LATAR BELAKANG SURABAYA PARIWISATA RESTORAN. dengan Memadukan. Desain Interior Restoran X.O Suki & Cuisinese Bernuansa Modern Karakter Oriental

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LATAR BELAKANG SURABAYA PARIWISATA RESTORAN. dengan Memadukan. Desain Interior Restoran X.O Suki & Cuisinese Bernuansa Modern Karakter Oriental"

Transkripsi

1

2 LATAR BELAKANG SURABAYA TABLE SERVICE COUNTER SERVICE SELF / BUFFET SERVICE CARRY OUT SERVICE PARIWISATA RESTORAN RESTORAN FORMAL RESTORAN INFORMAL SPECIALITY RESTORAN Bebek Peking, Lobak, Bakpau, Sushi, Suki, Sup Miso, Kimchi, Japchae ASIA Cina, Jepang, Vietnam, Thailand, Korea AFRIKA Afrika Selatan, Nigeria, Mesir AUSTRALIA Australia EROPA Italia, Perancis, Jerman, Belgia, Polandia AMERIKA Amerika serikat, Meksiko, Kostarika Burrito, tortillas, Hamburger, Steak, Scrambled egg, Gallo Pinto Gudeg, Nasi Padang, Semanggi, Batagor Indonesia Jawa timur, yogyakarta, kalimantan, sumatera Bunny Chow, Melktert, Biltong, Moin-moin Bush Tucker, Lamingtons, Pavlova, Brucceta Spaghetti, Fettucini, Croissant, Pizza, Pierogi, French Fries Sebagai area makan Sebagai area pertemuan Suasana Nuansa Sistem pelayanan (manajemen restoran) Menu yang dihidangkan

3 TUJUAN MASALAH TUJUAN 1. Menganalisis aktifitas dan kebutuhan pengunjung sehingga dapat menghasilkan rancangan sirkulasi dan pembagian area yang optimal yang dapat menunjang efektifitas dan kenyamanan pengunjung Restoran X.O Suki & Cuisinese 2. Menarik minat konsumen dengan suatu desain interior yang menarik dan memberikan citra baru sesuai dengan keinginan owner, corporate identity, dan segmentasi pasar 3. Mendapatkan data mengenai kebudayaan, arsitektural, konsep warna serta elemen-elemen estetika yang berhubungan dengan Oriental IDENTIFIKASI MASALAH 1. Sistem sirkulasi pengunjung dan pelayan belum tertata dengan baik. Selain itu penataan dan pembagian ruang maasih belum efektif 2. Sebagai restoran yang menyajikan menu Suki dan Cuisinese yang berasal dari Negara Asia namun belum menerapkan karakter tersebut pada interiornya RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana upaya agar sirkulasi dan pembagian area dapat menunjang efektifitas dan kenyamanan pengunjung Restoran X.O Suki & Cuisinese? 2. Bagaimana konsep desain interior dengan perpaduan karakter Modern dan Oriental yang dapat menjadi ciri khas pada Restoran X.O Suki & Cuisinese?

4 DESKRIPSI JUDUL di Surabaya Proses mengumpulkan, menganalisa, dan menerjemahkan data secara sistematis sehingga mendapat fakta yang terbaru dan menafsirkannya menjadi lebih baik ( D.K. Ching ) Salah satu restoran waralaba suki ternama di Indonesia yang menyuguhkan berbagai macam makanan suki dan ala carte dari berbagai negara di Asia, seperti Indonesia, Cina, Thailand, dan Jepang. Restoran ini tersebar hampir di seluruh kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makasar, dan Malang. ( ) Variasi atau perbedaan yang sangat halus atau kecil sekali tentang warna, suara, kualitas, dll ( Kamus besar bahasa Indonesia ) Merupakan Internasional Style yang menganut Form Follows Function ( bentuk mengikuti fungsi ), bentukan platonic solid yang serba kotak, tak berdekorasi, perulangan yang monoton. ( 4/konsep-pemikiran-arsitekturmodern.html) Ciri ciri, sifat, identitas. Berasal dari kata The Orient yang berarti Timur. Yang merupakan sebuah sebutan tradisional untuk apapun segala jenis model yang dimiliki dunia timur ( Durant, 1986:158 ). ( T.Andini, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Prima Media ) Perihal (keadaan) berpadu; persesuaian. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) KESIMPULAN Menjawab permasalahan mengenai rancangan dan elemen-elemen yang mendukung bagian dalam ruang Restoran X.O Suki & Cuisinese dengan mengambil konsep karakter Oriental yang dapat menghadirkan aspek-aspek keindahan yang mengandung nilai seni dari Timur

5 METODE DESAIN INPUT Ide Awal Data Lapangan Interview, Observasi Lapangan / Survey Rumusan Masalah Pengumpulan Data Analisa Data Analisa Permasalahan Data Referensi Data Literatur Identifikasi Masalah Studi Nuansa, Oriental, Restoran X.O Suki & Cuisinese, Penataan layout, Studi Pembanding PROCESS Batasan Masalah Tujuan Solusi Permasalahan Konsep Desain Alternatif desain diperoleh dari mengolah konsep desain dan tujuan desain Alternatif Desain Evaluasi OUTPUT Final Desain

6 STUDI EKSISTING Jalan Raya Kupang Indah Surabaya Restoran X.O Suki & Cuisinese Lokasi Restoran X.O Suki selain berada di mall juga berada di Kupang Indah. Daerah ini merupakan kawasan public yang padat akan penduduk dan aktivitas sehingga dapat menjadikan tempat yang startegis untuk bisnis kuliner. Dilihat dari kawasan perumahan yang cukup elit dan juga dekat dengan jalan tol dimana banyak berdatangan pengunjung dari luar kota. Dan disepanjang jalan banyak berjejeran restoranrestoran dengan masakan yang berbeda. ENTRANCE AREA MAKAN TEMPAT PENGAMBILAN SUKI

7 ANALISA EKSISTING STRENGHT 1. Letaknya cukup strategis 2. Main area cukup luas 3. Penggolongan restoran sebagai restoran keluargatal yang dapat menjadi ciri khas pada Restoran X.O Suki? THREATS 1. Semakin meningkatnya restoran dan ruang pertemuan (meeting) yang ada di Surabaya dengan desain yang lebih baik serta memiliki ciri khas tersendiri WEAKNESS 1. Sistem sirkulasi pengunjung dan pelayan restoran belum tertata dengan baik 2. Sebagai restoran yang tidak hanya untuk makan tetapi untuk pertemuan, dalam penataan dan pembagian ruang Restoran X.O Suki & Cuisinese masih belum efektif sesuai dengan pola akktifitas penggunanya 3. Beberapa pemilihan furniture dengan desain yang kurang selaras dengan konsep desain interior maupun corporate image yang akan diterapkan dapat mengurangi kesatuan konsep secara keseluruhan OPPORTUNITIES 1. Eksisting yang luas memberi kemudahan untuk mengatur dan menata layout dan penambahan fasilitas agar desain lebih optimal 2. Letak yang strategis dengan berada di deretan restoran-restoran dapat menarik minat pengunjung untuk makan maupun mengadakan pertemuan

8 ANALISA RESTORAN X.O SUKI & CUISINESE Restoran X.O Suki & Cuisinese merupakan restoran yang menyajikan menu yang berasal dari berbagai Negara, diantaranya Cina, Thailand, jepang. Menu ini tidak sembarang disajikan karena disesuaikan dengan nama corporate dari restoran ini yaitu Suki merupakan makanan Thailand sedangkan Cuisine adalah khas oriental. Di Indonesia, Restoran X.O Suki & Cuisinese sudah tersebar di berbagai kota dan saat ini di Surabaya sudah banyak restoran yang tidak hanya menjual menu makanan minuman tetapi juga menjual suasana ataupun nuansa dengan konsep yang berbeda-beda. Restoran X.O Suki & Cuisinese ditujukan untuk kalangan menengah hingga ke atas. Restoran ini memiliki menu dengan proses Self Cooking dimana pengunjung dapat mengambil menu Suki lalu memasak dengan merebusnya dengan sendiri, berbagai macam menu dan pilihan kuah disajikan pada Restoran X.O Suki & Cuisinese. di Surabaya

9 ANALISA SISTEM PELAYANAN Tipe dasar pelayanan makanan di X.O Suki & Cuisinese Restaurant TABLE SERVICE suatu sistem pelayanan restoran di mana para tamu duduk di kursi menghadap meja makan dan kemudian makanan maupun minuman diantarkan, disajikan kepada para tamu. Dalam hal ini yang menyajikan makanan dan minuman bisa waiter/ waitress. Namun yang menjadi ciri khas dari restoran ini adalah restoran ini memberi kesempatan kepada pengunjung untuk dapat memasak sendiri di meja makan mereka makanan suki yang ia ingikan.

10 ANALISA KEGIATAN PENGUNJUNG Pengguna Konsumen Pegawai Manajer Makan & Minum Pembayaran Mengobrol Buang Air Melayani Konsumen Transaki Membersihkan Mengawasi Kegiatan pengunjung untuk makan Kegiatan pengunjung untuk mengadakan pertemuan Menuju ke entrance Menuju area makan Menuju area kasir Pulang Menuju ke entrance Menuju area (meeting) Pulang Pengunjung datang Menuju area Tunggu Reservasi tempat Pengunjung datang Meminta bill pembayaran

11 ZOONING AREA LANTAI 1 LANTAI 2 KETERANGAN KETERANGAN ENTRANCE AREA TUNGGU AREA KASIR AREA MAKAN AREA PENGAMBILAN SUKI AREA MEETING AREA MAKAN OUTDOOR AREA PERSIAPAN AREA WASTAFEL TOILET DAPUR AREA PARKIR

12 ANALISA HUBUNGAN RUANG AREA PUBLIK AREA PRIVAT AREA SERVICE Area Parkir Entrance Kasir Area tunggu Area Makan Area Pengambilan Suki Area Outdoor Area Meeting Dapur Area Persiapan Wastafel Toilet ADA HUBUNGAN SEBAIKNYAADA HUBUNGAN TIDAK ADA HUBUNGAN

13 BUBBLE DIAGRAM Wastafel Toilet Area Persiapan Area Pengambilan Suki Kasir Dapur Area Makan Area Meeting Area Outdoor Area Parkir Entrance Area tunggu SIRKULASI PENGUNJUNG SIRKULASI KARYAWAN

14 ANALISA AKTIVITAS DAN KEBUTUHAN RUANG Ruang Pengguna dan Kapasitas Aktivitas Fasilitas Asumsi Eksisting Ruang Ruang Pengguna dan Kapasitas Aktivitas Fasilitas Asumsi Eksisting Ruang ENTRANCE KASIR AREA TUNGGU Pegawai ( 2 org ) Pengunjung Pegawai ( 2 org ) Pengunjung Pengunjung ( 14 org ) - Berdiri - Membuka pintu - Melayani pemesanan tempat - Mempersilahkan masuk - Mengarahkan ke meja makan - Memilih tempat duduk - Melayani transaksi pembayaran - Melakukan pembayaran - Duduk - Membaca majalah - Membaca buku menu untuk mempermudah pemesanan - Lemari untuk buku menu - Meja kasir - Kursi - Komputer - Telefon - Sofa triple seat - Kursi (4 bh) - Rak tempel pada dinding (1 bh) 59,684 m 2 51,12 m 2 69,44 m 2 AREA MAKAN AREA PENGAMBILA N SUKI AREA MEETING Pegawai ( 12 1 org tiap meja ) Pengunjung ( 92 org ) Pegawai ( 2 org ) Pengunjung Pengunjung 12 org ) - Memberi buku menu - Melayani pengunjung - Memesan makanan dan minuman - Makan - Minum - Memasak suki - Berbincang - Menikmati suasana - Melayani pengunjung - Membawakan suki pilihan pengunjung - Memilihi suki - Duduk - Membaca majalah - Membaca buku menu untuk mempermudah pemesanan - Dining set untuk 6 orang (6 set) (@ kursi 6 bh dan meja 3 bh) - Dining set untuk 4 orang (14 set) (@ kursi panjang 2 bh dan meja 1 bh) - Meja untuk buku menu (3bh) - Kereta dorong untuk mengantarkan suki - Lemari pendingin untuk suki - Kursi (12 bh) - Meja - LCD proyektor - Rak 461,36 m 2 71,84 m 2 Ruang 1 (90,8 m 2 ) Ruang 2 (87,36 m 2 l

15 ANALISA AKTIVITAS DAN KEBUTUHAN RUANG Ruang Pengguna dan Kapasitas Aktivitas Fasilitas Asumsi Eksisting Ruang Pegawai - Memberi buku menu - Melayani pengunjung AREA MAKAN OUTDOOR AREA PERSIAPAN Pengunjung ( 16 4 org tiap meja ) Pegawai - Memesan makanan dan minuman - Makan - Minum - Memasak suki - Berbincang - Menikmati suasana - Dining set untuk 4 orang ( 4 set ) kursi 4 bh dan meja 1 bh ) 170,4 m 2 - Menyiapkan menu pesanan pengunjung - Meja (peralatan makan, tisu, dll) 59,2 m 2 AREA WASTAFEL Pengunjung ( 3 org ) - Mencuci tangan - Wastafel (3 bh) - Cermin 59,84 m 2 DAPUR TOILET Pegawai Pengunjung Wanita ( 2 org ) Pengunjung Pria ( 4 org ) - Memasak - Meracik makanan - Menyimpan bahan makanan - Menyimpan peralatan dapur - Mencuci peralatan dapur - Buang air - Berbenah diri - Mencuci tangan AREA PARKIR Pegawai - Mengarahkan kendaraan pengunjung - Sink - Rak penyimpan - Kompor - Oven - Cooker hood - Lemari es - Meja untuk meracik - Meja untuk menyiapkan makanan dan minuman - Kloset (2 bh) - Wastafel (1 bh) - Alat pengering tangan - Kloset (4 bh) - Wastafel (1 bh) - Alat pengering tangan 198,48 m 2 Toilet Wanita ( 54 m 2 ) Toilet Pria ( 69,36 m 2 )

16 TABEL PERBANDINGAN Perbandingan Restoran Shang-Palace X.O Suki Cuisinese ( Saat Ini ) X.O Suki & Cuisinese ( Rancangan ) Ket Gambar Ket Gambar Ket Gambar Efektivitas Sirkulasi Antar meja makan dan kursi cukup memadai Antar meja makan dan kursi masih kurang lebar Antar meja makan dan kursi susah sesuai dengan antropometri dan ergonomi Nuansa Oriental Pada pakaian pelayan, ornamen partisi, lukisan Pada pakaian pelayan, ornamen partisi, lukisan Pada pakaian pelayan, ornamen, bentuk furniture, partisi, warna Fasilitas ruang privat (meeting) Tidak ada Terdapat 2 ruang dgn kapasitas 12 org Terdapat 2 ruang dgn kapasitas 12 org Pembagian area Area kasir dan ruang tunggu, area makan Area kasir dan ruang tunggu, area makan, area meeting Area kasir dan ruang tunggu, area makan, area meeting, area makan outdoor Kapasitas area 100 orang Dining set u/ 4 org = 19 bh Dining set u/ 6 orang = 4 org 80 orang Dining set u/ 4 org = 14 bh Dining set u/ 6 orang = 4 org 132 orang Dining set u/ 4 org = 18 bh Dining set u/ 6 org = 6 bh Dining set u/ 12 org = 2 bh

17 ANALISA STUDI PEMBANDING Restaurant Shang-Palace Lokasi : Hotel Shangri-La Surabaya Segmen : Wisatawan mancanegara dan domestik golongan menengah atas Konsep : Tradisi China Restaurant Takigawa Lokasi : Surabaya Town Square Segmen : Wisatawan mancanegara dan domestik golongan menengah atas Konsep : Jepang Modern 1. Penggunaan round table menjadi hal biasa bagi masyarakat china karena round table memiliki filosofi tentang kebersamaan di meja makan 2. Menggunakan unsur dekoratif seperti ukirukiran dari bahan kayu, porselin, dan lukisan dengan berbagai motif yang menjadi kepercayaan orang tionghoa Aplikasi Desain : 1. Ruang didominasi warna merah yang melambangkan kejayaan rakyat china 2. Terdapat banyak ornamen ukir-ukran, lukisan dan juga porseline 3. Ruangan berkesan sangat formal Kelebihan : 1. Memiliki keberaturan dan kesatuan wujud unsur-unsur interior di setiap ruang 2. Ruang menjadi sangat mencirikan negaral asal masakan jadi kesatuan interior dengan jenis masakan dapat menyatu Aplikasi Desain : 1. Banyak fasilitas yang mengadaptasi dari fasilitas jepang walaupun sudah disederhanakan agar dapat menyatu dengan konsep jepang modern 2. Terdapat banyak ornamen jepang untuk menguatkan negara asal masakan seperti bambu, tatami. Kelebihan : 1. Setiap desain yang diadaptasi dari tradisi jepang selalu dapat disederhanakan oleh restoran ini untuk menimbulkan konsep jepang modern tetapi tidak meninggalkan kesan dari negara itu sendiri

18 ANALISA STUDI PEMBANDING Restaurant Jitlada Thai Cuisine Lokasi : Surabaya Town Square Segmen : Wisatawan mancanegara dan domestik golongan menengah atas Konsep : Simple Modern 1. Pada fasad restoran diberi identitas yang mencirikan negara thailand, yitu bentuk kuil yang bertumpuk-tumpuk dan berbentuk lancip 2. Pada interior restoran, walaupun berkonsep modern namun bila ia diperhatikan lebih detail pada bagian plafon terdapat permainan gelombang yang mengadaptasi dari filosofi masyarakat thailand yang menganggap pola gelombang adalah suatu penghormatan bagi kasta yang lebih tinggi di dalam masyarakat Aplikasi Desain : 1. Interior benar-benar ditata simpel modern, minim dekoratif, namun tetap kuat akan nilai filosofi, hal ini dapat dilihat dari permainan bentuk plafon, dan pewarnaan ruangan 2. Fasad memiliki ide yang bagus dengan memberi image yang sudah melekat dengan negara thailand yaitu kuil Kelebihan : 1. Desain dan gaya simpel modern membuat sirkulasi lapang sehingga tercipta kenyamanan bagi civitas

19 Konsep makro Desain interior restoran X.O Suki & Cuisinese dengan konsep bernuansa modern dengan memadaukan karakter oriental. Oriental sendiri diambil dari negara china, jepang, dan thailand. ORIENTAL CHINA JEPANG THAILAND Bawaan dari budaya ketimuran yang berkembang meliputi wilayah China, Jepang, Korea hingga Vietnam, Thailand, Persia. Karakteristik : - Ukiran kayu pada dinding - Ornamen oriental pada guci, lukisan - Warna merah, kuning Proporsi yang simetris, garis garis sederhana, penggunaan material kayu, dan penggunaan warna kuat dan terang karena warna warnanya jarang dicampur Karakteristik : - Ukir ukiran dan bentuk bundar - Kaki meja yang melengkung - Lukisan pemandangan - Motif motif yang kompleks - Ramainya ukir ukiran - Warna merah dan emas - Bentukan desain yang minimalis dengan tidak terlalu banyak ornamen - Pemilihan wrna berdasarkan materia alam. - Bentukan-bentukan yang digunakan dari ciri khas japan yaotu seni melipat kertas yang dapat diaplikasikan pada dinding maupun ceiling Desain berkarakter dan klasik yang mewah Karakteristik : - Warna emas, kuning, dan coklat pada elemen pembentuk ruang maupun perabot serta aksesoris di dalamnya - Perabot dengan bentukan dasar seperti lingkaran dan persegi yang memberi konsep formal ruang - Ornamen dalam bentuk ukiran dan aksesoris lepas. Penempatan ornamen sebagai aksesoris ruang akan membuat efek klasik

20 Konsep WARNA China Merah Kuning Corporate Image Hitam Kuning keemasan Hijau Merah Kuning Oriental Jepang Hijau AREA ENTRANCE, KASIR DAN RUANG TUNGGU Cokelat Area ini merupakan area yang menuntut identitas restoran, sehingga dihadirkan warna bernuansa alam seperti coklat muda, coklat tua dengan aksentuasi merah, hijau, abu-abu yang menggambarkan konsep oriental dari 3 Negara. Merah Kuning AREA RESTAURANT Thailand Cokelat Emas Area ini sebagai area publik, identitas serta konsep restoran hadir dalam ruang ini, menggunakan warna perpaduan coklat tua, coklat muda dan menggunakan warna emas sebagai warna corporate image dan warna dari oriental dari 3 Negara Orange

21 Konsep mikro PLAFON GYPSUM Gypsum yang diaplikasikan dengan bentukan bentuk lingkaran yang berulang ulang, seperti pendaran air pada suatu genangan air yang tenang. permainan plafon berbentuk gelombang yang memiliki nilai filosofi yang kuat bagi masyarakat Thailand, yang berarti wujud penghormatan kepada kasta yang lebih tinggi. Untuk pilihan warna plafon putih pada ruang kamar agar terkesan bersih dan luas. KAYU Plafon kayu diaplikasikan untuk aksentuasi pada plafon. Drop ceiling digunakan pada area tertentu seperti pada area makan yang berada di sudut suangan agar timbul kesan dekat dan intim

22 Konsep mikro DINDING KACA permainan ornamen kaca di bagian depan restoran yang kuat akan permainan ornament cina BATU pada area makan terdapat dekoratif dinding yang menggunakan material pasangan batu palimanan, batu candi, dan susun sirih yang kuat akan kesan alami pada bagian dinding sekat antar ruang atau partisi terdapat permainan ornament berbentuk kotak yang berulang ulang sehingga memberikan kesan ornament jepang. WALL PANEL

23 Konsep mikro lantai PARKET TATAMI Penggunaan material keramik motif kayu parket yang diekspos pada area makan yang terletak di beberapa sudut ruangan dengan 4 seat. Penggunaan tatami sebagai alas diletakkan pada area tunggu agar memperkuat nilai budaya jepang. GRANIT Pada lantai utama seperti entrance dan area makan utama dengan 6 seat menggunakan material yang lebih modern seperti Granito untuk memberikan kesan luas dan mewah karena teknik pemasangannya yang tanpa nat. TERAKOTA Pada area pengambilan suki memakai lantai terakota untuk mendapatkan kesan alami.

24 Konsep mikro FURNITURE Merupakan analogi dari simbol cina yang diaplikasikan sebagai furnituree yang diletakkan pada sandaran kursi berupa ukiran bermotif kotak-kotak beraturan Merupakan analogi dari bambu yang diaplikasikan pada sandaran di sebuah kursi agar menguatkan kesan jepang di area tersebut

25 Konsep mikro ELEMEN ESTETIS BAMBU Untuk elemen estetik akan digunakan beberapa hiasan maupun unsur alam dari jepang sendiri seperti batasan dinding dengan menggunakan partisi bambu, ini akan melengkapi konsep modern japanese pada ruang tersebut Bambu memiliki makna berarti bagi masyarakat Jepang, hampir setiap taman pada rumah Jepang bisa ditemui. Pada partisi tersebut diberikan bambu dengan penyusunan sejajar yang berfungsi memberikan batasan antara area tengah dengan area sampingnya. Dengan bentuk lengkung menyerupai layout pada area tengah Merupakan analogi dari simbol cina yang dapat diaplikasikan sebagai partisi seperti bentukan kotak persegi beraturan sebagai penyekat antar ruangan

26 Konsep mikro PENCAHAYAAN HIDDEN LAMP Letak cahaya hidden lamp dan lampu sorot di bagian tertentu untuk mengekspose bentukan atau elemen estetis ruang. Untuk warna lampu dipilih paduan antara lampu berwarna putih dan kuning terang. Gabungan antara terang dan temaram memberikan kesan hangat dan ramah. HANGING LAMP Lampu gantung mengambil karakter desain negara jepang dengan bentukan kotak persegi panjang dan biasanya di sisi lampu terdapat tulisan jepang yang memiliki sebuah arti GENERAL LIGHT Pencahayaan general di area publik Pencahayaan pada siang hari dapat menghemat energi penggunaan lampu karena menggunakan pencahayaan alami yaitu matahari melalui dinding kaca.

27 STUDI ANTHROPOMETRI DAN ERGONOMI STUDI ANTHROPOMETRI STUDI ERGONOMI Kata antropometri berasal dari bahasa Yunani (Greek), yaitu Anthropos yang berarti manusia (man, human) dan metrein (to measure) yang berarti ukuran. Data antropometri untuk berbagai ukuran anggota tubuh, baik yang diukur dalam posisi tetap (structural body dimension) ataupun posisi bergerak dinamis sesuai dengan fungsi yang bisa dikerjakan oleh anggota tubuh tersebut (functional body dimension) dan dikelompokan berdasarkan nilai persentil dari populasi tertentu Dua dimensi rancangan yang akan dijadikan dasar menentukan minimum atau maksimum ukuran yang ingin ditetapkan, yaitu : dimensi jarak ruangan dan dimensi jarak jangkauan Pusat dari ergonomi adalah manusia. Pada ergonomi terdapat 3 aspek utama, yaitu : anthropometry, bio mechanic, dan safety behavior. Konsep ergonomi ada berdasarkan kesadaran dan keterbatasan kemampuan dan kapabilitas manusia, sehingga dalam usaha untuk mencegah cidera, meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kenyamanan dibutuahkan penyerasian antara lingkungan kerja dan pekerjaan dengan manusia yang terlibat dengan pekerjaan tersebut. Ruang lingkup ergonomu sangat luas aspeknya, antara lain : teknik, fisik, pengalaman psikis, anatomi (berhubungan dengan kekuatan dan gerakan otot dan persendian), anthropometri, sosiologi, fisiologi (berhubungan dengan temperatur tubuh, oksigen up take, pols, dan aktivitas otot), desain, dll. (Pusat Kesehatan kerja Depkes RI) RANCANGAN / DESAIN OPTIMAL

28 STUDI ANTHROPOMETRI DAN ERGONOMI Area Kasir Gambar diatas menunjukkan jika pada posisi duduk, ketinggian meja 106,7 cm, zona aktivitas 66-76,02 cm, konter display 45,7-61,0 cm, tinggi kursi mencapai lantai 71,1 cm. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam area kasir yang akan di desain tidak menggunakan kursi karena pada umumnya kasir di restoran jarang menggunakan kursi agar terlihat eksklusif. Maka tinggi meja kasir sekitar 100 cm sejajar dengan diatas pinggang manusia

29 STUDI ANTHROPOMETRI DAN ERGONOMI Area Tunggu Gambar sofa untuk 3 orang disamping menunjukkan bahwa ukuran kelonggaran pakaian dan pergerakan tubuh serta perubahan postur dan posisi minimal 71,1 cm, untuk ukuran lengan sofa sekitar 7,6-15,2 cm, untuk sandaran punggung sekitar 15,2-22,9 cm Jadi untuk ukuran sofa diambil ukuran dimensi tubuh pria agar terlihat maksimal. Untuk panjang sofa 240 cm untuk 3 orang dimana masing-masing orang membutuhkan ukuran 70 cm dan sisanya untuk posisi tangan pada lengan sofa. Sedangkan lebar sekitar 60 cm namun untuk ukuran lebar dengan posisi kaki agak dibujurkan kedepan membutuhkan ukuran 120 cm secara keseluruhan. Gambar disamping menunjukkan jarak bersih untuk ukuran sirkulasi orang yang berjalan di depan mata. Dimensi tubuh manusia adalah 60,96 dari bahu kanan hingga kiri. Jadi sirkulasi orang berjalan sekitar 80 cm dari posisi sofa. Namun dalam desain restoran ini tidak ada posisi sofa yang berhadapan namun tetap diatur sirkulasinya. Untuk tinggi sofa dari bantalan duduk hingga lantai sekitar 40 cm dengan posisi kaki/lutut tegak dan tidak ditekuk

30 STUDI ANTHROPOMETRI DAN ERGONOMI Area Makan Pada area makan terdapat zona alat makan dimana luasnya memadai untuk mengakomodasi peralatan makan yang diperlukan baik yang semula tertata rapi dan hingga tidak beraturan. Dalam desain restoran ini terdapat 3 jenis area makan diantaranya area untuk 4 orang, 6 orang, dan untuk meeting. Pada area makan, tiap orang membutuhkan zona optimal sekitar 76,2 cm Jadi ukuran panjang dan lebar meja untuk 4 orang sekitar 100 x 1600 cm dimana tiap orang membutuhkan zona makan 80 x 50 cm.

31 STUDI ANTHROPOMETRI DAN ERGONOMI JARAK UNTUK KURSI TANPA SIRKULASI Hubungan antara kursi dengan meja makan merupakan pertimbangan yang penting. Kursi mungkin dipindahkan sebanyak 4x selama jangka waktu tersebut. Awalnya kursi mendekat dengan meja namun saat akhir makan, kursi menjauh dari meja. Untuk zona duduk saat posisi kursi tidak dipindahkan 61 cm namun tetap membutuhkan ruang dibelakang kursi untuk sirkulasi maju atau mundur 76,2 91,4 cm Tinggi tempat duduk 40,6 41,3 cm sedangkan tinggi permukaan atas meja 73,7 76,2 cm diukur dari permukaan lantai JARAK UNTUK KURSI DENGAN SIRKULASI DI BELAKANG KURSI Jika posisi dibelakang kursi merupakan sirkulasi orang berjalan atau mengantarkan pesanan membutuhkan 76,2 91,4 cm (jika dalam posisi kursi tidak di mundurkan) Jadi jarak keseluruhan dengan posisi kursi dipindahkan dan terdapat pellayan maupun pengunjung yang beraktifitas dibelakangnya membutuhkan sekitar 152,4 182,9 cm diukur dari tepi meja Sedangkan jarak di jalur pelayanan dan sirkulasi membutuhkan ukuran sebesar 121,9 cm dimana pada zona pelayanan 45,7 cm dan zona sirkulasi 76,2 cm

32 STUDI ANTHROPOMETRI DAN ERGONOMI Pada jalur pelayanan antar kursi membutuhkan 243,8 274,3 cm dimana tidak selalu kursi tersebut diam ditempat tanpa dipindah maju mundur. Saat posisi meja sedang maju maka pelayan memiliki jalur pelayanan sebesar 152,4 cm dimana zona duduk tersebut berukuran 45,7 61,0 cm Saat posisi meja sedang mundur makan pelayan memiliki jalur pelayanan sebesar 91,4 cm dimana zona duduk saat kursi dimundurkan sebesar 76,2 91,4 cm Jika kursi-kursi dari dua meja yang berdekatan, diatur saling membelakangi maka dibutuhkan jarak diantaranya. Jarak ini bukan untuk sirkulasi umum atau pelayan tapi hanya untuk pencapaian ke arah kursi. Jarak bersih minimal antar kursi sebesar 45 cm sedangkan jarak minimal antar meja sebesar 91,4 cm. Namun untuk jarak antar meja tersebut akan terjadi sirkulasi untuk jalur pelayanan Hubungan antara dimensi manusia terhadap lajur untuk jarak bersih sirkulasi publik dan pelayanan juga penting. Dimana jika terdapat 3 aktivitas diantaranya : Aktivitas pelayan melayani pengunjung membutuhkan 45,7 cm Aktivitas pelayan membaya menu untuk pengunjung lainnya membutuhkan jarak sebesar 91,4 cm Aktivitas baik pelayan maupun pengunjung yang sedang bergerak bebas membutuhkan 76,2 cm

33 STUDI ANTHROPOMETRI DAN ERGONOMI Area Meeting Penataan rapat berbentuk segiempat untuk 4 orang dimana 1 orang membutuhkan zona sebesar 91,4 121,9 cm Jarak 2 orang yang berseberangan sebesar 91,4 137,2 cm dan ukuran ini sama dengan ukuran meja. Sedangkan zona duduk dari samping sebesar 45,7 61,0 cm, tinggi meja sebesar 73,7 76,2 cm. Jadi ukuran tempat duduk dimana terdapat 2 kursi dan meja yang saling berhadapan membutuhkan ukuran sebesar 182,9 259,1 cm Dimensi yang sebenarnya dari meja rapat merupakan cerminan dari jumlah orang yang akan duduk di sekitar meja. Zona kerja meja rapat untuk 2 orang sebesar 137,2 152,4 cm sedangkan tampak samping zona duduk sebesar 45,7 61, 0 cm dan zona sirkulasi yang berada di belakang kursi sebesar 76,2 91,4 cm

34 STUDI ANTHROPOMETRI DAN ERGONOMI Toilet Pada wc, saat manusia sedang duduk dan beraktivitas maka jarak sirkulasi di depannya saat duduk sebesar 61,0 cm dimana ditengah jarak tersebut terdapat tisu toilet dan jangkauan tangan tidak melebihi ujung jari agar tidak menyulitkan manusia tersebut. Pada area wastafel, dimensi lebar manusia saat menggunakan wastafel memiliki ukuran yang bervariasi tetapi jarak antar wastafel tetapi diperhatikan yaitu sebesar 35,6 40,6 cm sedangkan zona aktivitas membutuhkan 45,7 cm dan sirkulasi yang membelakangin manusia membutuhkan sebesar 76,2 cm. Jarak disamping manusia duduk di atas wc dimana jika sebelah kiri adalah posisi tisu maka membutuhkan jarak sebesar 30,5 cm. Namun jika sebelah kanan adalah rak ataupun tidak terdapat apapun maka membutuhkan jarak sebesar 30,5 45,7 cm. Tinggi area cuci (wastafel) agar dapat mengakomodasi mayoritas pemakainya sebesar 94,0 109,2 cm. Letak kaca tetap dipertimbangkan dengan tingi mata. Jarak mata dengan cermin sebesar 48,3 61,0 cm

35 ALTERNATIF DENAH ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2 ALTERNATIF 3

36 WEIGHTED OBJECTIVE METHOD KRITERIA / TUJUAN A B C D E HASIL RANK MARK BOBOT RELATIF A. STANDAR ERGONOMI V B. ALUR SIRKULASI II C. FASILITAS PENUNJANG III C. KAPASITAS PENGUNJUNG IV D. KESELARASAN DENAH DENGAN KONSEP I OVERALL VALUE 30 1,0 KETERANGAN : 1 = LEBIH PENTING 2 = TIDAK LEBIH PENTING RANGE NILAI = 1-10

37 ANALISA ALTERNATIF DENAH OBJECTIVE W B ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2 ALTERNATIF 3 M S V M S V M S V KESELARASAN DENAH DENGAN KONSEP ALUR SIRKULASI FASILITAS PENUNJANG KAPASITAS PENGUNJUNG STANDAR ERGONOMI 0,3 Adanya keselarasan penataan ruang/unsur-unsur/fasilitas dengan konsep modern oriental 0,3 Pembagian ruang dapat diaplikasikan sesuai fungsinya 0,2 Penerapan/penambahan fasilitas penunjang sesuai harapan pengunjung setelah dilakukan riset 0,2 Pembagian ruang disesuaikan dengan fungsi ruang dan penggunanya 0,1 Tingkat kenyamanan secara fisik dan psikis sesuai standar ergonomi dan anthropometri interior Good 6 1,8 poor 6 1,8 good 6 1,8 Good 5 1,5 Poor 4 1,2 Very good Very good 8 1,6 Very good 9 2,7 8 1,6 Good 7 1,4 Good 6 1,2 Good 6 1,2 Very good Good 6 0,6 good 6 0,6 Very good OVERALL UTILITY VALUE 6,7 6,4 8,3 8 1,6 8 0,8 KETERANGAN : VALUE = SCORE x WEIGHT VERY GOOD = 8-10 GOOD = 5-7 POOR = 0-4

38 AREA MAKAN Area makan merupakan area terpilih karena mayoritas aktifitas pengunjung dilakukan di area ini. Selain itu karena area ini merupakan area yang paling besar di Restoran X.O Suki & Cuisinese. Penerapan tema Oriental pada area ini terlihat dari bentukan furniture pada kursi dimana bentuknya diambil dari bentuk pada interior Jepang, pada partisi sebagai penyekat antara area entrance dengan area makan. Partisi terbuat dari kayu finishing HPL warna coklat. Bentuk ornamen pada partisi diambil dari bentukan ornamen Oriental. Pada dinding terdapat bentuk bulat yang merupakan cetakan dari semen dan terdapat tempelan berbagai macam piring khas Cina. Oriental dominan dengan warna merah, coklat, dan abuabu maka diaplikasikan pada dudukan kursi, furnitur, dinding sedangan pada plafon menggunakan warna netral yaitu putih. Lantai pada area ini menggunakan granito bercorak putih.

39 AREA MAKAN Sementara pada sisi lain pada area makan adalah area pengambilan suki. Penerapan ornamen Oriental diterapkan di balik refrigerator. Terdapat partisi horisontal sebagai penyekat antara ruang runggu dan area makan sofa. Penyekatnya tidak berupa dinding agar ruangan tidak terlihat kecil.

40 AREA KASIR DAN AREA TUNGGU Area ini merupakan area pembayaran dan area tunggu bagi pengunjung jika area makan telah full digunakan. Oleh karena itu di desain area tunggu agar pengunjung tidak berdiri saat menunggu area makan yang kosong. Area ini dilengkapi kumpulan majalah dan elemen estetis yang menggambarkan budaya Oriental. Terdapat kolam yang merupakan salah satu bagian dari budaya oriental. Bentukan X pada area tunggu yang terletak dibalik sofa merupakan pengaplikasian dari huruf X pada restoran X.O Suki & Cuisinese. Lampu tempel berbentuk persegi panjang diambil dari bentukan pada interior Jepang dimana bentuk dasarnya adalah garis lalu dibentuk persegi atau persegi panjang.

41 AREA MAKAN VIP Area ini merupakan area makan namun penggunaannya dapat dilakukan melalui pemesanan terlebih dahulu. Area ini memiliki fasilitas LCD proyektor dan area ini berkapasitas 12 orang. Terdapat dua area VIP dimana antara area 1 dengan area 2 diberi sekat pintu geser yang diambil dari bentuk sekat pada interior Jepang. Bentuk lampu gantung pada area ini merupakan bentuk transformasi dari bambu, bentuknya seperti bambu. Pada area ini terdapat elemen estetis bambu yang diambil dari interior Jepang. Bentukan kursi adalah lengkung yang diambil dari bentuk dasar budaya oriental yaitu lengkung, bulat, atau lingkaran.

Desain Interior Restoran Dengan Perpaduan Karakter Oriental dan Nuansa Modern

Desain Interior Restoran Dengan Perpaduan Karakter Oriental dan Nuansa Modern Desain Interior Restoran Dengan Perpaduan Karakter Oriental dan Nuansa Modern Tiya Mulia Ningtyas, Dr. Mahendra Wardhana, ST., MT. Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan,

Lebih terperinci

KONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER

KONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER KONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER Deloni Hanis Mareta 3408.100.082 Koor. Tugas Akhir: Anggri Indraprasti, S. Sn, M. Sn Dosen Pembimbing: Ir. Prasetyo Wahyudie,

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen. BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan HEPOL BUILDING HANNINE RESTO Suasana khas Korea Budaya Korea Hanok Nyaman Tenang Gedung Perkantoran Bangunan dengan konsep modern Restoran Korea

Lebih terperinci

Desain interior view rotation Sushi Tei dengan nuansa modern japanese

Desain interior view rotation Sushi Tei dengan nuansa modern japanese T u g a s A k h i r D e s a i n I n t e r i o r Desain interior view rotation Sushi Tei dengan nuansa modern japanese Aditya Wira Hardi 3407100083 Dosen Pembimbing Anggra Ayu Rucitra, ST, MT Dosen Koordinator

Lebih terperinci

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Keadaan fasilitas fisik aktual belum sesuai apabila dilihat dari segi ergonomi untuk meja makan, kursi makan, meja salad, kursi tunggu, meja kasir, dan mix 4 fun.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

Studi Pembanding. Rumah Cantik Citra. Body Massage. Hand and Foot Spa

Studi Pembanding. Rumah Cantik Citra. Body Massage. Hand and Foot Spa Studi Pembanding Rumah Cantik Citra Body Massage Rumah Cantik Citra yang terletak di kawasan Raya Gubeng, Surabaya ini sebagai pusat perawatan kecantikan wanita Indonesia telah memberikan sebuah ciri dari

Lebih terperinci

Eksotisme & GALLERY. Vol. 13 No. 05 Mei 2012

Eksotisme & GALLERY. Vol. 13 No. 05 Mei 2012 Eksotisme KONSEP RESTO & GALLERY Penulis Qisthi Jihan Fotografer Ahkamul Hakim Berwisata kuliner di Bali, tidak sekadar mencari makanan yang nikmat, tetapi kebanyakan dari pengunjung juga mencari sebuah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN Dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini, banyak hal hal yang telah di jelaskan pada bab bab sebelumnya yang akan diterapkan pada perancangan.

Lebih terperinci

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan

Lebih terperinci

Tkeluarga dan non. Sakhir pekan bersama anak-anaknya. ST UDI ANALISA BAB 3. Keluarga. Konsumen. Non-Keluarga. Target Desain

Tkeluarga dan non. Sakhir pekan bersama anak-anaknya. ST UDI ANALISA BAB 3. Keluarga. Konsumen. Non-Keluarga. Target Desain Target Desain Keluarga egmen keluarga biasanya memiliki karakter yaitu menghabiskan waktu saat Sakhir pekan bersama anak-anaknya. Konsumen a r g e t d e s a i n m e r u p a k a n Tkeluarga dan non keluarga,

Lebih terperinci

MASYARAKAT URBAN MEMBUTUHKAN SARAN DAN PRASARANA YANG DAPAT MEWADAHI SEBUAH HOTEL DAN FASILITAS PENUNJANG REDESAIN HOTEL BROMO VIEW AND RESTAURANT

MASYARAKAT URBAN MEMBUTUHKAN SARAN DAN PRASARANA YANG DAPAT MEWADAHI SEBUAH HOTEL DAN FASILITAS PENUNJANG REDESAIN HOTEL BROMO VIEW AND RESTAURANT AKTIVITAS WISATA MASYARAKAT URBAN LATAR BELAKANG AKTIVITAS KANTOR DAN BISNIS KEBUTUHAN REFRESHING DAN REKREASI AKTIVITAS DAN KESIBUKAN PADAT MENGUNJUNGI TEMPAT/DAERAH DENGAN PARIWISATA ALAM DAN BUDAYA

Lebih terperinci

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. APARTEMEN LU: 60 m² Dramatic Lighting Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI PROPERTI SUMARTONO TAN

Lebih terperinci

hunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi

hunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi 1 2 hunian lama, BERNYAWA BARU Penulis Qisthi Jihan Fotografer Lindung Soemarhadi Di tengah maraknya pembangunan rumah modern, seperti cluster atau apartemen, pemilik rumah ini malah memutuskan untuk memilih

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-193 Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

Lebih terperinci

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING A. Permasalahan Umum Permasalahan umum ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai apa saja yang berkaitan dengan desain interior sebuah showroom mobil.

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS Pengantar

BAB V ANALISIS Pengantar BAB V ANALISIS Pengantar Setelah melakukan survey pengambilan data pada cafe yang memiliki suasana ruang yang rileks dan private sebagai dasar rancangan book cafe yang kuat, maka marilah kita berpindah

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Ieke Coffe and Gelato (survei café es krim) 1. Lokasi: Jl. Yos Sudarso No. 197 Solo. Merupakan jalan utama ke arah Solo Baru. Letaknya di pinggir jalan. 2. Aktivitas a. Pengunjung:

Lebih terperinci

STUDI PUSTAKA STYLE DAN TEMA

STUDI PUSTAKA STYLE DAN TEMA STUDI PUSTAKA STYLE DAN TEMA 2.11 Style dan Tema 3Sum Pub & Lounge Desain Interior Pengunjung Menjual minuman Style Dinamis Liquid / Cairan Modern Futuristik Transparan Dekonstruktif Fantastik - Menginginkan

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN IV. 1 Konsep Citra Pada Ayu Balinese Beauty & Spa ini memilih untuk memberikan kesan citra seperti pada tabel dibawah ini. Bagan 4. 1 Konsep Citra IV. 2 Latar Belakang Pemilihan

Lebih terperinci

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu STUDI AKTIVITAS STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan Parkir Tamu Mencari informasi Resepsionis Bebas Insidentil Menunggu Lounge Beristirahat

Lebih terperinci

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin 01 02 KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin Good design is good business. Inilah yang terwujud pada desain klinik yang berhasil mengakomodasi kegiatan konsultasi dokter

Lebih terperinci

Desain Interior Rumah Cupcakes & BBQ dengan Konsep Open Kitchen bernuansa Modern Chic

Desain Interior Rumah Cupcakes & BBQ dengan Konsep Open Kitchen bernuansa Modern Chic Desain Interior Rumah Cupcakes & BBQ dengan Konsep Open Kitchen bernuansa Modern Chic 1 Sayuri Dianita dan Ir. Budiono. MSn. Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisi dan sopan serta memiliki berbagai kelebihan. Hal ini menimbulkan kesan

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisi dan sopan serta memiliki berbagai kelebihan. Hal ini menimbulkan kesan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra Jepang di mata dunia Internasional adalah baik, dalam arti memiliki kesan bahwa orang Jepang yang penuh dengan tradisi yang kental, menghargai tradisi dan sopan

Lebih terperinci

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-163 Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury Erwin Kurniawan dan Prasetyo Wahyudie Jurusan Desain

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

Desain Interior Kafe di Surabaya Berkonsep Mediteranian Post Modern Dengan Sentuhan Italian Outdoor

Desain Interior Kafe di Surabaya Berkonsep Mediteranian Post Modern Dengan Sentuhan Italian Outdoor JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Desain Interior Kafe di Surabaya Berkonsep Mediteranian Post Modern Dengan Sentuhan Italian Outdoor Penulis Ambar Ayu Wulansari

Lebih terperinci

Putih Abu Hitam Coklat

Putih Abu Hitam Coklat KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. HasilPerancanganTapak 6.1.1 Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak Pada PerancanganPusat Industri Jajanan di Sanan Kota Malang ini mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar

Lebih terperinci

Redesain Rumah Makan Warung Apung Rahmawati dengan Konsep Jawa Modern

Redesain Rumah Makan Warung Apung Rahmawati dengan Konsep Jawa Modern JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) F-34 Redesain Rumah Makan Warung Apung Rahmawati dengan Konsep Jawa Modern Widyasi Tiara Hapsari, Aria Wenny Anggraita, dan Anggra

Lebih terperinci

Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya

Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya Astrid Intan L.W dan Ir. Susy Budi

Lebih terperinci

METODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data

METODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data METODE DESAIN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.2 Tahapan Pengumpulan Data METODE DESAIN Dalam tahap pengumpulan data dapat terbagi menjadi dua bagian, yaitu : data primer data kuisioner owner data sekunder

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-330

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-330 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-330 Redesain Rumah Makan di Tongas Probolinggo Bertema Eklektik dengan Perpaduan Budaya Jawa Bali dan Nuansa Natural Modern

Lebih terperinci

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN 5.1 KONSEP 5.1.1 Ide Dasar Perancangan Konsep Desain merupakan salah satu proses dalam tahapan mendesain. Pada Gaya yang di angkat untuk penerapan desain playgroup ini adalah

Lebih terperinci

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide Perancangan Desain Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda, kebiasaan-kebiasaan ini secara tidak langsung menjadi acuan dalam memilih furnitur yang ada di dalam

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa

Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa G272 Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa Timotius Disa dan R. Adi Wardoyo Departemen Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek BAB IV HASIL PERANCANGAN 4.1 Deskripsi Umum Projek Tema yang dibahas dalam perancangan ini adalah Reborn, merupakan bagian dari kehidupan atau perjalanan yang tampak dari kacang hijau, pada saat itu kita

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Spesifikasi, dimensi dan bentuk serta rancangan Fasilitas Fisik pada gerbong kepresidenan dari segi ergonomi sebagai berikut : - Meja Kerja Meja kerja memiliki

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum

Lebih terperinci

Cozy Urban Loft SEBIDANG DINDING ABU- Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini.

Cozy Urban Loft SEBIDANG DINDING ABU- Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini. APARTEMEN LU: 140 m² Cozy Urban Loft Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI DESAIN INTERIOR

Lebih terperinci

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT Studi Antropometri salon TEMPAT DUDUK Terletak pada ruang tunggu area salon & spa. Gunanya untuk menunggu antrian atau sekedar menunggu teman/kerabat yang sedang ke salon HAIR TREATMENT Pada area ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Perancangan interior Sing a Song Family Karaoke ini mengambil gaya modern dan tema Pop Art, karena ingin menciptakan suasana

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN 3.1 KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Furniture merupakan sarana atau fasilitas bagi berbagai kegiatan manusia. Desain furniture lahir karena

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan.

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan. BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai drafter 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan

Lebih terperinci

Alamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara.

Alamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara. LAPORAN OBSERVASI AWAL 1. PROFIL OBJEK OBSERVASI Gambar Hotel BnB Kelapa Gading, Jakarta sumber : http://www.laterooms.com/en/hotel-reservations/277724_the-bnb-jakarta-kelapagading-jakarta.aspx Nama objek

Lebih terperinci

Desain Interior Restoran Bebek Sinjay Madura Berkonsep Tradisional dengan Pendekatan Budaya Madura

Desain Interior Restoran Bebek Sinjay Madura Berkonsep Tradisional dengan Pendekatan Budaya Madura JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 351 Desain Interior Restoran Bebek Sinjay Madura Berkonsep Tradisional dengan Pendekatan Budaya Madura Afridatul Auliyah,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam perancangan interior Hotel Mulia ini, penulis membatasi ruang lingkup perancangan dengan mengambil lobby dan kamar tamu pada hotel ini sebagai denah khusus

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Penerapan Tema Pada Perancangan Untuk bioskop mini ini prioritas utama adalah ruang menonton dan area menunggu, baik dari segi ukuran maupun bentuk. Ruangan yang selapang

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep utama yang mendasari Rancang Ulang Stasiun Kereta Api Solobalapan sebagai bangunan multifungsi (mix use building) dengan memusatkan pada sistem dalam melayani

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1 Tema Interior Konsep desain pada perancangan fasilitas Pusat Pengembangan Kreativitas Anak ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Fasilitas ini mengambil

Lebih terperinci

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia 5.1.1. Gaya Perancangan Gaya arsitektur yang dipakai pada bangunan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia ini direncanakan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan DKI Jakarta yang terkenal dengan kota yang tidak pernah berhenti beraktifitas menyebabkan meningkatnya tingkat stress penduduknya. Oleh karena itu, dibutuhkan

Lebih terperinci

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture Architecture Natural Friendly Neoclassical Style Teks: Widya Prawira Foto: BambangPurwanto Desain rumah yang everlasting dengan mengoptimalkan potensi lingkungan, menjadikan rumah ini bersahabat dengan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA PATRIA PARK APARTMENT NYOMAN DEWI PEBRYANI S.T.,M.A NIP NIDN

DESKRIPSI KARYA PATRIA PARK APARTMENT NYOMAN DEWI PEBRYANI S.T.,M.A NIP NIDN DESKRIPSI KARYA PATRIA PARK APARTMENT NYOMAN DEWI PEBRYANI S.T.,M.A NIP. 198502082009122004 NIDN. 008028501 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) DENPASAR 2013 1 DAFTAR ISI HALAMAN

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB V IMPLEMENTASI KARYA BAB V IMPLEMENTASI KARYA 5.1 Rough Show Window Gambar 5.1 Rough Show Window Dalam rough show window ada beberapa property yang dimasukan dan dibuat, yaitu terdiri dari ornamen-ornamen, lentera, hiasan-hiasan

Lebih terperinci

Studi Lokasi. desain Interior cafe Monggo di Surabaya Town Square dengan tema cokelat

Studi Lokasi. desain Interior cafe Monggo di Surabaya Town Square dengan tema cokelat Pintu masuk utama Lokasi cafe Monggo nantinya terletak di Surabaya Town Square (Sutos) yang terletak di Jl. Adityawarman no.55, yaitu merupakan mall yang memiliki konsep berbeda dari mal-mal yang ada di

Lebih terperinci

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Nama Usaha : Siete Cafe & Garden Tahun Berdiri : Mei 2012 Alamat : Jalan Sumur Bandung No. 20 Telepon : 022-2500453 Jam Operasi :

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pariwisata, hotel mempunyai peran yang sangat penting dimana hotel merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih seseorang atau beberapa orang

Lebih terperinci

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL 1. Peraturan Teknis a. Jarak bebas Bangunan Gedung / Industri KDB KLB 3 3 Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL GSB GSJ GSJ Intensitas bangunan (KDB/KLB), dimaksudkan agar menjaga

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak

Lebih terperinci

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang Studi aktifitas dan kebutuhan ruang No Pemakai Aktifitas Kebutuhan Ruang Fasilitas Dimensi Perawatan rambut 1.Mencuci rambut sebeum meakukan perawatan untuk rambut 2.Perawatan rambut (cutting/creambath/hairspal/

Lebih terperinci

BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Restoran Ikan Bakar dalam Bambu Karimata terletak di Depan Pintu Tol Sentul Selatan 2 Grand Sentul City, baru didirikan pada tahun 2009

Lebih terperinci

YOGYAKARTA CULINARY CENTER 2013

YOGYAKARTA CULINARY CENTER 2013 DAFTAR ISI Halama Judul..... i Halaman Pengesahan.... ii Halaman Catatan Pembimbing...... iii Halaman Pernyataan.. iv Prakata.... v Daftar Isi.... vii Daftar Gambar....... xi Daftar Diagram.. xvi Daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makan adalah kebutuhan dasar manusia agar dapat tetap hidup. Di seluruh dunia, ada banyak tempat dengan jenis makanan, cara makan, dan suasana. Selain dari segi makanan,

Lebih terperinci

Interior. Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS. Vol. 14 No. 01 Januari 2013

Interior. Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS. Vol. 14 No. 01 Januari 2013 Interior Pe n u lis Mufliah Nurbaiti Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS 72 Kian terbatasnya lahan hunian serta keinginan kemudahan akses mencapai tempat beraktivitas merupakan

Lebih terperinci

DESIGN CONCEPT * ceiling

DESIGN CONCEPT * ceiling DESIGN CONCEPT * ceiling DESIGN CONCEPT * colour Warna yang diaplikasikan pada ruang spa bayi, ruang kids salon, area tunggu, receptionist adalah warna dari Dominan corporate image (kuning,hitam) dan warna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya perkembangan pariwisata yang berdiri di Kota Bandung, membuat semakin banyak restoran yang berdiri di Kota Bandung. Hal ini membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jepang merupakan salah satu negara yang mempunyai kebudayaan dan tradisi yang cukup dikenal oleh negara lain. Kebudayaan Jepang berhasil disebarkan ke berbagai negara

Lebih terperinci

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic BAB V KONSEP 5.1 Kerangka Konsep Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun 2003.

Lebih terperinci

Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan Langgam Modern Bali

Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan Langgam Modern Bali JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan Langgam Modern Bali Dhemy Juniartha,Ir.Nanik Rachmaniyah,MT Desain

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAMING. 4.1 Analisa Existing Asumsi Lokasi

BAB IV PROGRAMING. 4.1 Analisa Existing Asumsi Lokasi BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan interior, pemilihan lokasi sangatlah penting. Karena dengan pemilihan lokasi yang tepat maka orang akan lebih mudah dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GRAPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT. Amry Diza jade. Abstrak

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GRAPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT. Amry Diza jade. Abstrak PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GRAPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT Amry Diza jade 0 73 03 Abstrak Queen Graphic House merupakan perusahaan atau kantor yang bergerak dalam bidang jasa desain grafis.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Gambar 6.1 Area Lobby. Desain Interior Surabaya Art Space sebagai Ajang Kreativitas dan Apresiasi

BAB VI KESIMPULAN. Gambar 6.1 Area Lobby. Desain Interior Surabaya Art Space sebagai Ajang Kreativitas dan Apresiasi BAB VI KESIMPULAN VI.1 Pencahayaan VI.1.1 Lobby Pada area lobby, pencahayaan yang digunakan adalah general lighting dan accent lighting. General lighting yang digunakan pada area lobby adalah downlight

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Duduk nyaman di kursi adalah factor cukup penting untuk diperhatikan, apapun itu model kursi minimalis,

Lebih terperinci

Architecture. Home Diary #008 / 2015

Architecture. Home Diary #008 / 2015 Architecture 82 A View of White Teks : Widya Prawira Foto : Bambang Purwanto Sejurus mata memandang, palette putih mendominasi dalam kesederhanaan desain yang elegan, warm dan mewah. K lasik adalah abadi.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM. A. Teori Perancangan Ruang Dalam.

TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM. A. Teori Perancangan Ruang Dalam. A. Teori Perancangan Ruang Dalam. TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM Perancangan ruang dalam atau yang lebih populer disebut dengan desain interior adalah suatu proses menata sebuah ruang dalam baik dari

Lebih terperinci

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang BAB 5 KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian secara subyektif (oleh peneliti) dan obyektif (pendapat responden) maka elemen identitas fisik yang membentuk dan memperkuat karakter (ciri

Lebih terperinci

Desain Interior Kate s Home Sebagai Ritel dan Sarana Komunitas dengan Tema Victorian

Desain Interior Kate s Home Sebagai Ritel dan Sarana Komunitas dengan Tema Victorian Desain Interior Kate s Home Sebagai Ritel dan Sarana Komunitas dengan Tema Victorian Alfitiyah Paramita 3408.100.151 PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN PRODUK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN LITERATUR

BAB II. KAJIAN LITERATUR BAB II. KAJIAN LITERATUR 2.1 Pengertian Judul Pengertian judul Desain Interior Pusat Mainan Jakarta "dengan perencanaan dan perancangan di Jakarta, adalah sebagai berikut : 1. Desain Rancangan, rencana

Lebih terperinci

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis

Lebih terperinci

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain meja belajar ini dibuat untuk turut serta melestarikan kebudayaan Indonesia melalui lemari minimalis yang mengandung esensi

Lebih terperinci

1. ASPEK PENAMPAKAN SIMBOL KULTURAL

1. ASPEK PENAMPAKAN SIMBOL KULTURAL 1. ASPEK PENAMPAKAN SIMBOL KULTURAL SIMBOL LANGGAM JAWA GAMBAR 1 GAMBAR 2 GAMBAR 3 GAMBAR 5 SIMBOL DESIGN YANG PERTAMA INI MENGGUNAKAN LANGGAM JAWA YANG SAYA LETAKKAN DI FRAME JENDELA GAMBAR 1 GAMBAR 6

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan

Lebih terperinci

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS 6.1 Perancangan Pada Ruang Operation Maintenance Centre (OMC) Perancangan merupakan perbaikan yang dilakukan terhadap fasilitas fisik, lingkungan fisik, dan tata letak fasilitas

Lebih terperinci