Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air
|
|
- Shinta Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Standar Nasional Indonesia Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air ICS ; Badan Standardisasi Nasional
2 BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun dan dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN BSN Gd. Manggala Wanabakti Blok IV, Lt. 3,4,7,10. Telp Fax Diterbitkan di Jakarta
3 Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup Acuan normatif Istilah dan definisi Peralatan Bahan Contoh uji Cara uji Cara uji dengan menggunakan agregat kering Cara uji menggunakan agregat basah Pelaporan... 3 Lampiran A (normatif) Gambar alat penyemprot... 4 Lampiran B (normatif) Formulir pengujian kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air... 6 Lampiran C (informatif) Contoh pengisian formulir pengujian kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air... 7 Lampiran D (informatif) Deviasi teknis dan keterangannya... 8 Bibliografi... 9 Gambar A.1 - Tangki penyemprot... 4 Gambar A.2 - Alat penyemprot... 5 BSN 2011 i
4 Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air adalah revisi dari SNI , Metode pengujian kelekatan aspal emulsi dan ketahanan terhadap air. Standar ini mengacu ASTM D 244 Sub Bab 22 sampai 29 Coating ability and water resistance, dengan maksud agar diperoleh keseragaman pengujian uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air, yang disesuaikan keadaan di Indonesia dengan melakukan modifikasi terhadap struktur dan beberapa deviasi teknis sesuai Lampiran D. Standar ini disusun oleh Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil melalui Gugus Kerja Bahan dan Perkerasan Jalan pada Subpanitia Teknis S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan. Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) 08:2007 dan dibahas dalam forum konsensus tanggal 17 April 2008 di Bandung, yang melibatkan para narasumber, pakar dan lembaga terkait. BSN 2011 ii
5 Pendahuluan Aspal emulsi adalah salah satu bahan jalan untuk campuran dingin. Oleh karena itu perlu diketahui kemampuan aspal emulsi menyelimuti agregat serta ketahanan aspal emulsi terhadap guyuran air karena merupakan faktor yang mempengaruhi keawetan perkerasan jalan. Ketahanan terhadap air di laboratorium disimulasikan dengan cara menyemprotkan air dengan tekanan tertentu ke atas permukaan agregat yang telah terselimuti aspal emulsi. Secara garis besar pengujian ini dilakukan dengan cara mengaduk dengan hati-hati 461 gram agregat standar ditambah dengan 4 gram batu kapur halus, kemudian ditambah aspal emulsi yang akan diuji sebanyak 35 gram. Kelebihan aspal emulsi dikeluarkan dengan cara memiringkan setengahnya diletakkan di atas kertas saring atau kertas penyerap dan diamati kemampuan penyelimutannya. Setengah dari campuran aspal emulsi dan agregat disemprot dengan air menggunakan peralatan sesuai dengan Gambar A.1 dan Gambar A.2. Kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air dikatakan baik apabila seluruh permukaan agregat terselimuti aspal. Dikatakan sedang apabila agregat yang terselimuti aspal lebih banyak dari agregat yang tidak terselimuti aspal. Sedangkan dikatakan buruk apabila agregat yang terselimuti aspal lebih sedikit dari agregat yang tidak terselimuti aspal. BSN 2011 iii
6 1 Ruang lingkup Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air Cara uji ini meliputi penentuan kemampuan aspal emulsi menyelimuti agregat, kestabilan menyelimuti agregat setelah pencampuran, tahan terhadap pencucian dengan air setelah pencampuran dengan agregat. Cara uji ini tidak mencakup masalah keselamatan yang berhubungan dengan penggunaannya. Pengaturan keselamatan dan kesehatan kerja serta penerapannya menjadi tanggung jawab pengguna cara uji ini. 2 Acuan normatif Dokumen referensi yang terkait dengan standar ini: SNI , Tata cara pengambilan contoh aspal. 3 Istilah dan definisi Istilah dan definisi yang digunakan dalam standar ini adalah sebagai berikut: 3.1 aspal emulsi aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke dalam air atau sebaliknya dengan bantuan bahan pengemulsi sehingga diperoleh partikel aspal yang bermuatan listrik 3.2 aspal emulsi jenis mantap sedang aspal emulsi dengan kecepatan memisah sedang setelah melekat dengan agregat 3.3 agregat standar batu kapur (setara dengan batu kapur Monon Stone Co) berukuran lolos saringan 19,0 mm dan tertahan saringan No. 4 (4,75 mm) 3.4 kemampuan penyelimutan kemampuan aspal emulsi menyelimuti agregat standar yang dicampur dengan kalsium karbonat (CaCO 3 ) 3.5 ketahanan aspal emulsi terhadap air ketahanan aspal emulsi setelah menyelimuti agregat terhadap semprotan air BSN dari 9
7 4 Peralatan Peralatan yang digunakan meliputi: a) wadah pencampur kapasitas 3 liter terbuat dari metal atau porselen yang dilengkapi dengan pegangan; b) pisau pengaduk ukuran (32 mm x 89 mm) terbuat dari logam dengan ujung melengkung atau sendok dapur (kitchen mixing spoon) ukuran 254 mm; c) saringan ukuran 3/4 (19 mm) dan saringan No. 4 (4,75 mm); d) alat penyemprot air sesuai Gambar A.1 dan Gambar A.2; e) termometer gelas dengan rentang dari 2 C sampai dengan 80 C; f) timbangan kapasitas 1000 g dengan ketelitian 0,1 g; g) pipet kapasitas 10 ml. 5 Bahan Bahan yang digunakan: a) kertas saring atau kertas penyerap; b) agregat standar yang telah dicuci dan dikeringkan; Agregat kapur harus dicuci dan dikeringkan (kering udara). Agregat lainnya tidak perlu dicuci. c) kalsium karbonat (CaCO 3 ) murni atau dapat diganti dengan CaCO 3 ukuran halus (debu); d) air dengan ketentuan tidak boleh mengandung CaCO 3 lebih besar dari 250 ppm. 6 Contoh uji Aspal emulsi yang akan diuji pengambilannya sesuai SNI Cara uji 7.1 Cara uji dengan menggunakan agregat kering a) Pengujian harus dilakukan pada temperatur (24 ± 5) C; b) Timbang 461 gram agregat standar (465 gram selain agregat standar) dalam wadah pencampur; c) Tambahkan 4 gram CaCO 3 (tidak diperlukan selain agregat standar) ukuran halus ke dalam 7.1.b); d) Aduk selama 1 menit dengan menggunakan pisau pengaduk atau sendok dapur untuk memperoleh lapisan debu CaCO 3 yang homogen pada partikel agregat; e) Tambahkan 35 g aspal emulsi (dengan cara menimbang) ke dalam wadah yang berisi agregat dan CaCO 3 dan aduk dengan pisau pengaduk selama 5 menit sampai merata dengan gerakan maju mundur secara elips; BSN dari 9
8 f) Pada akhir pencampuran miringkan wadah (pan), keluarkan kelebihan aspal emulsi yang tidak menyelimuti agregat; g) Ambil separuh campuran agregat dan beraspal emulsi dari wadah, letakkan di atas kertas saring (kertas penyerap) dan amati penyelimutannya; h) Segera semprotkan air pada separuh benda uji yang tertinggal dalam wadah dengan semprotan air sampai menutupi campuran dengan jarak dari kran penyemprot ke atas campuran harus (305 ± 75) mm; i) Tuangkan air dari wadah secara hati-hati; j) Ulangi 7.1.h) dan 7.1.i) sampai air yang dituangkan jernih; k) Keringkan air yang ada dalam wadah dengan hati-hati; l) Ambil campuran dari wadah dan letakkan di atas kertas penyerap; m) Amati daya tahan penyelimutan dalam uji pencucian; n) Evaluasi dengan segera campuran dengan cara visual sebagai total permukaan agregat yang terselimuti aspal; o) Ulangi evaluasi dengan cara visual setelah campuran menjadi kering udara pada temperatur ruang atau bila diinginkan dapat digunakan kipas angin sebagai pengering. 7.2 Cara uji menggunakan agregat basah a) Lakukan pengujian seperti pada 7.1.a) sampai dengan 7.1.d); b) Tambahkan 9,3 ml air (gunakan pipet) ke dalam campuran agregat dan kalsium karbonat (CaCO 3 ) ukuran halus ke dalam wadah dan aduk baik-baik sampai air membasahi seluruh permukaan agregat; c) Lanjutkan pengujian sesuai 7.1.e) sampai dengan 7.1.o). 8 Pelaporan Laporkan pengamatan untuk pengujian dengan agregat kering dan dengan agregat basah dilakukan sebagai berikut: a) pada akhir periode pencampuran, catat penyelimutan aspal emulsi terhadap total luas permukaan agregat dengan kriteria sebagai berikut: 1) baik, apabila seluruh permukaan agregat terselimuti aspal; 2) sedang, apabila luas permukaan agregat yang terselimuti aspal lebih besar dari luas permukaan agregat yang tidak terselimuti aspal; 3) buruk, apabila luas permukaan agregat yang tidak terselimuti aspal lebih besar dari luas permukaan agregat yang terselimuti aspal. b) Setelah penyemprotan dengan air, catat luas permukaan agregat yang terselimuti aspal dengan kriteria baik, sedang atau buruk; c) Setelah pengeringan udara di laboratorium, catat penyelimutan aspal terhadap luas permukaan agregat dengan kriteria baik, sedang atau buruk; d) Komentar mengenai hasil pengujian dapat dimasukkan dalam evaluasi pengujian. BSN dari 9
9 Ulir dalam 30 mm Pemasuk Z Z 300 mm 230 cm Tampak Atas 25 mm Ulir luar Lampiran A (normatif) Gambar alat penyemprot 50 mm Kontrol permukaan air 648 mm 578 mm Seksi ZZ Lubang penyemprot bagian bawah Lihat Gambar A.2 Gambar A.1 - Tangki penyemprot mm 15 mm 25 mm 775 mm 197 mm 19,1 mm (¾ ) Ulir luar BSN dari 9
10 Gambar A.2 - Alat penyemprot BSN dari 9
11 1 Contoh dari : 2 Jenis contoh uji : 3 Jenis pekerjaan : 4 Diterima tanggal : 5 Di uji tanggal : 6 Metode uji : No Lampiran B (normatif) Formulir engujian kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air Kop instansi laboratorium penguji Pengujian kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air Jenis pengujian 1 Dengan agregat kering 2 Dengan agregat basah Catatan : agregat terselimuti aspal, bila 100% Baik > 50% Sedang < 50% Buruk Dikerjakan oleh Teknisi: Diperiksa oleh Penyelia Tanggal : Tanggal : Nama : Nama : Tanda tangan : Tanda tangan : Hasil kemampuan penyelimutan (%) 1 2 Kesimpulan BSN dari 9
12 Lampiran C (informatif) Contoh pengisian formulir pengujian kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air 1 Contoh dari : Studi 2 Jenis contoh uji : CMS-2 3 Jenis pekerjaan : 4 Diterima tanggal : 28 November Di uji tanggal : 29 November Metode uji : No Pengujian kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air Jenis pengujian Hasil kemampuan penyelimutan (%) 1 2 Rata-rata 1 Dengan agregat kering > 50 > 50 > 50 2 Dengan agregat basah > 50 > 50 > 50 Catatan : agregat terselimuti aspal, bila 100% Baik > 50% Sedang < 50% Buruk Penyelimutan sedang Bandung, 29 November 2006 Dikerjakan oleh Teknisi: Diperiksa oleh Penyelia Tanggal : 29 November 2006 Tanggal : 29 November 2006 Nama : Winne Herwina Nama : Tuti Rachmatiah Tanda tangan : Tanda tangan : BSN dari 9
13 Lampiran D (informatif) Deviasi teknis dan keterangannya No. Uraian SNI Lama Revisi SNI 1. Panjang spatula (32 x 89) mm 200 mm (8 in) 2. Kapasitas timbangan 1000 gr ± 0,1 gr Sesuai M Range thermometer (0 100) C ( - 2 C sampai dengan 80 C) 4. Agregat standar Batu kapur Batu kapur harus mencuci dan dikeringkan 5. Kalsium karbonat Murni Kalsium karbonat ukuran halus (debu) 6. Wadah Kapasitas 3000 ml Adanya keterangan, wadah terbuat dari panci atau logam yang dilengkapi pegangan 7. Penyelimutan, dikatakan baik > 80% 100% BSN dari 9
14 Bibliografi SNI , Metode pengujian kelekatan aspal emulsi dan ketahanan terhadap air SNI , Spesifikasi saringan anyaman kawat untuk keperluan pengujian. SNI , Spesifikasi standar termometer. BSN dari 9
Metode uji persentase partikel aspal emulsi yang tertahan saringan 850 mikron
Standar Nasional Indonesia ICS 93.080.20 SNI 3643:2012 Metode uji persentase partikel aspal emulsi yang tertahan saringan 850 mikron Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciCara uji kadar air total agregat dengan pengeringan
Standar Nasional Indonesia Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian
Lebih terperinciMetode uji penentuan campuran semen pada aspal emulsi (ASTM D , IDT)
Standar Nasional Indonesia ICS 93.080.20 Metode uji penentuan campuran semen pada aspal emulsi (ASTM D 6935 04, IDT) Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin,
Lebih terperinciSpesifikasi aspal emulsi kationik
Standar Nasional Indonesia Spesifikasi aspal emulsi kationik ICS 75.140; 93.080.20 Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian
Lebih terperinciMetode uji residu aspal emulsi dengan penguapan (ASTM D , IDT)
Standar Nasional Indonesia SNI ASTM D6934:2012 Metode uji residu aspal emulsi dengan penguapan (ASTM D 6934 04, IDT) ICS 93.080.20 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciCara uji berat jenis aspal keras
Standar Nasional Indonesia Cara uji berat jenis aspal keras ICS 93.080.20; 75.140 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh
Lebih terperinciMetode uji pengendapan dan stabilitas penyimpanan aspal emulsi (ASTM D , MOD.)
Standar Nasional Indonesia ICS 93.080.20 Metode uji pengendapan dan stabilitas penyimpanan aspal emulsi (ASTM D 6930-04, MOD.) Badan Standardisasi Nasional SNI 6828:2012 BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciCara uji daktilitas aspal
Standar Nasional Indonesia Cara uji daktilitas aspal ICS 93.080.20; 75.140 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh isi
Lebih terperinciCara uji penetrasi aspal
SNI 2432:2011 Standar Nasional Indonesia Cara uji penetrasi aspal ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh
Lebih terperinciMetode uji bahan yang lebih halus dari saringan 75 m (No. 200) dalam agregat mineral dengan pencucian (ASTM C , IDT)
Standar Nasional Indonesia Metode uji bahan yang lebih halus dari saringan 75 m (No. 200) dalam agregat mineral dengan pencucian (ASTM C117 2004, IDT) ICS 91.100.15 Badan Standardisasi Nasional ASTM 2004
Lebih terperinciCara uji penyulingan aspal cair
Standar Nasional Indonesia Cara uji penyulingan aspal cair ICS 91.100.15; 93.080.20 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh
Lebih terperinciMetode uji penentuan persentase butir pecah pada agregat kasar
Standar Nasional Indonesia ICS 91.100.30 SNI 7619:2012 Metode uji penentuan persentase butir pecah pada agregat kasar Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciCara uji kelarutan aspal
Standar Nasional Indonesia Cara uji kelarutan aspal ICS 91.100.50 Badan Standardisasi Nasional SNI 2438:2015 BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian
Lebih terperinciCara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball)
Standar Nasional Indonesia Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball) ICS 93.080.20; 75.140 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin
Lebih terperinciCara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles
Standar Nasional Indonesia Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciCara uji sifat tahan lekang batu
Standar Nasional Indonesia Cara uji sifat tahan lekang batu ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh
Lebih terperinciCara identifikasi aspal emulsi kationik mantap cepat
Standar Nasional Indonesia Cara identifikasi aspal emulsi kationik mantap cepat ICS Badan Standardisasi Nasional B SN Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1
Lebih terperinciCara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan
Standar Nasional Indonesia Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian
Lebih terperinciMetode uji partikel ringan dalam agregat (ASTM C ,IDT.)
Standar Nasional Indonesia ICS 91.100.30 SNI ASTM C123:2012 Metode uji partikel ringan dalam agregat (ASTM C 123-03,IDT.) Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciCara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles
Standar Nasional Indonesia Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciMetode uji penentuan faktor-faktor susut tanah
SNI 4144 : 2012 Badan Standardisasi Nasional Metode uji penentuan faktor-faktor susut tanah ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan
Lebih terperinciMetode uji densitas tanah di tempat (lapangan) dengan alat konus pasir
Standar Nasional Indonesia Metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) dengan alat konus pasir ICS 75.140; 93.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciMetode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar (ASTM C , IDT)
Standar Nasional Indonesia ICS 91.100.30 Metode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar (ASTM C 136-06, IDT) Badan Standardisasi Nasional SNI ASTM C136:2012 BSN 2012 Hak cipta dilindungi
Lebih terperinciCara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan
Standar Nasional Indonesia ICS 93.010 Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan
Lebih terperinciMetode penyiapan secara kering contoh tanah terganggu dan tanah-agregat untuk pengujian
Standar Nasional Indonesia SNI 1975:2012 Metode penyiapan secara kering contoh tanah terganggu dan tanah-agregat untuk pengujian ICS 13.080.20; 91.100.15 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta
Lebih terperinciCara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar
Standar Nasional Indonesia Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar ICS 91.100.15; 91.010.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang
Lebih terperinciCara uji berat jenis tanah
Standar Nasional Indonesia Cara uji berat jenis tanah ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan.. iii 1 Ruang lingkup.. 1 2 Acuan normatif. 1 3 Istilah
Lebih terperinciCara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat
Standar Nasional Indonesia Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat ICS 91.100.15 Badan Standardisasi Nasional Daftar Isi Daftar
Lebih terperinciSNI 6832:2011. Standar Nasional Indonesia. Spesifikasi aspal emulsi anionik
Standar Nasional Indonesia Spesifikasi aspal emulsi anionik ICS 75.140; 93.080.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan
Lebih terperinciMetode uji penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat
Standar Nasional Indonesia SNI 4137:2012 Metode uji penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat ICS 91.100.15 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta
Lebih terperinciCara uji kelarutan aspal modifikasi dalam toluen dengan alat sentrifus
Standar Nasional Indonesia Cara uji kelarutan aspal modifikasi dalam toluen dengan alat sentrifus ICS 91.100 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang
Lebih terperinciCara uji geser langsung batu
Standar Nasional Indonesia Cara uji geser langsung batu ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh isi dokumen
Lebih terperinciTata cara pengambilan contoh uji campuran beraspal
Standar Nasional Indonesia SNI 6890:2014 Tata cara pengambilan contoh uji campuran beraspal ICS 93.080.20 (ASTM D 979-01 (2006), IDT) Badan Standardisasi Nasional ASTM 2006 All rights reserved BSN 2014
Lebih terperinciSpesifikasi agregat untuk lapis fondasi, lapis fondasi bawah, dan bahu jalan
Standar Nasional Indonesia Spesifikasi agregat untuk lapis fondasi, lapis fondasi bawah, dan bahu jalan ICS 93.080.10 Badan Standardisasi Nasional BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciAnalisis kadar abu contoh batubara
Standar Nasional Indonesia Analisis kadar abu contoh batubara ICS 19.020 Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh
Lebih terperinciMetode uji CBR laboratorium
Standar Nasional Indonesia Metode uji CBR laboratorium ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional SNI 1744:2012 BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau
Lebih terperinciCara uji kepadatan ringan untuk tanah
Standar Nasional Indonesia Cara uji kepadatan ringan untuk tanah ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciCara uji kuat tarik tidak langsung batu di laboratorium
Standar Nasional Indonesia Cara uji kuat tarik tidak langsung batu di laboratorium ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian
Lebih terperinciCara uji sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda
Badan Standardisasi Nasional Cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda ICS 93.020; 13.080.20 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan
Lebih terperinciCara uji titik nyala dan titik bakar aspal dengan alat cleveland open cup
Standar Nasional Indonesia ICS 75.140; 93.080.20 Cara uji titik nyala dan titik bakar aspal dengan alat cleveland open cup Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciCara uji ekstraksi kadar aspal dari campuran beraspal menggunakan tabung refluks gelas
Standar Nasional Indonesia Cara uji ekstraksi kadar aspal dari campuran beraspal menggunakan tabung refluks gelas ICS Badan Standardisasi Nasional B SN Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan...
Lebih terperinciCara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan
Standar Nasional Indonesia ICS 91.100.30 Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan
Lebih terperinciMetode uji CBR laboratorium
Standar Nasional Indonesia Metode uji CBR laboratorium ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional SNI 1744:2012 BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin, menggandakan dan mengumumkan
Lebih terperinciCara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar
Standar Nasional Indonesia Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar ICS 91.100.15; 91.010.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang
Lebih terperinciCara uji fisika Bagian 2: Penentuan bobot tuntas pada produk perikanan
Standar Nasional Indonesia Cara uji fisika Bagian 2: Penentuan bobot tuntas pada produk perikanan ICS 67.050 Badan Standardisasi Nasional Copyright notice Hak cipta dilindungi undang undang. Dilarang menyalin
Lebih terperinciAtmosfer standar untuk pengondisian dan/atau pengujian - Spesifikasi
Standar Nasional Indonesia Atmosfer standar untuk pengondisian dan/atau pengujian - Spesifikasi Standard atmospheres for conditioning and/or testing Specifications ICS 19.020 (ISO 554 1976, IDT) Badan
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciTata cara pengambilan contoh uji beton segar
Standar Nasional Indonesia Tata cara pengambilan contoh uji beton segar ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan
Lebih terperinciCara uji viskositas aspal pada temperatur tinggi dengan alat saybolt furol
Standar Nasional Indonesia SNI 7729:2011 Cara uji viskositas aspal pada temperatur tinggi dengan alat saybolt furol ICS 93.080.20; 19.060 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...
Lebih terperinciMetode uji penentuan kadar pasir dalam slari bentonit
Standar Nasional Indonesia Metode uji penentuan kadar pasir dalam slari bentonit ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional BSN 2016 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak
Lebih terperinciCara uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah
Standar Nasional Indonesia Cara uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciCara uji bliding dari beton segar
Standar Nasional Indonesia Cara uji bliding dari beton segar ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...ii Pendahuluan...iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciSpesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS)
Standar Nasional Indonesia Spesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS) ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian
Lebih terperinciSpesifikasi pasir laut untuk campuran beraspal
Standar Nasional Indonesia Spesifikasi pasir laut untuk campuran beraspal ICS 91.100.15 Badan Standardisasi Nasional BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian
Lebih terperinciCara uji berat isi beton ringan struktural
Standar Nasional Indonesia Cara uji berat isi beton ringan struktural ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1
Lebih terperinciCara koreksi kepadatan tanah yang mengandung butiran kasar
Standar Nasional Indonesia Cara koreksi kepadatan tanah yang mengandung butiran kasar ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciRevisi SNI Daftar isi
isi isi... i Prakata...ii Pendahuluan...iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Ketentuan...2 4.1 Peralatan...2 5 Benda uji...3 6 Metode pengerjaan...4 7 Perhitungan dan
Lebih terperinciTata cara perhitungan evapotranspirasi potensial dengan panci penguapan tipe A
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan evapotranspirasi potensial dengan panci penguapan tipe A ICS 93.010 Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin
Lebih terperinciSpesifikasi aspal cair tipe penguapan sedang
Standar Nasional Indonesia Spesifikasi aspal cair tipe penguapan sedang ICS 75.140 Badan Standardisasi Nasional i Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan
Lebih terperinciSpesifikasi aspal keras berdasarkan kelas penetrasi
Standar Nasional Indonesia Spesifikasi aspal keras berdasarkan kelas penetrasi ICS 93.080.20 Badan Standardisasi Nasional BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak
Lebih terperinciCara uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus
Standar Nasional Indonesia Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus ICS 91.100.15; 91.010.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang
Lebih terperinciPEDOMAN Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
PEDOMAN Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil LAMPIRAN SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 20/SE/M/2015 TENTANG PEDOMAN SPESIFIKASI TEKNIS BAHAN PERKERASAN JALAN KERIKIL
Lebih terperinciCara uji ketahanan campuran beraspal terhadap kerusakan akibat rendaman
Standar Nasional Indonesia Cara uji ketahanan campuran beraspal terhadap kerusakan akibat rendaman ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang
Lebih terperinciPEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PEDOMAN Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil LAMPIRAN SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 25/SE/M/2015 TENTANG PEDOMAN METODE UJI PENGUKURAN KEDALAMAN KARBONASI BETON
Lebih terperinciMETODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI
METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI 03-1968-1990 RUANG LINGKUP : Metode pengujian ini mencakup jumlah dan jenis-jenis tanah baik agregat halus maupun agregat kasar. RINGKASAN
Lebih terperinciTata cara penentuan kadar air batuan dan tanah di tempat dengan metode penduga neutron
Standar Nasional Indonesia Tata cara penentuan kadar air batuan dan tanah di tempat dengan metode penduga neutron ICS 13.080.40; 93.020 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciSpesifikasi agregat untuk lapis permukaan jalan tanpa penutup
Standar Nasional Indonesia Spesifikasi agregat untuk lapis permukaan jalan tanpa penutup ICS 93.080.20 Badan Standardisasi Nasional BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan
Lebih terperinciBibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii )
Standar Nasional Indonesia Bibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii ) ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian
Lebih terperinciSpesifikasi kompon cair pembentuk membran untuk perawatan beton
Badan Standardisasi Nasional Spesifikasi kompon cair pembentuk membran untuk perawatan beton (ASTM C 309-07) ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional ASTM 2007 All rights reserved BSN 2012 untuk kepentingan
Lebih terperinciSNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional
Standar Nasional Indonesia Papan nama sungai ICS 93.140 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
Lebih terperinciSpesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman
Standar Nasional Indonesia Spesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman ICS 91.060.40 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan...
Lebih terperinciSemen portland komposit
Standar Nasional Indonesia Semen portland komposit ICS 91.100.10 Badan Standardisasi Nasional BSN 2014 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi
Lebih terperinciCara uji bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung
Standar Nasional Indonesia Cara uji bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung ICS 13.220.50; 91.100.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...
Lebih terperinciCara uji slump beton SNI 1972:2008
Standar Nasional Indonesia Cara uji slump beton ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah
Lebih terperinciMETODE PENGUJIAN PARTIKEL RINGAN DALAM AGREGAT
METODE PENGUJIAN PARTIKEL RINGAN DALAM AGREGAT SNI 03-3416-1994 BAB I DESKRIPSI 1.1 Maksud dan Tujuan 1.1.1 Maksud Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam melakukan pengujian partikel ringan
Lebih terperinciTata cara pemasangan lembaran bitumen bergelombang untuk atap
Standar Nasional Indonesia SNI 7711.2:2012 Tata cara pemasangan lembaran bitumen bergelombang untuk atap ICS 91.060.20 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciCara uji pengukuran potensi keruntuhan tanah di laboratorium
Standar Nasional Indonesia SNI 8072:2016 Cara uji pengukuran potensi keruntuhan tanah di laboratorium ICS 91.010 Badan Standardisasi Nasional BSN 2016 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 2835:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2835:2008 Daftar
Lebih terperinciTata cara pengambilan contoh uji beton segar
Standar Nasional Indonesia Tata cara pengambilan contoh uji beton segar ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan
Lebih terperinciCara uji kekakuan tekan dan kekakuan geser bantalan karet jembatan
Standar Nasional Indonesia ICS 93.020 Cara uji tekan dan geser bantalan karet jembatan Badan Standardisasi Nasional Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan
Lebih terperinciSpesifikasi aspal keras berdasarkan kekentalan
Standar Nasional Indonesia Spesifikasi aspal keras berdasarkan kekentalan ICS 75.140; 93.080.20 Badan Standardisasi Nasional BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak
Lebih terperinciKawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC wire / KBjP )
Standar Nasional Indonesia Kawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC wire / KBjP ) ICS 77.140.65 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau
Lebih terperinciMinyak terpentin SNI 7633:2011
Standar Nasional Indonesia Minyak terpentin ICS 65.020.99 Badan Standardisasi Nasional Copyright notice Hak cipta dilindungi undang undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh isi
Lebih terperinciZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011
Standar Nasional Indonesia ICS 13.060.50 Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin
Lebih terperinciCara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton
Standar Nasional Indonesia Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang
Lebih terperinciTata cara pengukuran kecepatan aliran pada uji model hidraulik fisik (UMH-Fisik) dengan alat ukur arus tipe baling-baling
Standar Nasional Indonesia SNI 3408:2015 Tata cara pengukuran kecepatan aliran pada uji model hidraulik fisik (UMH-Fisik) dengan alat ukur arus tipe baling-baling ICS 93.160 Badan Standardisasi Nasional
Lebih terperinciKayu gergajian Bagian 3: Pemeriksaan
SNI 7537.3:2011 Standar Nasional Indonesia Kayu gergajian Bagian 3: Pemeriksaan ICS 79.040.20 Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan
Lebih terperinciCara uji kepadatan tanah di lapangan dengan cara selongsong
SNI 6792:2008 Standar Nasional Indonesia Cara uji kepadatan tanah di lapangan dengan cara selongsong ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional SNI 6792:2008 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan...
Lebih terperinciKulit masohi SNI 7941:2013
Standar Nasional Indonesia ICS 65.020.99 Kulit masohi Badan Standardisasi Nasional BSN 2013 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini
Lebih terperinciMETODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN
METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN 1. Ruang Lingkup a. Metode ini meliputi pengujian untuk mendapatkan hubungan antara kadar air dan kepadatan pada campuran
Lebih terperinciSpesifikasi blok pemandu pada jalur pejalan kaki
Standar Nasional Indonesia ICS 93.080.20 Spesifikasi blok pemandu pada jalur pejalan kaki Badan Standardisasi Nasional BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak
Lebih terperinciTata cara pengukuran tekanan air pori tanah dengan pisometer pipa terbuka Casagrande
Standar Nasional Indonesia Tata cara pengukuran tekanan air pori tanah dengan pisometer pipa terbuka Casagrande ICS 93.140 Badan Standardisasi Nasional i BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciSNI. Metode Pengujian Berat Jenis Dan penyerapan air agregat halus SNI Standar Nasional Indonesia
SNI SNI 03-1970-1990 Standar Nasional Indonesia Metode Pengujian Berat Jenis Dan penyerapan air agregat halus ICS 91.100.20 Badan Standardisasi NasionalBSN Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan...
Lebih terperinciMetode uji kuat geser langsung tanah tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase
Standar Nasional Indonesia ICS 93.020 Metode uji kuat geser langsung tanah tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase Badan Standardisasi Nasional SNI 3420:2016 BSN 2016 Hak cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciUdara ambien Bagian 10: Cara uji kadar karbon monoksida (CO) menggunakan metode Non Dispersive Infra Red (NDIR)
Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 10: Cara uji kadar karbon monoksida (CO) menggunakan metode Non Dispersive Infra Red (NDIR) ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional 2011 Hak cipta dilindungi
Lebih terperinciSpesifikasi lapis tipis aspal pasir (Latasir)
Standar Nasional Indonesia Spesifikasi lapis tipis aspal pasir (Latasir) ICS 93.080.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... I Prakata... II Pendahuluan... III 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan
Lebih terperinciKepada Yth.: Para Pejabat Eselon I di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURAT EDARAN NOMOR : 46/SE/M/2015 TENTANG
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Kepada Yth.: Para Pejabat Eselon I di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURAT EDARAN NOMOR : 46/SE/M/2015 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 2836:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2836:2008 Daftar
Lebih terperinciCara uji penentuan kadar air untuk tanah dan batuan di laboratorium
Standar Nasional Indonesia Cara uji penentuan kadar air untuk tanah dan batuan di laboratorium ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1. Ruang
Lebih terperinciKayu lapis indah jenis jati Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan
Standar Nasional Indonesia Kayu lapis indah jenis jati Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan ICS 79.040.20 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin
Lebih terperinci