ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN RASIO KECUKUPAN DANA PADA DANA PENSIUN PEMBERI KERJA MANFAAT PASTI DI INDONESIA. Oleh. Kurnia Agustina Anggraeni

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN RASIO KECUKUPAN DANA PADA DANA PENSIUN PEMBERI KERJA MANFAAT PASTI DI INDONESIA. Oleh. Kurnia Agustina Anggraeni"

Transkripsi

1 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN RASIO KECUKUPAN DANA PADA DANA PENSIUN PEMBERI KERJA MANFAAT PASTI DI INDONESIA Oleh Kurnia Agustina Anggraeni ABSTRACT Each year the Association of Pension Funds awarded to the pension fund is considered to have the best possible performance in furthering the pension fund as a legal entity in a professional manner to create a state fund adequacy ratio > 120% of the pension fund adequacy ratio has been met. This is done so that pension benefit payments made to the amount, timing and the right people. This study aims to empirically prove the difference in financial performance of pension fund employer defined-benefit ratio in Indonesia on the adequacy of the funds that have not been met with funding adequacy ratios are met and the influence of age pension fund adequacy ratio has been met. Research conducted on the entire population of employer pension benefit plan in Indonesia to submit financial and investments statements and reports to the Bureau of Pension Fund. Statistical methods used to test the research hypothesis is a test Mann Whitney / U test and regression analysis. The results showed in 2008 until 2010 there were significant differences in financial performance in the form of Return On Investment, Operational Cost Efficiency and Investment Portfolio Optimization and shown with better conditions in employer pension funds with defined benefit funds adequacy ratio has been met. And to the financial performance of Investment Cost Efficiency with the results found significant differences in financial performance and demonstrated with a better state pension fund by the fund adequacy ratios that have not been met. To the financial performance of pension fund growth showed no significant difference. Being for the variable age did not affect the ratio of the sufficiency of funds that have been fulfilled. Key Words: Financial Performance. Fund Adequacy Ratio, Age Pension Fund PENDAHULUAN Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun (Pasal 1 Undang-undang no 11 tahun 1992). Dana Pensiun Pemberi Kerja adalah dana pensiun yang didirikan oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan untuk menyelenggarakan program pensiun bagi karyawan, Program pensiun manfaat pasti menjanjikan manfaat pensiun yang pasti yang besar manfaatnya dihubungkan dengan masa kerja dan gaji, sedangkan iurannya bisa berubah-ubah tergantung hasil perhitungan aktuaris. Walaupun demikian, umumnya iuran karyawan selalu tetap (Kadarisman dan Wahyuni, 2010: 19). Untuk dana pensiun yang menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti dikenal tiga tingkat kualitas pendanaan yaitu tingkat pertama, tingkat kedua dan tingkat ketiga. Kualitas pendanaan tingkat pertama, yaitu apabila dana 1

2 2 pensiun berada dalam keadaan dana terpenuhi karena jumlah kekayaan melebihi kewajiban aktuaria. Kualitas pendanaan tingkat kedua yaitu apabila kekayaan kurang dari kewajiban aktuaria tetapi lebih besar atau sama dengan kewajiban solvabilitas. Sedang kualitas pendanaan tingkat ketiga yaitu apabila kekayaan kurang dari kewajiban solvabilitas yang berarti juga kurang dari kewajiban aktuaria (Pasal 4 KMK No 510/KMK/06/2002). Untuk pembahasan selanjutnya kualitas pendanaan dibedakan menjadi kualitas pendanaan yang sudah terpenuhi (tingkat pertama) dan kualitas pendanaan yang belum terpenuhi (tingkat kedua dan ketiga). Laporan Tahunan Biro Dana Pensiun 2010 mengemukakan bahwa jumlah dana pensiun pemberi kerja dengan program manfaat pasti adalah 208 dana pensiun, sebanyak 40% dana pensiun memiliki pendanaan tingkat pertama, 38% tingkat kedua dan 22% tingkat ketiga. Tanner (2007) dalam Seminar Kajian Peraturan Pendanaan Dana Pensiun menyatakan bahwa tujuan pokok dari pendanaan suatu program pensiun adalah untuk menyediakan dana yang cukup guna memenuhi kewajiban dana pensiun kepada peserta tepat waktu, dengan cara menghimpun secara teratur, terencana dan sistimatis dan sebagai jaminan terpenuhinya janji pemberi kerja. Simanjuntak (2005) dalam Niswatin et al (2009) menyatakan bahwa kinerja perusahaan merupakan cerminan kinerja manajemen. Oleh karena itu keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan manajemen dalam mengelola sumber daya yang ada. Begitu juga pada dana pensiun untuk melihat apakah pengurus dana pensiun berhasil mengelola dana pensiun maka dilakukan evaluasi atau pengukuran kinerja (prestasi) dengan menggunakan indikator-indikator penilaian. Davis (1995) dalam Barrors (2006) menunjukkan bahwa salah satu isu yang paling penting berkaitan dengan kinerja dana pensiun adalah return yang diperoleh dari aktiva. Distribusi portofolio dan proses pengelolaan dana adalah penentu kunci dari return dana pensiun. Di sisi lain, biaya administrasi dana pensiun yang tinggi akan mengurangi return investasi sehingga dapat menurunkan manfaat pensiun dan meningkatkan biaya pemberi kerja pada DPPK manfaat pasti. Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) setiap tahun mengadakan lomba tentang kinerja keuangan dana pensiun dan akan memberikan penghargaan bagi dana pensiun dengan kinerja keuangan yang terbaik. Hal ini dilakukan agar pengurus dalam mengelola dana pensiun dilakukan secara hati-hati dan bertindak secara profesional. Adapun kinerja keuangan yang dinilai adalah Return On Investment (ROI), Efisiensi Biaya Operasional (EBO), Efisiensi Biaya Investasi (EBI), Optimalisasi Portofolio Investasi (OPI) dan Rasio Kecukupan Dana (RKD). Hal inilah yang menginspirasi penulis untuk mempergunakan pengukuran kinerja ini sebagai ukuran kinerja keuangan dalam penelitian ini. Selain itu dari data yang terlihat pada Laporan Tahunan Dana Pensiun 2010 yang menunjukkan kinerja investasi berupa pencapaian ROI (salah satu ukuran kinerja keuangan dana pensiun) rata-rata untuk group I sebesar 16,07% yang merupakan jumlah tertinggi dibandingkan group lain yaitu 15,02% untuk group II dan 11.31% untuk group III. Hanya saja kalau dilihat dari ROI maksimal yang bisa dicapai ternyata group I hanya bisa mencapai 26,74% sedangkan group II bisa mencapai maksimal sebesar 34,11% dan group III bisa mencapai ROI maksimal

3 3 37,05%. Pengelompokkan dana pensiun berdasarkan group ini dengan melihat kepemilikan investasi yaitu untuk group I adalah dana pensiun dengan kepemilikan investasi di atas Rp 1 triliun, group II adalah dana pensiun dengan kepemilikan investasi antara Rp 100 miliar Rp 1 triliun dan group III adalah dana pensiun dengan kepemilikan investasi di bawah Rp 100 miliar. Penelitian-penelitian tentang kinerja keuangan dana pensiun dan rasio kecukupan dana sudah banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu diantaranya yang dilakukan oleh Ambachtsheer (1998) pada dana pensiun yang menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dana pensiun adalah ukuran dana pensiun, proporsi aktiva pasif yang dikelola dan kualitas desain organisasi dana pensiun. Seperti yang dilakukan oleh Ardianto (2004) menunjukkan bahwa bentuk investasi mempunyai hubungan yang signifikan terhadap rasio kecukupan dana tetapi total investasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap rasio kecukupan dana. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : (a). Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan pada DPPK manfaat pasti dengan kualitas pendanaan yang sudah terpenuhi dan yang belum terpenuhi. (b). Apakah umur dana pensiun berpengaruh terhadap kualitas pendanaan yang sudah terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menguji secara empiris perbedaan kinerja keuangan pada DPPK manfaat pasti dengan kualitas pendanaan yang sudah terpenuhi dan yang belum terpenuhi serta untuk menguji secara empiris pengaruh umur dana pensiun terhadap kualitas pendanaan yang sudah terpenuhi. Manfaat penelitian ini adalah memberikan kontribusi pada penelitian akuntansi dengan menganalisis kinerja keuangan dan kualitas pendanaan pada Dana Pensiun Pemberi Kerja Manfaat Pasti di Indonesia serta bermanfaat dalam mengembangkan pengetahuan tentang kinerja keuangan dan kualitas pendanaan pada Dana Pensiun Pemberi Kerja Manfaat Pasti di Indonesia. Dari sisi kebijakan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Biro Dana Pensiun dalam pembuatan kebijaksanaan dan peraturan yang terkait dengan kinerja keuangan dan kualitas pendanaan. Dana Pensiun TINJAUAN TEORITIS Pengertian Dana Pensiun menurut Undang-undang No 11 tahun 1992 adalah sebagai badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun bagi pesertanya, janda/duda/anak, yang dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu dan memiliki status sebagai badan hukum serta memulai kegiatan sejak tanggal pengesahan oleh Menteri Keuangan. Terdapat 2 macam Dana Pensiun yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan/DPLK (Pasal 2 UU No 11 tahun 1992). DPPK diartikan sebagai Dana Pensiun yang didirikan oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti atau program pensiun iuran pasti bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja. Menurut Bank Dunia (2006:148), menyatakan Dana Pensiun Pemberi Kerja merupakan skema dana pensiun sukarela

4 4 untuk karyawan-karyawan di sektor swasta. DPLK adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari DPPK bagi karyawan baik bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan. Program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun yang besar manfaat pensiunnya telah ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun atau program pensiun lain yang bukan merupakan program pensiun iuran pasti. Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun (Wahab, 2001: 5) Menurut Tunggal (1996:11) menyatakan Peraturan Dana Pensiun adalah peraturan yang berisi ketentuan yang menjadi dasar penyelenggaraan program pensiun bagi peserta yang memuat ketentuan maksud dan tujuan pembentukan dana pensiun, tata cara penggunaan dana serta pembayaran biaya, tata cara penyimpanan kekayaan, jumlah iuran yang harus dibayar peserta, hak peserta, penunjukkan pengurus, penyampaian pendapat dan saran peserta, tata cara pembubaran dana pensiun, tata cara penyampaian laporan kepada peserta, tata cara penyelesaian yang timbul dalam pelaksanaan peraturan pensiun, akibat dari berakhirnya masa kerja di perusahaan bagi peserta. Kinerja Keuangan Menurut Machfoedz (1999) dalam Merkusiwati (2007) menunjukkan kinerja keuangan dapat diukur dengan efisiensi, sedangkan efisiensi bisa diartikan rasio perbandingan antara masukan dan keluaran. Dengan pengeluaran biaya tertentu diharapkan memperoleh hasil yang optimal atau dengan hasil tertentu diharapkan mengeluarkan biaya seminimal mungkin. Kinerja keuangan perusahaan diukur dari efisiensinya dan diproxikan dengan beberapa tolok ukur yang tercermin di dalam rasio keuangan. Kinerja keuangan menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Beberapa penelitian awal yang dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja dan prospek usaha dilakukan oleh Barnes (1987), Ou dan Penman (1989). Barnes menelaah berbagai artikel tentang kegunaan analisis rasio, sedangkan penelitian yang dilakukan Ou dan Penman, mengargumentasikan bahwa analisis laporan keuangan mengidentifikasikan aspek-aspek dari laporan keuangan yang relevan untuk indikator laba yang akan datang dan keputusan investasi. Sumbangan dari Ou dan Penman adalah memperkenalkan metode penggunaan rasio-rasio laporan keuangan untuk memprediksi laba yang akan datang dan keputusan investasi. Begitu pula halnya dengan dana pensiun di Indonesia, hingga saat ini analisis rasio keuangan masih menggunakan aturan yang berlaku konvensional. Adapun ukuran kinerja Dana Pensiun yang dipergunakan dengan menggunakan ketentuan ADPI (Asosiasi Dana Pensiun Indonesia) adalah : Return on investment, Efisiensi biaya operasional, Efisiensi biaya investasi, Optimalisasi portofolio

5 5 investasi, Pertumbuhan Dana Pensiun, Rasio Kecukupan Dana. Berikut penjelasan dari masing-masing ukuran kinerja dana pensiun Return On Investment (ROI) Adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu (Hanafi dan Halim, 2009:159). Dana Pensiun adalah sebuah badan hukum yang melakukan kegiatan dimulai dari penerimaan iuran peserta dan pemberi kerja yang akan diinvestasikan dalam berbagai bentuk investasi menurut arahan investasi dan ketentuan Menteri Keuangan. Salah satu alat untuk mengukur kinerja investasi dana pensiun adalah besar kecilnya tingkat ROI yang diperoleh dana pensiun. ROI merupakan ukuran keseluruhan prestasi perusahaan. Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen asset yang berarti efisiensi manajemen. Biaya Operasional Adalah asset keluar atau pihak lain memanfaatkan asset perusahaan atau munculnya hutang atau kombinasi antara ketiganya selama periode dimana perusahaan memproduksi dan menyerahkan barang, memberikan jasa atau melaksanakan aktivitas lain yang merupakan operasi pokok perusahaan (Hanafi dan Halim, 2009:56). Dana Pensiun tidak diperkenankan melakukan pembayaran apapun kecuali pembayaran yang ditetapkan dalam peraturan dana pensiun (pasal 31 UU no 11 tahun 1992). Pembayaran yang dilakukan oleh dana pensiun adalah manfaat pensiun dan biaya untuk penyelenggaraan/operasional dana pensiun. Menurut Bikker dan Dreu (2006) dalam Amman (2010), menunjukkan bahwa faktor biaya adalah penting dalam dana pensiun karena dapat mengurangi tingkat hasil investasi yang dapat mengurangi jumlah manfaat pensiun yang akan dibayarkan. Biaya penyelenggaraan ditetapkan berdasarkan persentase dari iuran atau iuran ditambah hasil pengembangannya atau persentase dari jumlah aktiva bersih. Jika biaya penyelenggaraan yang disediakan terlalu besar, maka bisa mengarah ke pemborosan dan mengurangi hasil pengembangan dana. Biaya Investasi Adalah biaya yang terjadi pada saat dana pensiun melakukan kegiatan investasi dari iuran yang sudah diterima pada bentuk investasi yang diperbolehkan dalam arahan investasinya. Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut (Kamaruddin, 2003: 3). Biaya investasi adalah alat ukur efisiensi dalam melakukan kegiatan investasinya dan jika terlalu besar maka akan mengarah pada pemborosan dan mengurangi hasil pengembangan dan biasanya terdiri dari biaya provisi dan biaya komisi (Kadarisman dan Wahyuni, 2010: 117) Pertumbuhan Dana Pensiun Menurut Kallapur dan Trombley (1999) dalam Sriwardany (2006) menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size dan tingkat pertumbuhan perusahaan dapat diukur dari beberapa variabel yang dapat diproxikan dengan adanya peningkatan aktiva, ekuitas, laba dan

6 6 penjualan serta nilai Tobin-q. Pertumbuhan dana pensiun sangat diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal karena dapat memberikan suatu aspek yang positip. Alat ukur variabel pertumbuhan dana pensiun dalam penelitian ini dengan mempergunakan peningkatan aktiva bersih. Portofolio Investasi Portofolio investasi bisa diartikan sebagai serangkaian kombinasi beberapa aktiva yang diinvestasikan dan dipegang oleh pemodal, baik perorangan maupun lembaga berupa aktiva riil, aktiva financial ataupun keduanya. Pembentukan portofolio investasi berangkat dari usaha diversifikasi investasi guna mengurangi resiko (Sunariyah, 2004 :194). Semakin optimal kinerja investasi dana pensiun, maka semakin terjamin pembayaran manfaat pensiun bagi peserta pensiun, Pengelolaan portofolio investasi yang optimal dalam dana pensiun merupakan salah satu hal yang penting, mengingat sumber daya financial yang terlibat sangatlah besar jumlahnya dan sumber daya tersebut terikat dalam jangka waktu panjang. Evaluasi terhadap pengelolaan portofolio investasi perlu dilakukan secara cermat. Dana Pensiun dalam memilih portofolio investasi akan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : keamanan (resiko relatif kecil), sasaran hasil investasi semaksimal mungkin, likuiditas, untuk memenuhi kewajiban manfaat pensiun yang telah jatuh tempo dan biaya pengelolaan, portofolio (penyebaran) investasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta orientasi di dalam negeri (Wahab, 2001:.43). Bentuk investasi yang boleh dilakukan oleh Dana Pensiun diatur dalam peraturan Menteri Keuangan nomor 199/PMK.010/2008 tanggal 5 Desember 2008 tentang Investasi Dana Pensiun yaitu sebanyak 19 jenis investasi. Rasio Kecukupan Dana Berdasarkan pasal 53 ayat 1 Undang-Undang Dana Pensiun, Dana Pensiun yang menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti wajib memiliki laporan aktuaris yang harus disampaikan kepada Menteri Keuangan sekurang-kurangnya 3 tahun sekali atau apabila terjadi perubahan terhadap Peraturan Dana Pensiun. Laporan tersebut diperlukan untuk mengetahui kebutuhan dana yang dikaitkan dengan perubahan obyektif yang terjadi seperti mutasi peserta, peraturan penggajian dll. Untuk Dana Pensiun yang menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti dikenal 3 tingkat kualitas pendanaan yaitu : (a). Tingkat pertama, yaitu apabila Dana Pensiun berada dalam keadaan dana terpenuhi. (b). Tingkat kedua, yaitu apabila kekayaan kurang dari kewajiban aktuaria tetapi lebih besar atau sama dengan kewajiban solvabilitas. (c).tingkat ketiga, yaitu apabila kekayaan kurang dari kewajiban solvabilitas yang berarti juga kurang dari kewajiban aktuaria. Menurut Kadarisman dan Wahyuni (2010: 98), menyatakan tingkat pertama adalah kondisi dana yang paling aman dan tingkat kedua dan ketiga menunjukkan kondisi terancam dan bahaya. Sehingga dari pernyataan ini maka penulis membedakan kualitas pendanaan yang terpenuhi (tingkat pertama) dan kualitas pendanaan yang belum terpenuhi (tingkat kedua dan ketiga) Umur Dana Pensiun

7 7 Dana pensiun memiliki status sebagai badan hukum dan dapat memulai kegiatannya sebagai suatu Dana Pensiun sejak tanggal pengesaahan Menteri Keuangan. Pengurus wajib mengumumkan pembentukan Dana Pensiun dengan menempatkan keputusan Menteri Keuangan tentang pengesahan atas peraturan dana pensiun pada berita Negara Republik Indonesia (pasal 7 UU No 11 tahun 1992). Setelah melalui pengesahan ini maka Dana Pensiun akan melaksanakan tugasnya yang dimulai dengan mengumpulkan iuran, melakukan investasi dan membayar manfaat pensiun. Tugas ini masih akan tetap berlangsung selama pemberi kerja masih berdiri. Semakin lama umur dana pensiun tentunya juga semakin besar dana yang dikelola sehingga dapat mencapai kondisi kualitas pendanaan yang terpenuhi. Beberapa penelitian yang berkaitan dengan kinerja keuangan dan rasio kecukupan dana pada dana pensiun pemberi kerja manfaat pasti, antara lain : Wijaya (2001) meneliti tentang Analisis Perbandingan antara Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) dengan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dari Sudut Pandang Pemberi Kerja dan Peserta pada Dana Pensiun Sampoerna Surabaya.. Ardianto (2004) melakukan penelitian tentang Analisis Hubungan Investasi dengan Kinerja, Rasio Kecukupan Dana, Produk Domestik Bruto dan Perkembangan Investasi Dana Pensiun di Indonesia. Penelitian ini menguji tentang bentuk investasi apakah berpengaruh terhadap hasil investasi, apakah hasil investasi berpengaruh terhadap rasio kecukupan dana dan produk domestik bruto. Disamping itu penelitian ini menguji tentang apakah terdapat perbedaan pengelolaan investasi Dana Pensiun sebelum dan sesudah krisis moneter. Iskandarsyah (2006) melakukan penelitian tentang Analisis Portofolio Investasi Dana Pensiun PT Pfizer Indonesia. Penelitian ini menguji tentang kinerja portofolio investasi yang dapat menghasilkan return yang tinggi namun tetap berada dalam koridor arahan investasi. Penelitian yang dilakukan oleh Wardhana (2006) menguji tentang Usulan Rancangan Portofolio Investasi Untuk Mengoptimalkan Kekayaan Dana Pensiun Bank Indonesia. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa rasio kecukupan dana akan membaik jika return investasi dapat terus ditingkatkan. Penelitian yang terkait dengan rasio pendanaan dana pensiun juga dilakukan oleh Irma Nirmawati (2006) yang menganalisis pengaruh perubahan iuran dan investasi terhadap rasio pendanaan. Sedangkan Suheri (2009) melakukan evaluasi tentang kemungkinan penerapan prinsip syariah pada pengelolaan portofolio investasi dana pensiun. Penelitian tentang dana pensiun yang lain dilakukan oleh Noviyanti (2005) yang menganalisis rasio pendanaan pada dana pensiun Telkom, sedangkan Noviyandri (2002), dalam penelitiannya menemukan bahwa rasio kecukupan dana > 120% yang berarti strategi investasi dana pensiun berjalan baik. Dan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2008) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara total investasi dan solvabilitas terhadap ROA sedangkan likuiditas tidak berpengaruh terhadap ROA dana pensiun. Penelitian tentang dana pensiun juga dilakukan oleh Atahau dan Supatmi (2011) menunjukkan bahwa board diversity

8 8 (persebaran pengurus dalam bentuk variabel gender, latar belakang pendidikan dan perangkapan jabatan) mempengaruhi kinerja keuangan DPPK (ROI, ROA dan RKD) Penelitian tentang dana pensiun yang dilakukan di luar negeri diantaranya dilakukan oleh Ambachtsheer (1998) yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dana pensiun, sedangkan Barrors (2006) meneliti kinerja manajemen dana pensiun di Portugis dan Ammann (2010) menguji hubungan antara kinerja investasi dengan tata kelola. Kadarisman dan Wahyuni (2010: 8) menyatakan bahwa tujuan Dana Pensiun Pemberi Kerja adalah untuk membayar manfaat pensiun tepat jumlah, tepat waktu, dan kepada peserta yang tepat dengan rasio kecukupan dana sebesar 120% (rasio kecukupan dana yang terpenuhi). Rasio kecukupan dana adalah suatu alat untuk dapat mengetahui kemampuan Dana Pensiun dalam memenuhi kewajibannya untuk membayar manfaat pensiun kepada pesertanya. Untuk dapat mewujudkan tujuan Dana Pensiun maka diperlukan peran pengurus Dana Pensiun dalam mengelola Dana Pensiun. Aktiva dana pensiun harus dikelola secara bijaksana untuk menjaga keamanan asset, mencapai laba yang wajar atas investasi, mempertahankan diversifikasi sesuai resiko dan memungkinkan untuk persyaratan likuiditas (Amman, 2010). Rahardjo (2009), menyatakan bahwa keberhasilan pengelolaan dana pensiun sangat ditentukan oleh keberhasilan pegembangan dana kelolaan atau keberhasilan mendapat tingkat imbal hasil yang cukup tinggi dan mendapatkan komposisi portofolio penempatan dana yang paling tinggi memberikan imbal hasil dengan resiko yang minimal. Pengelolaan portofolio investasi yang optimal dari dana pensiun merupakan salah satu hal yang penting, mengingat sumber daya financial yang terlibat sangatlah besar jumlahnya dan terikat dalam jangka panjang. Pengukuran kinerja dapat dilakukan melalui ROI (Ahmar, 2002) Andrews (1993) dalam Barrors (2006) menunjukkan bahwa biaya (biaya operasi & investasi) menunjukkan proporsi lebih tinggi untuk dana pensiun kecil daripada dana pensiun besar pada DPPK manpaat pasti. Kallapur dan Trombley (1999) dalam Sriwardany (2006) menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size dan tingkat pertumbuhan perusahaan dapat diukur dari beberapa variabel yang dapat diproxikan dengan adanya peningkatan aktiva, ekuitas, laba dan penjualan serta nilai Tobin-q. Dana pensiun memiliki status sebagai badan hukum dan dapat memulai kegiatannya sebagai suatu Dana Pensiun sejak tanggal pengesaahan Menteri Keuangan. Pengurus wajib mengumumkan pembentukan Dana Pensiun dengan menempatkan keputusan Menteri Keuangan tentang pengesahan atas peraturan dana pensiun pada berita Negara Republik Indonesia (pasal 7 UU No 11 tahun 1992). Dana Pensiun sebagai badan hukum di dalam kegiatannya yang dimulai sejak saat didirikan akan melakukan kegiatan menghimpun dana dan mengelolanya untuk mendapatkan hasil yang optimal yang ditujukan untuk memberikan jaminan penghasilan kepada peserta yang telah pensiun (Ardianto, 2004). Tugas ini masih akan tetap berlangsung selama pemberi kerja masih berdiri. Semakin lama umur dana pensiun tentunya juga semakin besar

9 9 dana yang dikelola sehingga dapat mencapai kondisi kualitas pendanaan yang terpenuhi. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat disusun rumusan hipotesis sebagai berikut : H 1 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan ROI pada Dana Pensiun Pemberi Kerja manfaat pasti dengan rasio kecukupan dana yang terpenuhi dengan yang belum terpenuhi. H 2 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan EBO pada Dana Pensiun Pemberi Kerja manfaat pasti dengan rasio kecukupan dana yang terpenuhi dengan yang belum terpenuhi. H 3 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan EBI pada Dana Pensiun Pemberi Kerja manfaat pasti dengan rasio kecukupan dana yang terpenuhi dengan yang belum terpenuhi. H 4 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan OPI pada Dana Pensiun Pemberi Kerja manfaat pasti dengan rasio kecukupan dana yang terpenuhi dengan yang belum terpenuhi. H 5 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan PDP pada Dana Pensiun Pemberi Kerja manfaat pasti dengan rasio kecukupan dana yang terpenuhi dengan yang belum terpenuhi. H 6 : Umur dana pensiun berpengaruh terhadap kualitas pendanaan yang sudah terpenuhi Secara ringkas, rerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Kinerja Keuangan DPPK MP Kinerja Keuangan DPPK MP RKD BT RKD ST - ROI - EBO - EBI - OPI - PDP VS - ROI - EBO - EBI - OPI - PDP UMUR

10 10 Gambar 1 Model Rerangka Berpikir Analisis Kinerja Keuangan dan Rasio Kecukupan Dana Pada Dana Pensiun Pemberi Kerja Manfaat Pasti di Indonesia. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data sekunder dan diperoleh dari laporan keuangan dan laporan investasi untuk periode yang berakhir 31 Desember selama periode pengamatan yaitu tahun dari Dana Pensiun Pemberi Kerja Manfaat Pasti yang ada di Indonesia dan terdaftar di Biro Dana Pensiun. Populasi dan sampel penelitian ini adalah semua Dana Pensiun Pemberi Kerja yang ada di Indonesia dan terdaftar di Biro Dana Pensiun serta yang melaksanakan program manfaat pasti. Adapun jumlah populasi yang dipergunakan adalah sebagai berikut : 212 Dana Pensiun (tahun 2008), 208 Dana Pensiun (tahun 2009) dan 204 Dana Pensiun (tahun 2010). Selain itu Dana Pensiun Pemberi Kerja yang dipilih adalah mewakili berbagai tingkat kualitas pendanaan yaitu tingkat 1, tingkat 2 dan tingkat 3. Dan yang dimaksud kualitas pendanaan yang terpenuhi adalah kualitas pendanaan tingkat 1 dan kualitas pendanaan belum terpenuhi adalah tingkat 2 dan tingkat 3. Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi dokumentasi yang diperoleh dari Biro Dana Pensiun Jakarta yang berupa laporan keuangan dan laporan investasi Dana Pensiun Pemberi Kerja Manfaat Pasti di Indonesia untuk periode tahun Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya 1. ROI adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang lalu dan diperoleh dengan rumus : ROI = Hasil Investasi Bersih x 100% Rata-rata total investasi Hasil investasi bersih = Pendapatan Investasi biaya investasi Rata-rata total investasi = rata-rata dari total investasi awal tahun dengan total investasi akhir tahun. 2. Efisiensi Biaya Operasional (EBO) adalah rasio untuk mengukur efisiensi Dana Pensiun dalam melakukan kegiatan operasional dan melakukan tugasnya sebagai pengumpul dana, menginvestasikan dan membayar manfaat pensiun kepada para peserta yang sudah masuk pada masa pensiun. Untuk mengukur efisiensi biaya operasional diperoleh dengan rumus sebagai berikut EBO = Biaya operasional x 100% Aktiva bersih akhir tahun

11 11 3. Efisiensi Biaya Investasi (EBI) adalah rasio untuk mengukur efisiensi Dana Pensiun dalam melakukan kegiatan investasinya dalam berbagai bentuk invetasi sesuai dengan arahan investasi dan diperoleh dengan rumus sebagai berikut : EBI = Biaya Investasi x 100% Pendapatan investasi 4. Optimalisasi Portofolio Investasi (OPI) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur portofolio yang sudah dilakukan oleh dana pensiun apakah sudah optimal atau belum dan diperoleh dengan rumus sebagai berikut: Jumlah jenis portofolio investasi x ROI 5. Pertumbuhan Dana Pensiun (PDP) adalah kemampuan dana pensiun untuk meningkatkan size yang sangat diharapkan oleh pihak internal (pengurus dana pensiun, pemberi kerja, peserta, pengawas) maupun pihak eksternal (Biro Dana Pensiun). Alat ukur pertumbuhan dana pensiun dengan melihat peningkatan aktiva bersih yang akan dinyatakan dengan rumus : PDP = Aktiva bersih t - Aktiva bersih t-1 x 100% Aktiva bersih t-1 6. Rasio Kecukupan Dana (RKD) adalah perbandingan antara nilai kekayaan atau aktiva bersih dana pensiun terhadap kewajiban aktuaria. Pengukurannya diperoleh dengan rumus : RKD = Jumlah aktiva bersih x 100% Kewajiban aktuaria. 7. Umur Dana Pensiun (UDP) Diukur berdasarkan tanggal pada saat berdirinya dana pensiun sampai dengan tanggal 31 Desember Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan alat statistik berupa statistik deskriptif dan pengujian hipotesis. Penulis menggunakan tabel frekuensi absolute yang menunjukkan rata-rata kinerja keuangan pada masing-masing DPPK MP dengan rasio kecukupan dana yang sudah terpenuhi dan yang belum terpenuhi. Pengujian terhadap hipotesis penelitian (H 1 s/d H 5 ) dengan menggunakan uji Mann Whitney/U test dan untuk hipotesa H 6 akan diuji dengan menggunakan analisa regresi sederhana dengan rumusan sebagai berikut : RKD-ST = α+ β Umur + εί Deskripsi Hasil Penelitian ANALISIS DAN PEMBAHASAN

12 12 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka berikut ini adalah rekapitulasi data mengenai variabel yang diteliti. Rekapitulasi Data Tentang Return On Investment (ROI) Dana pensiun berdasarkan rata-rata Return On Investment (ROI) disajikan dalam Tabel 1 berikut ini : Tabel 1 Rata-rata Return On Investment Tahun RKD BT RKD ST , , , , , , Sumber : Lampiran SPSS Berdasarkan tabel 1 yang dimulai dari tahun 2008 s/d tahun 2010 terlihat adanya perbedaan rata-rata Return On Investment pada dana pensiun dengan RKD BT dibandingkan dengan RKD ST dan ditunjukkan dengan keadaan yang lebih baik pada dana pensiun dengan RKD ST pada setiap tahunnya. Rata-rata ROI dana pensiun dari tahun mengalami kenaikan baik pada dana pensiun dengan RKD BT maupun dana pensiun dengan RKD ST. Hal ini menunjukkan suatu keadaan yang baik karena secara rata-rata semua dana pensiun menunjukkan adanya peningkatan ROI. Tetapi bila dilihat secara individu masih ada dana pensiun yang memperoleh nilai ROI negatif karena pendapatan investasi yang lebih kecil dari biaya investasinya. Rekapitulasi Data Tentang Efisiensi Biaya Operasional (EBO) Dana pensiun berdasarkan rata-rata Efisiensi Biaya Operasional disajikan dalam tabel 2 berikut ini : Tabel 2 Rata-rata Efisiensi Biaya Operasonal Tahun RKD BT RKD ST , , , , , , Sumber : Lampiran SPSS Berdasarkan tabel 2 yang dimulai dari tahun 2008 s/d tahun 2010 terlihat adanya perbedaan rata-rata EBO pada dana pensiun dengan RKD ST dibandingkan dengan RKD BT dan ditunjukkan dengan keadaan yang lebih baik pada dana pensiun dengan

13 13 RKD ST dengan prosentase EBO yang lebih kecil. Rata-rata EBO pada setiap tahunnya relatif stabil untuk semua dana pensiun.tetapi dilihat dari secara individu masih ada dana pensiun dengan nilai EBO yang besar (10,024) pada tahun 2010 yang terjadi pada dana pensiun yang berdiri di tahun 2009 (dana pensiun baru) yang tentunya jumlah aktiva bersihnya masih sedikit. Rekapitulasi Data Tentang Efisiensi Biaya Investasi Dana pensiun berdasarkan rata-rata Efisiensi Biaya Investasi disajikan dalam Tabel 3 berikut ini : Tabel 3 Rata-rata Efisiensi Biaya Investasi Tahun RKD BT RKD ST , , , , , , Sumber : Lampiran SPSS Berdasarkan tabel 3 yang dimulai dari tahun 2008 s/d tahun 2010 terlihat adanya perbedaan rata-rata EBI pada dana pensiun dengan RKD BT dibandingkan dengan RKD ST. Nilai EBI yang lebih kecil menunjukkan keadaan yang lebih baik dan ditunjukkan pada dana pensiun dengan RKD BT di tahun 2008 dan 2010 sementara di tahun 2009 keadaan lebih baik ditunjukkan oleh dana pensiun dengan RKD ST. Tetapi dilihat dari dana pensiun secara individu masih ada dana pensiun yang memiliki rasio EBI sebesar 244,49% (tahun 2008) dan 39,52% (tahun 2010), sebagai akibat biaya investasi yang melebihi pendapatan investasi. Rekapitulasi Data Tentang Optimalisasi Portofolio Investasi Dana pensiun berdasarkan rata-rata Optimalisasi Portofolio Investasi disajikan dalam Tabel 4 berikut ini : Tabel 4 Rata-rata Optimalisasi Portofolio Investasi Tahun RKD BT RKD ST , , , , , , Sumber : Lampiran SPSS Berdasarkan tabel 4 yang dimulai dari tahun 2008 s/d 2010 terlihat adanya perbedaan rata-rata OPI pada dana pensiun RKD BT dibandingkan dengan RKD ST.Nilai OPI

14 14 yang lebih besar menunjukkan keadaan yang lebih baik dan ditunjukkan pada dana pensiun dengan RKD ST. Rata-rata OPI mengalami kenaikan setiap tahunnya baik pada dana pensiun dengan RKD BT maupun dana pensiun dengan RKD ST yang dimulai dari tahun 2008 s/d tahun Hal ini sebagai akibat dari adanya peningkatan ROI selama tahun dan OPI diperoleh dari perkalian ROI dengan jumlah bentuk investasi dan yang terbanyak adalah 12 bentuk dan terkecil adalah 1 yang dilakukan dalam bentuk deposito. Rekapitulasi Data Tentang Pertumbuhan Dana Pensiun Dana pensiun berdasarkan rata-rata Pertumbuhan Dana Pensiun disajikan dalam Tabel 5 berikut ini : Tabel 5 Rata-rata Pertumbuhan Dana Pensiun Tahun RKD BT RKD ST , , , , , , Sumber : Lampiran SPSS Berdasarkan tabel 5 yang dimulai dari tahun 2008 s/d tahun 2010 terlihat adanya perbedaan rata-rata PDP pada dana pensiun dengan RKD BT dibandingkan dengan RKD ST. Pada tahun 2008 rata-rata PDP semua dana pensiun menunjukkan jumlah yang kecil karena pada tahun itu terjadi krisis ekonomi sehingga semua dana pensiun terkena dampak terutama yang berinvestasi dalam saham. Nilai PDP yang lebih besar menunjukkan keadaan yang lebih baik dan ditunjukkan pada dana pensiun dengan RKD BT di tahun 2009 dan 2010 sementara di tahun 2008 PDP yang lebih baik ditunjukkan oleh dana pensiun dengan RKD ST. Hanya pada pada tahun 2010 terjadi penurunan jumlah rata-rata PDP pada semua dana pensiun. Dan dilihat dari individu dana pensiun masih ada dana pensiun yang menunjukkan PDP dengan angka negatif yang tentunya akan berdampak pada pembayaran manfaat pensiun. Hal ini bisa terjadi karena adanya investasi dalam bentuk saham yang disajikan dengan harga pasarnya dan pada saat itu sedang turun nilainya dan mengakibatkan penurunan aktiva bersih. Rekapitulasi Data Tentang Rasio Kecukupan Dana Jumlah Dana pensiun yang digunakan sebagai populasi dan sampel penelitian berdasarkan Rasio Kecukupan Dana dan dikelompokkan berdasarkan RKD BT dan RKD ST yang dihitung dengan mempergunakan formula yang terlihat di bab III disajikan dalam tabel 6 berikut ini :

15 15 Tabel 6 Jumlah Dana Pensiun Berdasarkan Rasio Kecukupan Dana Tahun RKD BT RKD ST Jumlah Sumber : Lampiran SPSS Rekapitulasi Data Tentang Umur Dana Pensiun Untuk menghitung umur dana pensiun dilakukan dari sejak tanggal berdirinya sampai dengan 31 Desember tahun 2010 yang dilakukan pada dana pensiun dengan RKD ST. Dan diperoleh data umur dana pensiun yang terlama adalah 17,25 tahun dan dana pensiun yang terbaru adalah 5,92 tahun. Hasil Analisis Data Berikut adalah hasil uji beda sampel tidak berpasangan dengan uji Mann Whitney/ U test dengan mempergunakan program SPSS versi 13 yang terlihat pada tabel 7 sebagai berikut : Tabel 7 Hasil Uji Mann Whitney / U test Variabel Asymp Sig (2-tailed) ROI 0,000 EBO 0,000 EBI 0,003 OPI 0,000 PDP 0,451 Sumber : Lampiran SPSS Dari tabel 7 terlihat sebagai berikut : - Variabel ROI

16 16 Hasil uji menyimpulkan bahwa prosentase rata-rata ROI pada RKD BT dibandingkan prosentase rata-rata ROI pada kelompok RKD ST memiliki perbedaan yang signifikan atau nyata karena nilai signifikansi ujinya adalah sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 (5%). ROI yang lebih baik ditunjukkan pada dana pensiun dengan RKD ST yaitu rata-rata 10,918% dibandingkan dengan RKD BT yaitu hanya 9,105%. Hal ini disebabkan pada dana pensiun dengan RKD ST adalah dana pensiun yang sudah mandiri karena tidak ada iuran dari pemberi kerja sehingga pengelola dana pensiun harus bekerja lebih profesional yang terlihat dengan pencapaian ROI yang lebih baik. Jadi hipotesis 1 yang menyatakan terdapat perbedaan kinerja keuangan ROI pada dana pensiun pemberi kerja manfaat pasti dengan RKD ST dengan RKD BT diterima. - Variabel EBO Hasil uji menyimpulkan bahwa prosentase rata-rata EBO pada kelompok RKD BT dibandingkan EBO pada kelompok RKD ST memiliki perbedaan yang signifikan atau nyata karena nilai signifikansi ujinya adalah sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 (5%). EBO yang lebih baik ditunjukkan pada dana pensiun dengan RKD ST yaitu rata-rata 1,162% dibandingkan dengan RKD BT yaitu 1,515% dan nilai EBO yang lebih kecil menunjukkan keadaan yang lebih baik karena terkait dengan biaya operasional. Jadi hipotesis 2 yang menyatakan terdapat perbedaan kinerja keuangan EBO pada dana pensiun pemberi kerja manfaat pasti dengan RKD ST dengan RKD BT diterima. Perbedaan ini disebabkan adanya keinginan pada dana pensiun dengan RKD ST untuk melakukan kegiatan operasional dengan efisien sebagai dana pensiun yang mandiri karena tidak adanya pembayaran iuran dari pendiri sehingga pengelola dana pensiun dituntut untuk lebih profesional. - Variabel EBI Hasil uji menyimpulkan bahwa prosentase rata-rata EBI pada kelompok RKD BT dibandingkan rata-rata EBI pada kelompok RKD ST memiliki perbedaan yang signifikan atau nyata karena nilai signifikansi ujinya adalah sebesar 0,003 yang lebih kecil dari 0,05 (5%). EBI yang lebih baik ditunjukkan pada dana pensiun dengan RKD BT yaitu rata-rata 1,923% dibandingkan dengan RKD ST yaitu 2,655% dan nilai EBI yang lebih kecil menunjukkan keadaan yang lebih baik karena terkait dengan biaya investasi. Hal ini menunjukkan bahwa dana pensiun dengan RKD BT mampu melakukan tindakan efisiensi dalam aktivitas investasinya dan tidak kalah dengan dana pensiun yang memiliki RKD ST. Jadi hipotesis 3 yang menyatakan terdapat perbedaan kinerja keuangan EBI pada dana pensiun pemberi kerja manfaat pasti dengan RKD ST dengan RKD BT diterima dan ditunjukkan pada dana pensiun dengan RKD BT yang lebih baik. Hal ini disebabkan adanya keinginan pada dana pensiun dengan RKD BT untuk segera berubah menjadi dana pensiun dengan RKD ST yang terkait dengan adanya kewajiban aktuaria yang lebih lama (5 tahun untuk dana pensiun dengan RKD ST dan juga terkait dengan kemampuan individu pengelola dana pensiun sehingga pada saat melakukan kegiatan investasi dilakukan dengan cara yang lebih efisien.

17 17 - Variabel OPI Dari hasil uji diketahui nilai signifikansi untuk rasio OPI sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa rasio OPI pada kelompok RKD BT dengan RKD ST berbeda secara signifikan. OPI yang lebih baik ditunjukkan pada dana pensiun dengan RKD ST yaitu rata-rata 65,620% dibandingkan dengan RKD BT yaitu 44,200%. Hal ini sebagai akibat rata-rata ROI pada dana pensiun dengan RKD ST adalah lebih baik dibandingkan dengan RKD BT dan seperti diketahui bahwa OPI adalah perkalian ROI dengan jumlah bentuk investasi. Jadi hipotesis 4 yang menyatakan terdapat perbedaan kinerja keuangan OPI pada dana pensiun pemberi kerja manfaat pasti dengan RKSD ST dengan yang RKD BT diterima. Hanya dilihat dari OPI ternyata dana pensiun belum memanfaatkan seluruh portofolio yang diperbolehkan berdasarkan Peraturan Menkeu 199/PMK.010/2008 dimana dana pensiun boleh melakukan kegiatan investasi dalam 19 bentuk. Ini terlihat dari bentuk investasi yang dilakukan dana pensiun maksimal adalah 12 bentuk dan minimal adalah 1 bentuk investasi saja. - Variabel PDP Dari hasil uji diketahui nilai signifikansi untuk rasio PDP sebesar 0,451 yang lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa rasio PDP pada kelompok RKD ST dan RKD BT tidak berbeda secara signifikan sehingga H 0 diterima dan H 5 ditolak Berikut adalah hasil uji untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh umur dana pensiun terhadap rasio kecukupan dana yang sudah terpenuhi. Metode yang digunakan adalah analisis regresi. Analisis ini menggunakan sampel sebanyak 88 dana pensiun dengan RKD ST dan umur dana pensiun dihitung dari sejak berdirinya sampai dengan 31 Desember tahun Hasil analisis data terlihat pada tabel 8 s/d 10 sebagai berikut : Tabel 8 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1,057 a,003 -,008 11, ,142 a. Predictors: (Constant), Umur b. Dependent Variable: Rasio Kecukupan Dana

18 18 Tabel 9 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 35, ,203,285,595 a Residual 10753, ,607 Total 10788, a. Predictors: (Constant), Umur b. Dependent Variable: Rasio Kecukupan Dana Tabel 10 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 119,527 8,622 13,863,000 Umur -,309,579 -,057 -,534,595 1,000 1,000 a. Dependent Variable: Rasio Kecukupan Dana Sumber : Lampiran SPSS Dari tabel 8 diketahui besarnya nilai R Square adalah 0,003 yang berarti bahwa 0,3% variable RKD ST dapat dijelaskan oleh variable umur. Untuk sisanya 99,7% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Model regresi tidak dapat dipergunakan sebagai peramal untuk variabel RKD ST. Dari tabel Anova (tabel 9) diperoleh nilai signifikan 0,595 > 0,05 sehingga model regresi tidak mampu memprediksi variabel RKD ST. Pengaruh umur terhadap RKD ST dilihat dari uji t (tabel 10) dan dari hasil diketahui nilai sig adalah 0,595 yang lebih besar dari 0,05. Disimpulkan bahwa umur tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio kecukupan dana (RKD) sehingga H o diterima dan H 6 ditolak. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya dana pensiun yang berdiri sudah lama tapi RKD masih berada di tingkat 2 atau 3 (RKD BT) sementara ada yang baru berdiri tapi sudah memiliki RKD di tingkat 1. Hal ini dimungkinkan karena adanya iuran tambahan yang merupakan kewajiban pemberi kerja dibayar dengan cepat di awal karena kemampuan keuangan pemberi kerja.

19 19 SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat ditarik simpulan bahwa : (a). Variabel ROI (Return On Investment) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan yang ditunjukkan dengan keadaan yang lebih baik pada dana pensiun dengan RKD ST dengan tingkat signifikansi 0,000, (b). Variabel EBO (Efisiensi Biaya Operasional) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dan ditunjukkan dengan keadaan yang lebih baik pada dana pensiun dengan RKD ST. Ini ditunjukkan dengan tingkat signifikansi 0,000, (c). Variabel EBI (Efisiensi Biaya Investasi ) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dan ditunjukkan dengan keadaan yang lebih baik pada dana pensiun dengan RKD BT. Ini ditunjukkan dengan tingkat signifikansi 0,003, (d). Variabel OPI (Optimalisasi Portofolio Investasi) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan yang ditunjukkan dengan keadaan yang lebih baik pada dana pensiun dengan RKD ST dengan tingkat signifikansi 0,000, (e). Variabel PDP menunjukkan adanya perbedaan yang tidak signifikan pada dana pensiun dengan RKD BT dibandingkan dengan dana pensiun pada RKD ST dengan tingkat signifikansi 0,451, (f). Dari hasil uji t diketahui bahwa variabel umur dana pensiun tidak berpengaruh terhadap RKD ST dengan tingkat signifikansi 0,595. Saran Dengan memperhatikan kondisi tersebut, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para pengambil kebijakan : Secara rata-rata variabel kinerja keuangan dana pensiun menunjukkan keadaan yang baik, tetapi dilihat dari individu dana pensiun menunjukkan keadaan yang kurang seperti adanya ROI negatif, EBO dan EBI yang besar dan portofolio investasi yang tidak maksimal (12 bentuk dari 19 bentuk yang diperbolehkan) dan PDP yang negatif. Diperlukan peran dari Biro Dana Pensiun sebagai pengawas. karena jika ini dibiarkan tentunya akan berdampak kepada peserta dana pensiun yang mengakibatkan berkurangnya manfaat pensiun yang akan diterima. Variabel umur ternyata tidak berpengaruh terhadap rasio kecukupan dana yang sudah terpenuhi dan dilihat dari jumlah perkembangan dana pensiun dari tahun ke tahun yang relatif tidak ada maka Biro Dana Pensiun sebaiknya melakukan sosialisasi bagi para pemberi kerja untuk mau memberikan perlindungan hari tua dengan mendirikan dana pensiun atau memberikan manfaat pensiun kepada para pegawainya sehingga dapat memberikan perlindungan di hari tua. Keterbatasan Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain adalah : (1). Perhitungan rasio kecukupan dana yang dilakukan dengan menggunakan rumus yang ada di bab III sehingga mengakibatkan adanya perbedaan jumlah dana pensiun yang didasarkan rasio kecukupan dana yang dihitung oleh penulis dengan jumlah yang terlihat dalam laporan dari Biro Dana Pensiun untuk tahun 2010 sehingga dapat dimungkinkan

20 20 melemahkan hasil penelitian. (2). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 5 variabel kinerja keuangan saja tanpa memasukkan aspek kemampuan manajemen pengelola dana pensiun yang mungkin dapat mempengaruhi rasio kecukupan dana pada dana pensiun sehingga di masa mendatang hendaknya dengan menambah variabel kemampuan manajemen. (3). Periode penelitian dimulai tahun 2008 yang pada saat itu terjadi krisis ekonomi sehingga dapat mempengaruhi kinerja dana pensiun yang terlihat dengan PDP yang relatif kecil di tahun 2008 dibandingkan tahun berikutnya sehingga terlihat adanya perubahan yang drastis pada tahun 2009 dan 2010 yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA Adisty, F. 2008, Pengaruh Pemeriksaan Operasional Atas Investasi Terhadap Efektifitas Pengelolaan Portofolio Investasi, diakses tanggal 23 Februari 2012, dspace.widyatama.ac.id/jspui Ahmar, N Analisis Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Memperoleh Sertifikasi ISO Seri9000 : Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta, diakses tanggal 4 Maret 2012 eprints.undip.ac.id/8932/1/2002mak1274.pdf Ambachtsheer, K. R. Capelle dan T.Scheibelhut Improving Pension Fund Performance.Financial Analysts Journal vol 54: diakses tanggal 18 Maret 2012, Amman, M. dan A.Zingg. 2010, Performance and Governance of Swiss pension Funds, Journal of Pension Economics & Finance 9.1(Jan) : , diakses tanggal 18 Maret 2012, Ardianto Y. 2004, Analisis Hubungan Investasi dengankinerja, Rasio Kecukupan Dana, Produk Domestik Bruto dan Perkembangan Investasi Dana Pensiun di Indonesia (Periode tahun ), diakses tanggal 13 Oktober 2011, Atahau, A.D.R. dan Supatmi Pengaruh Persebaran Pengurus (boarddiversity) terhadap kinerja keuangan dana pensiun pemberi kerja. Jurnal Manajemen & Bisnis 10 (2) September

21 21 Bank Dunia. Desember 2006, Membuka Potensi Sumber Daya Keuangan Dalam Negeri di Indonesia Peran Lembaga Keuangan Non Bank Dokumen Bank Dunia, diakses tanggal 8 Juli 2011, Barnes, P The Analysis and Use of Financial Ratios A Review Article, Journal of Business Finance and Accounting, 14(4) Winter Barros, C.P, M.Garcia, M.Teresa. 2006, Performance Evaluation of Pension Fund Management Companies with Data Envelopment Analysis, Risk Management and Insurance Review 9.2 (Fall : 165) diakses tanggal 18 Maret 2012, Biro Dana Pensiun. 2011, Laporan Tahunan Dana Pensiun tahun 2010, Departemen Keuangan Republik Indonesia Jakarta Departemen Keuangan Republik Indonesia. 2007, Studi Tentang Program Pensiun Pesangon dan Tunjangan Hari Tua Lainnya, Biro riset dan teknologi informasi, Badan PengawasPasar Modal dan Lembaga Keuangan Jakarta Ghozali I. 2009, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang Hanafi, M.M. dan A.Halim.2007, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat. UPP STIM YKPN Yogyakarta Hartono J. 2008, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE Yogyakarta Ikatan Akuntan Indonesia. 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat Jakarta Iskandarsyah S. 2006, Analisis Portofolio Dana Pensiun PT Pfizer Indonesia, diakses tanggal 7 Juli 2011, repository mb.ipb.ac.id Kadarisman dan S. Wahyuni. 2010, Manajemen Dana Pensiun Indonesia, PT Mediantara Semesta, Jakarta

22 22 Kamaruddin, A., 2003, Dasar Manajemen Investasidan Portofolio, Edisi Revisi, Jakarta, Rineka Cipta Machfoedz, M. 1999, Pengaruh Krisis Moneter pada Efisiensi Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.14 No 1 Hal Mason R.D. 1999, Teknik Statistika Untuk Bisnis & Ekonomi, Erlangga Jakarta. Merkusiwati, N. K. L. A. 2007, Evaluasi Pengaruh Camel terhadap Kinerja Perusahaan, Buletin Studi Ekonomi Volume 12 Nomor 1 tahun 2007, diakses tanggal 7 Juli 2011 Niswatin, Rosidi dan G.Irianto Refleksi Kinerja Manajemen Perbankan Syariah dalam Persfektif Amanah : Sebuah studi Fenomenologis, Simposium Nasional Akuntansi XII Palembang Nirmawati, I. 2005, Analisis Pengaruh Perubahan Iuran dan Investasi Terhadap Rasio Pendanaan pada Dana Pensin PT Telkom, diakses tanggal 20 Oktober 2011, Noviyanti, R. 2005, AnalisisRasio Pendanaan pada Program Pensiun Manfaat Pasti (Studi pada Dana pensiun Telkom), diakses tanggal 10 Oktober 2011, dspace widyatama.ac.id/xmlui Noviyandri, 2002, Evaluasi Kinerja Keuangan dan Investasi Dana Pensiun, diakses tanggal 13 Januari 2012, repository.mb.ipb.ac.id OECD, 2006 Januari, OECD Guidelines on Pension Fund Asset Management OECD Council, diakses tanggal 5 Oktober 2010, Ou, J. A. dan S.H. Penman.1989, Financial Analysis and the Prediction of StockReturn, Journal of Accounting and Economic 11 :

and Insurance Review 9.2 (Fall: 165) diakses tanggal18 Maret 2012, I search. proquest. com

and Insurance Review 9.2 (Fall: 165) diakses tanggal18 Maret 2012,  I search. proquest. com 67 and Insurance Review 9.2 (Fall: 165) diakses tanggal18 Maret 2012, http:! I search. proquest. com Biro Dana Pensiun. 2011, Laporan Tahunan Dana Pensiun tahun 2010, Departemen Keuangan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan. menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun (Pasal 1 Undangundang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan. menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun (Pasal 1 Undangundang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun (Pasal 1 Undangundang no 11 tahun 1992). Menurut

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA DANA PENSIUN UNIVERSITAS SURABAYA

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA DANA PENSIUN UNIVERSITAS SURABAYA ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA DANA PENSIUN UNIVERSITAS SURABAYA Diah Anugrah Sharasanti* diahsharasanti@yahoo.com Ratnawati HP* budi2012@yahoo.com Abstract In accordance with the Act of Pension

Lebih terperinci

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI ANALISIS PENGARUH PERIODE PERPUTARAN HUTANG DAGANG DAN RASIO LANCAR, TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada perusahaan manufaktur sektor Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bastian, Indra dan Suhardjono Akuntansi Perbankan. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

DAFTAR PUSTAKA. Bastian, Indra dan Suhardjono Akuntansi Perbankan. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. 78 DAFTAR PUSTAKA Bastian, Indra dan Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Bogor : Ghalia Indonesia. Ghozali, Imam. 2009.

Lebih terperinci

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM. PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA Disusun oleh : Nama : Lonella

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan Subsektor Bank Periode 2008-2012) Latar Belakang Sejak terjadinya

Lebih terperinci

73 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian dilakukan melalui pengujian faktor faktor yang dapat mendorong tindakan perataan laba, yaitu struktur modal, kebijakan dividen, profitabilitas dan size

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode 2008-2012 Annisa yuliawati 28211119 3EB04 BAB 1: Latar Belakang Pasar modal

Lebih terperinci

RIZKI AFRIANSYAH

RIZKI AFRIANSYAH ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, FIRM SIZE DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2008-2012 RIZKI AFRIANSYAH 26211321

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Saham Syariah Saham syariah di Indonesia sebagian besar merupakan saham yang diterbitkan oleh emiten yang bukan merupakan entitas syariah. Saham syariah tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Management Institute. Mumbay : National Stock Exchange of India Ltd.

DAFTAR PUSTAKA. Management Institute. Mumbay : National Stock Exchange of India Ltd. DAFTAR PUSTAKA Abhijit Roy. 2010. Visiting Faculty : Commercial Banking in India, International Management Institute. Mumbay : National Stock Exchange of India Ltd. Achmad Tarmizi. 2003. Analisis Kegunaan

Lebih terperinci

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. Nama : Nurmala Ekatami NPM : 25212513 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. ANALISIS PENGARUH PENDANAAN DARI EKSTERNAL PERUSAHAAN DAN MODAL SENDIRI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS

Lebih terperinci

Nama : Risa Yulia Putri NPM : Jurusan : Manajemen

Nama : Risa Yulia Putri NPM : Jurusan : Manajemen PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI (PERIODE PENELITIAN 2010-2014) Nama : Risa Yulia Putri NPM

Lebih terperinci

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR Arif Siswanto Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Dividen merupakan laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Sukrisno Agoes, (2012). Auditing (petunjuk praktis pemeriksaan akuntan oleh akuntan publik). Jakarta. Penerbit Salemba Empat.

DAFTAR PUSTAKA. Sukrisno Agoes, (2012). Auditing (petunjuk praktis pemeriksaan akuntan oleh akuntan publik). Jakarta. Penerbit Salemba Empat. 67 DAFTAR PUSTAKA Sukrisno Agoes, (2012). Auditing (petunjuk praktis pemeriksaan akuntan oleh akuntan publik). Jakarta. Penerbit Salemba Empat. Ardhi Dharma Yuana. (2008). Pengaruh Opini Auditor, Ukuran

Lebih terperinci

Disusun Oleh : DWI LESTARI B

Disusun Oleh : DWI LESTARI B ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, BOPO, DAN LDR TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Asuransi merupakan salah satu alternatif untuk mengalihkan dan mengendalikan risiko finansial dari hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh kar

PENDAHULUAN Asuransi merupakan salah satu alternatif untuk mengalihkan dan mengendalikan risiko finansial dari hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh kar ANALISIS PENGARUH RBC, RASIO UNDERWRITING, RASIO HASIL INVESTASI, RASIO PENERIMAAN PREMI, DAN RASIO BEBAN KLAIM TERHADAP LABA PERUSAHAAN ASURANSI (Studi Kasus Pada 9 Perusahaan Asuransi Kerugian Yang Terdaftar

Lebih terperinci

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH Husni Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on equity

Lebih terperinci

TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO

TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PENGARUH ROA DAN DER TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Zuhafni ST Perpatih Dosen Sekolah Tinggi Ilmu

Lebih terperinci

: Shintia Indah Permatasari Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Izzati Amperaningrum, SE., MM.

: Shintia Indah Permatasari Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Izzati Amperaningrum, SE., MM. PENGARUH RISIKO SISTEMATIS DAN TIDAK SISTEMATIS TERHADAP EXPECTED RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN DI BIDANG KONSTRUKSI PERIODE TAHUN 2013 2015 Nama : Shintia Indah Permatasari Npm : 16212988 Jurusan : Manajemen

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Financial Leverage, Return On Equity (ROE) dan Firm Size terhadap Tingkat Underpricing (Studi Kasus pada Perusahaan Non Keuangan yang Melakukan Initial Public

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN Nama : Dian Ayu Lestari NPM : 12212022 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Neltje F.

Lebih terperinci

PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk. PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk. Nita Juliani Email: Nita.juliani93@yahoo.com Program Studi: Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Harga saham merupakan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAPORAN KEUANGAN MELALUI INTERNET (INTERNET FINANCIAL REPORTING) PADA PERUSAHAAN TRADE & SERVICE DI BURSA EFEK INDONESIA Anny Widiasmara Program Studi Akuntansi STIE Dharma

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Return to Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan pengujian statistik secara umum yang bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel yang digunakan sebagai sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelsakan gambaran tentang hasil penelitian beserta hipotesis denagn pembahasan pada bagian akhir bab ini. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan

Lebih terperinci

Oleh: ZULIA HANUM,SE,M.Si

Oleh: ZULIA HANUM,SE,M.Si PENGARUH RETURN ON ASSET (ROE), RETURN ON EQUITY (ROE), DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2011 Oleh: ZULIA HANUM,SE,M.Si

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penulis menggunakan program SPSS versi Dalam penelitian ini, variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penulis menggunakan program SPSS versi Dalam penelitian ini, variabel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan dibawah ini. Untuk lebih membantu dalam melakukan perhitungan yang akurat, penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pensiun Pensiun sejauh ini dianggap sebagai ungkapan rasa terima kasih. Para pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara mereka sepanjang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

RASIO KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

RASIO KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 7 (1), April 2017 P-ISSN: 2087-2038; E-ISSN: 2461-1182 Halaman 41-48 RASIO KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN NILAI BUKU TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN NILAI BUKU TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk. DAN ENTITAS ANAK PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN NILAI BUKU TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Merrylia Email : yo_tang_ling@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA.

DAFTAR PUSTAKA. DAFTAR PUSTAKA Abidan, Tuah. 2007. Pengaruh Spread Tingkat Suku Bunga Perbankan, Dana Pihak Ketiga, Kebijakan Alokasi KUK Terhadap Penyaluran Kredit Usaha Kecil. Skripsi Strata-1, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Hasil pemilihan sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014 diperoleh

Lebih terperinci

: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti

: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015 Nama : Suriana Juniarti NPM : 27212205

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. MAYORA INDAH Tbk

PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. MAYORA INDAH Tbk PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. MAYORA INDAH Tbk NAMA NPM JURUSAN PEMBIMBING : Tina Aprilia : 2A214775 : Akuntansi : Apriana Anggraeini Bangun SE.,MM Latar

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PT. ASURANSI SINAR MAS (ASM)

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PT. ASURANSI SINAR MAS (ASM) PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PT. ASURANSI SINAR MAS (ASM) Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

Lebih terperinci

CHAIRUNNISA NURSANI

CHAIRUNNISA NURSANI PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING MANAGEMENT, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN (Studi pada Emiten Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Prospek perkembangan reksadana syariah Beberapa tahun terakhir ini instrumen keuangan syariah telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satunya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adiningsih, dkk Satu Dekade Pasca-Krisis Indonesia: Badai Pasti Berlalu?. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

DAFTAR PUSTAKA. Adiningsih, dkk Satu Dekade Pasca-Krisis Indonesia: Badai Pasti Berlalu?. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. 63 DAFTAR PUSTAKA Adiningsih, dkk. 2008. Satu Dekade Pasca-Krisis Indonesia: Badai Pasti Berlalu?. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Algifari. 1997. Analisis Regresi. Edisi 1, Cetakan 1, Yogyakarta: BPFE.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis CAR CAR merupakan rasio untuk mengukur tingkat kecukupan modal bank. CAR ini dapat diukur dengan cara membandingkan rata-rata modal

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR) dan Fixed Assets Turn Over (FATO) terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan Property & Real Eastate yang Terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

PENGARUH CAR, DPK, NPL, DAN ROA TERHADAP LDR. (Studi Kasus Pada Bank LQ 45 Periode Tahun )

PENGARUH CAR, DPK, NPL, DAN ROA TERHADAP LDR. (Studi Kasus Pada Bank LQ 45 Periode Tahun ) PENGARUH CAR, DPK, NPL, DAN ROA TERHADAP LDR. (Studi Kasus Pada Bank LQ 45 Periode Tahun 2008-2012) Nama : Sakinah Febrianty NPM : 26210334 Kelas : 3EB12 Latar Belakang Berdasarkan Laporan Perkembangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun (dalam Rp 000)

LAMPIRAN. Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun (dalam Rp 000) LAMPIRAN Lampiran i Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun 2005-2008 (dalam Rp 000) 2005 2006 2007 2008 Tabungan 3,505,782,603 3,580,721,966 4,266,928,564 5,191,304,160 Deposito 303,031,000 408,810,750

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif,

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Disusun oleh: Aulatun Nisah NIM:

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Disusun oleh: Aulatun Nisah NIM: Pengaruh Variabel-variabel Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Tercantum Dalam Indeks LQ 45 Tahun 2013-2014. SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. : Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, Pesaing dan Sisa Hasil. Usaha (SHU)

ABSTRAKSI. : Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, Pesaing dan Sisa Hasil. Usaha (SHU) ABSTRAKSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi (Studi Kasus Pada Koperasi Karyawan (KOPKAR) Sari Madu PG. Kebun Agung Malang Tahun 2003-2014) Ainun Nadhiroh. 10520038

Lebih terperinci

PENGARUH ATRIBUT PERUSAHAAN DAN FAKTOR AUDIT TERHADAP AUDIT KETERLAMBATAN (AUDIT DELAY) PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH ATRIBUT PERUSAHAAN DAN FAKTOR AUDIT TERHADAP AUDIT KETERLAMBATAN (AUDIT DELAY) PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH ATRIBUT PERUSAHAAN DAN FAKTOR AUDIT TERHADAP AUDIT KETERLAMBATAN (AUDIT DELAY) PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Netty Joanna Vedora NPM : 25212292 Jurusan :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan keputusan yaitu

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal (CAR) dan Biaya Operasional (BOPO) Terhadap Return On Asset (Studi Kasus Pada Perbankan BUMN Persero yang Terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Variabel Penelitian Sebelum melihat hasil penelitian dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat dua jenis Dana Pensiun menurut Undang-Undang Nomor 11. tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Kedua jenis Dana Pensiun itu

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat dua jenis Dana Pensiun menurut Undang-Undang Nomor 11. tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Kedua jenis Dana Pensiun itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dana Pensiun merupakan badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan pembayaran manfaat pensiun. Terdapat dua jenis Dana Pensiun menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan Deskripsi kinerja keuangan perusahaan PT. Bakrie Telecom Tbk. Digambarkan dengan rasio sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2015 Dewi Khamala Rizkiani 21212951 AKUNTANSI PEMBIMBING :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH ELEMEN-ELEMEN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH ELEMEN-ELEMEN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH ELEMEN-ELEMEN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Anita Lestari NPM : 20210888 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Emmy Indrayani

Lebih terperinci

Nama : Veronica Ruth Damayanti NPM : Jurusan : Manajemen

Nama : Veronica Ruth Damayanti NPM : Jurusan : Manajemen PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LAVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA INTERNET FINANCIAL REPORTING PERUSAHAAN PUBLIK DI BEI PERIODE 2008-2014. Nama : Veronica Ruth Damayanti

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk. Agnes Agrifany

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk. Agnes Agrifany PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk. Agnes Agrifany (agnes.agrifany@gmail.com) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Lebih terperinci

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERDAGANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Nurlita NPM :

Lebih terperinci

PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Laila Rokhmah 1, Euis Komariah 2 Akademi Akuntansi Bina Insani 1,2 Jalan Siliwangi No. 6, Bekasi Timur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam siklus kehidupan seseorang ada tiga tahapan kehidupan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam siklus kehidupan seseorang ada tiga tahapan kehidupan yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam siklus kehidupan seseorang ada tiga tahapan kehidupan yang harus dilalui. Tahap pertama adalah ketika ia berusia kanak-kanak, dimana segala kebutuhan hidupnya,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Daftar sampel penelitian Perusahaan Sub-Sektor Otomotif dan Komponen Periode

LAMPIRAN. Daftar sampel penelitian Perusahaan Sub-Sektor Otomotif dan Komponen Periode 99 LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar sampel penelitian Perusahaan Sub-Sektor Otomotif dan Komponen Periode 2009-2013. NO KODE PERUSAHAAN NAMA PERUSAHAAN 1 ASII PT. Astra International, Tbk 2 AUTO PT. Astra Auto

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Imam Ghozali Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

DAFTAR PUSTAKA. Imam Ghozali Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang. 51 DAFTAR PUSTAKA Bayu Setiawan Nugroho. 2012. Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Return Saham LQ45 Periode 2007-2011 (Studi Kasus di LQ45), Institut Manajemen Telkom

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit

Lebih terperinci

Nova Hadiansyah Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto, MBA

Nova Hadiansyah Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto, MBA Analisis Pengaruh Inflasi, PDB, Nilai Tukar Mata Uang, dan Loan Deposit Ratio Terhadap Return on Equity Emiten Perbankan yang Terdaftar DI BEI Periode 2012-2013 Nova Hadiansyah 15211210 Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK RAHMI SRI GUSTIANI 133402065 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TATO) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) (Penelitian Pada PT. Unilever Indonesia Tbk Tahun 2015) DINA YULIANI 133402277 Program Studi Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota 58,25 66,09 74,57 24,14 27,38 30,66 23,78 26,43 28,68 29,58 36,27 36,27 119,35 136,05 150,45 35,59 40,61

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara L A M P I R A N Lampiran 1 Data Inflasi Tahun 2007 s/d 2010 Tahun 2007 2008 2009 Bulan Tingkat Inflasi Januari 6.26% Februari 6.30% Maret 6.52% April 6.29% Mei 6.01% Juni 5.77% Juli 6.06% Agustus 6.51%

Lebih terperinci

PENGARUH ROA, ROE DAN NPM TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH ROA, ROE DAN NPM TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH ROA, ROE DAN NPM TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA NAMA KELAS : NURYANA : 3EB09 NPM : 25210226 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI 2013 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah

Lebih terperinci

Lampiran 1: Data Firm Value Berdasarkan Rasio Tobin s Q Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode KODE

Lampiran 1: Data Firm Value Berdasarkan Rasio Tobin s Q Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode KODE Lampiran 1: Data Firm Value Berdasarkan Rasio Tobin s Q Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2012 NO. NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN 2012 2011 2010 1. Bakrie

Lebih terperinci

Nama : Suherman Pembimbing : Suryandari Sedyo Utami, SE., MM.

Nama : Suherman Pembimbing : Suryandari Sedyo Utami, SE., MM. ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT TO TOTAL ASSETS (DTA), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON ASSETS

PENGARUH RETURN ON ASSETS PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Dikki Susanto Email : dikkisusanto17.ds@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE EARLY WARNING SYSTEM

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE EARLY WARNING SYSTEM PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE EARLY WARNING SYSTEM DAN RISK BASED CAPITAL TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PREMI PERUSAHAAN PADA PT. LIPPO GENERAL INSURANCE, Tbk NAMA : Rani Eva Dewi NPM : 16212024

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Fica Marcellyna (ficamarcellyna@ymail.com) Titin Hartini Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. menyumbang 22,3% dari total produksi manufaktur di koridor ekonomi Jawa. Dari segi

BAB IV HASIL PENELITIAN. menyumbang 22,3% dari total produksi manufaktur di koridor ekonomi Jawa. Dari segi BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Industri Food and Baverage Industri makanan dan minuman menjadi sorotan pada perencanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI AKTIVITAS PENDANAAN YANG MEMPENGARUHI ARUS KAS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA

STUDI KOMPARASI AKTIVITAS PENDANAAN YANG MEMPENGARUHI ARUS KAS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA STUDI KOMPARASI AKTIVITAS PENDANAAN YANG MEMPENGARUHI ARUS KAS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA (Comparation Study of Funding Activity Which Has Influenced Cash Flow) Oleh/By: Lukmanul Hakim Dosen

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Total Debt to Total Asset Ratio (TDTAR) terhadap. Bank Muamalat Indonesia,Tbk

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Total Debt to Total Asset Ratio (TDTAR) terhadap. Bank Muamalat Indonesia,Tbk Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Total Debt to Total Asset Ratio (TDTAR) terhadap Profitabilitas (ROA) pada PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk Oleh: Muhammad Rizki Satria Rachmanto (24210809)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 Juli 2015 di Universitas Mercu Buana. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Statistik deskriptif dalam penelitian ini meliputi nilai statistik deskriptif variabel return, CR, ROA, DER, EPS dan Beta. Dari

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bank Indonesia, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri,

DAFTAR PUSTAKA. Bank Indonesia,  Bank Muamalat Indonesia,  Bank Syariah Mandiri, DAFTAR PUSTAKA Agung, Faizal. 2014. Analisis Pengaruh Total Aset, Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Volume Pembiayaan Bagi Hasil (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah Devisa).

Lebih terperinci