KELAYAKAN USAHA JASA KONSTRUKSI PERUMAHAN PADA PT. MINANG MAKASSAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KELAYAKAN USAHA JASA KONSTRUKSI PERUMAHAN PADA PT. MINANG MAKASSAR"

Transkripsi

1 KELAYAKAN USAHA JASA KONSTRUKSI PERUMAHAN PADA PT. MINANG MAKASSAR KURNIATI KARIM STIE Sakti Alam Kerinci Abstrak PT. Minang merupakan salah satu pengembang usaha jasa konstruksi di Kota Makassar. Dalam kegiatannya untuk mencapai tujuan perusahaan, maka banyak investasi yang ditanamkan oleh perusahaan ini dalam meningkatkan usahanya terutama dalam usaha perumahan. Oleh karena itu, pihak manajemen perlu melakukan tindakan dengan memperhatikan segala aspek untuk mengetahui kelayakan usaha. Aspek-aspek tersebut misalnya aspek teknik, aspek pemasaran, aspek lingkungan, aspek keuangan. Untuk mengetahui kelayakan usaha jasa konstruksi perumahan pada PT. Minang Makassar. Didasarkan pada penilaian kriteria investasi yakni net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR). Selanjutnya NPV = ( ,-) yang berarti negatif atau present value cash flow sebesar ,- lebih kecil dibandingkan dengan original investment sebesar ,.-. Sedangkan IRR = 10,08 % yang berarti lebih kecil dari interest rate pada lembaga-lembaga keuangan yaitu sebesar 11 %. Bahwa rencana proyek Perumahan layak untuk dijalankan berdasarkan penilaian kriteria investasi yaitu metode payback period. Dari analisis payback period diperoleh hasil PP = 0,9 tahun atau 9 bulan artinya periode pengembalian investasi yang ditanamkan lebih cepat dibanding umur investasi yang ditentukan yaitu 1 tahun. Kata kunci: Aspek teknik, Aspek pemasaran, Aspek lingkungan, dan Aspek keuangan. Abstract PT. Minang is one of the developers of construction services business in Makassar. In its activities to achieve the objectives of the company, then a lot of capital invested by the company in improving its business, especially in the housing business. Therefore, management needs to take action by taking into account all aspects to determine the feasibility of the business. These aspects eg technical aspects, marketing aspects, environmental aspects, and financial aspects. To determine the feasibility of construction of housing at PT. Minang Makassar. Based on the assessment of the investment criteria of net present value (NPV) and internal rate of return (IRR). Furthermore, NPV = ( , -) which means negative cash flow or the present value of. 18,761,261,261, - less than the original investment of 18,918,950,937,.-. While IRR = 10.08% which is smaller than the interest rate on financial institutions in the amount of 11%. Housing project plans that are eligible to run based on the evaluation criteria, namely investment payback period method. From the analysis of the results obtained PP payback period = 0.9 years or 9 months means that the payback period of the invested capital more quickly than the age specified investment is 1 year 31

2 Keywords: Technical aspects, Marketing aspects, Environmental aspects, and Financial aspects. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang penyederhanaan Perizinan Pembangunan Perumahan. Inpres itu akan dilanjutkan dengan paket kebijakan ekonomi ke XIII yang secara khusus mengatur perizinan pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Perizinan diutamakan untuk pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dari program pembangunan sejuta rumah, 70 persen ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Paket kebijakan pemerintah tentang penyederhanaan perizinan untuk mempercepat pembangunan rumah akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Paket kebijakan yang dimaksudkan untuk mengurangi jenis dan bentuk perizinan dari 33 jenis perizinan jadi 11 izin dan rekomendasi. Waktu yang diperlukan untuk mengurus perizinanpun ditargetkan berkurang dari hari menjadi 44 hari.. Perusahaan yang bergerak dalam usaha jasa konstruksi perumahan harus mampu untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dengan melihat peluang bisnis seperti permintaan pasar terhadap perumahan yang terus bertambah. Selain itu perusahaan juga harus menerapkan rencana strategi yang efektif dan efisien sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain dalam upaya mendirikan perumahan yang sehat dan layak huni. Jika hal ini diabaikan maka perusahaan akan mengalami kerugian besar atau kebangkrutan bahkan mengakibatkan bubarnya perusahaan. PT. Minang merupakan salah satu pengembang usaha jasa konstruksi di Kota Makassar. Dalam kegiatannya untuk mencapai tujuan perusahaan, maka banyak investasi yang ditanamkan oleh perusahaan ini dalam meningkatkan usahanya terutama dalam usaha perumahan. Oleh karena itu, pihak manajemen perlu melakukan tindakan dengan memperhatikan segala aspek untuk mengetahui kelayakan usaha. Aspek-aspek tersebut misalnya aspek teknik, aspek pemasaran, aspek lingkungan, aspek keuangan dan lainlain. Salah satu aspek yang memiliki peranan penting adalah aspek keuangan, yang dilakukan dengan menggunakan beberapa metode analisis tentang layak tidaknya suatu usaha sehingga dapat menguntungkan perusahaan. Aspek keuangan merupakan kunci dari suatu studi kelayakan. Dikatakan demikian karena sekalipun aspek lain tergolong layak, jika studi aspek keuangan memberikan hasil yang tidak layak, maka usaha tersebut akan ditolak karena tidak akan memberikan manfaat ekonomi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penulis mengangkat masalah pokok dalam penelitian ini yaitu Apakah usaha jasa konstruksi perumahan layak melakukan investasi perumahan di Makassar? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan 32

3 usaha jasa konstruksi perumahan pada PT. Minang Makassar. TINAJAUN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka Salah satu kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam memperoleh laba adalah dengan melakukan ekspansi atau perluasan usahanya. Perluasan usaha pada dasarnya merupakan suatu investasi yang mana dipandang dari segi perusahaan adalah penanaman modal pada saat sekarang dengan pertimbangan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Investasi secara umum diartikan sebagai keputusan mengeluarkan dana pada saat sekarang untuk membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil dan sebagainya) atau aktiva keuangan (saham, obligasi, reksadana, wesel dan sebagainya) dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Menurut William F.Sharfe terjemahan Kasmir dan Jakfar (2003:7) mengemukakan bahwa: Investasi adalah mengorbankan dollar sekarang untuk dollar yang akan datang. Sedangkan menurut Kamir dan Jakfar (2003:8) Investasi dapat diartikan penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Memperhatikan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa investasi adalah pengeluaran untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang dengan tujuan untuk menghasilkan keluaran barang atau jasa agar dapat diperoleh manfaat yang lebih besar di masa yang akan datang. Investasi dapat pula diartikan penanaman modal dalam kegiatan yang 33 memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman modal yang ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu, baik bersifat fisik ataupun nonfisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan, jembatan, pembangunan gedung, serta proyek penelitian dan pengembangan. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi menurut Husnan dan Suwarsono (1999:5) diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa, dan lain sebagainya. Untuk mendanai suatu kegiatan usaha, maka biasanya diperlukan dana yang relatif besar. Perolehan dana dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang ada seperti modal sendiri dan/atau modal pinjaman. Modal pinjaman adalah modal yang diperoleh dari pinjaman luar perusahaan yang pengembaliannya pada jangka waktu tertentu dengan dikenai beban bunga. Lain halnya dengan modal sendiri yaitu modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan berupa penerbitan saham atau laba ditahan tanpa adanya beban bunga, melainkan pembayaran deviden apabila ada keuntungan perusahaan. Keputusan investasi untuk berbagai usaha sangat penting dipertimbangkan, maka perlu adanya analisis terhadap rencana investasi. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat skala prioritas terhadap investasi yang memungkinkan akan memberikan hasil terbaik atau dengan kata lain investasi yang mempunyai kelayakan yang tinggi. Namun demikian, berhasil tidaknya investasi dibutuhkan perkiraan

4 atau analisa mengenai aktiva tetap tersebut antara lain: a. Pendapatan yang akan diterima dalam setiap periode. b. Umur ekonomis tiap aktiva c. Besarnya dana yang dikeluarkan sehubungan dengan pembelian aktiva. 1. Studi Kelayakan Usaha Studi kelayakan usaha artinya penelitian yang dilakukan untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar. Dengan kata lain, bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan non-finansial sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Untuk menentukan layak tidaknya suatu usaha dapat dilihat atau ditinjau dari berbagai aspek. Setiap aspek untuk dapat dikatakan layak harus memiliki suatu standar nilai tertentu, namun keputusan penilaian tidak hanya dilakukan pada salah satu aspek saja. Penilaian untuk menentukan kelayakan harus didasarkan kepada seluruh aspek yang akan dinilai nantinya. Aspek-aspek yang dinilai dalam studi kelayakan usaha meliputi: aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis/operasional, aspek manajemen, aspek ekonomi dan sosial serta aspek dampak lingkungan. Untuk menilai semua aspek ini perlu dibentuk semacam team yang terdiri dari orangorang yang berasal dari berbagai bidang keahlian. Studi kelayakan usaha merupakan gambaran kegiatan usaha yang direncanakan sesuai dengan kondisi, potensi serta peluang yang tersedia dari berbagai aspek. Adapun 34 aspek-aspek yang terdapat pada studi kelayakan usaha antara lain: a. Aspek pemasaran b. Aspek teknis dan teknologis c. Aspek organisasi atau manajemen d. Aspek keuangan 2. Konsep Arus Kas Dalam proses mengkaji kelayakan usaha dari aspek finansial, pendekatan konvensional yang dilakukan adalah dengan menganalisis perkiraan arus kas masuk dan arus kas keluar. Kasmir dan Jakfar (2003 : 145) mendefinisikan bahwa: Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan beberapa uang yang keluar (cash out) serta jenisjenis biaya yang dikeluarkan. Dapat pula diartikan bahwa arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar perusahaan mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut. Laporan arus kas memberikan gambaran mengenai jumlah dana yang tersedia setiap saat yang dapat dipakai baik berbagai kebutuhan operasional perusahaan termasuk misalnya investasi, juga memuat jumlah pemasukan dan pengeluaran yang disusun dengan menelusuri dan mengkaji laporan laba rugi (income statement) dan lembaran neraca (balance sheet). Dalam cash flow semua data pendapatan yang diterima dan biaya yang dikeluarkan baik jenis maupun jumlahnya diestimasi sedemikian rupa, sehingga menggambarkan pemasukan dan pengeluaran dimasa yang akan

5 datang. Kelebihan arus kas masuk terhadap arus kas keluar merupakan saldo yang akan ditahan perusahaan. Dalam penilaian suatu investasi sering digunakan cash flow sebagai dasar penilainya sebab akan menghasilkan keuntungan tambahan bagi perusahaan yang dapat digunakan kembali untuk menambah jumlah dana. 3. Metode Penilaian Investasi Pada hakikatnya terdapat beberapa metode penilaian investasi yang secara garis besarnya digolongkan dalam dua bagian yaitu non discounted cash flow method yaitu suatu penilaian yang tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang (time value of money) dan discount cash flow method adalah suatu metode analisis yang digunakan dengan memperhitungkan nilai waktu dari uang ( time value of money). Konsep nilai waktu dari uang tersebut didiskontokan atas dasar tingkat bunga yang berlaku (cost of capital). Konsep nilai waktu dari uang menganggap bahwa nilai uang pada waktu yang berbeda adalah tidak sama. Hal ini disebabkan adanya faktor yang dapat diperoleh manfaatnya dengan mengoperasikan uang itu selama periode waktu tersebut. Metode-metode penilaian investasi yang sering digunakan untuk menilai suatu kelayakan usaha/proyek antara lain melalui pendekatan payback period (PP), average rate of return (ARR), net present value (NPV), internal rate of return (IRR), dan profitability indek (PI). Penggunaan metode penilaian investasi tidak berarti semuanya harus digunakan. Tidak satu pun metode yang diterima secara univesal sebagai yang paling bermanfaat dalam setiap 35 keadaan. Masing-masing metode ini mempunyai kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu, untuk memutuskan metode mana yang akan digunakan, tergantung pada metode mana yang paling tepat atau sesuai dengan kepentingan penilaian suatu kelayakan usaha. a. Metode Payback Period (PP) Sabardi (1995:205) mengemukakan bahwa Payback period adalah periode waktu yang dibutuhkan aliran kas kumulatif yang diharapkan dari suatu proyek investasi untuk mengamankan aliran kas mulamula. Sedangkan Sutrisno (2003:144) mengemukakan bahwa: Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas yang diterima. Dari asumsi diatas dapat diartikan bahwa payback period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal suatu investasi yang dihitung dari arus kas bersih. Dengan demikian, payback period ini mengukur rapidity kembalinya investasi bukan mengukur profitability. Dalam menghitung payback period laba yang digunakan adalah laba tunai atau cash flow. Arus kas bersih adalah selisih antara pendapatan ( revenue) dan pengeluaran ( expense) per tahun. Payback period biasanya dinyatakan dalam jangka waktu per tahun. b. Metode Net Present Value (NPV) Dengan diketahuinya kelemahan-kelemahan yang ada pada metode payback period, maka munculah metode lain yaitu metode net present value (NPV). Menurut Sutrisno (2003:45) bahwa: Net present value (NPV) adalah selisih antara nilai sekarang dari cash flow dengan nilai

6 sekarang dari investasi. Sedangkan Halim (2003:136) menyatakan bahwa: Net present value merupakan metode yang dipakai untuk menilai rencana proyek investasi yang mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Sehingga cash flow yang dipakai adalah cash flow yang telah didiskontokan atas dasar cost of capital perusahaan / interest rate / required rate of return yang diinginkan. c. Metode Internal Rate of Return (IRR) Halim (2003:140) mendefinisikan bahwa: Internal rate of return adalah tingkat bunga yang dapat menjadikan NPV sama dengan nol, karena present value dari cash flow pada tingkat bunga tersebut sama dengan internal investasinya. Lain halnya dengan Soeharto (2001: 102) bahwa Internal rate of return (IRR) adalah tingkat pengembalian yang menghasilkan NPV arus kas masuk sama dengan NPV arus kas keluar. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa internal rate of return merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern dimana metode ini juga memperhitungkan nilai waktu dari uang, sehingga cash flow yang digunakan telah didiskontokan atas dasar cost of capital / interest rate / required rate of return. B. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang dapat diajukan adalah: Diduga bahwa usaha jasa konstruksi perumahan belum layak untuk dijalankan pada PT. Minang Makassar METODOLOGI PENELITIAN A. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data melalui dokumen-dokumen perusahaan yang mempunyai kaitan erat dengan pokok masalah yang dikemukakan seperti proyeksi cash flow dan investasi awal. 2. Wawancara, yaitu mengunjungi perusahaan dan melakukan dialog secara langsung dengan pimpinan maupun staf yang memiliki pengetahuan tentang ruang lingkup perusahaan serta yang ada relevansinya dalam penelitian ini. 3. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung pada PT. Minang di Makassar. B. Teknik Analisis Data Dengan mengacu pada masalah pokok yang dikemukakan dan tujuan yang diharapkan serta hipotesis yang digunakan dalam batasan kajian penelitian ini, maka metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan memanfaatkan metode penilaian investasi, yaitu: 1. Metode Payback Period (PP) a. Metode Payback period jika cash flow pertahun jumlahnya sama. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: OI Dimana: Payback period = x 1Tahun 36

7 OI = Original investment atau investai awal CF = Cash flow tahunan b. Metode Payback period jika cash flow pertahun jumlahnya berbeda. Rumusnya adalah: a - b Dimana : Payback period = n x 1Tahun n = Tahun terakhir dimana c -jumlah b cash flow masih belum bisa menutup original invesment a = Jumlah original invesment b = Jumlah kumulatif cash flow pada tahun ke- n c = Jumlah kumulatif cash flow pada tahun ke n Metode Net Present Value (NPV) a. Metode net present value (NPV) jika cash flow setiap tahun jumlahnya berbeda. Rumus: Dimana: CF 1,CF 2,CF 3,CF n = Cash flow tahun 1,2,3 sampai ke-n i = Cost of capital / interest rate / required rate of return n = Umur proyek investasi OI = Original investment b. Metode Net present value jika cash flow setiap tahunnya sama. Rumus: NPV = (Cash Flow x Discount factor) Original Investment 3. Metode Internal Rate of Return (IRR) Rumus internal rate of return (IRR) adalah: NPV = 0 = (Cash Flow x Discount factor) Original Investment Langkah-langkah untuk menentukan IRR sebagai berikut: a. Hitung present value dan cash flow yang dihasilkan dengan rencana proyek investasi tersebut dengan menggunakan interest rate yang dipilih secara sembarang. b. Bandingkan hasil perhitungan point 1 dengan nilai OI-nya. Jika hasilnya negatif, cobalah dengan interest rate yang lebh kecil. Sedangkan jika hasilnya positif cobalah dengan interest rate yang lebih besar. c. Lanjutkan langkah point 2 di atas sampai present value-nya mendekati OI (=selisih present value dengan original investment = -1 dan +1) d. Menghitung tingkat diskonto dari rencana proyek investasi tersebut dengan teknik interpolasi. 37

8 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PT. Minang Makassar dalam kegiatan operasionalnya memiliki beberapa usaha/proyek investasi usaha jasa konstruksi perumahan. Pelaksanaan konstruksi proyek Perumahan direncanakan selama 8 bulan, mulai pada bulan April tahun 2014 dan berakhir pada bulan Nopember tahun 2014 dengan memiliki umur investasi yaitu selama 1 tahun. 1. Aspek Keuangan Perusahaan a) Perkiraan investasi Perkiraan investasi pada proyek Perumahan merupakan keseluruhan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh PT. Minang Makassar untuk membiayai proyek tersebut. Adapun total perkiraan investasi pada proyek Perumahan tahun 2014 adalah sebesar ,- Tabel 1. Perkiraan Investasi Proyek Perumahan Tahun 2014 Uraian Total () A. Initial Investment - Tanah B. Modal kerja - Angsuran Pokok Bank - Biaya bunga Bank - Biaya Administrasi Bank - Biaya Operasi & Pemeliharaan Jumlah Sumber : PT. Minang Makassar data diolah, Tahun 2014 b) Biaya Operasi dan Pemeliharaan Biaya operasi dan pemeliharaan untuk proyek Perumahan didasarkan pada data proyeksi cash flow, maka dapat secara jelas dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2. Biaya Operasi dan Pemeliharan Proyek Tahun 2014 Uraian Total () Biaya Pra Konstruksi Utility Fasum/Fasos Konstruksi Keamanan Proyek Pemecahan Sertifikat Administrasi & Marketing Over Head Jumlah Sumber : PT. Minang Makassar data diolah, Tahun 2014 c) Sumber pembiayaan Untuk memenuhi kebutuhan investasi maka sumber pembiayaan pada proyek Perumahan berasal dari pinjaman (kredit) bank. Pinjaman yang diperoleh dari bank sebagai modal kerja adalah sebesar RP ,- dengan pengembalian bunga sebesar ,- dan biaya administrasi bank sebesar ,-. Modal kerja ini digunakan pada awal proyek dan selanjutnya 38

9 sumber pembiayaan berasal dari ,-. rencana penjualan (pendapatan) sebesar d) Perkiraan pendapatan Perkiraan pendapatan yang akan sebesar ,- dengan proyeksi penerimaan sebagai berikut: diperoleh oleh PT. Minang Makassar Tabel 3. Perkiraan Pendapatan Proyek Perumahaan Tahun 2014 Uraian Total () Uang Muka KPR Jumlah Sumber : PT. Minang Makassar data diolah, Tahun 2014 Berdasarkan perkiraan pendapatan a) Analisis Kelayakan Berdasarkan tersebut diperoleh aliran kas (cash flow) Metode Payback Period (PP) untuk proyek Perumahan tahun Payback period adalah suatu 2. Analisis Kriteria Investasi periode yang diperlukan untuk dapat Analisis kriteria investasi menutup kembali pengeluaran investasi merupakan perhitungan untuk dengan menggunakan aliran kas bersih menentukan mengenai layak tidaknya usaha/proyek yang dijalankan. Adapun kriteria layak tidaknya usaha/proyek Perumahan pada PT. Minang Makassar atau net cash flows. Atau dengan kata lain, payback period menggambarkan panjangnya waktu yang diperlukan agar dana yang dikeluarkan pada suatu diantaranya dapat dilihat dengan investasi dapat diperoleh kembali menggunakan metode-metode sebagai seluruhnya. berikut: Payback Period = x 1 Tahun = 0,9 Tahun Berdasarkan hasil perhitungan metode payback period, maka payback period dari investasi yang diusulkan dari waktu pengembalian investasi yang ditentukan. b) Metode Net Present Value (NPV) adalah selama 9 bulan. Artinya, Metode ini digunakan payback period lebih pendek jangka waktunya dari waktu yang disyaratkan berdasarkan pada time value of money, dengan demikian arus kas bersih yang yaitu 1 tahun, sehingga dapat didiskontokan atas dasar biaya modal disimpulkan bahwa: proyek Perumahan (cost of capital) atau rate of return yang layak untuk dijalankan karena diinginkan. pengembalian investasinya memiliki waktu yang lebih cepat dibandingkan Untuk mengetahui layak tidaknya proyek Perumahan dengan, maka dapat dihitung sebagai berikut: NPV = (Cash Flow x discount factor) Original Invesment = ( x 0,9009) = ( ) 39

10 Berdasarkan hasil perhitugan NPV diatas, menunjukkan bahwa proyek Perumahan belum layak untuk dilanjutkan, karena nilai NPV-nya negatif dengan discount factor sebesar 11 %. Discount factor/interest rate didasarkan pada bunga deposito yang berlaku di lembaga-lembaga keuangan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa dana yang diinvestasikan sebesar ,.- dalam proyek tersebut dapat menghasilkan present value cash flow sebesar. c) Analisis Kelayakan Berdasarkan Metode Internal Rate of Return (IRR) Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang present value (PV) dari arus kas yang diharapkan di masa akan datang atau penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi awal. Untuk mempermudah perhitungan dapat digunakan tabel present value sebagai berikut: ,- Tabel 4. Perhitungan internal rate of return Tahun Cash flow Interest rate 10 % Present value Interest rate 11% Present value Total present value Original Investment NPV 0, , ( ) Sumber : Data diolah, Tahun 2014 Tabel 5. Perhitungan interpolasi berbasis 11 % Selisih interest Selisih present value Selisish present value dengan OI 10 % 11% % RP Sumber : Data diolah, Tahun IRR = 10 + x 1 % = 10 % + 0,08 = 10,08 % Berdasarkan perhitungan diatas, maka diperoleh IRR sebesar 10,08 % artinya proyek Perumahan Lokasi samping Polda pada PT.Minang Makassar belum layak nuntuk dijalankan karena IRR < required rate of return. Atau dengan kata lain IRR lebih rendah dari standar bunga yang ada di 40

11 lembaga-lembaga keuangan, yaitu di atas 11 %. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Bahwa rencana proyek Perumahan belum layak untuk dijalankan. Hal ini didasarkan pada penilaian kriteria investasi yakni net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR). Selanjutnya NPV = ( ,-) yang berarti negatif atau present value cash flow sebesar ,- lebih kecil dibandingkan dengan original investment sebesar ,.-. Sedangkan IRR = 10,08 % yang berarti lebih kecil dari interest rate pada lembagalembaga keuangan yaitu sebesar 11 %. 2. Bahwa rencana proyek Perumahan layak untuk dijalankan berdasarkan penilaian kriteria investasi yaitu metode payback period. Dari analisis payback period diperoleh hasil PP = 0,9 tahun atau 9 bulan artinya periode pengembalian investasi yang ditanamkan lebih cepat dibanding umur investasi yang ditentukan yaitu 1 tahun. DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki Pokok-pokok analisa laporan keuangan. Yogyakarta: BPFE. Fabozzi, Frank J, Manajemen investasi. Jakarta: Salemba Empat. Halim, Abdul, Analisis investasi. Jakarta: Salemba Empat. Haming, Murdifin dan Salim Basalamah Studi kelayakan investasi proyek dan bisnis. Jakarta: PPM. Husnan, Suad, & Suwarsono, Studi kelayakan proyek. Yogyakarta: AMP YKPN. Ibrahim, Yacob, Studi Kelayakan Bisnis (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Ilyas, Baharuddin dan Muhammad Arif Tiro Metodologi penelitian untuk ilmu-ilmu sosial dan ekonomi (Cetakan Pertama). Makassar: Andhira Phublisher. Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: KENCANA. Sabardi, Agus Manajemen Keuangan (Cetakan Kedua). Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Sawir, Agnes Analisa kinerja keuangan dan perencanaan kinerja perusahaan (Cetakan Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Soeharto, Iman Manajemen Proyek dari konseptual sampai operasional (Cetakan Ketiga). Jakarta: Erlangga Manajemen kelayakan proyek industri. Jakarta: Erlangga. Soehartono, Irawan Metode penelitian sosial. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sutrisno, Manajemen keuangan ( teori, konsep dan apliskasi). Yoyakarta, Ekonisia. 41

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia. ABSTRACT SAHDIANNOR,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil Manajemen Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP ( Studi Pada PT Pion Berkah Sejahtera )

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP ( Studi Pada PT Pion Berkah Sejahtera ) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP ( Studi Pada PT Pion Berkah Sejahtera ) Ahmad Fakhruddin Busthomy Muhammad Saifi Zahroh ZA. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang Email : fakhruddinmedjaya@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

Materi 7 Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Materi 7 Metode Penilaian Investasi Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai 1 2 Metode Penilaian 1.

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi

Metode Penilaian Investasi Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai Metode Penilaian Metode periode

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu Hellen Mayora Violetha (2014) Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kelayakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang digunakan dalam analisa dan pembahasan penelitian ini satu persatu secara singkat dan kerangka berfikir

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Provisioning Provisioning (Quickguide Standar Instalasi PT-1) adalah proses penyediaan suatu layanan jaringan FTTH (Fiber To The Home) yang mencakup persiapan material, aksesoris

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The aim of this research is to explore the feasibility of potato plantation project. From the finance point of view, Capital Budgeting Method will be suitable to be used as a measurement for the

Lebih terperinci

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-15 Budget Modal (capital budgetting) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Pengertian Penganggaran

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena memerlukan dana dalam jumlah yang besar dan tertanam dalam jangka waktu

BAB I PENDAHULUAN. karena memerlukan dana dalam jumlah yang besar dan tertanam dalam jangka waktu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, selalu terdapat aktiva tetap untuk menjalankan operasinya. Aktiva tetap mempunyai kedudukan yang penting dalam perusahaan karena memerlukan

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk) ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk) Aditya Satriawan Topowijono Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

Pendahuluan. Prosedur Capital Budgeting atau Rencana Investasi

Pendahuluan. Prosedur Capital Budgeting atau Rencana Investasi Pendahuluan Suatu program capital budgeting atau rencana investasi yang baik membutuhkan beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam proses pengambilan keputusan. Langkah-langkah tersebut adalah : 1) Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA Henny Ramadhani Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : Ramadhani.henny@rocketmail.com

Lebih terperinci

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Menurut Ibrahim H.M.Y (2003) menyatakan bahwa biaya investasi adalah biaya yang diperlukan dalam pembangunan suatu proyek, yang terdiri dari

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) A. Dasar Dasar Proyek 1. Batasan Proyek Clive Gray mendifinisikan proyek sebagai kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada penerbit dan percetakan buku TK, CV. Pakar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada penerbit dan percetakan buku TK, CV. Pakar BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada penerbit dan percetakan buku TK, CV. Pakar 99 yang berlokasi di Jln. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 82 Sengon - Jombang

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment machine, and the feasibility of the investment. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment machine, and the feasibility of the investment. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The initial goal of the company is to maintain the continuity of the business in order to survive in the global competition. This study aimed to assess the feasibility of using the investment

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik) ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik) Anandhayu Mahatma Ratri Moch. Dzulkirom Achmad Husaini Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

ANALISIS RENCANA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP PERLUASAN USAHA PADA PT. TASPI TRD COY DI KOTA MAKASSAR

ANALISIS RENCANA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP PERLUASAN USAHA PADA PT. TASPI TRD COY DI KOTA MAKASSAR ANALISIS RENCANA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP PERLUASAN USAHA PADA PT. TASPI TRD COY DI KOTA MAKASSAR SUDIRMAN ABDI Fakultas Agama Islam Universitas Indonesia Timur Makassar Jl. Rappocini Raya No. 171-173

Lebih terperinci

Silvia Maysaroh Moch. Dzulkirom AR Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK

Silvia Maysaroh Moch. Dzulkirom AR Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK PENERAPAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Kasus pada PT. Pabrik Es Wira Jatim Unit Pabrik Es Kasri Pandaan) Silvia Maysaroh Moch. Dzulkirom AR Devi Farah

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XII. Penganggaran Modal (Capita l Budgeting) i 1. Pengantar Investasi aktiva tetap merupakan salah satu investasi yang mendapat perhatian karena jangka waktu pengembalian biasanya lebih dari satu tahun,

Lebih terperinci

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING (Studi Kasus Pada Po. Pion Transport Malang)

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING (Studi Kasus Pada Po. Pion Transport Malang) EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING (Studi Kasus Pada Po. Pion Transport Malang) Arief Budiman Nengah Sudjana Raden Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 2 KERANGKA STRATEGIK KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL Keputusan penganggaran modal harus dihubungkan dengan perencanaan strategi perusahaan

Lebih terperinci

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi PENILAIAN INVESTASI I. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman (pengeluaran) modal (uang) waktu sekarang yang hasilnya baru diketahui diwaktu kemudian. Bentuk investasi dibedakan. Berdasarkan asset

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA Santi Nurjanah PT Dagang Jaya Jakarta Jln. Seni Budaya Raya, No.10, Jelambar Baru, Jakarta Barat 11460 potter_251289@yahoo.com ABSTRACT The

Lebih terperinci

BAB 14. Keputusan Investasi & Penganggaran Modal. Ekonomi Manajerial Manajemen

BAB 14. Keputusan Investasi & Penganggaran Modal. Ekonomi Manajerial Manajemen 1 BAB 14 Keputusan Investasi & Penganggaran Modal Ekonomi Manajerial Manajemen 2 PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Capital Budgeting. Capital budgeting meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

Lebih terperinci

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) ARR dapat dihitung dengan dua cara : 1. ARR atas dasar Initial Invesment NI ARR = ----------- x 100 % Io dimana : NI = Net Income (keuntungan netto rata-rata tahunan)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. ABSTRAK Dalam memasuki era globalisasi, Indonesia dituntut untuk mempersiapkan dirinya agar dapat bersaing khususnya dalam bidang ekonomi. Perekonomian Indonesia sekarang dapat dikatakan sudah mulai meningkat

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback period, Net present value, Internal Rate of Return, Profitability indeks.

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback period, Net present value, Internal Rate of Return, Profitability indeks. ABSTRACT This research aimed to assess whether a proposed investment or business development is not feasible based on the results of the analysis using the method of capital budgeting. The method used

Lebih terperinci

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. Untuk mempertahankan eksistensinya, suatu perusahaan harus mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terkait penulisan skripsi ini, ada beberapa penulis terdahulu yang telah melakukan penelitian yang membahas berbagai persoalan mengenai analisis kelayakan usaha. Adapun skripsi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu A. Pengertian Capital Budgeting Definisi Capital Budgeting menurut Bambang Riyanto (hal 121, thn 1995) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL Sumiati dan Toto Sugiharto Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Lahan tidur merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan untuk dapat mengembangkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu BAB II INVESTASI II.1. Definisi Investasi Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu mempunyai harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Penganggaran Modal Payback periode Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Perbandigan NPV dan IRR

Manajemen Keuangan. Penganggaran Modal Payback periode Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Perbandigan NPV dan IRR Manajemen Keuangan Modul ke: Penganggaran Modal Payback periode Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Perbandigan NPV dan IRR 06 Fakultas Ekonomi Septiani Juniarti, SE.MM Program Studi

Lebih terperinci

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo 2

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo   2 ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN DI GORONTALO (Studi Kasus pada Perumahan Mutiara Indah, Perumahan Graha Aziziyah Permai dan Perumahan Anggrindo 2) Laily Kadriyati Podungge 1), Mohammad Yusuf Tuloli

Lebih terperinci

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry)

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry) RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry) BIAYA MODAL ( THE COST OF CAPITAL ) Biaya modal mewakili perkiraan tingkat pengembalian

Lebih terperinci

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 5 Penganggaran Modal M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Investasi Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi perusahaan untuk membeli barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan

BAB VI ASPEK KEUANGAN. proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP UNTUK MELAKUKAN EKSPANSI EKSPOR BAGI UMKM

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP UNTUK MELAKUKAN EKSPANSI EKSPOR BAGI UMKM ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP UNTUK MELAKUKAN EKSPANSI EKSPOR BAGI UMKM Herbowo Sulaiman Muhammad Saifi Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP MAKALAH Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Manajemen Keuangan 1 + Asistensi Dosen Pengampu : M. Aris Safi i, M.E.I Disusun oleh: 1. Risva Aggraeni (2013115088)

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, fixed asset investment. vii

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, fixed asset investment. vii ABSTRACT This study describes the application of Capital Budgeting analysis to determine and assess the feasibility of fixed asset investment plan that will be carried CV. Qolbu Tamajaya form of additional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Penerapan Teknik Capital Budgeting Untuk Menilai Kelayakan Investasi Aktiva Tetap: Studi pada PT Nusantara Inti Corpora, Tbk.

Analisis Penerapan Teknik Capital Budgeting Untuk Menilai Kelayakan Investasi Aktiva Tetap: Studi pada PT Nusantara Inti Corpora, Tbk. ABSTRACT Analysis The Application of Capital Budgeting Techniques to Assess The Feasibility of Fixed Assets Investment: Study on PT Nusantara Inti Corpora, Tbk. The main objective of the company is to

Lebih terperinci

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI BAB V KEPUTUSAN INVESTASI A. Tujuan Kompetensi Khusus Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa mampu: Memahami Pentingnya Keputusan Investasi Mampu Menghitung Cash Flow Proyek Investasi Memahami

Lebih terperinci

Handout Manajemen Keuangan

Handout Manajemen Keuangan Handout Manajemen Keuangan CAPITAL BUDGETING TECHIQUES 1 PENDAHULUAN Setelah penentuan informasi arus kas relevan yang dibutuhkan dalam membuat keputusan penganggaran modal dilakukan, langkah selanjutnya

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ATAS RENCANA PENAMBAHAN AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ATAS RENCANA PENAMBAHAN AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ATAS RENCANA PENAMBAHAN AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING (Studi pada Perusahaan Indah Cemerlang Singosari-Malang) Fitri Aprilia Kurniawati Darminto

Lebih terperinci

TIME VALUE OF MONEY DAN NET PRESENT VALUE (NPV)

TIME VALUE OF MONEY DAN NET PRESENT VALUE (NPV) TIME VALUE OF MONEY DAN NET PRESENT VALUE (NPV) Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Dosen Pengampu : Prof. Dr. Amries Rusli Tanjung, MM. Ak. Disusun Oleh Kelompok I : RADILLA WIDYASTUTI WARDALIANI RIZQA ANITA

Lebih terperinci

Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan

Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan nasional menuju terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan yaitu

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

Investasi dalam aktiva tetap

Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Secara konsep Investasi dalam aktiva tetap tidak ada perbedaan dengan Investasi dalam aktiva lancar Perbedaannya terletak pada waktu dan cara perputaran

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING JENIS INVESTASI FINANCIAL ASSET (Saham, Obligasi dst) RIIL ASSET (Property, Machine, dst) PRODUCT DERIVATE (Reksadana, Bursa Valas,Bursa Komoditas) COMBINATION Pengertian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir metode penelitian merupakan kerangka berpikir yang terdiri langkah-langkah penelitian yang disusun sebagai acuan penelitian. Diagram alir diperlukan agar penyusunan

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN 6.1. Kebutuhan Investasi Tahun ke-0 Dalam menjalankan usaha ini, FVN melakukan investasi awal sebesar Rp 100.000.000,- sebelum masuk ke tahun pertama. FVN perlu membeli semua kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IX Analisis Keputusan Investasi Modal

BAB IX Analisis Keputusan Investasi Modal BAB IX Analisis Keputusan Investasi Modal A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa bisa menganalisis untuk keputusan investasi modal 2. Khusus : Mahasiswa memahami dan dapat melakukan analisis keputusan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik perusahaan besar maupun kecil terpacu untuk bersaing mendapatkan laba yang semaksimal mungkin guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini, setiap perusahan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan yang tepat agar dapat mempertahankan

Lebih terperinci

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005 METODE PENILAIAN INVESTASI Jakarta, 20 Oktober 2005 Outline Accounting/Average Rate of Return Payback Period Net Present Value Profitability Index Internal Rate of Return 2 Pendahuluan Penilaian investasi:

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost memegang peranan yang penting. Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai

Lebih terperinci

TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS. Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427)

TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS. Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427) TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427) Prian priyatna putra (0113u254) Shinta achadya (0113u248) Kelas D FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka 1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi

Lebih terperinci

Contoh Soal dan Pembahasan Internal Rate of Return (IRR)

Contoh Soal dan Pembahasan Internal Rate of Return (IRR) Contoh Soal dan Pembahasan Internal Rate of Return (IRR) Aplikasi IRR, arus kas setiap tahun jumlahnya sama. Soal 1 : Suatu pabrik mempertimbangkan ususlan investasi sebesar Rp. 13.. tanpa nilai sisa dapat

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value and Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value and Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT PT. Dollar Super Plastin is one of manufacturing companies which engaged in the manufacture of plastics and as a distributor. Company today wants to invest capital in the form of a new branch

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci