Pengertian Tentang Lukisan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengertian Tentang Lukisan"

Transkripsi

1 Pengertian Tentang Lukisan Title Tajuk : Pengertian Tentang Lukisan Magazine Majalah : Majalah Mastika Author Penulis : Trisno Sumardjo Date Tarikh : August 1955 Page Mukasurat : & 50 Persoalan tentang lukisan tidaklah habis dengan membeli sebuah gambar, lalu menggantungkannya di dinding bilik. Pembuat lukisan itu berhubungan rapat dengan alam dan masyarakatnya, dan lukisan adalah hasil dari hubungan itu, setelah diolah oleh dunia kebatinan si pelukis. Demikianlah, apa yang terkandung dalam sebuah lukisan itu jauh lebih lagi dari apa yang nampak di mata kepala saja, lebih dari kertas atau kain kanvas yang ditaburi cat beraneka warna. Satu dunia pemikiran dapat terkandung olehnya hasil pekerjaan si pelukis yang mencari mutu-mutu kebatinan. Dari itu untuk menangkap isi kandungan itu kita perlu tak hanya memakai penglihatan mata belaka, tetapi juga penting ialah penglihatan batin. Hal ini bukanlah suatu keistimewaan pelukis. Hasil-hasil seniman lainnya pun harus kita dekati dengan mata batin juga: tarian-tarian, musik, sandiwara (seni drama), filem, seni sastera, dan lain-lain. Semuanya merupakan cabangcabang kesenian yang dasarnya sama, iaitu rasa seni. Untuk menciptakan dan merasakan kesenian, kita mesti mempunyai rasa seni ini. Kalau tidak, tak akan dalam pandangan dan tak akan penuhlah penghargaan kita. Rasa seni yang sudah perlu bagi penerima itu (penonton, pendengar, dan lain-lain), lebih-lebih lagi perlu bagi pencipta seni iaitu seniman. Apakah rasa seni ini dapat diperoleh dengan ajaran-ajaran? Umumnya orang mengatakan bahawa seniman itu ada kerana dilahirkan, tidak kerana pelajaran. Dengan perkataan lain: siapa tidak mempunyai bakat, dia tidak akan dapat menjadi seniman. Pokok ucapan ini memang benar. Ada persamaannya dengan pokok ucapan bahawa ada orang yang berbakat teknikus, pedagang, dan sebagainya. Dan seniman tak beda dengan mereka itu. Ia bekerja seperti drebar, atau petani bekerja. Ia menghasilkan sesuatu dan dibayar seperti orang lain pun mendapat upah untuk jerih-payahnya. Namun ada suatu perbedaan: hasil kerjanya ada kalanya dimasukkan dalam muzium. Apa sebabnya? Marilah kita dekati sebuah lukisan. Apa yang nampak? Orang duduk barangkali, atau pemandangan di pergunungan, sungai, pohon-pohon, batu, botol dan sebagainya. Fikiran penonton seringlah begini: Alangkah pandai dia menggambar orang itu, serupa benar dengan orang hidup: matanya, hidungnya memang begitu. Pemandangan di gunung itu pun memang betul-betul demikian aku lihat sendiri waktu bertemasya ke sana. Lalu datanglah kehairanannya akan kepandaian si pelukis. Sampai sinilah biasanya kelihatan penonton. Tapi kalau setakat ini saja, sama patutnya kita kagumi kepandaian teknik membuat mesin, kepandaian drebar memandu motorkaran, kepandaian doktor menyembuhkan orang sakit. Artinya penghargaan itu baru sampai pada penghargaan terhadap pekerjaan seseorang. Dan kepandaian dalam banyak ragam pekerjaan ini dapat dimiliki oleh setiap

2 orang yang cukup rajin, meskipun kesanggupan orang tak sampai tingkatnya, tergantung dari kecerdasan otaknya, dari tinggi bakat dan pendidikannya dari sesuatu pekerjaan. Begitu juga dalam hal melukis, kita dapat menguasai kejuruan dengan jalan belajar. Kita belajar menggambar manusia sampai serupa, melukis botol betulbetul seperti botol. Untuk itu ada sekolah-sekolah yang mendidik juru gambar atau guru gambar, ada akademi-akademi seni rupa (lukisan) yang memberi kecekapan melukis bagi siapa yang mahu menjadi seniman komersial, seniman bebas dan lain-lain. Tapi kejuruan ini tak cukup untuk menentukan orang menjadi seniman. Kejuruan menjamin kepandaian teknik, tapi ini bukan satusatunya syarat untuk mencipta kesenian. Kalau untuk menjadi seniman sudah cukup kepandaian mempergunakan dan mencampur cat, mengendalikan pensil di atas kanvas, mempunyai kelimuan tentang anatomi dan perspektif, maka dunia akan kebanjiran seniman semua! /ms 29/ Setiap orang lulusan akademi akan boleh membanggakan diri sebagai seniman. Yang sebenarnya ialah bahawa seniman dilahirkan oleh kandungan ibunya dan tidak oleh sekolahan. Sekolahan, betapa pun teknik sempurna atau tidak serta ilmu pengetahuan yang bertalian dengan XXX betul murid-murid beroleh kesempatan bagus untuk melatih diri di situ di bawah pemimpinan ahli-ahli dan bukan mustahil bahawa selama menuntut pelajaran itu sudah kelihatan ia mempunyai bakat atau tidak. Tetapi biasanya akademi-akademi itu hanya merupakan perbekalan kejuruan bagi calon seniman untuk memperkembang bakatnya selanjutnya di tengah-tengah masyarakat ramai. menghasilkan seni lukis menghendakki ketabahan, dan mungkin orang yang berbakat pun tak diakui oleh sejarah bangsanya. Dari itu, kecekapan teknik tadi sering dipakai orang untuk mencari nafkahnya sebagai pembuat iklan, poster, penghias buku-buku dan sebagainya, di samping bekerja sebagai seniman yang acapkali benar tak dapat hidup dari hasil seninya. Sewaktu di akademi pun ia sering telah menentukan hari depannya dengan memilih mata pencarian untuk menjadi artist komersial (tidak lagi untuk kesenian). Jadi, lain daripada misalnya sekolah doktor atau sekolah engineer yang menjamin title itu kepada seseorang yang lulus ujian penghabisan, maka akademi kesenian tidak mungkin menjamin akan adanya pemegang diplomanya yang oleh kerana diploma itu saja sudah menjadi seniman. Apakah yang menyebabkannya? Kita kembali kepada soal bakat. Kita kembali pada rasa seni. Tak setiap manusia mempunyainya. Darah orang berlainan, kata orang. Secara r-w-n-t-ys-nya, orang mengatakan bahawa harus ada panggilan darah. Secara nature, kami katakan bahawa tiap orang mencari kebahagiaannya. Siapa merasa bahagia menjadi pelaut, jadilah pelaut. Siapa merasa bahagia dengan melukis, melukislah. Secara sosial, dapat dikatakan bahawa hal ini adalah soal mencari kegembiraan dalam kerja.

3 Perempuan Tua oleh Syahri. Lukisan ini bercorak expresif bentuk detailnya agak menyimpang dari keadaan nyata. Permasalahan-permasalahan dalam kehidupan menimbulkan sesuatu yang tak kelihatan, yang abstrak. Namun ada dalam diri tiap-tiap manusia, yakni fikiran, rasa, khayalan dan lainnya. Berfikir, merasa, berkhayal terjadi tiap-tiap hari, dilakukan oleh anak-anak sampai orang tua. Kesenian menambahkan sesuatu di dalamnya sebagai kecucusannya, yakni rasa seni. Sulitlah untuk menerangkan apa rasa seni ini dan di mana batasnya dengan rasa tak berseni. Biasanya orang mesti berlatih bertahun-tahun lebih dulu untuk melihat /ms 30/ perbedaan antara hasil-hasil tak berseni, dan sekalipun susah begitu jauh belum juga pendiriannya selalu benar. Perselisihan faham tentang seni tak faham-faham di dunia! Tapi kami cuba juga mendekati pengertian rasa seni ini, asal saja orang mengerti bahawa XXX kami inipun tidak sempurna. Kita bertolak dari pengertian bahawa sebuah lukisan adalah pengucapan batin. Kalau cuma merupakan kejuruan saja, dia mati atau kosong. Lukisan mesti hidup atau berisi. Isi ini datang dari batin pelukis, terpancar dari lukisannya, lalu dari situ ditampung oleh batin penonton. Kalau penampungan ini terjadi, berarti bahawa penonton mengerti lukisan itu. Kalau tidak, ia tidak mengerti. Jadi, belakangan apa-apa yang konkrit, yang dapat diraba itu ada getaran kebatinan yang tak dapat dilihat (abstrak), tak teraba. Dan inilah memberi nilai tertinggi pada lukisan itu. Dari mana datangnya? Pelukis menangkapnya dari keadaan di sekitarnya atau dari dalam dirinya sendiri, mengolahnya dengan tenaga batinnya, lalu mewujudkannya dalam bentuk konkrit tadi. Macam-macam perasaan yang pernah dialaminya boleh jadi kita jumpai dalam lukisannya: rasa senang, rasa kecewa, gelisah, marah, gembira, sedih. Pengalamannya dalam persentuhannya dengan masyarakat dan alam.

4 Pengalamannya sebagai anak muda, sebagai orang tua, sebagai buruh, semuanya mungkin kita ketemukan. Tambahkan ke situ tangkapannya tentang pengalaman orang lain yang terangkum dalam rasa kasihan, rasa kebanggaan dan lain-lain. Tambahkan pula keinginannya sendiri untuk merubah sesuatu keadaan, dibumbui dengan inteligensi dan fantasi. Maka tak terbilang banyaknya perasaan yang bisa dituangkannya dalam bentuk seni. Gadis Mandi di Perigi lukisan oleh Kamsani. Demikianlah, di belakang bentuk-bentuk konkrit, seperti gunung atau botol atau manusia yang dilukisnya, kita dapat menemui dunia abstrak tersendiri itu. Ini menyebabkan mengapa gunung itu bukan hanya /ms 31/ rupa gunung saja, botol itu bukan sebarang botol, dan manusia bukan habis ceritanya setelah nampak jasmaninya belaka. Bentuk-bentuk lahir itu sering hanya pengantar, sekadar untuk menyampaikan inti yang berbatin, sering diabaikan pula, hingga dengan sengaja tak dibikin serupa dengan modelnya. Apa lagi dalam hasil-hasil seni lukis modern, banyaklah bentuk-bentuk yang tidak karuan, keanak-anakan, sama sekali tidak seperti apa yang disebut keadaan nyata. Keadaan nyata ini dipakai orang sebagai ukuran yang menganggap bahawa lukisan yang bagus mesti seperti foto (gambar). Padahal, lukisan bukanlah foto dan persamaan bentuk bukanlah syarat yang harus dipenuhi. Bentuk-bentuk

5 keadaan nyata boleh ditundukkan untuk menyatakan pengucapan batin. Dalam bentuk yang tidak karuan mungkin terkandung batin yang tinggi mutunya. Sekadar sebagai perbandingan, dapat kami peringatkan bahawa pemecutan bentuk itupun sudah lama dikenali oleh bangsa Indonesia. Perhatikan saja hasil kesenian warisan daerah, misalnya wayang kulit yang banyak menyimpang dari bentuk badan manusia biasa. Yang dikemukakan dalam wayang kulit itu ialah pernyataan kebatinan tokoh-tokoh yang dimaksudkan: kehalusan budi pekerti pada satria, kekerasan dan keganasan pada tokoh yang jahat, misalnya raksaksa yang menjadi musuh satria. Perbandingan lain ialah seni tari. Dalam gerakgeri penari, tidak lagi kita lihat keadaan nyata, yakni sudah menyimpang dari gerak-geri orang biasa sehari-hari. Itupun guna memberi pernyataan bagi isi kebatinan tarian itu. Reaksi umum lainnya ialah mengapa cuma gambar saja dibayar ribuan rupiah? Hendaknya kita insaf bahawa pengucapan batin bukanlah soal yang mudah. Sebetulnya penghargaan wang itu pun bukan tujuan seniman sejati. Ia melukis dengan suatu pertaruahn yang pada hakikatnya tak dapat dibayar; ialah pertaruhan kemanusiaannya. Dengan rasa kemanusiaannya ia menyeri sari-sari penghidupan, ia mengecam atau memuji dengan perbendaharaan kemanusiaan yang ada padanya. Sari-sari itu ia mencuba menuangkan dalam kebenaran yang dianutnya. Dan dalam mencari kebenaran ini ia terdorong oleh keinginan hendak bekerja menurut segala perasaan yang dipupuknya selama mendapat pengalaman. Untuk bekerja itu, ia tak disuruh oleh siapapun juga, kecuali oleh dirinya sendiri. Ia melukis kerana ia menghendakki penyaluran keinginan itu dalam lukisan. Seperti seorang ibu mempunyai keinginan mengasuh anaknya. Seperti kehendak orang pergi ke tandas untuk menyalurkan sesuatu yang harus dikeluarkan. Sesudah penyaluran itu, baru terasa kelegaan. Dalam hal itu, pekerjaan seniman, pada hakikatnya, tidak diperlukan oleh masyarakat secara langsung. Pekerjaannya adakalanya disebut orang itu asosial, sebab tak memenuhi kehendak khalayak. Dan ini sebabnya mengapa khalayak biasanya tak mengacuhkan atau tak mengerti pekerjaan seniman. Tapi dalam sifat pekerjaan yang dikatakan terasing dari khalayak ini, ia membuat sesuatu yang berharga. Ia mencatit sari penghidupan manusia sezamannya, atau mengangkatnya kepada idaman-idaman yang memuliakan sari-sari itu. Ia adalah penemu apa-apa yang kadang-kadang tersimpan dalam diri kita sendiri, penemu apa-apa dalam pangkuan alam. Kadang-kadang ia membarui pandangan kita. Dengan begitu, ia mengajak kita berfikir, mungkin untuk memperbaiki nasib kita sendiri. Dalam hal itu, ia toh mempunyai tugas sosial, sungguhpun boleh jadi tak kita sedari. Seniman besar bahkan sanggup mempelopori masyarakat atau dunia dalam hal menemukan falsafah baru, kemanusiaan baru dan kehidupan baru. Tetapi itu jarang sekali dan hanya tercapai oleh yang betul-betul berjiwa besar. Umumnya cukuplah bila hasil kerja seniman sanggup memberi kesenangan pada kita dan menimbulkan haru-haru yang dapat kita nikmati. Dengan sengaja tak kami sebut bahawa kesenian itu mencari apa yang disebut keindahan sebagaimana lazimnya dikatakan orang jika menghadapi hasil seni. (sambungannya di muka 50) /ms 50/ Sebabnya ialah kerana pada perkataan keindahan ini melekat prasangka bahawa yang dilukis mestilah yang cantik-

6 cantik belaka. Dan itu sama sekali tidak benar, bahkan sering salah digunakan oleh kaum abunturir untuk mengabdikan lukisan pada pengejaran keuntungan benda belaka, kerana umum senang sekali melihat kecantikan, apa lagi kalau yang cantik itu gambarnya sendiri. Lebih baik kita katakan saja bahawa seniman bekerja menurut kehendak yang disebut tadi dan benar-benar merupakan kehendak fitri (nuture/nature). Dengan melalui perkembangan kebatinannya ia dengan begitu menciptakan sesuatu secara jujur. Maka dengan kejujuran ini ia sampai pada kebenarannya. Kebenaran ini subjektif dan objektif sekaligus. Subjektif kerana ia tetap berbicara sebagai manusia tertentu yang mencari kebahagiaan kemanusiaan, dan objektif kerana ia tetap memberi kelonggaran berbicara kepada objek-objeknya, baik objek yang bernyawa maupun tidak. Oleh gabungan kedua-duanya timbul peraduan-peraduan yang bercorak perseorangan dan mungkin juga kebangsaan. Sebab dari buah tangannya kita kenal penciptanya. Corak lukisan adalah corak watak pelukisnya, perangainya, sikap hidupnya dan sebagainya yang merupakan peribadinya. Lukisan dapat menceritakan hal-hal itu semua yang merupakan ciri individual si pelukis. Kejujuran akan dapat terlihat, begitu pula kepalsuan dan kebohongan. Untuk ini perlu ada kritikus-kritikus yang bertindak sebagai pengantar dan penyaring antara seniman dan masyarakat. Berisi atau kosong, berwatak atau tidak lukisan itu tergantung dari keperibadian penciptanya. Lukisan adalah pencerminan manusianya dan rasa kemanusiaannya. Kecuali pencerminan individu ini, lukisan pun mempunyai corak kebangsaan pelukis sampai batas tertentu. Dalam kebudayaan sesuatu bangsa yang sedang berkembang penuh dan mempunyai adat resam teguh, kita segera dapat melihat bahawa suatu lukisan China kuno kita segera mengenal asalnya. Begitu pula tarian-tarian Bali, musik Jawa, dan sebagainya. Bagaimana corak keindonesiaan dalam seni lukis modern kita? Kami belum berani menyatakan dngan tegas, kerana seni lukis ini masih muda, sehingga kemungkinan-kemungkinan masih banyak ragamnya. Tapi mudah-mudahan yang sudah terang ialah bahawa dalam lukisan yang bagus itu terlingkup beberapa sari kemanusiaan, kemasyarakatan, kealaman, sari penghidupan sesuatu zaman. Maka dengan begitu, ia merupakan hasil kebudayaan yang tertentu. Itu sebabnya ia patut dimasukkan dalam sekolah gambar sebagai hasil kebudayaan bangsa yang mempunyainya.

Dokumentasi Lukisan. Trisno Sumardjo

Dokumentasi Lukisan. Trisno Sumardjo Dokumentasi Lukisan Trisno Sumardjo Munculnya negara muda di dunia adalah karena dorongan kuat akan memenuhi sesuatu kebutuhan bersama. Kebutuhan ini ditanah kita lazim dinamakan persatuan kebangsaan,

Lebih terperinci

Cahaya, Kasih Sayang dan Kegembiraan Sepanjang Perjalanan

Cahaya, Kasih Sayang dan Kegembiraan Sepanjang Perjalanan Cahaya, Kasih Sayang dan Kegembiraan Sepanjang Perjalanan 1 Walaupun penuh dengan cabaran dan kesakitan, namun ada juga saat-saat bahagia. Ibu bapa yang telah lebih lama berada di perjalanan ini akan memberitahu

Lebih terperinci

SOEGIJA DI MATA SAYA. Seminar Mahasiswa Universitas Sanata Dharma 17 Nopember 2012

SOEGIJA DI MATA SAYA. Seminar Mahasiswa Universitas Sanata Dharma 17 Nopember 2012 SOEGIJA DI MATA SAYA Seminar Mahasiswa Universitas Sanata Dharma 17 Nopember 2012 Saya, orang Banyak (Anda-anda sekalian) Di mana Anda di tengah hiruk pikuk SOEGIJA? Sejauh mana Anda (pernah) mengenal

Lebih terperinci

Cerpen Idola ( Zaen Kasturi)

Cerpen Idola ( Zaen Kasturi) Cerpen Idola ( Zaen Kasturi) Sinopsis Kehidupan si penjaga panggung yang menjadikan hero sebagai idola hidupnya. Pendiriannya bercanggah dengan pendapat isterinya yang meminta dia mengubah cara hidup agar

Lebih terperinci

Memilih Sikap Positif

Memilih Sikap Positif Memilih Sikap Positif Sulaiman, seorang terselamat dalam korban kamp Yahudi pada Perang Gaza yang selamat, berkata, "Segalanya dapat diambil dari manusia, kecuali kebebasannya yang terakhir, iaitu kemampuannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran

Lebih terperinci

hangat hangat hangat hanyut hanyut hanyut haus haus haus

hangat hangat hangat  hanyut hanyut hanyut  haus haus haus hangat (a) panas Ayah membasuh cawan itu menggunakan air yang hangat meriah, sambutan hebat Pertandingan nyanyian itu mendapat sambutan hangat daripada orang ramai hanyut (a) dibawa mengalir oleh air Bangkai

Lebih terperinci

BACALAH CICI..! Oleh. Mamat anak Chunggat Sekolah Kebangsaan St. Jude Bunan, Jalan Mongkos, Serian, Sarawak. Abstrak

BACALAH CICI..! Oleh. Mamat anak Chunggat Sekolah Kebangsaan St. Jude Bunan, Jalan Mongkos, Serian, Sarawak. Abstrak BACALAH CICI..! Oleh Mamat anak Chunggat Sekolah Kebangsaan St. Jude Bunan, Jalan Mongkos, 94750 Serian, Sarawak. Abstrak Kajian ini dijalankan apabila saya dapati Cici seorang murid tahun 4 dalam kelas

Lebih terperinci

Biarkan Samudera (Raihanah Salleh)

Biarkan Samudera (Raihanah Salleh) Biarkan Samudera (Raihanah Salleh) Sinopsis Mir atau Amirah mengalami tekanan jiwa. Penyakit tersebut menyebabkan Mir tidak berminat terhadap banyak perkara dan sering menyisihkan diri daripada kawan-kawan

Lebih terperinci

MEMADANKAN PERIBAHASA (10 MARKAH)

MEMADANKAN PERIBAHASA (10 MARKAH) SOALAN 1 5 MEMADANKAN PERIBAHASA (10 MARKAH) Setiap petikan ringkas di bawah ini menggambarkan maksud satu peribahasa. Padankan petikan tersebut dengan peribahasa yang paling sesuai daripada senarai yang

Lebih terperinci

BAGAIMANA MENJADI SEORANG PELAJAR

BAGAIMANA MENJADI SEORANG PELAJAR Pengenalan BAGAIMANA MENJADI SEORANG PELAJAR Kehidupan dikampus adalah menyeronokkan; tetapi ianya juga penuh dengan suasana persaingan. Pendidikan yang kamu diperolehi disitu, dan sikap yang terbentuk,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 96 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesenian wayang kulit purwa bagi bangsa Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak kekayaan budaya warisan leluhur yang sangat tinggi nilainya,

Lebih terperinci

PRINSIP KEKAYAAN. Oleh : Ir. Ezwan Laman web -

PRINSIP KEKAYAAN. Oleh : Ir. Ezwan Laman web - PRINSIP KEKAYAAN Oleh : Ir. Ezwan Laman web - http://www.rahsiamindajutawan.com 1 BLUEPRINT WANG ANDA Adakah anda suka untuk memiliki wang yang banyak dalam kehidupan anda? Adakah anda anda ingin memiliki

Lebih terperinci

SEJARAH DESAIN. Bentuk Dan Isi Modul 8. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

SEJARAH DESAIN. Bentuk Dan Isi Modul 8. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk SEJARAH DESAIN Modul ke: Bentuk Dan Isi Modul 8 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Bentuk Dan Isi Abstract Bentuk dan isi merupakan

Lebih terperinci

Cabaran dalam Menjaga Kanak-kanak Berkeperluan Khas. Erica Lovel

Cabaran dalam Menjaga Kanak-kanak Berkeperluan Khas. Erica Lovel Cabaran dalam Menjaga Kanak-kanak Berkeperluan Khas Erica Lovel erica@ecoethical.com.au Anak-anak Saya.. Jason 25 tahun Ryan 22 tahun, menghidap Perthes Disease sejak berumur 3 tahun, masalah berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan wadah yang digunakan oleh pengarang dalam menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap berbagai masalah yang diamati

Lebih terperinci

ASTA CITRA ANAK INDONESIA

ASTA CITRA ANAK INDONESIA Ide-ide atau konsep-konsep tentang kesejahteraan dan perlindungan anak yang ada pada saat ini tak bisa dilepaskan dari ide-ide atau konsep-konsep yang pernah muncul dan berkembang pada masa-masa sebelumnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekompleksitasan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah membuat Indonesia menjadi

Lebih terperinci

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Tokoh pahlawan atau superhero Indonesia sepertinya sudah lama sekali hilang di dunia perfilman dan media lainnya di tanah air. Tidak bisa dipungkiri, hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek nilai budaya dan tingkat peradabannya. Warisan budaya Indonesia yang berupa adat istiadat,

Lebih terperinci

1. (1) menyiapkan (2) bersiap (3) disiap (4) tersiap ( )

1. (1) menyiapkan (2) bersiap (3) disiap (4) tersiap ( ) SOALAN 1 5 (10 MARKAH) Arahan: Pilih perkataan yang paling sesuai bagi setiap tempat kosong dalam petikan karangan di bawah ini. Kemudian, tulis angka jawapan pilihan kamu di dalam kurungan yang disediakan.

Lebih terperinci

PESANAN TAQWA. Mudahmudahan. mendapat keberkatan di dunia dan di akhirat. melaksanakan segala perintah. meninggalkan segala larangan

PESANAN TAQWA. Mudahmudahan. mendapat keberkatan di dunia dan di akhirat. melaksanakan segala perintah. meninggalkan segala larangan BILAL KHATIB meningkatkan ketakwaan melaksanakan segala perintah meninggalkan segala larangan Mudahmudahan mendapat keberkatan di dunia dan di akhirat PESANAN TAQWA Hari Pahlawan pengiktirafan negara

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA Kurikulum Bersepadu Sekolah Rendah Sukatan Pelajaran PENDIDIKAN MORAL 2000 KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA Kurikulum Bersepadu Sekolah Rendah Sukatan Pelajaran PENDIDIKAN

Lebih terperinci

10.0 RUMUSAN DAN REFLEKSI

10.0 RUMUSAN DAN REFLEKSI 10.0 RUMUSAN DAN REFLEKSI Dapatan kajian ini telah menunjukkan teknik ENIS dapat membantu murid menguasai kemahiran sifir 2-5. Selepas penyelidikan tindakan ini, murid melahirkan perasaan yakin dan seronok

Lebih terperinci

BAB EMPAT KESIMPULAN DAN CADANGAN. tradisi dalam kalangan masyarakat Islam pada umumnya. Oleh kerana itu, amalan

BAB EMPAT KESIMPULAN DAN CADANGAN. tradisi dalam kalangan masyarakat Islam pada umumnya. Oleh kerana itu, amalan BAB EMPAT KESIMPULAN DAN CADANGAN 4.1. Rumusan Pemberian hantaran telah menjadi satu kemestian dalam majlis perkahwinan. Amalan tersebut tidak kalah pentingnya dengan pemberian mahar. Ia sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menyimpulkan beberapa kesimpulan serta beberapa saranan untuk menjadi perhatian

BAB V PENUTUP. menyimpulkan beberapa kesimpulan serta beberapa saranan untuk menjadi perhatian BAB V PENUTUP Bab lima ini merupakan penutup daripada isi kandungan keseluruhan perbahasan disertasi ini. Oleh itu, pada bab yang terakhir ini penulis dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan serta beberapa

Lebih terperinci

(3) mahu membawa awak ke kawasan Geylang Serai pula. (4) belum pernah menonton persembahan muzik tradisional

(3) mahu membawa awak ke kawasan Geylang Serai pula. (4) belum pernah menonton persembahan muzik tradisional FRASA (8 markah) Arahan: Isi setiap tempat kosong dalam dialog di bawah ini dengan frasa yang paling sesuai mengikut konteks. Kemudian, tulis angka jawapan pilihan kamu itu di tempat kosong yang disediakan.

Lebih terperinci

mengajak waktu rehat membersihkan bilik darjah melontar mentertawakan menjadi marah menegur meminta maaf

mengajak waktu rehat membersihkan bilik darjah melontar mentertawakan menjadi marah menegur meminta maaf Arahan: Perhatikan gambar bersiri di bawah ini. Dengan menggunakan tidak kurang daripada 100 patah perkataan, tulis sebuah karangan berdasarkan gambar tersebut. Kamu boleh menggunakan perkataan dan frasa

Lebih terperinci

Penilaian Kempen Tak Nak. Dan. Tinjauan Polisi Pengawalan Tembakau Antarabangsa SOAL SELIDIK REMAJA ARAHAN

Penilaian Kempen Tak Nak. Dan. Tinjauan Polisi Pengawalan Tembakau Antarabangsa SOAL SELIDIK REMAJA ARAHAN ID Penemubual: - Kementerian Kesihatan Malaysia Pusat Racun Negara Universiti Sains Malaysia Penilaian Kempen Tak Nak Dan Tinjauan Polisi Pengawalan Tembakau Antarabangsa SOAL SELIDIK REMAJA ARAHAN Soalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang kulit purwa. Kesenian wayang kulit purwa hampir terdapat di seluruh Pulau Jawa.

Lebih terperinci

//Perbicangan kita ditumpukan pada perkara-perkara berikut: //Pentingnya Pendidikan untuk kemajuan masyarakat Islam

//Perbicangan kita ditumpukan pada perkara-perkara berikut: //Pentingnya Pendidikan untuk kemajuan masyarakat Islam //Definisi Falsafah Pendidikan Islam: Sejumlah prinsip, kepercayaan dan premis yang diambil dari ajaran Islam atau sesuai dengan semangatnya serta mempunyai kepentingan terapan dan bimbingan dalam bidang

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS STUDI: KESUNGGUHAN BELAJAR Rohani, September 2012, hal Paul Suparno, S.J.

SPIRITUALITAS STUDI: KESUNGGUHAN BELAJAR Rohani, September 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 SPIRITUALITAS STUDI: KESUNGGUHAN BELAJAR Rohani, September 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Awal September adalah awal para biarawan-biarawati yang bertugas untuk studi memulai perutusannya. Pada awal-awal

Lebih terperinci

Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata)

Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata) Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata) Sinopsis Kisah bermula bermula apabila Indera Jenaka tiba ke negeri Rom setelah sekian lama mengembara dan sampai ke rumah bondanya Si Batu Kembar. Bondanya bertanya

Lebih terperinci

IMBASAN PELAJARAN TERDAHULU

IMBASAN PELAJARAN TERDAHULU IMBASAN PELAJARAN TERDAHULU Asas untuk menguatkan ma rifah dan cinta. Untuk menguatkan ma rifah dan cinta, kita mestilah berusaha untuk membersihkan halaman hati daripada semak-samun dan lalang-lalang

Lebih terperinci

EDU 3101 FALSAFAH & PENDIDIKAN DI MALAYSIA

EDU 3101 FALSAFAH & PENDIDIKAN DI MALAYSIA EDU 3101 FALSAFAH & PENDIDIKAN DI MALAYSIA TAJUK 4 Falsafah Pendidikan Barat Essentialisme Falsafah Pendidikan Barat Tradisional Perennialisme Progressivisme Falsafah Pendidikan Barat Moden Eksistensialisme

Lebih terperinci

KELAS BIMBINGAN KANAK-KANAK PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 SIRAH KBK 4 NAMA:

KELAS BIMBINGAN KANAK-KANAK PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 SIRAH KBK 4 NAMA: KELAS BIMBINGAN KANAK-KANAK PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 KBK 4 NAMA: KELAS: 4 ( ) ARAHAN KEPADA CALON MUKA DEPAN 1. Jangan buka kertas soalan sehingga diberi arahan oleh pengawas. Bahagian Markah

Lebih terperinci

BAB 1 PENGENALAN. 1.1 Pendahuluan

BAB 1 PENGENALAN. 1.1 Pendahuluan BAB 1 PENGENALAN 1.1 Pendahuluan Setiap masalah pasti ada jalan penyelesaiannya. Kehidupan manusia di dunia ini tidak dapat lari daripada sebarang masalah. Masalah adalah soalan yang mendorong kita untuk

Lebih terperinci

MODUL BAHASA MELAYU (MURID LEMAH) SOALAN

MODUL BAHASA MELAYU (MURID LEMAH) SOALAN 1 MODUL BAHASA MELAYU (MURID LEMAH) SOALAN 25 2016 2 SET a b c d Jumlah Skor (2m) (1m) (1m) (3m) (7m) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 3 MODUL BAHASA MELAYU (MURID CEMERLANG) SOALAN 25 SET 1 Baca mutiara kata di bawah,

Lebih terperinci

KAJIAN TEMPATAN. Dalam proses pengajaran terdapat beberapa kompenan yang perlu anda tumpukan. Apakah komponen-komponen tersebut?

KAJIAN TEMPATAN. Dalam proses pengajaran terdapat beberapa kompenan yang perlu anda tumpukan. Apakah komponen-komponen tersebut? LATIHAN 5.1 SOALAN 1 KAJIAN TEMPATAN Dalam proses pengajaran terdapat beberapa kompenan yang perlu anda tumpukan. Apakah komponen-komponen tersebut? Proses pengajaran dan pembelajaran melibatkan tiga komponen

Lebih terperinci

Gambar 1. GUSTAVE COURBET. Anak Pemecah Batu. (1849). Kapur. Gambar 2. GUSTAVE COURBET. Pemecah Batu. (Detail) (1849). Cat Minyak di atas Kanvas.

Gambar 1. GUSTAVE COURBET. Anak Pemecah Batu. (1849). Kapur. Gambar 2. GUSTAVE COURBET. Pemecah Batu. (Detail) (1849). Cat Minyak di atas Kanvas. Apakah lukisan itu? Apa perbedaan lukisan dengan gambar? Perhatikan contoh gambar yang dibuat oleh pelukis Perancis Gustave Courbet (Gambar 1). Gambar itu merupakan sketsa untuk lukisan pada Gambar 2,

Lebih terperinci

NO. 45, JALAN SI 8, TAMAN SAUJANA INDAH, BUKIT KATIL, MELAKA

NO. 45, JALAN SI 8, TAMAN SAUJANA INDAH, BUKIT KATIL, MELAKA NO. KOD 321 KATEGORI NAMA PENULIS ALAMAT TAJUK CERPEN UMUM NURHADI BIN SAADON NO. 45, JALAN SI 8, TAMAN SAUJANA INDAH, 75450 BUKIT KATIL, MELAKA SUAMIKU PENAGIH Ramai yang beranggapan dan memberikan tanggapan

Lebih terperinci

6.0 TINDAKAN YANG DIJALANKAN. hingga 5. Saya telah memberi bimbingan kepada empat orang peserta sekurangkurang

6.0 TINDAKAN YANG DIJALANKAN. hingga 5. Saya telah memberi bimbingan kepada empat orang peserta sekurangkurang 6.0 TINDAKAN YANG DIJALANKAN Dalam kajian ini, saya telah melaksanakan teknik ENIS untuk membantu murid menguasai kemahiran dan kefahaman konsep pendaraban bagi sifir darab 2 hingga 5. Saya telah memberi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan 305 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Penjelasan yang terkait dengan keberadaan seni lukis

Lebih terperinci

rumah mampu tengok realiti pasaran hartanah hari ini

rumah mampu tengok realiti pasaran hartanah hari ini rumah mampu tengok realiti pasaran hartanah hari ini Sedarkah anda bahawa kebanyakan orang mempunyai tanggapan yang salah terhadap maksud rumah mampu milik sehingga mengeluarkan kenyataan bahawa hartanah

Lebih terperinci

MENJADI TUA DAN BAHAGIA

MENJADI TUA DAN BAHAGIA 1 MENJADI TUA DAN BAHAGIA Rohani, November 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Hepiana sudah berumur 80 tahun. Ia tinggal di rumah orang tua. Ia dikenal sebagai suster lansia yang gembira dan bahagia.

Lebih terperinci

BORANG SOALAN KESELAMATAN. Dokumen ini adalah harta Kerajaan. Ia hendaklah dianggap SULIT dalam semua peringkat. Kepada...

BORANG SOALAN KESELAMATAN. Dokumen ini adalah harta Kerajaan. Ia hendaklah dianggap SULIT dalam semua peringkat. Kepada... SULIT (Am 480-Pin.2/88) BORANG SOALAN KESELAMATAN Sekeping gambar si pemohon (sebenar gambar passport) hendaklah dilekatkan di sini. Dokumen ini adalah harta Kerajaan. Ia hendaklah dianggap SULIT dalam

Lebih terperinci

1.0 PENDAHULUAN. ini dijalankan di SKBC dalam tempoh masa selama tiga bulan semasa saya

1.0 PENDAHULUAN. ini dijalankan di SKBC dalam tempoh masa selama tiga bulan semasa saya 1.0 PENDAHULUAN 1.1 Pengenalan SK Bukit Ceria (SKBC)(nama samaran) adalah sebuah sekolah yang terletak di daerah Kuala Muda / Yan, iaitu 5 km dari Bandar Gurun, Kedah. Kajian tindakan ini dijalankan di

Lebih terperinci

Modul ke: ETIK UMB. Memahami Potensi Diri. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer. Saputra, S.Pd, M.Si. Program Studi Informatika

Modul ke: ETIK UMB. Memahami Potensi Diri. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer. Saputra, S.Pd, M.Si. Program Studi Informatika Modul ke: 02 Inggar Fakultas Fakultas Ilmu Komputer ETIK UMB Memahami Potensi Diri Saputra, S.Pd, M.Si Program Studi Informatika Latar Belakang Setiap individu memiliki permasalahan dalam hidupnya. Permasalahan

Lebih terperinci

KESENDIRIAN & KESEPIAN DALAM MASA TUA Rohani, Februari 2013, hal Paul Suparno, S.J.

KESENDIRIAN & KESEPIAN DALAM MASA TUA Rohani, Februari 2013, hal Paul Suparno, S.J. 1 KESENDIRIAN & KESEPIAN DALAM MASA TUA Rohani, Februari 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Pastor Lonelinus sejak temannya meninggal menjadi sangat kesepian. Di rumah orang tua, ia biasa berbicara, ngomong

Lebih terperinci

SUKATAN PELAJARAN SEKOLAH RENDAH SENARAI PERIBAHASA

SUKATAN PELAJARAN SEKOLAH RENDAH SENARAI PERIBAHASA SUKATAN PELAJARAN SEKOLAH RENDAH SENARAI PERIBAHASA Darjah 3 dan 4 1 ada akal memiliki idea 2 ada bakat berkebolehan, berkeupayaan 3 ada hati ada kemahuan atau keinginan atau cita-cita untuk melakukan

Lebih terperinci

Panduan Menjawab Soalan Kefahaman Subjektif 9 April 2016

Panduan Menjawab Soalan Kefahaman Subjektif 9 April 2016 Panduan Menjawab Soalan Kefahaman Subjektif 9 April 2016 Isi Maksud Kata Tanya Jenis-jenis soalan: Literal Inferens Penilaian Penghayatan Semantik Kata Tanya Maksud Apa Memerlukan jawapan yang mengandungi

Lebih terperinci

Drama Cempaka Berdarah (A.Rahim Abdullah)

Drama Cempaka Berdarah (A.Rahim Abdullah) Drama Cempaka Berdarah (A.Rahim Abdullah) Sinopsis Babak 1 Drama Cempaka Berdarah mengisahkan Mak Jah dan Cempaka sedang mengemas rumah. Mereka menanti kepulangan Zaman yang belajar di sebuah universiti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun

I. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki moto atau semboyan Bhineka Tunggal Ika, artinya yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun pada hakikatnya bangsa

Lebih terperinci

SUKATAN PELAJARAN KURIKULUM BERSEPADU SEKOLAH RENDAH PENDIDIKAN SENI VISUAL

SUKATAN PELAJARAN KURIKULUM BERSEPADU SEKOLAH RENDAH PENDIDIKAN SENI VISUAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA SUKATAN PELAJARAN KURIKULUM BERSEPADU SEKOLAH RENDAH PENDIDIKAN SENI VISUAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA SUKATAN PELAJARAN KURIKULUM BERSEPADU SEKOLAH RENDAH PENDIDIKAN

Lebih terperinci

"Belajarlah menunjukkan dirimu sendiri berkenan kepada Allah."

Belajarlah menunjukkan dirimu sendiri berkenan kepada Allah. "Belajarlah menunjukkan dirimu sendiri berkenan kepada Allah." TUGAS IBU dalam PENDIDIKAN : Guru pertama sang anak adalah ibu. Selama masa yang sangat rentan atau mudah terpengaruh dan perkembangan yang

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Karya sastra merupakan hasil cipta yang mendapat pengaruh dari latar belakang, lingkungan, atau pengalaman seorang pengarang. Karya yang dibuat melalui pengalaman

Lebih terperinci

Manusia dan Sistem Kepribadian

Manusia dan Sistem Kepribadian Manusia dan Sistem Kepribadian Pengantar Antropologi Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 Kepribadian dalam Psikologi Dilihat sebagai: Ciri-ciri wakat seorang individu yang sifatnya konsisten, sehingga

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BAHAN 2D & 3D

PENGGUNAAN BAHAN 2D & 3D PENGGUNAAN BAHAN 2D & 3D PENGERTIAN BAHAN 2D Bahan-bahan visual yang dihasilkan di atas satu permukaan yang rata. Mempunyai dimensi lebar dan dimensi panjang. Boleh dihasilkan di atas permukaan seperti

Lebih terperinci

...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode

...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode ...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode Sukakah saudara makan makanan yang telah disediakan dengan baik? Saya suka. Kita tahu bahwa ada cara yang betul dan cara yang salah untuk menyediakan makanan Cara

Lebih terperinci

Kepelbagaian Budaya Menurut kamus Dewan (2005) edisi keempat muka surat 102, kepelbagaian ialah perihal berbagai-bagai jenis. Kepelbagaian merangkumi

Kepelbagaian Budaya Menurut kamus Dewan (2005) edisi keempat muka surat 102, kepelbagaian ialah perihal berbagai-bagai jenis. Kepelbagaian merangkumi Kepelbagaian Budaya Menurut kamus Dewan (2005) edisi keempat muka surat 102, kepelbagaian ialah perihal berbagai-bagai jenis. Kepelbagaian merangkumi banyak benda sama ada abstrak atau konkrit yang boleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra dengan masyarakat mempunyai hubungan yang cukup erat. Apalagi pada zaman modern seperti saat ini. Sastra bukan saja mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG MALAYSIA CETAKAN SEMULA. Akta 15 AKTA HASUTAN Mengandungi segala pindaan hingga 1 Januari 2006

UNDANG-UNDANG MALAYSIA CETAKAN SEMULA. Akta 15 AKTA HASUTAN Mengandungi segala pindaan hingga 1 Januari 2006 015b.fm Page 1 Monday, March 27, 2006 1:10 PM UNDANG-UNDANG MALAYSIA CETAKAN SEMULA Akta 15 AKTA HASUTAN 1948 Mengandungi segala pindaan hingga 1 Januari 2006 Teks ini HANYA TERJEMAHAN oleh Jabatan Peguam

Lebih terperinci

JIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN?

JIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN? JIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN? Salah satu prinsip yang diterapkan untuk mengambil arti dari nas-nas Alkitab adalah agama sejati

Lebih terperinci

CARA-CARA MENJAWAB SOALAN KEFAHAMAN SUBJEKTIF. Bengkel Untuk Ibu Bapa P5 & P6

CARA-CARA MENJAWAB SOALAN KEFAHAMAN SUBJEKTIF. Bengkel Untuk Ibu Bapa P5 & P6 CARA-CARA MENJAWAB SOALAN KEFAHAMAN SUBJEKTIF Bengkel Untuk Ibu Bapa P5 & P6 OBJEKTIF Di akhir bengkel ini Para peserta dapat memahami bagaimana hendak menjawab soalan kefahaman. Para peserta tahu cara

Lebih terperinci

melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat. -Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa

Lebih terperinci

PANDUAN BINA RUMAH ATAS TANAH SENDIRI

PANDUAN BINA RUMAH ATAS TANAH SENDIRI BINA RUMAH ATAS TANAH SENDIRI? Bidang hartanah dan pembinaan merupakan bidang yang sangat kompleks dan sukar nak difahami oleh orang biasa kerana ia memerlukan pengetahuan teknikal. Kalau tahu sikit-sikit

Lebih terperinci

LMCK 1621 ETIKA DAN PROFESIONAL. Semester I TUGASAN INDIVIDU

LMCK 1621 ETIKA DAN PROFESIONAL. Semester I TUGASAN INDIVIDU LMCK 1621 ETIKA DAN PROFESIONAL Semester I 2016-2017 TUGASAN INDIVIDU NAMA : QHAIRUN IZZATY BINTI AZIZ NO MATRIK : A149099 SET KURSUS : 6 1. Apakah perbezaan antara adab dan etika? Adab adalah suatu istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. Sepanjang sejarah, manusia tidak terlepas dari seni. Karena seni adalah salah satu

Lebih terperinci

Bahagian 1: Imbuhan (10 markah)

Bahagian 1: Imbuhan (10 markah) Bahagian 1: Imbuhan (10 markah) Pilih perkataan yang paling sesuai bagi setiap tempat kosong dalam petikan karangan di bawah ini. Kemudian, tulis angka jawapan pilihan kamu di dalam kurungan yang disediakan.

Lebih terperinci

Syurga, Rumah Allah Yang Indah

Syurga, Rumah Allah Yang Indah Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Syurga, Rumah Allah Yang Indah Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Lazarus Disadur oleh: Sarah S. Diterjemahkan oleh:

Lebih terperinci

Nama Pelajar : Tingkatan : PEPERIKSAA PERCUBAA SPM Kertas 1 Satu jam lima belas minit

Nama Pelajar : Tingkatan : PEPERIKSAA PERCUBAA SPM Kertas 1 Satu jam lima belas minit Tasawwur Islam Kertas Percubaan SPM 200 / Jam Nama Pelajar : Tingkatan : JABATA PELAJARA EGERI PAHA G PEPERIKSAA PERCUBAA SPM 200 TASAWWUR ISLAM Kertas Satu jam lima belas minit JA GA BUKA KERTAS SOALA

Lebih terperinci

07/07/2002. Air: Malaysia mahu perjanjian baru

07/07/2002. Air: Malaysia mahu perjanjian baru 07/07/2002 Air: Malaysia mahu perjanjian baru Jamhariah Jaafar MALAYSIA sentiasa dilihat seolah-olah sering mengalah dalam sebarang isu membabitkan hubungannya dengan Singapura. Namun, sikap kompromi demi

Lebih terperinci

UNIVERSITI KEBANGSAAN MALAYSIA FAKULTI PENGAJIAN ISLAM

UNIVERSITI KEBANGSAAN MALAYSIA FAKULTI PENGAJIAN ISLAM UNIVERSITI KEBANGSAAN MALAYSIA FAKULTI PENGAJIAN ISLAM HHHC9401 KEMAHIRAN NILAI, SIKAP, ETIKA DAN PROFESIONALISME SET 14 KONSEP ETIKA DAN MORAL DISEDIAKAN OLEH: FATIMAH BINTI HUSSIN A 144901 DISEDIAKAN

Lebih terperinci

SARANA MENUJU INDONESIA ADIL & MAKMUR

SARANA MENUJU INDONESIA ADIL & MAKMUR MEMBANGUN MASYARAKAT MANDIRI YANG BERAKHLAK BAIK MELALUI MEMBANGUN EKONOMI BERDASARKAN SIKAP SEBAGAI KARYAWAN ALLAH SARANA MENUJU INDONESIA ADIL & MAKMUR LANDASAN BERFIKIR SERI : PERTAMA Antono Basuki

Lebih terperinci

SATU KAnAN TENTANG TlKAR PANDAN DAN MENGKUANGDALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MELAYU

SATU KAnAN TENTANG TlKAR PANDAN DAN MENGKUANGDALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MELAYU SATU KAnAN TENTANG TlKAR PANDAN DAN MENGKUANGDALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MELAYU AZNAM BIN TUKJAMAN 9699115 PROGRAM IJAZAH SARJANA ~IUDA SENI LUKIS DAN SENI REKA (SENI REKA GRAFuq FAKULTI SENI LUKIS DAN

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Tugas Seorang Suami Seorang pemuda yang bahagia dengan cepat pulang ke rumah untuk memberitahukan orang tuanya kabar baik bahwa pacarnya telah berjanji untuk menikahinya. Tetapi sang ayah, daripada menanggapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Definisi Batik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Definisi Batik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Definisi Batik Batik, adalah salah satu bagian dari kebudayaan Indonesia, Belum ada di negara manapun yang memiliki kekayaan desain motif batik seperti yang dimiliki

Lebih terperinci

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini yang menjadi pondasi bagi pendidikan selanjutnya sudah seharusnya

Lebih terperinci

Lima Belas Tahun Tidak Lama

Lima Belas Tahun Tidak Lama Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia" Lima Belas Tahun Tidak Lama Kota kami telah hampir berusia setengah abad, dan hampir saja hanyut karena kecelakaan gunung berapi. Beberapa tahun belakangan ini

Lebih terperinci

OPERA ESTATE PRIMARY SCHOOL PENILAIAN PRELIM BAHASA MELAYU LANJUTAN PRIMARI 6 MARKAH:

OPERA ESTATE PRIMARY SCHOOL PENILAIAN PRELIM BAHASA MELAYU LANJUTAN PRIMARI 6 MARKAH: OPERA ESTATE PRIMARY SCHOOL PENILAIAN PRELIM - 2016 BAHASA MELAYU LANJUTAN PRIMARI 6 MARKAH: 60 NAMA: KELAS: P 6 TARIKH: 23.08.16 MASA: 1 JAM 20 MINIT TANDA TANGAN WARIS: ARAHAN UNTUK CALON 1. Jangan buka

Lebih terperinci

Contoh lukisan daerah Bali. Contoh lukisan daerah kalimatan

Contoh lukisan daerah Bali. Contoh lukisan daerah kalimatan Seni Rupa Murni Daerah Seni Rupa Murni Daerah adalah Gagasan manusia yang berisi nilai nilai budaya daerah tertentu yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang,

Lebih terperinci

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA Nama : Muhammad Bagus Zulmi Kelas : X 4 MIA No : 23 SENI RUPA Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Batasan Masalah Karya seni mempunyai pengertian sangat luas sehingga setiap individu dapat mengartikannya secara berbeda. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, karya

Lebih terperinci

TEKS UCAPAN YB. SENATOR DATUK SERI SYED IBRAHIM BIN KADER SEMPENA PELANCARAN BUKU ALAGE THAMILE SMK RAWANG TAHUN 2016

TEKS UCAPAN YB. SENATOR DATUK SERI SYED IBRAHIM BIN KADER SEMPENA PELANCARAN BUKU ALAGE THAMILE SMK RAWANG TAHUN 2016 TEKS UCAPAN YB. SENATOR DATUK SERI SYED IBRAHIM BIN KADER SEMPENA PELANCARAN BUKU ALAGE THAMILE SMK RAWANG TAHUN 2016 Bismillahirahmanirrahim, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena

Lebih terperinci

Penjamin PINJAMAN ANDA. Penjamin. Program pendidikan pengguna oleh:

Penjamin PINJAMAN ANDA. Penjamin. Program pendidikan pengguna oleh: Penjamin PINJAMAN ANDA Penjamin Program pendidikan pengguna oleh: kandungan 1 Pengenalan 2 Apakah jaminan? Siapakah yang boleh jadi penjamin? 3 Hak-hak seorang penjamin 4 Liabiliti seorang penjamin 5 Nasihat

Lebih terperinci

SIJIL PELAJARAN MALAYSIA /3 PENDIDIKAN SENI VISUAL KAJIAN REKAAN SENI VISUAL KERJA KURSUS Kertas 3 Februari Julai

SIJIL PELAJARAN MALAYSIA /3 PENDIDIKAN SENI VISUAL KAJIAN REKAAN SENI VISUAL KERJA KURSUS Kertas 3 Februari Julai TERHAD 1 2611/3 LEMBAGA PEPERIKSAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2014 2611/3 PENDIDIKAN SENI VISUAL KAJIAN REKAAN SENI VISUAL KERJA KURSUS Kertas 3 Februari Julai 1. Kertas

Lebih terperinci

Menghormati Orang Lain

Menghormati Orang Lain BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Desain Sikap Toleran Pada Buku Teks Tematik Kelas 1 SD Desain sikap toleran pada buku teks tematik kelas 1 SD meliputi: sikap menghormati orang lain, bekerjasama,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyadari akan penting nya mencerdaskan rakyat nya, Cita cita mulia itu pun

BAB 1 PENDAHULUAN. menyadari akan penting nya mencerdaskan rakyat nya, Cita cita mulia itu pun BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke dunia sudah membawa bekal kehidupan yang belum terasah atau belum teruji tanpa adanya pembelajaran dan pelatihan, bekal kehidupan itu adalah

Lebih terperinci

Mengapakah Tuhan Tidak Menjawab Doa Saya? Adakah anda bercakap dengan Tuhan?

Mengapakah Tuhan Tidak Menjawab Doa Saya? Adakah anda bercakap dengan Tuhan? Mengapakah Tuhan Tidak Menjawab Doa Saya? Adakah anda bercakap dengan Tuhan? Adakah anda meluahkan masalah anda kepada-nya dan meminta pertolongan daripada-nya? Ramai orang berasa bahawa perbuatan ini

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN 21 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Langkah-Langkah Proses Berkarya Legenda yang dulu lahir dan tumbuh dalam masyarakat sendiri perlahan hilang atau dilupakan karena tak ada pola pewarisan yang

Lebih terperinci

Memilih Perkataan. kedatangan mengucapkan memohon SAMPEL. membuat berangkat berpindah. kesalahan memberi tiba. pergi sibuk banyak

Memilih Perkataan. kedatangan mengucapkan memohon SAMPEL. membuat berangkat berpindah. kesalahan memberi tiba. pergi sibuk banyak Memilih Perkataan Latihan 1 Arahan: Isi setiap tempat kosong dalam petikan karangan di bawah ini dengan sepatah perkataan yang paling sesuai. Pilih jawapan kamu daripada senarai yang diberikan. Kemudian,

Lebih terperinci

(Matius 28:18-20, Kisah 1:8b)

(Matius 28:18-20, Kisah 1:8b) (Matius 28:18-20, Kisah 1:8b) Kita tidak diminta Tuhan Yesus datang ke gereja dengan konsep 4 D. Apa maksudnya? 4 D itu adalah Datang, Duduk, Diam, Dengar, tetapi kita perlu 4 P, apa itu? Pikirkan baik-baik,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kesimpulan untuk mengingatkan kembali hal-hal yang penting dan sekaligus

BAB V PENUTUP. kesimpulan untuk mengingatkan kembali hal-hal yang penting dan sekaligus BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian skripsi yang telah penulis bahas tersebut maka dapat diambil kesimpulan untuk mengingatkan kembali hal-hal yang penting dan sekaligus menjadi inti sari daripada

Lebih terperinci

1. Semua orang menyukai Julia kerana dia seorang gadis yang. 2. Kita tidak boleh bersikap terhadap orang lain yang memiliki keistimewaan tertentu.

1. Semua orang menyukai Julia kerana dia seorang gadis yang. 2. Kita tidak boleh bersikap terhadap orang lain yang memiliki keistimewaan tertentu. UPSR BM TATABAHASA Soalan 1 berdasarkan gambar dibawah ini. 1. Semua orang menyukai Julia kerana dia seorang gadis yang. A lemah lembut B daya tahan C senang hati D ikal mayang Jawapan: A C senang hati

Lebih terperinci

MEMADANKAN PERIBAHASA (10 MARKAH)

MEMADANKAN PERIBAHASA (10 MARKAH) MEMADANKAN PERIBAHASA (10 MARKAH) ARAHAN: Setiap petikan ringkas di bawah ini menggambarkan maksud satu peribahasa. Padankan petikan tersebut dengan peribahasa paling sesuai daripada senarai diberikan.

Lebih terperinci

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Di Unduh dari : Bukupaket.com bab 5 kejujuran gambar 5.1 tesa sedang berkumpul dengan teman temannya lihatlah gambar di atas tesa sedang berkumpul dengan teman temannya tentu kalian juga sering melakukannya setiap hari kita bergaul

Lebih terperinci

7 CIRI BUDAYA POLITIK MATANG SEJAHTERA (BPMS)

7 CIRI BUDAYA POLITIK MATANG SEJAHTERA (BPMS) 7 CIRI BUDAYA POLITIK MATANG SEJAHTERA () 1 POLITIK BERTUNJANG PRINSIP POLITIK DAKWAH & AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR 3 POLITIK PENYELESAIAN BERASASKAN ISLAM POLITIK UTAMAKAN RAKYAT 5 4 POLITIK DAMAI & DIPLOMASI

Lebih terperinci