PANDUAN INDIKATOR KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PANDUAN INDIKATOR KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK"

Transkripsi

1

2 PANDUAN INDIKATOR KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK Draf ini diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia v Oktober 01

3 Exposure Draft Panduan Indikator Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik Draf Panduan Indikator Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik ini disusun sebagai respon atas rekomendasi dari Komite Profesi Akuntan Publik kepada Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) untuk bersama-sama dengan Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan guna menetapkan indikator kualitas audit, dalam rangka mendorong peningkatan kualitas jasa audit. Draf panduan ini juga disusun dalam rangka merespon perkembangan global yang menuntut pelaksanaan audit sesuai dengan best practice internasional. Draf panduan ini disahkan dalam rapat Pengurus Institut Akuntan Publik Indonesia pada tanggal Oktober 01 dan telah dikomunikasikan kepada Pusat Pembinaan Profesi Keuangan. Draf ini dipublikasikan melalui website IAPI yang dapat diakses oleh publik. Draf ini juga disampaikan kepada anggota, regulator, akademisi, pengguna jasa Akuntan Publik dan masyarakat pada umumnya untuk mendapatkan tanggapan. Tanggapan terhadap draf ini diharapkan telah diterima oleh IAPI paling lambat tanggal 0 November 01. Tanggapan dapat disampaikan melalui sekretariat IAPI dengan alamat Office Building Lantai, Sudirman Central Business District (SCBD) Lot#, Senopati Raya, Jl. Jenderal Sudirman Kav.-, Jakarta atau melalui ke info@iapi.or.id atau melalui fax di nomor ii

4 Daftar Isi Paragraf Latar Belakang Tujuan. 0 Manfaat.. 0 Definisi.. 0 Indikator Kualitas Audit.. Kompetensi Auditor. Etika dan Independensi Auditor. 1 1 Penggunaan Waktu Personil Kunci Perikatan 1 1 Sistem Pengendalian Mutu Hasil Reviu Mutu atau Inspeksi Pihak Eksternal dan Internal... 1 Rentang Kendali Perikatan.. Organisasi dan Tata Kelola KAP. Kebijakan Imbalan Jasa Komunikasi Indikator Kualitas Audit.. Laporan Transparansi Kualitas Audit... 1 Peran Institut Akuntan Publik Indonesia... Tanggal Efektif dan Keterterapan Panduan... Lampiran I : Ilustrasi Laporan Transparansi Kualitas Audit Lampiran II : Ilustrasi Pencantuman Daftar Laporan Transparansi pada Website IAPI iii

5 Latar Belakang 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Tahun 0 tentang Akuntan Publik memberikan dasar hukum pengaturan, pembinaan dan pengawasan profesi Akuntan Publik di Indonesia. Dalam UU tersebut, Akuntan Publik dijelaskan bahwa Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa asurans dan hasil pekerjaannya digunakan secara luas oleh publik sebagai salah satu pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini, Akuntan Publik mengemban kepercayaan masyarakat untuk memberikan opini atas laporan keuangan atau informasi lainnya yang diterbitkan suatu entitas. Tanggung jawab Akuntan Publik terletak pada opini atau pernyataan pendapat atas laporan atau informasi keuangan tersebut, sedangkan penyajian laporan atau informasi keuangan tersebut merupakan tanggung jawab manajemen. Oleh karena itu, Akuntan Publik mempunyai peran penting dalam peningkatan kualitas dan kredibilitas informasi keuangan atau laporan keuangan, sehingga profesi Akuntan Publik memiliki peranan penting dalam mendukung perekonomian nasional yang sehat dan efisien melalui upaya peningkatan transparansi dan mutu informasi dalam bidang keuangan.. Untuk dapat berpraktik sebagai Akuntan Publik, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor tahun 0 tentang Akuntan Publik, seseorang harus mendapatkan izin Akuntan Publik dari Menteri Keuangan. Dalam memberikan jasa tersebut, Akuntan Publik harus mendirikan atau bergabung dalam suatu Kantor Akuntan Publik (KAP). Dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, suatu KAP harus memiliki desain sistem pengendalian mutu sebagai support sistem yang memungkinkan Akuntan Publik dapat memberikan jasanya sesuai Standar Profesional Akuntan Publik dan ketentuan hukum yang berlaku. Dalam setiap pemberian jasanya, Akuntan Publik wajib menerapkan Standar Profesional Akuntan Publik dan kode etik profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai Asosiasi Profesi Akuntan Publik, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.. Komite Profesi Akuntan Publik, berdasarkan UU Akuntan Publik berwenang memberikan pertimbangan kepada Menteri Keuangan dan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas Akuntan Publik, melalui suratnya Nomor:S-00/KPAP/01 bertanggal 1 April 01 merekomendasikan kepada IAPI untuk bersama-sama dengan Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk menetapkan indikator kualitas audit. 1

6 International Federation of Accountants (IFAC) pada tahun 01 menerbitkan A Framework for Audit Quality yang memuat suatu panduan bagi anggotanya dalam rangka mendorong peningkatan kualitas audit secara global. Dalam framework tersebut dijelaskan bahwa IFAC menjelaskan elemen kunci pada level perikatan, level KAP, dan level nasional yang relevan dengan kualitas audit. IFAC juga menggarisbawahi bahwa elemen kunci kualitas audit terletak pada level perikatan dan level KAP yang meliputi input, proses, dan ouput. IFAC juga menekankan kualitas audit dipengaruhi oleh pola hubungan (interactions) dan pemahaman pentingnya kualitas audit diantara berbagai pihak yaitu: auditor, manajemen, komite audit, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, pengguna, serta regulator. Pihak-pihak tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas audit melalui peran dan fungsi masing-masing pihak tersebut. Pola hubungan dan pemahaman pentingnya kualitas audit tersebut juga dipengaruhi oleh faktor-faktor kontekstual, yaitu diantaranya: regulasi audit dan pelaporan keuangan, lingkungan hukum dan budaya, corporate governance, praktik dan hukum bisnis, praktik dan kerangka basis pelaporan keuangan yang digunakan, dan dunia pendidikan. IAPI merupakan associate member dari IFAC sehingga perlu untuk mempertimbangkan penerapan framework tersebut di Indonesia.. Dalam memberikan jasanya, Akuntan Publik bekerja melalui KAP berdasarkan suatu perikatan yang disetujui oleh entitas selaku pihak yang bertanggung jawab atas informasi yang diterbitkan. Perikatan tersebut dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal ini entitas selaku pengguna jasa asurans memerlukan informasi yang memadai tentang KAP.. Dalam rangka untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap praktik profesi akuntan publik maka dipandang perlu untuk menetapkan suatu indikator kualitas audit pada KAP dan mengomunikasikan indikator tersebut kepada para pemangku kepentingan yang dituangkan dalam suatu panduan yang diterbitkan oleh IAPI. Tujuan. Panduan ini ditetapkan oleh IAPI, bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas jasa audit melalui penetapan suatu indikator kualitas audit yang relevan pada level KAP di Indonesia dan menentukan bentuk komunikasi yang tepat terhadap indikator tersebut kepada para pemangku kepentingan.

7 Manfaat. Panduan indikator kualitas audit ini berlaku bagi KAP sebagai organisasi yang mewadahi para Akuntan Publik dalam memberikan jasa audit dan jasa lainnya. Panduan ini dapat memberikan manfaat untuk mendorong peningkatan kualitas audit sebagai berikut: a. pengguna jasa dalam pengambilan keputusan dalam penunjukan KAP yang sesuai dengan kebutuhan; b. Akuntan publik dalam rangka peningkatan kualitas jasa asurans dan jasa lainnya yang sesuai dengan Standar Profesi Akuntan Publik, kode etik profesi akuntan publik, dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. KAP dalam rangka peningkatan kualitas tata kelola; d. regulator dalam rangka mendorong peningkatan kualitas informasi keuangan; dan e. masyarakat umum yang memerlukan informasi tentang KAP. Definisi. Istilah yang digunakan dalam ketentuan ini adalah sebagai berikut: a. Indikator kualitas audit adalah suatu indikator kunci yang memungkinkan suatu audit yang berkualitas dilaksanakan secara konsisten oleh Akuntan Publik melalui KAP sesuai dengan standar profesi dan ketentuan hukum yang berlaku; b. Kantor Akuntan Publik, yang untuk selanjutnya disebut KAP, adalah suatu kantor sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor tahun 0 tentang Akuntan Publik; c. Personil Kunci Perikatan adalah rekan pemegang izin akuntan publik yang terlibat dalam perikatan dan/atau personil lain yang: i. menelaah dan menyetujui penerimaan klien dan evaluasi hubungan keberlanjutan ii. menyusun, menelaah, dan/atau menyetujui kegiatan utama dalam suatu perikatan audit: 1). strategi dan rencana audit keseluruhan; ). penilaian risiko dan menentukan respon atas risiko yang dinilai; ). mengevaluasi kesalahan penyajian; ). perumusan simpulan perikatan audit; atau iii. melakukan komunikasi perikatan dengan manajemen dan pihak bertanggung jawab atas tata kelola entitas.

8 d. Rekan Perikatan adalah Akuntan Publik yang memimpin perikatan dan menandatangani laporan auditor; e. Laporan Transparansi Kualitas Audit adalah laporan yang diterbitkan oleh KAP setiap tahun berdasarkan persyaratan dalam ketentuan ini; f. Daftar Laporan Transparansi adalah daftar disusun dan dipublikasikan dalam website IAPI yang memuat nama KAP yang menyampaikan Laporan Transparansi Kualitas Audit kepada IAPI; g. Akuntan Publik adalah seseorang yang mendapatkan izin dari Menteri Keuangan untuk memberikan jasa asurans dan jasa lain sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor tahun 0 tentang Akuntan Publik; h. Pemimpin Rekan adalah pemimpin KAP sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; i. Rekan adalah Akuntan Publik atau orang lain yang menjadi sekutu pada KAP berbentuk persekutuan sesuai ketentuan yang berlaku; j. Anggota adalah anggota IAPI. Indikator Kualitas Audit. Dalam panduan ini, indikator kualitas audit pada level KAP yang mencakup perikatan audit atas laporan keuangan yang dilakukan oleh Akuntan Publik adalah sebagai berikut: a. kompetensi auditor; b. etika dan independensi auditor; c. penggunaan waktu Personil Kunci Perikatan; d. pengendalian mutu perikatan; e. hasil reviu mutu atau inspeksi pihak eksternal dan internal; f. rentang kendali perikatan; g. organisasi dan tata kelola KAP; dan h. kebijakan imbalan jasa. Kompetensi Auditor. Kompetensi auditor merupakan kemampuan profesional individu auditor dalam menerapkan pengetahuan untuk menyelesaikan suatu perikatan baik secara bersama-sama dalam suatu tim atau secara mandiri berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik, kode etik dan ketentuan hukum yang berlaku. Kompetensi auditor dapat diperoleh melalui pendidikan pada perguruan tinggi pada bidang akuntansi, kegiatan pengembangan dan pelatihan profesional di tempat bekerja, yang kemudian dibuktikan melalui penerapan pada praktik pengalaman kerja. Sertifikasi profesi merupakan suatu bentuk pengakuan IAPI terhadap kompetensi auditor.

9 Auditor harus senantiasa menjaga dan meningkatkan kompetensi melalui kegiatan pelatihan berkelanjutan.. Pengukuran kompetensi seorang auditor tidak mudah. Pada umumnya auditor merupakan lulusan program pendidikan akuntansi dari perguruan tinggi di Indonesia atau luar negeri. Auditor yang memiliki sertifikasi profesi merupakan suatu indikator bahwa kompetensinya terukur dan diakui asosiasi, sehingga idealnya setiap auditor memiliki sertifikasi profesi dari IAPI. Demikian juga ketentuan UU mewajibkan setiap akuntan publik dan anggota IAPI harus menempuh kegiatan pendidikan profesional berkelanjutan minimal 0 SKP yang setara dengan 0 jam pelatihan setiap tahun, atau sekitar,% dari jumlah waktu efektif dalam satu tahun. Oleh karena itu indikator yang cukup obyektif untuk menentukan kompetensi auditor yaitu meliputi: a. rasio jumlah auditor yang memiliki sertifikasi profesi yang diterbitkan oleh IAPI terhadap jumlah keseluruhan staf profesional; b. rasio rata-rata jumlah jam pengembangan dan pelatihan kompetensi dibandingkan dengan jumlah jam efektif dalam setiap tahun per auditor.. Setiap KAP dapat menetapkan kebijakan rasio minimal jam pelatihan dan pengembangan auditor, yang dihitung berdasarkan basis tahunan. Demikian juga KAP dapat menetapkan kebijakan mengenai kualifikasi dan sertifikasi auditornya. Perhitungan rasio sebagaimana dijelaskan pada paragraf dapat diterapkan pada level perikatan atau pada level KAP sesuai dengan kebutuhan. Penerapan pada level perikatan pada umumnya digunakan untuk mengevaluasi kecukupan kompetensi auditor pada suatu perikatan. Sedangkan penerapan pada level KAP adalah untuk mengevaluasi kompetensi auditor secara keseluruhan pada KAP tersebut. Etika dan Independensi Auditor 1. Etika dan independensi auditor merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan mendasar bagi auditor dalam melaksanakan suatu perikatan audit. Ketentuan independen berlaku bagi setiap auditor, KAP, dan Jaringan KAP. Dalam setiap perikatan, auditor harus menjaga independensinya dalam setiap pemikiran (independent of mind) dan penampilan (independent in appearance). Kepatuhan terhadap ketentuan etika dan independensi dalam suatu perikatan audit memerlukan pemahaman yang memadai setiap auditor terhadap ketentuan etika dan independensi, serta komitmen dan dukungan dari pimpinan.

10 Indikator kepatuhan terhadap ketentuan etika dan independensi, yaitu: a. KAP telah memiliki panduan etika dan independensi yang berlaku bagi setiap personil, KAP, dan Jaringan KAP; b. KAP telah menunjuk partner yang bertanggung jawab atas kepatuhan etika dan independensi; c. setiap auditor telah mengikuti pelatihan tentang ketentuan etika dan independensi yang berlaku, telah menerapkan ketentuan etika dan independensi pada setiap perikatan secara memadai, serta menyampaikan deklarasi kepatuhan terhadap ketentuan etika dan independensi yang berlaku; d. rotasi terhadap Personil Kunci Perikatan telah dilakukan secara memadai; e. pernyataan independensi ditandatangani oleh seluruh anggota tim perikatan. 1. Pernyataan independensi sebagaimana dimaksud pada paragraf 1 huruf e dapat disampaikan kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas, untuk dimuat dalam laporan entitas yang dipublikasikan sesuai kebutuhan. Penggunaan Waktu Personil Kunci Perikatan 1. Dalam setiap perikatan, waktu yang dialokasikan dan digunakan oleh Personil Kunci Perikatan sangat menentukan kualitas audit. Kurangnya waktu yang digunakan Personil Kunci Perikatan dapat mengakibatkan pekerjaan audit diselesaikan secara kurang memadai. Semakin memadai jumlah waktu yang dialokasikan dan digunakan oleh Personil Kunci Perikatan akan memungkinkan auditor memiliki waktu yang cukup untuk menyusun, melakukan, menelaah, dan/atau menyetujui prosedur signifikan suatu perikatan audit. Penggunaan waktu Personil Kunci Perikatan merupakan salah satu bentuk komitmen pimpinan KAP terhadap kualitas. Berikut ini adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengevaluasi alokasi dan penggunaan waktu Personil Kunci Perikatan, yaitu: a. rasio penggunaan waktu oleh Rekan Perikatan terhadap jumlah keseluruhan jam untuk menyelesaikan suatu perikatan; b. rasio jumlah waktu yang digunakan untuk Personil Kunci Perikatan dibandingkan jumlah waktu keseluruhan untuk menyelesaikan perikatan. 1. KAP dapat menetapkan rasio minimal penggunaan waktu rekan perikatan dan/atau Personil Kunci Perikatan terhadap jumlah jam untuk melaksanakan perikatan, yang dihitung

11 berdasarkan basis tahunan. Perhitungan rasio pada paragraf 1 dapat diterapkan pada level perikatan atau pada level KAP. Penerapan pada level perikatan dapat digunakan untuk mengevaluasi kecukupan respons terhadap penilaian risiko suatu perikatan. Sedangkan penerapan pada level KAP merupakan perhitungan rata-rata dari keseluruhan perikatan audit. Pengendalian Mutu Perikatan 1. Setiap KAP bertanggung jawab untuk menetapkan dan melaksanakan sistem pengendalian mutu dalam setiap perikatan. Sistem pengendalian mutu pada suatu KAP bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa KAP telah menetapkan kebijakan dan prosedur yang memungkinkan: a. setiap personil dan KAP mematuhi ketentuan persyaratan standar profesi Akuntan Publik, kode etik, dan ketentuan peraturan yang berlaku dalam melaksanakan setiap perikatan; dan b. laporan perikatan yang diterbitkan tepat sesuai kondisinya. 0. Indikator efektivitas sistem pengendalian mutu adalah sebagai berikut: a. KAP telah menetapkan panduan dan dokumentasi yang memadai untuk: i. penerimaan klien dan evaluasi hubungan keberlanjutan; ii. perencanaan audit termasuk penilaian risiko dan penentuan respon atas risiko yang telah dinilai; iii. evaluasi kesalahan penyajian; iv. perumusan laporan perikatan; dan v. melakukan komunikasi kepada manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola; b. KAP telah menetapkan kebijakan penelaahan dan supervisi, konsultasi, dan penelaahan pengendalian mutu perikatan; c. KAP telah menerapkan indikator pada huruf a dan huruf b pada setiap perikatan; d. opini auditor dirumuskan secara tepat sesuai kondisinya, dalam hal auditor memodifikasi opini, auditor telah mengomunikasikan perihal tersebut kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan manajemen entitas secara memadai; e. laporan keuangan dan laporan auditor independen menggunakan kalimat yang baik, tidak mengandung kesalahan pengetikan; f. laporan keuangan telah disetujui oleh pimpinan entitas yang memiliki kewenangan yang memadai, termasuk

12 penandatanganan pada neraca dan laporan laba rugi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta pernyataan tanggung jawab atas laporan keuangan; g. nama dan identitas KAP/AP tidak dicantumkan pada halaman muka, termasuk cover depan dan/atau belakang, pada laporan keuangan yang telah diaudit; nama dan identitas KAP/AP hanya dicantumkan pada halaman opini auditor independen. Hasil Reviu Mutu atau Inspeksi Pihak Eksternal dan Internal 1. UU Akuntan Publik memberikan kewenangan kepada Kementerian Keuangan c.q. Pusat Pembinaan Profesi Keuangan untuk melaksanakan pemeriksaan kepada AP/KAP secara berkala atau menurut pertimbangan Menteri perlu dilakukan. Demikian pula dalam UU tersebut dinyatakan bahwa IAPI berwenang untuk melakukan reviu mutu terhadap anggota. Secara periodik baik PPK maupun IAPI telah melakukan pemeriksaan atau reviu mutu kepada AP/KAP. Selain itu, terdapat beberapa instansi regulator lain yang juga kadangkala melakukan pemeriksaan terhadap AP/KAP seperti: OJK dan BPK.. Pelaksanaan atas pemeriksaan oleh PPK, reviu mutu oleh IAPI akan mendorong kualitas audit menjadi lebih baik. AP/KAP yang menunjukan hasil yang tidak baik ketika diperiksa oleh PPK akan mendapatkan sanksi berupa sanksi peringatan, sanksi pembekuan, denda, hingga sanksi pencabutan izin AP/KAP. Tujuan reviu mutu dari IAPI adalah dalam rangka mendorong peningkatan kualitas audit. Namun demikian, hasil reviu mutu dapat dinyatakan bahwa pekerjaan anggota tidak sesuai dengan standar prfoesional akuntan publik, kode etik dan ketentuan IAPI, anggota IAPI dapat dikenakan sanksi dari peringatan, pembekuan, termasuk dikeluarkan dari keanggotaan di IAPI.. Dalam Standar Pengendalian Mutu Nomor 1 Pengendalian Mutu bagi KAP yang Memberikan Jasa Asurans dan Nonasurans, setiap KAP harus melakukan fungsi monitoring dan inspeksi terhadap kertas kerja perikatan secara periodik. Inspeksi terhadap kertas kerja dilakukan oleh personil yang tidak terlibat dalam perikatan maupun penelaah pengendalian mutu perikatan. Kelemahan dan temuan dari monitoring dan inspeksi internal dievaluasi untuk ditentukan tindaklanjut yang memadai.

13 Rentang Kendali Perikatan. SA 0 Pengendalian Mutu Untuk Audit atas Laporan Keuangan mengatur bahwa rekan perikatan harus bertanggung jawab atas kegiatan utama perikatan audit atas laporan keuangan, diantaranya adalah: a. bertanggung jawab atas keseluruhan mutu setiap perikatan audit yang ditugaskan kepadanya; b. tetap waspada, melalui observasi dan permintaan keterangan selama diperlukan, terhadap bukti atas ketidakpatuhan anggota tim perikatan terhadap ketentuan etika yang relevan; c. menarik kesimpulan atas kepatuhan terhadap ketentuan independensi yang berlaku untuk perikatan audit; d. memperoleh keyakinan memadai bahwa prosedur penerimaan perikatan dan hubungan keberlanjutan telah diikuti dan simpulan yang ditarik adalah tepat; e. memperoleh keyakinan memadai bahwa tim perikatan secara kolektif memiliki kompetensi dan kemampuan untuk melaksanakan perikatan sesuai ketentuan; f. bertanggung jawab atas arah, supervisi, dan pelaksanaan perikatan sesuai dengan ketentuan standar profesi dan hukum yang berlaku; g. bertanggung jawab atas penelaahan yang dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur KAP; h. bertanggung jawab atas pelaksanaan konsultasi yang tepat oleh tim perikatan serta meyakinkan tindaklanjut simpulan konsultasi telah dilaksanakan; i. bertanggung jawab atas keputusan perlunya penelaahan pengendalian mutu perikatan; j. bertanggung jawab atas evaluasi kesalahan penyajian material dan simpulan pelaksanaan perikatan yang dituangkan dalam laporan auditor yang tepat sesuai dengan kondisinya.. Untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut, Rekan Perikatan dapat dibantu oleh Personil Kunci Perikatan dan anggota tim perikatan lainnya. Rekan perikatan juga dapat melaksanakan beberapa perikatan audit dalam suatu waktu yang bersamaan. Namun demikian, karena tekanan dan keterbatasan waktu, Rekan Perikatan harus memperhatikan beban kerja dari jumlah perikatan yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam hal ini, KAP dan Rekan Perikatan harus memperhatikan rentang kendali perikatan sehingga memungkinkan seluruh perikatan dapat dilaksanakan berdasarkan standar profesi dan ketentuan yang berlaku.. Berikut ini adalah indikator rentang kendali perikatan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi rentang kendali

14 perikatan sehingga memungkinkan kualitas audit dapat dipertahankan: a. rasio Akuntan Publik terhadap jumlah perikatan; b. rasio Personil Kunci Perikatan terhadap jumlah perikatan; c. rasio rekan perikatan terhadap jumlah auditor; d. rasio personil kunci perikatan terhadap total auditor.. Setiap KAP dapat menentukan rasio minimal ukuran rentang kendali perikatan sebagaimana dimaksud pada paragraf di atas, yang dihitung secara basis tahunan. Organisasi dan Tata Kelola KAP. Untuk dapat melaksanakan perikatan audit, KAP sebagai organisasi tempat bernaungnya Akuntan Publik dan para auditor harus memiliki struktur dan tata kelola yang memadai. Organisasi dan tata kelola KAP yang memadai memungkinkan pelaksanaan audit dan kegiatan-kegiatan internal KAP yang bersifat fundamental dalam rangka untuk meningkatkan kualitas audit dapat dikelola dan diorganisasikan secara jelas. KAP dengan jumlah perikatan dan personil yang sangat tinggi dan kompleks memerlukan suatu struktur organisasi, pembagian tugas dan penanggung jawab, serta sistem prosedur yang jelas. Namun untuk KAP yang jumlah perikatan dan personil yang relatif lebih sedikit mungkin memerlukan dukungan organisasi yang sederhana yang dapat dikelola oleh satu atau beberapa rekan Akuntan Publik. Suatu KAP juga memerlukan dukungan berupa sarana dan prasarana yang memadai, termasuk diantaranya sarana kantor dengan ukuran yang memungkinkan para auditor dapat bekerja dengan baik.. Selain itu dalam pengorganisasian dan tata kelola KAP sangat penting untuk mengatur relasi antar rekan akuntan publik, kepemimpinan, pengambilan keputusan, kepemilikan dan pembagian laba, pendelegasian wewenang, serta termasuk mekanisme keluar masuk dalam suatu partnership. Undang-Undang Akuntan Publik mengatur bahwa KAP hanya dapat didirikan, dikelola, dan dipimpin oleh Akuntan Publik. Secara implisit UU ini menyiratkan bahwa Akuntan Publik, baik secara sendiri maupun bersama-sama dalam suatu KAP yang berbentuk partnership, bertanggung jawab penuh atas pengelolaan KAP serta secara mandiri untuk melakukan pengambilan keputusan terkait dengan organisasi KAP. Hal ini penting untuk memberikan keyakinan bahwa independensi KAP dalam rangka pelaksanaan audit dapat terjaga.

15 Berikut ini indikator yang terkait dengan organisasi dan tata kelola KAP yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi dalam rangka mendorong peningkatan kualitas audit: a. KAP dipimpin dan dikelola oleh Akuntan Publik secara mandiri dengan budaya internal tone at the top yang mengedepankan pencegahan independensi KAP; b. KAP memiliki struktur dan tata kelola yang memadai yang mengatur tentang pengaturan, kepemimpinan, sistem penilaian kinerja dan remunerasi, serta mekanisme partnership diantara para rekan Akuntan Publik yang menunjukan komitmen untuk mendukung kualitas audit; c. KAP telah menetapkan organisasi dalam KAP yang berfungsi untuk menangani dan melaksanakan aspek yang berhubungan dengan pengendalian mutu, yaitu: i. manajemen risiko, etika dan independensi, yaitu bagian yang berfungsi untuk melakukan monitoring kepatuhan persyaratan terhadap ketentuan etika dan independensi, standar profesional Akuntan Publik, dan ketentuan peraturan yang berlaku; ii. pelatihan, pembelajaran dan pengembangan, yaitu bagian yang berfungsi untuk menangani dan mengelola pelatihan untuk mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan kompetensi personil; iii. quality assurance, yaitu bagian yang berfungsi untuk melakukan inspeksi internal dan monitoring kualitas pelaksanaan audit; dan iv. technical enquiry, yaitu bagian yang berfungsi untuk memfasilitasi ketersediaan konsultasi bagi tim perikatan mengenai permasalahan audit dan akuntansi. d. KAP telah menunjuk partner dan personil lain yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi pada huruf c. 1. Indikator tambahan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi organisasi dan tata kelola KAP dalam rangka mendorong kualitas audit adalah: a. rasio luas ruangan kantor KAP terhadap jumlah Personil Kunci Perikatan atau rasio sarana fisik lainnya; b. Rekan Akuntan Publik mengalokasikan waktu yang cukup untuk menangani organisasi dan tata kelola.. Untuk KAP perseorangan yang hanya memiliki satu Akuntan Publik, organisasi dan tata kelola KAP sepenuhnya merupakan wewenang dan tanggung jawab Akuntan Publik tersebut. Demikian juga untuk KAP dengan jumlah Rekan Akuntan Publik yang terbatas, wewenang dan tanggung jawab

16 organisasi dan tata kelola juga sepenuhnya berada pada para Akuntan Publik tersebut. Namun untuk KAP dengan jumlah rekan Akuntan Publik yang sangat banyak dan/atau lokasinya tersebar pada beberapa tempat, organisasi dan tata kelola KAP dapat didelegasikan kepada beberapa Akuntan Publik yang ditunjuk berdasarkan kesepakatan. Untuk alasan efisiensi dan/atau peningkatan kualitas, KAP dapat melakukan kerjasama dengan sesama KAP di Indonesia (membentuk suatu Organisasi Audit Indonesia/OAI) dan/atau KAP di luar negeri (tergabung dalam Organisasi Audit Asing/OAA atau bekerjasama dengan Kantor Akuntan Publik Asing/KAPA) yang mencakup pelaksanaan fungsi-fungsi penting pada organisasi KAP. Setiap KAP dapat menentukan standar minimal indikator pada paragraf 1 dengan basis tahunan. Kebijakan Imbalan Jasa. Untuk memberikan keyakinan organisasi KAP dapat berjalan dengan baik serta rekan perikatan dan auditor dapat melaksanakan perikatan audit sesuai dengan standar profesi, kode etik dan ketentuan hukum yang berlaku, KAP harus memperoleh imbalan jasa yang memadai. UU Akuntan Publik memberikan hak kepada Akuntan Publik untuk mendapatkan imbalan jasa. Akuntan Publik dapat menentukan besaran imbalan jasa secara bebas dan mandiri berdasarkan kebutuhan dan profesional judgment-nya. Selain itu, IAPI juga telah menerbitkan suatu ketentuan yang mengatur tentang panduan penentuan imbalan jasa pada suatu KAP.. Namun demikian Akuntan Publik harus memperhatikan bahwa ketika imbalan jasa tidak memadai maka dapat menimbulkan ancaman kepentingan pribadi, yaitu akuntan publik berkepentingan untuk mendapatkan perikatan tersebut, namun menghadapi situasi imbalan jasa yang kemungkinan tidak mencukupi untuk melaksanakan perikatan sesuai dengan standar profesi dan ketentuan hukum yang berlaku. Oleh karena itu, KAP harus menetapkan bahwa pertimbangan keuangan tidak boleh menjadi alasan atau keputusan yang menyebabkan kualitas audit menurun.. Setiap KAP diharuskan untuk menetapkan kebijakan tariff imbalan jasa bagi auditor (billing rate) yang memadai yang berlaku bagi internal KAP untuk melaksanakan perikatan. Komunikasi Indikator Kualitas Audit. Agar memberikan manfaat yang optimal, setiap KAP menerbitkan Laporan Transparansi Kualitas Audit sebagai

17 sarana untuk mengomunikasikan pemenuhan indikator kualitas audit kepada para pemangku kepentingan, termasuk: a. pengguna jasa Akuntan Publik; b. regulator profesi akuntan publik; c. instansi pemerintah dan regulator lainnya; d. komite audit; e. pihak lain yang relevan. Laporan Transparansi Kualitas Audit. Penerbitan Laporan Transparansi Kualitas Audit oleh KAP bersifat sukarela, bukan merupakan kewajiban. Keputusan penerbitan Laporan Transparansi Kualitas Audit sepenuhnya merupakan tanggung jawab KAP. Laporan Transparansi Kualitas Audit disahkan sesuai mekanisme dan tata kelola pengambilan keputusan yang berlaku dalam KAP. Laporan Transparansi Kualitas Audit sepenuhnya merupakan tanggung jawab KAP. Pemimpin Rekan bertindak sebagai penanggung jawab akhir Laporan Transparansi Kualitas Audit yang diterbitkan KAP.. KAP menerbitkan Laporan Transparansi Kualitas Audit yang memuat informasi tentang: a. penjelasan umum tentang KAP termasuk bentuk hukum, perizinan usaha KAP, nama dan jumlah pemegang izin akuntan publik, jumlah staf profesional dan pendukung, informasi umum, struktur organisasi dan nama penanggung jawab, pendirian, alamat kantor, beserta lokasi cabang, jika ada; b. informasi tentang nama, jenis, dan bentuk kerjasama internasional, jika ada, termasuk tanggal persetujuan pendaftaran di Menteri Keuangan, dan struktur pengelolaannya; c. penjelasan tentang pemenuhan indikator kualitas audit sebagaimana dijelaskan pada paragraf sampai dengan ; d. penjelasan tentang prinsip-prinsip sistem remunerasi bagi rekan Akuntan Publik; e. daftar nama-nama klien audit laporan keuangan atau asurans lainnya yang diterbitkan pada tahun berjalan untuk klien yang berdasarkan ketentuan hukum laporan keuangan yang telah diaudit wajib untuk dipublikasikan; dan f. penjelasan tentang pengesahan Laporan Transparansi Kualitas Audit dan pemberian tanggal.. Bentuk, isi, struktur, dan cakupan Laporan Transparansi Kualitas Audit ditentukan oleh masing-masing KAP. Dalam

18 menyusun Laporan Transparansi Kualitas Audit, KAP perlu memperhatikan prinsip-prinsip pelaporan yang baik, yaitu: a. tepat waktu; b. ringkas, menarik, mudah difahami, dan memadai; c. memuat hal-hal yang pokok; d. tidak berlebihan; e. tidak menyesatkan; serta f. memuat informasi yang handal. 0. Guna memenuhi prinsip tepat waktu, KAP menerbitkan Laporan Transparansi Kualitas Audit setiap tahun paling lambat bulan setelah tutup buku. 1. Laporan Transparansi Kualitas Audit dapat dipublikasikan melalui website masing-masing KAP, untuk dua tahun terakhir berturut-turut agar memiliki daya banding. Pengecualian untuk penerbitan Laporan Transparansi Kualitas Audit pertama kali cukup untuk tahun pertama. Peran Institut Akuntan Publik Indonesia. IAPI c.q. Komite Keanggotaan dan Advokasi mengelola Daftar Laporan Transparansi yang dipublikasikan dalam website IAPI. Pada Daftar Laporan Transparansi tersebut berisi daftar KAP yang menyerahkan Laporan Transparansi Kualitas Audit. Daftar Laporan Transparansi tersebut memuat nama KAP, beserta file lengkap Laporan Transparansi Kualitas Audit untuk setiap tahun buku.. Setiap KAP secara sendiri-sendiri meng-upload Laporan Transparansi Kualitas Audit pada website IAPI, paling lambat tanggal 0 April pada tahun berikutnya untuk KAP yang menggunakan tahun takwim atau empat bulan setelah tutup buku. Apabila tanggal tersebut terlewati, KAP masih dapat meng-upload Laporan Transparansi Kualitas Audit. Setelah di-upload, KAP juga dapat melakukan perubahan terhadap Laporan Transparansi Kualitas Audit, apabila dipandang perlu. Dalam meng-upload Laporan Transparansi Kualitas Audit, setiap KAP harus mematuhi persyaratan pada paragraf.. Setiap KAP dapat meng-upload Laporan Transparansi Kualitas Audit untuk dua tahun buku terakhir. Laporan Transparansi Kualitas Audit yang di-upload pada website IAPI tersebut harus sama dengan Laporan Transparansi Kualitas Audit yang dipublikasikan dalam website KAP.. Untuk dapat dimuat dalam Daftar Laporan Transparansi, KAP harus memenuhi persyaratan: 1

19 a. seluruh Rekan Akuntan Publik dan personil lain yang tergabung dalam KAP tersebut yang menjadi Anggota telah memenuhi kewajiban keuangan kepada IAPI sampai dengan tahun takwim terakhir; dan b. seluruh Rekan Akuntan Publik telah memenuhi kewajiban pendidikan profesional berkelanjutan sesuai ketentuan yang berlaku.. Komite Keanggotaan dan Advokasi menghapus Laporan Transparansi Kualitas Audit dari suatu KAP dari Daftar Laporan Transparansi pada website IAPI ketika Laporan Transparansi Kualitas Audit suatu KAP tersebut telah melewati dua tahun buku. Tanggal pisah batas untuk melaksanakan ketentuan penghapusan tersebut adalah setiap tanggal 0 April atau empat bulan setelah tanggal tutup buku tahunan.. Jika dipandang perlu, setiap saat Komite Keanggotaan dan Advokasi berwenang untuk menghapus Laporan Transparansi Kualitas Audit suatu KAP dari daftar yang dimuat pada website IAPI, ketika Laporan Transparansi Kualitas Audit dari suatu KAP tersebut: a. tidak memenuhi ketentuan paragraf ; b. menyesatkan atau memuat informasi yang tidak benar; c. tidak memenuhi prinsip-prinsip pelaporan yang baik; atau d. berbeda secara substansial dengan Laporan Transparansi Kualitas Audit yang dipublikasikan pada website KAP, jika ada.. Keputusan penghapusan sebagaimana dimaksud pada paragraf ditetapkan dengan surat keputusan Komite Keanggotaan dan Advokasi. Surat keputusan tersebut disampaikan kepada Pemimpin KAP dengan surat yang ditandatangani oleh Ketua Komite Keanggotaan dan Advokasi dan ditembuskan kepada Pengurus.. Dalam hal Laporan Transparansi Kualitas Audit suatu KAP dinyatakan dihapus sebagaimana dimaksud pada paragraf, Pemimpin KAP dapat mengajukan keberatan kepada Pengurus, paling lambat satu bulan sejak diputuskan oleh Komite Keanggotaan dan Advokasi. Dalam hal jangka waktu tersebut terlewati, maka keputusan Komite Keanggotaan dan Advokasi final dan mengikat. Dalam menangani keberatan, Pengurus berwenang untuk menerima atau menolak permohonan keberatan dari Pemimpin KAP. Keputusan Pengurus bersifat final dan mengikat. 0. Penghapusan Laporan Transparansi Kualitas Audit dari suatu KAP dari Daftar Laporan Transparansi yang dimuat pada 1

20 website IAPI dilaksanakan setelah keputusan bersifat final dan mengikat sebagaimana dimaksud pada paragraph. 1. IAPI mengelola website yang memungkinkan KAP untuk mengupload Laporan Transparansi Kualitas Audit secara sendirisendiri sebagaimana dimaksud pada paragraf. Dalam hal fasilitas tersebut belum tersedia, maka pemuatan dalam website IAPI dikelola secara manual. KAP menyampaikan Laporan Transparansi Kualitas Audit kepada IAPI c.q. Kepala Divisi Membership dan Corporate Secretary di manajemen eksekutif kantor sekretariat IAPI. Setiap Laporan Kualitas Transparansi Kualitas Audit dari KAP segera dicantumkan dalam website IAPI, kecuali ditentukan lain oleh Komite Keanggotaan dan Advokasi berdasarkan ketentuan dalam panduan ini.. IAPI tidak bertanggung jawab atas bentuk, isi, dan kecukupan Laporan Transparansi Kualitas Audit yang diterbitkan oleh KAP.. IAPI berwenang untuk mengomunikasikan Daftar Laporan Transparansi kepada Anggota, pengguna jasa, regulator, dan masyarakat umum. Tanggal Efektif dan Keterterapan Panduan. Panduan ini berlaku efektif sejak 1 Januari 01.. Penerapan panduan indikator kualitas audit ini pada masingmasing KAP bersifat sukarela. Demikian juga setiap KAP dapat memilih secara sukarela untuk menerbitkan Laporan Transparansi Kualitas Audit pada masing-masing website dan menyerahkannya kepada IAPI untuk dipublikasikan sesuai ketentuan dalam panduan ini. Dalam hal KAP tidak menerbitkan dan/atau menyampaikan Laporan Transparansi Kualitas Audit, tidak ada konsekuensi pengenaan sanksi organisasi dalam bentuk apapun.. Penerapan panduan ini tidak menghilangkan kewajiban bagi Akuntan Publik untuk tetap membaca dan memahami standar profesi dan ketentuan hukum yang berlaku. KAP dan Akuntan Publik tetap berkewajiban untuk memahami dan menerapkan standar profesi, kode etik dan ketentuan hukum yang berlaku pada saat melakukan perikatan audit. Demikian pula publikasi nama-nama KAP melalui website IAPI yang menyampaikan Laporan Transparansi Kualitas Audit tidak memberikan keyakinan bahwa setiap perikatan audit yang dilakukan oleh KAP tersebut dilakukan sesuai dengan standar profesi, kode etik, dan ketentuan hukum yang berlaku. 1

21 Untuk pertama kali, KAP dapat menerbitkan Laporan Transparansi Kualitas Audit untuk suatu tahun tertentu dan menyampaikan kepada IAPI setiap saat. 1

22 LAMPIRAN I Ilustrasi Laporan Transparansi Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik KLMN KAP KLMN LAPORAN TRANSPARANSI KUALITAS AUDIT TAHUN 0XX Tanggal DD bulan MM tahun YYYY 1

23 Daftar Isi 1. Informasi Umum. Perizinan dan Kepemilikan. Internasional. Kepemimpinan. Pemenuhan Indikator Kualitas Audit. Remunerasi Rekan Akuntan Publik dan Auditor. Daftar Klien Entitas Berkepentingan Publik. Pengesahan Laporan

24 1. Informasi Umum Laporan Transparansi Kualitas Audit ini, untuk selanjutnya disebut Laporan, diterbitkan oleh KAP KLMN sebagai upaya untuk memberikan informasi kepada pengguna jasa mengenai pemenuhan indikator kualitas audit sebagaimana ditentukan dalam panduan yang ditetapkan oleh IAPI. Meskipun penerbitan Laporan tersebut bersifat sukarela, namun dalam rangka untuk memperkuat hubungan dengan pengguna jasa dan mendorong kualitas audit, KAP KLMN berkomitmen untuk senantiasa menerbitkan Laporan tersebut setiap tahun. KAP KLMN adalah suatu kantor akuntan publik yang beralamat di Jl. Kyai HYP No Jakarta yang menyediakan pemberian jasa asurans dan jasa nonasurans. KAP KLMN berdiri pada tahun 1 yang didirikan oleh rekan senior Akuntan Publik Tuan Kusumanegara, yang kemudian pada tahun bergabung dengan KAP dari kantor Tuan Lombok, kantor Tuan Mantap, dan Tuan Nahan sehingga menjadi nama KAP KLMN. KAP KLMN memiliki visi melayani dengan sepenuhnya serta menetapkan misinya sebagai profesional yang menyediakan layanan jasa asurans dan nonasurans untuk memberikan solusi kepada para klien. KAP KLMN memiliki tagline integritas adalah mahkota. Pada saat ini KAP KLMN telah melayani klien dari berbagai latar belakang industry klien seperti manufaktur, perdagangan, kimia, tekstil, perhotelan, perbankan dan jasa keuangannya lainnya, telekomunikasi, serta transportasi. KAP KLMN juga melayani klien entitas berkepentingan publik seperti emiten, BUMN, BUMD, entitas BLU, serta menerima penugasan untuk dan atas nama BPK dalam rangka audit atas laporan keuangan pemerintah pusat dan laporan keuangan pemerintah daerah. KAP KLMN memiliki kantor cabang di beberapa kota besar di Indonesia, yaitu di Bandung, Surabaya, Makasar, dan Medan. Pada saat ini KAP KLMN didukung oleh rekan Akuntan Publik yang berjumlah orang dengan dukungan staf profesional dan administrasi sejumlah 0 orang. KAP KLMN juga telah memiliki website yang memuat berbagai informasi tentang KAP dan perkembangan profesi.. Perizinan dan Kepemilikan KAP KLMN bebentuk persekutuan perdata yang didirikan berdasarkan akta notaris Makmu Harta, SH, notaris di Jakarta pada tanggal Agustus 1 dan telah beberapa kali

25 diperbaharui terakhir dengan akta notaris Harta Waris, SH, notaris di Jakarta. KAP KLMN memiliki izin usaha KAP yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan berdasarkan Surat Keputusan dengan nomor YY/KMK.01/00 bertanggal Juli 00. Modal KAP KLMN sepenuhnya dimiliki oleh para Akuntan Publik yang tergabung dalam persekutuan dengan porsi kepemilikan modal yang disepakati oleh para rekan Akuntan Publik yang ditetapkan dalam Rapat Tata Kelola. Tidak terdapat kepemilikan modal mayoritas, namun terdapat kepemilikan modal yang berbeda-beda sesuai kesepakatan. Tidak terdapat pihak lain selain para Akuntan Publik yang memiliki porsi kepemilikan modal pada KAP KLMN. Berikut ini adalah daftar nama Akuntan Publik yang tergabung dalam KAP KLMN beserta izin yang terkait. No Nama No Izin Akuntan Publik Tanggal Jatuh Tempo Izin Akuntan Publik Lokasi Kantor 1. K AP.000K Maret 01 Jakarta. L AP.000L Maret 01 Jakarta. M AP.000M Maret 00 Jakarta. N AP.000N Juli 01 Jakarta. O AP.000O Juli 01 Jakarta. P AP.000P Juli 01 Jakarta. Q AP.000Q Mei 01 Bandung. R AP.000R Mei 01 Surabaya. S AP.000S Juni 01 Medan. T AP.000T April 01 Makasar Selain itu, Akuntan Publik pada KAP KLMN juga terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, yaitu Tuan K, Tuan L, Tuan M, Tuan O, Tuan P, Tuan Q dan Tuan S. KAP KLMN juga terdaftar di BPK sesuai Surat Keputusan Nomor 000/../0 tanggal Juli 0.. Internasional KAP KLMN merupakan anggota dari Organisasi Audit Asing yaitu YTH International, yaitu suatu organisasi yang anggotanya adalah kantor akuntan publik yang tersebar di berbagai belahan dunia. YTH International merupakan organisasi berbentuk badan hukum koperasi yang terdaftar di Negara Swiss dengan kantor pusat di Kota London. Anggota YTH International pada saat ini sebanyak 0 kantor dengan 100 partner dan staf profesional, tersebar di 0 negara pada empat benua. YTH International merupakan

26 organisasi yang bersifat afiliasi, bukan suatu network. YTH International tidak memberikan jasa secara langsung kepada klien. YTH International berbasis keanggotaan yang bersifat nirlaba yang bersifat cost sharing basis. Masing-masing anggota beroperasi dan mengambil keputusan secara independen serta bertanggung jawab secara mandiri atas pemberian jasa sesuai ketentuan dan regulasi di setiap negara. KAP KLMN secara rutin menghadiri kegiatan-kegiatan tahunan YTH International, serta kegiatan teknis lain yang relevan. Dalam keadaan dan pengaturan tertentu, KAP KLMN dapat melakukan kerjasama dan dukungan teknis dari anggota lainnya. Pemimpin Rekan bertindak mewakili KAP KLMN dalam setiap kegiatan YTH International. YTH International telah terdaftar di Kementerian Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Nomor./KMK.01/0XX tanggal.0xx. Persetujuan pencantuman nama YTH International bersama-sama dengan KAP KLMN berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor /KMK.01/0XX tanggal.0xx.. Kepemimpinan KAP KLMN dipimpin oleh Pemimpin Rekan, yaitu Tuan Kusuma yang menjabat sejak tahun 0. Pemimpin Rekan dipilih dan disepakati dalam Rapat Tata Kelola yang dihadiri oleh seluruh rekan. Pemimpin Rekan dipilih untuk periode tahun dan sesudahnya dapat ditunjuk kembali. Rekan yang dapat menjadi Pemimpin Rekan adalah rekan dengan pengalaman kerja sebagai akuntan publik minimal tahun.. Pemenuhan Indikator Kualitas Audit KAP KLMN memberikan jasa audit dengan metodologi yang sejalan dengan kepatuhan terhadap SPAP, kode etik, dan ketentuan peraturan hukum yang berlaku. Komitmen kami bahwa semua staf dan Akuntan Publik dalam KAP KLMN memiliki pemahaman yang baik mengenai integritas, obyektivitas, independensi, perilaku profesional dan diterapkan secara konsisten dalam berbagai perikatan audit. Pesan-pesan penting secara regular disampaikan oleh Pemimpin Rekan dan/atau rekan lainnya kepada seluruh staf untuk menunjukan komitmen pimpinan terhadap pentingnya kualitas perikatan audit. KAP secara rutin menyelenggarakan diskusi atau pengembangan wawasan melalui berbagai kegiatan dalam rangka untuk mendapatkan ide-ide baru untuk meningkatkan kualitas.

27 IAPI menetapkan bahwa indikator kualitas audit pada level KAP terdiri atas: kompetensi auditor, etika dan independensi auditor, penggunaan waktu Personil Kunci Perikatan, sistem pengendalian mutu, hasil reviu pihak eksternal dan internal, rentang kendali perikatan, organisasi dan tata kelola dan kebijakan imbalan jasa. KAP KLMN berkomitmen untuk meningkatkan kualitas audit melalui perbaikan-perbaikan pada indikator kualitas audit tersebut. Berikut ini adalah uraian pemenuhan indikator tersebut. a. Kompetensi Auditor KAP KLMN berkomitmen untuk secara terus menerus membangun kompetensi profesional para auditor termasuk Akuntan Publik. Pengembangan kompetensi dimulai ketika pertama kali direkrut sampai kemudian menduduki jenjang karir yang ada. Profesional staf yang direkrut adalah minimal memiliki ijazah S1 bidang akuntansi dari perguruan tinggi terkemuka di Indonesia atau luar negeri. Setiap staf profesional harus menempuh pelatihan dan program pengembangan sesuai jenjang karir dan jabatan, minimal setiap tahun 0 jam pelatihan setiap tahun. Demikian pula setiap Akuntan Publik wajib mengikuti kegiatan PPL yang diselenggarakan oleh IAPI minimal 0 SKP setiap tahun sesuai ketentuan. KAP KLMN menyatakan bahwa seluruh staf profesional dan Akuntan Publik telah memenuhi ketentuan pelatihan tersebut, dengan rasio jam pengembangan dan pelatihan staf rata-rata mencapai MM% dalam tahun terakhir. Selain itu KAP KLMN juga senantiasa mendorong dan memberikan penghargaan kepada staf yang berhasil mendapatkan sertifikat profesional yang diterbitkan oleh IAPI. Sertifikat profesional tersebut merupakan bentuk pengakuan kompetensi auditor. Sebanyak HH% dari total staf profesional telah mendapatkan sertifikat profesional auditor. b. Etika dan Independensi Auditor Salah satu karakteristik penting yang membedakan audit dengan jasa lainnya adalah kepatuhan terhadap aturan etika dan independensi terhadap entitas yang menerbitkan laporan keuangan. Kepatuhan terhadap ketentuan independensi, baik independen dalam pemikiran dan independen dalam penampilan, serta penerapan skeptisme profesional memungkinkan auditor dapat secara obyektif merumuskan simpulan opini tanpa terpengaruh oleh halhal lain yang dapat mengganggu profesionalisme auditor.

28 KAP KLMN telah merumuskan panduan etika dan independensi yang merupakan jabaran lebih praktis dari Kode Etik yang ditetapkan oleh IAPI. KAP telah memiliki bagian dan personil yang menangani dan bertanggung jawab atas penyelesaian masalah dan kepatuhan terhadap aturan etika dan independensi. KAP KLMN telah membekali pemahaman etika dan independensi bagi auditor melalui kegiatan pelatihan, seminar, atau media lainnya. KAP KLMN juga telah memfasilitasi dengan suatu tata cara yang memungkinkan staf, termasuk rekan akuntan publik, untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan membuat pencegahan atas timbulnya ancaman terhadap aturan etika dan independensi. KAP KLMN juga telah menyediakan kebijakan dan prosedur untuk menganalisis, mengevaluasi dan membuat pencegahan untuk pemberian jasa non-asurans terhadap klien asurans sehingga kepatuhan terhadap ketentuan etika dapat dipertahankan. KAP KLMN telah menerapkan kebijakan rotasi rekan akuntan publik dan personil kunci perikatan untuk suatu hubungan dengan klien paling lama maksimal tahun dengan cooling of period minimal tahun. Setiap tim perikatan audit telah menyatakan independensinya serta telah dikomunikasikan kepada pihak yang bertanggung jawab atas entitas dan manajemen entitas. c. Penggunaan Waktu Personil Kunci Perikatan KAP berkomitmen untuk mengalokasikan waktu yang memadai untuk setiap perikatan bagi rekan Akuntan Publik dan personil kunci perikatan. Alokasi waktu yang memadai memungkinkan tim perikatan memiliki waktu yang cukup untuk melakukan audit. Selama tahun 01, rasio penggunaan waktu rekan Akuntan Publik dibandingkan dengan jumlah jam untuk menyelesaikan suatu perikatan adalah sekitar LL%. Sedangkan untuk rasio penggunaan waktu personil kunci perikatan (termasuk rekan akuntan publik) mencapai sekitar YY%. Rasio tersebut sudah mencukupi untuk menjaga audit yang berkualitas. d. Pengendalian Mutu Perikatan Untuk mendorong konsistensi pelaksanaan perikatan, KAP KLMN menetapkan panduan audit yang memuat kebijakan dan prosedur pelaksanaan tahapan audit, yang dimulai sejak penerimaan klien dan evaluasi hubungan keberlanjutan, penilaian risiko dan respon, evaluasi kesalahan penyajian material dan pelaporan, serta

29 komunikasi kepada entitas. Panduan juga mencakup kebijakan terkait dengan arah, penelaahan, supervisi, dan penelaahan pengendalian mutu perikatan. Dalam panduan tersebut juga diatur mengenai kebijakan dan prosedur dokumentasi. Panduan ini terus diperbaharui untuk memberikan keyakinan bahwa pekerjaan audit sesuai dengan SPAP, kode etik, dan ketentuan hukum yang berlaku. Panduan ini juga terus disosialisasikan agar auditor memiliki pemahaman memadai sehingga memungkinkan dapat diterapkan secara baik dan konsisten. Laporan auditor yang diterbitkan telah memenuhi SPAP. Laporan keuangan yang diaudit telah diterbitkan entitas dengan menggunakan kalimat dan penyajian yang baik, telah disetujui oleh pimpinan entitas dan ditandatangani sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Nama dan identitas KAP tidak dicantumkan pada halaman muka (cover) dan belakang laporan keuangan klien, nama dan identitas hanya dicantumkan pada halaman opini auditor. e. Hasil Reviu Mutu atau Inspeksi Pihak Eksternal dan Internal KAP KLMN telah mengerapkan inspeksi internal secara tahunan untuk setiap Rekan perikatan minimal satu perikatan. KAP KLMN juga telah menunjuk anggota dari YTH International untuk melakukan inspeksi atas sistem pengendalian mutu KAP KLMN setiap tiga tahun sekali, terakhir tahun 0 oleh anggota dari negara PKLMN. Hasil inspeksi tersebut menunjukan bahwa masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki. KAP KLMN telah dilakukan reviu mutu oleh IAPI pada tahun 01 dengan hasil baik, namun terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki. Demikian juga KAP KLMN juga telah dilakukan pemeriksaan oleh Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Kementerian Keuangan pada tahun 01 dengan hasil baik dengan beberapa catatan untuk dilakukan tindakan perbaikan. KAP KLMN berkomitmen untuk secara terus menerus melakukan perbaikan untuk menindaklanjuti temuan reviu mutu atau inspeksi tersebut dalam rangka menjaga kualitas audit. f. Rentang Kendali Perikatan Seluruh perikatan audit KAP KLMN dilaksanakan oleh tim perikatan yang dipimpin oleh rekan akuntan Publik.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional yang berkesinambungan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional yang berkesinambungan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional yang berkesinambungan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 17/PMK.01/2008 TENTANG JASA AKUNTAN PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 17/PMK.01/2008 TENTANG JASA AKUNTAN PUBLIK MENTERI KEUANGAN, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 17/PMK.01/2008 TENTANG JASA AKUNTAN PUBLIK MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa sejalan dengan tujuan Pemerintah dalam rangka mendukung perekonomian yang sehat dan efisien,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional yang berkesinambungan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 :0: AM STANDAR AUDIT 0 Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK I. UMUM PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa asurans dan hasil pekerjaannya

Lebih terperinci

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PENERAPAN SPM 1 SECARA PROPORSIONAL SESUAI KARAKTERISTIK OPERASI DAN BESAR KECILNYA KANTOR AKUNTAN PUBLIK

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PENERAPAN SPM 1 SECARA PROPORSIONAL SESUAI KARAKTERISTIK OPERASI DAN BESAR KECILNYA KANTOR AKUNTAN PUBLIK PERTANYAAN DAN JAWABAN TJ 03 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PENERAPAN SPM 1 SECARA PROPORSIONAL SESUAI KARAKTERISTIK OPERASI DAN BESAR KECILNYA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI

Lebih terperinci

2017, No Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain

2017, No Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain No.62, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Akuntan Publik. Jasa Keuangan. Penggunaan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6036) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

BATANG TUBUH PENJELASAN

BATANG TUBUH PENJELASAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2016 TENTANG TATA CARA DALAM MENGGUNAKAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK BAGI LEMBAGA YANG DIAWASI OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik Departemen Keuangan RI Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik Panitia Antar Departemen Penyusunan Rancangan Undang-undang Akuntan Publik Gedung A Lantai 7 Jl. Dr. Wahidin No.1 Jakarta 10710 Telepon:

Lebih terperinci

Standar Pengendalian Mutu SPM 1

Standar Pengendalian Mutu SPM 1 Standar Pengendalian Mutu SPM Pengendalian Mutu bagi Kantor Akuntan Publik yang Melaksanakan Perikatan Asurans (Audit, Reviu, dan Perikatan Asurans Lainnya) dan Perikatan Selain Asurans SPM.indd //0 :0:

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.03/2017 TENTANG PENGGUNAAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DALAM KEGIATAN JASA KEUANGAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.03/2017 TENTANG PENGGUNAAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DALAM KEGIATAN JASA KEUANGAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.03/2017 TENTANG PENGGUNAAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DALAM KEGIATAN JASA KEUANGAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

TATA CARA VERIFIKASI PENGALAMAN PRAKTIK OLEH IAPI & INFORMASI DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH PEMOHON

TATA CARA VERIFIKASI PENGALAMAN PRAKTIK OLEH IAPI & INFORMASI DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH PEMOHON TATA CARA VERIFIKASI PENGALAMAN PRAKTIK OLEH IAPI & INFORMASI DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH PEMOHON Lampiran I Tata cara verifikasi pengalaman praktik berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Asosiasi Nomor

Lebih terperinci

STANDAR PERIKATAN AUDIT

STANDAR PERIKATAN AUDIT EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT STANDAR PERIKATAN AUDIT ( SPA ) 300 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 20152014 TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Menyongsong Berlakunya Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang Baru

Menyongsong Berlakunya Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang Baru Edisi: V/Mei 2009 Menyongsong Berlakunya Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang Baru Oleh : Syarief Basir, Ak, CPA, MBA Setelah melalui serangkaian proses yang relatif panjang dan lama, akhirnya pada Agustus

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017

ANGGARAN DASAR INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 ANGGARAN DASAR INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 MUKADIMAH Kegiatan perekonomian yang transparan, akuntabel, responsibel, efisien, dan bersih membutuhkan informasi keuangan yang berkualitas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan

Lebih terperinci

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) & AKUNTAN PUBLIK

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) & AKUNTAN PUBLIK INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) & AKUNTAN PUBLIK MISI DIDIRIKANNYA IAPI Menyediakan SDM profesional bidang akuntansi yang memiliki kompetensi sesuai standar global melalui proses rekrutmen anggota

Lebih terperinci

ED SPM 1: PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS

ED SPM 1: PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS 1 ED SPM 1: PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS Grha Akuntan, 3 Agustus 2017 Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait, dan tidak merepresentasikan

Lebih terperinci

-2- Untuk itu, dalam rangka menjaga kepercayaan publik terhadap kualitas informasi keuangan, Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan harus menj

-2- Untuk itu, dalam rangka menjaga kepercayaan publik terhadap kualitas informasi keuangan, Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan harus menj TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Akuntan Publik. Jasa Keuangan. Penggunaan. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 62) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

STANdAR PENGENDALIAN MUTU 1 PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS

STANdAR PENGENDALIAN MUTU 1 PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS STANdAR PENGENDALIAN MUTU PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS Tanggapan tertulis atas exposure draft paling lambat diterima pada Agustus 0. Dewan Standar Profesi

Lebih terperinci

2 Sesuai amanat dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, Peraturan Pemerintah ini mengatur ketetentuan lebih lanjut mengenai: a.

2 Sesuai amanat dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, Peraturan Pemerintah ini mengatur ketetentuan lebih lanjut mengenai: a. No.5690 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI ADMINISTRASI. Akuntan Publik. Asosiasi. Profesi. Praktik. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 79) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

2012, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Komite Profesi Akuntan Publik yang selanjutnya dis

2012, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Komite Profesi Akuntan Publik yang selanjutnya dis LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.196, 2012 ADMINISTRASI. Akuntan Publik. Komite. Profesi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5352) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERMINTAAN AKSES ATAS KERTAS KERJA AUDITOR OLEH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PERMINTAAN AKSES ATAS KERTAS KERJA AUDITOR OLEH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERTANYAAN DAN JAWABAN TJ 05 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PERMINTAAN AKSES ATAS KERTAS KERJA AUDITOR OLEH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI INSTITUT

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Anggaran Rumah Tangga ini yang dimaksud dengan: (1) Anggaran Rumah Tangga ini adalah penjabaran lebih

Lebih terperinci

EXPOSURE DRAFT STANDAR JASA TERKAIT ( SJT ) 4400 PERIKATAN UNTUK MELAKSANAKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN EXPOSURE DRAFT

EXPOSURE DRAFT STANDAR JASA TERKAIT ( SJT ) 4400 PERIKATAN UNTUK MELAKSANAKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT 0 EXPOSURE DRAFT STANDAR JASA TERKAIT ( SJT ) 00 PERIKATAN UNTUK MELAKSANAKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesional

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP (Keputusan Dewan Komisaris No. 07/KEP/DK/2013 tanggal 22 Juli 2013) I. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN 1. LATAR BELAKANG Perusahaan Perseroan (Persero)

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM AUDIT SISTEM ELEKTRONIK

PEDOMAN UMUM AUDIT SISTEM ELEKTRONIK -- 21 -- LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 201... TENTANG AUDIT PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK PEDOMAN UMUM AUDIT SISTEM ELEKTRONIK Penugasan Audit

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan

Lebih terperinci

TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN, SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.01/2008 TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa sejalan dengan tujuan Pemerintah dalam rangka mendukung perekonomian yang sehat

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Akuntan Publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin untu

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Akuntan Publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin untu LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.79, 2015 ADMINISTRASI. Akuntan Publik. Asosiasi. Profesi. Praktik. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5690) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Direksi PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT Jakarta, April 2013 PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Halaman 1. PENDAHULUAN 1 a. Profil Perusahaan 1 b. Latar Belakang 1-2 2. PIAGAM KOMITE

Lebih terperinci

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit SA 0 Dokumentasi Audit SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 DOKUMENTASI AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten),

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan; I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. didirikan berdasarkan akta pendirian Perusahaan sebagaimana diumumkan dalam Berita negara RI No. 95 tanggal 27 Nopember 1992, tambahan Nomor

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DEWAN KOMISARIS PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK TANGGAL 11 DESEMBER 2017 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 3 2. Fungsi, Tugas dan Tanggung

Lebih terperinci

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG Self Assessment GCG Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA w w w.bp kp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas SPR 0 Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas SA Paket 000.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN REVIU 0 REVIU ATAS INFORMASI KEUANGAN INTERIM YANG DILAKSANAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan audit merupakan sarana atau media yang digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai kewajaran penyusunan laporan keuangan suatu perusahaan kepada para pengguna

Lebih terperinci

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

PENCANTUMAN IDENTITAS AP DAN KAP PADA LAPORAN KEUANGAN KLIEN

PENCANTUMAN IDENTITAS AP DAN KAP PADA LAPORAN KEUANGAN KLIEN PERTANYAAN DAN JAWABAN TJ 06 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PENCANTUMAN IDENTITAS AP DAN KAP PADA LAPORAN KEUANGAN KLIEN KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris,

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.406, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Komite Audit. Pembentukan. Pedoman Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5824) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT. BANK MESTIKA DHARMA, Tbk Kata Pengantar Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsinya terutama dalam meningkatkan

Lebih terperinci

SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN PERTANYAAN DAN JAWABAN TJ 02 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK

Lebih terperinci

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA 0 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA Paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 0 penggunaan PEKERJAAN PAKAR AUDITOR (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada

Lebih terperinci

STANDAR PENGENDALIAN MUTU 1 STANDAR PERIKATAN JASA 4410 PERIKATAN KOMPILASI

STANDAR PENGENDALIAN MUTU 1 STANDAR PERIKATAN JASA 4410 PERIKATAN KOMPILASI EXPOSURE DRAFT STANDAR PENGENDALIAN MUTU STANDAR PERIKATAN JASA 0 PERIKATAN KOMPILASI PENGENDALIAN MUTU BAGI KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS Exposure Draft

Lebih terperinci

KERANGKA RPMK AKTUARIS. Perubahan Nama dan/atau Bentuk Badan Usaha Konsultan Aktuaria

KERANGKA RPMK AKTUARIS. Perubahan Nama dan/atau Bentuk Badan Usaha Konsultan Aktuaria KERANGKA RPMK AKTUARIS Kerangka RPMK Aktuaris BAB I Bagian Kesatu Bagian Kedua Bagian Ketiga BAB II BAB III Bagian Kesatu Bagian Kedua BAB IV Bagian Kesatu Bagian Kedua Bagian Ketiga Bagian Keempat Bagian

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT A. PT Duta Intidaya, Tbk (Perseroan) sebagai suatu perseroan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mematuhi hukum dan peraturan

Lebih terperinci

PANDUAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR JASA AKUNTANSI

PANDUAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR JASA AKUNTANSI PANDUAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR JASA AKUNTANSI Kompartemen Kantor Jasa Akuntansi Oleh Feroza Ranti Ketua Bidang Peningkatan Kompetensi & Implementasi IAI Kompartemen Akuntan Kantor Jasa Akuntansi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG AKTUARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG AKTUARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG AKTUARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa aktuaris dibutuhkan dalam pengembangan

Lebih terperinci

2 e. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.01/2008 tentang Jasa Penilai Publik dipandang sudah tidak relevan dengan perkembangan profesi sehi

2 e. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.01/2008 tentang Jasa Penilai Publik dipandang sudah tidak relevan dengan perkembangan profesi sehi BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.719, 2014 KEMENKEU. Publik. Penilai. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101/PMK.01/2014 TENTANG PENILAI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan No.289, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Pasar Modal. Kegiatan. Penilai. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6157) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM

Lebih terperinci

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PERTANYAAN DAN JAWABAN TJ 04 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PELAPORAN AUDIT TERKAIT PENERAPAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA

Lebih terperinci

PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk

PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT Ditetapkan di : Jakarta, 1 P a g e DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 3 2. Tujuan 3 3. Organisasi 4 4. Tugas dan Tanggung Jawab 7 5. Wewenang 8 6. Kode Etik

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN PERTAMA... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN KEDUA... 3 PEMBENTUKAN DAN KEANGGOTAAN KOMITE

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/9/PADG/2017 TENTANG LEMBAGA PENDUKUNG PASAR UANG YANG MELAKUKAN KEGIATAN TERKAIT SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT TAHUN 2016 PIAGAM KOMITE AUDIT PT GAJAH TUNGGAL TBK A. DASAR HUKUM PEMBENTUKAN 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan dan Pedoman Kerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada awal tahun 2013 telah telah berkembang issue tentang liberalisasi profesi penyedia jasa di bidang keuangan, khususnya akuntan. Liberalisasi profesi akuntan

Lebih terperinci

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

PT Wintermar Offshore Marine Tbk PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan

Lebih terperinci

Panduan Standar Pengendalian Mutu 1: Pengendalian Mutu bagi KJA yang Melaksanakan Perikatan Selain Perikatan Asurans

Panduan Standar Pengendalian Mutu 1: Pengendalian Mutu bagi KJA yang Melaksanakan Perikatan Selain Perikatan Asurans IKATAN AKUNTAN INDONESIA KOMPARTEMEN AKUNTAN KANTOR JASA AKUNTANSI Panduan Standar Pengendalian Mutu 1: Pengendalian Mutu bagi KJA yang Melaksanakan Perikatan Selain Perikatan Asurans Dra. Tia Adityasih,

Lebih terperinci

SINERGITAS ASOSIASI PROFESI DALAM PENGUATAN PROFESIONALISME AKUNTAN DI INDONESIA. Simposium Nasional Akuntansi Bandar Lampung, 25 Agustus 2016

SINERGITAS ASOSIASI PROFESI DALAM PENGUATAN PROFESIONALISME AKUNTAN DI INDONESIA. Simposium Nasional Akuntansi Bandar Lampung, 25 Agustus 2016 SINERGITAS ASOSIASI PROFESI DALAM PENGUATAN PROFESIONALISME AKUNTAN DI INDONESIA Simposium Nasional Akuntansi Bandar Lampung, 25 Agustus 2016 GRAND DESIGN: IMPROVING AUDIT QUALITY 2 STRATEGI MENINGKATKAN

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN ATAS PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DALAM AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional. Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI

Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional. Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI TANYA DAN JAWAB TJ 01 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk. 1 BAB I DASAR DAN TUJUAN PEMBENTUKAN 1.1. Dasar Pembentukan 1.1.1 PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.761, 2014 KEMENKEU. Konsultan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PIAGAM INTERNAL AUDIT PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta

Lebih terperinci

-2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan oleh

-2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan oleh No.8, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Lembaga Penjamin. Tata Kelola Perusahaan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6015) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK TAHUN 2017 tit a INDOFARMA PENGESAHAN CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Pada hari ini, Jakarta tanggal 15 Juni 2017, Charter Komite Audit PT

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk Piagam Audit Internal PT Astra International Tbk Desember 2010 PIAGAM AUDIT INTERNAL 1. Visi dan Misi Visi Mempertahankan keunggulan PT Astra International Tbk dan perusahaanperusahaan utama afiliasinya

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Re

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Re No.56, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN BPK. Keuangan Negara. Pemeriksaan. Akuntan Publik. Persyaratan.Pencabutan. PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PENDAHULUAN Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terutama dalam:

Lebih terperinci

TECHNICAL newsflash SEPTEMBER 2016 TECHNICAL

TECHNICAL newsflash SEPTEMBER 2016 TECHNICAL Indonesian Institute Of Certified Public Accountants SUMMARY: PERTIMBANGAN AUDITOR TERHADAP REGULASI DAN PERATURAN KEPABEANAN DAN CUKAI DALAM PELAKSANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN SUATU ENTITAS YANG MELAKSANAKAN

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Komite Audit PT PP London Sumatra Indonesia Tbk ( Perusahaan ) dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

Lebih terperinci