ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI MODERAT VARIABEL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi kasus di PT Perkebunan Nusantara III) Ebenezer Sipayung, Nazaruddin, Iskandarini Magister ManajemenSekolahPascasarjanaUniversitas Sumatera Utara Abstract Participation budgeting is a managerial approach that generally can improve managerial performance. problems faced by PT. Perkebunan Nusantara III is in the performance evaluation management, there occurs a deviation between actual employment with the company's budget planning where the deviation is unfavorable for the management of the Company that is necessary to study the preparation of CBP. The results showed budgeting participation positively influence managerial performance. This means that the involvement of managers and Head of PT. Perkebunan Nusantara III in budgeting influence managerial performance. The result of the interaction between participation and job relevant information with significant managerial performance. It menunujukkan job relevant information acts as a moderating variable to the influence of budget participation and managerial performance. Keywords: Performance Evaluation, participation Budgeting, Job Relevant Information PENDAHULUAN Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan kegiatan organisasi secara lebih efektif dan efisien. Sebagai alat perencanaan, anggaran merupakan rencana kegiatan yang terdiri dari sejumlah target yang akan dicapai oleh para manajer departemen suatu 63

2 perusahaan dalam melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu pada masa yang akan datang. Anggaran digunakan oleh manajer tingkat atas sebagai suatu alat untuk melaksanakan tujuan tujuan organisasi kedalam dimensi kuantitatif dan waktu serta mengkomunikasikannya kepada manajer-manajer tingkat bawah sebagai rencana kerja jangka panjang maupun jangka pendek. PT Perkebunan Nusantara III Persero (PTPN III) merupakan salah satu dari empat belas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia. PTPN III bergerak dalam bidang usaha perkebunan komoditi karet dan sawit. Saat ini penyusunan anggaran PTPN III berdasarkan kombinasi bottom up dan top down yakni perencanaan anggaran disusun oleh manajer kebun / unit terlebih dahulu dan selanjutnya dievaluasi oleh pimpinan puncak untuk target pencapaian akhir dan diusulkan kepada pemegang saham. Proses penyusunan anggaran didasarkan dari hasil evaluasi kinerja tahun sebelumnya. Perencanaan anggaran dilakukan melalui penyusunan anggaran yang mengacu pada Rencana Jangka Panjang dan program kerja sesuai Key Performance Indicatorkontrak kerja manajemen dengan pemegang saham yang disahkan di RUPS. Dari evaluasi kinerja manajemen akhir tahun di PTPN III terdapat kesenjangan antara hasil kinerja dengan anggaran yang telah ditentukan. Pada rekapitulasi laporan produksi dan biaya tahun 2012 dan 2013 terlihat bahwa adanya penyimpangan perencanaan target produksi maupun biaya terutama pada komoditi karet Realisasi perencanaan anggaran produksi untuk komoditas karet selama 3 tahun masih jauh dari harapan atau terjadi unfavorable variance. Realisasi perencanaan anggaran untuk komoditas kelapa sawit sudah sesuai dengan harapan atau favorable tetapi pada realisasi perencanaan produksi terjadi penyimpangan atau unfavorable sementara untuk perencanaan biaya sesuai dengan perencanaan atau favorable. Terjadinya penyimpangan antara perencanaan anggaran dibandingkan dengan hasil kinerja manajemen 64

3 karena mekanisme perencanaan atau rencana kerja lebih di dominasi oleh top manajemen (lebih bersifat top down). Agar RKAP tetap realistis sebaiknya di dalam menyusun dan menetapkan RKAP sebaiknya melibatkan partisipasi berbagai pihak. Adapun upaya yang perlu dilakukan agar anggaran dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian yang efektif, manajer puncak perlu mengikutsertakan manajer pusat pertanggungjawaban dalam proses penyusunan anggaran. Peran partisipasi manajer pusat pertanggungjawaban sangat erat hubungannya dengan keadilan procedural, karena apabila seluruh manajer telah berperan melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diembannya secara efektif dan efisien maka akan terlaksanalah prosedur secara adil. Dengan terlaksananya prosedur secara adil akan meningkatkan kinerja manajerial yang berdampak kepada kepuasan kinerja pada setiap manajer pusat pertanggung jawaban. Partisipasi penyusunan anggaran merupakan sebuah pendekatan manajerial yang umumnya dapat meningkatkan kinerja manajerial. Selama empat dasawarsa terakhir partisipasi penyusunan anggaran serta pengaruhnya terhadap kinerja manajerial telah menarik minat beberapa peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut dimana menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran lebih memungkinkan para Manajer untuk melakukan negosiasi dengan pimpinan mereka mengenai kemungkinan target anggaran yang dapat dicapai. Pimpinan yang memperkenankan bawahannya untuk turut terlibat dalam pengambilan keputusan menyangkut pekerjaannya umumnya akan meningkatkan kepuasan kerja bawahannya. Anggaran mempunyai fungsi sebagai pedoman untuk memotivasi kinerja individual para Manajer (Shields dan Shields, 1998). Disamping itu anggaran menjadi alat untuk memotivasi kinerja anggota organisasi (Chong et al, 2002), alat koordinasi dan komunikasi antara atasan dengan bawahan (Kenis,1997). 65

4 Adrianto ( 2008 ) menyatakan bahwa job relevant information tidak bisa berperan sebagai variabel moderating karena memperlemah hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Sedangkan Campbell dan Gingrich (1996) mengemukakan bahwa job relevant information mampu bertindak sebagai variabel moderating terhadap pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Tujuan dari penelitian ini adalahmenganalisis pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial serta menganalisis sejauh mana peranan job relevan information dapat memoderasi peningkatan kinerja manajerial. TINJAUAN PUSTAKA Konsep dan Tujuan Anggaran The National Committee on Govermental Accounting United States of America (2003 ) memberi definisi tentang anggaran A budget is a plan of financial operations embodying estimates of proposed expenditures for a given period of time and the proposed means of financing them. Baswir (2002), menjelaskan bahwa anggaran merupakan pernyataan tentang perkiraan pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi dalam suatu periode di masa depan, serta data pengeluaran dan penerimaan yang sungguh-sungguh terjadi di masa lalu. Anggaran bentuk rencana kegiatan dari tingkat atas pada suatu periode yang ditetapkan serta merupakan alat pengendalian terhadap kegiatan kegiatan yang dilaksanakan oleh para Manajer. Anggaran juga merupakan alat untuk menjabarkan tujuan-tujuan perusahaan dalam bentuk angkaangka, periode waktu serta mengkomunikasikannya kepada para bawahan sebagai suatu rencana jangka panjang maupun jangka pendek. Adapun tujuan utama penyusunan anggaran menurut Anthony(1998) adalah sebagai berikut : 1. Memperbaiki rencana strategis organisasi. 2. Mengkoordinasikan aktivitas berbagai bagian organisasi. 3. Menyerahkan tanggung jawab kepada Manajer, 66

5 memberikan otorisasi besarnya biaya yang boleh dikeluarkan, dan memberikan umpan balik kepada Manajer atas kinerja mereka. 4. Sebagai perjanjian atau komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja Manajer sesungguhnya. Pendekatan Kontijensi Teori kontijensi menyatakan bahwa tidak ada rancangan dan penggunaan sistem pengendalian manajemen yang dapat diterapkan secara efektif untuk semua kondisi organisasi, namun sebuah sistem pengendalian tertentu hanya efektif untuk situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam kontijensi terdapat variabel yang dapat berperan sebagai factor moderating atau faktor intervening yang dapat mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial. Anggaran yang telah disusun memiliki peranan sebagai perencanaan dan sebagai kriteria kinerja, yaitu anggaran dipakai sebagai suatu sistem pengendalian untuk mengukur kinerja manajer. Untuk mencegah dampak fungsional atau disfungsionalnya, sikap dan perilaku anggota organisasi dalam penyusunan anggaran, perlu melibatkan manajemen pada level yang lebih rendah sehingga anggaran partisipatif dapat dinilai sebagai pendekatan manajerial yang dapat meningkatkan kinerja setiap anggota organisasi (Sardjito dan Muthaher, 2007). Beberapa manfaat partisipasi dalam proses penyusunan anggaran antara lain (Omposunggu dan Bawono, 2006) : 1. Seseorang yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran tidak saja task involved melainkan juga ego involved dalam kerjasama. 2. Keterlibatan seseorang akan meningkatkan rasa kebersamaan dalam kelompok, karena dapat meningkatkan kerjasama antara anggota kelompok di dalam penetapan sasaran, serta dapat mengurangi rasa tertekan. 67

6 3. Keterlibatan seseorang akan mengurangi rasa keperbedaan di dalam mengalokasikan sumber daya di antara unit-unit yang ada di organisasi. Bukti empiris yang dijelaskan oleh Govindarajan (1986) menunjukkan bahwa partisipasi anggaran secara khusus memberi manfaat bagi operasi pusat pertanggungjawaban ketika organisasi dihadapkan pada ketidakpastian lingkungan. Diikutsertakannya manajer pusat pertanggungjawaban dalam proses penyusunan anggaran merupakan bagian terpenting, karena mereka yang paling mengetahui informasi tentang variabel yang dapat mempengaruhi pendapatan dan biaya. Hal ini dapat menimbulkan konsekuensi dysfungtional behavior, sebagai contoh adanya partisipasi semu (pseudo participation), yakni tampak berpartisipasi, tetapi dalam kenyataannya tidak. Artinya para Manajer ini (sebagai bawahan) ikut berpartisipasi, tetapi tidak diberi wewenang atau pendapat untuk menentukan dan menetapkan isi anggaran (Chong, 2002) dalam Omposunggu dan Icuk Rangga Bawono (2006). Para manajer level bawah sebenarnya memiliki informasi yang lebih baik dibandingkan yang dipunyai Manajer atas. Pada sebagian besar organisasi, para Manajer di tingkat menengah kebawah ini lebih banyak memiliki informasi yang akurat dibandingkan dengan atasannya. Sementara pada sisi lain, manajemen tingkat atas yang lebih dominan dalam posisinya akan merasa lebih mampu menyusun anggaran. Karena adanya perbedaan status ini memunculkan kendala partisipasi. Untuk menghilangkan atau meminimisasi terjadi perbedaan persepsi pada kedua tingkatan Manajer ini, serta memaksimalkan partisipasi agar menjadi efektif, maka para Manajer bawah di tingkat organisasi harus diberi kesempatan untuk memberikan pendapat dalam proses penyusunan anggaran dengan mengungkapkan informasi yang dimiliki terkait pekerjaan sebagai konstribusi dalam penetapan jumlah anggaran. 68

7 Job Relevant Information Kren (1992) dan Omposunggu serta Bawono (2006) mengidentifikasi dua jenis informasi utama dalam organisasi yaitu decision influencing dan job relevant information (JRI), yakni informasi yang memfasilitasi pembuatan keputusan yang berhubungan dengan tugas. JRI meningkatkan kinerja melalui pemberian perkiraan yang lebih akurat mengenai lingkungan sehingga dapat dipilih rangkaian tindakan efektif yang terbaik. Omposunggu dan Bawono (2006) menyatakan bahwa apabila bawahan atau pelaksana anggaran ikut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran maka menghasilkan pengungkapan informasi privat yang mereka miliki. Atasan atau pemegang kuasa anggaran menerima informasi yang belum diketahui sebelumnya dan meningkatkan akurasi pemahaman terhadap bawahan atau pelaksana anggaran sehingga semakin mengurangi informasi asimetris dalam hubungan atasan atau pemegang kuasa anggaran dan bawahan atau pelaksana anggaran, dalam hal ini kepala bagian dengan kepala sub bagian. Kinerja Manajerial Manajer merupakan orang yang bertanggungjawab atas organisasi atau unit yang dipimpinnya. Tugas manajer dapat digambarkan dalam kaitannya dengan berbagai peran atau serangkaian perilaku yang terorganisir yang diidentifikasi dengan suatu posisi (Mitzberg, 2005). Mitzberg menjelaskan bahwa para manajer dapat memainkan tiga peran melalui kewenangan dan statusnya didalam melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan, Kerangka Pemikiran PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN JOB RELEVANT INFORMATION (JRI ) Gambar 1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan kerangka pemikiran sebagai mana disajikan pada Gambar 1. maka dapat disusun beberapa hipotesis sebagai berikut : H1 : Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. KINERJA MANAJERIAL H2 : Job relevant information dapat memperkuat hubungan 69

8 partisipasi penyusunan yang ada di Kebun / Unit sebanyak anggaran terhadap kinerja manajerial METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian korelasional yang dilaksanakan dengan tujuan mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada suatu faktor berkaitan dengan satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi(sinulingga,2012) Lokasi Penelitian Penelitian berlokasi di Perusahaan PTPN III (Persero) di Jalan Sei Batang Hari No. 02 Medan. Populasi dan Sampel Populasi Kandir,Distrik Manager dan Kebun / Unit adalah seluruh manajer pusat pertanggung jawaban yang mencapai 280 orang dan semuanya dianggap memahami penyusunan anggaran. Untuk menentukan responden di lakukan dengan Cluster random sampling. Jumlah populasi sebanyak 280 Orang yang terdiri dari populasi Kantor Direksi sebesar 68, populasi Distrik sebanyak 35 dan populasi 177. Jumlah populasi penelitian ini dihitung dengan menggunakan pendekatan Slovin yaitu populasi Kantor Direksi, populasi di Distrik Manajer, populasi di Kebun / Unit. Rumus Slovin: N n 1 Ne Keterangan : n = Besar Sampel N = Besar populasi e = Tingkat kelonggaran kesalahan yang diinginkan (10 %) Dengan rumus tersebut besarnya sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 74 orang. Metode Pengumpulan Data Metodepengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut : a) Pengamatan yaitu mengamati secara langsung penyusunan RKAP yang ada darikebun / Unit sampai kekantor Direksi PTPN III b) Wawancara kepada yang berhak dan berwenang memberikan data dan informasi yang mendukung penelitian ini dari Manajemen 2 70

9 pemangku jabatan di Kantor Direksi, Distrik Manajer, Kebun / Unit. c) Daftar pertanyaan yang diberikan kepada karyawan pemangku jabatan dari Asisten sampai Kepala Bagian dijadikan responden pada penelitian ini. d) Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen yang mendukung penelitian ini. Jenis dan Sumber Data a) Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari subyek penelitian melakukan pengamatan, wawancara, dan daftar pertanyaan. b) Data sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi dokumentasi. Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari analisis ini yakni koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukan seberapa besar prosentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai R 2 sama dengan 0 berarti tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R 2 sama dengan 1, maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna. (Priyatno, 2010). HASIL DAN PEMBAHASAN Data responden ini memberikan beberapa informasi secara sederhana keadaan responden yang dijadikan obyek penelitian. Data deskriptif memberikan jawaban tentang jenis kelamin responden, berdasarkan pendidikan, berdasarkan jabatan, dan lama jabatan. Di dalam penelitian ini ada sebanyak 74 orang responden. Kuesioner telah diisi oleh 74 responden, kemudian dikompilasi dan diolah menjadi data penelitian. Sebaran data responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada Tabel 1. 71

10 Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Jumlah Persentase Kelamin (orang) (%) 1. Pria 71 95,95 2. Wanita Total Responden ,00 Sumber:HasilPenelitian, 2015 (Data diolah) Berdasarkan Tabel 1. diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin pria sebesar 95,95 %, sedangkan responden berjenis kelamin wanita sebesar 4,05 %. Persentase frekuensi menurut jenjang pendidikan diperoleh bahwa sebagian besar responden memiliki jenjang pendidikan terakhir yaitu S1 sebanyak 78,00%. Uji itas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu indikator yang berbentuk kuesioner. Pengujian validitas variabel partisipasi penyusunan anggaran (X1), informasi job relevan (X2), dan kinerja manajerial (Y). Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dapat diketahui bahwa indikator-indikator pertanyaan dari variabel partisipasi penyusunan anggaran (X1), informasi job relevan (X2), dan kinerja manajerial (Y) yang diajukan peneliti terhadap responden valid, karena nilai r hitung > r tabel. Tabel 2. Hasil Uji itas Variabel Perta nyaan r hitung r tabel sig.5 Kesimpul an % Partisipasi Penyusu nan Anggara n X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 0,510 0,704 0,723 0,712 0,438 (X 1 ) Job Relevant Informati on (X 2 ) X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 0,374 0,381 0,530 0,757 0,776 0,619 0,597 0,700 0,707 0,549 Kinerja Manajeri al (Y) Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 0,555 0,617 0,447 0,641 0,681 0,499 0,586 0,551 0,519 0,585 72

11 Dari Tabel 2.hasil uji itas dengan r tabel signifikan 5 % ( ) dengan variabel X1, X2, X3 dari masing masing daftar pertanyaan yang ada terdapat nilai r hitung > r tabel (0.361) pada α= Hal ini menunjukkan masing masing kuisioner valid. Uji Reliabilitas Dalam pengujian reliabilitas ini menggunakan rumus alpha Cronbach. Sedangkan untuk reliabilitas, bila nilai alpha > 0,6 maka instrumen yang digunakan adalah reliabel. (Singgih Santoso, 2000). Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Nilai Alpha Kesimpu lan Cronbac h Partisipasi 0,815 Reliabel Penyusunan Anggaran (X 1 ) Job Relevant 0,874 Reliabel Information (X 2 ) Kinerja Manajerial (Y) 0,849 Reliabel Hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa semua pertanyaan mengenai Partisipasi penyusunan Anggaran, JRI dan Kinerja Manajerial adalah valid karena dari hasil analisis didapatkan nilai Alpha lebih besar 0,70. Karena nilainya lebih besar dari 0,70, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel, yang artinya semua item pertanyaan variabel bebas dan variabel terikat adalah reliabel. Koefisien Determinasi dan Koefisien Korelasi Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukan seberapa besar prosentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai R 2 sama dengan 0 berarti tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R 2 sama dengan 1, maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna. (Priyatno, 2010). 73

12 Hasil pengolahan data melalui SPSSdiperoleh hasil koefisien determinasi. 1) Nilaikoefisiendeterminasi (R Square) sebesar 0,115. Artinya 11,5% variabelpartisipasipenyusuna nanggaran yang digunakanmampumenjelaska nvariabelkinerjamanajerial. 2) PadaTabel 6.11 nilaikoefisien determinasi (R Square) sebesar 0,204. Terdapat peningkatan nilaikoefisien daterminasi setelah masuknya JRI sebagai variabel moderator. Artinya 20,4% partisipasi penyusunan anggaran menjelaskan variabilitas kinerja manajerial dengan JRI sebagai variabel moderator. Sedangkan 79,6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini. KoefisienKorelasi Tabel 4. Koefisien korelasi Correlations X1 X2 M Y X1 Pearson *.944 *.256 * * * Correlation Sig. (2-tailed) N X2 Pearson.545 * *.354 * * * * Correlation Sig. (2-tailed) N M Pearson.944 *.782 * * * * * Correlation Sig. (2-tailed) N Y Pearson.256 *.354 *.344 * 1 * * Correlation Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Berdasarkan Tabel 4, antara partisipasi penyusunan anggaran (X1) dan kinerja manajerial (Y) nilai signifikansi 0,028 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi signifikan. Selanjutnya antara partisipasi penyusunan anggaran (X1) dengan 74

13 job relevant information nilai signifikansi 0,00 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi signifikan. Juga partisipasi penyusunan anggaran (X1) dengan M (variabel moderator) nilai signifikansi 0,00 <0,05. Uji Hipotesis Uji Hipotesis 1 Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperoleh nilai-nilai yang tercantum dalam Tabel 5. Tabel 5.Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Coefficients a adanya pengaruh positif antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial, serta menunjukkan bahwa semakin tinggi partisipasi penyusunan anggaran maka akan semakin meningkatkan kinerja manajerial. Uji Hipotesis 2 Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperoleh nilai-nilai yang tercantum dalam Tabel 6. Tabel 6. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan JRI sebagai variabel moderator Coefficients a Unstandar dized Coefficien ts Standar dized Coeffic ients Unstandardized Coefficients Standardi zed Coefficie nts Std. Si Model B Error Beta t g. 1(Consta nt) Partisipa si_x a. Dependent Variable: Y Pada Tabel 5. nilai t hitung yang diperoleh sebesar 3,086 dengan signifikansi sebesar 0,003 yang lebih kecil dari α = 0,05. Ini artinya, Std. Model B Error Beta t Sig. 1 (Constan t) Partisipa si_x JRI_X Moderat a. Dependent Variable: Y 75

14 Pada Tabel 6. Nilai t hitung sebesar 2,099 dengan signifikasi sebesar sebesar 0,039 yang lebih kecil dari α = 0,05. Ini artinya bahwa hipotesis 2 yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang menyatakan Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial ketika job relevant information tinggi. Pembahasan Didalam partisipasi penyusunan anggaran beberapa hal yang dilakukan oleh Manajer pemangku jabatan di PT.Perkebunan Nusantara III antara lain : 1. Di dalam variabel partisipasi penyusunan anggaran 65.3 % manajer pemangku jabatan terlibat berkontribusi di wilayah pertanggung jawabannya di dalam penyusunan akhir anggaran. 2. Pada variabel JRI 80 % berpendapat bahwa penyampaian laporan informasi terjadinya suatu kejadian tersedia sepenuhnya secara teratur misalnya laporan harian,laporan mingguan, kartu riwayat tanaman dan lain lain. Ini menunjukkkan bahwa informasi yang dibutuhkan di dalam penyusunan anggaran telah tersedia. Tetapi beberapa responden belum memiliki informasi yang cukup di dalam penyusunan anggaran. hendaknya PTPN3 memiliki standard cost untuk setiap variabel perhitungan biaya baik biaya produksi maupun biaya administrasi umum sehingga sehingga seluruh jenis biaya dapat terukur dan dapat menjadi pedoman manajemen di dalam penentuan target anggaran. 3. Pada variabel kinerja manajerial responden terbanyak yakni sebesar 64 % berpendapat bahwa kinerja manajerial di dalam Perwakilan sangat tinggi. Perwakilan yakni mempromosikan visi, misi dan tujuan organisasi dengan cara berkonsultasi secara lisan atau berhubungan dengan pihak lain diluar perusahaan. Partisipasi anggaran akan meningkatkan kinerja manajerial para anggota organisasi di PTPN III. Dimana jika atasan setingkat manajer peduli dan perhatian terhadap komitmen para bawahan dalam berpartisipasi untuk menyusun anggaran maka tujuan sasaran 76

15 anggaran akan dapat tercapai. Mitzberg ( mitzberg, 2005 ) menjelaskan bahwa para manajer dapat memainkan tiga peran melalui kewenangan dan statusnya didalam melaksanakan tugas-tugas KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Partisipasi anggaran berpengaruh langsung terhadap kinerja manajerial. Pada penelitian ini menemukan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Semakin tinggi tingkat partisipasi Manajer, Distrik Manajer dan Kepala Bagian dalam proses penyusunan anggaran maka semakin baik kinerja manajerialnya. 2. Job relevant information diinteraksikan dengan partisipasi penyusunan anggaran ternyata memperkuat JRI sebagai variabel moderating di dalam partisipasi terhadap kinerja manajerial. 3. Interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dan job relevant information dengan kinerja manajerial. Nilai R Square mengalami peningkatan. Hal ini berarti bahwa job relevant information dapat berperan sebagai variabel moderating terhadap pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. DAFTAR PUSTAKA Adrianto, Yogi, Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Angggaran Terhadap Kinerja Mamajerial Dengan Kepuasan Kerja, Job relevant Information Dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating(Studi Empiris Pada Rumah Sakit Swasta di Wilayah Kota Semarang), Universitas Diponegoro, Semarang Anthony,R.N., 1998, Manajement Control System.Chicago.II:Irwin: McGraw-hill. 77

16 Baswir, Formulasi Index Demokrasi Ekonomi Indonesia Lppm Mercu buana,yogya. Chong, Vincent K. dan Kar Ming Chong Budget Goal Commitment and Informational Effects of Budget Participation on Performance : AstructuralEquation Modeling Approach, Behavioral Research in Accounting, USA. Campbell dan Gingrich, Analisis yang menggunakanvariabel. Job Relevat Information Business & Economics Govindarajan V,1986. Impact of Participation in The Budgetary Process on Manajerial Attitudes and Performance. Universalistic and Contigency Perspective. Decision Sciences 17. pp Ghozali, Imam dan I Made Pradana Adiputra, 2002,Pengaruh Motivasi dan Pelimpahan Wewenang Sebagai Variabel Moderating Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusuanan Anggaran Dan Kinerja Manajerial,Journal Bisnis Strategi,vol 10 Th VII, pp Ghozali, Imam dan Yusfaningrum, Kusnasriyanti Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial melalui Komitmen Tujuan Anggaran dan Job Relevant Information (JRI) sebagai Variabel Intervening (Penelitian terhadap Perusahaan Manufaktur di Indonesia), SNA VIII, Solo. Ghozali. Imam, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Badan Penerbit-Undip. Semarang. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, BPFE, Yogyakarta. Kren, Leslie, Budgetary Participation and Manajerial Performance: The Impact of Information and Environmental Volatility. The Accounting Review. July. Pp

17 Kennis,I Effect of Budgetary Goal Characteristic on Manajerial Attitudes and Performance. The Accounting Review: Krisler Bornadi Omposunggu dan Icuk Rangga Bawono Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Job Relevant Information Terhadap Informasi Asimetris. SNA IX Agustus. pp Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik. Andi Offiset. Yogyakarta. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Andi Offiset. Yogyakarta. Mahoney FI, Barthel D Functional evaluation: The Barthel Index. Maryland State Medical Journal ;14:56-61 Mock,T.,Estrin, T. and Vasarhly, M Learning Patterns, Decesion Approach and Value of Information, Journal Accounting Research. Spring. Pp Mulyadi, Akuntansi Manajemen. Edisi 2, Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Yogyakarta. Shields, J.F and M.D Shields, M Antencedents of Participate Budgeting Accounting Organitations and Society :49-76.singgih Santosa Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS. Gramedia. Jakarta. Sinulingga, Sukaria, 2012, Metode Penelitian, USU Press, Medan Stonner, J.A.F, Freeman, R.E dan Gilbert. J.R Strategic Manajement. New Jersey. Prentice-Hall. Inc. Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung Yusfaningrum, Analisis Pengaruh. Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial. Badan Penerbit- Undip. Semarang. 79

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI MODERAT VARIABEL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi kasus di PT Perkebunan Nusantara III) Ebenezer Sipayung, Nazaruddin,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA VARIABEL MODERATING

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA VARIABEL MODERATING ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN KERJA, JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Padaa Rumah Sakit

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL: JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL: JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING. HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL: JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Abstrak Studi ini mengkaji model partisipasi anggaran Kren (1992) yang memanfaatkan

Lebih terperinci

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta)

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta) PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta) Yotan Parahita Anastasia Susty A. Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dengan teori-teori berikut ini (Shield dan Shield, 1998 dalam Sumarno, 2005).

BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dengan teori-teori berikut ini (Shield dan Shield, 1998 dalam Sumarno, 2005). 9 BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Partisipasi Anggaran Hampir semua penelitian yang dilakukan terhadap anggaran berhubungan dengan teori-teori berikut

Lebih terperinci

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015 PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KOMITMEN DAN KINERJA APARATUR KAMPUNG WASUR MELALUI INFORMASI PEKERJAAN RELEVAN (JRI) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Okto Irianto Universitas Musamus Merauke ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN 1 PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN Andrea Anggrianti Nuritomo Program Studi Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Pada Dinas Pemerintah Kota Yogyakarta) Gita Pramudya Saraswati Akuntansi

Lebih terperinci

Yoshinta Ayu Nilasari Putri Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember

Yoshinta Ayu Nilasari Putri Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Job Relevant Information Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Rumah Sakit Milik Pemerintah Daerah Di Kabupaten Jember) Effect

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Anggaran di perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Anggaran di perguruan tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua perguruan tinggi akan memulai kegiatan bisnisnya dengan menyusun sebuah rencana yang dituangkan dalam suatu anggaran. Anggaran akan disusun setiap awal periode

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI JURNAL PENELITIAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Banyudono di Kabupaten

Lebih terperinci

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Yusri Hazmi, SE. M. Si, Ak (Dosen: Politeknik Negeri Lhokseumawe)

Lebih terperinci

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur 25 BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui hipotesapenelitian sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI BANDA ACEH

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI BANDA ACEH ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp. 19-25 PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus pada DPPKAD Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari manajer tingkat menengah dan manajer tingkat bawah dalam proses penyusunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Populasi merupakan seluruh obyek yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Populasi dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI TEGAL

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI TEGAL Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 6 (2), Oktober 2016 P-ISSN: 2087-2038; E-ISSN:2461-1182 Halaman 199-212 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 3 (2) (2014) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL: KOMITMEN ORGANISASI DAN INFORMASI TUGAS SEBAGAI PEMEDIASI Luluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Proses manajemen menghendaki adanya keteraturan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tanpa adanya keteraturan pencapaian tujuan dapat saja diselesaikan oleh

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin, 51 BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan deskripsi tentang deskripsi responden dan analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial (Studi pada 13 Kecamatan di Kota Bandung) The Effect of Budgetary Participation Participation on

Lebih terperinci

Maghfiroh. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kualitas Anggaran terhadap,... 1

Maghfiroh. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kualitas Anggaran terhadap,... 1 Maghfiroh. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kualitas Anggaran terhadap,... 1 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KUALITAS ANGGARAN (STUDI EMPIRIS PADA RSU KALIWATES JEMBER)

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu 7 BAB II DASAR TEORI 2.1. Anggaran 2.1.1. Definisi Anggaran Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu rencana rinci yang memperlihatkan bagaimana sumber-sumber daya diharapkan akan diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian dapat berupa tempat atau lokasi dilaksanakannya penelitian. Penelitian dilaksanakan di Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Subyek

Lebih terperinci

PERAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN (BUDGET GOAL COMITTMENT) DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA MANAJERIAL

PERAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN (BUDGET GOAL COMITTMENT) DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA MANAJERIAL Vol. XI Jilid 1 No.74 Januari 2017 MENARA Ilmu PERAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN (BUDGET GOAL COMITTMENT) DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA MANAJERIAL Oleh Puguh Setiawan Dosen FE Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, EVALUASI ANGGARAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Pelaksanaan dan Hasil Survei Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuisioner sebagai sumber data. Kuisioner dikirim ke masing masing responden disertai surat permohonan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodic

BAB II LANDASAN TEORI. Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodic BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Anggaran Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodic yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Responden Penelitian Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 orang dan kuesioner disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 kuesioner (respon

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan persaingan global sekarang ini yang diliputi banyak ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan inovatif

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. partisipatif pada perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. partisipatif pada perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Penelitian 58 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penerapan anggaran partisipatif pada perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian menunjukkan lokasi atau tempat penelitian. Obyek dari penelitian ini adalah hotel berbintang yang berlokasi di Provinsi DIY. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini, hanya perusahaan yang mampu melakukan efisiensi, peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu mempertahankan kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada proses penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran di pemerintah kabupaten/kota

Lebih terperinci

(Studi Kasus pada DPRD Se Eks Karesidenan Surakarta) NASKAH PUBLIKASI

(Studi Kasus pada DPRD Se Eks Karesidenan Surakarta) NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN VARIABEL PEMODERASI PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK (Studi Kasus pada DPRD Se Eks Karesidenan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan untuk subyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses penyusunan penganggaran daerah dengan pendekatan kinerja dalam Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif

Lebih terperinci

Said Herry Syafrizal Cut Aknawal

Said Herry Syafrizal Cut Aknawal PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH Said Herry Syafrizal Cut Aknawal Abstract :This

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS, DAN INFORMASI ASIMETRIS TERHADAP SLACK ANGGARAN (STUDI PADA SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOGIRI) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: TITIS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Pembahasan dalam uraian ini adalah tentang gambaran subyek penelitian, dimana subyek penelitian ini menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran, BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Kontijensi Teori kontijensi menyatakan bahwa tidak ada rancangan dan penggunaan sistem pengendalian manajemen yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada sub bab ini penulis akan mencoba untuk menganalisa data yang telah diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah. Kuesioner dibagikan kepada 80 responden

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka simpulan yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut ini: 1. Partisipasi anggaran memiliki pengaruh positif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), Jalan Sei Batanghari, Medan, Sumatera Utara. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT Maskapai Asuransi Raya (selanjutnya disebut PT Asuransi Raya atau Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta.

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Pada Rumah Sakit Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempat hiburan yang dinamakan QYU-QYU Karaoke ini terbentuk berkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempat hiburan yang dinamakan QYU-QYU Karaoke ini terbentuk berkat 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penetian 4.1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan yang bergerak dibidang jasa hiburan ini bukanlah satusatunya peusahaan peneyedia jasa hiburan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) LAMONGAN)

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) LAMONGAN) ANALISIS PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) LAMONGAN) Ahmad Faishol Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. Silfi Lestari Wijaya Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. Silfi Lestari Wijaya Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Silfi Lestari Wijaya Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA Jurica Lucyanda Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA Abstract This study empirically

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget pada tahun Piaget

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget pada tahun Piaget 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kognitif Teori kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget pada tahun 1896-1980. Piaget beranggapan bahwa proses berpikir sebagai

Lebih terperinci

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD)

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD) DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD) (Studi Empiris pada DPRD Kabupaten Wonogiri) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI e-jurnal BINAR 10 AKUNTANSI Vol. 2 e-jurnal No. 1, Januari BINAR 2013 AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013 ISSN 2303-1522 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI Alfebriano

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO Ahmad Mustakim 10213444 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Seorang pemimpin juga merupakan merupakan salah satu cara

Lebih terperinci

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.1 (2013): 159-176 PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia berpartisipasi dalam pengisian kuesioner pada perusahaan

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol.6, Desember 2013,

Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol.6, Desember 2013, Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol.6, Desember 2013, 01-09 1 Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Prestasi dan Kepuasan Kerja Melalui Job Relevant Iinformation (JRI) ( Studi empiris

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instagram. Instagram kini menjadi market place

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi persaingan yang semakin ketat merupakan tantangan dan peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar negara

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. SS Utama adalah perusahaan yang bergerak pada bidang pembuatan sepatu dan sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Deskripsi dan Analisis Data. minimum yang dapat diolah yaitu sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Deskripsi dan Analisis Data. minimum yang dapat diolah yaitu sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Deskripsi dan Analisis Data Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dapat diketahui bahwa respon rate di Indonesia tergolong rendah yaitu sebesar 10%-20%.

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Yoyon Moheri Dista Amalia Arifah Universitas Islam Sultan Agung distaamalia@unissula.ac.id ABSTRACT This study aims to analyzed budget participation

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini dari masa ke masa terasa semakin kompetitif. Perusahaan dituntut untuk dapat beroperasi seefektif dan seefisien mungkin. Untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang telah disebar kepada Auditor di 103 Kantor Akuntan Publik yang berada di seluruh wilayah Jakarta Barat dan Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender BAB IV HASIL PEELITIA A. Gambaran Umum Responden Untuk mengetahui gambaran karakteristik responden yang pernah melakukan transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

Henny Zurika Lubis (Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) ABSTRAK

Henny Zurika Lubis (Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) ABSTRAK Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Dimoderasi Budaya Paternalistik (Studi Empiris Perguruan Tinggi Swasta di Medan) Henny Zurika Lubis (Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian, Definisi Operasional dan pengukuran Variabel 3.1.1 Variabel penelitian Ada dua jenis variabel utama dalam penelitian ini, yaitu variabel terikat (dependent

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Participation Budgeting, Managerial Performance, style of leadership, quality of human resources.

ABSTRACT. Keywords: Participation Budgeting, Managerial Performance, style of leadership, quality of human resources. ABSTRACT The budget is an element in the management control system that serves as a planning tool, a tool of work coordinating and monitoring tools for the job of top managers to improve managerial performance

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai. secara sistematis untuk satu periode.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai. secara sistematis untuk satu periode. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian, Fungsi, dan Klasifikasi Anggaran Anggaran sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007)

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007) BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Anggaran 2.1.1 Definisi Anggaran Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007) dalam akuntansi sektor publik mendefinisikan anggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan untuk memiliki suatu pengelolaan kinerja manajemen yang baik agar dapat bersaing dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 3.1.1 Kepemimpinan merupakan hubungan antara seseorang dengan orang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berdasarkan rencana jangka panjang yang ditetapkan dalam proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berdasarkan rencana jangka panjang yang ditetapkan dalam proses BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan program (programming)

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI KOTA DENPASAR

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI KOTA DENPASAR PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI KOTA DENPASAR IDA AYU MAS MAY MURTHI I KETUT SUJANA Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Pengujian Instrumen Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila data tidak valid

Lebih terperinci

PENGARUH MODERNISASI SISTEM INFORMASI PERPAJAKAN BERBASIS e-faktur TERHADAP PENERIMAAN PPN (Studi Kasus Pada KPP Madya Jakarta Pusat)

PENGARUH MODERNISASI SISTEM INFORMASI PERPAJAKAN BERBASIS e-faktur TERHADAP PENERIMAAN PPN (Studi Kasus Pada KPP Madya Jakarta Pusat) 238 PENGARUH MODERNISASI SISTEM INFORMASI PERPAJAKAN BERBASIS e-faktur TERHADAP PENERIMAAN PPN (Studi Kasus Pada KPP Madya Jakarta Pusat) Oleh 1 Kartika dan 1 Vika Aryanto ABSTRACT This study aims to determine

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING Hermila Meiriana Putri Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah manajer hotel berbintang 3 dan 4. Hotel berbintang tiga dan empat telah menerapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Umum Responden dalam penelitian ini adalah Satuan Pengawas Internal (SPI) dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan Badan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji suatu teori dan menunjukan hubungan antar variabel. Data yang digunakan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO Fella Ulvathunia Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menguji validitas dengan menggunakan software program komputer yaitu SPSS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menguji validitas dengan menggunakan software program komputer yaitu SPSS 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Instrumen 4.1.1. Hasil Uji itas itas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat di klasifikasikan dari berbagai sudut pandang. Adapun jenis penelitian yang dilakukan di PT. Harta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci