PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis"

Transkripsi

1 PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin ABSTRAK Media dalam pengertian umum merupakan sarana komunikasi. Sedangkan dalam pendidikan media dapat diartikan sebagai alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guru dalam mencapai tujuan pengajaran. oleh karena itu media pengajaran lebih dikenal dengan sebutan alat bantu pengajaran atau alat peraga. Dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah dasar khususnya dalam pembelajaran menulis karangan prosa, penggunaan media tepat digunakan sebab penjelasan guru tidak cukup dengan metode ceramah atau penugasan saja, melainkan harus dibantu dengan alat berupa media. Pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan tujuan pembelajaran. Media gambar adalah salah satu media yang sering digunakan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah dasar terutama dalam keterampilan menulis. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis A. Pengertian Media Pengajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara, maksudnya segala sesuatu yang dipakai oleh penyebar pesan dari suatu sumber sehinga gagasan itu sampai kepada penerima pesan. Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi atau pesan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1994 : 640) media dapat diartikan (1) alat; (2) alat (sarana) komunikasi seperti Koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk, (3) perantara; penghubung. Mc-Luhan seorang ahli komunikasi, memberi batasan media yang sangat luas. Menurutnya Media itu adalah semua saluran pesan yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dari seorang ke orang lain yang tidak di hadapannya (Wibawa dan Mukti, 1992/1993 : 7). Menurut pengertian ini media merupakan sarana komunikasi yang meliputi surat, televisi, film dan telepon. Oleh karena itu pada hakekatnya media merupakan sarana untuk memperpanjang atau memperluas kemampuan manusia untuk merasakan sesuatu (mendengar, melihat, dan sebagainya). Kalau semula suatu kejadian itu dapat sampai dalam batas jarak dan

2 waktu tertentu, maka kini dengan bantuan sarana itu batasnya menjadi hampir tidak ada. Dari uraian tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa media dalam pengertian umum merupakan sarana komunikasi. Sedangkan dalam pendidikan media dapat diartikan sebagai alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guru dalam mencapai tujuan pengajaran. oleh karena itu media pengajaran lebih dikenal dengan sebutan alat bantu pengajaran atau alat peraga. Hamalik (1994 : 12) memberikan pengertian bahwa media adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan berinteraksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Menurut Briggs (Mulyani dan Permana, 1998/1999 : 174; Muchyidin dan Fathoni, 2002 : 2) Media ialah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam proses belajar mengajar, penerima pesan itu adalah siswa. Pembawa pesan (media) itu berinteraksi dengan siswa melalui indera mereka. Siswa dirangsang untuk menggunakan inderanya untuk menerima informasi. Kadang-kadang siswa dituntut untuk menggunakan kombinasi dari beberapa inderanya sepaya dapat menerima pesan itu secara lengkap. Masnur et al (1987 :116) menyatakan, media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga mendorong terciptanya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. B. Peranan dan Kegunaan Media Pembelajaran Menurut Muchyidin dan Fathoni (2002 : 2) Media pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar sehingga mengkondisikan seseorang untuk belajar Penggunaan media pengajaran merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran, karena media tersebut berguna agar bahan pelajaran yang akan disampaikan guru lebih mudah dipahami dan dicerna oleh siswa. Oleh karena itu media dipergunakan

3 untuk membantu guru agar proses pembelajaran lebih efektif dan efisien, sehingga dapat membantu mempertinggi minat dan hasil belajar. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Muchyidin dan Fathoni (2002 : 1), bahwa Untuk memelihara dan lebih jauh meningkatkan kualitas pembelajaran, kehadiran dan penggunaan secara tepat, media pembelajaran sangat perlu. Media pembelajaran bermanfaat untuk melengkapi, memelihara dan bahkan meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Bahkan Brown (Muchyidin dan Fathoni, 2002 : 2) menggaris bawahi bahwa media yang digunakan guru atau siswa dengan baik dapat mempengaruhi efektifitas program belajar mengajar. Karena media berfungsi sebagai alat bantu untuk mendorong, meningkatkan keaktifan, dan keefektian belajar siswa. Sementara itu Berlo (Hernawan,1998 : 5.4) melukiskan prosesbelajar-mengajar dengan media sebagai berikut : G M S B Gambar 2.2 Proses pembelajaran dengan media Gambar tersebut menjelaskan bahwa, Pesan yang disalurkan lewat media (M) oleh sumber pesan/guru (G), akan dapat dikomunikasikan kepada penerima pesan/siswa (S), apabila terdapat daerah pengalaman (area of experience) yang sama antar sumber pesan dengan penerima pesan. Daerah pengalaman ini pada gambar ditandai dengan bagian daerah yang diarsir. Namun proses komunikasi itu sendiri baru terjadi setelah ada reaksi atau balikan (B), dalam hal ini penerima pesan berubah fungsi menjadi sumber pesan. Dengan kata lain, terjadi komunikasi antara siswa dan media atau secara tidak langsung tentunya antara siswa dengan guru, dengan demikian dapat dikatakan behwa proses belajarmengajar telah terjadi (Hernawan, 1998 :5.5).

4 Dari penjelasan di atas, dikaitkan dengan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah dasar, dapat diasumsikan bahwa penggunaan media untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan prosa di sekolah dasar, tampak lebih tepat, sebab pada waktu menyampaikan materi pembelajaran, penjelasan guru tidak cukup dengan metode ceramah atau penugasan saja, melainkan harus dibantu dengan alat berupa media. Ketepatan penggunaan media pembelajaran tidak terlepas dari pemahaman kita atas ragam dan karakteristik media itu sendiri. Setiap jenis media pembelajaran, masing-masing memiliki kekhasan tersendiri. Hal ini perlu dijadikan perhatian serta perbendaharaan setiap guru yang profesional Secara sederhana kehadiran media dalam suatu pembelajaran memiliki nilai-nilai praktis sebagai berikut : 1) media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki para siswa; 2) media yang disajikan dapat melampaui batasan ruang kelas; 3) media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya; 4) media yang disajikan dapat menghasilkan keseragaman pengamatan siswa; 5) secara potensial media yang disajikan secara tepat dapat menanamkan konsep dasar yang kongkrit, benar, dan berpijak pada realita; 6) media dapat menbangkitkan keinginan dan minat baru; 7) media mampu membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar; dan 8) media mampu memberikan belajar secara integral dan menyeluruh dari yang kongkrit ke abstrak, dari sederhana ke yang rumit (Muchyidin dan Fathoni, 2002 : 5). Sudjana dan Rivai (1991 : 2 3) mengemukakan beberapa alasan mengapa media dapat mempertinggi proses belajar siswa. Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses pembelajaran, sedangkan alasan kedua bahwa penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Manfaat media pengajaran dalam belajar siswa antara lain : a) Pengajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; b) bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik; c) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran; dan d) siswa lebih banyak melakukan kegiayan belajar, sebab tidak

5 hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain ( Sudjana dan Rivai, 1991 : 2). Sedangkan yang berkaitan dengan mempertinggi proses dan hasil pengajaran adalah Taraf berpikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berpikir kongkret menuju ke berpikir abstrak, dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks. Penggunaan media pengajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir tersebut sebab melaui media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikongkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan (Sudjana dan Rivai, 1991 : 3). C. Jenis-jenis Media Pengajaran Keberhasilan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran tergantung kepada guru cara memilih jenis media yang tepat dalam merancang pembelajaran. Ada beberapa jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Menurut Sudjana dan Rivai (1991: 3-4) adalah Pertama, media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain. Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid model), model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama dan lain-lain. Ketiga, media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP dan lain-lain. Keempat penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran. Penggunaan media di atas tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu mempertingggi proses belajar mengajar. Di samping itu pula makin kongkret media yang digunakan makin tinggi nilai pengalam yang diperoleh siswa. Oleh karena itu penggunaan media dalam pembelajaran terlebih dahulu harus dipertimbangkan kemanfaatan media itu sendiri. Untuk itu, penggunaan media harus disesuaikan dengan bahan ajar dan tujuan yang hendak dicapai. Hal ini berarti guru dalam menetapkan dan menggunakan media harus benar-benar selektif artinya guru perlu menentukan media secara terencana, sistematik, dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

6 Dalam memilih media untuk keperluan pembelajaran guru harus memperhatikan sejumlah prinsip penggunaan media dalam pembelajaran. Prinsipprinsip itu menurut Sudjana ( 1995: ) adalah 1) Menentukan jenis alat peraga dengan tepat, artinya sebaiknya guru memilih terlebih dahulu alat peraga manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang hendak diajarkan. 2) Menetapkan atau memperthitungkan subjek dengan tepat, artinya perlu diperhitungkan apakah penggunaan alat peraga itu sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan anak didik. 3) Menyajikan alat peraga dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan alat peraga dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana yang ada. 4) Menetapkan atau memperlihatkan alat peraga pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat. Artinya kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar alat peraga digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses pmengajar terus-menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan alat peraga. Di samping prinsip-prinsip tersebut, perlu pula guru mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan belajar, dan kemampuan guru dan siswa dalam menggunakan media. Untuk itu dengan memilih media yang tepat, berarti usaha guru dalam mencapai tujuan pembelajaran semakin tepat. Media pengajaran yang efektif menurut semi (1993 : 61) mempunyai ciriciri sebagai berikut : (1) Relevan. Artinya, media itu sesuai benar dengan hakekat materi dan tujuan yang hendak dicapai. (2) Sederhana. Artinya media itu bukanlah sesuatu peralatan yang ruwet, tetapi peralatan yang mudah digunakan dan bahkan ia sendiri digunakan untuk mempermudah sesuatu yang ruwet. (3) Essensial. Artinya media itu memang menjadi suatu yang perlu untuk membantu kelancaran proses belajar-mengajar. Misalnya, adanya pengeras suara untuk suatu kelas yang besar. (4) Menarik dan menantang. Artinya media itu mampu memberikan variasi, penyegaran, daya tarik, yang akhirnya dapat menghilangkan kebosanan. Media yang baik sekalipun bila dipakai terus-menerus tidak akan menimbulkan kebosanan dan menghilangkan daya tarik. Meskipun media itu dapat membantu memperlacar jalannya pembelajaran, tetapi kalau guru tidak bisa memlih media yang tepat akan menurunkan efisiensi dan efektifitas pengajaran.

7 D. Gambar Sebagai Media Pengajaran Menulis Karangan Pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan tujuan pembelajaran. Media gambar adalah salah satu media yang sering digunakan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah dasar terutama dalam keterampilan menulis. Sebagaimana dikemukakan oleh Tarigan dan Tarigan (1996 : 209) bahwa, Mengarang melalui media gambar merupakan satu teknik pengajaran menulis yang sangat dianjurkan oleh para ahli. Gambar yang kelihatan diam sebenarnya banyak berkata bagi mereka yang peka dan penuh imajinasi. Gambar merupakan alat visual yang paling banyak digunakan oleh para guru dibandingkan dengan media-media lainnya karena mudah diperoleh dan guru dapat membuat sendiri gambar yang paling sederhana. Faktor-faktor seperti tidak adanya aliran listrik, daerah terpencil, dana yang murah, sederhana dan mudah dibuat, menyebabkan guru menggunakan media ini, karena dirasakan lebih praktis dan mudah mengoperasikannya. Gambar yang dimaksud adalah gambar yang dibuat pada kertas karton atau sejenisnya yang tidak tembus cahaya baik buatan guru atau mengambil dari media lainnya. Contohnya : lukisan, potret, gambar dari majalah dan lainnya. Gambar ini digunakan oleh guru untuk memberikan gambaran tentang manusia, tempat, peristiwa, kegiatan atau segala sesuatu yang lainnya sehingga penjelasan guru lebih kongkret dan dapat lebih cepat dipahami oleh murid dari pada hanya dijelaskan oleh guru dengan kata-kata. Dengan gambar akan menimbulkan daya tarik siswa. Gambar dengan berbagai warna akan lebih menarik dan membangkitkan perhatian serta minat belajar (Hastuti, l996/1997 : 178). Melalui media gambar ini dapat membantu gagasan-gagasan yang abstrak dalam bentuk yang realistis, sebab dapat memberikan gambaran yang kongkret tentang masalah yang digambarkan. Sebagaimana dikemukakan oleh Hastuti (1996/1997 : 178) bahwa kelebihan dari media gambar adalah sebagai berikut : 1) dapat menterjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata ; 2) banyak tersedia dalam buku-buku, majalah, Koran, katalog, atau kalender; 3) gambar sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan; 4) gambar relatif tidak mahal; dan

8 5) dapat digunakan untuk semua tingkat pengajaran dan bidang studi. Dalam menyusun suatu karangan yang sederhana, media gambar yang dapat digunakan antara lain adalah gambar berseri. Gambar berseri merupakan media yang berbentuk viual. Gambar tersebut dapat diambil baik dari surat kabar, majalah, buku maupun guru membuat sendiri yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa dan juga cocok dengan tingkat umur/kemampuan siswa. Dalam memahami suatu gambar memerlukan pikiran kritis. Inilah salah satu manfaat pengunaan gambar dalam proses pembelajaran menulis karangan, yakni membangkitkan sikap kritis pada diri siswa. Mengarang dengan media gambar berarti melatih dan mempertajam daya imajinasi siswa (Tarigan dan Tarigan, 1996 : 210). Dengan menggunakan gambar setidaknya siswa dapat terangsang untuk menuangkan pikiran atau gagasannya ke dalam sebuah cerita yang berbentuk karangan. Gambar berseri adalah media pembelajaran yang berupa gambar urutan cerita yang saling berhubungan antara gambar yang satu dengan gambar yang lainnya. Ada beberapa kelebihan dari media gambar berseri ini sebagaimana yang dikemukakan Sudirman ( 1990 :29), sebagai berikut : 1) Bersifat kongkret, gambar lebih realita jika dibandingkan dengan media verbal semata; 2) gambar umumnya sering digunakan kerena mudah dimengerti; dan 3) murah harganya dan gampang didapat serta digunakan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar merupakan salah satu media yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, karena media ini mudah didapat dan sangat sederhana sehingga dapat dibuat oleh guru, akan tetapi penggunaan media ini harus disesuaikan dengan tujuan pembejaran yang akan dicapai. DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oe. (1994). Media Pengajaran. Bandung : Citra Aditiya Bakti. Hastuti, P.H.S. (1996/1997) Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud. Hernawan, A.H. (1998). Media dan Proses Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud. Muchyidin, A.S. dan Fatoni, T. (2002). Media Pembelajaran. Bandung : FIP-UPI

9 Mulyani, S. dan Permana, J. (1992/1993). Startegi Belajar Mengajar : Jakarta : Depdikbud. Semi, M. A. (1993). Rancangan Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung : Angkasa. Sudiman, A. (1990). Media Pendidikan. Jakarta : CV Rajawali. Sudjana, N. (1995). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo. Sudjana, N dan Rivai, A. (1991). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru. Tarigan, H.G. dan Tarigan, Dj. (1996). Teknik Pengajaran Keterampilan Menulis. Bandung : Angkasa. Wibawa, B. dan Mukti, F. (1992/1993). Media pengajaran. Jakartaa : Depdikbud. BIODATA PENULIS D. Syahruddin adalah dosen pada Universitas Pendidikan Indonesia dpk. UPI Kampus Cibiru Bandung. Penulis menyelesaikan pendidikan pada jenjang magister (S-2) Pendidikan Bahasa Indonesia dari Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) 17 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) Abstrak Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan

Lebih terperinci

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN : TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan

Lebih terperinci

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Proses belajar mengajar dapat diartikan juga sebagai proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini terjadi urutan pemindahan informasi (pesan) dari sumber

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat menjadikan siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran seni di sekolah, merupakan suatu proses belajar mengajar yang membuat siswa mampu menginterpretasikan pengalamannya, serta mengembangkan kreativitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam pembelajaran. Arsyad (2011:2-3) mengatakan bahwa media adalah bagian yang tidak

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) TUJUAN Setelah mengikuti sesi ini, peserta diklat dapat: memahami pengertian media pendidikan. menentukan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 17 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PEMBELAJARAN MEMBACA 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Membaca Pembelajaran itu adanya dua hal yaitu adanya aktivitas individual siswa dan adanya lingkungan yang dikondisikan secara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Media Secara harfiah media berarti perantara atau pengantar. Oleh Sadiman dikemukakan bahwa media adalah perantara atau pengantar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Guruan (Association for Education and Communication technology) AECT dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Guruan (Association for Education and Communication technology) AECT dalam BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Media Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti perantara atau pengantar. Menurut

Lebih terperinci

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Mengapa media pembelajaran diperlukan? PEMBELAJARAN BELAJAR MEMBELAJARKAN Belajar adalah proses perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan untuk

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan baik dalam ekonomi, sosial,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat. jawaban dan kebenaran atas suatu masalah.

II. TINJAUAN PUSTAKA. masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat. jawaban dan kebenaran atas suatu masalah. 13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Diskusi Metode diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang tergabung dalam suatu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang sesuatu masalah yang bisa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Media Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

PERAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS DI SEKOLAH DASAR

PERAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS DI SEKOLAH DASAR PERAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS DI SEKOLAH DASAR Enita Istriwati Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Pos-el: info@balaibahasajateng.web.id Pos-el penulis:nicole_helan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Latin bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Latin bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Alat Peraga 1. Pengertian alat peraga (media) Alat peraga bisa dikatakan sebagai media, media berasal dari bahasa Latin bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Pada penelitian ini variabel penelitiannya adalah penggunaan media gambar seri. 2.1.1. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

Lebih terperinci

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajian, dapat diklasifikasikan menjadi: a. Kelompok ke-satu Dalam kelompok pertama ini berisikan

Lebih terperinci

Penggunaan Radio Sebagai Media Pembelajaran

Penggunaan Radio Sebagai Media Pembelajaran Drs., M.Pd. KURTEK FIP - UPI Penggunaan Radio Sebagai Media Pembelajaran Drs., M.Pd. KURTEK FIP - UPI Pengertian Media Heinich, dkk. (1993) Media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. EACT yang dikutip oleh Rohani (2007:2) media adalah segala bentuk yang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. EACT yang dikutip oleh Rohani (2007:2) media adalah segala bentuk yang 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Media Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah kata tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjumlahan dan pengurangan bilangan ini merupakan materi dasar pada. matematika digunakan oleh manusia dalam kehidupannya untuk

BAB I PENDAHULUAN. penjumlahan dan pengurangan bilangan ini merupakan materi dasar pada. matematika digunakan oleh manusia dalam kehidupannya untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang mempunyai objek berupa fakta, konsep, dan operasi serta prinsip. Semua objek tersebut harus dipahami secara benar oleh siswa, karena

Lebih terperinci

BAB VI MEDIA PENGAJARAN

BAB VI MEDIA PENGAJARAN BAB VI MEDIA PENGAJARAN 6.1. Pendahuluan Konsep teknologi pengajaran dapat dicari jejaknya sejak zaman Yunani Purba. Sekalipun batasan, konsep, model dan teorinya sudah tidak cocok dengan pengajaran masa

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR Nina Sundari 1 ABSTRAK Tujuan artikel ini yaitu untuk mengetahui langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi yang sudah direncanakan. Jenis metode pembelajaran : Ceramah : penyajian melalui penuturan secara lisan/penjelasan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga pengisi

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga pengisi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan unsur yang memiliki peranan dalam membentuk dan mengembangkan pribadi bangsa yang berkualitas. Pendidikan diharapkan mampu memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa

Lebih terperinci

Pembelajaran Menggunakan Media Gambar

Pembelajaran Menggunakan Media Gambar Pembelajaran Menggunakan Media Gambar Walid Ibadil Umam (172071000017), Anas (172071000003) Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo A. PENGERTIAN

Lebih terperinci

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN MEDIA PEMBELAJARAN APA ITU MEDIA? APA ITU MEDIA PEMBELAJARAN? ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU 2. 3. GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG

Lebih terperinci

02. Konsep Dasar Media

02. Konsep Dasar Media 02. Konsep Dasar Media Standar Kompetensi Memahami dan membuat salah satu media pembelajaran biologi untuk sekolah menengah Kompentesi dasar menjelaskan tentang konsep dasar media, pembelajaran, sistem

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran IPA Dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media pembelajaran Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Pemahaman Konsep Sudut a. Pengertian Pemahaman Dalam uraian ini penulis akan mengulas pengertian pemahaman dalam kaitannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) 2.1.1.1 Pengertian IPA Sains berasal dari kata "science" yang berarti ilmu. sains adalah ilmu yang mempelajari lingkungan alam

Lebih terperinci

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* Abstrak Selama ini, pembelajaran apresiasi puisi sering menjadi momok yang menakutkan bagi siswa.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek mendegarkan, berbicara,

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek mendegarkan, berbicara, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa merupakan dasar pengetahuan bagi manusia. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek mendegarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Menurut Tarigan yang

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian

I. TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian I. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Gambar Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN PADA BENDA DENGAN MENGGUNAKAN METODA DEMONTRASI

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN PADA BENDA DENGAN MENGGUNAKAN METODA DEMONTRASI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN PADA BENDA DENGAN MENGGUNAKAN METODA DEMONTRASI Sarneli Guru SDN 001 Pasar Lubuk Jambi sarneli328@gmail.com ABSTRAK Penelitian upaya meningkatkan

Lebih terperinci

MEDIA DAN PROSES BELAJAR-MENGAJAR

MEDIA DAN PROSES BELAJAR-MENGAJAR MEDIA DAN PROSES BELAJAR-MENGAJAR 1 Pada hakikatnya proses belajarmengajar itu merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa. Pada proses belajar-mengajar sebagai komunikannya adalah siswa, sedangkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sains tersebut (Gallagher, 2007). Dengan demikian hasil belajar sains diharapkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sains tersebut (Gallagher, 2007). Dengan demikian hasil belajar sains diharapkan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Keterampilan Generik Sains Belajar sains merupakan suatu proses memberikan sejumlah pengalaman kepada siswa untuk mengerti dan membimbing mereka untuk menggunakan pengetahuan sains

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Graaves dalam Masnur Muslich (2010:121). Fungsi dasar pengajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Graaves dalam Masnur Muslich (2010:121). Fungsi dasar pengajaran BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Menulis Menulis sangat penting di sekolah dasar khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. adapun fungsi menulis menurut pendapat Graaves dalam Masnur

Lebih terperinci

Hakikat Media Pembelajaran

Hakikat Media Pembelajaran Hakikat Media Pembelajaran Pembelajaran sebagai proses komunikasi Gangguan hambatan (noise) Komunikator Pesan (message) Saluran (cannel) Komunikan (Penerima) Feed back Faktor yang berpengaruh komunikasi:

Lebih terperinci

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung A. Pengertian Media Hand Out TEP-PLB MEDIA PENDIDIKAN (Ishartiwi-UNY) 1. Kata media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. 2. AECT (1977): Membatasi media sebagai segala

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN 116 LENTERA LENTERA PENDIDIKAN, PENDIDIKAN, EDISI EDISI X, X, NO. NO. 1, JUNI 1, JUNI 2007 2007 (116 123) PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN Oleh: Safei ABSTRACT: The existence of teacher

Lebih terperinci

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD Saudara mahasiswa PGSD yang kami cintai, selamat berjumpa lagi dalam pembahasan matero PKn. Dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif 1. Pengertian Menulis Pada dasarnya menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang dimaksud adalah sekolah dimana

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Johannes Jefria Gultom Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dipilih

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas : (a) media pendidikan, dan (b) minat belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut : A. Media Pendidikan Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Salah satunya menurut Duch (1995) dalam http://www.uii.ac.id pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebaliknya mengajar sering dikaitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa aktif dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Aktivitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh semua makhluk hidup. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah keaktifan,

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA MEDIA PEMBELAJARAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA MARET, 2004 PENGERTIAN MEDIA MEDIA ADALAH PERANTARA ATAU PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

II.KAJIAN PUSTAKA. Anak usia dini merupakan manusia kecil pada rentang usia 0-6 tahun yang masih. berkembang menjadi manusia dewasa seutuhnya.

II.KAJIAN PUSTAKA. Anak usia dini merupakan manusia kecil pada rentang usia 0-6 tahun yang masih. berkembang menjadi manusia dewasa seutuhnya. 7 II.KAJIAN PUSTAKA A. Anak Usia Dini Anak usia dini merupakan manusia kecil pada rentang usia 0-6 tahun yang masih memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak usia ini memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungan dan dengan demikian akan menimbulkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Media Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar, dengan demikian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar 1 I. PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar belakang belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Makalah ini disampaikan dihadapan peserta pelatihan Media Pembelajaran kerjasama antara Dinkes DIY dengan FIP UNY O L E H Drs. Mulyo Prabowo, M.Pd NIP. 131656350

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn Mukhamad Murdiono, M. Pd. Jurusan PKn dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Yang saya dengar, saya lupa Yang saya lihat, saya ingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan salah satu institusi pendidikan formal dan merupakan lembaga yang secara khusus bertugas mengatur pengalamanpengalaman belajar serta menunjang perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu (knowing) ataupun menghafal (memorizing) tetapi dituntut untuk memahami konsep biologi. Untuk kurikulum

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran 3. bantu saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran 3. bantu saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran 3. Menurut Heinich, dkk dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yang harus dipelajari dan dikuasai yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul 1. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pendidikan. Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang

BAB II LANDASAN TEORI. pendidikan. Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang 12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pembelajaran Pembelajaran merupakan bagian dari salah satu proses yang penting dalam pendidikan. Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan

Lebih terperinci

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd.

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd. BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menulis,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Menurut Slavin (dalam Trianto, 2010: 57), model pembelajaran kooperatif merupakan sistem pembelajaran yang memberikan

Lebih terperinci

Dari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan

Dari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan Media Pembelajaran PENGERTIAN MEDIA Gange (1978) mengartikan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara Heinich dan Russel (1989) mengartikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Untuk menjaga kelestarian dan kemurnian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat terpenting yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Dengan bahasa, manusia akan dapat mengungkapkan segala pemikirannya. Selain itu, dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran 1. Hakikat Pembelajaran Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia atau peserta didik dengan cara mendorong kegiatan belajar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah

Lebih terperinci

PERANAN MEDIA BAGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH. SLAMET UPTD Pendidikan Tembelang Jombang

PERANAN MEDIA BAGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH. SLAMET UPTD Pendidikan Tembelang Jombang PERANAN MEDIA BAGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH SLAMET UPTD Pendidikan Tembelang Jombang Email: pulogedang_1@yahoo.com Abstrak Bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber

Lebih terperinci

LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA

LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA Nela Rofisian Abstrak: Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bagi sebagian siswa masih dirasakan sulit untuk dipahami. Hal ini terjadi karena

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media merupakan sarana fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi atau

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media merupakan sarana fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi atau 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Kartu Bergambar Media merupakan sarana fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran. Media dapat berupa video, gambar, buku, film dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI

PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL VIDEO PEMBACAAN CERPEN BERMUATAN BUDAYA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI MENELAAH KARYA SASTRA BAGI PEMELAJAR BIPA

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL VIDEO PEMBACAAN CERPEN BERMUATAN BUDAYA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI MENELAAH KARYA SASTRA BAGI PEMELAJAR BIPA PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL VIDEO PEMBACAAN CERPEN BERMUATAN BUDAYA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI MENELAAH KARYA SASTRA BAGI PEMELAJAR BIPA Lerry Alfayanti 1, Sarwiji Suwandi 2, Retno Winarni 3

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pengembangan dan validasi produk. Penelitian pengembangan sering dikenal

TINJAUAN PUSTAKA. pengembangan dan validasi produk. Penelitian pengembangan sering dikenal 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Pengembangan Penelitian pengembangan merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada pengembangan dan validasi produk. Penelitian pengembangan sering dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu karakteristik anak usia taman kanak-kanak yaitu usia antara

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu karakteristik anak usia taman kanak-kanak yaitu usia antara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu karakteristik anak usia taman kanak-kanak yaitu usia antara empat sampai lima tahun diantaranya memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreativitas bangsa itu sendiri dan

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreativitas bangsa itu sendiri dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan sepanjang hayat yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan bahasa dipelajari dan diperoleh anak usia dini secara alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat bersosialisasi, bahasa juga merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis atau mengarang ialah kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, pengalaman, dalam bentuk tulisan yang disusun secara

BAB I PENDAHULUAN. Menulis atau mengarang ialah kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, pengalaman, dalam bentuk tulisan yang disusun secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menulis atau mengarang ialah kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, pengalaman, dalam bentuk tulisan yang disusun secara sistematis dan logis, sehingga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Menulis Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Urgensi bahasa mencakup segala bidang kehidupan, karena suatu yang dihayati, diamati, dan dirasakan

Lebih terperinci

MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M.

MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M. MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M. Pd Disusun Oleh: Madinatul Munawaroh (14144600187) Puput Wulandari

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN Seiring dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) peranan media dalam pembelajaran tengah mendapat perhatian yang serius. Belajar dengan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. harus terjadi agar dalam pembelajaran tidak terasa monoton dan hanya bisa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. harus terjadi agar dalam pembelajaran tidak terasa monoton dan hanya bisa BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Media Pembelajaran 2.1.1. Pengertian Media Pembelajaran Suatu proses belajar harus ada interaksi anatara siswa dan guru. Hal ini harus terjadi agar dalam pembelajaran tidak terasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. contohnya video, televisi, komputer dan lain sebagainya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. contohnya video, televisi, komputer dan lain sebagainya. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Pengertian media sebagai sumber belajar adalah segala benda serta mahluk hidup yang berada di lingkungan sekitar serta peristiwa yang dapat memungkinkan siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan yang. memfasilitasi proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan yang. memfasilitasi proses pertumbuhan dan perkembangan anak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan yang memfasilitasi proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Upaya untuk memfasilitasi perkembangan anak

Lebih terperinci