ABSTRAK PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BAGIAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA GORONTALO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BAGIAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA GORONTALO"

Transkripsi

1 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BAGIAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA GORONTALO Oleh ABD. RAHMAN POLAPA NIM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN 2013 ABSTRAK ABD. RAHMAN POLAPA. NIM Skripsi, Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo. Program Studi S1 Manajemen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah bimbingan Bapak Prof. Dr. Yulianto Kadji, M.Si selaku pembimbing I dan Ibu Dr. Irawaty Igirisa M.Si selaku pembimbing II. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo. Dengan menggunakan Teknik pengumpulan data observasi, dan angket atau pembagian kuisioner kepada responden. Teknik analisis data yaitu menggunakan metode kuantitatif, malalui analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan uji koefisien determinasi, memperoleh nilai R square sebesar atau 53.5%. hal ini menunjukan pengaruh variabel disiplin kerja (X) terhadap variabel kinerja pegawai (Y), sedangkan sebesar 46.5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari hasil uji t menunjukan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada bagian administrasi pemerintahan umum sekretariat daerah kota gorontalo. hal ini dibuktikan oleh pengujian variabel disiplin kerja (X) terhadap kinerja pegawai (Y) dimana (t-hitung =5.029) sedangkan nilai (t-tabel =0.684). Kata Kunci : Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai. BAB I PENDAHULUAN Disiplin sangat penting untuk perkembangan perusahaan karena dapat dijadikan sebagai alat untuk memotivasi agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik Pegawai untuk mematuhi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik. Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan. Mengingat begitu pentingnya peranan disiplin kerja bagi para Pegawai, diharapkan para Pegawai harus selalu berupaya untuk menjaga dan meningkatkan disiplin kerja.

2 Sebagaimana kutipan pernyataan Mangkunegara (2005:52) mengemukakan bahwa disiplin kerja merupakan sifat seorang Pegawai yang secara sadar mematuhi aturan dan peraturan organisasi tertentu Untuk mendapatkan hasil kerja dapat tercapai secara maksimal maka Pegawai harus mempunyai kinerja yang baik. Kinerja yang baik, hasil yang didapatkan juga baik. Kinerja Pegawai yang optimal akan memberikan pengaruh yang besar terhadap keberhasilan proses pelaksanaan pekerjaan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia aparatur negara mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan peranan tersebut adalah PNS yang mempunyai kompetensi yang diindikasikan dari sikap disiplin yang tinggi, kinerja yang baik serta sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Sekretariat Daerah Kota Gorontalo merupakan suatu lembaga pemerintahan yang dalam urusan pemerintahannya mengatur dan mengelola program yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat. Dalam mekanisme pelaksanaannya, Sekretariat Daerah Kota Gorontalo meliputi beberapa bagian yang antara lain Bagian Kepegawaian, Bagian Umum, dan Bagian Administrasi Pemerintahan Umum. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum mengurus segala hal yang menyangkut perjalanan Walikota (kegiatan sosialisasi dan penyuluhan), keprotokoleran. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti, masalah-masalah yang menyangkut kedisiplinan Pegawai pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo antara lain, adanya Pegawai yang datang tidak tepat waktu, masih adanya Pegawai yang pada waktu istirahat menggunakan waktu yang cukup lama, dan masih adanya Pegawai yang tidak mampu menyelsaikan pekerjaanya dengan baik. Adanya Pegawai yang datang tidak tepat waktu terindikasi pada laporan kehadiran Pegawai yang rendah pada pelaksanaan Apel pagi dan sore. Hal tersebut telah lama disosialisasikan, namun belum mendapat tanggapan yang baik, sehingga kebiasaan tersebut seakan hal yang lumrah dilakukan. Hal ini juga dapat disebabkan tidak maksimalnya pemberian tugas yang jelas pada Pegawai sehingga partisipasi Pegawai tidak maksimal. Masih adanya Pegawai yang menggunakan waktu istirahatnya dengan cukup lama dikarenakan tidak jelasnya tugas yang diberikan sehingga Pegawai merasa tidak memiliki tanggung jawab yang jelas terhadap pekerjaannya. Hal ini juga dapat disebabkan oleh masih adanya Pegawai

3 yang memilih-milah pekerjaannya sesuai dengan tingkat kesulitan kerja. Masih adanya Pegawai yang belum mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, dikarenakan kurangnya sosialisasi yang dilakukan sehingga tidak semua Pegawai paham akan tugas yang diberikan. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, peneliti ingin menyusun suatu penelitian dengan formulasi judul : Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo. 1.2 Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Adanya Pegawai yang datang tidak tepat waktu. 2. Masih adanya Pegawai yang menggunakan waktu istirahat cukup lama. 3. Masih ada pegawai yang tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka Peneliti menyusun rumusan masalah dalam penelitian ini, yakni: Seberapa besar pengaruh Disiplin terhadap Kinerja Pegawai pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Pegawai pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menciptakan dua manfaat yakni manfaat teoretis dan manfaat praktis: 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai sumbangan bagi ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan Disiplin kerja pegawai dan Kinerja Pegawai. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan manajemen Sumber Daya Manusia, Disiplin kerja, dan Kinerja pegawai. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi organisasi yang bersangkutan (Pegawai Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo) dalam hubungannya dengan Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai. b. Sebagai input atau bahan masukan untuk perbaikan pengelolaan Sumberdaya Manusia yang berhubungan dengan Disiplin dan Kinerja Pegawai, sehingga organisasi yang bersangkutan dapat menentukan kebijakan pengelolaan Sumberdaya Manusia pada Pegawai Bagian

4 Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Konsep Disiplin Kerja Disiplin berasal dari akar kata disciple yang berarti belajar. Disiplin merupakan arahan untuk melatih dan membentuk seseorang melakukan sesuatu menjadi lebih baik. disiplin adalah suatu proses yang dapat menumbuhkan perasaan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan tujuan organisasi secara objektif, melalui kepatuhannya menjalankan peraturan organisasi (Daryanto,1997:56). Martoyo (2000:92) yang mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan disiplin kerja yaitu suatu keadaan yang menunjukan suasana tertib dan teratur yang dihasilkan oleh orang-orang yang berada dalam naungan sebuah organisasi karena peraturan-peraturan yang berlaku dihormati dan diikuti.kemudian Martoyo (2000:125) berpendapat bahwa disiplin berasal dari kata Discipline yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. Dengan demikian, dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah suatu sikap mental yang dimiliki oleh Pegawai dalam menghormati dan mematuhi peraturan yang ada di dalam organisasi tepatnya bekerja yang dilandasi karena adanya tanggung jawab bukan karena keterpaksaan sehingga dapat mengubah suatu perilaku menjadi lebih baik daripada sebelumnya Tujuan Pembinaan Disiplin Kerja Pembinaan disiplin kerja sebenarnya dimaksudkan untuk memenuhi tujuan-tujuan dari disiplin kerja itu sendiri sehingga pelaksanaan kerja menjadi lebih efektif dan efisien. Pada dasarnya pembinaan disiplin kerja bertujuan untuk menciptakan suatu kondisi yang teratur, tertib, dan pelaksanaan pekerjaan dapat terlaksana sesuai dengan rencana sebelumnnya. Seperti yang dikemukakan oleh siswanto (2003:292) tujuan pembinaan disiplin kerja para tenaga kerja, antara lain : 1. Agar para tenaga kerja menaati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis, serta melaksanakan perintah manajemen. 2. Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampun memberikan pelayanan yang maksimum kepada pihak tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya. 3. Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan

5 prasarana, barang dan jasa c. Komunikasi perusahaan dengan sebaik-dbaiknya. Pengenduran ketegangan emosional e. Penjernihan pemikiran 4. Dapat bertindak dan berprilaku f. Reoritentasi sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada perusahaan. Adapun strategi dalam pembinaan 5. Tenaga kerja mampu disiplin kerja menurut Mulyasa menghasilkan produktivitas (2007: ) sebagai berikut : yang tinggi sesuai dengan a. Self-concept (konsep diri), strategi ini harapan perusahaan, baik dalam menentukan bahwa konsep-konsep diri jangka pendek maupun jangka masing-masing individu merupakan panjang. faktor penting dari setiap perilaku. Disiplin kerja yang dilakukan secara Untuk menumbuhkan konsep diri, terus-menerus oleh manajemen pemimpin disarankan bersikap empati, dimaksudkan agar para Pegawai menerima, hangat, dan terbuka, memiliki motivasi untuk sehingga para tenaga kerja dapat mendisiplinkan diri, bukan karena mengeksplorasikan pikiran dan adanya sanksi tetapi timbul dari dalam perasaannya dalam memecahkan dirinya sendiri.maka dapat ditarik masalahnya. kesimpulan pembinaan disiplin kerja Communication skills bertujuan untuk memperbaiki (keterampilan berkomunikasi). efektivitas dan mewujudkan kemampuan kerja Pegawai dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi Pendekatan Dalam Pembinaan Disiplin Kerja Handoko (2001:210) memberikan definisinya bahwa konseling atau bimbingan dan pembinaan adalah pembahasan suatu masalah dengan Pegawai dengan maksud pokok kita membantu Pegawai tersebut agar dapat menangani masalah secara baik. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam konseling melalui pendekatanpendekatan sebagai berikut : a. Pemberian nasihat b. Penentraman hati Pemimpin harus menerima semua perasaan tenaga kerja dengan komunikasi yang dapat menimbulkan kepatuhan dari dalam dirinya. b. Natural and logical consequences (konsekuensi-konsekuensi logis dan alami). Perilaku-perilaku yang salah terjadi karena tenaga kerja telah mengembangkan kepercayaan yang salah terhadap dirinya. Hal ini mendorong munculnya perilaku-perilaku salah yang disebut misbehaviour. Untuk itu disarankan : a) menunjukan secara tepat tujuan perilaku yang salah, sehingga membantu tenaga kerja dalam mengatasi perilakunya, serta b) memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah.

6 c. Values clarification (klarifikasi nilai). Strategi ini dilakukan untuk membantu tenaga kerja dalam menjawab pertanyaanya sendiri tentang nilai-nilai dan membentuk sistem nilainya sendiri. d. Leader effectiveness training (latihan keefektifan pemimpin). Tujuan metode ini adalah untuk menghilangkan metoder refresif dan kekuasaan, misalnya hukuman dan ancaman melalui sebuah model komunikasi tertentu. e. Reality therapy (terapi realitas). Pemimpin perlu bersikap positif dan bertanggung jawab. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembinaan disiplin kerja manapun yang dilaksanakan dalam suatu organisasi pada intinya bertujuan untuk meningkatkan disiplin kerja para Pegawai, dan memperbaiki tindakan indisipliner yang terjadi dengan cara yang efektif Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Disiplin kerja yang dimiliki oleh seorang Pegawai akan ditentukan oleh sejauh mana faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap Pegawai itu sendiri. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari siswanto (1989:277) yang mengemukakan bahwa Diharapkan para tenaga kerja berdisiplin adanya dorongan yang muncul dari diri sendiri dan berjalan sesuai dengan irama berputarnya program dan beban kerja perusahaan/instansi. Organisasi menghendaki setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu organisasi juga berusaha menciptakan keteraturan didalam proses pelaksanaan kerja. Selain menjalankan fungsi pengendalian juga membetuk suatu budaya disiplin kerja. Pada dasarnya banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan Pegawai suatu organisasi seperti yang dikemukakan oleh Hasibuan (2002:195) sebagai berikut : 1) Tujuan dan Kemampuan, ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan Pegawai. Tujuan yang harus dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan Pegawai. Hal ini berarti bahwa pekerjaan yang dibebankan kepada Pegawai harus sesuai dengan kemampuan Pegawai bersangkutan, agar dia bekerja sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya. 2) Teladan Pemimpin, sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan Pegawai karena pemimpin dijadikan teladan dan panutan oleh bawahannya, pimpinan yang baik harus memberi contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil serta, sesuai kata dengan perbuatan. 3) Balas jasa dan kesehjateraan ikut mempengaruhi kedisiplinan Pegawai karena akan memberikan kepuasan dan

7 kecintaan Pegawai terhadap perusahaan/instansi dan pekerjaannya. Jika kecintaan Pegawai semakin baik terhadap pekerjaan maka kedisiplinan mereka akan semakin baik pula. 4) Keadilan, ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan Pegawai, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lain. 5) Waskat (Pengaasan melekat), adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan Pegawai perusahaan. Waskat efektif merangsang kedisiplinan dan moral kerja Pegawai. Pegawai merasa mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan, dan pengawasan dari atasannya. 6) Sanksi, berperan penting dalam memelihara kedisiplinan Pegawai. Dengan sanksi hukuman semakin berat, Pegawai akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap, perilaku indisipliner Pegawai akan berkurang. 7) Ketegasan, pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan Pegawai perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap Pegawai yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan.ketegasan pimpinan menegur dan menghukum setiap Pegawai yang indisipliner akan mewujudkan kedisiplinan yang baik pada perusahaan/instasi tersebut Tindakan Pendisiplinan Tindakan disiplin sangat diperlukan untuk pencapaian kinerja Pegawai, karena dengan diadakan tindakan pendisiplinan pelaksanaan kerja menjadi lebih efektif dan efisien tentunya dalam penindakan disiplin pemimpin harus memberikan tindakan yang bertahap yakni mulai dari teguran sampai dengan pemberian sanksi apabila Pegawai tersebut setelah diperingati tetap melakukan pelanggaran. Untuk mengkondisikan Pegawai agar bisa melaksanakan tindakan disiplin maka terdapat beberapa prinsip pendisiplinan (Heidjrachman, dkk, 1990:239) : 1. Pendisiplinan dilakukan secara pribadi Pendisiplinan ini dilakukan dengan menghindari menegur kesalahan didepan orang banyak agar Pegawai yang bersangkutan tidak merasa malu dan sakit hati. Hal ini akan memalukan bawahan yang ditegur (meskipun mungkin memang benar bersalah) sehingga bias menimbulkan rasa dendam.

8 2. Pendisiplinan harus bersifat membangun Dalam pendisiplinan ini selain menunjukan kesalahan yang telah dilakukan oleh Pegawai haruslah diikuti dengan petunjuk cara pemecahannya yang bersifat membangun, sehingga Pegawai tidak merasa bingung dalam menghadapi kesalahan yang telah dilakukan dan dapat memperbaiki kesalahan tersebut. 3. Pendisiplinan dilakukan secara langsung dan segera Suatu tindakan dilakukan dengan segera setelah terbukti bahwa Pegawai telah melakukan kesalahan sehingga Pegawai dapat mengubah sikapnya secepat mungkin. 4. Keadilan dalam pendisiplinan Dalam tindakan pendisiplinan dilakukan secara adil tanpa pilih kasih, siapapun yang telah melakukan kesalahan harus mendapatkan tindakan disiplin secara adil tanpa membedabedakan. 5. Pimpinan hendaknya tidak melakukan pendisiplinan sewaktu Pegawai absent, Pendisiplinan hendaknya dilakukan dihadapan Pegawai yang bersangkutan secara pribadi agar diat tahu telah melakukan kesalahan. 6. Setelah pendisiplinan hendaknya wajar kembali. Sikap wajar hendaklah dilakukan pemimpin terhadap Pegawai yang telah melakukan kesalahan tersebut, sehingga proses kerja dapat berjalan lancar kembali dan tidak kaku dalam bersikap. Dari beberapa tindakan pendisiplinan di atas dapat dijelaskan bahwa pendisiplinan diterapkan pada Pegawai sesuai pelanggaran serta tindakan dilakukan secara efektif, karena penerapa disiplin yang tidak efektif pada Pegawai akan menyebabkan pemogokan liar kerja Pegawai, serta dapat mempengaruhi kinerja Pegawai yang berdampak pada instansi tersebut. Jadi dari keseluruhan teori kedisiplinan yang dikemukakan oleh para ahli, maka dipilih sebagai acuan yang menjadi indikator penelitian yaitu teori Soejono, (1997:67) mengemukakan beberapa indikator kedisiplinan yaitu ketepatan waktu, menggunakan peralatan kantor dengan baik, tanggung jawab yang tinggi, ketaatan terhadap aturan kantor. 2.2 Konsep Kinerja Pengertian Kinerja Kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang hendak dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan kerja. Kinerja dipergunakan manajemen untuk melakukan penilaian secara periodik mengenai efektivitas operasional suatu oganisasi dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan kinerja, organisasi dan manajemen dapat

9 mengetahui sejauh mana keberhasilan dan kegagalan karyawannya dalam menjalankan amanah yang diterima. Sementara itu kinerja menurut Prawirosentono (1999:2): Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan berkaitan kuat terhadap tujuantujuan strategik organisasi. Menurut Robbins (2006:218) adalah sebagai fungsi dari interaksi antara kemampuan (ability), motivasi (motivation) dan keinginan (obsetion). Selanjutnya Robbins (1998: 21) memberikan arti kinerja adalah tingkat pencapaian tujuan. Dalam konteks penelitian yang akan dilakukan, maka pengertian analisis kinerja merupakan proses pengumpulan informasi tentang bagaimana tingkat kemampuan pencapaian hasil kerja yang dilakukan oleh pegawai Bidang Pemerintahan Kantor Walikota Kota Gorontalo dalam melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan program yang dijalankan institusi sehingga tujuan organisasi tersebut akan tercapai. Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Tetapi keberhasilan tersebut tidak dapat dilihat begitu saja, diperlukan penilaian terhadap kinerja lembaga tersebut. Penilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan pengukuran kinerja, dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang membentuk kinerja tersebut Pengukuran Kinerja Dharma (2005:15) mengatakan bahwa pengukuran kinerja pegawai: 1. Pengembangan, yaitu sebuah manfaat yang dapat digunakan untuk menentukan siapa saja pegawai yang perlu ditraining dan dapat pula membantu mengevaluasi hasil training. Selain itu juga dapat membantu pelaksanaan conseling antara atasan dan bawahan sehingga dapat dicapai usahausaha pemecahan masalah yang dihadapi pegawai. 2. Pemberian reward, yaitu dapat digunakan untuk memotivasi pegawai, mengembangkan inisiatif, rasa tanggungjawab sehingga akan mendorong mereka untuk meningkatkan kinerjanya. 3. Perencanaan sumber daya manusia yang dapat bermanfaat bagi pengembangan keahlian dan ketrampilan serta perencanaan sumber daya manusia. 4. Kompensasi yang dapat bermanfaat untuk memberikan informasi yang digunakan untuk menentukan apa yang harus diberikan kepada pegawai yang tinggi atau yang rendah dan bagaimana prinsip pemberian kompensasi yang adil. 5. Komunikasi, dimana evaluasi yang dilakukan terhadap kinerja pegawai merupakan dasar untuk komunikasi berkelanjutan antar atasan dan bawahan menyangkut kinerja pegawai.

10 Dessler (2000) dalam Keban (2004:196) juga mengatakan bahwa pengukuran kinerja pegawai merupakan upaya sistimatis untuk membandingkan apa yang dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada, dengan tujuan untuk mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas ratarata. Begitu luasnya dampak yang akan diperoleh dari dilakukannya penilaian terhadap kinerja pegawai, dan ini tentunya menganjurkan kepada setiap lembaga atau organisasi pemerintah untuk melakukan penilaian terhadap kinerja pegawainya Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Menurut Keban (2004:192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor 02/SE/1980, tertanggal 11 Pebruari 1980) yang lebih menekankan penilaian kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan, prestasi, ketaatan, tangungjawab, kejujuran, kerjasama dan prakarsa. Menurut Swanson (dalam Keban, 2004:194) mengemukakan bahwa: kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan pegawai sesuai dengan misi lembaga, apakah pegawai menghadapi hambatan dalam bekerja dan mencapai hasil, apakah pegawai mempunyai kemampuan mental, fisik, emosi dalam bekerja, dan apakah mereka memiliki motivasi yang tinggi, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan menurut Schuler dan Dowling (dalam Keban, 2000:195) kinerja seorang pegawai/ karyawan dapat dilihat dari: (1) kuantitas kerja, (2) kualitas kerja, (3) kerjasama, (4) pengetahuan tentang kerja, (5) kemandirian kerja, (6) kehadiran dan ketepatan waktu, (7) pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi, (8) inisiatif dan penyampaian ide-ide yang sehat, (9) kemampuan supervisi dan teknik. Lebih lanjut Schuler dan Dowling (dalam Yazid, 2009:21), menjelaskan indikator pengukuran diatas tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali kemampuan melakukan supervisi. Manurut Dharma (2005: 101), menyatakan bahwa indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai adalah (1) pemahaman pengetahuan, (2) keahlian, (3) kepegawaian, (4) perilaku yang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik. 2.3 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya dengan konsep yang sama. Walaupun dilihat dari objek penelitian yang berbeda, namun persamaan konseptual dapat digunakan bagi penelitian selanjutnya untuk mengembangkan konsep yang dibawa dari penelitian terdahulu. Berdasarkan konsep penelitiannya, terdapat beberapa

11 penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan penelitian ini antara lain: 1. Gunawan (2007), yang meneliti tentang Pengaruh Disiplin Terhadap Prestasi Kerja Pegawai (Studi Pegawai CV Adi Jaya Pujon- Malang) berdasarkan pengolahan data, analisis dan pembahasan berkaitan dengan pengaruh prestasi kerja Pegawai, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa disiplin yang terdiri atas dua variable bebas yaitu sikap dan perilaku mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap prestasi kerja Pegawai yang ditunjukkan dengan nilai f hitung sebesar 26,472 dengan tingkat signifikan 0,000. Besarnya pengaruh kedua variable bebas tersebut terhadap prestasi kerja Pegawai dapat ditunjukkan dengan koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,638 (63,8%) dan sisanya sebesar 0,362 (36,2%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. 2. Munika Lailatul Ahadiyah (2009), penelitian tentang Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Malang. Pengujian dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda, dimana variable dependen (Y) adalah kinerja Pegawai, sedangkan variabel independen (X) adalah disiplin yang didentifikasi dengan item Tujuan dan kemampuan (X1), Teladan Pimpinan (X2), Balas Jasa (X3), Keadilan (X4), Waskat (X5), Sanksi Hukum (X6), Ketegasan (X7), Hubungan Kemanusiaan (X8). Sampel yang digunakan adalah 41 Pegawai. Hasil pengujian menggunakan regresi berganda menemukan bahwa secara bersamasama variabel disiplin kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Pegawai. Hal tersebut hasil analisis didapat nilai F hitung sebesar F tabel 2.25 yang membuktikan bahwa variable bebas berpengaruh secara simultan terhadap variable terikat. Sementara hasil pengujian uji t menunujukkan bahwa variabel sanksi hukuman (X6) mempunyai pengaruh yang paling dominan dengan t hitung paling besar t tabel yang berarti secara parsial disiplin kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. 3. Muhammad Akbar Akib (2008) dengan judul : Analisis Pengaruh Disiplin terhadap Produktivitas Tenaga Kerja pada PT. Sinar Galesong Pratama di Makassar. Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan mengenai disiplin Nampak bahwa disiplin mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas kerja. Hal ini dapat dilihat bahwa variabel disiplin dan motivasi dengan produktivitas kerja berpengaruh secara signifikan.

12 Berdasarkan penelitianpenelitian diatas, maka peneliti menggunakan penelitian dari Munika Lailatul Ahadiyah (2009) yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Malang sebagai acuan penelitian pada Pegawai Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Gorontalo. 2.4 Kerangka Berpikir Disiplin kerja jika tidak ditegakkan tentunya akan berpengaruh terhadap proses kerja pegawai yang dalam hal ini dikemukakan dengan Kinerja Pegawai. Jika tidak memiliki disiplin dalam pekerjaan, Pegawai akan merasa tidak memiliki tanggung jawab yang besar, sehingga mengakibatkan rendahnya kinerja pegawai. Sebaliknya, adanya disiplin kerja akan membuat pegawai dapat mengerahkan kemampuannya dalam memahami tugas dan pekerjaan yang diberikan yang hal tersebut akan berimbas pada peningkatan kinerja pegawai seperti yang diharapkan. Dalam penelitian ini, indikatorindikator yang digunakan untuk mengukur keberpengaruhan antar variabel Disiplin dan Kinerja Pegawai, peneliti merujuk pada pendapat Soejono, (1997:67) mengemukakan beberapa indikator kedisiplinan yaitu (1). Ketepatan waktu, (2). Menggunakan peralatan kantor dengan baik, (3). Tanggung jawab yang tinggi, (4). Ketaatan terhadap aturan kantor. Kemudian untuk pengukuran kinerja berdasarkan pendapat Gomes (2003:142) mengemukakan beberapa indikator yang menjadi ukuran penilaian kinerja Pegawai yaitu Quantity of work (Jumlah Kerja), quality of work (Kualitas Kerja), cooperation (Kerja Sama), dan initiative (Semangat melaksanakan tugas-tugas baru. Masing-masing indikator dari variabel dependen dan independen diatas dibuat suatu pertanyaan/pernyataan dalam bentuk kueisioner yang nantinya akan dibagikan kepada responden. Dari hasil sebaran bentuk kueisioner yang akan dilakukan akan dianalisis dan selanjutnya akan diketahui berapa besar pengaruh dari disiplin kerja terhadap kinerja Pegawai pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo. Lebih jelasnya kerangka berpikir dari penelitian ini dicantumkan sebagai berikut : DISIPLIN KERJA (X) 1. Ketepatan waktu 2. Tanggung jawab yang tinggi 3. Ketaatan terhadap aturan kantor Soejono (1997:67) 35 KINERJA (Y) 1. Quantity of work 2. Cooperation 3. Initiative Gomes (2003:142)

13 2.5 Hipotesis Arikunto (2006:71 )mengemukakan bahwa hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan peneletian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis dalam penelitian ini masih didasarkan oleh teori yang relevan, belum didasarkan pada faktafakta empiris. oleh sebab itu yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah Diduga Disiplin Kerja berpengaruh positif terhadap kinerja Pegawai pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil objek penelitian pada Pegawai Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo yang bertempat di Jalan Nani Wartabone Kota Gorontalo. Penelitian ini di rencanakan berlangsung dalam waktu 6 (enam) Bulan yakni dari Bulan February sampai dengan Juli Metode Penilitian dan Desain Penelitian Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dimana peneliti diharapkan dapat menjelaskan pengaruh antara disiplin kerja dan Kinerja Pegawai pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Metode survei adalah riset yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta tentang gejala-gejala atas permasalahan yang timbul (Umar, 2003: 44), yang secara keseluruhan diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh antara disiplin kerja dengan kinerja Pegawai pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo Desain Penelitian Berdasarkan jenis penelitian, maka penelitian ini menurut desainnya memiliki 2 variabel yakni variabel X (independent) sebagai variabel bebas, dan variabel Y (dependent) sebagai variabel terikat, dimana desainnya disusun pada gambar dibawah. 3.4 Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Arikunto (2006:130). Selanjutnya menurut Sukandarrumidi (2002:47) populasi adalah keseluruhan objek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai yang berada di

14 lingkungan Pegawai Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo, dimana berdasarkan Daftar Hadir Pegawai Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo dinyatakan jumlah Pegawai sebanyak 24 orang Sampel Menurut Arikunto, (2006:131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjek yang diteliti kurang dari 100, maka lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sehingga yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah keseluruhan Pegawai Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo sebanyak 24 orang. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Observasi Teknik ini adalah teknik awal yang digunakan, di mana secara langsung peneliti mengamati tentang keadaan pegawai secara keseluruhan serta mengamati proses penuntasan tugas-tugas pegawai yang berhubugan Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai. b. Angket Menurut Husein Umar (2003) mengemukakan teknik kuesioner merupakan suatu pengumpulan data yang diberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut yang akan diuji pada penelitian. Untuk lebih memudahkan pengujian data, maka setiap soal dalam kuisioner diberikan skor. Proses pemberian skor dilakukan dengan membuat klasifikasi dan kategori atas jawaban pertanyaan kuesioner sesuai tanggapan responden. Setiap jawaban responden diberi skor nilai yang disusun berdasarkan skala likert. Skor yang diberikan pada tiap-tiap pertanyaan adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2002): 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS) 3 = Netral (N) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setuju (SS) c. Dokumentasi Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca berbagai buku, jurnal, dokumen dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yang dalam hal ini berhubungan dengan Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai. 3.6 Sumber Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dari penelitian ini bersumber dari: Data Primer : merupakan suatu penelitian dengan mendapatkan data yang langsung dan konkrit serta actual dari sumbernya yaitu pada setiap pegawai Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat

15 Daerah Kota Gorontalo, dengan menggunakan dua metode yaitu : 1. Metode Survey, yaitu untuk memperoleh informasi yang didasarkan pada upaya memberikan tanggapan pertanyaan kepada responden. 2. Metode Observasi, yaitu suatu pengumpulan data dengan mengamati secara langsung pada objek yang dituju, khususnya hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini. Data Sekunder, yaitu suatu data yang diperoleh dari referensi baik buku, majalah, maupun akses internet yang berhubungan dengan penelitian ini. 3.7 Teknik analisis data Uji Validitas Untuk mengukur tingkat validitas item-item pertanyaan kuesioner terhadap tujuan pengukuran adalah dengan melakukan korelasi antar skor item pertanyaan dengan skor variabel (Ghozali, 2009). Uji signifikasi ini membandingkan korelasi antara nilai masing-masing item pertanyaan dengan nilai total. Apabila besarnya nilai total koefisien item pertanyaan masingmasing variabel melebihi nilai signifikan maka pertanyaan tersebut dinilai tidak valid. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: y = jumlah seluruh skor Y xy = jumlah seluruh perkalian antara nilai X dan Y Uji Reliabilitas Tingkat reliabilitas suatu konstruk / variabel penelitian dapat dilihat dari hasil statistik Cronbach Alpha (α). Dengan rumus sebagai berikut. α = k Si 1 k 1 St (Ghazali, 2009) Keterangan : k = Jumlah instrument pertanyaan Si² = Jumlah Varians dalam setiap instrumen S = Varians keseluruhan instrument = Standar deviasi pada test untuk semua orang Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 (Ghozali, 2005). Semakin nilai alphanya mendekati satu maka nilai reliabilitas datanya semakin terpercaya. Untuk lebih jelas dalam menjelaskan nilai reliabilitas, berikut disajikan tabel koefisien reliabilitas pada halaman berikutnya. r = Dimana: r xy = Angka indeks korelasi n = jumlah responden x = jumlah seluruh skor X

16 Tabel Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas Interval Kriteria <0,200 Sangat Rendah 0,2 0,399 Rendah 0,4 0,599 Cukup 0,6 0,799 Tinggi 0,8 1,00 Sangat Tinggi Sumber : Arikunto (2002) Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas dilakukan dengan melihat grafik Normal Probability Plot (Ghozali, 2005). Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan variabel X (Disiplin Kerja) terhadap variabel Y (Kinerja Pegawai). Persamaan regresi yang dipakai adalah sebagai berikut (Supranto, 1998): Ŷ = β Χ+ е Keterangan : Y = Kinerja Pegawai β = Koefisien regresi dari variabel X (Disiplin Kerja) X = Disiplin Kerja e = Standar error 3.8 Uji Koefisien Regresi Uji t Uji t Digunakan untuk menguji berarti atau tidaknya hubungan variabel independent atau variabel Disiplin Kerja (X), terhadap variabel dependen Kinerja Pegawai (Y). Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut (Ghozali, 2005): a. Menentukan Formulasi Hipotesis H0 : β = 0, artinya variabel X1, X2 mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel Y. b. Menentukan derajat kepercayaan 95% (α =0,05) c. Menentukan signifikansi Nilai signifikasi (P Value) < 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai signifikasi (P Value) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. d. Membuat kesimpulan Bila (P Value) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel independent secara parsial mempengaruhi variabel dependent. Bila (P Value) > 0,05 maka H0 diterima dan ditolak. Artinya variabel

17 independent secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependent Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R²) dilakukan untuk melihat adanya hubungan yang sempurna atau tidak, yang ditunjukkan pada apakah perubahan variabel bebas (Disiplin Kerja) akan diikuti oleh variabel terikat (Kinerja Pegawai) pada proporsi yang sama. Pengujian ini dengan melihat nilai R Square (R2). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1. Selanjutnya nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependent amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabelvariabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependent (Ghazali, 2005). BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Deskripsi Kantor Walikota Gorontalo Awal terbentuknya kota Gorontalo yakni pada tahun 1728, sedangkan pada tanggal 16 Februari 2011 kota Gorontalo secara resmi ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Gorontalo ( UU Nomor 38 Tahun 2000 Pasal 7. Sejak diberlakukan Undang- Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, nama Kotamadya Gorontalo ini tetap dipakai hingga pada tahun Sejak dulu Gorontalo dijuluki sebagai Kota Serambi Madinah, hal itu disebabkan pada waktu dahulu pemerintahan kerajaan Gorontalo telah menerapkan syariat Islam sebagai dasar pelaksanaan hukum, baik dalam bidang pemerintahan, kemasyarakatan, maupun pengadilan. Hal ini dapat dilihat dari filosofi budaya Gorontalo yang islami berbunyi Adat bersendikan syara dan syara bersendikan Kitabullah (Al- Quran). Gorontalo merupakan suatu kota yang berdiri sendiri sebagai suatu pemerintahan dalam suatu wilayah tertentu sifatnya otonom, haruslah memenuhi syarat-syarat yang diatur oleh Undang-Undang No. 44 Tahun 1959 yaitu : Kepala Pemerintahan Kota Gorontalo, Buol, dan Bolaang Mongondow. Pada tahun 1957 dikeluarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1957 yang mengatur tentang Pokok-pokok pemerintahan di daerah sehingga dengan adanya Undang- Undang itu, maka daerah-daerah yang dulunya dalam wilayah Sulawesi Utara seperti Gorontalo Bolaang Mongondow dan Buol telah memisahkan diri untuk menjadi daerah tersendiri. Atas dasar hukum peraturan No. 11 Tahun 1953 yang materinya mengatur pembubaran daerah rumah tangganya sendiri dengan nama Sulawesi Utara yang meliputi Kota Gorontalo sekarang ini. Sehingga daerah-daerah yang masih bersatu telah melepaskan diri dari Dewan Pemerintah

18 Sulawesi Utara khususnya Kota Gorontalo ini. Pada tahun 1960 dibagi menjadi dua daerah tingkat II, dengan keluarnya Undang-undang No. 29 Tahun 1959 menjadi Daerah Kota Praja Gorontalo disahkan oleh Gubernur Daerah Tingkat I Sulawesi Utara atas nama Menteri Dalam Negeri dengan Ibu kotanya Gorontalo dan Undang-undang No. 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di daerah Istimewa Kota Praja di ganti dengan Kotamadya Gorontalo dengan Kota Gorontalo. Kemudian untuk selanjutnya yang berturut-turut yang pernah menjabat Walikota Gorontalo adalah sebagai berikut : 1. Taki Niode Tahun Drs. Jusoef Bilondatu Tahun Drs. Hasan Abas Nusi Tahun Drs. Achmad Najamudin Tahun Ir. Jusoef Dalie Tahun Achmad Arbie Tahun Hi. Medi Botutihe, SE Tahun Hi. Adhan Dambea, S.Sos Tahun S/d Sekarang Visi dan Misi Kantor Walikota Gorontalo Visi Kota Gorontalo sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 adalah Kota Enterpreneur. Visi ini merupakan dasar dalam penyusunan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan di Kota Gorontalo. Dengan misi, yakni : Mewujudkan Masyarakat Kota Gorontalo Yang Mandiri dan Religius Penjelasan dari visi dan misi adalah sebagai berikut : - Enterpreneur, suatu kondisi jiwa wirausaha yang melekat dalam diri masyarakat dan mewarnai aktivitasnya sehari hari. - Masyarakat Mandiri, dilihat dari tiga aspek utama, yaitu pendidikan, kesehatan dan pendapatan yaitu masyarakat yang berpendidikan, sehat dan punya kemampuan daya beli. Sedangkan Masyarakat Religius memiliki makna terhadap pemahaman, penghayatan dan pengamalan terhadap nilai nilai keagamaan. 4.3 Hasil Uji Instrumen Penelitian Uji Validitas Variabel Uji Validitas variable Disiplin Kerja Variable Pertanyaan Nilai r r- Keterangan kritis Aturan waktu Apel pagi.755 Valid dan sore Datang tepat waktu.565 Valid Siap saat.434 Valid pimpinan/pegawai lain membutuhkan Peralatan kantor sesuai.441 Valid kebutuhan tugas Menjaga peralatan.804 Valid kantor Peralatan kantor.387 Valid X memudahkan 0.3 (Disiplin Kerja) menyelesaikan tugas Bertanggungjawab.306 Valid tugas sesuai prosedur Bertanggungjawab.629 Valid terhadap hasil kerja Mentaati peraturan.458 Valid mengenai seragam Menunjukkan identitas.309 Valid yang jelas Aturan waktu Apel pagi.850 Valid dan sore Datang tepat waktu.565 Valid

19 Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, dapat dijelaskan bahwa dari 10 pertanyaan yang mewakili variabel Disiplin kerja Pegawai Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo yang diajukan oleh responden, dimana keseluruhan pertanyaan dikatakan valid karena lebih besar dari nilai kritis (0.3) yang ditetapkan. Dengan demikian dapat dikatakan pertanyaan-pertanyaan yang mewakili variabel disiplin pegawai pada Bagian Administrasi Umum dan Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Gorontalo adalah tepat atau valid, sehingga dapat dilanjutkan pada pengujian selanjutnya. Uji Validitas variable Kinerja Pegawai Variable Pertanyaan Nilai r r- kritis Keterangan Menyelesaikan kerja.452 Valid sesuai jumlah Menyelesaikan kerja.356 Valid sesuai kualitas Y (Kinerja Pegawai) Pekerjaan.431 Valid mengedepankan fungsi kerja sama Mengerti TUPOKSI kerja.799 Valid Dapat mengandalkan.704 Valid kemampuan pegawai Mempercayai pegawai.437 Valid lain dalam membantu kerja 0.3 TUPOKSI kerja yang.772 Valid selaras tujuan organisasi Menunjukkan inisiatif dan.410 Valid ide dalam kerja Dapat mengevaluasi.502 Valid kerja sendiri Menyelesaikan kerja.661 Valid sesuai kemampuan teknis yang dimiliki Menyelesaikan kerja.452 Valid sesuai jumlah Menyelesaikan kerja.356 Valid sesuai kualitas Berdasarkan hasil pengolahan data di atas dengan menggunakan program SPSS 16.0, dapat dijelaskan bahwa keseluruhan pernyataan dinyatakan valid karena diketahui bahwa nilai batas keberartiannya lebih tinggi dari nilai r-kritis pertanyaan yang berhubungan dengan variabel Kinerja Pegawai Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo, sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh pertanyaanpertanyaan yang digunakan untuk menjelaskan variabel tersebut sudah tepat dan valid sehingga diharuskan untuk dilanjutkan ke pengujian selanjutnya yakni uji reliabilitas tiap variabel Uji Reliabilitas Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja Cronb ach's Alpha Cronbac h's Alpha Based on Standardized Items of Item s Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah pertanyaan (n) yang disajikan pada variabel Disiplin kerja sebanyak 10 butir, dimana mengahasilkan nilai Cronbach Alpha untuk variabel Disiplin kerja sebesar 0.785, atau distandarkan menjadi atau lebih dari 0.6. Hal tersebut menjelaskan bahwa keandalan (reliabilitas) variabel Disiplin Kerja Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo pada penelitian ini adalah baik atau reliabel. 0

20 Reliabilitas Variabel Kinerja Pegawai Reliability Statistics Cronbach' s Alpha Based on Cron Standardized bach's Alpha Items One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test of Items Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa jumlah pertanyaan (n) yang mewakili variabel Kinerja Pegawai Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo sebanyak 10 buah, dengan nilai Cronbach alpha sebesar dan telah distandarisasi menjadi atau lebih besar dari 0.6. Berdasarkan hal tersebut dapat menjelaskan bahwa variabel Kinerja Pegawai dengan berisi pertanyaanpertanyaan didalamnya adalah andal atau reliable untuk diteliti, sehingga dapat dilanjutkan ke pengujian berikutnya Uji Normalitas N.Disiplin N.Kinerja N Normal Parameters a Mean Std. Deviation Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Berdasarkan tabel di atas, uji normalitas yang dilakukan pada penelitian ini dengan mengambil sebaran angket dalam bentuk 0 pertanyaan-pertanyaan yang mewakili variabel Disiplin kerja dan Kinerja Pegawai pada Bagian Administrasi Pemerintahan umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo yang kemudian dijawab oleh seluruh responden (Pegawai) yang berjumlah 24 orang (n). Hasil diatas menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov- Smirnov (K-S) untuk variabel Disiplin Kerja sebesar 0.814, dan nilai K-S untuk variabel Kinerja Pegawai sebesar 0.900, atau nilai kedua variabel lebih besar dari 0.5, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang disebar melalui variable-variabel yang diteliti terdistribusi secara normal dalam batas signifikansi Uji Koefisien Analisis Regresi Uji t (parsial) Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel sebelumnya, diperoleh nilai t hitung untuk variabel Disiplin kerja pegawai sebesar 5.029> 0.00, atau t hitung disiplin kerja pegawai lebih besar dari nilai signifikansinya, hal tersebut dapat menjelaskan bahwa variabel Disiplin kerja pegawai Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap Kinerja pegawai. Hal tersebut juga diperkuat dengan nilai t hitung = > (24) t tabel, atau dengan kata lain nilai t hitung lebih besar dari t tabel.

21 Hipotesis Beta Uji t Sig. R Disiplin kerja berpengaruh secara positif terhadap Kinerja Pegawai Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo % 4.8 Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk melihat pengaruh Disiplin kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa Disiplin sangat penting untuk diterapkan bagi pegawai maupun bagi organisasi karena penerapan hal tersebut akan sinergi dengan kemampuan Pegawai dalam hal ketepatan waktu, ketaatan terhadap aturan kantor yang seharusnya secara langsung akan mempengaruhi Kinerja Pegawai dalam menjalankan tugastugasnya terkait pengelolaan administrasi umum, keprotokoleran, dan penyusunan laporan program pemerintahan. Sebagaimana hasil pengelolaan data sebelumnya diketahui bahwa Disiplin kerja (yang termasuk didalamnya Ketepatan waktu, penggunaan peralatan dengan baik, tanggung jawab yang tinggi, dan ketaatan terhadap aturan) terbukti sangat signifikan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo. Oleh sebab itu, kiranya model Disiplin kerja yang mengandung hal-hal tersebut diatas dianggap pantas dan cocok untuk dipraktekkan pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo. Hal tersebut sejalan dari hasil tanggapan responden (pegawai) terhadap angket (pertanyaan) yang diajukan, dimana sebagian besar Pegawai telah mengerti mengenai konsep Disiplin kerja yang diterapkan pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo, hanya saja ketaatan pegawai dalam mengimplementasikan instrumen-instrumen didalamnya yang perlu terus diperhatikan. Hal tersebut di atas juga didukung melalui panyebaran angket/kuisioner yang dijawab oleh pegawai Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo, dimana kuisioner yang menyangkut organisasi dalam mengarahkan, memberikan tanggung jawab, memberikan aturan, dan pemberian peralatan kantor sangat direspon baik oleh Pegawai sehingga kiranya hal ini dapat menjadi acuan bagi organisasi dalam mendesain suatu koordinasi antar pegawai yang efektif dalam menjalankan tugasnya sesuai beban kerja yang diberikan. Suatu desain koordinasi dan tanggungjawab kerja merupakan suatu skema yang harus dijalankan untuk dapat mengubah pola pikir Pegawai dalam menjalankan Pekerjaannya, sehingga tujuan

22 organisasi setidaknya dapat tercapai dengan mengandalkan Sumberdaya yang ada. Pencapaian tujuan organisasi tidak terlepas dari pemahaman Pegawai pengenai penerapan kepatuhan terhadap aturan Kantor, ketaatan kerja, dan tanggung jawab kerja yang dilaksanakan. Hal tersebut sejalan dengan pemahaman Disiplin Kerja menurut Hasibuan (2008 : 194), yang menjelaskan bahwa hal yang harus ditanamkan dalam diri tiap Pegawai mengenai Disiplin kerjanya adalah kesadaran Pegawai untuk mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku. Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi Pegawai dalam menciptakan tata tertib yang baik dalam organisasi. Selain itu organisasi tersebut harus mengusahakan agar peraturan itu bersifat jelas, mudah dipahami dan berlaku bagi semua pegawai. Penerapan disiplin kerja setidaknya dapat meningkatkan mutu kerja pegawai kearah yang lebih baik, yang nantinya pemahaman akan disiplin kerja akan memudahkan pimpinan dalam mencapai tujuan dari organisasi. Sebagaimana kutipan pernyataan Mangkunegara (2005:52) mengemukakan bahwa disiplin kerja merupakan sifat seorang Pegawai yang secara sadar mematuhi aturan dan peraturan organisasi tertentu Untuk mendapatkan hasil kerja dapat tercapai secara maksimal maka Pegawai harus mempunyai kinerja yang baik. Kinerja yang baik, hasil yang didapatkan juga baik. Kinerja Pegawai yang optimal akan memberikan pengaruh yang besar terhadap keberhasilan proses pelaksanaan pekerjaan. Sejalan dengan hal tersebut, pengolahan data secara statistik diketahui bahwa hipotesis yang disusun pada penelitian ini diterima dengan melihat hasi uji t hitung variabel yang lebih besar dari t tabel, sehingga mendapatkan hasil bahwa Disiplin kerja yang diterapkan pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo memiliki pengaruh secara parsial terhadap Kinerja pegawai. Namun melihat uji determinasi sebesar atau 53.5%, sehingga dapat dijelaskan bahwa organisasi tidak dapat mengandalkan suatu skema Disiplin kerja saja untuk meningkatkan Kinerja pegawai pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo. Namun perlunya memperhatikan faktor-faktor lainnya yang dapat mendukung Kinerja pegawai sebesar 46.5% yakni faktorfaktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini seperti Motivasi kerja, Loyalitas Pegawai, Tingkat Pendidikan, Budaya Organisasi, Kepemimpinan, dan lain-lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang beralamat di jalan Gelatik No. 01,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang beralamat di jalan Gelatik No. 01, 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah obyek penelitian akan sangat menentukan keberhasilan peneliti,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah obyek penelitian akan sangat menentukan keberhasilan peneliti, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Langkah yang penting dalam keseluruhan obyek proses penelitian adalah obyek penelitian akan sangat menentukan keberhasilan peneliti, obyek merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan, hal ini untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Sehubungan dengan penelitian ini, lokasi yang akang dijadikan tempat penelitian yaitu Kantor Imigrasi Kelas I Gorontalo. Pemilihan tempat penelitian pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu bulan, peneliti mengadakan penelitian kurang lebih selama 2 bulan di Kantor

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). 1. Variabel Bebas (Independent)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjelaskan variabel yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjelaskan variabel yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). 1. Variabel Bebas (Independent)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. objektif, melalui kepatuhannya menjalankan peraturan organisasi.

BAB II KAJIAN TEORI. objektif, melalui kepatuhannya menjalankan peraturan organisasi. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Disiplin Kerja 2.1.1 Pengertian Disiplin Disiplin berasal dari akar kata disciple yang berarti belajar. Disiplin merupakan arahan untuk melatih dan membentuk seseorang melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada empat Perguruan Tinggi Swasta di wilayah Jakarta Barat. Penelitian ini diperoleh untuk memperoleh data yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016 sampai dengan bulan November 2016. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penetian 4.1.1 Sejarah Dinas KOPEGTEL GORONTALO( Koperai pegawai telkom Gorontalo ) didirikan pada tanggal 10 juli 1986 dan disyahkan Badan Hukum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa Gorontalo sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa Gorontalo sebagai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Objek penelitian adalah element terpenting dalam melakukan riset. Untuk itu peneliti menetapkan yang menjadi lokasi dalam penelitian ini PT. Putra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang dari responden. Dalam penelitian ini

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang dari responden. Dalam penelitian ini BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Pada bagian ini membahas tentang karakteristik dari responden yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 60 responden. Profil responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 Juni karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 Juni karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat. Sedangkan untuk waktu dari penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka lokasi penelitian akan dilaksanakan pada Kantor Pengadilan Tinggi Gorontalo.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Tentang Camat, Tugas, dan Fungsinya. Menurut Undang-Undang no 23 Tahun 2014 pasal 224 ayat (1) menyebutkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Tentang Camat, Tugas, dan Fungsinya. Menurut Undang-Undang no 23 Tahun 2014 pasal 224 ayat (1) menyebutkan 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Camat, Tugas, dan Fungsinya Menurut Undang-Undang no 23 Tahun 2014 pasal 224 ayat (1) menyebutkan Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala kecamatan yang disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas, yang terdiri dari

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi untuk melihat apakah ada hubungan antara

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Oleh: MUHAMMAD FERY PASIFIK B10010048 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang lakukan ini adalah penelitian survey, dimana peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang lakukan ini adalah penelitian survey, dimana peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis danpendekatanpenelitian Jenis penelitian yang lakukan ini adalah penelitian survey, dimana peneliti melakukan observasi dalam pengumpulan data, peneliti hanya mencatat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian aaaaaaapenelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak kendaraan bermotor di kantor SAMSAT Kota Magelang. Populasi menurut Sugiyono (2013) merupakan obyek/subyek

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasikannya. Dalam. pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasikannya. Dalam. pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan analisis kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif adalah metode yang berisi pengungkapan pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel penelitian dan definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah beberapa restoran di Surakarta, sampel yang digunakan yaitu Restoran Goela Klapa, Restoran Boga Bogi, Restoran Adem

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor antara lain sumber daya alam, modal, teknologi dan sumber daya manusia yang tersedia. Sekalipun

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai 42 III. METODELOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT Selamat Sempurna Tbk. yang beralamat di Jl. LPPU Curug no.88, Tangerang, Banten 3.1. Gambaran Umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK 1 PENGARUH KEDISIPLINAN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PADA KANTOR PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI GORONTALO Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: 931 409 070

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini diawali dengan membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dilihat dari cakupan jenis eksplanasi ilmunya, penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk mencari penjelasan dalam bentuk hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Raya Kepanjen Pakisaji KM.4 Kepanjen Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Raya Kepanjen Pakisaji KM.4 Kepanjen Malang. 39 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Kantor Pajak Pratama yang tepatnya berada di Jalan Raya Kepanjen Pakisaji KM.4 Kepanjen Malang. 1.2 Jenis Dan Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015 di PT. Asuransi Ramayana Tbk. Cabang Tendean yang merupakan perusahaan asuransi kerugian. B. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji suatu teori dan menunjukan hubungan antar variabel. Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Grogol Petamburan Jakarta Barat merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Barat, wilayah ini tidak hanya digunakan sebagai kawasan tempat tinggal namun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Responden yang menjadi objek penelitian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kuesioner yang di sebar berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah Dinas Pendapatan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Belitung Timur. Subjek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (MOG) yang terletak di Jl. Kawi no. 24 Malang. Perusahaan ini merupakan pusat

BAB III METODE PENELITIAN. (MOG) yang terletak di Jl. Kawi no. 24 Malang. Perusahaan ini merupakan pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini peneliti mengambil lokasi di Mal Olympic Garden (MOG) yang terletak di Jl. Kawi no. 24 Malang. Perusahaan ini merupakan pusat perbelanjaan/kawasan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada di PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS) yang beralamat di Jl. Moh. Toha Km.1 Tangerang, Banten. Penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cirebon. Subyek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan 46 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tiga Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang terdiri dari dua di wilayah Jakarta Barat dan satu di wilayah Tangerang.

Lebih terperinci

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskriptif Responden Berikut ini dijelaskan gambaran responden penelitian a. Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para pemimpin dan karyawan PT Wahana Persada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para pemimpin dan karyawan PT Wahana Persada III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan pada para pemimpin dan karyawan PT Wahana Persada Lampung di Bandarlampung. 3. 2 Jenis Penelitian Menurut Oei (2010: 2) ada 3 jenis riset

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Sedangkan waktu yang dibutuhkan peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil uji itas dan Reliabilitas Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahasilkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta dalam waktu 6 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret 2016 sampai bulan Agustus 2016. Sasaran dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah obyek penelitian akan sangat menentukan keberhasilan peneliti,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah obyek penelitian akan sangat menentukan keberhasilan peneliti, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Langkah yang penting dalam keseluruhan obyek proses penelitian adalah obyek penelitian akan sangat menentukan keberhasilan peneliti, obyek merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu Indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri alat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempat hiburan yang dinamakan QYU-QYU Karaoke ini terbentuk berkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempat hiburan yang dinamakan QYU-QYU Karaoke ini terbentuk berkat 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penetian 4.1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan yang bergerak dibidang jasa hiburan ini bukanlah satusatunya peusahaan peneyedia jasa hiburan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Sincere Music Yamaha Jakarta,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti.

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti. III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan divisi usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kedisiplinan Karyawan terhadap Produktivitas Kerja ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik

III. METODE PENELITIAN. yang juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik 45 III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Hal lain yang juga dibahas dalam

Lebih terperinci

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang.

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 1.1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang berbagai kondisi lapangan yang bersifat tanggapan dan pandangan terhadap penerapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kehutanan Kota Gorontalo adalah unsur pelaksana teknis daerah yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kehutanan Kota Gorontalo adalah unsur pelaksana teknis daerah yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Umum Obyek Penelitian Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Gorontalo adalah unsur pelaksana teknis

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 82 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Karakteristik Responden Penelitian Unit analisis dalam penelitian ini adalah guru-guru SMA Negeri di Kota Administrasi Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni pendekatan penelitian dengan menyajikan data-data yang bersifat deskriptif berupa gambaran penjelasan

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. penelitian itu dilakukan, merupakan kantor pusat Perusahaan Daerah Air

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. penelitian itu dilakukan, merupakan kantor pusat Perusahaan Daerah Air BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang yang bertempat di Jalan Danau Sentani No.100 Malang. Pemilihan lokasi ini didasarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik III. METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

KEVIN HENDRO. (Universitas Bina Nusantara) ABSTRAK

KEVIN HENDRO. (Universitas Bina Nusantara) ABSTRAK PENGARUH SOSIALISASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DI DAERAH KPP PRATAMA JAKARTA KEBON JERUK SATU KEVIN HENDRO (Universitas

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang merupakan bentuk integrasi dari instansi kantor wilayah departemen Koperasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dimana pendekatan kuantitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus yaitu penelitian yang menggunakan kuesioner berupa daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif peneliti melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif peneliti melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dimana penelitian kuantitatif peneliti melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Perusahaan Freetrend Indrustrial Limited merupakan indrustri sepatu atletik dan hanya memproduksi sepatu atletik. Pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci