PENGANTAR Tim Penyusun LKPJ Tahun 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGANTAR Tim Penyusun LKPJ Tahun 2014"

Transkripsi

1 PENGANTAR Dokumen ini merupakan versi pendek dari Buku Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah, sekaligus merupakan risalah penyelenggaraan pemerintahan daerah tahun 2014 Kabupaten Wonosobo. Ringkasan mencakup pendahuluan (kondisi geografis, demografis dan ekonomi Kabupaten Wonosobo), kebijakan pemerintahan daerah, kebijakan keuangan daerah, penyelenggaraan pemerintahan daerah (desentralisasi), penyelenggaraan tugas p embantuan serta tugas umum pemerintahan pada tahun Dokumen ini berfungsi sebagai pelengkap dan merupakan acuan cepat (quick reference) dalam proses pembahasan LKPJ Tahun 2014 di rapat paripurna/komisi/fraksi DPRD. Substansi dan konten dokumen ini bisa dilihat secara lebih komprehensif pada Buku LKPJ 2014 dan Lampiran Tabel Pelaksanaan Kegiatan APBD Tahun 2014 berdasarkan urusan pemerintahan. Semoga dokumen ini mempermudah pembahasan tentang LKPJ dan bisa digunakan sebagai salah satu referensi untuk pemantauan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah tahun Tim Penyusun LKPJ Tahun 2014 Ringkasan LKPJ

2 BAB I: PENDAHULUAN Profil demografi Kabupaten Wonosobo bisa dilihat pada tabel-tabel di bawah ini : Penduduk Kabupaten Wonosobo Tahun 2014 Berdasarkan data BPS No. Struktur Usia Perempuan Laki-laki Jumlah Jumlah Sumber: BPS Kabupaten Wonosobo, 2015 Data Penduduk Wonosobo Tahun 2014 Berdasarkan Pencatatan Administratif Kependudukan No. Kecamatan Jumlah berdasarkan pencatatan Disdukcapil Desember 2014 Perempuan Laki-laki Jumlah 1 Wadaslintang Kepil Sapuran Kaliwiro Leksono Selomerto Kalikajar Kertek Wonosobo Watumalang Mojotengah Garung Ringkasan LKPJ

3 No. Kecamatan Jumlah berdasarkan pencatatan Disdukcapil Desember 2014 Perempuan Laki-laki Jumlah 13 Kejajar Sukoharjo Kalibawang Jumlah Sumber: Disdukcapil Kabupaten Wonosobo, 2015 (sesuai data kependudukan bersih semester II Tahun 2014) Profil/perkembangan ekonomi makro Kabupaten Wonosobo disajikan dalam tabel-tabel di bawah ini: No. Tahun Harga Berlaku Harga Konstan , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ** , ,37 Sumber: BPS Kabupaten Wonosobo Keterangan:** angka 2014 angka sangat sementara Data PDRB dan Statistik Makro Kabupaten Wonosobo Pertumbuhan Ekonomi No. Indikator Satuan Keterangan 1 Pertumbuhan PDRB % 4,98 4,85 angka 2014 angka sangat sementara 2 Laju Inflasi % 7,99 8,22 Provinsi 3 Laju Inflasi Kabupaten % 6,42 8,44 Th 2013 &2014 Pakai th dasar Indeks Gini 0,34 0,35 angka 2014 angka sangat sementara 5 Pemerataan Pendapatan versi Bank Dunia % 20,09 20,03 40 % penduduk pendapatan terendah, angka 2014 angka sangat sementara 6 Indeks % n/a n/a Tidak ada data Ringkasan LKPJ

4 No. Indikator Satuan Keterangan Ketimpangan Williamson Kependudukan No. Indikator Satuan Keterangan 1 Jumlah Penduduk Jiwa (Ribu) 2 Jumlah Penduduk > 17 tahun atau telah Menikah 3 Jumlah Penduduk Miskin 4 Jumlah Rumah Tangga(ribu) Jiwa (Ribu) , ,00 jumlah penduduk memakai angka proyeksi hasil SP ,55 601,16 Jiwa 174, ,74 data tahun 2014 angka (Ribu) estimasi RT 210,70 211,79 5 Jumlah Anak (ribu) Anak 204,82 203,26 anak adalah jumlah pdd dikurangi usia 15 tahun keatas Ekonomi, Investasi, Tenaga Kerja No. Indikator Satuan * 1 PDRB (atas dasar harga konstan) Rp Miliar , ,37 2 Nilai Tambah Pertanian Rp Juta , ,32 3 Nilai Tambah Pertambangan Rp Juta , ,87 Penggalian 4 Nilai Tambah Industri Rp Juta , ,59 Pengolahan 5 Nilai Tambah Listrik Rp Juta , ,14 6 Nilai Tambah Bangunan Rp Juta , ,77 7 Nilai Tambah Perdagangan Rp Juta , ,15 8 Nilai Tambah Pengangkutan dan Rp Juta , ,79 Komunikasi 9 Nilai Tambah Keuangan Rp Juta , ,03 10 Nilai Tambah Jasa Rp Juta , ,99 11 Rata-rata total Pengeluaran Rp Ribu 607,43 662,34 RT/bulan 12 Rata-rata jumlah anggota RT orang 3,66 3,63 13 Indeks harga yang diterima 226,11 219,58 Petani 14 Indeks harga yang dibayar 206,35 213,41 Petani 15 Total Pengeluaran RT Non Pangan Rp Ribu 299,65 326,73 Ringkasan LKPJ

5 Pendidikan dan Kesehatan No. Indikator Satuan Jumlah Penduduk Ijazah Terakhir Jiwa 250,72 250,72 SD (Ribu) 2 Jumlah Penduduk Ijazah Terakhir Jiwa 89,13 91,21 SLTP (Ribu) 3 Jumlah Penduduk Ijazah Terakhir Jiwa 55,02 57,41 SLTA (Ribu) 4 Jumlah Penduduk Ijazah Terakhir Jiwa 22,92 24,52 Universitas (Ribu) 5 Angka Usia Harapan Hidup Tahun 70,58 70,80 Sumber: BPS Kabupaten Wonosobo, 2015 Keterangan: ** angka 2014 angka sangat sementara (ASS) Ringkasan LKPJ

6 BAB II : KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2014 Visi berdasarkan RPJMD adalah menuju Wonosobo lebih maju dan sejahtera, yang dituangkan ke dalam 5 misi, yaitu: a. Melanjutkan praktik pemerintahan partisipatif dan demokratis menuju masyarakat yang lebih sejahtera. b. Meningkatkan kemajuan pembangunan menuju kemandirian daerah c. Meningkatkan pelayanan sosial dasar untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. d. Meningkatkan perekonomian daerah yang berbasis pada potensi unggulan daerah. e. Meningkatkan dimensi keadilan dan meniadakan kekerasan dalam semua bidang. Tema pembangunan tahun 2014 adalah peningkatan Kualitas Pelayanan Sosial Dasar Masyarakat Untuk Percepatan Pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) dengan Fokus pelaksanaan prioritas pembangunan Kabupaten Wonosobo Tahun 2014 sebagai berikut : a. Peningkatan upaya penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan pelayanan sosial dasar masyarakat dan percepatan pencapaian tujuan program MDGs. b. Peningkatan upaya pelestarian lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan terhadap kelestarian alam dengan meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat, untuk mengurangi potensi ancaman bencana alam c. Peningkatan daya saing daerah melalui optimalisasi potensi dan pengembangan sektor ekonomi kerakyatan, untuk peningkatan laju pertumbuhan ekonomi d. Peningkatan aksesibilitas daerah dengan meningkatkan kualitas infrastruktur terutama pada kawasan pedesaan dan perbatasan. e. Optimalisasi proses Reformasi Birokrasi dengan meningkatkan kualitas penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik. Ringkasan LKPJ

7 BAB III : KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2014 Risalah pendapatan, belanja dan pembiayaan APBD tahun 2014 bisa dilihat pada tabel berikut: Uraian Pendapatan Tahun Anggaran 2014 Uraian Anggaran Setelah Perubahan APBD 2014 (Rp) Realisasi (Rp) 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pajak Daerah , ,00 2. Retribusi Daerah , ,00 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan (Laba BUMD) , ,00 4. Lain - lain PAD yang Sah , ,00 2. Pendapatan Transfer Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak a. Pendapatan Bagi Hasil Pajak , ,00 b. Pendapatan Bagi Hasil Bukan Pajak , ,00 c. Pendapatan Dana Alokasi Umum , ,00 d. Pendapatan Dana Alokasi Khusus , ,00 2. Transfer dari Pemerintah Pusat- Lainnya a. Dana Otonomi Khusus - - b. Dana Penyesuaian , ,00 3. Transfer Pemerintah Provinsi a. Pendapatan Bagi Hasil Pajak , ,00 b. Pendapatan Bagi Hasil Lainnya ,00 3. Lain-Lain Pendapatan Yang Sah Pendapatan Hibah , ,00 2. Pendapatan Dana Darurat Pendapatan Lainnya , ,00 JUMLAH PENDAPATAN Sumber: DPPKAD, 2015 Ringkasan LKPJ

8 Uraian Pendapatan menurut Organisasi Pengelola Pendapatan Tahun Anggaran 2014 No. Unit Organisasi Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) 1 KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM , ,00 2 DINAS KESEHATAN , ,00 3 BADAN RUMAH SAKIT DAERAH , ,00 4 DINAS PEKERJAAN UMUM , ,00 5 DINAS PEHUBUNGAN DAN KOMINFO , ,00 6 DINAS KEPENDUDUKAN DAN CAPIL , ,00 7 DINAS TENAGA KERJA & TRANSMIGRASI , ,00 8 SEKRETARIAT DAERAH , ,00 9 DPPKAD , ,00 10 KTR. PELAYANAN PERIJINAN TERPADU , ,00 11 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN , ,00 12 DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN , ,00 13 DINAS PERINDUSTRIAN-PERDAGANGAN , ,00 14 DINAS KOPERASI DAN UMKM , ,00 15 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OR , ,00 16 KELURAHAN JLAMPRANG ,00-17 KELURAHAN KEJIWAN , ,00 18 KELURAHAN SAMBEK , ,00 19 KELURAHAN MLIPAK , ,00 20 KELURAHAN PAGERKUKUH , ,00 21 KELURAHAN ROJOIMO , ,00 22 KELURAHAN KRAMATAN , ,00 23 KELURAHAN TAWANGSARI , ,00 24 KELURAHAN JARAKSARI , ,00 25 KELURAHAN BUMIRESO , ,00 26 KELURAHAN KALIANGET , ,00 27 KELURAHAN KERTEK , ,00 28 KELURAHAN WRINGINANOM , ,00 29 KELURAHAN SELOMERTO , ,00 30 KELURAHAN WONOREJO , ,00 31 KELURAHAN LEKSONO , ,00 32 KELURAHAN WONOROTO , ,00 33 KELURAHAN KALIBEBER , ,00 34 KELURAHAN MUDAL , ,00 35 KELURAHAN ANDONGSILI , ,00 36 KELURAHAN GARUNG , ,00 37 KELURAHAN KEJAJAR , ,00 38 KELURAHAN KALIKAJAR , ,00 39 KELURAHAN SAPURAN , ,00 40 KELURAHAN KEPIL , ,00 41 KELURAHAN KALIWIRO , ,00 42 KELURAHAN WADASLINTANG , ,00 Jumlah , ,00 Sumber: DPPKAD, 2015 Ringkasan LKPJ

9 Uraian Belanja Tahun Anggaran 2014 NO URUT URAIAN ANGGARAN REALISASI BELANJA , , BELANJA TIDAK LANGSUNG , , BELANJA PEGAWAI , , Gaji dan Tunjangan , , Tambahan Penghasilan PNS , , Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan anggota DPRD serta KDH/WKDH , , Insentif Pemungutan Pajak Daerah , , Insentif Pemungutan Retribusi Daerah , , BELANJA HIBAH , , Belanja Hibah kepada Pemerintahan , ,00 Desa Belanja Hibah kepada Badan / , ,00 Lembaga / Organisasi Belanja Hibah kepada Kelompok / , ,00 Anggota Masyarakat BELANJA BANTUAN SOSIAL , , Belanja Bantuan Sosial kepada , ,00 Organisasi Sosial Kemasyarakatan Belanja Bantuan Sosial Kepada , ,00 Kelompok Masyarakat Bantuan Sosial kepada Anggota , ,00 Masyarakat BELANJA BANTUAN KEUANGAN , ,00 KEPADA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA, PEMERINTAHAN DESA DAN PARTAI POLITIK Belanja Bantuan Keuangan kepada , ,00 Desa Belanja Bantuan kepada Partai Politik , , BELANJA TIDAK TERDUGA , , BelanjaTidak Terduga , , BELANJA LANGSUNG , , BELANJA PEGAWAI , , Honorarium PNS , , Honorarium Non PNS , , Uang Lembur , , BELANJA BARANG DAN JASA , , Belanja Bahan Pakai Habis , , Belanja Bahan/Material , , Belanja Jasa Kantor , , Belanja Premi Asuransi , ,00 Ringkasan LKPJ

10 NO URUT URAIAN ANGGARAN REALISASI Belanja Perawatan Kendaraan , ,00 Bermotor Belanja Cetak dan Penggandaan , , Belanja Sewa , ,00 Rumah/Gedung/Gudang/Parkir/Tanah Belanja Sewa Sarana Mobilitas , , Belanja Sewa Perlengkapan dan , ,00 Peralatan Kantor Belanja Makanan dan Minuman , , Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya , , Belanja Pakaian Kerja , , Belanja Pakaian khusus dan hari-hari , ,00 tertentu Belanja Perjalanan Dinas , , Belanja Beasiswa Pendidikan, Kursus, , ,00 Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi , ,00 dan Bimbingan Teknis PNS Belanja Pemeliharaan , , Belanja Jasa Konsultansi , , Belanja Barang yang Akan Diserahkan kepada Masyarakat/Pihak Ketiga , , Belanja Stimulan, Uang saku, hadiah, , ,00 penghargaan, penggantian biaya BELANJA MODAL , , Belanja Modal Pengadaan Tanah , , Belanja Modal Pengadaan Alat-alat , ,00 Berat Belanja Modal Pengadaan Alat-alat , ,00 Angkutan Darat Bermotor Belanja Modal Pengadaan Alat-alat , ,00 Angkutan Darat Tidak Bermotor Belanja Modal Pengadaan Alat-alat , ,00 Bengkel Belanja Modal Pengadaan Alat-alat , ,00 Pengolahan Pertanian dan Peternakan Belanja Modal Pengadaan Peralatan , ,00 Kantor Belanja Modal Pengadaan , ,00 Perlengkapan Kantor Belanja Modal Pengadaan Komputer , , Belanja Modal Pengadaan meubelair , , Belanja Modal Pengadaan Peralatan , ,00 Dapur Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga ,00 Ringkasan LKPJ

11 NO URUT URAIAN ANGGARAN REALISASI Belanja Modal Pengadaan Alat-alat , ,00 Studio Belanja Modal Pengadaan Alat-alat , ,00 Komunikasi Belanja Modal Pengadaan Alat-alat , ,00 Ukur Belanja Modal Pengadaan Alat-alat , ,00 Kedokteran Belanja Modal Pengadaan Alat-alat , ,00 Laboratorium Belanja Modal Pengadaan Konstruksi , ,00 Jalan Belanja Modal Pengadaan Konstruksi , ,00 Jembatan Belanja Modal Pengadaan Konstruksi , ,00 Jaringan Air Belanja Modal Pengadaan , ,00 Penerangan Jalan, Taman dan Hutan Kota Belanja Modal Pengadaan Instalasi , ,00 Listrik dan Telepon Belanja Modal Pengadaan , ,00 Konstruksi/Pembelian*) Bangunan Belanja Modal Pengadaan , ,00 Buku/Kepustakaan Belanja Modal Pengadaan Barang , ,00 bercorak Kesenian, Kebudayaan Belanja Modal Sarana dan Prasarana , ,00 Infrastruktur Pedesaan Belanja Modal Sarana dan Prasarana , ,00 Perhubungan Belanja Modal Alat-alat Pengolahan ,00 - Sumber: DPPKAD, 2015 JUMLAH , ,00 Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2014: a. Pembiayaan Penerimaan direncanakan sebesar Rp ,00 dapat direalisasi sebesar Rp ,00 atau 100,01%, lebih dari anggaran sebesar Rp ,00 yang terdiri dari : Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun yang lalu (SiLPA) direncanakan Rp ,00 dapat direalisasi sebesar Rp ,00. Penerimaan Piutang Daerah direncanakan Rp0,00 dapat direalisasi sebesar Rp ,00. b. Pembiayaan Pengeluaran direncanakan sebesar Rp ,00 dapat direalisasi sebesar Rp ,00 atau 84,00 % berupa : Pembentukan Dana Cadangan direncanakan Rp ,00 dapat direalisasi sebesar Ringkasan LKPJ

12 Rp ,00 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Kab. Wonosobo dengan anggaran Rp ,00 dapat direalisasi sebesar Rp ,00 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp ,00 Ringkasan LKPJ

13 BAB IV : PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH Pembagian urusan pemerintahan berdasarkan SKDP pelaksana bisa dilihat pada tabel berikut: Matriks Urusan Pemerintahan dan SKPD Pelaksana No. Urusan Pemerintahan SKPD Pelaksana 1 Pendidikan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 2 Kesehatan Dinas Kesehatan RSUD Setjonegoro 3 Lingkungan hidup Badan Lingkungan Hidup 4 Pekerjaan umum Dinas Pekerjaan Umum 5 Penataan ruang Bappeda 6 Perencanaan pembangunan Bappeda 7 Perumahan Dinas Pekerjaan Umum 8 Kepemudaan dan olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 9 Penanaman modal Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu 10 Koperasi dan UKM Dinas Koperasi dan UMKM 11 Kependudukan dan capil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 12 Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 13 Ketahanan pangan Kantor Ketahanan Pangan 14 Pemberdayaan perempuan dan Bagian Pemberdayaan Perempuan perlindungan anak 15 Keluarga berencana dan Badan Keluarga Berencana keluarga sejahtera 16 Perhubungan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 17 Komunikasi dan informatika Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 18 Pertanahan Bagian Tata Pemerintahan 19 Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri 20 Otonomi daerah dan pemerintahan umum 21 Pemberdaan masyarakat dan Desa 22 Sosial Dinas Sosial Kantor Kesbangpollinmas Satuan Polisi Pamong Praja Bupati, Wakil Bupati, Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, BKD, DPPKAD, Kecamatan, Kelurahan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 23 Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 24 Statistik Bappeda 25 Kearsipan Kantor Arsip 26 Perpustakaan Kantor Perpustakaan 27 Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan 28 Pertanian Dinas Pertanian Tanaman Pangan 29 Kehutanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan 30 Energi dan sumberdaya mineral Bappeda 31 Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 32 Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ringkasan LKPJ

14 No. Urusan Pemerintahan SKPD Pelaksana 33 Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan 34 Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Alokasi dan realisasi belanja APBD tahun 2014 berdasarkan urusan pemerintahan bisa dilihat pada tabel berikut: Alokasi dan Realisasi APBD Tahun 2014 No. Urusan Pemerintahan Jenis Belanja Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi % dari Realisasi Belanja Pendidikan ,30 41,17 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung ,76 2 Kesehatan ,81 14,14 Belanja Langsung ,77 Belanja Tidak Langsung ,91 3 Lingkungan Hidup ,35 1,07 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Pekerjaan Umum ,28 10,52 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Penataan Ruang ,37 0,03 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Perencanaan ,41 0,63 pembangunan Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Perumahan ,46 0,22 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Kepemudaan dan ,42 0,28 Olahraga Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung 9 Penanaman Modal ,03 0,05 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Koperasi dan UKM ,00 0,65 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Kependudukan dan Capil ,92 0,29 Ringkasan LKPJ

15 No. Urusan Pemerintahan Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung % Realisasi % dari Realisasi Belanja 12 Ketenagakerjaan ,65 1,97 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Ketahanan Pangan ,09 0,60 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung PP dan PA ,82 0,13 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung KB dan Keluarga Sejahtera ,58 0,82 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Perhubungan ,53 0,99 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Komunikasi dan ,83 0,10 informatika Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Pertanahan ,61 0,90 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Kesatuan Bangsa dan ,04 0,82 Poldagri Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Otonomi Daerah dan ,88 15,01 Pemerintahan Umum Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Pemberdayaan ,01 0,91 Masyarakat dan Desa Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Sosial ,92 0,77 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Kebudayaan ,64 0,14 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung - - Ringkasan LKPJ

16 % % dari No. Urusan Pemerintahan Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Realisasi Belanja 24 Statistik ,09 0,01 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung 25 Kearsipan ,78 0,11 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Perpustakaan ,25 0,20 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Perikanan ,75 0,50 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Pertanian ,35 1,26 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Kehutanan ,00 0,50 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Energi dan Sumber Daya ,25 0,35 Mineral Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Kepariwisataan ,86 0,55 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Perindustrian ,12 0,54 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung 33 Perdagangan ,23 0,95 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Ketransmigrasian ,50 0,02 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Jumlah total ,97 Selengkapnya uraian singkat tentang belanja per urusan pemerintahan dan sebagai berikut: Ringkasan LKPJ

17 1. URUSAN WAJIB :PENDIDIKAN Anggaran : Rp ,00 (BL Rp ,00 BTL Rp ,00) Realisasi : Rp ,00 (BL Rp ,00 BTL Rp ,00) Fokus urusan pendidikan masih terkait program-program yang terkait dengan pemenuhan hak masyarakat akan pendidikan dasar sembilan tahun dan pendidikan menengah. Hal ini ditunjukkan dengan besaran anggaran belanja langsung untuk kedua program tersebut mendapatkan porsi terbesar yaitu Rp ,00 untuk pendidikan dasar dan terealisasi ,00. Sedangkan untuk pendidikan menengah anggaran sebesar terealisasi Kegiatan yang mendominasi program pendidikan dasar dan menengah adalah peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dengan sumber anggaran utama dari Dana Alokasi Khusus (DAK Pendidikan. Namun demikian keberhasilan pelaksanaan program tersebut juga ditunjang oleh progam penopang lain seperti Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sebagai soko guru yang jenis kegiatannya mayoritas untuk pelatihan dan bintek. Adapun Program Manajemen Pelayanan Pendidikan didesain untuk mendorong tata kelola pendidikan dengan jenis kegiatan antara lain penyelenggaraan ujian nasional dan ujian sekolah, tata kelola data pendidikan dan forum stakeholder pendidikan. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) seiring dengan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia dini (0-6 tahun) mendapatkan perhatian pemerintah dengan mengalokasikan anggaran baik untuk sarana maupun prasarana untuk penyelenggaran PAUD. Pengelolaan program dan kegiatan untuk urusan pendidikan hampir secara keseluruhan diampu oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo dengan 8 program utama. Dengan total anggaran untuk belanja langsung urusan pendidikan Rp ,00 dan realisasi Rp Belanja tidak langsung menelan anggaran Rp dan terealisasi Rp Program dan Kegiatan didesain untuk memenuhi layanan dasar pendidikan yang ditunjukkan dengan pencapaian indikator utama pendidikan yaitu sebagai berikut: Capaian Kinerja No. Indikator Kinerja Kunci EKPPD APK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 48,52 66,05 2 Angka Partisipasi Murni (APM)SD/MI/Paket A 91,44 91,70 3 Angka Partisipasi Murni (APM)SMP/MTs/PaketB 4 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MAN/Paket C 64,81 70,13 34,47 35,65 5 Angka Putus Sekolah SD/MI (Jumlah putus sekolah pada tingkat dan jenjang SD) / (Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang SD pada tahun ajaran sebelumnya)x 100% 0,1 0,10 6 Angka Putus Sekolah SMP/MTs (Jumlah putus sekolah pada tingkat dan jenjang SMP) / (Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan 0,39 0,35 jenjang SMP pada tahun ajaran sebelumnya) x 100% 7 Angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA 1,39 1,36 8 Angka Kelulusan (AL) SD/MI 98,99 99,92 Ringkasan LKPJ

18 No. Indikator Kinerja Kunci EKPPD Capaian Kinerja Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 96,45 99,25 10 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 96,98 99,42 11 Angka Melanjutkan (AM)dari SD/MI ke SMP/MTs (Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMP/MTs) / (Jumlah lulusan pada jenjang SD/MI tahun ajaran sebelumnya) x 100 % 88,49 91,03 12 Angka Melanjutkan (AM)dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA (Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMA/ SMK /MA) / (Jumlah lulusan pd jenjang SMP/MTs tahun ajaran sebelumnya) x 100 % 61,77 68,96 13 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV (Jumlah guru berijasah kualifikasi S1/D-IV) / (Jumlah Guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA) x 68,44 76, % 14 Indikator tambahan: Rata-rata lama sekolah (tahun) 6,61 6,70 * (angka sangat sementara, BPS) Pemerintah Kabupaten Wonosobo dengan kewenangannya mengampu pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Untuk masing-masing jenjang masih terdapat berbagi kendala. Pada jenjang PAUD, masih terdapat sebagian masyarakat yang belum beranggapan tentang pentingnya pendidikan anak usia dini serta kualitas lembaga penyelenggara PAUD dan personilnya memerlukan upaya peningkatan kapasitas secara tersistematis. Tantangan lain adalah masih terdapatnya anak putus sekolah di semua jenjang yang memerlukan penanganan secara terpadu dari semua sektor. Pendidikan menengah masih harus bergelut dengan opini masyarakat yang belum memandang perlu untuk menempuh pendidikan menengah. Pada saat bersamaan sehubungan dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pemerintah Kabupaten Wonosobo harus menyiapkan diri dengan adanya peralihan kewenangan pengelolaan pendidikan menengah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut Pemerintah Kabupaten Wonosobo beberapa upaya yang masih harus dilakukan adalah melakukan formulasi tentang penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini dengan merespon kebijakan pengembangan PAUD Holistik Integratif sebagai media bagi anak untuk mendapatkan hak untuk tumbuh dan berkembang. Kualitas lembaga penyelenggara perlu disertifikasi melalui mekanisme berjenjang dengan mengoptimalkan peran pejabat fungsional penilik. Untuk menekan angka putus sekolah, perlu dikembangkan formulasi BOS Daerah untuk menunjang BOS Pusat di semua jenjang. Perluasan akses pendidikan menengah dengan penambahan ruang kelas untuk meningkatkan daya tampung dan dengan didukung dengan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan melalui kegiatan-kegiatan yang menopang. Pendidikan non formal (Kejar paket A, B dan C) diselenggarakan dengan pengawasan yang baik untuk menjamin kualitas penyelenggaraan kegiatan dan memberikan kesempatan untuk memperoleh pendidikan bagi mereka yang putus sekolah. Disamping itu pendidikan kewirausahaan dan lifeskill melalui pembentukan kelompok-kelompok usaha mandiri perlu ditingkatkan jangkauannya. Untuk merespon Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Wonosobo harus melakukan persiapan peralihan kewenangan pengelolaan pendidikan menegah dan mendesain kebijakan dalam bekerjasama dengan pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mendorong masyarakat untuk pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan skema beasiswa prestasi, dan stimulan tertentu. Ringkasan LKPJ

19 2. URUSAN WAJIB: KESEHATAN Anggaran : Rp ,00 (BL : Rp ,00 dan BTL : Rp ,00) Realisasi : Rp ,00 (BL : Rp ,00 dan BTL : Rp ,00) Program utama dalam urusan kesehatan adalah : Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Dengan kewenangan Pemerintah daerah untuk merencanakan kebutuhan perbekalan kesehatan sesuai dengan kebutuhan daerahnya, pada tahun 2014 ini telah dilaksanakan pengadaan obat generik esensial dan perbekalan kesehatan baik untuk rumah sakit maupun puskesmas dan pustu serta pemantauan pengelolaan vaksin, obat dan perbekalan kesehatan. Selain itu, dilaksanakan juga pembinaan dan pengendalian terhadap distribusi obat dan jamu tradisional yang beredar di masyarakat. Realisasi anggaran pada program ini sebesar Rp, dari anggaran sebesar Rp Program Upaya Kesehatan Masyarakat Upaya kesehatan diselenggarakan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi individu atau masyarakat melalui peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat baik ditingkat dasar (Puskesmas, Pustu dan PKD) maupun rujukan (Rumah Sakit). Pada tahun 2014, program upaya kesehatan masyarakat memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp ,- dan realisasi Rp Beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain: peningkatan layanan kesehatan di 24 puskesmas, peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar dan Puskesmas jaringannya, Operasional Dana Kapitasi JKN FKTP di seluruh puskesmas. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2014 ini adalah kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit TBC, kusta, DBD, malaria, Cikungunya, filariasis, HIV/AIDS dan IMS, ISPA dan diare serta kegiatan pelayanan imunisasi bagi bayi dan balita yang meliputi hepatitis, campak, polio, dipteri, pertusis dan tetanus. Anggaran pada kegiatan ini sebesar Rp ,00 dan realisasi Rp ,00 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata Kegiatan ini bertujuan melengkapi sarana prasarana alat kesehatan dan kedokteran sesuai standar Rumah Sakit pada Kelas B melalui penambahan sarana prasarana pada ruang pasien kelas III dan VIP, peningkatan peralatan pada poli mata, pengadaan sarana prasarana kegawatdaruratan bayi dan peningkatan sarana dan prasarana klinis. Alokasi anggaran pada tahun 2014 sebesar Rp ,00 dan realisasi sebesar Rp ,00 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Kesehatan Rujukan Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong terwujudnya optimalisasi mutu pelayanan Kelas III rumah sakit, pelayanan RS Siap PONEK dan pelayanan Bank Darah RS di RSUD KRT Setjonegoro Kabupaten Wonosobo melalui penyediaan alat kedokteran/kesehatan antara lain serta sarana Ringkasan LKPJ

20 operasional untuk bank darah. Alokasi anggaran pada tahun 2014 sebesar Rp dan realisasi Rp ,00 Selain ketiga program utama, masih ada beberapa program yang sifatnya penunjang untuk menopang indikator kinerja kunci (IKK) di urusan kesehatan antara lain prorgam Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat, Program Pengembangan Lingkungan Sehat, Program Kemitraan Pelayanan Kesehatan,dan Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya. Urusan kesehatan dilaksanakan oleh SKPD : a. Dinas Kesehatan dengan anggaran belanja langsung pada 13 program Rp dan realisasi Rp (76,87%). b. RSUD Anggaran belanja langsung sebesar Rp realisasi Rp c. Bagian Kesra Setda dengan anggaran belanja langsung sebesar Rp realisasi Rp pada Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. d. Kecamatan Kalikajar dengan anggaran belanja langsung sebesar Rp realisasi Rp pada Program kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Capaian utama urusan Kesehatan : No. Indikator Satuan Angka Kematian Bayi per mil kelahiran hidup 13,1 9,55 2 Angka Kematian Ibu per seratus ribu kelahiran hidup 84,25 85,38 3 Angka Harapan Hidup Tahun ,80 4 Prevalensi Gizi Kurang % 2,49 2,29 5 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan % 99,53 99,67 Permasalahan dan Solusi Beberapa permasalahan dalam urusan kesehatan antara lain terkait masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian bayi (AKB), masih tingginya kasus HIV/AIDS di Wonosobo, belum optimalnya standarisasi pelayanan kesehatan di Puskesmas serta belum optimalnya fungsi pelayanan di PKD belum optimal Beberapa solusi pemecahan yang dapat dilakukan diantaranya: a. Revitalisasi Posyandu dan peran kader, partisipasi keluarga, tokoh masyarakat dan peran aktif tenaga puskesmas dan bidan desa terus ditingkatkan dalam peningkatan pengetahuan ibu dan keluarga tentang bahaya resiko tinggi kehamilan sehingga bisa meningkatkan jumlah kunjungan ibu hamil yang mau memeriksakan kehamilannya secara lengkap. b. Pelibatan tokoh tokoh kunci seperti tokoh agama dan tokoh masyarakat agar masyarakat mendapatkan pemahaman yang benar secara medik dan peneguhan secara kultural terkait pencegahan penularan HIV melalui transmisi seksual. Keterlibatan para tokoh agama dan tokoh masyarakat adalah bentuk tanggungjawab sosial untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat luas agar tidak terinfeksi IMS dan HIV. Ringkasan LKPJ

21 c. Pelaksanaan akreditasi Puskesmas yang menyeluruh sampai puskesmas benar-benar terstandarisasi serta d. Revitalisasi PKD dengan perbaikan dan pemenuhan sarana dan prasarananya dilanjutkan dengan pemenuhan tenaga bidan desa sampai standar operasional presedur pelanannya agar pelayanan PKD menjadi optimal dan kedepannya akan menjadi Pos UKM Desa sesuai dengan Perda Sistem Kesehatan Daerah yang telah disusun pada tahun Ringkasan LKPJ

22 3. URUSAN WAJIB: LINGKUNGAN HIDUP Anggaran : Rp (BL : Rp ,00 dan BTL : Rp ,00) Realisasi : Rp (BL : Rp ,00 dan BTL : Rp ,00) Program dan Kegiatan-kegiatan utama pada urusan ini: Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, Program ini bertujuan untuk. Untuk mewujudkan program tersebut dilakukan kegiatan diantaranya Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan, Pengadaan sarana prasarana persampahan (Kontainer Sampah, TPS, alat pengolah sampah, TPST - Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu), Pembentukan Bank Sampah, Pelatihan keterampilan pengolahan limbah sampah. Realisasi anggaran program ini sejumlah Rp Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Program ini bertujuan untuk menjaga agar ruang terbuka hijau dapat berfungsi secara optimal untuk turut mendukung lingkungan. Program ini diwujudkan dalam beberapa kegiatan diantaranya Pembuatan dan Pemeliharaan Taman dalam Kota serta Taman Blok Kota, Pemeliharaan Alun - alun Kota Wonosobo dan RTH Taman Kartini. Alokasi anggaran program ini merupakan yang terbesar dalam urusan lingkungan hidup yaitu mencapai Rp yang terealisasi sejumlah Rp Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Tujuan program ini adalah untuk melindungi dan melestarikan sumberdaya alam di wilayah agar dapat produktif dan berkelanjutan. Program ini diwujudkan dengan kegiatan diantaranya : Konservasi daerah agronomis, sekitar sabuk hijau waduk/sekitar telaga; Pelatihan Sekolah Lapang Peduli Lingkungan; Fasilitasi Perbaikan Lingkungan Bekas Penambangan Galian Golongan C; Fasilitasi Kegiatan Adiwiyata, Kalpataru, adipura, gerakan penghijauan. Realisasi anggaran program ini sejumlah Rp Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup hendaknya dikendalikan untuk dapat menopang kehidupan penduduk. Melalui program ini dilakukan kegiatan berupa : Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Dokumen Lingkungan Hidup; Pengendalian Dampak Lingkungan (DAK); Operasional Laboratorium Uji Kualitas Udara; Penyusunan SLHD (Status Lingkungan Hidup) dan Fasilitasi Penunjang Kegiatan Adipura. Selain program diatas, terdapat program penunjang yaitu Program Pengawasan dan Pengendalian Dampak Lingkungan dengan kegiatan berupa Revitalisasi Pertanian Organik SKPD yang melaksanakan program/kegiatan pada urusan ini pada tahun 2014 adalah Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum dan Kecamatan Wonosobo. Ringkasan LKPJ

23 Capaian utama urusan lingkungan hidup: No. Indikator Kinerja Kunci (IKK) EKPPD 1 Persentase penanganan sampah Volume sampah yang ditangani (m3)/ Volume produksi sampah (m3) x 100% Capaian Kinerja (%) x 100% x 100% 2 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL Jumlah perush wajib AMDAL yg telah diawasi/ Jumlah seluruh perusahaan wajib AMDAL x 100% 3 Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk Jumlah daya tampung TPS (m3) / Jumlah penduduk x 100% 4 Penegakan hukum lingkungan Jumlah kasus lingkungan yang diselesaikan Pemda/ Jumlah kasus lingkungan yang ada x 100% 3 4 = 8 % = 9 % 100% = 75% % = 50% % = 0,17% Melalui perhitungan ulang untuk tahun lalu, capaian kinerja penanganan sampah terdapat peningkatan 1% dari 8% menjadi 9 %. Hal ini didukung dengan adanya kegiatan bank sampah dan sejenisnya dalam pengelolaan sampah sehingga juga dapat mengurangi sampah masuk TPA. Meskipun masih kecil, namun perlu diapresiasi kinerja persampahan ini. Komponen dari hasil bank sampah dapat mengurangi m3 sampah yang masuk di TPA, semula m3/tahun menjadi m3/tahun. Permasalahan dan solusi: Masalah: Rendahnya cakupan pelayanan persampahan Terbatasnya lahan TPA Terbatasnya SDM yang ahli dalam bidang lingkungan Praktik pertanian tidak ramah lingkungan Terbatasnya RTH publik Belum optimalnya kampanye dan edukasi bidang persampahan dan lingkungan hidup lainnya bagi upaya peningkatan kesadaran masyarakat Solusi: Peningkatan jangkauan dan kualitas pelayanan persampahan Penyiapan lahan TPA baru Fasilitasi TPST di setiap desa Edukasi intensif praktik pertanian terpadu berkelanjutan Pembuatan taman/rth publik Peningkatan kesadaran masyarakat dalam urusan lingkungan hidup Ringkasan LKPJ

24 4. URUSAN WAJIB: PEKERJAAN UMUM Anggaran : Rp ,00 (BL : Rp ,00 dan BTL : Rp ,00) Realisasi : Rp ,00 (BL : Rp ,00 dan BTL : Rp ,00) Program dan kegiatan utama pada urusan pekerjaan umum antara lain : Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Program ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah sekaligus mendorong peningkatan aktivitas perekonomian di perdesaan. Implementasi program terutama untuk pembangunan/rehabilitasi infrastruktur perdesaan berupa jalan lingkungan, jembatan, senderan dan irigasi juga untuk pembangunan/pengadaan sarana dan prasarana lingkungan permukiman, air bersih dan air limbah. Total realisasi kegiatan pada program ini berjumlah Rp ,00. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Program ini memiliki peran sangat penting dalam mendukung mobilitas orang dan barang juga berfungsi untuk mendukung pengembangan wilayah, membuka daerah terisolir, meningkatkan akses ke daerah potensial serta penggerak roda perekonomian daerah. Total realisasi belanja pada program ini berjumlah Rp ,00, Progam Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Signifikansi program ini adalah agar kondisi pelayanan infrastruktur jalan dan jembatan bisa tetap optimal dan meningkatkan umur ekonomis aset sesuai perencanaan awal. Tahun 2014, total realisasi belanja pada program ini mencapai Rp ,00. Selain ketiga program itu, masih ada beberapa program yang sifatnya penunjang untuk menopang indikator kinerja kunci (IKK) di urusan pekerjaan umum, antara lain progam peningkatan sarana dan prasarana aparatur untuk mendorong kinerja aparatur pemerintah, program pengembangan, pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan untuk mendukung upaya menuju kedaulatan pangan serta program-program penunjang lainya. Urusan pekerjaan umum dilaksanakan oleh SKPD : a. Dinas Pekerjaan Umum (dengan realisasirp ,00 atau 79,50% ) mencakup 11 program. b. 15 Kecamatan (Rp ,00 atau 19,06%) pada program pembangunan infrastruktur perdesaan. c. 19 Kelurahan (Rp ,00 atau 1,44%) pada program pembangunan infrastruktur perdesaan. Capaian utama urusan pekerjaan umum adalah sebagai berikut: No. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Target RPJMD Capaian Pembangunan 2013 (%) 2014 (%) 1 % Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 62,28 54,12 2 % Daerah irigasi dalam kondisi baik 70,80 72,75 3 % Rumah tangga bersanitasi 50% 38,78 38,92 4 % Jumlah jembatan kondisi baik 72,24% 71,29 73,06 Ringkasan LKPJ

25 Permasalahan dan Solusi Beberapa kendala utama pada urusan pekerjaan umum antara lain : a. Perubahan Regulasi Permen PU No.8 Tahun 2013 mengamanatkan bahwa mulai bulan Juli tahun 2014 seluruh rekanan harus sudah menggunakan SBU yang sudah dikonversi. Masih terbatasnya rekanan yang sudah memenuhi regulasi tersebut mengakibatkan banyak paket pekerjaan menjadi gagal lelang. b. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) di DPU Tahapan perencanaan berupa survey lokasi, penyusunan RAB dan analisis merupakan tahapan awal yang mendasari pelaksanaan proses pengadaan. Tahapan ini membutuhkan pegawai dengan tingkat kompetensi teknis yang sesuai. Terbatasnya jumlah pegawai dimaksud di DPU menjadikan tahapan perencanaan menjadi terkendala yang pada akhirnya menghambat pelaksanaan pengadaan. c. Ketidaksiapan terhadap sistem Perubahan sistem layanan pengadaan menjadi berbasis elektronik menuntut kesiapan pihak penyedia untuk menyesuaikan perubahan disatu sisi dan kesiapan Unit Layanan Pengadaan (ULP) dalam menyiapkan jaringan disisi yang lain. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas adalah dengan melakukan perbaikan internal di Dinas Pekerjaaan Umum melalui penyusunan perencanaan lebih awal (T-1), komprehensif dan berkelanjutan, serta berupaya meningkatkan kapasitas aparatur dan sarana prasana pendukung. Selain itu, terus mendorong kerjasama infrastruktur dengan pihak lain sehingga pembangunan infrastruktur dapat ditangani secara multistakeholder dan komprehensif. Ringkasan LKPJ

26 5. URUSAN PENATAAN RUANG Anggaran : Rp ,00 (BL : Rp ,00 dan BTL : Rp. 0,00) Realisasi : Rp ,00 (BL : Rp ,00 dan BTL : Rp. 0,00) Program dan Kegiatan-kegiatan utama pada urusan ini yaitu : Program perencanaan tata ruang, Perencanaan tata ruang dilakukan untuk menghasilkan rencana tata ruang yang dijadikan pedoman dalam mewujudkan ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Program ini diwujudkan dengan kegiatan yang dilaksanakan berupa: a. Fasilitasi Raperda RDTRK b. Fasilitasi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah c. Penyusunan Master Plan Kawasan Masjid Jami' SKPD yang melaksanakan program/kegiatan pada urusan ini adalahbadan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Wonosobo Capaian utama urusan : (sertakan tabel indikator III.3 dan indikator RPJMD) No. Indikator Kinerja Capaian Kinerja Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB (Luas ruang terbuka hijau) / (Luas wilayah ber HPL/HGB) 0,38 (38,57%) 0,39 (39,12%) 2 Perda RTRW Perda No 2/2011 Perda No 2/ Dokumen RDTR 13 RDTR 13 RDTR 4 Perda RDTR 0 0 Permasalahan dan solusi: Masalah: a. Masih ditemuinya penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang b. Produk hukum tata ruang yang ada (Perda RTRW) masih kurang memadai untuk dijadikan sebagai acuan utama pengaturan tata ruang dan perijinan di daerah karena skala rinci dan kedetailanya yang kurang memenuhi persyaratan operasional. c. Hingga saat ini, syarat minimal raperda rencana detail tata ruang (RDTR) untuk dapat diajukan di BKPRD Provinsi secara teknis belum tercukupi. d. Kapasitas kelembagaan BKPRD (dengan bentuk kelembagaan adhoc) sebagai lembaga koordinasi penataan ruang belum begitu optimal. e. Rencana tata ruang belum sepenuhnya efektif menjadi acuan dalam pemanfaatan ruang f. Lemahnya pengendalian pemanfaatan ruang dan penegakan hukum terhadap pelanggaran tata ruang yang diakibatkan oleh masih rendahnya kapasitas ketataruangan daerah di Wonosobo. Solusi: a. Koordinasi dengan Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN) untuk mendapatkan alokasi data citra satelit resolusi tinggi b. Peningkatan koordinasi penyelenggaraan penataan ruang antarsektor, antar wilayah, BKPRD Kabupaten, BKPRD Provinsi dan BKPRN Ringkasan LKPJ

27 c. Asistensi, konsultasi dan supervisi secara intensif terkait materi raperda dan peta RDTR kepada instansi yang berwenang (fokus pada raperda RDTR Perkotaan) d. Optimalisasi BKPRD Kabupaten dalam penyelenggaraan penataan ruang daerah e. Peningkatan kapasitas SDM daerah dibidang penataan ruang melalui diklat dan bimtek penataan ruang tingkat pusat f. Mengalokasikan anggaran untuk pengolahan citra satelit, survei GCP, digitasi peta dasar g. Pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tertib tata ruang dan memastikan bahwa proses pemanfaatan ruang telah sesuai dengan rencana tata ruang. Ringkasan LKPJ

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2016

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2016 BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN Desember 2015 dan 2014 PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN Desember 205 dan 204 Dalam Rupiah Anggaran 205 204 4. 4.. 4... 4...0. 4...03. 4...05.

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 29 Desember 2016 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 30 Desember 2013 Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2013 ) PERHATIAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2013 ) PERHATIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2013 ) PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 PEMERINTAH KOTA DENPASAR SKPD BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU PINTU DAN PENANAMAN MODAL KOTA DENPASAR LAPORAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 1 DESEMBER 2014 (Dalam Rupiah) 4. PENDAPATAN

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 PEMERINTAH KOTA DENPASAR SKPD KECAMATAN DENPASAR UTARA LAPORAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 1 DESEMBER 2014 (Dalam Rupiah) 5. BELANJA 9.056.427.800,00 8.559.92.87,00 496.494.927,00 496.494.927,00

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, pada tanggal 9 Januari 2012 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran

Lebih terperinci

KABUPATEN INDRAGIRI HULU RINGKASAN RKA SKPD TAHUN ANGGARAN 2014

KABUPATEN INDRAGIRI HULU RINGKASAN RKA SKPD TAHUN ANGGARAN 2014 KABUPATEN INDRAGIRI HULU RINGKASAN RKA SKPD TAHUN ANGGARAN 2014 KODE 1 URUSAN WAJIB 82,519,163,150.00 230,157,269,778.00 477,995,890,837.00 790,672,323,765.00 1.01 1.01 1.01.01 1.01 1.01.01 01 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

IV.B.5.Urusan Wajib Penataan Ruang

IV.B.5.Urusan Wajib Penataan Ruang 5. URUSAN PENATAAN RUANG Tujuan dari perencanaan tata ruang adalah mewujudkan ruang wilayah yang memenuhi kebutuhan pembangunan dengan senantiasa berwawasan lingkungan, efisiensi dalam alokasi investasi,

Lebih terperinci

Lampiran Meningkatnya cakupan

Lampiran Meningkatnya cakupan Lampiran : Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor : Tahun 2017 Tanggal : 2017 I II Pemerintah Visi Kota Pagar Alam Terwujudnya Keseimbangan Masyarakat Pagar Alam Yang Sehat, Cerdas, Berakhlaq Mulia, Dan Didukung

Lebih terperinci

IV.B.2. Urusan Wajib Kesehatan

IV.B.2. Urusan Wajib Kesehatan 2. URUSAN KESEHATAN Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN TABEL 3.2 MATRIKS NO 1. Pemantapan Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk Pertanian 1 Peningkatan peluang usaha dibidang agribisnis 2 Peningkatan ketahanan pangan pertanian 3 Peningkatan sarana dan prasarana

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1. INDIKASI DAN PROGRAM PRIORITAS Program prioritas perlu ditetapkan untuk mengarahkan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Halaman

DAFTAR TABEL. Halaman v DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Luas Wilayah Kabupaten/Kota se-provinsi Bali... 6 1.2 Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Jembrana tahun 2011...... 7 1.3 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana...

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 PEMERINTAH KOTA DENPASAR SKPD BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK LAPORAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 1 DESEMBER 2014 (Dalam Rupiah) 5. BELANJA 7.206.227.000,00 6.275.0.01,00 91.19.699,00 91.19.699,00

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 15 September 2014 Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 21 Oktober 2013 Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Untuk mewujudkan misi pembangunan daerah Kabupaten Sintang yang selaras dengan strategi kebijakan, maka dibutuhkan adanya kebijakan umum dan program

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN WALIKOTA BLITAR NOMOR : 188/ 955 / HK / 410.010.2 / 2015 TENTANG PENYEMPURNAAN UKURAN KINERJA PEMERINTAH KOTA BLITAR TAHUN 2011 2015 WALIKOTA BLITAR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

KABUPATEN INDRAGIRI HULU RINGKASAN RKA SKPD TAHUN ANGGARAN 2013

KABUPATEN INDRAGIRI HULU RINGKASAN RKA SKPD TAHUN ANGGARAN 2013 KABUPATEN INDRAGIRI HULU RINGKASAN RKA SKPD TAHUN ANGGARAN 2013 KODE 1 URUSAN WAJIB 69,566,418,640.00 194,611,035,763.10 399,325,387,902.31 663,502,842,305.41 1.01 1.01 1.01.01 1.01 1.01.01 01 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 SASARAN INDIKATOR TARGET MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT-UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 PEMERINTAH KOTA DENPASAR SKPD BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI LAPORAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 1 DESEMBER 2014 (Dalam Rupiah) 5. BELANJA 9.79.491.914,00 8.881.457.181,00 498.04.7,00

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN Upaya untuk mewujudkan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan dari setiap misi daerah Kabupaten Sumba Barat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

2. URUSAN KESEHATAN. a. Program dan Kegiatan

2. URUSAN KESEHATAN. a. Program dan Kegiatan 2. URUSAN KESEHATAN Pembangunan kesehatan diarahkan untuk memenuhi setiap warga negara Indonesia akan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Oleh karena itu, menyadari bahwa kesehatan merupakan investasi

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI LAMPIRAN I : PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI DPRD DAERAH STAF AHLI Keterangan : INSPEKTORAT BAPPEDA : Garis Hubungan Kemitraan SATUAN POLISI PAMONG PRAJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2015 )

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2015 ) APBD 1 Keuangan Pemerintah Provinsi REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2015 ) 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target

Lebih terperinci

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan 1 Menanggulangi kemiskinan secara 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan terpadu dan berkelanjutan Sembilan Tahun 2 Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, RSUD Dr. Soeroto 3 Program

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Dalam menjabarkan dan mengimplementasikan Visi dan Misi Pembangunan Kota Banjar Tahun 2014-2018 ke dalam pilihan program prioritas di masing-masing

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan; BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII.1 Program Pembangunan Daerah Berdasarkan visi, misi serta tujuan yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara sistematik melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl. Serasan Seandanan mor Telp/faks : (07) 90770 Kode Pos e-mail : okusbapeda@yahoo.co.id

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT i DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 4 1.4 Sistimatika Dokumen

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG

PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG PEMERINTAH KOTA PERKEMBANGAN EKONOMI DAN PENDAPATAN DAERAH PERTUMBUHAN EKONOMI Tahun 2004 = 7,69 % Tahun 2005 = 4,57 % PDRB (harga konstan 2000)(dalam juta rupiah) Realisasi Tahun 2004 = 4.554.824 Realisasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan prioritas merupakan uraian rinci yang menjelaskan nama program, nama kegiatan, indikator keluaran (output) kegiatan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2017 TENTANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018 WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Wilayah Administratif Menurut Kecamatan/Desa di Kabupaten Rembang Tahun 2015... II-1 Tabel 2.2. Jumlah dan Rasio Jenis Kelamin Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 8 TAHUN 2008 TANGGAL : 24 JUNI 2008 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH WALIKOTA WAKIL WALIKOTA

Lebih terperinci

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 No. Prioritas Pembangunan Program/Pembangunan Indikator Kinerja Target SATUAN AWAL 2014 2015 2016 2017 2018 1 Percepatan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2015 LAMPIRAN IV : RANCANGAN PERATURAN DAERAH NOMOR : TANGGAL : PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 BULAN : NOPEMBER 2014 NO 1 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA OLAHRAGA, PARIWISATA DAN 46.877.699.625,00 82,74 20.845.634.092,00

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi...

DAFTAR ISI. Daftar Isi... DAFTAR ISI Daftar Isi.... Daftar Tabel... Daftar Grafik... Bab I Pendahuluan. 1.1. Latar Belakang... 1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1.3. Hubungan Antar Dokumen.. 1.4. Sistematika Dokumen RKPD 1.5. Maksud

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel...

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel... ii iv BAB I Pendahuluan... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 2 1. Kondisi Geografis Daerah... 2 2. Gambaran Umum Demografis... 4 3. Kondisi Ekonomi...

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Halaman

DAFTAR TABEL. Halaman v DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Luas Wilayah Kabupaten/Kota se-provinsi Bali... 6 1.2 Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Jembrana tahun 2011...... 7 1.3 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR HAL i iv vi vii BAB I PENDAHULUAN I - 1 1.1 DASAR HUKUM I - 4 1.2 GAMBARAN UMUM DAERAH I - 3 1. Kondisi Geografis Daerah I - 5 2. Batas Administrasi

Lebih terperinci

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun = TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN : BANGGAI KEPULAUAN IKK RUMUS/PERSAMAAN KETERANGAN URUSAN

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1 Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta NO 2016 2017 2018 2019 2020 A. 1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Pertumbuhan ekonomi/pdrb

Lebih terperinci

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,02 6,23 6,07 6,45 6,33 6,63 5,89** 2 PDRB Per Kapita (Harga Berlaku) Rp. Juta

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018 WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 13 TAHUN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja NO NAMA SKPD HALAMAN 1 SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar 2 2 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Denpasar 3 3 SKPD : RSUD Wangaya Kota Denpasar 4 4 SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel...

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel... ii iv BAB I Pendahuluan... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 2 1. Kondisi Geografis Daerah... 2 2. Gambaran Umum Demografis... 4 3. Kondisi Ekonomi...

Lebih terperinci