Outline. Kualitas Pembelajaran SD di Nusa Tenggara Barat 12/14/ Pendahuluan. 2. Kualitas Pembelajaran di NTB
|
|
- Suryadi Hamdani Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 INOVASI UNTUK ANAK SEKOLAH INDONESIA Kualitas Pembelajaran SD di Nusa Tenggara Barat Sebagian Analisis dari Survei PMTK/INAP Dipresentasikan oleh: Research, Analytics, and Methods (RAM) Team INOVASI 14 Desember 2016 Australian Aid Managed by the Palladium Group on behalf of the Australian Government 1 Outline 1. Pendahuluan 2. Kualitas Pembelajaran di NTB 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran 4. Kesimpulan 2 1
2 1. Pendahuluan 3 Kondisi Pendidikan di NTB 4 2
3 Survei Penilaian Mutu Tingkat Kompetensi 2016 Pendahuluan 1. Mengukur kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia, matematika dan ilmu pengetahuan alam. Terhubung dengan kurikulum nasional, dan juga tes internasional (TIMSS, PIRLS). Knowing, Applying, Reasoning. 2. Memberikan informasi kepada pemangku kebijakan, untuk: Membandingkan kualitas pembelajaran antar daerah. Mengidentifikasi domain yang membutuhkan dukungan / perhatian. Mengidentifikasi faktor latar belakang siswa, praktik guru, kondisi sekolah, dan manajemen sekolah yang mempengaruhi kualitas pembelajaran. Tujuan akhirnya untuk menjadi dasar perumusan kebijakan dan inovasi di bidang pendidikan Komponen: Tes matematika, ilmu pengetahuan alam, dan Bahasa Indonesia. Angket guru, murid, dan kepala sekolah. Pada tahun 2016: dilaksanakan di Kelas 4. 5 Survei PMTK di NTB Pendahuluan NTB Kabupaten/Kota 1 Kabupaten/Kota 2 Kabupaten/Kota 10 Cukup sampel untuk melakukan perbandingan antar kabupaten/kota SD SD SD Total 204 SD 6 3
4 Cara membaca skor PMTK Kualitas Pembelajaran di NTB Skor PMTK sudah menggunakan skala nasional Untuk analisis ini, skor PMTK kami standardisasi mengikuti metode TIMSS: Rata-rata nasional 500, standard deviasi Dalam analisis, perbedaan 25 poin (ekuivalen dengan 0.25 standard deviasi) dianggap besar Contoh: rata-rata skor Bahasa Indonesia di NTB: 425. Berarti 75 poin di bawah rata-rata nasional. Ini perbedaan yang sangat besar Kualitas Pembelajaran di NTB 8 4
5 Kualitas Pembelajaran di NTB Skor PMTK NTB Skor Skor kab/kota terendah: 348 Skor kab/kota tertinggi: 513 Rata-rata NTB: 425 Skor kab/kota terendah: 389 Skor kab/kota tertinggi: 505 Rata-rata NTB: 444 Skor kab/kota tertinggi: 500 Rata-rata NTB: 429 Bahasa Indonesia Matematika IPA Rata-rata nasional 500 Kualitas pembelajaran di NTB masih tertinggal dari nasional. Skor kab/kota terendah: 370 Ada variasi kualitas yang cukup tinggi antar kabupaten, terutama Bahasa Indonesia dan IPA. 9 Proporsi siswa berkemampuan rendah (skor di bawah 400) <25% 25 50% >50% 5
6 Kualitas Pembelajaran di NTB Ketertinggalan dari Kota Mataram (Bahasa Indonesia 513 Matematika 505 IPA 500) Tidak tertinggal dari Kota Mataram (<25 poin) Sedikit tertinggal dari Kota Mataram (25-50 poin) Cukup tertinggal dari Kota Mataram ( poin) Sangat tertinggal dari Kota Mataram (>100 poin) 11 Kualitas Pembelajaran di NTB Siswa Perempuan dan Laki-laki Perbedaan Poin (Perempuan - Laki-laki) Selisih Skor Siswa Perempuan vs Skor Siswa Laki-laki^ Secara umum, siswa perempuan unggul dalam Bahasa Indonesia Di Kab. Lombok Tengah, siswa perempuan unggul di ketiga mata ujian IPA Matematika Bahasa Indonesia ^ perbedaan 25 poin (ekuivalen dengan 0.25 standard deviasi) dianggap besar Di Dompu, Bima dan Sumbawa, tidak ada perbedaan antara skor siswa perempuan dan laki-laki. 12 6
7 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran 13 Persepsi Guru Tindak lanjut penilaian hasil belajar siswa Pengaruh Praktik dan Persepsi Guru Introspeksi guru Yang tidak terbukti berpengaruh: 1. Kualifikasi guru (pengalaman, PNS/non-PNS, sertifikasi) Membantu siswa belajar 2. Karakteristik guru (usia, jenis kelamin) 3. Keikutsertaaan dalam pelatihan 4. Tipe tugas yang diberikan ke siswa 5. Praktik mengajar Harapan guru terhadap siswa tinggi vs rendah Kepuasan kerja guru tinggi vs rendah IPA ^ perbedaan 25 poin dianggap besar Matematika Perbedaan poin Bahasa Indonesia (menyimpulkan, mengajukan pertanyaan, mengaitkan pelajaran dengan kehidupan seharihari, mendorong semua 14 siswa) 7
8 Distribusi Praktik dan Persepsi Guru, Kab/Kota 100 Persentase 80 Tingkat kepuasan kerja cukup bervariasi antar kabupaten. 60 Proporsi guru yang menggunakan penilaian hasil belajar secara tepat sudah cukup tinggi. kecuali di Dompu Proporsi Guru dengan Kepuasan Kerja Tinggi 15 Proporsi Guru menggunakan Penilaian untuk Introspeksi Perbedaan Skor antara Sekolah dengan Fasilitas Pendukung Cukup dan Tidak Cukup Alat bantu mengajar Komputer untuk siswa Peta atau bola dunia Peralatan laboratorium Buku perpustakaan,0 IPA 10,0 Peralatan laboratorium sangat penting untuk pembelajaran. 20,0 30,0 40,0 Perbedaan poin Matematika Bahasa Indonesia 50,0 Kecukupan komputer tidak punya pengaruh besar. Pengaruh terhadap matematika sangat kecil. 60,0 Peta / bola dunia, dan buku perpustakaan penting untuk pembelajaran Bahasa Indonesia dan matematika 16 ^ perbedaan 25 poin dianggap besar 8
9 Proporsi Sekolah dengan Fasilitas Pendukung Memadai 20,0 Lebih banyak sekolah berinvestasi di komputer daripada di peralatan laboratorium. (kecuali di Sumbawa, Lombok Utara, dan Bima) 18,0 16,0 Persentase 14,0 12,0 10,0 Jika sekolah memiliki biaya terbatas, investasi di peralatan laboratorium, peta/bola dunia, dan buku perpustakaan akan lebih bermanfaat untuk kualitas pembelajaran. 8,0 6,0 4,0 2,0,0 Komputer untuk siswa Peralatan laboratorium 17 Pengaruh Kegiatan Sekolah terhadap Nilai Pembelajaran Siswa Kegiatan pelajaran tambahan Pengayaan Menunjukkan bahwa mungkin pelajaran IPA di dalam kelas belum cukup. Remedial pembelajaran,0 IPA Nilai IPA satu-satunya yang terbantu melalui kegiatankegiatan ini. Matematika 10,0 20,0 30,0 Perbedaan Poin 40,0 Bahasa Indonesia ^ perbedaan 25 poin dianggap besar 9
10 Bagaimana dengan Kepala Sekolah? Tidak ada bukti bahwa: Karakteristik kepala sekolah (jenis kelamin, usia, pengalaman kepsek, pengalaman mengajar, tingkat pendidikan), atau, Pelatihan yang diikuti oleh kepala sekolah berpengaruh terhadap skor matematika, Bahasa Indonesia, atau IPA siswa. Kecuali: Sekolah dengan kepala sekolah perempuan memiliki skor Bahasa Indonesia lebih tinggi (28 Poin). Motivasi dan persepsi siswa Keadaan di rumah, perhatian orang tua Dukungan Orang Tua, Keadaan dan Persepsi Siswa Orang tua membantu mengerjakan PR setiap hari vs jarang Orang tua mengingatkan soal PR setiap hari vs jarang Orang tua dapat menemui guru Siswa cukup gizi vs kurang gizi Siswa tidak takut di sekolah vs takut Siswa senang ke sekolah vs tidak senang Keinginan siswa untuk berprestasi tinggi vs rendah 0 5 Matematika 2. Satu-satunya faktor orang tua/siswa yang bepengaruh terhadap skor matematika adalah kecukupan gizi Perbedaan poin IPA 1. Orang tua mengingatkan anak soal PR, kemudahan menemui guru, kesukaan siswa terhadap sekolah, dan motivasi siswa berpengaruh terhadap skor IPA dan Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia 3. Tidak ada manfaat bagi orang tua untuk membantu anak mengerjakan PR. ^ perbedaan 25 poin dianggap besar 10
11 4. Kesimpulan 21 Kesimpulan Kualitas Pembelajaran di NTB PMTK menunjukkan bahwa secara keseluruhan, kualitas pembelajaran di Provinsi NTB masih tertinggal dari rata-rata nasional. Terutama Bahasa Indonesia dan IPA. Siswa perempuan unggul dalam Bahasa Indonesia Tidak ada perbedaan siswa perempuan dan laki-laki dalam matematika atau IPA secara umum di Provinsi NTB. Ada variasi antar kabupaten/kota yang cukup tinggi Kota Mataram memiliki rata-rata sama dengan nasional 11
12 Kesimpulan Faktor Guru, Sekolah, dan Kepala Sekolah Penggunaan teknik penilaian hasil belajar untuk introspeksi guru (formative assessment) dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan. Kepuasan kerja guru yang tinggi juga bermanfaat untuk Bahasa Indonesia Laboratorium, peta, dan buku dapat meningkatkan pembelajaran dengan signifikan. Tidak ada bukti bahwa komputer bermanfaat untuk pembelajaran. Kegiatan pengayaan dan remedial berguna untuk IPA, tetapi tidak untuk Bahasa Indonesia atau matematika. Kualitas dan ketepatgunaan pelatihan guru dan kepala sekolah perlu ditingkatkan. Kesimpulan Faktor orang tua, kondisi sekolah, motivasi dan keadaan siswa IPA dan Bahasa Indonesia dapat ditingkatkan melalui: Pertemuan rutin antara guru dan orang tua. Orang tua mengingatkan soal PR Motivasi siswa Siswa senang ke sekolah Matematika dapat ditingkatkan melalui peningkatan gizi siswa. 12
13 Terima Kasih 25 13
I. PENDAHULUAN. karena melalui pendidikan diharapkan akan lahir sumber daya manusia yang berkualitas
1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena melalui pendidikan diharapkan akan lahir sumber daya manusia yang berkualitas dan
Lebih terperinciINAP. Indonesia National Assessment Programme
INAP Indonesia National Assessment Programme SAMPLING INAP Penelitian INAP pada tahun 2012 yang dilaksanakan di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kalimantan Timur ini menggunakan metode sampling:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi yang dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROVINSI NTB TAHUN 2016
BADAN PUSAT STATISTIK No. 25/04/52/th II, 17 April 2017 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROVINSI NTB TAHUN 2016 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi NTB pada tahun 2016 mengalami kemajuan yang ditandai
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013
No. 74/11/52/Th. VII, 6 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 5,38 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Agustus
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat. provinsi NTB mencapai ,15 km 2.
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat 1. Georgrafis Secara astronomis Provinsi Nusa Tenggara Barat terletak antara 8 o 10-9 o 5 Lintang Selatan dan 115 o 46-119 o 5 Bujur Timur.
Lebih terperinciTabel. Potensi Areal Budidaya Laut Untuk Komoditas Kerang Mutiara & Abalone, Kerang Darah dan Tiram Serta Teripang Per Kab/kota Se- NTB
DATA STATISTIK PERIKANAN BUDIDAYA 1. Sumberdaya Perikanan Budidaya Laut Potensi sumber daya perikanan budidaya laut diprioritaskan untuk pengembangan komoditas yang memiliki nilai ekonomis, peluang ketersediaan
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS DAN KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA TINGKAT KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN
ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA TINGKAT KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2007 2011 SKRIPSI Untuk Memenuhi Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROPINSI NTB TAHUN 2015
BADAN PUSAT STATISTIK No. 40/06/52/th I, 15 Juni 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROPINSI NTB TAHUN 2015 Pembangunan manusia di Propinsi NTB pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 1 Rantau Badauh SMP Negeri 1 Rantau Badauh adalah suatu lembaga pendidikan sekolah lanjutan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No.15/02/52/Th I,16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) adalah satu-satunya sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ratunya ilmu (Mathematics is the Queen of the Sciences), maksudnya yaitu matematika itu tidak bergantung pada bidang studi lain. Matematika
Lebih terperinciDIREKTORI ADDENDUM KERJASAMA PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN PEMERINTAH PROVINSI LAINNYA DAN KABUPATEN / KOTA SE-NTB TAHUN 2010
DIREKTORI ADDENDUM KERJASAMA PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN PEMERINTAH PROVINSI LAINNYA DAN KABUPATEN / KOTA SE-NTB TAHUN 2010 1. Gubernur NTB Mataram dengan Walikota Mataram Jalan Pejanggik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Pada Bab I telah dipaparkan masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING Ifa Nurjanah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email : ifanurjanah86@gmail.com
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen
Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus 2017 No. 74/11/Th. XI, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus 2017 Agustus 2017:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Adapun budaya-budaya di provinsi NTB yaitu Budaya SASAMBO (SASAK,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang memiliki kekayaan yang luar biasa, baik itu dari sumber daya alam, adat, warisan budaya maupun peninggalan sejarah. Adapun budaya-budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum pendidikan di Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan dan perbaikan. Menurut Hidayat (2013: 111) kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 75/11/52/Th.IX, 2 November 2015 ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan dan kemajuan suatu bangsa terletak pada sumber daya manusia yang berkualitas. Upaya penciptaan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu dengan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 47/07/52/Th.IX, 1 Juli 2015 ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN I TAHUN 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT A.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai objek kajian abstrak, universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. Internasional pada hasil studi PISA oleh OECD (Organization for
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Permasalahan Kemampuan IPA peserta didik Indonesia dapat dilihat secara Internasional pada hasil studi PISA oleh OECD (Organization for Economic Cooperation and Development)
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. dengan setting pembelajaran kooperatif dan ditinjau berdasarkan jenis
134 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan 1. Pendekatan SAVI Hasil belajar matematika yang menggunakan pendekatan SAVI belajar matematika siswa perempuan adalah 88,28, sedangkan rata-rata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas serta mampu berpikir kritis di era globalisasi. Salah satunya dengan
Lebih terperinci1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah VIII Tahun
1. UMUM 1.1 Dasar Balai Pemantapan Kawasan Hutan adalah Unit Pelaksana Teknis Dirjen Planologi Kehutanan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.13/Menhut-II/2011 Tanggal 10 Maret 2011
Lebih terperinciPenerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Tahun 2013
Laporan Tahun 2013 Bidang Penerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Tahun 2013 I PENDIDIKAN DASAR OLEH KABUPATEN / KOTA 1. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Lokasi 1. Kondisi Fisik Nusa Tenggara Barat a. Peta wilayah Sumber : Pemda NTB Gambar 4. 1 Peta Provinsi Nusa Tenggara Barat b. Konsisi geografis wilayah Letak dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pendidikan dalam suatu negara harus diawasi dan dievaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan sistem pendidikan yang digunakan. Berhasil tidaknya
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION) SETTING KOOPERATIF TIPE NHT.
Pedagogy Volume 1 Nomor 1 ISSN 2502-3802 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION) SETTING KOOPERATIF TIPE NHT Fitriani A. 1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai sesuai undangundang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap bangsa pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai sesuai undangundang dasar yang berlaku. Begitu pula Bangsa Indonesia memiliki tujuan nasional yang tercantum
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bahwa pendidikan merupakan kunci kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan negara. Hal ini sesuai dengan pendapat Joesoef (2011) yang menyatakan bahwa pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri
10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Krengseng 04 Kec Gringsing Kab Batang semester II
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal penting dalam kehidupan karena dapat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal penting dalam kehidupan karena dapat menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Ihsan (2011: 2) menyatakan bahwa pendidikan bagi kehidupan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 54/8/52/Th.IX, 3 Agustus 215 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 214 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 2,65 RIBU TON, CABAI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan mendasar yang diperlukan oleh setiap manusia. Menurut UU
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia saat ini tidak bisa terlepas dari pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental bagi kemajuan suatu bangsa sehingga menjadi kebutuhan
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI AP 1 SMKN 1 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA PEMBELAJARAN STATISTIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING ARTIKEL SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciAnalisis Deskriptif Soal-Soal Dalam Buku Pelajaran Matematika SMP Kelas VIII Semester 1 Ditinjau dari Domain Kognitif TIMSS 2011
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 PM -39 Analisis Deskriptif - Dalam Buku Pelajaran Matematika SMP Kelas VIII Semester 1 Ditinjau dari Kognitif TIMSS 2011 Yoga Muhamad Muklis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Trends In International Mathematics and Sciencel Study (TIMSS) adalah studi internasional tentang prestasi sains dan matematika siswa. Studi ini dikoordinasi
Lebih terperinciModul ke: Psikometri. Norma 1. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.
Modul ke: Psikometri Norma 1 Fakultas PSIKOLOGI Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN NORMA Norma merupakan rata-rata atau kekhasan pada tes tertentu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengambilan keputusan adalah proses kognitif kritis di setiap bidang kehidupan manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengambilan keputusan adalah proses kognitif kritis di setiap bidang kehidupan manusia. Dalam proses ini, masing-masing individu berperan aktif dan memperoleh hasil
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEREKONOMIAN ANTAR KABUPATEN/KOTA
BAB V ANALISA PEREKONOMIAN ANTAR KABUPATEN/KOTA 5.1. PEREKONOMIAN MASING-MASING KABUPATEN/KOTA. Nilai tambah yang dihasilkan dari seluruh aktivitas ekonomi di suatu daerah selama satu tahun sangat dipengaruhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permendiknas No.22 tahun 2006 tentang Standar Isi memberikan pengertian bahwa ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional terdapat penjelasan mengenai standar nasional. dan afektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hasil Ujian Nasional (UN) digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk pemetaan mutu pendidikan, seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, serta sebagai
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si.
PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM 2013 Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si. Disajikan dalam Pelatihan Guru MI Persis Gandok Tasikmalaya, 11 Juli 2017 Outline 1. Kecenderungan
Lebih terperinciKERTAS KERJA RKA-KL RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2012
RENCANA KINERJA KERJA KERJA : (588229) MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI COT MEURAK SAMALANGA KAB. BIREUEN Halaman : 1 025.04.07 Program Pendidikan Islam 472.412.000 472.412.000 Indikator Kinerja Utama Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2014 tentang pedoman nilai hasil belajar oleh pendidik, penilaian merupakan proses
Lebih terperinciMODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Nurhada,2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan yang paling penting dan meresap di sekolah adalah mengajarkan siswa untuk berpikir. Semua pelajaran sekolah harus terbagi dalam mencapai tujuan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, karena pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH
(1 UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH Anim* 1, Elfira Rahmadani 2, Yogo Dwi Prasetyo 3 123 Pendidikan Matematika, Universitas Asahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan zaman di era globalisasi menuntut setiap negara untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan zaman di era globalisasi menuntut setiap negara untuk siap menghadapi persaingan dengan negara lain. Untuk dapat bersaing dan bertahan maka setiap
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA
PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA Oleh: Leli Dwi Nugraheni, Mujiyem Sapti, Riawan Yudi Purwoko. Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi aspek yang paling berpengaruh dalam upaya membentuk generasi bangsa yang siap menghadapi masalah-masalah di era globalisasi. Namun, kualitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pendeskripsian data berisi penyajian data untuk masing-masing aspek
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Pendeskripsian data berisi penyajian data untuk masing-masing aspek penelitian yang telah diperoleh peneliti tentang tingkat kematangan penerapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program pendidikan nasional diharapkan mampu melahirkan generasi dengan sumber daya manusia yang unggul dalam menghadapi tantangan jaman di masa kini dan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. standar hidup minimum (Mudrajad Kuncoro, 1997). Kemiskinan identik dengan negara berkembang, contohnya Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemisknan merupakan masalah multidimensi yang dihadapi hampir semua negara di dunia. Kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi standar hidup minimum (Mudrajad
Lebih terperinciRENCANA DAN REALISASI INVESTASI DAN TENAGA KERJA PMDN MENURUT SEKTOR EKONOMI DI NTB TAHUN 2013
RENCANA DAN REALISASI INVESTASI DAN TENAGA KERJA PMDN MENURUT SEKTOR EKONOMI DI NTB TAHUN 2013 No Sektor Ekonomi (Ribu Rp ) Kerja (Org) (Ribu Rp ) Kerja (Org) 1 Petanian Tanaman Pangan 1 40.000.000 200
Lebih terperinciOleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**
PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 15 PADANG Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi
Lebih terperinciKERTAS KERJA RKA-KL RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2012
KERJA : RENCANA KINERJA KERJA Halaman : 1 025.04.07 Program Pendidikan Islam 219.747.000 219.747.000 Indikator Kinerja Utama Program : 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTsN Batu Benawa
66 BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTsN Batu Benawa Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu Benawa yang terletak di jalan Tanjung Pura No.5 Pagat
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil Nusa Tenggara Barat 1. Kondisi Geografis Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang berada dalam gugusan Sunda Kecil dan termasuk dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perolehan Skor Rata-Rata Siswa Indonesia Untuk Sains
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan adanya upaya peningkatan mutu pendidikan maka evaluasi terhadap segala aspek yang berhubungan dengan kualitas pendidikan terus dilakukan. Hal
Lebih terperinciJURNAL LITERASI MATEMATIKA TINGKAT SMP MENGACU PADA TIMSS (TRENDS INTERNATIONAL MATHEMATICS AND SCIENCE STUDY) DITINJAU DARI GENDER
JURNAL LITERASI MATEMATIKA TINGKAT SMP MENGACU PADA TIMSS (TRENDS INTERNATIONAL MATHEMATICS AND SCIENCE STUDY) DITINJAU DARI GENDER LITERACY MATHEMATICS STANDARD SMP REFER FOR TIMSS (TRENDS INTERNATIONAL
Lebih terperinciTAHUN 2016 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 BAN SM ACEH HASIL ANALISIS DATA AKREDITASI TAHUN 20161 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: AENUN NIM.
i PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 KEDIRI
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN Hias Bersih Dakhi SD Negeri 074038, kota Gunungsitoli Abstract: Problems observed in this study is the low learning outcomes
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 6 ISSN 2354-614X PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU Saatima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan merupakan sarana wahana yang sangat baik di dalam pembinaan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bawah kemampuannya. Belum ada definisi yang dapat diterima secara universal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Underachiever adalah sebuah fenomena murid yang mencapai prestasi di bawah kemampuannya. Belum ada definisi yang dapat diterima secara universal untuk menggambarkan
Lebih terperinciapa yang dirumuskan dalam NCTM (National Council of Teachers of isi atau materi (mathematical content) dan standar proses (mathematical
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum pendidikan nasional, mata pelajaran matematika selalu diajarkan di setiap jenjang pendidikan dan tingkatan kelas dengan proporsi waktu yang jauh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Selatan ini menggunakan konsep model Kemmis dan McTaggart
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan terhadap pembelajaran matematika bagi siswa kelas IV SD Negeri 2 Branti Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah propinsi yang terdiri dari 2 (dua) pulau utama yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada era global yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era global yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini, setiap orang dapat dengan mudah mengakses dan mendapatkan bermacam-macam
Lebih terperinciDAFTAR TABEL Persentase SD/ MI yang semua rombongan... belajar (rombel)nya tidak melebihi 32 orang
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jumlah Desa dan Dusun di Kabupaten Lombok Barat... 4 Menurut Kecamatan 1.2 Luas Kabupaten Lombok Barat Menurut Kecamatan... 4 1.3 Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis...
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING
Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING Andi Tenriawaru 1 YPUP Makassar 1 Penelitian ini
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam Prestasi Almubtadi-IEN Bantul
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Evi Riantika 1, Sugeng Sutiarso 2,Sri Hastuti Noer 2. evi riantika77@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN SOAL OPEN ENDED MENANTANG SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI. Endah Ekowati 1 dan Kukuh Guntoro 2.
PENINGKATAN PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN SOAL OPEN ENDED MENANTANG SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI Endah Ekowati 1 dan Kukuh Guntoro 2 1) 2) SD Buin Batu Sumbawa Barat e-mail: endah.ekowati@newmont.com,
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization
Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MAN Pangkalan Bun
57 BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MAN Pangkalan Bun Madrasah Aliyah Negeri Pangkalan Bun adalah Madrasah Aliyah Negeri yang ada di Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan agar peserta didik atau siswa dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan (Soedjadi, 2000:6). Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah pendidikan di Indonesia adalah siswa Indonesia belum dapat bersaing dengan siswa negara lain. Padahal tuntutan persaingan dalam bidang pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting bagi setiap manusia untuk mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat penting bagi setiap manusia untuk mengembangkan potensi diri sebagaimana yang tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun 2013 Tentang Sistem Pendidikan Pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dan tidak bisa terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan merupakan suatu hal yang memiliki
Lebih terperinciKarakteristik Soal TIMSS
SEMIAR ASIOAL MATEMATIKA DA PEDIDIKA MATEMATIKA UY 2015 Karakteristik Soal TIMSS Dwi Cahya Sari Jurusan Pendidikan Matematika, Pascasarjana Universitas egeri Yogyakarta email : cahyasari1984@gmail.com
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 07/02/52/Th.VI, 2 Februari 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN IV TAHUN 2014 1. Pertumbuhan produksi
Lebih terperinciOLEH: Keswati NIM : K BAB I PENDAHULUAN
Eksperimentasi pengajaran matematika dengan metode mengajar kooperatif tipe TAI ( team assisted individualization) pada sub pokok bahasan luas dan keliling lingkaran ditinjau dari kemampuan awal siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masayarakat dan organisasi dalam lingkungan pendidikan. Terdapat banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung sepanjang hidup. Pendidikan dapat
Lebih terperinciJKPM VOLUME 4 NOMOR 1 APRIL 2017 e ISSN :
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MATERI PECAHAN SISWA KELAS V SD NEGERI NGEMPLAK KIDUL 01 MARGOYOSO PATI Wara Istanti Dwi Murwani SDN Ngemplak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sumowono 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang, penelitian dilaksanakan Semester 2
Lebih terperinciJurnal Elementary ISSN FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 Januari 2018, Hal A. LATAR BELAKANG
Jurnal Elementary ISSN 2614-5596 FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 Januari 2018, Hal. 11-15 ANALISIS PENCAPAIAN 8 KOMPONEN STANDAR AKREDITASI SD/MI DI KOTA MATARAM Haifaturrahmah Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Sambong 01 Kecamatan Batang Kabupaten Batang pada semester
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
13 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Pringsewu Timur Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di Jalan Raya muncul Desa Kalibeji Kabupaten Semarang,
Lebih terperinci