SERTIFIKAT PENGUJIAN
|
|
- Widya Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 13Y-JET0078 SERTIFIKAT PENGUJIAN Dengan ini, kami memastikan bahwa produk elektronik tersebut di bawah ini yang telah diuji di laboratorium kami pada tanggal 19 Juni 2013 (Tanda Terima No.D13Y0181) telah memenuhi persyaratan standar pengujian yang akan didaftarkan, seperti yang ditunjukkan di LAPORAN PENGUJIAN terlampir (No. Referensi 13TR-Y0369). Pemohon (nama & alamat): Sony Mobile Communications, Inc Kohnan, Minato-ku, Tokyo, Jepang Nama produk: Model/Tipe Ref.: Telepon seluler PM-0440-BV Peringkat dan Karakteristik dasar: Tanggal penerbitan: 11 Juli 2013 Takashi Hatsumi Direktur, Laboratorium Yokohama Japan Electrical Safety & Environment Technology Laboratories (JET)
2 No referensi Laporan.: 13TR-Y0219 LAPORAN PENGUJIAN No referensi laporan.: 13TR-Y0369 Tanggal & No. Penerimaan: 19 Juni 2013 (D13Y0181) Pemohon (nama & alamat): Sony Mobile Communications, Inc Kohnan, Minato-ku, Tokyo, Jepang Nama produk: Telepon seluler Model/Tipe Ref.: PM-0440-BV Peringkat dan karakteristik dasar: Standar Pengujian: JIS C 0920:2003 (IEC 60529:2001) Tingkat perlindungan yang diberikan oleh penutup (Kode IP) Hasil Pengujian: Lulus Tanggal penerbitan: 11 Juli 2013 Takashi Hatsumi Direktur, Laboratorium Yokohama Japan Electrical Safety & Environment Technology Laboratories (JET) Halaman 1dari 15
3 Laboratorium Pengujian No referensi Laporan.: 13TR-Y0219 Laboratorium Japan Electrical Safety & Environment Technology Laboratorium JET Tokyo Yoyogi, Shibuyaku, Tokyo, Jepang Laboratorium JET Yokohama Motomiya, Tsurumi-ku, Yokohama, Jepang Laboratorium JET Kansai 391 Nakouji, Amagasaki-shi, Hyogo, Jepang Tanggal penerimaan sampel: 1 Juli 2013 Tanggal pengujian: 3 Juli 2013 Diuji oleh (+ tanda tangan): lkuyo Kanai Disetujui oleh (+ tanda tangan): Yoshikatsu Nakajima Kemungkinan hasil putusan kasus pengujian: N (.A.) Kasus pengujian tidak berlaku pada objek pengujian. P (ass) (Lulus) Objek pengujian memenuhi persyaratan. F (ail) (Gagal) Objek pengujian tidak memenuhi persyaratan Keterangan umum Hasil pengujian yang disajikan di dalam laporan ini hanya terkait dengan objek yang diuji. Laporan ini tidak dapat diproduksi ulang, kecuali secara keseluruhan, tanpa persetujuan tertulis dari JET Halaman 2dari 15
4 Persyaratan Teknis, JIS C 0920:2003 (IEC 60529:2001) Pasal Persyaratan Pengujian Hasil Putusan 11 Persyaratan umum pengujian P 11.1 Kondisi atmosfer untuk pengujian debu dan air Kisaran temperatur: 15 C hingga 35 C 25 C Kelembapan relatif: 25% hingga 75% 59% Tekanan udara: 86 kpa hingga 106 kpa kpa Halaman 3dari 15
5 Persyaratan Teknis, JIS C 0920:2003 (IEC 60529:2001) Pasal Persyaratan Pengujian Hasil Putusan 11.2 Sampel pengujian Sampel yang akan diuji Dalam kondisi bersih dan baru Perlengkapan lengkap Bagian-bagian representatif Perlengkapan yang lebih kecil memiliki desain skala penuh yang sama Kondisi baru Perlengkapan lengkap Jumlah sampel yang akan diuji 8 set pengujian pada perlindungan dari debu: set set set pengujian pada perlindungan dari air: Pengujian Karakteristik Kedua Angka set set Pengujian Angka Karakteristik Kedua Angka set set set Nomor di atas merupakan nomor pengenal sampel pengujian Syarat untuk pemasangan, perakitan, dan penempatan sampel Prakondisi Tanpa Halaman 4dari 15
6 Persyaratan Teknis, JIS C 0920:2003 (IEC 60529:2001) Pasal Persyaratan Pengujian Hasil Putusan Apakah akan diuji dengan terisi daya atau tidak Tanpa Apakah akan diuji dengan bagianbagiannya saat bergerak atau tidak Tanpa 11.3 Penerapan persyaratan pengujian dan Interpretasi hasil pengujian Penerapan persyaratan umum untuk pengujian dan penerimaan kondisi untuk perlengkapan yang terdiri dari lubang saluran atau pembukaan ventilasi merupakan tanggung jawab dari "Komite Teknis terkait" atau "standar ini" Tanpa saluran - lubang dan ventilasi yang terbuka "standar ini" Standar yang berlaku untuk Interpretasi hasil pengujian merupakan tanggung jawab dari "Komite Teknis terkait" atau "standar ini" "standar ini" 11.4 Kombinasi kondisi pengujian untuk angka karakteristik pertama Tabel 5 berlaku Karakteristik pertama angka Penutup kosong (Penutup diuji tanpa perlengkapan di dalamnya) Dengan atau tanpa perlengkapan di dalamnya Pengaturan dan sela dari bagian-bagian terpengaruh oleh penetrasi objek asing Halaman 5dari 15
7 Persyaratan Teknis, JIS C 0920:2003 (IEC 60529:2001) Pasal Persyaratan Pengujian Hasil Putusan 13 Pengujian perlindungan dari objek asing padat ditandai oleh angka karakteristik pertama P 13.4 Pengujian debu untuk karakteristik angka 5 dan 6 Penggunaan ruang debu ditunjukkan di Gmbr. 2 Menggunakan ruang pengujian debu Karakteristik pertama Angka A Penutup Kategori 1 2 jam (tingkat ekstraksi: volume per jam) Dilanjutkan hingga 80 volume telah disedot sepenuhnya atau dalam jangka waktu 8 jam (tingkat ekstraksi: 40 volume per jam). 13.4B Penutup Kategori 2 Diminta oleh pemohon Dilanjutkan selama 8 jam 8 jam Halaman 6dari 15
8 Persyaratan Teknis, JIS C 0920:2003 (IEC 60529:2001) Pasal Persyaratan Pengujian Hasil Putusan Penutup Kategori 1 dan Penutup Kategori 2 Jika sampel pengujian (penutup) tidak dapat menyelesaikan setelan di dalam ruang pengujian, prosedur berikut akan diberlakukan: Perlengkapan lengkap Membuat layar kedua sampel mengarah ke atas dan satu sampel lainnya terbalik Menguji bagian penutup yang tertutup secara terpisah. 13.4C Menguji perwakilan bagian penutup, dalam posisinya selama pengujian. 1 Menguji penutup lebih kecil yang memiliki detail rancangan skala penuh yang sama. 1-1 Volume udara yang akan dimasukkan ke penutup selama pengujian haruslah sama seperti yang dilakukan pada penutup versi skala penuh 13.5 Kondisi Khusus untuk angka karakteristik pertama Kondisi pengujian Penutup dipertimbangkan untuk: Kategori 1 berlaku Kategori 2 berlaku (jika standar produk terkait menunjukkan bahwa penutup merupakan kategori 2) diminta oleh pemohon Halaman 7dari 15
9 Persyaratan Teknis, JIS C 0920:2003 (IEC 60529:2001) Pasal Persyaratan Pengujian Hasil Putusan Kondisi Penerimaan Tidak ada bubuk halus terkumpul dalam suatu jumlah tertentu atau lokasi tertentu sehingga dapat mengganggu kinerja perlengkapan yang sesungguhnya atau merusak fungsinya tidak ada bubuk halus terkumpul di dalam semua 3 set sampel P Tidak ada tumpukan debu yang dapat mengarah pada penjaluran di sepanjang jarak rambat N Halaman 8dari 15
10 Persyaratan Teknis, JIS C 0920:2003 (IEC 60529:2001) Pasal Persyaratan Pengujian Hasil Putusan 14 Pengujian perlindungan dari air ditandai oleh angka karakteristik kedua P Sarana pengujian 14.1 Sarana pengujian dan kondisi pengujian utama diberlakukan seperti yang ada di Tabel 8 Kondisi pengujian Gambar 6 (selang pipa pemancar air) Karakteristik kedua angka 5 Tangki perendaman, ketinggian air: 3 m Karakteristik kedua angka Pengujian dilakukan menurut sub -psl.14.2, metode pengujian dan pengujian utama yang diberikan di Tabel 8 Perbedaan antara temperatur air dan temperatur spesimen saat pengetesan (maksimalnya adalah 5K) 3K Temperatur air: 22 C Temperatur sampel: 25 C Pengujian untuk karakteristik kedua angka 5 dengan selang 6,3 mm Pengujian dilakukan menurut sub -cl dan diuji dengan selang standar. Diameter internal selang: 6,3 mm Tingkat penghantaran: 12,5 L ±0,625L/mnt Membuat layar salah satu sampel ke arah atas dan satu layar sampel lainnya terbalik 6,3 mm 12,5 L/mnt Tekanan air: tergantung pada tingkat penghantaran Disetel oleh tingkat penghantaran Pusat aliran besar: Kurang lebih. Diameter 40mm pada 2,5 m Idem Halaman 9dari 15
11 Persyaratan Teknis, JIS C 0920:2003 (IEC 60529:2001) Pasal Persyaratan Pengujian Hasil Putusan dari selang Pengitungan area permukaan penutup yang disemprot Tidak lebih dari 1m 2 Durasi minimal pengujian: 3 mnt 3 mnt Jarak dari selang ke permukaan penutup: 2,5m - 3m Pengujian untuk karakteristik kedua angka 8: perendaman lanjutan berdasarkan persetujuan 2,5 m Membuat layar kedua sampel mengarah ke atas dan satu sampel lainnya terbalik Kondisi pengujian: tergantung standar produk terkait tergantung persetujuan antara pembuat dan pengguna Berdasarkan permintaan pemohon untuk memasukkan sampel 1,5 meter di dalam air dari dasar dan terus ditenggelamkan selama 30 menit. Halaman 10dari 15
12 Persyaratan Teknis, JIS C 0920:2003 (IEC 60529:2001) Pasal Persyaratan Pengujian Hasil Putusan 14.3 Kondisi Penerimaan sub pasal Pengujian sub pasal dan Kondisi penerimaan berlaku seperti yang ditetapkan di sub pasal 14.3atau standar produk terkait Kondisi pengujian sub pasal 14.3 Diperiksa apakah ada rembesan air atau tidak Jika ada air yang masuk, maka kondisi tersebut tidak akan: Di semua tem pengujian, tidak ada air yang masuk ke 5 set sampel p Cukup untuk mengganggu kinerja perlengkapan yang sesungguhnya atau merusak fungsinya. Membentuk endapan pada bagian insulasi yang dapat mengarah pada penjaluran di sepanjang jarak rambat; Mencapai bagian yang hidup atau lilitan yang tidak dirancang bisa bekerja ketika basah Terakumulasi di dekat ujung kabel atau memasuki kabel, tetapi mengering ketika basah Mengakumulasi bagian yang hidup ketika air masuk, tetapi kemudian mengering N N N N N Jika penutup dilengkapi dengan lubang saluran, ketika air masuk akan mengering N Untuk penutup tanpa lubang saluran buang, standar terkait harus menentukan kondisi penerimaannya. N Halaman 11dari 15
13 Foto Tampilan eksternal sampel pengujian Sebelum Pengujian Debu Halaman 12dari 15
14 Setelah Pengujian Debu Halaman 13dari 15
15 Pengujian Karakteristik Kedua Angka 5 Halaman 14dari 15
16 Pengujian Karakteristik Kedua Angka 8 Tangki perendaman, ketinggian air: 3m Halaman 15dari 15
Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-80: Persyaratan khusus untuk kipas angin
SNI IEC 60335-2-80:2009 Standar Nasional Indonesia Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-80: Persyaratan khusus untuk kipas angin (IEC 60335-2-80 (2005-11), IDT) ICS 13.120 Badan
Lebih terperinciDengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciMETODE PEKERJAAN BORE PILE
METODE PEKERJAAN BORE PILE Dalam melaksanakan pekerjaan bore pile hal-hal yang harus diperhatikan adalah : 1. Jenis tanah Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap kecepatan dalam pengeboran. Jika tipe tanah
Lebih terperinciALAT UJI INTERNATIONAL PROTECTION PADA PERALATAN LISTRIK
POLI-TEKNOLOGI VOL.11 NO.2, MEI 2013 ALAT UJI INTERNATIONAL PROTECTION PADA PERALATAN LISTRIK Ismujianto 1, Isdawimah 1, Silo Wardono 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta, Jalan Prof.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang terdapat yang terdapat di Kecamatan Kemiling,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian Bagan alir penelitian atau penjelasan secara umum tentang urutan kegiatan yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT Pembuatan alat dilakukan berdasarkan rancangan yang telah dilakukan. Gambar rancangan alat secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.1. 1 3
Lebih terperinciDM-RBWU (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Unit Nirkabel EW-WU101
(Indonesian) DM-RBWU001-04 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Unit Nirkabel EW-WU101 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN... 4 DAFTAR
Lebih terperinciPeranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-41: Persyaratan khusus untuk pompa
Standar Nasional Indonesia Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-41: Persyaratan khusus untuk pompa (IEC 60335-2-41 (2005-06), IDT) ICS 13.120; 97.180; 23.080 Badan Standardisasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1. Pembuatan Mesin Shot Peening 1. Alat a. Mesin las listrik b. Kunci kombinasi c. Gergaji besi d. Mesin penekuk plat e. Gerinda potong f. Mistar
Lebih terperinciPeranti listrik rumah tangga dan sejenisnya Keselamatan Bagian 2-41: Persyaratan khusus untuk pompa
Standar Nasional Indonesia Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya Keselamatan Bagian 2-41: Persyaratan khusus untuk pompa ICS 13.120; 23.080; 97.180 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar
Lebih terperinciMENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,
KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 901 K/30/MEM/2003 TANGGAL 30 JUNI 2003 TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA 04-6292.2.80-2003 MENGENAI PERANTI LISTRIK UNTUK RUMAH TANGGA
Lebih terperinciV. BAHAYA DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN DAN PELEDAKAN AKIBAT LISTRIK
V. BAHAYA DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN DAN PELEDAKAN AKIBAT LISTRIK Penyebab Kebakaran dan Pengamanan - Ukuran kabel yang tidak memadai. Salah satu faktor yang menentukan ukuran kabel atau penghantar adalah
Lebih terperinciBAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR
BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional 1 SNI 19-7117.12-2005 Daftar isi Daftar
Lebih terperinciMC-CL481. Petunjuk Pengoperasian. Penghisap Debu
Petunjuk Pengoperasian No Model Penghisap Debu MC-CL48 Kami merekomendasikan agar anda mempelajari Petunjuk Pengoperasian ini secara cermat sebelum mencoba untuk mengoperasikan alat ini, serta memperhatikan
Lebih terperinciCara uji kelarutan aspal
Standar Nasional Indonesia Cara uji kelarutan aspal ICS 91.100.50 Badan Standardisasi Nasional SNI 2438:2015 BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lokasi pengamatan dan pengambilan sampel tanah pada penelitian ini
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi pengamatan dan pengambilan sampel tanah pada penelitian ini dilakukan sebuah perumahan yang berada di kelurahan Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Kota
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Sumber Daya Air Wageningen, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-41/PJ/2015 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK ONLINE DIREKTUR JENDERAL
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau
39 III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau anorganik atau berlempung yang terdapat yang terdapat di Perumahan Bhayangkara Kelurahan
Lebih terperinciTata cara pengukuran tekanan air pori tanah dengan pisometer pipa terbuka Casagrande
Standar Nasional Indonesia Tata cara pengukuran tekanan air pori tanah dengan pisometer pipa terbuka Casagrande ICS 93.140 Badan Standardisasi Nasional i BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciPENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.
LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN Pencegahan Kebakaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. 3.1 Analisis dan Perancangan Kebutuhan Sistem Perangkat Lunak
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis dan Perancangan 3.1.1 Kebutuhan Sistem 3.1.1.1 Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan pada pokok pembahasan ini adalah Skype yang merupakan aplikasi komunikasi P2P.
Lebih terperinciKatalog Lengkap Peralatan Lingkungan
No. Katalog W-02-01I Diterbitkan Agustus 2015 Katalog Lengkap Peralatan Lingkungan Memberikan Keramahan terhadap Lingkungan UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG NYAMAN Proposal untuk Menciptakan Lingkungan
Lebih terperinciCara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan
Standar Nasional Indonesia ICS 93.010 Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan
Lebih terperinciHairdryer. Register your product and get support at HP4885 HP4884. Buku Petunjuk Pengguna
Register your product and get support at www.philips.com/welcome Hairdryer HP4885 HP4884 IN Buku Petunjuk Pengguna Indonesia Selamat atas pembelian Anda dan selamat datang di Philips! Untuk memanfaatkan
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Alur proses adalah alat yang digunakan untuk melakukan perencanaan proses, analisis proses dan mendokumentasikan proses sebagai standar pedoman produksi.
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 04 /PJ/2014 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 04 /PJ/2014 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK ONLINE LAMPIRAN
Lebih terperinciBAB VII TINJAUAN KHUSUS. Pada bab ini penulis akan membahas tinjauan khusus sebagaimana yang
BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1 Pembahasan Tinjauan Khusus Pada bab ini penulis akan membahas tinjauan khusus sebagaimana yang telah di tugaskan oleh pembimbing kerja praktek kepada penulis, adapun pembahasan
Lebih terperinci1.1 ISOLASI Gagal Mengisolasi
1.1 ISOLASI 1.1.1 Gagal Mengisolasi Sebuah pompa sedang dipreteli untuk perbaikan. Ketika tutupnya dibuka, minyak panas di atas temperatur nyala-otomatis, menyembur dan terbakar. Tiga orang terbunuh, dan
Lebih terperinciPeranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-3: Persyaratan khusus untuk setrika listrik
Standar Nasional Indonesia Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-3: Persyaratan khusus untuk setrika listrik (IEC 60335-2-3 (2005-12), IDT) ICS 97.060; 13.120 Badan Standardisasi
Lebih terperinciB. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI
B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Kepada Yth. Bupati Pati Cq. Kepala Dinas di Pati FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Yang bertanda tangan di bawah ini : Pemohon
Lebih terperinciMETODE PENGUJIAN BERAT JENIS NYATA CAMPURAN BERASPAL DIPADATKAN MENGGUNAKAN BENDA UJI KERING PERMUKAAN JENUH
METODE PENGUJIAN BERAT JENIS NYATA CAMPURAN BERASPAL DIPADATKAN MENGGUNAKAN BENDA UJI KERING PERMUKAAN JENUH BAB I DESKRIPSI 1.1. Ruang Lingkup Metode pengujian ini meliputi : a. penentuan berat jenis
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENELITIAN
BAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENELITIAN 3.1 RANCANGAN ALAT UJI Pada penelitian ini peralatan yang dipergunakan untuk melakukan pengujian adalah terlihat pada gambar berikut ini: Gambar 3.1 Set up
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL DAN RE-SERTIFIKASI
PENGKONDISI DAN PENGERING : 1 dari 5 SKEMA PIRANTI LISTRIK RUMAH TANGGA DAN SEJENIS - KESELAMATAN - BAGIAN 2-40: PERSYARATAN PENGKONDISI DAN PENGERING (SNI IEC 60335.2.40-2009) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN
Lebih terperinciHairdryer. Register your product and get support at HP4887 HP4886. Buku Petunjuk Pengguna
Register your product and get support at www.philips.com/welcome Hairdryer HP4887 HP4886 IN Buku Petunjuk Pengguna Indonesia Selamat atas pembelian Anda dan selamat datang di Philips! Untuk memanfaatkan
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN. 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebihdahulu, lalu kemudian diisi
BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan dengan mengebor tanah pada awal pengerjaannya. Bored
Lebih terperinciKatalog Sistem Teknis Sistem lengan penyangga
Katalog Sistem Teknis Sistem lengan penyangga 2 Berbagai sudut pandang yang berbeda terhadap mesin, operator dengan ukuran badan besar atau kecil, pengerjaan pada mesin dapat dilakukan dengan posisi duduk
Lebih terperinciSISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN
LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN
Lebih terperinciSambungan pada pengering. Daftar Isi. Catatan saat pemasangan
Daftar Isi Sambungan pada pengering Catatan saat pemasangan Opsi pemasangan Petunjuk keselamatan... 1 Sambungan pada pengering... 2 Catatan saat pemasangan... 3 Opsi pemasangan... 4 Catatan saat pemasangan...
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 PENGUKURAN VISKOSITAS MINYAK NYAMPLUNG Nilai viskositas adalah nilai yang menunjukan kekentalan suatu fluida. semakin kental suatu fuida maka nilai viskositasnya semakin besar,
Lebih terperinciKajian Kinerja Mesin Pengaduk Pada Proses Pembuatan Pati Aren (Arenga pinnata Merr.)
Kajian Kinerja Mesin Pengaduk Pada Proses Pembuatan Pati Aren (Arenga pinnata Merr.) Oleh: Bambang Purwantana 1, Tri Purwadi 1, Muhammad Fauzi 2 Abstrak Pati aren merupakan komoditas yang banyak digunakan
Lebih terperinciTata cara pemasangan dan pembacaan alat ukur regangan tanah
Tata cara pemasangan dan pembacaan alat ukur regangan tanah 1 Ruang lingkup Pedoman ini menetapkan tata cara pemasangan dan pembacaan alat ukur regangan tanah untuk digunakan sebagai acuan dan pegangan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Adapun alat dan bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai
19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian Adapun alat dan bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pipa PVC 3 Digunakan sebagai tempat atau wadah spesimen
Lebih terperinciCara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air
Standar Nasional Indonesia Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air ICS 75.140; 93.080.20 Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciSemua hak cipta. Hak cipta yang lainnya tetap menjadi milik masing-masing.
Copyright 2014 by ZTE Mobile Telecom Company. Pernyataan Hak Cipta Hak cipta buku manual ini milik SHENZHEN ZTE Mobile Telecom Co., LTD. Tanpa ijin tertulis dari pemilik hak cipta, tidak ada bagian dari
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENJELASAN PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian di laboratorium. Uji yang dilakukan adalah uji CBR laboratorium dan DCP. Penelitian CBR dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.
BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. hasilnya optimal dan efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Dalam metode
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND 4.1. Proses Perancangan Dalam suatu pembuatan alat diperlukan perencanaan yang matang agar hasilnya optimal dan efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Dalam
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian
17 3 METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Balai Teknis Air Minum dan Sanitasi Wilayah I (BTAMS-Wil I), Setditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, Jalan Chairil
Lebih terperinciBAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN
30 BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN 4.1 UPAL-REK Hasil Rancangan Unit Pengolahan Air Limbah Reaktor Elektrokimia Aliran Kontinyu (UPAL - REK) adalah alat pengolah air limbah batik yang bekerja menggunakan proses
Lebih terperinciKAJIAN KINERJA MESIN PENGADUK PADA PROSES PEMBUATAN PATI AREN (ARENGA PINNATA MERR.) 1
KAJIAN KINERJA MESIN PENGADUK PADA PROSES PEMBUATAN PATI AREN (ARENGA PINNATA MERR.) 1 Bambang Purwantana 2, Tri Purwadi 3, Muhammad Fauzi 4 ABSTRAK Pati aren merupakan komoditas yang banyak digunakan
Lebih terperinciTUGAS MATA KULIAH METODE KONSTRUKSI
TUGAS MATA KULIAH METODE KONSTRUKSI METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN DEWATERING Disusun Oleh : Hilman Arief Ramadhan 4014030009 Fakultas : Teknik Sipil Program Studi : Manajeman Konstruksi Lanjutan Dosen :
Lebih terperinciPENGARUH SPASI NOSEL TERHADAP UNJUK KERJA EJEKTOR POMPA JET
PENGARUH SPASI NOSEL TERHADAP UNJUK KERJA EJEKTOR POMPA JET Nurmuntaha Agung Nugraha, Marwan Effendy, Ade Faris Robbany Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A.Yani Tromol Pos I Pabelan,
Lebih terperinci[ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 전력인입 ( 인도네시아어 )]
Indonesia Industrial Park Construction Project Specification of Basic and Detailed Design Construction Specification - Pemasukan daya(indonesian) [ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 전력인입 ( 인도네시아어 )] 목차 1. Umum
Lebih terperinciBuku Petunjuk Nokia Bluetooth GPS Module LD-4W
Buku Petunjuk Nokia Bluetooth GPS Module LD-4W Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk LD- 4W ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait lainnya
Lebih terperinciKAJIAN RESIKO PENGENDALIAN INFEKSI MATRIX PENCEGAHAN UNTUK PEMBANGUNAN DAN RENOVASI
KAJIAN RESIKO PENGENDALIAN INFEKSI MATRIX PENCEGAHAN UNTUK PEMBANGUNAN DAN RENOVASI Langkah Pertama : Identifikasi Tipe Aktifitas Proyek Konstruksi (Tipe A-D) Tipe Aktifitas inspeksi dan non-invasif. A
Lebih terperinciBAB FLUIDA A. 150 N.
1 BAB FLUIDA I. SOAL PILIHAN GANDA Jika tidak diketahui dalam soal, gunakan g = 10 m/s 2, tekanan atmosfer p 0 = 1,0 x 105 Pa, dan massa jenis air = 1.000 kg/m 3. dinyatakan dalam meter). Jika tekanan
Lebih terperinciCara uji kelarutan aspal
Cara uji kelarutan aspal 1 Ruang lingkup Cara uji kelarutan aspal secara khusus menguraikan alat dan bahan yang digunakan serta prosedur kerja untuk mendapatkan hasil kelarutan aspal. Cara uji ini dilakukan
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian
BAB III METODOLOGI PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian MULAI STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI PEMERIKSAAN DAN PENGESETAN MESIN KONDISI MESIN VALIDASI ALAT UKUR PERSIAPAN PENGUJIAN PEMASANGAN
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di
22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS SISTEM. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari
54 BAB IV ANALISIS SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen
Lebih terperinciMaterial : Stainless Steel AISI 304; Besi karbon yang dicat (penutup depan & belakang)
CAP COMBI 1400 CL (4,400 L Tangki Lumpur + 2,450 L Air, total 6,850 L) Peralatan kombinasi yang diperuntukkan untuk menyedot & membersihkan saluran dan cairan apapun (tidak termasuk limbah berbahaya),
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah Pasir ini berada di Kecamatan Pasir Sakti,
III. METODE PENELITIAN A. Metode Pengambilan Sampel Lokasi pengambilan sampel tanah Pasir ini berada di Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur. Pengambilan sampel tanah pasir menggunakan tabung pipa paralon
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan kegiatan percobaan untuk mendapatkan
Lebih terperinciStraightener. Register your product and get support at HP4666/22. Buku Petunjuk Pengguna
Register your product and get support at www.philips.com/welcome Straightener HP4666/22 IN Buku Petunjuk Pengguna Indonesia Selamat atas pembelian Anda dan selamat datang di Philips! Untuk memanfaatkan
Lebih terperinciBUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -
BUKU PETUNJUK UNTUK TIPE: SP 127, SP 129A, SP 130A, SWP 100, SWP 250A, DWP 255A,DWP DWP 375A DWP 505A, DPC 260A - 1 - Pembukaan Sebelum menyalakan pompa harap membaca buku petunjuk ini terlebih dahulu
Lebih terperinciPedoman Pendaftaran. Kansai University of International Studies. Japanese Language Course
Penerimaan Masuk Semester Musim Gugur 2014 Penerimaan Masuk Semester Musim Semi 2015 Pedoman Pendaftaran Kansai University of International Studies Japanese Language Course Kansai University of International
Lebih terperinciTata cara penentuan kadar air batuan dan tanah di tempat dengan metode penduga neutron
Standar Nasional Indonesia Tata cara penentuan kadar air batuan dan tanah di tempat dengan metode penduga neutron ICS 13.080.40; 93.020 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciBuku panduan. Game Control Mount GCM10
Buku panduan Game Control Mount GCM10 Daftar isi Pendahuluan...3 Tentang Game Control Mount...3 Menggunakan Game Control Mount...4 Memasang pengontrol permainan dan ponsel atau tablet...4 Melepaskan ponsel
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Instalasi air Bersih
267 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.1 Kesimpulan Instalasi air Bersih Dari analisa Perencanaan instalasi air bersih pada gedung kantor Politekik Kediri diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
Lebih terperinciNo. Nama Komponen Fungsi
Jobsheet Baterai / Aki PROSEDUR MELEPAS BATERAI 1. Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi OFF. 2. Buka tutup tempat baterai atau body pada sepeda motor. 3. Kendorkan terminal baterai negatif
Lebih terperinciStraightener. HP4668/22. Register your product and get support at. Buku Petunjuk Pengguna
Register your product and get support at www.philips.com/welcome Straightener HP4668/22 IN Buku Petunjuk Pengguna abc h g f e d i j Indonesia Selamat atas pembelian Anda dan selamat datang di Philips!
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium, Laboratorium yang digunakan pada penelitian ini adalah Laboratorium Teknologi Bahan, Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciSpesifikasi Pipa Beton untuk Air Buangan, Saluran Peluapan dari Gorong-Gorong
Spesifikasi Pipa Beton untuk Air Buangan, Saluran Peluapan dari Gorong-Gorong SNI 03-6367-2000 1 Ruang lingkup Spesifikasi ini meliputi pipa beton tidak bertulang yang digunakan sebagai pembuangan air
Lebih terperinciRegister your product and get support at HP8350. Buku Petunjuk Pengguna
Register your product and get support at www.philips.com/welcome HP8350 IN Buku Petunjuk Pengguna Indonesia Selamat atas pembelian Anda dan selamat datang di Philips! Untuk memanfaatkan sepenuhnya dukungan
Lebih terperinciInstalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui
Teknik Perpipaan Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui pipa-pipa dan slang kebakaran. Sistem ini terdiri
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI.01 BUKU
Lebih terperinciBAB 3 METOTOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METOTOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan kegiatan percobaan untuk mendapatkan
Lebih terperinciRegister your product and get support at HP8697. Buku Petunjuk Pengguna
Register your product and get support at www.philips.com/welcome HP8697 Buku Petunjuk Pengguna o n a m b l k c d j e Salon i f g h p q 24 r 3 4 7~10 sec. 7~10 5 7~10 sec. 6 sec. 7 7~10 sec. Indonesia Selamat
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi
Lebih terperinciPedoman Pendaftaran. Kansai University of International Studies. Japanese Language Course
Penerimaan Masuk Semester Musim Gugur (Oktober) 2016 Penerimaan Masuk Semester Musim Semi (April) 2017 Pedoman Pendaftaran Kansai University of International Studies Japanese Language Course Kansai University
Lebih terperinciIV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sensor Resistance wire Sifat fisik sensor Resistance wire yaitu memiliki resistansi tinggi dan sukar teroksidasi. Sensor resistance wire tersebut dimaksudkan dapat memberikan
Lebih terperinciBAB II RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR. besaran suatu temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat
BAB II RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR Resistance Temperature Detector (RTD) atau dikenal dengan Detektor Temperatur Tahanan adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau besaran suatu
Lebih terperinciKatalog Sistem Teknis Kotak
Katalog Sistem Teknis Kotak Terminal KL 1 4 6 5 3 7 2 Housing kecil dengan persetujuan yang berlaku di seluruh dunia dan tersedia secara langsung dalam berbagai dimensi standar. Aksesori sistem yang praktis
Lebih terperinciPETUNJUK PENGOPERASIAN
PETUNJUK PENGOPERASIAN LEMARI PENDINGIN MINUMAN Untuk Kegunaan Komersial SC-178E SC-218E Harap baca Petunjuk Pengoperasian ini sebelum menggunakan. No. Pendaftaran : NAMA-NAMA BAGIAN 18 17 16 1. Lampu
Lebih terperinciNokia Bluetooth Headset BH-208. Edisi 1
Nokia Bluetooth Headset BH-208 3 5 6 7 8 10 11 9 12 Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HS-80W ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait
Lebih terperinciSeri BackBeat FIT 300. Panduan Pengguna
Seri BackBeat FIT 300 Panduan Pengguna Isi Ikhtisar kontrol inline 3 Berhati-hatilah 3 Memasangkan 4 Memasangkan 4 Mode berpasangan 4 Dasar-dasar 5 Menghidupkan atau mematikan 5 Menerima atau mengakhiri
Lebih terperinciSISTEM KERJA. Nurjannah
SISTEM KERJA Nurjannah Definisi Sistem Kerja Sistem adalah komponen komponen yang terintegrasi dan berinteraksi dengan maksud yang sama guna mencapai tujuan tertentu. Kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu
Lebih terperinciPERAKITAN KOMPUTER. 11. Kegiatan Belajar 11: Tempat dan keselamatan kerja.
11. Kegiatan Belajar 11: Tempat dan keselamatan kerja. a. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan belajar 11 ini siswa diharapkan dapat : 1. Memahami tempat atau area kerja selama proses perakitan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada mesin Otto dengan penggunaan bahan bakar yang ditambahkan aditif dengan variasi komposisi
Lebih terperinciBuku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-118
Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-118 Edisi 1.1 2 Daftar Isi Pendahuluan 3 Tentang headset 3 Tentang konektivitas Bluetooth 3 Persiapan 4 Tombol dan komponen 4 Mengisi daya baterai 4 Mengaktifkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT Penelitian dilaksanakan pada Bulan Mei sampai bulan Agustus 2010. Bertempat di Laboratorium Pengawasan Mutu, Departemen Teknologi Industri Pertanian, dan Bengkel
Lebih terperinciHairdryer HP4984 HP4983 HP4982 HP4981 HP Register your product and get support at. Buku Petunjuk Pengguna
Register your product and get support at www.philips.com/welcome Hairdryer HP4984 HP4983 HP4982 HP4981 HP4980 IN Buku Petunjuk Pengguna 7k j 7l i a h b c d e f g Indonesia Selamat atas pembelian Anda dan
Lebih terperinciSNI 2435:2008 Standar Nasional Indonesia
Standar Nasional Indonesia Cara uji kelulusan air benda uji tanah di laboratorium dengan tekanan tetap ICS 17.220.20; 93.010 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan...
Lebih terperinciJOBSHEET PRAKTEK MEMELIHARA SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
JOBSHEET PRAKTEK NAMA SEKOLAH KOMPETENSI KEAHLIAN MATA PELAJARAN KELAS NAMA PRAKTEK SMK TEKNIK KENDARAAN RINGAN MEMELIHARA SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN XI OVERHOUL KARBORATOR / KIJANG TUJUAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciRegister your product and get support at Hairdryer HP8260. Buku Petunjuk Pengguna
Register your product and get support at www.philips.com/welcome Hairdryer HP8260 IN Buku Petunjuk Pengguna Indonesia 1 Pendahuluan Selamat atas pembelian Anda dan selamat datang di Philips! Untuk memanfaatkan
Lebih terperinciTATA CARA PENGAMBILAN CONTOH ASPAL
TATA CARA PENGAMBILAN CONTOH ASPAL 1. Ruang Lingkup 1.1 Tata cara ini digunakan untuk pengambilan contoh aspal di pabrik, tempat penyimpanan atau saat pengiriman. 1.2 Besaran dinyatakan dalam Satuan SI
Lebih terperinci