1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
|
|
- Farida Widya Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik dan molekul polar yang sangat kecil. Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar, ion, dan subtansi hidrifolit membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk kedalam sel (Wikipedia, 2010). Banyak olekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terjadinya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara yaitu, dengan transport pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus. Dan transport membran aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus. Lalu lintas membran akan membuat perbedaan konsentrasi ion karena akibat dari dua proses yang berbeda yaitu, difusi dan transport aktif yang dikenal sebagai gradien ion tersebut (Google, 2010). 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud diadakannya Praktikum Fisika Dasar tentang Transport Membran sel ini adalah agar praktikan mengetahui perbedaan proses difusi dan osmosis sel darah merah pada ikan nila. Tujuan diadakannya Praktikum Fisika Dasar tentang Transport Membran Sel ini adalah untuk mengamati beberapa sifat sistem cairan ekstra dan intra seluler dimana salah satu kopartemen mengandung molekul yang dibatasi oleh suatu membran yang tidak permeabel terhadap bahan tersebut. 1.3 Waktu dan Tempat Praktikum Fisika Dasar tentang Transport Membran sel ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 5 Oktober 2010, pada pukul sampai pukul WIB. Praktikum ini dilakukan dilaboratorium Ilmu-Ilmu Perairan (IIP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang.
2 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Transport Membran Sel Transport Membran Sel Aktif dan Pasif Transport aktif adalah transport ion melalui membran sel dengan cara yang bertentangan dengan prinsip difusi. Sehingga menbutuhkan energi metabolisme untuk melakukan aktifitasnya. Transport aktif dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan konsentrasi ion jauh dari keadaan keseimbangan (Rees, 1984). Transport pasif adalah suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transport pasif ini berniat spontan. Difusi, osmosis dan difusi terfasilitasi merupakan contah dari transport aktif (Wikipedia, 2010). Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik dan molekul polar yang sangat kecil. Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar, ion, dan subtansi hidrifolit membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk kedalam sel (Wikipedia, 2010).
3 2.1.2 Difus Difusi adalah peristiwa berpindahnya suatu zat dalam pelarut bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada caiaran teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis (J-K, 3 januari, 2009). Difusi adalah molekul yang bergerak bebas dari area yang konsentrasinya tinggi pada area yang konsentrasinya lebih rendah (Wallace, 2000). Semua molekul ato atau ion untk berpindah dari area yang konsentrasinya lebih tinggi kesuatu yang konsentrasi kurang, gerakan ini disebut difusi (Baker and Garland, 2000) Osmosis Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeable selektif dari bagian yang lebih encer kebagian yang lebih padat. Membran semi permeable harus dapat ditembus pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradient tekanan sepanjang membran (J-K, 3 Januari, 2009). Perpindahan zat terlarut dari konsentrasi rendah ketinggi melalui membrane semi permeable (Wikipedia, 2010). Osmosis adalah salah satu cairan yang melewati membrane dari konsentrasi larutan yang rendah ke konsentrasi larutan yang tinggi (Wallace, 2000). 2.2 Hubungan Konsentrasi dengan Difusi dan Osmosis Apabila membrane semi permeable memisahkan gula (pekat) dengan air molekul air akan berosmosis kelarutan gula. Sebaliknya, molekul gula tak dapat berdifusi ke air larutan gula bertambah volumenya akan memiliki tekanan ke segala arah. Tekanan itu disebut osmosis beratnya tekanan osmosis itu dinyatakan dengan nilai osmosis (nol). Besarnya osmosis adalah sama engan tekanan osmosis (Douglas, 1964).
4 Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan tekanan hidrostatik yang terdapat suatu larutan pada keseimbangan osmotik. Tekanan yang dilarikan pada suatu larutan akan meninggalkan energi bebas sehingga potensial air meningkat dan juga meningkatkan kemampuan difusi dalam larutan. Tekanan yang diberikan atau sering disebut potensial tekanan yang disebut juga dengan tekanan tugor (Morigan, 2008). Laju difusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas (kepadatan) medium. Gas berdifusi lebih cepat dibandingkan dengan zat cair, sehingga zat padat berdifusi lebih lambat dibandingkan dengan zat cair. Molekul berukuran besar lebih lambat pergerakan dibandingkan dengan molekul yang lebih kecil (Rio, 2009). 2.3 Mekanisme Difusi dan Osmosis Mekanisme Difusi Difusi melalui membrane dapat berlangsung melalui tiga mekanisme. Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul-molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Mekanisme sel sangat permeable terhadap molekulanorganik, beberapa molekul kecil khususnya yang terlarut dalam ion-ion terlarut, dapat menembus membran melalui saluran chanel. Difusi difasilitasi adalah pelarut zat melalui membrane plasma yang melibatkan protein transforter (Rayonpedia, 2010). Difusi difasilitasi adalah pelarut zat melalui membran plasma yang melibatkan protein pembawa atau protein transformer. Protein transformer tergolong protein transmembran yang memiliki tempat pendekatan terhadap ion atau molekul yang akan ditransfer kedalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki sel protein transforter yang khusus (Avrilia, 2008).
5 2.3.2 Mekanisme Osmosis Pergerakan air berlangsung dari laruran yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permeable. Larutan yang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan larutan didalam sel dinamakan larutan hipertonis, sedangkan larutan yang konsentrasi sama dengan larutan didalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat diluar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah dari pada didalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis (Crayonpedia, 2010). Penyebab utama osmosis adalah penurunan potensial air dalam larutan harus ditekankan terhadap bahwa pernyataan termodinamika dan persamaan yang berasal dari itu menceritakan apa-apa menggunakan tentang tingkat osmosis atau mekanisme. Beberapa kemungkinan mekanisme telah diselidiki seperti yang akan dikembangkan kelas dapat models dir tingured oleh compering proporanalition antara gaya yang diterapkan baik gradient tekanan atau konsentrasi, suatu aliran air (Nicholas, 2010). Pertukaran suatu zat antara sel-sel individu dan ada lingkungan terjadi oleh proses fisik difusion dan pproses aktif dan transport aktif endositeris, pada sel zat umumnya bergerak dengan diffusion namun proses aktif sitoplasma steaming, misalnya pertukaran gas pernafasan oleh difusi antara permukaan tubuh dan lingkungan dalam organism kecil seperti cacing tanah (Nicholas, 2010).
6 2.4 Sifat Darah Ikan Darah ikan mempunyai sifat sifat antara lain : bentuk sel akan mengecil jika darah dicampur dengan larutan glukosa isotonik dan diamati dibawah mikroskop. Darah ikan banyak mengandung trombosit (keping darah) sehingga darah ikan yang diamati akan cepat membeku, karena trombosit berperan dalam pembekuan darah (wikipedia, 2008). Eritrosit (sel darah merah) merupakan sel yang banyak jumlahnya. Lati sel elitrosit terletak sentral dengan sitoplasma dan akan terlihat jernih kebiruan dengan perwarna giemsa. Seperti halnya hematokrit, kadar eritrosit yang rendah menunjukan terjadinya anemia. Sedangkan kadar tinggi menandakan ikan dalam kedaan stres. Leukosit (sel darah putih) mempunyai bentuk lonjong atau bulat tidak berwarna, dan jumlah tiap mm³ darah ikan berkisar butir, serta merupakan unit yang aktif dari system pertambahan tubuh. Sel-sel leukosit akan ditransfer secara khusus ke daerah terinfeksi (Purwanto, 2006). Limfosit memiliki peranan dalam respon imonitas dan monosit merupakan sel makrofak yang berperan penting dalam proses pembekuan darah dan berfungsi mencegah kehilangan cairan tubuh pada kerusakan-kerusakan dipermukaan (Nabib, 2006). 2.5 Gambar dan Klasifikasi Ikan Nila Galuhonlinestore.blogspot.com
7 Klasifikasi Ilmiah Ikan Nila : Kingdom Filum Kelas Ordo Family Genus Spesies : Animalia : Chordata : Osteichtyes : Perci Formes : Cichlidae : Oreochromis : Oreochromis Niloticus Nama binomial : Oreochromis Niloticus (Linnaeus, 1758). Morfologi Bervariasi sekali, tetapi morfologi dasarnya adalah bilateral (kepala, badan, dan ekor simetri dan non simetri) (Diari, 11 April 2009). Anatomi Ada 10 sistem anatomi pada tubuhnya : 1. Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lender, dan sumber-sumber pewarnaan. 2. Sistem otot : penggerak tubuh, sirip,insang dan organ listrik. 3. Sistem rangka : tempat melekatnya otot, pelindung organ organ dalam penegak tubuh. 4. Sitem respirasi : organ terutama insang, ada organ tambahan. 5. Sistem sirkulasi : organ jantung dan sel-sel darah dan mengedarkan O 2, nutrisi. 6. System pencernaan : organ saluran pencernaan dari mulut sampai anus.
8 7. Sistem saraf : organ otak dan saraf-saraf tepi. 8. System hormone : kelenjar-kelenjar hormon, untuk reproduksi dan pertumbuhan. 9. Sistem eksresi : organnya terutama ginjal. 10. Sistem reproduksi : organ gonat jantan dan betina, menentukan cara bergeraknya, mempengaruhi bentuk tubuh, system urat daging dan system rangka. O 2 dari perairan ditangkap oleh sistem pernafasan dan peredaran darah dibawah keseluruh tubuh melalui darah, darah dipertukarkan CO 2 (Diari, ).
9 3. METODOLOGI 3.1 Alat dan Fungsi Mikroskop : untuk mengamati sel darah ikan Objek glass : sebagai tempat sel darah ikan Beaker glass 100 ml : tempat larutan NaCl 0,3 m, 0,5 m, dan aquadest Gelas volume 100 ml : untuk mengukur volume aquadest Pipet tetes : untuk mengambil larutan dalam jumlah kecil yang akan diteteskan pada preparat Spatula : untuk menghomogenkan laruran NaCl 0,3 m dan 0,5 m Sendok tanduk : untuk mengambil NaCl kristal saat menimbang Spuit diporsible : untuk mengambil darah ikan Sectio set : untuk membedah ikan pada permukaan linea lateralis dan pangkal anus Nampan : untuk meletakkan alat praktikum dan tempat membedah ikan Washing bottle : sebagai tempat aquadest Timbangan digital : untuk menimbang massa NaCl dengan ketelitian 10-4 Jaring : untuk mengambil ikan dari aquqrium Cover glass : untuk menutupi objek glass dengan kemiringan 45º 3.2 Bahan dan Fungsi NaCl kristal : sebagai bahan pembuat larutan NaCl 0,3 m dan NaCl 0,5 m Aquadest : zat pelarut dalam membuat larutan NaCl 0,3 m, 0,5 m, dan sebagai larutan penguji Tissue : untuk membersihkan alat-alat yang telah digunakan
10 Lap basah : untuk menutupi insang ikan agar tetap hidup pada waktu diambil darahnya Ikan nila : sebagai objek pengamatan yang diambil darahnya Kertas : alas NaCl kristal saat menimbang Larutan NaCl 0,3 m : sebagai larutan penguji Larutan NaCl 0,5 m : sebagai larutan penguji
11 3.3 Skema Kerja Ikan nila Diambil ikan dari aquarium dengan jaring Diletakkan dinampan Pada bagian kepala ikan ditutup lap basah untuk menjaga kondisi ikan agar tetap hidup Diiris secara vertikal pada bagian pertemuan linea lateralis dengan pangkal ekor Diambil darah ikan diletakkan pada objek glass Ditetesi larutan aquadest Ditetesi larutan NaCl 0,3 m Ditetesi lautan NaCl 0,5 m Ditutup dengan cover glass dengan sudut kemiringan 45º untuk menghindari adanya gelembung Diamati dengan mikroskop dengan ketelitian 40X Diamati dengan selang waktu 1,5,10 menit Hasil
12 4. PEMBAHASAN 4.1 Data Pengamatan Larutan Aquadest Waktu Gambar Pengamatan Kondisi 1 menit Membran sel Air tetap terlihat tipis 5 menit Membran mulai Mulai berkurang menebal air 10 menit Membran sel Air semakin semakin berkurang menebal
13 Larutan NaCl 0,3 m Waktu Gambar Pengamatan Kondisi 1 menit Bentuk bulat Semakin terlihat tebal bekurang 5 menit Membran mulai Sedikit pekat tipis tidak berubah 10 menit Membran sel Sedikit pekat menipis tidak ada perubahan Larutan NaCl 0,5 m Waktu Gambar Pengamatan Kondisi Air 1 menit Membran Semakin terlihat tebal bekurang 5 menit Membran sel Semakin Semakin tipis bertambah 10 menit Membran sel Terus semakin bertambah menipis
14 4.2 Analsa Prosedur Pertama seblum melakukan praktikum alat dan bahan disiapkan diatas meja percobaan seperti, mikroskop, objek glass, beaker glass 100 ml, gelas volume 100 ml, pipet tetes, spatula, sendok tanduk, spuit diporsible, sectio set, nampan, washing bottle, timbangan digital, jaring, NaCl kristal 0,3 dan 0,5 m, aquadest, tissue, lap basah, ikan nila, dan kertas. Setelah semua dipersiapkan, ikan diambil dengan jaring di aquarium, kemudian letakkan diatas nampan, pada bagian kepala ditutup lap basah untuk menjaga kondisi ikan agar tetap hidup, kemudian ikan diiris secara vertikal pada bagian pertemuan linea lateralis dengan pangkal ekor. Pada saat bersamaan dihitung garam NaCl 0,3 dan 0,5 m. 0,3 Mol = Massa x ,5 Mol = Massa x 1000 Mr V Mr V 0,3 Mol = Massa x ,5 Mol = Massa x , ,5 25 Massa = 0,3 x 58,5 x 25 Massa = 0,5 x 58,5 x Massa = 0,43 gram Massa = 0,73 gram Dan setelah massa masing-masing diketahui, kemudian ditimbang dan dilarutkan dengan menggunakan aquadet, diwaktu yang bersamaan darah ikan diambil pada iakn dan diletakkan diobjek glass masing- masing aquadest, NaCl 0,3 M,dan NaCl 0,5 M. Kemudian ditetesi dengan aquadest, NaCl 0,3 M, dan NaCl 0,5 M dengan menggunakan pipet tetes, dan ditutup dengan kemiringan 45º agar tidak ada gelembung. Kemudian diamati dengan mikroskop dengan ketelitian 40x dan diamati pada selang waktu 1,5,10 menit, kemudian catat hasil perubahan yang tejadi.
15 4.3 Analisa Hasil Analisa hasil dalam praktikum tentang Transport Membran Sel yang diamati oleh praktikan adalah Larutan aquadest Pada wktu 1 menit membrane sei terlihattipis dan kondisi air tetap, lalu pada waktu 5 menit membrane sel mulai tampak menebal dan kondisi air mulai berkurang, dan pada waktu 10 menitmembran sel semakin menebal dan kondisi air semakin berkurang. Larutan NaCl 0,3 M Pada waktu 1 menit pertama membrane sel terlihat tebal dan kondisi air sedikit, lalu pada waktu 5 menit membrane sel mulai tampak menipis dan kondisi air bertambah, dan pada waktu 10 menit membrane sel semakin menipis dan kondisi air semakin bertambah. Larutan NaCl 0,5 M Pada waktu 1 menit membrane sel sangat tebal dan kondisi air sangat sedikit, kemudian pada waktu 5 menit membrane sel menjadi tipis dibandingkan dengan larutan NaCl 0,3 M dan kondisi air mulai bertambah, dan pada waktu 10 menit membrane sel jauh sangat menipis dan kondisi air sangat dominan.
16 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Transport Membrane sel adalah perpindahan gradien konsentrasi Transport Membrane Sel ada dua macam yaitu Transport Pasif dan Transport aktif Pengangkutan pasif contohnya adalah difusi dan osmosis Difusi adalah perpindahn partikel dari konsentrasi tinggi ke rendah Osmosis adalah perpindahan partikel dari konsentrasi rendah ke tinggi Transport aktif membutuhkan energy hasil metabolisme Transport pasif tidak membutuhkan energy hasil metabolism Kecuali terjadi jika air yang terdapat dalam sel darah ditarik keluar dari sel sehingga sel mengkerut dan rusak Hemolisis terjadi jika air dari larutan ditarik masuk kedalam sel darah sehingga sel mengembang dan pecah proses 5.2 Saran Untuk para praktikan untuk lebih hati-hati dalam suatu percobaan dan untuk para asisten agar lebih mengkondisikan suasana saat praktikum.
17 DAFTAR PUSTAKA Avrilia, Avritta, mekanisme-difusi-dan-osmosis.dalam-sel. Diaksespada tanggal 9 Oktober 2010, pada pukul WIB Crayonpedia, Melalui-membran-sel/ diakses pada tanggal 5 Oktober 2010, pada pukul WIB Douglas, M, Biologi education.wiston, New York Google, diakses pada Tanggal 8 Oktober 2010, pada pukul WIB Rio, Ardi, Tubuh/ diakses pada tanggal 10 Oktober 2010, Pada pukul WIB Wikipedia, diakses pada Tanggal 5 Oktober 2010, pada pukul WIB Wordpress, agrica, Difusi-osmosis dan imbibisi. Diakses pada Tanggal 5 Oktober 2010, pada pukul WIB
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TRANSPORT MEMBRAN SEL
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TRANSPORT MEMBRAN SEL 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sel adalah suatu mesin kimia. Sel memperoleh bahan dan energi dari lingkunganya dan mengubahnya di dalam sel melalui
Lebih terperinciMEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL
MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL Berbagai organel yang terdapat di dalam sitoplasma memiliki membran yang strukturnya sama dengan membran plasma. Walaupun tebal membran plasma hanya ± 0,1 μm, membran
Lebih terperinciLuas permukaan. Jarak zat pelarut dan zat terlarut. Suhu.
LAPORAN DIFUSI-OSMOSIS Abstrak Difusi adalah peristiwa perpindahan melekul dengan menggunakan tenaga kinetik bebas, proses perpindahan ini berlangsung dari derajat konsentrasi tinggi ke derajat konsentrasi
Lebih terperinciSiti Nur Faedah Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293
Proses Difusi Molekul KMnO 4 atau CuSO 4 Di dalam Aquades dan Tekanan Osmotik Cairan Sel Daun Rhoe discolor Dalam Larutan Glukosa Dengan Konsentrasi Yang Berbeda Siti Nur Faedah 1405113011 Program Studi
Lebih terperinciTRANSPORTASI TRANSMEMBRAN MEMBRAN SEL
1. Dalam keseharian, seluruh aktifitas biologis, terjadi hubungan antara individu dengan lingkungan 2. Hubungan terjadi dalam bentuk pertukaran zat (cair, padat, gas) 3. Pertukaran zat dari tubuh ke lingkungan,
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PLASMOLISIS
LAPORAN PRAKTIKUM PLASMOLISIS Nama: IDA AYU RATIH DWI NUGRAHA PUTRI 1208505001 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2012 / 2013 LAPORAN PRAKTIKUM PLASMOLISIS
Lebih terperinci3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3)
Riswanto, S. Pd, M. Si SMA Negeri 3 Rantau Utara 3 Gerakan zat melintasi membran sel 3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3) A Bagaimana struktur dari membran sel? (Book 1A, p. 3-3) Struktur membran sel dapat
Lebih terperinciMODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL
15 MODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL TUJUAN Membandingkan antara proses difusi, osmosis, turgor, plasmolisis, krenasi, dan hemolisis sehingga dapat diketahui perbedaannya dengan jelas. TEORI Membran memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cairan ekstrasel terdiri dari cairan interstisial (CIS) dan cairan intravaskular. Cairan interstisial mengisi ruangan yang berada di antara sebagian sel tubuh dan menyusun
Lebih terperinciDepartemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor BOGOR.
JURNAL DIFUSI OSMOSIS DIFUSI OSMOSIS Riesqi Ayu Hardianti (G74120070)*, Angkatan 47, Angkatan 48, dan Angkatan 49 Institut pertanian Bogor. Asisten praktikum: Tatang Gunawan (G74100023), Didy Muliawan
Lebih terperinciOSMOSIS LATAR BELAKANG
OSMOSIS LATAR BELAKANG Sifat koligatif adalah sifat yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada jenis partikelnya. Koligatif artinya bergantung pada kumpulan atau
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Waktu dan Tempat
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Misalkan seberkas cahaya monokromatik yang bergerak dalam suatu vakum (ruang hampa) membentuk sudut datang dengan garis normal pada permukaan zat a dan misalkan a adalah
Lebih terperinciLaporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan
Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Penentuan Tekanan Osmosis Cairan Sel Nama Kelompok: Disusun oleh: Putri Mayang Sari NIM. 12030244024 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciPotensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa
Potensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa di dalam sel bersifat negatif dibandingkan dengan di
Lebih terperinciBIOLOGI SEL. Chapter IV Sifat Membran Plasma (Transportasi pada Membran)
BIOLOGI SEL Chapter IV Sifat Membran Plasma (Transportasi pada Membran) Membran Molekul Besar Molekul Kecil Gas ION Ingat Fungsi Protein Transmembran?? Manakah Fungsi Transmembran pada Kasus Ini?? Sifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sel tumbuhan adalah unit struktural, fungsional, dan fundamental terkecil suatu tumbuhan. Di dalam sel tumbuhan terdapat dinding sel, membran sel, inti, dan organelnya.
Lebih terperinciDIFUSI MOLEKUL DAN TEKANAN OSMOTIK CAIRAN SEL
DIFUSI MOLEKUL DAN TEKANAN OSMOTIK CAIRAN SEL Indri Rahmawati 1205120863 Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293 RINGKASAN Pengamatan ini dilakukan dalam hal
Lebih terperinciPRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.
PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS. Praktikum IDK 1 dan Biologi, 2009 Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. 1 TUJUAN Mengetahui asal sel-sel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dilakukan dengan banyak metoda. Salah satu metoda yang paling diyakini
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sediaan Malaria Pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa penyakit malaria dapat dilakukan dengan banyak metoda. Salah satu metoda yang paling diyakini dapat menemukan
Lebih terperinciLaporan Praktikum V Darah dan Peredaran
Laporan Praktikum V Darah dan Peredaran Nama : Cokhy Indira Fasha NIM : 10699044 Kelompok : 4 Tanggal Praktikum : 11 September 2001 Tanggal Laporan : 19 September 2001 Asisten : Astania Departemen Biologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. DARAH Darah adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga mensuplai jaringan tubuh dengan
Lebih terperinciIV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul Pengaruh tingkat energi protein dalam ransum terhadap total protein darah ayam Sentul dapat dilihat pada Tabel 6.
Lebih terperinciFORMAT LAPORAN KETIK FHA 2017 SAMPUL (Hard Cover) COVER PUTIH COVER (terdapat tulisan sebagai syarat...dst) LEMBAR PENGESAHAN (dosen pengampu dan
FORMAT LAPORAN KETIK FHA 2017 SAMPUL (Hard Cover) COVER PUTIH COVER (terdapat tulisan sebagai syarat...dst) LEMBAR PENGESAHAN (dosen pengampu dan Coass) LEMBAR PENGESAHAN (asisten) KATA PENGANTAR DAFTAR
Lebih terperinciKompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan
SISTEM PERNAFASAN Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan 1. Pernafasan Eksternal 2. Pernafasan Internal EXIT Mengapa harus bernafas? Butuh energi Butuh Oksigen C 6 H 12 O
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Penyakit keturunan di mana penderitanya mengalami gangguan dalam pembekuan darah disebut... Leukopeni Leukositosis Anemia Hemofilia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan merupakan hewan akutik yang memilki tulang belakang (vertebrata) yang berhabitat di dalam perairan. Ikan bernapas dengan insang, bergerak dan menjaga keseimbangan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS Disusun oleh : Eugenia Septhariani XI IPA 1 / 6 SMA SANTA URSULA Jalan Pos No. 2 Jakarta 10010 2010 Tanggal praktikum : Jumat, 13 Agustus 2010 Nama : Eugenia Septhariani
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH DISUSUN OLEH: DEWI RIMPANG ANJANI PUTRI E1A 012 008 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2015
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Sifat koligatif larutan yaitu sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut. Syarat sifat koligatis: 1. Larutan harus encer (larutan dianggap ideal) tidak
Lebih terperinciFaktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018
Faktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018 Faktor Pembatas Keadaan yang mendekati atau melampaui batas toleransi. Kondisi batas
Lebih terperinciKegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan. Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan.
Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan. Subcapaian pembelajaran: 1. Menentukan sifat koligatif
Lebih terperinciTransportasi pada Membran Plasma. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016
Transportasi pada Membran Plasma Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016 Struktur Umum Membran Plasma - Membran plasma terdiri dari dua lapis lemak
Lebih terperinciIlmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Yupiter Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah A. Bagian-Bagian Darah Terdiri atas apakah darah
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERHITUNGAN JUMLAH ERITROSIT DARAH
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERHITUNGAN JUMLAH ERITROSIT DARAH Dosen Pengampu: Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes Disusun Oleh : Nama: Sofyan Dwi Nugroho NIM : 16708251021 Prodi : Pendidikana IPA PRODI
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI PEMBUATAN DAN PEWARNAAN SEDIAAN APUSAN DARAH
LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI PEMBUATAN DAN PEWARNAAN SEDIAAN APUSAN DARAH I. Tujuan Untuk dapat mengetahui cara pembuatan dan pewarnaan sediaan hapusan darah II. Metode Hapusan darah ( blood smear ) III.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum terhadap Total Protein Darah Ayam Lokal Jimmy Farm
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum terhadap Total Protein Darah Ayam Lokal Jimmy Farm Pengaruh tingkat energi protein ransum terhadap total protein darah ayam lokal Jimmy
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
21 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada setiap sediaan otot gastrocnemius dilakukan tiga kali perekaman mekanomiogram. Perekaman yang pertama adalah ketika otot direndam dalam ringer laktat, kemudian dilanjutkan
Lebih terperinciTujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.
A. WAKTU BEKU DARAH Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia. Prinsip Darah yang keluar dari pembuluh darah akan berubah sifatnya, ialah dari sifat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreatinin Kreatinin adalah produk akhir metabolisme kreatin.keratin sebagai besar dijumpai di otot rangka, tempat zat terlibat dalam penyimpanan energy sebagai keratin fosfat.dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Darah Darah dalam tubuh berfungsi untuk mensuplai oksigen ke seluruh jaringan tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi (sistem
Lebih terperinciCreated by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO
Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si darma_erick77@yahoo.com LOGO Proses Pengeluaran Berdasarkan zat yang dibuang, proses pengeluaran pada manusia dibedakan menjadi: Defekasi: pengeluaran zat sisa hasil ( feses
Lebih terperinciUntuk mengetahui cara/metode yang benar untuk memisahkan (mengisolasi) DNA dari buah-buahan
ISOLASI DNA Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah: Untuk mengetahui cara/metode yang benar untuk memisahkan (mengisolasi) DNA dari buah-buahan Mengetahui keefektifan deterjen dan buah yang dipakai untuk
Lebih terperinciSistem Osmoregulasi Pada Ikan
Sistem Osmoregulasi Pada Ikan A. Pengertian Osmoregulasi Osmoregulasi adalah proses pengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme hidup.
Lebih terperinciPEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :
PEDOMAN PRAKTIKUM Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 KEGIATAN i MIKROSKOP Prosedur A. Memegang dan Memindahkan Mikroskop 1. Mikroskop dipindahkan
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1
1. Perhatikan gambar nefron di bawah ini! SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1 Urin sesungguhnya dihasilkan di bagian nomor... A. B. C. D. 1 2 3 4 E. Kunci Jawaban : D
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. benar sehingga memberikan hasil yang teliti dan akurat dengan validasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan hematologi merupakan pemeriksaan yang sering dilakukan disuatu laboratorium klinik. Pemeriksaan hematologi ini digunakan oleh klinisi sebagai dasar untuk
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Gambar 1.1 Proses kenaikan titik didih Sumber: Jendela Iptek Materi Pada pelajaran bab pertama ini, akan dipelajari tentang penurunan tekanan uap larutan ( P), kenaikan titik
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR. Pengaruh Nikotin dan Alkohol Terhadap Laju Alir Darah Ikan Mas (Cyprinus Carpio Linn)
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR Pengaruh Nikotin dan Alkohol Terhadap Laju Alir Darah Ikan Mas (Cyprinus Carpio Linn) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air
Lebih terperinciPertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:
Keseimbangan cairan dan elektrolit: Pengertian cairan tubuh total (total body water / TBW) Pembagian ruangan cairan tubuh dan volume dalam masing-masing ruangan Perbedaan komposisi elektrolit di intraseluler
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Buah labu kuning atau buah waluh (Jawa Tengah), labu parang (Jawa Barat),
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Waluh Buah labu kuning atau buah waluh (Jawa Tengah), labu parang (Jawa Barat), pumpkin (Inggris) merupakan jenis buah sayur-sayuran yang berwarna kuning dan berbentuk lonjong
Lebih terperinciSifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan A. PENDAHULUAN Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung kepada jenis zat, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi larutan. Sifat koligatif terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuak merupakan hasil sadapan yang diambil dari mayang enau atau aren
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuak merupakan hasil sadapan yang diambil dari mayang enau atau aren (Arenga pinnata) sejenis minuman yang merupakan hasil fermentasi dari bahan minuman/buah yang
Lebih terperinciFISIOLOGI DARAH DAN JANTUNG PADA KATAK (Rana sp.)
FISIOLOGI DARAH DAN JANTUNG PADA KATAK (Rana sp.) Lela Juwita Sari (3415080205), Riski Sulistyani (3415080207), Eka Puspita Sari (3415080209) dan Lia Indrianita (3415083256) 1 1 Mahasiswa Pendidikan Biologi
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Peternakan Domba Indocement Citeureup, Bogor selama 10 minggu. Penelitian dilakukan pada awal bulan Agustus sampai pertengahan bulan Oktober
Lebih terperinciOSMOREGULASI Berasal dari kata osmo dan regulasi Artinya pengaturan tekanan osmotik (tekanan untuk mempertahankan partikel zat pelarut agar tidak muda
OSMOREGULASI Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA OSMOREGULASI Berasal dari kata osmo dan regulasi Artinya pengaturan tekanan osmotik (tekanan untuk
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN STANDAR KOMPETENSI 1. Mendeskripsikan sifat-sifat Larutan, metode pengukuran dan terapannya. KOMPETENSI DASAR 1.1 Mendeskripsikan sifat-sifat Larutan, metode pengukuran dan terapannya.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN PENGUKURAN POTENSIAL OSMOTIK DAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN PENGUKURAN POTENSIAL OSMOTIK DAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisiologi Tumbuhan Yang Dibina oleh Ir. Nugrahaningsih,
Lebih terperinciPraktikum II UJI OKSIHEMOGLOBIN & DEOKSIHEMOGLOBIN
Praktikum II UJI OKSIHEMOGLOBIN & DEOKSIHEMOGLOBIN A. Tujuan Membuktikan hemoglobin dapat mengikat oksigen membentuk oksihemoglobin (HbO2) dan dapat terurai kembali menjadi O2 dan deoksihemoglobin. B.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. ternak. Darah terdiri dari dua komponen berupa plasma darah dan bagian padat yang
26 IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi fisiologis ternak dapat diketahui melalui pengamatan nilai hematologi ternak. Darah terdiri dari dua komponen berupa plasma darah dan bagian padat yang mengandung butir-butir
Lebih terperinciTHE TOUR CYTOL CYT OGY OGY T : he Study of Cells V sualisasi sualisasi sel sel : :mikroskop meningkatkan n resolusi (jarak (jarak an tar obyek
THE TOUR Pendahuluan Tubuh manusia 100 trilyun sel 70% berat sel = air 2/3 dari seluruh air tubuh terdapat dalam sel 1/3 di rongga antar sel 67% berat tubuh = air manusia = air yang hidup CYTOLOGY : The
Lebih terperinci20 % w/w = 100% 26.67% x =
massa zat terlarut (g) %w/w = x100% massa larutan (g) Contoh : hitung %berat NaCl yang dibuat dengan melarutkan 20 g NaCl dalam 55 g air Jawab : 20 % w/w = 100% 26.67% 20 + 55 x = Contoh : 50 ml alkohol
Lebih terperinciORGANISASI KEHIDUPAN. Sel
ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pemeliharaan ayam dan penampungan semen dilakukan di Kandang B, Laboratorium Lapang, Bagian Ilmu Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Lebih terperinciSISTEM PEREDARAN DARAH
SISTEM PEREDARAN DARAH Tujuan Pembelajaran Menjelaskan komponen-komponen darah manusia Menjelaskan fungsi darah pada manusia Menjelaskan prinsip dasar-dasar penggolongan darah Menjelaskan golongan darah
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PENURUNAN TEKANAN UAP Penurunan Tekanan Uap adalah selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan. P = P - P P = Penurunan Tekanan Uap P = Tekanan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL Nama : Ardian Lubis NIM : 121810301028 Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi LABORATORIUM KIMIA FISIK JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di kandang Fapet Farm dan analisis proksimat bahan pakan dan pemeriksaan darah dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Peternakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU
BAB I PENDAHULUAN A. KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Kenaikan Titik Didih Titik didih suatu zat cair adalah: suhu pada suatu tekanan uap jenuh zat cair tersebut sama dengan tekanan luar.
Lebih terperinciMENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN
MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita sering tidak menyadari mengapa es
Lebih terperinciSistem Transportasi Manusia L/O/G/O
Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O Apersepsi 1. Pernahkan bagian tubuhmu terluka, misalnya karena terjatuh atau terkena bagian tajam seperti pisau dan paku? 2. Apakah bagian tubuh yang terluka tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Darah 1. Pengertian darah Dalam system sirkulasi darah merupakan bagian penting yaitu dalam transport oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa
Lebih terperinciKOMPONEN KIMIA MEMBRAN SEL DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMEABILITAS AZKI AFIDATI PUTRI ANFA ( ) KELOMPOK 3B (A)
KOMPONEN KIMIA MEMBRAN SEL DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMEABILITAS AZKI AFIDATI PUTRI ANFA (1410422025) KELOMPOK 3B (A) ABSTRAK Membran plasma adalah bagian protoplasma yang berbentuk lapisan tipis
Lebih terperinciLaporan Praktikum III Osmoregulasi dan Peredaran Darah
Laporan Praktikum III Osmoregulasi dan Peredaran Darah Nama : Cokhy Indira Fasha NIM : 10699044 Kelompok : 4 Tanggal Praktikum : 18 September 2001 Tanggal Laporan : 26 September 2001 Asisten : Gitta Departemen
Lebih terperinciUmmu Kalsum Andi Lajeng April 5, 2014 JURNAL PRAKTIKUM DIFUSI GAS. Ummu Kalsum Andi Lajeng, Fitri Rahmadhani, Masfufatul Ilma
JURNAL PRAKTIKUM DIFUSI GAS Ummu Kalsum Andi Lajeng, Fitri Rahmadhani, Masfufatul Ilma UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ummukalsumandilajeng5@gmail.com ABSTRACT Pada praktikum kali ini yaitu bertujuan untuk
Lebih terperinciULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS) GASAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014
1 PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) 38 Jl. Raya Lenteng Agung Jagakarsa Jakarta Selatan 12610 Telepon: 7270865, Fax: 7872056 ULANGAN TENGAH
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai
TINJAUAN PUSTAKA Pencemaran Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I PENENTUAN TITIK BEKU Nama Mahasiswa NIM : Ita Permadani : M0311040 Hari/Tanggal Praktikum : Kamis, 10 November 2011 Kelompok : 13 Asisten Pembimbing : Dewi Nur Rita LABORATORIUM
Lebih terperinciKompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya
SISTEM SIRKULASI Kompetensi Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya Suatu sistem yang memungkinkan pengangkutan berbagai bahan dari satu tempat ke tempat lain di dalam tubuh organisme Sistem
Lebih terperinciMEMBRAN SEL DAN TRANSPORT. Agustina Setiawati, M.Sc., Apt
MEMBRAN SEL DAN TRANSPORT Agustina Setiawati, M.Sc., Apt MODEL MEMBRAN Fluid Mosaic Model 1972 Singer & Nicolson : lipid diatur dlm struktur 2 lapis dg protein yg berbeda2 tertanam / menempel pada lipid
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA 1113016200027 ABSTRAK Larutan yang terdiri dari dua bahan atau lebih disebut campuran. Pemisahan kimia
Lebih terperinciANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE
ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE ANFIS HEMATOLOGI Darah Tempat produksi darah (sumsum tulang dan nodus limpa) DARAH Merupakan medium transport tubuh 7-10% BB normal Pada orang dewasa + 5 liter Keadaan
Lebih terperinciLaporan Praktikum Kimia Laju Reaksi
Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi Oleh: 1. Kurniawan Eka Yuda (5) 2. Tri Puji Lestari (23) 3. Rina Puspitasari (17) 4. Elva Alvivah Almas (11) 5. Rusti Nur Anggraeni (35) 6. Eki Aisyah (29) Kelas XI
Lebih terperinciLAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA STRUKTUR SEL DARAH MERAH DAN KONSENTRASI SEL-SEL DARAH MERAH
LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA STRUKTUR SEL DARAH MERAH DAN KONSENTRASI SEL-SEL DARAH MERAH KELOMPOK/GELOMBANG: II/I KELAS : II C ANGGOTA : CIPTO SURIANTIKA (1204015080) FAJAR ADE
Lebih terperinciANATOMI & FISIOLOGI HEWAN
PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI & FISIOLOGI HEWAN Disusun Oleh Febriana Dwi Wahyuni, M.Si. Seprianto, S.Pi, M.Si PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2017 KATA
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1 1. Bentuknya bulat pipih, berumur 120 hari, tidak berinti dan cekung bagian. Hal tersebut adalah ciri-ciri... leukosit trombosit
Lebih terperinciJurnal Praktikum. Kimia Fisika II. Difusi Gas. Tanggal Percobaan: Senin, 08-April Disusun Oleh: Aida Nadia ( ) Kelompok 3 Kloter I:
Jurnal Praktikum Kimia Fisika II Difusi Gas Tanggal Percobaan: Senin, 08-April-2014 Disusun Oleh: Aida Nadia (1112016200068) Kelompok 3 Kloter I: Wiwiek Anggraini (1112016200045) Millah Hanifah (1112016200073)
Lebih terperinciBAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.
BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya. KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.
19 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015. Penginduksian zat karsinogen dan pemberian taurin kepada hewan uji dilaksanakan di
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4
1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4 Energi cahaya menjadi energi potensial Energi kimia menjadi energi gerak
Lebih terperinciJARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA
JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi jaringan embrional 2. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringan epitelium 3. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringanjaringan
Lebih terperinciFISIOLOGI SEL. TIM PENGAJAR FISIOLOGI MANUSIA Departemen Gizi Masyarakat,FEMA, IPB 2015 Dr. Katrin Roosita_sel 2015
FISIOLOGI SEL TIM PENGAJAR FISIOLOGI MANUSIA Departemen Gizi Masyarakat,FEMA, IPB 2015 Dr. Katrin Roosita_sel 2015 Sel: unit dasar struktur dan fungsi tubuh. Fungsi organ dan sistem tubuh ditentukan oleh
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN RESPIRASI PADA TUMBUHAN. Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN RESPIRASI PADA TUMBUHAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan yang diampu oleh Drs.Dahlia, M.Pd Disusun oleh : Kelompok II/Offering A 1. Annas
Lebih terperinciMAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA IKAN
MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA IKAN OLEH : MUSTAIN FAKULTAS BUDIDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PERIKANAN PONTIANAK 2012 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap makhluk hidup memerlukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kalsium. Trombosit melekat pada lapisan pembuluh darah yang rombak. (luka) dengan membentuk plug trombosit (Rukman, 2010).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Trombosit Trombosit merupakan elemen terkecil dalam struktur darah, merupakan sel darah yang berperan penting dalam hemostasis, karena granula trombosit mengandung faktor pembekuan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 19 April 2016, bertempat
8 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 19 April 2016, bertempat di Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia (BPBTNR) Provinsi Jawa Tengah di Kota Surakarta.
Lebih terperinciIV.Kajian Pustaka : 1. Sel darah merah (eritrosit)
I. Judul : Struktur sel darah pada manusia, ikan, dan katak II. Hari/tanggal : Sabtu/8 mei 2010 III. Tujuan : Mengamati bentuk dan struktur sel darah pada manusia, ikan, dan katak, serta membandingkan
Lebih terperinciOSMOSIS & PENYERAPAN ZAT PADA TUMBUHAN 1 Oleh : Drs. Suyitno Al. MS. 2
1 OSMOSIS & PENYERAPAN ZAT PADA TUMBUHAN 1 Oleh : Drs. Suyitno Al. MS. 2 KOMPETENSI DASAR 1. Memahami osmosis sebagai cara penyerapan air pada tumbuhan 2. Memahami pprinsip dasar cara penyerapan zat pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan pemeriksaan sediaan apus darah tepi antara lain menilai berbagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sediaan Apus Darah Tepi Tujuan pemeriksaan sediaan apus darah tepi antara lain menilai berbagai unsur sel darah tepi seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit dan mencari adanya
Lebih terperinciBAB II MEMBRAN SEL. Gambar 2.1. Sel membran secara aktual. Tampak terlihat dua sel membran yang berdekatan.
BAB II MEMBRAN SEL I. PENDAHULUAN Bab ini menerangkan struktur membran sel dan fungsi-fungsinya. Bagaimana membran sel berperan dalam proses transport dan dan/atau keluar sel. Model struktur membran sel
Lebih terperinciSISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO
SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO SISTEM SIRKULASI 1. Darah 2. Alat Peredaran Darah 3. Proses Peredaran Darah 4. Peredaran Darah Hewan 5. Kelainan Dan Penyakit 1. DARAH Cairan yang berwarna merah
Lebih terperinci