Gaya dan Format Berkala Ilmiah Idaman

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gaya dan Format Berkala Ilmiah Idaman"

Transkripsi

1 Gaya dan Format Berkala Ilmiah Idaman Mien A. Rifai Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia n.a. Herbarium Bogoriense Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan Koleksi berkala asing yang dimiliki perpustakaan mapan pasti dikemas dan ditata berjejer yang menawarkan pemandangan yang meyakinkan akan bobot kandungan keilmiahan sebagai penyimpan khasanah kecendekiaan. Setiap jilid berkala-berkala yang sejenis pasti dibundel dalam ukuran dan ketebalan serta diberi bersampul sehingga semuanya serba seragam yang mengesankan kemewahan, kemapanan dan keterpelajaran. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika potret wisuda sarjana baru sering diberi berlatar belakang koleksi buku dan berkala seperti itu. Banyak hal yang terinferensikan dari citra kemapanan yang tersaksikan tersebut. Di tinjau dari kata mata penyuntingan akan segera terungkap bahwa berkala ilmiah tadi telah diproduksi secara mapan, teratur, tertib, dan sepenuhnya mengikuti tradisi dan pedoman penerbitan jurnal ilmiah yang boleh dikatakan berlaku secara universal. Kegunaan dan kenyamanan pemanfaatan berkala ilmiah sebagai sarana komunikasi dan gudang penyimpan khasanah pengetahuan, ilmu, dan teknologi yang terkuasai memang tidak hanya ditentukan oleh mutu bobot kandungan isinya tetapi juga oleh gaya dan format dalam memeroduksinya. Keputusan penentuan gaya dan format yang dipilih memang harus dilakukan secermatnya dengan penuh pertimbangan oleh penyunting, penerbit, dan pencetak dengan satu tujuan bersama: melayani kebutuhan pembaca, pustakawan, dan bibliografer. Untuk itu kejelasan, kelugasan, keringkasan, ketepatan, serta keutuhan ataupun kelengkapan informasi perlu diutamakan, yang semuanya dapat dicapai dengan menaati gaya dan fomat yang dipakai. Dari uraian ini terlihat betapa pentingnya peran penyunting untuk mencapai kemapanan yang didambakan dan diidealkan tersebut. Untuk kita di Indonesia masalah besar lalu muncul, karena dari suatu kajian yang diadakan DIKTI pada tahun terungkap bahwa penyunting (atau editor, atau redaktur) merupakan komoditas langka. Profesi, fungsi, tugas, hak, berikut tanggung wajib (accountability) dan tanggung jawab (responsibility) penyunting tidak dikenal, tidak dimengerti, sehingga juga tidak disayangi, dan diduga disalahgunakan. Sebagai akibatnya kiprahnya tidak selalu sesuai dengan perilaku sesama mitranya di dunia internasional. Oleh karena itu terbitan yang dihasilkan di Indonesia (baik berkala maupun buku, apalagi yang beradjektif ilmiah) pada umumnya boleh dikatakan belum disunting secara profesional sehingga hasilnya tidak mengundang orang untuk membaca dan menyenanginya. Masih perlu dikaji 1

2 apakah kekurangan-kekurangan ini juga ikut menyumbang pada rendahnya minat baca bangsa Indonesia, apalagi setelah disaingi produk audio-visual elektronik yang lebih memesonakan. Luasnya pemakaian buku-buku The Chicago Style Manual yang dikeluarkan University of Chicago Press dan Copy Editing: The Cambridge Handbook for Editors, Authors and Publishers terbitan Cambridge University Press yang sangat terkenal dan bersifat autoritatif, semakin hari semakin membakukan corak dan penampilan susunan, gaya, dan format berkala ilmiah. Begitu pula diterapkannya standar-standar yang dikeluarkan International Organization of Standardization (ISO standards) yang terkait telah ikut meningkatkan penyeragaman tadi. Makin meluasnya penerimaan buku Scientific Style and Format: The CBE Manual for Authors, Editors, and Publishers di kalangan ilmuwan dan pandit telah pula ikut melestarikan tradisi yang membudaya. Berikut ini secara terlepas-lepas akan dicoba disoroti sekumpulan masalah yang berkaitan dengan penyuntingan dalam upaya memantapkan kegiatan penerbitan Indonesia, khususnya yang berhubungan dengan gaya dan format bidang permajalahan. Sebelum itu agaknya perlu disepakati dulu bahwa yang dimaksud dengan gaya (style) adalah konvensi tata keseragaman dalam tulis-menulis, yang antara lain meliputi penggunaan tanda baca, pengapitalan nama atau istilah tertentu, pemiringan huruf, pengejaan kata majemuk, saat tepat penggunaan angka atau singkatan, serta juga mencakup kebiasaan penulis/penyunting menyajikan naskah, merancang tabel dan indeks, dan menulis bibliografi serta catatan kaki sesuai dengan bidang kespesialisannya. Adapun format (format) adalah pola yang dimapankan oleh bentuk, ukuran, lebar pinggir, dan penempatan bagian tercetak, serta juga pemilihan tipe huruf, yang kesemuanya tertuang secara harmonis, selaras, dan berimbangan sehingga dihasilkan halaman yang sedap dipandang. Penjatidiri Berkala Identitas berkala dilakukan melalui judul dan nomor registrasi. Judul berkala hendaklah cukup panjang untuk mencerminkan cakupan dan isi berkala, tetapi pendek sehingga tidak menjengkelkan orang yang merekamnya saat menyusun bibliografi. Judul yang terdiri atas satu kata dapat saja dipakai karena bisa diperkuat dengan subjudul yang mencerminkan ranah berkala. Akan tetapi singkatan atau akronim supaya dihindari karena sering tidak berarti bagi orang di luar bidangnya. Idealnya panjang judul tadi janganlah lebih dari 80 ketukan sesuai dengan kemampuan komputer untuk menampilkannya dalam satu baris. Keunikan judul harus dijaga sehingga janganlah sampai menyerupai judul yang sudah dipakai berkala atau dimiliki penerbit lain. Kesamaan judul sangat merugikan pemajuan ilmu karena pasti membingungkan pembaca, pustakawan maupun bibliografer, dan dalam jangka panjang dapat menyentuh masalah hak cipta sehingga bisa jadi perkara. Informasi keterisian suatu nama dapat diminta pada PDII yang di Indonesia berkewajiban mendata dan menerbitkan ISSN. Bentuk, ukuran format, dan penempatan yang sama harus dipakai setiap kali nama judul dipergunakan pada kesempatan pemakaian berulang (berturut-turut di sampul, punggung, halaman judul, panji-panji, kepala surat, ruang kerja penyunting, papan nama kantor berkala, dan lain-lain). Lokasi dan tipografi judul harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak meragukan atau dikacaukan dengan teks yang ada di dekatnya. Bentuk akronim atau nama penerbit harus dijauhkan agar tidak dikira merupakan bagian daripada nama judul. 2

3 Selain judul, jatidiri berkala dapat pula diketahui dari registrasi yang dianutnya. ISSN adalah sistem registrasi internasional berupa nomor kode 8-digit yang secara unik bisa dipakai untuk mengetahui identitas judul berkala. Judul jurnal juga bisa diidentifikasi melalui suatu pengenal unik yang terdiri atas 6 huruf yang dikeluarkan oleh International CODEN Service, c/o Chemical Abstracts Service, PO Box 3012, Colombia OH 43210, USA. Berkala Mycotaxon, sebuah jurnal internasional tentang taksonomi dan tata nama jamur yang terbit di Ithaca New York, misalnya, di samping memiliki nomor ISSN juga masih mencantumkan MYXNAE sebagai kode CODENnya. Macam Rubrik sebagai Unsur Penjatidiri Berkala Artikel penelitian Bagian terbesar isi berkala ilmiah umumnya diduduki oleh artikel penelitian. Karena besarnya variasi yang terbuka oleh banyaknya macam disiplin ilmu, semula banyak sekali format yang diperlukan untuk menampung keanekaragaman yang dijumpai. Akan tetapi kesamaan pendekatan permasalahan tujuan bersamanya telah menumbuhkan konvergensi dalam pelaporan hasil kegiatannya. Sebagaimana diketahui kegiatan ilmiah dalam hampir semua ilmu biasanya dimulai dari pernyataan masalah yang dihadapi serta kemungkinan pemecahan yang bisa dilakukan yang melahirkan akan asumsi positif dan negatif. Disusunlah pendekatan untuk mengumpulkan data pengukuh atau penggoyah hipotesis yang barangkali diajukan, yang memungkinkan dilakukannya pencermatan penelaahan atau pengamatan terhadapnya untuk kemudian dibahas berdasarkan peta kemajuan terakhir yang sudah dicapai para peneliti lain, sehingga kegiatan analisis dan sintesis tadi menghasilkan simpulan dan perampatan. Kelogisan pendekatan yang bersifat universal ini menyebabkan terjadinya pembagian dan pengurutan penyajian laporan penelitian yang semakin hari semakin membaku. Terciptalah tradisi yang memulai penulisan dari 1) pendahuluan (introduction) tempat pembaca diantar langsung pada inti persoalan yang ditangani, sehingga masalah diungkapkan dan state-of-the-art kemajuannya yang terdapat dalam kepustakaan diulas serta hipotesis (kalau ada dan diperlukan) dikemukakan, diikuti dengan 2) pendekatan untuk mengemukakan teori dan kerangka pikir atau prosedur pemecahan yang diusulkan dengan dilengkapi informasi tentang lokasi, waktu, bahan, dan metode (materials and methodes) yang dipakai, dilanjutkan dengan pemaparan 3) hasil (result) yang menggelarkan data dan informasi yang telah ditelaah dan dianalisis, yang kemudian diteruskan dengan 4) pembahasan (discussion) untuk melakukan perbandingan dan sintesis yang meliputi hasil penelitian dan pemikiran mutakhir yang terdapat dalam kepustakaan, serta ditutup dengan perampatan dan penyimpulan, lalu umumnya diakhiri dengan 5) pengacuan pada sumber bacaan (references). Lahirlah pola IMRDR yang sudah sangat umum dipakai terutama dalam bidang ilmuilmu eksakta sehingga menjadi sangat terkenal. Kemudian kespesialisan berkala berdasarkan sesuatu disiplin ilmu yang ingin dilayaninya telah menumbuhkan keseragaman gaya dan format yang pada gilirannya lalu melahirkan gaya selingkung yang khas untuk berkalanya. Untuk mengefisienkan kegiatan ilmuwan dalam mengembangkan, memajukan, menguasai, dan menerapkan ilmu, secara universal gaya penulisan artikel penelitian sebagai pelaporan akhir kegiatan ilmiah memang sudah dimapankan mengikuti suatu tradisi yang panjang. Ketepatan, kelugasan, keringkasan, kejelasan, dan ketaatasasan 3

4 merupakan ciri khas yang sangat dihormati orang untuk memudahkan komunikasi antarilmuwan. Oleh karena itu segala sesuatu yang dapat dibakukan pasti sudah dilakukan orang, yang semakin hari semakin ketat pelaksanaannya. Sekalipun demikian perubahan selalu terjadi sehingga pelbagai kecondongan harus terus dicermati dan diikuti jika diinginkan bahwa hasil jerih payah kegiatan seseorang sebagai ilmuwan dapat merupakan sumbangan nyata untuk kemajuan ilmu. Perlu disadari bahwa dalam dunia banjir informasi ilmiah seperti sekarang, hanya judul tulisan seseorang sajalah yang mungkin akan pernah dibaca orang. Oleh karena itu waktu khusus harus disediakan secukupnya buat memikirkan penyusunan bunyi judul yang secara efektif menggambarkan keseluruhan isi naskah. Sehubungan dengan itu judul suatu tulisan dalam jurnal ilmiah diharapkan pendek (8 patah kata dalam bahasa Jerman, 10 dalam bahasa Inggris, dan 12 untuk bahasa Indonesia, atau maksimum 80 ketukan pada keyboard), sehingga sekali dibaca langsung dapat dimengerti isi dan maksudnya. Beberapa jurnal mengharuskan penulis memasok judul pelari (terdiri atas 3 5 kata, atau sekitar 50 ketukan pada keyboard bila bersama nama penulisnya) untuk dicantumkan di halaman kanan atas jurnal berselingan dengan nama jurnal di halaman kirinya. Nama penulis (-penulis) yang harus selalu sama bentuk dan pengejaannya dan nama lembaga tempat kegiatan yang dilaporkan dilakukan (lengkap dengan alamat posnya) harus dicantumkan secara jelas untuk memfasilitasi pengakuan hak atas kepengarangan dan hak kepemilikan serta memudahkan komunikasi. Tulisan dalam beberapa jurnal di Indonesia terkadang belum dapat dikatakan sudah merupakan bylined article, sebab baris kepemilikan yang dicantumkan sering lebih berfungsi sebagai ajang pameran pangkat dan jabatan serta gelar, alih-alih untuk memudahkan korespondensi, atau memberikan akreditasi dan persantunan pada lembaga tempat suatu penelitian dilaksanakan. Dari sini dapatlah dimengerti jika sekarang ada jurnal yang meminta dicantumkan pula alamat e- mail penulis artikel. Dalam kaitannya dengan baris kepemilikan ini perlu dicamkan bahwa hanya mereka yang memiliki saham nyata dan terukurkan yang berhak tercantum namanya sebagai penulis sesuatu naskah. Salah satu masalah yang sering dihadapi kalangan penulis karya ilmiah di Indonesia adalah pembagian hak kepengarangan, karena sering disalahgunakan oleh beberapa pihak. Landasan sumbangan kecendekiaan sebagai titik tolak penentuan peran seseorang dalam memerjuangkan hak kepengarangan pada suatu kegiatan ilmiah, merupakan salah satu pendekatan yang perlu dipahami dan dihormati oleh semua pihak. Seperti pernah diungkapkan dalam jurnal ilmiah Nature 352: Juli 1991, memang sulit menentukan pengarang senior vs. junior, anggota staf vs. tamu peneliti, dana vs. waktu, dan sakit pinggang vs. sakit kepala vs. sakit hati. Oleh karena itu dicoba diformulasikan suatu sistem skor untuk menentukan posisi seseorang dalam urutan hak kepengarangan suatu karya ilmiah. Bila dihadapi masalah dalam kaitan pembagian atau penentuan hak kepengarangan ini, maka sistem skor seperti dirinci dalam lampiran mungkin akan dapat menolong mencari jalan keluar. Bergantung macam dan corak disiplin keilmuannya, garis besar kerangka pembaban tulisan dalam jurnal ilmiah secara universal sudah tersepakati sehingga membaku pula. Abstrak yang terdiri atas sekitar 200 kata dan umumnya disajikan dalam satu paragraf 4

5 (jarang digantikan dengan summary atau ringkasan yang dapat memuat 500 kata dalam beberapa paragraf) dan kata kunci (dalam bahasa Inggris) yang disiapkan dengan rapi sekarang merupakan kemutlakan. Ini disebabkan karena abstrak dan terutama kata kunci dapat membantu memerluas keteraksesan sesuatu tulisan ke tengah khalayak pembacanya yang menjadi sasaran di seantero jagad melalui pemindaian oleh komputer di internet. Pendahuluan untuk mengantarkan permasalahan secara langsung pada pembaca pasti selalu ada, sekalipun judul pendahuluan mungkin ditiadakan atau diganti dengan istilah lain. Persoalan pokok agar dikemukakan sebagai alasan dilakukannya penelitian atau penulisan artikel, umumnya dengan mengacu pada perkembangan pemikiran mutakhir (seperti diperlihatkan oleh khasanah kepustakaan dalam 5 10 tahun terakhir) sebagai pembanding untuk menunjukkan peta terra incognita yang mau dijelajah. Pengacuan harus bersifat kritis dan total namun tidak perlu ekstensif agar tidak terjadi pengulangan dalam pembahasan. Tinjauan pada pustaka harus menyeluruh tetapi tidak perlu lengkap dan tuntas, apalagi karena sekarang tidak ada satu pun jurnal ilmiah yang bertoleransi terhadap bab yang bertajuk tinjauan pustaka. Bila diperlukan hipotesis dapat disajikan, walaupun sekarang orang lebih sering mengutarakannya secara tersirat terutama pada tulisan yang pendahuluannya pendek. Jika relevan pertelakan secara objektif pendekatan, landasan teori, kerangka pikir, bahan, lokasi, cara atau teknik (terutama dalam memeroleh sumber dan menganalisis data), serta instrumen (peranti keras dan lunak) utama yang dipakai. Ukuran keluasan cakupan bahan dan metode yang disajikan adalah kecukupan untuk memungkinkan orang lain mengulang kegiatan penelitian, percobaan, atau penelaahan guna mendapatkan hasil atau simpulan serupa. Dalam ilmu-ilmu kemanusiaan dan kemasyarakatan, uraian panjang tentang latar belakang lokasi dan objek penelitian terkadang sangat diperlukan. Penyajian hasil merupakan inti tulisan ilmiah, sebab memuat data dan informasi terkumpulkan, analisis (yang harus mendalam) sesuai dengan pendekatan, dan penafsiran serta sintesisnya, yang semuanya kemudian dipakai sebagai dasar penyimpulan, pengikhtisaran, perampatan, atau pencetusan teori baru. Oleh karena itu penyajiannya harus bersistem berdasarkan oleh data yang diolah, dan lengkap didukung dengan grafik, tabel, dan ilustrasi lain sesuai dengan kebutuhan. Pembahasan yang leluasa namun terkendali dilakukan terhadap hasil yang terkumpulkan, umumnya dengan mengaitkannya pada simpulan, pendapat, teori-teori dan segala hasil orang lain yang sudah ada dalam terbitan mutakhir, untuk kemudian disimpulkan menjadi perampatan atau teori umum yang baru dan luas. Oleh karena itu dapatlah dimengerti jika pustaka yang terkait dibicarakan (dan diacu dengan sistem yang membaku) serta diperbandingkan untuk menunjukkan makna kecendekiaan simpulan penelitian yang dicapai. Dengan demikian besar delta atau signifikansi kontribusi baru yang disumbangkan artikelnya untuk memajukan ilmu dan teknologi jelas terlihat. Perlu disadari bahwa banyak artikel penelitian yang ditulis peneliti Indonesia tidak disertai pembahasan sebab terlalu keasyikan membicarakan hasil penelitiannya sendiri dan lupa membandingkannya dengan khasanah pengetahuan yang ada. Pengacuan pada artikel penelitian peneliti lain harus dilakukan secara langsung dan tidak boleh lewat pinjaman (yang di Indonesia umum dilakukan dengan menulis Menurut si Badu dalam si Dadap ) 5

6 untuk menghindari kesalahan yang dapat fatal. Karena buku teks merupakan tulisan yang dimaksudkan untuk mendidik mahasiswa, maka buku teks tidak layak diacu dalam pembahasan ataupun dalam naskah artikel penelitian. Dalam karya ilmu-ilmu eksakta sering dirasakan keuntungannya untuk menyatukan hasil dan pembahasan dalam satu bab sehingga kelogisan alur penyajian tidak terputus. Secara umum dapat dikatakan bahwa kebanyakan jurnal ilmiah internasional tidak mengharuskan penyumbang karangan membuat bab simpulan (apalagi saran) secara tersendiri. Saran merupakan khas Indonesia mungkin terkena pengaruh asas manfaat bersifat antroposentris yang digalakkan oleh sumber dana projek pembangunan yang dipakai untuk membiayai penelitiannya. Walaupun disajikan dengan pola yang berbedabeda dan terkadang bahkan ditonjolkan dalam bab tersendiri persantunan (acknowledgement) umumnya selalu ada, terutama kepada pihak penyandang dana. Rekaman terhadap perujukan atau pengacuan pada pustaka mutlak harus disajikan secara bertaat asas dan membaku. Sumber acuan primer dan kemutakhiran kepustakaan masih merupakan suatu desiderata di Indonesia sehingga harus diwaspadai para penulis, dan terutama oleh para penyunting agar sumbangsih ilmiah jurnalnya memunyai makna yang lebih berbobot. Gaya penyajian bibliografi, daftar rujukan atau pustaka acuan pun akhirakhir ini mulai berbeda, lebih dikembangkan ke arah kesederhanaan untuk menghemat waktu. Artikel ulasan (review article) Pendekatan pengulasan dan penelaahan banyak dilakukan orang dalam penelitian humaniora dan kemasyarakatan. Bahan baku utamanya sering berupa bacaan kepustakaan yang luas, sehingga banyak orang menafsirkan bahwa mutu kecendekiaan artikel ulasan tidaklah sama dengan artikel penelitian. Anggapan penuh prasangka tersebut terjadi karena memang banyak artikel ulasan yang ditulis ilmuwan dan pandit Indonesia yang tidak jelas makna dan arti sumbangan ilmiahnya bagi kemajuan ilmu, sebab sering tidak ada pendapat, pemikiran, pandangan, dan gagasan yang baru untuk ilmu yang disumbangkannya. Sebenarnya artikel ulasan yang direncanakan dan disusun secara cermat dapat memunyai susunan argumentasi kritis seperti sebuah artikel hasil penelitian. Pendahuluan yang mengantarkan pembaca pada masalah yang dihadapi berikut tinjauan dan telaahan pada pustaka yang ada, memang tidak berbeda banyak dengan pendahuluan artikel penelitian. Uraian tentang pendekatan yang diambil dalam mengupas permasalahan dan standar yang diterapkan dalam memilih bahan pustaka akan memungkinkan artikel ulasan memiliki derajat keintelektualan yang sama dengan pembakuan material dan metode yang dipakai dalam laporan penelitian. Dalam kegiatan ilmiah yang dilakukan buat mendasari artikel ilmiah dan artikel ulasan pasti telah terhimpun hasil yang sama-sama dapat diandalkan kesahihannya. Dengan demikian pembahasan yang dilakukan dalam membincangkan dan membandingkannya terhadap paparan masalah yang sudah terkumpul dalam pustaka yang diacu dalam tulisan artikel ulasan akan dapat menyamai hasil dan pembahasan yang dilakukan dalam pelaporan hasil penelitian. Sekali lagi perlu ditekankan bahwa nilai dan mutu ilmiah sebuah artikel ulasan sangat bergantung kepada besarnya pengungkapan pendapat, gagasan, dan hasil pemikiran yang betulbetul baru sehingga secara nyata menyumbangkan sesuatu untuk memajukan frontir ilmu. 6

7 Surat kepada penyunting (letters to the editor) Sebagian terbesar tulisan yang dimuat berkala ilmiah terkenal Nature merupakan hasil penelitian sangat orisinil yang dikemas secara pendek dalam bentuk surat. Bobot keintelektualan surat-surat tadi tidak pernah diragukan orang. Nilai karya ilmiah memang tidak ditentukan oleh panjang artikel yang melaporkannya tetapi betul-betul diukur dari makna kontribusi orisinalnya dalam memajukan dunia ilmu. Dalam bidang yang memerlukan kecepatan penyampaian informasi artikel pendek merupakan pilihan yang tepat sambil menunggu penyelesaian keseluruhan laporan lengkap penelitiannya. Di Indonesia berkala Berita Biologi dan Floribunda berturut-turut secara teratur memuat Surat Kepada Berita Biologi dan Epistolae Botanicae yang dimodelkan pada Letters to the Editors berkala Nature tersebut. Isinya memang memuat temuan-temuan orisinial, beberapa di antaranya diangkat dari tesis mahasiswa sehingga sangat bermakna untuk memajukan ilmu. Editorial (Editorial) Pada umumnya berkala ilmiah Indonesia tidak memuat tajuk rencana atau editorial, sekalipun banyak sekali berkala yang mengira melakukannya. Akan tetapi isi tulisan yang mereka sebut editorial itu lebih sering hanya berisi permintaan maaf karena dalam terbitan yang terlambat dikeluarkannya, atau pemberitahuan termuatnya karangan ini dan itu tulisan si badu dan si polan dalam suatu terbitan. Padahal yang dimaksud dengan editorial adalah kupasan ilmiah berbobot tentang sesuatu masalah (yang mungkin berkaitan atau tidak berkaitan sama sekali dengan artikel-artikel yang dimuat dalam terbitan termaksud) yang dipenuhi gagasan pemikiran serba orisinal dan dilakukan dengan gaya kunci nada yang berakibatan dan berdampak luas. Editorial yang baik umumnya tertampung dalam satu halaman tetapi tidak pernah lebih dari dua halaman. Timbangan buku Pemuatan timbangan buku merupakan ciri berkala ilmiah sebagai bukti penunaian baktinya dalam merekam jejak langkah kemajuan pengetahuan, ilmu dan teknologi dalam bidang yang digelutinya. Ulasan buku yang baik umumnya berisi padangan si penelaah mengenai kebaruan pendekatan atau pemikiran dan temuan-temuan yang dipaparkan di dalamnya dan makna sumbangannya bagi kemajuan ilmu, atau dengan perkataan lain relung yang ditempati buku tadi dalam upaya pemacuan penguasaan bidang ilmu yang dijadikan pumpunan kandungannya. Kekurangan dan kesalahan lain buku yang dijumpai penelaah perlu pula diutarakan untuk membantu upaya penyempurnaannya pada edisi-edisi berikutnya, dan dengan demikian berfungsi sebagai penuntun pembaca dalam memutuskan membeli buku itu atau tidak. Obituari Riwayat hidup seorang tokoh yang baru meninggal dunia merupakan rubrik yang sangat bermanfat untuk mengungkapkan sepak terjang kecendekiaannya yang dapat dijadikan suri teladan oleh generasi ilmuwan mendatang. Sebagai salah satu bentuk penghormatan terakhir bagi yang bersangkutan, jasa-jasa besarnya terhadap kemajuan ilmu dan kemanusian dapat diuraikan yang umumnya dibuktikan dengan senarai panjang karya ilmiah yang sudah dihasilkannya selama hayatnya. Pemuatan obituari sering dilengkapi dengan foto terakhir tokoh yang bersangkutan. 7

8 Catatan tentang Gaya Penyajian Rubrik Perlu disadari bahwa gaya penulisan dapat memengaruhi substansi suatu karya ilmiah dan dengan demikian mutu berkala yang memuatnya, yang dapat disebabkan karena banyaknya hambatan budaya dalam pola penelitian yang dilakukan di Indonesia, antara lain: kekurangberanian untuk menganalisis secara mendalam hasil yang diperoleh ketiadaan sintesis melebar dengan membandingkan hasil dengan 'mencakup' hasil penelitian lain, meminjam dari budaya lain, mengambil dari waktu lain, memanfaatkan disiplin lain, ataupun mengacu pada pengalaman ilmuwan lain yang sudah ada dalam khasanah pustaka mutakhir ketakutan mengambil perampatan meluas untuk menyusun grand theory kesempitan sudut pandang pembatasan cakupan oleh judul yang mengungkung keterbatasan aspirasi yang terkadang sangat melokal dan tidak menasional apalagi mengglobal. Untuk itu perlu dipikirkan untuk meningkatkan mutu berkala, antara lain dengan melebarkan aspirasinya. Secara umum suatu berkala ilmiah dikatakan beraspirasi internasional jika memenuhi ketentuan berikut: Ditulis dalam salah satu bahasa PBB sehingga memiliki cakupan pembaca yang luas. Berkala yang mengkhususkan diri pada telaahan mendalam tentang seluk-beluk suatu bahasa lokal spesifik bukan bahasa PBB yang secara luas diminati pakar ilmu internasional dengan sendirinya dapat menggunakan bahasa termaksud. Memuat artikel yang berisi sumbangan nyata bagi kemajuan suatu disiplin ilmu yang banyak diminati ilmuwan sedunia. Penerbitannya dikelola secara terbuka sehingga melibatkan dewan penyunting dari berbagai penjuru dunia, atau paling tidak setiap artikelnya diolah oleh pakar-pakar internasional melalui sistem penelaahan oleh mitra bestari dunia secara anonim. Penyumbang artikelnya berasal dari pelbagai negara yang lembaga-lembaganya memiliki pakar yang berspesialisasi dalam bidang kekhususan berkala. Sejalan dengan itu persebaran berkalanya juga mendunia karena dilanggan oleh pebagai lembaga dan pakar dari berbagai negara yang berminat pada disiplin ilmu termaksud. Dalam kaitannya dengan gaya penulisan ini perlu diketahui bahwa aspirasi masa depan penyuntingan jurnal ilmiah yang dianjurkan secara global akhir-akhir ini ditujukan pada: konvergensi gaya untuk memudahkan lalu lintas naskah antar disiplin ilmu, antar bidang, antar jurnal penyeragaman dan penyederhanaan cara pengacuan kepustakaan sedang diamati preferensi dan frekuensi pemakaian catatan kaki vs. catatan akhir (umum dipakai dalam bidang sosial dan humaniora, sistem acu-urut vs. nama-tahun (atau pola Vancouver vs. pola Harvard). penyederhanaan aturan gaya diperbolehkannya pemakaian angka untuk semua pengacuan pada jumlah atau nomor dari 1 ad libitum jadi tidak hanya terbatas pada 1 9 saja, pemiringan semua nama ilmiah dan tidak terbatas hanya pada nama marga (genus) dan jenis (species) tetapi disertai penanggalan nama pengarangnya 8

9 penggunaan tanda-tanda baca baru seperti < > yang sekarang diberi makna khusus, serta singkatan-singkatan baru seperti da dan mo yang dalam bahasa Inggris mulai dibakukan sebagai lambang satuan untuk menyatakan hari dan bulan pengurangan kerja pada papan kunci (keyboard) dan lebih menghemat energi dibandingkan & sebab tidak perlu menekan shift, begitu pula '(Rifai 2004)' dan bukannya '(Rifai, 2004)' dalam teks, ataupun Rifai MA dan bukan Rifai, M.A. dalam daftar pustaka mulai sering dipakai orang karena dianggap mubazirnya tanda baca.yang ada sejalan dengan itu penggunaan huruf Itali untuk nama jurnal dalam daftar pustaka sudah mulai dihindari, begitu pula penyingkatan nama jurnal mulai tidak dilakukan karena dianggap menghabiskan waktu untuk melakukan pengecekan oleh penulis dan penyunting karena tiadanya pembakuan yang mapan masih disediakan opsi untuk memertahankan gaya selingkung jika diinginkan sampai sekarang belum disarankan macam, tipe dan ukuran huruf serta spasi yang seyogianya dipakai. Akan tetapi perlu diketahui bahwa huruf berserief seperti Times dianggap lebih tinggi keterbacaannya dibandingkan yang tidak berserief seperti Arial, dan bahwa pemakaian hanya huruf besar dalam judul (apalagi keseluruhan teks) mulai dihindari karena melelahkan mata penelaahan secara anonim oleh mitra bestari yang bukan anggota sidang penyunting semakin membudaya sesuai dengan rekomendasi UNESCO semakin banyak jurnal ilmiah yang sekarang mengubah ukuran formatnya menjadi A4 (297 x 210 mm²) yang teksnya umumnya ditata dalam 2 kolom. Ini dilakukan demi penghematan kayu hutan, sebab penggunaan ukuran A4 menyebabkan tidak ada kertas yang terbuang, sebab pembuatan kertas sekarang dianjurkan untuk menggunakan ukuran A0 (1189 x 841 mm² yang berarti 1 m²). Perlu diketahui bahwa ukuran ketebalan kertas 70 gram didasarkan pada berat selembar kertas yang lebarnya 1 m² tadi. Terbitan sebagai Satuan Berkala Demi kemudahan dan keefisienan penerbitannya, berkala biasanya dibagi menjadi satuan yang dikenal dengan istilah terbitan (issue), yang merupakan bagian untuk kemudian digabung menjadi satuan lebih besar lagi yang disebut jilid (volume). Tradisi mapan ini memungkinkan terciptanya kemudahan dalam menangani keberkalaan penerbitan, pengiriman dan penyebaran, pemameran dan penyimpanannya, dan juga memenuhi konvensi identifikasi bibliografinya. Ukuran dan frekuensi terbitan Terbitan merupakan satuan berkala yang memuat sekumpulan artikel yang dikeluarkan bersama-sama dengan pertimbangan waktu dan dimensi lain (seperti jumlah halaman) yang paling menguntungkan bagi penyunting dan penerbit, tidak merugikan penulis yang mengejar prioritas tanggal, dan mengenakkan bagi pembaca. Pertimbangan keberkalaannya (mingguan, bulanan, dua bulanan, tiga bulanan, enam bulanan) ditentukan oleh ketersediaan naskah yang akan diterbitkan, ketebalan teks dalam kaitannya dengan biaya pencetakan dan pengiriman pos, serta kecepatan sampainya informasi ke tangan pembaca. Untuk terbitan mingguan diinginkan agar berkala dapat terbit pada hari yang sama setiap minggunya, sedangkan untuk bulanan tanggal pengiriman hendaklah juga sama. Pada majalah dua -, tiga -, atau enam bulanan, bulan 9

10 terbitnya haruslah sama dari tahun ke tahun. Keperluan penulis, penyunting, penerbit, pembaca dan pustakawan sangat dibantu oleh kepastian tanggal atau saat dikeluarkannya terbitan. Setiap kali diterbitkan berkala harus memiliki ukuran pangkas (trim size) yang meliputi panjang dan lebar yang sama dan seragam. Sesuai dengan saran UNESCO semakin banyak berkala ilmiah yang sekarang berukuran A4. Begitu pula setiap terbitan haruslah memiliki jumlah halaman yang sama. Setiap terbitan hendaklah diidentifikasi secara berurut dengan menggunakan angka Arab mulai dengan nomor 1 dan berakhir dengan nomor n untuk setiap jilidnya. Besarnya n ditentukan berdasarkan pilihan ketebalan halaman jilid yang direncanakan lalu dibagi dengan ketebalan halaman setiap terbitan. Sampul terbitan Sampul depan setiap terbitan hendaklah berisi informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi berkala. Selain judul lengkap berkala, informasi yang harus dimasukkan antara lain adalah nomor jilid dan nomor terbitan, waktu penerbitan sesuai dengan keberkalaan yang dianutnya, ISSN dan CODEN, nama lembaga penyandang dan penanggung jawab atau pemilik penerbitan, dan daftar isi, serta barcode berikut lajur bibliografinya. Punggung sampul terbitan harus berisi judul berkala atau singkatan resminya dan nomor jilid serta nomor terbitannya. Diadatkan dalam penerbitan berkala ilmiah untuk menampilkan daftar isinya pada sampul depan. Kalau tidak dimungkinkan daftar isi dipilihkan tempat di sampul belakang atau dapat bagian dalam sampul depan. Penyajian daftar isi itu harus lengkap dan utuh, artinya nama (para) penulis dan kata-kata judul artikelnya wajib sesuai dengan apa yang tercantum di dalam berkala. Penunjuk halaman cukup dilakukan pada halaman pertama tempat butir bersangkutan muncul dan tidak perlu untuk menunjukkan kisaran akhirnya. Semua informasi ini hendaklah muncul dalam setiap sampul terbitan dengan lokasi, tipe muka huruf, dan fon yang sama. Judul harus menempati posisi dan lokasi paling menonjol, umumnya di bagian paruh atas sampul. Tata letak yang merugikan kemenonjolan posisi judul harus dijauhi. Sampul tidak boleh diberi bernomor halaman. Panji-panji (masthead) Setiap terbitan perlu adanya bagian yang dimuat untuk menjelaskan segala sesuatu tentang berkala, mulai dari saat ketersediaannya, pemiliknya, dan sampai ke informasi lain yang umumnya diperlukan oleh pembaca, penulis, pelanggan, pustakawan, toko buku, pengindeks, bibliografer, arsiparis, dan pemasang iklan. Disarankan agar lokasi penempatan panji-panji ini tetap dari satu terbitan ke terbitan berikutnya. Tempat paling sering dipakai orang untuk menampilkan panji-panji adalah bagian dalam sampul depan. Adapun informasi yang umumnya diperlukan untuk ditampilkan dalam panji-panji ini meliputi judul berkala yang lengkap dengan subjudulnya dan akronimnya kalau ada. Nomor ISSN dan kode CODEN supaya diberikan dekat dengan judul berkala. Keterangan frekuensi penerbitan (bulanan, tiga bulanan, enam bulanan), yang berarti penjelasan tentang jumlah jilid dan terbitan berkala setiap tahunnya supaya diberikan selengkapnya. Nama penerbit lengkap dengan alamat pos, telefon dan fax serta perlu dicantumkan. Informasi tentang hak cipta berikut kebebasan pemakaian yang diperkenankan supaya dinyatakan dengan jelas. Tarif langganan, harga per terbitan, informasi pemesanan dan tata cara berlangganan berikut metode pembayaran, serta alamat (termasuk telefon, fax dan ) yang harus dihubungi, ketersediaan dan harga nomor-nomor sebelumnya, perlu diberikan selengkapnya. Kalau berbeda dengan 10

11 penerbit, maka alamat penyandang dan pendukung (misalnya organisasi profesi ilmiah yang bekerja sama) perlu dicantumkan. Penyunting, staf, atau komisi publikasi yang mewakili organisasi profesi ilmiah, harus dicantumkan lengkap dengan alamat pos, fax dan mereka. Kebijakan penelaahan oleh mitra bestari, dan informasi lain yang diperlukan penulis supaya secara gamblang dinyatakan. Informasi lain (seperti keterangan tentang mutu kertas, rakaman penerbit) yang dipersyaratkan undang-undang dapat dipenuhi dengan mencantumkannya di sini. Begitu pula petunjuk pada pengarang yang tidak ektensif dapat pula diberikan di sini tetapi ada berkala ilmiah yang petunjuk pada penulisnya mencapai 64 halaman! Petunjuk kepada penulis Berkala membantu dirinya dan juga calon penulis yang akan menyusun dan memasukkan naskah untuk dipertimbangkan pemuatannya jika menyediakan petunjuk kepada penulis yang agak lengkap. Kepanjangan petunjuk tadi sangat berbeda dari satu berkala ke berkala berikutnya. Pengalaman menunjukkan bahwa ada berkala di Indonesia yang membiarkan penulis melanggar petunjuk yang sudah berpanjang lebar diuraikan dan tentunya bersusah payah disusun penyunting, yang menunjukkan kurang berfungsinya penyunting dalam mengelola berkala bersangkutan. Petunjuk kepada penulis itu sedikitdikitnya memuat informasi tentang macam dan isi artikel yang bisa dimasukkan (hasil penelitian, laporan kemajuan, ulasan pustaka), kedalaman kespesialisan keilmuan yang dicakup, kespesifikan format yang dapat dipertimbangkan, dan jumlah halaman yang diperkenankan. Tata cara pengiriman naskah, meliputi surat pengantar (yang harus mencantumkan nama dan alamat penulis yang bisan dan perlu dihubungi untuk korespondensi perbaikan), bentuk dan jumlah kopi naskah yang harus dikirim, apa hardcopy masih diperlukan, dan kalau ya cara pengetikannya, serta program pengolah kata komputer yang bisa diterima, biaya per halaman yang harus ditanggung kalau ada. Selanjutnya gaya dan format penyajian naskah perlu diperinci, mulai dari batasan panjang judul, susunan dan panjang abstrak, teks dan pembaban berikut judul-judulnya, lalu perincian gaya ilmiah seperti tata nama dan satuan ukuran, serta persyaratan ilustrasi dan tabel berikut format alternatif yang diperkenankan, dan bilamana perlu buku pegangan gaya dan kamus yang direkomendasikan untuk diacu. Kebijakan dan proses penelaahan oleh mitra bestari serta pola penyuntingan yang diikuti berkala, berikut hambatan kendala waktu perlu diberitahuakn pula. Selanjutnya berguna sekali untuk menjelaskan penanganan contoh cetak, pemesanan cetak lepas, serta jadwal penerbitan. Keterangan etika hak kepengarangan, pengurutan nama pengarang, dan identifikasi pertentangan kepentingan mungkin diperlukan, serta persyaratan pemindahan hak cipta. Penulis akan terbantu jika diberi pula informasi tentang distribusi berkala, ketersediaan CD-ROM dan on-line service, serta majalah penyari yang ikut menyebarluaskan informasi yang dimuat berkala. Format halaman Bergantung pada ukuran yang dipilihnya, teks isi berkala dapat disajikan berbentuk blok sepenuh halaman, atau dibagi-bagi menjadi dua atau tiga kolom. Kelebaran kolom menentukan kemudahan keterbacaan saat pindah dari ujung suatu baris ke awal baris berikutnya, sehingga semakin sempit kolom semakin meningkat keterbacaannya. Kolom yang sempit juga memungkinkan variasi penempatan ilustrasi dan tabel, akan tetapi kolom yang sempit sekali mengharuskan dipakainya baris yang pendek-pendek sehingga mungkin kurang efisien. Oleh karena itu untuk berkala ilmiah dua kolom per halaman banyak dianut orang. Dalam menentukan pilihan dan menata letak kolom harus diperhitungkan agar pinggir luar teks cukup leluasa bagi proses pemangkasan saat dilakukan pembundelan. 11

12 Ilustrasi dan tabel harus diorientasikan dalam batas blok teks. Umumnya tabel dan gambar lebih baik bila diletakkan di bagian atas halaman sedangkan teks di bagian bawah. Tabel yang terlalu lebar dapat disajikan miring sedangkan yang panjang dianjurkan agar disajikan dalam dua halaman yang berhadapan (tetapi ulanglah petunjuk/kepala baris). Garis-garis (terutama garis tegak) tidak perlu ditampilkan dalam tabel. Pengalaman dan konvensi menunjukkan bahwa pinggir bawah halaman harus lebih lebar dibandingkan pinggir atasnya sebab jika sebaliknya yang terjadi maka mata yang umumnya otomatis tertarik ke bawah halaman dapat menyebabkan kepala menjadi pusing. Kedua halaman yang berhadapan harus merupakan suatu satuan yang membawa informasi tentang identitas berkala, terutama kalau hanya halaman-halaman tertentu yang tersedia pada pembaca. Untuk itu sisi atas verso (halaman kiri) menampilkan (singkatan) judul berkala berikut nomor jilid dan terbitan serta tahun, sedangkan sisi atas rekto (halaman kanan) memuat nama pengarang berikut judul pelari artikelnya. Adakalanya informasi tadi dimuat tidak di bagian atas sebagai sirahan (running head) tetapi dijadikan kakian (running foot atau footline). Yang terakhir kurang populer karena menarik mata ke bawah dalam pencarian cepat bagian artikel yang diperlukan. Penghalamanan terbitan Sebagai bagian daripada jilid, hanya halaman pertama terbitan nomor 1 yang diberi berhalaman dengan angka Arab 1, sehingga halaman pertama terbitan nomor 2 harus melanjutkan halaman terakhir terbitan nomor 1 dan demikian seterusnya sampai terbitan nomor n sebagai penutup jilid. Halaman berangka Arab 1 dimulai lagi pada terbitan nomor 1 sebagai bagian jilid berikutnya. Angka penunjuk halaman sebaiknya ditempatkan di pojok luar atas atau pojok luar bawah karena lebih memudahkan untuk pencariannya secara cepat dibandingkan dengan angka penunjuk halaman yang ditempatkan di tengah apalagi di pojok dalam. Angka penunjuk halaman ganjil selalu di sisi rekto. Pemuatan iklan Iklan dapat dimuat dalam sebuah berkala ilmiah, tetapi hendaklah menggunakan sistem penghalamanan yang berbeda, misalnya dengan diberi berkode khusus A-1, A-2 dst. yang berada di luar sistem penghalaman isi berkala. Halaman-halaman iklan dapat dicetak pada kertas berbeda kualitasnya, bisa berwarna-warni, atau berpenampilan lain selama dibiayai pemerosesannya oleh perusahaanyang memasang iklan. Suatu iklan (sering disebut advertorial) yang bisa dikacaukan dengan artikel ilmiah karena disajikan dalam bentuk mirip halaman teks berkala harus ditolak. Terbitan ke-n Terbitan terakhir penyususn jilid harus ditangani dengan lebih hati-hati, karena banyak pekerjaan yang harus dipenuhi penyunting pengelola. Sebagai sebuah penutup jilid, maka perbaikan kesalahan yang terdeteksi dalam terbitan-terbitan sebelumnya dapat dilakukan di sini dengan memuat suatu daftar erata (errata). Tetapi yang terpenting ialah menyediakan halamanhalaman pengganti untuk bagian-bagian yang bakal dibuang dari terbitan saat dilakukan pembundelan jilid. Karena sampul terbitan umumnya dibuang, sebuah halaman judul untuk keseluruhan jilid terkait memang harus dibuat dengan terus mengingat agar penataletakannya tetap mencirikian berkalanya. Selain sampul, pembundel jilid berkala umumnya juga akan membuang lembaran yang halamannya ditulis dengan angka Romawi, lembaran-lembaran memuat iklan, dan sisipan lain 12

13 yang diberi bertanda halaman khusus. Oleh karena itu akan ada informasi yang hilang yang penting dan mungkin dianggap perlu (misalnya keterangan tentang kepengurusan berkala, penjelasan mengenai pengelolaan kebijakan berkala, dan petunjuk kepada calon penyumbang karangan) sehingga harus diganti oleh penyunting saat mengeluarkan terbitan yang merupakan bagian terakhir suatu jilid. Untuk itu pada terbitan akhir berkala perlu disisipkan lembaran(- lembaran) yang lepas idealnya jumlah halamannya berkelipatan 4 untuk bagain depan jilid, dan tambahan yang terlekat di bagian belakang. Lembaran-lembaran lepas ini pada saatnya akan disatukan dengan dijahit atau dijilid pada tempatnya yang sesuai oleh pembundel. Berdasarkan pertimbangan tersebut lembar-lembar lepas perlu menyediakan satu halaman judul, dengan format yang harus ditampilkan sama seperti sampul terbitan, dilengkapi dengan nomor jilid, periode atau tahun terbit, nama-nama penyunting, ISSN dan CODEN (kalau ada). Halaman judul umumnya diberi berangka halaman Romawi kecil i yang tidak pernah dicantumkan. Pada halaman ii perlu ditampilkan panji-paji berkala yang terbuang bersama terbuangnya sampul terbitan. Bergantung pada kebijakan yang dianut, petunjuk pada penulis dapat ditampilkan dalam lembar-lembar lepas di depan, atau ditambahkan di belakang terbitan terakhir jilid termaksud bersama-sama dengan indeks dan informasi lainnya. Bila dianggap perlu (suatu keharusan untuk berkala yang memuat artikel taksonomi), tanggal dikeluarkannya setiap terbitan dapat dicantumkan selengkapnya. Halaman iii umumnya disediakan untuk daftar isi kumulatif untuk keseluruhan jilid, mulai terbitan nomor 1 sampai nomor n, yang harus ada bagi berkala yang mencantumkan daftar isinya pada sampul sampul terbitannya. Bagian terpenting berkala yang harus dipersiapkan saat mengerjakan terbitan nomor n adalah penyusunan indeks yang diurut berdasarkan alfabet untuk keseluruhan jilid termaksud. Indeks merupakan daftar menurut abjad berisi butir-butir nama, tempat, proses, rumus, peristiwa, fenomena, atau topik lainnya yang dibahas dalam buku yang diberi penunjuk halaman dalam berkala tempat hal itu dibahas atau disinggung. Keberadaannya sangat membantu pembaca mencari dan menemukan dengan cepat informasi yang diperlukannya. Pemuatan indeks masih belum membudaya dalam berkala dan buku terbitan Indonesia, sehingga banyak mahasiswa yang belum bisa menggunakannya (tetapi perlu disebutkan pula bahwa penggunaan kamus pun kurang populer di kalangan cerdik cendekiawan Indonesia). Beberapa macam indeks dapat dipersiapkan, tetapi yang terpenting ialah indeks subjek yang menunjuk ke halaman tempat dikupasnya masalah tersebut. Daftar isi berdasarkan indeks nama pengarang juga akan diperlukan. Sebagai persantunan indeks nama para mitra bestari yang telah berkiprah dan berjasa membantu pengelolaan terbitan-terbitan dalam jilid perlu pula dimuat. Jilid sebagai Satuan Berkala Jika secara acak satu jilid dari koleksi berkala ilmiah asing yang dimiliki perpustakaan mapan diperiksa dengan cermat akan dijumpai keseragaman yang terjadi sebagai akibat tradisi dan konvensi yang sudah lama dipakai orang dalam dunia penerbitan jurnal ilmiah. Unsur-unsur keseragaman penampilan luarnya yang menegaskan kemapanan tadi disebabkan karena kebiasaan membudaya dalam memeroduksi berkala ilmiah, yang harus dipahami benar oleh penyunting dan penerbit. 13

14 Sampul (cover) Sebagaimana diketahui pada umumnya berkala ilmiah itu dikeluarkan sebagian-sebagian secara teratur. Setiap terbit bagian berkala tadi biasanya hanya diberi bersampul kertas karton tipis, semula dirancang untuk berfungsi sebagai pelindung bagian dalam berkala, sambil mencoba memerkenalkan isinya. Untuk itu bagian depan sampul berkala lalu memuat judul sebagai penjatidirinya, dilengkapi dengan informasi tentang nomor urut penerbitannya, nomor pendaftaran identitasnya, dan sering daftar isinya. buku. Kemudian alat penjatidiri tadi mendapat sentuhan seni dalam perancangannya sebagai suatu alat pemikat dan penarik calon pembacanya sehingga diperlukan biaya mahal. Sewaktu terbitan atau bagian-bagian berkala sudah mencapai jumlah halaman tertentu, perpusataan pemilik dan penyimpannya akan menyatukan semuanya dengan membundel dan menjilidnya menjadi sebuah jilid seperti sebuah buku. Untuk itu sampul bagian yang indah-indah tadi umumnya dibuang dan sebagai gantinya diberilah sebuah sampul tebal baru yang bahan (kertas, kain linen, kulit), warna, dan juga penampilan penjatidirinya ditentukan sendiri oleh perpustakaan. Oleh karena itu jilid-jilid berkala yang terbundel secara rapi dan seragam di perustakaan sering lain sekali dengan penampilan berkala aslinya. Sebagai pengenal identitas jilidnya perpustakaan paling hanya akan membubuhkan judul berkala, nomor jilid, dan tahun terbit terjilid. Punggung (spine) Punggung berkala yang terbundel umumnya digunakan untuk keperluan identifikasinya saat disimpan secara bertumpuk yang umumnya dilakukan dengan cara diberdirikan. Oleh karena itu ¾ bagian teratas punggung diperuntukkan sebagai tempat penjatidiri bibliografi jurnal (umumnya juga judul dan nomor jilid serta tahun terbit), sedangkan sisanya disediakan bagi penomoran klasifikasi penunjuk tempat penyimpanannya di perpustakaan. Kertas-kertas penghujung (end papers) Kertas-kertas penghujung adalah kertas terlipat (umumnya berbahan kertas tipis yang kuat) yang dipakai oleh pembundel berkala untuk melekatkan sampul pada keseruhan isi berkala. Untuk itu separuh bagian kertas berlipat tadi direkatkan pada karton sampul berkala sedangkan separuh terlepasnya lagi bertetangga dengan lembar pertama dan lembar terakhir berkala. Isi sebuah jilid Isi sebuah jilid berkala terdiri atas halaman judul, panji-panji, daftar isi, halaman-halaman informasi, teks jilid yang diberi berpenanda halaman mulai dengan angka Arab 1, dan indeks yang juga berpenanda halaman angka Arab melanjutkan halaman teks jilid. Cetak Lepas (reprint, offprint) Cetak lepas merupakan bagian daripada upaya lebih melebarkan penyebarluaskan isi sebuah artikel dengan jalan dipertukarkan antarilmuwan penulis. Selain yang disediakan cumacuma oleh penerbit berkala (jumlahnya bervariasi antara 5 50 eksemplar) cetak lepas dapat pula dipesan oleh penulis sebelum terbitannya dikeluarkan. Karena diproduksi dari plat cetak yang sama cetak lepas (harus) memunyai ukuran pangkas, format dan penghalamanan yang sama dengan terbitan aslinya. 14

15 Perubahan-Perubahan Karena di dunia tidak ada sesuatu yang langgeng, terjadinya perubahan terkadang tidak terelakkan. Sekalipun demikian perubahan drastis pada berkala merupakan sesuatu yang tidak dikehendaki sehingga saat suatu berkala diluncurkan segala sesuatunya harus diperhitungkan dengan sangat cermat dan saksama. Judul Perubahan judul berkala hendaklah dilakukan dengan penuh pertimbangan, dan hanya dibenarkan jika dirasakan keperluannya oleh adanya perubahan cakupan subjek, atau karena diinginkan suatu judul yang lebih jelas, tepat dan spesifik. Perubahan hendaklah dilakukan pada saat dimualinay suatu jilid baru, jadi dimulai dari terbitan pertama jilid baru tersebut. Perubahan itu harus diumumkan secara jelas, misalnya dengan menyebutkan dalam panji-panji sebelumnya berjudul... sesudah nama judul yang baru. Dua berkala yang digabung sebaiknya memertahankan nama salah satu berkala yang dianggap lebih tepat untuk ranah barunya. Begitu pula sebuah berkala yang dipecah dua sebaiknya nama yang lama dipertahankan untuk salah satu di antaranya. Setiap perubahan nama harus diregistrasi ulang untuk mendapatkan nomor ISSN baru. Perubahan itu harus pula diumumkan pada para pelanggannya. Ukuran Perubahan ukuran pangkas hanya dibenarkan dilakukan mulai pada jilid baru, jadi juga dimulai pada terbitan pertama jilid tersebut. Keberkalaan Perubahan keberkalaan juga hanya dibenarkan dilakukan kalau dimulai pada terbitan pertama sebuah jilid yang baru. Bibliografi Butcher J Copy Editing: The Cambridge Handbook for Editors, Authors and Publishers. Cambridge (UK): Cambridge University Press. Rifai MA Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia. Cetakan ke-5. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Style Manual Committee Council of Biology Editors Scientific Style and Format: The CBE Manual for Authors, Editors, and Publishers. New York: Council of Biology Editors, Inc. & Cambridge University Press. University of Chicago Press The Chicago Style Manual. Chicago: University of Chicago Press. 15

16 LAMPIRAN Sistem skor penentuan hak kepengarangan bersama sebuah karya tulis ilmiah 1. Masukan intelektual (identifikasi masalah, gagasan pendekatan, perencanaan, perancangan) Tidak ada sumbangan secara berarti 0 Dua tiga kali diskusi 5 Beberapa kali diskusi terinci 10 Pertemuan dan pembicaraan berlama-lama 15 Pembahasan mendalam terus-menerus Masukan fisik (penataan peranti, serta pengamatan, pengumpulan, perekaman, dan penyarian data) Tidak pernah terlibat secara berarti 0 Terlibat tidak langsung, hanya dua tiga kali 5 Keterlibatan langsung, beberapa kali 10 Keterlibatan berkali-kali, tak terhitung 15 Terlibat secara penuh dan terus-menerus Masukan pengolahan data (pengorganisasian, pemerosesan, analisis, sintesis) Tidak ada sumbangan secara berarti 0 Keterlibatan pendek, dua tiga kali 5 Beberapa kali terlibat 10 Ikut cukup lama 15 Terlibat terus-menerus dari awal sampai akhir Masukan kepakaran) (konsultasi, nasihat, pandangan, pemikiran, pendapat dari bidang lain) Tidak ada sumbangan secara berarti 0 Nasihat pendek merutin 5 Pandangan cukup bermakna 10 Bantuan pemikiran yang khusus dipersiapkan 15 Pendapat yang mendasari pendekatan dan penyimpulan 20 16

17 5. Masukan keahlian (penyimpulan, pengikhtisaran, perampatan, pencetusan teori) Tidak ada sumbangan secara berarti 0 Penyimpulan bagian-bagian tertentu 5 Pengikhtisaran sebagian besar hasil 10 Perampatan menyeluruh 15 Pencetusan teori umum Masukan kesastraan (sumbangan terhadap buram naskah lengkap pertama) Tidak ada sumbangan secara berarti 0 Membaca dan memerbaiki sumbangan orang lain 5 Membantu menulis buram dua tiga bagian naskah 10 Ikut menulis buram sebagian besar naskah 15 Menulis buram hampir keseluruhan naskah 20 Skor tertinggi yang bisa dicapai seseorang adalah 100 (karena butir 4 melibatkan pihak luar). Jumlah pengarang yang dapat berbagi hak kepengarangan suatu naskah tidak terbatas, namun seseorang baru berhak ikut menjadi pengarang kegiatan yang sedang ditangani kalau paling sedikit ia berhasil mengumpulkan skor 30. Pencantuman nama pengarang(-pengarang) dilakukan dengan menggunakan peringkat urutan sesuai dengan jumlah skor yang diraihnya. Kalau dua orang peserta meraih skor yang sama, urutan alfabet nama seyogianya dipakai, dengan catatan bahwa pencetus gagasan memunyai kelebihan untuk didahulukan. (Dimodifikasi untuk situasi Indonesia dari tulisan dalam jurnal ilmiah Nature 352: Juli 1991). 17

Format dan Gaya Selingkung Jurnal Ilmiah

Format dan Gaya Selingkung Jurnal Ilmiah Format dan Gaya Selingkung Jurnal Ilmiah Is Helianti ishelianti@permi.or.id Lokakarya II Pengelolaan Penerbitan Berkala Ilmiah yang Memenuhi Stardar Mutu dan Tata Kelola Nasional Bogor 11 Oktober 2011

Lebih terperinci

Manajemen Penerbitan Microbiology Indonesia 1 LEMBAGA PENERBIT ORGANISASI. 1 LEMBAGA PENERBIT (lanjutan) 1. LEMBAGA PENERBIT (lanjutan)

Manajemen Penerbitan Microbiology Indonesia 1 LEMBAGA PENERBIT ORGANISASI. 1 LEMBAGA PENERBIT (lanjutan) 1. LEMBAGA PENERBIT (lanjutan) Manajemen Penerbitan Microbiology Indonesia Agustin Wydia Gunawan agustinwgunawan@yahoo.com Lokakarya II Pengelolaan Penerbitan Berkala Ilmiah Bogor, 11 Oktober 2011 Ketua Editor 1998-2006 Managing Editor

Lebih terperinci

Pengalaman Memulai Mengelola JURNAL ILMIAH

Pengalaman Memulai Mengelola JURNAL ILMIAH Pengalaman Memulai Mengelola JURNAL ILMIAH Apa Yang Harus Disiapkan 1. Mempelajari dan memahami peraturan yang berlaku; 2. Menyiapkan struktur dan infrastruktur; 3. Menjalin jaringan kerja antar dosen

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU dan PELAJARAN TERPETIK DARI KEGAGALAN TERAKREDITASI.

PENGENDALIAN MUTU dan PELAJARAN TERPETIK DARI KEGAGALAN TERAKREDITASI. PENGENDALIAN MUTU dan PELAJARAN TERPETIK DARI KEGAGALAN TERAKREDITASI alisaukah@yahoo.com (1) jurnal ilmiah lokal (2) jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi (3) jurnal ilmiah nasional terakreditasi

Lebih terperinci

Metode penulisan artikel jurnal ilmiah. Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor

Metode penulisan artikel jurnal ilmiah. Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor Metode penulisan artikel jurnal ilmiah Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor ssachmadi@cbn.net.id Yang perlu diantisipasi oleh penulis Dalam menyiapkan naskah, penulis harus mengantisipasi bahwa

Lebih terperinci

PENULISAN NASKAH PUBLIKASI

PENULISAN NASKAH PUBLIKASI Pembinaan Penyusunan Laporan Ilmiah dan Penulisan Naskah Publikasi Risbinkes 2014 Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI PENULISAN NASKAH PUBLIKASI Rizal Syarief CARE Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Lebih terperinci

ORGANISASI PENERBITAN BERKALA ILMIAH

ORGANISASI PENERBITAN BERKALA ILMIAH ORGANISASI PENERBITAN BERKALA ILMIAH Agustin Wydia Gunawan jurnalmi@yahoo.com Pelatihan dan Lokakarya Manajemen Berkala Ilmiah Hotel Singgasana Surabaya, 6-8 Mei 2010 Pengelola Diharapkan dapat menerbitkan

Lebih terperinci

Langkah Sebelum Menulis Artikel Judul (1)

Langkah Sebelum Menulis Artikel Judul (1) K13 MPPI Pentingnya Publikasi Hasil Penelitian Penulisan Artikel Laporan Kegiatan S-1 Tidak Terakreditasi Alfiasari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen S-2 Publikasi Berkala Terakreditasi FEMA IPB 2012

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUNTINGAN NASKAH ARTIKEL. Suminar Setiati Achmadi

TEKNIK PENYUNTINGAN NASKAH ARTIKEL. Suminar Setiati Achmadi TEKNIK PENYUNTINGAN NASKAH ARTIKEL Suminar Setiati Achmadi ssachmadi@cbn.net.id berita himpro Materi Berkala artikel asli catatan pendek ttg penelitian atau metode ulasan (tinjauan pustaka dan tren riset)

Lebih terperinci

Sistem akreditasi jurnal ilmiah Indonesia. Suminar Setiati Achmadi

Sistem akreditasi jurnal ilmiah Indonesia. Suminar Setiati Achmadi Sistem akreditasi jurnal ilmiah Indonesia Suminar Setiati Achmadi ssachmadi@cbn.net.id Penggarisan tugas dalam pengelolaan Ketua dewan editor Anggota dewan editor Editor pelaksana Pendukung: sekretariat,

Lebih terperinci

STANDAR MUTU DAN AKREDITASI JURNAL NASIONAL 2014

STANDAR MUTU DAN AKREDITASI JURNAL NASIONAL 2014 STANDAR MUTU DAN AKREDITASI JURNAL NASIONAL 2014 Kuswanto Editor in Chief of Agrivita Journal of Agricultural Science (AJAS) Fakultas Pertanian Univ. Brawijaya Makalah disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH TERAKREDITASI

PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH TERAKREDITASI PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH TERAKREDITASI Kuswanto Editor in Chief of Agrivita Journal of Agricultural Science (AJAS) Fakultas Pertanian Univ. Brawijaya Makalah Disampaikan pada Workshop Persiapan Akreditasi

Lebih terperinci

Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah

Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah Sosialisasi Penilaian Akreditasi Jurnal Ilmiah Badan Litbang & Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bogor, 3 Maret 06 Dipresentasikan oleh Haruni Krisnawati

Lebih terperinci

PEDOMAN AKREDITASI TERBITAN BERKALA ILMIAH

PEDOMAN AKREDITASI TERBITAN BERKALA ILMIAH 0/0/0 PEDOMAN AKREDITASI TERBITAN BERKALA ILMIAH ROCHADI ABDULHADI NADA PEMBUKA 970 an PDII melakukan pendokumentasian Jurnal Ilmiah melalui pemberian ISSN Jurnal ilmiah yang mendapatkan ISSN tidak selalu

Lebih terperinci

PENJELASAN PerKa LIPI No. 3 Th Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah

PENJELASAN PerKa LIPI No. 3 Th Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah PENJELASAN PerKa LIPI No. 3 Th. 2014 Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah Cibinong, 3 Mei 2017 Unsur Penilaian Unsur Penilaian Bobot Penamaan Terbitan Berkala Ilmiah 3 Kelembagaan Penerbit 4 Penyuntingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN ) BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari

Lebih terperinci

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Jongga Manullang Abstrak Kegiatan-kegiatan pengembangan, penyebarluasan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan sangat menentukan kualitas perguruan tinggi

Lebih terperinci

Variabel Indikator Skor. dan tergolong coated paper b. Konsisten dan berkualitas sedang, dan tidak tergolong coated paper

Variabel Indikator Skor. dan tergolong coated paper b. Konsisten dan berkualitas sedang, dan tidak tergolong coated paper Jenis Kertas a. Konsisten dan berkualitas tinggi dan tergolong coated paper b. Konsisten dan berkualitas sedang, dan tidak tergolong coated paper 1 0,5 c. Tidak konsisten 0 Jumlah Halaman per Jilid atau

Lebih terperinci

PANDUAN AKREDITASI BERKALA ILMIAH

PANDUAN AKREDITASI BERKALA ILMIAH KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI NOMOR: 11/DIKTI/Kep./2006 Tentang PANDUAN AKREDITASI BERKALA ILMIAH Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional 2006 PENGANTAR Salah

Lebih terperinci

STRUKTUR ARTIKEL ILMIAH

STRUKTUR ARTIKEL ILMIAH STRUKTUR ARTIKEL ILMIAH Materi Program Stimulus Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah DP2M DIKTI Politeknik Pos Indonesia Bandung Sabtu, 01 Desember 2012 Dr. Ade Gafar Abdullah Program Studi Teknik Elektro

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUNTINGAN DEMI PEMANTAPAN GAYA PENULISAN

TEKNIK PENYUNTINGAN DEMI PEMANTAPAN GAYA PENULISAN TEKNIK PENYUNTINGAN DEMI PEMANTAPAN GAYA PENULISAN artikel asli (original paper) Jenis kontribusi short communication, case report, technical note, teacher s corner,... ulasan (telaah pustaka, tren riset)

Lebih terperinci

MEMAHAMI JURNAL ILMIAH BEREPUTASI

MEMAHAMI JURNAL ILMIAH BEREPUTASI MEMAHAMI JURNAL ILMIAH BEREPUTASI Oleh: Andi SUWIRTA Tim Pengembang Jurnal UPI E-mail: suciandi@upi.edu TUJUAN MENERBITKAN JURNAL (Permendiknas no 22/2011 tentang terbitan berkala ilmiah Pasal 3) Meregistrasi

Lebih terperinci

Teknik Penyusunan Artikel Ulasan (Review Article)

Teknik Penyusunan Artikel Ulasan (Review Article) Teknik Penyusunan Artikel Ulasan (Review Article) 20 Februari 2011 Mien A. Rifai Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia n.a. Herbarium Bogoriense Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Juanda 22, Bogor ( Tang

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 49/DIKTI/Kep/2011 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 49/DIKTI/Kep/2011 TENTANG SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/DIKTI/Kep/20 TENTANG PEDOMAN AKREDITASI TERBITAN BERKALA ILMIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Artikel ilmiah merupakan sejenis tulisan yang menyajikan atau menganalisis suatu topik secara ilmiah. Keilmiahan suatu tulisan didasarkan pada ragam bahasa yang digunakannya

Lebih terperinci

DAFTAR PEMENANG HIBAH TATA KELOLA JURNAL ILMIAH INTERNAL SESUAI STANDAR NASIONAL TERAKREDITASI ATAU INTERNASIONAL BEREPUTASI

DAFTAR PEMENANG HIBAH TATA KELOLA JURNAL ILMIAH INTERNAL SESUAI STANDAR NASIONAL TERAKREDITASI ATAU INTERNASIONAL BEREPUTASI DAFTAR PEMENANG HIBAH TATA KELOLA JURNAL ILMIAH INTERNAL SESUAI STANDAR NASIONAL TERAKREDITASI ATAU INTERNASIONAL BEREPUTASI No () 4 5 Nama Jurnal () Alchemy: jurnal penelitian kimia Nusantara Bioscience

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH R. POPPY YANIAWATI UNIVERSITAS PASUNDAN, BANDUNG Disajikan pada Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 20-22 Pebruari 2018, Jati Nangor,

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2014

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2014 PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2014 Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

PENELITIAN DI JURNAL TERAKREDITASI

PENELITIAN DI JURNAL TERAKREDITASI STRATEGI PUBLIKASI HASIL PENELITIAN DI JURNAL TERAKREDITASI alisaukah@yahoo.com 1 (1) jurnal ilmiah lokal (2) jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi (3) jurnal ilmiah nasional terakreditasi (4) jurnal

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DIKTI tentang AKREDITASI JURNAL ELEKTRONIK.

KEBIJAKAN DIKTI tentang AKREDITASI JURNAL ELEKTRONIK. KEBIJAKAN DIKTI tentang AKREDITASI JURNAL ELEKTRONIK alisaukah@yahoo.com KETENTUAN BARU TENTANG PENULISAN ARTIKEL DI JURNAL BERTARAF INTERNASIONAL Permenpan No 17/2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen

Lebih terperinci

TATA CARA DAN PROSEDUR MEREVIEW JURNAL ILMIAH (KISI-KISI PEDOMAN 2013)

TATA CARA DAN PROSEDUR MEREVIEW JURNAL ILMIAH (KISI-KISI PEDOMAN 2013) TATA CARA DAN PROSEDUR MEREVIEW JURNAL ILMIAH (KISI-KISI PEDOMAN 2013) Kuswanto Editor in Chief of Agrivita Journal of Agricultural Science (AJAS) Fakultas Pertanian Univ. Brawijaya Makalah Disampaikan

Lebih terperinci

PENERAPAN ATU RAN-ATU RAN ISO dan SNI DALAM PENERBITAN SUATU MAJALAH

PENERAPAN ATU RAN-ATU RAN ISO dan SNI DALAM PENERBITAN SUATU MAJALAH ezlrdkel PENERAPAN ATU RAN-ATU RAN ISO dan SNI DALAM PENERBITAN SUATU MAJALAH Maria Ointing ABSTRAK Penerapan aturan ISO dan SNI ini dimaksudkan agar terbitan berkala (majalah) di Indonesia mempunyai keseragaman

Lebih terperinci

Kuswanto Editor in Chief of Agrivita Journal of Agricultural Science (AJAS) Fakultas Pertanian Univ. Brawijaya

Kuswanto Editor in Chief of Agrivita Journal of Agricultural Science (AJAS) Fakultas Pertanian Univ. Brawijaya Kuswanto Editor in Chief of Agrivita Journal of Agricultural Science (AJAS) Fakultas Pertanian Univ. Brawijaya Makalah Disampaikan pada Workshop Penelaahan Artikel Jurnal Ilmiah Universitas Brawijaya,

Lebih terperinci

PANDUAN PEMOHONAN PENERBITAN BUKU

PANDUAN PEMOHONAN PENERBITAN BUKU PANDUAN PEMOHONAN PENERBITAN BUKU A. PANDUAN PERMOHONAN PENERBITAN BUKU Penerbit Universiti Pertahanan Nasional Malaysia (UPNM) ditubuhkan dengan matlamat menjadi sebuah penerbit universiti yang terpandang

Lebih terperinci

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER/INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2016 DAFTAR ISI I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 2 1.1. Bahasa Penulisan...

Lebih terperinci

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi 7 8 III. TESIS Tesis secara umum dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir tesis. Bagian awal tesis terdiri atas komponen berikut. 1. Halaman sampul 2. Halaman

Lebih terperinci

PENULISAN NASKAH PUBLIKASI

PENULISAN NASKAH PUBLIKASI PENULISAN NASKAH PUBLIKASI Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI 29 Oktober 2015 Rizal Syarief Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor PENTINGNYA

Lebih terperinci

TELAAH SUBSTANSI ARTIKEL JURNAL ILMIAH BEREPUTASI.

TELAAH SUBSTANSI ARTIKEL JURNAL ILMIAH BEREPUTASI. TELAAH SUBSTANSI ARTIKEL JURNAL ILMIAH BEREPUTASI alisaukah@yahoo.com TUJUAN MENERBITKAN JURNAL (Permendiknas no 22/2011 tentang terbitan berkala ilmiah Pasal 3) Meregistrasi kegiatan kecendekiaan Menyertifikasi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih

KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih Abstrak: Sebagai karya tulis ilmiah, artikel ilmiah dikomunikasikan dengan menggunakan ragam bahasa ilmiah (scientific language). Terdapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5 DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.

Lebih terperinci

Swasunting Artikel Ilmiah

Swasunting Artikel Ilmiah Swasunting Artikel Ilmiah Materi Program Stimulus Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah DP2M DIKTI Universitas Kristen Maranatha Sabtu, 01 Desember 2012 Dr. Ade Gafar Abdullah Program Studi Teknik Elektro

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 6

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 6 DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.

Lebih terperinci

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1 TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR Fakultas Teknik Elektro 1 Kertas Jenis kertas : HVS A4 (210 mm x 297 mm) dan berat 80 g/m2 (HVS 80 GSM), khusus untuk gambar yang tdk memungkinkan dicetak di kertas A4 dapat

Lebih terperinci

Marsudi Wahyu Kisworo Perbanas Institute

Marsudi Wahyu Kisworo Perbanas Institute Marsudi Wahyu Kisworo Perbanas Institute http://marsudi.wordpress.com marsudi.kisworo@gmail.com 0818-888-537 JURNAL INTERNASIONAL ciri yang jelas adalah bahwa editorial board berasal dari berbagai negara

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TERBITAN BERKALA ILMIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TERBITAN BERKALA ILMIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TERBITAN BERKALA ILMIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL INTERNASIONAL. Oleh : Ir. Nyayu Rahmalia, MM

PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL INTERNASIONAL. Oleh : Ir. Nyayu Rahmalia, MM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL INTERNASIONAL Oleh : Ir. Nyayu Rahmalia, MM Fungsi Jurnal Ilmiah Berkala ilmiah adalah bentuk (Badan Resmi): registrasi kegiatan kecendekiaan seseorang sertifikasi

Lebih terperinci

MEMBURU NASKAH DAN MANAJEMEN PENGOLAHAN NASKAH. WASMEN MANALU Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi, FKH, IPB

MEMBURU NASKAH DAN MANAJEMEN PENGOLAHAN NASKAH. WASMEN MANALU Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi, FKH, IPB MEMBURU NASKAH DAN MANAJEMEN PENGOLAHAN NASKAH WASMEN MANALU Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi, FKH, IPB PENDAHULUAN NASKAH ILMIAH ADALAH INTI POKOK BISNIS JURNAL ILMIAH PERLU DILAKUKAN PERBURUAN

Lebih terperinci

JURNAL MITRA KESEHATAN

JURNAL MITRA KESEHATAN JURNAL MITRA KESEHATAN DESKRIPSI JURNAL Jurnal Mitra Kesehatan adalah jurnal yang memuat artikel penelitian di bidang kesehatan. Fokus penelitian yang dipublikasikan terkait dengan aspek: 1. Bidang Gizi

Lebih terperinci

Writing of Scientific Manuscript. Kuswanto Editor in Chief of AGRIVITA, Journal of Agriculture Science (Indexed SCOPUS, PROQUEST, DOAJ)

Writing of Scientific Manuscript. Kuswanto Editor in Chief of AGRIVITA, Journal of Agriculture Science (Indexed SCOPUS, PROQUEST, DOAJ) Writing of Scientific Manuscript Kuswanto Editor in Chief of AGRIVITA, Journal of Agriculture Science (Indexed SCOPUS, PROQUEST, DOAJ) (1) Jurnal lokal (2) jurnal (nasional) tidak terakreditasi (3) jurnal

Lebih terperinci

PENAMPILAN MAJALAH ILMIAH: STANDAR DAN PENERAPANNYA ABSTRAK

PENAMPILAN MAJALAH ILMIAH: STANDAR DAN PENERAPANNYA ABSTRAK oo...;: I PENAMPILAN MAJALAH ILMIAH: STANDAR DAN PENERAPANNYA Sri Purnomowati Peneliti PDII-LIPI ABSTRAK Majalah ilmiah mempunyai peran yang sangat penting bagi kemajuan ilmu pengetahuan yaitu sebagai

Lebih terperinci

KIAT MEWUJUDKAN TERBITAN BERKALA ILMIAH TERAKREDITASI

KIAT MEWUJUDKAN TERBITAN BERKALA ILMIAH TERAKREDITASI KIAT MEWUJUDKAN TERBITAN BERKALA ILMIAH TERAKREDITASI Oleh: Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. Universitas Sebelas Maret (Dosen S1, S2, dan S3 Fakultas Hukum UNS Pembantu Rektor II UNS) Disampaikan Pada

Lebih terperinci

MEKANISME PENGAJUAN AKREDITASI

MEKANISME PENGAJUAN AKREDITASI MEKANISME PENGAJUAN AKREDITASI I. PROSEDUR PENGAJUAN USULAN. Penerbit ilmiah mengajukan surat permohonan akreditasi [Satu surat permohonan (asli), tanpa lampiran], ditujukan kepada: Kepala LIPI d.a. Jl.

Lebih terperinci

PENGACUAN, CATATAN KAKI, CATATAN AKHIR, DAN BIBLIOGRAFI. Ali Saukah

PENGACUAN, CATATAN KAKI, CATATAN AKHIR, DAN BIBLIOGRAFI. Ali Saukah PENGACUAN, CATATAN KAKI, CATATAN AKHIR, DAN BIBLIOGRAFI Ali Saukah alisaukah@yahoo.com DEFINISI (1) Pengacuan adalah pengutipan secara langsung (persis seperti aslinya), parafrase (mengambil idenya dengan

Lebih terperinci

Catatan Akhir adalah sistem pengacuan dengan cara menempatkan informasi tentang identitas lengkap suatu sumber rujukan di bagian akhir sebuah artikel

Catatan Akhir adalah sistem pengacuan dengan cara menempatkan informasi tentang identitas lengkap suatu sumber rujukan di bagian akhir sebuah artikel PENGACUAN, CATATAN KAKI, CATATAN AKHIR, DAN BIBLIOGRAFI Ali Saukah alisaukah@yahoo.com DEFINISI (1) Pengacuan adalah pengutipan secara langsung (persis seperti aslinya), parafrase (mengambil idenya dengan

Lebih terperinci

EVALUASI PENGAJUAN AKREDITASI JURNAL

EVALUASI PENGAJUAN AKREDITASI JURNAL EVALUASI PENGAJUAN AKREDITASI JURNAL BACA: JURNAL DOKUMENTASI DAN INFORMASI Oleh: Wahid Nashihuddin, SIP. Alamat Redaksi: PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ILMIAH LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INFORMASI Gedung

Lebih terperinci

PENTINGNYA MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL DAN NASIONAL

PENTINGNYA MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL DAN NASIONAL PENTINGNYA MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL DAN NASIONAL WASMEN MANALU FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR wasmenmanalu@ymail.com Tugas Peneliti Peneliti membaktikan

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM PENELITIAN REGULER UNISNU JEPARA

PANDUAN PROGRAM PENELITIAN REGULER UNISNU JEPARA 2017 PANDUAN PROGRAM PENELITIAN REGULER UNISNU JEPARA TAHUN ANGGARAN 2016-2017 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara DAFTAR ISI Sampul...

Lebih terperinci

MANAJEMEN NASKAH MANAJEMEN NASKAH. Naskah. Siapa yang berperan? Naskah. Manajemen Naskah 10/8/2011. Peran Pengelola Memroses Mengembalikan

MANAJEMEN NASKAH MANAJEMEN NASKAH. Naskah. Siapa yang berperan? Naskah. Manajemen Naskah 10/8/2011. Peran Pengelola Memroses Mengembalikan MANAJEMEN NASKAH MANAJEMEN NASKAH Naskah merupakan Jantung Berkala Ilmiah Agustin Wydia Gunawan agustinwgunawan@yahoo.com Lokakarya I Pengelolaan Penerbitan Berkala Ilmiah Bogor, 10 Oktober 2011 Naskah

Lebih terperinci

Kriteria Kontributor. Materi Naskah dan Proses Seleksi

Kriteria Kontributor. Materi Naskah dan Proses Seleksi Kriteria Kontributor 1. Kontributor adalah individu atau kelompok dengan jumlah anggota 2 sampai 3 orang. 2. Mahasiswa Universitas Indonesia program S1 dan vokasi. 3. Masih berstatus mahasiswa aktif pada

Lebih terperinci

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016 Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016 Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Web of Science (Thomson) Saat ini Publikasi internasional peneliti

Lebih terperinci

A. Pendahuluan B. Tujuan C. Kriteria, Persyaratan Penulis dan Tata Cara Pengiriman Naskah

A. Pendahuluan B. Tujuan C. Kriteria, Persyaratan Penulis dan Tata Cara Pengiriman Naskah A. Pendahuluan Sejalan dengan Surat Edaran Ditjen Dikti Nomor 15/E/T/2012 tanggal 27 Januari 2012 perihal publikasi karya ilmiah yang menyebutkan bahwa untuk lulus program sarjana harus menghasilkan makalah

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kolaka, Oktober Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi USN

Kata Pengantar. Kolaka, Oktober Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi USN Kata Pengantar Sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Komputer (S.Kom), mahasiswa Program Studi Sistem Informasi FTI USN diwajibkan untuk menyususn skripsi yang merupakan laporan tertulis dari penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 06 MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MENULIS AKADEMIK SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail: supriyadibahasa@gmail.com

Lebih terperinci

DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014

DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014 DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014 I. Pendahuluan Program ini dimaksudkan sebagai kegiatan meningkatkan kemampuan dan kepekaan meneliti. Cakupan program ialah penelitian-penelitian

Lebih terperinci

Panduan Lengkap Penulisan Karya Ilmiah FMIPA Universitas Riau

Panduan Lengkap Penulisan Karya Ilmiah FMIPA Universitas Riau Panduan Lengkap Penulisan Karya Ilmiah FMIPA Universitas Riau 2013 1 Judul Artikel Nama Penulis (-Penulis) Unit Kerja, Alamat ABSTRAK Abstrak hendaklah dibuat dalam 2 bahasa yaitu Inggris dan Indonesia

Lebih terperinci

Pihak Penerbit UniMAP sentiasa mengalu-alukan cadangan manuskrip buku dan berbesar hati untuk menilai cadangan-cadangan penerbitan yang dihantar.

Pihak Penerbit UniMAP sentiasa mengalu-alukan cadangan manuskrip buku dan berbesar hati untuk menilai cadangan-cadangan penerbitan yang dihantar. 1 A. PANDUAN PERMOHONAN PENERBITAN BUKU Penerbit Universiti Malaysia Perlis (UniMAP) ditubuhkan dengan matlamat untuk menyediakan kemudahan ke arah membantu dan menggiatkan staf akademik menghasilkan karya

Lebih terperinci

Diklat Teknis IOJS. Manajemen Jurnal

Diklat Teknis IOJS. Manajemen Jurnal Diklat Teknis IOJS Manajemen Jurnal Penulis: Slamet Riyanto, Hendro Subagyo, Budi Nugroho, Sjaeful Afandi, Ekawati Marlina, Al Hafiz Akbar Maulana, Ratih Keumala Sari, Rishadi OUTLINE Pengelolaan Jurnal

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 26 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Oleh: Sulastuti Sophia Pusat Perpustakaan dan PenyebaranTeknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2002

Lebih terperinci

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL BIS A (BISNIS ADMINISTRASI)

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL BIS A (BISNIS ADMINISTRASI) ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL BIS A (BISNIS ADMINISTRASI) I. UMUM 1. Jurnal Bisnis Administrasi (Jurnal BIS-A) adalah publikasi ilmiah berkala yang terbit 2 (dua) kali setahun yaitu Juni dan Desember.

Lebih terperinci

I. PENGANTAR UNSUR POKOK RANCANGAN USULAN PENELITIAN

I. PENGANTAR UNSUR POKOK RANCANGAN USULAN PENELITIAN I. PENGANTAR Rancangan usulan penelitian untuk disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk pada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh karena itu, hal-hal yang dituntut

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI

DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI Lampiran B6 DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP 1. Kelayakan Penyajian UNTUK AHLI MEDIA

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH

PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH No P-03 Berlaku 1 September 015 Revisi 4 Unit LPPM No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui 01 1. Prosedur pengajuan insentif karya ilmiah disesuaikan dengan hibah

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM PENELITIAN REGULER UNISNU JEPARA

PANDUAN PROGRAM PENELITIAN REGULER UNISNU JEPARA 2016 PANDUAN PROGRAM PENELITIAN REGULER UNISNU JEPARA TAHUN ANGGARAN 2015-2016 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara DAFTAR ISI Sampul...

Lebih terperinci

TEKNIK PENULIS PUBLIKASI JURNAL. DR. YUPONO BAGYO, SE., MS., MM. HANIF MAULUDIN SE., M.Si STIE Makangkucecwara 2012

TEKNIK PENULIS PUBLIKASI JURNAL. DR. YUPONO BAGYO, SE., MS., MM. HANIF MAULUDIN SE., M.Si STIE Makangkucecwara 2012 TEKNIK PENULIS PUBLIKASI JURNAL DR. YUPONO BAGYO, SE., MS., MM. HANIF MAULUDIN SE., M.Si STIE Makangkucecwara 2012 yuponobagyo@yahoo.com www.kafebisnis2010.wordpress.com www.bookboon.com MYTHW ABOUT PUBLISHABLE

Lebih terperinci

GUIDELINES LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SCIENCE FESTIVAL 2012

GUIDELINES LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SCIENCE FESTIVAL 2012 GUIDELINES LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SCIENCE FESTIVAL 2012 CP: Ahdinar Rosdiana Dewi (08523688939) A. KETENTUAN UMUM Peserta SCIENCE FESTIVAL 2012 adalah sebagai berikut: a. Peserta adalah mahasiswa S1

Lebih terperinci

MAKALAH OBSERVASI JURNAL LITERA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MATA KULIAH : PENYUNTINGAN TEKS DOSEN PENGAMPU:

MAKALAH OBSERVASI JURNAL LITERA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MATA KULIAH : PENYUNTINGAN TEKS DOSEN PENGAMPU: MAKALAH OBSERVASI JURNAL LITERA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MATA KULIAH : PENYUNTINGAN TEKS DOSEN PENGAMPU: SITI AMINAH, S.S.M.A. JURUSAN SASTRA ASIA BARAT FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

PENULISAN ARTIKEL untuk JURNAL ILMIAH BEREPUTASI INTERNASIONAL.

PENULISAN ARTIKEL untuk JURNAL ILMIAH BEREPUTASI INTERNASIONAL. PENULISAN ARTIKEL untuk JURNAL ILMIAH BEREPUTASI INTERNASIONAL alisaukah@yahoo.com PRAKATA Target publikasi di jurnal ilmiah yang bereputasi perlu disertai dengan pembekalan bagi dosen berupa: (1) Pengetahuan

Lebih terperinci

PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017

PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017 PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017 PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKNIK FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jalan Srikana 65 Surabaya 60286 Telp:

Lebih terperinci

Hasil. Pendahuluan Pembahasan,Simpulan,Saran. Metode Ucapan Terima Kasih. Daftar Pustaka

Hasil. Pendahuluan Pembahasan,Simpulan,Saran. Metode Ucapan Terima Kasih. Daftar Pustaka JUDUL ARTIKEL Nama Penulis(-penulis) Unit Kerja, Alamat Abstrak Hasil Kata kunci Pendahuluan Pembahasan,Simpulan,Saran Metode Ucapan Terima Kasih Daftar Pustaka Judul = Label Jumlah kata: 12-15 Mencerminkan

Lebih terperinci

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB III PENATAAN SURAT JABATAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB III PENATAAN SURAT JABATAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN BAB III PENATAAN SURAT JABATAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN A. Ketentuan Penyusunan Surat Jabatan Presiden dan Wakil Presiden 1. Setiap surat jabatan Presiden dan Wakil Presiden harus disusun dan ditata

Lebih terperinci

Penyegaran Penulisan Artikel Publikasi. Lokakarya Penulisan Jurnal Ilmiah Yogyakarta, 9 April 2015

Penyegaran Penulisan Artikel Publikasi. Lokakarya Penulisan Jurnal Ilmiah Yogyakarta, 9 April 2015 Penyegaran Penulisan Artikel Publikasi Lokakarya Penulisan Jurnal Ilmiah Yogyakarta, 9 April 2015 Pemilihan Berkala (Jurnal) Ilmiah Perpustakaan/internet Mencari berkala yang sesuai dengan bidang ilmu

Lebih terperinci

Sejarah Penerbitan. Diterbitkan oleh Perhimpunan Fitopatologi Indonesia (PFI) Dikelola oleh Komisariat Daerah (Komda)

Sejarah Penerbitan. Diterbitkan oleh Perhimpunan Fitopatologi Indonesia (PFI) Dikelola oleh Komisariat Daerah (Komda) Sejarah Penerbitan Diterbitkan oleh Perhimpunan Fitopatologi Indonesia (PFI) Dikelola oleh Komisariat Daerah (Komda) Volume, 989 Volume, 990 Volume 3, 993 Volume 4, 995 KOMD JW TIMUR Volume 5, 00 Volume

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN ARTIKEL HASIL PENELITIAN DALAM JURNAL ILMIAH 1. Oleh Kastam Syamsi FBS Universitas Negeri Yogyakarta

TEKNIK PENULISAN ARTIKEL HASIL PENELITIAN DALAM JURNAL ILMIAH 1. Oleh Kastam Syamsi FBS Universitas Negeri Yogyakarta TEKNIK PENULISAN ARTIKEL HASIL PENELITIAN DALAM JURNAL ILMIAH 1 Oleh Kastam Syamsi FBS Universitas Negeri Yogyakarta Pendahuluan Artikel ilmiah yang dimuat pada majalah ilmiah (jurnal) bisa berupa hasil

Lebih terperinci

Dengan Rahmat Allah Swt Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

Dengan Rahmat Allah Swt Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang PERATURAN FAKULTAS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS TATA PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG TATA PEMBENTUKAN PERATURAN FAKULTAS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

Swasunting Proceeding: Advanced Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR) Atlantis Press (Indexing by CPCI-SSH Thomson Reuters)

Swasunting Proceeding: Advanced Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR) Atlantis Press (Indexing by CPCI-SSH Thomson Reuters) The 1st UPI International Conference on Sociology Education Swasunting Proceeding: Advanced Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR) Atlantis Press (Indexing by CPCI-SSH Thomson Reuters)

Lebih terperinci

LINGUA, Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya p-issn: dan e-issn: X

LINGUA, Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya p-issn: dan e-issn: X LINGUA, Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya p-issn: 1979-9411 dan e-issn: 2442-238X PUSAT KAJIAN BAHASA DAN BUDAYA Akta Notaris Drs. Irwan Siregar, SH, M.Kn tanggal 21 Januari 2015 SK MENKUMHAM RI

Lebih terperinci

PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016

PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016 PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016 PERSYARATAN: 1. Mahasiswa aktif FK Unila angkatan 2013, 2014, dan 2015 2. Mengisi formulir pendaftaran (disediakan oleh panitia) 3. Memiliki IPK minimal 3,00, dibuktikan

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA Disusun Oleh : Pusat Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Pendidikan (P4MP) POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN BALIKPAPAN 2012 DAFTAR ISI Halaman BAB I

Lebih terperinci

(Penilaian Makna Ilmiah Naskah dan) Strategi Pemilihan Berkala Ilmiah buat Menerbitkannya

(Penilaian Makna Ilmiah Naskah dan) Strategi Pemilihan Berkala Ilmiah buat Menerbitkannya (Penilaian Makna Ilmiah Naskah dan) Strategi Pemilihan Berkala Ilmiah buat Menerbitkannya PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DP2M DIKTI dan KOPERTIS VI, Semarang 27 30 September 2007 Mien A. Rifai Akademi

Lebih terperinci

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL TEKNOVASI

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL TEKNOVASI ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL TEKNOVASI I. UMUM 1. Jurnal Teknovasi adalah publikasi ilmiah berkala yang terbit setiap 2 (dua) kali setahun yaitu April dan Oktober. 2. Naskah ilmiah yang diterbitkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI PENGANTAR Rancangan usulan penelitian disertasi, usulan penelitian disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk pada satu hal yang sama, yaitu

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN MANUSKRIP

PETUNJUK PENULISAN MANUSKRIP 1 PETUNJUK PENULISAN MANUSKRIP Lingua, Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya p-issn: 1979-9411; e-issn: 2442-238X Pusat Kajian Bahasa dan Budaya Http://lingua.pusatbahasa.or.id Email: presslingua@gmail.com

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH

PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH Hlm. 1 No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui 01 1. Prosedur pengajuan insentif karya ilmiah disesuaikan dengan hibah dalam Peraturan Yayasan Nomor 5 Tahun 2013 dan Peraturan Rektor Nomor III/PRT/2013-01/014

Lebih terperinci

IV. TEKNIK ILUSTRASI KARYA ILMIAH

IV. TEKNIK ILUSTRASI KARYA ILMIAH IV. TEKNIK ILUSTRASI KARYA ILMIAH Siti Herlinda 14/11/2016 Ilustrasi adalah penggambaran akan sesuatu. Ilustrasi dapat berupa tabel dan gambar (grafik, foto, diagram, bagan, peta, denah, dan gambar lainnya).

Lebih terperinci

Pengertian Tulisan Ilmiah

Pengertian Tulisan Ilmiah Karya tulis ilmiah A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN 1. Peserta memiliki pengetahuan yang memadai tentang pengertian dan jenis-jenis tulisan ilmiah 2. Peserta mampu merencanakan, menyusun, dan mengembangkan

Lebih terperinci

KOLEKSI BAHAN BACAAN BUKU FIKSYEN

KOLEKSI BAHAN BACAAN BUKU FIKSYEN KOLEKSI BAHAN BACAAN Koleksi bahan bacaan adalah semua bahan sumber maklumat bercetak yang diselenggara dan disimpan di Pusat Sumber Sekolah untuk digunakan oleh pelajar dan guru. Koleksi bahan bacaan

Lebih terperinci

PP 51/1999, PENYELENGGARAAN STATISTIK. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PP 51/1999, PENYELENGGARAAN STATISTIK. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PP 51/1999, PENYELENGGARAAN STATISTIK Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 51 TAHUN 1999 (51/1999) Tanggal: 28 MEI 1999 (JAKARTA) Tentang: PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Matematika

Seminar Pendidikan Matematika Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU AJAR TAHUN 2018

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU AJAR TAHUN 2018 PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU AJAR TAHUN 2018 LATAR BELAKANG Program Hibah Penulisan Buku Ajar merupakan salah satu program yang dikelola oleh Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual,

Lebih terperinci