PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA"

Transkripsi

1 55 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA Oleh : Ni Nyoman Kiyomi Juliana Sari Universitas Katholik Parahyangan Jl. Merdeka no 30, Bandung kiyomijuliana@yahoo.co.id ABSTRACT Good Corporate Governance is a system for companies to run better working system. The purposes of a company are to earn good profit, to be trusted by stakeholders, and to develop the business properly, so it is necessary to perform well. Company's financial performance can be reviewed in the financial statements. This study aims to determine the effect of good corporate governance to financial performance. The independent variable studied is good corporate governance index, while the dependent variable is financial performance as measured by financial ratios, namely Leverage Ratios, Liquidity Ratios, Efficiency or Turnover or Asset Management Ratios, ROE, ROA and Market Value Ratios. The object of this study is a Telecommunication company listed on the Indonesia Stock Exchange in The samples used are three telecomunication companies which are selected through purposive sampling. The data is analyzed using regression techniques. The result shows that Good Corporate Governance affect Market Value Ratio and Liquidity Ratios, but has no effect on Leverage Ratios, Efficiency or Turnover, or Asset Management Ratios and Profitability Ratio (ROE, ROA). Keywords: Good Corporate Governance, Financial Performance, Financial Ratios. ROE, ROA A. PENDAHULUAN Dalam dunia bisnis, sikap dan perilaku yang baik dapat direalisasikan melalui implementasi Good Corporate Governance (GCG) yang menjadi landasan pengelolaan usaha yang sehat, agar harapan para stakeholderss dapat dipenuhi secara keseluruhan (Wignjohartojo, 2001). Penera pan Good Corporate Governance dalam perusahaan dapat mengurangi resiko, meningkatkan kinerja keuangan perusahaan serta dapat meningkatkan kepercayaan investor. GCG sendiri memiliki pengertian sebagai prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta

2 56 kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada para shareholder khususnya, dan stakeholders pada umumnya (Kaihatu, 2006). Pada Prinsipnya GCG menyangkut mengenai kepentingan para pemegang saham,perlakukan yang sama terhadap pemegang saham,peranan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam corporate government, trasnparasi dan penjelasaan, serta peranan Dewan Komisari dan Komite Audit. GCG diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan perundang-undangan. Penerapan GCG perlu didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan yaitu negara dan perangkatnya sebagai regulator, dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha. Hasil survei yang dilakukan oleh MC Kinsey &co (2002) dalam Sayidah (2007) mengatakan bahwa para investor cenderung menghindari perusahaan- perusahaan dengan predikat buruk dalam Corporate Governance. Perhatian yang diberikan investor terhadap GCG sama besarnya dengan perhatian terhadap kinerja keuangan perusahaan. Para Investor yakin bahwa perusahaan yang menerapkan praktek GCG telah berupaya meminimalkan risiko keputusan yang akan menguntungkan diri sendiri, sehingga meningkatkan kinerja perusahaan yang pada akhirnya dapat memaksimalkan nilai perusahaa. Oleh sebab itu tujuan GCG bukan hanya diterapkannya praktek - praktek GCG tetapi juga meningkatkan nilai perusahaan. Dalam Good Corporate Governance (GCG) terdapat lima prinsip dasar di antaranya adalah transparency (keterbukaan informasi), accountability (Dapat di pertanggungjawabkan), responsibility (tanggung Jawab), independency (Kemandirian) dan fairness (Kewajaran). Good Corporate Governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan karena dalam kinerja keuangan tersebut terdapat berbagai komponen-komponen yang menerapkan prinsip- prinsip dari Good Corporate Governance. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan yang digunakan untuk stakeholders yang bervariasi seperti: pemegang saham, pemegang obligasi, banker, kreditor, supplier, karyawan, dan manajemen.

3 57 Trinanda dan Didin Mukodim (2010), Hasil Penelitian menunjukan bahwa GCG berpengaruh signifikan terhadap Return of Equity (ROE), Return of Investment (ROI), Return of Asset (ROA) dan Net Profit Margin. Artinya penerapan GCG yang baik maka akan mengakibatkan kinerja keuangan juga membaik. Hal ini menggambarkan bahwa manajemen perusahaan menyadari manfaat jangka panjang dari penerapan GCG, yaitu adanya dampak keuangan secara langsung seperti peningkatan laba bersih perusahaan dan akan menjadikan perusahaan tersebut menjadi perusahaan yang sehat Ada beberapa perusahaan Telekomunikasi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah menerapkan Good Corporate Governance. Untuk mengukur index Good Corporate Governance pada penelitian ini mengambil dari Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) yang melakukan riset pada perusahan-perusahaan yang menerapkan Good Corporate Governance. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja keuangan perusahaan yang dihitung dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Dari latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: Apakah Good Corporate Governance berpengaruh terhadap rasio- rasio keuangan perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? Keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio-rasio keuangan perusahaan. dan untuk mengetahui pengaruh penerapan Good Corporate Governance memberikan peningkatan terhadap kinerja keuangan perusahaan setiap tahunnya. Untuk penelitian ini memiliki manfaat akademik yaitu dari hasil penelitian ini dapat menambahkan pengetahuan dan wawasan serta menjadi praktek untuk mengetahui Good Corporate Governance yang diterapkan perusahaan memiliki pengaruh dengan kinerja keuangan dan juga memiliki manfaat secara praktek yaitu untuk memberikan gambaran bagi peneliti lain tentang apakah Good Corporate Governance yang diterapkan perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

4 58 B. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 1. Good Corporate Governance Dalam Good Corporate Governance terdapat agency theory yang melatarbelakanginya. Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) agency theory menekankan pentingnya pemilik perusahaan (pemegang saham) dan menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada tenaga-tenaga yang profesional (disebut agents), yang lebih mengerti dalam menjalankan bisnis perusahaan. Good Corporate Governance merupakan suatu prinsip atau peraturan yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan serta memberikan perlindungan bagi pihak-pihak minoritas dan juga sebagai alat pemantau kinerja perusahaan. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance ada 5 yaitu Transparancy (Keterbukaan) yakni, keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan, Accountability (Akuntabilitas) merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organisasi perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif, Responsibility (Pertanggungjawaban) merupakan kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku, Independency (Kemandirian) yakni suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat, Fairness (Kewajaran) merupakan perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakehoders yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku. 2. Kinerja Keuangan Kinerja Keuangan perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan yang dibuat perusahaan. Rasio- Rasio keuangan tersebut dibagi menjadi lima yaitu : a. Leverage Ratio adalah rasio yang menghitung jumlah hutang perusahaan dan seberapa jauh Asset perusahaan dapat membiayai hutang tersebut.

5 59 Leverage Ratio ini dapat dihitung dengan beberapa rasio yaitu : DebtRatio = Aset Lancar / Hutang Lancar Time Interest Earned Ratio = Aset Lancar +Persediaan Hutang Lancar Cash Coverage Ratio = Kas + Kas setara kas Hutang Lancar b. Liquidity Ratioadalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan dalam jangka pendek yang berupa hutang jangka pendek Current Ratio = Aset Lancar/ Hutang Lancar Quick Ratio = Aset Lancar + Persediaan Hutang Lancar Cash Ratio = Kas +Kas setara kas Hutang Lancar c. Efficiency atau Turnover atau Asset Management Ratios adalah rasio yang digunakan untuk melihat keefektifitasan perusahaan dalam mengelola asetnya, selain itu digunakan untuk mengetahui kecepatan penjualan atau kembalinya kas. Inventory Turnover Ratio = Penjualan/ Persediaan Days Sales Outstanding = Piutang Persediaan /360 Fixed Asset Turnover = Penjualan / Aset tetap bersih Total Asset Turnover = Penjualan / Total Aset d. Profitability Ratiosadalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba untuk perusahaan. Return on Assets = Laba bersih setelah pajak / Aset total Return Of Equity = Laba bersih setelah pajak / Modal sendiri Net Profit Margin = Laba bersih setelah pajak / Penjualan Basic Earning Power = EBIT/ Aset Total e. Market Value Ratios adalag ratio yang berhubungan dengan nilai pasar dari saham perusahaan sebagaimana diukur oleh harga pasar saham terhadap nilai akuntansi tertentu. Price Earning Ratio = Harga pasar per lembar saham / laba per lembar saham Dividend Yield = Deviden per lembar sahal/ harga saham

6 60 Market To Book Ratio = Harga pasar per saham / Nilai buku per saham Klapper dan Love (2002). Menguji hubungan antara corporate governance dengan proteksi investor dan kinerja perushaan di pasar modal yang sedang berkembang. Mereka menggunakan dua ukuran kinerja yaitu Tobin s-q sebagai ukuran penilaian pasar terhadap perusahaan dan Return on Assets (ROA) sebagai ukuran kinerja operasional. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan positif yang signifikan antara Tobin s-q dan indicator Governance. Perusahaan denggan corporate governance yang lebih baik mempunyai penilaian pasar yang lebih tinggi. Hasil lain menunjukan hubungan positif yang signifikan antara perilaku corporate governance dengan ROA. Selain itu, dalam penelitian Klapper dan Love (2002) ditemukan temuan lainnya bahwa penerapan corporate governance di tingkat perusahaan lebih terlihat bearti pada Negara berkembang dibandingkan Negara maju. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan yang menerapkan corporate governance yang baik akan memperoleh manfaat yang lebih besar di Negara - Negara yang lingkungan hukumnya buruk. Darmawti et. al (2002), menemukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara indeks Goods Corporate Governance dengan kinerja operasional yang diukur dengan Return on Equity (ROE), namun tidak ada hubungan yang signifikan antara indeks Good Corporate Governance dengan Tobin s Q. Black et. al (2011). Mendukung adanya hubungan ekonomi antara indeks tata kelola (corporate governance) dan nilai pasr perusahaan yang diukur dengan Tobin s-q. Hubungan yang signifikan antara corporate governance perusahaan dan nilai pasar untuk perusahaan non manufaktur (tetapi tidak manufaktur ) perusahaan kecil (tapi tidak besar), dan perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi (tapi tidak pertumbuhan yang rendah). Tujuan diterapkannya Good Corporate Governance di perusahaan adalah untuk menciptakan kepercayaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan ( shareholders). Melalui rasio-rasio yang telah dihitung memudahkan para investor untuk mengetahui kinerja perusahaan. Good Corporate Governance merupakan suatu prinsip yang diterapkan dalam perusahaan untuk menjaga kinerja perusahaan dan

7 61 melindungi kepentingan pihak-pihak minoritas. Penelitian ini melihat jika perusahan yang menerapkan Good Corporate Governance dengan baik maka akan mempengaruhi laporan yang dibuat perusahaan untuk para stakeholders. Maka muncul Hipotesis yang dijabarkan sebagai berikut : Hipotesis 1 : Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Leverage Ratio, Liquidity Ratio, Efficiency atau Turnover atau Asset Management Ratio, Profitability Ratio (ROA, ROE) dan Market Value Ratio C. METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian Desain penelitian yang dipakai dalam jurnal ini adalah kuantitatif dengan hipotesis yang dimaksudkan untuk mengetahui penerapan Good Corporate Governance (GCG) dalam perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. 2. Definisi Operasional Good Corporate Governance merupakan suatu prinsip atau peraturan yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan serta memberikan perlindungan bagi pihak-pihak minoritas dan juga sebagai alat pemantau kinerja perusahaan. Good Corporate Governance menggunakan index yang telah dibuat oleh IICG (Indonesian Institute for Corporate Governance). Perhitungan IICG untuk Menilai atau memberi skor dengan menggunakan beberapa tahapan yaitu: self assessment, kelengkapan dokumen, pembuatan makalah serta observasi dari perusahan-perusahaan yang menerapkan Good Corporate Governance. Dari itu semua IICG membuat penilaian dan dari nilai tersebut diambil sebagai index untuk Good Corporate Governance. Kinerja keuangan perusahaan diambil dari rasio-rasio keuangan perusahaan yang dihitung menggunakan rumus-rumus. 3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam jurnal ini adalah berupa dokumentasi melalui pengiriman ke Indonesia Institute for Corporate Governance (secretary@iicg.org,2016) untuk data index Good Corporate Governance. Sedangkan untuk laporan keuangan perusahaan diambil dari (idx.com, 2016).

8 62 Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria: 1. Menerapkan Good Corporate Governance dalam perusahaan. 2. Terdapat laporan keuangan yang lengkap pada tahun (5 tahun) 3. Perusahaan yang bergerak di bidang Telekomunikasi 4. Minimal 1 tahun berpartisipasi di IICG. Perusahaan yang terdaftar di BEI yang sesuai dengan kriteria terdapat 3 perusahaan yaitu: 1. PT. XL Axiata.Tbk 2. PT. Indosat. Tbk 3. PT. Telekomunikasi Indonesia.Tbk PT. XL Axiata.Tbk Perusahaan ini termasuk perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, XL axiata mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun sejak 8 Oktober 1996, XL Axiata menjadi yang terbaik di wilayah Asia, dan dimiliki secara mayoritas oleh Axiata Group Berhad dengan saham sebesar 66,55% dan selebihnya menjadi milik publik dengan saham sebesar 33,45%.. PT. Indosat.Tbk Indosat (lengkapnya PT Indosat Tbk.) adalah nama dari salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia.Perusahaan ini menawarkan saluran komunikasi untuk pengguna telepon genggam dengan pilihan pra bayar maupun pascabayar dengan merek jual Matrix, Mentari dan IM3; jasa lainnya yang disediakan adalah saluran komunikasi via suara untuk telepon tetap (fixed) termasuk sambungan langsung internasional IDD ( International Direct Dialing), serta jasa nirkabel dengan merk dagang StarOne Perusahaan ini juga menyediakan layanan multimedia, internet, dan komunikasi data (MIDI=Multimedia, Internet & Data Communication Services) Pada tahun 2011 perusahaan ini menguasai 21 persen pangsa pasar dan di tahun 2013 mengklaim memiliki 58,5 juta pelanggan untuk telpon genggam. Situs investasi untuk Indonesia menyatakan bahwa Indosat kehilangan beberapa persen pasar pelanggan telepon genggamnya pada tahun tahun terakhir. Sementara situs lainnya (Onbile.com) menempatkan Indosat sebagai perusahaan telekomunikasi

9 63 terbesar ketiga pada tahun 2013 dibawah Telkomsel dan XL Axiata. Pada Februari 2013 perusahaan telekomunikasi Qatar yang sebelumnya bernama Qtel dan menguasai 65 persen saham Indosat berubah nama menjadiooredoodan berencana mengganti seluruh perusahaan miliknya atau dibawah kendalinya yang berada di Timur Tengah, Afrika dan Asia Tenggara dengan nama Ooredoo pada tahun 2013 atau Sementara Indosat dalam siaran persnya menanggapi hal ini belum memutuskan akan mengubah nama dari Indosat menjadi Ooredoo atau tidak, karena menganggap nama Indosat telah memiliki hubungan dengan pelanggan. PT. Telekomunikasi Indonesia. Tbk Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia dan karenanya tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Dengan statusnya sebagai Perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di BEI, NYSE, LSE dan Public Offering Without Listing ( POWL ) di Jepang. Riwayat singkat Telkom dari tahun ke tahun dapat dilihat pada bagian Sejarah Panjang Menempa Kami. 4. Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga perusahaan Telekomunikasi perserta Corporate Governance Perception Index (CGPI) tahun , di mana laporan keuangannya diperoleh di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Indonesia Capital Market Directory (ICMD) selama lima tahun ( ) yang dapat diperoleh secara lengkap. Corporate Governance Perception Index (CPGI) CPGI adalah riset dan pemeringkatan penerapan Konsep Corporate Governance pada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan GCG yang telah diakui. Riset ini dilakukan untuk mendokumentasikan penerapak konsep GCG di Indonesia. Pelaksanaan CGPI dilandasi oleh pemikiran tentang pentingnya mengetahui sejauh mana perusahaan perusahaan public telah menerapkan GCG. CGPI diselenggarakan setiap tahunnya, pertama kali yaitu

10 64 tahun Pada CGPI ini, selain menjalin kerja sama dengan majalah SWA, yang dikenal sebagai salah satu majalah bisnis yang unggul di Indonesia. 5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan model regresi berganda dengan dibantu menggunakan program SPSS sebagai alat bantu dalam pengolahan dan menganalisis data. D. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Pengujian Hipotesis Pada era sekarang ini banyak terjadi persaingan bisnis yang sangat ketat dimana setiap perusahaan berusaha untuk saling bersaing untuk mendapatkan kepercayaan para stakeholders. Pada penelitian ini menduga dengan menerapkan Good Corporate Governance kinerja keuangan perusahaan akan menjadi lebih baik dari tahun ke tahun. Adapun teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah: Uji normalitas yakni untuk Uji ini dilakukan untuk mengetahui data-data yang akan diuji dalam tingkat normal atau tidak. Kolmogorov-Smirnov Test dapat dilihat dari tingkat kenormalan data. Dilihat dari sig (2 -tailed) yang menunjukan tidak signifikannya secara statistik, yakni semua nilai sig (2-tailed) > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data ini signifikan dan layak untuk di lanjutkan. Kemudian menggunakan uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Dari hasil olah data didapatkan semua variabel memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak memiliki gejala multikolinieritas. Digunakan pula uji autokolerasi untuk uji ini sebelumnya kita menentukan nilai dl dan du. Dengan cara menggunakan derajat kepercayaan 5%, sampel (n) yang digunakan sebanyak 24 observasi, dan variabel penjelas sebanyak 5 maka didapatkan nilai du dan dl sebesar 0,93 dan 1,90. Sedangakan nilai 4- du dan 4- dl sebesar 2,10 dan 3,07. Dilihat dari kolom DW nilai yang diperoleh adalah 1,983 terdapat pada daerah du sampai 4- du, maka dapat disimpulkan

11 65 bahwa tidak terjadi gejala autokolerasi. Setelah itu dilakukan juga uji heteroskesdastisitas menguji terjadinya perbedaan varian residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual. Table 1 Hasil Uji Statistik Dari tabel di atas terlihat nilai t-statistik dari seluruh variabel penjelas tidak ada yang signifikan secara statistik, sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini tidak mengalami masalah heteroskesdastisitas. setelah itu dilakukan uji regresi yang ditujukan untuk mengetahui pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil dari penelitian ini terdapat dua variable rasio keuangan yang mempengaruhi Good Corporate Governance yaitu Liquidity Ratio dan Market Value Ratio. Dalam setiap rasio memiliki berbagai macam komponen didalamnya. Komponen tersebut dapat diperoleh dalam laporan keuangan. Komponen dalam rasio tersebut yang menjadi pengaruh antara index Corporate Governance terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio-rasio keuangan tersebut.

12 66 2. Pengujian Hipotesis secara Simultan Hasil uji regresi bernilai negative yang diukur antara ROA dan Tobin Q dengan GCG sebesar -0,449 dan -0,164, antara ROA dan Tobin s-q dengan komposisi aktiva sebesar -0,449 dan -0,517 dan antara ROA dan Tobin s-q dengan kesempatan pertumbuhan sebesar -0,014 dan -0,015, sedangkan antara ROA dann Tobin s Q dengan ukuran perusahaan sebesar 6,052 dan 0,585 menunjukan nilai positif. Dari keseluruhan hasil regresi mayoritas menunjukan nilai yang negative maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan penerapan GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Return On Assets (ROA) dan Tobin s-q sebesar 0,314 dan 0,216 (0,21-0,40) menunjukan bahwa hubungan variable GCG, komposisi aktiva, kesempatan bertumbuh, dan ukuran perusahaan dinilai lemah terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Return on Equity (ROE) yang diwakili oleh perusahaan-perusahaan yang menerapkan GCG dan masuk dalam pemeringkatan Corporate Governance tahun Berdasarkan hasil uji t diketahui nilai t hitung untuk variable GCG pada ROE sebesar 0,114 dengan nilai signifikan 0,909 dan untuk variable GCG pada Tobin s Q sebesar -1,567, dengan nilai signifikasi 0,123. Dari hasil tersebut

13 67 dikethaui nilai signifikasi (p-value) variable GCG lebih besar dari tingkat parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Return on Equity (ROE) dan Tobin s Q. Diketahui nilai signifikasi (pvalue) variable komposisi Aktiva, kesempatan pertumbuhan dan ukuran perusahaan lebih besar dari tingkat signifikan = 0,05, yang bearti komposis aktiva, kesempatan pertumbuhan dan ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur denga Return on Assets (ROE) dan Tobin s Q hasil uji t diketahui nilai t hitung untuk variable GCG sebesar - 1,735 dengan nilai signifikasi 0,088. Dari hasil tersebut diketahui nilai signifikasi (p-value) variable GCG lebih besar dari tingkat signifikan = 0,05, yang berarti GCG secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Return on Assets (ROA). Berdasarkan hasil uji t diketahui nilai t hitung untuk variable ukuran perusahaan sebesar 2,121 dengan nilai signifikansi sebesra 0,038. Dari hasil tersebut diketahui nilai signifikansi (p-value) variable komposisi aktiva dan kesempatan pertumbuhan lebih besar dari tingkat signifikan = 0,05, sedangkan ukuran perusahaan lebih kecil dari tingkat signifikan = 0,05. bearti, komposisi aktiva dan kesempatan pertumbuhan secara parsial belum berpengaruh signifikan, sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang di ukur dengan Retrun on Assets (ROA). E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pada pengujian pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan rasio-rasio keuangan tidak semuanya memiliki pengaruh. Dari kelima rasio yang telah diukur terdapat satu rasio yang berpengaruh yaitu rasio Market Value Ratio dan Liquidity Ratio, sementara ketiga rasio yang lainnya tidak berpengaruh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh Good

14 68 Corporate Governance terdapat pengaruh opini dari stakeholder di pengaruhi oleh Harga Saham dari perusahaan telekomunikasi tersebut di pasar modal. Hal tersebut menjadi tolak ukur bagi calon penanam modal dalam memilih perusahaan yang akan dibeli sahamnya, tidak hanya dari segi laporan keuangan saja tetapi ada faktor lain yang lebih bisa berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. 2. SARAN Sejauh ini penerapan corporate governance sudha dinilai cukup baik di perusahaan perusahaan di Indonesia, hal ini dapat terlihat dari adanya pemeringkatan bagi penerapan GCG di perusahaan-perusahaan Indonesia. Penilaian penerapan GCG terhadap kinerja keuangan adanya memang dinilai memberikan kontribusi yang baik secara kuantitatif maupun kualitatif, namun hal ini dapat sejalan apabila GCG diterapkan bukan hanya sebagai suatu kepatuhan terhadap peraturan tetapi perusahaan harus dapat menilai bahwa dengan diterapkanya GCG secara tepat akan memberikan dampak dan manfaat yang baik bagi perusahaan seperti pada kinerja perusahaan. Baiknya hasil yang telah diperoleh pada penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Belkoui, A.R., 2001, Teori Akuntansi Buku 2, Salemba Empat. Darmawanti, dan Khomsiyah, 2009, Hubungan Corporate Governance dan Kinerja Keuangan, Indonesian Institute. Corporate Governance. Kaihatu, T. S., 2006,Good Corporate Governance dan Penerapan di Indonesia, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.8, No.1. Khomsiyah, 2003, Hubungan Corporate Governance dan Pengungkapan Informasi: Pengujian secara simultan. Simposium Nasional Akuntansi VI. Sundjaja, R.S., dan I. Barlian, 2003, Manajemen Keuangan 1, Jakarta Literata Lintas Media.

15 69 Santosa, S., 2006, Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 15, Jakarta; Sulaiman, W., 2004, Analisis Regresi Menggunakan SPSS Contoh Kasus dan Pemecahannya, Yogyakarta; Syamsuddin, L., 2001, Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal: Wignjohartojo, Parwoto, 2001, Good Corporate Governance Implementasi Beserta Implikasi dan Masa Depannya, Majalah Ekonomi, Tahun XI, No.1. Wolfenson, J.D., 1999, Pengertian dan Prinsip dasar Corporate Governance. pada tanggal 9 November diakses pada tanggal 9 December 2016

BAB I PENDAHULUAN. yang sama akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang sama akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia usaha diera globalisasi seperti saat ini, maka persaingan antar perusahaan khususnya perusahaan yang bergerak dibidang yang sama

Lebih terperinci

Analisa Laporan keuangan

Analisa Laporan keuangan Laporan keuangan Analisa Laporan keuangan Minggu ke -2 By : Bambang Wahyudi Wicaksono Laporan keuangan diumumkan secara periodik untuk menyediakan informasi mendasar tentang kinerja keuangan suatu perusahaan,

Lebih terperinci

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2014. B. Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan Salah satu dasar teori yang dapat digunakan untuk memahami konsep tentang corporate governance adalah teori keagenan, karena pada dasarnya teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Corporate Governance Perception Index (CGPI) adalah riset dan pemeringkatan penerapan Konsep Corporate Governance (CG) pada perusahaan publik dan BUMN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stakeholders yang bervariasi seperti pemegang saham, pemegang obligasi, bankir,

BAB I PENDAHULUAN. stakeholders yang bervariasi seperti pemegang saham, pemegang obligasi, bankir, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan publik saat ini semakin banyak sehingga muncul persaingan yang sangat ketat untuk dapat bertahan di pasaran. Perusahaan publik memiliki stakeholders yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham. Rasio keuangan yang digunakan meliputi rasio likuiditas, dan rasio profitabilitas. Penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN

PENGARUH VARIABEL RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN PENGARUH VARIABEL RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN (Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011) Choirul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan antara arah dan kinerja perusahaan (Monks & Minow,

BAB I PENDAHULUAN. menentukan antara arah dan kinerja perusahaan (Monks & Minow, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai pihak dalam perusahaan yang menentukan antara arah dan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT This research is conducting

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI

JURNAL ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI JURNAL ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI VOL 1, NO. 2, MARET 2012 PENGARUH TINGKAT KESULITAN KEUANGAN DAN TINGKAT HUTANG TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI Nathania Pramudita PERANAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Signaling Theory 2.1.1. Pengertian Signaling Theory Menurut Jama an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba pada tingkat yang diinginkannya. Angka profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba pada tingkat yang diinginkannya. Angka profitabilitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, persaingan usaha semakin ketat dan terbuka menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui kebijakan dividen tunai yang matang (Ronosulistyo, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui kebijakan dividen tunai yang matang (Ronosulistyo, 2008). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu dari kebijakan keuangan perusahaan adalah pembayaran dividen kepada investor yang telah menginvestasikan dana mereka pada perusahaan berupa saham.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian dilakukan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2012-2014, sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan. Populasi pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan. Populasi pada penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, data yang digunakan yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan dan untuk meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat perusahaan membutuhkan tambahan modal yang besar untuk menunjang kinerja operasional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta memaksimalkan kekayaan pemegang saham

Lebih terperinci

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja operasional perusahaan. Informasi tentang laba mengukur keberhasilan atau kegagalan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN. Penerapan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Aktivitas bisnis merupakan masalah kompleks yang sedang hangat dibicarakan di tengah-tengah usaha pemerintah untuk mengembalikan kestabilan dunia perekonomian Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GRAFIK... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Nama : Irnawati Indah Sari NPM : Jurusan : Manajemen

Disusun Oleh : Nama : Irnawati Indah Sari NPM : Jurusan : Manajemen ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM (STUDI KASUS PERUSAHAAN SUB SEKTOR PERALATAN RUMAH TANGGA YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 2013) Disusun Oleh : Nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri yang semakin maju menimbulkan berbagai dampak bagi lingkungan dan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah efek negatif. Oleh karena

Lebih terperinci

Bab 2: Analisis Laporan Keuangan

Bab 2: Analisis Laporan Keuangan Bab 2: Analisis Laporan Keuangan Pentingnya analisis laporan keuangan dan pihak pihak yang berkepentingan. Macam laporan keuangan. Analisis rasio keuangan. Keterbatasan analisis laporan keuangan. Pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa Indonesia sering dikaitkan dengan istilah tata kelola perusahaan. Menurut Sugiyanto (2011),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), bekerjasama dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), bekerjasama dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang masuk kedalam corporate governance CGPI yang diselenggarakan oleh The Indonesian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara-negara didunia pada era globalisasi dan pasar bebas saat ini, dituntut untuk menerapkan sistem pengelolaan bisnis yang berbasis prinsip tata kelola perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan, agar dapat memenuhi kewajibannya

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan, agar dapat memenuhi kewajibannya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya kinerja keuangan perusahaan sebagai salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan, agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Disini penulis akan menyimpulkan hasil kinerja PT Telkom Tbk dan PT Indosat Tbk yang keduanya merupakan perusahaan yang terdaftar di BEJ setelah dianalisis dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atas kepentingan mereka sendiri dan agen (manajer perusahaan) a) Pemegang saham dengan manajer.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atas kepentingan mereka sendiri dan agen (manajer perusahaan) a) Pemegang saham dengan manajer. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan Teori keagenan mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri dan agen (manajer perusahaan) diasumsikan menerima

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan penelitian di atas, penelitian dilakukan pada perusahaanperusahaan kelompok industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 09Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), bekerjasama dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), bekerjasama dengan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang masuk kedalam corporate governance CGPI yang diselenggarakan oleh The Indonesian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997-1998 membuat perekonomian nasional menjadi buruk. Pada pertengahan tahun 1998, bursa ditinggalkan oleh

Lebih terperinci

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Saham merupakan investasi yang banyak dipilih oleh investor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Good Corporate Governance. kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Good Corporate Governance. kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak pihak yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Good Corporate Governance 2.1.1.1 Pengertian Good Corporate Governance Istilah corporate governance pertama sekali diperkenalkan oleh Cadbury Comitee

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang

BAB 1 PENDAHULUAN. kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan maksimal. Tujuan yang kedua adalah ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan semua perusahaan menurut ahli keuangan tidak jauh berbeda satu sama lainnya, hanya saja cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin sengitnya persaingan antar perusahaan, kini perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang besar untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sartono (2008: 281) kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sartono (2008: 281) kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian Kebijakan Dividen Menurut Sartono (2008: 281) dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen

Lebih terperinci

Keywords : Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). vii Universitas Kristen Maranatha

Keywords : Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The Influence of Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Assets To Dividend Policy: An Empirical Study on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period 2010-2013 This study tries

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari analisis laporan keuangan yang telah dilakukan, berikut adalah kesimpulan hasil perbandingan kinerja tiga perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar. GCG berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang melaksanakannya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang masuk dalam peringkat 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan dan perbaikan setelah masa krisis ekonomi global tahun 1998. Perkembangan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan tersebut secara maksimal. Nilai perusahaan dicerminkan dari harga saham

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana alternative

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: arus kas bersih dari kegiatan operasi, rasio aktivitas, return saham, ukuran perusahaan. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: arus kas bersih dari kegiatan operasi, rasio aktivitas, return saham, ukuran perusahaan. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio aktivitas, arus kas bersih dari kegiatan operasi, dan ukuran perusahaan terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana melemahnya nilai investasi di Indonesia serta ketidakstabilan mata uang dollar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan, dan juga sebagai salah satu alternatif investasi bagi para investor. Pasar

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC TERHADAP RETURN SAHAM PERIODE OLEH: DWI RORO SUKESI

ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC TERHADAP RETURN SAHAM PERIODE OLEH: DWI RORO SUKESI ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC TERHADAP RETURN SAHAM PERIODE 2003-2007 OLEH: DWI RORO SUKESI 3203006136 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Keuangan Modul ke: Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Analisa Rasio Keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel independen maupun variabel dependen yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan bidang keuangan yang dijalankan perusahaan harus selaras dan serasi dengan tujuan maksimalisasi keuntungan yang merupakan tujuan utama dari perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian. Pada penelitian ini objek penelitian yang digunakan adalah seluruh perusahaan non keuangan dan non jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Perputaran Modal Kerja, Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, Leverage, Profitabilitas. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Perputaran Modal Kerja, Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, Leverage, Profitabilitas. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas, beberapa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: ROI cash turnover, inventory turnover and working capital turnover. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Keywords: ROI cash turnover, inventory turnover and working capital turnover. Universitas Kristen Maranatha ANALYSIS OF EFFECT OF CASH TURNOVER, INVENTORY TURNOVER AND WORKING CAPITAL TURNOVER ON PROFITABILITY IN MANUFACTURING COMPANY DURING THE PERIOD 2007-2011 IN STOCK EXCHANGE INDONESIA ABSTRAK The profitability

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar.

ABSTRAK. Kata kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar. ABSTRAK Setiap kegiatan usaha yang dijalankan oleh setiap perusahaan, wajib membuat laporan keuangan. Laporan keuangan ini menunjukkan kondisi dari kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Belakangan ini persaingan dalam dunia ekonomi semakin meningkat karena munculnya berbagai pelaku usaha dalam berbagai segmen industri dengan sumber daya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Perusahaan Perusahaan merupakan suatu bentuk entitas tempat terjadinya suatu kesatuan dari berbagai fungsi dan kinerja operasional yang bekerja secara sistematis

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik perusahaan atau para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini menimbulkan persaingan yang ketat sehingga perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. ini menimbulkan persaingan yang ketat sehingga perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang melaju pada era globalisasi yang memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Di lain pihak

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Heri Setiawan Politeknik Negeri Sriwijaya Abstract This study aims

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak adanya gerakan reformasi tahun 1998, muncul banyak tekanan dari publik yang menghendaki agar Pemerintah maupun swasta dapat menghapuskan praktek-praktek

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA Tya Laras Satyastri e-mail : 212201101831@mhs.dinus.ac.id Program Studi Akuntansi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. besarnya, meningkatkan nilai perusahaan, serta memakmurkan pemilik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. besarnya, meningkatkan nilai perusahaan, serta memakmurkan pemilik perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi atau lembaga ekonomi yang didirikan dengan tujuan yang jelas yaitu mendapatkan keuntungan atau laba sebesar besarnya, meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat dihindari, terutama dalam dunia bisnis atau perusahaan. Oleh karena itu, sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Informasi terhadap Hubungan antara Corporate Governance dengan Kinerja

BAB 5 PENUTUP. Informasi terhadap Hubungan antara Corporate Governance dengan Kinerja BAB 5 PENUTUP 5.1. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Kualitas Pengungkapan Informasi terhadap Hubungan antara Corporate Governance dengan Kinerja Perusahaan. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan elemen yang menjadi pusat objek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Liquidity Ratios IV.1.1 Current Ratio Rasio lancar (current ratio), dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di era sekarang ini, keadaan ekonomi selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di era sekarang ini, keadaan ekonomi selalu mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia di era sekarang ini, keadaan ekonomi selalu mengalami perubahan menciptakan arus persaingan yang semakin ketat dan kondisi keuangan yang tidak menentu.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah good corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah good corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Good Corporate Governance Istilah good corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Committee Inggris pada tahun 1992 yang menggunakan istilah tersebut dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan data penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Laporan Keuangan, Rasio Keuangan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Laporan Keuangan, Rasio Keuangan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa laporan keuangan dan menginterpretasikan kinerja keuangan perusahaan yang bergerak dalam sektor properti. Objek dalam penelitian ini adalah laporan

Lebih terperinci

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN NON PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI Sigit Purwoko ABST

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN NON PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI Sigit Purwoko ABST EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE AGAINST NON- BANKING FINANCIAL COMPANIES LISTED IN BEI Sigit Purwoko UndergraduateProgram, Dr. Untara, SE., MMSI Faculty of Economic, Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) di dalam suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The main objective of this research was to determined whether there was influence of the implementation of Good Corporate Governance (GCG) was measured using the GCG implementation score published

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik (good corporate governance) (Wicaksono, 2014:1).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik (good corporate governance) (Wicaksono, 2014:1). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia usaha semakin dinamis. Perkembangan kemampuan perusahaan menjadi suatu hal yang sangat penting agar dapat bertahan di pasar global, sehingga

Lebih terperinci

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B ANALISIS RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2015) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam operasional

Lebih terperinci

Oleh: Inayah B

Oleh: Inayah B ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang maksimal (Mahaputra, 2012). Di samping

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode tahun 2012-2015. Sampel

Lebih terperinci

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ), 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian a. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Pakaryaningsih, E., dan Y.S. Wibowo. Juli 2006, Pengaruh Board System dan Board

BAB I PENDAHULUAN. 1 Pakaryaningsih, E., dan Y.S. Wibowo. Juli 2006, Pengaruh Board System dan Board BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya akan sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan itu sendiri. Berbagai pihak yang berkepentingan akan menganalisa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini perlu dilakukan peninjauan terhadap berbagai penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya guna mendapatkan referensi yang

Lebih terperinci

RAFIKA DIAZ 1, JUFRIZEN 2. Abstract

RAFIKA DIAZ 1, JUFRIZEN 2. Abstract PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA RAFIKA DIAZ 1, JUFRIZEN 2 1 Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Perindustrian dan Perdagangan mengeluarkan target pertumbuhan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Perindustrian dan Perdagangan mengeluarkan target pertumbuhan sektor Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Departemen Perindustrian dan Perdagangan mengeluarkan target pertumbuhan sektor industri rata-rata 8 persen per tahun untuk perioda 2005 2009. Selain itu,

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Dwi Setia Wati, Kusni Hidayati, Achmad Usman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci