M. Imdadun Rahmat, Ketua Komnas HAM
|
|
- Vera Lanny Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Ekstrimisme dan Agenda Merawat Toleransi M. Imdadun Rahmat, Ketua Komnas HAM
2 Ekstrimisme/Fundamentalisme Fundamentalisme e merupakan a fenomena e semua agama. a. Ciri-ciri (Martin E. Marty): 1. Menolak hermeneutika dalam menafsirkan kitab suci (tafsir literal, l harfiyah) h) 2. Menolak pendekatan historis dan sosiologis dalam memahami teks kitab suci. Teks harus menundukkan konteks, bukan perkembangan historis yang menundukkan teks. 3. Menolak pluralisme dan relativisme dalam kebenaran agama dan keyakinan. Hanya ada satu agama yang benar. 4. Oposisionalisme: i melawan segala ancaman terhadap eksistensi agama dengan cara mendasar. 5. Cenderung gpada cara-cara kekerasan.
3 Ekstrimisme dalam Islam: Satu Fenomena Banyak Nama Fenomena e Ekstrimisme s sering disebut dengan radikalisme, fundamentalisme, garis keras (hard liner), revivalisme, dan Islamisme. Fundamentalisme-konservatif (Olivier i Roy): Gerakan yang berorientasi utama menerapkan syariat Islam di tengah masyarakat tanpa ambil peduli terhadap persoalan politiknegara. Kelompok ini cenderung mengutamakan moral pribadi dan mudah berkolaborasi dengan pemerintah dan tunduk terhadap sistem politik yang ada. Bahkan mereka tidak mempersoalkan sekularisasi politik (pemisahan agama dan negara) dan memilih mempertahankan tradisi.
4 Banyak Nama. Islamic Revivalism (Hrair Dekmejian): menggambarkan tingginya kesadaran Islam di kalangan umat Islam. Ditandai menyebarnya masyarakat yang dipenuhi kebajikan dan persaudaraan-persaudaraan sufi dan ketaatan yang mencolok untuk mempraktekkan ajaran-ajaran Islam. Pada umumnya, kecenderungan ini ditandai pasivitas politik, kecuali ada dorongan dari pemerintah atau pihak-pihak musuh dari luar. Namun, dl dalam lingkungan kebangkitan kb kit Islam Il ini ii yang secara umum tidak berbentuk ini terdapat serangkaian aktifisme keagamaan yang melibatkan kelompok- kelompok Islam militan.
5 Banyak Nama.. Islamism (Olivier Roy): Gerakan Islam yang berorientasi pada pemberlakuan syariat. Roy menyebut gerakan Islam yang menjadikan Islam sebagai ideologi politik dengan sebutan Islamisme. Islamist politic (Dale Eickelman dan James Piscatori): organisasi dan gerakan yang mengajak dan mengagitasi di wilayah politik yang menggunakan tanda dan simbol-simbol dari tradisi Islam. Istilah ini juga dipakai menunjuk aktifisme politik yang melibatkan kelompok-kelompok informal yang membentuk kembali repertoir ert dan bingkai-bingkai rujukan dari tradisi Islam.
6 Banyak Nama.. Islamisme (Salwa Ismail): Menunjuk dua fenomena sekaligus baik politik Islamis maupun re Islamisasi, sebuah proses pada domain yang beraneka ragam dari kehidupan sosial yang diselubungi oleh tanda dan lambang yang diasosiasikan dengan tradisi budaya Islam. Proses ini meliputi pemakaian jilbab, kebutuhan yang makin besar pada bacaan Islam dan komoditi agama lainnya, penampakan simbol-simbol identitas keagamaan, pembingkaian kembali aktivitas ekonomi dengan terma- terma Islam. Re-Islamisasi dimaknai secara lebih luas dari Islamisme dan kadang-kadang dibedakan dengan Islamisme. Islamisme menurut Salwa tidak semata-mata ekspresi dari proyek politik, tetapi juga meliputi penggunaan kembali bingkai dengan referensi Islam di wilayah sosial dan kebudayaan
7 Peta Islam Radikal- Wahabis Wahabis Fundamentalis Wahabis Islamist Konstiitusional Wahabis Islamis- Inkonstitusional Wahabis Jihadis
8 Peta Islam Radikal-Non Wahabis Jihadis: DI non AS-ABB= AMIN Islamist- Kekerasan: FPI Islamist Konstitusional: Partai Bercita-cita Negara Islam
9 Karakter Fundamentalis/Dakwah Salafi 1. Membid ahkan dan memusyrikkan amalan-amalan l kaum pesantren: Mauludan, Ziarah Kubur, Dzibaan, Tahlil, Dzikir, Toriqoh, dan sebagainya. Ini dianggap menodai kemurnian Islam. 2. Literalis (harfiyyah): menolak ta wil dan penafsiran Qur an dan Sunnah secara yang tersurat. 3. Tidak mengakui akal: membatasi sumber istinbath hanya dengan wahyu.wahyu merupakan sumber satu-satunya dalam Islam. 4. Anti imam-imam madzhab dan membuang kitab kuning. Hanya menganut Imam Ahmad Bin Hambal versi Ibnu Taymiyyah, dan Muhammad Bin Abdul Wahhab. 5. Intoleran: cenderung memusuhi kelompok lain dan menganggap hanya ajaran kelompoknya sendiri yang benar. Mudah mengkafirkan orang yang tidak seajaran dengan mereka.
10 Karakter Islamis-Radikal dan Kelompok Teroris 1. Kelompok ini memiliki persamaan dengan karakter kelompok fundamentalis (sebagaimana diuraikan di depan). 2. Radikal: menganggap kehidupan Islam dan sistem kenegaraan yang telah ada di dunia muslim sebagai penyimpangan, dan harus diubah dengan cara yang mendasar. 3. Pro-kekerasan: kondisi yang menyimpang harus diluruskan baik dengan jalan dakwah maupun jalan jihad (perang). 4. Fanatik-militant: ili meyakini i dengan mutlak lk bh bahwa ajarannya sendiri i sebagai kebenaran tunggal yang harus disebarluaskan dengan jalan apapun. 5. Anti-Barat: Barat dipersepsikan p sebagai biang kerok hancurnya sistem kehidupan yang Islami baik budayanya, intelektualnya, ekonominya, maupun sistem politiknya. 6. Politis: meyakini bahwa kekuasaan politik negara harus diraih karena merupakan kewajiban agama. Mereka yang tidak menerapkan Negara Islam adalah kafir dan boleh dibunuh meskpun orang Islam. 7. Tatharruf: menempatkan yang sunnah sebagai wajib, menjadikan yang furu sebagai ushul, mengubah yang profan sebagai sakral.
11 Ihwanul Muslimin
12 Ikhwanul Muslimin:. 1928, Mursyid Am: Imam Hasan Al- Banna, Hasan Al- Hudhaibi, Umar Talmasani, Muhammad Hamid Abu Naser, Mustofa Masyhur. Ideolog sayap radikal: Sayyid Quthb Mesir (Hasan Al-Banna), Irak (Syaikh Muhammad Mahmud Ash-Shawwaf), Syiria, (Dr. Mushthafa As-Siba'I) I), Jordania (Syaikh Abdul Lathif Abu Qurah), dan negara-negara Teluk Anak ideologisnya antara lain: Front Penyelamat Islam (FIS) di Al Jazair; HAMAS di Palestina; Partai Keadilan dan Pembangunan di Maroko; Partai Nahdlah di Tunisia; Partai Keadilan dan Pembangunan di Turki; Partai Kebangkitan Islam di wilayah bekas Uni Soviet; PAS di Malaysia Gerakan Tarbiyah: PK/PKS, KAMMI
13 IM.. Pecahan IM Ultra Radikal (IM faksi Sayyid Quthb): Al-Jihad, Organisasi Pembebasan Islam, Takfir wa Al-Hijrah, Jama at al- Muslimin li al- Takfir di Mesir Jaringan Tandzim Al-Qaidah Usamah Bin Ladin-Ayman Adzawahiri; Taliban Afghanistan Mullah Omar; Al- Qaida Abu Mus ab Al-Zarqawi Irak; Somalia; Sudan; Yaman. Jama ah Islamiyyah; Tandzim Al-Qaidah Wilayah Serambi Mekah; Angkatan Mujahidin Nusantara (AMIN); Majlis Mujahidin Indonesia; Jama ah Anshorut Tauhid
14 HTI Hizb al-tahrir: 1952, Taqiyuddîn al- Nabhâny, dibantu Syaikh As ad, Rajab Bayudli al-tamimi dan Abdul Qadir Zallum. Tahun 1979 an- Nabhâny wafat, Abd al-qadîr Zallûm menggantikannya, 2003 Amir Hizbut Tahrir dijabat oleh Abu Yassin. Berpusat di Yordania dan London, menyebar di negara-negara Eropa, Australia, Asia Selatan, negaranegara bekas Uni Soviet Hizbut Tahrir Indonesia (Ismail Yusanto), Hizbut Dakwah Indonesia (Muhammad Al- Khottoth)
15 Dakwah Salafi. Nama lain dari Wahabidisu pport oleh pemerintah kerajaan Arab Saudi. Muassis: Muhammad bin Abdul Wahhab, Imam Ibnu Taymiyyah, Ibnul Qoyyim Al- Jauziyyah Pertama, kelompok "Salafiyah Politik / Salafiyyun Sururiyyun Tokoh: Salman Al-Audah, Safar Al-Hawali, 'Aidh Al-Qarni, dan lain-lain. Kedua, "Salafiyun Al-Albaniyun yang mengikuti Syaikh Al-Muhaddist Nashiruddin Al-Albani. Albani. Ketiga, "Salafiyun Al-Jamiyun" (Salafiyun yang beringas). Tokoh: Syaikh Rabi' Al-Madkhali. Sering menyerang semua ulama maupun dai yang bertentangan dengan mereka. Keempat, salafiyyun pengikut Syaikh Abdurrahman Abdul Khalik di Kuwait dan kelima, Salafiyyun pengikut Syaikh Bin Bazz dan Syaikh 'Utsaimin di Saudi Arabia. Abdullah Bin Baz (Saudi Arabia); Pertama, Kelompok Abdul hakim Abdad- Yazid Jawwad-Abu Bakar M. Altway (Jakarta-Bogor) (Berkiblat ke Kuwait, Syaik Al-Albani, Albani Syaikh Abdurrahman Abdul Khalik) Kedua, Ainul Harits (Surabaya) (Berkiblat ke Kuwait, Syaik Al-Albani, Albani, Syaikh Abdurrahman Abdul Khalik) Ketiga, Kelompok Abu Nida (Jogyakarta) (Berkiblat ke Kuwait, Syaik Al-Albani, Syaikh Abdurrahman Abdul Khalik) Keempat, Ja far Umar Thalib-Umar Al- Sewed (Jogyakarta) (berkiblat ke Saudi Arabi a Syaikh Bin Bash dan Syaikh Al- Utsaimin) Kelima, Yusuf Baisa- Farid Okbah (Salatiga) (Berkiblat ke Salafiyyun Sururiyyun) Keenam, Majlis Tafsir Al-Quran: Sukino (Berpusat di Solo)
16 Sayap Ultra Radikal Salafi ISIS /Daisy Jabhah Al-Nusroh
17 Agenda Islamis-Radikal dan Teroris di Indonesia Pertama: Merobohkan NKRI dan anti Pancasila. Menjadikan Islam sebagai entitas politik. Islam difahami, dipersepsikan dan dipakai sebagai ideologi politik untuk membentuk sistem negara yakni negara Islam (al-daulah al-islamiyyah) atau Khilafah Islamiyah versi mereka sendiri. Kedua: Menerapkan ajaran Islam dalam masyarakat menurut versi mereka. Perempuan harus memakai cadar, pemisahan yang ketat antara laki-laki-perempuan, laki-laki harus memakai jenggot, celana ngatung dan gamis. Tanpa menerapkan hal tersebut, masyarakat dianggap jahiliyah.
18 Sosialisasi Islam Damai oleh Kiai dan Dai Memagari ummat dari firus radikalisme; khususnya teology of hate. Mengubah ber-islam versi pendek (instant) menjadi ber-islam versi panjang (ilmiyyah-manhajiyyah). Mengangkat kembali ajaran (ayat-ayat dan hadits-hadits) tentang peace and harmony. Meneguhkan prinsip tasamuh, tawazun, I tidal (Khittoh NU) Mereposisi pengertian jihad. Mensosialisasikan rumusan NU tentang gpilar-pilar p kenegaraan: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Kebhinekaan.
19 MENJINAKKAN HABITUS EKSTRIMISME Terorisme pada hakekatnya sama dengan wabah penyakit menular yang menjakiti manusia. Para ahli kesehatan punya solusi yang bisa diadopsi. Dalam menangani wabah penyakit menular, mereka sangat memperhatikan faktor inti yakni virus. Virus harus dimatikan atau dilokalisasi agar tidak meluas penyebarannya. Maka, meminjam ilmu kesehatan, prosedur yang dilakukan dalam memberantas terorisme adalah: pertama, mereka yang terbukti teroris harus dikarantina dalam penjara dan diharapkan berubah ideologinya sebelum bebas. Penjara mestinya betul-betul berfungsi sebagai pengasingan g agar mereka terputus dari sel-sel terornya maupun dari eksponen ormas-ormas radikal basis pendukungnya. Maka manajemen penjara bagi kaum teroris harus didesain sedemikian rupa agar memberi jaminan prinsip eks-komunikasi ini. Kedua, mereka yang dicurigai (supect) tertular virus diberi faksin penangkal dan dibatasi daerah aktivitasnya agar tidak berinteraksi langsung dengan orang lain dan tidak menulari yang lain. Dalam konteks terorisme, virus teologi kebencian (theology of hate) yangdikemasdengandoktrinjihad harus ditangkal. Orang-orang g maupun lembaga-lembag g yang berideologi ini idealnya bisa dilokalisasi dan diputus aksesnya ke ruang-ruang publik.
20 Ketiga, area asal virus dan area wabah harus dinyatakan sebagai daerah tertutup untuk menutup akses penyebaran virus. Artinya, lembaga atau orang yang menjadi sumber ajaran kekerasan seharusnya dieks- komunikasi tidak justru dicitrakan menjadi tokoh panutan dan idola. Elit-elit politik sungguh tidak elok untuk bermain mata dengan kelompok ini demi kepentingan sempit kekuasaan. Keempat, daerah-daerah sekitar wabah perlu diberikan faksin imunisasi pencegah penularan. Teologi kebencian ini mesti ditangkal dengan vaksin yang bisa melemahkan dan mematikannya. Paradigma peaceful Islam harus diketengahkan secara lebih serius oleh para ulama dan ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah dan MUI. Prinsip beragama yang rahmatan lil- alamin bisa menyembuhkan atau minimal membuat masyarakat menjadi imun terhadap virus kekerasan.
21 Kelima, mengenali mutasi virus-virus tersebut serta pola penggabungan gen virus-virus i sejenis sebab,semakin bb banyak terjadi penggabungan gen, ia semakin kuat bertahan terhadap vaksin. Pengenalan ideology para actor teroris ini menjadi penting. Penelusuran latarbelakang, pengalaman serta apa yang dilakukan sangat penting untuk menentukan prioritas pengawasan terhadap mereka yang dicurigai berpotensi teror. Mereka yang berpengalaman di banyak daerah konflik hendaknya menjadi target utama pengawasan dan pembinaan (deradikalisasi dan rehabilitasi). Sebab mereka yang turun di semua front-front jihad seperti Afghanistan, Moro, Ambon dan Poso semakin berbahaya dan sukar dikalahkan.
MAKALAH. Intoleransi dan Tantangan Perlindungan Hak KBB. Oleh: Dr. M. Imdadun Rahmat, M.Si Komisioner Komnas HAM Pelapor Khusus Hak KBB
SEMINAR DAN WORKSHOP Menggelar Kebhinekaan, Merajut Kebersamaan Hotel Santika Premiere Yogyakarta, 14-15 Juni 2017 MAKALAH Intoleransi dan Tantangan Perlindungan Hak KBB Oleh: Dr. M. Imdadun Rahmat, M.Si
Lebih terperinciIDEOLOGI GERAKAN ISLAM KONTEMPORER. Fundamentalisme, Islamisme, Salafisme, dan Jihadisme
IDEOLOGI GERAKAN ISLAM KONTEMPORER Fundamentalisme, Islamisme, Salafisme, dan Jihadisme Pengantar Istilah-istilah yang muncul terkait dengan faham dan gerakan Islam kontemporer kebanyakan dari hasil kajian
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19
DAFTAR ISI Daftar Isi.. 5 Kata Pengantar... 7 Bab I Pendahuluan. 10 Bab II Pengertian Manhaj Salaf... 15 2.1. Ahlussunnah wal Jama ah.... 15 2.2. Salaf.. 19 Bab III Salafi dan Wahabisme.. 22 3.1. Sejarah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan ingin meraih kekuasaan yang ada. Pertama penulis terlebih dahulu akan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinamika gerakan sosial keagamaan di Indonesia sangat menarik untuk dikaji. Dikatakan menarik, karena salah satu agendanya adalah menyebarkan gagasannya dan ingin
Lebih terperinciFUNDAMENTALISME ISLAM. 1. Ikfan Febriyana Ulul Azmi Najitama Indah Septia D.N
FUNDAMENTALISME ISLAM 1. Ikfan Febriyana 10313244016 2. Ulul Azmi Najitama 10313244028 3. Indah Septia D.N 10313244029 Fundamentalisme Islam ASAL USUL & PENGERTIANNYA LAHIRNYA GERAKAN ISLAM FUNDAMENTALIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Sebagai negara yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau lebih dari 17000 yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Sebagai negara yang sangat majemuk, patut disyukuri
Lebih terperinciADAADNAN ABDULLA MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH NEO KHAWARIJ MENGUNGKAP BIANG TERORISME, RADIKALISME, DAN SOLUSINYA. Diterbitkan secara mandiri
ADAADNAN ABDULLA MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH NEO KHAWARIJ MENGUNGKAP BIANG TERORISME, RADIKALISME, DAN SOLUSINYA Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com NEO KHAWARIJ, MENGUNGKAP BIANG TERORISME, RADIKALISME,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan paparan yang digambarkan dalam pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Proses pengukuhan PAI sebagai bagian dari mata kuliah yang harus
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan
BAB V KESIMPULAN Ulama merupakan salah satu entitas yang penting dalam dinamika politik di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan pemerintah atau kerajaan dan mengkafirkan
Lebih terperinciPENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Modul ke: RADIKALISME ISLAM DI INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Pengertian Radikal Menurut KBBI radikal adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk Muslim dunia (Top ten largest with muslim population, 2012). Muslim
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia. Penduduk muslimnya berjumlah 209.120.000 orang atau 13% dari jumlah penduduk Muslim
Lebih terperinciWallahu A lam bisshawab Wa shallallahu ala nabiyyina Muhammadin wa ala aalihi wa shahbihi wa sallam
BANTAHAN TERHADAP TULISAN SYUBHAT: Ajaran Tauhid Wahabi Muhammad bin Abdul Wahab ajaran Islam Ekstrem dan Radikal?Oleh Al-Ustadz Muhammad bin Umar As-Sewed hafidzahullahu ta ala Syubhat?Pada tanggal 15
Lebih terperinciDI ANTARA SIFAT-SIFAT TERPUJI ASY-SYAIKH RABI AL-MADKHALI - HAFIZHAHULLAH-
dibunuh, mayoritas umat Islam menurut Wahabi Salafi adalah musyrik karena tidak mengikuti ajaran tauhid versi Muhammad bin Abdul Wahhab. Sementara yang tidak syirik hanya golongan yang sefaham dengan tauhid
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meskipun kedatangan Islam di Indonesia telah dimulai pada abad 7 Masehi, namun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama Islam merupakan salah satu agama yang paling pesat perkembangannya pada abad ini. Berawal dari sebuah wilayah yang kecil di Jazirah Arab, Islam muncul dan berkembang
Lebih terperinciPENUTUP. berbagai belahan dunia, di Malaysia ada Islam Hadhori di bawah pimpinan. Abdullah bin Ahmad Badawi dan di Yordania ada Islam Wasatiyyah yakni
113 PENUTUP A. KESIMPULAN Dari hasil kajian ini, pada akirnya peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan terkait dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan, yakni sebagai berikut: 1. wacana gagasan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM MENGENAI JAMAAH SALAFIYYAH
BAB II GAMBARAN UMUM MENGENAI JAMAAH SALAFIYYAH II.1. Sejarah Munculnya Gerakan Dakwah Salafiyyah Gerakan dakwah salafiyyah merupakan gerakan dakwah yang lahir dari kebangkitan Islam di Timur Tengah. Kebanyakan
Lebih terperinciMemahami Radikalisme Islam. Noorhaidi Hasan
Memahami Radikalisme Islam Noorhaidi Hasan Definisi Radikalisme Radikalisme merupakan faham, wacana dan aktivisme yang berupaya mengubah sistem politik, ekonomi, sosial dan budaya yang ada secara radikal
Lebih terperinciBAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-
166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme
Lebih terperinciMENGAPA TERORIS MUSLIM SEDIKIT? P r o j e c t. i t a i g. D k a a n. Rizal Panggabean. Edisi 012, Maret 2012 Review Buku
l Edisi 012, Maret 2012, Edisi 012, Maret 2012 P r o j e c t i t a i g D k a a n MENGAPA TERORIS MUSLIM SEDIKIT? Rizal Panggabean 1 Edisi 012, Maret 2012 Informasi Buku: Charles Kurzman, The Missing Martyrs;
Lebih terperinciMuhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI
Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Survei syariah terbaru yang diselenggarakan SEM Institute menunjukkan mayoritas rakyat Indonesia (72 persen) menginginkan tegaknya syariah hingga level negara. Ini mengkonfirmasi
Lebih terperinciMam MAKALAH ISLAM. Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keamanan NKRI
Mam MAKALAH ISLAM Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keamanan NKRI 5 Agustus 2014 Makalah Islam Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keamanan NKRI Fuad Nasar (Pemerhati Masalah Sosial Keagamaan) Islamic
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Historis Kekalahan Uni Soviet dalam perang dingin membuatnya semakin lemah sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini dimanfaatkan oleh negara-negara
Lebih terperinciMengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?
Hafidz Abdurrahman Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Inggris melakukan berbagai upaya untuk mendudukkan Yahudi di Palestina namun selalu gagal. Tapi setelah khilafah runtuh dan ruh jihad mati barulah negara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Agama adalah penyerahan mutlak dari hamba kepada tuhan. Maha Pencipta
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama adalah penyerahan mutlak dari hamba kepada tuhan. Maha Pencipta dengan tingkah laku, budi pekerti, dan perbuatan nyata sebagai manifestasinya. Jadi, dalam
Lebih terperinciDalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.
Pengantar: Kerajaan Arab Saudi mengelompokkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris, sama dengan Al Qaeda, dan lainnya. Ada apa di balik semua ini? Adakah negara lain punya peran? Simak pembahasannya
Lebih terperinciBOOK REVIEW AL-QAEDAH DAN PENTINGNYA DAKWAH RAH{MAH LI> AL- A>LAMI>N
BOOK REVIEW Judul : Al-Qaeda: Tinjauan Sosial-Politik Ideologi dan Sepak Terjangnya. Penulis : As ad Said Ali Penerbit : LP3ES Jakarta Cetakan : I, September 2014 Tebal : XXVI + 438 halaman AL-QAEDAH DAN
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Islam kultural dalam konsep Nurcholish Madjid tercermin dalam tiga tema pokok, yaitu sekularisasi, Islam Yes, Partai Islam No, dan tidak ada konsep Negara Islam atau apologi
Lebih terperinciRECOGNIZING PLURALISM: ISLAM AND LIBERAL DEMOCRACY
Edisi 036, esember 2011 RECOGNIZING PLURALISM: ISLAM AN LIBERAL EMOCRACY Laith Kubba Islam dan emokrasi Liberal Review Paper oleh Ali Munhanif 1 Edisi 036, esember 2011 Sumber Paper: Laith Kubba, Recognizing
Lebih terperinciDI ANTARA SIFAT-SIFAT TERPUJI ASY-SYAIKH RABI AL-MADKHALI - HAFIZHAHULLAH-
BANTAHAN TERHADAP TULISAN SYUBHAT: Ajaran Tauhid Wahabi Muhammad bin Abdul Wahab ajaran Islam Ekstrem dan Radikal?Oleh Al-Ustadz Muhammad bin Umar As-Sewed hafidzahullahu ta ala Syubhat?Pada tanggal 15
Lebih terperinciPENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT
PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak Paham Asy ariyah sangat kental sekali dalam tubuh umat Islam dan akidah tersebut terus menyebar di tengah kaum muslimin.
Lebih terperinciyang sama bahwa Allah mempunyai sifat-siafat. Allah mempunyai sifat melihat (al-sami ), tetapi Allah melihat bukan dengan dhat-nya, tapi dengan
I Sunni atau Ahl al-sunnah Wa al- Jama ah atau terkadang juga dikenal dengan sebutan ASWAJA merupakan paham yang berdasarkan pada tradisi Nabi Muhammad SAW, di samping berdasar pada Al Qur an sebagai sumber
Lebih terperinciPeristiwa apa yang paling menonjol di tahun 2009, dan dianggap paling merugikan umat Islam?
{mosimage} Hafidz Abdurrahman Ketua DPP HTI Berbagai peristiwa bergulir sepanjang tahun 2009. Putaran roda zaman pun menggilas siapa saja, termasuk umat Islam. Sayangnya umat Islam belum mempunyai peran
Lebih terperinci[135] Gara-gara Kitab Nizham Al Islam Tuesday, 23 September :21
Anda kenal Syeikh Yusuf Ahmad Mahmud As Sabatiin atau yang akrab disapa Abu Izz? Sangat mungkin tidak kenal, bahkan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia pun sangat mungkin banyak yang tidak mengenalnya. Namun
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. ini. Varian fundamentalisme sudah banyak dikategorisasikan oleh para
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sejarah fundamentalisme Islam di Indonesia mengalami perkembangan yang dinamis dari era orde lama sampai orde reformasi saat ini. Varian fundamentalisme sudah banyak dikategorisasikan
Lebih terperinciBAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP SOSOK USTADZ ABDUL QADIR HASSAN DALAM MENGEMBANGKAN PESANTREN PERSATUAN ISLAM BANGIL
BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP SOSOK USTADZ ABDUL QADIR HASSAN DALAM MENGEMBANGKAN PESANTREN PERSATUAN ISLAM BANGIL A. Tokoh Persatuan Islam ( Persis) 1 Ustadz Umar Fanani BA Ustadz Abdul Qadir Hassan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari
BAB V PENUTUP Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari berbagai permasalahan yang telah diuraikan secara panjang lebar, guna untuk mempermudah dalam memahami isi yang terkandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disosialisasikan dan dipraktekan di Indonesia. 1. telah banyak kita jumpai berbagai gerakan dari ormas-ormas Islam dari Timur
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan gerakan Islam yang terjadi di Timur Tengah seringkali memberikan pengaruh yang kuat bagi gerakan Islam di Tanah Air. Timur Tengah yang dipersepsikan
Lebih terperinciKewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah
Kewajiban berdakwah Dalil Kewajiban Dakwah Sahabat, pada dasarnya setiap Muslim dan Muslimah diwajibkan untuk mendakwahkan Islam kepada orang lain, baik Muslim maupun Non Muslim. Ketentuan semacam ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat. Taqiyyudin An Nabhani, seorang ulama asal palestina.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada akhir tahun belakangan ini salah satu organisasi Transnasional (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Pasalnya hal
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa
REKONSTRUKSI DATA B. NO Analisa Analisa dan koding tematik Perceive threat Adanya ketidakadilan terhadap pelebelan terorisme yang dirasakan umat Islam FGD.B..8 FGD.B..04 FGD.B.. FGD.B..79 FGD.B..989 Umat
Lebih terperinciIa mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah.
Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah. Ideologi tak pernah mati. Begitu juga Islam. Meski telah kehilangan institusinya sejak 3 Maret 1924, ideologi Islam tetap tertanam
Lebih terperinciIntisari Buku. Tarbiyah Siyasiyah. Bersama Dakwah
Judul Buku : Penulis : Ahmad Dzakirin Penerbit : Era Adicitra Intermedia, Solo Cetakan Ke : 1 Tahun Terbit : Jumadatas Tsaniyah 1431 H/Juni 2010 Tebal Buku : xxiv + 152 halaman Ketika dakwah memasuki wilayah
Lebih terperinciIstiqomah. Khutbah Pertama:
Istiqomah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????..???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciKomentar Kyai terkait munculnya komik berbahasa Indonesia yang menghina Rasulullah SAW di internet baru-baru ini?
{mosimage}kh Syukron Ma mun Ketua Umum Ittihadul Muballighin Munculnya komik berbahasa Indonesia di situs di internet baru-baru ini benar-benar telah memancing kemarahan umat Islam di Indonesia. Komik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang Persepsi Mahasiswa IAIN Antasari terhadap ISIS.
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data 1. Analisis tentang Persepsi Mahasiswa IAIN Antasari terhadap ISIS. Berdasarkan dari latarbelakang kelompok ISIS (Islamic State Of Iraq and Syiria), yang mana gerakan
Lebih terperinciMuhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI
Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Rusuh Ambon 11 September lalu merupakan salah satu bukti gagalnya sistem sekuler kapitalisme melindungi umat Islam dan melakukan integrasi sosial. Lantas bila khilafah
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Modul ke: Pendidikan Agama Islam Kesalehan Sosial Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN KESALEHAN SOSIAL Kesalehan sosial adalah suatu perilaku
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. lainnya yang cenderung bersikap reaktif dan keras terhadap kasus-kasus. 1. Pandangan/Pemikiran yang berkembang di Nahdlatul Ulama
KESIMPULAN BAB IV PENUTUP Mengapa Nahdlatul Ulama yang notabene merupaka Ormas terbesar di Indonesia memiliki sikap yang berbeda dengan ormas Islam lainnya yang cenderung bersikap reaktif dan keras terhadap
Lebih terperinciPENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN ISLAMISME DI PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus Transmisi Gerakan Islam di Universitas Negeri Surabaya)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN ISLAMISME DI PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus Transmisi Gerakan Islam di Universitas Negeri Surabaya) Maulidatur Rohmah I Menguatnya transmisi ideologi dan gerakan Islamisme dengan
Lebih terperinciIslam dan Sekularisme
Islam dan Sekularisme Mukaddimah Mengikut Kamus Dewan:- sekular bermakna yang berkaitan dengan keduniaan dan tidak berkaitan dengan keagamaan. Dan sekularisme pula bermakna faham, doktrin atau pendirian
Lebih terperinciKelompok 4. Sadri wahyudi Siti cholifah Sarah haikal
Kelompok 4 Sadri wahyudi Siti cholifah Sarah haikal MENU UTAMA F Perjalanan hijrah Nabi Muhamm. SAW Usaha-usaha Rasulullah SAW dalam mewujudkan masyarakat Islam: Strategi Dakwah Rasulullah SAW Periode
Lebih terperinciJika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang
Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan kemajemukan.
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan kemajemukan. Kemajemukan ini dapat dibuktikan dengan adanya keanekaragaman yang ada di dalam Negara Indonesia. Mulai
Lebih terperinciRADIKALISME DAN ANTISIPASI ISIS. OLEH: Duski Samad. Ketua MUI Kota Padang
RADIKALISME DAN ANTISIPASI ISIS OLEH: Duski Samad Ketua MUI Kota Padang Meluasnya pemberitaan tentang pengaruh dan rekrutmen anggota ISIS dari Indonesia akhir-akhir ini patut dicermati dan diberikan klarifikasi.
Lebih terperinciNasehat dan Tahdzir Lajnah Daimah lil Ifta (Komite Fatwa) Arab Saudi kepada Ali Hasan Al- Halabi LAJNAH DA IMAH LIL BUHUTS WAL IFTA
Nasehat dan Tahdzir Lajnah Daimah lil Ifta (Komite Fatwa) Arab Saudi kepada Ali Hasan Al- Halabi Sekarang simak bersama nasehat dan tahdzir LAJNAH DA IMAH LIL BUHUTS WAL IFTA (Komite Fatwa Arab Saudi)
Lebih terperinciAWAS!!! JANGAN SEPELEKAN PERKARA DALAM AGAMA ISLAM Al Ustadz Muhammad Umar as Sewed
Dalam masalah penerapan sunnah sering dilontarkan syubhat-syubhat dari ahlul bid ah yang menyebabkan umat enggan dan tidak bersemangat untuk mengamalkannya. Diantaranya syubhat-syubhat yang dipropagandakan
Lebih terperinciPETA GERAKAN RADIKAL DI INDONESIA: SEBUAH DISKURSUS POLITIK
PETA GERAKAN RADIKAL DI INDONESIA: SEBUAH DISKURSUS POLITIK Ahmad Syafii Mufid Workshop Membangun Kesadaran dan Strategi Dalam Menghadapi Gerakan Radikalisasi Agama Depok, 19 Desember 2011 PENDAHULUAN
Lebih terperinciKarenanya parpol Islam bukanlah parpol terbuka dan menganut paham pluralisme.
Karenanya parpol Islam bukanlah parpol terbuka dan menganut paham pluralisme. Mantan Wakil Presiden RI beberapa waktu lalu mengatakan bahwa saat ini tidak ada bedanya antara partai politik nasionalis sekuler
Lebih terperinciMembangun Kekuatan Umat Islam. Written by Friday, 11 June :36
Beberapa waktu yang lalu Syeikh Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili datang ke kota Medan dalam rangka sillaturrahim kepada umat Islam dan memberikan sumbangsih pemikirannya untuk membangun kekuatan umat Islam
Lebih terperinciKhutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1
Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Waktu demikian cepat berlalu. Hari demi hari kita lalui. Bulan demi bulan berganti. Seakan tak terasa, kini kita sudah berada di akhir bulan Dzulhijjah. Yang artinya,
Lebih terperinciINDAHNYA PERSATUAN DARI MANA MENGENAL MAZHAB SYI'AH?
Lisensi Dokumen: Seluruh artikel, makalah, dan e-book yang terdapat di www.hakekat.com boleh untuk digunakan dan disebarluaskan dengan syarat tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan www.hakekat.com
Lebih terperinci: :
[ ] : : : Hikmah (Bijaksana) "Dan barangsiapa yang diberikan hikmah maka sungguh ia telah diberikan kebaikan yang banyak." Sesungguhnya orang yang mempunyai niat yang baik dan ibadah yang benar, kebaikannya
Lebih terperinciULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI
ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI 1. Khulafaurrasyidin yang terakhir adalah a. Abu kabar as Siddiq b. Umar bin khatab c. Ali bin abi thalib d. Abdurrahman bi auf e. Usman bin affan 2. Daulah
Lebih terperinciPolemik di balik istiiah 'Islam Nusantara'
Polemik di balik istiiah 'Islam Nusantara' Heyder AffanWartawan BBC Indonesia 15 Juni 2015 Pemunculan istilah Islam Nusantara yang diklaim sebagai ciri khas Islam di Indonesia yang mengedepankan nilai-nilai
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute
RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute LATAR BELAKANG Kongres Ummat Islam Indonesia (KUII) IV telah menegaskan bahwa syariat Islam adalah satu-satunya solusi bagi berbagai problematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi umat Islam di Mesir khususnya dan dunia umumnya pada. pertengahan abad 14 Hijriyah adalah masa-masa dimana imperialisme dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi umat Islam di Mesir khususnya dan dunia umumnya pada pertengahan abad 14 Hijriyah adalah masa-masa dimana imperialisme dan koloniaisme memegang peranan
Lebih terperinciBiografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam
Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam *Biografi Singkat Empat Imam Besar dalam Dunia Islam* *Imam Hanafi (80-150 H)* Beliau dilahirkan pada tahun 80 H dan meninggal dunia di Bagdad pada tahun
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. disimpulkan bahwa KAMMI telah melakukan beberapa hal terkait dengan strategi
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini, dapat disimpulkan bahwa KAMMI telah melakukan beberapa hal terkait dengan strategi penguatan gerakan dalam hal menebar
Lebih terperinciDitulis oleh administrator Senin, 15 Desember :29 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 20 Mei :36
Apabila seseorang diberikan sebuah informasi tentang sesuatu untuk pertama kalinya, maka orang itu akan menganggap bahwa informasi tersebut adalah sebuah kebenaran. Sehingga jika ada orang lain yang memberikan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam mengkontruks Ahl al - Sunnah wal Al Jama ah, oleh karena itu perlu disimpulkan pemikiran Nahdlatul
Lebih terperinciDi antaranya pemahaman tersebut adalah:
MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara
Lebih terperinciCEGAH PERKEMBANGAN RADIKALISME DENGAN DERADIKALISASI
CEGAH PERKEMBANGAN RADIKALISME DENGAN DERADIKALISASI O L E H : PROF. DR. IRFAN IDRIS, MA DIREKTUR DERADIKALISASI BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME (BNPT) RI JOGJAKARTA, 11 JUNI 2014 1 Kerangka Konsepsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepentingan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemilihan umum melibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum adalah sebuah konsekuensi dari pemerintahan yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pemilihan umum di Indonesia dilangsungkan selama
Lebih terperinciDAFTAR NAMA-NAMA INFORMAN
DAFTAR NAMA-NAMA INFORMAN 1. Nama : Abdul Fatttah Umur : 55 tahun Pekerjaan : Wirausaha dan pengajar/ustadz Alamat : Jl. Pasar 1 Medan Marelan 2. Nama : Nurdin Al-Bukhari Umur : 25 tahun Pekerjaan : Pengajar/ustadz
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdurrazzaq, Badr Manhaj Dakwah Hasan al-banna. Citra Islami Press.
70 DAFTAR PUSTAKA Buku Abdurrazzaq, Badr. 1995. Manhaj Dakwah Hasan al-banna. Citra Islami Press. Ahmad, Amrullah, 1983. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: Primaduta. Al-Banna, Hasan. 1979.
Lebih terperinciInfotek Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004 Copyleft 2004 Digital Journal Al-Manär. Alif Muttaqin
ISNET: Islamic Network Website Alif Muttaqin LISENSI DOKUMEN Copyleft: Digital Journal Al-Manär. Lisensi Publik. Diperkenankan untuk melakukan modifikasi, penggandaan dan penyebarluasan artikel ini dengan
Lebih terperinciIndonesia akan menyelenggarakan pilpres setelah sebelumnya pilleg. Akankah ada perubahan di Indonesia?
{mosimage} Hafidz Abdurrahman Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia Tak lama lagi, rakyat Indonesia akan kembali berpesta dalam demokrasi. Setelah beberapa waktu lalu diminta memilih wakil rakyat, kini rakyat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Terorisme dalam satu dekade ini menjadi sangat populer, atau tepatnya sejak peristiwa runtuhnya WTC (World Trade Center) tanggal 9 September 2001 yang lalu.
Lebih terperinciINTISARI. Judul Skripsi : Politik Keterbukaan Arab Saudi Dibawah Kepemimpinan. RajaAbdullah Bin Abdul Aziz Sejak Tahun 2005
INTISARI Nama : Lintar Setyanto NIM : 151090234 Judul Skripsi : Politik Keterbukaan Arab Saudi Dibawah Kepemimpinan RajaAbdullah Bin Abdul Aziz Sejak Tahun 2005 Arab Saudi merupakan salah satu negara di
Lebih terperinciASAL MUASAL JILBAB. Sahih Bukhari 4, Number 148:
ASAL MUASAL JILBAB Ayat mengenai hijab diturunkan karena Umar bin Khattab merasa risih melihat isteri2 Nabi Muhammad melaksanakan panggilan alam di lapangan terbuka pada malam hari. Coba simak beberapa
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui pembahasan dan analisis dari bab I sampai bab IV, maka ada beberapa hal yang sekiranya perlu penulis tekankan untuk menjadi kesimpulan dalam skripsi ini, yaitu
Lebih terperinciMATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab
MATAN Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab C MATAN AS-SITTATUL USHUL Z. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Termasuk perkara yang sangat menakjubkan dan tanda yang
Lebih terperinciBAB II HUBUNGAN BAIK ANTARA ARAB SAUDI DAN IKHWANUL MUSLIMIN. berlangsung sangat lama, bisa dikatakan terjalin sejak masing-masing
BAB II HUBUNGAN BAIK ANTARA ARAB SAUDI DAN IKHWANUL MUSLIMIN Hubungan baik antara Saudi Arabia dan Ikhwanul Muslimin berlangsung sangat lama, bisa dikatakan terjalin sejak masing-masing keduanya berdiri
Lebih terperinciUjaran Kebencian. terhadap Muslim Syiah di Indonesia
Ujaran Kebencian terhadap Muslim Syiah di Indonesia Bagian Pertama APAKAH ISLAM SYIAH? DAN POSISINYA TERHADAP NEGARA? Selayang Pandang Islam Syiah Secara etimologi, Syiah adalah pengikut, atau pendukung.
Lebih terperinciPOLITIK ISLAM DAN MASYARAKAT MADANI OLEH: DENNY PRITIANTO SA ADAH NURAINI LINA DWI ASTUTI
POLITIK ISLAM DAN MASYARAKAT MADANI OLEH: DENNY PRITIANTO SA ADAH NURAINI LINA DWI ASTUTI PENDAHULUAN Indonesia merupakan sebuah Negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Bahkan jumlah umat
Lebih terperincidan Ketegasannya Terhadap Syiah
رمحه هللا IMAM IBNU JARIR ATH-THABARI dan Ketegasannya Terhadap Syiah @ Copyright 1436 H/ 2015 M Untuk Umat Muslim رمحه هللا Imam Ibnu Jarir ath-thabari Disalin dari Majalah As-Sunnah_Baituna Ed. 05 Th.
Lebih terperinciSYARIAT ISLAM DAN KETERBATASAN DEMOKRASI
l Edisi 003, Agustus 2011 SYARIAT ISLAM DAN KETERBATASAN DEMOKRASI P r o j e c t i t a i g k a a n D Saiful Mujani Edisi 003, Agustus 2011 1 Edisi 003, Agustus 2011 Syariat Islam dan Keterbatasan Demokrasi
Lebih terperinciKAJIAN SEPUTAR PILGUB DKI JAKARTA Media Survei Nasional
KAJIAN SEPUTAR PILGUB DKI JAKARTA 2017 Persepsi Warga Jakarta Atas Politik Identitas dan aktifisme Islam Media Survei Nasional Graha Mustika Ratu, Suite 707 Jl. Gatot Subroto Kav. 74-75, Jakarta 12870
Lebih terperinciYakni, pertama, khilafah semestinya menguasai satu wilayah otonom, bukan berada di bawah Kedua, semestinya khilafah mengontrol penuh keamanan dan
Hizbut Tahrir yang secara konsisten menyeru dan membina masyarakat agar turut memperjuangkan khilafah, dengan tegas malah menolak pendeklarasian khilafah oleh ISIS. Mengapa? Temukan jawabannya dalam wawancara
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,
Lebih terperinciJangan Samakan Yang Baik dan Yang Buruk
Jangan Samakan Yang Baik dan Yang Buruk Khutbah Pertama: {?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????(1)?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????}
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah kehidupan beragama di dunia banyak diwarnai konflik antar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah kehidupan beragama di dunia banyak diwarnai konflik antar pemeluk agama, misalnya Hindu, Islam, dan Sikh di India, Islam, Kristen dan Yahudi di Palestina,
Lebih terperinciTernyata Hari Jum at itu Istimewa
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Institut Pertanian Bogor Ternyata Hari Jum at itu Ternyata Hari Jum at itu Istimewa Penyusun: Ummu Aufa Muraja ah: Ustadz Abu Salman Saudariku, kabar gembira untuk kita
Lebih terperinciIkutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah
Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah Khutbah Jumat ini menjelaskan tentang perintah untuk mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berasaha untuk menjauhi berbagai amalan yang tidak
Lebih terperinciAHMADIYAH SEBAGAI PAHAM DAN GERAKAN KEAGAMAAN
1 AHMADIYAH SEBAGAI PAHAM DAN GERAKAN KEAGAMAAN Sebagai Paham Keagamaan, Ahmadiyah adalah paham yang memandang Mirza Ghulam Ahmad, yang lahir di Kota Qodian, India, 1835 M, adalah imam mahdi, almasih al-mau
Lebih terperinciIslam dan Demokrasi. Disusun oleh : AL-RHAZALI MITRA ANUGRAH F FEBRIAN DELI NOVELIAWATI C.
Islam dan Demokrasi Disusun oleh : AL-RHAZALI 07230054 MITRA ANUGRAH F 07230068 FEBRIAN DELI 201010050311070 NOVELIAWATI C. 201010050311085 MUSLIM DEMOKRAT Islam, Budaya Demokrasi, dan Partisipasi Politik
Lebih terperinciMuhammad Rahmat Kurnia, Ketua Lajnah Fa aliyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia.
Muhammad Rahmat Kurnia, Ketua Lajnah Fa aliyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia. Perdebatan pemimpin harus bermoral menyeruak setelah Mendagri berencana menambahkan syarat bahwa calon kepala daerah itu harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai gerakan berbasis Islam banyak dan mudah ditemui di Indonesia. Beberapa memang lahir dan berkembang di Indonesia, sementara sebagian yang lain merupakan gerakan
Lebih terperinciMEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA: Perspektif Sosiologis. Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel
MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA: Perspektif Sosiologis Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel Dasar Filosofis Rukun: Orang Indonesia (khususnya Orang Jawa) selalu mengedepankan
Lebih terperinci