MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Hardianto STAI Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Hardianto STAI Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian"

Transkripsi

1 MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Hardianto STAI Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian Abstrak Untuk mencapai tujuan pendidikan Agama Islam, dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru seharusnya menggunakan media pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran guru akan lebih mudah mengajarkan materi pelajaran dan peserta didik lebih mudah memahami pelajaran tersebut. Karakteristik media pembelajaran Agama Islam dapat dikelompokkan menjadi media grafis, media audio dan media proyeksi diam. Berdasarkan cara mendapatkannya, media dibedakan atas media jadi dan media rancangan. Dalam memilih media perlu diperhatikan kriteria pemilihan media. Dengan penggunaan media dalam proses pembelajaran diharapkan kualitas pendidikan agama Islam menjadi lebih baik lagi. Kata Kunci : Media, Pembelajaran dan Pendidikan Pendahuluan Pendidikan merupakan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara 1. Sedangkan tujuan pendidikan nasional dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional tersebut dinyatakan 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 Ayat 1 1

2 Hikmah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 1, Januari-Juni 2011 Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional itu, banyak hal yang mesti diperhatikan, diantaranya guru, kurikulum, dan media pembelajaran. Guru merupakan penentu baik buruknya suatu sekolah. Mahyuni mengemukakan bahwa To make the school a better place you should get better teacher 2. Dalam Undang- Undang No. 20 tahun 2003 dinyatakan kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Media pelajaran merupakan sarana perantara yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran akan berfungsi untuk memudahkan guru dan siswa dalam memahami materi pelajaran yang dibahas. Ketepatan dalam pemilihan media pembelajaran akan sangat membantu kelancaran proses pembelajaran yang dilaksanakan. Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman yang mengatakan bahwa guru adalah salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha membentuk sumber daya manusia yang potensial dalam bidang pembangunan 3. Apa yang diajarkan guru dan bagaimana melaksanakan pengajaran tersebut akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan. 2 Ilza Mahyuni, Peningkatan Mutu Guru Bahasa Inggris, (Bandung: Lubuk Agung, 2007), hlm Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 55 2

3 Hardianto, Media Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah 4. Dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran guru hendaknya menguasai media pembelajaran. Dewasa ini, dalam pelaksanaan pembelajaran masih banyak guru yang belum menggunakan media dalam pembelajarannya secara maksimal. Banyak kendala yang dihadapi dalam penggunaan media pembelajaran tersebut. Kendala-kendala yang dihadapi dapat berasal dari dalam diri guru dan dari luar diri guru itu sendiri. Kendala dalam diri guru seperti belum menguasai penggunaan media, belum mengetahui kriteria pemilihan media dan prosedur pemilihan media dan kurangnya kemampuan dalam membuat/merancang media pembelajaran. Kendala dari luar diri guru dapat berupa minimnya media yang tersedia di sekolah dan kurangnya perhatian dari kepala sekolah ataupun pengawas tentang penggunaan media pembelajaran serta kurangnya dana yang dialokasikan dalam pengadaan media pembelajaran. Dalam pelajaran pendidikan Agama Islam masih banyak guru yang belum menggunakan dan memanfaatkan media pembelajaran. Hal ini tentu saja tidak bisa dibiarkan terus menerus karena dapat menjadikan kurang tercapainya tujuan pendidikan Agama Islam tersebut. Melihat hal ini penulis tertarik membuat sebuah makalah tentang media pembelajaran dalam pendidikan Agama Islam. Pentingnya Media Pembelajaran Dalam Pendidikan Agama Islam 3 4 Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

4 Hikmah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 1, Januari-Juni 2011 Dalam kegiatan pembelajaran guru mempunyai tugas utama untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. Penyampaian materi pelajaran tersebut berkaitan erat dengan komunikasi yang dilakukan oleh guru kepada peserta didiknya. Komunikasi yang efektif tentunya memerlukan media yang tepat, karena salah satu komponen dari komunikasi adalah media selain komunikator, komunikan, pesan dan balikan. Media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar. Assosiation for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi 5. Selanjutnya National Education Association (NEA) mendefinisikan media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dilihat, didengar dan dibaca 6. Apabila dikaitkan dengan pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Briggs: Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, seperti buku, film, kaset, film bingkai. 2. Ibrahim dan Nana Syaodih: Media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran Gagne: Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. 4. Asnawir dan Basyiruddin Usman: Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. 5 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm Arief Sadiman dkk., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 7 7 Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm

5 Hardianto, Media Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa media merupakan semua jenis peralatan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Ditinjau dari pendidikan Agama Islam media pendidikan agama adalah semua aktivitas yang ada hubungannya dengan materi pendidikan agama, baik yang berupa alat yang dapat diragakan maupun teknik/ metode yang secara efektif dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam 8. Pada masa Nabi Muhammad SAW, Agama Islam dikembangkan oleh nabi dengan media utama berupa perilaku dan perbuatan nabi sendiri. Nabi mengajarkan uswatun hasanah dengan selalu menunjukkan sifat terpuji dalam kehidupannya. Al-Qur an Surat Al Ahzab ayat 21 menjelaskan sebagai berikut: Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) rasulullah itu suri tauladan yang baik bagi kamu (yaitu) orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak mengingat Allah (QS 33 : 21) Melihat pengertian dari media dan sejarah nabi di atas, jika dikaitkan dengan proses pembelajaran guru dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya selalu menggunakan media agar siswa lebih giat dan termotivasi untuk belajar serta tujuan pembelajaran lebih dapat dicapai secara maksimal. Penggunaan media juga dapat menghindari verbalisme dalam diri siswa. Media pembelajaran sangat penting digunakan oleh guru karena memiliki beberapa manfaat antara lain: 1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik. 5 8 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, hlm. 117

6 Hikmah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 1, Januari-Juni Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti: a) Objek yang terlalu besar dapat digantikan dengan gambar, film bingkai, film atau model. b) Objek yang kecil dapat dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar. c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography. d) Kejadian atau peristiwa di masa lalu bisa ditampilkan dengan rekaman film, video, film bingkai, foto. e) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar dan lain-lain. 3. Dapat mengatasi sifat pasif peserta didik. 4. Dapat mengatasi perbedaan sifat yang unik dan perbedaan pengalaman peserta didik 9. Jenis-Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran Dalam Pendidikan Agama Islam Media pembelajaran dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis, seperti media cetak dan media rancangan. Media visual, audio dan audiovisual. Oemar Hamalik menyatakan klasifikasi media pembelajaran sebagai berikut: 1. Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi, micro projection, papan tulis, bulletin board, gambar-gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta dan globe. 2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar misalnya; phonograph record, transkripsi electris, radio, rekaman pada tape recorder. 3. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar, misalnya film dan televise, benda-benda tiga dimensi yang biasanya 9 Arief Sadiman dkk., Media Pendidikan hlm. 17 6

7 Hardianto, Media Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam dipertunkukkan, misalnya model, spicemens, bak pasir, peta electris, koleksi diorama. 4. Dramatisasi, bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagainya 10. Selanjutnya Rudi Bretz mengelompokkan media pembelajaran kedalam delapan klasifikasi yaitu: 1. Media audio visual gerak 2. Media audio visual diam 3. Media audio semi gerak 4. Media visual gerak 5. Media visual diam 6. Media visual semi gerak 7. Media audio dan 8. Media cetak Gagne mengelompokkan media pembelajaran kedalam tujuh kelompok yaitu 1) benda untuk didemonstrasikan, 2) komunikasi lisan, 3) gambar cetak, 4) gambar diam, 5) gambar gerak, 6) film bersuara dan 7) mesin belajar. Selain itu Briggs mengidentifikasi tiga belas macam media yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu: objek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film bingkai, film, televisi, dan gambar 11. Schramm membedakan media pembelajaran dengan media rumit dan mahal (big media) dan media sederhana dan murah (little media). Selain itu Scrhamm juga membedakan media menurut daya liputnya menjadi media massal, media kelompok dan media individu 12. Karakteristik atau ciri-ciri khusus dari suatu media merupakan suatu hal yang dapat digunakan untuk pemilihan media pembelajaran. Kemp mengemukakan The question of what 7 10 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, hlm Arief Sadiman Dkk Media Pendidikan, hlm Ibid., hlm. 27

8 Hikmah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 1, Januari-Juni 2011 media atributes are necesarry for agiven learning situation becomes the basis for media selection 13. Berikut diuraikan karakteristik media yang biasa digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam: 1. Media Grafis Media grafis merupakan salah satu media visual yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi ke penerima informasi. Media grafis dapat berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas pesan dan mengilustrasikan pesan. Media grafis merupakan media sederhana yang harganya relatif murah. Beberapa contoh media grafis dapat dijelaskan dibawah ini: 1) Chart atau bagan Chart atau bagan merupakan media yang dapat menyajikan informasi secara visual yang biasanya berisi perkembangan, ringkasan dan hubungan dari suatu proses. Dalam media chart atau bagan sering juga ditemukan media visual lainnya seperti gambar, diagram atau kartun. Terdapat beberapa jenis chart atau bagan yaitu: a) Bagan pohon (Tree Chart) Bagan pohon menggambarkan sebuah pohon yang terdiri dari akar, batang, dahan, ranting dan daun. bagan pohon dalam pelajaran agama Islam dapat digunakan dalam mempelajari silsilah atau keturunan dari kaum, seperti bagan pohon dari silsilah Nabi Muhammad SAW, bagan pohon dinasti umayyah dan dinasti abbasyiah. b) Bagan tertutup (Hidden Chart) Bagan tertutup dapat memberikan informasi kepada peserta didik secara bertahap. Bagianbagian informasi dapat ditutup dengan kertas yang 13 Ibid., hlm. 28 8

9 Hardianto, Media Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam 9 mudah untuk dilepaskan. Pada saat penyajian, informasi disampaikan ke peserta didik secara bertahap. bagan tertutup dapat digunakan dalam mempelajari rukun iman ataupun rukun Islam. c) Bagan arus (Flow Chart) bagan arus dapat menggambarkan suatu proses atau dapat menelusuri hubungan kerja antara bagian-bagian tertentu. Dalam pelajaran agama Islam dapat dilakukan untuk mengilustrasikan perjalanan isra mi raj Nabi Muhammad SAW. d) Bagan organisasi (Organization Chart) Bagan organisasi merupakan bagan yang menggambarkan susunan dan hirarki suatu organisasi. Misalnya kita ingin melihat struktur organisasi dari organisasi muhammadiyah, NU dan lain sebagainya. e) Bagan garis waktu (Timeline Chart) Bagan garis waktu dapat menggambarkan hubungan antar peristiwa dengan waktu kejadian. Dalam pelajaran agama Islam bagan garis waktu dapat digunakan dalam mempelajari peristiwaperistiwa penting perkembangan islam dari zaman Nabi Muhammad SAW sampai Khulafaur Rosyidin, dan periodesasi masuknya Agama Islam ke Indonesia. 2) Gambar/ foto Gambar dan foto merupakan media grafis yang paling sering digunakan. Kelebihan dari media gambar dan foto diantaranya memiliki sifat yang konkret, dapat mengatasi ruang dan waktu, mudah didapat dengan biaya relatif murah dan mudah digunakan guru. Kelemahan media gambar diantaranya hanya menekankan indera penglihatan, ukurannya terbatas dan untuk permasalahan yang kompleks gambar

10 Hikmah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 1, Januari-Juni 2011 kurang efektif digunakan. Dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam banyak sekali pokok bahasan yang dapat menggunakan media gambar/foto, diantaranya berwudhu, shalat, menyelenggarakan jenazah dan lain sebagainya. 3) Diagram Diagram merupakan gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol. Diagram yang baik adalah diagram yang digambar dengan benar, rapi, ukurannya cukup besar sehingga dapat dilihat semua peserta didik dan diberi penjelasan-penjelasan. Dalam pelajaran pendidikan agama Islam diagram dapat digunakan untuk melafalkan huruf Al-Quran. 4) Grafik Grafik merupakan media visual yang dibuat dari titiktitik, garis atau gambar dengan menggunakan prinsip matematika. Kelebihan media grafik antara lain peserta didik lebih cepat memahami informasi yang disampaikan, sangat baik untuk penyajian data kuantitatif dan lebih mudah menganalisis serta menginterpretasinya. Contoh materi dalam pendidikan agama Islam yang dapat menggunakan media grafik adalah jumlah jemaah haji Kabupaten Rokan Hulu dalam beberapa tahun terakhir. Terdapat beberapa jenis grafik yang biasa digunakan, yaitu: a) Grafik garis (Line Graph) Grafik garis dibuat dengan menggunakan garis vertikal dan garis horizontal. Garis yang dibuat akan dapat menunjukkan suatu keadaan atau perkembangan dalam jangka waktu tertentu dengan jelas. b) Grafik lingkaran (Pie Graph) Grafik lingkaran dapat menunjukkan hubungan yang bersifat presentasi atau frekuensi. Grafik 10

11 Hardianto, Media Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam 11 lingkaran berupa gambar sebuah lingkaran yang dibagi menjadi beberapa sektor. c) Grafik batang (Bar Graph) Grafik batang juga menggunakan garis-garis yang mengkomunikasikan garis vertikal dan horizontal dan dibuat garis bantu berupa petak-petak. Grafik batang bermanfaat untuk membandingkan suatu objek, atau peristiwa yang sama dalam waktu yang berbeda, atau menggambarkan berbagai hal/objek yang berbeda tentang waktu yang sama. d) Grafik simbol (Symbol Graph) Grafik simbol adalah grafik yang menggunakan gambar sebagai simbol untuk menghitung jumlah yang digrafiskan. Grafik simbol lebih menarik untuk dilihat. 5) Poster Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan. Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, seng atau bahan lainnya. Poster memiliki ciri-ciri sebagai berikut: sederhana, terdapat gambar dan tulisan yang jelas serta slogan yang jelas. Materi pendidikan agama Islam yang dapat diajarkan dengan menggunakan media poster adalah berbuat baik seperti poster suka bersedekah dan lainnya. 6) Komik Komik merupakan media yang sederhana, jelas dan mudah dipahami. Komik biasanya berisi cerita yang dilengkapi dengan gambar. Media komik dapat dipakai dalam membahas pokok bahasan tentang penyebaran agama Islam yang dibuat dalam komik, atau cerita tentang perilaku terpuji. 2. Media Audio Media audio adalah media yang erat kaitannya dengan pendengaran. Informasi dituangkan dalam dalam

12 Hikmah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 1, Januari-Juni 2011 lambang-lambang auditif baik berupa verbal maupun non verbal. Dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam materi yang dapat menggunakan media audio seperti Al- Quran hadits, sejarah perkembangan Islam, Bahasa Arab dan sebagainya. Beberapa contoh media audio adalah radio, laboratorium bahasa dan alat perekam pita magnetik. Radio merupakan alat elektronik yang dapat digunakan untuk mendengar berita dan peristiwaperistiwa yang terjadi. Oemar Hamalik menyatakan bahwa Radio is a power full education tool; teacher can use it effectively at all educational levels and in nearly all phase of education 14. Kelebihan media radio antara lain: a) Harganya relatif murah dibandingkan alat elektronik lainnya. b) Mudah dipindah-pindahkan karena tidak begitu berat. c) Dapat merangsang anak untuk aktif mendengar. d) Dapat mengatasi ruang dan waktu. e) Dapat mengembangkan daya imajinasi peserta didik. Selain memiliki kelebihan media radio juga mempunyai kelemahan, antara lain: a) Komunikasi yang disampaikan radio bersifat satu arah. b) Program radio sudah diatur atau telah disentralisir. c) Sulit mengatur jadwal dengan program yang disiarkan radio. Laboratorium bahasa merupakan alat untuk melatih siswa mampu mendengar dan berbicara dalam bahasa asing (bahasa Arab dalam mata pelajaran agama). Dalam laboratorium, peserta didik dapat mendengar suara guru melalui headphone Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Alumni 1985), hlm. 12

13 Hardianto, Media Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam Alat perekam pita magnetik dapat dicontohkan dalam bentuk kaset tape recorder. Alat perekam biasanya mempunyai tiga buah head, yaitu head perekam, head suara dan head penghapus. 3. Media Proyeksi Diam Media proyeksi diam (still proyected medium) merupakan media yang prinsipnya sama dengan media grafis tetapi dalam media proyeksi diam, informasi disampaikan melalui proyektor agar dapat dilihat oleh peserta didik. Beberapa jenis media proyeksi diam diantaranya slide, film rangkai, OHP, televisi, proyektor opaque, tachitoscape, microprojection dan microfilm. Beberapa materi yang dapat disampaikan oleh guru melalui media proyeksi diam diantaranya Ibadah haji, shalat, Al-Qur an, Hadits dan sebagainya. Selain media-media di atas, dramatisasi, demonstrasi dan lingkungan dapat dijadikan media pembelajaran 15. Dramatisasi merupakan teknik pengajaran yang dilakukan oleh guru dengan melibatkan peserta didik dalam memerankan/mendramatisasi suatu keadaan. Demonstrasi merupakan teknik yang dilakukan guru dalam rangka memperagakan suatu cara atau teknik kepada peserta didik, di sekolah dapat dilakukan ketika guru mendemonstrasikan cara berwudhu yang benar. Kinder mengemukakan The demonstration method is usually informal and it is effective with simple processes or complext project 16. Lingkungan yang berada di sekitar kita baik disekolah ataupun di rumah dapat dijadikan sumber belajar. Lingkungan yang dijadikan media belajar diantaranya lingkungan masyarakat sekolah, peristiwa yang terjadi di lingkungan peserta didik, bahan-bahan bekas dari limbah rumah tangga yang bisa diolah menjadi media Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, hlm Oemar Hamalik, Media Pendidikan, hlm. 169

14 Hikmah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 1, Januari-Juni 2011 pembelajaran. Lingkungan sebagai media pembelajaran dapat dijumpai dalam surat Al-An am ayat 11, Artinya: Katakanlah (wahai Muhammad) berjalanlah dimuka bumi ini kemudian perhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu (QS 6:11) Karyawisata juga bisa dijadikan media pembelajaran, Al- Quran menjelaskannya dalam surat Al-Kahfi ayat Dalam ayat tersebut diceritakan Nabi Musa berguru kepada Nabi Khaidir. Kriteria dan Prosedur Dalam Pemilihan Media Pembelajaran Agama Islam Media pembelajaran mempunyai karakterisrik yang berbeda-beda. Kesalahan dalam memilih media dapat menjadikan manfaat dari media yang digunakan menjadi kurang optimal. Dalam pokok bahasan perilaku terpuji, akan lebih efektif jika menggunakan media video atau film yang akan menampilkan orang yang berprilaku terpuji apabila dibandingkan dengan poster orang yang berprilaku terpuji tersebut. Terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran yang tepat, yaitu: 1. Media yang dipilih hendaknya sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan 2. Media yang dipilih dapat menjelaskan informasi atau materi yang akan disampaikan. 3. Ketersediaan media yang ada di sekolah atau kemampuan guru dalam merancang media. 4. Kondisi siswa, media yang dipilih diseduaikan dengan kondisi siswa. 5. Biaya yang dikeluarkan sesuai dengan manfaat yang didapatkan dari penggunaan media. 14

15 Hardianto, Media Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam Dick dan Carey membuat empat kriteria dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu ketersediaan sumber setempat, untuk mendapatkan media (membuat atau membeli) telah tersedia dana, faktor yang menyangkut dengan keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media serta efektivitas dan efesiensi biaya dalam jangka waktu yang cukup panjang 17. Selain itu, dalam pembelian media (media jadi) terdapat beberapa pertanyaan yang mesti dijawab, antara lain sebagai berikut: 1. Apakah media yang bersangkutan relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai? 2. Apakah ada sumber informasi, katalog dan sebagainya mengenai media yang bersangkutan? 3. Apakah perlu dibentuk tim untuk mereview yang terdiri dari calon pemakai? 4. Apakah ada media dipasaran yang telah divalidasi? 5. Apakah media yang bersangkutan boleh direview terlebih dahulu? 6. Apakah tersedia format review yang telah dibakukan? 18 Prosedur dalam pemilihan media merupakan langkahlangkah yang dapat ditempuh dalam memilih media yang akan digunakan. Terdapat tiga model yang dapat dijadikan prosedur dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu model flowchart, model matrik dan model checklist. Model cheklist biasa digunakan dalam memilih media jadi, model matrik biasa digunakan dalam memilih media rancangan, sedangkan model flowchart dapat digunakan dalam memilih media jadi ataupun media rancangan. Pengembangan Media Pendidikan Agama Islam Pengembangan media pembelajaran yang dimaksudkan dalam tulisan ini merupakan suatu usaha penyusunan program Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, hlm Arief Sadiman dkk, Media Pendidikan, hlm. 85

16 Hikmah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 1, Januari-Juni 2011 media pembelajaran yang lebih tertuju pada perencanaan media. Pengembangan media ini akan membantu dalam menyesuaikan media yang digunakan dengan peserta didik yang akan memanfaatkan media tersebut. Media yang digunakan tentunya harus tidak melanggar norma-norma atau ketentuan dalam agama Islam itu sendiri, baik bahan dasar media yang harus suci (tidak mengandung najis atau barang yang diharamkan) ataupun proses mendapatkan media itu sendiri harus secara halal. Langkah-langkah yang dapat diambil dalam pengembangan media pembelajaran antara lain: 1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa. 2. Merumuskan tujuan instruksional (instructional objectives) secara operasional dan jelas. 3. Merumuskan batir-butir materi secara terperinci yang dapat mendukung tercapainya tujuan. 4. Mengembangkan alat ukur keberhasilan. 5. Menulis naskah media 6. Mengadakan tes dan revisi 19. Analisis kebutuhan yang dimaksudkan disini adalah melihat kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik yang mereka miliki. Contohnya standar yang kita harapkan adalah peserta didik mampu menghapal 25 nama nabi. Sedangkan peserta didik Semarang baru menguasai 15 nama nabi, hal ini terdapat kesenjangan 10 kata. Dengan kata lain terdapat kebutuhan untuk mengajarkan 10 nama nabi kepada peserta didik. Begitupun dalam pokok bahasan tentang penyelenggaraan jenazah, peserta didik diharapkan mampu menyelenggarakan jenazah dari memandikan, menshalatkan sampai menguburkan jenazah, akan tetapi kemampuan peserta didik yang ada baru sebatas memandikan jenazah. Kebutuhan pembelajaran pada 19 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, hlm

17 Hardianto, Media Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam saat itu adalah untuk mengajarkan menshalatkan dan menguburkan jenazah. Agar program pengembangan media yang kita lakukan berjalan dengan baik, tentunya kita harus mengetahui kemampuan, sikap dan keterampilan apa yang harus dimiliki oleh peserta didik. Dengan melihat kebutuhan dan membandingkannya dengan kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik, kita dapat merancang program media yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit bagi peserta didik. Program media yang terlalu mudah menjadikan peserta didik tidak termotivasi dan dapat menjadikan peserta didik bosan. Begitu juga sebaliknya, program media yang terlalu sulit menjadikan peserta didik akan frustasi. Program media yang terlalu mudah adalah program media yang berisi sebagian besar kemampuan, sikap dan keterampilan yang telah dimiliki oleh peserta didik. Program media yang terlalu sulit adalah program media yang mana peserta didik tidak memiliki kemampuan, keterampilan dan sikap prasyarat yang diperlukan sebelum menggunakan program media tersebut. Oleh karena itu sebelum membuat program media kita mesti mengetahui pengetahuan, keterampilan dan sikap awal serta prasyarat yang dimiliki peserta didik yang menjadi sasaran program kita. Merumuskan tujuan instruksional sangat penting untuk menentukan arah dan tindakan pengembangan media yang akan dilakukan. Tujuan instruksional yang dirumuskan dapat digunakan untuk melihat keberhasilan atau kegagalan program yang kita buat. Beberapa ketentuan dalam merumuskan tujuan instruksional antara lain: 1. Tujuan instruksional harus berorientasi pada peserta didik bukan kepada guru. 2. Tujuan instruksional harus dibuat dengan menggunakan kata kerja opersional. Contoh kata kerja operasional 17

18 Hikmah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 1, Januari-Juni 2011 adalah membedakan, mengidentifikasi, membandingkan, membuat, menuliskan dan sebagainya. Dalam merumuskan tujuan instruksional dibedakan atas tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus. Tujuan instruksional umum merupakan tujuan akhir dari suatu kegiatan instruksional, sedangkan tujuan instruksional khusus merupakan penjabaran dari tujuan instruksional umum. Tujuan instruksional yang baik mempunyai empat unsur, yaitu: A : Audience (Dalam membuat tujuan instruksional harus B : jelas siapa sasaran kita) Behavior (Dalam tujuan instruksional harus jelas perilaku yang diharapkan dari peserta didik setelah berakhirnya kegiatan pembelajaran) C : Condition (Tujuan instruksional harus jelas menyebutkan dalam kondisi yang bagaimana peserta didik diharapkan dapat mendemonstrasikan kemampuan, keterampilannya D : Degree (Tujuan instruksional harus dapat menjelaskan tingkat keberhasilan yang diharapkan dicapai peserta didik) Setelah merumuskan tujuan instruksional, tentunya kita harus berupaya untuk mengembangkan bahan instruksional dalam mencapai tujuan tersebut. Mengembangkan bahan instruksional tidak boleh terlepas dari sikap, kemampuan dan keterampilan apa yang kita harapkan dari peserta didik. Kegiatan selanjutnya adalah merumuskan alat pengukur. Alat pengukur yang dirumuskan dapat berupa tes, penugasan ataupun daftar cek perilaku. Alat pengukur yang dirumuskan disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai dan pokok-pokok materi yang akan disajikan ke peserta didik. Agar materi yang telah dirumuskan dapat disampaikan kepada siswa perlu diuraikan lebih lanjut dan disajikan kepada peserta didik melalui media yang dipilih. Supaya materi 18

19 Hardianto, Media Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam instruksional dapat disampaikan melalui media, materi tersebut perlu dituangkan dalam gambar atau tulisan yang dikenal dengan naskah media. Sebelum naskah dibuat terlebih dahulu ditulis treatmentnya. Treatment adalah uraian berbentuk esai yang menggambarkan alur penyajian program. Setelah naskah media dibuat perlu dilakukan uji coba. Hasil dari uji coba dapat dilakukan revisi terhadap media (jika perlu), akan tetapi jika tidak memerlukan revisi maka media sudah dapat digunakan dalam pelaksanana pembelajaran. Kesimpulan Demikian pemaparan media pembelajaran dalam pendidikan agama Islam. Media pembelajaran sangat penting dipahami dan digunakan guru agama Islam dalam melaksanakan pembelajarannya agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan menggunakan media pembelajaran pemahaman bersifat verbalis dari peserta didik dapat diminimalisasikan. Dewasa ini guru tidak hanya dituntut menggunakan media pembelajaran tetapi juga mampu merancang media yang akan digunakannya dalam proses pembelajaran. Daftar Kepustakaan Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002) Hamalik, Oemar, Media Pendidikan, (Bandung: Alumni, 1985) Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) Mahyuni, Ilza, Peningkatan Mutu Guru bahasa Inggris, (Bandung: Lubuk Agung, 2007) 19

20 Hikmah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 1, Januari-Juni 2011 Sadiman, Arief, Dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005) Sardiman, Interaksi dan Motivasi Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 20

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Makalah ini disampaikan dihadapan peserta pelatihan Media Pembelajaran kerjasama antara Dinkes DIY dengan FIP UNY O L E H Drs. Mulyo Prabowo, M.Pd NIP. 131656350

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN : TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

Lebih terperinci

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung A. Pengertian Media Hand Out TEP-PLB MEDIA PENDIDIKAN (Ishartiwi-UNY) 1. Kata media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. 2. AECT (1977): Membatasi media sebagai segala

Lebih terperinci

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajian, dapat diklasifikasikan menjadi: a. Kelompok ke-satu Dalam kelompok pertama ini berisikan

Lebih terperinci

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) 17 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) Abstrak Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan

Lebih terperinci

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY Email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Kompetensi yang Diharapkan 1. Mampu menjelaskan makna peran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn Mukhamad Murdiono, M. Pd. Jurusan PKn dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Yang saya dengar, saya lupa Yang saya lihat, saya ingat

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN Seiring dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) peranan media dalam pembelajaran tengah mendapat perhatian yang serius. Belajar dengan memanfaatkan

Lebih terperinci

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan KOMUNIKASI YANG BERHASIL F F F MEDIA F Media Kata jamak dari medium (dari bahasa latin) yang artinya perantara (between). Makna umumnya adalah apa saja yang

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN disampaikan pada Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru Sekolah Menengah Pertama oleh Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 1 MEDIA DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN MEDIA PEMBELAJARAN APA ITU MEDIA? APA ITU MEDIA PEMBELAJARAN? ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU 2. 3. GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR 162 PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR M. Ridwan*, Indrati Kusumaningrum**, Risma Apdeni*** Email: mhdridwan33@yahoo.com ABSTRACT Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Shop Pembelajaran Guru bagi Guru SMAN Banjarangkan, 2007), hlm. 3

BAB I PENDAHULUAN. Shop Pembelajaran Guru bagi Guru SMAN Banjarangkan, 2007), hlm. 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan dapat tercapai apabila tercipta sebuah proses pembelajaran yang berkualitas. Tujuan pendidikan nasional dalam Undangundang RI No.20 tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu: 1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum dan mata pelajaran.

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA MEDIA PEMBELAJARAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA MARET, 2004 PENGERTIAN MEDIA MEDIA ADALAH PERANTARA ATAU PENGANTAR

Lebih terperinci

MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M.

MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M. MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M. Pd Disusun Oleh: Madinatul Munawaroh (14144600187) Puput Wulandari

Lebih terperinci

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Mengapa media pembelajaran diperlukan? PEMBELAJARAN BELAJAR MEMBELAJARKAN Belajar adalah proses perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda dapat membuat teroboan-terobosan baru dalam dunia tekhnologi.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda dapat membuat teroboan-terobosan baru dalam dunia tekhnologi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal terpenting dari suatu bangsa. Karena dengan adanya pendidikan yang mumpuni, akan menjadikan generasi penerus bangsa yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd.

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd. Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd. CURRICULUM VITAE Laksmi Dewi, M.Pd, lahir di Cianjur 13 Juni 1977 Saat ini tinggal di Kompleks CGH Jl. Citra VI No. 10 Tanjungsari

Lebih terperinci

MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2. Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran

MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2. Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2 Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPS SD 2 yang dibimbing oleh Roby Zulkarnain Noer, M.Pd dan Mety Toding

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sugiyono (2011) penelitian dan pengembangan (research and

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sugiyono (2011) penelitian dan pengembangan (research and BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan Menurut Sugiyono (2011) penelitian dan pengembangan (research and development) adalah metode penelitian dengan tujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut

Lebih terperinci

02. Konsep Dasar Media

02. Konsep Dasar Media 02. Konsep Dasar Media Standar Kompetensi Memahami dan membuat salah satu media pembelajaran biologi untuk sekolah menengah Kompentesi dasar menjelaskan tentang konsep dasar media, pembelajaran, sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu bahkan Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini, seseorang diperhitungkan kedudukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran IPA Dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Partisipasi Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah ketrelibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan merupakan dasar dalam membentuk seorang anak agar lebih dapat mengenal tentang pembelajaran yang dipelajarinya di sekolah. Pada proses belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman ditandai dengan kemajuan teknologi, dituntut untuk dapat mengikuti kemajuan teknologi yang telah ada. Begitu halnya dengan jenjang

Lebih terperinci

DEVELOPING INSTRUKCTIONAL MEDIA FOR STUDENT AT ELEMENTARY SCHOOLS. By; Sri Lestari

DEVELOPING INSTRUKCTIONAL MEDIA FOR STUDENT AT ELEMENTARY SCHOOLS. By; Sri Lestari DEVELOPING INSTRUKCTIONAL MEDIA FOR STUDENT AT ELEMENTARY SCHOOLS By; Sri Lestari Abstrak; Dewasa ini media pendidikan memiliki peranan penting di dalam proses pembelajaran. Dunia pendidikan menuntut penggunaan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

Teknologi & Media Pembelajaran

Teknologi & Media Pembelajaran Teknologi & Media Pembelajaran Oleh: Khairul Umam dkk 1.1 Pengertian Secara etimologi, kata "media" merupakan bentuk jamak dari "medium", yang berasal dan Bahasa Latin "medius" yang berarti tengah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Hampir semua orang akan dikenai pendidikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pengembangan dan validasi produk. Penelitian pengembangan sering dikenal

TINJAUAN PUSTAKA. pengembangan dan validasi produk. Penelitian pengembangan sering dikenal 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Pengembangan Penelitian pengembangan merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada pengembangan dan validasi produk. Penelitian pengembangan sering dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB VI MEDIA PENGAJARAN

BAB VI MEDIA PENGAJARAN BAB VI MEDIA PENGAJARAN 6.1. Pendahuluan Konsep teknologi pengajaran dapat dicari jejaknya sejak zaman Yunani Purba. Sekalipun batasan, konsep, model dan teorinya sudah tidak cocok dengan pengajaran masa

Lebih terperinci

Dari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan

Dari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan Media Pembelajaran PENGERTIAN MEDIA Gange (1978) mengartikan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara Heinich dan Russel (1989) mengartikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang 11 TINJAUAN PUSTAKA A. Media maket Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode dan Nama Mata Kuliah Kompetensi Jumlah Pertemuan : LM 503, Pembelajaran Perpustakaan dan Informasi (3 SKS) : memahami konsep dan praktek dan aplikasinya di : 16 kali pertemuan

Lebih terperinci

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Proses belajar mengajar dapat diartikan juga sebagai proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini terjadi urutan pemindahan informasi (pesan) dari sumber

Lebih terperinci

A. Dasar Penerapan Media Pembelajaran

A. Dasar Penerapan Media Pembelajaran Teknik Pemilihan Media Pembelajaran M. Irva Uddarojaturrohman, Mivan Alvianda Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo A. Dasar Penerapan

Lebih terperinci

BAB II PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN KARTU DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PERILAKU TERPUJI DI SEKOLAH DASAR

BAB II PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN KARTU DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PERILAKU TERPUJI DI SEKOLAH DASAR BAB II PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN KARTU DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PERILAKU TERPUJI DI SEKOLAH DASAR A. Karakteristik Pembelajaran Siswa SD Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang

Lebih terperinci

PENGENALAN MEDIA PEMBELAJARAN

PENGENALAN MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN MEDIA PEMBELAJARAN Bahan ajar untuk Diklat E-Training PPPPTK TK dan PLB Oleh Dadang Supriatna, M.Ed PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK KANAK DAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN 116 LENTERA LENTERA PENDIDIKAN, PENDIDIKAN, EDISI EDISI X, X, NO. NO. 1, JUNI 1, JUNI 2007 2007 (116 123) PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN Oleh: Safei ABSTRACT: The existence of teacher

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN. Drs. Mahdum, MPd.

MEDIA PEMBELAJARAN. Drs. Mahdum, MPd. MEDIA PEMBELAJARAN Drs. Mahdum, MPd. KONSEP KOMUNIKASI ( menurut Berlo ) S M P U Model Komunikasi Pembelajaran (Shannon Weaver) Sumber Informasi. Pesan Transmiter Tanda Tanda diterima Penerima Informasi

Lebih terperinci

Ending Khoerudin. Media Pembelajaran Bahasa Jerman. Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS - UPI

Ending Khoerudin. Media Pembelajaran Bahasa Jerman. Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS - UPI Ending Khoerudin Media Pembelajaran Bahasa Jerman Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS - UPI Media (bhs Latin) bentuk jamak dari medium = perantara atau pengantar Pengantar atau Perantara dari sumber

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Salah satunya menurut Duch (1995) dalam http://www.uii.ac.id pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)

Lebih terperinci

SUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN

SUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN SUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN Proses pembelajaran dilakukan berdasarkan metoda atau model pembelajaran yang relevan dengan kemampuan akhir yang ingin

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN. Oleh. MARTEN MOKO NIM (SDN 6 Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango)

JURNAL PENELITIAN. Oleh. MARTEN MOKO NIM (SDN 6 Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango) 1 JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 6 SUWAWA TENGAH KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh MARTEN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas : (a) media pendidikan, dan (b) minat belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut : A. Media Pendidikan Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Media Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau

Lebih terperinci

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar.

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar. MEDIA PEMBELAJARAN Anak Berkebutuhan Khusus Pengertian Media Pembelajaran Media Pembelajaran Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Mengapa Media Penting bagi ABK? Kegunaan media Kontribusi media pembelajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat indonesia. Pembangunan yang dimaksud disini adalah pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Aktivitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh semua makhluk hidup. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah keaktifan,

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka 6 BAB II Tinjauan Pustaka A. Media Pembelajaran Interaktif Media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak yaitu antara sumber pesan dan penerima pesan ( Anitah, 2008

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan tetapi lebih dari itu adalah transfer prilaku.

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan tetapi lebih dari itu adalah transfer prilaku. BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam upaya pemberdayaan manusia. Melalui pendidikan kepribadian siswa dibentuk dan diarahkan sehingga mencapai

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR Anik Indramawan, Suhartono, Noor Hafidhoh Dosen Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro Nganjuk Abstrak Salah satu faktor keberhasilan dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang. memiliki bagian-bagian yang rumit, seperti yang diungkapkan oleh

BAB II LANDASAN TEORI. orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang. memiliki bagian-bagian yang rumit, seperti yang diungkapkan oleh 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Media 1. Pengertian Media Ada beberapa tafsiran tentang pengertian media, sebagian orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang memiliki bagian-bagian yang rumit,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana 12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana guru harus menyelidiki hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar Para ahli dalam bidang belajar pada umumnya sependapat bahwa perbuatan belajar itu adalah bersifat komplek, karena merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan pada zaman globalisasi. Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar 1 I. PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar belakang belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Prestasi Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman/

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang berjudul Aplikasi Pembelajaran Bahasa Arab pada Anak Prasekolah Berbasis Multimedia (Studi Kasus Tk Uswatun Hasanah Yogyakarta), mengemukakan

Lebih terperinci

PERANAN MEDIA BAGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH. SLAMET UPTD Pendidikan Tembelang Jombang

PERANAN MEDIA BAGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH. SLAMET UPTD Pendidikan Tembelang Jombang PERANAN MEDIA BAGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH SLAMET UPTD Pendidikan Tembelang Jombang Email: pulogedang_1@yahoo.com Abstrak Bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber

Lebih terperinci

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD Saudara mahasiswa PGSD yang kami cintai, selamat berjumpa lagi dalam pembahasan matero PKn. Dalam

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI

PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai

Lebih terperinci

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* Abstrak Selama ini, pembelajaran apresiasi puisi sering menjadi momok yang menakutkan bagi siswa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pemahaman teknologi pembelajaran, media sebagai sumber belajar merupakan komponen dalam sistem pembelajaran (instructional) selain pesan, orang, teknik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran, dimana dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan

Lebih terperinci

Penggunaan Radio Sebagai Media Pembelajaran

Penggunaan Radio Sebagai Media Pembelajaran Drs., M.Pd. KURTEK FIP - UPI Penggunaan Radio Sebagai Media Pembelajaran Drs., M.Pd. KURTEK FIP - UPI Pengertian Media Heinich, dkk. (1993) Media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia memerlukan suatu pendidikan. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Latin bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Latin bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Alat Peraga 1. Pengertian alat peraga (media) Alat peraga bisa dikatakan sebagai media, media berasal dari bahasa Latin bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kemajuan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pendidikan Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang menerima pesan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat. Secara umum pendidikan sangat berperan dalam meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan

Lebih terperinci

MEDIA PENYULUHAN. Oleh : Yetti Wira Citerawati SY

MEDIA PENYULUHAN. Oleh : Yetti Wira Citerawati SY 1 MEDIA PENYULUHAN Oleh : Yetti Wira Citerawati SY 1. Definisi Media Penyuluhan Media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan

Lebih terperinci

STRATEGI INSTRUKSIONAL PENGERTIAN Komponen komponen umum dari suatu set bahan instruksional dan prosedur prosedur yg akan digunakan bersama bahan baha

STRATEGI INSTRUKSIONAL PENGERTIAN Komponen komponen umum dari suatu set bahan instruksional dan prosedur prosedur yg akan digunakan bersama bahan baha STRATEGI, METODE DAN MEDIA PENGAJARAN STRATEGI INSTRUKSIONAL PENGERTIAN Komponen komponen umum dari suatu set bahan instruksional dan prosedur prosedur yg akan digunakan bersama bahan bahan tersebut utk

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah : Media Pembelajaran Ekonomi Kode/SKS : KP 503 / 3 Semester : 4 Kelompok Mata Kuliah : MKKP Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Media Secara harfiah media berarti perantara atau pengantar. Oleh Sadiman dikemukakan bahwa media adalah perantara atau pengantar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan menyebutkan, bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pengembangan diri suatu individu tak lepas dari peran pendidikan. Pengembangan yang dilakukan tidak terbelenggu pada ranah kognitif saja, namun juga

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK Oleh, Asep Saripudin, S.Pd.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK Oleh, Asep Saripudin, S.Pd. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK Oleh, Asep Saripudin, S.Pd. Schramm mendefinisikan media pembelajaran sebagai teknologi pembawa informasi yang dapat dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 2.1.1 Pengertian IPS Mata pelajaran di sekolah dasar terdiri dari beberapa mata pelajaran pokok, salah satunya yaitu mata pelajaran IPS. Sapriya,

Lebih terperinci

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin ABSTRAK Media dalam pengertian umum merupakan sarana komunikasi. Sedangkan dalam pendidikan media dapat diartikan sebagai alat bantu yang dapat

Lebih terperinci

MEDIA PENDIDIKAN SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF Deni Hardianto ) * Kata kunci: Media/Alat Pendidikan, Efektif

MEDIA PENDIDIKAN SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF Deni Hardianto ) * Kata kunci: Media/Alat Pendidikan, Efektif MEDIA PENDIDIKAN SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF Deni Hardianto ) * Abstrak Belajar merupakan proses penambahan ilmu pengetahuan. Proses yang menuntut terjadinya interaksi antara pendidik dan

Lebih terperinci

TAPI. BUKAN LAGI BAGAIMANA DOSEN MENGAJAR DENGAN BAIK ( TEACHER CENTER ),

TAPI. BUKAN LAGI BAGAIMANA DOSEN MENGAJAR DENGAN BAIK ( TEACHER CENTER ), KETE KET ERAMPILAN MEMILIH & MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN (Skills of Selecting and Using the Instructional Media Media)) By Asmuni Presented at the workshop on the teaching practices for the teacher's

Lebih terperinci