BAB II TINJAUAN DATA Pengertian dan sejarah perkembangan kantor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN DATA Pengertian dan sejarah perkembangan kantor"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN DATA 2.1 Tinjauan Umum Kantor Pengertian dan sejarah perkembangan kantor Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kantor adalah balai (gedung, rumah, ruang) tempat mengurus suatu pekerjaan atau juga disebut tempat bekerja. 3 Ada beberapa pengertian kantor lainya secara statis menurut beberapa ahli diantaranya yaitu : a. Menurut Moekijat(1997:3), kantor adalah setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha, dengan nama apapun juga tempat tersebut mungkin diberikan. b. Prajudi Atmosudirjo (1982:25),kantor adalah unit organisasi terdiri atas tempat, staf personel dan operasi ketatausahaan guna membantu pimpinan. c. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kantor adalah balai (gedung, rumah, ruang) tempat mengurus suatu pekerjaan atau juga disebut tempat bekerja. 4 Dalam bahasa inggris office memiliki makna yaitu: tempat memberikan pelayanan (service), posisi, atau ruang tempat bekerja. Sedangkan secara praktis, kantor merupakan tempat orang-orang melakukan kegiatan atau aktivitas yang 3 Wikipedia, 2 April April

2 berhubungan dengan pelayanan berbagai keterangan pada yang membutuhkannya. Akan tetapi dengan perkembangan yang pesat pada bidang teknologi dewasa ini, kantor pun berkembang, kantor bukan lagi menjadi sekedar tempat, melainkan sebagai sarana kegiatan penyediaan informasi guna menunjang kemudahan pelaksanaan tugas di segala bidang. Jadi kantor saat ini merupakan pusat pelayanan dan pusat informasi dari kegiatan perusahaan dan organisasi Fungsi kantor Menurut Mills, fungsi kantor (pekerjaan yang dilakukan) yakni sebagai berikut: a. Menerima Informasi (to receive information) Menerima informasi dalam bentuk surat, panggilan telepon, pesanan, faktur dan laporan mengenai berbagai kegiatan bisnis. b. Merekam dan menyimpan data-data serta informasi (to record information) Tujuan pembuatan rekaman adalah menyiapkan informasi sesegera mungkin apabila manajemen meminta informasi tersebut. Beberapa rekaman (record) diminta untuk disimpan menurut hukum, atau disimpan untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam perencanaan dan pengendalian perusahaan seperti rician negosiasi, transaksi, korespondensi, pesanan, faktur atau ringkasan rincian seperti laporan keuangan, laporan persediaan, dll. 5 Noprijon/Tahun

3 c. Mengatur Informasi (to arrange information) Informasi yang diakumulasi oleh kantor jarang dalam bentuk yang sama layaknya ketika diberikan, seperti mengumpulkaninformasi dan sumber-sumber yang berbeda dan membuat perhitungan/pembukuan. Kantor bertanggungjawab memberikan informasi dalam bentuk terbaik dalam melayani manajemen, seperti penyiapan faktur/kuitansi, penetapan harga, akuntansi, laporan keuangan, dll. d. Memberi Informasi (to give information) Bila manajemen diminta sejumlah informasi yang diperlukan, kantor memberikan informasi tersebut dari rekaman yang tersedia. Sebagian informasi yang diberikan bersifat rutin, sebagian bersifat khusus. Informasi-informasi tersebut diberikan baik secara lisan maupun tulisan. Contoh informasi tersebu adalah pesanan, anggaran, faktur/kuitansi, laporan perkembangan, laporan keuangan, dll. e. Melindungi Aset (to safeguard assets) Selain empat fungsi di atas, masih ada fungsi lain dari kantor yaitu mengamati secara cermat berbagai kegiatan dalam perusahaan seperti diperlihatkan di dalam rekaman dan mengantisipasi segala hal yang tidak menguntungkan yang mungkin terjadi. Misalnya melaporkan adanya kekurangan persediaan, melaporkan adanya sejumlah utang yang mungkin tidak terbayar saat akan jatuh tempo, rekaman vital seperti kontrak besar harus dilindungi secara tepat, uang tunai harus disimpan di dalam lemari besi maupun di dalam bank. Kantor harus berhati-hati terhadap makna rekaman dan memperhatikan dengan segera hal-hal yang memerlukan tindakan manajemen. 10

4 Kelima fungsi tersebut harus dilaksanakan dalam setiap organisasi. Di dalam perusahaan kecil yang hanya dikendalikan oleh satu orang, pelayanan kantor secara terpisah (desentralisasi) mungkin tidak diperlukan. Akan tetapi, di dalam perusahaan besar dan kompleks, direktur pengelola tidak dapat menangani secara pribadi semua fakta yang berhubungan dengan perusahaan sehingga kantor besar atau kompleks harus memenuhi fungsi tersebut Jenis-jenis kantor kantor sering di bagi menjadi dua jenis tipe kantor yakni: a. Kantor yang besar (kantor pusat) b. Kantor-kantor lainya (kantor cabang) Pernikahan Pengertian pernikahan Beberapa pengertian dari pernikahan: a. Berdasarkan kamus Webster s Revised Unabridge Wedding, pernikahan memiliki definisi, yaitu acara sosial dimana di tampilkan upacara pernikahan, kegiatan menikah, dan orang-orang yang berpesta dalam sebuah pernikahan. b. Menurut The Devil s Dictionary, pernikahan adalah sebuah upacara dimana dua orang berjanji untuk menjadi satu dan untuk saling mendukung. c. Menurut Wikipedia, Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang di rayakan atau di laksanakan oleh dua orang dengan maksud mensahkan suatu ikatan. 11

5 Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan fariasi antar bangsa, suku satu dan yang lain pada satu bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial. Penggunaan adat atau aturan tertentu kadang-kadang berkaitan dengan aturan atau hukum agama tertentu pula. Pengesahan secara hukum suatu perniklahan biasanya terjadi pada saat dokumen tertulis yang mencatatkan pernikahan di tanda tangani. Upacara pernikahan sendiri biasanya merupakan acara yang di langsungkan untuk melakukan upacara berdasarkan adat-istiadat yang berlaku, dan kesempatan untuk merayakannya bersama teman dan keluarga. Wanita dan pria yang sedang melakukan pernikahan di namakan pengantin dan setelah upacaranya selesai kemudian mereka di namakan suaami dan istri Jenis-jenis pernikahan Dalam dunia pernikahan di temui berbagai jenis pernikahan, yang di lakukan oleh masyarakat di pedalaman sampai masyarakat modern. Jenis-jenis pernikahan itu antara lain: a. Very Traditional Jenis pernikahan dimana calon pengantin beserta keluarga sangat memegang teguh pada tradisi keluarga atau adat istuadat. Pada umumnya jenis pernikahan ini di anggap mengandung suatu kekuatan mistis, sehingga adat istiadat yang berlaku harus di jalani. Dalam pelaksanaannya pernikahan ini di anggap sederhana, sehingga biaya yang di keluarkan tidak terlalu besar. 6 Wikipedia, 2 April

6 b. Updated Traditional Jenis pernikahan yang di langsungkan oleh calon pengantin beserta keluarga, yang masih mengikuti adat istiadat atau tradisi namun mereka juga tidak menutup diri untuk menerima cara pernikahan di luar tradisi mereka, sehingga jenis pernikahan ini merupakan perpaduan antara tradisional dan internasional, dimana mereka masih tetap melakukan beberapa upacara yang menjadi tradisinya. c. The Quiet Wedding Pernikahan ini merupakan pernikahan yang sederhana, dimana calon pengantinnya tidak menyukai kemewahan. Mereka menganggap bahwa ikatan pernikahan merupakan yang utama di bandingkan dengan resepsi. Contohnya, calon pengantin yang dalam pernikahannya hanya di lakukan secara agama dan di catat dalam catatatan sipil. d. Un Concentional Pernikahan jenis ini berlawanan arah atau bertentangan dengan tradisi atau adat istiadat yang seharusnya di lakukan. Pernikahan ini cenderung mengarah ke gaya internasional, dimana para calon pengantin memiliki seni yang tinggi dalam menghadirkan sesuatu yang tidak terduga di hari bahagia mereka. 13

7 Partisipan yang terlibat Menurut Wikipedia, dalam merencanakan pernikahan tentunya di perlukan beberapa orang partisipan yang dapat membuat pesta pernikahan menjadi lebih meriah. Para partisipan tersebut antara lain : a. Best man Pendamping pengantin pria yang memiliki hubungan pertemanan atau sahabat dari pengantin pria. b. Maid of honor Pendamping pengantin wanita yang memiliki hubungan pertemanan atau sahabat dari pengantin wanita. c. Father of the bride Ayah dari pengantin wanita yang tugasnya menyerahkan pengantin wanita kepada pengantin pria. d. Groomsmen Satu atau beberapa orang pria yang memiliki tempat kehormatan untuk memberikan dukungan bagi pengantin pria. e. Bridesmaids Satu atau beberapa orang wanita yang memiliki tempat kehormatan untuk memberikan dukungan bagi pengantin wanita. 14

8 f. Flower Girl Seorang anak perempuan yang membawa bunga untuk di tebarkan di sepanjang jalan yang akan di lalui kedua pengantin ketika memasuki ruangan pesta pernikahan. g. Ringbearer Seorang pria atau wanita yang tugasnya membawa cincin pernikahan pada acara tukar cincin Pesta Pernikahan di Indonesia Pesta pernikahan yang suskses belum tentu merupakan pesta pernikahan yang mewah dan meriah, di selenggarakan di sebuah gedung yang megah, dan di hadiri tamu-undangan. Namun pernikahan yang sukses adalah nikmat, singkat, dan padat, yang kedua mempelai dan orang tuanya ridho lahir dan batin. Meski hampir setiap hari kita menyaksikan pesta pernikahan namun ternyata tidak mudah untuk menyelenggarakannya. Apalagi jika kedua mempelai berasal dari latar budaya yang berbeda. Banyak hal yang harus di persiapkan agar tidak ada yang kecewa dan semua pihak di perlakukan dengan baik. Oleh karena itu, memahami secara mendalam tata cara penyelenggaraan pesta pernikahan sangat di perlukan, terutama bagi mempelai, orang tua, dan keluarga. Calon pengantin harus mempersiapkan acara pernikahan tersebut sebaikbaiknya, meski tidak punya pengalaman sama sekali. Apasaja 7 Wikipedia, 2 April

9 yang harus di periapkan, bagaimana menyusun perlengkapan pernikahan seperti gedung, catering, atau cindera mata yang baik. Meski budaya global telah menembus tembok-tembok peradaban, namun pernikahan tidak mungkin sama. Masyarakat masih tetap dan akan selalu berkaca pada adat dan budaya sendiri untuk merayakan hari yang paling mendebarkan dan istimewa itu. Pernikahan bagi banyak orang hanya sekali seumurhidup. Karena itulah pesta pernikahan justru kelihatan semakin meriah dan di kemas dengan segala pernik, hiasan, dan kreasi yang cerdas. Pesta pernikahan di indonesia di lakukan berdasarkan agama dan adat asal keluarga kedua mempelai. Sejauh-jauhnya manusia meninggalkan agama dan adat, ia akan kembali pada saat menikah dan pada saat pemakamannya ktika ia meninggal dunia. Maksudnya, ia akan di nikahkan menurut agama dan adat, dan saat ia meninggal iaakan di kuburkan sesuai agama dan adatnya itu Event organizer Pengertian event organizer Penyelenggara acara (Inggris: Event Organizer) adalah istilah untuk penyedia jasa profesional penyelenggara acara. Meski bisa dialih bahasakan, namun umumnya istilah aslinya tetap dipergunakan. Atau untuk mudahnya disebut EO Pada dasarnya, tugas dari EO adalah membantu kliennya (client) untuk dapat menyelenggarakan acara yang diinginkan. Bisa jadi hal ini karena keterbatasan sumber daya atau waktu yang dimiliki klien, namun 8 M. Hariwijaya,2007,

10 penggunaan jasa EO. juga dimungkinkan dengan alasan agar penyelenggaraannya profesional sehingga hasilnya lebih bagus daripada bila dikerjakan sendiri Jenis-jenis event organizer a. One Stop Service Agency: E.O. besar yang mampu menyelenggarakan berbagai jenis acara hingga skala internasional sekalipun. b. MICE : Kependekan dari (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). E.O. yang khusus bergerak di bidang penyelenggaraan acara berbentuk pertemuan. c. Musik dan Hiburan: E.O. yang memiliki spesialisasi di bidang hiburan terutama musik. d. Penyelenggara Pernikahan: E.O. yang mengkhususkan diri membantu klien mengadakan pesta pernikahan. e. Penyelenggara Ulang Tahun: E.O. yang ahli membuat pesta ulang tahun termasuk untuk anak-anak. f. Penyelenggara Pribadi: E.O. khusus yang bergerak untuk penyelenggaraan pesta pribadi terutama bagi orang kaya Wedding planner Pengertian wedding planner seorang atau sekelompok orang yang membantu calon pengantin dari persiapan pernikahan anda sampai dengan hari pernikahan tiba, semuanya dilakukan apabila ada persetujuan dari pihak pengantin Jasa wedding planner Salah satu alternatif menyelenggarakan pesta pernikahan adalah dengan menyewa jasa konsultan pernikahan. Biro jasa konsultan pernikahan di kota-kota kini sangat banyak. Biasanya mereka sekaligus menyediakan jasa wedding palnner yang 17

11 komplit dan profesional bila di perlukan. Untuk mengetahui kualitas perusahaan-perusahaan jasa perlengkapan pernikahan, calon pengantin harus megumpulkan informasi sebanyakbanyaknya. Caranya bisa dengan meminta informasi dari orang-orang yang pernah memakainya atau calon pengantin melakukan survey ke bebrapa tempat untuk membandingkan jasa-jasa yang di tawarkan. Bagi pengantin yang mempunyai dana cukup, mempersiapkan pesta pernikahan tidak terlalu menguras tenaga dan pikiran. Mereka bisa memakai jasa konsultan pernikahanyang akan mengurus segala keperluan, dari upacara akad nikah sampai dengan resepsi di gedung. Konsultan pernikahan juga akan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi selama acara berlangsung. Namun bagaimana memilih jasa konsultan yang baik dan bagaimana jika calon pengantin tidak mempunyai dana yang cukup untuk memakai jasa konsultan pernikahan? Saat ini, mencari jasa konsultan yang baik masih seperti memilih kucing dalam karung. Calon pengantin tidak tahu kualitas jasa konsultan ini karena sebelumnya memang belum memakainya. Hingga sekarang, belum ada standarisasi jasa konsultan pernikahan sehingga konsumen tidak tahu bagaimana jasa konsultan yang baik. Paket-paket pernikahan yang baik banyak di tawarkan, baik oleh penyedia tata rias dan gaun atau penyedia catering sering membuat calon pengantin tidak leluasa memilih. Calon pengantin yang harus menyesuaikan dengan produk yang di tawarkan. Pengantin tidak bisa mewujudkan semua keinginannya, walau menurut orang pengantin itu raja sehari. Untuk mengetahui nama dan alamat penyedia jasa konsultan pernikahan bisa di cari di gedung-gedung yang biaa di pakai untuk pernikahan, di koran harian, di majalah-majalah 18

12 pernikahan, atau internet. Selain itu bisa saja datang langsung ke sebuah resepsi pernikahan. Lihat bagaimana cara mendekorasinya, kualitas makanannya, dan acara itu secara keseluruhan jika biasanya di sediakan oleh pengusahanya. Ada dua ciri jasa konsultan yang baik. Pertama, jasa konsultan pernikahan yang baik bersedia memenuhi segala permintaan pengantin. Jadi, pengantin tidak terikat pada paketpaket yang tersedia. Kedua, jasa konsultan tidak mempunyai produk barang-barang yang di jual. Jadi, penyedia jasa konsultan benar-benar berkonsentrasi pada jasa saja, bukan pada produk barang sehingga perusahaan memaksa pengantin untuk memakai barang produknya, dan kurang bertanggung jawab terhadap barang yang bukan miliknya. Konsultan yang baik akan memberikan jalan keluar dari masalah-masalah yang di hadapi calon pengantin. Dia juga bisa memberikan masukan agar proses resepsi pernikahan berjalan lancar dan baik. Awalnya konsultan akan memita kepada calon pengantin untuk membuat daftar undangan yang jelas. Masksudnya agar jangan ada kenalan yang terlewatkan. Mengenai cindera mata sebaiknya yang berguna. Sebaiknya pengantin tidak mencantumkan nama mereka pada cinderamata tersebut.. setiap pengantin tentu ingin cinderamata yang di berikan tentunya di buat dengan biaya yang cukup besar, bisa berguna bagi para tamu. Namun jika di perhatikan, cinderamata itu akhirnya hanya di simpan saja dan di lupakan. Banyak orang yang enggan memakainya karena ada inisial nama pengantin. Tipe orang berbeda-beda, ada yang merasa tidak perlu dengan benda tersebut sehingga hanya di jadikan pajangan. Tetapi ada pula orang yang malu memakai benda-benda yang ada inisialnya karena berarti itu barang gratisan. 19

13 Jadi konsultan pernikahan bisa di ganti dengan kepanitiaan. Kepanitiaan ini bisa terdiri atas sanak keluarga, tetangga, atau teman-teman. Yang penting, harus ada satu orang penanggung jawab untuk semuanya. Orang yang bertanggung jawab ini harus orang lain, bukan pengantin atau kedua orang tua kedua pengantin. Pengantin dan orang tua pengantin tidak boleh termasuk dalam kepanitiaan karena mereka lah yang menjalani upacara pernikahan itu, mereka tidak mungkin mengurus segala sesuatu ketika acara berlangsung. Dari sekian banyak kebutuhan acara pernikahan itu, mereka tidak mungkin mengurus segala sesuatu ketika acara berlangsung bagaimanapun resepsi pernikahan adalah pengantin mengundang orang sehingga pengantin harus menjamu sebaik-baiknya. Ada beberapa pengantin, dengan tujuan menghemat pengeluaran sering kali tidak mengatakan jumlah tamu sebenarnya kepada pengusaha catering. Akibatnya, hidangan yang di sajikan tidak cukup untuk tamu-tamu yang datang. Lebih baik berhemat di pengeluaran yang lain, dari pada berhemat di konsumsi. Jika konsumsi kurang, tamu akan mengingatnya hingga kapanpun juga. Tetapi kalau pengantin hanya menggunakan dekorasi bunga plastik, tidak ada seorang tamupun yang akan mengingatnya. Kapan calon pengantin mulai mempersiapkan pernikahannya? Tidak ada ketentuan yang pasti untuk mulai mempersiapkan. Jika calon pengantin sudah tahu kapan tanggal pasti pernikahannya, dia bisa memulai persiapan satu tahun sebelumnya. Minimal dia mempersiapkan enam bukan sebelum hari pernikahan. Jika waktunya terlalu dekat, calon pengantin tidak punya kekuatan untuk menawar harga kepada pengusaha. Selain itu, calon pengantin bisa kesulitan mencari gedung resepsi yang 20

14 kosong. Waktu yang longgar juga memberi kesempatan buat calon pengantin mencari, meneliti, dan memilih produk perlengkapan pernikahan yang sesuai dengan minatnya Tugas pelayanan wedding planner a. Menentukan Hari Pernikahan Menurut M.Hariwijaya dalam bukunya yang barjudul Wedding Planner, Jakarta 2007, sesungguhnya pernikahan bukan sekedar penyatuan dua jiwa yang saling mencinta, melainkan juga penyatuan dua keluarga besar yang masing-masing memiliki adat, budaya, kebiasaan, dan nilai-nilai tersendiri. Termasuk dalam hal ini adalah menentukan kapan hari pernikahan akan di langsungkan. Yang di maksud dengan hari baik dalam masyarakat modern saat ini adalah hari yang di sepakati oleh kedua mempelai, dan kedua keluarga besar. Dengan padatnya aktivitas calon mempelai yang sudah bekerja atau merintis bisnis, juga padatnya jadwal dan agenda kerja ayah ibu kedua calon mempelai, maka menentukan satu titik waktu untuk ketemu bukan hal yang mudah. Tidak bisa dengan sepihak menentukan hari pernikahan, tanpa musyawarah dengan sebaik-baiknya. Disamping itu, secara tradisional masih ada keyakinan hari baik. Hal ini juga di maklumi demi kepuasan kedua belah pihak dan demi citra baik bagi masyarakat umum, tetangga, dan sanak saudara. Penentuan hari baik berdasarkan adat tradisional di berbagai daerah kebudayaan berbeda-beda sesuai dengan adatnya masingmasing. Namun saat ini banyak sekali pernikahan antar suku bahkan dengan pihak luar negeri. 9 M. Hariwijaya,2007,

15 Selanjutnya jika masing-masing faktor itu sudah di pertimbangkan secara masak maka tinggal menentukan hari H. Adakalanya pernikahan dan hari pesta di bedakan. Hal ini tentunya dengan berbagai pertimbangan teknis. Namun, sebaiknya jarak antara hari pernikahan dan saat pesta tidak terlalu jauh. b. Menentukan Tema Pernikahan Menurut M. Hariwijaya dalam bukunya yang berjudul Wedding Planner, Jakarta 2007, Pesta pernikahan yang baik di kemas dengan konsep yang utuh. Konsep yang utuh tersebut melandasi corak dan motif pesta sehingga menjadi suatu upacara yang agung. Konsep tersebut di namakan tema. Tema dalam hal ini akan membingkai seluruh acara, dekorasi, gaun pengantin, sahian makanan, dan sebagainya. Jadi tema adalah warna, warna dari pesta pernikahan, yang tidak perlu di tulis dan di bicarakan. Oleh karena itu, sejak jauh hari harus mulai di pikirkan untuk mencari tema dari pesta pernikahan. Tema bisa di wujudkan dalam warna, desain atau simbol-simbol. Misalnya jika pengantin menyukai warna putih, maka tampilan pelaminan, baju pengantin, bunga-bunga, dan sebagainya bisa mengambil aksen putih. Tema pesta pernikahan ini perlu di komunikasikan dengan penata acara, juru rias, dekorator, catering, dan pihak lain yang terkait. Jika mengalami kesulitan, maka sebaiknya di konsultasikan dengan wedding planner agar desain pesta menjadi mengesankan. 22

16 c. Menentukan Tempat Atau Gedung Jika menyelenggarakan pesta pernikahan di rumah, pembentukan panitia atau perencanaan semua kegiatan itu bisa di lakukan sekitar lima sampai enam bulan sebelum hari H. Kalau menyelenggarakan pesta di gedung, ada baiknya di persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya, yaitu sekitar 7 atau 8 bulan sebelum hari H. Hal ini di karenakan di kota-kota besar saat ini sangatlah tidak mudah mencari tempat-tempat pesta yang sesuai dengan keinginan, kalau tidak jauh-jauh hari di pesan. Beberapa gedung pertemuan atau hotel biasanya sudah penuh di pesan. Dewasa ini acara-acara pesta pernikahan semakin marak di adakan di gedung atau hotel. Oleh karena itu, setiap orang yang ingin menyelenggarakan pesta perlu memesan jauhjauh hari. Selain sulit, faktor ini pula yang pada akhirnya sangat menentukan desain pesta itu. Dari faktor tempat ini akhirnya bisa di putuskan apa tema pesta itu, corak dekorasinya, makanan yang di sajikan, hiburannya, dan sebagainya. Pesta yang di selenggarakan di rumah, tentu akan berbeda dengan di gedung. 10 d. Menentukan Undangan Dalam menyelenggarakan pesta pernikahan, maka kebahagiaan bagi tuan rumah adalah bisa mengundang saudara, karib, kerabat, relasi, teman kerja, teman bermain sewaktu kecil, dan sebagainya. Sahabat-sahabat atau saudara-saudara jauh, yang lama berpisah, yang tidak pernah bertemu lagi, mereka akan datang memenuhi unfdangan itu. Bagi keluarga lain, mungkin makna 10 M. Hariwijaya,2007,

17 undangan ini adalah untuk menunjukan anak-anaknya yang sudah akan sukses membangun keluarga baru. Oleh karena pentingnya undangan ini, maka di mulai dari sejarah hidup. Sejarah hidup merupakan pedoman paling penting untuk menentukan siapa yang akan di undang sebagai tamu kehormatan. Kelupaan dalam menentukan mereka yang tidak di undang akan membuat kecewa. Setelah nama-nama calon undangan dari ayah, ibu, dan kedua mempelai selesai di daftar, maka langkah kedua adalah putuskan tata nama dan alamat orang tersebut. Untuk alamat undangan yang di sampaikan pihak keluarga atau sahabat, cukup di tulis di kotanya saja. Sedangkan yang di kirim melalui jasa pos, jelas harus mencantumkan alamat komplit. Setelah itu tentukan desain undangan yang sesuai tema pesta. Desain undangan adalah wakil wajah untuk menemui saudara, kerabat, teman, maupun handai taulan sehingga mampu membuat mereka hadir dalam acara tersebut karena itu kedudukan undangan menjadi sangat penting menyongsong perhelatan itu. Desain, warna, dan bentuk undangan merupakan gambaran mini bagaimana warna dan bentuk pesta berlangsun. 11 e. Menetukan dan Memesan Catering Salah satu pusat perhatian dalam sebuah resepsi pernikahan adalah pilihan menu yang di sajikan. Keleztan rasa dan keindahan gaya tampilan menu sajian mampu membangkitkan kesan istimewa para undangan akan pesta pernikahan yang di selenggarakan. 11 M. Hariwijaya,2007,

18 Menyiapkan makanan dan minuman pada sebuah pesta harus sesuai waktu dan pilihan tema pesta yang di selenggarakan. Lokasi mempengaruhi pula sajian untuk kedua mempelai beserta keluarga tetap sebagai pertimbangan utama. Menyusun menu sajian pesta pernikahan mempertimbangkan pula selera khusus tamu yang akan di undang. Anggaran untuk sajian makanan dan minuman mengambil porsi terbesar dari total biaya keseluruhan pesta pernikahan. Besarnya tergantung pada jumlah tamu, pilihan menu, cara pelayanan dan penyajian. Lokasi resepsi pesta biasanya merekomendasikan beberapa jasa penyedia makanan dan minuman (catering) yang kerap melayani di tempat tersebut. Faktor pengalaman jasa catering dalam menangani jasa pesta dalam menangani beragam pesta di lokasi yang bersangkutan memberi nilai lebih dalam merancang dekorasi sajian. 12 f. Menentukan Dekorasi Ketika tema acara sudah di tentukan, maka hal yang di pikirkan adalah memutuskan petugas dekornya. Dekorasi berfungsi untuk menggambarkan tema yang di ambil. Pilihan warna, simbol-simbol, cara mengatur dan modelmodel kreasi tidak lepas dari pilihan tema. Agar lebih mudah, petugas dekor ruang ini sekaligus juga perancang pelaminan maupun kamar pengantin. Kamar pengantin perlu di siapkan lebih dini. Persiapan ini meliputi bagaimana bentuk dan warna bedcover yang di inginkan, aksesoris yang harus di adakan, dan sebagainya. Yang harus di ingat adalah, kamar 12 M. Hariwijaya,2007,

19 pengantin kedudukannnya sangat unik satu sisi, kamar pengantin adalah sebagai bagian dari kamar yang sangat pribadi.sebagai calon kamar pribadi, maka selera kedua mempelai harus menjadi pertimbangan utama bagi sang dekorator. Akan tetapi, di sisi lain kamar ini juga merupakan dari sebuah show dari acara pernikahan yang kehadirannya merupakan kebanggaan tersendiri bagi tuan rumah. Oleh karena itu, kamar pengantin harus di desain sesuai dengan kesukaan dan kebiasaan kedua calon mempelai. 13 g. Memilih dan Menyiapkan Souvenir Seuvenir berfungsi sebagai ucapan terimakasih kepada tamu yang hadir. Souvenir biasanya berupa benda antik tertentu dengan bertuliskan ucapan terimakasih dan nma kedua mempelai serta tanggal pesta pernikahan di selenggarakan. Lebih komplit lagi, bisa di bubuhi kata-kata mutiara pernikahan atau apasaja. Pilihan souvenir bisa beraneka rupa, misalnya aneka patung, aneka tas dari bahan kertas, aneka gantungan kunci, aneka jenis asbak, atau aneka aksesoris. 14 h. Mencari Pembawa Acara Pembawa acara atau MC adalah ujung lidah tuan rumah yang sangat penting dalam hampir semua tahapan upacara. Dalam pesta pernikahan nasional, tidak ada kesulitan mencari MC. Sepasang remaja putra putri yang fasih berbicara, luwes, cakap, cukup untuk mengantarkan sebuah pesta pernikahan yang meriah. Terlebih lagi jika 13 M. Hariwijaya,2007, M. Hariwijaya,2007,38. 26

20 MC sudah berpengalaman sehingga lebih mampu untuk menghidupkan suasana dan membangun kemeriahan pesta pernikahan. 15 i. Menentukan Dokumentasi Pernikahan Panitia seksi dokumentasi adalah untuk mengarahkan juru foto dan vidio. Perlu di lihat siapa saja tamu yang datang hari itu agar bisa di atur untuk foto bersama dengan kedua mempelai dan kedua orang tua mereka. Sebaliknya ada petugas yang mengatur untuk memberhentikan antrian tamu-tamu umum lain intuk memberikan kesempatan pada juru foto dan vidio untuk memotret tamu VIV tersebut bersama mempelai dan kedua orang tua mereka. Setiap pekerjaan profesional di mulai dari pekerjaan awal. Seorang fotografer profesional yang gterkenal adalah seorang seniman yang menggunakan film, lensa, dan cahaya sedangkan seorang pelukis hanya menggunakan kuas dan cat Ruang Ruang dalam Pelayanan Wedding Planner a. Resepsionis Area receptionist bagian yang sangat penting dalam sebuah bangunan yang bersifat sebagai public space, dalam pengertian merupakan sebuah bangunan yang di tunjukan untuk kepentingan umum. Area ini merupakan area yang pertama kali di temui pengunjung ketika memasuki sebuah gedung yang merupakan public space. 15 M. Hariwijaya,2007, M. Hariwijaya,2007,

21 b. Ruang Tunggu Merupakan area dimana para pengunjung yang datang dapat menunggu giliran untuk berkonsultasi kepada wediing planner. c. Area Konsultasi Area konsultasi di bagi menjadi dua, yaitu konsultasi untuk umum dan area konsultasi khusus untuk bertanya lebih detail tentang jasa wedding planner dalam pernikahan. Sedangkan area konsultasi umum di gunakan untuk pengunjung utnuk bertanya tentang hal yang lebih umum. Area konsultasi khusus merupakan area yang penting karena calon pengantin dapat menceritakan segala keinginannya mengenai pesta pernikahan. Di area ini pula seorang wedding planner dapat mengerti keinginan calon pengantin dan membantu memberikan masukan-masukan yang berharga. d. Ruang Direktur Umumnya dalam ruang direktur di sediakan meja kerja beserta kursinya, di lengkapi dengan kursi hadap. Meja rapat kecil di sediakan di dalam untuk mendukung aktivitasnya. Selain itu juga di sediakan untuk menerima tamu. e. Ruang Manager Ruang ini cenderung lebih kecil di bandingkan ruang di rektur, namun sama dengan ruang direktur di dalamnhya terdapat meja dan kursi kerja yang di lengkapi dengan kursi hadap. 28

22 f. Ruang Rapat Merupakan ruang unruk membahas segala keinginan klien dalam merencanakan pesta pernikahan. Dalam ruangan ini terdapat sebuah meja besar yang di lengkapi kursi. g. Pantry Pantry merupakan ruang private yang hanya di gunakan pengelola pihak wedding planner, dan para pengunjung dilarang memasuki ruangan ini. Di dalamnya terdapat fasilitas kitchen set dan ruang makan, dengan kapasitas secukupnya Antropometri Etalase/Bidang Pandang Optimal Antrophometri Sirkulasi Lintasan 29

23 Aergonomi Pembeli Ruang-Ruang Niaga Tempat Penjualan Barang Area Display Konter Kasir 30

24 Fitting Room Waiting Room Pantry Tabel 2.1 Antropometri 2.2 Tinjauan Khusus Tinjauan rumah pengantin batawi Rumah Dalam arti umum, rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. 31

25 Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan, namun untuk istilah tempat tinggal yang khusus bagi hewan adalah sangkar, sarang, atau kandang. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, hidup, makan, tidur, beraktivitas, dan lain-lain. Sebagai bangunan, rumah berbentuk ruangan yang dibatasi oleh dinding dan atap. Rumah memiliki jalan masuk berupa pintu dengan tambahan berjendela. Lantai rumah biasanya berupa tanah, ubin, babut, keramik, atau bahan material lainnya. Rumah bergaya modern biasanya memiliki unsurunsur ini. Ruangan di dalam rumah terbagi menjadi beberapa ruang yang berfungsi secara spesifik, seperti kamar tidur, kamar mandi, WC, ruang makan, dapur, ruang keluarga, ruang tamu, garasi, gudang, teras dan pekarangan Pengantin Pengertian pengantin/mempelai adalah Orang yg sedang melangsungkan perkawinannya Betawi Suku Betawi adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang penduduk umumnya bertempat tinggal di Jakarta. Namun menurut sebagian Peneliti yang sepaham dengan Lance Castles yang pernah meneliti tentang Penduduk Jakarta dimana Jurnal Penelitiannya diterbitkan tahun 1967 oleh Cornell University dikatakan bahwa secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah 17 Wikipedia, 2 April Wikipedia, 2 April

26 keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Jawa, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, dan Melayu serta suku-suku pendatang, seperti Arab, India, Tionghoa, dan Eropa. 19 Jadi Rumah Pengantin Betawi adalah suatu bangunan atau tempat yang memfasilitasi segala kebutuhan pesta pernikahan dan pengantin untuk suku Betawi Tinjauan mengenai wedding organizer Pengertian wedding organizer Wedding Organizer adalah suatu jasa layanan khusus yang secara pribadi membantu calon pengantin dan keluarga dalam perencanaan dan supervisi pelaksanaan rangkaian secara pesta pernikahan sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan Ruang lingkup pekerjaan wedding organizer Ruang lingkup pekerjaan Wedding Organizer adalah : a. Memberikan input kepada calon pengantin mengenai hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan dan pelaksanaan upacara pernikahan. b. Mencari lokasi resepsi (bila belum ada). c. Menyusun budget. d. Membantu perencanaan mengenai tema, alur, dan dekorasi pesta. e. Membuat Buku Program Acara Pernikahan. f. Mengkoordinasikan dan mengarahkan job description Panitia Keluarga. 19 Wikipedia, 2 April Mantenku.com, 3 April

27 g. Fasilitasi, negosiasi dan koordinasi dengan pihak gedung/hotel dan supplier/vendor seperti catering, dekorasi, fotografer, perias, grup musik, dll. h. Pengurusan persyaratan akad nikah & perizinan lain-lain i. Menyusun jadwal kerja dan jadwal pembayaran. j. Mengatur setting ruangan dan flow tamu di rumah maupun di tempat resepsi. k. Supervisi pelaksanaan upacara pernikahan agar segala sesuatunya dapat berjalan dengan baik sesuai dengan rencana. l. Mengambil langkah-langkah pengamanan bila terjadi keadaan darurat (sebatas dengan kewenangan yang diberikan) Tahapan pekerjaan wedding organizer : a. Perencanaan Ide & Materi b. Pemantapan (Finalisasi) c. Koordinasi Panitia & Rekanan d. Gladiresik Acara e. Hari H Tinjauan mengenai Betawi Latar belakang sejarah Jakarta-Betawi Awal mula perkembangan jakarta yang di anggap penting di mulai pada abad ke-16 ketika portugis mulai tertarik pada 21 analisis-wedding-organizer.com, 3 April analisis-wedding-organizer.com, 3 April

28 pelabuhan Sunda Kelapa yang sejak abad ke-12 telah menjadi salah satu pusat perdagangan penting di Nusantara, bahkan di Asia. Karena daya tarik Jakarta tersebut, pada tahun 1522 portugis masuk ke Jakarta dan membuat perjanjian dengan raja padjajaran, yang anatara lain mengizinkan portugis membangun benteng di Sunda Kelapa. Gambar 2.1 Pelabuhan Sunda Kelapa Sumber : IndonesiaKaya.com Kemudian pada tahun 1527, kerajaan Islam di Demak menyerang dan menduduki Sunda Kelapa di bawah Fatahillah atas kemenangannya ini Fatahillah kemudian menamakan Sunda Kelapa dengan Jayakarta. Yang artinya adalah kemenangan berjaya dan beberapa saat kemudian oleh Fatahillah, Jayakarta di kembangkan di sebelah barat sungai Ciliwung sehingga menjadi suatu kota pelabuhan atau kota pantai yang penting sementara itu, di sebelah timur sungai Ciliwung berkembang pula pemukiman yang dihuni oleh orang-orang Cina yang melakukan aktifitas perdagangan disini yang melakukan aktifitas perdagangan disini. Pada tahun 1617 di atas pemukiman Cina tersebut Belanda mendapat izin membangun sebuah kantor dagang, tetapi kesempatan ini juga ternyata di salah gunakan untuk membangun 35

29 benteng yang sangat tidak di sukai oleh Jayakart. Karenanya Belanda kemudian mendapatkan kesukaran dari Jayakarta yang di sokong oleh Banten dan Inggris, hal ini yang kemudian menjadi sebab terjadinya permusuhan anatara Belanda dengan ketiga kekuatan lainnya tersebut. Dengan kekuatan Belanda dari Maluku, pada tahun 1619 Jayakarta di tundukan Blanda di bawah pimpinan J.P. Coen kota Jayakarta sebelah barat sungai Ciliwung di hancurkan kemudian di bangun kota dengan gaya kota Belanda di sebelah timur Ciliwung. Namun Jayakarta kemudian di ubah menjadi Batavia, dan sejak saat itu perkembangan kota Jakarta banyak di tentukan oleh konsep-konsep perancangan kota Belanda/Eropa. Pada abad 17 dan 18 Jakarta merupakan kota tempat berimigrasi orang-orang dari berbagai daerah di Nusantara, misalnya dari Melayu, Ambon, Bugis, dan Bali. Kedatangan mereka pada umumnya memiliki kaitan dengan kegiatan perdagangan yang berkembang pesat di Jakarta dan mereka membentuk pemukiman menurut latar belakang etnisnya, yang biasanya terdapat di dekat jalur-jalur komunikasi dan pusat-pusat yang di bangun belanda. Ketika Jepang masuk ke Indonesia, kota Batavia di ganti namanya menjadi Jakarta Sejarah Setu Babakan Indonesia Negara yang terdiri dari berbagai suku, ras, agama, budaya. Sehingga sering kita menjumpai orang dengan budaya yang berbeda jauh dari kita. Ada yang masih memegang teguh kebudayaannya atau bahkan ada juga yang melakukan proses asimilasi.. Sejarah menyoroti asal suatu budaya, memberitahukan anggotanya apa yang dianggap penting, dan 23 Christina Wijaya, Perancangan interior pusat kesenian betawi. 36

30 mengidentifikasi prestasi suatu budaya yang pantas untuk dibanggakan. Sejarah mengenai daerah pusat kebudayaan Setu Babakan adalah dulu daerah ini hanya sebuah danau yang luas dan diduduki oleh orang orang betawi asli, namun banyak betawi asli di Setu Babakan pergi dan mencari uang di kota besar Jakarta. Begitulah kata seseorang disana ketika saya bertanya mengenai sejarah asal mula adanya nama kampung betawi Setu Babakan. Daerah ini mulai di resmikan oleh gubernur Fauzi Bowo pada bulan Agustus tahun 2004 kemarin. Setu Babakan, dahulu orang tidak banyak tau tentang tempat ini, begitu pula dengan saya yang baru tau beberapa minggu kemarin. Saya tau karena diajak teman saya melakukan observasi tugas ini dan awalnya saya fikir Setu Babakan hanya sebuah bendungan dan tempat wisata sama seperti Waduk Jatiluhur, tapi setelah saya kesana dengan perjuangan yang berat bertanya jalan, nyasar, bensin abis, dan lain lain. Menjelang sampai ke Setu Babakan saya melihat gapura yang bertuliskan gerbang Si Pitung. Pasti anda semua tau tentang si pitung. Kalau ada yang tidak tau begini sejarahnya, si Pitung adalah seorang pahlawan betawi yang lahir di Rawabelong, dia adalah seorang jagoan silat di daerahnya. Karena kesaktiannya itu dia sering menjarah dan merampok rumah para Belanda dan hasil rampokannya dibagikan kepada masyarakat betawi yang kekurangan dan di tindas oleh Belanda, konan ia hanya bias dibunuh dengan peluru emas dan saat malam jumat, dan jasadnya harus dipisah pisah karena dia bisa kembali hidup. Begitulah sepenggal kisah si Pitung dari betawi. Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Kabupaten Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang dijaga untuk menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi. Situ Babakan merupakan danau buatan dengan area 30 37

31 hektar (79 akre) dengan kedalaman 1-5 meter dimana airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan untuk memancing bagi warga sekitarnya. Ada satu buah danau lagi, yaitu Setu Mangga Bolong luas area 7 hektar dan kedalamannya 1-3 meter. Walau lokasinya tak jauh dari pusat kota Jakarta, namun ketika anda menginjakan kaki disana anda serasa berada di Jakarta masa lalu,dimana tak ada gedung bertingkat atau hutan beton, polusi dan kemacetan. Pokoknya terasa begitu asri dan asli. Disambut dengan Gapura Besar bertuliskan Pintu Masuk I Bang Pitung Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan anda bisa memulai petualangan anda di Betawi. Hamparan rumah berarsitektur khas betawi hingga panggung untuk pagelaran kesenian khas setempat menghiasi isi kampung betawi. Terdapat lebih dari 100 jala gantung di danau ini untuk menangkap berbagai jenis ikan termasuk beragam ikan hias. Danau ini juga merupakan tempat untuk rekreasi air seperti memancing. Taman disekitarnya ditanami dengan beragam pohon buah-buahan yaitu Mangga, Palem, Melinjo, Rambutan, Jambu, Pandan, Kecapi, Jamblang, Krendang, Guni, Nangka Cimpedak, Nam-nam, dan Jengkol. Banyak kuliner khas Betawi terdapat disini, antara lain Kerak Telor, Toge Goreng, Arum Manis, Rujak Bebek, Soto Betawi, Es Potong, Es Duren, Bir Pletok, Nasi Uduk, Nasi Ulam, dll. Wisata budaya yang disajikan antara laim rumah-rumah khas Betawi yang dibagi menjadi 3 macam, pertama rumah Betawi gudang atau kandang, kedua rumah Betawi Kebaya atau Bapang, dan yang ketiga adalah rumah Joglo, hampir serupa dengan rumah khas Yogyakarta. Keseniannya berupa Lenong, Tari Topeng, Tanjidor, Marawis, Gambang Kromong, Tari Lenggang Nyai, dan Tari Narojeng. Upacara Adat yangada di 38

32 perkampungan Betawi Setu Babakan adalah Penganten Sunat, Pindah Rumah, Khatam Qur'an, dan Nujuh Bulan. Mayoritas penduduk di Setu Babakan adalah Betawi 60% sedangkan 40% adalah Jawa, dll. Fungsi dari Setu ini bukan hanya untuk memancing saja, tapi sebagai tempat pelestarian budaya betawi dan mencari inspirasi Budaya Betawi setu babakan Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Kabupaten Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang dijaga untuk menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi. Situ Babakan merupakan danau buatan dengan area 30 hektar (79 akre) dengan kedalaman 1-5 meter dimana airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan untuk memancing bagi warga sekitarnya. Ada satu buah danau lagi, yaitu Setu Mangga Bolong luas area 7 hektar dan kedalamannya 1-3 meter. Walau lokasinya tak jauh dari pusat kota Jakarta, namun ketika anda menginjakan kaki disana anda serasa berada di Jakarta masa lalu,dimana tak ada gedung bertingkat atau hutan beton, polusi dan kemacetan. Pokoknya terasa begituasri dan asli. Disambut dengan Gapura Besar bertuliskan Pintu Masuk I Bang Pitung Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan anda bisa memulai petualangan anda di Betawi. Hamparan rumah berarsitektur khas betawi hingga panggung untuk pagelaran kesenian khas setempat menghiasi isi kampung betawi. Terdapat lebih dari 100 jala gantung di danau ini untuk menangkap berbagai jenis ikan termasuk beragam ikan hias. Danau ini juga merupakan tempat untuk rekreasi air seperti memancing. Taman disekitarnya ditanami dengan beragam pohon buah-buahan yaitu Mangga, 39

33 Palem, Melinjo, Rambutan, Jambu, Pandan, Kecapi, Jamblang, Krendang, Guni, Nangka Cimpedak, Nam-nam, dan Jengkol. Banyak kuliner khas Betawi terdapat disini, antara lain Kerak Telor, Toge Goreng, Arum Manis, Rujak Bebek, Soto Betawi, Es Potong, Es Duren, Bir Pletok, Nasi Uduk, Nasi Ulam, dll. Wisata budaya yang disajikan antara laim rumah-rumah khas Betawi yang dibagi menjadi 3 macam, pertama rumah Betawi gudang atau kandang, kedua rumah Betawi Kebaya atau Bapang, dan yang ketiga adalah rumah Joglo, hampir serupa dengan rumah khas Yogyakarta. Keseniannya berupa Lenong, Tari Topeng, Tanjidor, Marawis, Gambang Kromong, Tari Lenggang Nyai, dan Tari Narojeng. Upacara Adat yangada di perkampungan Betawi Setu Babakan adalah Penganten Sunat, Pindah Rumah, Khatam Qur'an, dan Nujuh Bulan. Mayoritas penduduk di Setu Babakan adalah Betawi 60% sedangkan 40% adalah Jawa, dll. Fungsi dari Setu ini bukan hanya untuk memancing saja, tapi sebagai tempat pelestarian budaya betawi dan mencari inspirasi Latar belakang sejarah kebudayaan Betawi Dilihat dari segi kesukubangsaan, orang Betawi yang berdiam di Jakarta memiliki latar belakang sejarah yang telah melewati rentang waktu yang cukup panjang. Sejak lebih dari 400 tahun yang lalu, masyarakat Betawi yang kemudian menjadi masyarakat seperti yang di kenal sekarang ini merupakan hasil dari suatu proses asimilasi masyarakat itu dengan budayanya merupakan hasil pembauran berbagai bangsa, dan suku bangsa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Jakarta sebagai suatu tempat yang terletak di pinggir pantai, dalam proses perjalanan sejarahnya, menjadi kota pelabuhan dan kota dagang. Kota ini kemudian menjadi pusat kota administrasi, politik, dan bahkan menjadi salah satu pusat untuk memperoleh pendidikan di 40

34 Indonesia. Sifat dan ciri kota Jakarta yang demikian itu telah memungkinkan menjadi arena tempat pembauran berbagai etnik yang ada di Indonesia, dan bahkan berbagai bangsa yang berasal dari berbagai penjuru dunia. Mereka datang dengan bermacammacam kepentingan, dan juga dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda pula. Pembauran itu telah melahirkan suatu masyarakat dan kebudayaan baru bagi penghuni kota Jakarta tadi, yang kemudian di kenal sebagai Orang Betawi. Bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa yang berbaur dan yang kemudian mewujudkan kebudayaan baru tadi dalam periode waktu yang berbeda-beda. Pihak-pihak yang datang itu antara lain ialah orang Portugis, Cina, Belanda, Arab, India, Inggris, Jerman, dan dari daerah-daerah di Indonesia, misalnya Jawa, Melayu, Bali, Bugis, Sunda, Banda, dan lain-lain. Pada periode yang lebih akhir fariasi suku bangsa yang datang menjadi lebih banyak lagi. Kemudian di ketahui bahwa berbagai unsur budaya terpadu menjadi suatu budaya yang di sebut Kebudayaan Betawi tadi. Perpaduan itu tercermin dalam bahasa, kepercayaan, kesenian, teknologi seperti pakaian, makanan, dan lain-lain Keadaan sosial budaya Sejak zaman dahulu kota Jakarta yang merupakan daerah asal masyarakat Betawi adalah kota pelabuhan dan perdagangan dengan demikian seperti halnya kota sejenis, banyak bangsa maupun suku bangsa dari seluruh Indonesia yang datang untuk melakukan kegiatan perdagangan tidak sedikit di antaranya menetap dan bermukim di Jakarta. Para pendatang / pemukim tersebut membawa pula adat istiadat serta seni budaya termasuk terhadap arsitektur rumah tinggal penduduk asli Betawi. Penduduk 24 Christina Wijaya, Perancangan interior pusat kesenian betawi. 41

35 asli betawi adalah pemeluk agama Islam yang taat, tetapi mereka bukan termasuk pemeluk agama yang fanatik, sebab sikap mereka tetap terbuka dan toleransinya cukup tinggi terhadap agama lainnya. Nampaknya keterbukaan itu berkaitan dengan asal-usul masyarakat Betawi itu sendiri, yang tidak saja merupakan hasil percampuran berbagai latar belakang etnis di Nusantara, tetapi juga mendapat percampuran dari adanya berbagai latar belakang ras yang pada saat itu melaksanakan kegiatannya di Betawi dan kepulauan Nusantara pada umumnya Arsitektur Pengertian arsitektur Betawi Arsitektur adalah salah satu bentuk hasil kebudayaan suatu masyarakat, sekaligus memberikan gambaran mengenai hasil-hasil kebudayaan lainnya seperti teknologi, kesenian dan lain sebagainya. Arsitektur tidak terlepas dari keadaan masyarakat yang menciptakannya maupun keadaan lingkungan yang mempengaruhinya. Arsitektur rumah tradisional Betawi bersifat terbuka di dalam menerima pengaruh dari luar. Hal ini dapat di lihat dan di pelajari dari pola tapak, pola tata ruang dalam, dan terutama dari sistem struktur dan bentuk serta detail dan ragam hias yang di milikinya. Hal ini juga menggambarkan keterbukaan masyarakat pencipta dan pemilik arsitektur rumah Betawi ini terhadap pengaruh unsur-unsur kebudayaan lainnya. 25 Christina Wijaya, Perancangan interior pusat kesenian betawi. 42

36 Untuk mendapatkan gambaran tentang ciri-ciri khas tradisional Betawi, di adakan pendekatan pada bentuk rumah tradisional Betawi. Benuk fisik bangunannya berbentuk segi empat sederhana. Bentuk atapnya yaitu: model kebaya, model bapang, model joglo, dan model gudang. Rumah gudang memiliki denah segi empat memanjang dari depan ke belakang. Atapnya berbentuk pelana. Struktur atap tersusun dari kerangka kuda-kuda. Bagian depan terdapat sepenggal atap miring di sebut topi atau dak atau markis berfungsi menahan cahaya matahari atau tampias hujan. Dak di topang oleh sekorsekor baik yang terbuat dari kayu atau besi. Gambar 2.2 Sekor Besi Pengaruh Eropa Sumber : gambar-rumah-adat-betawi-yang.html Jenis-jenis rumah Betawi: a. Rumah Gudang Rumah Gudang memiliki atap berbentuk pelana atau perisai. Struktur atap rumah gudang tersusun dari kerangka kuda-kuda, yaitu perisai ditambah satu elemen struktur atap, yaitu jure Struktur kuda-kuda yang terdapat pada rumah Gudang sudah mulai 43

37 tercapatnya batang- tekan miring (dua buah) yang saling bertemu pada sebuah batang tank tegak yamg pada rumah Betawi lazim disebut wider. Sistem seperti ini tidak dikenal pada rumah-rumah tradisional lainnya di Indonesia. Sistem ini merupakan sistem atap yang digunakan oleh orang Belanda di dalam membangun rumah. Pada bagian depan rumah Gudang terdapat sepengaal atap miring yang disebut juga topi atau dak atau markis yang berfungsi menahan cahaya matahari atau tampias hujan pada ruang depan yang selalu terbuka itu. Dak ini ditopang oleh sekor-sekor, baik yang terbuat dari kayu atau besi. Gambar 2.3 Rumah Gudang Betawi Sumber : Syafwandi et Al,

38 b. Rumah Joglo Rumah Joglo ini merupakan hasil pengaruh langsung dari arsitektur atau kebudayaan Jawa pada arsitektur rumah Betawi. Pada rumah Joglo Jawa, "integrasi" antara denah, tiang-tiang penopang struktur atap dan struktur atapnya sendiri, sedangkan pada rumah Joglo Betawi unsur ini tidak beaitu nyata. Selain itu pada rumah Joglo Jawa struktur bagian Joglo dari amp disusun oleh sistem struktur temu gelang atau payung, sedangkan pada rumah Joglo Betawi disusun oleh kuda-kuda. Sistem kada-kuda pada rumah Joglo Betawi yakni kuda-kuda "Timur yang tidak mengenal batang-batana diagonal seperti yang terdapat pada sistem kuda-kuda Barat yang diperkenalkan oleh Belanda. Gambar 2.4 Rumah Joglo Betawi Sumber : Syafwandi et Al,

39 c. Rumah Bapang atau Kebaya Pada prinsipnya atap rumah Bapang adalah bentuk pelana. Tetapi berbeda dengan atap rumah Gudang, bentuk pelana rumah Bapang, tidak penuh. Kedua sisi luar dari atap rumah Bapang sebenarnya dibeniuk oleh terusan (sorondoy) dari atap pelana tadi yang terletak di bagian tengahnya. Dengan demikian, maka yang berstruktur kudakuda adalah bagian atap pelana yang berada di tengah ini. Dalam hal ini, sistem struktur atap yang dipakai adalah sistem kuda-kuda Timur. Gambar2.5 Rumah Bapang / Kebaya Betawi Sumber : Syafwandi et Al,

40 Ragam hias rumah Betawi a. Ornamen bentuk bunga matahari yang di kombinasikan dengan bunga teratai dan melati yang bermakna sebagai penerang yang bermakna bukan hanya sebagai penerang ruang bangun saja tetapi menerangi hati penghuni rumah tersebut. Gambar 2.6 Ragam Hias Bunga Matahari Sumber : cintebetawi.com b. Gigi balang yang memiliki makna kesabaran, keuletan, kejujuran dan keberanian Gambar 2.7 Ragam Hias Lisplang Gigi Balang Sumber : cintebetawi.com c. Ragam hias flora 47

41 Gambar 2.8 Ragam Hias Floral Sumber : cintebetawi.com d. Ragam hias lain-lain Gambar 2.9 Ragam Hias Lain-lain Sumber : cintebetawi.com 48

42 e. Ragam hias pada aksesoris rumah Gambar 2.10 Ragam Hias Aksesoris Sumber : cintebetawi.com Batik suku Betawi Ciri khas kain batik Betawi yaitu kain sarung dengan menonjolkan motif Tumpal, yaitu bentuk motif geometris segitiga sebagai barisan yang memagari bagian kepala kain dan badan kain. Saat dikenakan, Tumpal harus ada di bagian depan. Berikut jenis jenis batik betawi : a. Batik Betawi motif ondel-ondel Motif Ondel-ondel pada Batik Betawi diangkat dari figur Ondel-ondel yang digunakan sebagai boneka penolak bala. Motif Ondel-ondel dibuat untuk mendapatkan kehidupan yang tenteram dan jauh dari bala bencana. Pada zaman dahulu, Motif Ondel-ondel digunakan pada 49

BAB 2 Data dan Analisa

BAB 2 Data dan Analisa BAB 2 Data dan Analisa 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, yaitu : 2.1.1 Literatur : buku, artikel elektronik maupun non elektronik,

Lebih terperinci

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Gambar 3.1 Gerbang Masuk Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah sebuah perkampungan budaya yang dibangun untuk

Lebih terperinci

THE BATAVIAN BUTIK HOTEL

THE BATAVIAN BUTIK HOTEL BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Pada rancangan Hotel Butik ini mengambil tema (Green Architecture) yang dikenal dengan Green Design, dengan makin terancamnya peradaban manusia

Lebih terperinci

MAKALAH TUGAS AKHIR 2014 Wedding Hall BAB I PENDAHULUAN

MAKALAH TUGAS AKHIR 2014 Wedding Hall BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pulau dengan luas daratan km2 dan luas perairan km2.

BAB I PENDAHULUAN. pulau dengan luas daratan km2 dan luas perairan km2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah negara yang terletak di Asia Tenggara yang melintasi garis katulistiwa, dan memiliki kurang lebih 17.000 buah pulau dengan luas daratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang mewakili daerahnya masing-masing. Setiap Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang mewakili daerahnya masing-masing. Setiap Kebudayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai beragam kebudayaan yang mewakili daerahnya masing-masing. Setiap Kebudayaan tersebut mempunyai unsur yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

WEDDING CENTRE DI SURAKARTA

WEDDING CENTRE DI SURAKARTA TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (PPA) WEDDING CENTRE DI SURAKARTA One Stop Wedding Service Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA PROYEK

BAB III ANALISIS DATA PROYEK BAB III ANALISIS DATA PROYEK 3.1 Data Proyek 3.1.1 Data Umum Proyek Gambar 3.1 Logo Yusan Bridal Sumber : http://www.google.com/fyusangriyapengantin.com Nama Proyek Sifat Proyek Bentuk Usaha Pemilik Pengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia. Memiliki jumlah penduduk lebih dari sepuluh juta jiwa pada tahun 2015, Jakarta menjadi kota yang padat penduduk. Jakarta

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN KERJASAMA JASA WEDDING ORGANIZER

PROPOSAL PENAWARAN KERJASAMA JASA WEDDING ORGANIZER PROPOSAL PENAWARAN KERJASAMA JASA WEDDING ORGANIZER Rias Pengantin Pakaian Pesta Dekor Panggung Pengantin Panggung Acara Tenda Kursi Set Prasmanan Meja Tamu Gajebo Red Karpet Genset Kipas Air MC Adat Hiburan

Lebih terperinci

Persiapan Pesta Pernikahan yang Harus Diketahui: A Z

Persiapan Pesta Pernikahan yang Harus Diketahui: A Z Persiapan Pesta Pernikahan yang Harus Diketahui: A Z Selalu terbayang hari ketika sebuah janji suci terucap dari pasangan, riuh gemuruh tamu undangan, dan duduk di kursi pelaminan. Harumnya pernikahan

Lebih terperinci

Penjelasan lebih lanjut mengenai mahar dan prosesi pertunangan akan dibahas di bab selanjutnya.

Penjelasan lebih lanjut mengenai mahar dan prosesi pertunangan akan dibahas di bab selanjutnya. Secara garis besar, aku mengurutkan persiapan pernikahan seperti ini: 1. Tentukan Besarnya Mahar dan Tanggal Pertunangan Mahar atau Mas Kawin adalah adalah harta atau barang yang diberikan oleh calon pengantin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proyek-proyek perumahan, gedung-gedung bertingkat dan pembenahan

BAB I PENDAHULUAN. Proyek-proyek perumahan, gedung-gedung bertingkat dan pembenahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apabila kita memperhatikan kota metropolitan Jakarta akhir-akhir ini berkembang sedemikian rupa mengundang minat para investor pengembang. Proyek-proyek perumahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan simbol peradaban. Apabila sebuah budaya luntur dan tidak lagi dipedulikan oleh sebuah bangsa, peradaban bangsa tersebut tinggal menunggu waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan adalah momen yang sangat penting dalam hidup seseorang karena akan dikenang sepanjang hidup. Pernikahan menyatukan dua manusia menjadi satu keluarga. Pernikahan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping Revitalisasi Kota Tua Jakarta pembahasan yang didasarkan pemikiran yang menggunakan semiotika signifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni pertunjukan yang ada di Indonesia sangat beragam bentuk dan jenisnya. Seni pertunjukan yang berada dalam suatu lingkungan masyarakat Indonesia tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Wedding Center di Surakarta dengan mengadopsi gaya arsitektur Bangsal Pracimayasa Pura Mangkunegaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Wedding Center di Surakarta dengan mengadopsi gaya arsitektur Bangsal Pracimayasa Pura Mangkunegaran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk memahami maksud dari judul Wedding Center di Surakarta dengan mengadopsi gaya arsitektur Bangsal Pracimayasa Pura Mangkunegaran, maka perlu diuraikan sebagai

Lebih terperinci

BIAYA PERNIKAHAN. Oleh: Ahmad Gozali

BIAYA PERNIKAHAN. Oleh: Ahmad Gozali BIAYA PERNIKAHAN Oleh: Ahmad Gozali Dikutip dari Majalah Alia Pernikahan adalah sebuah momen yang akan dikenang sepanjang hidup seseorang. Bagaimana tidak, pernikahan menyatukan dua manusia menjadi satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Nama Perusahaan : Orkid Studio Alamat : Jl, KH, Hasyim Ashari No. 42 CD 44 AB Jakarta 10140 Telepon : (021) 6343555 Website : www.orkidstudio.com Orkid

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian merupakan salah satu bentuk kebudayaan manusia. Setiap daerah mempunyai kesenian yang disesuaikan dengan adat istiadat dan budaya setempat. Jawa Barat terdiri

Lebih terperinci

Besarnya dampak positif yang dihasilkan dari industri pariwisata telah mendorong setiap daerah bahkan negara di dunia, untuk menjadikannya sebagai

Besarnya dampak positif yang dihasilkan dari industri pariwisata telah mendorong setiap daerah bahkan negara di dunia, untuk menjadikannya sebagai 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era otonomi daerah saat ini, setiap daerah dituntut kemandiriannya dalam mengatur dan mengurus urusan pemerintahan daerahnya. Dengan kata lain, setiap daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kota Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan, perdagangan, jasa, pariwisata dan kebudayaan juga merupakan pintu gerbang keluar masuknya nilai-nilai budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian TAHAP PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian TAHAP PEKERJAAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha sangatlah ketat, hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berusaha untuk merebut market share dan new market melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing. BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Perencanaan interior merupakan proses kreatif menciptakan elemen elemen pembentuk ruang, pengisi ruang dan perlengkapan lain agar mempunyai fungsi bagi kegiatan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis pekerjaan, pendidikan maupun tingkat ekonominya. Adapun budaya yang di. memenuhi tuntutan kebutuhan yang makin mendesak.

BAB I PENDAHULUAN. jenis pekerjaan, pendidikan maupun tingkat ekonominya. Adapun budaya yang di. memenuhi tuntutan kebutuhan yang makin mendesak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang terdiri dari banyak suku, bangsa, adat istiadat, agama, bahasa, budaya, dan golongan atas dasar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK House of Wedding ini dirancang untuk umum yang target utamanya adalah pasangan yang sedang mempersiapkan pesta pernikahan. Berdasarkan tujuan perancangannya, konsep yang digunakan yaitu diamond.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makan adalah kebutuhan dasar manusia agar dapat tetap hidup. Di seluruh dunia, ada banyak tempat dengan jenis makanan, cara makan, dan suasana. Selain dari segi makanan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pernikahan merupakan sebuah fase yang akan dialami oleh setiap manusia yang memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah berusaha menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ragam hias atau disebut juga dengan ornamen di Indonesia merupakan kesatuan dari pola-pola ragam hias daerah atau suku-suku yang telah membudaya berabad-abad.

Lebih terperinci

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kebudayaan Taylor dalam Sulaeman (1010: 35) menyatakan bahwa kebudayaan merupakan suatu kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 M u s e u m T e k s t i l B e n g k u l u

BAB I PENDAHULUAN. 1 M u s e u m T e k s t i l B e n g k u l u BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sejarah, budaya, dan kekayaan alamnya. Sejak masih jaman Kerajaan, masyarakat dari seluruh pelosok dunia datang ke

Lebih terperinci

Bayanaka Canggu. tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1

Bayanaka Canggu. tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1 Bayanaka Canggu tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1 Sebuah harmoni dalam karya arsitektur tercipta ketika seluruh unsur dalam bangunan termasuk konsep arsitektur,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat dikenal sebagai Kota Parahyangan/Tatar Sunda, yang berarti tempat para Rahyang/Hyang bersemayam. Menurut cerita cerita masyarakat kuno, Tatar Parahyangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam suku, yang dapat di jumpai bermacam-macam adat istiadat, tradisi, dan kesenian yang ada dan

Lebih terperinci

Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya

Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya JURNAL edimensi ARISTEKTUR, No. 1 (2012) 1-5 1 Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya Handono S dan Ir. ST. Kuntjoro Santoso, M.T. Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan manusia di dunia. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring waktu berlalu, kondisi dunia bisnis yang kian kompetitif membuat banyak perusahaan harus mengatasi beratnya kondisi tersebut dengan membuat strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta juga mempunyai seni dan budaya didalamnya. Orang Betawi yang

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta juga mempunyai seni dan budaya didalamnya. Orang Betawi yang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jakarta adalah kota besar yang tumbuh karena proses sejarah yang panjang. Disamping menjadi pusat pemerintahan dan kota metropolitan, Jakarta juga mempunyai seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Hiburan adalah segala sesuatu yang berbentuk kata-kata, tempat, benda, perilaku yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih. Hiburan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dengan 13.466 pulau 1, yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke. Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku

Lebih terperinci

Job List wajib untuk Foto Wedding

Job List wajib untuk Foto Wedding Job List wajib untuk Foto Wedding Ini daftar take foto yang harus diambil buat foto kawinan pada umumnya.. aku susun berdasarkan pengalaman. biasanya list ini aku kasih ke fotografer freelance yang suka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nasionalisme adalah rasa cinta dan bangga terhadap tanah air. Lebih khusus lagi, nasionalisme adalah paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sri Ayu Yunuarti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sri Ayu Yunuarti, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa, bahasa dan budaya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai kesenian yang lahir dan berkembang di setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim yang besar dan memiliki berbagai macam kebudayaan, mulai dari tarian, pakaian adat, makanan, lagu daerah, kain, alat musik, lagu,

Lebih terperinci

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang terletak di bagian selatan pulau Sumatera, dengan ibukotanya adalah Palembang. Provinsi Sumatera Selatan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi

BAB I Pendahuluan. 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi 1 BAB I Pendahuluan 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis pada saat ini semakin berkembang pesat di sertai juga dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat. Gaya hidup masyarakat pun semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan beberapa pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengertiannya yang paling umum, pakaian dapat diartikan sebagai penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung tubuh terhadap hal-hal

Lebih terperinci

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 63 BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Judul Seri Prangko Gambar 5.1 Judul Seri Prangko Font yang digunakan dalam judul seri prangko antara lain: Pada tulisan Kampung Betawi menggunakan font Aquiline

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada

Lebih terperinci

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PARA SEKSI NO JABATAN URAIAN TUGAS KETERANGAN

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PARA SEKSI NO JABATAN URAIAN TUGAS KETERANGAN URAIAN TUGAS SEKSI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PARA SEKSI NO JABATAN URAIAN TUGAS KETERANGAN 1 Sie Perlengkapan Rumah 2 Sie Perlengkapan Gedung Melakukan pengadaan tenda, kursi, sound system, penambahan daya

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan DKI Jakarta yang terkenal dengan kota yang tidak pernah berhenti beraktifitas menyebabkan meningkatnya tingkat stress penduduknya. Oleh karena itu, dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 234 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Perkawinan merupakan rentetan daur kehidupan manusia sejak zaman leluhur. Setiap insan pada waktunya merasa terpanggil untuk membentuk satu kehidupan baru, hidup

Lebih terperinci

Kajian Perhiasan Tradisional

Kajian Perhiasan Tradisional Kajian Perhiasan Tradisional Oleh : Kiki Indrianti Program Studi Kriya Tekstil dan Mode, Universitas Telkom ABSTRAK Kekayaan budaya Indonesia sangat berlimpah dan beragam macam. Dengan keanekaragaman budaya

Lebih terperinci

Tugas Akhir 127/49 Redesain Pengadilan Negeri Semarang Kelas IA Khusus BAB IV STUDI BANDING LOKASI

Tugas Akhir 127/49 Redesain Pengadilan Negeri Semarang Kelas IA Khusus BAB IV STUDI BANDING LOKASI BAB IV STUDI BANDING Studi banding dilakukan pada Pengadilan Negeri dengan kelas yang sama dengan Pengadilan Negeri Semarang, yakni Pengadilan Negeri Kelas IA Khusus. Pemilihan studi banding yakni pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Project Pada zaman sekarang ini, manusia selalu memperoleh tekanan untuk bertahan hidup. Tekanan untuk bertahan hidup ini mendorong manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan kain khas masyarakat Indonesia. Batik ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 yang juga ditetapkan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. Gambar 4.1 Master Plan Lokasi Sumber : Google Maps

BAB IV ANALISA DATA. Gambar 4.1 Master Plan Lokasi Sumber : Google Maps BAB IV ANALISA DATA 4. Aspek Lingkungan 4.. Pertimbangan lokasi Gambar 4. Master Plan Lokasi Sumber : Google Maps Yusan bridal terletak di Jl. Buku Dikrama, Lenteng Agung 26, Jakarta Selatan. Jl. Buku

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan

I PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan 1 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan kebudayaan adalah hasil dari karya manusia. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang beraneka ragam, salah satu hasil budaya tersebut adalah batik. Batik merupakan warisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia dianugerahi Tuhan dengan segala macam kekayaan alam yang melimpah. Tidak hanya sumber daya alam yang melimpah, tetapi bangsa Indonesia memiliki berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Pengembangan sanggar tari tradisional berbasis pendidikan di kota tangerang selatan Kota Tangerang Selatan, yang merupakan sebuah pemekaran dari Kabupaten Tangerang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias daerah atau suku suku yang telah membudaya berabad abad. Berbagai ragam hias yang ada di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebudayaan suatu bangsa tidak hanya merupakan suatu aset, namun juga jati diri. Itu semua muncul dari khasanah kehidupan yang sangat panjang, yang merupakan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pesisir Timur pantai Sumatera Utara sejak abad ke-13, merupakan tempat persinggahan bangsa-bangsa asing dan lintas perdagangan. Bangsa India dan Arab datang dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan bangsa di dunia yang mendiami suatu daerah tertentu memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing, setiap bangsa memiliki

Lebih terperinci

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bangsa memiliki ciri dan kebiasaan yang disebut kebudayaan, menurut Koentjaraningrat (1974), Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN KESENIAN BETAWI DI SITU BABAKAN SRENGSENG SAWAH JAKARTA

PUSAT PENGEMBANGAN KESENIAN BETAWI DI SITU BABAKAN SRENGSENG SAWAH JAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik PUSAT PENGEMBANGAN KESENIAN BETAWI DI SITU BABAKAN SRENGSENG SAWAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita.

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan salah satu tahap penting dalam kehidupan manusia. Selain merubah status seseorang dalam masyarakat, pernikahan juga merupakan hal yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan 305 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Penjelasan yang terkait dengan keberadaan seni lukis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemasan Sisingaan Pada Grup Setia Wargi Muda Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Kemasan Sisingaan Pada Grup Setia Wargi Muda Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan etnis Sunda sangat kaya dengan berbagai jenis kesenian. Kesenian itu sendiri lahir dari jiwa manusia dan gambaran masyarakatnya

Lebih terperinci

BISNIS RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi / S1TI2M

BISNIS RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi / S1TI2M BISNIS RUMAH MAKAN Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi 10.11.4479 / S1TI2M STMIK AMIKOM YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas jasa sangat ditentukan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh masyarakat khusunya generasi muda. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi membuat bangunan-bangunan

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI KARYA DESAIN Oleh Debby Tiara Nauli Siregar 1211874023 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara kodrati, manusia dianugerahi akal dan pikiran yang menjadikan manusia berbeda dengan makhluk lain. Akal dan pikiran tersebut merupakan modal awal dari terbentuknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara administratif, Pulau Samosir adalah adalah pulau vulkanik di tengah Danau Toba, danau terbesar di Asia Tenggara, yang termasuk dalam Kabupaten Samosir, Sumatera

Lebih terperinci

Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya

Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya Selain kaya akan sumber daya alam, Indonesia juga termasuk kaya akan keragaman budaya. Beraneka ragam budaya dapat dijumpai di Negara ini. Keragaman budaya tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN Daerah pemukiman perkotaan yang dikategorikan kumuh di Indonesia terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya. Jumlah daerah kumuh ini bertambah dengan kecepatan sekitar

Lebih terperinci

Trend Customer Preference dalam memilih Bridal

Trend Customer Preference dalam memilih Bridal Halaman 1 / 1 KUESIONER Trend Customer Preference dalam memilih Bridal Responden Yth. Kami adalah mahasiswa MM.CIO & MM.Finance Universitas Bina Nusantara Jakarta yang sedang mengadakan penelitian mengenai

Lebih terperinci

Panduan Lengkap Memilih Fotografer

Panduan Lengkap Memilih Fotografer Panduan Lengkap Memilih Fotografer Untuk Acara Pernikahan Anda Anda baru saja bertunangan dan tengah merencanakan acara pernikahan. Venue atau tempat acara, katering dan undangan biasanya menjadi hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG Pernikahan BAB I PENDAHULUAN merupakan hal yang dilakukan oleh setiap makhluk Tuhan khususnya dalam agama Islam yang merupakan salah satu Sunnah Rasul, seperti dalam salah satu Hadist

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Kasus Proyek Perkembangan globalisasi telah memberikan dampak kesegala bidang, tidak terkecuali pengembangan potensi pariwisata suatu kawasan maupun kota. Pengembangan

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG UKBM 3.1/4.1/1/1-1 BAHASA INDONESIA PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG UNIT KEGIATAN BELAJAR BIN 3.1/4.1/1/1-1 PENTINGKAH LAPORAN HASIL OBSERVASI Kompetensi

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN-II MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

KEWIRAUSAHAAN-II MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen KEWIRAUSAHAAN-II Modul ke: 10 Fakultas Ekonomi Bisnis MERANCANG STRATEGI PEMASARAN Oloan Situmorang, ST, MM Program Studi Manajemen http://mercubuana.ac.id Pokok Bahasan 1. Makna pemasaran 2. Pengenalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut menghasilkan berbagai macam tradisi dan budaya yang beragam disetiap

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut menghasilkan berbagai macam tradisi dan budaya yang beragam disetiap BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Indonesia adalah Negara majemuk dimana kemajemukan tersebut mengantarkan Negara ini kedalam berbagai macam suku bangsa yang terdapat didalamnya. Keaneka ragaman suku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Nusantara terdiri atas aneka warna kebudayaan dan bahasa. Keaneka ragaman kebudayaan dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK PERSEWAAN ALAT-ALAT PESTA MAHKOTA INDAH DI KELURAHAN BIBIS KARAH KECAMATAN JAMBANGAN SURABAYA

BAB III PRAKTIK PERSEWAAN ALAT-ALAT PESTA MAHKOTA INDAH DI KELURAHAN BIBIS KARAH KECAMATAN JAMBANGAN SURABAYA BAB III PRAKTIK PERSEWAAN ALAT-ALAT PESTA MAHKOTA INDAH DI KELURAHAN BIBIS KARAH KECAMATAN JAMBANGAN SURABAYA A. Gmbaran Umum Obyek Penelitian 1. Keadaan Geografis Kelurahan Bibis Karah Kecamatan Jambangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti rok, dress, atau pun celana saja, tetapi sebagai suatu kesatuan dari keseluruhan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau yang tentunya pulau-pulau tersebut memiliki penduduk asli daerah yang mempunyai tata cara dan aspek-aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena daerah Bekasi berbatasan langsung dengan Ibu Kota Jakarta (Betawi) dan

BAB I PENDAHULUAN. karena daerah Bekasi berbatasan langsung dengan Ibu Kota Jakarta (Betawi) dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Bekasi adalah salah satu kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Jawa Barat, sebuah kabupaten dengan masyarakat yang khas dan heterogen karena daerah

Lebih terperinci

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) CHAPTER 1 Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) Kepala Sekolah Soedjono-Tresno Private High School atau STPHS, Christoper Rumbewas, menerima sejumlah buku, berkas siswa, dan juga seragam sekolah

Lebih terperinci

2015 PELATIHAN KERONCONG PADA REMAJA USIA TAHUN DI BATAVIA SUNDA KELAPA MARINA JAKARTA UTARA

2015 PELATIHAN KERONCONG PADA REMAJA USIA TAHUN DI BATAVIA SUNDA KELAPA MARINA JAKARTA UTARA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik merupakan salah satu bagian pokok dalam kehidupan manusia. Hampir semua peradaban masyarakat di dunia ini memiliki musik sebagai hasil budaya mereka. Menurut Soeharto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN FAJRI BERRINOVIAN 12032

BAB I PENDAHULUAN FAJRI BERRINOVIAN 12032 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Banyak orang merasa bingung mengisi hari libur mereka yang hanya berlangsung sehari atau dua hari seperti libur pada sabtu dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan buku Ensiklopedi Jakarta Culture and Heritage (Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan buku Ensiklopedi Jakarta Culture and Heritage (Pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan buku Ensiklopedi Jakarta Culture and Heritage (Pemerintah Provinsi Daerah Ibukota Jakarta Dinas Kebudayaan dan Permusiuman, 2005:335), kesenian Topeng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berlatar belakang sejarah Kota Sumedang dan wilayah Sumedang, yang berawal dari kerajaan Sumedang Larang yang didirikan oleh Praburesi Tajimalela (kurang lebih

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Karakteristik penghuni yang mempengaruhi penataan interior rumah susun

BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Karakteristik penghuni yang mempengaruhi penataan interior rumah susun BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian diketahui telah terjadi suatu pola perubahan pada unit hunian rumah susun sewa Sombo. Perubahan terjadi terutama pada penataan ruang hunian yang

Lebih terperinci

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1 0.15 8.60 2.88 Pada area lantai,1 ruang parkir di perluas dari yang sebelumnya karena faktor jumlah kendaraan pada asrama yang cukup banyak. Terdapat selasar yang difungsikan sebagai ruang tangga umum

Lebih terperinci