BAGIAN 1 PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAGIAN 1 PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 BAGIAN 1 PENDAHULUAN Skripsi adalah salah satu syarat kelulusan yang ditetapkan di Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Dalam struktur kurikulum yang berlaku, skripsi bukan merupakan tugas akhir. Persyaratan penyusunan skripsi adalah telah memiliki 120 sks dan lulus mata kuliah yang terkait dengan pembahasan skripsi minimal B. Dengan demikian dapat terjadi, seorang mahasiswa yang telah dinyatakan lulus sidang skripsi, namun diminta untuk mengundurkan diri atau drop out karena telah melampui batas masa studi. Skripsi merupakan salah satu komponen utama dalam proses pembelajaran mahasiswa, meskipun bukan sebagai tugas akhir dan hanya salah satu penentu kelulusan mahasiswa. Pada skripsi ini mahasiswa diharapkan dapat menerapkan seluruh kemampuan akademik yang dimilikinya. Sebagai suatu karya ilmiah, skripsi harus disusun melalui kajian yang mendalam dan obyektif dengan menggunakan metode ilmiah yang sesuai. Selain itu skripsi juga harus ditulis sesuai dengan kaidah penulisan yang baku dan tentunya merupakan representasi karya ilmiah produk Fakultas Hukum Universitas Trisakti, sehingga skripsi tersebut memiliki ciri tertentu yang dengan mudah dikenali jika dibandingkan produk-produk ilmiah dari perguruan tinggi lainnya. Untuk memberikan keseragaman bentuk dan penetapan kaidah baku penulisan, serta memberikan bimbingan mengenai prosedur penulisan skripsi, maka pedoman ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan. Sebagai suatu pedoman, maka buku ini merupakan ketentuan wajib yang harus diikuti oleh para mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti yang sedang menyusun skripsi. Namun perlu diperhatikan pula, bahwa pedoman ini hanya terbatas pada format penulisan. Sedangkan penggunaan metode penelitian adalah sangat tergantung pada sifat, obyek, dan subyeknya, sehingga akan sangat bervariasi. Dengan demikian pada pedoman ini tidak ditentukan penggunaan metode yang baku. Contoh-contoh penerapan metode penelitian yang dikemukakan pada bagian lampiran tentang abstrak, hanya merupakan contoh yang tidak mengikat. Dalam hal ini sangat dimungkinkan bagi penyusun skripsi untuk menggunakan metode lain yang sesuai dengan obyek kajiannya. 1

2 BAGIAN 2 KETENTUAN PENYUSUNAN SKRIPSI A. Pengertian 1. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh seorang mahasiswa untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk menyelesaikan Program Studi Sarjana (S1). 2. Bimbingan Skripsi merupakan proses pengarahan dosen kepada seorang mahasiswa dalam menyusun skripsi. 3. Pembimbing Skripsi adalah dosen yang diberi tugas oleh Dekan untuk memberikan bimbingan skripsi. 4. Pembimbing Skripsi dapat terdiri dari : a. Pembimbing Utama b. Asisten Pembimbing 5. Pembimbing a. Pembimbing mempunyai jabatan akademik sesuai Surat Keputusan Rektor Nomor 316/USAKTI/SKR/X/2004 tentang Pedoman Usulan Pengangkatan dan Kenaikan Jabatan Fungsional serta Kenaikan Pangkat Dosen Universitas Trisakti, yaitu memiliki jabatan akademik paling rendah Asisten Ahli bagi yang berpendidikan Magister (S2) atau Doktor (S3), dan Lektor bagi yang berpendidikan S1. b. Mengasuh mata kuliah yang relevan atau sesuai dengan judul/materi skripsi, sekurang-kurangnya 2 (dua) semester, atau sesuai dengan latar belakang pendidikan formal S2/S3. 6. Asisten Pembimbing a. Apabila diperlukan, Ketua Bagian dapat menunjuk seorang Asisten Pembimbing atas usulan Pembimbing Utama dalam hal: 1) Pembimbing Utama adalah seorang Guru Besar; 2) Pembimbing Utama berhalangan untuk sementara waktu; atau 3) Isi/materi skripsi mencakup 2 (dua) materi hukum yang berbeda. b. Syarat Asisten Pembimbing adalah telah mengasuh mata kuliah yang berkaitan dengan materi skripsi minimal 2 semester. B. Persyaratan Penyusunan Skripsi Seorang mahasiswa dapat menyusun skripsi, apabila telah memenuhi persyaratan : 1. Akademik a. Telah memiliki sekurang-kurangnya 120 sks (lulus dengan nilai minimal C) dan IPK minimal b. Telah lulus mata kuliah Metode Penulisan Karya Ilmu Hukum minimal C. c. Lulus mata kuliah yang berkaitan langsung dengan materi/topik skripsi minimal B. 2. Administrasi Keuangan a. Tidak mempunyai tunggakan dan telah membayar uang heregistrasi, BPP Pokok, BPP Tambahan untuk semester berjalan, Dana Kegiatan Mahasiswa (DKM), serta Dana Kesehatan Mahasiswa dan Karyawan (DKMK). b. Telah membayar biaya Bimbingan Penyusunan Skripsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2

3 C. Prosedur Pengajuan Penyusunan Skripsi 1. Administrasi Keuangan a. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf B angka 1, dapat mengambil slip pembayaran penyusunan skripsi di Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan, dengan melampirkan KRS manual yang telah diisi mata kuliah Skripsi dan disetujui oleh Dosen Wali. b. Mahasiswa melakukan pembayaran di Bank dan melaporkan Slip pembayaran ke Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan untuk diberikan paraf oleh Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan. 2. Pengajuan judul sementara dan proposal a. Mahasiswa menghubungi Koordinator Program Kekhususan (KPK) untuk berkonsultasi mengenai Judul dan prasyarat mata kuliah yang terkait, kemudian mengisi Surat Permohonan Judul Skripsi (Formulir 1), dengan melampirkan proposal skripsi dan transkrip nilai sementara. Sistematika penulisan proposal skripsi terdiri dari: nama, NIM, program kekhususan, judul sementara, latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, metode penelitian, kerangka konsepsional/teori/tinjauan pustaka, sistematika penulisan dan daftar pustaka. Contoh proposal skripsi terdapat dalam lampiran IV. b. b. Setelah disetujui oleh Koordinator Program Kekhususan, mahasiswa mengisi Judul Sementara di academic on-line Fakultas Hukum. c. Tujuh hari kerja setelah persetujuan judul skripsi, mahasiswa mengambil Surat Penugasan Pembimbing Skripsi di Sekretaris Bagian untuk kemudian diserahkan kepada dosen pembimbing. D. Prosedur Bimbingan Skripsi 1. Proses bimbingan dimulai setelah penunjukan pembimbing skripsi disetujui oleh Dekan. 2. Penyusunan skripsi harus sesuai dengan Buku Pedoman Penyusunan Skripsi yang berlaku di Fakultas Hukum Universitas Trisakti. 3. Bimbingan dilaksanakan dalam bentuk tatap muka paling sedikit 12 (dua belas kali) dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan. 4. Setiap proses bimbingan dicatat dalam buku bimbingan skripsi yang ditandatangani oleh Pembimbing. 5. Jika dalam jangka waktu 6 (enam) bulan mahasiswa belum dapat menyelesaikan skripsinya, maka harus dilakukan perpanjangan masa bimbingan skripsi (lihat ketentuan perpanjangan waktu penyusunan skripsi). 6. Penunjukan pembimbing dinyatakan batal jika dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah ditandatanganinya Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi mahasiswa tidak melakukan konsultasi dengan Pembimbing. 7. Terhadap Surat Penunjukan Pembimbing yang dinyatakan batal, harus dilakukan proses pengajuan judul baru. 8. Proses bimbingan dinyatakan selesai dengan ditandatanganinya skripsi oleh Pembimbing pada lembar persetujuan skripsi. 3

4 E. Perpanjangan Waktu Penyusunan Skripsi 1. Persyaratan : Mahasiswa yang belum menyelesaikan skripsi dalam batas waktu yang telah ditentukan yaitu 6 (enam) bulan sejak tanggal penunjukan bimbingan oleh Dekan, dapat memperpanjang waktu penyusunan skripsi dengan persyaratan: a. Telah menyelesaikan 3 (tiga) bab dan mendapat persetujuan Dosen Pembimbing. b. Telah melaksanakan minimal 6 (enam) kali bimbingan (dibuktikan dengan bukti bimbingan skripsi). c. Menyelesaikan administrasi keuangan untuk membayar biaya perpanjangan penyusunan skripsi. 2. Prosedur : Perpanjangan waktu penyusunan skripsi diberikan kepada mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan di atas dan telah mendapat persetujuan Pembimbing. a. Mahasiswa mengambil slip pembayaran perpanjangan waktu penyusunan skripsi di Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan, dengan menunjukkan bukti persetujuan perpanjangan skripsi. b. Mahasiswa melakukan pembayaran ke Bank dan melaporkan bukti pembayaran tersebut ke Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan untuk diparaf oleh Staf Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan. c. Mahasiswa menghubungi Sekretaris Bagian untuk mengambil Surat Permohonan Perpanjangan Waktu Penyusunan Skripsi (Formulir 6). d. Mahasiswa menghubungi Pembimbing dengan membawa Surat Permohonan Perpanjangan Waktu Penyusunan Skripsi untuk meminta persetujuan perpanjangan waktu penyusunan skripsi dan melampirkan Bab 1 sampai dengan Bab 3 dari skripsi yang telah disusun. e. Surat Permohonan Perpanjangan Waktu Penyusunan Skripsi yang telah ditanda tangani oleh Pembimbing dikembalikan ke Sekretaris Bagian berikut Bukti Bimbingan. f. Mahasiswa dapat mengambil surat Persetujuan Perpanjangan Skripsi (Formulir 7) pada Sekretaris Bagian dalam waktu 3 (tiga) hari setelah penyerahan Permohonan Perpanjangan Waktu Penyusunan Skripsi. g. Waktu perpanjangan penyusunan skripsi adalah 6 (enam) bulan sejak perpanjangan masa penyusunan skripsi disetujui. h. Jika dalam jangka waktu tersebut mahasiswa belum menyelesaikan skripsi, wajib mengajukan judul baru. i. Apabila mahasiswa tidak melakukan konsultasi dengan Pembimbing selama 2 (dua) bulan sejak tanggal Surat Permohonan Perpanjangan Waktu Penyusunan Skripsi disetujui dan Pembimbing telah melaporkannya pada Ketua Bagian maka Skripsi tersebut dinyatakan batal dan mahasiswa tersebut wajib mengajukan proses skripsi dari awal. F. Perubahan Judul dan/atau Materi Skripsi Mahasiswa yang akan mengadakan perubahan Judul dan/atau Materi Skripsi harus mengikuti prosedur sebagai berikut: 4

5 1. Apabila ada perubahan pada materi skripsi, mahasiswa harus mengikuti proses awal penyusunan skripsi. 2. Mahasiswa menghubungi Koordinator Program Kekhususan untuk mengajukan Surat Permohonan Perubahan Judul/Materi Skripsi. 3. Apabila perubahan pada Judul pada masa bimbingan, maka mahasiswa memohon persetujuan Pembimbing pada Surat Permohonan Perubahan Judul/Materi Skripsi 4. Mahasiswa menyerahkan Surat Permohonan Perubahan Judul/Materi Skripsi yang telah ditanda tangani Dosen Pembimbing kepada Koordinator Program Kekhususan dan tembusan kepada Sekretaris Bagian. 5. Bagi mahasiswa yang melakukan perubahan Judul tanpa persetujuan Koordinator Program Kekhususan, maka skripsi tersebut dinyatakan batal dan mahasiswa tersebut wajib mengikuti proses penyusunan skripsi dari awal. 5

6 BAGIAN 3 KERANGKA DAN FORMAT A. BAGIAN AWAL 1. SAMPUL Sampul skripsi berisi: Judul, Tujuan Penulisan, Nama Mahasiswa, Nomor Induk Mahasiswa, Program Kekhususan, Logo Universitas Trisakti, Nama Fakultas, dan tahun selesai disusunnya skripsi. Soft cover Sampul skripsi yang akan diajukan untuk disidangkan dibuat dalam bentuk soft cover dengan jenis kertas Buffalo warna merah tua, dan dibuat rangkap 3 (tiga). udul skripsi ata Skripsi ujuan penulisan ata Oleh dentitas penulis ogo Universitas Trisakti empat dan tahun penyusunan enis huruf besar Arial ukuran 14 warna hitam ika lebih dari dua baris dibuat menurut piramida terbalik enis huruf Arial ukuran 12 warna hitam Ditulis dengan kalimat sebagai berikut: Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Studi Strata Satu alam Ilmu Hukum enis huruf Arial ukuran 12 warna hitam enis huruf Arial ukuran 12 warna hitam Nama, NIM, PK enis huruf Arial ukuran 12 warna hitam Ukuran 4 cm diagonal warna hitam enis huruf Arial ukuran 14 warna hitam Hard cover Sampul skripsi yang telah disetujui oleh Tim Penguji dibuat dalam bentuk hard cover dengan jenis kertas Sakura warna merah tua dan dilapisi plastik. Spesifikasi sampul sama dengan sampul soft cover, hanya seluruhnya ditulis dalam huruf warna emas, termasuk Logo Universitas Trisakti juga dibuat dengan warna emas. Hard cover dibuat dalam rangkap 2 (dua). 2. HALAMAN JUDUL Halaman judul adalah kutipan sampul. Perbedaannya, pada halaman judul, Logo Universitas Trisakti tidak perlu dicantumkan. 3. HALAMAN PERSETUJUAN Berisi tanggal dan tanda tangan Pembimbing Skripsi serta Ketua Bagian, sebagai tanda persetujuan bahwa skripsi tersebut telah disetujui untuk diuji oleh Tim Penguji yang ditunjuk oleh Dekan. Halaman persetujuan ditulis dalam huruf Arial ukuran 12 warna hitam. 6

7 4. HALAMAN PENGESAHAN Halaman ini harus tercantum dalam skripsi yang telah dijilid dalam bentuk hard cover, dan berisi identitas mahasiswa (Nama, NIM, PK), Judul skripsi, hari/tanggal sidang skripsi, tanda tangan Ketua dan Anggota Tim Penguji (sebagai tanda skripsi tersebut telah lulus diuji dan tidak memerlukan revisi lagi) serta tanda tangan Dekan. Halaman ini harus dicantumkan pada skripsi yang telah diuji oleh Tim Penguji. 5. HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto berisi kutipan kitab suci, kata-kata bijak, puisi atau bentuk lain yang bersifat renungan, menggugah dan membangkitkan semangat, atau ungkapan penulis. Motto ditulis pada sudut kiri atas. Persembahan berisi nama-nama keluarga atau pihak lain yang perlu dicantumkan oleh penulis. Persembahan ditulis pada sudut kanan bawah. Motto dan persembahan ditulis dalam 1 spasi dengan huruf Bookman Old Style ukuran 12 warna hitam dicetak miring (Italic). 6. KATA PENGANTAR Kata pengantar berisi ungkapan Penulis tentang rasa syukur, tujuan penulisan, serta ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang oleh Penulis dirasakan membantu hingga selesai disusunnya skripsi tersebut. Kata Pengantar dibuat secara singkat dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan tepat, maksimal 2 (dua) halaman. 7. DAFTAR ISI Berisi sistematika skripsi serta penunjukkan halaman. Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang isi skripsi. Penulisan bab dan sub bab, diatur sehingga judul dimulai pada titik urut yang sama. Sebelah kanan atas ditulis kata Halaman. Angka-angka petunjuk halaman ditempatkan sedemikian rupa sehingga membentuk garis lurus vertikal sejajar dengan huruf n dari kata halaman. 8. ABSTRAK Merupakan sari dari skripsi yang menampilkan sebanyak mungkin data kualitatif dan kuantitatif sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca dokumen aslinya, kecuali jika ingin mendalaminya. Isi abstrak meliputi latar belakang, permasalahan, metode penelitian, pembahasan dan kesimpulan. Abstrak ditempatkan di bagian awal setelah daftar isi sebelum Bagian Isi dengan ketentuan maksimal 300 (tiga ratus) kata atau maksimal satu halaman secara keseluruhan. Abstrak ditulis dengan huruf Arial ukuran 12 warna hitam. Jarak antar baris 1 (satu) spasi, sedangkan jarak antar uraian adalah 2 (dua) spasi. 7

8 B. BAGIAN ISI Bagian isi skripsi merupakan bagian utama dari skripsi yang terdiri dari: 1. Pendahuluan, 2. Hasil kajian pustaka/studi dokumen, 3. Hasil kajian empiris (jika ada), 4. Pengolahan dan analisis, dan 5. Penutup berupa kesimpulan dan saran. Bagian ini terdiri dari bab-bab yang ditulis dalam angka romawi besar (biasanya terdiri dari 4 (empat) sampai 6 (enam) bab. 1. BAB PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, permasalahan, tujuan penulisan, metode penelitian, kerangka teori/kerangka konsep/tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. Latar belakang masalah memaparkan alasan-alasan ilmiah (baik faktual maupun yuridis) yang menyebabkan munculnya permasalahan. Latar belakang masalah ini harus relevan dengan permasalahan dan judulnya. Permasalahan/identifikasi masalah merupakan penajaman permasalahan secara umum, yang biasanya berbentuk pertanyaan. Dalam perumusan masalah harus diperhatikan bahwa permasalahan harus relevan dengan judul dan sifat penelitiannya. Selain itu permasalahan harus merupakan permasalahan di bidang hukum. Tujuan penulisan menguraikan mengenai tujuan disusunnya skripsi. Tujuan ini dapat berupa tujuan subyektif dan tujuan obyektif (misalnya untuk menggambarkan mengenai suatu peristiwa hukum tertentu). Metode penelitian adalah uraian mengenai metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan. Metode ini meliputi penjelasan mengenai data yang digunakan, sumber data, cara pengumpulan data, cara pengolahan data, metode analisis yang digunakan, serta cara melakukan pengambilan kesimpulan. Kerangka teori/konsep/tinjauan pustaka adalah uraian mengenai teori atau konsep yang dijadikan sebagai kerangka acuan penyusunan skripsi. Kerangka teori lebih menitik beratkan pada dasar filosofi dari kajian hukumnya, sedangkan kerangka konsep terkait dengan konsep-konsep yang telah dan biasa dipergunakan secara umum (contoh: konsep-konsep sebagaimana terdapat dalam peraturan perundang-undangan). Sedangkan tinjauan pustaka adalah uraian mengenai hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya mengenai permasalahan yang sama. Sistematika penulisan merupakan uraian singkat mengenai isi dari bab pendahuluan sampai dengan bab penutup. Sistematika ini merupakan gambaran dari alur pikir penyusunan skripsi. 8

9 2. BAB KAJIAN PUSTAKA Bab ini merupakan uraian hasil kajian pustaka (penelusuran literatur) yang telah dilakukan. Sumber-sumber hukum baik tertulis maupun tidak tertulis yang relevan dengan permasalahan penelitian disajikan selengkap mungkin dalam bab ini. 3. BAB HASIL KAJIAN EMPIRIS (Jika ada) Jika bab hasil kajian pustaka merupakan uraian hasil penelitian kepustakaan (library research), maka bab ini berisi uraian dari data yang diperoleh dari penelitian di lapangan atau empiris (field research). Dengan demikian, bab ini tidak terdapat pada penelitian hukum yang bukan penelitian hukum empiris/sosiologis. Hasil survey (wawancara, pengamatan, kuesioner) dapat dikemukakan dalam bab ini. Namun dokumen-dokumen hukum (seperti perjanjian, peraturan, perijinan, company profile, dan monograf) suatu institusi bukan merupakan hasil kajian empiris, meskipun data tersebut diperoleh dengan mendatangi secara langsung institusi tersebut. Karena kegiatan tersebut masih merupakan kegiatan pengumpulan dokumen hukum (hasil kajian pustaka) 4. BAB PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Data yang telah terkumpul dan disajikan dalam bab hasil kajian pustaka maupun bab hasil kajian empiris, kemudian diolah dan dianalisis pada bab ini. Pengolahan data dapat dilakukan melalui dua cara: a) Metode kualitatif, yaitu analisis data dengan lebih menekankan pada kualitas atau isi dari data tersebut. Misalnya untuk penelitian hukum yang obyeknya norma, maka teknik interpretasi dari isi norma tersebut adalah teknik yang paling sesuai untuk menjawab permasalahan. Sedangkan untuk penelitian hukum yang obyeknya masyarakat, maka interpretasi terhadap hasil wawancara yang lebih mengutamakan isi wawancara dibandingkan frekuensinya akan lebih tepat menggunakan analisis secara kualitatif. b) Metode kuantitatif, yaitu analisis data yang mengutamakan kuantitas dari data tersebut. Misalnya penelitian hukum yang bertujuan untuk mengetahui frekuensi peristiwa hukum di suatu wilayah, atau untuk mengetahui persepsi hukum dari suatu komunitas, maka jawaban atas permasalahan yang diajukan perlu dilakukan analisis terhadap frekuensi jawaban responden. Dalam analisis kuantitatif pemahaman mengenai statistik sangat diperlukan. 5. BAB PENUTUP Bab ini berisi uraian mengenai kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang diajukan. Kesimpulan dapat diperoleh melalui dua metode penalaran, yakni penalaran deduktif dan penalaran induktif. Kesimpulan merupakan jawaban dari permasalahan yang diajukan pada bab pendahuluan dan merupakan hasil analisis dari bab-bab sebelumnya. Dengan demikian kesimpulan harus relevan dengan judul dan permasalahan. Saran-saran yang diajukan sebagai akibat atau konsekuensi dari kesimpulan yang diambil di atas, diajukan berdasarkan pemikiran yang sehat, jelas dan 9

10 secara tegas ditujukan kepada siapa. Saran-saran harus mengacu pada kondisi ideal yang seharusnya. C. BAGIAN AKHIR Yang harus dimasukkan dalam Bagian Akhir dari suatu Skripsi adalah: 1. Daftar Pustaka; 2. Daftar Riwayat Hidup (curriculum vitae) penulis; 3. Lampiran-lampiran (jika ada). Lampiran yang dimasukkan adalah yang relevan dengan masalah yang diteliti yang tidak mudah diperoleh oleh setiap orang, seperti peraturan perundang-undangan, dokumen-dokumen hukum suatu instansi, Keputusan pejabat administratif, dll. 4. Surat keterangan telah melakukan penelitian dari instansi terkait; Surat ini berisikan keterangan bahwa penulis telah melakukan penelitian di instansi tersebut berkaitan dengan materi yang diperlukan untuk penulisan skripsinya; 5. Surat pernyataan keaslian skripsi. Surat ini dibuat dan ditandatangani oleh penulis di atas materai Rp ,- (enam ribu rupiah) yang menerangkan bahwa skripsi tersebut benar-benar dibuat sendiri oleh penulis (bukan menjiplak karya tulis orang lain secara menyeluruh/plagiat). 6. Surat pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah. Surat ini dibuat dan ditandatangani oleh penulis diatas materai Rp ,- (enam ribu rupiah) yang menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Trisakti Hak Bebas Royalti Noneksklusif atas karya penulis. 10

11 BAGIAN 4 TATA CARA PENULISAN SKRIPSI A. BAHASA 1. Skripsi ditulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang telah dibakukan, baik kata-kata maupun ejaannya. 2. Menggunakan istilah dalam Bahasa Indonesia atau yang sudah dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia. Jika menggunakan istilah dalam bahasa asing yang tidak ada padanan kata dalam Bahasa Indonesia, maka kata tersebut ditulis dengan huruf miring. 3. Awal kalimat tidak boleh menggunakan kata penghubung seperti: sehingga, dan, yang, namun demikian, oleh karena itu, dan sedangkan. 4. Kalimat harus jelas maksud dan artinya serta disusun secara singkat dan jelas. 5. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat. B. RUJUKAN Bahan rujukan yang digunakan dalam penulisan skripsi harus memenuhi ketentuan berikut: 1. Paling sedikit menggunakan 10 (sepuluh) buku di luar peraturan perundangundangan, kamus, artikel dalam jurnal, dan sumber on-line. 2. Merupakan pustaka yang terkini. C. KONVENSI NASKAH 1. Naskah diketik dengan huruf Arial ukuran 12, di atas kertas HVS warna putih ukuran A4 (21,5 cm x 28 cm) berat 80 gr/m 2 dalam satu muka, dengan jumlah halaman sekurang-kurangnya 70 halaman. 2. Jarak antar baris adalah 1,5 spasi, kecuali untuk kutipan langsung yang lebih dari empat baris, catatan kaki, halaman sampul, abstrak dan daftar pustaka, jaraknya satu spasi. 3. Pengetikan naskah harus memperhatikan ketentuan sebagai berikut: a. dari tepi atas kertas : 4 Cm kecuali judul bab : 6 Cm b. dari tepi bawah kertas : 3 Cm c. dari tepi kanan kertas : 3 Cm d. dari tepi kiri kertas : 4 Cm 4. Semua ruangan naskah harus diisi penuh, artinya pengetikan kecuali alinea baru dan hal khusus dimulai dari kiri dan berakhir pada tepi kanan. Alinea baru dimulai ketukan ke enam dari tepi. 5. Penomoran halaman a. Bagian Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Abstrak dimulai dengan nomor angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, dan seterusnya), diketik dua spasi di bawah teks pada tengah halaman. 11

12 b. Bagian pokok dimulai dengan nomor 1, 2, 3, 4, dan seterusnya, diketik di sudut kanan atas halaman. Untuk halaman awal bab maka nomor halaman diketik pada bagian bawah halaman secara simetris sumbu vertikal (tengah). c. Bagian akhir tidak diberi penomoran halaman. 6. Penomoran pada Bab, Sub.Bab dan seterusnya. a. Angka Romawi : I, II, III dan seterusnya b. Huruf Kapital : A, B, C, D dan seterusnya c. Angka Arab : 1, 2, 3 dan seterusnya d. Huruf Kecil : a, b, c, d, dan seterusnya e. Angka Arab dalam kurung tutup : 1), 2), 3) dan seterusnya f. Huruf Kecil dalam kurung tutup : a), b), c) dan seterusnya g. Angka Arab dalam tanda kurung : (1), (2), (3) dan seterusnya h. Huruf Kecil dalam tanda kurung : (a), (b), (c) dan seterusnya Peletakannya dalam naskah adalah sebagai berikut: I.. A a... 1)... a)... (1)... (a)... D. PENULISAN KUTIPAN 1. Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun literatur lainnya. 2. Dalam mengambil sebuah kutipan, hendaknya kutipan itu jangan terlalu panjang, misalnya satu halaman atau lebih. Bila penulis menganggap perlu memasukkan kutipan yang panjang, maka dapat memasukkannya dalam bagian Apendiks atau Lampiran. 3. Menurut jenisnya, kutipan dapat dibedakan atas kutipan langsung (kutipan isi) dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Sebaliknya, kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat seorang pengarang atau tokoh terkenal berupa intisari atau ikhtisar dari pendapat tersebut. 4. Prinsip-prinsip mengutip: a. Tidak merubah naskah asli 12

13 Pada waktu mengadakan kutipan langsung, pengarang tidak boleh mengubah kata-kata atau teknik dari teks aslinya. b. Bila ada kesalahan Bila dalam kutipan terdapat kesalahan atau keganjilan, entah dalam persoalan ejaan maupun dalam soal-soal ketatabahasaan, penulis tidak boleh memperbaiki kesalahan-kesalahan itu. Ia hanya mengutip sebagaimana adanya. Demikian pula halnya kalau penulis tidak setuju dengan suatu bagian dari kutipan itu. c. Menghilangkan bagian kutipan Dalam mengutip diperkenankan pula menghilangkan bagian-bagian tertentu dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak boleh mengakibatkan perubahan makna aslinya atau makna keseluruhan. Penghilangan itu biasanya dinyatakan dengan menggunakan tiga titik spasi (... ) 5. Cara-cara mengutip a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris Sebuah kutipan langsung yang panjangnya tidak lebih dari empat baris ketikan, dimasukkan dalam teks dengan cara-cara berikut: 1) Diintegrasikan langsung dengan teks; 2) Jarak antar baris dengan baris 1,5 spasi; 3) Kutipan diapit dengan tanda kutip; 4) Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu. b. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris Bila sebuah kutipan terdiri dari lima baris atau lebih, maka seluruh kutipan itu harus ditulis sebagai berikut: 1) Dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi; 2) Jarak antar baris dengan baris kutipan 1 spasi; 3) Kutipan diapit dengan tanda kutip; 4) Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu; 5) Seluruh kutipan diketik masuk sebanyak 6 ketukan (karakter), bila ketikan itu dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama dari kutipan itu, masuk 6 ketukan (karakter) lagi. c. Kutipan tidak langsung Dalam kutipan tidak langsung, biasanya inti atau sari pendapat yang dikemukakan, oleh sebab itu tidak boleh menggunakan tanda kutip. Syarat yang harus diperhatikan untuk membuat kutipan tidak langsung adalah : 1) Diintegrasikan dengan teks; 2) Jarak antar baris 1,5 spasi; 3) Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip; 4) Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat 13

14 pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu. E. CATATAN KAKI 1. Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atau teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. 2. Catatan kaki terdiri dari dua bagian, yaitu pertama, angka penunjukkan yang ditempatkan agak ke atas setengah spasi (upper case), dan kedua, isi dari catatan kaki. 3. Catatan kaki terdiri dari tiga macam, yakni, catatan penunjukan sumber (referensi), catatan penjelas, dan catatan gabungan sumber dan penjelas. 4. Catatan penunjukan sumber dibuat jika: a. Menggunakan kutipan langsung atau tidak langsung. b. Menjelaskan dengan kata-kata sendiri apa yang telah dibaca. c. Meminjam sebuah tabel, peta atau diagram dari suatu sumber. d. Menyusun sebuah diagram berdasarkan data-data yang diperoleh dari suatu sumber atau beberapa sumber. e. Menyajikan sebuah data pendukung khusus yang tidak dianggap sebagai pengetahuan umum. f. Menunjuk kembali pada bagian lain dari karangan itu. 5. Catatan penjelas, yaitu catatan kaki yang dibuat dengan tujuan untuk membatasi suatu pengertian atau menerangkan dan memberi komentar terhadap suatu pernyataan atau pendapat yang dimuat dalam teks. 6. Catatan gabungan sumber dan penjelas, adalah gabungan dari kedua macam catatan, yaitu pertama menunjuk sumber dimana dapat diperoleh bahan-bahan dalam teks, kedua memberi komentar atau penjelasan seperlunya tentang pendapat atau pernyataan yang dikutip, atau keteranganketerangan tambahan yang ada hubungan dengan sumber itu. 7. Nama pengarang ditulis dengan urutan sebagai berikut: nama kecil, nama keluarga, jika ada. Pada penunjukan yang kedua dan selanjutnya cukup dipergunakan nama kecil. 8. Bila terdapat satu sampai tiga pengarang, maka semua nama pengarang dicantumkan. Jika lebih dari tiga, maka cukup nama pengarang pertama yang dicantumkan, sedangkan nama-nama lainnya diganti dengan singkatan et.al. (et alii = dan lain-lain). 9. Penunjukan kepada sebuah kumpulan karangan (bunga rampai atau antologi) ditambahkan dengan penulisan nama editor yang diikuti dengan singkatan ed. Singkatan dapat diletakkan dalam tanda kurung atau dipisahkan dengan tanda koma. 10. Jika tidak ada nama pengarang atau editor, maka catatan kaki dimulai dengan judul buku atau judul artikel. 11. Judul buku, judul majalah, harian atau ensiklopedi, dicetak miring. Judul artikel ditempatkan dalam tanda kutip. 12. Sesudah catatan kaki pertama, maka pada penyebutan kedua dan seterusnya atas sumber yang sama, judul buku dan sebagainya, tidak perlu disebut lagi dan digantikan dengan singkatan: Ibid, Op. Cit. atau Loc. Cit. 13. Sesudah penunjukan pertama sebuah artikel dalam majalah atau harian, maka selanjutnya cukup dipergunakan judul majalah atau harian tanpa judul artikel. Bila ada lebih dari satu nomor yang dipergunakan, maka cara di atas tidak bisa dipergunakan. 14

15 14. Data publikasi bagi sebuah majalah tidak perlu memuat nama tempat dan penerbit, tetapi harus mencantumkan nomor jilid dan nomor halaman, tanggal, bulan dan tahun. 15. Data publikasi bagi artikel dalam suatu harian, ditulis dengan urutan sebagai berikut: nama harian (dicetak miring), bulan, hari, tanggal, tahun dan nomor halaman. Penulisan tanggal tidak boleh ditempatkan dalam tanda kurung. 16. Penulisan halaman digunakan dengan singkatan h. 17. Jika sebuah buku terdiri dari beberapa jilid, maka harus dicantumkan nomor jilid dan nomor halaman. Nomor jilid dipergunakan angka romawi. 18. Jenis huruf yang digunakan dalam catatan kaki adalah Arial dengan ukuran huruf Penulisan baris pertama, diberi jarak 6 ketuk (karakter) dari marjin kiri, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai dari marjin kiri. Contoh penulisan catatan kaki: 1. Buku a. Ditulis oleh seorang pengarang 1 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum (Jakarta: Prenada Media Group, 2005), h Malcolm N. Shaw, International Law (6 th ed) (London: Cambridge University Press, 2008), h Amartya Sen, The Idea of Justice (New York: Penguin Books, 2009), h Ian J. Lloyd, Information Technology Law (New York: Oxford University Press, 2008), h Stephen Law, The Great Philosophers, The Lives And Ideas Of History s Greatest Thinkers (London: Quercus, 2007), h Pandji Setijo, Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar (Jakarta: Universitas Trisakti, 2011), h Ramelan, Hukum Acara Pidana, Teori Dan Implementasi (Jakarta: Sumber Ilmu Jaya, 2006), h Handbook On The Peaceful Settlement Of Dispute Between States (United Nations, 1992), h b. Ditulis oleh dua atau tiga pengarang 2 Jawahir Thontowi, Pranoto Iskandar, Hukum Internasional Kontemporer (Bandung: Refika Aditama, 2006), h Patricia Birnie, Alan Boyle, Catherine Redgwell, International Law And The Environment (3 rd ed) (New York: Oxford University Press, 2009), h

16 4 Catherine Elliot, Frances Quinn, English Legal System (11 th ed) (Harlow: Pearson, 2010), h Michael Salter, Julie Mason, Writing Law Dissertations, An Introduction And Guide To The Conduct Of Legal Research (Harlow: Pearson, 2007), h Stuart Bell, Donald McGillivray, Environmental Law (7 th ed) (New York: Oxford University Press, 2008), h c. Ditulis oleh lebih dari tiga pengarang 3 Philipus M. Hadjon, et. al. Pengantar Hukum Administrasi Indonesia (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1997), h d. Kumpulan Karangan 4 Lukman Ali, ed. Bahasa dan Kesusastraan Indonesia Sebagai Cermin Manusia Indonesia Baru (Jakarta: Bina Cipta, 1967), h atau 5 Harimurti Kridalaksana, Pembentukan Istilah Ilmiah dalam Bahasa Indonesia. Bahasa dan Kesusastraan Indonesia, sebagai Cermin Manusia Indonesia Baru, ed. Lukman Ali (Jakarta: UI Press, 1967), h Aziz Syamsuddin, Proses Dan Teknik Penyusunan Undang- Undang, ed. Anis Fuadi (Jakarta: 2010), h. 99. Catatan: 1) Bila yang lebih diutamakan adalah editor, maka nama editor yang dicantumkan lebih dahulu; bila penulis artikel atau karya yang diutamakan, maka nama pengarang didahulukan. 2) Bila nama pengarang didahulukan, maka harus disertakan judul artikel dan judul buku, kemudian singkatan ed., dan nama editor. 3) Jika editor lebih dari seorang, maka cara penulisan sama seperti sub b dan c. e. Ensiklopedia dan Kamus 5 Subekti dan Tjitrosoedibjo, Conditio Sine Causa, Kamus Hukum (Jakarta: Pradnja Paramita, 1969), h

17 6 Vaccination, Encyclopaedia Britanica, (14 th ed), XXII, h Catatan: Bila nama pengarang tidak diketahui, maka judul artikel yang didahulukan. f. Terjemahan 7 Peter de Cruz, Perbandingan Sistem Hukum, Common Law, Civil Law dan Socialist Law, terjemahan Narulita Yusron (Bandung: Nusa Media, 2010), h Hans Kelsen, Pengantar Teori Hukum, terjemahan Siwi Purwandari (Bandung: Nusa Media, 2010), h g. Referensi dari Sumber Kedua 8 Sunaryati Hartono, Hukum Ekonomi Pembangunan Indonesia (Jakarta: Binacipta, 1982), h. 21, mengutip Roscoe Pound. An Introduction to The Philosophy of Law (New Haven: Yale University Press, 1954) h. 47. atau 9 Roscoe Pound, An Introduction to The Philosophy of Law (New Haven: Yale University Press, 1954) h. 47, dikutip oleh Sunaryati Hartono. Hukum Ekonomi Pembangunan Indonesia (Jakarta: Binacipta, 1982), h. 21. Catatan: Bila karangan Roscoe Pound yang lebih dipentingkan, maka dipakai cara yang kedua, tetapi sebaliknya bila tulisan Sunaryati Hartono yang lebih penting, maka digunakan cara yang pertama. 2. Artikel Majalah atau Harian 9 Maria Sylvia E. Wangga, Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Perempuan Dan Anak Di Indonesia. Jurnal Hukum Prioris, Vol. 2 No. 4 (Pebruari 2010), h Hikmahanto Juwana, Serangan Koalisi Atas Libya. Kompas, 1 April 2011, h

18 11 Hukum. Tempo, 14 Oktober 1989, h. 84. Catatan: a. Bila nama pengarang jelas, maka catatan kaki itu dimulai dengan nama pengarang yang menulis artikel tersebut. b. Dalam hal-hal lain cukup ditulis jenis rubrik (topik) yang ada dalam majalah/harian tersebut, misalnya: berita ekonomi, tajuk rencana, dan sebagainya. 3. Naskah Ilmiah (makalah, skripsi, tesis atau disertasi) yang tidak dipublikasikan 12 Andi Hamzah, Kesiapan Instrumen Hukum dalam Penegakan Hukum Terhadap Pelanggaran Hak Asasi Manusia. (Makalah yang disampaikan pada Seminar Nasional tentang Penegakan Hukum Terhadap Pelanggaran Hak Asasi Manusia Pada Era Reformasi, yang diselenggarakan oleh Universitas Trisakti, Jakarta, 9 November 2000). 13 Endang Pandamdari, Dinamika Hukum Pengakuan Eksistensi Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat. (Disertasi Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Trisakti, Jakarta, 2011), h. 25. Catatan: a. Judul Makalah, Skripsi, Tesis atau Disertasi ditempatkan dalam tanda kutip. b. Keterangan tentang jenis karya itu, nama fakultas/universitas atau kesempatan karya tersebut disampaikan beserta tempat dan tahun ditempatkan dalam tanda kurung. 4. Peraturan Perundang-undangan dan Konvensi Internasional 14 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 24 ayat (1). 15 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Pasal The 1958 New York Convention, The Convention on the Recognition and Enforcement of Foreign Arbital Awards, Artikel IX. 18

19 5. Wawancara atau Surat 17 Wahyana Darmabrata, wawancara dengan penulis, Hotel Le Meridien, Jakarta, 9 Agustus Rusdi Malik, wawancara dengan penulis, rekaman kaset, Jakarta, 10 Juli Anto Ismu Budianto, surat kepada penulis, 14 Desember Bambang Widjojanto, kepada penulis, 27 Oktober On-Line Information Via Internet 20 Sejarah Majelis Permusyawaratan Rakyat (On-line), tersedia di: (9 Juli 2001). 21 A. Tony Prasetiantono, Perlu Solusi Utang Yang Non Konvensional (On-line), tersedia di: anal 01.htm (6 Agustus 2001). 7. Catatan Penjelas a. Tanpa penunjuk sumber referensi tertentu. Catatan kaki dapat pula dimaksudkan untuk memberi komentar atau menjelaskan yang diuraikan dalam naskah skripsi. Contoh di bawah ini memperlihatkan catatan kaki yang berisikan penjelasan tanpa penunjukkan kepada sumber tertentu. 22 Deklarasi Hak-hak Asasi Manusia (1948) dan Dua Perjanjian (Covenant) yang diterima di PBB pada tahun 1966, menunjukkan bahwa hak-hak asasi tidak hanya terbatas pada hak-hak di bidang sipil dan politik, tetapi juga mencakup hak-hak di bidang ekonomi, sosial dan budaya. b. Dengan menunjuk sumber referensi tertentu. Catatan berikut adalah catatan kaki dengan menunjuk kepada sumber tertentu ditambah penjelasan atau komentar-komentar. 23 J. Mallincrodt, Het Adatrecht van Borneo (Leiden: M. Dubbeldeman, 1928), h. 50. Demikianlah Mallincrodt memberi pengertian yang lain sama sekali kepada istilah magic, dari misalnya 19

20 J.G. Frazer atau sebagian besar dari sarjana Ilmu Antropologi Budaya akan mengartikannya. Menurut Mallincrodt, kekuatan magic itu adalah kekuatan sakti, menurut Frazer, magic adalah ilmu gaib. E. SINGKATAN-SINGKATAN DALAM CATATAN KAKI 1. Ibid Singkatan ini berasal dari kata lain Ibidem yang berarti pada tempat yang sama. Singkatan ini digunakan bila catatan kaki tersebut menunjuk pada karya atau artikel yang telah disebut dalam catatan nomor sebelumnya. Bila halamannya sama, maka hanya dipergunakan singkatan Ibid. Bila halamannya berbeda maka sesudah singkatan Ibid, ditunjukkan halaman yang dimaksud. 2. Op.Cit Singkatan ini berasal dari kata Latin Opere Citato yang berarti pada karya yang telah dikutip. Singkatan ini digunakan bila catatan itu menunjuk kembali kepada sumber yang telah disebut terdahulu, tetapi diselingi oleh sumber lain. Dalam hal ini sesudah nama pengarang (biasanya nama keluarga atau nama singkat) terus dicantumkan singkatan op.cit. Bila menunjuk pada halaman atau jilid dan halaman, maka halaman atau jilid dan halaman ditempatkan sesudah singkatan op.cit. 3. Loc.Cit Singkatan ini berasal dari bahasa Latin Loco Citato yang berarti pada tempat yang telah dikutip. Singkatan ini dipergunakan bila catatan itu menunjuk pada halaman yang sama dari sumber yang telah disebut sebelumnya, tetapi diselingi oleh sumber lainnya. 4. Supra Adalah penunjukkan nomor rujukan yang sama dengan nomor sebelumnya. Sebagai contoh, Supra catatan kaki nomor 12 berarti keterangan catatan kaki nomor tersebut sama dengan keterangan yang tertulis dalam catatan kaki nomor 12 sebagaimana dicantumkan penulis itu sebelumnya. 5. Infra Adalah penunjukkan nomor rujukan yang sama dengan nomor di bawahnya. Sebagai contoh, Infra catatan kaki nomor 12 berarti keterangan catatan kaki nomor tersebut sama dengan keterangan yang tertulis dalam catatan kaki nomor 12 yang akan datang. 6. Et.al Adalah singkatan dari et alii yang berarti lain-lain atau dan kawan-kawan. Singkatan ini dipergunakan untuk mengiringi nama pengarang/penyunting suatu karya tulis yang lebih dari tiga orang. Setelah nama penulis/penyunting utama dicantumkan, kemudian ditambahkan singkatan et al. ini. Penulisan et al. tidak perlu dicetak miring. 7. Et seq atau Et seqq. Adalah singkatan dari et sequens atau et sequentes yang berarti dan halaman-halaman berikutnya. Singkatan ini dipakai sesudah menyebut nomor halaman, misalnya: h. 205 et seq. berarti halaman 205 dan 206; h. 20

21 205 et seqq. berarti halaman 205, 206 dan 207 dan seterusnya. Penulisan et seq. atau et seqq. tidak perlu dicetak miring. 8. [Sic!] Adalah singkatan yang berarti seperti aslinya. Tanda ini dipakai dalam kutipan apabila si pengutip tersebut merasa ada kekeliruan atau kurang yakin atas kebenaran kutipannya, namun ia terpaksa harus menulis persis seperti naskah asli tersebut. Singkatan ini diletakkan persis setelah kata dalam kutip yang diragukan kebenarannya itu. Catatan: Penulisan Ibid., Op.Cit., Loc.Cit., Supra, Infra, Et.seq atau Et.seqq ditulis dengan huruf miring. Contoh penggunaan singkatan dalam catatan kaki: 23 Infra catatan kaki nomor Hikmahanto Juwana, Serangan Koalisi Atas Libya. Kompas, 1 April 2011, h Pandji Setijo, Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar (Jakarta: Universitas Trisakti, 2011), h Jawahir Thontowi, Pranoto Iskandar, Hukum Internasional Kontemporer (Bandung: Refika Aditama, 2006), h Ibid. 28 Peter de Cruz, Perbandingan Sistem Hukum, Common Law, Civil Law dan Socialist Law, terjemahan Narulita Yusron (Bandung: Nusa Media, 2010), h Ibid. h. 151 et seq. 30 Pandji Setijo, Op.Cit. h Jawahir Thontowi, Pranoto Iskandar, Loc.Cit. 32 Supra catatan kaki nomor 27. F. DAFTAR PUSTAKA 1. Yang dimaksud dengan daftar pustaka (Bibliografi) adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dari karangan yang sedang dikerjakan. 2. Fungsi daftar pustaka adalah memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian secara keseluruhan, yang dirujuk dalam skripsi. 3. Unsur-unsur daftar pustaka: a. Nama pengarang dikutip secara lengkap; b. Judul buku; c. Data publikasi: tempat terbit, penerbit, tahun terbit, cetakan, nomor jilid; d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor dan tahun. 4. Ketentuan-ketentuan penulisan daftar pustaka: a. Nama pengarang ditulis tanpa gelar akademik. b. Nama pengarang diurutkan menurut urutan alfabet. 21

22 c. Nama yang dipakai dalam urutan adalah Nama Keluarga. Jika tidak ada nama keluarga, maka nama pengarang tidak perlu dibalik. Nama yang dibalik diberi tanda koma antara nama keluarga dan nama pengarang sendiri, sedangkan nama yang tidak dibalik tidak perlu diberi tanda koma. d. Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan alfabet. e. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, maka untuk referensi yang kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak perlu ditulis lagi, tetapi diganti dengan garis sepanjang 7 (tujuh) ketukan. f. Jarak antara baris dengan baris dalam satu referensi adalah 1 spasi, tetapi jarak antara referensi yang satu dengan yang lainnya adalah 2 spasi. g. Baris pertama dimulai dari marjin kiri. Baris kedua dan seterusnya dalam satu referensi diberi jarak 6 ketuk (karakter) dari marjin kiri. Contoh: A. Tony Prasetiantono. Perlu Solusi Utang Yang Non Konvensional. (On-line), tersedia di: anal 01.htm (6 Agustus 2001). Bridges, L. et.al. Evaluation Of The Public Defender Service In England and Wales. London: Stationery Office, Elliot, Catherine and Frances Quinn. English Legal System (11 th Harlow: Pearson, ed). Erwin Kallo. Perspektif Hukum Dalam Dunia Properti. Jakarta: Minerva Athena Pressindo, Panduan Hukum Untuk Pemilik/Penghuni Rumah Susun, Kondominium, Apartemen, Dan Rusunami. Jakarta: Minerva Athena Pressindo, Gorys Keraf. Diksi dan Gaya Bahasa (cet. XIII). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Hutagalung, Arie Sukanti dan Markus Gunawan. Kewenangan Pemerintah Di Bidang Tanah. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Lieke Lianadevi Tukgali. Fungsi Sosial Hak Atas Tanah Dalam Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum. Jakarta: Kertas Putih Communication, P. Wignjosumarto. Peran Hakim Agung Dalam Penemuan Hukum (Rechtvinding) dan Penciptaan Hukum (Rechtsschepping) pada Era Reformasi Dan Transformasi. Majalah Hukum Varia Peradilan, Nomor 251, Oktober

23 Philipus M. Hadjon. Tanggung Gugat Lembaga Penjamin Simpanan Sebagai Badan hukum Menurut Undang-Undang No. 24 Tahun 2004, Seminar Nasional LPS Sebagai Wahana Perlindungan Dana Simpanan Nasabah, Fakultas Hukum Unair Surabaya, 1 Juli Sutan Remy Sjahdeini. Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia (cet. I). Jakarta: Pustaka Utama Grafiti,

24 BAGIAN 5 UJIAN SKRIPSI A. KETENTUAN UJIAN SKRIPSI 1. Penguji a. Penguji terdiri dari 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) Ketua, dan 2 (dua) Penguji, yang salah satu diantaranya adalah Pembimbing Skripsi. b. Dalam hal terdapat 2 (dua) pembimbing skripsi (Pembimbing Utama dan Asisten Pembimbing) maka Tim Penguji dapat terdiri dari 4 (empat) orang. c. Penguji sekurang-kurangnya mempunyai Jabatan Akademik sesuai SK Rektor No. 267/USAKTI/SKR/VIII/2005 tentang Pedoman Pendidikan Program Sarjana Universitas Trisakti, yaitu Dosen Biasa dan/atau Dosen Luar Biasa yang memiliki jabatan akademik paling rendah Lektor Muda bagi yang berpendidikan Sarjana (S1), dan Asisten Ahli bagi yang berpendidikan Magister (S2) dan berpendidikan Doktor (S3). 2. Panitera Ujian Skripsi Panitera ujian skripsi dilakukan oleh Dosen Biasa yang belum memenuhi syarat sebagai penguji skripsi atau Tenaga Penunjang yang berpendidikan Sarjana (S1). 3. Persyaratan Ujian Skripsi a. Telah menyelesaikan skripsi, dibuktikan dengan persetujuan pembimbing skripsi pada lembar persetujuan skripsi. b. Memenuhi syarat administrasi keuangan. c. Menandatangani surat pernyataan keaslian tulisan (materi skripsi). 4. Prosedur Ujian Skripsi a. Mengambil formulir ujian sekaligus melakukan pembayaran biaya ujian skripsi di Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan. b. Menyerahkan skripsi (soft cover) sebanyak 3 (tiga) eksemplar, buku bimbingan skripsi, dan mengisi formulir ujian kepada Sekretaris Bagian. 5. Pelaksanaan Ujian Skripsi a. Ujian Skripsi mahasiswa dilaksanakan oleh Tim Penguji yang terdiri dari 3 (tiga) orang yang diusulkan oleh Ketua Bagian dan disetujui Dekan, kecuali sebagaimana dimaksud dalam butir 1 huruf b. b. Ujian skripsi berlangsung dalam rentang waktu satu sampai satu setengah jam. c. Komposisi Penguji adalah 2 (dua) orang Dosen yang berkaitan dengan isi/materi skripsi dan 1 (satu) orang Dosen dari luar bidang isi/materi skripsi. d. Dalam hal adanya pergantian Tim Penguji, harus mendapat persetujuan dari Ketua Bagian. d. Bagi anggota Tim Penguji yang tidak dapat melaksanakan tugasnya pada hari/tanggal/waktu yang telah ditetapkan, wajib memberitahukan 1 (satu) hari sebelumnya kepada Ketua Bagian. 24

25 e. Apabila ada anggota Tim Penguji yang tidak hadir 30 menit sebelum pelaksanaan ujian dilaksanakan, maka Ketua Bagian dapat menunjuk penguji pengganti. 6. Tata Tertib Ujian a. Hadir 30 (tiga puluh) menit sebelum ujian dimulai. b. Berpakaian rapih dan sopan (kemeja putih berlengan panjang dengan dasi hitam dan celana formal warna hitam bagi laki-laki, kemeja putih berlengan panjang dengan rok formal warna hitam bagi perempuan). c. Menggunakan sepatu formal warna hitam. B. PENILAIAN UJIAN SKRIPSI 1. Penilaian Unsur Penilaian Skripsi terdiri dari: a. Komponen Utama 1) Kemampuan menjawab (ketepatan jawaban atas pertanyaan penguji) dengan bobot nilai 45 %. 2) Mutu skripsi (dengan memperhatikan ketaatan kepada Norma Penulisan Karya Ilmiah) dengan bobot nilai 35 %. 3) Penyajian skripsi (kemampuan mahasiswa dalam mempresentasikan skripsinya) dengan bobot nilai 15 %. b. Komponen Penunjang Sikap (perilaku, tutur kata dan penampilan pada saat ujian), dengan bobot nilai 5%. c. Rentang Nilai Ujian Skripsi HURUF BOBOT ANGKA A 4,00 80 n 100 A- 3,75 77 n < 80 B+ 3,50 74 n < 77 B 3,00 68 n < 74 B- 2,75 65 n < 68 C+ 2,50 62 n < 65 C 2,00 56 n < 62 D 1,00 45 n < 56 E 0 N < Cara Penilaian a. Penilaian dilakukan secara individual oleh masing-masing Penguji dan dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang b. Dalam memberikan penilaian mengenai kemampuan menjawab, harus diperhatikan pula kemampuan mahasiswa dalam menjawab pertanyaan dari Penguji lain. c. Toleransi selisih nilai angka antara Tim Penguji tidak boleh lebih dari 20 (dua puluh) point. 25

26 d. Dalam hal terjadi selisih lebih dari 20 (dua puluh) point maka harus dirundingkan diantara Tim Penguji. e. Hasil penilaian akhir merupakan gabungan nilai dari masing-masing Penguji, kemudian dibagi sesuai dengan jumlah penguji untuk kemudian dikonversi dalam bentuk huruf. 3. Lulus Dengan Perbaikan a. Mahasiswa yang dinyatakan lulus dengan kewajiban untuk memperbaiki skripsi, harus menyerahkan perbaikan tersebut dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja. b. Jika kewajiban tersebut tidak dipenuhi, maka mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan tidak lulus, dan wajib menempuh ujian ulang. 4. Tidak Lulus Ujian Skripsi a. Mahasiswa dinyatakan tidak lulus ujian skripsi apabila mendapat nilai D atau E. b. Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus, diberi kesempatan satu kali untuk diuji ulang. c. Ketidaklulusan yang disebabkan kurangnya kemampuan menjawab, maka kepada mahasiswa yang bersangkutan diberi kesempatan ujian ulang dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak ujian dilaksanakan. d. Ketidaklulusan yang disebabkan kurangnya mutu skripsi, kepada mahasiswa yang bersangkutan diberi kesempatan untuk memperbaiki skripsi dalam jangka waktu maksimal 30 (tiga puluh) hari kerja sejak ujian dilaksanakan. e. Jika ujian ulang atau perbaikan/ penyerahan skripsi melampaui batas waktu yang ditentukan, maka yang bersangkutan tidak dapat mendaftar yudisium pada tahun berjalan. 5. Perbaikan Nilai Ujian Skripsi a. Perbaikan nilai ujian skripsi dapat dilakukan oleh mahasiswa yang memperoleh nilai C, C+,B-, B dan B+. b. Perbaikan dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak nilai diumumkan. 6. Prosedur Ujian Ulang dan Perbaikan Nilai Skripsi Persyaratan untuk perbaikan ujian skripsi adalah sebagai berikut: a. Menyelesaikan administrasi keuangan untuk perbaikan nilai ujian skripsi. b. Melakukan proses bimbingan ulang pada Pembimbing Skripsi. c. Memperbaiki materi skripsi. C. KEWAJIBAN MENYERAHKAN SKRIPSI 1. Mahasiswa wajib menyerahkan skripsi dalam bentuk hardcopy maupun softcopy yang telah mendapat persetujuan dan pengesahan paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah tanggal ujian. 2. Skripsi dalam bentuk hard copy sesuai dengan ketentuan konvensi naskah. 3. Skripsi dalam bentuk soft copy disimpan dalam bentuk file dengan program PDF, yang tidak dapat diubah, disalin dan dicetak. 26

Pedoman Penulisan Skripsi 1 BAB I. PEDOMAN UMUM

Pedoman Penulisan Skripsi 1 BAB I. PEDOMAN UMUM Pedoman Penulisan Skripsi 1 BAB I. PEDOMAN UMUM A. Pengertian 1. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa Program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kanjuruhan

Lebih terperinci

PANDUAN KERJA PRAKTEK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG

PANDUAN KERJA PRAKTEK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG PANDUAN KERJA PRAKTEK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG Kode Dokumen : D41.001.012 Revisi : 3 Tanggal : 01 Pebruari 2011 Dikaji ulang oleh : Sekretaris Prodi Sistem Informasi

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA. Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA. Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 1 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 3 1.1 Deskripsi Kerja Praktek 3

Lebih terperinci

PEDOMAN LAPORAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA. Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi

PEDOMAN LAPORAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA. Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi PEDOMAN LAPORAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2018 1 PROSEDUR KERJA PRAKTEK Start Prasyarat : Min. SKS lulus

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

Pedoman Penulisan Tugas Akhir PROGRAM DIPLOMA-3

Pedoman Penulisan Tugas Akhir PROGRAM DIPLOMA-3 Pedoman Penulisan Tugas Akhir PROGRAM DIPLOMA-3 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA PUTERA BATAM 2008 KATA PENGANTAR Setiap lulusan STMIK PUTERA BATAM dituntut mampu menulis karangan ilmiah secara benar.

Lebih terperinci

INTERNSHIP & CAREER DEVELOPMENT (ICD) FE UNS 1

INTERNSHIP & CAREER DEVELOPMENT (ICD) FE UNS 1 FORMAT LAPORAN KULIAH MAGANG KERJA MAHASISWA PROGRAM S1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA A. KANDUNGAN ISI LAPORAN Secara umum, laporan Kuliah Magang Kerja Mahasiswa terdiri dari tiga

Lebih terperinci

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1 TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR Fakultas Teknik Elektro 1 Kertas Jenis kertas : HVS A4 (210 mm x 297 mm) dan berat 80 g/m2 (HVS 80 GSM), khusus untuk gambar yang tdk memungkinkan dicetak di kertas A4 dapat

Lebih terperinci

Bab 1. PENDAHULUAN. Pengertian Praktek Kerja Lapangan / PKL / Magang. Tujuan Praktik Kerja Lapangan / PKL / Magang

Bab 1. PENDAHULUAN. Pengertian Praktek Kerja Lapangan / PKL / Magang. Tujuan Praktik Kerja Lapangan / PKL / Magang 1 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Bab 1. PENDAHULUAN... 3 Pengertian Praktek Kerja Lapangan / PKL / Magang... 3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan / PKL / Magang... 3 Prosedur Pengambilan Mata Kuliah Praktik Kerja

Lebih terperinci

PANDUAN KERJA PRAKTEK DAN PENULISAN LAPORAN PROGRAM STRATA I PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

PANDUAN KERJA PRAKTEK DAN PENULISAN LAPORAN PROGRAM STRATA I PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA PANDUAN KERJA PRAKTEK DAN PENULISAN LAPORAN PROGRAM STRATA I PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA PERENCANAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2016 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR

Lebih terperinci

Panduan Penulisan laporan PKL TA 2015/2016 BAB I PENDAHULUAN

Panduan Penulisan laporan PKL TA 2015/2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa STMIK MURA Lubuklinggau sekaligus memberikan kesempatan mengaplikasikan

Lebih terperinci

Bagian I. Latar Belakang, Tujuan, Batasan dan Ketentuan Umum

Bagian I. Latar Belakang, Tujuan, Batasan dan Ketentuan Umum Bagian I. Latar Belakang, Tujuan, Batasan dan Ketentuan Umum I.1 KERJA PRAKTEK Kerja Praktek (KP) adalah salah satu dari mata kuliah wajib dengan bobot 2 sks yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER/INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2016 DAFTAR ISI I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 2 1.1. Bahasa Penulisan...

Lebih terperinci

MANUAL MUTU PENYELENGGARAAN SKRIPSI

MANUAL MUTU PENYELENGGARAAN SKRIPSI MANUAL MUTU PENYELENGGARAAN SKRIPSI Kode Dokumen : GPM/UN43.6/002 Revisi : 006 Tanggal : 26 Agustus 2016 Diajukan Oleh : Tim Gugus Penjamin Mutu Dikendalikan Oleh : Ketua Gugus Penjamin Mutu Dikaji Oleh

Lebih terperinci

SISTEMATIKA KULIAH KERJA PAMONG (KKP)

SISTEMATIKA KULIAH KERJA PAMONG (KKP) SISTEMATIKA KULIAH KERJA PAMONG (KKP) A. Bagian-Bagian Laporan KKP Laporan KKP terdiri dari: 1) Bagian Awal, 2) Bagian Utama, dan 3) Bagian Akhir, dengan jumlah halaman 20 halaman. 1. Bagian Awal Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. b. Tatacara Pengajuan Usulan Penelitian dan Pembimbing Mengisi formulir Pengajuan Usulan Penelitian dan Dosen Pembimbing.

BAB I PENDAHULUAN. b. Tatacara Pengajuan Usulan Penelitian dan Pembimbing Mengisi formulir Pengajuan Usulan Penelitian dan Dosen Pembimbing. BAB I PENDAHULUAN BUKU PEDOMAN SKRIPSI 2014 Pendidikan sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana dijalankan sesuai dengan visi Universitas Udayana yaitu menghasilkan lulusan

Lebih terperinci

TATA CARA PENULISAN ILMIAH. Oleh : YAYA SUNARYA

TATA CARA PENULISAN ILMIAH. Oleh : YAYA SUNARYA TATA CARA PENULISAN ILMIAH Oleh : YAYA SUNARYA Tujuan Session ini Setelah pelatihan selesai, Anda diharapkan dapat menjawab.. Tata cara penulisan ilmiah 1. Perlukah kecermatan penggunaan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR. Pasal 1. Persyaratan Administrasi dan Akademik

PEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR. Pasal 1. Persyaratan Administrasi dan Akademik PEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR Pasal 1 Persyaratan Administrasi dan Akademik Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon mahasiswa adalah: 1) Lulusan pendidikan

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) STIBA SARASWATI DENPASAR HALAMAN SAMPUL DEPAN Halaman Sampul Depan memuat judul, tempat, logo STIBA Saraswati Denpasar, nama mahasiswa dan nomor pokok

Lebih terperinci

Metode Penulisan Karya Ilmiah: Teknik Pengutipan dan Penulisan Daftar Pustaka. Oleh: Janawi

Metode Penulisan Karya Ilmiah: Teknik Pengutipan dan Penulisan Daftar Pustaka. Oleh: Janawi 1 Metode Penulisan Karya Ilmiah: Teknik Pengutipan dan Penulisan Daftar Pustaka Oleh: Janawi Pendahuluan Menulis artikel dan karya ilmiah, saat ini bukan lagi sekadar hobi, tetapi sudah menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PEDOMAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN A. TEKNIK PENGETIKAN 1. Penulisan laporan minimal 20 halaman. 2. Jenis Kertas Menggunakan kertas HVS putih ukuran A4 dengan berat minimal 70 gram. 3. Jenis

Lebih terperinci

PANDUAN TUGAS AKHIR. Ketentuan Umum

PANDUAN TUGAS AKHIR. Ketentuan Umum PANDUAN TUGAS AKHIR Ketentuan Umum 1. Setiap mahasiswa diwajibkan membuat karya tulis ilmiah dalam bentuk tugas akhir dan dipertahankan di depan tim penguji tugas akhir 2. Pembuatan tugas akhir dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PEDOMAN KEGIATAN KERJA PRAKTEK (KP)

BAB I PEDOMAN KEGIATAN KERJA PRAKTEK (KP) BAB I PEDOMAN KEGIATAN KERJA PRAKTEK (KP) 1.1. Pendahuluan Kerja Praktek (KP) merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa untuk dapat menyelesaikan proses perkuliahan, mata kuliah Kerja Praktek

Lebih terperinci

Veterinary Scientific Competition 2016

Veterinary Scientific Competition 2016 I. MEKANISME PENDAFTARAN 1. Pendaftaran abstrak diadakan 2 Gelombang, yaitu : Gelombang I pada tanggal 1 Agustus 12 Agustus 2016 dan Gelombang II pada tanggal 15 Agustus 29 Agustus 2016 yang bersifat free

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA PANDUAN MAGANG PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA 2017 Kata Pengantar Mulai Semester Ganjil 2017/2018 magang menjadi mata kuliah wajib di Prodi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI PENGANTAR Rancangan usulan penelitian disertasi, usulan penelitian disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk pada satu hal yang sama, yaitu

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN ) BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari

Lebih terperinci

TATA TULIS KARYA TULIS ILMIAH

TATA TULIS KARYA TULIS ILMIAH TATA TULIS KARYA TULIS ILMIAH 1.Ukuran kertas dan ruang pengetikan Pengetikan karya tulis ilmiah menggunakan kertas HVS atau duplikator putih ukuran kuarto (21,00 x 28,50). Ruang pengetikan pada setiap

Lebih terperinci

I. PENGANTAR UNSUR POKOK RANCANGAN USULAN PENELITIAN

I. PENGANTAR UNSUR POKOK RANCANGAN USULAN PENELITIAN I. PENGANTAR Rancangan usulan penelitian untuk disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk pada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh karena itu, hal-hal yang dituntut

Lebih terperinci

Bab 1 Panduan Umum Kerja Praktek

Bab 1 Panduan Umum Kerja Praktek Bab 1 Panduan Umum Kerja Praktek I. Pengertian Kerja Praktek (KP) adalah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di suatu perusahaan atau instansi dan merupakan mata kuliah wajib pada Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PANDUAN SEMINAR USULAN PENELITIAN PENULISAN OUTLINE USULAN PENELITIAN / SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-I STIE YASA ANGGANA GARUT

PANDUAN SEMINAR USULAN PENELITIAN PENULISAN OUTLINE USULAN PENELITIAN / SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-I STIE YASA ANGGANA GARUT PANDUAN SEMINAR USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN OUTLINE USULAN PENELITIAN / SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-I STIE YASA ANGGANA GARUT I. PENGERTIAN 1. Mahasiswa / Peserta didik adalah anggota masyarakat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Padang, 16 Februari SOP Skripsi Prodi Psikologi S1

KATA PENGANTAR. Padang, 16 Februari SOP Skripsi Prodi Psikologi S1 KATA PENGANTAR Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan pimpinan Fakultas Kedokteran Unand dan Ketua Prodi Psikologi Universitas Andalas, telah membantu memberikan masukan sehingga Tim dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5 DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.

Lebih terperinci

TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN STUDI BANDING/ MAGANG

TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN STUDI BANDING/ MAGANG TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN STUDI BANDING/ MAGANG A. Jenis dan Ukuran Kertas Bahan meliputi bahan untuk : naskah dan sampul a. Naskah Naskah diketik pada kertas ukuran A4 (+ 210 mm x 297 mm)

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PELAKSANAAN SKRIPSI PROGRAM STUDI S1 FARMASI

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PELAKSANAAN SKRIPSI PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Tim Penyusun: Komisi Skripsi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Hal. 1 dari 10 SOP ini disahkan

Lebih terperinci

PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENULISAN LKTI NASIONAL BIOEXPO 2017

PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENULISAN LKTI NASIONAL BIOEXPO 2017 PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENULISAN LKTI NASIONAL BIOEXPO 2017 A. Persyaratan Administratif 1. Peserta adalah mahasiswa aktif jenjang S1 atau Diploma perguruan tinggi di Indonesia 2. Karya tulis Ilmiah

Lebih terperinci

PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017

PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017 PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017 PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKNIK FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jalan Srikana 65 Surabaya 60286 Telp:

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 6

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 6 DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra Surabaya 2013 KATA PENGANTAR Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini disusun untuk memberikan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN PELAKSANAAN SEMINAR PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA S1

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN PELAKSANAAN SEMINAR PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA S1 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN PELAKSANAAN SEMINAR PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA S1 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2017 TIM PENYUSUN Penanggung Jawab Dr. H. Mursalim, M.Hum. Pengarah

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO, bahwa

Lebih terperinci

PEDOMAN SKRIPSI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PEDOMAN SKRIPSI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEDOMAN SKRIPSI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelesaian studi adalah suatu aktifitas akademis di akhir masa studi yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa untuk

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK SUMEDANG

SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK SUMEDANG SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK SUMEDANG Nomor : 09/SK-STMIK/X/2013 Tentang Pedoman Teknis Penulisan Skripsi/Tugas Akhir Mahasiswa STMIK Sumedang KETUA STMIK

Lebih terperinci

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) 2017

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) 2017 PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) 2017 PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKNIK FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jalan Srikana 65 Surabaya 60286 Telp:

Lebih terperinci

Bab. I Pendahuluan. I.1 Tujuan. SOP ini bertujuan untuk:

Bab. I Pendahuluan. I.1 Tujuan. SOP ini bertujuan untuk: Bab. I Pendahuluan I.1 Tujuan SOP ini bertujuan untuk: a. menjadi panduan bagi pembimbing skripsi, penguji skripsi, dan mahasiswa dalam penyusunan skripsi di lingkup prodi S1 Ilmu Administrasi Negara,

Lebih terperinci

KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi: Struktur Organisasi: Tugas dan Wewenang: Tata Tertib Rapat KSA:

KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi: Struktur Organisasi: Tugas dan Wewenang: Tata Tertib Rapat KSA: Lampiran Surat Keputusan Dekan Fakultas Biologi tentang Prosedur Baku Pelaksanaan Studi Akhir Program Studi S1 Biologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi:

Lebih terperinci

Dokumen Level : PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PROSEDUR TUGAS AKHIR

Dokumen Level : PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PROSEDUR TUGAS AKHIR TUJUAN SOP ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai : 1. Prosedur dan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA). 2. Persyaratan dosen pembimbing dan tim penguji. 3. Prosedur pelaksanaan seminar TA. 4. Komponen/unsur

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK Ketentuan Umum Laporan Praktek Kerja Lapangan diketik menggunakan kertas HVS ukuran A4 70 gram, jenis

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI MADIUN

POLITEKNIK NEGERI MADIUN POLITEKNIK NEGERI MADIUN PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN Revisi Tanggal Kode 0 02 September 2014 STD/SPMI/C.01.002 PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN POLITEKNIK NEGERI MADIUN Penanggung Jawab Proses Nama dan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENULISAN DAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

BUKU PANDUAN PENULISAN DAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR BUKU PANDUAN PENULISAN DAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR Revisi 03 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA, Agustus 2009 1 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013 PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013 PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER INTeL COM GLOBAL INDO KISARAN 2013 KATA PENGANTAR Setiap lulusan

Lebih terperinci

TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN MAGANG

TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN MAGANG TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN MAGANG A. Jenis dan Ukuran Kertas Bahan meliputi bahan untuk : naskah dan sampul a. Naskah Naskah diketik pada kertas HVS 80 gram dengan ukuran A4 (+ 210 mm x 297

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH

BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH 1 BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH Program Pendidikan Dokter Spesialis I Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga / Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Lebih terperinci

STANDAR MUTU PENYELESAIAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA FEB UNSOED

STANDAR MUTU PENYELESAIAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA FEB UNSOED STANDAR MUTU PENYELESAIAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA FEB UNSOED Isi: Rasional Standar Pembimbingan Skripsi Standar Seminar Proposal Skripsi Standar Ujian Skripsi Standar Ujian Pendadaran FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Serang, Oktober Tim Penulis

KATA PENGANTAR. Serang, Oktober Tim Penulis KATA PENGANTAR Puji Syukur sepatutnya penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang karena ridho-nya penyusun dapat menyelesaikan penulisan Buku Panduan Skripsi Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

1. Peserta bersifat kelompok yang terdiri dari 3-5 orang;

1. Peserta bersifat kelompok yang terdiri dari 3-5 orang; PEDOMAN PENULISAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA USULAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT (PKM-M) OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA (OIM FHUI 2013) A. PEDOMAN GAGASAN TERTULIS

Lebih terperinci

BAGAN PROSEDUR PENGAJUAN SKRIPSI

BAGAN PROSEDUR PENGAJUAN SKRIPSI BAGAN PROSEDUR PENGAJUAN SKRIPSI Langkah 8 : Mahasiswa mendaftar Ujian Skripsi ke Panitia di Jurusan setelah skripsi disetujui oleh TPS W I S U D A Langkah 10 A : Mahasiswa mendapatkan YUDISIUM (nilai

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016 BAB I PENDAHULUAN Skripsi adalah tugas akhir yang harus ditulis oleh mahasiswa dalam Program

Lebih terperinci

KULIAH UMUM SEMINAR PROGRAM MAGISTER DAN DOKTOR TAHUN AKADEMIK

KULIAH UMUM SEMINAR PROGRAM MAGISTER DAN DOKTOR TAHUN AKADEMIK KULIAH UMUM SEMINAR PROGRAM MAGISTER DAN DOKTOR TAHUN AKADEMIK 2015/2016 SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Bogor, 16 Februari 2016 MATA KULIAH SEMINAR (PPS 690/PPS 790) SKS: 1(1-0) PROGRAM

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016 Lomba Karya Tulis Ilmiah Fasilkom Unsri Tahun 2016dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut: 1. Peserta merupakan usulan dari masing-masing jurusan

Lebih terperinci

PANDUAN MAGANG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

PANDUAN MAGANG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PANDUAN MAGANG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH (LPPM UNWAHA) TAMBAKBERAS JOMBANG 2017 Kata Pengantar Assalamulaiakum

Lebih terperinci

KUTIPAN, ABSTRAK DAN DAFTAR PUSTAKA KARINA JAYANTI

KUTIPAN, ABSTRAK DAN DAFTAR PUSTAKA KARINA JAYANTI KUTIPAN, ABSTRAK DAN DAFTAR PUSTAKA KARINA JAYANTI KUTIPAN Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KERJA PRAKTEK. Disusun Oleh: Ira Prasetyaningrum, M.T

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KERJA PRAKTEK. Disusun Oleh: Ira Prasetyaningrum, M.T PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KERJA PRAKTEK Disusun Oleh: Ira Prasetyaningrum, M.T JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 BAB I

Lebih terperinci

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi 7 8 III. TESIS Tesis secara umum dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir tesis. Bagian awal tesis terdiri atas komponen berikut. 1. Halaman sampul 2. Halaman

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MUSABAQAH TILAWATIL QURAN SISWA NASIONAL IV TAHUN 2018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MUSABAQAH TILAWATIL QURAN SISWA NASIONAL IV TAHUN 2018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MUSABAQAH TILAWATIL QURAN SISWA NASIONAL IV TAHUN 2018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG TEMA: MEMBANGUN NEGERI BERBASIS NILAI-NILAI QURANI SUB TEMA: 1. Al Qur an dan Ilmu

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA Nomor : 08/SKR/UPHS/VIII/2008. t e n t a n g

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA Nomor : 08/SKR/UPHS/VIII/2008. t e n t a n g KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA Nomor : 08/SKR/UPHS/VIII/2008 t e n t a n g PEDOMAN TATA TERTIB DAN PELAKSANAAN SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

Lebih terperinci

UNSUR POKOK PENULISAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

UNSUR POKOK PENULISAN PROPOSAL TUGAS AKHIR UNSUR POKOK PENULISAN PROPOSAL TUGAS AKHIR Pedoman penulisan proposal tugas akhir sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut : A. Bagian Awal (Cover), meliputi : 1. Judul Tugas akhir yang

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA Disusun Oleh : Pusat Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Pendidikan (P4MP) POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN BALIKPAPAN 2012 DAFTAR ISI Halaman BAB I

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK A. DASAR HUKUM a. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN MANUSKRIP FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012

PANDUAN PENULISAN MANUSKRIP FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012 PANDUAN PENULISAN MANUSKRIP FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012 TIM PENGEMBANG UNNES LAW JOURNAL 1 A. ALUR PEMBUATAN MANUSKRIP 2 B. RINCIAN PROSEDUR 1. Mahasiswa a. Mengajukan topik skripsi/tesis

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

PEDOMAN PENULISAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN PEDOMAN PENULISAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2004 KATA PENGANTAR Pedoman Penulisan Usulan (proposal) dan Skripsi ini

Lebih terperinci

KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) Kuliah Kerja Lapangan atau KKL adalah suatu bentuk program pendidikan yang dilaksanakan oleh Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP UNIKOM dalam upayanya meningkatkan isi dan bobot

Lebih terperinci

PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016

PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016 PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016 PERSYARATAN: 1. Mahasiswa aktif FK Unila angkatan 2013, 2014, dan 2015 2. Mengisi formulir pendaftaran (disediakan oleh panitia) 3. Memiliki IPK minimal 3,00, dibuktikan

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI PANDUAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2016 PANDUAN KERJA PRAKTEK Kode mata kuliah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 20152015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN KARYA AKHIR PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PEDOMAN PENYELENGGARAAN KARYA AKHIR PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR PEDOMAN PENYELENGGARAAN KARYA AKHIR PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR I. PENDAHULUAN 1.1 Dasar Pemikiran Globalisasi di berbagai sektor ekonomi dan bisnis membawa konsekuensi

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PROGRAM SARJANA DAN DIPLOMA

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PROGRAM SARJANA DAN DIPLOMA PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PROGRAM SARJANA DAN DIPLOMA KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NUSA DUA BALI NUSA DUA - BALI 2012 KATA PENGANTAR Sejak

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SKRIPSI

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SKRIPSI SKRIPSI Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta 57126 Phone/Fax (0271)669017 http://fisika.mipa.uns.ac.id e-mai: fisika@mipa.uns.ac.id

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR.../IT3/TU/2016 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS X. catatan kaki

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS X. catatan kaki MODUL BAHASA INDONESIA KELAS X catatan kaki 1 .. Disusun oleh: Elysabeth Citra Raharja.. CATATAN KAKI A. Pengertian catatan kaki Catatan kaki (foot note) merupakan catatan pendek yang berisi keterangan

Lebih terperinci

Proyek Akhir adalah mata kuliah dengan kode BC014 yang dilaksanakan pada Semester 6 (enam), memiliki bobot 4 (empat) Satuan Kredit Semester.

Proyek Akhir adalah mata kuliah dengan kode BC014 yang dilaksanakan pada Semester 6 (enam), memiliki bobot 4 (empat) Satuan Kredit Semester. 1 Definisi Proyek Akhir adalah mata kuliah dengan kode BC014 yang dilaksanakan pada Semester 6 (enam), memiliki bobot 4 (empat) Satuan Kredit Semester. 2 Tujuan Menilai kemampuan dalam memandang suatu

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN KEGIATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SMAN MOJOAGUNG DI YOGYAKARTA, MARET 2016

PANDUAN PENULISAN LAPORAN KEGIATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SMAN MOJOAGUNG DI YOGYAKARTA, MARET 2016 PANDUAN PENULISAN LAPORAN KEGIATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SMAN MOJOAGUNG DI YOGYAKARTA, 26-27 MARET 2016 A. Pendahuluan Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PENULISAN KARYA ILMAH / TUGAS AKHIR UJIAN KOMPREHENSIF AMIK POLIBISNIS

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PENULISAN KARYA ILMAH / TUGAS AKHIR UJIAN KOMPREHENSIF AMIK POLIBISNIS PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PENULISAN KARYA ILMAH / TUGAS AKHIR UJIAN KOMPREHENSIF AMIK POLIBISNIS AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER AMIK POLIBISNIS MEDAN 2012 AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIK

Lebih terperinci

BAB I PENGERTIAN BAB II PERSYARATAN DAN PROSEDUR

BAB I PENGERTIAN BAB II PERSYARATAN DAN PROSEDUR BAB I PENGERTIAN 1) Tesis merupakan karya ilmiah jenjang pendidikan tinggi berdasarkan atas hasil penelitian pribadi di lapangan atau riset kepustakaan yang disusun oleh mahasiswa sesuai prosedur yang

Lebih terperinci

Sosialisasi Pelaksanaan Tugas Akhir Semester Gasal 2014/2015. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur

Sosialisasi Pelaksanaan Tugas Akhir Semester Gasal 2014/2015. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur Sosialisasi Pelaksanaan Tugas Akhir Semester Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur Jakarta, 21 Juni 2014 Tugas Akhir? Syarat menyelesaikan pendidikan S1 Syarat meraih gelar Sarjana Teknik di Fakultas

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN TUGAS AKHIR DAN UJIAN SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM DIPLOMA IV/ SARJANA TERAPAN

BUKU PANDUAN TUGAS AKHIR DAN UJIAN SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM DIPLOMA IV/ SARJANA TERAPAN Revisi Desember 2016 BUKU PANDUAN TUGAS AKHIR DAN UJIAN SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM DIPLOMA IV/ SARJANA TERAPAN Disusun Oleh : Tim Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2013 1 i PRAKATA Puji dan

Lebih terperinci

FORMAT KULIT MUKA USULAN KARYA TULIS ILMIAH (kertas cover buffalo, warna biru muda, soft cover, ukuran A-4, tanpa cover plastik) PROGRAM LKTI

FORMAT KULIT MUKA USULAN KARYA TULIS ILMIAH (kertas cover buffalo, warna biru muda, soft cover, ukuran A-4, tanpa cover plastik) PROGRAM LKTI PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH FORMAT KULIT MUKA USULAN KARYA TULIS ILMIAH (kertas cover buffalo, warna biru muda, soft cover, ukuran A-4, tanpa cover plastik) PROGRAM LKTI Logo Sekolah JUDUL (MAKS

Lebih terperinci

GEMPITA 2017 GEBYAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKSAKTA HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKSAKTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

GEMPITA 2017 GEBYAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKSAKTA HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKSAKTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG LOMBA KARYA TULIS ILMIAH BIOLOGI A. Persyaratan Peserta 1. Peserta lomba adalah siswa/i kelas X, XI, dan XII SMA/MA/SMK atau sederajat se-sumbagsel. 2. Peserta berkelompok, satu tim terdiri dari dua sampai

Lebih terperinci

3. Peserta dalam satu kelompok boleh dari lintas prodi, jurusan dan fakultas yang berbeda (S1 dan atau D3) namun dalam satu

3. Peserta dalam satu kelompok boleh dari lintas prodi, jurusan dan fakultas yang berbeda (S1 dan atau D3) namun dalam satu A. Persyaratan Umum 1. Peserta merupakan mahasiswa aktif DIII atau S1 perguruan tinggi di Indonesia dan masih berstatus mahasiswa aktif (dibuktikan dengan KTM) 2. Peserta bisa berupa perorangan atau kelompok

Lebih terperinci

KETENTUAN PENULISAN LKTI

KETENTUAN PENULISAN LKTI KETENTUAN PENULISAN LKTI A. TEMA Wujudkan Indonesia Mandiri dan Sejahterah di Kancah Internasional Melalui Inovasi serta Kreasi Generasi Muda. Sub tema : a. Ekonomi dan atau Industri Kreatif; b. Pariwisata;

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN-OTOMOTIF FAKULTAS TEKNOLOGI DAN KEJURUAN IKIP VETERAN SEMARANG

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN-OTOMOTIF FAKULTAS TEKNOLOGI DAN KEJURUAN IKIP VETERAN SEMARANG PEDOMAN SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN-OTOMOTIF FAKULTAS TEKNOLOGI DAN KEJURUAN IKIP VETERAN SEMARANG 2013 PANDUAN SKRIPSI Skripsi adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh sebagai syarat

Lebih terperinci

SOP Validasi dan Publikasi Karya Ilmiah Dalam E-Journal

SOP Validasi dan Publikasi Karya Ilmiah Dalam E-Journal SOP Validasi dan Publikasi Karya Ilmiah Dalam E-Journal STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR VALIDASI DAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH DALAM E-JOURNAL KERTHA DESA, KERTHA SEMAYA, KERTHA NEGARA, KERTHA WICARA FAKULTAS

Lebih terperinci

PEDOMAN TUGAS AKHIR I. Latar Belakang II. Tujuan Pedoman Tugas Akhir III. Definisi Tugas Akhir IV. Tujuan Tugas Akhir adalah :

PEDOMAN TUGAS AKHIR I. Latar Belakang II. Tujuan Pedoman Tugas Akhir III. Definisi Tugas Akhir IV. Tujuan Tugas Akhir adalah : PEDOMAN TUGAS AKHIR I. Latar Belakang Perguruan tinggi mempunyai peranan yang sangat besar dalam menghasilkan sarjana berkualitas. Usaha untuk meningkatkan kualitas sarjana yang dihasilkan, salah satu

Lebih terperinci

BAGIAN 1 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI. A. Proposal Skripsi

BAGIAN 1 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI. A. Proposal Skripsi BAGIAN 1 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI Proses penulisan skripsi dilalui dalam beberapa tahapan, diantaranya adalah sebagai berikut: pengajuan judul, pengajuan proposal seminar proposal, penelitian dan bimbingan,

Lebih terperinci

TATA CARA DAN TEKNIK PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI, STUDI KASUS DAN LEGAL MEMORANDUM (S1), TESIS (S2) DAN DISERTASI (S3)

TATA CARA DAN TEKNIK PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI, STUDI KASUS DAN LEGAL MEMORANDUM (S1), TESIS (S2) DAN DISERTASI (S3) TATA CARA DAN TEKNIK PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI, STUDI KASUS DAN LEGAL MEMORANDUM (S1), TESIS (S2) DAN DISERTASI (S3) A. Format Penulisan 1. Spasi Penulisan Ukuran spasi penulisan sebagai berikut :

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015 PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015 BAGIAN AWAL 1. Sampul Depan Sampul depan adalah halaman judul tugas

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN UJIAN TESIS

FORMULIR PENDAFTARAN UJIAN TESIS PROGRAM PASCASARJANA STMIK AMKOM YOGYAKARTA Yang bertanda tangan di bawah ini, FORMULIR PENDAFTARAN UJIAN TESIS Nama : (diisi nama sesuai ijazah S1) NIM : Mengajukan pendaftaran Ujian untuk Tesis sbb :

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS DOSEN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS DOSEN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS DOSEN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN PERPUSTAKAAN JOHANNES OENTORO UNIVERSITAS PELITA HARAPAN KARAWACI 2009 KATA PENGANTAR Sebagai salah satu persyaratan dalam kenaikan jenjang

Lebih terperinci

CATATAN KAKI (FOOT NOTE) Materi Perkuliahan MKI Ari Kusmiatun PBSI-FBS-UNY

CATATAN KAKI (FOOT NOTE) Materi Perkuliahan MKI Ari Kusmiatun PBSI-FBS-UNY CATATAN KAKI (FOOT NOTE) Materi Perkuliahan MKI Ari Kusmiatun PBSI-FBS-UNY Pengertian Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks/naskah/tulisan yang ditempatkan pada kaki halaman tulisan yang

Lebih terperinci