PEMANFAATAN MEDIA BENDA KONKRET PELAJARAN IPS TEMA DIRI SENDIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SDN PEJOK 3 KEPOHBARU BOJONEGORO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMANFAATAN MEDIA BENDA KONKRET PELAJARAN IPS TEMA DIRI SENDIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SDN PEJOK 3 KEPOHBARU BOJONEGORO"

Transkripsi

1 PEMANFAATAN MEDIA BENDA KONKRET PELAJARAN IPS TEMA DIRI SENDIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SDN PEJOK 3 KEPOHBARU BOJONEGORO Sri Mulyati Guru SDN PejokIIIKepohbaru Bojonegoro srimulyati.pejok3@gmail.com Abstrak: Pembelajaran mengharuskan aktivitas siswa, guru, metode serta mediayang tepat sehingga pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Di sekolah tempat peneliti, guru kurang memanfaatkan keadaan di sekitarnya dan lebih sering menggunakan metode lama yaitu metode ceramah sehingga siswa merasa jenuh dan bosan.menyebabkan siswa kurang fokus dalam pembelajaran, kelas menjadi gaduh dan banyak nilai siswa yang kurang dari KKM.Khususnya mata pelajaran IPS dan PKn dalam tema diri sendiri. Media benda konkret adalah salah satu media yang paling cocok digunakan dalam pembelajaran tema diri sendiri di kelas rendah karena siswa akan lebih mudah memahami konsep dari tema tersebut.penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan tema diri sendiri yang memanfaatkan media benda konkret dan menerapkan model pembelajaran langsung (Direct Instruction). Metode pengambilan data yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil pelaksanaan pada siklus I adalah persentase aktivitas guru sebesar 83% dengan rata-rata 3,3 (kategori baik ), aktivitas siswa sebesar 65% dengan rata-rata 2,6 (kategori baik ), ketuntasan hasil belajar siswa tentang pemahaman IPS sebesar 68%. Sedangkan hasil pelaksanaan pada siklus II adalah persentase aktivitas guru meningkat menjadi 95% dengan rata-rata 3,75 (kategori sangat baik ), aktivitas siswa meningkat menjadi 82% dengan rata-rata 3,28 (kategori sangat baik ) dan ketuntasan hasil belajar siswa tentang pemahaman IPS meningkat menjadi 195%. Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Benda Konkret Masalah yang peneliti temui di kelas II ini adalah siswa kurang fokus dalam pembelajaran.banyak nilai siswa yang kurang dari KKM pada mata pelajaran IPS dalam tema diri sendiri, siswa merasa kebingungan dengan materi yang dipelajari sehingga membuat kelas menjadi gaduh karena siswasiswanya kurang berminat terhadap pelajaran yang disajikan oleh guru.sehingga siswa merasa bosan dan memilih untuk bermain sendiri di dalam kelas.selain masalah tersebut, guru juga hanya terpaku pada buku paket tanpa menghadirkan media atau metode yang sesuai agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan dalam pembelajaran yang dapat menyebabkan kelas menjadi gaduh dan tidak fokus dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan ilustrasi di atas, menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan tema diri sendiri di kelas II SDN Pejok 3Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro kurang terjalin hubungan antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa lainnya. Guru kurang memperhatikan minat siswa sehingga pembelajaran terasa membosankan. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran di kelas II SDN Pejok 3 Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro yaitu dengan menghadirkan pembelajaran yang sudah dikemas dengan rapi pada perencanaannya sehingga didapatkan hasil pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Penyebab ketidakberhasilan pembelajaran di kelas II ini adalah guru belum memahami akan keberhasilan siswanya 14

2 Sri Mulyati,Pemanfaatan Media Benda Konkret Pelajaran Ips Tema Diri Sendiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SDN Pejok 3 Kepohbaru Bojonegoro 15 yaitu dengan tidak memanfaatkannya mediamedia yang telah ada di sekitar mereka. Dalam pembelajaran terutama di kelas rendah, seorang guru harus mengetahui cara belajar siswa sesuai dengan tahapan perkembangan daya nalar sehingga guru dapat menentukan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan daya nalar anak. Penggunaan suatu media dalam pelaksanaan pembelajaran akan membantu kelancaran, efektivitas dan efisien pencapaian tujuan pembelajaran karena dalam suatu proses pembelajaran diperlukan sarana yang berfungsi untuk mempermudah penyampaian pesan. Media benda konkret adalah salah satu media yang paling cocok digunakan dalam pembelajaran tema diri sendiri di kelas rendah karena siswa akan lebih mudah memahami konsep dari tema tersebut apabila mereka menggunakan benda konkret sebagai media dalam pembelajarannya. Melalui media benda konkret, pembelajaran yang bersifat abstrak bisa lebih dikonkretkan sehingga siswasiswanya lebih mudah menerima pelajaran di dalam kelas.yang paling penting adalah media benda konkret sesuai dengan karakteristik siswa kelas II yang pemikirannya masih abstrak. Atas dasar hal tersebut, maka peneliti berasumsi bahwa media yang digunakan oleh guru kurang tepat. Oleh sebab itu, peneliti mencoba menawarkan satu media yang diharapkan dapat membantu guru dan siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan tema diri sendiri.media yang dimaksud adalah media benda konkret yang ada di sekitar siswa dan guru. Sehingga peneliti berharap nantinya didapatkan hasil belajar siswa akan meningkat dan tujuan pembelajaran tematikpun dapat tercapai. Untuk itu peneliti mengambil judul penelitiannya yaitu Pemanfaatan Media Benda Konkret Pada Pelajaran IPS dalam Tema Diri Sendiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SDN Pejok 3 Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro. KAJIAN PUSTAKA Media pembelajaran merupakan segala bentuk perangsang dan alat bantu yang disediakan guru untuk mendorong siswa belajar secara cepat, tepat, mudah dan tidak terjadinya verbalisme. Media pembelajaran merupakan alat bantu pendengaran dan penglihatan (Audio Visual Aid) bagi peserta didik dalam rangka memperoleh pengalaman belajar secara signifikan (Hanafiah dan Cucu 2009:59). Dalam pengertiannya media benda konkret sama dengan benda asli, yaitu benda nyata yang bisa dibuktikan. Benda asli adalah benda yang sebenarnya, media yang membantu pengalaman nyata peserta didik (Johar dalam Rahayu, 2011:12). Jadi, media benda konkret adalah media pembelajaran yang berasal dari benda-benda nyata yang banyak dikenal oleh siswa dan mudah didapatkan.media ini mudah digunakan oleh guru dan siswa karena media ini sering dijumpai di lingkungan sekitarnya. Menurut Sumantri (1998:202), fungsi media asli adalah:a) Memberi pengalaman nyata dalam kehidupan, b) Menarik minat belajar. Selanjutnya dalam kesempatan yang lain Sumantri (1998:202) juga menyebutkan kekuatan media asli yaitu:a) Benda asli memberi pengalaman yang sangat berharga karena lengsung dalam dunia nyata sebenarnya; b) Benda asli memiliki ingatan yang tahan lama dan sulit dilupakan; c) Pengalaman nyata dapat membentuk sikap mental dan emosional yang positif terhadap hidup dan kehidupan; d) Benda asli dan model dapat dikumpulkan dan dicari; e) Benda asli dapat dikoleksi orang. Kelemahan media asli adalah:a) Kesulitan untuk mendatangkan media yang sebenarnya; b) Konsentrasi siswa terhadap mata pelajaran menjadi berkurang atau menurun karena lebih tertarik malihat media pembelajaran dari pada keterangan dari guru. Menurut Trianto (2010:78), pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran.

3 16 Jurnal KaryaPendidikan Volume 2, Nomor 3, Juni 2016 hlm Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangar banyak pada siswa untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan. Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiknas dalam Trianto 2010:79). Jadi dapat dikatakan bahwa pembelajaran tematik sama dengan pembelajaran terpadu yang pada dasarnya dimaksudkan sebagai kegiatan mengajar dengan memadukan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan cara ini dapat dilakukan dengan mengajarkan beberapa materi pelajaran disajikan tiap pertemuan. Oleh karena itu, pembelajaran tematik termasuk pembelajaran yang menggunakan tema tertentu untuk mengaitkan antara beberapa isi mata pelajarann dengan pengalaman kehidupan nyata sehari-hari siswa sehingga dapat menberikan pengalaman bermakna bagi siswa. Menurut Tjokordikarjo (dalam Suhanadji dan Waspodo 2003:4), memberikan pengertian tentang Pengajaran Sosial (IPS) merupakan perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu-ilmu sosial.ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu polotik dan ekologi manusia. IPS dipolarkan untuk tujuan-tujuan intruksioanal dengan materi sesederhana mungkin, menarik, mudah dimengerti dan mudah dipelajari. Nasution (dalam Suhanadji dan Waspodo 2003:4), mendefinisikan bahwa pendidikan IPS adalah pelajaran (bidang studi) yang merupakan suatu fusi atau paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial.dapat juga dikatakan bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang menggunakan bagian-bagian tertentu dari ilmu sosial. Sedangkan Nu man Soemantri (dalam Suhanadji dan Waspodo 2003:5), mengatakan IPS mempunyai pengertian sebagai pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan. Menurut Suhanadji dan Waspodo (2003:7) mengatakan seperti juga tujuan pendidikan pada umumnya, tujuan utama pengajaran IPS adalah untuk membentuk dan mengembangkan pribadi warga Negara yang baik (good citizen). Hasil belajar tidak dapat dipisahkan dengan semua kegiatan belajar baik di kelas, prasarana sekolah, maupun di luar sekolah.apa yang dialami, diperoleh akan menunjukkan kemampuannya dalam menguasai pengetahuan. Menurut Sudjana (2009:22), hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Penilaian hasil belajar mengisyaratkan hasil belajar sebagai program atau objek yang menjadi sasaran penilaian.hasil belajar sebagai objek penilaian pada hakikatnya menilai penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan instruksional karena isi rumusan tujuan instruksional menggambarkan hasil belajar yang harus dikuasai oleh siswa berupa kemampuan-kemampuan siswa setelah menerima atau menyelesaikan pengalaman belajarnya (Sudjana, 2009:33). Jadi, hasil belajar pada dasarnya merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat dari pengalaman dari proses belajar siswa atau dengan kata lain hasil belajar dapat dinyatakan sebagai hasil yang dicapai terhadap penguasaan pengetahuan/keterampilan. METODE PENELITIAN Subjek penelitian Subjek penelitian yang peneliti teliti adalah siswa dan guru kelas II SDN Pejok 3 Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro.Jumlah siswa sebanyak 41 anak. Sedangkan guru kelas II hanya 1 orang. Peneliti memilih kelas II karena penguasaan materi IPS dalam tema diri sendiri masih kurang/rendah.

4 Sri Mulyati,Pemanfaatan Media Benda Konkret Pelajaran Ips Tema Diri Sendiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SDN Pejok 3 Kepohbaru Bojonegoro 17 Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di kelas II SDN Pejok 3 Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro.Alasan peneliti memilih lokasi ini karena SDN Pejok 3 Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro merupakan sekolah dimana peneliti mengajar. Selain itu, karena di sekolah tempat peneliti mengajar ini para gurunya belum memanfaatkan media dan model pembelajaran sebagai pendukung dalam proses belajar mengajar di kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki kwalitas pembelajaran tematik pada pelajaran IPS dengan tema diri sendiri pada siswa kelas II. Proses pelaksanaan tindakan dilakukan secara bertahap sampai penelitian ini berhasil. Prosedur tindakan dimulai dari (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan dan pengamatan, dan (3) refleksi (Kemmis dan McTaggart, 1988 dalam Taniredja 2010:24) Reflect Act&observe Reflect Act&observe PLAN Revised Gambar 1 Bagan Siklus PTK Penjelasan Bagan Siklus: Perencanaan tindakan (Planning).Pada tahap ini peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menganalisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar. b. Menyusun perencanaan pembelajaran yaitu guru membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan model pembelajaran langsung (Direct Instruction) dan menganalisis materi pelajaran IPS kelas II. c. Merancang prosedur kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran langsung (Direct Instruction) dan mempersiapkan materi pelajaran. d. Menyusun lembar kerja siswa. e. Merancang lembar observasi yang akan digunakan untuk mengobservasi kegiatan siswa dalam pembelajaran dan merancang lembar observasi kegiatan guru. f. Menyusun alat evaluasi pembelajaran yaitu evaluasi tertulis. Pelaksanaan tindakan dan pengamatan Tahap pelaksanaan tindakan ini merupakan pengaplikasian dari perencanaan yang telah disiapkan.pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang terdiri dari beberapa siklus.setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan tindakan, pemberian tindakan, observasi dan refleksi.tahap-tahap penelitian dalam masing-masing tindakan terjadi secara berulang. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan 2 siklus dan setiap siklus dilaksanakan selama 1 kali pertemuan, waktu untuk setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. Dalam tahap pengamatan yang diamati yaitu aktivitas siswa dan aktivitas guru di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung.peneliti membawa instrumen penelitian dan observer mengamati peneliti dalam menerapkan media benda konkret dan model pembelajaran langsung (Direct Instruction). Pengamatan ini dilakukan dari proses awal sampai akhir pembelajaran. Selanjutnya mendokumentasikan dan mengumpulkan data-data tersebut karena diperlukan dalam proses tindakan perbaikan untuk siklus berikutnya. Refleksi

5 18 Jurnal KaryaPendidikan Volume 2, Nomor 3, Juni 2016 hlm Tahap refleksi dilakukan pada setiap akhir siklus yaitu pada saat presentasi siswa berakhir.dalam melakukan refleksi diri, guru tetap berperan sebagai moderator. Dan hasil refleksi tersebut akan memberikan kesempatan siswa dalam rangka memperbaiki hasil belajar siswa selanjutnya. Hasil refleksi siklus 1 disimpulkan, apabila belum berhasil maka peneliti mengulang kembali di siklus II.Hasil siklus I dapat dijadikan pijakan untuk pelaksanaan siklus berikutnya yang merupakan perencanaan yang sudah direvisi dari siklus I, kemudian dijadikan dasar pijakan untuk melaksanakan tindakan pada siklus II.Bila hasil belajar pada siklus II belum berhasil maka dilakukan revisi pada siklus berikutnya tetapi apabila hasil belajar sudah mencapai hasil yang diinginkan maka tidak perlu diulang kembali. Data dan Instrumen Penelitian Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: a. Hasil pengamatan tentang aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. b. Hasil kerja siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam tema diri sendiri. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010:203). Peneliti menggunakan lembar observasi dan tes sebagai alat pengumpulan data kegiatan guru dan siswa serta pengumpulan data nilai siswa. Lembar observasi ini berupa tabel kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran, sedangkan tes ini berupa tes tertulis yang dibuat sendiri oleh peneliti. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah metode observasi dan tes. HASIL PENELITIAN Hasil Pelaksanaan Tahap Awal Data yang dikumpulkan pada tahap awal adalah data yang akan dijadikan pedoman pelaksanaan penelitian dan perbaikan. Data yang diperoleh pada tahap awal menunjukkan rendah hasil belajar siswa.data yang pada tahap awal ini adalah sebagai berikut. Dari jumlah sebanyak 41 siswa, rata-rata nilai hasil belajar adalah 65, dengan ketuntasan siswa sebanyak 44% tuntas dan 56% tidak tuntas. Hasil Pelaksanaan Siklus I Persentase aktivitas guru pada siklus I adalah 83% dan dinyatakan berhasil, tetapi masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki agar proses pembelajaran pada siklus berikutnya dapat berlangsung lebih maksimal dan lebih memuaskan sehingga persentasenya melebihi persentase pada siklus I. Kendala-kendala yang dialami guru pada siklus I ini harus diperbaiki sehingga pada siklus berikutnya siswa menjadi lebih aktif dan lebih mudah dalam memahami pelajaran yang diajarkan. Data aktivitas siswa pada siklus I memperoleh persentase 65 % atau dinyatakan kurang berhasil, masih banyak siswa yang memerlukan bimbingan dari guru agar aktivitas siswa dalam pembelajaran minimal memperoleh criteria baik dalam setiap komponen atau mencapai hasil yang maksimal. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan materi dokumen dan koleksi benda berharga mencapai hasil ketuntasan belajar 68% atau 28 siswa yang mendapatkan skor lebih atau sama dengan KKM yaitu 70. Sedangkan yang memperoleh nilai dibawah 70 terdapat 13 siswa dengan persentase 32 %.Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal pada mata pelajaran IPS diperoleh 73.Ketuntasan klasikal hasil belajar IPS tentang memelihara dokumen dan koleksi benda berharga kelas II SDN Pejok 3 adalah 68%.Nilai tersebut menandakan bahwa pembelajaran pada siklus I ini belum berhasil karena masih banyak siswa yang nilainya kurang dari KKM.

6 Sri Mulyati,Pemanfaatan Media Benda Konkret Pelajaran Ips Tema Diri Sendiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SDN Pejok 3 Kepohbaru Bojonegoro 19 Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru, hasil aktivitas siswa, dan hasil evaluasi yang ditunjukkan pada siklus I ada beberapa hal yang perlu direfleksi sebagai acuan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus II antara lain:1)dapat diketahui kegiatan guru masih belum optimal dan masih dianggap kurang meskipun data di lapangan menyatakan kegiatan guru sudah berhasil yaitu mencapai 83%. Akan tetapi berdasarkan data yang ada, guru kurang optimal dalam mengelola pembelajaran; 2) Persentase aktivitas siswa pada siklus I belum sesuai dengan ketentuan keberhasilan perbaikan pembelajaran, persentase aktivitas siswa hanya mencapai 65%; 3) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan materi memelihara dokumen dan koleksi benda berharga masih kurang. Hal ini bisa dilihat dengan perolehan ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 68 % atau sekitar 28 siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 70 dan 13 anak memperoleh nilai dibawah 70. Berdasarkan temuan tentang hambatanhambatan dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I, maka peneliti bersama observer memutuskan untuk melanjutkan pada siklus II. Hasil Pelaksanaan Siklus II Persentase aktivitas guru pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I yaitu mencapai 94,5%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran pada siklus II ini juga dinyatakan berhasil karena persentase akitivitasnya juga melebihi atau meningkat sebanyak 12% dari siklus I yang persentasenya hanya 83%. Persentase aktivitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I yang hanya 65% menjadi 82%.Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan siswa dalam siklus II mengalami peningkatan sebanyak 18%.Dengan demikian pembelajaran pada siklus II ini dinyatakan berhasil. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan materi dokumen dan koleksi benda berharga mencapai hasil ketuntasan belajar 95 % atau 39 siswa mendapat skor lebih atau sama dengan 70. Pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS mencapai 81.Ketuntasan klasikal pemahaman konsep IPS tentang dokumen dan koleksi benda berharga kelas II SDN Pejok 3 adalah 95%.Nilai tersebut menandakan bahwa pembelajaran pada siklus II ini berhasil karena nilai siswa rata-rata di atas atau melebihi KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Berdasarkan hasil aktivitas guru, hasil aktivitas siswa, dan hasil evaluasi yang ditunjukkan pada siklus II sudah dinyatakan berhasil karena indikator pencapaiannya lebih dari atau sama dengan 66,7%. Data yang diperoleh pada siklus II jika dibandingkan dengan indikator ketercapaian tujuan dalam penelitian ini maka dapat dinyatakan: 1)Indikator keberhasilan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini untuk menyatakan berhasilnya aktivitas guru dalam memanfaatkan media benda konkret adalah jika mencapai lebih atau sama dengan 66,7%. Pada siklus II ini aktivitas guru mencapai 95% dengan skor rata-rata 3,75 (kategori baik ). Dengan demikian indikator aktivitas guru dalam memanfaatkan media benda konkret telah tercapai. 2)Untuk aktivitas siswa pada siklus II ini juga mengalami peningkatan karena skor rata-ratanya mencapai 3,28 dengan kategori baik dan perolehan persentase mencapai 82%. Hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan siswa dalam pembelajaran ini telah tercapai. 3)Dari hasil evaluasi pada siklus II telah diperoleh niai rata-rata 81 dan persentase ketuntasan belajar mencapai 95% pada mata pelajaran IPS dengan materi memlihara dokumen dan koleksi benda berharga. 4)Berdasarkan hasil tersebut, maka peneliti bersama dengan observer memutuskan untuk tidak melanjutkan pada siklus berikutnya, karena tujuan awal penelitian telah tercapai. PEMBAHASAN Dari data-data observasi aktivitas guru pada siklus I sebesar 83% dan pada siklus II

7 20 Jurnal KaryaPendidikan Volume 2, Nomor 3, Juni 2016 hlm sebesar 95%.Jika ditinjau dari tingkat keberhasilannya telah mengalami kenaikan sebesar 12%. Dalam keberhasilan suatu pelaksanaan pembelajaran, siswa juga merupakan salah satu komponen terpenting selain guru. Pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru juga akan mempengaruhi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Pada siklus I dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa masih tergolong rendah, hal tersebut mendorong guru untuk melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran dan mencari solusi dari permasalahan-permasalahan yang ditemukan di siklus I. Pada siklus I hanya memperoleh skor rata-rata 2,6 dengan kategori cukup dan hanya memperoleh persentase sebesar 65%. Berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus I, guru memperbaiki kekurangankekurangan pada siklus I. Dengan melakukan perbaikan tersebut didapatkan peningkatan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II yaitu menunjukkan skor rata-ratanya 3,28 dengan kategori baik dan pencapaian persentase sebesar 82%. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran ini telah tercapai. Pada tahap awal, hasil belajar siswa masih rendah, yaitu hanya 44% siswa yang dinyatakan tuntas dalam belajar dengan nilai rata-rata 65. Pada siklus I hasil belajar siswa untuk pelajaran IPS materi tentang memelihara dokumen dan koleksi benda berharga memperoleh nilai rata-rata 73 dan persentase ketuntasan belajarnya sebesar 68%. Berdasarkan persentase tersebut dapat dikatakan bahwa siswa yang memperoleh skor lebih atau sama dengan 70 ada 28 siswa. Nilai tersebut menandakan bahwa pembelajaran kali ini belum berhasil karena masih banyak nilai siswa yang belum mencapai 70.Berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus I dengan melakukan perbaikan, maka didapatkan peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II yaitu nilai ratarata 81 dan persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 95%. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pemanfaatan media benda konkret pada mata pelajaran IPS dengan materi memelihara dokumen dan koleksi benda berharga yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemanfaatan media benda konkret ini sangat baik diterapkan di SDN Pejok 3, karena terbukti dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa kelas II. Hal ini terbukti dari hasil aktivitas guru pada siklus I memperoleh 83% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 95% dan aktivitas siswa pada siklus I memperoleh 60% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 82%. 2. Proses pembelajaran dengan memanfaatkan media benda konkret terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN Pejok 3, pada mata pelajaran IPS. Hal ini terbukti pada perolehan hasil belajar yang sangat baik bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu pada siklus I siswa yang mencapai KKM 70 pada mata pelajatan IPS sebanyak 28 siswa (68%), sedangkan pada siklus II persentase ketuntasan belajar mencapai 95 % atau 39 siswa. Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian di atas, agar siswa dapat terlihat aktif, giat dan bersemangat dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran IPS dengan pemanfaatan media benda konkret serta dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa, memberikan hasil yang baik bagi siswa, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Agar pembelajaran menjadi menyenangkan, dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, menjadikan siswa lebih paham tentang materi yang diajarkan, serta dapat meningkatkan aktivitas guru, maka hendaknya guru tetap memanfaatkan media benda konkret dalam proses pembelajaran..

8 Sri Mulyati,Pemanfaatan Media Benda Konkret Pelajaran Ips Tema Diri Sendiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SDN Pejok 3 Kepohbaru Bojonegoro Dalam pembelajaran IPS hendaknya guru tetap menggunakan media benda konkret karena terbukti meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN Pejok 3. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bakry, Noor Ms Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Djamarah, Syaiful Bahri Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta. Ekawarna Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada (GP Press). Hanafiah, Nanang dan Cucu, Suhana Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama. Harjanto Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Muslich, Masnur Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sumantri, dkk Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud. Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Primary School Teacher Development Project) IBRD: Loan 3496-IND. Sudjana, Nana Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sudjana, Nana dan Ahmad, Rivai Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sudijono, Anas Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Suhanadji dan Waspodo, T.S Pendidikan IPS. Surabaya: Insan Cendekia. Taniredja, Tukiran. dkk Penelitian Tindakan Kelas: Untuk Pengembangan Profesi Guru Praktik, Praktis, dan Mudah. Bandung: Alfabeta. Trianto Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Penggunaan Media Cerita Bergambar

Penggunaan Media Cerita Bergambar Penggunaan Media Cerita Bergambar PENGGUNAAN MEDIA CERITA BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN TEMA KEGIATAN SEHARI-HARI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SDS ANGKASA SURABAYA Dian

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V HERMANSYAH TRIMANTARA 1) RATNO WIBOWO 2) IAIN RADEN INTAN LAMPUNG Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol Fatmawati, Dewi Septiwiharti, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 01 KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012/2013 Disusun Oleh : SUMARNO A. 54A100001

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah Dasar Negeri 165 Pekanbaru yang berjumlah 38 orang siswa, dengan jumlah

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 Djulaikah Guru SDN Ngampal 1 Sumberrejo Bojonegoro Email :djulaikah.ngampal1@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ilmiah ini tidak dapat dipisahkan atau dilepaskan dari tahapan-tahapan yang saling berkaitan. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau Birandang Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar tahun pelajaran 2013-2014

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd * dan Anantakie Sulistiawati.A** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG Dwi Wahyuning Tiyas 1, Suminah 2, Sutansi 3 Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA

Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA Siti Hairunnisa dan Fitri Hilmiyati 135 Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA Oleh: Siti Hairunnisa 1 dan Fitri Hilmiyati 2 Abstrak Studi ini dilatarbelakangi oleh

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK Sri Suwarni Guru SDN Mlirip1 Kec. Jetis Kabupaten Mojokerto ssuwarni.13@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

BAB III METODE PENENLITIAN

BAB III METODE PENENLITIAN BAB III METODE PENENLITIAN A. Jenis dan pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. PTK (CAR-Classroom Action Research), yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas V/a Sekolah Dasar Negeri 001 Pulau Bangkinang Seberang dengan jumlah siswa sebanyak

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 5-26 Januari di kelas VII MTs Tsamrotul Huda Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.

Lebih terperinci

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI MATHEMATICAL INVESTIGATION SISWA KELAS V SD SD NEGERI 032 SEI GARO KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR Mufarizuddin,M.Pd. 1 1 STKIP Tuanku Tambusai, Bangkinang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

Persada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan mengajukan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL OLEH AHMAD DENNIS WIDYA PRADANA NIM 110151411533 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka

Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka Amiruddin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan tahun pelajaran dengan. materi Kenampakan alam, sosial, dan budaya (Variabel Y).

BAB III METODE PENELITIAN. 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan tahun pelajaran dengan. materi Kenampakan alam, sosial, dan budaya (Variabel Y). BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Subyek dan Objek Penelitian Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVD SDN 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan tahun pelajaran 2013-2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 007

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 007 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 007 Sibiruang Kecamatan Kampar Hulu Kabupaten Kampar tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN Raihanah Sari Universitas Lambung Mangkurat Email: reyhana89.rss@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) atau Classroom Action Research. PTK merupakan suatu pencermatan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: YOLAN FARWIZA ASNA A1D114025

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: YOLAN FARWIZA ASNA A1D114025 ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL ) PADA TEMA PAHLAWANKU DI KELAS IV C SD NEGERI 55/1 SRIDADI Oleh: YOLAN FARWIZA ASNA

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 November sampai 28 November 2009. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Penerapan Pembelajaran Kooperatif PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI Halim Hi. Djaham Lumuan Guru Fisika SMA Negeri 1 Banggai Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016)

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016) ISSN: 2502-2318 (Online) ISSN: 2443-2911 (Print) Alamat URL http://omega.uhamka.ac.id/ ω o m e g a Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016) Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang. Sedangkan objek dalam

BAB III METODE PENELITIAN dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang. Sedangkan objek dalam 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan objek penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang. Sedangkan objek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran 2015-2016 dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Penggunaaan media gambar dalam pembelajaran IPS dapat

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki 31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang. Sedangkan objek dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Irma Daniyati dan Sri Sudarmini Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya SMA Negeri 11 Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran BAB III METODE PEELITIA A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang, terdiri dari 12 orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang. Sedangkan objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di kelas III a MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran menurut bahasa adalah proses, cara menjadikan orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran menurut bahasa adalah proses, cara menjadikan orang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran menurut bahasa adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. 1 Untuk membuat seseorang atau peserta didik belajar itulah dalam proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suharsimi Arikunto menyatakan penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan sengaja dimunculkan dan terjadi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 5, No. 3, Juli 2015 ISSN 0854-2172 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Dengan Metode Demonstrasi Pada SD Inpres Gunung Sari

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Dengan Metode Demonstrasi Pada SD Inpres Gunung Sari Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Dengan Metode Demonstrasi Pada SD Inpres Gunung Sari I Nengah Supariawan Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Lebih terperinci

Kata Kunci: student facilitator and explaining, hasil belajar PKn

Kata Kunci: student facilitator and explaining, hasil belajar PKn UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TENTANG MATERI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA Oleh: Rahadian Taufik

Lebih terperinci

Kanti Wilujeng 14. Kata kunci: bermain peran, hasil belajar. Guru Kelas III SDN Semboro 01 Jember

Kanti Wilujeng 14. Kata kunci: bermain peran, hasil belajar. Guru Kelas III SDN Semboro 01 Jember PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IIIB SDN SEMBORO 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kanti Wilujeng 14 Abstrak. Salah

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH ABSTRAK IMPLEMETASI MODEL PEMBELAJARA PROJECT BASED LEARIG UTUK MEIGKATKA HASIL BELAJAR GEOGRAI SISWA KELAS X SMA EGERI 11 BADA ACEH Aulia ur 1, A. Wahab Abdi 2, Amsal Amri 3 1 Email: aulianur09@gmail.com 2 Pendidikan

Lebih terperinci

Arifin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Arifin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas IV SD Negeri Atananga Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali Arifin Mahasiswa Program

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 006 Tanjung Bungo Kampar Timur Kabupaten Kampar tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA Epi Desmita¹, Nurharmi 2, Edrizon

Lebih terperinci

Naskah Publikasi PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN EKSPLORATORY DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DEMAKIJO

Naskah Publikasi PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN EKSPLORATORY DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DEMAKIJO Naskah Publikasi PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN EKSPLORATORY DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DEMAKIJO Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SDN 1 Labuan Lobo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SDN 1 Labuan Lobo Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SDN 1 Labuan Lobo Masria Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO Oleh: Nengah saputra wijaya Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif e-mail: nengahsaputrawijaya@gmail.com

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh: : JUNI WIHAYANI NIM :

SKRIPSI. Disusun Oleh: : JUNI WIHAYANI NIM : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI JENIS-JENIS TANAH MELALUI MEDIA KONKRIT PADA SISWA KELAS V MI MA ARIF NU 01 PETAHUNAN KECAMATAN PEKUNCEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG Riris Rahayu, Tri Murti, Lilik Bintartik Universitas Negeri Malang Email: cassiopeiagirl13@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI 101774 SAMPALI DAITIN TARIGAN * DAN SYAFRIYANI YUNINGSIH ** *Dosen Jurusan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPSMELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL DI SD NEGERI MAKMURJAYA IV KARAWANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPSMELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL DI SD NEGERI MAKMURJAYA IV KARAWANG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPSMELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL DI SD NEGERI MAKMURJAYA IV KARAWANG Mahpudin Universitas Majalengka Mahpudin893@gmail.com ABSTRAK Artikel didasarkan pada

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Yohanis Frans Epyvania. S, Anthonius Palimbong, dan Charles Kapile Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA GAMBAR PADA TEMA KEGIATAN SEHARI-HARI UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MEDIA GAMBAR PADA TEMA KEGIATAN SEHARI-HARI UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR PENERAPAN MEDIA GAMBAR PADA TEMA KEGIATAN SEHARI-HARI UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR Ardahani Citra Perwasih PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya (citraperwasih@yahoo.co.id) Mulyani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV B SDN 181 Pekanbaru. Adapun siswanya berjumlah 46 orang yang terdiri dari

Lebih terperinci

SUDARIYANTO 43. Kata Kunci: Hasil dan Aktivitas Belajar, Pembelajaran IPS, Media Visual. 43 Guru Kelas V SDN Selodakon 04 Jember

SUDARIYANTO 43. Kata Kunci: Hasil dan Aktivitas Belajar, Pembelajaran IPS, Media Visual. 43 Guru Kelas V SDN Selodakon 04 Jember MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR TENTANG KENAMPAKAN BUATAN DI WILAYAH INDONESIA DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SELODAKON 04 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV Ertin S. Puala. A, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh TYA SUSANTI SISWANTORO A. SUDIRMAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR Oleh: Venny Eka Putri vennyekaputri882@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PKn MELALUI METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IX-G SMP NEGERI I STABAT

MATA PELAJARAN PKn MELALUI METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IX-G SMP NEGERI I STABAT MATA PELAJARAN PKn MELALUI METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IX-G SMP NEGERI I STABAT Erni Nurjani Surel : erni.nurjani.s.pd@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, model yang digunakan yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kasihani (1998: 13), penelitian tindakan kelas merupakan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER Suparmini 31 Abstrak. Hasil belajar IPS siswa kelas 4 A SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe pasangan dalam praktik pengulangan

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe pasangan dalam praktik pengulangan BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV A di SD Negeri 181 Pekanbaru. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI SD Negeri Kedungpatangewu, Kecamatan Kedungwuni,

Lebih terperinci

ABSTRAK MODEL ARIES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR COGNITIF SISWA

ABSTRAK MODEL ARIES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR COGNITIF SISWA ABSTRAK MODEL ARIES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR COGNITIF SISWA Cornelia Pary, Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon, 085243270658, E-mail: cornelia_pary@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang, laki-laki berjumlah 8

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI Elvera Gustina a, Zetriuslita b, Mefa Indriati c a Alumni Program Studi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA MINIATUR PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN-1 LANGKAI PALANGKARAYA

UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA MINIATUR PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN-1 LANGKAI PALANGKARAYA UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA MINIATUR PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN-1 LANGKAI PALANGKARAYA Oleh : Ichyatul Afrom, M.Pd.* dan Husni Mubarak ** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu 153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA GAMBAR MATEMATIKA BERBASIS REALISTIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA GAMBAR MATEMATIKA BERBASIS REALISTIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN MULTIMEDIA GAMBAR MATEMATIKA BERBASIS REALISTIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Dwi Rahayu Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: rdwi54@rocketmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah guru mata pelajaran IPS dan siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah guru mata pelajaran IPS dan siswa 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam peneltian ini adalah guru mata pelajaran IPS dan siswa kelas IV tahun pelajaran 2014-2015 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V MI Wali Songo Sidondo Indri Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea Warda, Syamsu, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Agung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

Agung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 PADA KOMPETENSI DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA DI SMA NEGERI 18 SURABAYA Agung Listiadi

Lebih terperinci

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Sistem Ekskresi Melalui Penerapan Model Pembelajaran SQ4R Bagi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Cepiring Semester

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281)

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281) Upaya Peningkatan Sikap Kerja Keras Dan Prestasi Belajar Materi Matematika Bangun Ruang Melalui Model Pembelajaran Van Hiele Di Kelas V SD Muhammadiyah Purwokerto Sri Muryaningsih 1, Subuh Anggoro 2 1,2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV tahun pelajaran 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Peneletian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV tahun pelajaran 2010-1011 dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang. Sedangkan objek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Berdasarkan pengalaman PPL selama 4 bulan.

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Berdasarkan pengalaman PPL selama 4 bulan. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 28 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman, di kelas II. Lokasi ini dipilih

Lebih terperinci

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IVD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IVD Sekolah BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IVD Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun pelajaran 2012-2013 dengan jumlah siswa sebanyak

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENINGKATAN MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 WATANGREJO TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh: EKO

Lebih terperinci

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Jasa Dan Peran Tokoh Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Melalui Metode Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SDN Giriharjo 2 Kecamatan Ngrambe Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang menjadi manusia yang mandiri, bertanggung

Lebih terperinci

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN ROLL DEPAN SISWA KELAS IV MELALUI METODE TUTOR SEBAYA DI SDN 20 BIAU KABUPATEN BUOL Sabran Hendrik Mentara Hendriana Sri Rejeki Pendidikan Olahraga FKIP Universitas Tadulako Kampus

Lebih terperinci

Oleh: Danang Iksan Maulana

Oleh: Danang Iksan Maulana PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPS KELAS V SDN 8 KARANGHARJO KECAMATAN GLENMORE KABUPATEN BANYUWANGI Oleh: Danang Iksan Maulana Abstrak : Suasana

Lebih terperinci