BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DI DUKUH KEPUH PROYONANGGAN SELATAN BATANG
|
|
- Hendra Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DI DUKUH KEPUH PROYONANGGAN SELATAN BATANG Pada bab ini peneliti akan melakukan analisis dari survey baik dari pustaka maupun lapangan. Dalam hal ini peneliti menganalisa Peran Pendidikan Keluarga dalam Membina Kecerdasan Spiritual di Dukuh Kepuh Proyonanggan Selatan Batang. Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data yang bersifat kualitatif. Dengan demikian dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang telah dilakukan kemudian memberikan analisis berdasarkan kemampuan dan pengetahuan yang telah dimiliki oleh peneliti kemudian di rujuk kembali kepada teori yang sudah ada. Dari analisis ini diharapkan mampu memberikan gambaran dan pemahaman tentang Peran Pendidikan Keluarga dalam Membina Anak di Dukuh Kepuh Proyonanggan Selatan Batang. A. Analisis Peran Pendidikan Keluarga dalam Membina Kecerdasan Spiritual Anak Setiap anak normal pasti memiliki kecerdasan. Kecerdasan anak tidak akan berkembang ataupun mengalami kemajuan, Tanpa dukungan dan arahan dari orang tua, guru, bahkan lingkungan yang sehat. Lingkungan yang dikenal anak berawal dari lingkungan keluarga. Keluarga merupakan titik awal 62
2 63 pembentukan kepribadian anak yang selanjutnya mmpengaruhi tahap perkembangan anak selanjutnya. Anak cerdas merupakan dambaan setiap orang tua. orang tua manapun akan sangat senang jika anaknya tumbuh sehat dan cerdas. 1 Dari pemaparan diatas dapat di analisis : a. Cara orang tua mendidik anak dirumah. a.1 Mendidik anak dirumah merupakan hal yang sangat penting, beda rumah juga beda dalam mendidik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa keluarga yang ada di Dukuh Kepuh Proyonanggan Selatan Batang. Keluarga Bapak Kunanto, bapak kusnoto dan bapak sugiharto mendidik anaknya dengan cara pembiasaan dan pemberian contoh, sedangkan keluarga bapak taruni mempunyai cara mendidik berbeda yaitu dengan cara mendisiplinkan anak dalam segala hal terutama ibadah, dan di keluarga bapak teguh, bapak amat, dan ibu risyanti mendidik anakanaknya dengan memberikan nasehat kepada anaknya. Dan Bapak Sukirjo juga mempunyai cara berbeda yaitu dengan cara memberikan reward kepada anak. a.2 Tugas keluarga, orang tua bukan hanya mengembangkan kecerdasan pada anak, mengasah kreatifitas semata namun tidak kalah penting yakni mengembangkan kesadaran dan membimbing anak dalam pendidikan agama. 2 a.3 Dari penjabaran di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa anak-anak di Dukuh Kepuh Proyonanggan Selatan Batang, mempunyai tingkat 1 Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, ( Jakarta : Kencana, 2011), hlm Yudrik Jahja, Op.Cit, hlm. 405
3 64 pemahaman tentang pendidikan yang terbilang tinggi karena banyak orang tua yang berusaha agar anaknya mendapatkan pendidikan yang baik. Sedangkan teori dari Yudrik Jahja dalam bukunya Psikologi Perkembangan memaparkan bahwa orang tua harusnya mengembangkan kesadaran dan membimbing anak dalam pendidikan agama. Sesuai apa yang dilakukan para orang tua yang berada di Dukuh Kepuh Proyonanggan Selatan Batang. b. Cara Orang Tua Memberikan Pendidikan Spiritual Pada Anak. b.1 Dari penelitian yang ada di Dukuh Kepuh Batang bahwa peneliti mendapatkan data dari para orang tua yang menyatakan bahwa dalam keluarga Bapak Kunanto cara memberikan pendidikan spiritulanya dengan cara mengajarkan anak untuk mengaji dan mengajak anak untuk sholat berjamaah serta juga mengajarkan anak-anaknya agar dapat berfikir positif dalam hidupnya dan selalu ingat dengan sang pencipta, dan dalam keluarga Bapak Adik Kusnoto dengan Bapak Rohayatno yaitu dengan cara memberikan contoh, misalnya dalam melaksanakan ibadah sholat dan mengaji serta menyuruh anaknya untuk melaksanakan ibadah puasa seperti dalam keluarga Bapak Sugiarto juga demikian, sedangkan dalam keluarga Bapak Teguh, Bapak Amat, dan Ibu Risyanti yaitu dengan memberikan nasehat yang baik untuk anak-anaknya dalam beribadah, kemudian menurut Keluarga Ibu Parniti yaitu dengan cara mengingatkan anaknya untuk selalu beribadah dan bersyukur atas nikmat yang Allah berikan, di dalam keluarga Bapak Taruni cara
4 65 memberikan pendidikannya dengan perhatian dan sering berkomunikasi antar anggota serta menerapkan kedisiplinan untuk anak-anaknya, sedangkan dalam keluarga Bapak Sukirjo dengan memberikan reward untuk anaknya agar anaknya sekolah TPQ. b.2 Melibatkan anak-anak dalam beribadah ini penting sekali bagi perkembangan jiwa sang anak. Apabila anak sejak usia dini sudah dilibatkan dalam beribadah, kecerdasan spiritualnya akan terasah dengan baik. Sebab, di dalam setiap bentuk ibadah selalu terkait dengan keyakinan yang tidak kasat mata, yakni keimanan. Kekuatan dari keimanan inilah yang membuat seseorang bisa mempunyai kecerdasan spiritual yang luar biasa. 3 Membiasakan berpuasa sejak dini kepada anak-anak juga diyakini mampu memengaruhi tingkat kecerdasan sang anak. b.3 Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa orang tua sudah memberikan kecerdasan spiritual pada anak dengan cara yang baik, menjadikan anak mau mengikuti nasehat orang tuanya dan selalu melaksanakan kegiatan spiritual seperti sholat berjamaah, mengaji, sokolah TPQ dan kegiatan spiritual yang lainnya. c. Cara Mempertahankan Kecerdasan Spiritual agar Anak akan Semakin Baik dalam Perkembangannya. c.1 Bahwa dalam pelitian di Dukuh Kepuh Proyonanggan Selatan ini peneliti mendapatkan data dalam setiap keluarga itu caranya hampir 3 Akhmad Muhaimin Azzet, Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Bagi Anak, (Jogjakarta: Katahati, 2013), hlm 67-68
5 66 sama dalam mempertahankan kecerdasan spiritual anak, seperti dalam keluarga Bapak Kunanto, Sugiarto, Taruni, Adik Kusnoto, Teguh, Amat, Ibu Risyanti, Bapak Rohayatno, Ibu Parniti dan Bapak Sukirjo dengan cara selalu membiasakan anak dalam beribadah agar anak menjadi terbiasa sendiri dengan begitu tanpa diperintahpun anak menjadi tau apa yang seharusnya dikerjakan, kemudian dengan selalu mengingatkan dan menasehati,memberikan contoh serta membimbing anak dalam melakukan ibadahnya agar perkembangan kecerdasan spiritualnya semakin berkembang. c.2 Dalam teorinya Diana Mutiah bahwa melalui pengamatan oleh anak terhadap berbagai perilak yang ditampilkan secara berulang-ulang dalam keluarga, interaksi antara ayah-ibu, kakak, dan orang dewasa lainnya anak akan belajar dan mencoba menirunya kemudian menjadi ciri kebiasaan atau kepribadiannya. 4 c.3 Dari hasil diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa di Dukuh Kepuh Proyonanggan Selatan ini para orang tua membiasakan anak-anaknya untuk beribadah dan memberikan contoh agar anak-anaknya dapat meniru apa yang dilakukan atau ditampilkan orang tuanya, seperti dalam teori Diana Mutiah juga mengatakan bahwa anak akan mencoba dan meniru apa yang biasa orang tua lakukan. 4 Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2002), hlm. 86
6 67 B. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Membina Kecerdasan Spiritual Anak di Dukuh Kepuh Proyonanggan Selatan Batang a. Faktor Pendukung dalam Membina Kecerdasan Spiritual Anak a.1 Menurut data yang di peroleh dari penelitian di Dukuh Kepuh Proyonanggan Selatan Batang yang terdapat di Keluarga Bapak Kunanto yaitu orang tua selalu berusaha yang terbaik untuk anaknya dan selalu memberikan motivasi untuk anak-anaknya juga mengajarkan mengaji serta memberikan ilmu pengetahuan tentang agama. Sedangkan keluarga Bapak Sugiarto, keluarga Bapak Taruni, Bapak Adek Kusnoto, Bapak Teguh, Bapak Amat, Ibu Risyanti, Bapak Rohayatno, Ibu Parniti, dan Bapak Sukirjo Faktor pendukungnya yaitu pola asuh yang berupa perhatian dari setiap orang tua yang mendukung dalam melakukan kegiatan keagamaan supaya kecerdasan spiritual anaknya semakin bertambah. a.2 Dalam teorinya Akhmad Muhaimin Azzet mengatakan bahwa dengan melibatkan anak-anak dalam beribadah yang dibarengi dengan keimanan dan kesadaran, orang tua (juga anak) akan mendapatkan manfaat ganda, yakni di samping kecerdasan spiritualnya dapat berkembang dengan baik, juga sang anak sejak dini sudah dilatih untuk menjadi manusia yang taat dalam beragama. 5 5 Akhmad Muhaimin Azzet, Op.Cit, hlm 70-71
7 68 a.3 Dari hasil diatas maka peneliti menganalisis bahwa semua orang tua selalu memberikan perhatiannya untuk anak-anaknya dan memberikan motivasi serta menyemangati sang anak dalam melakukan ibadahnya. b. Faktor Penghambat dalam Membina Kecerdasan Spiritual Anak b.1 Dalam penelitian ini menurut data yang diperoleh dari Orang tua di Dukuh Kepuh Proyonanggan Selatan yaitu dalam keluarga Bapak Kunanto apabila kita lalai, anak berbuat seenaknya sendiri dan lupa dengan kebiasaannya untuk selalu beribadah, Bapak Sugiarto faktor penghambatnya yaitu teman-temannya, Bapak Taruni, Bapak Adek Kusnoto, Bapak Teguh, Bapak Amat, Ibu Risyanti, Bapak Rohayatno, Ibu Parniti mengatakan bahwa yang menjadi faktor penghambatnya yaitu lingkungan masyarakat dan teman-teman sebayanya. Sedangkan dalam Keluarga Bapak Sukirjo yaitu kurangnya pengawasan dari orang tua yang menjadi faktor penghambatnya b.2 Dalam teorinya Haryu Islamudin mengatakan bahwa Lingkungan masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan saangat mempengaruhi kegiatan anak-anak dalam beribadah. 6 b.3 Dari hasil diatas peneliti menganalisa bahwa yang menjadi faktor penghambat dalam membina kecerdasan spiritual anak adalah faktor lingkungan dan teman-teman sebayanya serta kelalaian orang tua dalam mengawasi anak setiap harinya. 6 Haryu Islamuddin, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm. 190
8 69 c. Dampak Anak Setelah Mendapatkan Pendidikan Keluarga dalam Kecerdasan Spiritual c.1 Di Dukuh Kepuh Proyonanggan Selatan Batang dalam penelitiaan ini dalam keluarga Bapak Kunanto anak menjadi lebih aktif dalam beribadah dan bisa membedakan mana yang baik dan tidak untuk dirinya sendiri, kemudian dalam keluarga Bapak Sugiarto Anak menjadi tahu kapan dia belajar, bermain, dan tau kapan waktunya beribadah, menurut keluarga Bapak Taruni, Bapak Rohayatno, Bapak Sukirjo dan Bapak Teguh serta Bapak Amat anak menjadi semakin rajin dalam beribadah dan mengikuti kegiatan keagamaan sedangkan menurut keluarga Bapak Adik Kusnoto yaitu anak menjadi terbiasa dalam beribadah, seperti sholat, tadaruz qur an dan mengikuti kegiatan yang ada di lingkungan, menurut keluarga Ibu Risyanti anak menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan keagamaan yang ada sedangkan menurut Ibu Parniti Munarsih dampaknya anak menjadi tau dan sadar bahwa nasehat ibunya itu benar dan baik buat dirinya sendiri. c.2 Dalam teorinya Akhmad Muhaimin Azzet mengatakan bahwa setiap anak manusia pasti dibekali kecerdasan oleh Tuhan ternyata bisa menumbuhkan rasa optimis bagi setiap orang tua. dan orang tua c.3 Jadi peneliti menganalisa dari hasil diatas bahwa orang tua dalam memberikan pendidikan keluarga terutama pendidikan kecerdasan spiritual kepada anak menghasilkan kecerdasan spiritual yang semakin baik dan bertambah keimanannya.
BAB III PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DI DUKUH KEPUH PROYONANGGAN SELATAN BATANG
BAB III PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DI DUKUH KEPUH PROYONANGGAN SELATAN BATANG A. Gambaran Umum Desa Proyonanggan Selatan Batang 1. Letak Geografis Desa Proyonanggan
Lebih terperinciSeorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih
BAB IV ANALISIS PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 A. Analisis Peran Wanita
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG
BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG Metode yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan sifat masalahnya merupakan metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ( Jakarta: Indeks, 2009), hlm. 6. Islami, (Jogjakarta: Darul Hikmah, 2009), hlm. 83
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perintah shalat lima waktu untuk pertama kalinya diterima dan diwajibkan kepada umat Islam, tepatnya pada 27 Rajab Tahun kedua sebelum hijrah. Yang mana pada saat itu
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. tersebut selanjutnya peneliti sajikan dengan teori-teori pada tinjauan
BAB V PEMBAHASAN Temuan data yang telah peneliti kumpulkan dan rangkai sudah dirasa cukup untuk memenuhi pertanyaan pada fokus penelitian. Setelah semua temuan disajikan pada paparan data dan temuan penelitian,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN Atas dasar hasil penelitian yang telah dipaparkan pada
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN
BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN AL QUR'AN (TPQ) AL-ISHLAH DESA CANDI KEC. BANDAR KAB. BATANG. A. Analisis Tentang Motivasi Orang Tua
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Persiapan Guru dalam Pengembangan Kecerdasan Spiritual pada. Anak Usia Dini di RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir
BAB V PEMBAHASAN A. Persiapan Guru dalam Pengembangan Kecerdasan Spiritual pada Anak Usia Dini di RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung. Mengenai perencanaan atau persiapan guru dalam pengembangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT
BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT Pada bab ini, peneliti akan menganalisis kegiatan bimbingan agama Islam anak karyawan PT. Pismatex di desa Sapugarut
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG
BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG A. Analisis Tujuan Pendidikan Kecerdasan Spiritual Segala macam usaha
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pendidikan Islam dalam keluarga dan sekolah ( analisis konsep pendidikan Islam dalam keluarga dan sekolah persepektif Zakiah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bab II Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidkan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Analisis Kegiatan Keagamaan Anak Jalanan Taman Mataram Kota Pekalongan Kegiatan keagamaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG
BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG A. Analisis relevansi kurikulum dengan perkembangan sosial Perkembangan sosial
Lebih terperinciBAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA
BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA 4.1. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Proses Bimbingan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap bimbingan beragama dalam
Lebih terperinciBAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO
BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO A. Tipologi Demografis Masyarakat Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang 1. Keadaan Demografis Penduduk Kelurahan Wonolopo berjumlah
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG
BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi, mengenai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG
77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap problematika penanaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan agama merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37 ayat (1) tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b)
156 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b) Pengaruh Perhatian
Lebih terperinciA. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi
BAB IV ANALISIS PERAN TATA TERTIB PONDOK PESANTREN DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM SANTRI PONDOK PESANTREN AL-MASYHAD MAMBAUL FALLAH SAMPANGAN PEKALONGAN A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa di antaranya adalah manajemen
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Hasil analisis data pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa di antaranya adalah manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membimbing, dan mendisiplinkan, serta melindungi anak untuk mencapai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti orang tua mendidik, membimbing,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN Dari data-data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditemukan suatu
Lebih terperinciBAB IV TEMUAN PENELITIAN
BAB IV TEMUAN PENELITIAN Setelah peneliti mengadakan observasi dan wawancara, maka dalam bab ini akan dikemukakan tentang hasil penelitian yang telah didapatkan. Pelaksanaan pendidikan agama Islam pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. (Q.S. Al- A raf/7: 26). 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama ibarat pakaian menyamakan agama dengan pakaian tentu tidak selalu tepat meskipun keduanya memiliki kemiripan. Orang bisa melakukannya dengan mudah saja ketika
Lebih terperinciLAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan
LAMPIRAN I Verbatim (Bahasa Indonesia) P : Peneliti S : Subjek Subjek JP P : Assalamu alaikum, selamat pagi S : Wa alaikum salam, pagi.. P : Sebelum nya kakak mintaa maaf dik, mungkin mengganggu waktunya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjalani hidupnya. Hal ini terlihat dalam Undang-Undang No.20
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia untuk menjalani hidupnya. Hal ini terlihat dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK PERTAMA DALAM MEMBENTUK AKHLAK ANAK DUKUH KADEMANGAN KAUMAN BATANG
BAB IV ANALISIS PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK PERTAMA DALAM MEMBENTUK AKHLAK ANAK DUKUH KADEMANGAN KAUMAN BATANG Kumpulan data yang dianalisa dalam skripsi ini bersumber dari hasil wawancara dan observasi
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - SOSIOLOGI IPS BAB 4. SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIANLATIHAN SOAL BAB 4. Pemerintah. Masyarakat. Media Massa.
SMA/MA IPS kelas 10 - SOSIOLOGI IPS BAB 4. SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIANLATIHAN SOAL BAB 4 1. Seorang anak sebagai generasi penerus dibekali dengan keimanan, ketakwaan serta pemahaman pada nilai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat. Masa ini biasa disebut dengan masa the golden
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Masa ini biasa disebut dengan masa the golden age,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD NEGERI TEGALSARI 01 KANDEMAN BATANG
BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD NEGERI TEGALSARI 01 KANDEMAN BATANG Setelah memperoleh data berdasarkan hasil penelitian, selanjutnya akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan perbuatan manusiawi. Pendidikan lahir dari pergaulan antar orang dewasa dan orang yang belum dewasa dalam suatu kesatuan hidup. Tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanah yang diberikan oleh Allah SWT. Anak adalah anugerah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanah yang diberikan oleh Allah SWT. Anak adalah anugerah bagi orang tua dan sekaligus menjadi mata rantai kehidupan bagi orang tuanya. Seorang
Lebih terperinciTabel II Jumlah Penduduk Menurut Usia 2 a. Tabel Kelompok Pendidikan No. Umur Jumlah Tahun Orang
BAB III IMPLEMENTASI AMALAN KEAGAMAAN ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN KEBONDALEM, PEMALANG A. Gambaran Umum Kelurahan Kebundalem, Pemalang 1. Letak Dan Batas Wilayah Secara geografis Kebondalem berada
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari
BAB V PEMBAHASAN Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari temuan sebelumnya dengan teori temuan saat penelitian. Menggabungkan antara pola-pola yang ada dalam teori sebelumnya dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini dilatarbelakangi munculnya fenomena anak autis yang menempuh pendidikan di lembaga pendidikan umum selayaknya anak normal atau bahkan banyak dari
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH :
PERAN KEGIATAN MSG (MORNING SPIRITUAL GATHERING) UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA DI SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga merupakan pendidik dasar bagi anak-anak, sedangkan lembaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan pendidik dasar bagi anak-anak, sedangkan lembaga pendidik formal dan non formal sebagai perpanjangan tangan dari pendidikan rumah tangga. Karenanya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN A. Analisis Strategi Guru PAI dalam membentuk karakter siswa di SMP Wahid Hasyim Pekalongan.
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. membina warga binaan untuk memberikan bekal hidup, baik ketrampilan,
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sesuai dengan tujuannya, lembaga pemasyarakatan adalah lembaga yang membina warga binaan untuk memberikan bekal hidup, baik ketrampilan, pengetahuan maupun mental spiritual
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis profil keluarga Rifa iyah Desa Paesan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA. religiusitas homoseksual Muslim dan Kristen meliputi :
82 BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA Bab ini membahas religiusitas homoseksual dan perbedaan makna religiusitas homoseksual Muslim dan Kristen meliputi : A. Religiositas Homoseksual di Surabaya Religiusitas
Lebih terperinciKECERDASAN ANAK DALAM PENGENALAN POTENSI DIRI
KECERDASAN ANAK DALAM PENGENALAN POTENSI DIRI Siti Yumnah Sekolah Tinggi Agama Islam Pancawahana Bangil, Indonesia E-mail: sitiyumnah456@gmail.com ABSTRACT In the development of the potential benefits
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Allah menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada manusia, salah satunya yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN A. Analisis Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa-Siswi SD Negeri Salit Kajen
Lebih terperinciBAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU
BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU A. Dampak Handphone Terhadap Perilaku Remaja Dusun Sidosari Dalam Pelaksanaan Ibadah Sholat Lima Waktu
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA. Peran Pembimbing dalam Menanamkan Norma-norma Kehidupan bagi. Anak Asuh di Panti Asuhan As-Shahwah Kecamatan Tampan Kota
BAB III PENYAJIAN DATA Peran Pembimbing dalam Menanamkan Norma-norma Kehidupan bagi Anak Asuh di Panti Asuhan As-Shahwah Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Sesuai dengan judul skripsi yang diajukan, penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sikap disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan (Mustari, 2014 : 35). Sedangkan menurut ahli
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA
47 BAB III PENYAJIAN DATA Upaya Pembimbing Dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Pada Anak Asuh Dipanti Asuhan Ar-Rahim Kota Pekanbaru. Sesuai dengan judul skripsi yang diajukan dalam Bab ini, penulis akan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo
BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA DI MI WALISONGO PEKAJANGAN Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo Pekajangan Kecerdasan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG
BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG Pada bab ini akan dibahas analisis dari hasil penelitian bab sebelumnya
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pengaruh Program Kegiatan Masjid terhadap Motivasi Ibadah Shalat Ada pengaruh yang sangat signifikan antara program kegiatan masjid dengan motivasi ibadah shalat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini masalah pendidikan yang menyangkut akhlak, moral, etika, tata krama dan budi pekerti luhur mencuat di permukaan, karena banyak perilaku yang menyimpang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepribadian yang Bertanggung Jawab Profesional dan Berakhlak, Gema Insani Press, Jakarta, 2001, hlm. 71
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada anak pada dasarnya merupakan suatu proses komunikasi antara guru dengan anak didik usia dini, baik komunikasi secara langsung maupun tidak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENYESUAIAN DIRI REMAJA DALAM ASUHAN IBU TIRI DI DESA KECEPAK BATANG. Diri Remaja dalam Asuhan Ibu Tiri di Desa Kecepak Batang.
BAB IV ANALISIS PENYESUAIAN DIRI REMAJA DALAM ASUHAN IBU TIRI DI DESA KECEPAK BATANG Pada bab ini peneliti akan melakukan analisis dari survey baik dari pustaka maupun lapangan. Dalam hal ini peneliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertolongan-nya. Manusia akan merasa tenang dan tentram hatinya kalau dapat mendekatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama dalam jiwa manusia ada satu perasaan yang mengakui adanya Dzat Yang Maha Kuasa, tempat berlindung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhannya. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang paling mutlak dimiliki oleh semua orang. Pendidikan akan menjadi penentu agar bangsa kita dapat berkembang secara optimal. Dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK AL-KARIMAH DI LINGKUNGAN KELUARGA TIDAK MAMPU DESA BULAKPELEM KEC. SRAGI KAB.
BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK AL-KARIMAH DI LINGKUNGAN KELUARGA TIDAK MAMPU DESA BULAKPELEM KEC. SRAGI KAB. PEKALONGAN A. Analisis Profil Keluarga Tidak Mampu Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa. Oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENGABDIAN MASYARAKAT
LAPORAN AKHIR PENGABDIAN MASYARAKAT PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK KURANG MAMPU BERDASARKAN SPIRITUAL, EMOSIONAL DAN INTELEKTUAL DENGAN MEDIA PUZZLE DI TPA MANUNGGAL BANTUL oleh: ERNI SURYANDARI F, SE,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS STRATEGI GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI RA MUSLIMAT NU PAKISPUTIH
BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI RA MUSLIMAT NU PAKISPUTIH A. Analisis Strategi Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini di RA Muslimat NU Pakisputih Berdasarkan
Lebih terperinciMUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN M.Nidhamul Maulana 1 (2014100703111119), Mumtaza Ulin Naila 2 (201410070311120), Zubaidi Bachtiar 3 (201410070311121), Maliatul Khairiyah 4 (201410070311122), Devi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. anak pada keluarga akitivis islam di Kaliurang dapat ditarik kesimpulan. terhadap suatu kejadian yang menimpanya.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah di uraikan dari bab I sampai dengan bab IV tentang peranan orang tua dalam pengembangan kecerdasaan spiritual anak pada keluarga akitivis islam di
Lebih terperinciLampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH a. Apa saja bentuk pembiasaan khususnya pembiasaan berakhlak yang dilakukan pihak sekolah dalam membentuk karakter siswa? b. Bagaimana proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
67 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Seperti yang diungkapkan peneliti, bahwa yang menjadi objek penelitian ini adalah upaya Ustazd TPQ Miftahul Huda untuk meningkatkan motivasi belajar Al- Qur an
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom
BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom 1. Remaja melakukan penyimpangan karena kurangnya pengetahuan agama. Akhlak remaja adalah tingkah laku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan hal yang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi setiap manusia yang merupakan makhluk sosial. Dimana, manusia
Lebih terperinciBAB III PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KEC.KEDUNGWUNI KAB.
BAB III PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KEC.KEDUNGWUNI KAB. PEKALONGAN A. Gambaran Umum Dukuh Brajan Desa Salakbrojo Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. bimbingan dan pengarahan anak tidak akan faham dan tidak tahu cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan proses interaksi antara pendidik (orang tua, pengasuh, guru) dengan anak usia dini secara terencana untuk mencapai suatu tujuan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Program Bimbingan Keagamaan Islam dalam Coping Stress Narapidana
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Program Bimbingan Keagamaan Islam dalam Coping Stress Narapidana 4.1.1. Fashalatan Tingkat fashalatan ini mengajarkan kepada narapidana tata cara shalat yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TRADISI TADARUSAN DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI SISWA CINTA AL QUR AN DI SD AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS TRADISI TADARUSAN DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI SISWA CINTA AL QUR AN DI SD AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH PEKALONGAN Pada bab ini akan dipaparakan Analisis tradisi tadarusan dalam menumbuhkan motivasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju yang
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI
176 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI terhadap prestasi belajar siswa b) pengaruh kemampuan guru SKI dalam mengelola kelas terhadap prestasi belajar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Budi pekerti adalah perilaku nyata dalam kehidupan manusia. Pendidikan budi pekerti adalah penanaman nilai-nilai baik dan luhur kepada jiwa manusia, sehingga
Lebih terperinciMENANAMKAN NILAI MORAL DAN KEAGAMAAN PADA ANAK
Artikel MENANAMKAN NILAI MORAL DAN KEAGAMAAN PADA ANAK Oleh : Drs. Mardiya Banyaknya anak yang cenderung nakal, tidak sopan, suka berkata kasar, tidak disiplin, tidak mau bekerjasama dengan teman, malas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG
BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG A. Analisis tentang Upaya Guru PAI dalam Membina Moral Siswa SMP Negeri 1 Kandeman Batang Sekolah adalah lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas karena suatu jabatan profesional. Profesi guru tidak dapat dipegang oleh sembarang orang yang tidak
Lebih terperinciBAB II HUBUNGAN SOSIAL KELOMPOK USIA 5-6 TAHUN DAN SENTRA IMAN DAN TAQWA. A. Perkembangan hubungan sosial kelompok usia 5-6 tahun
BAB II HUBUNGAN SOSIAL KELOMPOK USIA 5-6 TAHUN DAN SENTRA IMAN DAN TAQWA A. Perkembangan hubungan sosial kelompok usia 5-6 tahun 1. Pengertian hubungan sosial kelompok usia 5-6 tahun Perilaku sosial merupakan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. kecerdasan spiritual pada nilai kejujuran di MTs Al-Ma arif pondok. pesantren Salafiyah As-Syafi iyah Panggung Tulungagung.
BAB V PEMBAHASAN A. Strategi guru pembimbing ekstrakurikuler robotik dalam menanamkan kecerdasan spiritual pada nilai kejujuran di MTs Al-Ma arif pondok pesantren Salafiyah As-Syafi iyah Panggung Tulungagung.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tadut merupakan salah satu nama kesenian etnik Besemah yang berupa sastra tutur/ sastra lisan yang isinya pengajaran agama Islam di daerah provinsi Sumatera Selatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar mampu menghadapi dinamika perubahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. tumbuh dengan jiwa islami sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Anak merupakan amanah Allah Swt yang harus dijaga dan dibina, hatinya yang suci adalah permata yang sangat mahal harganya. Jika dibiasakan
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 1. Pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek. ektra kurikuler perlu diadakan.
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Data Temuan 1. Pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek Untuk penerapan kegiatan ektra kurikuler gerakan pramuka dalam meningkatkan mutu pendidikan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat
BAB V PEMBAHASAN Menurut Ratna Megawangi, pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
Lebih terperinciBAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Prestasi Belajar a. Pengertian prestasi belajar Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor Penyebab Penurunan Minat Mengaji Al-Qur an Bagi Anak Pasca Sekolah Dasar Setiap manusia mulai sejak dini sampai akhir hayatnya harus belajar al-qur an dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6
BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6 A. Analisis Terhadap Konsep Pendidikan Keluarga Pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan utama dan pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam ada tiga ajaran pokok yaitu akidah, ibadah, dan muamalah. Ibadah merupakan kewajiban utama manusia terhadap Allah SWT. Salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak akan terbentuk secara efektif apabila ditanamkan sejak usia dini. Hal tersebut untuk membekali anak agar lebih matang menghadapi permasalahan kehidupan.
Lebih terperinciINSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak
INSTRUMEN PENELITIAN Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI No Indikator Uraian Observasi 1. Profil a. Sejarah MTs Nurul Huda b. Susunan
Lebih terperinci2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk
Lebih terperinci