Edisi II COMMON FUND FOR COMMODITIES Tidak lagi Memberikan Grand (Hibah) Tetapi Loan (Pinjaman) ommond Fund For Commodities

Transkripsi

1 COMMON FUND FOR COMMODITIES Tidak lagi Memberikan Grand (Hibah) Tetapi Loan (Pinjaman) C ommond Fund For Commodities (CFC) yang selama ini diharapkan dapat menjadi salah satu penyandang dana proyek terhadap pengembangan komoditi di negara anggotanya, termasuk Indonesia saat ini semakin sulit diharapkan karena sejak tahun 2013 telah terjadi perubahan kebijakan dari semula pembiayaan proyek bersifat Hibah (Grand) menjadi bersifat Pinjaman lunak (Loan). Meskipun demikian, usulan proyek yang semula bisa disetujui sampai bertahun - tahun saat ini paling lama 1 tahun sudah ada persetujuan / ditolak. Perubahan kebijakan dari CFC tersebut disebabkan iuran anggota yang terdiri dari 103 negara dari tahun ke tahun semakin menurun. Oleh karena itu, pemberian loan juga dibatasi maksimal hanya 1,5 juta US dolar untuk jangka waktu 5 sampai 7 tahun dengan harus menyertakan dana pendampingan sebesar 50%. Nampaknya selama ini baru 2 komoditi yang mendapatkan grand (dana hibah) dari CFC yaitu kopi (proyek tahun ) dan teh (proyek tahun ). Oleh karena itu, Indonesia merasa terus berharap agar semakin banyak proyek-proyek yang didapatkan oleh Indonesia untuk pengembangan komoditi meskipun saat ini bersifat loan dan harus menyertakan dana pendampingan sebesar 50% Sebagai contoh dalam tahun 2015 pihak CFC menerima 30 proposal, yang lolos hanya 13 proposal proyek, 2 diantaranya dari Indonesia (sweet coconut dan pala), namun baru sebatas pembahasan oleh Consultative Commitee (CC) untuk diusulkan kepada Executive Board.

2 PAMERAN SPECIALTY COFFEE ASSOCIATION OF AMERICA (SCAA) Pameran SCAA kembali akan diselenggarakan tanggal 9-12 April 2015 di Seattle, Washington - USA. Ajang pameran ini banyak ditunggu -tunggu oleh kalangan produsen atau negara penghasil kopi spesialti termasuk Indonesia dalam rangka memperkenalkan, memperluas dan meningkatkan pasar kopi spesialti Indonesia khususnya di USA dan negara-negara lainnya. Untuk kali ini keikutsertaan Indonesia pada pameran SCAA akan dikoordinir oleh Kementerian Perindustrian, cq. Direktorat Jenderal Industri Agro bekerjasama dengan Konsulat Jenderal dan Atase Perdagangan di Amerika. Pada kesempatan ini stand Indonesia dengan luas 9 x 9 m2 akan diisi dengan displai kopi biji spesialti, displai produk kopi olahan, free drink, dan cup taste kopi-kopi spesialti Indonesia. Selain itu, juga akan dilakukan Temu Bisnis dan kunjungan ke pabrik pesawat Boeing (tentatif). PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PUSAT (PTSP) BKPM TELAH DIRESMIKAN PRESIDEN RI Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menyediakan fasilitas Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat (PTSP Pusat) untuk mengurus perijinan teknis di Kementerian lain yang terkait dengan BKPM. Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat tersebut telah diresmikan oleh Presiden RI pada tanggal yang pada tanggal 26 Januari PTSP Pusat tersebut terdiri dari loket atau tempat pendaftaran yang terdiri dari Bidang Perdagangan, Bidang Perindustrian, Bidang Pertanian, Bidang Perizinan Frekuensi dan lainnya. KEMENPERIN KEMBALI MENGINGATKAN PENERAPAN SNI KOPI INSTAN Bahwa SNI Kopi Instan dengan nomor SNI akan berlaku secara wajib mulai tanggal 17 Juli Dengan demikian akan memberikan konsekuensi kepada seluruh industri (pabrikan) kopi instan, importir kopi instan, makloon kopi instan dan pengemas ulang kopi instan untuk memiliki SPPTSNI (Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI) bagi produk kopi Instan yang akan diedarkan atau dipergunakan oleh pihak lain. Page 2 F E B RU AR I

3 KEMENPERIN KEMBALI MENGINGATKAN PENERAPAN SNI KOPI INSTAN SECARA WAJIB Terkait dengan itu, Bp. Faiz Achmad selaku Direktur Minuman dan Tembakau, Ditjen Mintem Kementerian Perindustrian mengundang para Asosiasi, Industri (pabrikan) kopi instan, makloon, perusahaan repacking kopi instan, LSPro dan instansi lainnya untuk mengingatkan dan menjelaskan bahwa mulai tanggal 17 Juli 2015 SNI Kopi Instan akan diberlakukan secara wajib. Peberlakuan tersebut diperkuat dengan Peraturan Menteri Perindustrian RI nomor 87/M-IND/ PER/ 2014 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Kopi Instan Secara Wajib dan diikuti dengan Petunjuk Teknis (Juknis) Pemberlakuan SNI Kopi Instan Secara Wajib dan Petunjuk Pengawasan (Jukwas) SNI Kopi Instan Secara Wajib yang keduanya belum final. Berdasarkan kesepakatan bersama dalam bulan Oktober 2014, bahwa masa toleransi atau tenggang waktu semenjak dikeluarkannya Peraturan Menteri mengenai SNI Wajib adalah 9 bulan sehingga tepat pada tanggal 17 Juli 2015, Kopi Instan yang beredar di wilayah Indonesia harus sudah ber-sni. SPPTSNI diterbitkan oleh LSPro. Saat ini terdapat 15 perusahaan LSPro yang sudah mendapat rekomendasi dari Kemenperin yang terdapat di Medan, Jakarta dan sekitarnya, Semarang, Surabaya termasuk dalam hal ini Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. Untuk sertifikasi type 1b SPPTSNI berlaku 6 bulan untuk setiap lot produksi kopi instan di dalam negeri dan bagi kopi instan yang diimpor berlaku setiap pengiriman (shipping). Sedangkan untuk sertifikasi type 5 SPPSNI berlaku 4 (empat) tahun. BAPPEBTI TERUS MENDORONG SISTEM RESI GUDANG (SRG) Sistem Resi Gudang (SRG) sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang- Undang nomor 9 tahun 2011 nampaknya pelaksanaannya masih belum optimal. Oleh karena itu, Bapebti terus melakukan sosialisasi dan mencari berbagai jurus agar SRG dapat diminati oleh para pelaku usaha baik dari kalangan petani, pengumpul, trader sampai eksportir komoditas. Oleh karena itu, pada hari Selasa, 4 Pebruari 2015, bertempat di Bapebti di jalan Kramat Raya, Jakarta diselenggarakan

4 BAPPEBTI TERUS MENDORONG SISTEM RESI GUDANG (SRG) diskusi terhadap pelaksanaan sistem resi gudang (SRG) dengan kalangan para pengusaha, Asosiasi, Dinas Perdagangan, perbankan, Koperasi dan pihak-pihak lain yang berjumlah lebih dari 100 peserta. Dalam kesempatan ini diskusi yang dimediasi oleh Bp. Anggito (Entrerpreneurship) dengan nara sumber Kepala Bappebti, Bp. Sutriono Edi; Bp. Prof. Bustanil, dosen ekonomi Unila dan Direktur Food Station Cipinang. Dalam diskusi tersirat bahwa SRG sudah banyak dimanfaatkan oleh pelaku usaha / pedagang beras (gabah) di beberapa daerah dan belum banyak diminati oleh pelaku usaha pada komoditi kopi, kelapa sawit, lada, karet, rumput laut, rotan, garam dan malahan untuk kakao yang sudah dilaunching pertama di Makassar pada era Menteri Rini Suwandhi hingga sekarang juga tidak berjalan. Oleh karena itu, Bp. Bustanil menyarankan agar penerapan SRG untuk masing-masing komoditas disesuaikan dengan karakteristik komoditas tersebut dan pelaku usahanya. Salah satu pelaku usaha dari Jawa Tengah menyikapi bahwa pelaksanaan di lapangan untuk SRG masih banyak kendala diantaranya transportasi dari sentra produksi ke gudang perlu ada biaya atau sarana transportasi dan di bebrapa daerah pihak perbankan tidak dapat langsung mencairkan Resinya. Disisi lain disarankan agar sistim resi gudang dapat diperdagangkan secara terbuka melalui online sehingga pembeli di luar negeri bisa melakukan transaksi langsung terhadap komoditas yang dimasukkan dalam SRG. Persyaratan SRG pada pokoknya adalah untuk komoditas yang tahan dan tidak mengalami perubahan minimal 3 bulan, memiliki standardisasi dengan minimal jumlah (volume) tertentu.

5 RAKERNAS KEMENPERIN 2015 MENARIK DISIMAK S udah menjadi tradisi Kementerian Perindustrian, siapapun Menteri selalu menyampaikan pemaparan Rencana atau Program Kerja diawal tahun kepada publik khususnya kepada para pelaku usaha dan mitra jajaran Kementerian Perindustrian. Pada hari Kamis, 5 Pebruari 2015 telah dilakukan Rapat Kerja Kementerian Perindustrian 2015 bertempat di Ruang Garuda, Kementerian Perindustrian di Jalan Gatot Subroto - Jakarta. Acara dibuka oleh Menteri Perindustrian, Bp. Saleh Husin sekaligus pada kesempatan ini Menteri menyampaikan harapannya di tahun 2015 dengan pertumbuhan industri non migas mencapai 6,1 sampai 6,8%, menyerap tenaga kerja 15,5 juta tenaga kerja di sektor industri dengan kontribusi ekspor produk industri mencapai 67,3% dan nilai investasi di sektor industri sebesar 270 triliun rupiah. Disisi lain Diputi Bidang Ekonomi Bappenas menyampaikan bahwa investasi yang paling menarik adalah pada sektor real estate dengan pertumbuhan sebesar 53%, sektor batubara sebesar 42%, sedangkan di sektor industri hanya sebesar 27%. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan industri di Indonesia diperlukan kiat khusus karena diperlukan sarana dan prasarana terkait lainnya seperti ketersediaan bahan bakar, listrik, dan tenaga kerja serta bahan baku. Ditambahkan bahwa dalam mendorong pertumbuhan industri dilakukan melalui 2 cara yaitu membesarkan industri kecil menengah menjadi industri berskala besar dan mendorong investasi asing di sektor industri. Pilihan kedua inilah yang menjadi prioritas Pemerintah yaitu mendorong investasi asing di sektor industri. Dalam kesempatan ini, pak Panggah Susanto selaku Dirjen Industri Agro, Kemenperin banyak mengeluhkan kebijakan Pemerintah dari Kementerian lain yang tidak sejalan dengan kebijakan Kementerian Perindustrian sehingga menghambat pertumbuhan industri didalam negeri seperti penerapan SVLK (Kementerian kehutanan), impor kertas bekas (KLH) dan peredaran minyak goreng curah didalam negeri. Disisi lain banyak pelaku usaha yang juga mengeluhkan berbagai kebijakan Pemerintah lainnya yang sama sekali tidak berpihak kepada pelaku usaha nasional dan menghambat pertumbuhan industri didalam negeri.

6 REGULAR CLASS AEKI SEMAKIN DIKENAL Setelah dua tahun berkibar, nama AEKI Education Program semakin dikenal banyak orang dari berbagai kalangan baik dalam negeri dan luar negeri. Kelas kopi yang digagas dan didirikan oleh Tri Yuli Kurniasih ini terdiri dari roasting class, cupping and manual brewing class, dan barista class. Sabtu, 28 Februari merupakan kelas regular kedua di bulan Februari Sebanyak delapan siswa yang mendaftar, berasal dari kalangan pengusaha kopi. Dari pengusaha kopi yang masih mahasiswa, sudah memiliki café di Jakarta, bahkan sudah memiliki pabrik kopi di luar Jakarta. Motivasi mereka mengikuti kelas adalah ingin memperdalam ilmu kopi. Untuk materi basic coffee, cupping lanjutan, dan roasting diajarkan oleh Tri Yuli. Sedangkan basic cupping dan manual brewing, diajarkan oleh Christian. Keakraban suasana pun terasa dari awal kelas hingga akhir. Kesamaan minat dan latar belakang pengusaha kopi, membuat kelas kali ini lebih menarik.

7 TESTIMONI REGULAR CLASS Saya belajat banyakd ari teori maupun praktek dari basic knowledge of coffee, proses kopi, cupping sampai dengan roasting. Ilmu yang diberikan saat berharga. Terima kasih AEKI, terima kasih Bu Yuli. Semangat dan sukses untuk kejayaan kopi Indonesia -Suwardi & Anna Komaria- Palembang Sangat Interaktif, efektif, dan menyenangkan. Pengajar sangat berpengalaman, khususnya tentang arabika. Praktek cupping sangat menyenangkan -Rudy- Bandung Trainer bisa share pengetahuan walau di luar topic. Ada ujian practical sehingga punya experience dengan mesin roasting -Ibnussina- Bogor Bu Yuli mengajar dengan sangat baik. Saya puas dan mendapat banyak ilmu dari sesi kelas hari ini. Dipertahankan! -Naradipa Poniman- Jakarta Kelas Roasting ini memberikan manfaat (asal-usul kopi, pengetahuan dari kopi mulai dari pohon, proses hingga roasting; dasar-dasar roasting, contoh kopi yang cukup lengkap, dan dasar-dasar cupping) -Asdjan- Sumatera Utara