Analisis Determinansi Infrastruktur Jalan Terhadap Produk Domestik Regional Bruto
|
|
- Sudomo Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisis Determinansi Infrastruktur Jalan Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (Studi Kasus Di Provinsi Nusa Tenggara Timur) Nugroho Y.F.S Maku*, A.Agung Gde Kartika, ST. M.Sc**, Ir. Soemino, M.MT** *Mahasiswa Magister Manajemen Aset, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember ** Dosen Konsultasi Pada Magister Manajemen Aset, FTSP-ITS Tel : , Nugieku@yahoo.com Abstrak Jalan merupakan infrastruktur yang penting dalam aktivitas manusia dan pendukung pembangunan bangsa. Hal ini terlihat pada sejarah perkembangan jalan, aktivitas perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain serta aktivitas ekonomi dalam hal ini perdagangan. Di sisi lain, keberhasilan pembangunan bangsa tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi yang didukung sarana dan prasarana yang memadai. Indikator pertumbuhan ekonomi yang baik adalah meningkatnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Kenaikan ini inheren dengan produktivitas sektor regional, meningkatnya produktivitas sektor regional berkaitan dengan kelancaran distribusi barang dan jasa, sementara itu kelancaran distribusi barang dan jasa sangat dipengaruhi oleh infrastruktur. Pertumbuhan ekonomi selama 10 (sepuluh) tahun terakhir di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan melihat laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengindikasikan rata-rata pertumbuhan masih di bawah 8%, hal ini menunjukkan kurang dari kondisi ideal pertumbuhan ekonomi untuk negara berkembang secara umum dan daerah secara khusus. Dengan demikian penelitian ini menitikberatkan pada signifikansi infrastruktur jalan dalam mendukung pembangunan daerah terutama pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan alat analisis statistik deskriptif frekuensi yang direpresentasikan lewat PDRB sebagai variabel terikat serta panjang jalan, kondisi jalan, alokasi anggaran sebagai variabel bebas atau dapat diformulasikan melalui model Y = f (X1, X2, X3), adapun lokus penelitian ini pada Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kata kunci: Infrastruktur Jalan, PDRB, Kondisi Jalan, Panjang Jalan, Anggaran, Nusa Tenggara Timur. I. PENDAHULUAN Jalan merupakan infrastruktur yang sangat penting dalam aktivitas kehidupan manusia, penggerak roda kehidupan dan pendukung pembangunan bangsa. Hal ini nyata terlihat pada sejarah perkembangan jalan, aktivitas perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain baik reguler ataupun kondisional serta aktivitas ekonomi dalam hal ini perdagangan maupun seluruh kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Di sisi lain dengan diberlakukannya otonomi daerah, sebagian kewenangan pemerintah pusat diserahkan kepada pemerintah daerah. Hal ini berimplikasi kepada kewenangan pemerintah daerah Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011 untuk mengatur dirinya sendiri, menggali potensi sumber daya yang ada untuk pembangunan, serta mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada wilayahnya. Oleh karena itu pembangunan infrastruktur jalan merupakan tanggung jawab pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah. Pembangunan infrastruktur jalan di tanah air sejauh ini memberikan landasan berputarnya roda perekonomian. Penciptaan pembangunan infrastruktur jalan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan, tidak terlepas dari peran pembangunan yang dilakukan oleh masingmasing daerah. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah masing-masing dan menyerasikan laju pertumbuhan antar daerah. Hal ini dapat dilakukan melalui pembangunan (khususnya pembangunan infrastruktur jalan yang berkelanjutan) yang serasi dan terpadu antar sektor, antar daerah, serta antar wilayah dalam rangka untuk mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kemajuan ataupun perkembangan suatu negara secara umum dan daerah secara khusus tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi yang baik. Hal ini dapat dilihat dari salah satu indikator pertumbuhan ekonomi yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Dalam pengertian ini terdapat tiga aspek yang perlu digarisbawahi, yaitu proses, output per kapita dan jangka panjang, pertumbuhan sebagai proses berarti bahwa pertumbuhan ekonomi bukan gambaran perekonomian pada suatu saat tertentu. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan output per kapita, berarti harus memperhatikan dua hal, yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan jumlah penduduk, karena output per kapita adalah total output dibagi jumlah penduduk. Aspek jangka panjang, mengandung arti bahwa kenaikan output per kapita harus dilihat dalam kurun waktu yang cukup lama (5 tahun, 10 tahun, 20 tahun atau 50 tahun, bahkan bisa lebih lama lagi). Kenaikan output per kapita dalam satu atau dua tahun kemudian diikuti penurunan bukan merupakan pertumbuhan ekonomi. Berkaitan dengan pembangunan daerah terutama pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat dalam menjawab permasalahan yang ada seperti kemiskinan, ketimpangan, kelaparan, mortalitas, dan produktivitas yang rendah, maka pemerintah daerah seyogyannya memperhatikan faktor- B-13
2 faktor pendukung dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi yang memiliki letak yang sangat strategis karena berbatasan dengan dua negara yaitu Timor Leste dan Australia. Adapun letak geogafis yaitu terletak di selatan katulistiwa pada posisi Lintang Selatan dan Bujur Timur. Batas-batas wilayah : Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Flores Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia dan Australia Sebelah Timur dengan Negara Timor Leste Sebelah Barat dengan Propinsi Nusa Tenggara Barat. Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 566 pulau, 432 pulau diantaranya sudah mempunyai nama dan sisanya sampai saat ini belum mempunyai nama. Diantara 432 pulau yang sudah bernama terdapat 4 pulau besar: Flores, Sumba, Timor dan Alor (FLOBAMORA) dan pulaupulau kecil antara lain: Adonara, Babi, Lomblen, Pamana Besar, Panga Batang, Parmahan, Rusah, Samhila, Solor (masuk wilayah Kabupaten Flotim/ Lembata), Pulau Batang, Kisu, Lapang, Pura, Rusa, Trweng (Kabupaten Alor), Pulau Dana, Doo, Landu Manifon, Manuk, Pamana, Raijna, Rote, Sarvu, Semau (Kabupaten Kupang/ Rote Ndao), Pulau Loren, Komodo, Rinca, Sebabi, Sebayur Kecil, Sebayur Besar Serayu Besar (Wilayah Kabupaten Manggarai), Pulau Untelue (Kabupaten Ngada), Pulau Halura (Kabupaten Sumba Timur, dll. Dari seluruh pulau yang ada, 42 pulau telah berpenghuni sedangkan sisanya belum berpenghuni. Terdapat tiga pulau besar, yaitu pulau Flores, Sumba dan Timor, selebihnya adalah pulau-pulau kecil yang letaknya tersebar, komoditas yang dimiliki sangat terbatas dan sangat dipengaruhi oleh iklim. Luas wilayah daratan ,90 km 2 atau 2,49% luas Indonesia dan luas wilayah perairan ± km 2 diluar perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Gambar 1.1 Peta Provinsi Nusa Tenggara Timur Untuk memberi gambaran mengenai kondisi infrastruktur jalan yang ada di provinsi Nusa Tenggara Timur maka berikut ini akan diuraikan panjang jalan menurut status se-provinsi Nusa Tenggara Timur: Status Jalan Panjan g jalan (Km) Tahun 2006 Tahun 2009 Tabel 1.1 Panjang Jalan Provinsi Nusa Tenggara Timur Nasio nal 1.273, , 32 Provi nsi 1.737, , 81 Kabupa ten , , 45 N o n S t a t u s 1.201, ,8 4 Sumber: Provinsi NTT dalam Angka Tahun 2009 Total Panjang , , 42 Selain itu dapat diketahui pula bahwa trend Produk Domestik Regional Bruto Nusa Tenggara Timur dari tahun ke tahun semakin meningkat sejalan dengan peningkatan ruas jalan yang ada, peningkatan Produk Domestik Regional Bruto Nusa Tenggara Timur dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.2 Persentase Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Nusa Tenggara Timur TAHUN (Persentase/Percentage) PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR , , , , , , , ,81 Sumber: Provinsi NTT dalam Angka Tahun 2009 Sedangkan untuk nilai Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat dilihat pada tabel berikut ini: Melihat letak geografis provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan negara lain maka peluang yang ada harus bisa dimanfaatkan dengan baik lewat pembangunan infrastruktur khususnya infrastruktur jalan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. B-14 ISBN :
3 TAHUN Tabel 1.3 Nilai Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi dan upaya untuk meningkatkan produktivitas sektor riil maka pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur menetapkan 13 (tiga belas) kawasan prioritas pertumbuhan ekonomi yang dibagi berdasarkan produk unggulan yang dihasilkan pada kawasan tersebut. Adapun 13 (tiga belas) kawasan prioritas pertumbuhan ekonomi di provinsi Nusa Tenggara Timur tersebar pada 4 (empat) gugusan pulau yang terbesar, dikenal dengan akronim FLOBAMORA (Flores, Sumba, Timor dan Alor). Ketigabelas kawasan tersebut yaitu: kawasan Bolok, kawasan Noelmina, kawasan Noelbesi dan kawasan Benanain yang berada di Pulau Timor, Kawasan Alor Selatan yang berada di Pulau Alor, kawasan Kodi Laratama, kawasan WanoKaka Anakalang, dan kawasan Mangili Lewa berada di Pulau Sumba, dan kawasan berikut ini berada di Pulau Flores antara lain: kawasan Tanjung Bunga Magepanda, kawasan Mbay Mautenda, kawasan Iteng Buntal, kawasan Lembor Nggorang dan kawasan Komodo, untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Gambar dalam Lampiran Proposal Thesis ini. Ringkasan terhadap kondisi eksisting dan kondisi ideal yang telah dijelaskan sebelumnya sebagai analisa gap dalam penelitian ini maka hal tersebut dapat di representasikan lewat tabel di bawah ini. Tabel 1.4 Analisa Gap Kondisi Eksisting 1). a. Tahun 2009, total jalan provinsi dan jalan kabupaten yang rusak sepanjang Km, khusus jalan yang rusak berat sepanjang Km. b. total jalan provinsi NTT sepanjang Km, dengan kondisi Rusak Berat sepanjang 120 Km, rusak sedang 275 Km dan rusak ringan 474 Km. (Jutaan Rupiah/Million Rupiahs) PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Sumber: Provinsi NTT dalam Angka tahun 2009 Kondisi Ideal 1. Untuk ruas jalan berdasarkan status jalan baik itu Nasional, Provinsi maupun Kabupaten hendaknya terhadap kondisi jalan dengan tipe kerusakan Rusak Berat menjadi prioritas utama penanganan sehigga dapat berfungsi melayani distribusi dengan baik. c. total jalan kabupaten di prov.ntt sepanjang Km, dengan kondisi rusak berat Km, rusak sedang Km dan rusak ringan Km 2. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto dari tahun ke tahun sejak tahun 2001 sampai tahun 2008 masih di bawah 8 % 2. Untuk PDRB Provinsi NTT yang masih di bawah 8% sebaiknya dapat dicapai di atas 8% melalui penyediaan prasarana yang baik dalam mendukung produktivitas sektor riil demi kemajuan daerah secara khusus maupun bangsa secara umum. Berikut ini akan dideskripsikan contoh output bidang prasarana jalan dan jembatan tahun 2008 yang merupakan evaluasi kinerja Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebagai berikut: 1. Program Perencanaan Teknis dan Pengawasan Jalan dan Jembatan : Laporan Perencanaan Teknis Jalan 200 km Laporan Pengawasan pelaksanaan Jalan 31 ruas, 90,17 km 2. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan Laporan data Inspeksi kondisi jalan. 3. Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Pemeliharaan rutin prasarana Jalan 11 ruas, 354,64 km Pemeliharaan berkala prasarana Jalan 21 ruas, 517,895 km Pemeliharaan prasarana jalan pasca bencana alam 244,51 km, 5 kab. 4. Peningkatan Jalan dan Jembatan Peningkatan sarana dan prasarana Jalan 31 ruas 90,17 km. Selain itu Kondisi jalan di Nusa Tenggara Timur sangat buruk. Jalan provinsi dan jalan kabupaten yang rusak mencapai kilometer. Khusus jalan yang rusak berat kilometer, setara dengan jarak Jakarta-Denpasar jika dibandingkan dengan Pulau Jawa. Total panjang ruas jalan provinsi di NTT kilometer. Kondisi rusak berat (120 km), sedang (275 km), dan rusak ringan (474 km). Sementara total panjang jalan kabupaten km. Kategori rusak berat (1.150 km), rusak sedang (1.750), dan rusak ringan (3.500 km). Melihat kondisi jalan secara keseluruhan dan perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Nusa Tenggara Timur yang rata-rata masih di bawah 8% maka perlu menjadi perhatian utama Stakeholders dalam mendukung pembangunan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. II. METODE Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penentu infrastruktur jalan terhadap peningkatan Produk Regional Domestik Bruto (PDRB) di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan menganalisa kondisi jalan, panjang jalan terdahulu, alokasi anggaran dan Produk Domestik Regional Bruto tahun sebelumnya. Hasil dari analisa yang dilakukan adalah berupa besarnya pengaruh infrastruktur jalan sebagai faktor penentu meningkatnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Secara garis besar rancangan Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011 B-15
4 penelitian ini terdiri dari studi NSPM, identifikasi variabel, pengumpulan data, koreksi dan tabulasi data, uji persyaratan analisis regresi linier ganda/uji asumsi klasik, analisis regresi linier ganda dengan variabel dummy, penilaian goodness of fit model, kemudian interprestasi hasil yang diperoleh. 2.1 Identifikasi Variabel Untuk mengindentifikasi variabel-variabel infrastruktur jalan yang terkait dengan peningkatan Produk Domestik Regional Bruto di Provinsi Nusa Tenggara Timur sangatlah perlu diperhatikan faktor kondisi jalan, panjang jalanbdan alokasi anggaran. Berikut ini adalah identifikasi variabel: 1. Variabel Dependen/Tak Bebas Variabel dependen/tak bebas (Y) adalah Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Nusa Tenggara Timur. 2. Variabel Independen/Bebas Variabel Independen/bebas adalah: a. Panjang Jalan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (X1). b. Kondisi Jalan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kondisi Jalan ini merupakan variabel independen yang non metrik/ kualitatif (skala nominal). Karena Kondisi Jalan merupakan variabel independen/bebas yang non metrik/kualitatif, maka dalam model regresi variabel tersebut akan dinyatakan sebagai variabel dummy. c. Alokasi Anggaran untuk infrastruktur jalan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (X3). 2.2 Uji Persyaratan Regresi Linear Berganda / uji asumsi klasik Uji asumsi klasik harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi linier berganda agar hasil yang didapatkan dapat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Adapun uji asumsi yang harus dipenuhi tersebut adalah: 1. Asumsi Normalitas 2. Asumsi Linearitas 3. Asumsi Homoskedastisitas 4. Asumsi Non Autokorelasi 5. Asumsi Non Multikolinearitas 2.3 Analisis Regresi Linear Berganda Model Signifikansi Infrastruktur Jalan Terhadap Peningkatan PDRB Model/formula yang digunakan dalam analisis regresi linier berganda dengan variabel dummy untuk menginterpretasikan pengaruh infrastruktur jalan terhadap peningkatan PDRB adalah: B-16 ISBN :
5 Ŷ = b 0 + b 1 X 1 + dd + b3x3 di mana: Ŷ = PDRB D= Variabel dummy Kondisi Jalan b 0 = konstanta X3= Alokasi Anggaran Infrastruktur Jalan b i = koefisien regresi X 1 = panjang jalan (dalam km) 2.4 Menilai Goodness of Fit Model Ketepatan fungsi regresi dalam menaksir/memperkirakan nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik, hal ini dapat diukur dari nilai nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah di mana H 0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah di mana H 0 diterima. 1. Uji R 2 (Koefisien Determinasi) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen/tak bebas. Nilai R 2 mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0 R 2 1). Semakin besar R 2 (mendekati 1), semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel independen/bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen/tak bebas. 2. Uji F Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabelvariabel independen/bebas secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel atau dengan melihat nilai signifikansinya. 3. Uji t Uji t dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependen/tak bebas dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Uji ini dilakukan dengan memperbandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan melihat nilai signifikansinya. 2.5 Signifikansi Infrastruktur Jalan Terhadap PDRB Setelah analisis regresi linier berganda selesai dilakukan dan telah memenuhi semua uji yang diperlukan, maka akan didapat model/persamaan garis regresi untuk menghitung besarnya signifikansi infrastruktur jalan terhadap peningkatan PDRB. demikian penulis mengolah data sementara terhadap model yang dibanngun berdasarkan kelengkapan data yang ada. Adapun hasil yang diperoleh penulis terhadap model yang dibangun adalah sebagai berikut: 3.1 Pengujian Asumsi Klasik Normalitas Dilihat berdasarkan plot residual: Expected Cum Prob Gambar 3.1 Grafik Distribusi Normal Titik-titik yang terbentuk cenderung mengikuti garis lurus diagonal dari kiri bawah ke kanan atas, sehingga model yang dibangun adalah berdistribusi normal. Untuk uji asumsi kenormalan terhadap model digunakan metode Kolmogorov-Smirnov: N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Tabel 3.1 Kolmogorov Smirnov Test Nilai signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,991. Nilai ini lebih besar dari 0,5 sehingga disimpulkan model berdistribusi normal Multikolinearitas Berdasarkan nilai VIF dan Tolerance: Observed Cum Prob 0.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Coefficients a 1.0 Unstandardiz ed Residual III. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari model yang dibangun tersebut, ada 1 (satu) variabel independen/ bebas yaitu alokasi anggaran infrastruktur jalan yang sampai saat disusun karya ilmiah dalam rangka mengikuti seminar ini masih dalam pemrosesan kompilasi data, hal tersebut dikarenakan masalah teknis pada sumber pemberi data, dengan Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011 Model 1 Panjang Rusak Rusak_Berat a. Dependent Variable: PDRB Collinearity Statistics Tolerance VIF Tabel 3.2 Multikolinearitas B-17
6 Nilai tolerance semua variabel > 0,1 dan nilai VIF semua variabel < 10, sehingga disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas Heteroskedastisitas Menggunakan uji Glejser: Model 1 (Constant) Panjang Rusak Rusak_Bera Coefficients a Unstandardized Coefficients a. Dependent Variable: absolut Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig Tabel 3.3 Heteroskedastisitas Nilai signifikansi semuanya >0,05 sehingga tidak signifikan. Variabel-variabel independen tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai absolut residual, sehingga disimpulkan tidak terjdai kasus heterokedastisitas Autokorelasi Menggunakan uji run (Runs Test): Test Value a Cases < Test Value Cases >= Test Value Total Cases Number of Runs Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Median Runs Test Tabel 3.4 Autokorelasi Nilai signifikansi uji run sebesar 0,210. Nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. 3.2 Model Regresi Hasil regresi antara panjang jalan, jalan yang rusak rusak, dan jalan yang rusak berat terhadap PDRB: Mode 1 (Constant) Coefficients a UnstandardizedStandardized Coefficients Coefficients Tabel 3.5 Regression Model Unstandardiz ed Residual B Std. Error Beta t Sig Panjang Rusak Rusak_Be a. Dependent Variable: PDRB Model Regresi: PDRB = ,009 Panjang Jalan 696,063 Jalan Rusak 3303,041 Jalan Rusak Berat + e Interpretasi terhadap model regresi di atas adalah sebagai berikut: a. Apabila panjang jalan bertambah 1 km, maka PDRB akan menurun Rp 65,009 juta. Namun pengaruh panjang jalan terhadap PDRB tidak signifikan. b. Apabila panjang jalan rusak bertambah 1 km, maka PDRB akan menurun Rp 696,063 juta. Pengaruh jalan rusak terhadap PDRB signifikan pada tingkat kesalahan 10%. c. Apabila panjang jalan rusak berat bertambah 1 km, maka PDRB akan menurun sebesar Rp 3,303 miliar. Pengaruh jalan rusak berat terhadap PDRB signifikan pada tingkat kesalahan 5%. 3.3 Goodness of Fit Model Berdasarkan uji F: ANOVA b Mode Sum of Squares df ean Squar F Sig. 1 Regressi 2E E a Residual 3E Total 2E a. Predictors: (Constant), Rusak_Berat, Panjang, Rusak b. Dependent Variable: PDRB Tabel 3.6 Analysis of Variance Nilai signifikansi uji F sebesar 0,002. Artinya, panjang jalan, jalan rusak, dan jalan rusak berat secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap PDRB pada tingkat kesalahan 5%. Berdasarkan korelasi berganda dan koefisien determinasi: Model 1 Model Summary b Adjusted Std. Error of Durbin- R R Square R Square the Estimate Watson.932 a a. Predictors: (Constant), Rusak_Berat, Panjang, Rusak b. Dependent Variable: PDRB Tabel 3.7 Koefisien Determinasi Nilai R (korelasi berganda) sebesar 0,932 menunjukkan hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen sangat kuat. Nilai R-Square (koefisien determinasi) sebesar 0,869 menunjukkan bahwa keragaman PDRB mampu dijelaskan oleh panjang jalan dan kondisi jalan sebesar 86,9%, sedangkan 13,1% merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti. B-18 ISBN :
7 IV. KESIMPULAN 11. Halcoussis, D (2005), Understanding Dari hasil pengujian terhadap model yag dibangun Econometrics, Thomson South-Western, Ohio. disimpulkan bahwa secara simultan variabel bebas 12. Kunarjo. (2002), Perencanaan dan infrastruktur jalan berpengaruh signifikan terhadap Pengendalian Program Pembangunan, Penerbit Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Provinsi UI Press, Jakarta. Nusa Tenggara Timur. Adapun terhadap hasil uji parsial 13. Lindauue, D. dan A. Valenchick. (1992). pada model regresi yang dibangun khususnya terhadap Government Spending in Developing variabel panjang jalan yang berbanding terbalik dengan Countries: Trends, Causes and Determinants. kenaikan Produk Domestik Regional Bruto adalah karena World Bank Research Observer. kurang efektifnya pembangunan jalan baru terhadap 14. Musgrave, Richard A. dan Peggy B. Musgrave. produktivitas sektor riil sehingga sebaiknya pemerintah (1989). Public Finance in Theory and Practice, daerah Provinsi nusa Tenggara Timur lebih Mc.Graw Hill Inc, New York. menitikberatkan atau memprioritaskan terlebih dahulu 15. Nasution, Nur. (2004), Manajemen pada pemeliharaan jalan dalam hal ini penanganan Transportasi, Penerbit Ghalia Indonesia, kerusakan jalan baik itu jalan rusak maupun jalan dengan kondisi rusak berat. Jakarta. 16. Pemerintah Republik Indonesia (2004), Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 DAFTAR PUSTAKA Tentang Jalan, Pemerintah Republik Indonesia, Jakarta. 1. Alfirman, Luky dan Edy Sutrisno. (2006). 17. Pemerintah Republik Indonesia (2006), Analisis Hubungan Pengeluaran Pemerintah Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 dan Produk Domestik Bruto dengan Tentang Jalan, Pemerintah Republik Indonesia, Menggunakan Pendekatan Granger Causality dan Vector Autoregression. Jurnal Keuangan Jakarta. Publik. Vol.4, No.1, April Puslitbang Prasarana Transportasi Departemen 2. Barro R.J., dan Salai Martin.(1995). Economic Pekerjaan Umum (2005), Seri Panduan Growth. McGraw-Hill. New York. Pemeliharaan Jalan Kabupaten, Puslitbang 3. Boediono Teori Pertumbuhan Ekonomi. Prasarana Transportasi Departemen Pekerjaan Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE UGM. Umum, Bandung. 4. Departemen Pekerjaan Umum (2005), 19. Raharjo, U., et. all (-), Buku Ajar Manajemen Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: Aset, Pusat Pendidikan Keahlian Teknik, Badan 78/PRT/M/2005 tentang Leger Jalan, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Departemen Permukiman dan Prasarana 5. Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Wilayah, Bandung. Pekerjaan Umum (1992), Manual 20. Rosyidi, Suherman. (2003). Pengantar Teori Pemeliharaan Rutin Jalan, Direktorat Jenderal Ekonomi Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, Makro dan Mikro. Raja Grafindo Persada, Jakarta; Jakarta. 6. Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen 21. Siregar, D. D. (2004), Manajemen Aset, Pekerjaan Umum (1995), SK Menteri PU Cetakan Pertama, PT. Gramedia Pustaka Nomor: 77/KPTS/Db/1990 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten, Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Utama, Jakarta. 22. Sudarmanto, R. G. (2005), Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS, Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta. 7. Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. 23. Sukirman, S. (1999), Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung. 24. Sukirno, Sadono. (2006), Pengantar Teori Makroekonomi, Penerbit PT. Raja Grafindo 8. Dumairy. (1996), Perekonomian Indonesia, Erlangga, Jakarta. Persada, Jakarta. 25. Suparmoko. (2000). Ekonomi Perencanaan. 9. Ghozali, I. (2006), Aplikasi Analisis Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Multivariate dengan Program SPSS, Cetakan Universitas Indonesia. 26. Supranto, J. (2004), Analisis Multivariat Arti Keempat, Badan Penerbit Universitas dan Interpretasi, Cetakan Pertama, PT Rineka Diponegoro, Semarang. Cipta, Jakarta. 10. Gujarati, D. (2003), Basic Econometric, Mc- 27. Todaro, Michael dan Stephen Smith. (2003), Grawhill, New York. Economic Development, Pearson Education Ltd, England. B-19 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
8 Halaman ini sengaja dikosongkan B-20 ISBN :
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau
BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota 58,25 66,09 74,57 24,14 27,38 30,66 23,78 26,43 28,68 29,58 36,27 36,27 119,35 136,05 150,45 35,59 40,61
Lebih terperinciNama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM
PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERDAGANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Nurlita NPM :
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berhubungan dengan pengumpulan data yang dapat disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut agar lebih
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Proses Pemilihan Sampel Penelitian Kriteria Sampel No Nama Provinsi Sampel 1 2 3 4 1 Provinsi Aceh 1 2 Provinsi Sumatera Utara 2 3 Provinsi Sumatera Barat 3 4 Provinsi Riau 4
Lebih terperinciBAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2015 1 Kab. Banjarnegara 10,56 13,03 10,99 2 Kab. Batang 10,26 12,26
Lebih terperinciCahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI
ANALISIS PENGARUH PERIODE PERPUTARAN HUTANG DAGANG DAN RASIO LANCAR, TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada perusahaan manufaktur sektor Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012)
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN
ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN Nama : Dian Ayu Lestari NPM : 12212022 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Neltje F.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Keadaan Wilayah Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Jawa dan merupakan provinsi paling timur di Pulau Jawa. Letaknya pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Saham Syariah Saham syariah di Indonesia sebagian besar merupakan saham yang diterbitkan oleh emiten yang bukan merupakan entitas syariah. Saham syariah tersebut
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan
Lebih terperincimempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan
47 mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan mendekati normal. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik PT. Indofood Sukses Makmur Periode Pengamatan 2003-2008 Mean Std. Deviation N RETURN.007258.1045229
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Deskripsi data bisa diartikan sebagai suatu upaya untuk menampilkan data agar data tersebut bisa dipaparkan secara baik dan diinterpretasikan dengan mudah. 159
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai populasi dan proses pengumpulan data untuk kepentingan analisis data penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,
44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dari hasil pengumpulan data sekunder mengenai Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi
Lebih terperinciLAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA PERUSAHAAN. EVA (Rp) EVA (Rp) EVA (Rp)
LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA.AALI 2007 28,000 2008 2,322,65 5,503,624 5.96% 3.24%,443,635 5,435,000 6,986,53 8,448,847 9,800-65.00% 2009,805,596 6,632,423 4.67% 30.83%,495,758 35,83,250 9,80,622 26,650,628
Lebih terperinciHasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal.
NORMALITAS DATA One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Lebih terperinci: Niken Kurniawati NPM :
PENGARUH PAD, DAU, DAK DAN SiLPA TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL DAN BELANJA OPERASI PADA KABUPATEN/KOTA PROVINSI PULAU SULAWESI Nama : Niken Kurniawati NPM : 28211356 Jurusan Pembimbing : Akuntansi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran 1 : Data Rasio Keuangan Gambaran DPK, CAR, NPL, ROA dan Kredit Bank Pemerintah dan Bank Pembangunan Daerah di Indonesia Periode 2008-2012 Tahun Nama Bank DPK CAR NPL ROA Penyaluran Kredit (%)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel
Lebih terperinciNama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.
Nama : Nurmala Ekatami NPM : 25212513 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. ANALISIS PENGARUH PENDANAAN DARI EKSTERNAL PERUSAHAAN DAN MODAL SENDIRI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduannya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Statistik Tabel di bawah ini memperlihatkan deskripsi statistik (jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi) dari sampel
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan periode pengamatan untuk sampel yang di ambil adalah tahun 2011-2014.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Objek Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktor pada sektor barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciCHAIRUNNISA NURSANI
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING MANAGEMENT, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN (Studi pada Emiten Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Perusahaan yang digunakan sebagai objek penelitian ini adalah perusahaan real estate and property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin
45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan
56 BAB IV 4.1 Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Uji Asumsi Klasik Analisis data yang dilakukan yaitu analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 18.0. Untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada saat itu mengeluarkan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Reksa Dana Syariah Di Indonesia Reksa Dana Syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1997 oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang FDR, ROE,dan NOM. Sampel penelitian sebanyak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder Bank BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non- Performing
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi
Lebih terperinciAPLIKASI REGRESI GANDA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : /
APLIKASI REGRESI GANDA DENGAN SPSS HENDRY admin teorionline.net Phone : 0-834 4694 / email : klik.statistik@gmail.com Tentang Regresi Ganda Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis yang paling
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan membandingkan teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Return On invesment(roi), Earning Per Share(EPS), dan. Deviden Per Share (DPS) terhadap harga saham
45 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Return On invesment(roi), Earning Per Share(EPS), dan Deviden Per Share (DPS) terhadap harga saham 4.1.1 Analisa kelayakan data ROI, EPS dan DPS terhadap
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah pada periode 2011-2015.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. 1. Dari hasil pengujian statistik deskriptif, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara yang
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data, uji hipotesis, serta pembahasan penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil pengujian statistik deskriptif, Kabupaten/Kota
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA 10 BANK UMUM TERBESAR DI INDONESIA
ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA 10 BANK UMUM TERBESAR DI INDONESIA Nama : Asti My Tisnawati NPM : 11212226 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian dengan judul Pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Prosedur penarikan sampel
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Variabel Penelitian No. Pada bab ini akan dibahas tahap-tahap dan pengolahan data yang kemudian akan dianalisis tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisa Deskriptif 1. Deskriptif Statistik Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan, penjualan serta perputaran aktiva tetap pada suatu perusahaan.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka
48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka selanjutnya dalam bab analisis hasil dan pembahasan ini akan diterangkan mengenai hasil
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN HARGA EMAS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ( Studi Kasus di BEI Periode )
ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN HARGA EMAS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ( Studi Kasus di BEI Periode 2004-2013) Nama : Awal Nurjamil NPM : 11212267 Dosen Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata rata ( mean ),standar deviasi serta
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode
Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode 2008-2012 Annisa yuliawati 28211119 3EB04 BAB 1: Latar Belakang Pasar modal
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tabungan wadiah, tabungan mudharabah, deposito mudharabah dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian ini memberikan gambaran mengenai tabungan wadiah, tabungan mudharabah, deposito mudharabah dan pembiayaan.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dengan menggunakan laporan penerimaan pajak yang dimiliki oleh Suku Dinas Pelayanan Pajak Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka dapat diketahui
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti
Lebih terperinciBAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa tengah tahun 2011-
BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. diukur dengan handal dan merepresentasikan hasil dari penelitian.
BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Sampel Sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan purposive sampling atau teknik dalam menentukan sampel berdasarkan kriteria yang telah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah pedagang pasar tradisional Balamoa Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal khususnya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan keputusan yaitu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Analisis statistik deskriptif
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian, baik variabel dependen maupun
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1Analisis Data Uji Asumsi Klasik. Uji Asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah model regresi untuk
BAB IV PEMBAHASAN 4.1Analisis Data 4.1.1 Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah model regresi untuk peramalan memenuhi asumsi-asumsi dalam regresi berganda. Tahap pengujian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1 Data IPM dan Komponennya yang diperoleh dari Badan Pusat Satstistik Tahun Melek Huruf (Persen) Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) Pengeluran Riil perkapita (Rp.000) Hidup (Tahun) IPM 2004
Lebih terperinci