Ikatan Dokter Indonesia Perjalanan,Tantangan dan Solusi untuk masa datang. Prijo Sidipratomo

Transkripsi

1 Ikatan Dokter Indonesia Perjalanan,Tantangan dan Solusi untuk masa datang. Prijo Sidipratomo Surabaya, 30 Oktober 2010

2 Sejak 1926 hingga 1950 merupakan aktifitas proses kemerdekaan hingga kelahiran IDI Sejak 1951 hingga 1980 merupakan aktifitas menyusun infrastruktur IDI Sejak 1980 hingga 2000 merupakan aktifitas peran Internasional dan kerangka dasar Profesionalisme Sejak 2000 hingga kedepan merupakan akktifitas Pemantapan Profesionalisme, otonomi dan era globalisasi

3 Modal Dasar Organisasi profesi adalah Ikatan Dokter Indonesia untuk dokter dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia untuk dokter gigi. (pasal 1.12 UU PK 29/2004) Terdiri dari : IDI wilayah 32 IDI cabang 374 PDSP 35 PDSM 42 Anggota ( per 24 oktober 2010 )

4 Aceh 18 Cbg Sum Bar 16 cbg Sum Sel 13 cbg Bengkulu 8 cbg Lampung 12 cbg Sum Ut 25 cbg Riau 12cbg Banten 5 cbg Kepri 6 cbg Jambi 10 cbg Babel 4 cbg Ja Bar 25 cbg Kal Bar 11 cbg Kal Teng 12 cbg DKI : 1440 User Jateng : 999 User DIY 5 cbg Kal Sel 11 cbg Bali 8 cbg Kal Tim 12 cbg Sul Teng 6 cbg Sul Sel 24 cbg DKI 5 cbg Ja Teng 34 cbg Ja Tim 34 cbg Gorontalo 6 cbg NTB 8 cbg NTT 10 cbg Sul Ut 9 cbg Maluku 3 cbg Sul Tra 9 cbg Mal Ut 5 cbg Papua Barat 5 cbg Papua 3 cbg Total wilayah:32 wilayah Total cabang : 374 cabang Data per 1 Oktober 2010

5 Modal Dasar MENETAPKAN IDI SEBAGAI SATU SATUNYA ORGANISASI PROFESI KEDOKTERAN MENETAPKAN IDI SEJAJAR DENGAN KKI DAN DEPKES DALAM PENGATURAN PRAKTEK KEDOKTERAN SESUAI DENGAN FUNGSINYA MASING MASING UUPK 29/2004

6 Modal Dasar 1. Menerbitkan rekomendasi ijin praktek, (ps 38) 2. Melalui kolegium menyelenggarakan uji kompetensi/internsip serta menerbitkan sertifikat kompetensi, membuat standart pendidikan, dan standart kompetensi (ps 1 ayat 4,ps 26) 3. Menyelenggarakan dan meng akreditasi pendidikan berkelanjutan, (CPD)(ps 28 ) 4. Membuat Standar Pendidikan Berkelanjutan (P2KB)(PS 28) 5. Melakukan kendali mutu, dan audit medik, (ps 49) 6. Melakukan kendali beaya, (ps 49) 7. Melakukan pembinaan dan pengawasan praktek kedokteran kedokteran (ps 71)

7 Modal Dasar Secara rutin tiap lima tahun sekali melakukan resertifikasi kompetensi Mempunyai sarana penjaga kompetensi melalui BP2KB(Badan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan) Aset berupa Anggota yang tersebar di lintas departemen dan institusi

8 TANTANGAN Globalisasi Otonomi Daerah Masyarakat yang litigius Pemerataan penyebaran dokter Ratio dokter dan penduduk yang ideal Masuknya investor dan pelayanan asing Mutu pelayanan dan standar pelayanan Biaya Pendidikan Dokter dan Dokter Spesialis yang mahal dan sebagian besar menjadi tanggung jawab masyarakat

9 UNTUK MENJALANKAN AMANAT UU PK DIPERLUKAN : 1. KESOLIDAN ORGANISASI 2. KEAKTIFAN PENGURUS 3. PEMBEAYAAN YANG KUAT 4. SISTEM YANG BAIK

10 solusi Perkuat peran IDI Wilayah dan Cabang Komputerisasi dan digitalisasi data dokter Penataan sistem organisasi Perluas kerjasama dengan stake holder Public relation kegiatan IDI untuk anggota dan masyarakat Pendekatan revisi UU dengan Kajian ulang situasi terkini Advokasi kepada PEMDA untuk terentensi tenaga dokter di daerah. Advokasi pendidikan Dokter dan Dokter spesialis bermutu berbasis Subsidi dengan kompetensi global Advokasi segera di implementasikan SJSN

11 Pelayanan Kedokteran dari Unstructured Ke Structured Tertiary Tertiary Care Kekacauan Sistem dan Manajemen Kesehatan Secondary Primary Care Self Care Moeloek Mei 2009 Dokter Spesialis Rujukan - Kewenangan Dokter Keluarga

12 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL = SPKN (National Healthcare Delivery System) Terbentuknya piramida pelayanan kesehatan yang terbagi menjadi 3 strata: primer, sekunder dan tersier Peny berat/sulit Tersier Sub spesialis Tersier Sangat mahal Penyakit sedang/khusus Sekunder Spesialistis Sekunder Mahal Promotif-preventif; Pengendalian penyakit kronis; Penyakit akut dan masalah kesehatan seharihari KEBUTUHAN MASYARAKAT Primer Dokter Pelayanan Primer (mampu memenuhi sebagian besar (90-95%) kebutuhan kesehatan individu KOMPETENSI DOKTER Primer Terjangkau masyarakat BIAYA PELAYANAN KESEHATAN

13 Terstruktur Sistem Praktik Kedokteran ( Sistem Pemeliharaan dan Pelayanan Kedokteran Terpadu ) Managed Care / JPKM/ SJKN Sistem Pembiayaan Tertiary Secondary Primary Care Competency Based Sistem Pendidikan Self Care Asas: Berkeadilan, Merata, Terjangkau, Bermutu

14 DREAM Pemegang Kartu ini dapat berobat dimanapun wilayah NKRI

15 TERIMAKASIH