Hasil Cek Lapangan Wilayah Hutan Tahun 2013 No Gambar Keterangan Pada Citra 1
|
|
- Hadian Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Hasil Cek Lapangan Wilayah Hutan Tahun 2013 No Gambar Keterangan Pada Citra 1 Hutan sekunder merupakan salah satu cagar alam yang diresmikan oleh pangeran Charles dan di danai oleh kerajaan Inggris. 2 3 Koordinat X: ,95 Y: ,99 Desa : Bukit Jaya Kecamatan : Bahar Selatan Koordinat X: ,74 Y: ,47 Desa : Bukit Jaya Kecamatan : Bahar Selatan Penggunaan Lahan :Hutan Sekunder Koordinat X: ,59 Y: ,94 Desa : Adipura Kencana Kecamatan : Bahar Selatan Merupakan milik PT Restorasi Ekosistem Konservasi Indonesia (REKI) yang di bentuk atas kerjasama dengan kerajaan Inggris Sama seperti hutan yang ada di Bahar Selatan, yang dibawah asosiasi PT REKI ini, telah mengalami penjarahan oleh warga setempat.
2 4 5 6 Koordinat X: ,42 Y: ,19 Desa : Sungai Bungur Kecamatan : Kumpeh Penggunaan Lahan : Hutan Lahan Gambut Koordinat X: ,59 Y: ,39 Desa : Betung Kecamatan :Kumpeh Penggunaan Lahan : Hutan Lahan Gambut Terdegradasi Koordinat X: ,74 Y: ,72 Desa : Sumber Agung Kecamatan Sungai Gelam Penggunaan Lahan : Hutan Lahan Gambut Terdegradasi Hutan lahan gambut ini terletak di ujung timur Kab Muaro jambi dan berbatasan dengan Kab TanJabTim. Hutan ini merupakan hutan lindung yang berada pada 2 kabupaten. Wilayah hutan ini sangat luas hampir setengah dari luas kecamatan kumpeh. Lahan gambut ini juga merupakan bagian dari hutan lindung gambut di kecamatan kumpeh, namun semenjak masuknya Petrocina sehingga di buat jalan masuk dan masyarakat mulai mengambil tanaman gambut sehingga mulai menipis. Dulunya daerah ini merupakan kawasan gambut yang tidak termasuk hutan lindung seperti pada Kec. Kumpeh. Namun, hutan gambut ini mulai digerogoti oleh masyarakat sekitar dan dengan ilmu baru mereka membuka lahan sawit di lahan gambut.
3 7 8 Koordinat X: ,85 Y: ,38 Desa Mingkung Kecamatan Sungai Gelam Penggunaan Lahan : Hutan Lahan Gambut Terdegradasi Hampir sama dengan yang terjadi di Desa Sumber Agung, daerah ini dulunya lahan gambut yang sangat rapat dan hanya ditumbuhi oleh tanaman gelam, namun masyrakat mulai membuka lahan untuk perkebunan dan mengambil kayu dari pohon gelam untuk digunakan membuat pondok. Daerah ini adalah Hutan lahan gambut yang masih sangat rapat. 9 Koordinat X: ,21 Y: ,71 Desa : Tanjung Kecamatan : Kumpeh Penggunaan Lahan : Hutan Lahan Gambut Koordinat X: ,60 Y: ,70 Desa : Pamatang Raman Kecamatan : Kumpeh Penggunaan Lahan : Hutan Lahan Gambut Terdegradasi Hutan Lahan gambut di Desa ini, merupakan perpanjangan dari jalan yang di buat Petrocina dari Desa Betung, dan kondisi hutan sudah menipis.
4 Koordinat X: ,39 Y: ,48 Desa : Pulau Kayu Aro Kecamatan : Jambi Luar Kota Koordinat X: ,36 Y: ,06 Desa : Pematang Jering Kecamatan : Jambi Luar Kota Hutan ini dulunya merupakan lahan perkebunan, namun di karenakan terjadi perselisihan kepemilikan sehingga dianggap lahan bermasalah dan sudah tidak pernah diurus dan menjadi hutan dimana masyarakat sekitar sering mengambil kayunya untuk dijual. Hutan sekunder ini dulunya adalah hutan yang sangat lebat namun setelah dibuka lahannya untuk di gunakan sebagai penampungan batu bara, hutan pun mulai dimasuki oleh masyarakat. Sama seperti hutan lahan gambut terdegradasi lainnya, daerah ini juga mengalami hal yang sama. Koordinat X: ,54 Y: ,26 Desa : Sipin Teluk Duren Kecamatan Kumpeh Ulu Penggunaan Lahan : Hutan Lahan Gambut Terdegradasi
5 13 Merupakan bagian dari kawasan Cagar alam di bawah perlindungan PT REKI, Koordinat X:331656,14 Y: ,17 Desa : Adipura Kencana Kecamatan : Bahar Selatan Koordinat X: ,16 Y: ,02 Desa : Mendalo Laut Kecamatan : Jambi Luar Kota Hutan di sini pada akhr tahun 2012 sudah mulai dibabat dan beralih fungsi untuk pemukiman, namun pemukiman ini masih dalam proses pembangunan. Daerah hutan ini merupakan salah satu hutan yang luasnya berkurang di sebabkan perluasan wilayah perkebunan. Koordinat X: ,72 Y: ,44 Desa : Sungai Duren Kecamatan : Jambi Luar Kota
6 Koordinat X: ,53 Y: ,41 Desa : Pemunduran Kecamatan : Kumpeh Ulu Koordinat X: ,34 Y: ,63 Desa : Mekar Sari Kecamatan : Kumpeh Penggunaan Lahan : Hutan Lahan Gambut Hutan sekunder ini merupakan hutan produksi yang sering digunakan masyarakat untuk mengambil hasil alamnya. Hutan lahan gambut ini masih berkualitas bagus karena berada di sepanjang jalan Kumpeh sehingga di jaga dengan baik oleh masyarakat sekitar dan sering mendapat kunjungan. Hutan ini termasuk hutan produksi yang mulai habis dikarenakan perambahan oleh masyarakat. Koordinat X: ,66 Y: ,98 Desa : Sipin Teluk Duren Kecamatan : Kumpeh Ulu
7 19 Ini merupakan hutan sekunder yang berkurang di sebabkan pembangunan perumahan oleh NGK Koordinat X: ,31 Y: ,76 Desa : Pemunduran Kecamatan : Kumpeh Ulu Koordinat X: ,95 Y: ,41 Desa : Sungai Terap Kecamatan : Kumpeh Ulu Koordinat X: ,84 Y: ,77 Desa : Rukam Kecamatan : Taman Rajo Hutan ini dulunya adalah hutan lebat, namun setelah pengajuan wilayah perluasan perkebunan sawit, luas hutan berkurang dan hutan mulai di ambil hasil alamnya oleh masyarakat. Hutan ini berdampingan dengan perkebunan karet dan perkebunan sawit dan sering dikunjungi orangorang yang mencari madu lebah.
8 22 Hutan sekunder ini banyak terdapat buahbuah liar yang unik. seperti duku liar, anggur hutan dsb Koordinat X: ,12 Y: ,13 Desa : Sekumbung Kecamatan : Taman Rajo Koordinat X: ,09 Y: ,40 Desa : Sekumbung Kecamatan Taman Rajo Koordinat X: ,39 Y: ,49 Desa : Bakung Kecamatan : Taman Rajo Hutan ini barubaru saja dibuka menjadi lahan perkebunan, namun oleh pemilik perkebunan, dibuat batas antara lahan perkebunan dan hutan sehingga tidak terjadi perluasan wilayah hutan lagi. Hutan sekunder ini dulunya adalah semak belukar yang lama kelamaan menjadi hutan, namu kerena lokasinya dekat dengan pemukiman jadi hutan ini sudah tidak terlalu terlihat seperti hutan lebat.
9 25 Kondisinya sama seperti hutan lahan gambut terdegradasi lainnya di sekitar daerah Kumpeh 26 Koordinat X: ,41 Y: ,40 Desa : Betung Kecamatan : Kumpeh Kabupaten : Muaro Jambi Penggunaan Lahan : Hutan Lahan Gambut Terdegradasi Koordinat X: ,06 Y: ,88 Desa : Niaso Kecamatan : Taman Rajo Hutan sekunder ini masih sangat lebat karena hutan ini mengandung mitos yang menurut masyrakat tidak baik untuk dirusak.
10
11
12
13
14
15
16
17
18
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2009 TLD NO :
1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2009 TLD NO : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN BAHAR UTARA, KECAMATAN BAHAR SELATAN DAN KECAMATAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Gap Filling Citra Gap Filling citra merupakan metode yang dilakukan untuk mengisi garisgaris yang kosong pada citra Landsat TM hasil download yang mengalami SLCoff, sehingga
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jambi yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 54
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 1V. 1 Gambaran Umum Daerah Muaro Jambi Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI
PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN SUNGAI GELAM DAN PENATAAN DESA DALAM WILAYAH KECAMATAN KUMPEH ULU, KECAMATAN MESTONG
Lebih terperinciPENGUMUMAM RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) NOMOR : TANGGAL :
PENGUMUMAM ENCANA UMUM P (UP) NOMO : TANGGAL : PENGGUNA ANGGAAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUAO JAMBI, ALAMAT : KOMPLEK PEKANTOAN BUKIT CINTO KENANG, SENGETI mengumumkan encana Umum Pengadaan Barang/Jasa
Lebih terperinciJurnal Geodesi Undip APRIL 2014
ANALISIS DEFORESTASI HUTAN DI PROVINSI JAMBI MENGGUNAKAN METODE PENGINDERAAN JAUH ( Studi Kasus Kabupaten Muaro Jambi ) Cindy Puspita Sari, Sawitri Subiyanto, Moehammad Awaluddin *) Program Studi Teknik
Lebih terperinci3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis
3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI
PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DESA MENDALO INDAH, DESA PEMATANG GAJAH KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA, DESA KASANG KOTA KARANG
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN SEMENTARA (RUPS) DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN ANGGARAN 2014
RENCANA UMUM PENGADAAN SEMENTARA (RUPS) DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN ANGGARAN 2014 Pengguna Anggaran : FIRMANSYAH, SKM Alamat PA : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN ANGGARAN 2014
RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN ANGGARAN 2014 Sumber Dana APBD 2014 No Program, Kegiatan, Uraian Pekerjaan dan Lokasi Pekerjaan
Lebih terperinciPP 47/1996, PEMBENTUKAN 6 (ENAM) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN SAROLANGUN BANGKO, KERINCI DAN TANJUNG JABUNG DALAM WILAYAH PROPINSI
PP 47/1996, PEMBENTUKAN 6 (ENAM) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN SAROLANGUN BANGKO, KERINCI DAN TANJUNG JABUNG DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAMBI Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 47 TAHUN
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1991 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN BATIN XXIV, MARO SEBO, DAN PEMAYUNG DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BATANG HARI, KECAMATAN JUJUHAN, TANAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Hutan merupakan salah satu sumber kehidupan manusia dimana fungsi hutan adalah sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen untuk keberlanjutan hidup umat manusia
Lebih terperinciKepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Sedang Membuka Rapat Koordinasi Perencanaan Pembangunan Kehutanan Daerah Provinsi Jambi Tahun /10/2014 2
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Sedang Membuka Rapat Koordinasi Perencanaan Pembangunan Kehutanan Daerah Provinsi Jambi Tahun 2015 3/10/2014 2 Peserta Rapat Koordinasi Perencanaan Pembangunan Kehutanan
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN Tanggal 23 Maret 2016 N0 PROVINSI DAOPS/ KABUPATEN 1 Kalimantan Barat LOKASI SASARAN HASIL KEGIATAN PATROLI DOKUMENTASI KEGIATAN
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 78, 1991 (PEMERINTAH DAERAH. Wilayah. KABUPATEN/DATI II. JAMBI. Batang Hari. Tanjung Jabung. ) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciSKRIPSI KASEH LESTARI
HUBUNGAN MATERI DAN MEDIA PENYULUHAN DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI PADI SAWAH SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI DESA BEREMBANG KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI KASEH LESTARI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Umum 4.1.1. Letak Geografis dan Batas Administrasi Kota Jambi sebagai pusat wilayah dan Ibukota Provinsi Jambi, secara geografis terletak pada koordinat 01 32 45
Lebih terperinciP E N G U M U M A N Nomor : 761/2.11/PWSN.AIR PL/APBD.DPU 2016
Nomor : 761/2.11/PWSN.AIR PL/APBD.DPU 2016 Nama Pekerjaan : Rehabilitasi Saluran Irigasi Rawa Ds. Sei. Terap (DAK IPD) (Pengawasan) HPS : 45.000.000. (Empat Puluh Lima Juta Rupiah) Berdasarkan Surat Penetapan
Lebih terperinciI. PEDAHULUAN. di Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
I. PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan Koperasi dewasa ini telah diterima secara terbuka oleh negara berkembang maupun negara maju, yang diharapkan dapat menata perekonomian negara tersebut (Ambarwati,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI
PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN SUNGAI BAHAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARO JAMBI, Menimbang :
Lebih terperinciKAJIAN KEMAMPUAN EKONOMI PETANI DALAM PELAKSANAAN PEREMAJAAN KEBUN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI
KAJIAN KEMAMPUAN EKONOMI PETANI DALAM PELAKSANAAN PEREMAJAAN KEBUN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI YAN FITRI SIRINGORINGO JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS
Lebih terperinciRESUME RESES ANGGOTA DPRD PROVINSI JAMBI TAHUN UNTUK TAHUN 2018
: Kota Jambi RESUME RESES ANGGOTA DPRD PROVINSI JAMBI TAHUN 2016-2017 UNTUK TAHUN 2018 1 1.1 Bantuan Pembuatan Proposal masyarakat - Di RT. 20 PayoSelincah 1.2 Bantuan Kolam Ikan, Pembibitan dan Pakan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Gedong Wani
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Gedong Wani 4.1.1. Luas Letak Wilayah Lokasi dari areal kerja dari UPTD KPHP Gedong Wani terletak pada empat register Kawasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijumpai disetiap tempat dan mempunyai posisi penting sebagai salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Burung merupakan salah satu kekayaan hayati yang dimiliki oleh Indonesia. Keberadaan pakan, tempat bersarang merupakan faktor yang mempengaruhi kekayaan spesies burung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang TAHURA Bukit Soeharto merupakan salah satu kawasan konservasi yang terletak di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara dengan luasan 61.850 ha. Undang-Undang
Lebih terperinciS, 2015 KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI SEBAGAI DESTINASI WISATA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, sosial, dan budaya.hal ini terlihat dari banyaknya pulau yaitu13.466pulau (BIG, 2012)yangdihuni olehdari
Lebih terperinciCopiright BPIK Jambi
1 Penyuluhan Pencegahan Kebakaran Hutan di desa Pematang Rahim Kec Mendahara Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan desa Arang-arang Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi. Oleh : Tim Balai Konservasi
Lebih terperinciDINAS PEKERJAAN UMUM PANITIA PENGADAAN LANGSUNG JASA KONSULTANSI Komplek Perkantoran Pemda Muaro Jambi Telp (0741) Fak (0741)
Nomor : 1.10/PAN.PL/JSKN.AIR/PRC.DPU-2014 Pekerjaan : Pembangunan Pintu Air, Box Culvert, dan peningkatan saluran Irigasi Rawa Ds. Kasang Kota Karang Kecamatan : Kecamatan Kumpeh Ulu Total Nilai HPS :
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013 sebanyak rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013 sebanyak 46.823 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013 sebanyak 19 Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hutan bakau / mangrove adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah pasang surut atau tepi laut (pesisir). Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan
Lebih terperinciOleh : Sri Wilarso Budi R
Annex 2. The Training Modules 1 MODULE PELATIHAN RESTORASI, AGROFORESTRY DAN REHABILITASI HUTAN Oleh : Sri Wilarso Budi R ITTO PROJECT PARTICIPATORY ESTABLISHMENT COLLABORATIVE SUSTAINABLE FOREST MANAGEMENT
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DESA ADI JAYA DAN SUKA DAMAI KECAMATAN TUNGKAL ULU, DESA MEKAR
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan jasa menjadi kompetitif, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional. kerja bagi rakyatnya secara adil dan berkesinambungan.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi, persaingan antarbangsa semakin ketat. Hanya bangsa yang mampu mengembangkan daya sainglah yang bisa maju dan bertahan. Produksi yang tinggi harus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran. Selain itu taman
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman merupakan wilayah sistem penyangga kehidupan terutama dalam pengaturan tata air, menjaga kesuburan tanah, mencegah erosi, menjaga keseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hutan di Indonesia merupakan sumber daya alam yang cukup besar
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Hutan di Indonesia merupakan sumber daya alam yang cukup besar peranannya dalam Pembangunan Nasional, kurang lebih 70% dari luas daratan berupa hutan. Hutan sangat
Lebih terperinciRESUME RESES ANGGOTA DPRD PROVINSI JAMBI TAHUN UNTUK TAHUN 2018
: Kabupaten Batanghari - Muaro Jambi 1 1.1 Klarifikasi harga TBS ke Dinas Perkebunan, Kementerian Pertanian dan Kementerian BUMN menyangkut ketidakpatuhan PTPN VI kepada Permentan No. 14/Permentan/OT.140/2/2013
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.
36 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1.1. Keadaan Geografis 4.1.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Sungai Jalau merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Kampar Utara, Kecamatan Kampar
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN Tanggal 11 April 2016 DAOPS/ NO. PROVINSI KABUPATEN 1. Sumatera Selatan LOKASI SASARAN KECAMATAN DESA HASIL KEGIATAN PATROLI Lahat
Lebih terperinciDINAS PERHUBUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAMBI. P E N G U M U M A N Nomor : 13/PL-GR-KRC/DISHUB/2012
Nomor : 13/PL-GR-KRC/DISHUB/2012 1 Berdasarkan Berita Acara Hasil Penetapan Nomor : 12/PL-GR- KRC/DISHUB/2012 tanggal 09 April 2012, Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pagar Pengaman Jalan Volume 360 M
Lebih terperinciTitle : Analisis Polaruang Kalimantan dengan Tutupan Hutan Kalimantan 2009
Contributor : Doni Prihatna Tanggal : April 2012 Posting : Title : Analisis Polaruang Kalimantan dengan Tutupan Hutan Kalimantan 2009 Pada 19 Januari 2012 lalu, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan
Lebih terperinciSebagian besar hutan rawa gambut di Indonesia mengalami penyusutan. Hutan rawa gambut di Riau tersebar pada lima bentang alam yang masih
RINGKASAN i e Sebagian besar hutan rawa gambut di Indonesia mengalami penyusutan dari tahun ke tahun (Mirmanto dan Polosokan, 1999, Wahyunto et al, 2005). Di Propinsi Riau sendiri hutan rawa gambut telah
Lebih terperinciTEKNIK BUDIDAYA ROTAN PENGHASIL JERNANG
TEKNIK BUDIDAYA ROTAN PENGHASIL JERNANG ASPEK : SILVIKULTUR Program : Pengelolaan Hutan Tanaman Judul RPI : Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu Pertukangan Koordinator RPI : Dr. Tati Rostiwati Judul
Lebih terperinciCLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE PENGGUNAAN PETA SKALA BESAR UNTUK PERENCANAAN RESTORASI GAMBUT Badan Restorasi Gambut. Jakarta, 24 Agustus 2017
CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE PENGGUNAAN PETA SKALA BESAR UNTUK PERENCANAAN RESTORASI GAMBUT Badan Restorasi Gambut Jakarta, 24 Agustus 2017 1 CLICK TO EDIT DAFTAR MASTER ISITITLE STYLE Latar Belakang
Lebih terperinciWANDA KUSWANDA, S.HUT, MSC
CURRICULUM VITAE WANDA KUSWANDA, S.HUT, MSC 1 Jabatan Peneliti Peneliti Madya 2 Kepakaran Konservasi Sumberdaya Hutan 3 E-mail wkuswan@yahoo.com 4 Riwayat Pendidikan S1 : Jurusan Konservasi Sumberdaya
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TEBO
PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEBO NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA PASIR MAYANG KECAMATAN VII KOTO ILIR KABUPATEN TEBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEBO,
Lebih terperinciPEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KELURAHAN WAWOMBALATA KOTA KENDARI TUGAS AKHIR
PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KELURAHAN WAWOMBALATA KOTA KENDARI TUGAS AKHIR Oleh : RIAS ASRIATI ASIF L2D 005 394 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciBAGIAN 1-3. Dinamika Tutupan Lahan Kabupaten Bungo, Jambi. Andree Ekadinata dan Grégoire Vincent
BAGIAN 1-3 Dinamika Tutupan Lahan Kabupaten Bungo, Jambi Andree Ekadinata dan Grégoire Vincent 54 Belajar dari Bungo Mengelola Sumberdaya Alam di Era Desentralisasi PENDAHULUAN Kabupaten Bungo mencakup
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN Tanggal 6 MEI 2016 1 Riau Dumai Bangsal Sembilan Aceh dan Lubuk Gaung Dumai Rupat Rokan Hilir Tanah Putih Tanjung Melawan Pinggir
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI DALAM SISTEM AGROFORESTRI HASIL HUTAN BUKAN KAYU (HHBK) MULTI STRATA DI TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN LAMPUNG
STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI DALAM SISTEM AGROFORESTRI HASIL HUTAN BUKAN KAYU (HHBK) MULTI STRATA DI TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN LAMPUNG Nanang Herdiana, E. Martin, B. Winarno, A. Nurlia dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Dasar Hukum
1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Hukum Provinsi Jambi merupakan salah satu Provinsi di wilayah Sumatera yang dibentuk berdasakan Undang-Undang Darurat Nomor 19 tahun 1957, tentang Pembentukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Mangrove merupakan ekosistem unik dengan fungsi yang unik dalam
2 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mangrove merupakan ekosistem unik dengan fungsi yang unik dalam lingkungan hidup. Oleh karena adanya pengaruh laut dan daratan, di kawasan mangrove terjadi interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Ekosistem mangrove adalah tipe ekosistem yang terdapat di daerah pantai dan secara teratur di genangi air laut atau dipengaruhi oleh pasang surut air laut,
Lebih terperinciBAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Mangrove merupakan ekosistem peralihan, antara ekosistem darat dengan
29 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Mangrove merupakan ekosistem peralihan, antara ekosistem darat dengan ekosistem laut. Mangrove diketahui mempunyai fungsi ganda
Lebih terperinciREFLEKSI PEMBANGUNAN BIDANG KEHUTANAN DIKEPEMIMPINAN GUBERNUR JAMBI BAPAK Drs. H. HASAN BASRI AGUS, MM
REFLEKSI PEMBANGUNAN BIDANG KEHUTANAN DIKEPEMIMPINAN GUBERNUR JAMBI BAPAK Drs. H. HASAN BASRI AGUS, MM Provinsi Jambi mempunyai Luas Wilayah daratan 4.882.857 ha. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan
Lebih terperinciPELUANG IMPLEMENTASI REDD (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation) DI PROVINSI JAMBI
PELUANG IMPLEMENTASI REDD (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation) DI PROVINSI JAMBI Oleh Ir. H. BUDIDAYA, M.For.Sc. (Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi) Disampaikan pada Focus Group
Lebih terperincimemuat hal yang mendasari kegiatan penelitian. Rumusan masalah permasalahan yang diteliti dan pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian berisikan
BAB I. PENDAHU LUAN BAB I. PENDAHULUAN Hal pokok yang disajikan dalam bagian ini yaitu : (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan peneltian, dan (4) manfaat penelitian. Latar belakang memuat
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1986
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1986 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II JAMBI DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BATANGHARI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinci5. SIMPULAN DAN SARAN
5. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Citra ALOS PALSAR dapat digunakan untuk membangun model pendugaan biomassa di ekosistem transisi yang telah mengalami transformasi dari hutan sekunder menjadi sistem pertanian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kehutanan, 2008). Hutan Indonesia sebagai salah satu sub sektor pertanian
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki kawasan hutan yang sangat luas (120,35 juta Ha), setara dengan 4 negara besar di Eropa (Inggris, Jerman, Perancis, dan Finlandia) (Departemen Kehutanan,
Lebih terperinciStrategi rehabilitasi hutan terdegradasi
Strategi rehabilitasi hutan terdegradasi Kajian sistem pengelolaan dan rehabilitasi IUPHHK restorasi ekosistem Kajian Sistem Pengelolaan dan Rehabilitasi IUPHHK Restorasi Ekosistem Strategi Rehabilitasi
Lebih terperinciWALIKOTA PANGKALPINANG
WALIKOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGAWASAN, PENGENDALIAN KAWASAN LINDUNG DAN KONSERVASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kekayaan Indonesia dalam keanekaragaman jenis tumbuhan merupakan hal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan Indonesia dalam keanekaragaman jenis tumbuhan merupakan hal yang patut disyukuri sebagai anugerah dari Sang Pencipta. Menurut Zoer aini (2007: 184) terdapat
Lebih terperinciDATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)
KABUPATEN / KOTA : KERINCI 15.01 KERINCI 122.288 121.30 244.018 1 15.01.01 GUNUNG RAYA 5.335 5.128 10.463 2 15.01.02 DANAU KERINCI 9.838 9.889 19.2 3 15.01.04 SITINJAU LAUT.345.544 14.889 4 15.01.05 AIR
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan
118 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Objek wisata Curug Orok yang terletak di Desa Cikandang Kecamatan
Lebih terperinciHANNA GAYATRI, SH. A 466 FRAKSI PAN DPR RI
LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI MASYARAKAT DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN PADA MASA RESES MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2014 2015 DAERAH PEMILIHAN SUMATERA SELATAN II HANNA GAYATRI, SH.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau
I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia yakni 3,2 juta ha (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau besar mulai dari Sumatera,
Lebih terperinciMata Pencaharian Penduduk Indonesia
Mata Pencaharian Penduduk Indonesia Pertanian Perikanan Kehutanan dan Pertambangan Perindustrian, Pariwisata dan Perindustrian Jasa Pertanian merupakan proses untuk menghasilkan bahan pangan, ternak serta
Lebih terperinciTabel 19. Selisih Serapan dan Emisi Karbon Dioksida. (ton) ,19 52,56 64,59 85,95 101, , , ,53
70 Tabel 19. Selisih Serapan dan Emisi Karbon Dioksida Pekanbaru Kota Senapelan Limapuluh Sukajadi Sail Rumbai Bukit Raya Tampan Emisi CO 2 (ton) 176.706,19 52,56 64,59 85,95 101,42 24.048,65 32.864,12
Lebih terperinciRatek Andal dan RKL- RPL. Ratek Ka- Andal. Kab. Kerinci 27/03/13 24/07/13. Kab. Bungo 25/09/14 28/01/15 29/01/15 Nomor : 105/KPTS.
Tabel 1: Daftar Pembahasan Dokumen AMDAL Tahun Beserta SK KA -, Kelayakan Lingkungan, dan Tanggal 1 PT. Sinar Anugrah Sukses Jalan Angkutan Batubara dan Terminal Sarolangun, Batanghari, Muaro Jambi, Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir sudah menjadi masalah umum yang dihadapi oleh negaranegara di dunia, seperti di negara tetangga Myanmar, Thailand, Filipina, Malaysia, Singapore, Pakistan serta
Lebih terperinciDAFTAR REALISASI PEMANTAUAN DEBIT AIR DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR BADAN PENANGGULANGAN BENCANA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Koordinat Titik KAWASAN YANG TERENDAM JENIS NO TANGGAL LOKASI Bujur Timur Lintang Selatan JUMLAH KAWASAN KETINGGIAN KET BENCANA PEMUKIMAN ' " ' " KK/JIWA PERKEBUNAN DEBIT AIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR SK.159/MENHUT-II/2004 TAHUN 2004 TENTANG RESTORASI EKOSISTEM DI KAWASAN HUTAN PRODUKSI
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR SK.159/MENHUT-II/2004 TAHUN 2004 TENTANG RESTORASI EKOSISTEM DI KAWASAN HUTAN PRODUKSI MENTERI KEHUTANAN, Menimbang : a. bahwa degradasi sumber daya
Lebih terperinciPRODUKSI PERTAMBANGAN MENURUT JENIS BARANG TAHUN
PRODUKSI PERTAMBANGAN MENURUT JENIS BARANG TAHUN 2010 2015 JENIS BARANG TAHUN MINYAK BUMI (000 barel) GAS BUMI (MMBTU) BATUBARA (ton) BIJIH BESI (ton) 2010 6.588,05 17.410,00 3.876.280,00 317.300,00 2011
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kawasan Tahura WAR mencakup luas areal ,31 ha secara geografis
19 IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Letak Geografis dan Administrasi Kawasan Tahura WAR mencakup luas areal 22.249,31 ha secara geografis terletak diantara 105⁰ 02 42,01 s/d 105⁰ 13 42,09 BT dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. kesempatan untuk tumbuhan mangrove beradaptasi (Noor dkk, 2006). Hutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi lingkungan yang ekstrim seperti tanah yang tergenang akibat pasang surut laut, kadar garam yang tinggi, dan tanah yang kurang stabil memberikan kesempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kawasan suaka alam sesuai Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 adalah sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Suaka margasatwa merupakan salah satu bentuk kawasan suaka alam. Kawasan suaka alam sesuai Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 adalah sebuah kawasan yang mempunyai fungsi
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI DINAS PEKERJAAN UMUM Komplek Perkantoran Bukit Cinto Kenang Desa Bukit Baling - Sengeti
PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI DINAS PEKERJAAN UMUM Komplek Perkantoran Bukit Cinto Kenang Desa Bukit Baling - Sengeti RENCANA UMUM PENGADAAN TAHUN ANGGARAN 2011 No Uraian pekerjaan Volume Satuan Nilai
Lebih terperinciMASYARAKAT PEDULI API KAMPUNG RAWA MEKAR JAYA KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU
MASYARAKAT PEDULI API (MPA) KAMPUNG RAWA MEKAR JAYA KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU Masyarakat Peduli Api MPA Kampung Rawa Mekar Jaya Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Provinsi Riau
Lebih terperinciMASYARAKAT PEDULI API KAMPUNG RAWA MEKAR JAYA KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU
MASYARAKAT PEDULI API (MPA) KAMPUNG RAWA MEKAR JAYA KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU Masyarakat Peduli Api MPA Kampung Rawa Mekar Jaya Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Provinsi Riau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Suku Banjar termasuk suku bangsa di negeri ini, selain memiliki kesamaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suku Banjar termasuk suku bangsa di negeri ini, selain memiliki kesamaan dengan suku bangsa lainnya, juga memiliki ciri khas tersendiri. Salah satu kebiasaan
Lebih terperinciLampiran 1 Curah hujan (mm) di daerah pasang surut Delta Berbak Jambi
Lampiran 1 Curah hujan (mm) di daerah pasang surut Delta Berbak Jambi No Tahun Bulan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 1987 206 220 368 352 218 17 34 4 62 107 200 210 1998 2 1989 183 198 205 301 150
Lebih terperinciIV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota
IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Pembentukan Taman Kupu-Kupu Gita Persada Taman Kupu-Kupu Gita Persada berlokasi di kaki Gunung Betung yang secara administratif berada di wilayah Kelurahan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 11 TAHUN 2002 KAWASAN INDUSTRI PERIKANAN TERPADU DI TELUK KELABAT B U P A T I B A N G K A,
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 11 TAHUN 2002 T E N T A N G KAWASAN INDUSTRI PERIKANAN TERPADU DI TELUK KELABAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA B U P A T I B A N G K A, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. (imperata cylindrical). Bukit Batu Agung merupakan area perladangan
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Bukit Panjang merupakan bagian dari hamparan Bukit Batu Agung yang berada di Nagari Paninggahan dengan kondisi area yang didominasi oleh alangalang (imperata cylindrical). Bukit
Lebih terperinciDINAS PEKERJAAN UMUM PANITIA PENGADAAN LANGSUNG JASA KONSULTANSI Komplek Perkantoran Pemda Muaro Jambi Telp (0741) Fak (0741)
Nomor : 764/2.10/PAN-DPU/CIKAR/2014 Pekerjaan : Pengawasan Drainase Kec. Bahar Utara dan Bahar Selatan Kecamatan : Kec. Bahar Utara dan Bahar Selatan Total Nilai HPS : Rp. 37.000.000.- (Tiga Puluh Tujuh
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN Tanggal 7 MEI 2016 1 Kalimantan Barat Kapuas Kanan Hilir Akcaya Kelam Permai Baning Panjang 1. Briefing di Kantor Lurah Kapuas Kanan
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk
33 IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG A. Letak Geografis Dan Iklim Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk ibu kota Propinsi Lampung. Kota yang terletak di sebelah barat
Lebih terperinciPENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
I NAMA : M. SYAFE'I, SKM, Mkes KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. MUARO JAMBI NOMOR : 440/ 84 /Dinkes/2014 TANGGAL : 26 Februari 2014 II ALAMAT : DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUARO JAMBI KOMPLEKS PERKANTORAN BUKIT
Lebih terperinciLaporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI Isi Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... xiv I. PENDAHULUAN......1 1.1. Latar Belakang......1 1.2. Maksud dan Tujuan Studi......8 1.2.1. Maksud......8
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL PEDOMAN INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI LAHAN KRITIS MANGROVE
DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL PEDOMAN INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI LAHAN KRITIS MANGROVE JAKARTA, MEI 2005 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan mangrove
Lebih terperinciAnalisis Separabilitas Untuk mengetahui tingkat keterpisahan tiap klaster dari hasil klastering (Tabel 5) digunakan analisis separabilitas. B
Tabel 5 Matriks Transformed Divergence (TD) 25 klaster dengan klasifikasi tidak terbimbing 35 36 4.1.2 Analisis Separabilitas Untuk mengetahui tingkat keterpisahan tiap klaster dari hasil klastering (Tabel
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Siamang (Hylobates syndactylus) merupakan salah satu jenis primata penghuni
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siamang (Hylobates syndactylus) merupakan salah satu jenis primata penghuni hutan tropis sumatera yang semakin terancam keberadaannya. Tekanan terhadap siamang terutama
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN Tanggal 12April 2016 DAOPS/ NO. PROVINSI KABUPATEN 1. Sumatera Selatan LOKASI SASARAN KECAMATAN DESA HASIL KEGIATAN PATROLI Lahat
Lebih terperinci1 Kalimantan Barat. Manis Mata 1. Tiem pattoli Drifing di Desa Manis Mata Kec, Nanga Tayap Sungai Kelik
LAPORAN PELAKSANAAN PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN Tanggal 10 Mei 2016 NO. PROVINSI 1 Kalimantan Barat DAOPS/ LOKASI SASARAN KABUPATEN KECAMATAN DESA Ketapang Manis Mata HASIL KEGIATAN
Lebih terperinciLAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 18 Agustus 2016 Jam Sumber : 11:00 WITA : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot
Lebih terperinciLAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 16 Agustus 2016 Jam Sumber : 11:00 WITA : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot
Lebih terperinciPENGANTAR. Pekanbaru, Desember2009. Tim Peneliti
PENGANTAR Rasa syukur kami persembahkan ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat yang telah dikaruniakan-nya, berupa kesempatan untuk menyelesaikan penelitian dan penulisan laporan penelitian unggulan lokal
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 14 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENATAAN DESA/KELURAHAN DALAM WILAYAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
Lebih terperinciRENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU- PULAU KECIL WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TANJUNG JABUNG TIMUR
RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU- PULAU KECIL WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TANJUNG JABUNG TIMUR Arlius Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinci