PEMBANGUNAN PARIWISATA MULTILATERAL MEETING II 18 APRIL 2016 KEDEPUTIAN BIDANG EKONOMI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBANGUNAN PARIWISATA MULTILATERAL MEETING II 18 APRIL 2016 KEDEPUTIAN BIDANG EKONOMI"

Transkripsi

1 PEMBANGUNAN PARIWISATA MULTILATERAL MEETING II 18 APRIL 2016 KEDEPUTIAN BIDANG EKONOMI

2 MULTILATERAL MEETING II Multilateral Meeting II dilaksanakan selama April 2016 di Bappenas merupakan periode pengintegrasian hasil Bilateral Meeting tahap I ke dalam forum lengkap di masing-masing topik. Input : Hasil Multilateral Meeting Tahap I dan Bilateral Meetinng Tahap I terkait kesepakatan awal Program dan Kegiatan Prioritas serta dukungan Program dan Kegiatan K/L dalam Rancangan Awal RKP 2017 dan tercantum dalam Aplikasi SIMU (Sistem Informasi Multilateral); Rekapitulasi sementara usulan daerah terhadap Program dan Kegiatan K/L yang mendukung Prioritas Nasional yang tercantum dalam aplikasi e-musrenbang. Keluaran : Output 1 : Finalisasi hasil penajaman Program dan Kegiatan Prioritas serta dukungan Program dan Kegiatan K/L dalam Rancangan Akhir RKP 2017 ; Output 2 : Konfirmasi urutan pembahasan per Program Prioritas dan Kegiatan Prioritas, sebagai masukan dalam Forum Musrenbangnas; Output 3 : Konfirmasi dan verifikasi usulan Pemerintah Daerah oleh Koordinator Prioritas Nasional. 2

3 RANGKAIAN PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR RKP 2017 Kegiatan Jadwal Input Output Multilateral Meeting Tahap II (Bappenas K/L terkait) Bilateral Meeting Tahap II (Bappenas K/L terkait) Musrenbangnas April April April 4 Mei Program dan Kegiatan Prioritas serta dukungan Program dan Kegiatan K/L dalam Rancangan Awal RKP 2017 dan tertuang dalam Aplikasi SIMU; 2. Rekapitulasi usulan daerah kepada Program dan Kegiatan K/L melalui aplikasi SIMU 1. Hasil finalisasi Program dan Kegiatan Prioritas serta dukungan Program dan Kegiatan K/L yang telah dibahas dalam Multilateral Meeting Tahap II; 2. Hasil konfirmasi dan verifikasi Koordinator Prioritas Nasional terhadap usulan daerah kepada Program dan Kegiatan K/L melalui aplikasi SIMU Usulan daerah dalam aplikasi e-musrenbang yang telah dikonfirmasi dan diverifikasi dalam pelaksanaan multilateral meeting tahap II dan bilateral meeting tahap II 1. Finalisasi Program dan Kegiatan Prioritas serta dukungan Program dan Kegiatan K/L dalam Rancangan Akhir RKP 2017; 2. Konfirmasi urutan pembahasan per Program Prioritas dan Kegiatan Prioritas, sebagai masukan dalam Forum Musrenbangnas; 3. Konfirmasi dan verifikasi usulan Pemerintah Daerah oleh Koordinator Prioritas Nasional 1. Penelaahan pagu anggaran untuk Program dan dan Kegiatan K/L yang mendukung dalam Rancangan Akhir RKP 2017; 2. Konfirmasi dan verifikasi usulan Pemerintah Daerah oleh Bappenas K/L Kesepakatan antara rencana Pemerintah Pusat (K/L) dan usulan prioritas program dan kegiatan dari daerah sebagaia masukan Rancangan Akhir RKP Slide - 3

4 KONDISI PARIWISATA DUNIA 2014 Total wisatawan dunia pada tahun 2014 mencapai juta perjalanan LN, tumbuh 5% dibandingkan tahun sebelumnya. Lebih dari 300 juta (27,1%) masuk ke Asia dan khusus di Asia Tenggara mencapai 96,7 juta kunjungan wisatawan Ditengah situasi global yang tidak kondusif--seperti faktor ekonomi, kekerasan, serangan teroris, dan memanasnya situasi pencari suaka--perjalanan wisatawan dunia masih tumbuh 4,5%. Ekonomi global diprediksi akan meningkat kembali pada Menurut World Bank pertumbuhan ekonomi dunia akan tumbuh sebesar 2,9 persen, hal ini akan menjadi pendorong sektor pariwisata dari sisi permintaan. Sumber: UNWTO 2015, diolah BAPPENAS (8 bulan) Perjalanan ke Luar Negeri (trip) +4% +5% +4.5% Perjalanan ke Luar Negeri (malam) +4% +3% +3% Pengeluaran Perjalanan ke Luar Negeri (malam) Sumber: World Travel Monitor 2015, IPK International +1% +2% +4% Slide - 2

5 PARIWISATA INDONESIA Slide - 3 Kondisi Pariwisata Indonesia Pada tahun 2015, total kunjungan wisman ke Indonesia naik 2,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Total wisman mencapai 9,7 juta jiwa. Dibandingkan dengan negara lain di ASEAN, Indonesia berada di peringkat keempat, dibawah Thailand, Malaysia, Singapura. Berdasarkan kewarganegaraan, Singapura, Malaysia dan Tiongkok adalah 3 kontributor wisman terbesar. Sedangkan dari luar Asia terdapat, Australia (urutan ke-4), Inggris (#8), dan Amerika Serikat (#9). Wisman masuk melalui 19 pintu utama, dengan Soekarno- Hatta, Ngurah Rai, Batam, dan Tanjung Uban (Kepri) adalah 4 pintu masuk terbesar.. Thailand 29,9 Malaysia 25,7 Singapura 15,2 Indonesia 9,7 Vietnam 7,9 Filipina*) 5, Keterangan: *) Annualized number; data tersedia hingga Oktober 2015 Sumber: BPS, diolah BAPPENAS

6 PEROLEHAN DEVISA INDONESIA SEKTOR PARIWISATA No * Jenis Komoditas Nilai (juta US$) Jenis Komoditas Nilai (juta US$) Jenis Komoditas Nilai (juta US$) 1 Minyak dan Gas Bumi ,2 Minyak dan Gas Bumi ,8 Minyak dan Gas Bumi ,7 2 Batu Bara ,4 Batu Bara ,3 Batu Bara ,6 3 Minyak Kelapa Sawit ,1 Minyak Kelapa Sawit ,9 Minyak Kelapa Sawit ,0 4 Pariwisata ,1 Pariwisata ,3 Pariwisata ,9 5 Karet Olahan 9.316,6 Pakaian Jadi 7.450,9 Pakaian Jadi 7.340,5 6 Pakaian Jadi 7.501,0 Karet Olahan 7.021,7 Makanan Olahan 6.351,2 7 Alat listrik 6.418,6 Makanan Olahan 6.486,8 Karet Olahan 5.997,4 8 Makanan Olahan 5.434,8 Alat listrik 6.259,1 Alat listrik 5.713,3 9 Tekstil 5.293,6 Tekstil 5.379,7 Tekstil 5.048,8 10 Kertas dan Barang dari Kertas 3.802,2 Kayu olahan 3.914,1 Kertas dan Barang dari Kertas 3.647,5 11 Kayu olahan 3.514,5 Bahan Kimia 3.853,7 Kayu olahan 3.446,9 12 Bahan Kimia 3.501,6 Kertas dan Barang dari Kertas 3.780,0 Bahan Kimia 2.871,7 Sumber: Pusdatin Kementerian Pariwisata. * 2015 Angka estimasi Sektor pariwisata secara konsisten selalu menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar Slide - 6

7 USD/day PENENTU BESARNYA DEVISA INDONESIA Day Rerata Pengeluaran Harian Average daily spending (USD/day) OCEANIA ASIA EUROPE AMERICA MIDDLE EAST Avg Exp Rerata Lama Tinggal Average length of stay (day) ASIA EUROPE AMERICA OCEANIA Avg LoS Wisman asal Timur Tengah dan Asia merupakan wisman yang memiliki rerata pengeluaran harian tinggi. Wisman asal Eropa, Amerika Utara, Tengah, dan Latin adalah wisman yang memiliki masa tinggal yang tinggi. Untuk memperbesar pengeluaran wisman (meningkatkan devisa) ada 2 pendekatan: 1. Mempromosikan kegiatan-kegiatan wisata untuk memperlama masa tinggal, khususnya untuk wisman dari Asia dan Timur Tengah. 2. Menyediakan produk-produk wisata yang lebih bervariasi bagi wisman dari Eropa dan Amerika. Slide - 7

8 Slide - 8 RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Pembangunan Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Pasal 7, ayat a Perwilayahan Pembangunan DPN Pembangunan Daya Tarik Wisata (DTW) Pembangunan Aksesibilitas Pariwisata Pembangunan Prasarana Umum, Fas. Umum, Fas. pariwisata Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan investasi dibidang pariwisata 50 DPN (Destinasi Pariwisata Nasional) 88 KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) 222 KPPN (Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional)

9 RANCANGAN PEMBANGUNAN SEKTOR PARIWISATA ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Slide 9

10 PEMBANGUNAN PARIWISATA dan Arah Kebijakan 2014 (Baseline) ARAH KEBIJAKAN: 1. Pemasaran Pariwisata Nasional: mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan manca negara dan mendorong peningkatan wisatawan nusantara Wisatawan Mancanegara (Orang) Wisatawan Nusantara (Kunjungan) 9,4 juta 9,7 juta 12,0 juta 15,0 juta 20,0 juta 250 juta 259 juta 260 juta 265 juta 275 juta 2. Pembangunan Destinasi Pariwisata: meningkatkan daya tarik daerah tujuan wisata sehingga berdaya saing di dalam negeri dan di luar negeri 3. Pembangunan Industri Pariwisata: meningkatkan partisipasi usaha lokal dalam industri pariwisata nasional serta meningkatkan keragaman dan daya saing produk/jasa pariwisata nasional di setiap destinasi periwisata yang menjadi fokus pemasaran 4. Pembangunan Kelembagaan Pariwisata: membangun sumber daya manusia pariwisata serta organisasi kepariwisataan nasional Devisa (triliun rupiah) (kurs Rp12.000) 133, ,8 185,9 260 Kebijakan terkait Revolusi Mental: Membentuk masyarakat yang ramah dan lingkungan yang nyaman bagi pelancong Petugas yang ramah dan melayani Penegakan hukum dan disiplin Slide - 10

11 PRIORITAS NASIONAL: PEMBANGUNAN PARIWISATA INDONESIA Perencanaan terintegrasi LEVEL 1 Kemenpar, Badan Promosi Indonesia PROGRAM PRIORITAS POLRI, BNPB, BASARNAS, Kemenkes, Pemda, Pihak pengelola destinasi Kemenkumham, Kemenhub, Kemenlu, Kem BUMN, Kempar, TNI, Polri Koordinasi Perencanaan: Kemen PPN/BAPPENAS Jaminan Keselamatan, Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban Destinasi Wisata Layanan Kemudahan Wisman Masuk Promosi Wisata Indonesia Pembangunan Pariwisata Indonesia WONDERFUL INDONESIA Penciptaan Ekonomi Lokal dan Sikap Masyarakat Pengembangan Destinasi Wisata SDM dan Kelembagaan Pariwisata Kemenpar, Pemda Kemenpar, Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenaker Kemenpar, Kemkominfo, Kemensos, Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenaker Pemda, Kemenperin, Kemen UKM PRIORITAS NASIONAL Koordinasi Pelaksanaan: Kemenko Maritim Slide - 11

12 URUTAN PROGRAM PRIORITAS DAN KEGIATAN PRIORITAS Urutan Program Priotas Kegiatan Prioritas 1 Promosi Wisata Indonesia 1. Promosi Produk Wisata 2. Promosi Citra Pariwisata Nasional 3. Promosi melalui Media Elektronik, Cetak, Ruang dan Online 2 Pengembangan 10 Destinasi Wisata 1. Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi 2. Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan 3. Penyediaan BBM dan Listrik 4. Penyiapan Daya Tarik Wisata 5. Kelembagaan Pengembangan Destinasi 6. Koordinasi Pembangunan Destinasi 3 SDM dan Kelembagaan Pariwisata 1. Penyusunan NSPK SDM dan Kelembagaan 2. Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Pariwisata 3. Peningkatan Kualitas SMK Pariwisata 4. Peningkatan Pendidikan Pariwisata Luar Sekolah Pariwisata 5. Pelatihan dan Sertifikasi SDM Pariwisata 6. Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan 4 Layanan Kemudahan Wisman Masuk 1. Kemudahan Pintu Masuk Udara 2. Kemudahan Pintu Masuk Laut 3. Kemudahan Pintu Masuk Darat 5 Penciptaan Ekonomi Lokal dan Sikap Masyarakat 1. Sosialisasi Perilaku Masyarakat yang Ramah dan Bersahabat 2. Penumbuhan Industri dan Usaha Kecil Pariwisata serta Pariwisata Inklusif 6 Jaminan Keselamatan, Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban Destinasi Wisata 3. Sosialisasi Perilaku Tenaga Kerja Pariwisata di Industri dan Usaha Kecil Pariwisata 4. Sosialisasi Perilaku dan Sikap Ramah dan Bersahabat di Sekolah 1. Penciptaan Destinasi Wisata yang Aman dan Tertib 2. Penciptaan Destinasi Bersih, Sehat dan Berkelanjutan 3. Mitigasi Bencana dan Risiko Lain di Destinasi Wisata

13 PROGRAM PRIORITAS: PENINGKATAN PROMOSI WISATA INDONESIA LEVEL 2 Promosi Produk Wisata KEM PARIWISATA, KEM PORA, KEM DIKBUD, KEM RISTEKDIKTI KEGIATAN PRIORITAS KEM PARIWISATA, KEM KOMINFO, KEM HUB, PEMDA Promosi melalui media elektronik, cetak, ruang dan online 1. Promosi Wisata Indonesia Promosi Citra Pariwisata Nasional KEM PARIWISATA, KEM HUB / BUMN, KEM PERDAGANGAN, PEMDA PROGRAM PRIORITAS Koordinasi Perencanaan: Kemen PPN/BAPPENAS Koordinasi Pelaksanaan: Kemenko Maritim Slide - 13

14 PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN 10 DESTINASI WISATA Perencanaan Terintegrasi LEVEL 2 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Kemen PUPR, Kemenhub, Kemen LHK, Pemda KEGIATAN PRIORITAS Kemenko Maritim, Kemenko Ekon Koordinasi Pembangunan Destinasi 2. Pengembangan 10 Destinasi Wisata Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Kemen PUPR, Kemenkominfo, Kemen BUMN, Kemenkes, Pemda PROGRAM PRIORITAS Kemenpar, Kemen BUMN, Kemenkeu, Pemda Koordinasi Perencanaan: Kemen PPN/BAPPENAS Koordinasi Pelaksanaan: Kemenko Maritim Kelembagaan Pengembangan Destinasi Pengembangan Daya Tarik Wisata Penyediaan BBM dan Listrik Kemenpar, Kemen ESDM, Kemen KP, Kemen LHK, Pemda Kemen ESDM, Kemen BUMN, PLN SAPTA PESONA: 1. AMAN 2. TERTIB 3. BERSIH 4. SEJUK 5. INDAH 6. RAMAH 7. KENANGAN Slide - 14

15 10 DESTINASI WISATA PRIORITAS Rakor Kemenko Bidang Kemaritiman 14 September 2015 Danau Toba Kep Seribu Tg. Kelayang* Wakatobi Morotai* KPPN Pesisir Selatan Tg. Lesung* Borobudur, dskt Bromo Tengger Semeru Mandalika* Flores Labuan Bajo * Destinasi Wisata Prioritas yang juga merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

16 PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESTINASI Perancangan Pembangunan Destinasi Wisata, melalui: 1. Koordinasi penetapan kawasan pariwisata di dalam RTRW 2. Koordinasi perancangan kawasan pariwisata di dalam RDTR 3. Pengembangan rencana tapak (site plan) kawasan pariwisata 4. Pengembangan Detailed Engineering Design (DED) ALLOCATION OF RESOURCES (SPACE) SECARA FAIR BAGI: USAHA BESAR USAHA KECIL DAN LOKAL DAN UNTUK PUBLIK (MENIKMATI KEINDAHAN GRATIS) Slide - 16

17 PROGRAM PRIORITAS: PENGEMBANGAN SDM DAN KELEMBAGAAN PARIWISATA LEVEL 2 KEM PARIWISATA, KEM PAN, KEM RISTEKDIKTI, KEM DIKBUD Penyusunan NSPK SDM dan Kelembagaan Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan KEM PARIWISATA Peningkatan Kualitas Perg Tinggi Pariwisata KEM RISTEKDIKTI, KEM PARIWISATA KEGIATAN PRIORITAS 3. SDM dan Kelembagaan Pariwisata PROGRAM PRIORITAS KEM PARIWISATA, KEM NAKER, BNSP Pelatihan dan Sertifikasi SDM Pariwisata Peningkatan Pendidikan Luar Sekolah Pariwisata Peningkatan Kualitas SMK Pariwisata KEM DIKBUD Koordinasi Perencanaan: Kemen PPN/BAPPENAS Koordinasi Pelaksanaan: Kemenko Maritim KEM DIKBUD Slide - 17

18 PROGRAM PRIORITAS: LAYANAN KEMUDAHAN WISMAN MASUK LEVEL 2 KEGIATAN PRIORITAS Kemudahan Pintu Masuk Udara Bebas Visa Kunjungan, Visa On Arrival, Flight Diplomatic Clearance Kemenkumham, Kemenlu, Kemenhub, Kemen BUMN, POLRI, Kemenpar PROGRAM PRIORITAS 4. Layanan Kemudahan Wisman Masuk Kemenpar, Kemenaker, Kemenkumham, Kemenkeu (cukai), KemenLU, Kemen PUPR, Pemda Koordinasi Perencanaan: Kemen PPN/BAPPENAS Koordinasi Pelaksanaan: Kemenko Maritim Kemudahan Pintu Masuk Darat Visa, Pas Lintas Batas, Imigrasi Kemudahan Pintu Masuk Laut VOA, CAIT (Clearance and Approval for Indonesian Terrtory) SAPTA PESONA: 1. AMAN 2. TERTIB 3. BERSIH 4. SEJUK 5. INDAH 6. RAMAH 7. KENANGAN TNI, Polri, Kemenlu, Kemenkumham, Kemenhub,Kemenpar Slide - 18

19 PROGRAM PRIORITAS: PENCIPTAAN EKONOMI LOKAL DAN SIKAP MASYARAKAT LEVEL 2 KEGIATAN PRIORITAS Sosialisasi perilaku masyarakat yang ramah dan bersahabat Kemenpar, Kemkominfo, Kemensos, Komunitas dan Pemda, Kemendikbud PROGRAM PRIORITAS Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenpar, Kemenaker Sosialisasi perilaku dan sikap ramah dan bersahabat di sekolah Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) 5. Penciptaan Ekonomi Lokal dan Sikap Masyarakat Penumbuhan Industri dan Usaha Kecil Pariwisata serta Pariwisata Inklusif Kemenpar, Kemen K-UKM, Bekraf, Kemendag, Kemen BUMN Koordinasi Perencanaan: Kemen PPN/BAPPENAS Koordinasi Pelaksanaan: Kemenko Maritim Kemenpar, Kemenaker, Pemda Sosialisasi perilaku tenaga kerja pariwisata di industri dan usaha kecil pariwisata SAPTA PESONA: 1. AMAN 2. TERTIB 3. BERSIH 4. SEJUK 5. INDAH 6. RAMAH 7. KENANGAN Slide - 19

20 PROGRAM PRIORITAS: JAMINAN KESELAMATAN, KEBERSIHAN, KEAMANAN DAN KETERTIBAN DESTINASI WISATA LEVEL 2 KEGIATAN PRIORITAS Penciptaan Destinasi Wisata yang aman dan tertib Kemenpar, TNI, POLRI, Pemda 6. Jaminan Keselamatan, Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban Destinasi Wisata PROGRAM PRIORITAS BNPB, BASARNAS, Kemenkes, Pemda, Kemen PU PR, Kemenpar Mitigasi Bencana dan Risiko Lain di Destinasi Wisata Penciptaan Destinasi Bersih, Sehat, dan Berkelanjutan Kemenpar, Kemenkes, Pemda SAPTA PESONA: 1. AMAN 2. TERTIB 3. BERSIH 4. SEJUK 5. INDAH 6. RAMAH 7. KENANGAN Koordinasi Perencanaan: Kemen PPN/BAPPENAS Koordinasi Pelaksanaan: Kemenko Maritim Slide - 20

21 FORM HASIL PEMBAHASAN MULTILATERAL I PRIORITAS NASIONAL: PENGEMBANGAN PARIWISATA LAMPIRAN I PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA Slide - 21

22 DANAU TOBA (1) Kegiatan Prioritas: Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Kem PUPR Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Perbaikan fasilitas sanitasi dan kebersihan... Kem Hub Pelebaran Jalan PANJI - BTS. KAB. SAMOSIR 5 Km Preservasi dan Pelebaran Jalan PANGURURAN-AMBARITA-TOMOK-LAGUNDI-ONAN RUNGGU Preservasi dan Pelebaran Jalan TELE - PANGURURAN - NAINGGOLAN - ONAN RUNGGU Preservasi dan Pelebaran Jalan TEBING TINGGI - PEMATANG SIANTAR - PARAPAT Pembangunan Jalan Tol MEDAN - KUALANAMU Preservasi dan Pelebaran Jalan PANGURURAN-AMBARITA-TOMOK-LAGUNDI-ONAN RUNGGU 5 Km 76.9 Km 69 Km Km 17,8 Km 76,9 Km Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Terbangunnya jalur kereta Api Medan-Kuala Namu-Pematang Siantar... Kem LHK Terlaksananya Kajian Trase dan DED Pembangunan Jalur KA Siantar - Prapat Pengembangan Bandar Udara Sibisa Pengembangan Bandar Udara Silangit Pembangunan Jalur KA Rantau Prapat - Pinang - Duri - Dumai Terlaksananya Kajian Trase dan DED Pembangunan Jalur KA Siantar - Prapat 1 laporan 1 paket 1 paket 100 km 1 laporan Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Pembangunan jalan akses wisata dalam kawasan TWA...

23 DANAU TOBA (2) Kegiatan Prioritas: Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Kem PUPR Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Sarana prasarana pengelolaan air baku yang dibangun serta ditingkatkan fungsi dan kondisinya 0,5 m3/det Kem LHK Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Pemenuhan sarpras wisata alam yang layak dan memadai di TWA... Meningkatnya Sarana dan Prasarana pariwisata alam di hutan lindung pada KPHL 10 KPHL Kem Pariwisata Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Meningkatnya kualitas pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata di destinasi pariwisata...

24 Kem LHK DANAU TOBA (3) Kegiatan Prioritas: Pengembangan Daya Tarik Wisata Pengembangan Daya Tarik Wisata Meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi non taman nasional... Kem PUPR Pengembangan Daya Tarik Wisata Kem Kominfo Pengembangan Daya Tarik Wisata Kem ESDM Pengurangan jumlah timbulan sampah pada sumbernya di lokasi destinasi wisata nasional ton Penyusunan rancangan teknis (DED), pembangunan, dan pembebasan lahan area inkubasi pada 7 area kawasan strategis Terlaksananya pelatihan tenaga kerja konstruksi... Terjaganya Fungsi Kawasan Sumber Air sebagai bagian Destinasi Pariwisata 2 Danau Terjaganya Kawasan Destinasi Pariwisata dari Banjir 3,5 Km Penyediaan akses Layanan TIK dan penyiaran 1 Jumlah BTS yang beroperasi 1 2 Jumlah Desa Broadband 1 3 Jumlah lokasi akses broadband internet 1 Pengembangan Daya Tarik Wisata Tersedianya informasi lokasi keragaman warisan dan perlindungan geologi 7 Tercapainya perlindungan dan edukasi kawasan warisan geologi Toba 7

25 DANAU TOBA (4) Kegiatan Prioritas: Kelembagaan Pengembangan Destinasi Kem Pariwisata Kelembagaan Pengembangan Destinasi Pengembangan Kelembagaan Pembangunan Destinasi Wisata Prioritas Non KEK 1 - Badan Otorita yang beroperasi Pengembangan skema kerjasama pemasaran... Kegiatan Prioritas: Koordinasi Pembangunan Destinasi Kem BUMN Koordinasi Pembangunan Destinasi Pengembangan destinasi pariwisata dengan menggunakan dana CSR 3 Kemenko Perekonomian Koordinasi Pembangunan Destinasi Tersusunnya rekomendasi kebijakan percepatan pengelolaan sampah di 10 destinasi wisata 100%

26 Kem PUPR BOROBUDUR DAN SEKITARNYA (1) Kegiatan Prioritas: Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Pelebaran Jalan MUNTILAN - SALAM (BTS. PROV. D.I. YOGYAKARTA) 5 KM Kem Hub Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Terpeliharanya Bandar Udara Adi Sumarmo Solo... Kem LHK Peningkatan kapasitas Bandara Ahmad Yani Semarang... Pengerukan alur masuk Pelabuhan Tanjung Mas M3 Terlaksananya Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung 1 paket Kereta Api di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta sebagai akses masuk menuju Borobudur Pembangunan Jalur Ganda KA antara Purwokerto - Kroya - Kutoarjo 102 km Terlaksananya pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan ruas Kaperekan-Borobudur 1 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Pembangunan jalan akses wisata dalam kawasan TWA...

27 BOROBUDUR DAN SEKITARNYA (2) Kegiatan Prioritas: Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Kem LHK Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Pemenuhan sarpras wisata alam yang layak dan memadai di TWA... Kem Pariwisata Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Meningkatnya kualitas pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata di destinasi pariwisata...

28 Kem LHK BOROBUDUR DAN SEKITARNYA (3) Kegiatan Prioritas: Pengembangan Daya Tarik Wisata Pengembangan Daya Tarik Wisata Pengurangan jumlah timbulan sampah pada sumbernya di lokasi destinasi wisata nasional... Kem PUPR Pengembangan Daya Tarik Wisata Penyusunan rancangan teknis (DED), pembangunan, dan pembebasan lahan area inkubasi pada kawasan strategis 7 area Kem Kominfo Pengembangan Daya Tarik Wisata Penyediaan akses Layanan TIK dan penyiaran 1 Jumlah BTS yang beroperasi 1 2 Jumlah Desa Broadband 1 3 Jumlah lokasi akses broadband internet 1 Kem KP Pengembangan Daya Tarik Wisata Kawasan yang dibangun/dikembangkan sarana prasarana untuk Wisata Bahari...

29 BOROBUDUR DAN SEKITARNYA (4) Kegiatan Prioritas: Kelembagaan Pengembangan Destinasi Kem Pariwisata Kelembagaan Pengembangan Destinasi Pengembangan Kelembagaan Pembangunan Destinasi Wisata Prioritas Non KEK - Badan Otorita yang beroperasi 1

30 LABUAN BAJO (1) Kegiatan Prioritas: Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Kem PUPR Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Pembangunan Jalan Lb. Bajo â Kondo (Boleng - Terang) 6 Km Pembangunan Jalan Utara Flores (Terang - Kedindi) 5 Km Pembangunan jalan Bts Kota Ruteng - Bts. Kab Manggarai 90 Km Pembangunan Jalan Labuhan Bajo - Terang - Kendidi 50 Pembangunan jalan Ruteng - Reo - Kendidi... Kem Hub Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Terlaksananya pembangunan fasilitas pelabuhan Labuhan Bajo 1 Pelabuhan Terlaksananya Pengembangan kapasitas Bandara Komodo Terlaksananya Pengembangan kapasitas Bandara Frans Seda Maumere Terlaksananya Pengembangan kapasitas Bandara H. Aroeboesman Terlaksananya Pengembangan kapasitas Bandara Frans Sales Lega 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket

31 LABUAN BAJO (2) Kegiatan Prioritas: Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Kem LHK Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Pemenuhan sarpras wisata alam yang layak dan memadai di TN Prioritas Nasional destinasi wisata... Kem Pariwisata Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Meningkatnya kualitas pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata di destinasi pariwisata...

32 LABUAN BAJO (3) Kegiatan Prioritas: Pengembangan Daya Tarik Wisata Kem LHK Pengembangan Daya Tarik Wisata Meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke kawasan taman nasional... Kem PUPR Pengembangan Daya Tarik Wisata Kem Kominfo Pengembangan Daya Tarik Wisata Terbangun dan beroperasinya Suaka satwa (Sanctuary) spesies terancam punah prioritas sebagai daya tarik wisata di TN... Penyusunan rancangan teknis (DED), pembangunan, dan pembebasan lahan area inkubasi pada... kawasan strategis Terlaksananya pelatihan tenaga kerja konstruksi... Penyediaan akses Layanan TIK dan penyiaran 1 Jumlah BTS yang beroperasi 1 2 Jumlah Desa Broadband 1 Kem ESDM Pengembangan Daya Tarik Wisata Tersedianya informasi lokasi keragaman warisan dan perlindungan geologi...

33 LABUAN BAJO (4) Kegiatan Prioritas: Koordinasi Pembangunan Destinasi Kemenko Perekonomian Koordinasi Pembangunan Destinasi Tersusunnya rekomendasi kebijakan yang terkait dengan pengembangan ekonomi daerah dan... sektor riil Tersusunnya rekomendasi kebijakan percepatan pengelolaan sampah di 10 destinasi wisata...

34 TJ. KELAYANG (1) Kegiatan Prioritas: Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Kem Hub Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Kem PUPR Terlaksananya Pembangunan terminal, pemenuhan standar runway strip dan peralatan keamanan penerbangan di Bandara Hanandjoeddin 1 paket Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Pembangunan Jalan Akses Bandara - kawasan Pariwisata (Sp. Kima - Tj Pandan 40 KM Pembangunan Jalan Tg Kelian - Petaling - Tobali (Trans Bangka) 6 Kegiatan Prioritas: Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Kem Pariwisata Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Meningkatnya kualitas pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata di destinasi pariwisata...

35 TJ. KELAYANG (2) Kegiatan Prioritas: Pengembangan Daya Tarik Wisata Kem PUPR Pengembangan Daya Tarik Wisata Penyusunan rancangan teknis (DED), pembangunan, dan pembebasan lahan area inkubasi... pada kawasan strategis Terlaksananya pelatihan tenaga kerja konstruksi... Kem Kominfo Pengembangan Daya Tarik Wisata Kem ESDM Penyediaan akses Layanan TIK dan penyiaran 1 Jumlah BTS yang beroperasi 1 2 Jumlah Desa Broadband 1 3 Jumlah lokasi akses broadband internet 1 Pengembangan Daya Tarik Wisata Tersedianya informasi lokasi keragaman warisan dan perlindungan geologi... Kegiatan Prioritas: Koordinasi Pembangunan Destinasi Kemenko Perekonomian Koordinasi Pembangunan Destinasi Tersusunnya rekomendasi sistem pelayanan investasi terpadu di Kawasan Ekonomi Khusus... Pariwisata Tersusunnya rekomendasi kebijakan percepatan pengelolaan sampah di 10 destinasi wisata...

36 WAKATOBI (1) Kegiatan Prioritas: Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Kem PUPR Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Rekonstruksi Jalan LASALIMU - KAMARU (DERMAGA FERRY) 10,1 Km Pembangunan Jalan Akses Bandara Pelabuhan (Wanci - Topanuanda - Bandara) 20 Km Kem Hub Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Terlaksananya Pengembangan kapasitas Bandara Matahora 1 paket Terlaksananya Pengembangan kapasitas Bandara Halu Oleo Terlaksananya Pengembangan kapasitas Bandara Beto Ambari Kegiatan Prioritas: Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Kem Pariwisata Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Meningkatnya kualitas pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata di destinasi pariwisata... Kem LHK Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Pemenuhan sarpras wisata alam yang layak dan memadai di TN Prioritas Nasional destinasi wisata... 1 paket 1 paket

37 WAKATOBI (2) Kegiatan Prioritas: Pengembangan Daya Tarik Wisata Kem PUPR Pengembangan Daya Tarik Wisata Penyusunan rancangan teknis (DED), pembangunan, dan pembebasan lahan area inkubasi... pada kawasan strategis Terlaksananya pelatihan tenaga kerja konstruksi... Kem Kominfo Pengembangan Daya Tarik Wisata Penyediaan akses Layanan TIK dan penyiaran 1 Jumlah BTS yang beroperasi 1 2 Jumlah Desa Broadband 1 3 Jumlah lokasi akses broadband internet 1 Kem KP Pengembangan Daya Tarik Wisata Kawasan yang dibangun/dikembangkan sarana prasarana untuk Wisata Bahari... Kem LHK Pengembangan Daya Tarik Wisata Meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke kawasan taman nasional... Pengurangan jumlah timbulan sampah pada sumbernya di lokasi destinasi wisata nasional...

38 WAKATOBI (3) Kegiatan Prioritas: Koordinasi Pembangunan Destinasi Kemenko Perekonomian Koordinasi Pembangunan Destinasi Tersusunnya rekomendasi kebijakan percepatan pengelolaan sampah di 10 destinasi wisata...

39 BROMO TENGGER SEMERU (1) Kegiatan Prioritas: Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Kem PUPR Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Pelebaran Jalan TALOK - DRUJU - SENDANG BIRU 5 Km Pelebaran Jalan Lawean - Sukapura 20,21 Pelebaran Jalan Kejayan - Tosari 32,27 Pelebaran Jalan Purwodadi - Nongkojajar 20,91 Kem Hub Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Terlaksananya Pengembangan kapasitas Bandara Abdurrahman Saleh Malang 1 paket Kem LHK Pengembangan Bandar Udara Juanda 1 paket Terlaksananya Kegiatan pengadaan dan penggantian beton jaringan rel Kereta Api ruas Bangil- 1 paket Probolinggo lintas Surabaya-Panarukan Terlaksananya pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan nasional kota Probolinggo 1 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Pembangunan jalan akses wisata dalam kawasan TWA...

40 BROMO TENGGER SEMERU (2) Kegiatan Prioritas: Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Kem LHK Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Pemenuhan sarpras wisata alam yang layak dan memadai di TWA... Kem Pariwisata Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Meningkatnya kualitas pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata di destinasi pariwisata...

41 BROMO TENGGER SEMERU (3) Kegiatan Prioritas: Pengembangan Daya Tarik Wisata Kem LHK Pengembangan Daya Tarik Wisata Meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke kawasan taman nasional... Meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi non taman nasional... Kem PUPR Pengembangan Daya Tarik Wisata Penyusunan rancangan teknis (DED), pembangunan, dan pembebasan lahan area inkubasi pada... kawasan strategis Terlaksananya pelatihan tenaga kerja konstruksi... Kem Kominfo Pengembangan Daya Tarik Wisata Penyediaan akses Layanan TIK dan penyiaran 1 Jumlah BTS yang beroperasi 1 2 Jumlah Desa Broadband 1 3 Jumlah lokasi akses broadband internet 1 Kem ESDM Pengembangan Daya Tarik Wisata Tersedianya informasi lokasi keragaman warisan dan perlindungan geologi...

42 BROMO TENGGER SEMERU (4) Kegiatan Prioritas: Koordinasi Pembangunan Destinasi Kemenko Perekonomian Koordinasi Pembangunan Destinasi Tersusunnya rekomendasi kebijakan yang terkait dengan pengembangan ekonomi daerah dan... sektor riil Tersusunnya rekomendasi kebijakan percepatan pengelolaan sampah di 10 destinasi wisata...

43 KEP. SERIBU (1) Kegiatan Prioritas: Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Kem Hub Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Pelayanan angkutan laut perintis dari sunda kelapa - kepulauan seribu 1 paket Pengerukan alur pelayaran pelabuhan Tanjung Priok Pengembangan Bandar Udara Soekarno-Hatta 1 paket 1 paket Kegiatan Prioritas: Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Kem LHK Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Kem Pariwisata Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Pemenuhan sarpras wisata alam yang layak dan memadai di TN Prioritas Nasional destinasi wisata Meningkatnya kualitas pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata di destinasi pariwisata......

44 KEP. SERIBU (2) Kegiatan Prioritas: Pengembangan Daya Tarik Wisata Kem LHK Pengembangan Daya Tarik Wisata Meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke kawasan taman nasional... Terbangun dan beroperasinya Suaka satwa (Sanctuary) spesies terancam punah prioritas sebagai... daya tarik wisata di TN Pengurangan jumlah timbulan sampah pada sumbernya di lokasi destinasi wisata nasional... Kem KP Pengembangan Daya Tarik Wisata Kawasan yang dibangun/dikembangkan sarana prasarana untuk Wisata Bahari... Kem Kominfo Pengembangan Daya Tarik Wisata Penyediaan akses Layanan TIK dan penyiaran 1 Jumlah BTS yang beroperasi 1 2 Jumlah Desa Broadband 1 3 Jumlah lokasi akses broadband internet 1 Kem ESDM Pengembangan Daya Tarik Wisata Tersedianya informasi lokasi keragaman warisan dan perlindungan geologi...

45 KEP. SERIBU (3) Kegiatan Prioritas: Koordinasi Pembangunan Destinasi Kemenko Perekonomian Koordinasi Pembangunan Destinasi Tersusunnya rekomendasi kebijakan percepatan pengelolaan sampah di 10 destinasi wisata...

46 TJ. LESUNG (1) Kegiatan Prioritas: Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Kem PUPR Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Pelebaran MUARA BINUANGEUN - SIMPANG 2,92 Km Pelebaran jalan Lebak Selatan ( Muara Binangeun - Simpang - Sp. Bayah - Cibarenok) 2,32 Km Pelebaran CITEREUP - TANJUNG LESUNG 6,1 Km Pelebaran BAYAH - CIBARENOK - BTS. PROV. JABAR 6 Km Kem Hub Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Pembangunan Bandar Udara Banten Selatan 1 paket Terlaksananya Pembangunan jalan rel/emplacemen Ruas Maja-Rangkas Bitung-Merak 10 km Terlaksananya Pembangunan jembatan KA Ruas Maja-Rangkas Bitung-Merak 9 jembatan Terlaksananya pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan Tanjung Lesung-Cibalung 1 BMKG Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Penyediaan layanan informasi cuaca penerbangan 1 Bandara Kegiatan Prioritas: Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Kem Pariwisata Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Meningkatnya kualitas pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata di destinasi pariwisata...

47 TJ. LESUNG (2) Kegiatan Prioritas: Pengembangan Daya Tarik Wisata Kem LHK Pengembangan Daya Tarik Wisata Meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke kawasan taman nasional... Pengurangan jumlah timbulan sampah pada sumbernya di lokasi destinasi wisata nasional... Kem PUPR Pengembangan Daya Tarik Wisata Penyusunan rancangan teknis (DED), pembangunan, dan pembebasan lahan area inkubasi pada kawasan strategis Kem Kominfo Pengembangan Daya Tarik Wisata Penyediaan akses Layanan TIK dan penyiaran 1 Jumlah BTS yang beroperasi 1 2 Jumlah Desa Broadband 1 3 Jumlah lokasi akses broadband internet 1 Kem ESDM Pengembangan Daya Tarik Wisata Tersedianya informasi lokasi keragaman warisan dan perlindungan geologi......

48 TJ. LESUNG (3) Kegiatan Prioritas: Koordinasi Pembangunan Destinasi Kemenko Perekonomian Koordinasi Pembangunan Destinasi Tersusunnya rekomendasi sistem pelayanan investasi terpadu di Kawasan Ekonomi Khusus... Pariwisata Terwujudnya peningkatan investasi pelaku usaha di KEK Tanjung Lesung... Tersusunnya rekomendasi kebijakan percepatan pengelolaan sampah di 10 destinasi wisata... Destinasi wisata yang telah dievaluasi sesuai dengan kebutuhan anak disabilitas di 8 provinsi...

49 MANDALIKA (1) Kegiatan Prioritas: Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Kem PUPR Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Rekontruksi Jalan Sulin - Sp. Penujak 6 Km Rekonstruksi Jalan Cakranegara - Mantang 6 Km Pemeliharaan Jalan Kopang? Masbagik 15,21 Km Pelebaran Jalan (4 Lajur) Praya - Kuta 10 Km Pembangunan Jalan Samota 10 Kem Hub Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Pembangunan Faspel Laut Lembar... Kem LHK Terlaksananya Pengembangan kapasitas Bandara M.Kaharudin Pengembangan Bandar Udara Lombok Baru Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Pembangunan jalan akses wisata dalam kawasan TWA... BMKG Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Penyediaan layanan informasi cuaca penerbangan... 1 paket 1 paket

50 MANDALIKA (2) Kegiatan Prioritas: Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Kem LHK Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Pemenuhan sarpras wisata alam yang layak dan memadai di TWA... Meningkatnya Sarana dan Prasarana pariwisata alam di hutan lindung pada KPHL... Kem Pariwisata Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Meningkatnya kualitas pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata di destinasi pariwisata...

51 MANDALIKA (3) Kegiatan Prioritas: Pengembangan Daya Tarik Wisata Kem LHK Pengembangan Daya Tarik Wisata Meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke kawasan taman nasional... Meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi non taman nasional... Kem PUPR Pengembangan Daya Tarik Wisata Penyusunan rancangan teknis (DED), pembangunan, dan pembebasan lahan area inkubasi pada... kawasan strategis Terlaksananya pelatihan tenaga kerja konstruksi... Pembangunan sarana prasarana air baku dikawasan Pariwisata... Kem Kominfo Pengembangan Daya Tarik Wisata Kem ESDM Penyediaan akses Layanan TIK dan penyiaran 1 Jumlah BTS yang beroperasi 1 2 Jumlah Desa Broadband 1 Pengembangan Daya Tarik Wisata Tersedianya informasi lokasi keragaman warisan dan perlindungan geologi... Kem KP Pengembangan Daya Tarik Wisata Kawasan yang dibangun/dikembangkan sarana prasarana untuk Wisata Bahari...

52 MANDALIKA (4) Kegiatan Prioritas: Kelembagaan Pengembangan Destinasi Kem Pariwisata Kelembagaan Pengembangan Destinasi Perumusan kebijakan di bidang penyusunan inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan badan usaha milik negara di sektor energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata I 1 Kegiatan Prioritas: Koordinasi Pembangunan Destinasi Kem PPPA Koordinasi Pembangunan Destinasi Destinasi wisata yang telah dievaluasi sesuai dengan kebutuhan anak disabilitas di 8 provinsi... Kemenko Perekonomian Koordinasi Pembangunan Destinasi Tersusunnya rekomendasi sistem pelayanan investasi terpadu di Kawasan Ekonomi Khusus... Pariwisata Beroperasinya KEK Morotai dan KEK Pariwisata Mandalika 100% Tersusunnya rekomendasi kebijakan percepatan pengelolaan sampah di 10 destinasi wisata...

53 MOROTAI (1) Kegiatan Prioritas: Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Kem Hub Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut Daruba 1 Pelabuhan Terlaksananya pembangunan gudang di Pelabuhan Bere-Bere 1 Pelabuhan Pembangunan Faspel Laut Tobelo Morotai 1 paket Terlaksananya Pengembangan kapasitas Bandara Sultan Babullah Ternate dan Bandara Pitu Morotai... Terlaksananya Pembangunan Bandara Kuabang Kao 1 paket BMKG Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Penyediaan layanan informasi cuaca penerbangan... Kegiatan Prioritas: Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Kem Pariwisata Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Meningkatnya kualitas pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata di destinasi pariwisata...

54 MOROTAI (2) Kegiatan Prioritas: Pengembangan Daya Tarik Wisata Kem PUPR Pengembangan Daya Tarik Wisata Penyusunan rancangan teknis (DED), pembangunan, dan pembebasan lahan area inkubasi pada kawasan strategis Kem Kominfo Pengembangan Daya Tarik Wisata Penyediaan akses Layanan TIK dan penyiaran 1 Jumlah BTS yang beroperasi 1 2 Jumlah Desa Broadband 1 3 Jumlah lokasi akses broadband internet 1 Kem KP Pengembangan Daya Tarik Wisata Kawasan yang dibangun/dikembangkan sarana prasarana untuk Wisata Bahari......

55 MOROTAI (3) Kegiatan Prioritas: Koordinasi Pembangunan Destinasi Kem PPPA Koordinasi Pembangunan Destinasi Destinasi wisata yang telah dievaluasi sesuai dengan kebutuhan anak disabilitas di 8 provinsi... Kemenko Perekonomian Koordinasi Pembangunan Destinasi Tersusunnya rekomendasi sistem pelayanan investasi terpadu di Kawasan Ekonomi Khusus... Pariwisata Beroperasinya KEK Morotai dan KEK Pariwisata Mandalika 100% Tersusunnya rekomendasi kebijakan percepatan pengelolaan sampah di 10 destinasi wisata...

56 Pesisir Selatan - Mandeh (1) Kegiatan Prioritas: Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Kem Hub Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Peningkatan pelabuhan Teluk Bayur untuk disanadari kapal cruise... Terlaksananya pengembangan Bandara Minangkabau Kem PUPR Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Pembangunan Jalan Ring Road Akses Pariwisata Mandeh-Sungai Pinang 43 KM 1 paket Kegiatan Prioritas: Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Kem LHK Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan Meningkatnya Sarana dan Prasarana pariwisata alam di hutan lindung pada KPHL...

57 Pesisir Selatan - Mandeh (2) Kegiatan Prioritas: Pengembangan Daya Tarik Wisata Kem Tan Pengembangan Daya Tarik Wisata Terfasilitasinya Operasional Kegiatan Hortipark... Kem PUPR Pengembangan Daya Tarik Wisata Pembangunan sarana prasarana air baku dikawasan Pariwisata Terlaksananya pelatihan tenaga kerja konstruksi Kegiatan Prioritas: Koordinasi Pembangunan Destinasi Kemenko Perekonomian Koordinasi Pembangunan Destinasi Tersusunnya rekomendasi kebijakan percepatan pengelolaan sampah di 10 destinasi wisata...

58 FORM HASIL PEMBAHASAN MULTILATERAL I PRIORITAS NASIONAL: PENGEMBANGAN PARIWISATA LAMPIRAN II PROGRAM PRIORITAS: - PROMOSI WISATA INDONESIA - SDM DAN KELEMBAGAAN PARIWISATA - LAYANAN KEMUDAHAN WISMAN MASUK - PENCIPTAAN EKONOMI LOKAL DAN SIKAP MASYARAKAT - JAMINAN KESELAMATAN, KEBERSIHAN, KEAMANAN DAN KETERTIBAN DESTINASI WISATA Slide - 58

59 Program Prioritas: Promosi Wisata Indonesia Kegiatan Prioritas Kementerian / Lembaga Lokasi Keterangan Promosi Produk Wisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara 4 dokumen; 1 dokumen; 14 dokumen Pusat : Pusat - (wisman) Promosi Produk Wisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara 22 Kegiatan; 18 Kegiatan; 18 Kegiatan; 200 Pusat : Pusat (wisman) peserta Promosi Produk Wisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara 17 Kegiatan; 10 Kegiatan; 25 Kegiatan; 230 Pusat : Pusat - (wisman) peserta Promosi Produk Wisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara 18 Kegiatan; 10 Kegiatan; 9 Kegiatan; 150 Pusat : Pusat - (wisman) peserta Promosi Produk Wisata KEMENTERIAN PARIWISATA Terlaksananya Perancangan Strategi dan Kerjasama Pemasaran Pariwisata Nusantara 27 dokumen; 12 dokumen; 7 dokumen Seluruh Provinsi : Seluruh Provinsi - Promosi Produk Wisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya Kajian Strategi dan Analisis Data 2 dokumen; 2 dokumen; 3 dokumen; 2 Seluruh Provinsi : Seluruh - Pasar Pariwisata Nusantara dokumen; 1 dokumen; 100 orang Provinsi Promosi Produk Wisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya pengembangan pariwisata segmen pasar personal 44 Kegiatan; 90 Kegiatan; 89 Kegiatan; 44 Kegiatan; 1 Dokumen; 75 Orang; 34 Lokasi Seluruh Provinsi : Seluruh Provinsi Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama Promosi Produk Wisata KEMENTERIAN PARIWISATA Terlaksananya pengembangan pariwisata segmen pasar bisnis dan pemerintah 48 Kegiatan; 3 Kegiatan; 23 Kegiatan; 6 Kegiatan; 1 Dokumen; 200 Orang Seluruh Provinsi : Seluruh Provinsi Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama Promosi Citra Pariwisata Nasional Promosi Citra Pariwisata Nasional KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara (wisman) 159 media Pusat : Pusat - KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya Citra Pariwisata Nusantara 70 media; 81 Media; 23 Lokasi; 50 Media; 30 Unit; 1 Dokumen; 100 orang; 32 Lokasi Seluruh Provinsi : Seluruh Provinsi Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama Promosi Melalui Media Elektronik, Cetak, Ruang dan Online Promosi Melalui Media Elektronik, Cetak, Ruang dan Online KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara (wisman) KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya Citra Pariwisata Nusantara 70 media; 81 Media; 23 Lokasi; 50 Media; 30 Unit; 1 Dokumen; 100 orang; 32 Lokasi 159 media Pusat : Pusat Alokasi anggaran sudah ada di Kegiatan Prioritas Promosi Citra Pariwisata Nasional dalam PN Pembangunan Pariwisata Seluruh Provinsi : Seluruh Provinsi Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama

60 Program Prioritas: SDM dan Kelembagaan Pariwisata (1) Kegiatan Prioritas Kementerian / Lembaga Lokasi Fokus Lokasi Keterangan Penyusunan NSPK SDM dan Kelembagaan KEMENTERIAN PARIWISATA Pembuatan NSPK untuk SDM dan Kelembagaan 15Seluruh Provinsi : Seluruh Provinsi Pariwisata Penyusunan NSPK SDM dan Kelembagaan KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN Penyusunan NSPK SDM Pariwisata Seluruh Provinsi : Seluruh Provinsi Peningkatan Kualitas SMK Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN Penyiapan SDM lulusan SMK bidang Pariwisata Provinsi Sumatera Utara : Kab. Toba Samosir KSPN Danau Toba KEBUDAYAAN Peningkatan Kualitas SMK Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN Penyiapan SDM lulusan SMK bidang Pariwisata Provinsi Sumatera Barat : Kab. Pesisir Selatan KSPN Pulau Morotai KEBUDAYAAN Peningkatan Kualitas SMK Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN Penyiapan SDM lulusan SMK bidang Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung : Kab. Belitung KSPN Tanjung Kelayang KEBUDAYAAN Peningkatan Kualitas SMK Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN Penyiapan SDM lulusan SMK bidang Pariwisata Provinsi DKI Jakarta : Kepulauan Seribu KSPN Kepulauan Seribu KEBUDAYAAN Peningkatan Kualitas SMK Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN Penyiapan SDM lulusan SMK bidang Pariwisata Provinsi Jawa Tengah : Kab. Magelang KSPN Borobudur KEBUDAYAAN Peningkatan Kualitas SMK Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN Penyiapan SDM lulusan SMK bidang Pariwisata Provinsi Jawa Timur : Kab. Probolinggo KSPN Kawasan Gunung Bromo KEBUDAYAAN Peningkatan Kualitas SMK Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN Penyiapan SDM lulusan SMK bidang Pariwisata Provinsi Banten : Kab. Pandeglang KSPN Tanjung Lesung KEBUDAYAAN Peningkatan Kualitas SMK Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN Penyiapan SDM lulusan SMK bidang Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat : Kab. Lombok Tengah KSPN Mandalika KEBUDAYAAN Peningkatan Kualitas SMK Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN Penyiapan SDM lulusan SMK bidang Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur : Kab. Manggarai Barat KSPN Labuan Bajo KEBUDAYAAN Peningkatan Kualitas SMK Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN Penyiapan SDM lulusan SMK bidang Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara : Kab. Wakatobi KSPN Wakatobi KEBUDAYAAN Peningkatan Kualitas SMK Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Penyiapan SDM lulusan SMK bidang Pariwisata Provinsi Maluku Utara : Kab. Pulau Morotai KSPN Pulau Morotai Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Pariwisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi pariwisata 5000Provinsi Sumatera Utara : Kota Medan Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Pariwisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi pariwisata Provinsi Jawa Barat : Kota Bandung Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Pariwisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi pariwisata Provinsi Bali : Kota Denpasar Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Pariwisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan : Kota Makassar Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar Sekolah Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Sekolah yang mendapatkan Program Peningkatan Mutu Pembelajaran Provinsi Sumatera Utara : Kab. Toba Samosir KSPN Danau Toba Diprioritaskan pada sekolah dasar di lokasi destinasi wisata prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar Sekolah Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Sekolah yang mendapatkan Program Peningkatan Mutu Pembelajaran Provinsi Sumatera Barat : Kab. Pesisir Selatan KPPN Pesisir Selatan Diprioritaskan pada sekolah dasar di lokasi destinasi wisata prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar Sekolah Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Sekolah yang mendapatkan Program Peningkatan Mutu Pembelajaran Provinsi Kepulauan Bangka Belitung : Kab. Belitung KSPN Tanjung Kelayang Diprioritaskan pada sekolah dasar di lokasi destinasi wisata prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar Sekolah Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Sekolah yang mendapatkan Program Peningkatan Mutu Pembelajaran Provinsi DKI Jakarta : Kepulauan Seribu KSPN Kepulauan Seribu Diprioritaskan pada sekolah dasar di lokasi destinasi wisata prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar Sekolah Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Sekolah yang mendapatkan Program Peningkatan Mutu Pembelajaran Provinsi Jawa Tengah : Kab. Magelang KSPN Borobudur Diprioritaskan pada sekolah dasar di lokasi destinasi wisata prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar Sekolah Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Sekolah yang mendapatkan Program Peningkatan Mutu Pembelajaran Provinsi Jawa Timur : Kab. Probolinggo KSPN Kawasan Gunung Bromo Diprioritaskan pada sekolah dasar di lokasi destinasi wisata prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar Sekolah Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Sekolah yang mendapatkan Program Peningkatan Mutu Pembelajaran Provinsi Banten : Kab. Pandeglang KSPN Tanjung Lesung Diprioritaskan pada sekolah dasar di lokasi destinasi wisata prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar Sekolah Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Sekolah yang mendapatkan Program Peningkatan Mutu Pembelajaran Provinsi Nusa Tenggara Barat : Kab. Lombok Tengah KSPN Mandalika Diprioritaskan pada sekolah dasar di lokasi destinasi wisata prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar Sekolah Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Sekolah yang mendapatkan Program Peningkatan Mutu Pembelajaran Provinsi Nusa Tenggara Timur : Kab. Manggarai Barat KSPN Labuan Bajo Diprioritaskan pada sekolah dasar di lokasi destinasi wisata prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar Sekolah Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Sekolah yang mendapatkan Program Peningkatan Mutu Pembelajaran Provinsi Sulawesi Tenggara : Kab. Wakatobi KSPN Wakatobi Diprioritaskan pada sekolah dasar di lokasi destinasi wisata prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar Sekolah Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Sekolah yang mendapatkan Program Peningkatan Mutu Pembelajaran Provinsi Maluku Utara : Kab. Pulau Morotai KSPN Pulau Morotai Diprioritaskan pada sekolah dasar di lokasi destinasi wisata prioritas

61 Program Prioritas: SDM dan Kelembagaan Pariwisata (2) Kegiatan Prioritas Kementerian / Lembaga Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar Sekolah Pariwisata KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH YANG MENDAPATKAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN SEKOLAH YANG MENDAPATKAN PROGRAM Sekolah Pariwisata KEBUDAYAAN PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN SEKOLAH YANG MENDAPATKAN PROGRAM Sekolah Pariwisata KEBUDAYAAN PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN SEKOLAH YANG MENDAPATKAN PROGRAM Sekolah Pariwisata KEBUDAYAAN PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN SEKOLAH YANG MENDAPATKAN PROGRAM Sekolah Pariwisata KEBUDAYAAN PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN SEKOLAH YANG MENDAPATKAN PROGRAM Sekolah Pariwisata KEBUDAYAAN PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN SEKOLAH YANG MENDAPATKAN PROGRAM Sekolah Pariwisata KEBUDAYAAN PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN SEKOLAH YANG MENDAPATKAN PROGRAM Sekolah Pariwisata KEBUDAYAAN PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN SEKOLAH YANG MENDAPATKAN PROGRAM Sekolah Pariwisata KEBUDAYAAN PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN SEKOLAH YANG MENDAPATKAN PROGRAM Sekolah Pariwisata KEBUDAYAAN PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN Peningkatan Kualitas Pendidikan Pariwisata di Luar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN SEKOLAH YANG MENDAPATKAN PROGRAM Sekolah Pariwisata KEBUDAYAAN PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN Pelatihan dan Sertifikasi SDM Pariwisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah SDM Pariwisata yang tersertifkasi Pelatihan dan Sertifikasi SDM Pariwisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah SDM Pariwisata yang tersertifkasi Pelatihan dan Sertifikasi SDM Pariwisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah SDM Pariwisata yang tersertifkasi Pelatihan dan Sertifikasi SDM Pariwisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah SDM Pariwisata yang tersertifkasi Pelatihan dan Sertifikasi SDM Pariwisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah SDM Pariwisata yang tersertifkasi Pelatihan dan Sertifikasi SDM Pariwisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah SDM Pariwisata yang tersertifkasi Pelatihan dan Sertifikasi SDM Pariwisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah SDM Pariwisata yang tersertifkasi Pelatihan dan Sertifikasi SDM Pariwisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah SDM Pariwisata yang tersertifkasi Pelatihan dan Sertifikasi SDM Pariwisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah SDM Pariwisata yang tersertifkasi Pelatihan dan Sertifikasi SDM Pariwisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah SDM Pariwisata yang tersertifkasi Pelatihan dan Sertifikasi SDM Pariwisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah SDM Pariwisata yang tersertifkasi Pelatihan dan Sertifikasi SDM Pariwisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah SDM Pariwisata yang tersertifkasi; Meningkatnya Pembekalan local content pariwisata bagi aparatur di daerah Pelatihan dan Sertifikasi SDM Pariwisata KEMENTERIAN PARIWISATA Meningkatnya jumlah SDM Pariwisata yang memperoleh pembekalan diseluruh provinsi di indonesia melalui dekonsentrasi Prioritas (2017) Lokasi Fokus Lokasi Keterangan Provinsi Sumatera Utara : Kab. Toba Samosir KSPN Danau Toba Diprioritaskan di 10 destinasi wisata prioritas Provinsi Sumatera Barat : Kab. Pesisir Selatan KPPN Pesisir Selatan Diprioritaskan di 10 destinasi wisata prioritas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung : Kab. Belitung KSPN Tanjung Kelayang Diprioritaskan di 10 destinasi wisata prioritas Provinsi DKI Jakarta : Kepulauan Seribu KSPN Kepulauan Seribu Diprioritaskan di 10 destinasi wisata prioritas Provinsi Jawa Tengah : Kab. Magelang KSPN Borobudur Diprioritaskan di 10 destinasi wisata prioritas Provinsi Jawa Timur : Kab. Probolinggo KSPN Kawasan Gunung Bromo Diprioritaskan di 10 destinasi wisata prioritas Provinsi Banten : Kab. Pandeglang KSPN Tanjung Lesung Diprioritaskan di 10 destinasi wisata prioritas Provinsi Nusa Tenggara Barat : Kab. Lombok Tengah KSPN Mandalika Diprioritaskan di 10 destinasi wisata prioritas Provinsi Nusa Tenggara Timur : Kab. Manggarai Barat KSPN Labuan Bajo Diprioritaskan di 10 destinasi wisata prioritas Provinsi Sulawesi Tenggara : Kab. Wakatobi KSPN Wakatobi Diprioritaskan di 10 destinasi wisata prioritas Provinsi Maluku Utara : Kab. Pulau Morotai KSPN Pulau Morotai Diprioritaskan di 10 destinasi wisata prioritas 50000Provinsi Sumatera Utara : Kab. Toba Samosir KSPN Danau Toba Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama Provinsi Sumatera Barat : Kab. Pesisir Selatan KPPN Pesisir Selatan Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung : Kab. Belitung KSPN Tanjung Kelayang Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama Provinsi DKI Jakarta : Kepulauan Seribu KSPN Kepulauan Seribu Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama Provinsi Jawa Tengah : Kab. Magelang KSPN Borobudur Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama Provinsi Jawa Timur : Kab. Probolinggo KSPN Kawasan Gunung Bromo Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama Provinsi Banten : Kab. Pandeglang KSPN Tanjung Lesung Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama Provinsi Nusa Tenggara Barat : Kab. Lombok Tengah KSPN Mandalika Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama Provinsi Nusa Tenggara Timur : Kab. Manggarai Barat KSPN Labuan Bajo Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama Provinsi Sulawesi Tenggara : Kab. Wakatobi KSPN Wakatobi Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama Provinsi Maluku Utara : Kab. Pulau Morotai KSPN Pulau Morotai Diprioritaskan di 10 destinasi prioritas dan destinasi utama 5000Seluruh Provinsi : Seluruh Provinsi 20000Belum Ditentukan : Belum Ditentukan

MULTILATERAL MEETING II PRIORITAS NASIONAL : PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA

MULTILATERAL MEETING II PRIORITAS NASIONAL : PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING II PRIORITAS NASIONAL : PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA Jakarta, 15 April 2016 Multilateral

Lebih terperinci

MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL

MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta, 14

Lebih terperinci

Bangun Infrastruktur di Destinasi Wisata, Kementerian PUPR Mengacu Pada Rencana Induk

Bangun Infrastruktur di Destinasi Wisata, Kementerian PUPR Mengacu Pada Rencana Induk Rilis PUPR #1 22 Maret 2018 SP.BIRKOM/III/2018/136 Bangun Infrastruktur di Destinasi Wisata, Kementerian PUPR Mengacu Pada Rencana Induk Jakarta Sektor pariwisata menjadi salah satu program prioritas Kabinet

Lebih terperinci

Prioritas Nasional Dunia Usaha dan Pariwisata

Prioritas Nasional Dunia Usaha dan Pariwisata Click to edit Master title style Prioritas Nasional Dunia Usaha dan Pariwisata Temu Konsultasi Triwulan I Tahun 2017 v Leonard VH Tampubolon Deputi Bidang Ekonomi 13 Januari 2017 CAPAIAN, PERMASALAHAN

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR WISATA TERINTEGRASI

STRATEGI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR WISATA TERINTEGRASI STRATEGI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR WISATA TERINTEGRASI Arie Setiadi Moerwanto Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dirjenbm@pu.go.id Triono Junoasmono Direktorat

Lebih terperinci

Denpasar, Juli 2012

Denpasar, Juli 2012 Denpasar, 12-14 Juli 2012 1. Latar Belakang 2. Tujuan dan Sasaran 3. Perkembangan Kegiatan 4. Hasil Yang Diharapkan LATAR BELAKANG MP3EI antara lain menetapkan bahwa koridor ekonomi Bali Nusa Tenggara

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA

RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA Lampiran Surat Nomor: Tanggal: RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA 2016 2019 INSTANSI PENANGGUNGJAWAB: KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NO. C. INDUSTRI SUMBER DAYA ALAM DAN JASA KELAUTAN

Lebih terperinci

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 80 Miliar Kembangkan Infrastruktur Kampung Wisata di Tanjung Lesung

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 80 Miliar Kembangkan Infrastruktur Kampung Wisata di Tanjung Lesung Rilis PUPR #2 8 November 2017 SP.BIRKOM/XI/2017/547 Kementerian PUPR Anggarkan Rp 80 Miliar Kembangkan Infrastruktur Kampung Wisata di Tanjung Lesung Jakarta -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENINGKATAN DAYA SAING PARIWISATA Kedeputian Ekonomi BAPPENAS Disampaikan dalam Pra Musrenbangnas Jakarta, 16-24 April

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL PENINGKATAN EKSPOR NONMIGAS

RANCANGAN AWAL RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL PENINGKATAN EKSPOR NONMIGAS KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RANCANGAN AWAL RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL PENINGKATAN EKSPOR NONMIGAS Disampaikan oleh: Direktur Perdagangan, Investasi,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL OKTOBER 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL OKTOBER 2013 BADAN PUSAT STATISTIK No. 87/12/Th. XVI, 2 Desember PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL OKTOBER A. PERKEMBANGAN PARIWISATA JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA OKTOBER MENCAPAI 719,9 RIBU

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi e-planning RKP 2018

Pengembangan Aplikasi e-planning RKP 2018 REPUBLIK INDONESIA Pengembangan Aplikasi e-planning RKP 2018 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Disampaikan dalam Pelatihan e-planning dan e-musrenbang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) TAHUN 2018

PERKEMBANGAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) TAHUN 2018 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERKEMBANGAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) TAHUN 2018 Disampaikan oleh: Deputi Bidang Pengembangan Regional

Lebih terperinci

Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017

Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 Oleh : Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta,

Lebih terperinci

PENINGKATAN DAYA SAING PARIWISATA

PENINGKATAN DAYA SAING PARIWISATA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENINGKATAN DAYA SAING PARIWISATA Kedeputian Ekonomi BAPPENAS Disampaikan dalam Multilateral Meeting Rakorbangpus Jakarta,

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PARIWISATA

PEMBANGUNAN PARIWISATA MULTILATERAL MEETING I 29 FEBRUARI 2016 KEDEPUTIAN BIDANG EKONOMI PEMBANGUNAN PARIWISATA KONDISI PARIWISATA DUNIA 2014 Total wisatawan dunia pada tahun 2014 mencapai 1.110 juta perjalanan LN, tumbuh 5%

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PARIWISATA MULTILATERAL MEETING I UPDATED HASIL KESEPAKATAN VERSI 2 MARET 2016 KEDEPUTIAN BIDANG EKONOMI

PEMBANGUNAN PARIWISATA MULTILATERAL MEETING I UPDATED HASIL KESEPAKATAN VERSI 2 MARET 2016 KEDEPUTIAN BIDANG EKONOMI PEMBANGUNAN PARIWISATA MULTILATERAL MEETING I UPDATED HASIL KESEPAKATAN VERSI 2 MARET 2016 KEDEPUTIAN BIDANG EKONOMI KONDISI PARIWISATA DUNIA 2014 Total wisatawan dunia pada tahun 2014 mencapai 1.110 juta

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DALAM RANCANGAN RKP 2017

ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DALAM RANCANGAN RKP 2017 11/05/2016 15:46 ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DALAM RANCANGAN RKP 2017 Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Jakarta, April 2016 1 ARAHAN PRESIDEN TENTANG KEBIJAKAN DANA

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

Koordinasi Pembangunan Infrastruktur Kawasan Strategis

Koordinasi Pembangunan Infrastruktur Kawasan Strategis Koordinasi Pembangunan Infrastruktur Kawasan Strategis Pariwisata i Nasional Oleh : Ir. Henky Hermantoro, MURP/MPA Sekditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

Lebih terperinci

BUTIR-BUTIR KONSOLIDASI PENYATUAN LANGKAH AKSELERASI PENCAPAIAN SASARAN 2016 per-bidang PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN

BUTIR-BUTIR KONSOLIDASI PENYATUAN LANGKAH AKSELERASI PENCAPAIAN SASARAN 2016 per-bidang PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN BUTIR-BUTIR KONSOLIDASI PENYATUAN LANGKAH AKSELERASI PENCAPAIAN SASARAN 2016 per-bidang PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN RAPAT KERJA NASIONAL PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN 2015 Jakarta, 30 OKTOBER 2015 BUTIR-BUTIR

Lebih terperinci

KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN STRUKTURAL

KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN STRUKTURAL LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM.108/KP.403/MP/2016 TENTANG KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN

Lebih terperinci

SOSIALISASI USULAN APBN TAHUN 2OI8 DALAM APLIKASI E-MUSRENBANG BAPPENAS 2O17. KEPALA BAPPEDA KABUPATEN KAMPAR Ir. AZWAN, M.Si

SOSIALISASI USULAN APBN TAHUN 2OI8 DALAM APLIKASI E-MUSRENBANG BAPPENAS 2O17. KEPALA BAPPEDA KABUPATEN KAMPAR Ir. AZWAN, M.Si SOSIALISASI USULAN APBN TAHUN 2OI8 DALAM APLIKASI E-MUSRENBANG BAPPENAS 2O17 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN KAMPAR Ir. AZWAN, M.Si Pengantar 1. Pendekatan Penyusunan RKP 2018 dilakukan dengan Perkuatan Pelaksanaan

Lebih terperinci

PROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Disampaikan dalam RATAS Presiden RI, 21 Februari 2017 bappeda.ntbprov.go.id NUSA TENGGARA BARAT Kemajuan Nyata,Tantangan

Lebih terperinci

RISALAH RAPAT. : Pembahasan tindak lanjut RATAS PSN di Provinsi Sumatera Utara

RISALAH RAPAT. : Pembahasan tindak lanjut RATAS PSN di Provinsi Sumatera Utara RISALAH RAPAT Hari/Tanggal : Kamis, 8 Juni 2017 Waktu : 13.00 15.30 WIB Tempat : KPPIP Perihal : Rapat Tindak Lanjut Rapat Terbatas (RATAS) Proyek Strategis Nasional (PSN) di Provinsi Sumatera Utara Peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama beberapa dekade terakhir, pariwisata telah mengalami perkembangan dan perubahan yang membuat pariwisata menjadi salah satu industri tercepat dan terbesar

Lebih terperinci

2017, No tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 12 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyiapan Infrastrukt

2017, No tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 12 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyiapan Infrastrukt BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1228, 2017 KEMENKO-PEREKONOMIAN. Percepatan Penyiapan Infrastruktur Prioritas. Perubahan. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas JADWAL PENYUSUNAN RKP 2017

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PRESIDEN, Dalam rangka keterpaduan pembangunan kebudayaan dan pariwisata, dengan ini menginstruksikan : Kepada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun Senin, 31 Oktober KATA PENGANTAR Klipping Media Massa adalah kumpulan guntingan berita yang kami sajikan secara rutin. Guntingan berita ini kami seleksi dari berita yang muncul di media cetak. Adapun tema

Lebih terperinci

Multilateral Meeting II dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 PN REFORMASI FISKAL

Multilateral Meeting II dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 PN REFORMASI FISKAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Multilateral Meeting II dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 PN REFORMASI FISKAL Oleh : Direktur Keuangan Negara dan Analisa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL NOVEMBER 2009

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL NOVEMBER 2009 BADAN PUSAT STATISTIK No. 03/01/Th. XIII, 4 Januari 2010 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL NOVEMBER A. PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia

Lebih terperinci

MASALAH DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PARIWISATA DI INDONESIA : STUDI KASUS 10 DAERAH TUJUAN WISATA

MASALAH DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PARIWISATA DI INDONESIA : STUDI KASUS 10 DAERAH TUJUAN WISATA MASALAH DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PARIWISATA DI INDONESIA : STUDI KASUS 10 DAERAH TUJUAN WISATA PUSAT KAJIAN ANGGARAN BADAN KEAHLIAN DPR RI 2017 Masalah Dan Tantangan Pembangunan Pariwisata Di Indonesia

Lebih terperinci

Program Pengembangan Infrastruktur Wilayah TA 2018 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Program Pengembangan Infrastruktur Wilayah TA 2018 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Program Pengembangan Infrastruktur Wilayah TA 2018 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 1 Latar Belakang 2 Pagu Anggaran BPIW 3 Sasaran Output BPIW TA 2018 4 Prioritas BPIW TA. 2018 O U T L

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pembangunan

Lebih terperinci

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Disampaikan oleh: MENTERIDALAMNEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI Bangka Tengah, 7 April 207 2 PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL (Pasal

Lebih terperinci

RAPAT KOORDINASI NASIONAL KEMARITIMAN TMII - Jakarta, 4 Mei 2017

RAPAT KOORDINASI NASIONAL KEMARITIMAN TMII - Jakarta, 4 Mei 2017 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN RAPAT KOORDINASI NASIONAL KEMARITIMAN TMII - Jakarta, 4 Mei 2017 Indonesia Poros Maritim Dunia: Dari Sumpah Palapa Sampai Nawacita DEPUTI BIDANG KOORDINASI SUMBER

Lebih terperinci

RISALAH RAPAT. Pembahasan tindak lanjut RATAS PSN di Provinsi Kalimantan Timur

RISALAH RAPAT. Pembahasan tindak lanjut RATAS PSN di Provinsi Kalimantan Timur RISALAH RAPAT Hari/Tanggal : Kamis/15 Juni 2017 Waktu : 13.30 15.00 WIB Tempat : KPPIP Perihal : Rapat Tindak Lanjut Rapat Terbatas (RATAS) Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kalimantan Timur Peserta :

Lebih terperinci

INVESTASI : Rp 4,1 triliun

INVESTASI : Rp 4,1 triliun LOKASI : KAB. DELI SERDANG DAN KAB. SERDANG BEDAGAI PANJANG TRASE = 61,80 KM a. SEGMEN MEDAN KUALA NAMU = 17,80 KM b. SEGMEN PARBARAKAN TEBING TINGGI = 44,00 KM PROGRES LAHAN = 86,32 % (448,55 Ha) Status

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG Presentation by : Drs. BUDIHARTO HN. DASAR HUKUM KEPARIWISATAAN Berbagai macam kegiatan yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang

Lebih terperinci

ALOKASI PADA PRIORITAS RANCANGAN AWAL RKP DAN PAGU INDIKATIF 2018

ALOKASI PADA PRIORITAS RANCANGAN AWAL RKP DAN PAGU INDIKATIF 2018 ALOKASI PADA PRIORITAS RANCANGAN AWAL RKP DAN PAGU INDIKATIF 2018 Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Disampaikan pada Rapat Koordinasi Pembangunan Pemerintah Pusat Jakarta, 11 April 2017 2 OUTLINE PAPARAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL BULAN MEI 2004

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL BULAN MEI 2004 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL BULAN MEI 2004 PARIWISATA No. 38 / VII / 1 Juli 2004 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia melalui 13 pintu masuk pada bulan mencapai

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA 2015-2045 Disampaikan oleh: Ir. Rudy S. Prawiradinata, MCRP, Ph.D Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

Lebih terperinci

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAERAH UNTUK MENAJAMKAN KEBIJAKAN ASIMETRIS DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAERAH UNTUK MENAJAMKAN KEBIJAKAN ASIMETRIS DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAERAH UNTUK MENAJAMKAN KEBIJAKAN ASIMETRIS DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Sarana dan Prasarana

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Sarana dan Prasarana MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Sarana dan Prasarana No / Fokus / Kegiatan Rencana Tahun 2010 Prakiraan Rencana Tahun 2011 Prakiraan Maju I SUMBER DAYA AIR I SUMBER DAYA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

KERANGKA PRIORITAS NASIONAL

KERANGKA PRIORITAS NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KERANGKA NASIONAL REFORMA AGRARIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi 1 I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi bangsa Indonesia, namun migas itu sendiri sifat nya tidak dapat diperbaharui, sehingga ketergantungan

Lebih terperinci

Dr. Prasetijono Widjojo MJ, MA Deputi Bidang Ekonomi Bappenas. Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

Dr. Prasetijono Widjojo MJ, MA Deputi Bidang Ekonomi Bappenas. Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 Dr. Prasetijono Widjojo MJ, MA Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan Prioritas Nasional 2. Isu-isu Penting dalam Prioritas

Lebih terperinci

PROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO

PROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO PROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Terminal Kapal Pesiar Tanah Ampo Kabupaten Karangasem dengan sebutan "Pearl from East Bali" merupakan tujuan wisata ketiga setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor strategis dalam pengembangan perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor strategis dalam pengembangan perekonomian Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor strategis dalam pengembangan perekonomian Indonesia adalah sektor pariwisata. Selain sebagai salah satu sumber penerimaan devisa, sektor ini juga

Lebih terperinci

Pe r ke m b a n ga n

Pe r ke m b a n ga n Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Perkembangan Pe r ke m b a n ga n Kawasan Ekonomi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Khusus D i I n d o n e s i a

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL DESEMBER 2010

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL DESEMBER 2010 BADAN PUSAT STATISTIK No. 08/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL DESEMBER A. PERKEMBANGAN PARIWISATA WISMAN DESEMBER MENCAPAI 644,2 RIBU ORANG, NAIK 3,01 PERSEN

Lebih terperinci

PRIORITAS 11 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI

PRIORITAS 11 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI PRIORITAS 11 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI NO. ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PENGEMBANGAN FOKUS PRIORITAS KEMENTERIAN/LEMBAGA 1. Provinsi Sulawesi Utara 1. Pengembangan jalur wisata

Lebih terperinci

LANGKAH DAN STRATEGI. Paparan Bupati Batu Bara. Pada Tanggal 08 Januari 2015 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian R.

LANGKAH DAN STRATEGI. Paparan Bupati Batu Bara. Pada Tanggal 08 Januari 2015 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian R. LANGKAH DAN STRATEGI Percepatan Ketersediaan Lahan dan Infrastruktur Pendukung dalam Kerangka SISLOGNAS Pembangunan Pelabuhan Internasional di Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara Paparan Bupati Batu Bara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok di dalam wilayah sendiri atau negara lain dengan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok di dalam wilayah sendiri atau negara lain dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata dalam arti yang bersifat umum adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani kebutuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) merupakan salah satu provinsi yang masih relatif muda. Perjuangan keras Babel untuk menjadi provinsi yang telah dirintis sejak

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang

Lebih terperinci

S, 2015 KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI SEBAGAI DESTINASI WISATA

S, 2015 KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI SEBAGAI DESTINASI WISATA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, sosial, dan budaya.hal ini terlihat dari banyaknya pulau yaitu13.466pulau (BIG, 2012)yangdihuni olehdari

Lebih terperinci

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN 2.1 Tujuan Penataan Ruang Dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, khususnya Pasal 3,

Lebih terperinci

DIREKTORAT PEMBELAJARAN

DIREKTORAT PEMBELAJARAN PROGRAM KEGIATAN DIREKTORAT PEMBELAJARAN Paristiyanti Nurwardani Direktur Pembelajaran PROGRAM DIREKTORAT PEMBELAJARAN Tahun 2016 Program Prioritas Nasional Revitalisasi LPTK Beasiswa PPG SM3T Program

Lebih terperinci

Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas

Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas 1 VISI-MISI PEMBANGUNAN 2015-2019 DIJABARKAN MELALUI STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL RKP 2015*) RKP 2016 RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019

Lebih terperinci

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM 111 VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM Rancangan strategi pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna merupakan langkah terakhir setelah dilakukan beberapa langkah analisis, seperti analisis internal

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara produsen dan pengekspor terbesar minyak kelapa sawit di dunia. Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan yang memiliki peran penting bagi perekonomian

Lebih terperinci

Kementerian Perhubungan RI

Kementerian Perhubungan RI Kementerian Perhubungan RI Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat ke arah yang lebih baik sesuai dalam UUD 1945 (Ramelan, 1997). Peran pemerintah

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 7 2012, No.54 LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2012 NOMOR : 2 TAHUN 2012 TANGGAL : 6 JANUARI 2012 RENCANA

Lebih terperinci

Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN

Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN Dalam Acara Rapat Kerja Nasional Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional Tahun 2015 Jakarta, 5 November 2015 INTEGRASI TATA RUANG DAN NAWACITA meningkatkan

Lebih terperinci

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah) E. PAGU ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah) Sub Bidang Sumber Daya Air 1. Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau, dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun KATA PENGANTAR Klipping Media Massa adalah kumpulan guntingan berita yang kami sajikan secara rutin. Guntingan berita ini kami seleksi dari berita yang muncul di media cetak. Adapun tema berita yang kami

Lebih terperinci

PRIORITAS NASIONAL PERCEPATAN PERTUMBUHAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

PRIORITAS NASIONAL PERCEPATAN PERTUMBUHAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING-1 PENYUSUNAN RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL PERCEPATAN PERTUMBUHAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS Rabu, 24

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dalam jumlah pelayanan kepada masyarakat, terutama tranportasi darat. Kereta api merupakan transportasi darat

Lebih terperinci

RENCANA AKSI PENYELENGGARAAN KEK TANJUNG LESUNG

RENCANA AKSI PENYELENGGARAAN KEK TANJUNG LESUNG 1 KELEMBAGAAN 1.1 Pembentukan Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) a. Usulan pembentukan dan keanggotaan oleh Gubernur kepada Dewan Gubernur Provinsi Banten Dewan Nasional KEK, b. Dewan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, sektor pariwisata merupakan industri penting dan terbesar di dunia, banyak negara mulai menyadari pentingnya sektor pariwisata ini.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010-2025

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010-2025 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. KESIMPULAN Dari hasil analisis, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan mempertimbangkan pelabuhan-pelabuhan terluar pada setiap pintu akses keluar

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PROGRAM SREGIP DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KONTRIBUSI PROGRAM SREGIP DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KONTRIBUSI PROGRAM SREGIP DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA BARAT! bappeda.ntbprov.go.id Kemajuan Nyata,Tantangan Baru 38 36 36 36 37 36 33 31 Gini

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

TOPIK BAHASAN POTRET KINERJA LOGISTIK INDONESIA KEBIJAKAN UMUM TRANSPORTASI LAUT ARMADA TRANSPORTASI LAUT LALU LINTAS ANGKUTAN LAUT

TOPIK BAHASAN POTRET KINERJA LOGISTIK INDONESIA KEBIJAKAN UMUM TRANSPORTASI LAUT ARMADA TRANSPORTASI LAUT LALU LINTAS ANGKUTAN LAUT DUKUNGAN KEBIJAKAN DALAM MENGOPTIMALKAN KAPASITAS, KUALITAS DAN DAYA SAING INDUSTRI PELAYARAN NIAGA DAN PELAYARAN RAKYAT SERTA INFRASTRUKTUR PENDUKUNGNYA DALAM MEWUJUDKAN KONEKTIVITAS NASIONAL DAN NORMALISASI

Lebih terperinci

Kebijakan Pengembangan SDM, Iptek dan Budaya Maritim dalam Mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia

Kebijakan Pengembangan SDM, Iptek dan Budaya Maritim dalam Mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia RAPAT KOORDINASI NASIONAL BIDANG KEMARITIMAN TAHUN 2017 Jakarta, 4 Mei 2017 Kebijakan Pengembangan SDM, Iptek dan Budaya Maritim dalam Mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia Safri Burhanuddin

Lebih terperinci

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C) Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C) Formulir C LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2015 Kementerian Koordinator

Lebih terperinci

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C) Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C) Formulir C LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN IV TAHUN ANGGARAN 2015 Kementerian Koordinator

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MATRIKS PERSANDINGAN PROGRAM

PENYUSUNAN MATRIKS PERSANDINGAN PROGRAM LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMANFAATAN RUANG PENYUSUNAN MATRIKS PERSANDINGAN PROGRAM

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW.

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. RABU, 03 FEBRUARI 2016 KATA PENGANTAR Klipping Media Massa adalah kumpulan guntingan berita yang kami sajikan secara rutin. Guntingan berita ini kami seleksi dari berita yang muncul di media cetak. Adapun

Lebih terperinci

RUMUSAN HASIL PEMBAHASAN KONREG 2012 WILAYAH TIMUR Kupang, 15 Maret 2012

RUMUSAN HASIL PEMBAHASAN KONREG 2012 WILAYAH TIMUR Kupang, 15 Maret 2012 RUMUSAN HASIL PEMBAHASAN KONREG 2012 WILAYAH TIMUR Kupang, 15 Maret 2012 1. Percepatan Pelaksanaan TA 2012 2. Isu-isu strategis dan tindak lanjut penanganan 3. Alokasi Baseline dan Inisiatif Baru 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan perekonomian nasional maupun daerah. Seperti yang dituangkan dalam konsep Masterplan Percepatan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PENANAMAN MODAL

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PENANAMAN MODAL Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Realisasi Penerimaan Pajak

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Realisasi Penerimaan Pajak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perpajakan menjadi salah satu sumber penerimaan paling berkontribusi dalam APBN Negara Indonesia sampai saat ini. Dalam empat tahun terakhir ini perkembangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI V. 1. KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempegaruhi pengembangan produk wisata bahari dan konservasi penyu di Kabupaten

Lebih terperinci

KEBUTUHAN PEGAWAI YANG BERASAL DARI LULUSAN SEKOLAH KEDINASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

KEBUTUHAN PEGAWAI YANG BERASAL DARI LULUSAN SEKOLAH KEDINASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI YANG BERASAL DARI LULUSAN SEKOLAH KEDINASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN Adalah Kementerian yang mempunyai Tugas Pemerintahan Negara untuk membantu Presiden

Lebih terperinci

EKSPOSE HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL TAHUN 2016 SEKRETARIS UTAMA

EKSPOSE HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL TAHUN 2016 SEKRETARIS UTAMA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA EKSPOSE HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL TAHUN 2016 SEKRETARIS UTAMA PENDAHULUAN 1. Pemantauan dan evaluasi

Lebih terperinci

PETA LOKASI KEGIATAN STRATEGIS PEMBANGUNAN TRANSPORTASI DALAM RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN

PETA LOKASI KEGIATAN STRATEGIS PEMBANGUNAN TRANSPORTASI DALAM RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN PETA LOKASI KEGIATAN STRATEGIS PEMBANGUNAN TRANSPORTASI DALAM RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2015-2019 Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019 Peta - 1 LOKASI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH

PEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH PEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH Pembangunan Koridor Ekonomi (PKE) merupakan salah satu pilar utama, disamping pendekatan konektivitas dan pendekatan pengembangan sumber daya manusia

Lebih terperinci

Rakornas IG, Jakarta, 27 April 2016

Rakornas IG, Jakarta, 27 April 2016 KEBIJAKAN SATU P ETA (Perpres No. 9/2016) - Teknis Implementasi Renaksi Kebijakan Satu Peta - RKP Tahun 2017 UNTUK 19 K/L Rakornas IG, Jakarta, 27 April 2016 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Ruang Lingkup Kebijakan

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8) LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.214, 2017 ADMINISTRASI. Pemerintahan. Kementerian Pariwisata. Penyelenggaraan. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci