Lanjutan. AkibatHukumDari Adopsi(BAB I Ketentuan Umum PP 54/2007) 10/03/2016

Transkripsi

1 ADOPSI NASIONAL Dimas AuliyaFikriBilFili ( 42 ) FajarMangggalayudha ( 40 ) Hariz Muhammad ( 22) NurMuhammad Pandu Dipo ( 41 ) AkibatHukumDari Adopsi(BAB I Ketentuan Umum PP 54/2007) Anak angkat adaadalah anak yang haknya dialihkan dari lingkungan kekuasaan keluarga orang tua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan, dan membesarkan anak tersebut kedalam lingkungan keluarga orangtua angkatnya berdasarkan keputusan atau penetapan pengadian. Lanjutan Pengangkatan anak adalah suatu perbuatan hukum yang mengalihkan seorang anak dari lingkungankekuasaanorang tua, waliyang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan dan membesarkan anak tersebut, kedalam lingkungan keluarga orangtua angkat. Lanjutan Orang tuaadalahayah dan/atauibukandung, atauayah dan/atauibutiri, atauayah dan/atau ibu angkat Orang tua angkat adalah yang diberi kekuasaan untuk merawat, mendidik, dan membesarkan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan adat kebiasaan.

2 Jika terjadi hubungan memburuk antara orang tua angkat dan anak adobsi Orang tua angkat dapat memutus kembali hubungan keperdataan dengan anak adobsi apabila terjadi hubungan memburuk antara keduanya. Dasar Hukum : PP 54/2007 SyaratSahMaterial Adopsi(PASAL 12 & 13 PP NO ) A. Bagicalonorangtuaangkat a. sehat jasmani dan rohani; b. berumur paling rendah 30 (tiga puluh) tahun dan paling tinggi 55(lima puluh lima) tahun; c. beragama sama dengan agama calon anak angkat; d. berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak kejahatan; e. berstatus menikah paling singkat 5(lima) tahun; f. tidak merupakan pasangan sejenis; g. tidak atau belum mempunyai anak atau hanya memiliki satu orang anak; Lanjutan.. h. dalam keadaan mampu ekonomi dan sosial; i. memperoleh persetujuan anak dan izin tertulis orang tua atau wali anak; j. membuat pernyataan tertulis bahwa pengangkatan anak adalah demi kepentingan terbaik bagi anak, kesejahteraan dan perlindungan anak; k. adanya laporan sosial dari pekerja sosial setempat; l. telah mengasuh calon anak angkat paling singkat 6 (enam) bulan, sejak izin pengasuhan diberikan; dan m. memperoleh izin Menteri dan/atau kepala instansi sosial. B. Bagi calon anak angkat Syarat anak yang akan diangkat, meliputi: a. belum berusia 18 tahun; b. merupakan anak terlantar atau ditelantarkan; c. berada dalam asuhan keluarga atau dalam lembaga pengasuhan anak; dan d. memerlukan perlindungan khusus.

3 Lanjutan. Usia anak angkat sebagaimana dimaksud di atas meliputi: a. anak belum berusia 6(enam) tahun, merupakan prioritas utama; b. anak berusia 6 (enam) tahun sampai dengan belum berusia 12 (dua belas) tahun, c. sepanjang ada alasan mendesak; dan d. anak berusia 12 (dua belas) tahun sampai dengan belum berusia 18 tahun, sepanjang anak memerlukan perlindungan khusus. SyaratFormilAdopsi(PASAL 12 & 13 PP NO ) BagiOrangTuaAngkat: a. Permohonan pengangkatan anak diajukan kepada Instansi Sosial Kabupaten/Kota dengan melampirkan: 1) Surat penyerahan anak dari orang tua/walinya kepada instansi sosial; 2) Surat penyerahan anak dari Instansi Sosial Propinsi/Kab/Kota kepada Organisasi Sosial(orsos); 3) Surat penyerahan anak dari orsos kepada calon orang tua angkat; 4) Surat keterangan persetujuan pengangkatan anak dari keluarga suamiistri calon orang tua angkat; 5) Fotokopi surat tanda lahir calon orang tua angkat; 6) Fotokopi surat nikah calon orang tua angkat; 7) Surat keterangan sehat jasmani berdasarkan keterangan dari Dokter Pemerintah; 8) Surat keterangan sehat secara mental berdasarkan keterangan Dokter Psikiater; 9) Surat keterangan penghasilan dari tempat calon orang tua angkat bekerja. b. Permohonan izin pengangkatan anak diajukan pemohon kepada Kepala Dinas Sosial/Instansi Sosial Propinsi/Kab/Kota dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Ditulis tangan sendiri oleh pemohon di atas kertas bermeterai cukup; 2) Ditandatangani sendiri oleh pemohon(suami-istri); 3) Mencantumkan nama anak dan asal usul anak yang akan diangkat.

4 c. Apabila calon anak angkat tersebut sudah berada dalam asuhan keluarga calon orang tua angkat dan tidak berada dalam asuhan organisasi sosial, maka calon orang tua angkat harus dapat membuktikan kelengkapan surat-surat mengenai penyerahan anak dan orang tua/wali keluarganya yang sah kepada calon orang tua angkat yang disahkan oleh instansi social tingkat Kabupaten/Kota setempat, termasuk surat keterangan kepolisian dalam hal latar belakang dan data anak yang diragukan(domisili anak berasal). d. Proses Penelitian Kelayakan e. Sidang Tim Pertimbangan Izin Pengangkatan Anak(PIPA) Daerah f. Surat Keputusan Kepala Dinas Sosial/Instansi Sosial Propinsi/Kab/Kota bahwa calon orang tua angkat dapat diajukan ke Pengadilan Negeri untuk mendapatkan ketetapan sebagai orang tua angkat. g. Penetapan Pengadilan. h. Penyerahan Surat Penetapan Pengadilan Bagicalonanakangkat: a. Bagi anak laki-laki dan hanya dapat dilakukan dengan Akta Notaris. b. Yurisprudensi (Putusan Pengadilan Negeri Istimewa Jakarta) tertanggal 29 Mei 1963, telah membolehkan mengangkat anak perempuan Note: Pengadilan yang dimaksud adalah Pengadilan Negeri tempat anak yang akan diangkat itu berada Dua orang saksi untuk memperkuat permohonan penetapan dan meyakinkan pengadilan bahwa Anda secara sosial dan ekonomis, moril maupun materiil

5 Lembaga Hukum Yang Mengesahkan Pengadilan Negeri Pengadilan negeri yang menerima permohonan adopsi dan mengeluarkan surat ketetapan sahnya adopsi yang berkekuatan hukum. akibat hukum bagi anak adopsi ( waris) motif pembunuhan dilakukan terkait masalah warisan suami Margriet, Douglas Scarborough yang meninggal dunia. Douglas merupakan ayah kandung dari Christine Megawe. Berbeda ayah dengan anak pertama Margriet, yakni Yvone Caroline Megawe. Warisan itu semua dari Douglass, karena Christine Warga Negara Amerika. Maka yang berhak mewarisi berdasarkan akta notaris adalah Engeline sebagai pewaris tunggal, Margriet tidak rela karena sudah tidak mungkin mendapatkan uang dan menuding Engleine sebagai penyebabnya. Kasus adopsi anak yang tidak sesuai dengan syarat materil Kasus adopsi anak yang tidak sesuai dengan syarat formil Pengangkatan anak yang berbeda agama telah terjadi di daerah Cianjur yaitu antara pasangan AY dan HK dengan pasangan HS dan U. Pasangan AY dan HK yang beragama Kristen mengangkat anak dari pasangan HS dan U yang beragama Islam. Beradasarkan Penetapan Nomor : 106/PDT-P/2009/PNCJ Salah satunya adalah kasus kekerasan dan pembunuhan Angeline di Denpasar, seperti yang diutarakan oleh Menteri Sosial Khofifah, dalam kasus Angeline, orang tua angkatnya tidak mengikuti prosedur itu (adopsi secara sah) atau bisa dikatakan adopsinya secara ilegal maka bisa dikenakan pasal 79 dari UU Perlindungan Anak.

6 adopsi yang tidak melewati lembaga yang sah Seperti kasus yang terjadi di Jakarta, Pasangan "ABG", Rani Sutika (18) dan Djunaedi bin Kaman Suherman (19), diamankan Kepolisian Resort Metropolitan Jakut, karena diduga telah menjual bayinya tanpa prosedur semestinya kepada Lisnawati alias Neti dan Haryono Daftar Pustaka 1. Budhiarto, M. Pengangkatan Anak Ditinjau Dari Segi Hukum, Jakarta: Penerbit Akadmika Pressindo, Prinst, Hukum Anak Indonesia, Bandung: Pt Citra Aditya Bhakti, Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak 4. Surat Edaran Mahkamah Agung No. 6 Tahun 1983 Tentang Penyempurnaan Surat Edaran No. 2 Tahun 1979 Mengenai Pengangkatan Anak Pertanyaan 1. HARTONO ( 8 ) Pertanyaan : Si A dan B punya anak umur 8 bulan ( C ), C diadopsi D dan E, A dan B meninggal, apakah ortu angkat si C berhak menguasai harta si C? Jawaban : sepanjang si anak masih kecil, maka harta tersebut akan dalam penguasaan orang tua angkat akan tetapi hal ini juga akan diawasi oleh pengadilan yang memutuskan pengangkatan anak tersebut yang mana nantinya harta tersebut akan diberikan kepada anak angkat tersebut ketika sudah dewasa. 2. TRISIA ( 18 ) Pertanyaan : Bagi kedudukan hukum anak diluar kawin yang diadopsi pada saat lahir diakta ditulis nama orang tua kandung atau orang tua angkat Jawaban : diakta tetap ditulis nama orang tua kandung

7 3. HAPPY ( 30 ) Pertanyaan : Slide syarat orang tua angkat yang point g, suatu keluarga ada anak 3 boleh disimpangi atau tidak? apabila ada wasiat bahwa orang tua angkat telah ditunjuk oleh orang tua kandung untuk merawat anaknya. Jawaban : putusan pengadilan membolehkan orang tua yang telah memiliki anak lebih dari satu untuk mengadopsi anak dengan kondisi, anak-anak kandung mereka sudah berkeluarga dan tidak menggantungkan hidupnya kepada orang tuanya ( dalam hal ini anak-anak mereka sudah mampu hidup dan berpenghasilan sendiri ) maka orang tua tersebut dibolehkan untuk mengangkat anak adopsi 4. ATTA ( 25 ) Pertanyaan : Syarat point calan anak angkat point d jelaskan? perlindungan khusus yang seperti apa? Jawaban : perlindungan khusus yang diberikan seperti yang dilakukan oleh yayasan pengangkatan anak yang sah, maka dari itu perlindungan khusus tersebut akan dilakukan oleh yayasan tersebut. 5. SUKMA ( 38 ) Pertanyaan 1 : Bagaimana tolak ukur dari calon ortu angkat dianggap mampu? Pertanyaan 2 : Pengangkatan dengan tidak melalui lembaga/yayasan pengangkatan yang sah? Jawaban : pengangkatan tersebut dianggap ilegal dan tidak sah secara hukum karena tidak melalui lembaga atau yayasan yang sah, seperti yang diutarakan oleh menteri sosial terkait kasus Angeline bahwasanya pengangkatan yang seperti demikian adalah tidak sah karena tidak melalui prosedur yang sudah ditentukan ( dengan tidak lewat lembaga atau yayasan yang tidak sah ) maka terhadap masalah tersebut pengadopsi dapat dikenakan pasal 79 UU perlindungan anak. Tambahan Dalam hal pengangkatan anak, orang tua angkat juga berkewajiban memberitahu asal usul orang tua kandungnya ketika anak angkat tersebut sudah mulai beranjak dewasa. ( Bu Afifah ) Syarat syarat materail dan formil tersebut merupakan syarat kumulatif, yang apabila salah satu tidak terpenuhi maka pengangkatan anak tersebut dapat dikatakan ilegal. Karena pengangkatan anak merupakan salah satu tanggung jawab bagi calon orang tua angkat dan menyangkut masa depan anak tersebut. ( Bu Diah )