KODE MODUL HDW.OPR.110.(1). A* PENYUSUN Drs. RPA. Wahyu Dwiyogo

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KODE MODUL HDW.OPR.110.(1). A* PENYUSUN Drs. RPA. Wahyu Dwiyogo"

Transkripsi

1 KODE MODUL HDW.OPR.110.(1). A* Merekam Gambar PENYUSUN Drs. RPA. Wahyu Dwiyogo BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005

2 Kata Pengantar Modul dengan judul Merekam merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu bagian dari kompetensi bidang keahlian keahlian Bidang Keahlian Teknologi Informatika program Keahlian Multimedia. Modul ini terdiri dari 5 (lima) kegiatan belajar, yaitu Mempersiakan prapenyalaan peripheral perekam, Menyalakan dan menyiapkan penggunaan peripheral perekam, Melakukan sudut pengambilan, Melakukan pengambilan bidang pandangan,melakukan gerakan kamera dan Mematikan peripheral perekam dan mengamati proses deaktifasi hingga selesai. Dengan menguasai modul ini diharapkan peserta diklat mampu merekam secara baik dan benar sesuai petunjuk penggunaan. Bogor, Juni 2005 Penyusun Drs. RPA. Wahyu Dwiyogo iii

3 DAFTAR ISI MODUL Halaman HALAMAN DEPAN...i HALAMAN DALAM...ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI MODUL...iv DAFTAR GAMBAR.. vii PETA KEDUDUKAN MODUL...viii PERISTILAHAN / GLOSSARY...ix I. PENDAHULUAN...1 A. DESKRIPSI JUDUL...1 B. PRASYARAT...1 C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Petunjuk Bagi Siswa Peran Guru...2 D. TUJUAN AKHIR...2 E. KOMPETENSI...3 F. CEK KEMAMPUAN...8 II. PEMELAJARAN...9 A. RENCANA PEMELAJARAN SISWA...9 B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 : Mempersiapkan pra-penyalakan Peripheral perekam gambag 11 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 1 11 b. Uraian Materi c. Rangkuman d. Tugas e. Tes Formatif iv

4 f. Kunci Jawaban Formatif g. Lembar Kerja Kegiatan Belajar 2 : Penyalaan dan persiapan penggunaan peripheral perekam...16 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran b. Uraian Materi c. Rangkuman d. Tugas e. Tes Formatif f. Kunci Jawaban Formatif g. Lembar Kerja Kegiatan Belajar 3 : Menentukan posisi sudut pengambilan a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran b. Uraian Materi c. Rangkuman d. Tugas e. Tes Formatif f. Kunci Jawaban Formatif g. Lembar Kerja Kegiatan Belajar 4 : Menentukan bidang pandangan pada obyek yang akan direkamr a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran b. Uraian Materi c. Rangkuman d. Tugas e. Tes Formatif f. Kunci Jawaban Formatif g. Lembar Kerja v

5 5. Kegiatan Belajar 5 : Melakukan gerakan kamera dalam pengambilan pada obyek yang akan direkam...32 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran b. Uraian Materi c. Rangkuman d. Tugas e. Tes Formatif f. Kunci Jawaban Formatif g. Lembar Kerja Kegiatan Belajar 6: Mematikan peripheral perekam...37 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran b. Uraian Materi c. Rangkuman d. Tugas e. Tes Formatif f. Kunci Jawaban Formatif g. Lembar Kerja III. EVALUASI...41 A. PERTANYAAN...41 B. KUNCI JAWABAN EVALUASI...41 C. KRITERIA KELULUSAN...47 IV. PENUTUP...48 DAFTAR PUSTAKA...49 vi

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Cara memesang baterai 12 Gambar 2. Cara memesang kaset vidio.. 12 Gambar 3. Detail Handy Kamera Digital. 16 Gambar 4. Detail Handy Kamera Digital. 17 Gambar 5. Cara mengoperasikan handy kamera digital. 19 Gambar 6. Eeme Long Shotxtr. 27 Gambar 7. Long Shot. 27 Gambar 8. Medium Long Shot. 28 Gambar 9. Medium Shot. 28 Gambar 10. Medium Close Up. 28 Gambar 11. Close UP. 28 Gambar 12. Big Close Up 29 Gambar 13. Extrime Close Up. 29 Gambar 14. Tombol Star/Stop. 37 Gambar 15. Layar LCD. 37 Gambar 16. Tombol Power.. 38 Gambar 17. Caver Lensa vii

7 PETA KEDUDUKAN MODUL SLTP & Yang Sederajat A E H Lulus SMK B F I C G J D K L M Keterangan: A HDW.OPR.105.(1).A* Mengoperasikan Periferal Multimedia B SWR.OPR.408.(1).A Mengembangkan Ilustrasi Digital (Digital Illustration) C SWR.OPR.409.(1).A Mengembangkan Pencitraan Digital (Digital Imaging) D SWR.OPR.414.(1).A* Mengembangkan Laman (Web) E SWR.OPR.415.(1).A* Mengembangkan Animasi Dimensi Dua (2D Animation) F SWR.OPR.417.(1).A* Mengembangkan Visualisasi Dimensi Tiga (3D Visualization) G SWR.OPR.418.(2).A* Mengembangkan Animasi Dimensi Tiga (3D Animation) H HDW.OPR.109.(1).A* Merekam Suara I SWR.OPR.419.(1).A* Menyunting Suara J HDW.OPR.110.(1).A* Merekam Gambar K SWR.OPR.420.(1).A* Menyunting Video L SWR.OPR.421.(1).A* Mengembangkan Efek Visual M SWR.OPR.416.(1).A* Mengembangkan Aplikasi Multimedia viii

8 Peristilahan (Glossary) Digitizer LCD viewfinder Mikrophone/mike Angle Framing Pan Tilt Dolly Pedestal perangkat pendigit yang berfungsi sebagai alat 2 dimensi yang hasilnya dapat langsung ditampilkan di monitor Liquit Crital Disply Lobang pengintai untuk melihat obyek yang akan direkam Alat yang digunakan untuk menginput suara/audio Penempatan kamera saat merekam Penentuan luas bidang pandangan untuk suatu obyek dengan latar belakang Gerakan kamera secara horizontal Gerakan kamera secara vertikal Gerakan tripot mendekati/ menjauhi obyek Alat yang digunakan untuk menempatkan kamera, sehingga kamera bisa bergerak naik dan turun ix

9 This document was created with Win2PDF available at The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.

10 Bab I Pendahuluan A. DESKRIPSI JUDUL Merekam merupakan modul praktikum berisi tentang tata cara penggunaan piriferal rekam. Modul ini terdiri dari 6 (enam) kegiatan belajar, yaitu Mempersiapkan pra-penyalaan periferal perekam, Menyalakan dan menyiap-kan penggunaan periferal perekam, Melakukan pengambilan bidang pandangan, Melakukan sudut pengambilan, Melakukan gerakan kamera, Mematikan periferal perekam dan mengamati proses de-aktifasi hingga selesai. Setelah menguasai modul ini diharapkan peserta diklat mampu menlaukan perekaman, sesuai dengan SOP. B. PRASYARAT Modul Merekam Gambar memerlukan persyaratan yang harus dimiliki oleh peserta diklat, yaitu telah lulus modul Menyunting Suara. C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Petunjuk bagi Peserta Diklat Peserta diklat diharapkan dapat berperan aktif dan berinteraksi dengan sumber belajar yang dapat digunakan, karena itu harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Langkah-langkah belajar yang ditempuh 1) Persiapkan alat dan bahan! 2) Bacalah dengan seksama uraian materi pada setiap kegiatan belajar! 3) Cermatilah langkah langkah kerja pada setiap kegiatan belajar sebelum mengerjakan, bila belum jelas tanyakan pada instruktur! 1

11 4) Kembalikan semua peralatan praktik yang digunakan! b. Perlengkapan yang Harus Dipersiapkan Guna menunjang keselamatan dan kelancaran tugas/ pekerjaan yang harus dilakukan, maka persiapkanlah seluruh perlengkapan yang diperlukan, pelajarilah terlebih dahulu modul ini dan buku-buku yang menunjang. c. Hasil Pelatihan Peserta diklat mampu melakukan tugas : 1) Memahami Berbagai Macam Perangkat Perekam Gambar 2) Mengoperasikan Perangkat Perekam Gambar 2. Peran Guru Guru yang akan mengajarkan modul ini hendaknya mempersiapkan diri sebaikbaiknya yaitu mencakup aspek strategi pemelajaran, penguasaan materi, pemilihan metode, alat bantu media pemelajaran dan perangkat evaluasi. Guru harus menyiapkan rancangan strategi pemelajaran yang mampu mewujudkan peserta diklat terlibat aktif dalam proses pencapaian/ penguasaan kompetensi yang telah diprogramkan. Penyusunan rancangan strategi pemelajaran mengacu pada kriteria unjuk kerja (KUK) pada setiap sub kompetensi yang ada dalam GBPP. D. TUJUAN AKHIR Peserta diklat dapat mengoperasikan perangkat perekam sesuai dengan prosedur yang benar. 2

12 F. KOMPETENSI Sub Kompetensi 1.Mempersiapka n prapenyalaan periferal perekam Kriteria Unjuk Kerja Koneksi catu daya sudah tersambung Perekam sudah tersambung dengan perangkat lain sesuai dengan petunjuk pada user manual Semua peralatan perekam sudah disiapkan untuk kondisi penyalaan normal/de fault Lingkup Belajar Materi Pokok Pemelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Koneksi Mengkonek Mengidentif Mengkonek catu daya sikan ikasi fungsi si listrik peripheral periferal peripheral Jenis ke catu perekam ke catu periferal daya listrik daya listrik perekam secara hatihati Menjelaska secara n teknik tepat Teknik Mencermati penyambunga Memilih pengoper pemilihan periferal asian periferal n/pemasan yang periferal yang g-an diperlukan perekam diperlu-kan periferal dalam dalam perekam pembuatan pembuatan video video 2.Menyalakan dan menyiapkan penggunaan periferal perekam Indikator penyalaan seperti lampu dan atau suara muncul secara benar sesuai dengan user manual Tahapan inisialisasi berjalan sampai dengan kondisi yang menandaka n siap pakai sesuai Lampu dan atau suara indikator pada periferal perekam Tahapan inisialisasi kesiappakaian periferal perekam Teknik penyiapa n lokasi objek operasi Mengamati prosedur pemasanga n objek operasi dari periferal perekam secara teliti Memasang/ mengganti komponen spesifik dari periferal perekam secara hatihati Mencermati Mengidentif ikasi jenis objek operasi dari periferal perekam Membedak an spesifikasi komponen periferal pe-rekam Menjelaska n efek masingmasing opsi atau costumizati Memasang objek operasi spesifik dari periferal pendukung perekaman sesuai prosedur Memasang/ meng-ganti komponen spesifik dari periferal perekam sesuai 3

13 dengan user manual periferal perekam yang digunakan Penyiapan lokasi objek operasi dari periferal: Identifikasi batas-batas area kerja pada alat keluaran seperti monitor, televisi, lcd display, dsb. Identifika si batasbatas area kerja pada alat masukan seperti handy camera 8mm analog/ digital, video camera, VHS/VCD/ DVD player, video captured, dsb. dari alat kelua-an, alat masukan dan properti spesifik yang berkaitan dengan periferal perekam - Objek operasi alat keluaran - Objek operasi alat masukan Properti spesifik yang mendukung periferal perekam pemilihan opsi atau costumizati on periferal perekam secara teliti on yang tersedia pada panel menu/tomb ol periferal perekam prosedur Memilih opsi atau costumizati on melalui panel menu/tomb ol pada periferal perekam secara tepat (sesuai sistem yang diberlakukan ) 3. Melakukan sudut pengambilan Penempata n kamera stinggi mata subyek Penempata n kamera lebih tinggi daripada mata subyek Penempata n kamera di bawah Normal Angle High Camera Angle Low Camera Angle Bird Eyes View Subyehtiv e Camera Angle Obyective Mencermat i pemilihan sudut pengambil an yang akan dilakukan untuk suatu produksi Menjelaskan berbagai macam sudut pengambil an dalam suatu produksi Menempat kan kamera sesuai dengan subyek, pemandan gan atau adegan dalam suatu produksi. 4

14 ketinggian mata subyek Pengambila n subyeknya dari atas Penempata n kamera pada tempat seorang karakter yang tidak nampakpad a layer Kamera merekam peristiwa seperti apa adanya. Camera Angle 4. Melakukan pengambilan bidang pandangan Pengambila n shot sangat jauh Pengambila n shot jauh Pengambila n shot bidang pandanga lebih dekat Pengambila n shot obyel lebih dominan Pengambila n shot dekat, obyek menjadi titik perhatiaqn utama. Pengambilan shot yang menampilkan bagian tertentu Extreme Long Shot Long Shot Medium Long Shot Medium Shot Medium Close Up Close Up Extreme Close Up Mencermat i pilihan dalam pengambil an bidang pandangan (framing) Menjelask an berbagai istilah dalam melakuka n pengambil an bidang pandanga n (framing) Melakukan shot dengan berbagai bidang pandangan ( framing) dalam suatu produksi. 5.Melakukan gerakan kamera Gerakan kamera secara horisontal Gerakan kamera secara Panning Tilting Dolly Pedestal Crab Crane Arc Mencermat i dalam mengeraka n kamera senauai action skrip yang telah Menjelask an istilahistilah yang digunakan dalam gerakan Mengerakka n berbagai gerakan kamera sesuai action skrip yang telah 5

15 vertikal Gerakan kamera diatas dolly Gerakan kamera di atas pedestal Gerakan kamera menyampin g sejajar Gerakan kamera di atas katrol Gerakan kamera memutar Gerakan lensa mendekati atau menjauhi obyek Zoom Rack Focus disusun kamera. disusun dalam suatu produksi. 6.Mematikan periferal perekam dan mengamati proses deaktifasi hingga selesai Objek sudah diangkat/dil epas dari periferal perekam yang diperlukan sesuai dengan user manual Semua kondisi/setti ng peri-feral perekam sudah dikembalika n untuk pematian secara normal/defa ult sesuai dengan user manual Tahapan de-aktifasi berjalan sampai dengan kondisi yang menandaka n periferal Teknik pengangk atan/ pelepasan objek dari periferal perekam Teknik pengemb alian semua kondisi/ setting periferal perekam Tahapan deaktifasi periferal perekam Mengangka t/melepas objek dari periferal pe-rekam secara hatihati Mencermati proses pengembali an semua kondisi/ setting periferal perekam secara teliti Mencermati tahapan de-aktifasi periferal perekam secara teliti Menjelaska n prosedur pengangkat an/pelepas an objek dari periferal pere-kam Menjelaska n proses pengembali an semua kondisi/ setting periferal perekam Menjelaska n tahapan de-aktifasi periferal perekam Mengangka t/melepask an objek dari periferal pere-kam sesuai prosedur Mengembal ikan semua kondisi/ setting periferal perekam sesuai prosedur Men-deaktifasi periferal perekam secara bertahap 6

16 pere-kam yang digunakan sudah dalam kondisi mati Indikator seperti lampu dan atau suara akan tampak/terdengar secara benar sesuai dengan user manual 7

17 G. CEK KEMAMPUAN Isilah cek list ( ) seperti pada tabel di bawah ini dengan sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki. Kompetensi Merekam Gambar Pernyataan 1. Mempersiapkan pra-penyalaan periferal perekam 2. Melakukan dan menyiap-kan penggunaan periferal perekam 3. Melakukan sudut pengambilan 4. Melakukan pengambilan bidang pandangan 5. Melakukan gerakan kamera 6. Mematikan periferal perekam dan mengamati proses de-aktifasi hingga selesai Saya dapat Melakukan Pekerjaan ini dengan Kompeten Ya Tidak Bila Jawaban Ya Kerjakan Tes Formatif 1 Tes Formatif 2 Tes Formatif 3 Tes Formatif 4 Tes Formatif 5 Tes Formatif 6 Apabila anda menjawab TIDAK pada salah satu pernyataan di atas, maka pelajarilah modul ini. 8

18 BAB I I Pemelajaran A. RENCANA PEMELAJARAN SISWA Kompetensi : Merekam Gambar 1. Sub Kompetensi : Mempersiapkan pra-penyalaan periferal perekam Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Pra-penyalaan periferal perekam Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru 2. Sub Kompetensi : Menyalakan dan menyiap-kan penggunaan periferal perekam Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Penyalakan dan persiapan penggunaan peripheral perekam Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru 3. Sub Kompetensi : Melakukan sudut pengambilan Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Menentukan posisi sudut pengambilan Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru 9

19 4. Sub Kompetensi : Melakukan pengambilan bidang pandangan Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Menentukan bidang pandangan pada obyek yang akan direkam Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru 5. Sub Kompetensi : Melakukan gerakkan kamera Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Melakukan gerakan kamera dalam pengambilan Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru 6. Sub Kompetensi : Mematikan periferal perekam dan mengamati proses de-aktifasi hingga selesai Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Mematikan peripheral perekam Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru 10

20 B. KEGIATAN BELAJAR 1. Kegiatan Belajar 1 : Pra penyalaan peripheral perekam a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 1 Setelah mempelajari kegiatan belajar ini siswa mampu mengintegrasikan peralatan handy kamera digital sebagai perangkat digitizer input ke komputer serta pemasangan catudaya dan melakukan setting sesuai konfigurasi yang diperlukan. b. Uraian Materi 1 Handy kamera digital adalah perangkat perekam data video yang mampu menyimpan digital dari mode analog. Handy kamera digital termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektronis. Sebelum digunakan untuk merekam, handy kamera digital terlebih dahulu dilakukan persiapan sebagai berikut : 1) Memasang baterai pada tempat baterai yang berada di bagian belakang badan handy kamera digital, pastikan baterai terpasang dengan benar jangan sampai terbalik. 11

21 Gambar 1: Cara memesang baterai Langkah pertama yang dilakukan, tarik ke atas viewfinder. Langkah ke dua masukkan baterai dan tekan ke bawah sampai berbunyi klik. 2) Memasang kaset vidio yang terletak pada bagian bawah dari badan handy kamera digital. Gambar 2: Cara memesang kaset vidio Langkah pertama, pencet tombol pembuka searah dengan tanda panah dan buka penutupnya. 12

22 Langkah kedua, masukkan kaset dengan posisi jendela kaca kaset terlihat dari atas dan tekan bagian tengah belakang kaset. Langkah ketiga, setelah penahan kaset secara otomatis turun kebawah kemudian tekan penutup kaset. c. Rangkuman 1 Handy kamera digital memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektronis. Pada saat pemasangan baterai jangan sampai terbalik. Bilamana terbalik baterai tidak akan bisa masuk dan tidak akan berfungsi, bahkan ujung baterai bisa rusak. Posisi kaset jendela kaca harus di atas, bila terbalikkaset tidak berfungsi. d. Tugas 1 1) Siapkan handy kamera digital untuk dipasang baterai dan kasetnya. e. Tes Formatif 1 1) Bagaimanakah langkah-langkah pemasangkan baterai pada handy kamera digital? 2) Bagaimanakah langkah-langkah pemasangkan kaset pada handy kamera digital? 13

23 f. Kunci Jawaban Formatif 1 1) Langkah-langkah pemasangan baterai adalah: 1. Tarik viewfinder ke atas 2.Masukkan baterai dan tekan ke bawah sampai berbunyi klik. 2) Langkah-langkah pemasangan kaset adalah: Langkah pertama, pencet tombol pembuka searah dengan tanda panah dan buka penutupnya. Langkah kedua, masukkan kaset dengan posisi jendela kaca kaset terlihat dari atas dan tekan bagian tengah belakang kaset. Langkah ketiga, setelah penahan kaset secara otomatis turun kebawah kemudian tekan penutup kaset. 14

24 g. Lembar Kerja 1 Alat dan bahan : 1 (Satu) unit handy kamera digital lengkap dengan baterainya. 1 (Satu) kaset video Hi8. Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1) Berdo alah sebelum memulai kegiatan belajar. 2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar. 3) Pastikan handy kamera digital dalam keadaan baik, semua komponen terpasang dengan baik. 4) Jaga jangan sampai kamera terjatuh atau rusak. 5) Gunakanlah handy kamera digital sesuai fungsinya dengan hati-hati. 6) Setelah selesai, simpan kembali kamera dengan benar. 15

25 2. Kegiatan Belajar 2 :Penyalakan dan persiapan penggunaan periferal perekam a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 2 1) Peserta diklat mengetahui bagian-bagian dari Handy kamera digital 2) Peserta diklat mampu menyiapkan pengoperasian Handy camera digital sesuai prosedur b. Uraian Materi 2 Berikut ini adalah bagian-bagian dari handy kamera digital salah satu produk merk Sony TRV355E Gambar 3. Detail Handy Kamera Digital 1. Penutup lensa 2. Layar LCD 16

26 3. Tombol pembuka layar LCD 4. Tombol volume 5. Batery 6. Pengunci batery 7. Tombol power 8. Tombol start/stop merekam 9. Jek memasukan listrik dari adaptor 10. Tempat memesang tali handy camera Gambar 4. Detail Handy Kamera Digital 11. Informasi batery 12. Tombol lampu 13. Tombol untuk memilih kualitas warna 17

27 14. Lensa 15. Mikrophone/mike 16. Lampu tanda merekam 17. Infrared (merekam di tempat gelap) 18. Tombol control vidio 19. Tombol pengunaan lampu 20. Tombol FADER 21. Tombol BACK LIGHT 22. Tombol FOCUS 23. Lampu sensor remot Cara mengoperasikan handy kamera digital adalah sebagai berikut;

28 3 4 Gambar 5. Cara mengoperasikan handy kamera digital 1) Lepas penutup lensa 2) Pindahkan posisi tombol power dari off ke camera dengan menekan dan tahan tombol kunci, kemudian dorong ke atas. 3) Buka layar LCD, dengan menekan kunci layar LCD. Secara otomatis viewfinder akan mati. 4) Tekan tombol start/stop untuk memulai merekam. Tekan tombol start/stop kembali untuk berhenti merekam. c. Rangkuman 2 Bagian-bagian handy kamera digital secara garis besar dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu lensa, badan kamera dan viewfinder. Cara mengoperasikan handy kamera digital ada 4 langkah yang harus dikerjakan. d. Tugas 2 19

29 1) Amati handy kamera digital dan bagian-bagiannya, kemudian anda coba masing-masing fungsi tersebut dan jelaskan masing-masing fungsi bagian tersebut! 2) Lakukan pengoperasikan handy kamera digital! e. Tes Formatif 2 1) Jelaskan bagian-bagian dari handy kamera digital! 2) Bagaimanakah langkah-langkah mengoperasikan handy kamera digital! f. Kunci Jawaban Formatif 2 1) Bagian-bagian kamera digital adalah : 1. Penutup lensa 2. Layar LCD 3. Tombol pembuka layar LCD 4. Tombol volume 5. Batery 6. Pengunci batery 7. Tombol power 8. Tombol start/stop merekam 9. Jek memasukan listrik dari adaptor 10. Tempat memesang tali handy camera 20

30 11. Informasi baterai 12. Tombol lampu 13. Tombol untuk memilih kualitas warna 14. Lensa 15. Mikrophon/mike 16. Lampu tanda merekam 17. Infrared (merekam di tempat gelap) 18. Tombol control vidio 19. Tombol pengunaan lampu 20. Tombol FADER 21. Tombol BACK LIGHT 22. Tombol FOCUS 23. Lampu sensor remot 2) Langkah-langkah mengoperasikan handy kamera digital adalah : a) Lepas penutup lensa b) Pindahkan posisi tombol power dari off ke camera dengan menekan dan tahan tombol kunci, kemudian dorong ke atas. c) Buka layar LCD, dengan menekan kunci layar LCD. Secara otomatis viewfinder akan mati. d) Tekan tombol start/stop untuk memulai merekam. Tekan tombol start/stop kembali untuk berhenti merekam. 21

31 g. Lembar Kerja 2 Alat dan bahan : 1 (Satu) unit handy kamera digital lengkap dengan baterainya. 1 (Satu) kaset video Hi8. Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1. Berdo alah sebelum memulai kegiatan belajar. 2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar. 3. Pastikan handy kamera digital dalam keadaan baik, semua komponen terpasang dengan baik. 4. Jaga jangan sampai kamera terjatuh atau rusak. 5. Gunakanlah handy kamera digital sesuai fungsinya dengan hati-hati. 6. Setelah selesai, simpan kembali kamera dengan benar. Langkah Kerja 1) Cek semua kelengkapan handy kamera digital. 2) Lakukan pengamatan pada handy kamera digital sesuai yang ada pada materi 2!. 3) Setelah selesai, simpan kembali kamera dengan benar. 22

32 3. Kegiatan Belajar 3 : Menentukan posisi sudut pengambilan. a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 3 1) Peserta diklat mengetahui dimana letak kamera mengambil. 2) Peserta diklat mampu memposisikan kamera dalam pengambilan suatu obyek atau adegan, sehingga mengahasilkan shot yang menarik. b. Uraian Materi 3 Sudut pengambilan atau camera angle adalah sudut penempatan kamera mengambil suatu obyek, pemandangan atau adegan. Dengan sudut tertentu kita bisa mengahsilkan suatu shot yang menarik, dengan perspektif yang unik dan menciptakan kesan tertentu pada yang disajikan. Normal Angle Pada posisi normal angle,kemera ditempatkan kira-kira setinggi mata subyek. Tentu saja normal angle sangat tergantung pada tingi subyek yang dishooting. Bila kita merekam kelompok anak-anak kecil yang sedang bermain, normal angle untuk orang dewasa tentu saja terlalu tinggi, maka kamera harus diturunkan setinggi mata anak. Pada program wawancara, bilamana semua pemain pada posisi duduk di kursi, kita bisa pasang level untuk menaikkan setting/kursi, dengan demikian juru kamera bisa mengambil / menshoot adegan tanpa harus membungkukkan badan selama produksi berlangsung. Hight Camera Angle 23

33 Posisi kamera lebih tinggi di atas mata, sehingga kamera harus menunduk untuk mengambil subyeknya. Hight Camera Angle sangat berguna untuk mempertunjukkan keseluruhan set beserta obyek0obyeknya. Dengan posisi high camera angle ini dapat menciptakan kesan obyek nampak kecil, rendah, hina, perasaan kesepian, kurang gairah, kehilangan dominasi. Low Camera Angle Posisi kamera di baawah ketinggian mata, sehingga kamera harus mendongak untuk merekam a subyek. Posisi ini memberikan kesan cenderung menambah ukuran tinggi obyek, memberikan kesan kuat, dominan dan dinamis. Bird Eye View Kamera mengambil subyeknya dari atas. Subjective Camera Angle Kamera diletakkan di tempat seorang karakter (tokok) yang tidak nampak dalam layer dan mempertunjukkan pada penonton suatu pandangan dari sudut pandang karakter tersebut. Objective Camera Angle Kamera merekam peristiwa atau adegan seperti apa adanya. c. Rangkuman 3 Sudut pengambilan atau camera angle ada 6 posisi,yaitu: 1) Normal Angle 2) Hight Camera Angle 24

34 3) Low Camera Angle 4) Bird Eye View 5) Subjective Camera Angle 6) Objective Camera Angle d. Tugas 3 1) Tentukan letak kamera untuk pengambilan suatu subyek. 2) Posisikan kamera sesuai dengan naskah yang telah disusun. e. Tes Formatif 3 1) Dalam suatu show penyanyi terkenal, dimanakah anda akan meletakan kamera untuk pengambilan? 2) Pada posisi apa sebaiknya agar sang penganyanyi tersebut dapat memberikan kesan gagah perkasa? f. Kunci Jawaban Formatif 3 1) Letak kamera untuk pengambilan suatu show sebaiknya di depan panggung dari sudut paling kiri sampai sudut paling kanan. 2) Posisi kamera yang paling bagus untuk memberikan kesan penyanyi terlihat gagah perkasa, mengambil posisi low camera angle. g. Lembar Kerja 3 Alat dan bahan : 1 (Satu) unit handy kamera digital. 25

35 1 (Satu) kaset video Hi8. Kesehatan dan Keselamatan Kerja 7) Berdo alah sebelum memulai kegiatan belajar. 8) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar. 9) Pastikan handy kamera digital dalam keadaan baik, semua komponen terpasang dengan baik. 10) Jaga jangan sampai kamera terjatuh atau rusak. 11) Gunakanlah handy kamera digital sesuai fungsinya dengan hati-hati. 12) Setelah selesai, simpan kembali kamera dengan benar. Langkah Kerja 4) Cek semua kelengkapan handy kamera digital. 5) Lakukan pengambilan dengan handy kamera digital untuk beberapa obyek seperti pada uraian materi 3! 6) Setelah selesai, simpan kembali kamera dengan benar. 26

36 4. Kegiatan Belajar 4 : Menetukan bidang pandangan pada obyek yang akan direkam. a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 4 1) Peserta diklat mengetahui berbagai bidang pandangan (Framing) 2) Peserta diklat mampu menentukan bidang pandangan (Framing) untuk pengambilan suatu obyek. b. Uraian Materi 4 Bidang pandangan atau framing adalah suatu langkah pengambilan yang harus menentukan luas bidang pandangan untuk suatu obyek utama dan obyek lainnya dalam hubungannya dengan latar belakang. Macam bidang pandangan atau framing adalah : Gambar 6. Extreme Long Shot Gambar 7. Long Shot ELS ( Extreme Long Shot) Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang sangat luas, kamera mengambil keseluruhan pandangan. Obyek utama dan obyek lainnya nampak sangat kecil dalam hubungannya dengan latar belakang. LS (Long Shot) Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yanglebih dekat dibandingkan dengan ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas. 27

37 MLS (Medium Long Shot) Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada long shot, obyekmanusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai di atas kepala. Gambar 8. Medium Long Shot MS (Medium Shot) Di sisni obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas pingang sampai di atas kepala. Latar belakang masih nampak sebading dengan obyek utama. Gambar 9. Medium Shot MCU (Medium Close Up) Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. MCU ini yang paling sering dipergunakan dalam televise. Gambar 10. Medium Close Up Gambar 11. Close Up CU (Close UP) Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shot ini, latar belakng nampak sedikit sekali. Untuk obyek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai di atas kepala. 28

38 BCU ( Big Close Up) Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan jelas sekali detilnya. Gambar 12. Big Close Up ECU ( Extrime Close Up) Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan jelas sekali detilnya. Gambar 13. Extrime Close Up c. Rangkuman 4 ELS ( Extreme Long Shot) LS (Long Shot) MLS (Medium Long Shot) MS (Medium Shot) MCU (Medium Close Up) CU (Close UP) BCU ( Big Close Up) ECU (Extreme Close Up) d. Tugas 4 Tentukan bidang pandangan (framing) dari shot-shot yang akan di ambil dalam suatu adegan. 29

39 e. Tes Formatif 4 1) Bidang pandangan yang bagaimanakah yang harus diterapkan untuk pengambilan suatu kejadian kebakaran? 2) Bidang pandangan yang bagaimanakah yang harus diterapkan untuk pengambilan suatu dialog yang ingin mempertunjukkan perubahan sikap? f. Kunci Jawaban Formatif 4 1) Bidang pandangan yang perlu diterapkan untuk pengambilan suatu kejadian kebakaran paling baik long shot, karena selain obyek lebh dekat, latar belakang masih mendominasi, sehingga an lokasi sekitar masih terlihat. 2) Bidang pandangan yang bagus diterapkan adalah close up, karena obyek menjadi titik perhatian utama, latar belakang hanya kelihaatan sedikit. g. Lembar Kerja 4 Alat dan bahan : 1 (Satu) unit handy kamera digital 1 (Satu) unit mike 1 (Satu) kaset video Hi8 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1) Berdo alah sebelum memulai kegiatan belajar. 2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar. 30

40 3) Pastikan handy kamera digital dalam keadaan baik, semua komponen terpasang dengan baik. 4) Jaga jangan sampai kamera terjatuh atau rusak. 5) Gunakanlah handy kamera digital sesuai fungsinya dengan hati-hati. 6) Setelah selesai, simpan kembali kamera dengan benar. Langkah Kerja 1) Cek semua kelengkapan handy kamera digital. 2) Tentukan bidang pandangan dengan handy kamera digital untuk beberapa obyek seperti pada uraian materi 4! 3) Setelah selesai, simpan kembali kamera dengan benar. 31

41 5. Kegiatan Belajar 5 : Melakukan gerakan kamera dalam pengambilan. a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 5 1) Peserta diklat mengetahui berbagai gerakan kamera. 2) Peserta diklat mampu menggerakkan kamera sesuai prosedur untuk perekamam yang telah direncanakan. b. Uraian Materi 5 Dalam suatu produksi di bidang audio visual, hampir tidak pernah ada merupakan hasil produksi seorang diri. Audio visual merupakan karya bersama atau banyak orang. Maka dari itu untuk memperlancar proses produksi, perlu adanya penyamaan istilah dalam mengerakan kamera, sehingga antara juru kamera dan sutradara ada kesamaan istilah. Istilah-istilah gerakan kamera adalah: Pan, Panning Pan adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan) Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri) Gerakan pan biasanya dilakukan untuk mengikuti subyek ( orang yang sedang berjalan), mempertunjukkan suatu pandangan yang lebih luas secara menyeluruh. Jangan melakukan panning tanpa maksud tertentu. Seblum melakukan panning hendaknya terlebih dahulu menentukan titik awal dan titik akhir dari shot (adegan) yang akan direkam. Apabila kita merekan adegan gerak seseorang yang sedang berjalan, berilah ruang kosong yang lebih longgar di depannya. Ruang kosong ini dinamakan leading space. 32

42 Tilt, Tilting Tilting adalah gerakan kamera secara vertical,mendongak dari bawah ke atas atau sebaliknya. Tilt up : mendongak ke atas Tilt down : menunduk ke bawah Gerakan tilt dilakukan untuk mengikuti gerakan obyek, untuk menciptakan efek dramatis, mempertajam situasi. Gerakan tilt ini sebaiknya ditentukan terlebih dahulu titik awal dan titik akhir shot. Dolly, Track Dolly atau track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi subyek. Dolly in : mendekati subyek Dolly out: menjauhi subyek Pedestal Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan. Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller. Pedestal up : kamera dinaikan Pedestal down : kamera diturunkan Degan menggunakan teknik pedestal up/down kita bisa menghasilkan perubahan perspektif visual dari adegan. Crab Gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subyek yang sedang berjalan. Crab left (bergerak ke kiri) 33

43 Crab right ( bergerak ke kanan) Crane Crane adalah gerakan kamera di atas katrol naik turun. Arc Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Zoom Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optic, dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya. Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot c. Rangkuman 5 Pan, Panning Tilt, Tilting Dolly, Track Pedestal Crab Crane Arc Zoom d. Tugas 5 34

44 Gerakkan kamera sesuai keperluan dalam pengambilan untuk suatu adegan. e. Tes Formatif 5 1) Gerakkan kamera bagaimanakah yang harus dilakukan untuk pengambilan bertujuan memberikan kesan banyaknya tamu undangan yang hadir dalam suatu pertemuan? 2) Gerakkan kamera bagaimanakah yang harus dilakukan untuk pengambilan bertujuan memperlihatkan postur tubuh seseorang keseluruhan dari telapak kaki sampai untung rambut? f. Kunci Jawaban Formatif 5 1) Gerakan kamera yang harus dilakukan adalah pan right, yang dimulai dari posisi tamu undangan yang paling kiri kemudian bergerak ke kanan, hingga ujung paling kanan. 2) Gerakkan kamera yang harus dilakukan adalah tilt up, yang dimulai dari telapak kaki bergerak keatas hingga di atas kepala. g. Lembar Kerja 5 Alat dan bahan : 1 (Satu) unit handy kamera digital 1 (Satu) kaset video Hi8 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1) Berdo alah sebelum memulai kegiatan belajar. 2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar. 35

45 3) Pastikan handy kamera digital dalam keadaan baik, semua komponen terpasang dengan baik. 4) Jaga jangan sampai kamera terjatuh atau rusak. 5) Gunakanlah handy kamera digital sesuai fungsinya dengan hati-hati. 6) Setelah selesai, simpan kembali kamera dengan benar. Langkah Kerja 1) Cek semua kelengkapan handy kamera digital. 2) Tentukan bidang pandangan dengan handy kamera digital untuk suatu obyek. 3) Setelah selesai, simpan kembali kamera dengan benar. 36

46 6. Kegiatan Belajar 6 : Mematikan periferal perekam. a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 6 1) Peserta diklat mengetahui cara mematikan handy kamera digital. 2) Peserta diklat mampu mematikan pengoperasian kamera sesuai prosedur b. Uraian Materi 6 Proses de-aktifasi handy kamera digital, dari posisi masih merekam adalah : 1) Tekan tombol star/stop untuk mengakhiri perekaman suatu shot yang terakhir. Gambar 14. Tombol Star/Stop 2) Tutup layar LCD Gambar 15. Layar LCD 37

47 3) Tombol power dari posisi camera, geser ke atas disertai menekan tombol kunci menuju posisi OFF. Gambar 16. Tombol Power 4) Tutup kembali lensa. Gambar 17. Caver Lensa c. Rangkuman 6 Empat langkah yang diperlukan untuk de-aktifasi handy kamera digital adalah: 1) Tekan tombol star/stop untuk mengakhiri perekaman suatu shot yang terakhir. 2) Tutup layar LCD 3) Tombol power dari posisi camera, geser ke atas disertai menekan tombol kunci menuju posisi OFF. 4) Tutup kembali lensa. d. Tugas 6 38

48 Laksanakan de-aktifasi pada handy kamera digital yang sudah tidak merekam lagi! e. Tes Formatif 6 Bagaimanakah langkah-langkah de-aktifasi handy kamera digital? f. Kunci Jawaban Formatif 6 Langkah-langkah de-aktifasi handy kamera digital adalah: 1) Tekan tombol star/stop untuk mengakhiri perekaman suatu shot yang terakhir. 2) Tutup layar LCD 3) Tombol power dari posisi camera, geser ke atas disertai menekan tombol kunci menuju posisi OFF. 4) Tutup kembali lensa. g. Lembar Kerja 6 Alat dan bahan : 1 (Satu) unit handy kamera digital 1 (Satu) kaset video Hi8 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1) Berdo alah sebelum memulai kegiatan belajar. 2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar. 39

49 3) Pastikan handy kamera digital dalam keadaan baik, semua komponen terpasang dengan baik. 4) Jaga jangan sampai kamera terjatuh atau rusak. 5) Gunakanlah handy kamera digital sesuai fungsinya dengan hati-hati. 6) Setelah selesai, simpan kembali kamera dengan benar. Langkah Kerja 1) Cek semua kelengkapan handy kamera digital. 2) Lakukan de-aktifasi dari handy kamera digital. 3) Setelah selesai, simpan kembali kamera dengan benar. 40

50 Bab I I I Evaluasi A. PERTANYAAN 1. Sebutkan langkah-langkah memasang kaset pada handy kamera digital! 2. Sebutkan bagian-bagian dari handy kamera digital! 3. Sebutkan langkah-langkah menghidupkan handy kamera digital! 4. Sebut dan jelaskan macam sudut pengambilan! 5. Sebut dan jelaskan berbagai macam bidang pandangan pada saat perekaman! 6. Sebut dan jelaskan gerakan-gerakan kamera yang dapat dilakukan dalam pengambilan! B. KUNCI JAWABAN EVALUASI 1. Langkah-langkah memasang kaset pada handy kamera adalah; Langkah pertama, pencet tombol pembuka searah dengan tanda panah dan buka penutupnya. Langkah kedua, masukkan kaset dengan posisi jendela kaca kaset terlihat dari atas dan tekan bagian tengah belakang kaset. 41

51 Langkah ketiga, setelah penahan kaset secara otomatis turun kebawah kemudian tekan penutup kaset. 2. Bagian-bagian handy kamera digital adalah : 1. Penutup lensa 2. Layar LCD 3. Tombol pembuka layar LCD 4. Tombol volume 5. Batery 6. Pengunci batery 7. Tombol power 8. Tombol start/stop merekam 9. Jek memasukan listrik dari adaptor 10. Tempat memesang tali handy camera 42

52 11. Informasi baterai 12. Tombol lampu 13. Tombol untuk memilih kualitas warna 14. Lensa 15. Mikrophon/mike 16. Lampu tanda merekam 17. Infrared 18. Tombol control vidio 19. Tombol pengunaan lampu 20. Tombol FADER 21. Tombol BACK LIGHT 22. Tombol FOCUS 23. Lampu sensor remot 3. Langkah-langkah menghidupkan handy kamera digital adalah; 1. Lepas penutup lensa 2. Pindahkan posisi tombol power dari off ke camera dengan menekan dan tahan tombol kunci, kemudian dorong ke atas. 43

53 3. Buka layar LCD, dengan menekan kunci layar LCD. Secara otomatis viewfinder akan mati. 4. Tekan tombol start/stop untuk memulai merekam. Tekan tombol start/stop kembali untuk berhenti merekam. 4. Macam sudut pengambilan adalah; 1. Normal Angle 2. Hight Camera Angle 3. Low Camera Angle 4. Bird Eye View 5. Subjective Camera Angle 6. Objective Camera Angle 5. Macam bidang pandangan pada saat perekaman adalah; 1. ELS ( Extreme Long Shot) Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang sangat luas, kamera mengambil keseluruhan pandangan. Obyek utama dan obyek lainnya nampak sangat kecil dalam hubungannya dengan latar belakang. 2. LS (Long Shot) Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yanglebih dekat dibandingkan dengan ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas. 3. MLS (Medium Long Shot) Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada long shot, obyekmanusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai di atas kepala. 4. MS (Medium Shot) 44

54 Di sisni obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas pingang sampai di atas kepala. Latar belakang masih nampak sebading dengan obyek utama. 5. MCU (Medium Close Up) Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. MCU ini yang paling sering dipergunakan dalam televise. 6. CU (Close UP) Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shot ini, latar belakng nampak sedikit sekali. Untuk obyek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai di atas kepala. 6. BCU ( Big Close Up) Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan jelas sekali detilnya. 7. ECU ( Extrime Close Up) Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan lebih jelas sangat detilnya. 6. Gerakan kamera yang dapat dilakukan dalam pengambilan adalah; 1. Pan, Panning adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan) Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri) 2. Tilt, Tilting adalah gerakan kamera secara vertical,mendongak dari bawah ke atas atau sebaliknya. Tilt up : mendongak ke atas Tilt down : menunduk ke bawah 3. Dolly, Track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi subyek. 45

55 Dolly in : mendekati subyek Dolly out: menjauhi subyek 4. Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan. Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller. Pedestal up : kamera dinaikan Pedestal down : kamera diturunkan 5. Crab Gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subyek yang sedang berjalan. Crab left (bergerak ke kiri) Crab right ( bergerak ke kanan) 7. Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya. 8. Zoom adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optic, dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya. Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot 46

56 C. KRITERIA KELULUSAN Aspek Skor (1-10) Bobot Nilai Keterangan Kognitif (soal no 1 s/d 6) 3 Kebenaran hasil 3 perekaman Kerapian, kebersihan, 2 ketelitian Syarat lulus nilai minimal 70 dan skor setiap aspek minimal 7 Ketepatan waktu 2 Nilai Akhir Kategori kelulusan: : Memenuhi kriteria mininal. Dapat bekerja dengan bimbingan : Memenuhi kriteria minimal. Dapat bekerja tanpa bimbingan : Di atas kriteria minimal. Dapat bekerja tanpa bimbingan. 47

57 Bab I V Penutup Demikianlah modul pemelajaran Merekam. Materi yang telah dibahas dalam modul merupakan dasar bagi peserta diklat untuk belajar lebih lanjut. Diharapkan peserta diklat memanfaatkan modul ini sebagai motivasi untuk menguasai teknik merekam lebih jauh sehingga peserta diklat dapat memanfaatkannya untuk keperluan merekam dengan bantuan handy kamera digital. Setelah menyelesaikan modul ini dan mengerjakan semua tugas serta evaluasi maka berdasarkan kriteria penilaian, peserta diklat dapat dinyatakan lulus/ tidak lulus. Apabila dinyatakan lulus maka dapat melanjutkan ke modul berikutnya sesuai dengan alur peta kududukan modul, sedangkan apabila dinyatakan tidak lulus maka peserta diklat harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan mengambil modul selanjutnya. 48

58 DAFTAR PUSTAKA 1. Hand out Training Kamera dan Editing, Puskat SAV. 2. Operating Instruction, Sony Corporation 3. Television Production, Discipline and Techniques, Thomas D. Burrows, Donald N. Wood, Lynne Scahfer Gross, Wm. C. Brown Publishers, 1984, 2460 Kerper Blv, Dubugue, IA 25001, Iowa. 49

59 This document was created with Win2PDF available at The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara : 1. Bird Eye View Teknik pengambilan

Lebih terperinci

BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI

BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI BASIC PHOTOGRAFI Sebelum dikenalnya teknik Film, manusia lebih dulu mengenal teknik photografi, teknik ini lalu berkembang menjadi teknik film, pada dasarnya

Lebih terperinci

Nama : Aditia.R (03) Kelas : XI tel 4. Broadcast:1. Definisi Kamera Video

Nama : Aditia.R (03) Kelas : XI tel 4. Broadcast:1. Definisi Kamera Video Nama : Aditia.R (03) Kelas : XI tel 4 Broadcast:1 Definisi Kamera Video Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video termasuk

Lebih terperinci

Macam Macam Angle Pengambilan Gambar

Macam Macam Angle Pengambilan Gambar Macam Macam Angle Pengambilan Gambar 1. Bird eye. Istilah ini dipakai ketika kita mengamnbil gambar dari sudut super tinggi dan jarak jauh. biasanya dipakai ketika ingin mendapatkan efek keramaian (keramaian

Lebih terperinci

Pengertian Videografy

Pengertian Videografy Videografy Pengertian Videografy Videografi adalah media untuk merekam suatu moment/kejadian yang dirangkum dalam sebuah sajian gambar dan suara yang dapat kita nikmati dikemudian hari baik sebagai sebuah

Lebih terperinci

Pengambilan Gambar (Video (Video Shooting Shooting )

Pengambilan Gambar (Video (Video Shooting Shooting ) Pengambilan Gambar (Video Shooting ) Siswa dapat mendefenisikan Video Shooting Siswa dapat mendefenisikan df iik Kamera Video Siswa dapat mengklassifikasikan macam macam Kamera Video Siswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

PENYUSUN TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENYUSUN TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KODE MODUL SWR.OPR.409.(1).A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA Mengoperasikan Software Pengolah Gambar Raster (Digital I maging) PENYUSUN

Lebih terperinci

PENYUSUN TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENYUSUN TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KODE MODUL SWR.OPR.416.(1).A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA Mengoperasikan Software Multimedia PENYUSUN TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan separas dada sampai atas kepala.

MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan separas dada sampai atas kepala. JENIS- JENIS SHOT DAN SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR JENIS-JENIS SHOT CU (Close Up) Shot yang menampakan daripada bahu sampai atas kepala. MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan separas dada sampai atas

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR PRIAMBODOTOMMY.BLOGSPOT.COM Lisensi dokumen: Copyright @2012 by Priambodotommy.blogspot.com Seluruh dokumen yang ada di Priambodotommy.blogspot.com

Lebih terperinci

Storyboard For Animation

Storyboard For Animation Storyboard For Animation Anda tidak perlu menjadi seorang kartunis yang bagus untuk menggambar storyboard yang baik. Jika Anda tidak bisa menggambar, maka akan memakan waktu lebih lama, tetapi Anda dapat

Lebih terperinci

PAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan.

PAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan. SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) PAV Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan. Dengan sudut tertentu kita bisa menghasilkan suatu shot yang menarik,

Lebih terperinci

PENYUSUN TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENYUSUN TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KODE MODUL HDW.OPR.107.(1).A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA Mengoperasikan Periferal Multimedia PENYUSUN TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Video Menurut Cheppy Riyana (2007) media video adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep,prinsip, prosedur, teori

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR

PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR Tujuan praktikum : Mahasiswa dapat melakukan pengambilan gambar dalam berbagai ukuran, angle kamera dan pergerakan kamera. 2.1. UKURAN GAMBAR Ukuran pengambilan gambar selalu

Lebih terperinci

Teknik Pengoperasian CCU (Cardphone Connection Unit)

Teknik Pengoperasian CCU (Cardphone Connection Unit) KODE MODUL TS.011 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK SUITSING Teknik Pengoperasian CCU (Cardphone Connection Unit) Key Telephone Cabang Ke sambungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film 2.1.1 Pengertian Film Kehadiran film sebagai media komunikasi untuk menyampaikan informasi, pendidikan dan hiburan adalah salah satu media visual auditif yang mempunyai jangkauan

Lebih terperinci

SMK NEGERI 3 MATARAM 2004

SMK NEGERI 3 MATARAM 2004 SMKN 3 Mataram / TIK / MM KODE MODUL HDW.OPR.105.(1).A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA Mengoperasikan Periferal Grafis SMK NEGERI

Lebih terperinci

PENYUSUN TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENYUSUN TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KODE MODUL HDW.OPR.105.(1).A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA Mengoperasikan Periferal Grafis PENYUSUN TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Aspect Ratio : Definisi, Format Umum Aspect Ratio Kamera : Pembingkaian Kamera, Sudut Kamera, Perpindahan Kamera

Aspect Ratio : Definisi, Format Umum Aspect Ratio Kamera : Pembingkaian Kamera, Sudut Kamera, Perpindahan Kamera 3D Graphic Architecture - 1 05 POKOK BAHASAN Aspect Ratio : Definisi, Format Umum Aspect Ratio Kamera : Pembingkaian Kamera, Sudut Kamera, Perpindahan Kamera ASPECT RATIO Definisi AspectRatio adalah sebuah

Lebih terperinci

Pengertian Camera Dan Jenis-Jenis Pengambilan Shoot

Pengertian Camera Dan Jenis-Jenis Pengambilan Shoot Pengertian Camera Dan Jenis-Jenis Pengambilan Shoot Muhammad Faisal faisalmuhammad734@yahoo.com Abstrak Camera merupakan suatu Alat yang digunakan untuk Merekam suatu kejadian atau mengabadikan suatu kejadian.

Lebih terperinci

KODE MODUL DTA.OPR.102.(1).A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA

KODE MODUL DTA.OPR.102.(1).A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA KODE MODUL DTA.OPR.102.(1).A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA Mengentry Data Grafis Dengan Menggunakan Image Scanner (Level 1) BAGIAN

Lebih terperinci

12/25/2011. JENIS-Jenis Kamera Video. Dikenal Dengan Sebutan Camcorder atau Handycam. 1. LENSA 2. FOKUS 3. F-STOP, DIAFRAGMA

12/25/2011. JENIS-Jenis Kamera Video. Dikenal Dengan Sebutan Camcorder atau Handycam. 1. LENSA 2. FOKUS 3. F-STOP, DIAFRAGMA Dikenal Dengan Sebutan Camcorder atau Handycam. Perekam Gambar Digital Gambar Tidak Bergerak - Gambar Bergerak / visual - Suara / audio Adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan Gambar

Lebih terperinci

KODE MODUL 072.KK02. PENYUSUN Arif Gunawan, S.Pd.

KODE MODUL 072.KK02. PENYUSUN Arif Gunawan, S.Pd. KODE MODUL 072.KK02 Memahami Alir Proses Produksi Produk Multimedia PENYUSUN Arif Gunawan, S.Pd. PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 1 PENGASIH Jl. Pengasih 11 Kulon

Lebih terperinci

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1 Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1 Nama Mata Kuliah : 3D Animasi Arsitektur Kode Mata Kuliah : - Program Studi : Teknik Arsitektur Dosen : Apiet Rusdiyana, ST SMT/Jml SKS

Lebih terperinci

Produksi AUDIO VISUAL

Produksi AUDIO VISUAL Modul ke: Produksi AUDIO VISUAL Storyboard Shooting board Dorector board Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pendahuluan: Storyboard

Lebih terperinci

PENYUSUN TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENYUSUN TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KODE MODUL DTA.OPR.102.(1).A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA Mengentry Data Grafis Dengan Menggunakan Image Scanner (Level 1) PENYUSUN

Lebih terperinci

MODUL PENGENALAN KAMERA MD-10000

MODUL PENGENALAN KAMERA MD-10000 MODUL PENGENALAN KAMERA MD-10000 Deskripsi Kamera : Panasonic MD 10000 Spesifikasi : + 3CCD Camera System + Crystal Engine + Shoulder-Type Design + One Touch Navigation + Manual Focus Ring + 0 lux colour

Lebih terperinci

BAB III EVALUASI A. PERTANYAAN

BAB III EVALUASI A. PERTANYAAN BAB III EVALUASI A. PERTANYAAN 1. Jelaskan secara singkat apa yang peserta diklat ketahui tentang software Animasi 2 Dimensi SWISHmax. 2. Sebutkan jenis format file yang dapat diubah oleh software SWISHmax?

Lebih terperinci

Pelatihan singkat pengambilan gambar dan hal-hal yang harus diperhatikan

Pelatihan singkat pengambilan gambar dan hal-hal yang harus diperhatikan Pelatihan singkat pengambilan gambar dan hal-hal yang harus diperhatikan Third of role Bayangkan 4 titik, pilih titik mana objek di tempatkan Hindari penumpukan object (merger) Penumpukan object akan sangat

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Modul ke: Produksi Media PR AVI Teknik Dasar Penggunaaan Kamera Audiovisual untuk proses produksi media PR non printed Fakultas Ilmu Komunikasi Novida Irawan, M.Si Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Sinematografi. Disampaikan Oleh : Ferry Suprianto

Sinematografi. Disampaikan Oleh : Ferry Suprianto Sinematografi Disampaikan Oleh : Ferry Suprianto Sinematografi (dari bahasa Yunani: kinema - κίνημα "gerakan" dan graphein - γράφειν "merekam") adalah pengaturan pencahayaan dan kamera ketika merekam gambar

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LU LUSAN...5 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LU LUSAN...5 RUANG LINGKUP PEKERJAAN... DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LU LUSAN...5 1. KOMPETENSI UMUM...5 2. KOMPETENSI KEJURUAN...6 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...9 SUBSTANSI

Lebih terperinci

Petunjuk Singkat Pemakaian Kamera Canon Powershot A 570

Petunjuk Singkat Pemakaian Kamera Canon Powershot A 570 Petunjuk Singkat Pemakaian Kamera Canon Powershot A 570 1. Mempersiapkan kamera A. Memasang Baterai Geser penutup baterai (1) dan buka penutup tersebut (2), Kemudian masukkan 2x baterai alkaline sesuai

Lebih terperinci

: PRODUKTIF Kompetensi Keahlian : MULTIMEDIA Hari/Tanggal : : WIB Guru Pengampu

: PRODUKTIF Kompetensi Keahlian : MULTIMEDIA Hari/Tanggal : : WIB Guru Pengampu PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 8 SEMARANG Jln.Pandanaran II / 12 Telp.024-8311534 Fax 024-8454673 Semarang 50241 Web : www.smkn8semarang.sch.id e-mail : smk8_smg@yahoo.com TRYOUT

Lebih terperinci

Pengoperasian Periferal Animasi 3 Dimensi

Pengoperasian Periferal Animasi 3 Dimensi KODE MODUL HDW.OPR.108.(1).A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA Pengoperasian Periferal Animasi 3 Dimensi PENYUSUN TIM FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya Tidak kalah penting untuk dibahas adalah mengenal bagian-bagian utama pada kamera. Termasuk fungsi dari tombol-tombol yang tersebar di seluruh body

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kampanye Definisi kampanye memberi pengertian kampanye sebagai serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah

Lebih terperinci

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari segi visual berkualitas? Herman Effendy (Jurkam) : Keberhasilan

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN PERIFERAL GRAFIS

MENGOPERASIKAN PERIFERAL GRAFIS MENGOPERASIKAN PERIFERAL GRAFIS Modul Mengoperasikan Periferal Grafis SWR.OPR.413.(1).A Berdasarkan Kurikulum SMK Edisi 2004 Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi Program Keahlian Multimedia

Lebih terperinci

PENGATUP/SHUTTER. Shutter speed scale

PENGATUP/SHUTTER. Shutter speed scale PENGATUP/SHUTTER Indeks kelajuan pengatup ditunjukkan dengan angka-angka B, 1, 2, 4, 6, 15, 30, 60, 125, 250, 500, 1000 dan 2000 yang memberi maksud setiap tanda 1 menunjukkan kecepatan 1/1 saat kelajuan

Lebih terperinci

Mengoperasikan Periferal Grafis

Mengoperasikan Periferal Grafis Modul Mengoperasikan Periferal Grafis SWR.OPR.413.(1).A Berdasarkan Kurikulum SMK Edisi 2004 Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi Program Keahlian Multimedia Waktu 144 Jam Diklat Direktorat

Lebih terperinci

PRAKTIKUM III PERGERAKAN KAMERA

PRAKTIKUM III PERGERAKAN KAMERA PRAKTIKUM III PERGERAKAN KAMERA 3.1 Tujuan Praktikum Mahasiswa dapat menggunakan kamera dengan pergerakan yang variatif. 3.2 Pergerakan Kamera Pergerakan kamera yang variatif sangat dibutuhkan pada setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI JUDUL MENGINSTALASI PC

BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI JUDUL MENGINSTALASI PC BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI JUDUL MENGINSTALASI merupakan modul teori dan atau praktikum yang membahas tentang cara menentukan spesifikasi komputer, merakit/menginstalasi komponen dan peralatan komputer,

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke: 13 Fakultas FIKOM Mata Kuliah - Advertising Project Management- Eksekusi Konsep Kreatif Periklanan (1) Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Tujuan penulisan

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : XII Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI

Lebih terperinci

KODE MODUL HDW.MNT.202.(2).A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

KODE MODUL HDW.MNT.202.(2).A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN KODE MODUL HDW.MNT.202. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian PC Yang Tersambung

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Simulasi Teknik Dasar Penggunaan Kamera AVI Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tugas Buatlah

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN SOFTWARE PRESENTASI (LEVEL 2) SWR.OPR.407.(2).A

MENGOPERASIKAN SOFTWARE PRESENTASI (LEVEL 2) SWR.OPR.407.(2).A Modul MENGOPERASIKAN SOFTWARE PRESENTASI (LEVEL 2) SWR.OPR.407.(2).A Berdasarkan Kurikulum SMK Edisi 2004 Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi Program Keahlian Multimedia Waktu 160 Jam Diklat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses, produksi dan pasca produksi dalam pembuatan film AGUS. Berikut ini adalah penjelasan proses pembuatan film yang berjudul AGUS, sebagai berikut:

Lebih terperinci

PEMANFAATAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PENYEBARAN INOVASI PERTANIAN 1. Pera Nurfathiyah, Armen Mara, Ratnawaty Siata, Aulia Farida dan Aprollita 2

PEMANFAATAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PENYEBARAN INOVASI PERTANIAN 1. Pera Nurfathiyah, Armen Mara, Ratnawaty Siata, Aulia Farida dan Aprollita 2 30 PEMANFAATAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PENYEBARAN INOVASI PERTANIAN 1 Pera Nurfathiyah, Armen Mara, Ratnawaty Siata, Aulia Farida dan Aprollita 2 ABSTRAK Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : XII Kompetensi Inti : KI 1 : KI 2 : KI 3 : KI 4 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Setelah melakukan persiapan dalam proses pra produksi, dimulainya tahap observasi tempat yang sesuai dengan tema lalu memilih lokasi pengambilan gambar. Setelah melakukan

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : XII Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini penjelaskan proses produksi dalam film yang berjudul Kesenian Reog Bulkio, sebagai berikut: 4.1 Produksi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR https://www.facebook.com/ultima.

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR https://www.facebook.com/ultima. THE ART OF PHOTOGRAPHY M.S. GUMELAR 2012 ms.gumelar@gmail.com http://michaelgumelar.blogspot.com/ https://www.facebook.com/ultima.michael Know your camera Shutter Speed Focal Length Aperture ISO Shutter

Lebih terperinci

DASAR VIDEO GRAFI. KONTINITI, KOMPOSISI, IMAGINER LINE, TIPE SHOT, PENCAHAYAAN ( Arif Ranu W, M.Kom SMK Muhammadiyah 1 Sleman)

DASAR VIDEO GRAFI. KONTINITI, KOMPOSISI, IMAGINER LINE, TIPE SHOT, PENCAHAYAAN ( Arif Ranu W, M.Kom SMK Muhammadiyah 1 Sleman) DASAR VIDEO GRAFI KONTINITI, KOMPOSISI, IMAGINER LINE, TIPE SHOT, PENCAHAYAAN ( Arif Ranu W, M.Kom SMK Muhammadiyah 1 Sleman) TAHAPAN PEMBUATAN KARYA VIDEO / STANDARD OPERATIONAL PROCEDUR: Pra Produksi,

Lebih terperinci

Teknik Pengambilan Foto

Teknik Pengambilan Foto Pertemuan 9 Fotografi Teknik Pengambilan Foto ACHMAD BASUKI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Teknik Pengambilan Foto Camera Shot Dalam produksi video maupun film, jenis-jenis shot dalam pengambilan

Lebih terperinci

Mengoperasikan Periferal Multimedia

Mengoperasikan Periferal Multimedia Modul Mengoperasikan Periferal Multimedia HDW.OPR.107.(1).A Berdasarkan Kurikulum SMK Edisi 2004 Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi Program Keahlian Multimedia Waktu 32 Jam Diklat Direktorat

Lebih terperinci

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 12FIKOM MELIPUT DAERAH KONFLIK. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 12FIKOM MELIPUT DAERAH KONFLIK. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING Modul ke: Dasar- dasar Jurnalistik TV MELIPUT DAERAH KONFLIK Fakultas 12FIKOM Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan MENULIS BERITA TELEVISI MENYIAPKAN KAMERA MENYIAPKAN

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DOKUMEN NEGARA Paket 1 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013 LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan Kompetensi Keahlian : Multimedia Kode : 2089 Alokasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan lebih rinci tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan tentang pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan Film Pendek Tentang

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Contoh Cuplikan Film Pirates Of The Caribbean Gambar 2.2 Struktur Format Acara Televisi... 45

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Contoh Cuplikan Film Pirates Of The Caribbean Gambar 2.2 Struktur Format Acara Televisi... 45 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Contoh Cuplikan Film Pirates Of The Caribbean.. 43 Gambar 2.2 Struktur Format Acara Televisi....... 45 Gambar 2.3 Urutan Kerja Dalam Pra Produksi...... 52 Gambar 2.4 Urutan Kerja

Lebih terperinci

12. Indikator seperti lampu dan atau suara akan tampak/ terdengar secara benar sesuai dengan user manual

12. Indikator seperti lampu dan atau suara akan tampak/ terdengar secara benar sesuai dengan user manual Mata Diklat : Keterampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi Program Studi : Semua Program Studi Kompetensi : Mengoperasikan PC stand alone dengan system operasi berbasis GUI Kode : HDW.OPR.102.(1).A

Lebih terperinci

Modul. Melakukan entry data (grafis) dengan menggunakan image scanner (level 1)

Modul. Melakukan entry data (grafis) dengan menggunakan image scanner (level 1) Modul Melakukan entry data (grafis) dengan menggunakan image scanner (level 1) Berdasarkan Kurikulum SMK Edisi 2004 Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi Program Keahlian Multimedia Waktu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Iklan Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Sedangkan periklanan (advertising)

Lebih terperinci

4. Kegiatan Belajar 4 : Membuat Animasi 2D ke dalam multimedia

4. Kegiatan Belajar 4 : Membuat Animasi 2D ke dalam multimedia 4. Kegiatan Belajar 4 : Membuat Animasi 2D ke dalam multimedia a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 4 1) Peserta diklat paham dan mampu menambahkan efek suara pada animasi yang dibuat dengan menggunakan SWiSHmax.

Lebih terperinci

SDC 40C Kamera Digital 4 Mega Pixel

SDC 40C Kamera Digital 4 Mega Pixel Petunjuk Singkat User s Manual SDC 40C Kamera Digital 4 Mega Pixel I. GAMBAR UTAMA & KELENGKAPAN SDC 40C 1. GAMBAR UTAMA 1. Tombol SNAP 8. Digital Zoom 15. Speaker 2. Tombol Power 9. Tombol Navigasi 16.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Program Antar Muka Tampilan pertama kali yang muncul ketika aplikasi dijalankan adalah halaman menu utama. Menu Utama aplikasi menampilkan empat pilihan

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Cuplikan Program Acara Televisi: Asli Enak Gambar 1.2 Cuplikan Program Acara Televisi: Benu Buloe..

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Cuplikan Program Acara Televisi: Asli Enak Gambar 1.2 Cuplikan Program Acara Televisi: Benu Buloe.. DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Cuplikan Program Acara Televisi: Asli Enak.. 17 Gambar 1.2 Cuplikan Program Acara Televisi: Benu Buloe.. 18 Gambar 2.1 Contoh Cuplikan Film Pirates Of The Caribbean.. 43 Gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di masa sekarang, berkembangnya teknologi khususnya pada bidang elektronika, memicu pula berkembangnya berbagai aspek bidang yang dipengaruhi olehnya. Salah satunya

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : BC37012 / Fotografi Revisi ke : 2 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 7 Maret 2013 Jml Jam kuliah dalam seminggu

Lebih terperinci

Hak Cipta Pada

Hak Cipta Pada Mata Diklat : Keterampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi Program studi : Semua Program studi Kompetensi : Mengoperasikan Sistem Operasi (Windows XP) Kode : SWR.OPR.200.(1).A Durasi Pemelajaran : 10

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi hingga proses pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Guna mendukung pembuatan karya video yang berjudul Sampah Visual maka karya video akan menggunakan beberapa tinjauan pustaka, antara lain: sejarah film, film pendek, mekanisme produksi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

Produksi Media PR Audio-Visual

Produksi Media PR Audio-Visual Modul ke: Fakultas FIKOM Produksi Media PR Audio-Visual Pengenalan Teknik Kamera Dasar Eppstian Syah As ari Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id TEKNIK KAMERA DASAR Ada beberapa hal yang

Lebih terperinci

Kamera Digital. Petunjuk Singkat PETUNJUK SINGKAT. Kamera Digital 5.5 Mega pixels I. GAMBAR UTAMA & KELENGKAPAN 1. GAMBAR UTAMA

Kamera Digital. Petunjuk Singkat PETUNJUK SINGKAT. Kamera Digital 5.5 Mega pixels I. GAMBAR UTAMA & KELENGKAPAN 1. GAMBAR UTAMA PETUNJUK SINGKAT I. GAMBAR UTAMA & KELENGKAPAN Kamera Digital Petunjuk Singkat 1. GAMBAR UTAMA Tombol Power Tombol SNAP Lampu kilat Lensa Saklar Fokus Mikropon Ruang bidik LED otomatis Terminal USB Terminal

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN KOMPOSISI FOTO DIGITAL SMK-MAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARAN KOMPOSISI FOTO DIGITAL SMK-MAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) SILABUS MATA PELAJARAN KOMPOSISI FOTO DIGITAL SMK-MAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan : SMK Kelas : XI Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 :

Lebih terperinci

Penggunaan Video (2 jam + 4 jam)

Penggunaan Video (2 jam + 4 jam) TAJUK 7 Penggunaan Video (2 jam + 4 jam) Tajuk ini menjelaskan format dan peralatan video untuk perancangan, penghasilan dan penggunaan video sebagai media dalam pengajaran dan pembelajaran. HASIL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

1. Tempat untuk menyimpan file yang ada di hardisk disebut : 2. (Benar atau Salah ). Folder bisa dipindah ke folder yang lain.

1. Tempat untuk menyimpan file yang ada di hardisk disebut : 2. (Benar atau Salah ). Folder bisa dipindah ke folder yang lain. A. CEK KEMAMPUAN Bab I. Pendahuluan Apabila anda dapat menjawab seluruh soal dibawah ini, anda disilakan untuk langsung mengambil Unit Kompetensi SWR.OPR.200.(1).A Mengoperasikan sistem operasi A. Soal

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person BAB 5 EVALUASI 5.1 Camera Person Sebuah program acara, seorang camera person sangat berperan penting dan bertanggung jawab atas semua aspek saat pengambilan gambar. Seperti pergerakan kamera, ukuran gambar,

Lebih terperinci

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi Pertemuan I Perancangan Audio Visual Dosen : Donny Trihanondo, S.Ds., M.Ds. Freddy Yusanto, S.Sos., MDs. finisi Fotografi dan Sinematografi Fotografi : Kegiatan

Lebih terperinci

TUJUANPROGRAM KEAHLIAN

TUJUANPROGRAM KEAHLIAN TUJUANPROGRAM KEAHLIAN Tujuan Program Keahlian Multimedia secara umum mengacu pada isi Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN)pasal 3mengenai tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendukung pembuatan film pendek tentang nikah muda, maka karya

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendukung pembuatan film pendek tentang nikah muda, maka karya BAB II LANDASAN TEORI Untuk mendukung pembuatan film pendek tentang nikah muda, maka karya film akan menggunakan beberapa tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka yang digunakan antara lain film, macam-macam

Lebih terperinci

Komposisi dalam Fotografi

Komposisi dalam Fotografi Tujuan: mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya; dengan

Lebih terperinci

BAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR

BAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR BAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR 4.1 Install Peralatan Agar produksi shooting INDO COMMUNITIES berjalan dengan lancar, dilakukan survey untuk tempat produksi utama yaitu di Lego Store, Cilandak Town Square.

Lebih terperinci

( Word to PDF - Unregistered ) Ujian KKMM-06 JULHAM AFANDI.,S.KOM

( Word to PDF - Unregistered )  Ujian KKMM-06 JULHAM AFANDI.,S.KOM Word to PDF - UnRegistered http://www.word-to-pdf.abdio.com/ ( Word to PDF - Unregistered ) http://www.word-to-pdf.abdio.com/ Ujian KKMM-06 JULHAM AFANDI.,S.KOM Soal objektif : 1. Setting ukuran video

Lebih terperinci

Modul #1: Mengolah Suara dengan Adobe Audition

Modul #1: Mengolah Suara dengan Adobe Audition Modul #1: Mengolah Suara dengan Adobe Audition A. Tujuan Mahasiswa mampu melakukan pengeditan suara menggunakan Adobe Audition. B. Mengolah Suara dengan Adobe Audition Adobe Audition adalah multitrack

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN SAINS. Oleh : Tim Praktikum Teknologi Pembelajaran Sains

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN SAINS. Oleh : Tim Praktikum Teknologi Pembelajaran Sains PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN SAINS Oleh : Tim Praktikum Teknologi Pembelajaran Sains Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sain Universitas Ahmad Dahlan 2007 PENGENALAN KAMERA RECORDER A. Tujuan

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN PC YANG TERSAMBUNG JARINGAN PC DENGAN SISTEM OPERASI BERBASIS GUI [HDW.OPR.104.(1).A]

MENGOPERASIKAN PC YANG TERSAMBUNG JARINGAN PC DENGAN SISTEM OPERASI BERBASIS GUI [HDW.OPR.104.(1).A] MENGOPERASIKAN PC YANG TERSAMBUNG JARINGAN PC DENGAN SISTEM OPERASI BERBASIS GUI [HDW.OPR.104.(1).A] 14 MATA Mata Diklat: KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) Program Keahlian: SEMUA

Lebih terperinci

1. PENGOLAHAN CITRA DIGITAL (C3) XII

1. PENGOLAHAN CITRA DIGITAL (C3) XII 1. PENGOLAHAN CITRA DIGITAL (C3) XII Penggabungan gambar vektor Prinsip penggabungan gambar vector Proses penggabungan gambar vector Pemberian efek pada gambar vektor Prinsip pemberian efek pada gambar

Lebih terperinci

Petunjuk Singkat Penggunaan Camera DSLR Canon 40D

Petunjuk Singkat Penggunaan Camera DSLR Canon 40D Petunjuk Singkat Penggunaan Camera DSLR Canon 40D Seringkali pengguna Kamera Digital (terutama pemula) kebingungan cara menggunakan fitur yang begitu banyak di kameranya digitalnya. Maka bersama ini saya

Lebih terperinci

Petunjuk Singkat User s Manual SDC 51 CO.

Petunjuk Singkat User s Manual SDC 51 CO. Petunjuk Singkat User s Manual SDC 51 CO PETUNJUK SINGKAT SDC 51 CO I. 1. Gambar Utama & Kelengkapan 2. Kelengkapan Kamera Earphone Kantong Kamera Kabel TV/USB Strip Baterai Buku Manual Petunjuk Singkat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini menjelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses produksi

Lebih terperinci

MELAKUKAN ENTRY DATA DENGAN MENGGUNAKAN OPTICAL CHARACTER RECOGNITION

MELAKUKAN ENTRY DATA DENGAN MENGGUNAKAN OPTICAL CHARACTER RECOGNITION MELAKUKAN ENTRY DATA DENGAN MENGGUNAKAN OPTICAL CHARACTER RECOGNITION [DTA.OPR.103.(1).A] 13 MATA Mata Diklat: KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) Program Keahlian: SEMUA PROGRAM KEAHLIAN

Lebih terperinci