dalam jenis mesin CNC (Computer Numerical Control). Mesin CNC adalah sebuah mesin perkakas yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT
BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT 3.1. Metode Perancangan Pada perancangan alat ini terbagi menjadi dua metodologi, yang pertama pembuatan sistem hardware dan yang kedua pembuatan sistem yang akan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan. Pengujian tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan
Lebih terperinciSISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING
SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING Latar Belakang Masalah Fungsi bendungan dalam kehidupan sehari-hari Cara pengoperasian bendungan secara manual Cara pengoperasian bendungan secara otomatisasi
Lebih terperinciPROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU GARASI MENGGUNAKAN SMS
E-Jurnal Prodi Teknik Elektronika Edisi Proyek Akhir D3 PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU GARASI MENGGUNAKAN SMS Oleh : Fauzia Hulqiarin Al Chusni (13507134014), Universitas Negeri Yogyakarta smartfauzia@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Langkah pengujian bertujuan untuk mendapatkan data-data sejauh mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak kesalahan bila sistem yang dibuat ternyata
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:
BAB III METODE PENELITIAN Dalam pembuatan kendali robot omni dengan accelerometer dan keypad pada smartphone dilakukan beberapa tahapan awal yaitu pengumpulan data yang diperlukan dengan beberapa cara
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras untuk mengoperasikan rangkaian DC servo pada mesin CNC dan
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi pada sistem ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu spesifikasi perangkat keras untuk mengoperasikan rangkaian DC servo pada mesin CNC
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori dasar yang digunakan untuk menunjang perancangan dan pembuatan alat. 2.1 Computer Numerical Control (CNC) Computer numerical control
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dibahas bagaimana proses perancangan mekanik, penyusunan elektrik, dan pemrograman. Kesatuan perangkat yang tersusun dari mekanik yang didalamnya
Lebih terperinciMedia Informatika Vol. 15 No. 2 (2016) SIMULASI ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN PROTEUS. Sudimanto
Media Informatika Vol. 15 No. 2 (2016) SIMULASI ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN PROTEUS Sudimanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan computer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 E-mail : sudianen@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam bab ini akan dibahas masalah-masalah yang muncul dalam perancangan alat dan aplikasi program, serta pemecahan-pemecahan dari masalah yang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran alat, perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga sistem kendali pendulum terbalik. 3.1.
Lebih terperinciMODUL 9 PENGENALAN SOFTWARE PROTEUS
MODUL 9 PENGENALAN SOFTWARE PROTEUS TUJUAN 1. Praktikan dapat mengenal software proteus dan merancang skematik rangkaian elektronika serta simulasinya. 2. Praktikan dapat mewujudkan rangkaian yang di simulasikan.
Lebih terperinciIntegrasi Elektronika, Mekanika dan Perangkat Lunak pada CNC Rakitan
Integrasi Elektronika, Mekanika dan Perangkat Lunak pada CNC Rakitan Djoko Untoro Suwarno Program Studi Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma Kampus III, Jl. Paingan, Maguwoharjo, Sleman 55002, Indonesia
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu
37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai
Lebih terperinciSISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Fibusi (JoF) Vol. 2. 1, April 2014 1 SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD A. F. Mustapa 1, Waslaluddin 2*, A. Aminudin 3* 1,2,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciAplikasi Kamera Pemantau & Electrical Appliance Remote. Berbasis PC Menggunakan Microcontroller. Arduino Uno & LAN Connection
TUGAS AKHIR Aplikasi Kamera Pemantau & Electrical Appliance Remote Berbasis PC Menggunakan Microcontroller Arduino Uno & LAN Connection Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Diagram Mekanis Sistem Untuk memudahkan dalam pembuatan alat Mixer menggunakan tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai gambaran ketika melakukan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA
Lebih terperinciTUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KENDALI MOTOR SEBAGAI PENGGERAK PINTU OTOMATIS MASUKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATIONS) BERBASIS MIKROKONTROLER AT90S2313 (HARDWARE) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Prosedur Perancangan Prosedur perancangan merupakan langkah langkah dalam pembuatan tugas akhir ini. Dan prosedur perancangan ini digambarkan pada diagram alir berikut:
Lebih terperinciPERANCANGAN PAPAN PERGANTIAN PEMAIN PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN METODE SCANNING BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
PERANCANGAN PAPAN PERGANTIAN PEMAIN PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN METODE SCANNING BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : MUHLISIN D 400 080 042 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinci3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat pengaturan air dan nutrisi secara otomatis yang mampu mengatur dan memberi nutrisi A dan B secara otomatis berbasis
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan alat secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Perancangan perangkat keras (hardware) meliputi perancangan desain mekanik, bagan alur kerja alat, diagram
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sudah menjadi trend saat ini bahwa pengendali suatu alat sudah banyak yang diaplikasikan secara otomatis, hal ini merupakan salah satu penerapan dari perkembangan teknologi dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Diagram Alir yang akan dilakukan pada penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian. 32 33 3.1.1 Penjelasan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION)
PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) Charles P M Siahaan (1), Fakhruddin Rizal B (2) Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan
BAB III MEODE PENELIIAN DAN PERANCANGAN SISEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan sebagai penunjang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
32 BAB III PERANCANGAN ALAT Penelitian untuk perencanaan dan pembuatan GERBANG OTOMATIS BERBASIS ARDUINO DAN ANDROID MELALUI KONEKSI BLUETOOTH ini didahului dengan mempelajari dan meneliti permasalahan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan dan pembuatan alat merupakan bagian yang terpenting dari seluruh pembuatan tugas akhir. Pada prinsipnya perancangan dan sistematik yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. 3.1 Blok ahap ini akan diketahuin alurdiagram Rangkaian
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik dan penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Adapun sistem alat yang dibuat dan dirancang
Lebih terperinciRancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer
Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer M. Ulinuha Puja D. S.,Pembimbing 1:Waru Djuriatno, Pembimbing 2:Moch. Rif an Abstrak Teknologi yang berkembang pesat saat ini telah mendorong percepatan di
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lampung.
30 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Maret 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
38 BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan Alat pendeteksi dini kerusakan pada sistem pengkondisian udara secara umum alat ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama yaitu
Lebih terperinciPELATIHAN EAGLE DESIGN SCHEMATIC AND LAYOUT
PELATIHAN EAGLE (EASILY APPLICABLE GRAPHICAL LAYOUT EDITOR) DESIGN SCHEMATIC AND LAYOUT OLEH: INSTITUT SAINS DAN TEKHNOLOGI AKPRIND Y O G Y A K A R T A 2013 BAB I Pendahuluan EAGLE merupakan perangkat
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PROTOTYPE MESIN CNC BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SOFTWARE GBRL CONTROLLER
TUGAS AKHIR PROTOTYPE MESIN CNC BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SOFTWARE GBRL CONTROLLER Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh Nama : Amal Aldianto
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM
BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Sistem akuisisi data ekonomis berbasis komputer atau personal computer (PC) yang dibuat terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut : Sensor, yang merupakan komponen
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembuatan dan perancangan prototype mesin CNC. 3.1 Blok Diagram Untuk dapat menggerakkan sistem X, Y dan Z pada prototype mesin
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro
22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Umum Pada bab ini akan dibahas bagaimana proses perancangan mekanik, penyusunan, dan pembentukan rangkaian untuk merealisasikan komponen alat. Dalam hal ini arduino
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kue ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini berisi hasil pengujian terhadap alat yang sudah dikerjakan serta analisis sistem yang telah direalisasikan. Pengujian terdiri dari pengujian sistem pengisian data,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Perancangan Alat 3.1.1. Blok Diagram Blok kontrol sistem penjejak matahari 4 arah adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Blok Perancangan Sistem Kontrol Sistem
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI WATER LEVEL CONTROL SYSTEM BERBASIS PC OLEH: I MADE BUDHI DWIPAYANA NIM
TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI WATER LEVEL CONTROL SYSTEM BERBASIS PC UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH: I MADE BUDHI DWIPAYANA NIM. 0605031010
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI MASALAH
BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan
BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
Ali Firdaus, Rancang Bangun Rautan Pensil Pintar 31 RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Ali Firdaus *1, Rahmatika Inayah *2 1 Jurusan Teknik Komputer Politeknik; Negeri
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem berikut: Secara umum sistem yang dibangun dijelaskan dalam diagram blok sistem 6 1 Baterai Sensor: - GPS 2 Sensor Suhu dan Kelembapan 4 Mikrokontroler
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan mekanik
BAB III PERANCANGAN 3.1 Perancangan mekanik Dalam perancangan mekanik robot ini saya menggunakan software AutoCad 2009 untuk mendesign mekanik dan untuk bahan saya menggunakan Acrylic dengan ketebalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketelitian dan beresiko seperti kontrol peralatan mekanik. akan adanya kesalahan (human error) dan jauh dari resiko yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kemajuan dalam bidang teknologi khususnya komputer mendorong manusia untuk memanfaatkannya sebagai alat yang dapat membantu dan mempermudah pekerjaan dalam bidang apa
Lebih terperinciBAB III. RANCANG BANGUN ALAT
BAB III. RANCANG BANGUN ALAT 3.1 Perancangan Sistim Mekanik Alat Komponen penggerak utama dari alat ini adalah dengan menggunakan Motor DC 12 Volt. Empat buah Motor DC yang terpasang pada alat pemisah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Blok Diagram LED indikator, Buzzer Driver 1 220 VAC Pembangkit Frekuensi 40 KHz 220 VAC Power Supply ATMEGA 8 Tranduser Ultrasounik Chamber air Setting Timer Driver 2 Driver
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium
Lebih terperinciRancang Bangun PLC ( Programmable Logic Control ) Dengan Mempergunakan Mikrokontroler ATmega8
Rancang Bangun PLC ( Programmable Logic Control ) Dengan Mempergunakan Mikrokontroler ATmega8 OLEH : Kamaruddin, Bidayatul Armynah, Dahlang Tahir Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam perancangan alat pendeteksi pelanggaran garis putih pada Traffict Light ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahanpermasalahan
Lebih terperinci