STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA. Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA. Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A"

Transkripsi

1 STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

2 RINGKASAN YAYAN MUHAMAD AHYANI. Strategi Pemasaran Ekspor Buah-buahan Pada PT. Agroindo Usaha Jaya. Dibawah bimbingan DWI RACHMINA. Buah-buahan merupakan komoditi ekspor non migas Indonesia. Permintaan pasar buah-buahan internasional dari tahun ke tahun yang terus meningkat menunjukkan bahwa komoditas buah-buahan dari Indonesia sudah mendapat tempat di pasar internasional. Pusdatin dan BPS Tahun 2008 melaporkan bahwa volume ekspor buah-buahan yang mengalami peningkatan sejak tahun 2003 sampai tahun 2006 dengan laju pertumbuhan 15,30 persen per tahun, laju pertumbuhan luas panen sebesar 16,92 persen per tahun, dan laju pertumbuhan produksi sebesar 3,64 persen per tahun. Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan pengekspor buah-buahan. Salah satu perusahaan eksportir buah-buahan adalah PT. Agroindo Usaha Jaya, perusahaan ini mempunyai kapasitas ekspor ton per tahun dengan Negara tujuan ekspor wilayah Timur Tengah dan Eropa. Dalam upaya memenuhi permintaan dan perluasan pasar luar negeri akan buah-buahan, PT. Agroindo Usaha Jaya bersaing dengan perusahaan-perusahaan eksportir buah-buahan lainnya. Dengan demikian PT. Agroindo Usaha Jaya harus mempunyai strategi pemasaran yang tepat untuk bisa bersaing dan meningkatkan pangsa pasar. Adanya penurunan volume ekspor yang terjadi pada beberapa buahbuahan di PT. Agroindo Usaha Jaya dari tahun disebabkan beberapa kendala yang di hadapi PT. Agroindo Usaha Jaya, diantaranya dari daya saing buah Indonesia di pasar internasional. Kendala lain yang dihadapi perusahaan adalah adanya persaingan dengan perusahaan domestik maupun internasional. Selain kendala-kendala eksternal yang dihadapi perusahaan, PT Agroindo Usaha Jaya juga menghadapi kendala internal, yaitu terutama pada sisi kelemahan perusahaan diantaranya tidak memiliki kebun sendiri, kondisi gudang kurang memadai, kurangnya promosi, dan kapasitas pengadaan buah yang kurang memadai. Berdasarkan data nilai dan volume ekspor PT Agroindo Usaha Jaya, menunjukan adanya penurunan dari tahun 2005 sampai Dengan demikian, perusahaan harus mempunyai strategi yang tepat sesuai dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan, (2) Mengidentifikasi faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan, dan (3) Merumuskan strategi yang dapat dijalankan perusahaan sesuai dengan kondisi lingkungan perusahaan. Penelitian ini dilakukan di PT Agroindo Usaha Jaya Jl. H. Buang No.24 RT.07/07, Ulujami, Pangsanggrahan, Jakarta Selatan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Masalah yang dianalisis mencakup kondisi internal dan eksternal yang dihadapi oleh PT Agroindo Usaha Jaya. Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2008 sampai bulan Desember Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari pihak manajemen melalui wawancara, pengamatan langsung di lapangan (observasi), dan pengisian

3 kuisioner dengan pihak yang dianggap paling berkompeten di PT Agroindo Usaha Jaya yaitu Direktur, Manajer Accounting dan Manajer Ekspor. Analisis dilakukan dengan menggunakan IFE, EFE, IE, SWOT dan QSPM. Hasil penelitian menunjukkan faktor internal yang menjadi kekuatan PT Agroindo Usaha Jaya adalah kualitas produk yang bermutu, ketepatan waktu dalam pendistribusian, buah yang ditawarkan beragam, modal sendiri, pengalaman di bidang ekspor cukup lama, harga yang kompetitif, dan kemitraan dengan pemasok baik. Sedangkan yang menjadi kelemahan adalah tidak memiliki kebun sendiri, buah dalam bentuk segar tidak tahan lama, kondisi gudang kurang memadai, kurangnya promosi, dan kapasitas pengadaan buah kurang optimal. Berdasarkan faktor eksternal yang menjadi peluang adalah pasar global, peningkatan jumlah penduduk dunia, meningkatnya kesadaran masyarakat dunia akan gizi dan kesehatan, peningkatan jumlah produksi, dan memiliki negara tujuan ekspor yang jelas. Sedangkan ancaman dari faktor eksternal adalah adanya persaingan dalam usaha, kenaikan harga BBM, inflasi, keadaan politik dan keamanan yang kurang stabil, dan adanya kebijakan tarif ekspor. Analisis matriks SWOT diperoleh beberapa alternatif strategi yaitu mempertahan kualitas produk dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada, memperluas jaringan pemasok, memperluas pasar, meningkatkan kerjasama dan menjaga hubungan baik dengan pemasok, mempererat hubungan baik dengan pelanggan, memperluas gudang dan melengkapi fasilitas gudang dengan cold storage, dan meningkatkan kegiatan promosi. Berdasarkan matriks QSPM diperoleh prioritas strategi secara berturut-turut dari nilai terbesar sampai terkecil yaitu : (a) Mempertahankan kualitas produk dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada, (b) Memperluas pangsa pasar, (c) Memperluas jaringan pemasok dengan mencari sentra-sentra produksi yang baru, (d) Meningkatkan kegiatan promosi dan (e) Meningkatkan kerjasama dan menjaga hubungan baik dengan pemasok, (f) Mempererat hubungan baik dengan pelanggan, (g) Memperluas gudang dan melengkapi dengan cold storage.

4 STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA Oleh : Yayan Muhamad Ahyani A Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

5 Judul : STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA Nama : Yayan Muhamad Ahyani Nrp : A Menyetujui, Dosen Pembimbing Ir. Dwi Rachmina, MS NIP Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP Tanggal Lulus Ujian:

6 PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHA PADA PT AGROINDO USAHA JAYA BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR- BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. Bogor, Oktober 2009 YAYAN MUHAMAD AHYANI NRP A

7 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Penulis adalah anak kesembilan dari sembilan bersaudara yang lahir dari keluarga H. Achmad Amir (Alm.) dan Hj. Aminah. Penulis dilahirkan di Tangerang pada tanggal 14 Januari Masa pendidikan penulis dimulai dari jenjang Sekolah Dasar di SD Negeri IV Cimone Tangerang. Penulis memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Al-Mizan Rangkas Bitung Lebak. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki Solo. Penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Program Diploma III Teknologi Industri Kayu, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor dan lulus pada tahun Kemudian pada tahun 2004 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

8 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penelitian ini berjudul Strategi Pemasaran Ekspor Buah-buahan pada PT. Agroindo Usaha Jaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktorfaktor lingkungan internal dan eksternal PT Agroindo Usaha Jaya serta merumuskan strategi yang dijalankan perusahaan sesuai dengan kondisi lingkungan perusahaan. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi para pembaca. Bogor, Oktober 2009 Yayan Muhamad Ahyani NRP

9 UCAPAN TERIMA KASIH Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah memberikan masukan dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain: 1. Ir. Dwi Rachmina, MS selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi. 2. Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS selaku dosen evaluator kolokium yang telah memberikan saran dan koreksi dalam skripsi ini. 3. Ibuku tercinta atas doa, dukungan, motivasi dan kasih sayangnya yang telah diberikan kepada penulis. 4. Bapak Suroto Eliyanto Pringgowirejo dan seluruh keluarganya atas dukungan dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis. 5. Kakak-kakakku tercinta dan seluruh keluarga terima kasih atas doa, dukungan dan motivasinya. 6. Manajemen PT Agroindo Usaha Jaya atas informasi yang sangat berguna dalam penelitian ini. 7. Faisal Onasis Siregar yang telah berkenan menjadi Pembahas Seminar. 8. Veteran-veteran, Stevanus, Afif Wijaya, Yoso, Abah, Dori, Bejo, Aswan, Tatep, Boy dan Zulfa yang telah memberikan semangat maupun bantuan yang tidak pernah terlupakan.

10 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Komoditi Buah-buahan Hasil Penelitian Terdahulu Perbedaan Penelitian ini dengan Penelitian Terdahulu III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Teori dan Strategi Pemasaran Lingkungan Perusahaan Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Eksternal Konsep Perumusan Strategi IV Kerangka Pemikiran Operasional METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Pengolahan dan Analisis Data Tahap Pengolahan Data Tahap Analisis Matrik IFE dan EFE Analisis Matriks IE Tahap Analisis SWOT Tahap Pengambilan Keputusan V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah Singkat Perusahaan Struktur dan Fungsi Organisasi Tenaga Kerja Kegiatan Perusahaan Pengadaan Buah Penjualan Buah Prosedur Pelaksanaan Ekspor VI. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL 6.1. Analisis Lingkungan Perusahaan Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Eksternal Identifikasi Lingkungan Internal dan Eksternal Identifikasi Lingkungan Internal Perusahaan... 67

11 Identifikasi Lingkungan Eksternal Perusahaa VII. PERUMUSAN ALTERNATIF STRATEGI 7.1. Analisis Matrik IFE Analisis Matrik EFE Matriks IE Matrik SWOT Tahap Keputusan VIII. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 87

12 DAFTAR TABEL Nomor halaman 1. Perkembangan luas panen komoditas hortikultura tahun Produksi tanaman buah-buahan di Indonesia tahun Volume ekspor komoditi buah-buahan di Indonesia tahun Negara Pengekspor buah-buahan tahun Volume dan nilai ekspor buah PT. Agroindo Usaha Jaya tahun Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Perusahaan Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Perusahaan Matriks Evaluasi Faktor Internal Matriks Evaluasi Faktor Internal Matrik QSPM Pendidikan, Usia, dan Jenis Kelamin Tenaga Kerja PT Agroindo Usaha Jaya Daerah Asal Buah-buahan PT. Agroindo Usaha Jaya Daftar Harga Jual Beberapa Jenis Buah PT Agroindo Usaha Jaya Periode Juli-Agustus Potensi lahan untuk pengembangan hortikultura Identifikasi lingkungan internal PT Agroindo Usaha Jaya Identifikasi lingkungan eksternal PT Agroindo Usaha Jaya Hasil analisis Matriks IFE PT Agroindo Usaha Jaya Hasil analisis Matriks EFE PT Agroindo Usaha Jaya... 74

13 DAFTAR GAMBAR Nomor halaman 1. Kerangka pemikiran konseptual Matriks Internal Eksternal Matrik Analisis SWOT Struktur Organisasi PT. Agroindo Usaha Jaya Alur Operasional PT. Agroindo Usaha Jaya Skema prosedur ekspor buah-buahan di PT. Agroindo Usaha Jaya Matriks IE PT Agroindo Usaha Jaya Matriks SWOT PT. Agroindo Usaha Jaya... 76

14 DAFTAR LAMPIRAN Nomor halaman 1. Hasil Analisis IFE Hasil Analisis EFE Hasil Matriks QSPM... 91

15 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang mempunyai potensi cukup besar dalam pengembangan ekspor komoditas pertanian, terutama subsektor hortikultura. Kontribusi hortikultura pada pembentukan PDB memperlihatkan kecenderungan yang meningkat dan kontribusi PDB terbesar masih dari buah-buahan dan sayuran. PDB hortikultura menempati urutan kedua kepada PDB sektor pertanian, setelah sub sektor tanaman pangan. Pada tahun 2005, kontribusi PDB hortikultura sebesar 21,17 persen terhadap PDB pertanian diatas peternakan dan perkebunan. Sementara pada tahun 2006 subsektor tanaman pangan memberikan kontribusi sebesar 40,75 persen. Peningkatan ini terjadi disebabkan adanya peningkatan produksi di berbagai sentra produksi serta peningkatan luas areal panen, disamping itu nilai ekonomi produk hortikultura yang cukup tinggi dibandingkan komoditas lainnya 1. Perkembangan luas panen komoditas hortikultura disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Perkembangan Luas Panen Komoditas Hortikultura Tahun Laju Luas Panen (ha) Kelompok Komoditi (%/tahun) ,12% Buah-Buahan ,16% Sayuran ,60% Biofarmaka ,23% Tanaman Hias ,12% Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura, Deptan (2007), diolah 1 Direktorat Jenderal Holtikultura Departemen Pertanian Keberhasilan dan Kinerja Agribisnis Hortikultura Tahun 2006

16 Perkembangan luas panen komoditas buah-buahan di Indonesia berdampak terhadap peningkatan produksi buah nasional. Data Badan Pusat Statistika (2008) mencatat bahwa produksi buah-buahan Indonesia cenderung mengalami peningkatan sejak tahun 2003 sampai tahun Komoditas buah unggulan Indonesia yang dapat bersaing di pasar internasional diantaranya adalah pisang, mangga, manggis, jeruk, salak, pepaya, nenas, rambutan, durian, semangka, nangka dan duku 2 (Tabel 2). Tabel 2. Produksi Tanaman Buah-buahan di Indonesia Tahun No. Komoditas Produksi (Ton) Laju (%/tahun) 1 Alpukat ,33% 2 Belimbing ,88% 3 Duku ,00% 4 Durian ,37% 5 Jambu Biji ,45% 6 Jambu Air ,63% 7 Jeruk siam ,10% 8 Jeruk Besar ,22% 9 Mangga ,85% 10 Manggis ,54% 11 Nangka/Cempedak ,36% 12 Nenas ,56% 13 Pepaya ,41% 14 Pisang ,12% 15 Rambutan ,77% 16 Salak ,81% 17 Sawo ,63% 18 Markisa ,94% 19 Sirsak ,54% 20 Sukun ,34% 21 Melon ,77% 22 Semangka ,03% 23 Blewah ,40% Buah-buahan ,64% Sumber : BPS (2008), diolah 2 Http//: Memanen Devisa dari Buah. Tanggal 17 April 2007

17 Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian (2007) mencatat bahwa peningkatan produksi terjadi disebabkan oleh adanya penerapan teknologi yang baik, semakin intensifnya bimbingan dan fasilitas yang diberikan kepada petani dan pelaku usaha, semakin baiknya sistem manajemen yang diterapkan pelaku usaha, serta adanya penguatan kelembagaan agribisnis petani dan adanya pertambahan luas areal tanam. Komoditas hortikultura terutama buah-buahan merupakan salah satu komoditas yang memiliki pasar yang cukup luas. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, buah-buahan merupakan komoditas ekspor non migas Indonesia. Permintaan pasar buah-buahan internasional dari tahun ke tahun yang terus meningkat menunjukkan bahwa komoditas buah-buahan dari Indonesia sudah mendapat tempat di pasar internasional dan dapat dijadikan sebagai peluang serta tantangan untuk memacu perkembangannya, khususnya yang berorientasi ekspor 3. Pusdatin dan BPS (2008) melaporkan bahwa volume ekspor buah-buahan yang mengalami peningkatan sejak tahun 2003 sampai tahun 2006 terjadi pada komoditas pisang, nenas, alpukat, jambu biji, mangga, manggis, dan jeruk. Namun, pada beberapa komoditas lain seperti pepaya, rambutan, duku, durian, semangka dan melon telah terjadi penurunan volume ekspor (Tabel 3). Kenyataan ini diakibatkan oleh tingkat persaingan ekspor buah-buahan di pasar internasional yang semakin kompetitif. Di kawasan ASEAN saja ekspor buah-buahan Indonesia masih tertinggal jauh di bawah Thailand. Pada tahun 2006, misalnya total ekspor buah-buahan dan sayuran Thailand ke seluruh dunia mencapai nilai 1,5 milliar 3 Prospek dan tantangan ekspor buah dan sayuran di tiga Negara ASEAN: posisi Indonesia, Economic Newsletter, CSIS, Juli, 2007

18 dollar sedangkan Indonesia hanya mencapai 249,16 juta dollar, namun masih di atas Malaysia yang mencapai 52,38 juta dollar 4. Tabel 3. Volume Ekspor Komoditi Buah-buahan di Indonesia Tahun No. Komoditas Volume Ekspr (Kg) Pisang 244,652 1,197,495 3,647,027 4,443, Nenas 148,053, ,953, ,618, ,653, Alpukat 169,049 5,416 5,121 4, Jambu Biji 76, ,274 15, , Mangga 584,5 1,879, ,294 1,181, Manggis 9,304,511 3,045,379 8,472,770 5,697, Jeruk 1,403,781 2,046,221 1,248,559 1,140, Pepaya 187, ,686 60, , Rambutan 603, ,772 n n 10. Langsat/Duku 21,044 1,643 n n 11. Durian 13,707 n 2,911 2, Semangka 16,679 n n 4, Melon 263,832 n 321, , Buah-buahan Lainnya 28,311,484 27,927,156 58,939,819 29,809,346 Sumber : Pusdatin dan BPS 2008 (diolah) Ket : n = data tidak tersedia Penyebab kalah saingnya buah Indonesia dengan produksi negara lain di pasar internasional disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya jumlahnya yang masih kurang, kualitas yang rendah dan lemahnya aspek kelembagaan perdagangan nasional 5. Pesaing terbesar di pasar internasional masih di kuasai oleh buah-buhan dari China. Pada tahun 2005 ekspor buah China mencapai 99,0 juta dollar dan pada tahun 2006 meningkat menjadi 161,4 juta dollar yang berarti telah terjadi peningkatan sebesar 63 persen (Tabel 4). 4 5 Prospek dan tantangan ekspor buah dan sayuran di tiga Negara ASEAN: posisi Indonesia, Economic Newsletter, CSIS, Juli, Berita Kegiatan Ristek-IPTEK voice:peran Hortikultura. Tanggal 25 Oktober Pukul 18:00

19 Tabel 4. Negara Pengekspor Buah-buahan Tahun No. Negara Asal Tahun 2005 Tahun 2006 Volume Nilai Volume Nilai (Jt Kg) (Jt US$) (Jt Kg) (Jt US$) 1 China 220, ,8 161,4 2 Thailand 55,2 33,7 67,4 52,8 3 Amerika Serikat 43,1 40,3 44,8 43,5 4 Australia 16,6 13,1 14,9 18,4 5 Pakistan 9,8 4,4 14,9 8,4 6 Chili 2,5 1,9 5,5 7,7 7 Afrika Selatan 4,9 3,1 7,1 6,6 8 Mesir 5,1 2,2 5,9 3,5 9 Argentina 3,8 2,1 4,2 3,5 10 Singapura 8,3 6,4 4,1 3,1 Lainnya 20,8 11,3 25,8 18,9 Total 390,4 217,5 416,4 327,8 Sumber : Dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB) 2007 Persaingan ekspor buah internasional telah menyebabkan pasar buah nasional mendapatkan tekanan buah impor. Longgarnya kebijakan impor buah yang diterapkan pemerintah telah membuat posisi perusahaan buah lokal semakin terpuruk karena tidak mampu bersaing dengan buah impor 6. Buah impor mempunyai karakteristik mutu yang seragam dan shelf-life lebih lama, yang menjadikan daya saingnya di pasar lebih besar. Para importir buah mendapatkan pasokan buah dari luar negeri dengan memanfaatkan beberapa kelemahan atribut buah tropik misalnya warna kurang menarik, ukuran tidak seragam, dan citarasa yang tidak konsisten Besarnya nilai impor buah-buahan Indonesia perlu mendapat perhatian secara serius dari semua pihak yang terkait. Masyarakat Indonesia yang lebih 6 Indonesia.com. Kebijakan Impor Buah Dinilai Longgar. 24 September 2005.

20 menyukai buah impor dibandingkan buah lokal disebabkan faktor kualitas. 7 Rendahnya mutu, ketidakseragaman jenis buah, dan kesulitan transportasi menjadikan Indonesia sulit meningkatkan ekspor buah-buahan ke pasar internasional, sehingga kondisi demikian menuntut perusahaan untuk mampu beradaptasi agar dapat bertahan dan mampu bersaing di pasar internasional. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat merumuskan proritas strategi yang tepat dalam menghadapi lingkungan yang selalu berubah Perumusan Masalah Prospek komoditas buah-buahan di pasar dunia semakin cerah yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk, diikuti dengan peningkatan kesadaran akan gizi. Perkembangan agroindustri juga mempengaruhi peningkatan peluang pasar buah-buahan karena akan meningkatkan permintaan terhadap bahan baku. Selain memberikan peluang, perusahaan dihadapkan pada kenyataan bahwa buahbuahan telah menjadi komoditas internasional, dimana persaingan produksi buahbuahan tidak hanya di ASEAN, melainkan masuk ke pasar internasional. Pasar global telah menyatukan pasar buah dalam arena persaingan bebas. Hal ini membuka peluang bagi perusahaan-perusahaan eksportir di luar negeri maupun dalam negeri untuk masuk ke pasar internasional. PT. Agroindo Usaha Jaya merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang buahbuahan. Produk yang dihasilkan adalah buah-buahan yang pemasarannya berorientasi ekspor. Sejalan dengan perkembangannya, kegiatan pemasaran perusahaan cenderung mengalami penurunan volume ekspor pada beberapa komoditas buah- 7 Dodo Sarwanto, Statistik Impor 2002

21 buahan. Penurunan volume penjualan di PT. Agroindo Usaha Jaya yang cukup besar terjadi pada tahun 2007, sehingga sangat mempengaruhi penerimaan perusahaan. Penurunan ini terjadi sebagai akibat adanya persaingan dengan perusahaan domestik maupun internasional. Perusahaan pesaing PT. Agroindo Usaha Jaya adalah PT. Alindojaya Pratama dan PT. Kem Farm. Volume ekspor yang mengalami penurunan cukup signifikan terjadi pada buah manggis, dimana pada tahun 2005 sebesar kilogram menurun menjadi kilogram pada tahun 2006 dan kilogram pada tahun Begitu pula dengan volume ekspor buah rambutan yang cenderung berfluktuatif, misalnya pada tahun 2005 sebesar kilogram mengalami kenaikan menjadi kilogram pada tahun 2006, namun mengalami penurunan lagi pada tahun 2007 menjadi kilogram (Tabel 5). Tabel 5. Volume dan nilai ekspor buah pada PT. Agroindo Usaha Jaya tahun No. Komoditi Volume Ekspor (Kilogram) Laju Pertumbuhan (%) per tahun Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun Manggis ,03 2 Rambutan ,21 3 Mangga ,74 4 Salak ,73 5 Buah lainnya (Pisang, ,04 Duku, Cempedak) Total ,01 Sumber: PT. Agroindo Usaha Jaya, 2008 Bila hal ini dibiarkan, dikhawatirkan akan terjadi penurunan pada komoditas buah-buahan yang lain seperti salak, pisang, duku cempedak dan lain-lain yang telah mengalami kenaikan cukup konstan setiap tahunnya. Oleh sebab itu, diperlukan strategi pemasaran yang tepat yang perlu dilakukan oleh PT. Agroindo Usaha Jaya dalam menghadapi persaingan serta perubahan lingkungan global.

22 Untuk menghasilkan strategi yang tepat, maka perlu mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Pemahaman mengenai kondisi internal dan eksternal perusahaan diperlukan suatu analisis faktor-faktor lingkungan internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, serta analisis faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Analisis ini digunakan untuk menggambarkan prioritas strategi yang tepat yang perlu diterapkan PT. Agroindo Usaha Jaya dalam meningkatkan volume penjualan dan daya saing perusahaan di pasar internasional, dengan cara memanfaatkan setiap peluang dan mengantisipasi ancaman sesuai dengan kondisi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan. Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apa saja faktor-faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan? 2. Apa saja faktor-faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan? 3. Prioritas strategi apa yang dapat dijalankan perusahaan untuk bertahan dalam persaingan dan memperluas pasar?

23 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan. 2. Mengidentifikasi faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. 3. Merumuskan strategi yang dapat dijalankan perusahaan sesuai dengan kondisi lingkungan perusahaan Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi PT. Agroindo Usaha Jaya yaitu sebagai referensi dalam menentukan prioritas strategi pemasaran ekspor buah-buahan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dan acuan untuk penelitian selanjutnya.

24 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Komoditi Buah-buahan Buah-buahan adalah salah satu produk hortikultura disamping sayuran dan tanaman hias, yang termasuk bahan pangan vital. Harjadi dalam Zulaeha (2000), menyebutkan bahwa buah-buahan dan sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang berperan sebagai zat pembangun tubuh serta pengatur proses dalam tubuh berupa air, vitamin dan mineral. Seperti komoditi hortikultura lainnya, buah-buahan terutama dikonsumsi dalam bentuk segar. Buah-buahan dikonsumsi manusia untuk memenuhi kebutuhan vitamin, serat, dan mineral untuk mengatur dan melindungi jaringan tubuh. Harjadi (1989) dalam Zulaeha (2000) menyatakan bahwa ciri produk hortikultura adalah : 1. Dipanen dan dimanfaatkan dalam keadaan segar dan bersifat mudah rusak (perishable). 2. Mutu ditentukan oleh kandungan air, bukan oleh kandungan bahan kering (dry matter). 3. Bersifat meruah (voluminous dan bulky), sehingga susah dan mahal dalam pengangkutannya. 4. Harga ditentukan oleh mutunya (kualitasnya), bukan oleh kuantitasnya saja. 5. Bukan merupakan bahan kebutuhan pangan yang diperlukan dalam jumlah besar, namun diperlukan sedikit setiap harinya. Bila tidak mengkonsumsinya, tidak segera dirasakan akibatnya. 6. Dari segi gizi, produk hortikultura sebagai sumber vitamin dan mineral.

25 Menurut Rismunandar (1986), tanaman buah-buahan merupakan tanaman yang dapat bertahan lebih dari dua tahun yang oleh orang diyakini sebagai sumber kesegaran dari rasa dan aromanya, serta sebagai makanan yang bergizi. Buah adalah bahan makanan yang kaya akan vitamin, mineral, lemak, protein, dan serat. Selain itu setiap jenis buah memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri dalam hal rasa, aroma atau bentuk yang mengandung nilai keindahan. Tanaman buah-buahan dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu temperate fruit (buah yang tumbuh pada daerah iklim sedang), subtropical fruit (buah yang tumbuh pada daerah sub tropis), dan tropical fruit (buah yang tumbuh pada iklim tropis). Tanaman buah-buahan yang tumbuh di Indonesia merupakan tanaman tropis, hal ini berkaitan dengan iklim di Indonesia Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai buah-buahan tropis yang telah dilakukan di antaranya penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2004) mengenai analisis persepsi dan prioritas konsumen dalam keputusan pembelian manggis dengan menggunakan Analisis Hierarki Proses (AHP). Pada hasil penelitiannya menunjukkan bahwa buah manggis masih kurang diminati dibandingkan dengan buah lainnya, baik nasional maupun impor, bahkan buah manggis menempati peringkat ketujuh yang diprioritaskan konsumen diantara empat jenis buah nasional lainnya dan lima jenis buah impor. Hasil pengolahan data dengan menggunakan AHP diperoleh faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi konsumen rumah tangga membeli manggis diantaranya harga manggis (koefisien + 0,1888), frekuensi pembelian (koefisien - 0,1141) dan rata-rata jumlah pembelian manggis (koefisien + 0,050) dari standar

26 error (a) 5 persen. Ketersediaan buah merupakan faktor pertama yang mempengaruhi keputusan untuk menyediakan manggis dengan permintaan (bobot 0,186), harga (bobot 0,152), atribut buah fisik (bobot 0,139) dan faktor anggaran (0,126) Penelitian Asrar (2001) tentang pemasaran buah yaitu pemarasan buah manggis Indonesia mengemukakan bahwa terdapat dua pola pemasaran manggis pada lokasi I (Kecamatan 2x11 Enam Lingkung) dan tiga pola pemasaran manggis pada lokasi II (Kecamatan Lubuk Alung). Lembaga pemasaran yang terlibat adalah pedagang pengumpul tingkat desa (pengepul), pedagang antar kota (PAK), pedagang besar (PB) dan pedagang pengecer (PP). Pola 1 relatif lebih dominan dibandingkan pola dua dan tiga karena pertimbangan harga yang diterima lebih tinggi dan proses pembayaran yang tunai. Hasil analisis marjin pemasaran menunjukkan pola 1 lokasi I adalah total marjin pemasaran paling kecil sebesar 48,132 persen (dari total harga akhir) dan farmer's share paling besar mencapai 51,868 persen (dari total harga akhir). Berdasarkan hasil analisis marjin pemasaran dan keterpaduan pasar serta indikator-indikator efisiensi pemasaran (farmer's share), maka sistem pemasaran buah manggis dari kedua lokasi belum efisien. Penelitian Novansi (2006) mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume Ekspor Beberapa Buah-Buahan Penting Indonesia. Menganalisis perkembangan ekspor beberapa buah-buahan penting Indonesia menurut negara tujuan ekspor dan menganalisis pengaruh faktor-faktor (harga domestik, harga ekspor, nilai tukar rupiah, volume ekspor ke negara lain dan volume ekspor periode sebelumnya) terhadap volume ekspor beberapa buah-buahan penting

27 Indonesia. Perkembangan ekspor beberapa buah-buahan penting Indonesia seperti pisang, manggis, mangga dan rambutan selama tahun cenderung menurun. Penurunan yang terjadi masing-masing untuk pisang adalah sebesar 99,23 persen, manggis 83,55 persen, mangga 32,78 persen dan rambutan 184 persen. Tetapi pada tahun 2004 ekspor beberapa buah-buahan tersebut kecuali manggis kembali menunjukkan peningkatan sebesar 182 persen (pisang), 287 persen (mangga), dan 51,13 persen (rambutan). Pada tahun yang sama ( ) ekspor nenas menunjukkan perilaku yang cenderung menurun dengan ratarata penurunan sebesar 75,97 persen atau rata-rata sebesar kg Perbedaan Penelitian ini dengan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu tentang buah-buahan sudah banyak dilakukan diantaranya penelitian mengenai analisis persepsi dan prioritas konsumen dalam pembelian manggis dengan menggunakan Analisi Hierarki Proses (AHP), sedangkan mengenai ekspor buah-buahan yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor beberapa buah-buahan penting indonesia dengan menganalisis pengaruh faktor-faktor (harga domestik, harga ekspor, nilai tukar rupiah, volume ekspor ke negara lain dan volume ekspor periode sebelumnya) terhadap volume ekspor. Sementara pada penelitian ini yaitu tentang Strategi Pemasaran Ekspor Buah-buahan di PT. Agroindo Usaha Jaya dengan memfokuskan kepada perumusan strategi pemasaran ekspor buah-buahan dengan menggunakan Analisis Evaluasi Faktor Internal (IFE), Analisis Evaluasi Faktor Eksternal (EFE), Analisis SWOT (Strengths, Weakneses, Opportunities, Threats), serta Analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrixs).

28 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Teori dan Strategi Pemasaran Strategi adalah usaha untuk mencapai tujuan dengan melihat dan memadukan lingkungan eksternal serta internal sehingga menghasilkan rencana, keputusan dan tindakan yang tepat 8. Strategi juga merupakan tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Selain itu strategi mempengaruhi kemakmuran perusahaan dalam jangka panjang, khususnya untuk lima tahun, dan berorientasi ke masa depan. Strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi serta perlu mempertimbangkan factor-faktor eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan (David, 2004). Pemasaran dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas. Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu : diferensiasi yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan, bauran pemasaran yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai produk, harga, promosi dan tempat (Rangkuti, 2004). Strategi pemasaran sebagai pendekatan produk yang digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Di dalamnya 8

29 terdapat keputusan-keputusan pokok mengenai pemasaran produk yaitu target pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran, dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan. Perusahaan perlu memilih strategi pemasaran yang tepat agar tujuan perusahaan dapat tercapai (Kotler, 2004). Dalam mencapai tujuannya suatu perusahaan tidak hanya merancang strategi bisnis secara umum, tetapi juga merencanakan strategi bagi produknya. Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang pengeluaran pemasaran, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran (Kotler, 2004). Berdasarkan definisi tersebut, bauran pemasaran merupakan salah satu konsep penting dalam teori pemsaran. Bauran pemsaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran (Kotler, 2004). Mc Carty dalam Kotler (2004) mendefinisikan keputusan dalam bauran pemasaran dikelompokkan menjadi empat yaitu produk, harga, distribusi dan promosi. 1. Produk Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling pokok, yang merupakan penawaran nyata perusahaan kepada pasarnya, termasuk di dalamnya kualitas produk, desain produk, karakteristik/ciri-ciri produk, merek, dan kemasan produk. 2. Harga Harga merupakan sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk tertentu. Harga merupakan satu-satunya unsur yang

30 penting dalam bauran pemasaran karena sangat mempengaruhi dalam pertumbuhan perusahaan. Sasaran penetapan harga harus dikaitkan dengan sasaran strategi perusahaan secara keseluruhan. Hal ini penting karena pertumbuhan penjualan merupakan tujuan yang wajar bagi penetapan harga. Unsur-unsur dari bauran harga adalah daftar harga, potongan harga, jangka waktu dan syarat pembayaran. 3. Distribusi Distribusi merupakan usaha melalui saluran pemasaran yang dilakukan untuk menyerahkan produk dari perusahaan atau pemasar kepada konsumen. Saluran pemasaran yang dipilih dapat berupa distribusi langsung, distribusi tidak langsung, atau kombinasi keduanya (Kotler, 2004). 4. Promosi Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan produknya, sehingga akan mendapat perhatian dari konsumen terhadap produk yang dihasilan (Kotler, 2004) Lingkungan Perusahaan Perusahaan merupakan suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan (Sinaga, 2008). Dalam merumuskan pilihan strategi yang akan diterapkan oleh suatu perusahaan, terlebih dahulu mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan. Kedua faktor ini dapat mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja perusahaan.

31 Lingkungan Internal Perusahaan Setiap perusahaan mempunyai kekuatan dan kelemahan. Menurut David (2004), tidak ada perusahaan yang sama kuat dalam semua fungsinya, sehinga perusahaan harus menentukan kemampuan utamanya dan mengidentifikasikan kelemahan yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Kekuatan/kelemahan internal digabung dengan peluang/ancaman eksternal dan pernyataan misi yang jelas memberikan dasar untuk menetapkan sasaran dan strategi. Sasaran dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan. Salah satu cara yang paling sederhana untuk mengamati dan menganalisis lingkungan internal organisasi adalah melalui analisis fungsional. Analisis fungsional ini dilakukan dengan memperhatikan misi dan tujuan perusahaan, struktur organisasi dan sumberdaya perusahaan. Sumberdaya perusahaan ini meliputi aspek operasional, sumberdaya manusia, pemasaran, dan keuangan perusahaan. 1. Misi dan Tujuan Perusahaan Suatu misi bisnis merupakan dasar untuk menetapkan prioritas, strategi dan penugasan kerja. Pernyataan misi mengungkapkan visi jangka panjang suatu organisasi dalam arti organisasi ingin menjadi apa dan siapa yang dilayaninya. Sedangkan pernyataan visi lebih pada alas an untuk apa perusahaan melakukan atau sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka panjang. 2. Struktur Organisasi Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan

32 kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa Operasional Fungsi produksi atau operasi dari suatu usaha terdiri dari semua aktivitas yang mengubah masukan menjadi barang dan jasa, yang berkaitan dengan input, transformasi, dan output yang berbeda antar industri dan pasar. Operasi manufactur mentransformasi atau mengubah masukan seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, mesin, dan fasilitas menjadi barang jadi dan jasa. Lima fungsi manajemen atau operasi dalam keputusan, yaitu proses, kapasitas, sediaan, tenaga kerja dan mutu. Kekuatan dan kelemahan dalam lima fungsi produksi dapat menjadi suatu penentu keberhasilan suatu usaha dalam merumuskan suatu strategi (Sinaga, 2008). 4. Sumberdaya Manusia Sumberdaya Manusia merupakan aspek penting dalam perusahaan, yaitu dalam menunjang kegiatan bisnis di perusahaan terutama yang menyangkut dalam penyelenggaraan industrial di perusahaan. 5. Pemasaran Pemasaran merupakan proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia

33 6. Keuangan Robinson (1997) dalam Sinaga (2008), membagi faktor internal kunci ini menjadi beberapa bagian, yaitu: (1) Kemampuan mendapatkan modal jangka pendek, (2) Kemampuan mendapatkan modal jangka panjang dengan adanya rasio utang modal, (3) Pertimbangan pajak, (4) Hubungan dengan pemilik, investor dan pemegang saham, (4) Biaya masuk industri dan hambatan masuk, (5) Modal kerja, (6) Pengendalian biaya yang efektif atas kemampuan menekan biaya, (7) Efisiensi dan efektivitas sistem akunting biaya, anggaran dan perencanaan laba Lingkungan Eksternal Perusahaan A. Lingkungan Makro Lingkungan makro merupakan situasi dan kondisi yang berada diluar perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Perusahaan dan pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, pesaing dan masyarakat semuanya beroperasi di lingkungan kekuatan dan kecenderaungan makro yang membentuk peluang dan menimbulkan ancaman.kekuatan-kekuatan itu bersifat tidak dapat dikendalikan dan harus dipantau serta ditanggapi oleh perusahaan. Dalam situasi global yang cepat berubah, perusahaan harus memantau enam kekuatan utama yaitu demografi, ekonomi, alam/fisik, teknologi, politik dan sosial. 1. Demografi Kekuatan ekonomi makro pertama yang dipantau oleh pasar adalah populasi, karena oranglah yang membentuk pasar. Pemasar sangat tertarik pada ukuran dan tingkat pertumbuhan penduduk dalam kota, wilayah, dan negara yang berbeda; distribusi umur dan bauran etnis (suku); tingkat pendidikan; pola rumah tangga; serta karakteristik dan pergerakan regional (Kotler, 2004).

34 2. Ekonomi Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi karena pola konsumsi dipengaruhi oleh kesejahteraan relatif berbagai segmen pasar, dalam perencanaan strateginya setiap perusahaan harus mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di segmen-segmen yang mempengaruhi industrinya. 3. Alam (Fisik) Lingkungan alam merupakan sumberdaya perusahaan yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan produksi. Kelancaran dalam kegiatan produksi akan mempengaruhi terhadap kelancaran kegiatan pemasaran. Pemasar harus mewaspadai ancaman dan peluang yang berhubungan dengan keempat trend dalam lingkungan alam yaitu : kekurangan bahan baku, biaya energi yang meningkat, tingkat populasi yang meningkat, dan peran pemerintah yang berubah (Kotler, 2004). 4. Teknologi Untuk menghindari keusangan dan mendorong inovasi, perusahaan harus mewaspadai perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka kemungkinan terciptanya produk baru, penyempurnaan produk yang sudah ada, atau penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran. 5. Politik Arah dan stabilitas faktor-faktor politik merupakan pertimbangan penting bagi para manajer dalam merumuskan strategi perusahaan. Variabel yang mempengaruhi faktor politik dan hukum antara lain : undang-undang antitrust,

35 perpajakan, ketentuan upah minimum, penetapanharga, batasan administratif dan untuk melindungi pekerja, masyarakat serta lingkungan (David, 2004). 6. Sosial Budaya Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan ekstern perusahaan. Kekuatan sosial bersifat dinamik dan selalu berubah sebagai akibat upaya orang untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui pengendalian dan penyesuaian diri terhadap faktor-faktor lingkungan. B. Lingkungan Mikro Lingkungan mikro adalah lingkungan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya memperoleh laba. Lingkungan mikro terdiri dari: pelanggan, pesaing, perantara pemasaran dan pemasok (Kotler, 2004). 1. Pelanggan Pelanggan adalah individu dan rumah tangga yang membeli produk dan jasa untuk dikonsumsi pribadi. Perusahaan perlu memahami profil pelanggan dari produknya sehingga dapat memenuhi kebutuhan mereka. Perusahaan harus mampu merencanakan strategi untuk mengantisipasi perubahan besar pasar dan merelokasi sumberdaya guna mendukung perubahan permintaan. 2. Pesaing Pesaing suatu perusahaan bila dilihat dari sudut pandang industri dan sudut pandang pasar adalah sekelompok perusahaan yang menawarkan suatu produk atau kelas produk yang merupakan produk substitusinya. Perusahaan harus memantau strategi pesaingnya secara terus menerus agar dapat terus bertahan di pasar

36 3. Perantara Pemasaran Perantara adalah perusahaan-perusahaan yang membantu perusahaan tersebut dalam promosi, penjualan, dan distribusi produknya pada pembeli akhir. Peran pasar perantara ini sangat besar bagi perusahaan untuk dapat menyediakan produk dan jasanya secara efisien kepada pasar sasarannya. 4. Pemasok Pemasok adalah perusahaan dan individu yang menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaingnya untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Perkembangan dalam lingkungan pemasok akan mempengaruhi strategi yang diterapkan oleh perusahaan untuk tetap berjalan dalam kualitas dan kuantitas yang diinginkan Konsep Perumusan Strategi Teknik perumusan strategi dapat dipadukan menjadi kerangka kerja keputusan yang dapat dipakai untuk semua ukuran dan tipe organisasi dan dapat membantu ahli strategi mengenali, mengevaluasi dan memilih strategi (David, 2004). Tahap pertama disebut tahap input (matrik IFE dan EFE) dan IE, tahap kedua disebut tahap pencocokan (matriks SWOT) dan tahap ketiga disebut tahap keputusan (matriks QSPM) Tahap Input Tahap input merupakan tahap pertama dalam merumuskan strategi. Tahap input meringkas informasi input dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi Penilaian intuitif yang baik sangat diperlukan dalam menetapkan pembobotan dan penilaian yang tepat. Salah satu teknik dalam perumusan strategi

37 pada tahap input adalah dengan analisis Evaluasi Faktor Internal (IFE) dan Evaluasi Faktor Eksternal (EFE). A. Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) Menurut David (2004), bahwa pembuatan matrik evaluasi faktor internal (IFE) merupakan tahap akhir dari analisis lingkungan internal perusahaan yang berupa kekuatan dan kelemahan dengan beberapa variabel, diantaranya manajemen, pemasaran, keuangan atau akuntansi, produk atau operasi, penelitian dan pengembangan dan sistem infomasi manajemen. B. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE). Pembuatan matriks evaluasi faktor eksternal (EFE) merupakan tahap akhir dari analisis lingkungan eksternal perusahaan yang berupa peluang dan ancaman dengan beberapa variabel, diantaranya demografi, ekonomi, alam/fisik, teknologi, politik dan sosial. C. Matriks IE (Internal Eksternal) Matriks internal-eksternal digunakan sebagai parameter dari kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi (Rangkuti, 2004). Penggunaan matriks internal-eksternal ini lebih ditekankan pada penetapan strategi perusahaan jika dilihat dari posisi persaingan. Matriks internal-eksternal diperoleh dari perpaduan antara posisi strategi faktor internal dan posisi strategi faktor eksternal. Strategi faktor internal untuk melihat posisi perusahaan dari lingkungan internal sedangkan strategi faktor eksternal untuk melihat posisi perusahaan dari lingkungan eksternal. Penjelasan secara spesifik mengenai strategi yang terdapat pada sembilan sel matrik IE adalah :

38 1. Strategi Pertumbuhan (Growth Strategy) Direncanakan untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, asset, profit, maupun kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan menurunkan harga, mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk atau jasa, atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan meminimalkan biaya (minize cost) sehingga meningkatkan profit. 2. Penetrasi Pasar Strategi ini berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah ada di pasar yang sudah ada lewat usaha pemasaran yang lebih gencar. 3. Pengembangan Pasar Strategi pengembabangan pasar merupakan strategi memperkenalkan produk atau jasa yang sudah ke wilayah geografi baru. 4. Pengembangan produk Merupakan strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang sudah ada. 5. Integrasi ke Belakang Strategi ini mencari kepemilikan atau kendali lebih besar pada perusahaan pemasok. 6. Integrasi ke Depan Integrasi ke Depan merupakan strategi yang memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali distributor atau pengecer.

39 7. Integrasi Horizontal Integrasi Horizontal merujuk kepada strategi mencari kepemilikan dari atau kendali yang lebih besar atas perusahaan pesaing Tahap Pencocokan Tahap pencocokan merupakan tahap kedua yang berfungsi untuk mencocokkan antara kekuatan dan kelemahan dari faktor internal dan peluang dan ancaman dari faktor eksternal. Alat analisis yang digunakan adalah matriks SWOT, SWOT adalah singkatan dari kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) intern perushaan serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dalam lingkungan yang dihadapi perusahaan. Analisis SWOT merupakan cara sistematis untuk mengidentifikasi faktor-faktor ini dan strategi yang menggambarkan kecocokan paling baik diantara mereka. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang dan meminimalkan kelemahan dan ancaman Tahap Keputusan Tahap terakhir dalam perumusan strategi adalah tahap keputusan. Informasi yang diperoleh pada tahap input dan tahap pencocokan, digunakan dalam tahap keputusan. Dalam tahap ini menggunakan analisis matriks Matriks Perencanaan Strategik Kuantitatif atau Quantitative Strategic Planning Matriks (QSPM). QSPM adalah alat yang memungkinkan ahli strategi mengevaluasi strategi alternatif secara objektif, berdasarkan faktor-faktor kritis strategi untuk sukses eksternal. Analisis matriks QSPM dirancang untuk mendapatkan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang layak. Teknik ini secara sasaran menunjukkan strategi alternatif mana yang terbaik. Sifat positif yang lain dari QSPM adalah

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA. Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA. Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A 14104631 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari pemerintah karena memiliki peranan yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi jangka

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KENTANG (Solanum tuberosum L.) PADA PT. DAFA TEKNOAGRO MANDIRI KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KENTANG (Solanum tuberosum L.) PADA PT. DAFA TEKNOAGRO MANDIRI KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KENTANG (Solanum tuberosum L.) PADA PT. DAFA TEKNOAGRO MANDIRI KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT Oleh YANDI ASDA MUSTIKA H 34066131 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur)

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur) STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur) Oleh : DESTI FURI PURNAMA H 34066032 PROGRAM SARJANA

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT Oleh: NIA YAMESA A14105579 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) Oleh : CITRA WIDYALESTARI A 14105522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

ANALISIS FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GALERI TANAMAN HIAS KEBUN RAYA CIBODAS. Oleh TUTUT RETNO LESTARI A

ANALISIS FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GALERI TANAMAN HIAS KEBUN RAYA CIBODAS. Oleh TUTUT RETNO LESTARI A ANALISIS FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GALERI TANAMAN HIAS KEBUN RAYA CIBODAS Oleh TUTUT RETNO LESTARI A 14102716 PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR. Disusun Oleh :

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR. Disusun Oleh : STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR Disusun Oleh : SYAIFUL HABIB A 14105713 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam yang tersebar luas di wilayahnya. Negara Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris dan sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi membuat keterkaitan ekonomi nasional dengan perekonomian internasional menjadi makin erat. Dalam skala nasional, globalisasi berarti peluang pasar internasional

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR Oleh PITRI YULIAN SARI H 34066100 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Atas Dasar Harga Berlaku di Indonesia Tahun Kelompok

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Atas Dasar Harga Berlaku di Indonesia Tahun Kelompok I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor pertanian unggulan yang memiliki beberapa peranan penting yaitu dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, peningkatan pendapatan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN (%) (%) (%) Buahbuahan , , , ,81

I PENDAHULUAN (%) (%) (%) Buahbuahan , , , ,81 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan produksi pertanian. Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang mampu

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang 35 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang,

I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sub sektor pertanian tanaman pangan, merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian dan telah terbukti memberikan peranan penting bagi pembangunan nasional,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis, oleh karena itu Indonesia memiliki keanekaragaman buah-buahan tropis. Banyak buah yang dapat tumbuh di Indonesia namun tidak dapat tumbuh

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Pada Tahun Kelompok

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Pada Tahun Kelompok I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu komoditas pertanian yang berpotensi untuk dikembangkan. Pengembangan hortikuktura diharapkan mampu menambah pangsa pasar serta berdaya

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BIOETANOL BERBAHAN BAKU UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA PT PANCA JAYA RAHARJA, SUKABUMI, JAWA BARAT

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BIOETANOL BERBAHAN BAKU UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA PT PANCA JAYA RAHARJA, SUKABUMI, JAWA BARAT ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BIOETANOL BERBAHAN BAKU UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA PT PANCA JAYA RAHARJA, SUKABUMI, JAWA BARAT Oleh : SUHENDRI A 14105610 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUNGA POTONG KRISAN PADA LOKA FARM CILEMBER BOGOR. Oleh: JEFFRI KURNIAWAN A

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUNGA POTONG KRISAN PADA LOKA FARM CILEMBER BOGOR. Oleh: JEFFRI KURNIAWAN A FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUNGA POTONG KRISAN PADA LOKA FARM CILEMBER BOGOR Oleh: JEFFRI KURNIAWAN A 14105563 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PISANG INDONESIA SKRIPSI. Oleh : DEVI KUNTARI NPM :

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PISANG INDONESIA SKRIPSI. Oleh : DEVI KUNTARI NPM : ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PISANG INDONESIA SKRIPSI Oleh : DEVI KUNTARI NPM : 0824010021 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JATIM

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Berdasarkan Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Berdasarkan Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor non migas merupakan salah satu sumber pendapatan yang sangat dibutuhkan Indonesia dalam mendukung perekonomian nasional. Selama beberapa tahun terakhir, sektor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persentase Produk Domestik Bruto Pertanian (%) * 2009** Lapangan Usaha

I. PENDAHULUAN. Persentase Produk Domestik Bruto Pertanian (%) * 2009** Lapangan Usaha I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber pertumbuhan ekonomi yang sangat potensial dalam pembangunan sektor pertanian adalah hortikultura. Seperti yang tersaji pada Tabel 1, dimana hortikultura yang termasuk

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 37 IV. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Loka Farm yang terletak di Desa Jogjogan, Kelurahan Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berusaha di pedesaan (Abdurrahman et al, 1999). Hampir sebagian besar. dalam arti sebagai sumber pendapatan (Sumaryanto, 2002).

I. PENDAHULUAN. berusaha di pedesaan (Abdurrahman et al, 1999). Hampir sebagian besar. dalam arti sebagai sumber pendapatan (Sumaryanto, 2002). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Pertanian tanaman pangan dan hortikultura merupakan bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan bagi keluarga petani.,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang mempunyai iklim tropis, berpeluang besar bagi pengembangan budidaya tanaman buah-buahan, terutama buah-buahan tropika.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang Sektor pertanian Indonesia terdiri dari enam sub sektor, yaitu sub sektor

PENDAHULUAN. Latar Belakang Sektor pertanian Indonesia terdiri dari enam sub sektor, yaitu sub sektor I 1.1. PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor pertanian Indonesia terdiri dari enam sub sektor, yaitu sub sektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, dan perikanan. Hortikultura sebagai salah

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR RAMBUTAN INDONESIA. Oleh : OTIK IRWAN MARGONO A

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR RAMBUTAN INDONESIA. Oleh : OTIK IRWAN MARGONO A ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR RAMBUTAN INDONESIA Oleh : OTIK IRWAN MARGONO A07400606 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PONDOK MAKAN MIRAH, JAKARTA SELATAN SARI ERLIANINGSIH A

STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PONDOK MAKAN MIRAH, JAKARTA SELATAN SARI ERLIANINGSIH A STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PONDOK MAKAN MIRAH, JAKARTA SELATAN SARI ERLIANINGSIH A.14105704 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN SARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Tahun Manggis Pepaya Salak Nanas Mangga Jeruk Pisang

1 PENDAHULUAN. Tahun Manggis Pepaya Salak Nanas Mangga Jeruk Pisang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya buah tropis yang melimpah yang bisa diandalkan sebagai kekuatan daya saing nasional secara global dan sangat menjanjikan. Buah tropis adalah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. daerahnya masing-masing. Oleh karena itu tiap daerah sudah lebih bebas dalam

TINJAUAN PUSTAKA. daerahnya masing-masing. Oleh karena itu tiap daerah sudah lebih bebas dalam TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Seiring dengan kebijakan otonomi daerah yang telah diterapkan sejak tahun 1999, masing-masing daerah harus bekerja keras untuk meningkatkan pendapatan daerahnya masing-masing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian. Pembangunan ekonomi diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian. Pembangunan ekonomi diarahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang selalu ingin menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui usahausahanya dalam membangun perekonomian.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah dan kondisi alam yang subur untuk pertanian. Sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai

Lebih terperinci

Oleh : THOMSON BERUTU A

Oleh : THOMSON BERUTU A ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO SUPERMARKET, Tbk.) DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN RITEL DI KOTA BOGOR (Studi Kasus di Giant PT. Hero Supermarket, Tbk. Botani Square) Oleh : THOMSON BERUTU A 14105616

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tinggi secara langsung dalam pemasaran barang dan jasa, baik di pasar domestik

I. PENDAHULUAN. tinggi secara langsung dalam pemasaran barang dan jasa, baik di pasar domestik I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan daerah dalam era globalisasi saat ini memiliki konsekuensi seluruh daerah di wilayah nasional menghadapi tingkat persaingan yang semakin tinggi secara langsung

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR Oleh : Surya Yuliawati A14103058 Dosen : Dr. Ir. Heny K.S. Daryanto, M.Ec PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat. Sektor pertanian di Indonesia terdiri dari beberapa sub

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat. Sektor pertanian di Indonesia terdiri dari beberapa sub BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam pembangunan perekonomian nasional. Peranannya sebagai menyumbang pembentukan PDB penyediaan sumber devisa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Tahun (Milyar rupiah)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Tahun (Milyar rupiah) 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Sektor pertanian adalah salah satu

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL KERIPIK PISANG KONDANG JAYA BINAAN KOPERASI BMT AL-IKHLAASH KOTA BOGOR

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL KERIPIK PISANG KONDANG JAYA BINAAN KOPERASI BMT AL-IKHLAASH KOTA BOGOR ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL KERIPIK PISANG KONDANG JAYA BINAAN KOPERASI BMT AL-IKHLAASH KOTA BOGOR Oleh: Faisal Onassis Siregar A14105670 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN SUMATERA UTARA

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN SUMATERA UTARA STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN SUMATERA UTARA SKRIPSI TIUR MARIANI SIHALOHO H34076150 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK SAYURAN ORGANIK PADA PT. AMANI MASTRA, JAKARTA

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK SAYURAN ORGANIK PADA PT. AMANI MASTRA, JAKARTA STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK SAYURAN ORGANIK PADA PT. AMANI MASTRA, JAKARTA Oleh : NURSYAMSIYAH A14102046 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia terutama dalam pembentukan PDB (Produk Domestik Bruto). Distribusi PDB menurut sektor ekonomi atau

Lebih terperinci

Perkembangan luas panen buah-buahan di Indonesia dalam. lain disebabkan terjadinya peremajaan tanaman tua yang tidak produktif

Perkembangan luas panen buah-buahan di Indonesia dalam. lain disebabkan terjadinya peremajaan tanaman tua yang tidak produktif A. LATAR BELAKANG Perkembangan luas panen buah-buahan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini cenderung mengalami penman, yang antara lain disebabkan terjadinya peremajaan tanaman tua yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia akan terlindas oleh era globalisasi dan perdagangan bebas.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia akan terlindas oleh era globalisasi dan perdagangan bebas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia agribisnis di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia umumnya merupakan suatu sistem pertanian rakyat dan hanya sedikit saja yang berupa sistem perusahaan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG MERAH GORENG PO MEKAR WANGI DESA TARAJU, KECAMATAN SINDANG AGUNG KABUPATEN KUNINGAN. Oleh UUM SUMIATI H

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG MERAH GORENG PO MEKAR WANGI DESA TARAJU, KECAMATAN SINDANG AGUNG KABUPATEN KUNINGAN. Oleh UUM SUMIATI H STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG MERAH GORENG PO MEKAR WANGI DESA TARAJU, KECAMATAN SINDANG AGUNG KABUPATEN KUNINGAN Oleh UUM SUMIATI H34066126 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka dimana lalu lintas perekonomian internasional sangat penting dalam perekonomian

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH PADA KELOMPOK TANI HURANG GALUNGGUNG KECAMATAN SUKARATU TASIKMALAYA

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH PADA KELOMPOK TANI HURANG GALUNGGUNG KECAMATAN SUKARATU TASIKMALAYA ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH PADA KELOMPOK TANI HURANG GALUNGGUNG KECAMATAN SUKARATU TASIKMALAYA Oleh AIDI RAHMAN H 24066055 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertanian merupakan kegiatan pengelolaan sumber daya untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku untuk industri, obat ataupun menghasilkan sumber energi. Pertanian merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB. I. PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan sektor pertanian adalah

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI UBI JALAR NASIONAL DALAM RANGKA RENCANA PROGRAM DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK. Oleh: NOVIE KRISHNA AJI A

PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI UBI JALAR NASIONAL DALAM RANGKA RENCANA PROGRAM DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK. Oleh: NOVIE KRISHNA AJI A PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI UBI JALAR NASIONAL DALAM RANGKA RENCANA PROGRAM DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK Oleh: NOVIE KRISHNA AJI A14104024 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang

I. PENDAHULUAN. Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang peranan penting bagi pembangunan pertanian di Indonesia. Fungsi buah-buahan sangat penting bagi

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A14104093 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

Oleh : Apollonaris Ratu Daton A

Oleh : Apollonaris Ratu Daton A ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAMBU MENTE (Anacardium Occidentale L.) (Kasus di Desa Ratulodong, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur ) Oleh : Apollonaris Ratu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tanaman Salak Tanaman salak memiliki nama ilmiah Salacca edulis reinw. Salak merupakan tanaman

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai kekayaan hayati yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian dibidang pertanian. Sektor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Proses perumusan strategi pada restoran Kebun Kita dimulai dengan mengetahui visi dan misinya, kemudian menganalisis permasalahan yang terjadi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting dalam pembangunan Indonesia. Hal ini didasarkan pada kontribusi sektor pertanian yang tidak hanya

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN menunjukkan bahwa masih rendahnya kepercayaan atau loyalitas konsumen

I. PENDAHULUAN menunjukkan bahwa masih rendahnya kepercayaan atau loyalitas konsumen I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maraknya buah-buahan impor masuk ke pasar dalam negeri menunjukkan bahwa masih rendahnya kepercayaan atau loyalitas konsumen terhadap kualitas buah-buahan lokal.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Halaman.. i..vi.. viii.. ix I. PENDAHULUAN.. 1 1.1. Latar Belakang.. 1 1.2. Identifikasi Masalah..5 1.3. Rumusan Masalah.. 6 1.4. Tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS ALIRAN PERDAGANGAN TEH INDONESIA SEBELUM DAN SETELAH KRISIS MONETER. Oleh : ERWIN FAHRI A

ANALISIS ALIRAN PERDAGANGAN TEH INDONESIA SEBELUM DAN SETELAH KRISIS MONETER. Oleh : ERWIN FAHRI A ANALISIS ALIRAN PERDAGANGAN TEH INDONESIA SEBELUM DAN SETELAH KRISIS MONETER Oleh : ERWIN FAHRI A 14105542 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian ini dilakukan di Kabupaten Bogor, dengan batasan waktu data dari tahun 2000 sampai dengan 2009. Pertimbangan pemilihan lokasi kajian antar

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI USAHATANI PISANG DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA DI KABUPATEN SUMENEP

ANALISIS EFISIENSI USAHATANI PISANG DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA DI KABUPATEN SUMENEP CEMARA VOLUME 1 NOMOR 1 NOPEMBER 015 ISSN: 087-484 ANALISIS EFISIENSI USAHATANI PISANG DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA DI KABUPATEN SUMENEP Fatmawati 1, dan Henny Dianawati 1 Fakultas Pertanian, Fakultas

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KAYU SENGON GERGAJIAN (Studi Kasus di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor)

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KAYU SENGON GERGAJIAN (Studi Kasus di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor) ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KAYU SENGON GERGAJIAN (Studi Kasus di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor) Skripsi AHMAD MUNAWAR H 34066007 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA PADA CV SALIM ABADI, KABUPATEN LAMPUNG TENGAH, PROVINSI LAMPUNG

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA PADA CV SALIM ABADI, KABUPATEN LAMPUNG TENGAH, PROVINSI LAMPUNG STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA PADA CV SALIM ABADI, KABUPATEN LAMPUNG TENGAH, PROVINSI LAMPUNG SKRIPSI VIVI ANGELIN CHATARINE H34096115 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Jumlah petani di Indonesia menurut data BPS mencapai 45% dari total angkatan kerja di Indonesia, atau sekitar 42,47 juta jiwa. Sebagai negara dengan sebagian besar penduduk

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS (Garnicia mangostana Linn) PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA SELATAN

STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS (Garnicia mangostana Linn) PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA SELATAN STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS (Garnicia mangostana Linn) PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA SELATAN Oleh : STEVANUS CHANDRA TIMOR A 14104622 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Ciapus Bromel yang terletak di Ciapus Jl. Tamansari Rt 03/04, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara agraris memiliki hasil pertanian yang sangat berlimpah. Pertanian merupakan sektor ekonomi yang memiliki posisi penting di Indonesia. Data Product

Lebih terperinci