BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Penelitian Analisis perilaku konsumen tentang berbelanja impulsif sangat penting bagi pengecer untuk memiliki competitive advantage di dunia eceran yang bersaing sengit sekarang ini. Penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen yang tergolong berbelanja impulsif dalam kegiatan konsumsi produk fashion. Dari store environment yang mempengaruhi timbulnya belanja impulsif terhadap produk fashion dan pengaruh karakteristik konsumen ketika membeli produk fashion sehingga mempengaruhi timbulnya belanja impulsif. Fashion dapat merujuk pada proses dimana style yang diperkenalkan dan diterima di masyarakat, juga style tertentu yang diterima di kelompok besar dari konsumen pada waktu tertentu (Kaiser, 1997). Fashion innovator merupakan seseorang yang memiliki pengetahuan lebih tentang suatu produk atau tempat. Konsumen jenis ini memberikan penghasilan bagi perusahaan ketika mereka membeli produk baru dan mereka memegang peran penting untuk menyebarkan informasi tersebut melalui word of mouth. 30

2 Kegiatan penelitian ini dimulai dengan penyusunan rumusan masalah serta membangun tujuan dan manfaat penelitian. Dari rumusan masalah yang ingin diangkat, kemudian dilakukan kajian pustaka untuk mencari teori-teori pendukung, antara lain melalui bukubuku yang memuat sejumlah hal tentang perilaku konsumsi, penelitian marketing, dan jurnal-jurnal yang bersangkutan dengan penelitian melalui internet. Selanjutnya desain penelitian dibangun. Penulis menentukan metode penelitian yang akan diakukan untuk melanjutkan mengoleksi data. Setelah menentukan metode penelitian, maka pengumpulan data dilakukan dengan metode kuisioner, intercept interview at mall dan data sekunder. Pembuatan kuisioner menggunakan dasar perilaku konsumen, belanja impulsif dan innovator demi menjawab permasalahan penelitian yang akan dilihat dengan menggunakan skala yang telah ditemukan di literature sebelumnya. Penelitian dilanjutkan dengan penyebaran kuisioner dan pengumpulan data kuisioner. Setelah itu penelitian akan dilanjutkan dengan analisis penelitian. Analisis penelitian diproses menggunakan software statistik SPSS 16. Hal ini untuk memudahkan membaca data yang telah terkumpul dan diolah, sehingga dapat dianalisa untuk membuat kesimpulan. Setelah mengumpulkan data eksplorasi, langkah terakhir adalah menyimpulkan dan memberikan rekomendasi dari hasil yang telah ditemukan. 31

3 3.2 Metode Penelitian Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah Descriptive research. Descriptive research adalah riset yang menggunakan satu set metode ilmiah dan prosedur-prosedur dalam mengoleksi data dan membuat struktur data yang dapat menggambarkan karakteristik yang sudah ada dan mendefinisikan populasi target atau struktur pasar. Dalam kajian ini, untuk melihat faktor yang mempengaruhi belanja impulsif terhadap produk fashion di department store, maka digunakan model Faktor Analisis. Faktor Analisis merupakan teknik statistik multivariate yang digunakan untuk menyimpulkan informasi yang berisi variabel dalam jumlah besar menjadi sejumlah kecil variabel atau faktor-faktor. Tujuan faktor analisis adalah menyederhanakan data. Dengan faktor analisis tak ada pembedaan antara variabel bebas dan variabel terikat; tetapi, seluruh variabel akan diselidiki dan dianalisa bersama untuk mengidentifikasi faktor yang mendasarinya. (Hair, Bush, dan Ortinau, 2006 : 591) Banyak masalah yang berhubungan dengan bisnis sekarang ini sering kali hasilnya merupakan kombinasi dari sejumlah variabel. Titik mula dari menginterpretasikan faktor analisis adalah faktor loadings. Faktor loadings berhubungan dengan korelasi antara setiap variabel yang ada dan variabel baru yang dikembangkan. Faktor loading, seperti 32

4 korelasi, memiliki variasi dari +1.0 sampai (Hair, Bush, dan Ortinau, 2006 : 592) Berikutnya faktor analisis harus memberikan nama akan faktor yang dihasilkan. Peneliti meneliti variabel yng memiliki loading tinggi diantara faktor. Seringkali akan terbentuk konsistensi antar variabel yang loadnya tinggi pada faktor yang ada. Kuesioner dibuat dengan menggunakan kombinasi skala yang berbeda yaitu nominal dan ordinal. Skala nominal merupakan skala yang digunakan untuk sekedar memberi label atau membedakan kode jawaban. Contoh : pertanyaan status menikah. Skala ordinal adalah skala yang memberikan urutan peringkat pada jawaban berbeda yang ada. Tujuan untuk melihat jawaban mana yang lebih tinggi daripada yang lain. Contohnya adalah peringkat environment. Selain itu juga menggunakan teknik atau metode skala likert untuk mengukur jawaban dari kuesioner penelitian. Skala likert merupakan format skala yang meminta responden untuk mengindikasikan kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan sejumlah kepercayaan pemikiran atau perilaku yang dipercaya dalam suatu pernyataan tentang suatu objek (Hair, Bush, Dan Oritinau, 2006: 392) Skala Likert digunakan mengidentifikasi dan menguji kebiasaan pribadi atau lifestyle dari suatu individu. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak 33

5 untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata seperti : 1. Sangat Setuju 2. Setuju 3.Biasa 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju 3.3 Operasional Variabel Skala Impulse Buying Skala ini merupakan skala yang dikembangkan oleh Rook dan Fisher (1995) dan telah teruji reliabilitas dan validitasnya. Skala ini terdiri dari 9 pernyataan yang diukur dengan menggunakan pernyataan likert 1-5: 1. Saya sering berbelanja produk fashion secara tidak terencana 2. Saya menyukainya, mencoba-nya dan langsung membelinya, menggambarkan diri saya ketika berbelanja produk fashion. 3. Beli saja produk ini menggambarkan bagaimana saya berbelanja produk fashion. 34

6 4. Saya sering membeli suatu produk fashion tanpa berpikir panjang 5. Beli sekarang, pikirkan nanti tentang kegunaannya menggambarkan diri saya ketika berbelanja produk fashion 6. Terkadang saya merasa suka membeli produk fashion karena dorongan moment tertentu 7. Saya membeli produk fashion tergantung bagaimana perasaan saya saat itu. 8. Saya merencanakan secara seksama sebagian besar produk fashion yang saya beli. 9. Terkadang saya sedikit gegabah dalam membeli produk fashion Skala ini sendiri menggambarkan kebiasaan saat seseorang berbelanja tanpa rencana dan impulsif. Seperti penyataan nomor 2 dan 9 menggambarkan bahwa konsumen mendapat dorongan yang kuat dan untuk melakukan keputusan membeli. Dorongan impulsif sendiri merupakan dorongan yang bersifat tidak rasional yang dapat dilihat pada pernyataan nomor 6 dan 7. Sedangkan pernyataan nomor 1,3,4,5 dan 8 memperlihatkan bagaimana pembelian impulsif terjadi secara spontan dan cepat. 35

7 3.3.2 Skala Innovation Skala ini telah dikembangkan oleh Goldsmith dan Hofacker (1991) dan telah teruji. Skala ini tediri dari 6 item pernyataan likert, yaitu : 1. Biasanya, Saya merupakan satu dari kalangan teman saya yang membeli produk fashion terbaru 2. Kalau saya mendengar ada produk fashion terbaru, saya sangat tertarik membelinya. 3. Dibanding semua teman saya, saya hanya memiliki sedikit produk fashion terbaru 4. Biasanya, saya satu dari kalangan teman saya yang mengetahui tentang merk terbaru produk fashion 5. Saya akan membeli produk fashion terbaru apabila belum mendengar atau mencobanya 6. Saya suka membeli produk fashion terbaru sebelum orang lain melakukannya Skala ini menggambarkan kecepatan mengadopsi konsumen terhadap produk ataupun servis yang baru. Hal ini didasarkan pada keinginan mencoba sebelum orang lain melakukan atau memilikinya. Seperti pada pernyataan nomor 1, 3 dan 6 menggambarkan bahwa konsumen yang inovatif selalu haus akan hal baru. Sedangkan pernyataan 2, 4, dan 5 36

8 menggambarkan informasi tentang produk terbaru yang dimiliki oleh konsumen inovatif Skala Environtment Department Store Skala ini terdiri dari variabel-variabel yang penulis temukan dari textbook pendukung tentang hal-hal yang mempengaruhi seseorang ketika berada di dalam Department Store: 1. Variabel Pencahayaan : Pencahayaan dapat mempengaruhi mood konsumen, keinginan untuk berbelanja dan kebiasaan berbelanja. (Peter dan Olson, 2007: 262). Untuk menciptakan nuansa yang diinginkan, dan bagaimana penampakan produk agar nampak lebih cantik dan bersih, atau glamor. Hal ini diukur dengan pernyataan : Pencahayaan di dalam Department Store membuat saya tertarik untuk berbelanja tanpa rencana. 2. Variabel Merchandise: Merchandise di sini adalah produk fashion (sepatu, tas, baju, aksesoris). Bagaimana merchandise itu ditampilkan akan mempengaruhi penilaian konsumen terhadap kualitas, penyeleksian, style, dan harga suatu produk. (Peter dan Olson, 2007: 609). Hal ini diukur dengan pernyataan : Tatanan merchandise (product fashion) yang menarik akan membuat saya tertarik untuk berbelanja tanpa rencana. 37

9 3. Variabel kebersihan: Kebersihan tempat adalah hal yang penting, karena seseorang akan merasa nyaman berada di tempat yang bersih. Hal ini diukur dengan pernyataan : Kebersihan di dalam Department Store membuat saya nyaman dan mendorong saya berbelanja produk fashion tanpa rencana. 4. Variabel warna : Kombinasi warna-warna yang ditampilkan, apakah lembut, atau warna tua dan menyejukkan, atau justru menggunakan warna pastel untuk dasar tema mepengaruhi persepsi konsumen terhadapat lingkungan gerai (Peter dan Olson, 2007: 479). Hal ini diukur dengan pernyataan : Nuansa kombinasi warna yang menyenangkan di dalam Department Store membuat saya tertarik berbelanja tanpa rencana. 5. Variabel Keramahan Staff : Bagaimana interaksi yang terjadi antara staff dan konsumen ketika berada di dalam gerai, cukup berpengaruh untuk image gerai tersebut dan juga keputusan konsumen untuk membeli produk. Hal ini diukur dengan pernyataan : 38

10 Keramahan dan kesopanan staff Department Store dalam melayani sangat mempengaruhi keputusan saya berbelanja tanpa rencana. 6. Variabel Dekorasi interior : Dekorasi interior yang unik dan menarik akan mempengaruhi berapa lama konsumen akan tinggal di dalam gerai untuk menjelajah lebih lanjut. Hal ini diukur dengan pernyataan : Dekorasi interior di dalam Department Store sangat menarik dan mendorong saya untuk berbelanja tanpa rencana. 7. Variabel musik : Musik yang dipasang sangat mempengaruhi kerileksan seseorang dalam melakukan aktivitas. Peter dan Olson (2007) dalam bukunya mengatakan bahwa musik yang dimainkan akan mempengaruhi aliran trafik di dalam gerai, besarnya volume pembelanjaan konsumen, dan sejumlah konsumen yang menyadari perbedanaan musik setelah meninggalkan gerai. Hal ini diukur dengan pernyataan : Alunan musik yang dimainkan di dalam Department Store membuat saya senang dan rilex sehingga berbelanja tanpa rencana. 8. Variabel Promosi : Kini berbagai macam promosi-promosi menarik sering diselenggarakan untuk menarik konsumen lebih banyak lagi. 39

11 Promosi merupakan bentuk aksi yag difokuskan untuk membuat efek perubahan secara langsung pada perilaku berbelanja konsumen. (Peter dan Olson, 2007: 236). Hal ini diukur dengan pernyataan : Promosi di dalam Department Store membuat saya tertarik untuk berbelanja produk fashion tanpa rencana. (contoh: beli 1 gratis 1) 9. Variabel diskon : Sudah tidak asing lagi bagi kita bahwa diskon selalu bertaburan dimana-mana untuk menarik banyak konsumen untuk berbelanja dan tergiur dengan potongan harga. Konsumen sendiri memiliki perilaku untuk berusaha menghemat ketika mereka hendak membeli suatu produk. Hal ini diukur dengan pernyataan : Diskon (potongan harga) memastikan saya berbelanja produk fashion tanpa rencana. 10. Variabel tingkat keramaian : Ketika moment tertentu sering kali konsumen berduyun-duyun datang di saat yang sama, hal ini mampu menimbulkan efek yang cukup besar terhadap konsumen satu sama lainnya dan menimbulkan dampak negatif dalam bentuk ketidak nyamanan. Hal ini diukur dengan pernyataaan : 40

12 Tingkat keramaian Department Store yang tinggi mengganggu saya untuk berbelanja tanpa rencana. 11. Variabel ketersediaan produk : Ketersediaan produk sangat penting bagi konsumen, alangkah senang apabila mampu mendapatkan barang yang ingin dibelinya. Apabila barang yang diinginkan tidak tersedia, maka hal itu akan mempengaruhi keputusan membeli konsumen dan pertimbangannya apakah akan membeli produk pengganti atau mencari di tempat lain. (Peter dan Olson, 2007: 623) Hal ini diukur dengan pernyataan : Ketersediaan produk yang cocok dengan saya mendorong saya berbelanja produk fashion tanpa rencana. 12. Variabel trendi : Konsumen akan selalu menginginkan sesuatu yang baru, produk yang sesuai dengan tren pasar terkini, dimana produk fashion sendiri memiliki umur yang terbilang cukup pendek. Hal ini diukur dengan pernyataan : Produk fashion yang dipajang selalu trendy/ terbaru, membuat saya tertarik berbelanja tanpa rencana. 13. Variabel aroma : Walaupun aroma di dalam gerai tidak kentara atau tidak disadari oleh banyak konsumen, namun aroma sebenarnya ada dan ikut mensupport pengecer menciptakan suasana dan 41

13 mempengaruhi tingkah laku berbelanja, serta dapat mempengaruhi perasaan tentang gerai dan poduk yang ada. (Peter dan Olson, 2007: 481). Hal ini diukur dengan pernyataan : Aroma yang ada di dalam Department Store yang saya kunjungi membuat saya merasa nyaman dan mendorong saya berbelanja tanpa rencana. 14. Variabel fitting room : Fasilitas fitting room digunakan apabila konsumen hendak mencoba pakaian yang diinginkan. Banyak sedikit, besar tidaknya dan bersih tidaknya suatu fitting room sangat mempengaruhi kenyamanan konsumen. Hal ini diukur dengan pernyataan : Fitting room yang bersih dan nyaman lebih membuat saya berbelanja produk fashion tanpa rencana. 15. Variabel pengetahuan Staff Bagaimana staff merespon pertanyaan konsumen ketika berinteraksi dan kepandaian staff untuk melakukan personal selling kepada konsumen mempengaruhi keputusan konsumen untuk berbelanja. Hal ini diukur dengan pernyataan : Pengetahuan staff Department Store yang kompeten tentang produk fashion yang anda inginkan mendorong saya berbelanja tanpa rencana. 42

14 16. Variabel lorong (gang) : Luas dan sempitnya lorong merupakan bagian penting, karena bagaimana seseorang dapat dengan santai dan nyaman melihat produk yang ada apabila lebar dan luas lorong tidak mendukung. Hal ini diukur dengan pernyataan : Lorong (gang) di Department Store cukup lebar membuat saya merasa nyaman sehingga mendorong saya berbelanja produk fashion tanpa rencana. 3.4 Populasi dan Sampel Populasi Populasi dari penelitian ini adalah perempuan yang sudah pernah berbelanja ke department Sogo atau Metro berusia di atas 20 tahun hingga 40 tahun yang menjadi obyek penelitian. Fokus dilakukan pada pengunjung wanita yang berada di area mall Plaza Senayan dan Pondok Indah Mall dan sudah atau pernah berbelanja tanpa rencana produk fashion di Department Store-nya dalam dua bulan terakhir Sampel Metode sampling yang digunakan adalah non probablitiy sampling. Non probability sampling adalah proses sampling dimana kemungkinan untuk dipilih menjadi sampel tidak diketahui (Hair, 43

15 Bush, dan Ortinau, 2006: 330). Lebih lanjut dalam non probability sampling, digunakan judgment sampling. Judgment sampling adalah non probability sampling dimana partisipan dipilih karena memiliki pengalaman dan keyakinan pribadi yang sesuai dengan kebutuhan studi (Hair, Bush, and Ortinau, 2006, p. 340). Penggunaan non probability sampling dikarenakan akan kesulitan peneliti dalam minimnya waktu, biaya, dan tenaga untuk mendapatkan responden potensial di lapangan sesuai target. Agar dapat mewakili jumlah populasi maka sampel diambil sebanyak 100 wanita yang valid melakukan pembelanjaan tanpa terencana selama dua bulan terakhir dan merupakan pembeli impulsif di Department Store baik di Plaza Senayan ataupun Pondok Indah Mall. 3.5 Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan informasi dan data-data yang diperlukan dalam menyusun thesis ini maka peneliti melakukan cara pengumpulan data sebagai berikut : Studi Pustaka Studi ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan mempelajari textbook yang berkaitan dengan tema thesis seperti Consumer behavior and Marketing Strategy, Advertising and Promotion, dan Marketing Research. Informasi lainnya didapat dari data-data yang telah diteliti dan dikumpulkan oleh orang lain dalam 44

16 bentuk jurnal yang dapat diakses melalui Peneliti juga mencari tambahan informasi menggunakan dengan kata kunci seperti : impulse purchase, fashion, department store, shopping. Peneliti juga mengambil informasi pendukung dari Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyatan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner dengan jawaban pertanyaan yang menggabungkan antara open ended question dan closed question. Open ended question atau pertanyaan terbuka digunakan untuk memberikan variasi jawaban yang akurat sesuai dengan tanggapan responden. Sedangkan closed question atau pertanyaan tertutup digunakan untuk menjawab pertanyaan yang sudah pasti, contohnya pertanyaan dengan jawaban Ya atau Tidak. Penyebaran kuesioner akan dilakukan di dua mall yaitu Plaza Senayan dan Pondok Indah Mall, peneliti akan berfokus pada daerah sekitar Department Store. Lokasi ini dipilih karena sasaran segmen wanita yang dituju untuk department store tersebut berada disana, sehingga menghemat waktu dan ongkos. Untuk menarik minat 45

17 responden, maka peneliti memberikan tanda terima kasih berupa bolpoin lucu apabila mereka bersedia mengisi kuisioner. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus Validitas dan Reabilitas Kuesioner penelitian sebagai instrument utama penelitian ini perlu dilakukan uji validitas dan realibilitas agar penelitian ini benar-benar valid dan memiliki keakuratan. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain mampu memperoleh hasil yang tepat dari data yang diteliti. Validitas akan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan face falidity, yaitu mengecek seluruh kuisioner secara manual sebelum menginput data untuk diproses dengan SPSS 16. Untuk menentukan validitas responden dengan SPSS 16, peneliti menggunakan nilai tengah skala impulsif sebagai penentu. Reliabilitas adalah tingkat kehandalan kuisioner. Kuisioner yang reliable adalah kuisioner yang apabila dicobakan berulang kali pada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Artinya, tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Memang, apabila data yang diambil sesuai kenyataan, berapa kalipun diambil data dilakukan hasilnya tetap sama. Peneliti akan melakukan pilot study untuk pembuktian kehandalan kuesioner sebelum turun ke lapangan dengan mencari 40 wanita di sekitar 46

18 kampus yang memenuhi syarat untuk menjadi responden. Peneliti akan memberikan pertanyaan untuk memastikan reliabilitas dari jawaban yang diberikan. Jika hasil yang didapat sama maka hasilnya reliable. Salah satu cara dengan menggunakan cross check dan rotation question. Lalu peneliti akan melakukan uji reabilitas dengan penentuan Cronbach Alpha. Menurut Hair, Bush, Hoinan (2006) nilai Cronbach Alpha minimal sebesar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini mengindikasikan bahwa seorang pengecer dalam mengelola Department Store dapat memperhatikan beberapa hal yang telah peneliti temukan berikut ini

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER

LAMPIRAN 1 KUESIONER LAMPIRAN 1 KUESIONER No Kuesioner: Pernyataan penulis: Dengan hormat, Sebagai mahasiswi saya diharuskan membuat tugas akhir (Thesis) pada Pasca Sarjana Binus Business School. Untuk itu saya mengharap dukungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk fashion yang bisa disebutkan. Produk fashion merupakan suatu pasar

BAB I PENDAHULUAN. produk fashion yang bisa disebutkan. Produk fashion merupakan suatu pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baju, celana, aksesoris, sepatu, tas merupakan satu dari sekian banyak produk fashion yang bisa disebutkan. Produk fashion merupakan suatu pasar yang sangat dinamis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. merupakan faktor yang sangat penting bagi strategi marketing, karena dengan

BAB III METODOLOGI. merupakan faktor yang sangat penting bagi strategi marketing, karena dengan BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Kerangka pikir menggambarkan kerangka utama yang digunakan dalam menganalisis kajian yang dilakukan dalam tulisan ini. Analisis perilaku konsumen merupakan faktor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir,

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir, III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Depot Java Dancer Coffee, berada di Jl. Kahuripan 1 Malang. Alasan pengambilan lokasi ini karena pengunjung cukup banyak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini menghasilkan kesimpulan umum bahwa perilaku pembelian produk fashion oleh konsumen wanita

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pergi ke pusat perbelanjaan atau mall sudah menjadi agenda rutin masyarakat, terutama di kota-kota besar. Berbagai kebutuhan tersedia di mall, mulai dari pakaian hingga

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan riset pemasaran (Malhotra, 2007). Desain penelitian memberikan prosedur untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pemasaran tidak bisa terlepas dari aktifitas bisnis yang bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pemasaran tidak bisa terlepas dari aktifitas bisnis yang bertujuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran tidak bisa terlepas dari aktifitas bisnis yang bertujuan pada pencapaian profit. Fokus utama kegiatan pemasaran adalah mengidentifikasikan peluang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian. Pada penelitian dalam proyek akhir ini, digunakan metode deskriptif dan asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, M.A.,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lingkup Penelitian Pada bab ini akan dibahas metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penentuan Lokasi Penelitian Penulis akan melakukan penelitian di Laboratorium Klinik Prodia Cepu. Ada beberapa pertimbangan yaitu terkait dengan waktu, akses informasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu karakter konsumen Indonesia dalam melakukan pembelian adalah tidak terencana (unplanned buying). Berdasarkan hasil riset AC Nielsen dalam majalah MARKETING edisi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 23 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Carrefour hypermarket merupakan perusahaan ritel asing yang pertama masuk dan beroperasi di Indonesia, tepatnya di Jakarta (Foster, 2008).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sifat manusia cenderung konsumtif, yang berarti bahwa konsumen selalu mengkonsumsi produk atau jasa sepanjang waktu. Perilaku konsumtif ini muncul selain dikarenakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor tepatnya terletak di Jalan Pemuda No. 7 Bogor. Waktu penelitian adalah bulan April-Juni 2011

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Putra Baru Swalayan Putra Baru Swalayan merupakan salah satu dari bisnis ritel yang ada di Indonesia. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua kelompok data mengenai pengaruh Design dalam memenuhi Consumer Satisfaction. Dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Untuk membatasi permasalahan dan penelitian maka ditetapkan jenis dan lokasi penelitian yang akan dilakukan. 1. Jenis Penelitian Berdasarkan perumusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini desain yang dipergunakan adalah riset deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian untuk menguraikan sifat-sifat dari suatu keadaan.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 39 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dan masuknya trend mengkonsumsi frozen yoghurt sejak tahun 2008 di Indonesia

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen 72 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen Matahari Departemen Store yang datang berkunjung. Salah satu teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian memiliki definisi sebagai sebuah kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kerangka pikir menggambarkan kerangka utama yang digunakan dalam menganalisis kajian yang dilakukan dalam tesis ini. Kegiatan penelitian ini dimulai dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perilaku Konsumen Pengertian perilaku konsumen menurut para ahli sangatlah beraneka ragam, salah satunya yaitu menurut Kotler (2007) yang menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perekonomian di Indonesia pada saat ini masih berjalan dengan berbagai ketidakpastian dan persaingan yang ketat. Hal ini menyebabkan perusahaan memikirkan berbagai langkah dan strategi yang tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan era globalisasi saat ini membawa kemajuan diberbagai bidang, salah satunya bidang perdagangan. Perdagangan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat di Jalan Raya Natar, Desa Serbajadi Pemanggilan, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Fashion Involvement secara signifikan mempengaruhi Impulse Buying. keterlibatan konsumen terhadap produk fashion maka akan

BAB V PENUTUP. 1. Fashion Involvement secara signifikan mempengaruhi Impulse Buying. keterlibatan konsumen terhadap produk fashion maka akan BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Fashion Involvement secara signifikan mempengaruhi Impulse

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini persaingan diantara perusahaan semakin hebat. Munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang aneh

Lebih terperinci

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN FASHION INVOLVEMENT PADA IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN FASHION INVOLVEMENT PADA IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN FASHION INVOLVEMENT PADA IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN Oleh Dea Susiska Manejemen Deasusiska10@gmail.com Abstrak Untuk membuat diri menjadi berbeda dan lebih baik serta

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: p55), penelitian assosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian Kuantitatif, dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut: 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang ingin dijadikan penelitian adalah orang orang yang ingin membeli keripik di Bandar Lampung. 3.2 Jenis dan Sumber Data Adapun jenis data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan fashion saat ini sudah semakin pesat. Banyaknya model - model pakaian yang kian beragam dan juga berbagai merek yang bermunculan menjadi ciri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam 33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Hypermart Jln. R.A. Kartini No.62 Central Plaza

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Hypermart Jln. R.A. Kartini No.62 Central Plaza BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Hypermart Jln. R.A. Kartini No.62 Central Plaza Bandar Lampung. Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yang mendekatkan analisisnya pada numerik (angka) yang akan dianalisis dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu produk fashion pada online shop. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Manajemen FEB Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 (www.about;retail 8/10/2009).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30  (www.about;retail 8/10/2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek penelitian 1. Obyek Objek penelitian menurut Sugiyono (2008) sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan 32 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan verifikatif, yang mana tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di warung makan Sari Rasa Pak Ndut, Jalan Slamet Riyadi, Nomor 159, Kartasura, Sukoharjo Solo. Pengambilan data dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab sebelumnya, tentang pengaruh sales promotion, hedonic shopping value

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab sebelumnya, tentang pengaruh sales promotion, hedonic shopping value BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, tentang pengaruh sales promotion, hedonic shopping value dan positive

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi tentang analisis dan pembahasan data yang diperoleh responden melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada pembahasan ini untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB Universitas Lampung yang pernah berkunjung di tempat wisata Lembah Hijau. 3.2

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penentuan Pokok Bahasan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penentuan Pokok Bahasan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penentuan Pokok Bahasan Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya pembangunan mall atau shopping centre. Hal ini menjadikan satu

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) Objek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan descriptive correlational, yang bertujuan untuk mengungkapkan korelasi antara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Marketing 2.1.1 Barang Konsumsi Barang Konsumsi (consumer goods) adalah produk yang ditujukan untuk pengguna akhir. Dasar klasifikasi barang konsumsi yang biasa digunakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: hedonic shopping value, shopping lifestyle, dan impulse buying

ABSTRAK. Kata-kata kunci: hedonic shopping value, shopping lifestyle, dan impulse buying ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hedonic shopping value terhadap impulse buying, hedonic shopping value terhadap shopping lifestyle, shopping lifestyle terhadap impulse buying,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Sumber Data Jenis Penelitian Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kampus Universitas Islam Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Pendekatan Penelitian. dan kepuasan yang diberikan perusahan. Sedangkan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Pendekatan Penelitian. dan kepuasan yang diberikan perusahan. Sedangkan metode penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Enje Mart Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. 3.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian Rancangan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peniliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. peniliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara utama yang digunakan peniliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini, maka penelitian ini akan dilakukan di Restoran Solaria Puri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dimana tujuannya untuk menganalisa pengaruh variabel motivasi, persepsi, dan sikap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian adalah metode kuantitatif. Menurut Sugiono (2007), metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang dimiliki oleh Kota Bogor. Munculnya objek wisata baru yang menawarkan keunggulannya baik dalam bentuk

Lebih terperinci

Dwi Irawati, S.E, M.Si, PhD.cand. Murry Harmawan, S.E, M.Sc.

Dwi Irawati, S.E, M.Si, PhD.cand.   Murry Harmawan, S.E, M.Sc. 1 PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, FASHION INVOLVEMENT, HEDONIC SHOPPING VALUE, DAN INSTORE ENVIRONMENT TERHADAP IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN (Survei pada konsumen Galeria Mall di Kota Yogyakarta) Dwi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiyono (2002, p11) jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang memiliki hubungan kausal, mendefinisikan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ragam yang sesuai dengan kebutuhan manusia yang beragam, namun perusahaan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. ragam yang sesuai dengan kebutuhan manusia yang beragam, namun perusahaan juga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan tidak hanya berusaha untuk menghasilkan produk yang beraneka ragam yang sesuai dengan kebutuhan manusia yang beragam, namun perusahaan juga harus memikirkan

Lebih terperinci

METODE DAN OBYEK PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil

METODE DAN OBYEK PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil 30 III. METODE DAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel secara langsung dari populasi. Dilihat dari permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan merupakan suatu hal yang biasa terjadi di dalam dunia bisnis. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih baik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Alur Penelitian Mulai Studi Pustaka Idenifikasi Masalah Pengumpulan Data Data Primer (Data Kuesioner) Data Responden Persepsi Pelanggan Harapan Pelanggan Data Skunder:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 73 Pada

BAB III METODE PENELITIAN. statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 73 Pada 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Seperti yang telah dikemukakan di Bab 1, salah satu yang melatar belakangi pembuatan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah harga (price) memiliki

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Zaman sekarang internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang. Di Indonesia jumlah pemakai internet mengalami peningkatan yang cukup besar setiap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran langsung multi tingkat terhadap pengambilan keputusan pembelian produk herbal dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berikut hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh store

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berikut hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh store BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berikut hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen di the Summit Boutique Outlet Bandung. Hasil uji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Sesuai

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK ABSTRAK Clara Meirista Email: Clarameirista@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian memiliki definisi sebagai sebuah kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pakaian yaitu Wellborn. Penelitian ini dilakukan di Oraqle sebagai distributor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan produk dari produsen mana yang akan menjadi pilihan mereka. Keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan produk dari produsen mana yang akan menjadi pilihan mereka. Keberhasilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat. Kemajuan perkembangan industri yang semakin beragam menyebabkan persaingan dalam dunia industri yang semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Dieng Computer Square Malang yang terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Dieng Computer Square Malang yang terletak BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dieng Computer Square Malang yang terletak di Kota Malang Raya tepatnya di Jl. Raya Langsep No.2 Malang Barat/Sukun. Alasan peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia bisnis dalam era globalisasi ini semakin berkembang pesat, yang memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inovasi desainer muda yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. inovasi desainer muda yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia fashion di Indonesia bisa dikatakan berkembang sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini didukung berbagai segi baik kreativitas dan inovasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kali ini objek yang diteliti adalah Departement Store Mirota Kampus

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kali ini objek yang diteliti adalah Departement Store Mirota Kampus BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci