Pendidikan memberikan arah yang akan mengawali kehidupan seseorang dan menentukan masa depannya. (Plato)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pendidikan memberikan arah yang akan mengawali kehidupan seseorang dan menentukan masa depannya. (Plato)"

Transkripsi

1 1

2 2

3 3 Pendidikan memberikan arah yang akan mengawali kehidupan seseorang dan menentukan masa depannya. (Plato)

4 4

5 5 Sambutan Kabadan dan Kapusdik

6 6 SAMBUTAN KEPALA BPSDM KP Kewirausahaan dan dunia kerjadi sektor Kelautan dan Perikanan berkembang sangat dinamis. Pertumbuhan yang dinamis dan menantang tersebut semakin menemukan momentumnya sejalan dengan Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BSDPM KP) Dr. Ir. Suseno, M. M. menguatnya komitmen Pemerintah untuk menjadikan sektor maritim dengan sektor Kelautan dan Perikanan didalamnya sebagai sektor penggerak utama perekonomian Indonesia.

7 7 Transformasi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia telah mengubah orientasi pembangunan sektor KP secara mendasar. Pembenahan dan penyempurnaan proses dan sistem pengelolaan sumberdaya kelautan menjadi agenda prioritas. Dalam kaitan proses tersebut, ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) KP kompeten yang menguasai bidang-bidang keahlian untuk mendukung kemajuan sektor KP saat ini dan di masa yang akan datang semakin dibutuhkan. Dalam arus perubahan besar ini, BPSDM KP sebagai pengemban tugas penyediaan SDM KP kompeten, khususnya Pusat Pendidikan (Pusdik) KP yang mengelola sekolahsekolah vokasi sektor KP harus menjadi bagian penting yang diperhitungkan. Melalui sekolah-sekolah yang dikelolanya, Pusdik harus mempersiapkan diri sebaikbaiknya, salah satunya melalui penetapan berbagai agenda pendidikan yang lebih strategis dan responsif sebagai bagian dari kebijakan besar yang akan menjadikan satuan-satuan pendidikannya semakin unggul memiliki nilai tambah dengan daya saing tinggi. Satuan-satuan pendidikan BPSDM KP sebagai peletak dasar dan pelopor arah pendidikan

8 8 vokasi KP, harus memiliki kemampuan dan keyakinan untuk berdiri terdepan dan menjadi mata rantai penting dalam penyediaan SDM KP kompeten. Tantangan dan tugas terbesar bagi pengelola pendidikan vokasi, tak terkecuali vokasi di sektor kelautan dan perikanan hari ini dan di masa yang akan datang adalah meningkatkan kemampuan untuk menghasilkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, atau mengantarkan lulusannya menjadi wirausaha. Ini adalah tugas besar yang memerlukan komitmen dan kerja keras. Tugas sangat strategis dan sangat mulia. Mari kita hadapi tantangan ini dengan semangat dan optimis. Kita telah meletakkan fondasi dengan membangun pendidikan vokasi KP lebih dari setengah abad yang lalu. Pantang bagi kita untuk surut.mari kita sambut momentum emas ini dengan keyakinan dan tekad kuat untuk mengawal sebaik-baiknya, lahirnya bakat-bakat hebat yang siap mendedikasikan ilmu dan keahliannya untuk mewujudkan sektor Kelautan dan Perikanan Indonesia mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional.

9 9

10 10 SAMBUTAN KAPUSDIK Kepala Pusat Pendidikan BPSDM KP Drs. Mulyoto Mencermati keberadaan Pusat Pendidan Kelautan dan Perikanan (Pusdik BPSDM KP) hari ini berikut kegiatankegiatan yang diselenggarakan pada satuan-satuan pendidikannya tidak dapat dilepaskan dari alasan pendirian organisasi ini pada tahun Kehadiran Pusdik KP beberapa tahun silam secara tegas dinyatakan sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah

11 11 dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas sistem pendidikan kelautan dan perikanan pada semua jenjang pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang saat itu telah memiliki 13 Satuan Pendidikan. Saat ini, ketika pemerintah menjadikan sektor maritim sebagai penggerak utama perekonomian dan kesejahteraan bangsa dengan mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya KP, tantangan yang dihadapi satuan-satuan pendidikan Pusat Pendidikan (Pusdik) BPSDM KP semakin berat. Perkembangan yang dinamis di sektor ini juga diwarnai semakin kompetitifnya persaingan dikancah global sejalan dengan pemberlakuan era pasar bebas Asean (MEA). Pemberlakukan MEA tidak hanya akan membuka arus perdagangan barang dan jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, termasuk di sektor kelautan dan perikanan. Menghadapi kondisi tersebut, kita tidak bisa tinggal diam. Harus ada tekad dan kemauan keras seluruh pemangku kepentingan Pusdik untuk menjadikan satuan-satuan pendidikannya semakin unggul dan mampu bersaing dengan melakukan penyesuaian

12 12 secara cepat terhadap kondisi kekinian dunia usaha dan industri sebagai salah satu stakeholder utamanya. Kita juga harus bekerja keras mendidik dan mengantarkan peserta didik agarmampu mandiri, atau siap bekerja dibidang keahliannya sehingga saat lulus tidak menjadi beban negara dengan menambah jumlah pengangguran. Investasi dibidang SDM, termasuk didalamnya SDM KP membutuhkan waktu panjang melalui proses berkelanjutan dan berkesinambungan. Seluruh proses dan sistem yang mendukung keberadaan unit pendidikan tersebut harus dibangun berlandaskan komitmen jangka panjang melalui perencanaan matang yangresponsif terhadap perubahan. Kondisi tersebut sejak awal harus disadari oleh seluruh pemangku kepentingannya, sehingga dalam prosesnya para pihak yang terlibat senantias berupaya semaksimal mungkin memberikan kontribusi terbaiknya untuk menjadikan satuan-satuan pendidikan Pusdik sebagai Penjuru, Arah Pendidikan Vokasi KP di Indonesia dalam artinya sesungguhnya. Saat ini kita ada dan menjadi bagian dari perubahan besar di sektor KP.Kita harus mengatasi setiap masalah dengan cepat dan tepat, dan selalu siap

13 13 melakukan penyesuaian dan perubahan. Jika tidak ingin tertinggal dan ditinggalkan, kita harus menjadikan perubahan dan inovasi sebagai energi untuk mengantarkan kita kea rah yang lebih baik.

14 14

15 15 Sejarah : Peletak Dasar Pendidikan Vokasi KP

16 16 Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Pusdik KP) resmi berdiri setelah ditandatanganinya KEPMEN No.76/Men/2006. Pendirian Pusdik KP diprakarsai Dr. Soen'an, yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan.

17 17 Sejak pendiriannya ditahun 2006, Pusdik diberikan tanggungjawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya sumberdaya manusia kelautan dan perikanan. Tugas dan tanggungjawab tersebut sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004, tepatnya Pasal 57 dan 59 tentang Perikanan yang menegaskan bahwa Pemerintah berkewajiban menyelenggarakan dan mengembangkan pelatihan dan penyuluhan perikanan bertaraf internasional. Keseriusan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan kelautan dan perikanan pada lembaga-lembaga pendidikan yang dikelola Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan pasar tenaga kerja sektor KP ditingkat nasional maupun internasional. Saat pendiriannya tahun 2006, Pusdik KP telah memiliki dan mengelola 13 (tiga belas) satuan pendidikan yang tersebar dari Nangroe Aceh Darussalam sampai Sorong - Papua Barat. Berikut tahun pendirian Sekolah Tinggi Perikanan (STP), Akademi Perikanan (AP) yang sekarang telah berubah status menjadi Politeknik Perikanan dan Kelautan, serta Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) dibawah pengelolaan Pusdik KP :

18 18 SEJARAH STP SUPM LADONG TAHUN 1981 STP KAMPUS PASAR MINGGU TAHUN 1962 SUPM SORONG TAHUN 1969 SUPM TEGAL TAHUN 1962 SUPM PONTIANAK TAHUN 1971 AP SIDOARJO TAHUN 1983 SUPM PARIAMAN TAHUN 1984 SUPM BONE TAHUN1988 STP KAMPUS SERANG TAHUN 1989

19 19 SUPM WAIHERU TAHUN1999 AP BITUNG TAHUN 1999 SUPM KUPANG TAHUN 1999 AP SORONG TAHUN 2003 STP KAMPUS BOGOR TAHUN 2004 SUPM KOTA AGUNG TAHUN 2004

20 20 SEJARAH STP 1962 STP KAMPUS PASAR MINGGU 1962 SUPM TEGAL 1969 SUPM SORONG 1971 SUPM PONTIANAK SUPM KOTA AGUNG 2004 STP KAMPUS BOGOR 2004 AP SORONG 2003

21 SUPM LADONG 1983 AP SIDOARJO 1984 SUPM PARIAMAN 1988 SUPM BONE SUPM KUPANG 1999 AP BITUNG 1999 SUPM WAIHERU 1999 STP KAMPUS SERANG 1989

22 22

23 23 Tekad Kuat Menjadi Yang Terbaik

24 24 Center Of Excellent Sebagai peletak dasar pendidikan vokasi KP, lembaga-lembaga pendidikan Pusdik BPSDM KP bertekad menjadikan lembaganya sebagai Center of Excellence, Pusat Unggulan Pendidikan Vokasi KP di Indonesia. Pemenuhan atas komitmen tersebut dibuktikan melalui penyempurnaan pada sistem dan fasilitas-fasilitas penunjang penyelenggaraan pendidikannya secara terus menerus dan berkesinambungan. Pusdik juga terus mendorong dan memberikan apresiasi kepada pendidik dan siswa untuk melahirkan inovasi-inovasi di sektor KP yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ketersediaan dan peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dengan latar belakang keilmuan, keahlian dan pengalaman juga mendapatkan perhatian serius sehingga lembaga-lembaga pendidikan Pusdik senantiasa berada terdepan.

25 25

26 26

27 27 Kebijakan dan Strategi Jalan Emas Meraih Kehidupan Lebih Baik

28 28 KEBIJAKAN Lembaga-lembaga pendidikan Pusdik BPSDM KP memberikan kesempatan yang luas kepada putra/ putri pelaku utama sektor KP untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian di bidang KP. Komitmen tersebut dibuktikan dengan pengalokasian 40% dari total kursi yang tersedia untuk anak-anak pelaku utama (nelayan, pemudidaya, pengolah dan pemasar ikan) untuk menuntut ilmu secara gratis. Peningkatan kualitas dan kapasitas satuan pendidikan dilingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan. Mengembangkan kerjasama dengan berbagaistakeholderbaik di dalam negeri maupun luar negeri. Mendorong para lulusan satuan pendidikan di lingkup KKP menjadi tenaga profesional atau wirausaha muda di sektor kelautan dan perikanan.

29 29

30 30 Strategi Partisipatif Sejak perencanaan hingga penyelenggaraan pendidikannya setiap satuan pendidikan memiliki kesempatan menjalankan perannya berdasarkan/sesuai kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat dengan tetap mengacu pada kebijakan lembaga, yaitu Pusdik BPSDM KP. Fleksibel Setiap satuan pendidikannya dimungkinkan untuk menggali dan mengembangkan kearifan lokal sebagai keunggulan kompetitif.

31 31 Dinamis Dalam penyelenggaraan pendidikan, setiap satuan pendidikan harus aktif mengikuti perkembangan baik di tingkat lokal, nasional, regional maupun internasional. Berbekal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta kreativitas tenaga pendidik dan kependidikannya diharapkan mampu melahirkan inovasi-inovasi yang dapat diterapkan oleh masyarakat. Jejaring Pengembangan dan penguatan jejaring harus terus dilakukan untuk mendukung kesuksesan penyelenggaraan pembelajaran vokasi yang menerapkan pendekatan Teaching Factory (Tefa).

32 32

33 33 Inovasi Untuk Meningkatkan Daya Saing

34 34

35 35 Ide-ide baru sebagai cikal bakal lahirnya inovasi akan mendorong lembaga lembaga pendidikan Pusdik semakin dikenal dan disegani. Dalam kaitan ini lembaga-lembaga pendidikan Pusdik telah melahirkan beragam inovasi dengan champion-champion, yang tidak hanya dikenal di Indonesia namun hingga manca negara. Keberadaan inovasi yang terbukti telah mampu meningkatkan nilai tambah kepada masyarakat tersebut merupakan bentuk sumbangsih nyata Pusdik bagi kemajuan sektor KP.

36 36

37 37 Fasilitas Terbaik untuk Hasil Terbaik

38 38 Vokasi dengan Dukungan Tefa Berorientasi pada pemenuhan tenaga terampil sektor KP, lembagalembaga pendidikan Pusdik BPSDM KP sejak awal pendiriannya menerapkan pendidikan vokasi. Suatu sistem pendidikan yang diarahkan untuk mengembangkan keahlian terapan tertentu, serta mengembangkan kewirausahaan dengan menciptakan peluang kerja yang membuat lulusannya mandiri.

39 39 Penyelenggaraan sistem yang berorientasi pada keterampilan atau kecakapan kerja ini memberikan perhatian khusus pada pembentukan karakter, mental dan kepribadian serta kemampuan kecakapan hidup lainnya (life skill). Melalui sistem ini, lembaga-lembaga pendidikan Pusdik menerapkan 40% teori dan 60% praktek di STP dan Politeknik, serta 30% teori dan 70% praktek di SUPM. tersebut, sekolah merancang, membangun dan menerapkan konsep pembelajaran dalam suasana kerja sesungguhnya termasuk menghasilkan produk tertentu sesuai kebutuhan pasar. Upaya menjadikan lulusannya kompeten serta memiliki pemahaman dan pengalaman dalam dunia kerja diatasi melalui program Teaching Factory (TEFA). Sebuah perpaduan pembelajaran berbasis Competency Based Training (CBT) dan Production Based Training (PBT).Dalam kaitan

40 40 Tenaga Pendidik Kompeten dan Berpengalaman Lembaga-lembaga pendidikan Pusdik BPSDM KP memiliki tenaga pendidik kompeten dengan latar belakang keilmuan dan pengalaman sesuai bidang keilmuannya. Untuk mengantisipasi dinamisnya perubahan dalam dunia pendidikan KP, kompetensi manajerial, profesional, edukasional, profesional dan sosial pendidiknya terus ditingkatkan.

41 41 Peningkatkan kualitas tenaga pendidiknya dilakukan melalui peningkatan jenjang pendidikan formal dan pelatihan di dalam dan luar negeri, pertukaran pengajar, in house training, on the job training, kegiatan ilmiah, bimbingan teknis, kursus, seminar, workshop dan lainnya.

42 42 Kurikulum dan Program Studi Unggulan Untuk menjadikan lulusan sekolahnya siap bersaing dan diterima dunia kerja sekaligus mampu memenuhi harapan (ekspektasi) para pemangku kepentingannya, unitunit pendidikan Pusdik BPSDM KP menerapkan kurikulum yang efektif untuk membentuk mental dan karakter unggul, serta menumbuhkan nilai-nilai positif serta sikap-sikap terpuji (values and attitudes). Terkait hal tersebut, satuansatuan pendidikan BPSDM KP sejak awal telah menerapkan kurikulum yang membantu para siswa/tarunanya berpikir (cognitive), berbuat (psychomotor), dan mengolah rasa (affective) dalam proporsi yang berbedabeda sesuai kebutuhan kompetensi pada jenis dan jenjang pekerjaan yang akan dipenuhinya.

43 43

44 44 Program Studi Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Teknologi Penangkapan Ikan (TPI) Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHP) Permesinan Perikanan (MP) Teknologi Akuakultur (TAK) Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan (TPSP) Penyuluhan Perikanan (PP) Program master : Pengelolaan Sumberdaya Perikanan dengan bidang kekhususan : Manajemen Perikanan, Konservasi Perikanan serta Kebijakan Publik Pengelolaan Perikanan.

45 45 Politeknik Kelautan dan Perikanan Agribisnis Perikanan Mekanisasi Perikanan Teknik Penanganan Patologi Perikanan Teknik Budidaya Perikanan Teknik Pengolahan Produk Perikanan Teknik Penangkapan Ikan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Nautika Perikanan Laut (NPL) Teknik Perikanan Laut (TPL) Teknologi Budidaya Perikanan (TBP) Teknologi Pengelolaan Hasil Perikanan (TPHP)

46 46 Sertifikat Mengukuhkan keberadaannya sebagai lembaga pendidikan yang berorientasi pada pemenuhan penyediaan SDM KP yang kompeten, disamping mendapatkan ijazah, setiap lulusannya mendapatkan sertifikat keahlian seperti : Ahli Nautika Kapal Ikan (ANKAPIN) Ahli Teknika Kapal Ikan (ATKAPIN) Basic Safety Training (BST) Manajemen Pengendali Mutu Cara Berbudidaya Ikan yang Baik (CBIB) Hazard Analysis Critical Control Poin (HACCP) Sertifikat Pengolah Ikan (SPI) Sertifikat Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) Sertifikat Penyuluh Perikanan (SPP)

47 47

48 Sarana dan Prasarana Belajar 48

49 49 Memperkenalkan Industri Melalui Tefa Setiap lulusan lembaga pendidikan Pusdik BPSDM KP dipastikan memiliki pemahaman yang baik mengenai dunia kerja/industri. Hal tersebut difasilitasi melalui ketersediaan Teaching Factory. Sebuah langkah kongkrit untuk memperkenalkan siswa pada kerja yang sesungguhnya. Tefa dibangun sesuai dengan kebutuhan atau jenis keahlian yang dibutuhkan siswa di masing-masing sekolah. Saat ini telah tersedia dan tersebar Tefa diberbagai lembaga pendidikan Pusdik BPSDM KP, yaitu : TEFA Penangkapan Ikan TEFA Mesin Perikanan TEFA Budidaya Perikanan TEFA Pengolahan Perikanan TEFA Pengelolaan Sumber Daya Perairan TEFA Penyuluhan Perikanan

50 50 Pusat Studi untuk Pengembangan Keahlian Mengukuhkan posisinya sebagai center of excellence, lembaga-lembaga pendidikan Pusdik BPSDM KP mengembangkan Pusat- Pusat Studi sebagai referensi dan pusat pembelajaran bagi bidang-bidang keahlian/kegiatan unggulan. Pengembangan pusat-pusat studi tersebut dilakukan berdasarkan potensi dan keunggulan yang terdapat didaerah tersebut sehingga pengelolaan dan pemanfaatnya berlangsung optimal.

51 51 Sekolah Tinggi Perikanan (STP) STP memiliki dan mengelola sejumlah pusat studi sebagai pusat rujukan pembelajaran sebagai berikut : Pusat Studi Nautika di Kampus Jakarta Pusat Studi Pemberdayaan Masyarakat di Kampus Cikaret Pusat Studi Pengembangan Budidaya Pantai di Kampus Serang Politeknik KP Sidoarjo Politeknik KP Sidoarjo mengelola Pusat Studi Mangrove, sebagai sarana pendidikan konservasi, yang merupakan hasil kerjasama dengan YL. Investasi. Co. Ltd, Jepang. Pusat studi mangrove ini dimanfaatkan masyarakat untuk reboisasi sepanjang pantai Pasuruan hingga Probolinggo. Pusat studi ini juga dikembangkan sebagai model tambak alas (Silvo-Fisheries) sebagai upaya revitalisasi tambak udang.

52 52 Politeknik KP Bitung Politeknik KP Bitung mengelola Pusat Studi Terumbu Karang dan Pusat Studi Jasa Kelautan. Politeknik KP Sorong Politeknik KP Sorong mengelola Pusat Studi Padang Lamun, Pusat Studi Konservasi Laut dan Pusat Studi Karst Lengguru.

53 53 Tambak Busmetik Inovasi budidaya udang dalam empang plastik (Busmetik) berhasil mengatasi masalah keterbatasan produksi para pembudidaya udang skala kecil dengan lahan terbatas, sekaligus mengatasi penurunan kualitas lingkungan akibat praktek budidaya udang yang kurang memperhatikan kualitas lingkungan. Keberhasilan pengelolaan tambak busmetik telah menginspirasi pembangunan tambak busmetik yang bermula dari Serang untuk dikembangkan di sekolah-sekolah lainnya seperti : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, SUPM Ladong, SUPM Kota Agung, SUPM Tegal, SUPM Waiheru, dan SUPMBone. Busmetik juga telah diimplementasikan di di Kabupaten Pacitan, Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Serang.

54 54 Kapal Latih untuk Meningkatkan Keahlian Satuan pendidikan Pusdik BPSDM KP juga memiliki kapal latih untuk memutakhirkan kemampuan siswa, dan menjadikan mereka kompeten dibidang keilmuannya.

55 55 Informasi Data kapal di Lembaga Pendidikan Pusdik BPSDM KP SATUAN PENDIDIKAN Sekolah Tinggi Perikanan Politeknik KP Sidoarjo Politeknik KP Bitung Politeknik KP Sorong SUPM Ladong SUPM Pariaman SUPM Kotaagung SUPM Tegal SUPM Pontianak SUPM Bone SUPM Waiheru SUPM Sorong SUPM Kupang NAMA KAPAL Madidihang 02 Madidihang 03 KM Selakan KM Katamaran Ariraha 02 KM Taruna Bahari KM Bawal Hitam KM Naga Laut Barracuda KM Nibung KM Jalajana KM Mita Bahari KM Mitra Nelayan KM 03 SUPM Kapal Latih SUPM Bone KM Alalunga KM Putilai Ariraha 01

56 56

57 57 Menuju Pendidikan Bertaraf Internasional

58 58

59 59 Untuk menjawab tantangan global, Pusdik BPSDM KP telah menjalin kerjasama dengan berbagai universitas ternama di dunia yang bergerak dan unggul pada bidang perikanan dan kelautan. Kerjasama yang dilakukan meliputi bantuan teknis, pertukaran pelajar atau pendidik, dosen tamu serta pertukaran informasi. Saat ini kerjasama telah dilakukan dengan : Mississippi State University, Amerika Serikat. Oregon State University.

60 60 alamat Unit Pendidikan Pusdik BPSDM KP Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Ketua : Dr. Ir.I NYOMAN SUYASA,M.S. Alamat : 1. Jl. AUP Pasar Minggu Jakarta Selatan Telp : (021) , Fax : (021) Jl. Cikaret No.2 Kotak Pos 155 Bogor Telp : Fax : Website : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo Direktur : Dr. ENDANG SUHAEDY,A.Pi, MM, M.Si Alamat : Jl. Raya Buncitan Kotak Pos 1, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur Telp : Fax : Website : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung Direktur : Ir.SAMUEL HAMEL,M.Si Alamat : Jl. Tandurusa, Kotak Posa 12 Buting, Sulawesi utara Telp : , 36434, Fax : Website : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong Direktur : SILVESTER SIMAU,A.Pi, S.Pi, M.Si Alamat : Jl. Kapitan Pattimura Kotak Pos 109, Tanjung Kasuari, Sorong, Papua Barat Telp : Fax : Website :

61 61 Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Ladong Kepala : ZULFIKAR,A.Pi Alamat : Jl. Laksamana Malahayati Km. 27, Kotak Pos 132, Banda Aceh Telp : , Fax : , Website : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Pariaman Kepala : HARISJON,S.Pi,M.Si Alamat : Jl. Simpang Toboh V Koto Kampung Dalam, Kotak Pos 112 Pariaman, Sumatera Barat Telp : , Fax : Website : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Kota Agung Kepala : JUNAEDI,A.Pi Alamat : Jl. Pantai Harapan, Way Gelang, Kota Agung, Tanggamus, Lampung Telp / Fax : Website : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Tegal Kepala : FUAD FUDOLI,S.Pi Alamat : Jl. Martoloyo, Kotak Pos 22 Tegal Jawa Tengah Telp : Fax : Website :

62 62 Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Pontianak Kepala : SUHARYANTO,S.Pi, M.Si Alamat : Jl. Pramuka, Nipah Kuning Kotak Pos 1065, Pontianak, Kalimantan Barat Telp : Fax : Website : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Bone Kepala : Ir.YIP REGAN,M.P Alamat : Jl. Sungai Musi Km. 8 Kotak Pos 119, Kota Watampone, Sulawesi Selatan Telp : Fax : Website : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru Kepala : ACHMAD JAIS ELY,ST., M.Si Alamat : Jl. Laksda Leo Wattimena Km. 16 Waiheru, Ambon Telp : Fax : Website : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Sorong Kepala : DOMINGGUS SURUAN,S.Sos, M.Si Alamat : Jl. A. Yani No. 32 Kelurahan Klaligi Kotak Pos 109, Sorong, Papua Barat Telp : Fax : Website :

63 63 Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Kupang Kepala : MIELYON ERISON DATTY,A.Pi Alamat : Jl. Kampung Baru Pelabuhan Ferry Bolok Rt/RW 014/007 Kec. Kupang Barat, Kab. Kupang Telp : Website :

64 64

65 65

66 66 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat Telp. (62-21) , (ext. 6707) Fax. (62-21)

Center Of Excellence. Sebagai. Pendidikan Kelautan dan Perikanan PUSAT PENDIDIKAN KELAU

Center Of Excellence. Sebagai. Pendidikan Kelautan dan Perikanan PUSAT PENDIDIKAN KELAU A-PDF Watermark DEMO: Purchase from www.a-pdf.com to remove the watermark Pendidikan Kelautan dan Perikanan PUSAT PENDIDIKAN KELAU Sebagai Center Of Excellence Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Badan

Lebih terperinci

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA WISUDA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA ANGKATAN XLV TAHUN AJARAN 2013

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA WISUDA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA ANGKATAN XLV TAHUN AJARAN 2013 PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA WISUDA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA ANGKATAN XLV TAHUN AJARAN 2013 www.antaranews.com Sekolah tinggi perikanan Indonesia diakui internasional Jakarta (ANTARA News) - Menteri

Lebih terperinci

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR KEP.98/BPSDMKP/2011 TENTANG PEDOMAN SISTEM PENERIMAAN PESERTA DIDIK PADA SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.12-/217 DS551-299-21-3845 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

4 PROFIL PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

4 PROFIL PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 4 PROFIL PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 4.1 Pendidikan Menengah Kejuruan Kelautan dan Perikanan Pendidikan menengah kejuruan kelautan dan perikanan merupakan program pendidikan yang

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN D. PRAKTEK REGULER / TEACHING FACTORY TAHUN ANGGARAN 2018

KERANGKA ACUAN KERJA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN D. PRAKTEK REGULER / TEACHING FACTORY TAHUN ANGGARAN 2018 KERANGKA ACUAN KERJA 2376.001.001 PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN D. PRAKTEK REGULER / TEACHING FACTORY TAHUN ANGGARAN 2018 Kementerian negara/lembaga : Kementerian Kelautan dan Perikanan Unit Eselon I : Badan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PESERTA DIDIK DAN LULUSAN PENDIDIKAN TAHUN 2017

KERANGKA ACUAN KERJA PESERTA DIDIK DAN LULUSAN PENDIDIKAN TAHUN 2017 KERANGKA ACUAN KERJA PESERTA DIDIK DAN LULUSAN PENDIDIKAN TAHUN 2017 Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Unit Eselon I : Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Pemberdayaan

Lebih terperinci

KKP Gelar FGD Implementasi Blue Economy di Bali

KKP Gelar FGD Implementasi Blue Economy di Bali www.inilah.com KKP Gelar FGD Implementasi Blue Economy di Bali inilah.com/agus Priatna INILAH.COM, Nusa Dua Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Focus Group Discussion (FGD) lanjutan implementasi

Lebih terperinci

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA FORUM PENDIDIKAN MENENGAH KELAUTAN DAN PERIKANAN TANGGAL 2-4 OKTOBER 2013

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA FORUM PENDIDIKAN MENENGAH KELAUTAN DAN PERIKANAN TANGGAL 2-4 OKTOBER 2013 PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA FORUM PENDIDIKAN MENENGAH KELAUTAN DAN PERIKANAN TANGGAL 2-4 OKTOBER 2013 Perlu SDM Berkualitas Wujudkan Pembangunan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui pengelolaan strategi pendidikan dan pelatihan, karena itu pembangunan

Lebih terperinci

SUPM PONTIANAK. Rencana Strategis SUPM NEGERI PONTIANAK

SUPM PONTIANAK. Rencana Strategis SUPM NEGERI PONTIANAK SUPM PONTIANAK SUPM NEGERI PONTIANAK SUPM PONTIANAK Sekolah Usaha Perikanan Menengah Negeri Pontianak Pusat Pendidikan Kelautan Perikanan Ba Pengembangan SDMP Kelautan Perikanan Kementerian Kelautan Perikanan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR LAMPIRAN... v BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Tugas dan Fungsi...

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.46/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.46/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH Menimbang PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.46/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016 BADAN PENGEMBANGAN SDM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo adalah

Lebih terperinci

PENYULUHAN DAN KEBERADAAN PENYULUH

PENYULUHAN DAN KEBERADAAN PENYULUH PENYULUHAN DAN KEBERADAAN PENYULUH Latar Belakang Berdasarkan Ketentuan Umum UU SP3K No.16 Tahun 2006 pasal 1 ayat (2) Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya disebut Penyuluhan

Lebih terperinci

Pasal II. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2014 MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SHARIF C.

Pasal II. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2014 MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SHARIF C. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54/PERMEN-KP/2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.46/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

STP Panen Udang Teknologi Busmet ik di Serang

STP Panen Udang Teknologi Busmet ik di Serang www.in i lah.com STP Panen Udang Teknologi Busmet ik di Serang INILAH.COM, Serang - Budidaya udang dengan menggunakan tambak tradisional itu hal biasa. Namun budidaya udang dengan menggunakan teknologi

Lebih terperinci

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA Fahrur Razi Penyuluh Perikanan Muda pada Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan email: fahrul.perikanan@gmail.com

Lebih terperinci

Jakarta, Juli Penanggungjawab. Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Kabid Perencanaan dan Evaluasi. Kabag TU.

Jakarta, Juli Penanggungjawab. Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Kabid Perencanaan dan Evaluasi. Kabag TU. i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Triwulan II merupakan perwujudan pertanggungjawaban kinerja atas target triwulan II yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Pusat

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PESERTA PENDIDIKAN VOKASI KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG KOMPETEN TAHUN ANGGARAN 2018

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PESERTA PENDIDIKAN VOKASI KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG KOMPETEN TAHUN ANGGARAN 2018 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PESERTA PENDIDIKAN VOKASI KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG KOMPETEN TAHUN ANGGARAN 2018 Kementerian Negara/Lembaga Unit Eselon I Program Sasaran Program : Indikator Kinerja Program

Lebih terperinci

2015/06/08 07:12 WIB - Kategori : Artikel Penyuluhan PENTINGNYA SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERIKANAN DI ERA MEA 2015

2015/06/08 07:12 WIB - Kategori : Artikel Penyuluhan PENTINGNYA SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERIKANAN DI ERA MEA 2015 2015/06/08 07:12 WIB - Kategori : Artikel Penyuluhan PENTINGNYA SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERIKANAN DI ERA MEA 2015 TEMANGGUNG (8/6/2015) www.pusluh.kkp.go.id Profesionalisme SDM Perikanan khususnya

Lebih terperinci

Sutaryo Pusat Studi Pancasila UGM Kongres Maritim September 2014 Yogyakarta

Sutaryo Pusat Studi Pancasila UGM Kongres Maritim September 2014 Yogyakarta Sutaryo Pusat Studi Pancasila UGM Kongres Maritim 23-24 September 2014 Yogyakarta Laut adalah masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang PERADABAN MARITIM INDONESIA SEJARAH BANGSA Dibangun melalui

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENYULUHAN PERIKANAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENYULUHAN PERIKANAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pemerintah kabupaten dan kota di

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pemerintah kabupaten dan kota di BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini, peneliti akan membahas tentang: 1) latar belakang; 2) fokus penelitian; 3) rumusan masalah; 4) tujuan penelitian; 5) manfaat penelitian; dan 6) penegasan istilah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. pelabuhan pelabuhan hub disertai feeder dari Sumatera hingga ke Papua dengan

1 BAB I PENDAHULUAN. pelabuhan pelabuhan hub disertai feeder dari Sumatera hingga ke Papua dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim dengan luas wilayah perairan 6.315.222 km 2, panjang garis pantai 99.093 km 2, serta 13.466 pulau yang bernama dan berkoordinat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TRIWULAN I TAHUN 2017 BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Pusat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENYULUHAN PERIKANAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENYULUHAN PERIKANAN SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

JAKARTA (12/6/2015)

JAKARTA (12/6/2015) 2015/06/12 13:54 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan PENYULUH PERIKANAN KABUPATEN NUNUKAN DILATIH PERAWATAN MESIN DIESEL JAKARTA (12/6/2015) www.pusluh.kkp.go.id Pada tanggal 18-23 Mei 2015 telah dilaksanakan

Lebih terperinci

MASUKAN PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BPSDMKP TERHADAP PROGRAM ICCTF-PIKUL DALAM TRANSFORMASI TRANSFORMASI SISTEM INFORMASI IKLIM DAN CUACA

MASUKAN PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BPSDMKP TERHADAP PROGRAM ICCTF-PIKUL DALAM TRANSFORMASI TRANSFORMASI SISTEM INFORMASI IKLIM DAN CUACA MASUKAN PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BPSDMKP TERHADAP PROGRAM ICCTF-PIKUL DALAM TRANSFORMASI TRANSFORMASI SISTEM INFORMASI IKLIM DAN CUACA KE SKPD (ikhsan Haryadi, S.Pi, M.Si) PENDAHULUAN Arah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Achmad Jais Ely, ST, M.Si Kepala SUPM Waiheru Ambon

KATA PENGANTAR. Achmad Jais Ely, ST, M.Si Kepala SUPM Waiheru Ambon 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayahnya, Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru Ambon dapat menyelesaikan penyusunan Standar Pelayanan

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PEMBUKAAN KONVENSI NASIONAL GUGUS KENDALI MUTU-INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (GKM-IKM)

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PEMBUKAAN KONVENSI NASIONAL GUGUS KENDALI MUTU-INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (GKM-IKM) SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PEMBUKAAN KONVENSI NASIONAL GUGUS KENDALI MUTU-INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (GKM-IKM) DI PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 10 Nopember 2015 Yth. Saudara Gubernur

Lebih terperinci

PT. LONTAR PAPYRUS PULP AND PAPER INDUSTRY (LPPPI) JAMBI

PT. LONTAR PAPYRUS PULP AND PAPER INDUSTRY (LPPPI) JAMBI (LPPPI) Oleh : Aan Harianto NPM 0614 4041 0765 Jogi Abednego Samosir NPM 0614 4041 0775 Muhammad Rafli NPM 0614 4041 0778 Rifki Ajie Permata NPM 0614 4041 0781 PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN (DIV) TEKNIK

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana Pembangunan Pertanian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/PERMEN-KP/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/PERMEN-KP/2014 TENTANG Menimbang PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/PERMEN-KP/2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi Visi yang telah ditetapkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan adalah Menjadi Fasilitator dan Penggerak Ekonomi Masyarakat Perikanan

Lebih terperinci

BAB II PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA

BAB II PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA BAB II PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA 2.1 Sejarah Program Studi Vokasi Universitas Indonesia Universitas Indonesia (UI) secara internasional diakui sebagai salah satu universitas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015 BAB II. PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 14/MEN/2009 TENTANG MITRA BAHARI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 14/MEN/2009 TENTANG MITRA BAHARI PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 14/MEN/2009 TENTANG MITRA BAHARI MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN STD-SPM.Pol//7/2017 STD-SPM.Pol//7/2017 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Visi : Misi : Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, kompetitif dan bertaraf

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipisah antara unsur yang satu dengan yang lainnya dan juga tidak bisa dipisahkan dengan sistem-sistem kehidupan

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH RANCANGAN RPJP KABUPATEN BINTAN TAHUN 2005-2025 V-1 BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH Permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta isu strategis serta visi dan misi pembangunan

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Visi Pembangunan Pertanian adalah terwujudnya sistem pertanian bioindustri

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Visi Pembangunan Pertanian adalah terwujudnya sistem pertanian bioindustri Laporan Tahunan SMK-PPNegeri Sembawa / 205 BAB. I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Visi Pembangunan Pertanian adalah terwujudnya sistem pertanian bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN A. Kebijakan Umum BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN Pembangunan jangka menengah Kabupaten Pati diupayakan untuk mendukung kebijakan pembangunan nasional yang pro poor, pro job, pro growth

Lebih terperinci

2 2. Undang- Kelautan dan Perikanan Nomor PER.20/MEN/2012; Memperhatikan: 1. Persetujuan Presiden atas Rekomendasi Sidang DPODdalam surat Menteri Dala

2 2. Undang- Kelautan dan Perikanan Nomor PER.20/MEN/2012; Memperhatikan: 1. Persetujuan Presiden atas Rekomendasi Sidang DPODdalam surat Menteri Dala BERITA NEGARA No.1735, 2014 KEMEN KP. Sekolah Usaha Perikanan Menengah. Organisasi. Tata Kerja Perubahan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 54/PERMEN-KP/2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN 241 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan (1) Karakteristik nelayan di lokasi penelitian secara spesifik dicirikan dengan: (a) karakteristik individu: pendidikan rendah, nelayan pendatang, motivasi intrinsik

Lebih terperinci

Rakernis BPSDM KP dihadiri oleh 162 orang peserta. Bertindak sebagai narasumber antara

Rakernis BPSDM KP dihadiri oleh 162 orang peserta. Bertindak sebagai narasumber antara http:/ //www.kilasfoto.com Targetkan kurangi kemiskinan dipesisir Bandung,kilasfoto.com - Dalam rangka menajamkan hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam melaksanakan pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau

Lebih terperinci

10 REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN KUPANG

10 REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN KUPANG 10 REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN KUPANG 10.1 Kebijakan Umum Potensi perikanan dan kelautan di Kabupaten Kupang yang cukup besar dan belum tergali secara optimal, karenanya

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan perikanan tangkap pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat khususnya nelayan, sekaligus untuk menjaga kelestarian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota pada seluruh pemerintahan daerah bahwa pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini setiap Negara di seluruh dunia semakin terbuka dalam segala bidang usaha seperti bidang politik, bidang industri, bidang pendidikan,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SELAKU OTORITAS

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar belakang

PENDAHULUAN Latar belakang PENDAHULUAN Latar belakang Pembangunan aparatur negara merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses pembangunan nasional yang diarahkan untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

H a l a m a n i KATA PENGANTAR

H a l a m a n i KATA PENGANTAR SUPM NEGERI LADONG BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2016 H a l a m a n i KATA PENGANTAR Dalam rangka mengukur

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PANDUAN PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) KUPANG. TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PANDUAN PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) KUPANG. TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PANDUAN PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) KUPANG. TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 I. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Kupang adalah lembaga

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Industrialisasi. Kelautan. Perikanan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.27/MEN/2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan formal mempunyai proses bimbingan yang terencana dan sistematis mengacu pada kurikulum. Kurikulum merupakan unsur yang siknifikan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 1. Visi Menurut Salusu ( 1996 ), visi adalah menggambarkan masa depan yang lebih baik, memberi harapan dan mimpi, tetapi juga menggambarkan hasil-hasil yang memuaskan. Berkaitan

Lebih terperinci

PERIODE SATKER I. REALISASI ANGGARAN LELANG SERAPAN II. RINGKASAN CAPAIAN KEGIATAN PRIORITAS (F8K)

PERIODE SATKER I. REALISASI ANGGARAN LELANG SERAPAN II. RINGKASAN CAPAIAN KEGIATAN PRIORITAS (F8K) SATKER Satker SUPM N Waeheru - Sekolah Usaha Perikanan Menengah Waeheru Alamat Jl. Laksdya Leo Wattimena KM. 6 Waiheru - Ambon Tlp (09) 36 Fax (09) 36 Email supmwaiheruambon@yahoo.com Website supmwaiheru-kkp.sch.id

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PENDIDIKAN BERBASIS KAWASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kewirausahaan merupakan bagian penting dalam pembangunan. Kewirausahaan dapat diartikan sebagai the backbone of economy yaitu syaraf pusat perekonomian atau sebagai

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SISTEM PERIKANAN TERI (STOLEPHORUS SPP) DI DESA SUNGSANG BANYUASIN SUMATERA SELATAN

IDENTIFIKASI SISTEM PERIKANAN TERI (STOLEPHORUS SPP) DI DESA SUNGSANG BANYUASIN SUMATERA SELATAN PG-122 IDENTIFIKASI SISTEM PERIKANAN TERI (STOLEPHORUS SPP) DI DESA SUNGSANG BANYUASIN SUMATERA SELATAN Fauziyah 1,, Khairul Saleh 2, Hadi 3, Freddy Supriyadi 4 1 PS Ilmu Kelautan Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dengan sengaja, sadar dan berencana yang membiasakan para warga masyarakat sedini mungkin untuk menggali,

Lebih terperinci

Mempersiapkan Generasi Muda yang Kompetitif, Produktif dan Inovatif dalam Menghadapi Tantangan Global di Era MEA 2015

Mempersiapkan Generasi Muda yang Kompetitif, Produktif dan Inovatif dalam Menghadapi Tantangan Global di Era MEA 2015 Mempersiapkan Generasi Muda yang Kompetitif, Produktif dan Inovatif dalam Menghadapi Tantangan Global di Era MEA 2015 Pada tahun 2003, para pemimpin negara-negara ASEAN sepakat bahwa Masyarakat ASEAN harus

Lebih terperinci

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR 5.1. Visi dan Misi Pengelolaan Kawasan Konservasi Mengacu pada kecenderungan perubahan global dan kebijakan pembangunan daerah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Sejarah Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Sejarah Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Ilustrasi Organisasi 3.1.1 Sejarah Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sejak era reformasi bergulir di tengah percaturan politik Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang ketat dalam semua aspek kehidupan, memberi pengaruh terhadap tuntutan akan kualitas sumber daya manusia,

Lebih terperinci

Ijazah yang diberikan untuk jurusan Teknika adalah : - Ijazah Akademik : Diploma III (A.Md) - Ijazah Profesi : ATT III (Ahli Teknika Tingkat III)

Ijazah yang diberikan untuk jurusan Teknika adalah : - Ijazah Akademik : Diploma III (A.Md) - Ijazah Profesi : ATT III (Ahli Teknika Tingkat III) Tujuan umum jurusan Teknika adalah mendidik dan melatih para lulusan SMU/SMK/MA untuk menjadi Perwira Pelayaran Besar (Samudra) bidang keahlian Mesin Kapal. Tugas dan tanggung jawab untuk jurusan Teknika

Lebih terperinci

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KERJASAMA BADAN PENGEMBANGAN SDM KP DENGAN ASOSIASI BUDIDAYA MUTIARA INDONESIA

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KERJASAMA BADAN PENGEMBANGAN SDM KP DENGAN ASOSIASI BUDIDAYA MUTIARA INDONESIA PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KERJASAMA BADAN PENGEMBANGAN SDM KP DENGAN ASOSIASI BUDIDAYA MUTIARA INDONESIA www.satunews.com Festival Mutiara Indonesia, 2-6 Oktober 2013 JAKARTA- Kementerian Kelautan dan

Lebih terperinci

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KUNJUNGAN MENTERI PETERNAKAN DAN PERIKANAN SUDAN KE STP JAKARTA

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KUNJUNGAN MENTERI PETERNAKAN DAN PERIKANAN SUDAN KE STP JAKARTA PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KUNJUNGAN MENTERI PETERNAKAN DAN PERIKANAN SUDAN KE STP JAKARTA www.antaranews.com Kunjungan Menteri Peternakan dan Perikanan Sudan SUDAN MINATI BUDIDAYA PERIKANAN INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa, melalui pendidikan lahir sumberdaya manusia terdidik yang berkualitas serta bermanfaat bagi masyarakat dan Negara.

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.7-/217 DS6553-7197-642-6176 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

peningkatan SDM berkualitas menjadi sangat penting, Terutama dengan dua hal (teori dan praktek) harus berjalan seiring dan saling melengkapi.

peningkatan SDM berkualitas menjadi sangat penting, Terutama dengan dua hal (teori dan praktek) harus berjalan seiring dan saling melengkapi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi, menuntut kemampuan kompetitif dalam berbagai aspek, termasuk dalam Sumberdaya Manusia (SDM). Sehubungan dengan itu, upaya peningkatan kualitas

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

Manokwari, Juni 2012 Ketua, Dr. Drs. Susanto, M.Si. NIP

Manokwari, Juni 2012 Ketua, Dr. Drs. Susanto, M.Si. NIP KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MANOKWARI 2012 PENGANTAR Penyuluhan dan Pengembangan SDM pertanian harus menjadi agenda

Lebih terperinci

MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI SAMBUTAN MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI PADA ACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016

MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI SAMBUTAN MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI PADA ACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016 1 MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI SAMBUTAN MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI PADA ACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016 TANGGAL 2 MEI 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Production Based Education Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Lulusan Pendidikan Vokasi Di Akademi Teknik Soroako

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Production Based Education Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Lulusan Pendidikan Vokasi Di Akademi Teknik Soroako BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun ini diperkirakan akan mencapai 6,4% dan terus meningkat menjadi 6,6% pada tahun 2014, hal ini berdasarkan publikasi Asia

Lebih terperinci

NUNUKAN (7/9/2015)

NUNUKAN (7/9/2015) 2015/09/07 14:29 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan PEMBINAAN PENYULUHAN PERIKANAN DI PROVINSI KALIMANTAN UTARA NUNUKAN (7/9/2015) www.pusluh.kkp.go.id Pelaku utama dan pelaku usaha umumnya berkutat dengan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perikanan adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan dalam bidang perikanan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan paket-paket teknologi. Menurut Porter (1990)

Lebih terperinci

LAKIP SUPM Negeri Waiheru Ambon 2014

LAKIP SUPM Negeri Waiheru Ambon 2014 1 Kata Pengantar Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja SUPM Negeri Waiheru Ambon, Tahun 2014 dapat tersusun,

Lebih terperinci

UPAYA PENGEMBANGAN MINAPOLITAN KABUPATEN CILACAP MELALUI KONSEP BLUE ECONOMY

UPAYA PENGEMBANGAN MINAPOLITAN KABUPATEN CILACAP MELALUI KONSEP BLUE ECONOMY UPAYA PENGEMBANGAN MINAPOLITAN KABUPATEN CILACAP MELALUI KONSEP BLUE ECONOMY Oleh: Kevin Yoga Permana Sub: Pengembangan Minapolitan di Kabupaten Cilacap Tanpa tindakan konservasi dan pengelolaan, sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi masyarakat. Dengan adanya otonomi daerah, maka wewenang pusat

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi masyarakat. Dengan adanya otonomi daerah, maka wewenang pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otonomi daerah merupakan kewenangan daerah otonom dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. Dengan

Lebih terperinci

(RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

(RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA RIP 2010-2030 Rencana Induk Pengembangan Poltekkes Kemenkes Surabaya 1 Cita-cita Poltekkes Kemenkes Surabaya 1. Mengemban misi mencerdaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional. Hal ini sejalan dengan Kementerian Pendidikan Nasional yang memiliki target

BAB I PENDAHULUAN. internasional. Hal ini sejalan dengan Kementerian Pendidikan Nasional yang memiliki target BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kunci utama kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan, bersama pendidikan akan mengantarkan bangsa ini menjadi negara yang lebih unggul dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keterkaitan secara sinergis, antara lain kebijakan, kurikulum, tenaga pendidik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keterkaitan secara sinergis, antara lain kebijakan, kurikulum, tenaga pendidik dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia Indonesia yang rendah disebabkan oleh rendahnya kualitas pendidikan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling keterkaitan

Lebih terperinci