Lampiran 1. Surat Izin Penelitian. A. Sekda DIY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Surat Izin Penelitian. A. Sekda DIY"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 Lampiran 1. Surat Izin Penelitian A. Sekda DIY

3 B. Bappeda Bantul

4 Lampiran 2. Observasi dan Wawancara A. Lembar observasi pembelajaran sejarah menggunakan TTS Sumber Data Guru Indikator Ya Tidak 1. Pengetahuan guru tentang TTS 2. Menjelaskan pelaksanaan tentang TTS 3. Langkah-langkah TTS : a. Guru menentukan topik bahasan. b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok beranggotakan 4 orang. c. Tiap-tiap kelompok mendapat tugas mencari jawaban berdasarkan pembagian tugas dari guru. d. Setiap kelompok belajar mandiri, mencari informasi berdasarkan tugas yang diberikan. e. Setelah selesai, maka seluruh siswa membacakan jawaban dari tugas yang guru berikan. 4. Keunggulan tentang TTS pada pelajaran sejarah: a. menciptakan suasana belajar interaktif. b. siswa dapat berinteraksi dengan siswa lainnya tanpa diliputi rasa takut salah pada saat mengungkapkan pendapatnya. c. siswa dapat belajar untuk dapat mengemukakan jawaban di dalam kelompok. d. dapat mempengaruhi motivasi setiap individu dan mereka mempunyai rasa percaya diri dan dapat menilai kemampuan diri mereka sendiri. 5. Kendala tentang TTS pada mata pelajaran sejarah: a. Jika jumlah siswa dalam kelas terlalu besar akan terjadi kegaduhan dan tidak terkendali. b. Siswa cenderung tidak mau belajar kelompok. c. Jam pelajaran yang kurang d. Jika diterapkan di jam pelajaran terakhir siswa sudah mengantuk dan malas mengikuti pelajaran.

5 Siswa 1. Pengetahuan siswa tentang TTS 2. Keunggulan TTS pada pelajaran sejarah: a. Membuat pembelajaran sejarah lebih bermakna dan menarik. b. Tidak membosankan atau monoton. c. Bisa belajar sambil bermain. d. Berani mengemukakan pendapat dalam diskusi 3. Kendala tentang TTS pada pelajaran sejarah: a. Kurangnya pemahaman mengenai TTS b. Siswa masih ragu-ragu untuk menyapaikan jawabannya c. Membutuhkan waktu yang lama d. Banyak siswa yang berbuat gaduh dan ramai sendiri e. siswa ingin memilih kelompok sendiri dengan teman dekatnya dan berpindahpindah kelompok.

6 B. Transkip Wawancara Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan Menggunakan Teka-Teki Silang Transkip Wawancara Guru Sejarah 1. Wawancara Sebelum Tindakan Peneliti : Selamat pagi Pak, maaf mengganggu waktunya saya ingin wawancara sebentar? Guru : Pagi, ya silahkan Peneliti : Dalam pembelajaran sejarah di SMA N 3 Bantul, apakah Sarana dan prasarana sudah menunjang? Guru : Sudah menunjang karena sudah tersedia computer dan LCD Peneliti : Bagaimana pembelajaran sejarah di SMA N 3 Bantul saat ini? Guru : Pembelajaran Sejarah menggunakan metode ceramah dan diselingi dengan metode diskusi. Peneliti : Bagaimana minat siswa SMA N 3 Bantul terhadap pelajaran sejarah? Guru : Biasa saja, ada yang tertarik dan ada juga yang tidak tertarik Peneliti : Bagaimana situasi siswa dalam pembelajaran sejarah? Guru : Ada yang memperhatikan dan mengikuti, ada pula yg mengobrol dan tidak focus. Peneliti : Bagaimana bapak melaksanakan KBM bersama siswa? metode ceramah atau menggunakan berbagai macam metode? Guru : Hanya ceramah dan diskusi Peneliti : Media pembelajaran yang apa saja yang pernah digunakan dalam KBM pelajaran sejarah? Guru : Hanya menggunakan media power point Peneliti : Apakah efektif menggunakan media tersebut? Guru : Cukup efektif Peneliti : Kelebihan apa saja yang ada pada media pembelajaran tersebut? Guru : Pengajaran menggunakan media tersebut mampu membuat siswa lebih tertarik daripada hanya mendengarkan ceramah. Peneliti : Kendala apa saja yang dihadapi ketika menggunakan media tersebut? Guru : Ada beberapa siswa yang malas mencatat, padahal inti dari pelajaran sudah ditulis di power point. 2. Wawancara Sesudah Tindakan Peneliti : Selamat pagi Pak, maaf mengganggu waktunya saya ingin wawancara sebentar? Guru : Pagi, ya silahkan Peneliti : Apa yang bapak ketahui tentang teka-teki silang? Guru : Sebuah tugas dimana kita harus mengisi kolom dengan

7 jawaban yang tepat. Peneliti : Bagaimana ketertarikan siswa dalam pelaksanaan teka-teki silang? Guru : Sangat tertarik, siswa menjadi aktif dalam mencari jawaban. Peneliti : Bagaimana efektifitas menggunakan teka-teki silang? Guru : Efektif karena materi pelajaran sejarah dapat tersampaikan kepada siswa. Peneliti : Kelebihan apa saja yang ada pada teka-teki silang? Guru : Pembelajaran menjadi efektif dan efisien, siswa menjadi lebih aktif dibandingkan menggunakan metode ceramah. Teka-teki silang dapat dibuat dengan anggaran biaya yang relatif terjangkau. Peneliti : Kendala apa saja yang dihadapi ketika menggunakan teka-teki silang? Guru : Teka-teki silang yang berhubungan dengan materi pelajaran sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membuatnya sendiri agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Suasana kelas akan menjadi ribut, jika guru tidak mampu mengendalikan dan mengarahkan siswa untuk belajar dengan tenang. Transkip Wawancara Siswa I 1. Wawancara Sebelum Tindakan Peneliti : Siang dek, bisa wawancara sebentar? Siswa : Siang mas, bisa Peneliti : Siapa nama anda dek? Siswa : Deviana Kartika Peneliti : Dalam pembelajaran sejarah di SMA N 3 Bantul, apakah Sarana dan prasarana sudah menunjang? Siswa : Klo dari kelas dan fasilitas sudah cukup Peneliti : Bagaimana pembelajaran sejarah di SMA N 3 Bantul saat ini? Siswa : Guru mengajar hanya ceramah Peneliti : Bagaimana peran guru dalam pembelajaran sejarah? Siswa : Guru hanya menjelaskan pelajaran kadang terlalu cepat untuk dipahami. Peneliti : Dalam pelaksanaan KBM apakah guru sudah menggunakan berbagai macam metode? Siswa : Selain ceramah guru meminta kami melakukan diskusi kelas Peneliti : Media pembelajaran apa saja yang digunakan guru sejarah SMA N 3 Bantul? Siswa : Klo mengajar hanya menggunakan power point Peneliti : Apakah efektif menggunakan media tersebut? Siswa : Cukup efektif

8 Peneliti : Kelebihan apa saja yang ada pada media pembelajaran tersebut? Siswa : Inti dari pelajaran ada di power point Peneliti : Kendala apa saja yang dihadapi ketika menggunakan media tersebut? Siswa : Kadang saya males mencatat 2. Wawancara Sesudah Tindakan Peneliti : Siang dek, bisa wawancara sebentar? Siswa : Siang mas, bisa kok Peneliti : Siapa nama anda dek? Siswa : Deviana Kartika Peneliti : Apa yang adek ketahui tentang teka-teki silang? Siswa : Suatu permainan menjawab pertanyaan dengan cara mengisi kolom kolom baik mendatar atau menurun Peneliti : Dengan TTS ini apakah adek merasa senang belajar sejarah? Siswa : Ya, pelajaran jadi menarik Peneliti : Menurut adek apakah efektif menggunakan teka teki silang dalam pembelajaran sejarah? Siswa : Efektif Peneliti : Kelebihan apa saja yang ada pada TTS tersebut? Siswa : Pelajaran sejarah jadi tidak membosankan, saya merasa tertantang untuk menyelesaikan teka teki silang tersebut. Peneliti : Kendala apa saja yang dihadapi ketika menggunakan TTS tersebut? Siswa : Kurangnya sumber belajar sehingga kesulitan mencari jawaban Transkip Wawancara Siswa II 1. Wawancara Sebelum Tindakan Peneliti : Siang dek, bisa wawancara sebentar? Siswa : Siang mas, bisa Peneliti : Siapa nama anda dek? Siswa : Firman Andrianto Peneliti : Dalam pembelajaran sejarah di SMA N 3 Bantul, apakah Sarana dan prasarana sudah menunjang? Siswa : Cukup menunjang Peneliti : Bagaimana pembelajaran sejarah di SMA N 3 Bantul saat ini? Siswa : Cukup membosankan Peneliti : Bagaimana peran guru dalam pembelajaran sejarah? Siswa : Guru membawakan pelajaran kurang menarik sehingga pelajaran terasa membosankan Peneliti : Dalam pelaksanaan KBM apakah guru sudah menggunakan berbagai macam metode?

9 Siswa : Belum Peneliti : Media pembelajaran apa saja yang digunakan guru sejarah SMA N 3 Bantul? Siswa : Tidak ada Peneliti : Apakah efektif menggunakan media tersebut? Siswa : Tidak ada Peneliti : Kelebihan apa saja yang ada pada media pembelajaran tersebut? Siswa : Tidak ada Peneliti : Kendala apa saja yang dihadapi ketika menggunakan media tersebut? Siswa : Tidak ada 2. Wawancara Sesudah Tindakan Peneliti : Siang dek, bisa wawancara sebentar? Siswa : Siang, bisa mas Peneliti : Siapa nama anda dek? Siswa : Firman Andrianto Peneliti : Apa yang adek ketahui tentang teka-teki silang? Siswa : game yang meminta siswa untuk menjawab pertanyaan. Peneliti : Dengan TTS ini apakah adek merasa senang belajar sejarah? Siswa : Cukup senang Peneliti : Menurut adek apakah efektif menggunakan teka teki silang dalam pembelajaran sejarah? Siswa : Efektif Peneliti : Kelebihan apa saja yang ada pada TTS tersebut? Siswa : Pelajaran tidak membosankan Peneliti : Kendala apa saja yang dihadapi ketika menggunakan TTS tersebut? Siswa : Tidak ada kalau di kerjakan secara berkelompok akan cepat selesai

10 Lampiran 3. RPP Siklus I dan II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/ Semester/Program : Kelas XI, Semester 1 Program Ilmu Pengetahuan Sosial Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi : Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara tradisional Kompetensi Dasar : Menganalisis Perkembangan Kehidupan Negara-negara Kerajaan Islam di Indonesia Indikator : 1. Mendeskripsikan kerajaan Demak 2. Mendeskripsikan kerajaan Pajang A. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai pembelajaran para siswa diharapkan dapat; 1. Mendeskripsikan kerajaan Demak 2. Mendeskripsikan kerajaan Pajang B. Materi Ajar 1. KERAJAAN DEMAK a. Letak Kerajaan Kerajaan Demak berdiri kira-kira tahun Hal itu didasarkan pada saat jatuhnya Majapahit yang diperintah oleh Prabu kertabumi dengan ditandai

11 cadrasengkala, sirna ilang kertaning bumi. Para wali kemudian sepakat untuk menobatkan Raden Patah menjadi raja. Raden Patah adalah putra Brawijaya V dengan putri Campa. Oleh karena itu, setelah tahta ayahnya jatuh ke tangan Girindra Wardhana dari Keling, Demak pun terancam. Akibatnya, terjadi Letak kerajaan Demak peperangan antara Demak dan Majapahit pimpinan Girindra Wardhana dan keturunannya yang bernama Prabu Udara hingga tahun Demak menang dan berdiri sebagai kerajaan Islam terbesar di Jawa. b. Kehidupan Politik Demak memiliki peranan yang penting dalam rangka penyebaran agama Islam khususnya di pulau Jawa, karena Demak berhasil menggantikan peranan Malaka, setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis Kehadiran Portugis di Malaka merupakan ancaman bagi Demak di pulau Jawa. Untuk mengatasi keadaan tersebut pada tahun 1513 Demak melakukan penyerangan terhadap Portugis di Malaka, dipimpin oleh Adipati Unus atau Pangeran Sabrang Lor tetapi mengalami kegagalan. Puncak kebesaran Demak terjadi pada masa pemerintahan Sultan Trenggono ( ), karena pada masa pemerintahannya Demak memiliki daerah kekuasaan yang luas dari Jawa Barat sampai Jawa Timur.

12 Peta Kekuasaan Demak. Penyerangan terhadap Sunda Kelapa yang dikuasai oleh Pajajaran disebabkan karena adanya perjanjian antara raja Pakuan penguasa Pajajaran dengan Portugis yang diperkuat dengan pembuatan tugu peringatan yang disebut Padrao. Isi dari Padrao tersebut adalah Portugis diperbolehkan mendirikan Benteng di Sunda Kelapa dan Portugis juga akan mendapatkan rempah-rempah dari Pajajaran. Sebelum Benteng tersebut dibangun oleh Portugis, tahun 1526 Demak mengirimkan pasukannya menyerang Sunda Kelapa, di bawah pimpinan Fatahillah. Dengan penyerangan tersebut maka tentara Portugis dapat dipukul mundur ke Teluk Jakarta. Kemenangan Fatahillah merebut Sunda Kelapa tanggal 22 Juni 1527 diperingati dengan pergantian nama menjadi Jayakarta yang berarti Kemenangan Abadi. Sedangkan penyerangan terhadap Blambangan (Hindu) dilakukan pada tahun 1546, di mana pasukan Demak di bawah pimpinan Sultan Trenggono yang dibantu oleh Fatahillah, tetapi sebelum Blambangan berhasil direbut Sultan Trenggono meninggal di Pasuruan. Dengan meninggalnya Sultan Trenggono, maka terjadilah perebutan kekuasaan antara Pangeran Sekar Sedolepen (saudara Trenggono) dengan Sunan Prawoto (putra Trenggono) dan Arya Penangsang (putra Sekar Sedolepen). Perang saudara tersebut diakhiri oleh Pangeran Hadiwijaya (Jaka Tingkir) yang dibantu oleh Ki Ageng Pemanahan, sehingga pada tahun 1568 Pangeran Hadiwijaya memindahkan pusat pemerintahan Demak ke Pajang.

13 Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Demak dan hal ini juga berarti bergesernya pusat pemerintahan dari pesisir ke pedalaman. c. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak berkembang sebagai kerajaan maritim. Dalam kegiatan perdagangan, Demak berperan sebagai penghubung antara daerah penghasil rempah di Indonesia bagian timur dan penghasil rempah-rempah Indonesia bagian barat. Dengan demikian perdagangan Demak semakin berkembang. Dan hal ini juga didukung oleh penguasaan Demak terhadap pelabuhanpelabuhan di daerah pesisir pantai pulau Jawa. Sebagai kerajaan Islam yang memiliki wilayah di pedalaman, maka Demak juga memperhatikan masalah pertanian, sehingga beras merupakan salah satu hasil pertanian yang menjadi komoditi dagang. Dengan demikian kegiatan perdagangannya ditunjang oleh hasil pertanian, mengakibatkan Demak memperoleh keuntungan di bidang ekonomi. d. Kehidupan Sosial Budaya Kehidupan sosial dan budaya masyarakat Demak lebih berdasarkan pada agama dan budaya Islam karena pada dasarnya Demak adalah pusat penyebaran Islam di pulau Jawa. Sebagai pusat penyebaran Islam Demak menjadi tempat berkumpulnya para wali seperti Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus dan Sunan Bonang. Para wali tersebut memiliki peranan yang penting pada masa perkembangan kerajaan Demak bahkan para wali tersebut menjadi penasehat bagi raja Demak. Dibidang budaya banyak hal yang menarik yang merupakan peninggalan dari kerajaan Demak. Salah satunya adalah Masjid Demak, di mana salah satu tiang utamanya terbuat dari pecahan-pecahan kayu yang disebut Soko Tatal. Masjid Demak dibangun atas pimpinan Sunan Kalijaga. Di serambi depan Masjid (pendopo) itulah Sunan Kalijaga menciptakan dasar-dasar perayaan Sekaten (Maulud Nabi

14 Muhammad saw) yang sampai sekarang masih berlangsung di Yogyakarta dan Cirebon. Masjid Agung Demak. 2. KERAJAAN PAJANG a. Letak Kerajaan Kesultanan Pajang adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Tengah sebagai kelanjutan Kesultanan Demak. Kompleks keraton, yang sekarang tinggal batas-batas fondasinya saja, berada di perbatasan Kelurahan Pajang, Kota Surakarta dan Desa Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo. Sesungguhnya nama negeri Pajang sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit. Menurut Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365, ada seorang adik perempuan Hayam Wuruk (raja Majapahit saat itu) menjabat sebagai penguasa Pajang, bergelar Bhatara i Pajang, atau disingkat Bhre Pajang. Nama aslinya adalah Dyah Nertaja, yang merupakan ibu dari Wikramawardhana, raja Majapahit selanjutnya. Dalam naskah-naskah babad, negeri Pengging disebut sebagai cikal bakal Pajang. Cerita Rakyat yang sudah melegenda menyebut Pengging sebagai kerajaan kuno yang pernah dipimpin Prabu Anglingdriya, musuh bebuyutan

15 Prabu Baka raja Prambanan. Kisah ini dilanjutkan dengan dongeng berdirinya Candi Prambanan. Ketika Majapahit dipimpin oleh Brawijaya (raja terakhir versi naskah babad), nama Pengging muncul kembali. Dikisahkan putri Brawijaya yang bernama Retno Ayu Pembayun diculik Menak Daliputih raja Blambangan putra Menak Jingga. Muncul seorang pahlawan bernama Jaka Sengara yang berhasil merebut sang putri dan membunuh penculiknya. Atas jasanya itu, Jaka Sengara diangkat Brawijaya sebagai bupati Pengging dan dinikahkan dengan Retno Ayu Pembayun. Jaka Sengara kemudian bergelar Andayaningrat. b. Kehidupan Politik Menurut naskah babad, Andayaningrat gugur di tangan Sunan Ngudung saat terjadinya perang antara Majapahit dan Demak. Ia kemudian digantikan oleh putranya, yang bernama Raden Kebo Kenanga, bergelar Ki Ageng Pengging. Sejak saat itu Pengging menjadi daerah bawahan Kesultanan Demak.Beberapa tahun kemudian Ki Ageng Pengging dihukum mati karena dituduh hendak memberontak terhadap Demak. Putranya yang bergelar Jaka Tingkir setelah dewasa justru mengabdi ke Demak. Prestasi Jaka Tingkir yang cemerlang dalam ketentaraan membuat ia diangkat sebagai menantu Sultan Trenggana, dan menjadi bupati Pajang bergelar Hadiwijaya. Wilayah Pajang saat itu meliputi daerah Pengging (sekarang kira-kira mencakup Boyolali dan Klaten), Tingkir (daerah Salatiga), Butuh, dan sekitarnya. Sepeninggal Sultan Trenggana tahun 1546, Sunan Prawoto naik takhta, namun kemudian tewas dibunuh sepupunya, yaitu Arya Penangsang bupati Jipang tahun Setelah itu, Arya Penangsang juga berusaha membunuh Hadiwijaya namun gagal. Dengan dukungan Ratu Kalinyamat (bupati Jepara putri Sultan Trenggana), Hadiwijaya dan para pengikutnya berhasil mengalahkan Arya

16 Penangsang. Ia pun menjadi pewaris takhta Kesultanan Demak, yang ibu kotanya dipindah ke Pajang. Pada awal berdirinya tahun 1549, wilayah Kesultanan Pajang hanya meliputi sebagian Jawa Tengah saja, karena negerinegeri Jawa Timur banyak yang melepaskan diri sejak kematian Sultan Trenggana. Pada tahun 1568 Sultan Hadiwijaya dan para adipati Jawa Timur dipertemukan di Giri Kedaton oleh Sunan Prapen. Dalam kesempatan itu, para adipati sepakat mengakui kedaulatan Pajang di atas negeri-negeri Jawa Timur. Sebagai tanda ikatan politik, Panji Wiryakrama dari Surabaya (pemimpin persekutuan adipati Jawa Timur) dinikahkan dengan putri Sultan Hadiwijaya. Negeri kuat lainnya, yaitu Madura juga berhasil ditundukkan Pajang. Pemimpinnya yang bernama Raden Pratanu alias Panembahan Lemah Dhuwur juga diambil sebagai menantu Sultan Hadiwijaya. Pada tahun 1582 meletus perang Pajang dan Mataram karena Sutawijaya membela adik iparnya, yaitu Tumenggung Mayang, yang dihukum buang ke Semarang oleh Sultan Hadiwijaya. Perang itu dimenangkan pihak Mataram meskipun pasukan Pajang jumlahnya lebih besar. Sepulang dari perang, Sultan Hadiwijaya jatuh sakit dan meninggal dunia. Terjadi persaingan antara putra dan menantunya, yaitu Pangeran Benawa dan Arya Pangiri sebagai raja selanjutnya. Arya Pangiri didukung Panembahan Kudus berhasil naik takhta tahun Pemerintahan Arya Pangiri hanya disibukkan dengan usaha balas dendam terhadap Mataram. Kehidupan rakyat Pajang terabaikan. Hal itu membuat Pangeran Benawa yang sudah tersingkir ke Jipang, merasa prihatin. Pada tahun 1586 Pangeran Benawa bersekutu dengan Sutawijaya menyerbu Pajang. Meskipun pada tahun 1582 Sutawijaya memerangi Sultan Hadiwijaya, namun Pangeran Benawa tetap menganggapnya sebagai saudara tua. Perang antara Pajang melawan Mataram dan Jipang berakhir dengan kekalahan Arya Pangiri. Ia dikembalikan ke negeri asalnya yaitu Demak. Pangeran Benawa kemudian menjadi raja Pajang yang ketiga. Pemerintahan Pangeran Benawa berakhir tahun Tidak ada

17 putra mahkota yang menggantikannya sehingga Pajang pun dijadikan sebagai negeri bawahan Mataram. Yang menjadi bupati di sana ialah Pangeran Gagak Baning, adik Sutawijaya. Sutawijaya sendiri mendirikan Kesultanan Mataram di mana ia sebagai raja pertama bergelar Panembahan Senopati. c. Kehidupan Politik, Ekonomi dan Sosial Pada zaman Kesultanan Demak, majelis ulama Wali Songo memiliki peran penting, bahkan ikut mendirikan kerajaan tersebut. Majelis ini bersidang secara rutin selama periode tertentu dan ikut menentukan kebijakan politik Demak. Sepeninggal Sultan Trenggana, peran Wali Songo ikut memudar. Sunan Kudus bahkan terlibat pembunuhan terhadap Sunan Prawoto, raja baru pengganti Sultan Trenggana. Meskipun tidak lagi bersidang secara aktif, sedikit banyak para wali masih berperan dalam pengambilan kebijakan politik Pajang. Misalnya, Sunan Prapen bertindak sebagai pelantik Hadiwijaya sebagai sultan. Ia juga menjadi mediator pertemuan Sultan Hadiwijaya dengan para adipati Jawa Timur tahun Sementara itu, Sunan Kalijaga juga pernah membantu Ki Ageng Pemanahan meminta haknya pada Sultan Hadiwijaya atas tanah Mataram sebagai hadiah sayembara menumpas Arya Penangsang. Wali lain yang masih berperan menurut naskah babad adalah Sunan Kudus. Sepeninggal Sultan Hadiwijaya tahun 1582, ia berhasil menyingkirkan Pangeran Benawa dari jabatan putra mahkota, dan menggantinya dengan Arya Pangiri. Mungkin yang dimaksud dengan Sunan Kudus dalam naskah babad adalah Panembahan Kudus, karena Sunan Kudus sendiri sudah meninggal tahun C. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah ceramah, tanya jawab, penggunaan media teka-teki silang (TTS). D. Langkah-langkah Pembelajaran. Pelaksanaan Kegiatan Siklus I

18 No Kegiatan Waktu 1. Kegiatan Awal Proses kegiatan belajar mengajar diawali dengan kegiatan. a. Guru mengucapkan salam b. Guru mempimpin doa bersama c. Guru mempresensi siswa d. Guru menyampaikan standar kompetensi yaitu sesuai dengan materi 2. Kegiatan Inti. a. Guru memberikan materi tentang kerajaan Demak dan Kerajaan Pajang b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, menjawab, menyanggah atau mengeluarkan pendapat mengenai materi pembelajaran yang telah dibahas. c. Guru memberikan tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi tanpa menggunakan media TTS. d. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengisi teka-teki silang sejarah dan dikumpulkan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Pada saat mengerjakan teka-teki silang, siswa bebas mencari sendiri jawaban teka-teki silang baik dari sumber belajar yang dimiliki siswa maupun sumber belajar yang tersedia didalam kelas. e. Guru memberikan tes kepada siswa mengenai materi pembelajaran yang telah dibahas untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang telah dibahas melalui pembelajaran sejarah dengan menggunakan teknik teka-teki silang. 5 menit 30 menit 5 menit 10 menit 15 menit 10 menit

19 3. Kegiatan Akhir Kegiatan belajar mengajar ditutup dengan kegiatan. a. Guru bersama dengan siswa melakukan koreksi bersama dengan siswa agar siswa mengetahui jawaban-jawaban yang benar dari pertanyaan pertanyaan teka-teki silang tersebut dan menyimpulkan pelajaran b. Guru memberitahukan materi yang harus dipelajari untuk didiskusikan pada pertemuan yang akan datang c. Guru mengucapkan salam 15 menit E. Alat/media dan Sumber Belajar 1. Alat dan media pembelajaran LCD, Power Point, Buku pelajaran, Teka Teki Silang 2. Sumber pembelajaran I Wayan Badrika. (2006). Sejarah Jilid 2 untuk SMA Kelas XI Program Ilmu Sosial F. Soal Tes Silanglah jawaban yang menurut kamu benar! 1. Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa ialah. a. Kerajaan Mataram c. Kerajaan Demak b. Kerajaan Banten d. Kerajaan Pajang 2. Raja Demak yang mendapat sebutan Sabrang Lor adalah raja a. Raden Patah c. Sumangsang b. Pati Unus d. Sultan Trenggono

20 3. Dengan daerah wilayah di pedalaman Kerajaan Demak mengembangkan sektor... a. Sektor Perikanan c. Sektor Maritim b. Sektor Pariwisata d. Sektor Agraria 4. Penyerangan pasukan Demak ke Malaka di bawah pimpinan Adipati Unus bertujuan untuk. a. menguasai jalur perdagangan c. mengusir bangsa Portugis b. menarik perhatian para pedagang d. mengembalikan fungsi Malaka 5. Sunda Kelapa dapat dikuasai dan diganti nama dengan Jayakarta pada tahun... a c b d Sultan Hadiwijaya kemudian memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan dari Demak ke... a. Pajang c. Banten b. Mataram d. Tegal Rejo 7. Pengikut Hadi Wijaya yang sangat berjasa dalam mengalahkan Arya Penangsang adalah Kiyai Ageng Pamanahan. Ia kemudian diberi hadiah daerah a. Mataram c. Demak b. Banten d. Cirebon 8. Pemimpinnya yang mempunyai sebutan Panembahan Lemah Duwur yang diambil sebagai menantu Sultan Hadiwijaya, sebenarnya adalah Raden a. Raden Wijaya c. Raden Patah b. Raden Pratanu d. Raden Kusuma

21 9. Pada tahun berapa Hadiwijaya meninggal... a c b d kedudukan Hadiwijaya digantikan oleh... a. Pangeran Benawa c. Sutawijaya b. Arya Pangiri d. Pangeran Gagak Baning jawaban : 1. C. Kerajaan Demak 2. B. Pati Unus 3. D. Sektor Agraria 4. C. mengusir bangsa Portugis 5. C A. Pajang 7. A. Mataram 8. B. Raden Pratanu 9. D B Arya Pangiri G. Teknik Penilaian a. Tes 1. Bentuk Instrumen a) 10 soal pre test pilihan ganda b) 10 soal post test pilihan ganda b. Penilaian Tes: 1 x 10 = 10

22 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/ Semester/Program : Kelas XI, Semester 1 Program Ilmu Pengetahuan Sosial Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi : Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara tradisional Kompetensi Dasar : Menganalisis Perkembangan Kehidupan Negara-negara Kerajaan Islam di Indonesia Indikator : 3. Mendeskripsikan kerajaan Mataram Islam 4. Mendeskripsikan kerajaan Ternate dan Tidore A. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai pembelajaran para siswa diharapkan dapat; 1. Mendeskripsikan kerajaan Mataram Islam 2. Mendeskripsikan kerajaan Ternate dan Tidore

23 B. Materi Ajar 1. KERAJAAN MATARAM a. Letak Kerajaan Pada awal perkembangannya kerajaan Mataram adalah daerah kadipaten yang dikuasai oleh Ki Gede Pamanahan. Daerah tersebut diberikan oleh Pangeran Hadiwijaya (Jaka Tingkir) yaitu raja Pajang kepada Ki Gede Pamanahan atas jasanya membantu mengatasi perang saudara di Demak yang menjadi latar belakang munculnya kerajaan Pajang. Ki Gede Pamanahan memiliki putra bernama Sutawijaya yang juga mengabdi kepada raja Pajang sebagai komando pasukan pengawal raja. Setelah Ki Gede Pamanahan meninggal tahun 1575, maka Sutawijaya menggantikannya sebagai adipati di Kota Gede tersebut. Setelah pemerintahan Hadiwijaya di Pajang berakhir, maka kembali terjadi perang saudara antara Pangeran Benowo putra Hadiwijaya dengan Arya Pangiri, Bupati Demak yang merupakan keturunan dari Raden Trenggono. Akibat dari perang saudara tersebut, maka banyak daerah yang dikuasai Pajang melepaskan diri, sehingga hal inilah yang mendorong Pangeran Benowo meminta bantuan kepada Sutawijaya. Atas bantuan Sutawijaya tersebut, maka perang saudara dapat diatasi dan karena ketidakmampuannya maka secara sukarela Pangeran Benowo menyerahkan takhtanya kepada Sutawijaya. Dengan demikian berakhirlah kerajaan Pajang dan sebagai kelanjutannya muncullah kerajaan Mataram. Lokasi kerajaan Mataram tersebut di Jawa Tengah bagian Selatan dengan pusatnya di kota Gede yaitu di sekitar kota Yogyakarta sekarang.

24 b. Kehidupan Politik Pendiri kerajaan Mataram adalah Sutawijaya. Ia bergelar Panembahan Senopati, memerintah tahun ( ). Pada awal pemerintahannya ia berusaha menundukkan daerah-daerah seperti Ponorogo, Madiun, Pasuruan, dan Cirebon serta Galuh. Sebelum usahanya untuk memperluas dan memperkuat kerajaan Mataram terwujud, Sutawijaya digantikan oleh putranya yaitu Mas Jolang yang bergelar Sultan Anyakrawati tahun Sebagai raja Mataram ia juga berusaha meneruskan apa yang telah dilakukan oleh Panembahan Senopati untuk memperoleh kekuasaan Mataram dengan menundukkan daerah-daerah yang melepaskan diri dari Mataram. Akan tetapi sebelum usahanya selesai, Mas Jolang meninggal tahun 1613 dan dikenal dengan sebutan Panembahan Sedo Krapyak, kemudian digantikan oleh putranya Pangeran Aryo Martapura. Karena sering sakit, kemudian digantikan oleh kakaknya Raden Mas Rangsang yang bergelar Sultan Agung Senopati ing alogo Ngabdurrahman, yang memerintah tahun Sultan Agung merupakan raja terbesar dari kerajaan ini. Pada masa pemerintahannya Mataram mencapai puncaknya, karena ia seorang raja yang gagah berani, cakap dan bijaksana. Daerah Kekuasaan Mataram. Di samping mempersatukan berbagai daerah di pulau Jawa, Sultan Agung juga berusaha mengusir VOC Belanda dari Batavia. Untuk itu Sultan

25 Agung melakukan penyerangan terhadap VOC ke Batavia pada tahun 1628 dan 1629 akan tetapi serangan tersebut mengalami kegagalan. Penyebab kegagalan serangan terhadap VOC antara lain karena jarak tempuh dari pusat Mataram ke Batavia terlalu jauh kira-kira membutuhkan waktu 1 bulan untuk berjalan kaki, sehingga bantuan tentara sulit diharapkan dalam waktu singkat. Dan daerah-daerah yang dipersiapkan untuk mendukung pasukan sebagai lumbung padi yaitu Kerawang dan Bekasi dibakar oleh VOC, sebagai akibatnya pasukan Mataram kekurangan bahan makanan. Dampak pembakaran lumbung padi maka tersebar wabah penyakit yang menjangkiti pasukan Mataram, sedangkan pengobatan belum sempurna. Hal inilah yang banyak menimbulkan korban dari pasukan Mataram. Di samping itu juga sistem persenjataan Belanda lebih unggul dibanding pasukan Mataram. Walaupun penyerangan terhadap Batavia mengalami kegagalan, namun Sultan Agung tetap berusaha memperkuat penjagaan terhadap daerah-daerah yang berbatasan dengan Batavia, sehingga pada masa pemerintahannya VOC sulit menembus masuk ke pusat pemerintahan Mataram. Setelah wafatnya Sultan Agung tahun 1645, Mataram tidak memiliki raja-raja yang cakap dan berani seperti Sultan Agung, bahkan putranya sendiri yaitu Amangkurat I dan cucunya Amangkurat II, Amangkurat III, Paku Buwono I, Amangkurat IV, Paku Buwono II, Paku Buwono III merupakan raja-raja yang lemah. Sehingga pemberontakan terjadi antara lain Trunojoyo , Untung Suropati , pemberontakan Cina Kelemahan raja-raja Mataram setelah Sultan Agung dimanfaatkan oleh penguasa daerah untuk melepaskan diri dari kekuasaan Mataram juga VOC. Akhirnya VOC berhasil juga menembus ke ibukota dengan cara mengadudomba sehingga kerajaan Mataram berhasil dikendalikan VOC. VOC berhasil menaklukan Mataram melalui politik devide et impera, kerajaan Mataram dibagi dua melalui perjanjian Giyanti tahun Sehingga Mataram yang luas hampir meliputi seluruh pulau Jawa akhirnya terpecah belah :

26 1) Kesultanan Yogyakarta, dengan Mangkubumi sebagai raja yang bergelar Sultan Hamengkubuwono I. 2) Kasunanan Surakarta yang diperintah oleh Sunan Paku Buwono III. Belanda ternyata belum puas memecah belah kerajaan Mataram. Akhirnya melalui politik adu-domba kembali tahun 1757 diadakan perjanjian Salatiga. Mataram terbagi 4 wilayah yaitu sebagian Surakarta diberikan kepada Mangkunegaran selaku Adipati tahun 1757, kemudian sebagian Yogyakarta juga diberikan kepada Paku Alam selaku Adipati tahun c. Kehidupan Ekonomi Letak kerajaan Mataram di pedalaman, maka Mataram berkembang sebagai kerajaan agraris yang menekankan dan mengandalkan bidang pertanian. Sekalipun demikian kegiatan perdagangan tetap diusahakan dan dipertahankan, karena Mataram juga menguasai daerah-daerah pesisir. Dalam bidang pertanian, Mataram mengembangkan daerah persawahan yang luas terutama di Jawa Tengah, yang daerahnya juga subur dengan hasil utamanya adalah beras, di samping kayu, gula, kapas, kelapa dan palawija. Sedangkan dalam bidang perdagangan, beras merupakan komoditi utama, bahkan menjadi barang ekspor karena pada abad ke-17 Mataram menjadi pengekspor beras paling besar pada saat itu. Dengan demikian kehidupan ekonomi Mataram berkembang pesat karena didukung oleh hasil bumi Mataram yang besar. d. Kehidupan Sosial Budaya Sebagai kerajaan yang bersifat agraris, masyarakat Mataram disusun berdasarkan sistem feodal. Dengan sistem tersebut maka raja adalah pemilik tanah kerajaan beserta isinya. Untuk melaksanakan pemerintahan, raja dibantu oleh seperangkat pegawai dan keluarga istana, yang mendapatkan upah atau gaji berupa tanah lungguh atau tanah garapan. Tanah lungguh tersebut dikelola oleh kepala desa (bekel) dan yang menggarapnya atau

27 mengerjakannya adalah rakyat atau petani penggarap dengan membayar pajak/sewa tanah. Dengan adanya sistem feodalisme tersebut, menyebabkan lahirnya tuan-tuan tanah di Jawa yang sangat berkuasa terhadap tanah-tanah yang dikuasainya. Sultan memiliki kedudukan yang tinggi juga dikenal sebagai panatagama yaitu pengatur kehidupan keagamaan. Sedangkan dalam bidang kebudayaan, seni ukir, lukis, hias dan patung serta seni sastra berkembang pesat. Hal ini terlihat dari kreasi para seniman dalam pembuatan gapura, ukiran-ukiran di istana maupun tempat ibadah. Contohnya gapura Candi Bentar di makam Sunan Tembayat (Klaten) diperkirakan dibuat pada masa Sultan Agung. Candi Bentar di makam Sunan Tembayat. Contoh lain hasil perpaduan budaya Hindu-Budha-Islam adalah penggunaan kalender Jawa, adanya kitab filsafat sastra gending dan kitab undang-undang yang disebut Surya Alam. Contoh-contoh tersebut merupakan hasil karya dari Sultan Agung sendiri. Di samping itu juga adanya upacara Grebeg pada hari-hari besar Islam yang ditandai berupa kenduri Gunungan yang dibuat dari berbagai makanan maupun hasil bumi. Upacara Grebeg tersebut merupakan tradisi sejak zaman Majapahit sebagai tanda terhadap pemujaan nenek moyang.

28 2. KERAJAAN TERTANE TIDORE a. Letak Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di kepulauan Maluku antara Sulawesi dan Papua. Wilayahnya terdiri atas pulau-pulau yang bergunung-gunung dengan tanah yamg subur. Kedua kerajaan ini berpusat di pulau Ternate dan Tidore. Kepulauan di kedua kerajaan ini merupakan penghasil rempah-rempah terbesar dan dijuluki dengan The Spicy Island. Rempah-rempah menjadi komoditas utama dalam dunia perdagangan pada masa itu, sehingga setiap pedagang maupun bangsa-bangsa yang datang ke daerah timur bertujuan ke kepulauan itu. Melalui rute perdagangan tersebut, agama Islam meluas ke Maluku seperti ke Hitu di Ambon, Ternate dan Tidore. Peta Kepulauan Maluku abad 16. b. Kehidupan Politik Kepulauan Maluku terkenal sebagai penghasil rempah-rempah terbesar di dunia. Rempah-rempah tersebut menjadi komoditi utama dalam dunia pelayaran dan perdagangan pada abad Demi kepentingan penguasaan perdagangan rempah-rempah tersebut, maka mendorong terbentuknya

29 persekutuan daerah-daerah di Maluku Utara yang disebut dengan Ulilima dan Ulisiwa. Ulilima berarti persekutuan lima bersaudara yang dipimpin oleh Ternate yang terdiri dari Ternate, Obi, Bacan, Seram dan Ambon. Sedangkan Ulisiwa adalah persekutuan sembilan bersaudara yang terdiri dari Tidore, Makayan, Jailolo dan pulau-pulau yang terletak di kepulauan Halmahera sampai Irian Barat. Persekutuan Ulilima dan Ulisiwa. Antara persekutuan Ulilima dan Ulisiwa tersebut terjadi persaingan. Persaingan tersebut semakin nyata setelah datangnya bangsa Barat ke Kepulauan Maluku. Bangsa barat yang pertama kali datang adalah Portugis yang akhirnya bersekutu dengan Ternate tahun Karena persekutuan tersebut maka Portugis diperbolehkan mendirikan benteng di Ternate.

30 Spanyol pun datang ke Maluku pada waktu itu bermusuhan dengan Portugis. Akhirnya Spanyol di Maluku bersekutu dengan Tidore. Akibat persekutuan tersebut maka persaingan antara Ternate dengan Tidore semakin tajam, bahkan menyebabkan terjadinya peperangan antara keduanya yang melibatkan Spanyol dan Portugis. Dalam peperangan tersebut Tidore dapat dikalahkan oleh Ternate yang dibantu oleh Portugis. Keterlibatan Spanyol dan Portugis pada perang antara Ternate dan Tidore, pada dasarnya bermula dari persaingan untuk mencari pusat rempah-rempah dunia sejak awal penjelajahan samudra, sehingga sebagai akibatnya Paus turun tangan untuk membantu menyelesaikan pertikaian tersebut. Usaha yang dilakukan Paus untuk menyelesaikan pertikaian antara Spanyol dan Portugis adalah dengan mengeluarkan dekrit yang berjudul Inter caetera Devinae, yang berarti Keputusan Illahi. Dekrit tersebut ditandatangani pertama kali tahun 1494 di Thordessilas atau lebih dikenal dengan Perjanjian Thordessilas. Dan selanjutnya setelah adanya persoalan di Maluku maka kembali Paus mengeluarkan dekrit yang kedua yang ditandatangani oleh Portugis dan Spanyol di Saragosa tahun 1528 atau disebut dengan Perjanjian Saragosa. Perjanjian Thordessilas merupakan suatu dekrit yang menetapkan pada peta sebuah garis maya perbatasan dunia yang disebut Garis Thordessilas yang membentang dari Kutub Utara ke Kutub Selatan melalui Kepulauan Verdi di sebelah Barat benua Afrika. Wilayah di sebelah Barat Garis Thordessilas ditetapkan sebagai wilayah Spanyol dan di sebelah Timur sebagai wilayah Portugis. Sedangkan Perjanjian Saragosa juga menetapkan sebuah garis maya baru sebagai garis batas antara kekuasaan Spanyol dengan kekuasaan Portugis yang disebut dengan Garis Saragosa. Di mana garis tersebut membagi dunia menjadi 2 bagian yaitu Utara dan Selatan. Bagian Utara garis Saragosa merupakan kekuasaan Spanyol dan bagian Selatannya adalah wilayah kekuasaan Portugis. Dari penjelasan tersebut apakah Anda sudah paham? Kalau sudah paham simaklah uraian materi selanjutnya.

31 Dengan adanya perjanjian Saragosa tersebut, maka sebagai hasilnya Portugis tetap berkuasa di Maluku sedangkan Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan perhatiannya di Philipina. Sebagai akibat dari perjanjian Saragosa, maka Portugis semakin leluasa dan menunjukkan keserakahannya untuk menguasai dan memonopoli perdagangan rempahrempah di Maluku. Tindakan sewenang-wenang Portugis menimbulkan kebencian di kalangan rakyat Ternate, bahkan bersama-sama rakyat Tidore dan rakyat di pulau-pulau lainnya bersatu untuk melawan Portugis. 1) Sultan Hairun Perlawanan terhadap Portugis pertama kali dipimpin oleh Sultan Hairun dari Ternate, sehingga perang berkobar dan benteng pertahanan Portugis dapat dikepung. Dalam keadaan terjepit tersebut, Portugis menawarkan perundingan. Akan tetapi perundingan tersebut merupakan siasat Portugis untuk membunuh Sultan Hairun tahun Dengan kematian Sultan Hairun, maka rakyat Maluku semakin membenci Portugis, dan kembali melakukan penyerangan terhadap Portugis yang dipimpin oleh Sultan Baabullah pada tahun ) Sultan Baabullah Perlawanan ini lebih hebat dari sebelumnya sehingga pasukan Sultan Baabullah dapat menguasai benteng Portugis. Keberhasilan Sultan Baabullah merebut benteng Sao Paolo mengakibatkan Portugis menyerah dan meninggalkan Maluku. Dengan demikian Sultan Baabullah dapat menguasai sepenuhnya Maluku dan pada masa pemerintahannya tahun kerajaan Ternate mencapai kejayaannya karena daerah kekuasaannya meluas terbentang antara Sulawesi sampai Irian dan Mindanau sampai Bima, sehingga Sultan Baabullah mendapat julukan Tuan dari 72 Pulau. c. Kehidupan Ekonomi Awal kemasyhuran rempah-rempah di Nusantara berawal dari Ternate dan Tidore. Pemasarannya maju karena didukung jalur yang strategis. Pengadaan rempah-rempah diusahakan perkebunan di pulau-pulau subur sebelah selatan.

32 Perdagangan rempah-rempah merupakan mata pencaharian penting. Barangbarang dagangan meluad sampa ke Eropa sehingga menjadi daya tarik yang kuat bagi bangsa-bangsa barat seperti Portugis, Spayol, Belanda dan Inggrisuntuk datang ke Maluku. Sesuai dengan kondisi alam yang terdiri atas pulau-pulau maka pencaharian perikanan turut mendukung perekonomian masyarkat. d. Kehidupan Sosial Sebelum masuknya agama Islam, suku Ternate dan Tidore terbagi dalam kelompok menurut kelompok tempat tinggal kekerabatan (soa) yang dipimpin oleh seorang kepala soa. Beberapa soa bergabung dan dipimpin oleh seorang momole. Setelah agama Islam masuk keempat momoe yang ada di Ternate menjadi suatu konfederasi dipimpin oleh kalano yang dibantu oleh beberapa oranga babato dan badan penasehat yang disebut falahara. Garis keturunan berdasarkan garid patrineal. Jadi mengikuti garis keturunan bapak. e. Kehidupan Budaya Lokasi Kerajaan Ternate dan Tidore berdekatan dan berhadapan, namun masing-masing memiliki bahasa sendiri. Ternate memiliki wilayah ke arah selatan (uli-lima). Bahasanya menjadi lingua franca yang berarti menjadi bahasa perantara dalam perdagangan. Tidore yang wilayah timur termasuk bagian barat Papua, persebaran bahasanya tidak seluas bahasa Ternate. Kehidupan masyarakat Ternate dan Tidore lebih banyak disibukkan dengan kegiatan kegiatan perekonomian, sehingga hasil kebudayaannya kurang menonjol. Kedua kerajaan ini masing-masing berkembang menjadi pusat penyiaran agama Islam. Masjid Agung di Ternate merupakan pusat penyebaranya. C. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah ceramah, tanya jawab, penggunaan media teka-teki silang (TTS).

33 D. Langkah-langkah Pembelajaran. Pelaksanaan Kegiatan Siklus II No Kegiatan Waktu 1. Kegiatan Awal Proses kegiatan belajar mengajar diawali dengan kegiatan. a. Guru mengucapkan salam b. Guru mempimpin doa bersama c. Guru mempresensi siswa d. Guru menyampaikan standar kompetensi yaitu sesuai dengan materi 2. Kegiatan Inti. a. Guru memberikan materi tentang kerajaan Mataram Islam dan Ternate Tidore b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, menjawab, menyanggah atau mengeluarkan pendapat mengenai materi pembelajaran yang telah dibahas. c. Guru memberikan tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi tanpa menggunakan media TTS. d. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengisi teka-teki silang sejarah dan dikumpulkan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Pada saat mengerjakan teka-teki silang, siswa bebas mencari sendiri jawaban teka-teki silang baik dari sumber belajar yang dimiliki siswa maupun sumber belajar yang tersedia didalam kelas. e. Guru memberikan tes kepada siswa mengenai materi pembelajaran yang telah dibahas untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang telah 5 menit 30 menit 5 menit 10 menit 15 menit 10 menit

34 dibahas melalui pembelajaran sejarah dengan menggunakan teknik teka-teki silang. 3. Kegiatan Akhir Kegiatan belajar mengajar ditutup dengan kegiatan. a. Guru bersama dengan siswa melakukan koreksi bersama dengan siswa agar siswa mengetahui jawaban-jawaban yang benar dari pertanyaan pertanyaan teka-teki silang tersebut dan menyimpulkan pelajaran b. Guru memberitahukan materi yang harus dipelajari untuk didiskusikan pada pertemuan yang akan datang c. Guru mengucapkan salam 15 menit E. Alat/media dan Sumber Belajar 1. Alat dan media pembelajaran LCD, Power Point, Buku pelajaran, Teka Teki Silang 2. Sumber pembelajaran I Wayan Badrika. (2006). Sejarah Jilid 2 untuk SMA Kelas XI Program Ilmu Sosial F. Soal Tes Silanglah jawaban yang menurut kamu benar! 1. Sutawijaya sendiri mendirikan Kesultanan Mataram di mana ia sebagai raja pertama bergelar. a. Sultan Agung c. Panembahan Pamanahan b. Raja Agung d. Panembahan Senopati

35 2. Pada awalnya Kerajaan Mataram adalah sebuah daerah kadipaten yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan. a. Banten c. Madura b. Demak d. Pajang 3. Sebelum Sultan Agung berkuasa. Sebenarnya tahta Kerajaan Mataram di duduki oleh... a. Raden Mas Martapura c. Ki Ageng Pemanahan b. Sutawijaya d. Panembahan Senopati 4. Amangkurart I menjalin hubungan yang sangat erat dengan Belanda dan Belanda diperkenankan untuk mendirikan benteng di Kerajaan Mataram yang mengakibatkan terjadi Pemberontakan diantaranya yaitu a. Pemberontakan Trunajaya c. Pemberontakan Petani b. Pemberontakan Buruh d. Pemberontakan Kaum Adat 5. Kerajaan Mataram dibagi menjadi dua wilayah yakni Daerah kesultanan Yogyakarta dan Daerah Kesuhunan Surakarta tercantum dalam perjanjian.. a. Perjanjian Ekstradisi c. Perjanjian Bongaya b. Perjanjian Damai d. Perjanjian Giyanti 6. Bangsa barat yang pertama kali datang ke Kepulauan Maluku adalah... a. Inggris c. Portugis b. Belanda d. Spanyol

36 7. Ulilima berarti persekutuan lima bersaudara yang dipimpin oleh Ternate yang terdiri dari Ternate, Obi, Bacan, Seram dan Ambon. Sedangkan Ulisiwa adalah persekutuan... a. Delapan bersaudara c. Enam bersaudara b. Sembilan bersaudara d. Tujuh bersaudara 8. Dengan adanya persoalan di Maluku antara Spayol dan Portugis maka kembali Paus mengeluarkan dekrit yang dibuat tahun 1528 yaitu perjajian... a. Inter caetera Devinae c. Keputusan Illahi b. Saragosa d. Thordessilas 9. Perlawanan rakyat ternate dan tidore terhadap portugis pertama kali dipimpin oleh... a. Sultan Baabullah c. Sultan Hairun b. Sultan Hasanudin d. Sultan Habibullah 10. Keberhasilan Sultan Baabullah merebut benteng... mengakibatkan Portugis menyerah dan meninggalkan Maluku. a. Cruizero c. Vasco b. Rio d. Sao Paolo Jawaban : 1. D. Panembahan Senopati. 2. D. Pajang 3. A. Raden Mas Martapura 4. A. Pemberontakan Trunajaya 5. D. Perjanjian Giyanti 6. C. Portugis 7. B. Sembilan bersaudara

37 8. B. Saragosa 9. C. Sultan Hairun 10. D. Sao Paolo G. Teknik Penilaian a. Tes 1. Bentuk Instrumen a) 10 soal pre test pilihan ganda b) 10 soal post test pilihan ganda b. Penilaian Tes: 1 x 10 = 10

38 Lampiran 4. Hasil Tes dan Daya Serap Daftar Nilai Siswa No Nama Siklus I Siklus II Pre Post Pre Post 1. Adik Bondan Aditya K Aina Salsabila Andrew Hutama B Andri Apriyantoko Anjelina Eka S Anton Setyawan Arkha Aji Pamungkas Auf Agung Deviana Kartikasari Deviana Kartika S Dewi rahmawati Dhenti Septiana Dyan Yulinda S Erlinda Restu W Evi Yulianti Fahmi Ardiansyah Farikh Amanda S Fauzan Irsandi S Firda Ikhsan Firman Andrianto Fransisca Ika Y Frca Wijayanti Guntur R Hamid Rahmawan Harry Nursetya Ilham Dewanta Ilham Kurniawan Ilma iftitahul K.P

39 Daya Serap Nilai Pre Test Siklus I SMA N 3 Bantul Tahun Ajaran 2012/2013 Mata Pelajaran Pokok Bahasan : Sejarah : Kerajaan Demak dan Kerajaan Pajang Kelas : XI IPS 1 Tanggal Tes : 1 November 2012 Format Tes Jumlah Siswa Jumlah Peserta Tes : Pilihan Ganda : 28 Siswa : 28 Siswa Nilai (N) Jumlah Siswa Jumlah (NxS) Keterangan Rata-rata : KKM : Daya Serap: x 100% = 5/28x100% = % 4. Analisis Nilai: a. Jumlah siswa yang mendapat nilai <70 = 23 siswa b. Jumlah siswa yang mendapat nilai 70 = 5 siswa 5. Tindak lanjut : Post Test bagi seluruh peserta didik. Jumlah

40 Daya Serap Nilai Post Test Siklus I SMA N 3 Bantul Tahun Ajaran 2012/2013 Mata Pelajaran Pokok Bahasan : Sejarah : Kerajaan Demak dan Kerajaan Pajang Kelas : XI IPS 1 Tanggal Tes : 1 November 2012 Format Tes Jumlah Siswa Jumlah Peserta Tes : Pilihan Ganda : 28 Siswa : 28 Siswa Nilai (N) Jumlah Siswa Jumlah (NxS) Keterangan Rata-rata : KKM : Daya Serap: x 100% = 20/28x100% = % 4. Analisis Nilai: a. Jumlah siswa yang mendapat nilai <70 = 8 siswa b. Jumlah siswa yang mendapat nilai 70 = 20 siswa 5. Tindak lanjut : Siklus II Jumlah

41 Daya Serap Nilai Pre Test Siklus II SMA N 3 Bantul Tahun Ajaran 2012/2013 Mata Pelajaran Pokok Bahasan : Sejarah : Kerajaan Mataram dan Kerajaan Ternate & Tidore Kelas : XI IPS 1 Tanggal Tes : 8 November 2012 Format Tes Jumlah Siswa Jumlah Peserta Tes : Pilihan Ganda : 28 Siswa : 28 Siswa Nilai (N) Jumlah Siswa Jumlah (NxS) Keterangan Rata-rata : KKM : Daya Serap: x 100% = 23/28x100% = % 4. Analisis Nilai: c. Jumlah siswa yang mendapat nilai <70 = 5 siswa d. Jumlah siswa yang mendapat nilai 70 = 23 siswa 5. Tindak lanjut : Post Test bagi seluruh peserta didik. Jumlah

42 Daya Serap Nilai Post Test Siklus II SMA N 3 Bantul Tahun Ajaran 2012/2013 Mata Pelajaran Pokok Bahasan : Sejarah : Kerajaan Mataram dan Kerajaan Ternate & Tidore Kelas : XI IPS 1 Tanggal Tes : 8 November 2012 Format Tes Jumlah Siswa Jumlah Peserta Tes : Pilihan Ganda : 28 Siswa : 28 Siswa Nilai (N) Jumlah Siswa Jumlah (NxS) Keterangan Rata-rata : KKM : Daya Serap: x 100% = 28/28x100% = 100 % 4. Analisis Nilai: e. Jumlah siswa yang mendapat nilai <70 = 0 siswa f. Jumlah siswa yang mendapat nilai 70 = 28 siswa 5. Tindak lanjut : Penelitian Berhasil Jumlah

43 Lampiran 5. TTS Siklus I dan II Teka Teki Silang Siklus I

44 Mendatar : 1. Perjanjian antara raja Pakuan penguasa Pajajaran dengan Portugis yang diperkuat dengan pembuatan tugu peringatan yang disebut 2. Raja Pajang yang ketiga adalah pangeran. 3. Pengikut Hadi Wijaya yang sangat berjasa dalam mengalahkan Arya Penangsang adalah Kiyai Ageng Pamanahan. Ia kemudian diberi hadiah daerah 4. Sultan Hadiwijaya kemudian memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan dari Demak ke Raja Demak yang mendapat sebutan Sabrang Lor adalah raja. 6. Tahun 1526 Demak mengirimkan pasukannya menyerang Sunda Kelapa, di bawah pimpinan. 7. Pemimpinnya yang mempunyai sebutan Panembahan Lemah Duwur yang diambil sebagai menantu Sultan Hadiwijaya, sebenarnya adalah Raden Menurun : 8. Penyerangan terhadap. dilakukan pada tahun 1546, di mana pasukan Demak di bawah pimpinan Sultan Trenggono yang dibantu oleh Fatahillah. 9. Raja pertama Kerajaan Demak adalah Raden 10. Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa ialah Kedudukan Hadiwijaya sebagai raja Pajang digantikan oleh Penyerangan pasukan Demak ke.di bawah pimpinan Adipati Unus bertujuan untuk mengusir bangsa Portugis. 13. Dengan daerah wilayah di pedalaman Kerajaan Demak mengembangkan sektor.

45 Teka Teki Silang Siklus II

46 Mendatar : 1. Pemberontakan... pada masa amangkurat I karena belanda diijinkan mendirikan benteng di kerajaan mataram. 2. Pulau Ternate dan Tidore merupakan penghasil rempah-rempah terbesar dan dijuluki dengan The... Island. 3. Pada awalnya Kerajaan Mataram adalah sebuah daerah kadipaten yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan. 4. Kerajaan Mataram dibagi dua melalui perjanjian... pada tahun Kerajaan mataram mencapai puncak kejayaan pada masa sultan Nama benteng Portugis di kepulauan maluku Nama persekutuan lawan dari Ulilima... Menurun : 2. Bangsa asing yang bersekutu dengan kerajaan Tidore Sultan yang memimpin pemberontakan terhadap Portugis di Maluku Gelar yang diberikan ke Sutawijaya karena mendirikan Kesultanan Mataram adalah panembahan Raja yang memimpin Mataram sebelum Sultan Agung adalah raden mas Pertengkaran antara Spayol dan Portugis diselesaikan dengan dekrit yang dibuat tahun 1528 yaitu perjajian Putra Sutawijaya sebagai penerus kerajaan Mataram adalah Bangsa barat yang pertama kali datang ke Kepulauan Maluku adalah...

47 Lampiran 6. Foto Kegiatan Belajar Mengajar FOTO PENELITIAN Peneliti Menjelaskan Pelajaran Siswa Mengerjakan Tes Siswa Berdiskusi Mengerjakan TTS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sesuai dengan berkembangnya zaman, kita perlu tahu tentang sejarahsejarah perkembangan agama dan kebudayaan di Indonesia. Dengan mempelajarinya kita tahu tentang sejarah-sejarahnya

Lebih terperinci

KERAJAAN SAMUDERA PASAI

KERAJAAN SAMUDERA PASAI KERAJAAN SAMUDERA PASAI Kerajaan Islam pertama di Indonesia, didirikan oleh Nazimuddin Al-Kamil dan Sultan Malik As-Saleh yang bergelar Marah Sile. Buktinya adalah terdapatnya makam bercirikan Islam dari

Lebih terperinci

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27)

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27) Kerajaan Ternate dan Tidore Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27) 1 Letak Kerajaan Sejarah Berdirinya Keadaan Kerajaan Kerajaan Ternate dan Tidore

Lebih terperinci

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak KERAJAAN DEMAK Berdirinya Kerajaan Demak Pendiri dari Kerajaan Demak yakni Raden Patah, sekaligus menjadi raja pertama Demak pada tahun 1500-1518 M. Raden Patah merupakan putra dari Brawijaya V dan Putri

Lebih terperinci

Nama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

Nama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA Nama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA 1. Macam-macam teori penyebaran Islam di Indonesia adalah: a. Teori. Pengemuka 2)... 3)... Bukti b. Teori.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian

I. PENDAHULUAN. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian yang ada di Jawa. Sebelum daerah ini menjadi salah satu kerajaan yang berbasis Islam, di daerah

Lebih terperinci

I. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang paling benar!

I. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang paling benar! Standar Kompetensi : Kemampuan memahami: (1) Keragaman kenampakan alam, sosial, budaya, dan kegiatan ekonomi di Indonesia; (2) Perjalanan bangsa Indonesia pada masa Hindu-Buddha, Islam, sampai masa kemerdekaan;

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN POLITIK KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA ( KERAJAAN DEMAK, PAJANG dan MATARAM ISLAM )

PERKEMBANGAN POLITIK KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA ( KERAJAAN DEMAK, PAJANG dan MATARAM ISLAM ) MODUL 4 KELAS XI PERKEMBANGAN POLITIK KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA ( KERAJAAN DEMAK, PAJANG dan MATARAM ISLAM ) Keraton Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat DISUSUN OLEH : Drs. OCTAVIANUS DWIANTO WISNU AJI

Lebih terperinci

SD kelas 5 - BAHASA INDONESIA BAB 7. Tema 7 Sejarah Peradaban IndonesiaLatihan Soal 7.1

SD kelas 5 - BAHASA INDONESIA BAB 7. Tema 7 Sejarah Peradaban IndonesiaLatihan Soal 7.1 1. Perhatikan percakapan di bawah ini. SD kelas 5 - BAHASA INDONESIA BAB 7. Tema 7 Sejarah Peradaban IndonesiaLatihan Soal 7.1 Udin senang sekali berada di kompleks Masjid Agung Demak. Banyak hal yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 SEJARAH KERAJAAN CIREBON DAN KERAJAAN BANTEN Disusun Oleh Kelompok 3 Rinrin Desti Apriani M. Rendi Arum Sekar Jati Fiqih Fauzi Vebri Ahmad UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 KERAJAAN CIREBON Kerajaan

Lebih terperinci

KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM AWAL DI INDONESIA

KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM AWAL DI INDONESIA 4 KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM AWAL DI INDONESIA Pendahuluan Kompetensi Inti (KI) 1) Menghayati dan mengamalkan ajaran Islam. 2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan catatan dan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7 SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7 1. Masuknya Islam ke Indonesia berasal dari Persia. Hal ini diperkuat dengan adanya... Bukti arkeologis tentang makam Sultan

Lebih terperinci

Untung Suropati. Untung Bersekutu Dengan VOC

Untung Suropati. Untung Bersekutu Dengan VOC Untung Suropati Untung Suropati lahir di Bali pada tahun 1660. Ia hidup pada masa Amangkurat II yang pernah memberikan restu kepadanya untuk menaklukan pasuruan. Menurut Babad Tanah Jawi, semasa kecil,

Lebih terperinci

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Latar Belakang Kesultanan Gowa adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi

Lebih terperinci

BAB II KERAJAAN MATARAM ISLAM

BAB II KERAJAAN MATARAM ISLAM BAB II KERAJAAN MATARAM ISLAM A. Struktur Kerajaan Mataram Islam 1. Wilayah Jauh sebelum menjadi kerajaan, wilayah ini merupakan hutan yang bertumbuhan tropis di atas puing-puing Istana tua Mataram Hindu.

Lebih terperinci

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA BAB I PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA Tahun 1620, Inggris sudah mendirikan beberapa pos perdagangan hampir di sepanjang Indonesia, namun mempunyai perjanjian dengan VOC untuk tidak mendirikan

Lebih terperinci

Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia

Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia Kerajaan Samudera Pasai Pasai didirikan pada abad ke-11 oleh Meurah Khair. Kerajaan ini terletak dipesisir Timur Laut Aceh. Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam pertama

Lebih terperinci

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA WILAYAH BANTEN Menurut berita dari Tome Pires (1512-1515) menyebutkan bahwa di daerah Cimanuk, kota pelabuhan dan batas kerajaan Sunda dan Cirebon

Lebih terperinci

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP / MTs :.. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : VII/2 Alokasi waktu : 8 x 40 menit ( 4 pertemuan) A. Standar Kompetensi 5. Memahami perkembangan

Lebih terperinci

C. Masa Kerajaan Islam

C. Masa Kerajaan Islam C. Masa Kerajaan Islam 1. Kerajaan Samudera Pasai Samudera Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia yang didirikan oleh Sultan Malikus Shaleh pada abad ke-13. Kerajaan ini terletak di pesisir timur

Lebih terperinci

KAJIAN BANDINGAN ORANG ORANG PAJANG DI KERAJAAN MATARAM ISLAM

KAJIAN BANDINGAN ORANG ORANG PAJANG DI KERAJAAN MATARAM ISLAM KAJIAN BANDINGAN Alifah, Orang-Orang Pajang di Kerajaan Mataram Islam ORANG ORANG PAJANG DI KERAJAAN MATARAM ISLAM Alifah (Balai Arkeologi Yogyakarta) Abstrack As Sultan Agung s reign in the teritory of

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA Penyebaran Islam di Indonesia tidak terlepas dari peran saudagar muslim, ulama dan mubaligh melalui proses perdagangan, hubungan sosial dan pendidikan. Para ulama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia diawali melalui hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu kemudian berkembang ke berbagai

Lebih terperinci

BAB II KERUNTUHAN DEMAK

BAB II KERUNTUHAN DEMAK 10 BAB II KERUNTUHAN DEMAK A. Sultan Trenggana Penguasa Terakhir Demak Sultan Trenggana merupakan Sultan ke-3 dari Kesultann Demak. Sultan Trenggana merupakan penerus Adipati Yunus, yaitu kakaknya yang

Lebih terperinci

PERLAWANAN SUTAWIJAYA TERHADAP SULTAN HADIWIJAYA DARI PAJANG TAHUN 1578

PERLAWANAN SUTAWIJAYA TERHADAP SULTAN HADIWIJAYA DARI PAJANG TAHUN 1578 PERLAWANAN SUTAWIJAYA TERHADAP SULTAN HADIWIJAYA DARI PAJANG TAHUN 1578 Lusiana, Iskandar Syah, dan Maskun FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145 Telepon (0721) 704

Lebih terperinci

BAB 3: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

BAB 3: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM www.bimbinganalumniui.com 1. Perkembangan agama Islam pada masa Nabi Muhammad terutama meliputi wilayah etnis, baru setelah masa khalifah lebih ditekankan pada wilayah secara geografis. Dari sudut bahasa,

Lebih terperinci

Kerajaan Islam di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku

Kerajaan Islam di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku LOGO Elvanya Purba D (08) Hutama Sektiaji (16) Nirma Ayuni S (24) Tutug Kinasih (32) Kerajaan Islam di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku SEJARAH Kerajaan Islam Kerajaan di Kalimantan (Kerajaan Banjar) Kerajaan

Lebih terperinci

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN Saya siswa kelas 5A Siap Belajar dengan Tenang dan Tertib dan Antusias Pada abad ke-16 berlayarlah bangsa-bangsa Eropa ke wilayah Timur. Diantaranya adalah Portugis, Spanyol,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Program Studi IPA (Sejarah) Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Kerajaan Kutai dan Tarumanegara Pertemuan Ke- : 1 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan

Lebih terperinci

Tatanan Politik di Nusantara Masa Kedatangan Islam

Tatanan Politik di Nusantara Masa Kedatangan Islam Tatanan Politik di Nusantara Masa Kedatangan Islam Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Lisan Semester VI Dosen Prof.Dr.H.Edi.S.Ekadjati Oleh : Fandy Hutari HIC 02005 JURUSAN ILMU SEJARAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian SMA Negeri 3 Bantul beralamat di Gaten, Kelurahan Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul (55763), Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah islam si pulau Jawa telah berlangsung sangat lama. Selama perjalanan tersebut banyak hal-hal yang terjadi pada masa itu, diantaranya yaitu dialog antar kebudayaan.

Lebih terperinci

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT A. Pengaruh Kebudayaan Islam Koentjaraningrat (1997) menguraikan, bahwa pengaruh kebudayaan Islam pada awalnya masuk melalui negara-negara

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Satuan Pendidikan : SD/MI Kelas/Semester : V / 1. NIP/NIK : Sekolah : SDN Koripan 04

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Satuan Pendidikan : SD/MI Kelas/Semester : V / 1. NIP/NIK : Sekolah : SDN Koripan 04 LAMPIRAN PERANGKAT PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Satuan Pendidikan : SD/MI Kelas/Semester : V / 1 Nama Guru : Suyana NIP/NIK : 196309021986081001

Lebih terperinci

BAB II LATAR BELAKANG TERJADINYA KONFLIK DI KERAJAAN DEMAK

BAB II LATAR BELAKANG TERJADINYA KONFLIK DI KERAJAAN DEMAK 17 BAB II LATAR BELAKANG TERJADINYA KONFLIK DI KERAJAAN DEMAK Konflik yang terjadi di kerajaan Demak pada tahun 1546-1549 berawal dari wafatnya Sultan Trenggana dan pelantikan Sunan Prawata menjadi penerus

Lebih terperinci

Kerajaan Mataram Islam. Dhani Ahmad K. ( 08 ) Fahira Rahma N. ( 11 ) Pradana Raditya ( 21 ) Qanita Ciesa ( 22 ) Rachmad Agung W.

Kerajaan Mataram Islam. Dhani Ahmad K. ( 08 ) Fahira Rahma N. ( 11 ) Pradana Raditya ( 21 ) Qanita Ciesa ( 22 ) Rachmad Agung W. Kerajaan Mataram Islam Dhani Ahmad K. ( 08 ) Fahira Rahma N. ( 11 ) Pradana Raditya ( 21 ) Qanita Ciesa ( 22 ) Rachmad Agung W. ( 23 ) Awal Mula Kerajaan Mataram Islam Lahirnya Mataram Islam berkaitan

Lebih terperinci

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA Dra. Dwi Hartini Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia Ahmad Mansur, Suryanegara

Lebih terperinci

PETA WILAYAH KEKUASAAN KERAJAAN MATARAM KUNO

PETA WILAYAH KEKUASAAN KERAJAAN MATARAM KUNO 95 96 Lampiran 1, Peta Wilayah Kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno PETA WILAYAH KEKUASAAN KERAJAAN MATARAM KUNO Sumber: I Wayan Badrika, Sejarah untuk Kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2006, hlm. 16. 97 Lampiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedatangan orang-orang Eropa pertama di kawasan Asia Tenggara pada awal abad XVI kadang-kadang dipandang sebagai titik penentu yang paling penting dalam sejarah kawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia, sehingga kemudian jalur perdagangan berpindah tangan ke para

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. internasional, adanya kontrol terhadap labour dan hasil tanah serta sudah memilki

I. PENDAHULUAN. internasional, adanya kontrol terhadap labour dan hasil tanah serta sudah memilki 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nusantara adalah sebuah wilayah yang telah berkembang menjadi wilayah perdagangan internasional, karena sudah memiliki perniagaan regional dan internasional, adanya kontrol

Lebih terperinci

BAB 2 DATA & ANALISA

BAB 2 DATA & ANALISA BAB 2 DATA & ANALISA 2.1. Data Sejarah 2.1.1. Sejarah Singkat VOC VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie) adalah sebuah kongsi dagang dari Belanda yang beridiri pada 1602 dari perseroan dagang yang tadinya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk : Keadaan Alam Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk : Keadaan Alam Indonesia RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Tema Sub Tema Pertemuan Ke/JP : SMP Negeri 1 Prambanan Klaten : VII/1(satu) : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : Keadaan

Lebih terperinci

PEDOMAN PRAKTIKUM KULIAH KERJA LAPANGAN II. Oleh : Drs. YB Sudjiman

PEDOMAN PRAKTIKUM KULIAH KERJA LAPANGAN II. Oleh : Drs. YB Sudjiman PEDOMAN PRAKTIKUM KULIAH KERJA LAPANGAN II Oleh : Drs. YB Sudjiman PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DESEMBER, 2008

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Nama Sekolah : SMK AL-ISHLAH CILEGON Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Sejarah Jumlah : 30 PG, 5 uraian Kelas/ Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal memiliki segudang sejarah yang panjang dari kebudayaankebudayaan masa lampau. Sejarah tersebut hingga kini masih dapat dinikmati baik dari

Lebih terperinci

KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM

KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM a. Kerajaan Islam di Sumatera Menurut catatan Tome Pires dalam Suma Oriental (1512-1515) dikatakan bahwa di Sumatera, terutama di sepanjang pesisir

Lebih terperinci

BAB IV AKHIR KONFLIK TAHUN 1549

BAB IV AKHIR KONFLIK TAHUN 1549 46 BAB IV AKHIR KONFLIK TAHUN 1549 A. Kematian Arya Penangsang Pada Tahun 1549 Pada tahun 1549, konflik yang terjadi di kerajaan Demak telah berakhir. Persekutuan Jaka Tingkir, Ki Ageng Pamanahan, Raden

Lebih terperinci

LEGENDA JAKA TINGKIR VERSI PATILASAN GEDONG PUSOKO KARATON PAJANG DAN FUNGSINYA BAGI MASYARAKAT: TINJAUAN RESEPSI SASTRA

LEGENDA JAKA TINGKIR VERSI PATILASAN GEDONG PUSOKO KARATON PAJANG DAN FUNGSINYA BAGI MASYARAKAT: TINJAUAN RESEPSI SASTRA LEGENDA JAKA TINGKIR VERSI PATILASAN GEDONG PUSOKO KARATON PAJANG DAN FUNGSINYA BAGI MASYARAKAT: TINJAUAN RESEPSI SASTRA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5 Disusun Oleh : Kelompok 5 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5 LATAR BELAKANG TOKOH PEMIMPIN KRONOLOGIS PETA KONSEP PERLAWANAN

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Jenis Sekolah : SMK Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu: Jumlah Soal : 40 Soal

Lebih terperinci

BAB 11 GAMBARAN UMUM HS SILVER

BAB 11 GAMBARAN UMUM HS SILVER BAB 11 GAMBARAN UMUM HS SILVER Hanya lima kilometer ke arah tenggara dari pusat kota Jogjakarta, kita dapat mencapai lokasi sebuah kota tua yang menyisakan banyak bagunan tua dan kebudayaannya, yang dulu

Lebih terperinci

SISTEM KETATANEGARAAN KERAJAAN MAJAPAHIT

SISTEM KETATANEGARAAN KERAJAAN MAJAPAHIT SISTEM KETATANEGARAAN KERAJAAN MAJAPAHIT KERAJAAN MAJAPAHIT Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu terakhir di Semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia,berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL AKHIR MATARAM DALAM MEMPEREBUTKAN WILAYAH BLAMBANGAN. pada awal penyerangan terhadap Blambangan, mampu menahan serangan Sultan

BAB IV HASIL AKHIR MATARAM DALAM MEMPEREBUTKAN WILAYAH BLAMBANGAN. pada awal penyerangan terhadap Blambangan, mampu menahan serangan Sultan BAB IV HASIL AKHIR MATARAM DALAM MEMPEREBUTKAN WILAYAH BLAMBANGAN A. Hasil Ekpsedisi ke Blambangan Mataram, dalam memperebutkan wilayah Blambangan memang belum bisa sepenuhnya menguasai wilayah tersebut.

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah Kelas : 8 Waktu : 10.00-11.30 No.Induk : Hari/Tanggal : Senin, 08 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

MODUL 5. Kejayaan Islam di Nusantara

MODUL 5. Kejayaan Islam di Nusantara MODUL 5 MODUL 5 Kejayaan Islam di Nusantara i Kata Pengantar Daftar Isi Pendidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif memberikan layanan kepada mayarakat yang karena kondisi geografis, sosial budaya,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR 1. Terbentuknya Suku Banjar Suku Banjar termasuk dalam kelompok orang Melayu yang hidup di Kalimantan Selatan. Suku ini diyakini, dan juga berdasar data sejarah, bukanlah penduduk

Lebih terperinci

2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA

2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Cirebon sejak lama telah mendapat julukan sebagai Kota Wali. Julukan Kota Wali disebabkan oleh kehidupan masyarakatnya yang religius dan sejarah berdirinya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMAN 13 Tompobulu Maros : Sejarah Indonesia (Peminatan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMAN 13 Tompobulu Maros : Sejarah Indonesia (Peminatan) SMA Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu Pertemuan ke RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMAN 13 Tompobulu Maros : Sejarah Indonesia (Peminatan) : XI/Ganjil : Perkembangan Kerajaan-Kerajaan

Lebih terperinci

CLS di Zaman Kerajaan Mataram

CLS di Zaman Kerajaan Mataram CLS di Zaman Kerajaan Mataram Oleh : Suprio Guntoro POLA pertanian CLS (Crop Livestock System) yakni integrasi antara tanaman pangan dengan temak merupakan salah satu bentuk pola usaha tani yang saat ini

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara BAB V KESIMPULAN Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara merupakan salah satu tempat tujuan maupun persinggahan bagi kapal-kapal dagang dari berbagai negara di dunia. Nusantara

Lebih terperinci

Perang Melawan Kolonialisme. By Laelatul Masroh

Perang Melawan Kolonialisme. By Laelatul Masroh Perang Melawan Kolonialisme By Laelatul Masroh Tujuan : Setelah mempelajari uraian ini kamu dapat : 1. Mengevaluasi perang melawan keserakan kongsi dagang 2. Mengevaluasi perang melawan penjajahan Belanda

Lebih terperinci

8. Apa perjuangan beliau? 9. Apa strategi beliau dalam mengusir penjajah? 10. Apa sikap yang harus diambil dari para pahlawan?

8. Apa perjuangan beliau? 9. Apa strategi beliau dalam mengusir penjajah? 10. Apa sikap yang harus diambil dari para pahlawan? KELAS 4 TEMA 5 SUB TEMA. Apa tujuan Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa? 2. Apakah Gajah Mada bisa disebut sebagai pahlawan pada masa Kerajaan Majapahit? Jelaskan! 3. Hitunglah operasi berikut ini: a.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. historis berasal dari bahasa latin istoria yang memiliki arti kota istoria yaitu kota ilmu di

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. historis berasal dari bahasa latin istoria yang memiliki arti kota istoria yaitu kota ilmu di II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Konsep Tinjauan Historis Secara etimologis konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan historis. Kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berlakon dengan unsur-unsur utama dialog, tembang, dan dagelan.

BAB I PENDAHULUAN. yang berlakon dengan unsur-unsur utama dialog, tembang, dan dagelan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketoprak adalah salah satu bentuk perkembangan drama di Indonesia yang tergolong dalam teater tradisional. Ketoprak adalah sebuah bentuk teater tradisional yang berlakon

Lebih terperinci

Dari Mataram Islam hingga Berdirinya Kraton Kasultanan Yogyakarta

Dari Mataram Islam hingga Berdirinya Kraton Kasultanan Yogyakarta MODUL I: Sejarah Keistimewaan Materi Kuliah Kewidyamataraman Dari Mataram Islam hingga Berdirinya Kraton Kasultanan Yogyakarta Bimo Unggul Yudo, ST. AWAL KEBANGKITAN MATARAM Sejarah berdirinya Kraton Kasultanan

Lebih terperinci

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Kelas/Semester : X1/1 Standar : 1. Menganalisis Perjalanan pada Masa Negara-negara Tradisional 1.1. Menganalisis Pengaruh

Lebih terperinci

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Islam Budaya lokal Pengantar 611M Masa Kelahiran Islam Di Arab. 632-661 M Mulai muncul Kekhafilahan di Arab untuk menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

Lebih terperinci

Kerajaan-Kerajaan Hindu - Buddha di indonesia. Disusun Oleh Kelompok 10

Kerajaan-Kerajaan Hindu - Buddha di indonesia. Disusun Oleh Kelompok 10 Kerajaan-Kerajaan Hindu - Buddha di indonesia Disusun Oleh Kelompok 10 Nama Kelompok Fopy Ayu meitiara Fadilah Hasanah Indah Verdya Alvionita Kerajaan-Kerajaan Hindu - Buddha di indonesia 1. Kerajaan Kutai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di

I. PENDAHULUAN. Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di ProvinsiBanten, Indonesia. Banten juga dikenal dengan Banten Girang yang merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang tentu memerlukan tanah, bahkan bukan hanya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang tentu memerlukan tanah, bahkan bukan hanya dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah sangat erat sekali hubungannya dengan kehidupan manusia. Setiap orang tentu memerlukan tanah, bahkan bukan hanya dalam kehidupannya, untuk mati pun manusia

Lebih terperinci

158 Kelas X. Gambar 3.14 Masjid Agung Demak

158 Kelas X. Gambar 3.14 Masjid Agung Demak Gambar 3.14 Masjid Agung Demak Sumber :Bambang Budi Utomo. 2011. Atlas Sejarah Indonesia Masa Islam. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. berusaha menyebarkan Islam di luar Pulau Jawa. Penyebaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Banyak fasilitas yang dibangun oleh Belanda untuk menunjang segala aktivitas Belanda selama di Nusantara. Fasilitas yang dibangun Belanda dapat dikategorikan ke dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Pagaruyung. Kesimpulan yang dapat diambil dari latar belakang kerajaan Pagaruyung adalah, bahwa terdapat tiga faktor yang

Lebih terperinci

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama

Lebih terperinci

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME KOLONIALISME DAN IMPERIALISME Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga

Lebih terperinci

SEJARAH KOTA BANDUNG. AGUS MULYANA Universitas Pendidikan Indonesia

SEJARAH KOTA BANDUNG. AGUS MULYANA Universitas Pendidikan Indonesia SEJARAH KOTA BANDUNG AGUS MULYANA Universitas Pendidikan Indonesia A. Asal Nama Bandung Banding/Ngabanding -------- berdampingan/berdekatan Bandeng/Ngabandeng --- sebutan untuk genangan air yang luas dan

Lebih terperinci

PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT

PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DAFTAR ISI LATAR BELAKANG KEDATANGAN BANGSA BARAT KE INDONESIA What: (latar belakang) Indonesia negara dengan SDA yang melimpah Why: (Alasan) Orang-orang

Lebih terperinci

5 TARIKH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

5 TARIKH DAN KEBUDAYAAN ISLAM Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY BAB 5 TARIKH DAN KEBUDAYAAN ISLAM STANDAR KOMPETENSI 7: Memahami perkembangan Islam di Nusantara. KOMPETENSI DASAR: 7.1. Menceritakan sejarah masuknya Islam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kerajaan Jawa dipegang oleh raja baru dari Kerajaan Majapahit. Majapahit merupakan

I. PENDAHULUAN. kerajaan Jawa dipegang oleh raja baru dari Kerajaan Majapahit. Majapahit merupakan I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Setelah era kerajaan Kediri mengakhiri kekuasaannya akibat penyerbuan dari Raden Wijaya sebagai aksi pembalasan karena telah menghancurkan Singhasari, praktis percaturan

Lebih terperinci

Soal CPNS 2017 TWK. Hak Cipta Pusat Soal CPNS No.1 Indonesia 1

Soal CPNS 2017 TWK. Hak Cipta  Pusat Soal CPNS No.1 Indonesia 1 Soal CPNS 2017 TWK Hak Cipta www.soalcpns.com Pusat Soal CPNS No.1 Indonesia 1 Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat. 1. Sistem pemerintahan Indonesia saat ini adalah... A. Parlementer

Lebih terperinci

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7 SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7 1. Sejarah Sunda Kata Sunda artinya Bagus/ Baik/ Putih/ Bersih/ Cemerlang, segala sesuatu yang mengandung unsur kebaikan, orang

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Profil Keraton Kasunanan Surakarta

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Profil Keraton Kasunanan Surakarta 3 BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Profil Keraton Kasunanan Surakarta 1. Kejayaan Kasunanan Surakarta Kasunanan Surakarta Hadiningrat ialah sebuah kerajaan di Jawa Tengah yg berdiri tahun 1755 sebagai hasil

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Kristen Satya Wacana Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : VIII/1 Tema : Keunggulan Lokasi dan Kehidupan Masyarakat di

Lebih terperinci

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Gambar 5.8 merupakan salah satu bentuk upaya mewariskan nilai- nilai perjuangan di suatu daerah kepada generasi yang tidak mengalami perjuangan

Lebih terperinci

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia MATA UJIAN BIDANG TINGKAT : P.ENGETAHUAN UMUM : SEJARAH : SARJANA/DIPLOMA PETUNJUK UMUM 1) Dahulukan menulis nama dan nomor peserta pada lembar jawaban 2) Semua jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang

Lebih terperinci

VI.7-1. Bab 6 Penataan Ruang dan Pembangunan Perkotaan Pembangunan Kota Baru. Oleh Suyono

VI.7-1. Bab 6 Penataan Ruang dan Pembangunan Perkotaan Pembangunan Kota Baru. Oleh Suyono 6.7 PEMBANGUNAN KOTA BARU Oleh Suyono BEBERAPA PENGERTIAN Di dalam Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Undang-undang Otonomi Daerah) 1999 digunakan istilah daerah kota untuk

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Majapahit adalah salah satu kerajaandi Indonesia yangberdiri pada tahun 1293-

I.PENDAHULUAN. Majapahit adalah salah satu kerajaandi Indonesia yangberdiri pada tahun 1293- 1 I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Majapahit adalah salah satu kerajaandi Indonesia yangberdiri pada tahun 1293-1478Masehidengan Raden Wijaya sebagai pendirinya, yang memerintah dari tahun 1293-1309

Lebih terperinci

Suatu hari, datanglah Sunan Kalijaga ke kediaman Ki Ageng Pandanaran dengan mengenakan pakaian compang-camping layaknya seorang tukang rumput.

Suatu hari, datanglah Sunan Kalijaga ke kediaman Ki Ageng Pandanaran dengan mengenakan pakaian compang-camping layaknya seorang tukang rumput. KI AGENG PANDANARAN Ki Ageng Pandanaran atau bernama asli Pangeran Mangkubumi dengan gelar Sunan Bayat atau Sunan Tembayat adalah Bupati Kedua Semarang (kini Kota Semarang), Jawa, Tengah Indonesia. Selain

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan kota dengan lintasan sejarah yang cukup panjang, dimulai pada tanggal 13 Februari 1755 dengan dilatari oleh Perjanjian Giyanti yang membagi

Lebih terperinci

BAB III ASAL USUL SULTAN HADIWIJAYA

BAB III ASAL USUL SULTAN HADIWIJAYA 21 BAB III ASAL USUL SULTAN HADIWIJAYA A. Genealogi Sultan Hadiwijaya Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya adalah Tokoh penting di Jawa, mengingat kedudukannya sebagai Sultan yang meneruskan Dinasti Kesultanan

Lebih terperinci

MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH. By : Arista Ninda Kusuma / PGSD USD

MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH. By : Arista Ninda Kusuma / PGSD USD MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH By : Arista Ninda Kusuma / PGSD USD STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan Jawa telah ada dan berkembang bahkan jauh sebelum penduduk Pulau Jawa mengenal agama seperti Hindu, Budha maupun Islam dan semakin berkembang seiring dengan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) SIKLUS II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) SIKLUS II 125 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) SIKLUS II Nama Sekolah : SMP N 1 SAPTOSARI Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas / Semester : VIII / 2 (dua) Standar Kompetensi : 5. Memahami perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Konflik yang terjadi di kerajaan Demak berhubungan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Konflik yang terjadi di kerajaan Demak berhubungan erat dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Konflik yang terjadi di kerajaan Demak berhubungan erat dengan kematian Sultan Trenggono.Sultan Trenggono wafat pada tahun 1546 ketika melakukan ekspedisi perluasan

Lebih terperinci

SURAT KETERANGAN No:

SURAT KETERANGAN No: LAMPIRAN 1 35 SURAT KETERANGAN No: Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SD N Jatimulyo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati menerangkan dengan sesungguhnya bahwa: Nama : Sukarti NIM : 262010645 Alamat

Lebih terperinci

Rute Penjelajahan Samudera Bangsa Eropa

Rute Penjelajahan Samudera Bangsa Eropa Rute Penjelajahan Samudera Bangsa Eropa PETA PENJELAJAHAN SAMUDRA 1. Penjelajahan samudra bangsa Spanyol Mulai tahun 1451 masehi atas perintah Ratu Isabella bangsa Spanyol mengadakan penjelajahan samudra.

Lebih terperinci

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Naskah Drama Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara. Kemunculan kerajaan ini diperkirakan berdiri mulai awal atau pertengahan abad ke-13 M[1]

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci