PA Tanjung Selor Rabu, 20 Juli 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PA Tanjung Selor Rabu, 20 Juli 2011"

Transkripsi

1 PA Tanjung Selor Rabu, 20 Juli 2011 A. Peta Wilayah Hukum (Peta Wilayah Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Tana Tidung) (Peta Wilayah Kabupaten Malinau ) B. Dasar Hukum Pembentukan Pengadilan Agama Tanjung Selor dibentuk berdasarkan dari Surat Keputusan Menteri Agama Republik Nomor : B/IV/2 E5/696 tanggal 16 Februari C. Sejarah Pembentukan Pengadilan Agama Tanjung Selor Pada tanggal 14 November 1960 telah terbit Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1960, tentang pembentukan Cabang Kantor Pengadilan Agama / Mahkamah Syari`ah di Kota Balikpapan yang telah dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun Pada waktu itu Pengadilan Agama / Mahkamah Syari`ah Tanjung Selor belum memiliki personil sehingga aktifitas dan jalan administrasi perkantoran dijabat rangkap oleh pegawai urusan agama daerah yang disebut Kantor Departemen Agama. Dan pada tahun 1966 dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : B/IV/2 E5/696 tanggal 18 Februari 1966, maka ditunjuklah (Alm) H. Muhammad Amberi sebagai pegawai Pengadilan Agama Tanjung Selor sekaligus definitif sebagai Ketua Pengadilan Agama Tanjung Selor yang secara resmi berdiri dengan jumlah personil 1 (satu) orang yang kantornya berkedudukan di Tanjung Selor. Berdasarkan Pasal 42 ayat (2) Ketentuan Peralihan Undang Undang Nomor 4 Tahun 2004 ditentukan bahwa masa peralihan organisasi, administrasi dan finansial dalam lingkungan peradilan agama selesai paling lambat tanggal 30 Juni Ketentuan tersebut dilaksanakan dalam Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2004 tanggal 23 Maret Dalam Pasal 2 ayat (2) Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2004 ditentukan bahwa :

2 Organisasi, administrasi dan finansial pada Direktorat Pembinaan Peradilan Agama Departemen Agama, Pengadilan Tinggi Agama/Mahkamah Syari`ah Propinsi, dan Pengadilan Agama/ Mahkamah Syari`ah, terhitung sejak tanggal 30 Juni 2004 dialihkan dari Departemen Agama ke Mahkamah Agung D. Sejarah Pembentukan Kabupaten Bulungan Legenda yang berkembang di Bulungan, Secara kronologis pembentukan Kabupaten Bulungan dimulai dengan berdirinya Kerajaan Bulungan pada zaman dahulu yang pola pemerintahannya masih bersifat kerajaan. Namun sejarah perjalanan terbentuknya Kabupaten Bulungan sebagai daerah otonom adalah sejak tahun 1971 yang diawalinya dengan berdirinya Kesultanan Bulungan. Adapun Raja pertama bernama Wira Amir dengan gelar Amiril Mukminin yang memerintah mulai tahun 1731 s.d. tahun 1777 dan raja kesultanan bulungan yang terakhir adalah Datu Tiras gelar Sultan Maulana Muhammad Djalalluddin ( ). Setelah negara Republik Indonesia merdeka, kesultanan Bulungan ditetapkan menjadi wilayah Swapraja pada tahun 1950, dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Nomor 186/ORB/92/14/1950, kemudian disahkan menjadi Undang Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 3 Tahun Status wilayah swapraja Bulungan dirubah menjadi Daerah Istimewa Bulungan berdasarkan Undang Undang Nomor 22 Tahun 1955, dan yang menjabat sebagai Kepala Daerah Istimewa adalah Sultan Maulana Muhammad Djalalluddin (Datu Tiras). Pada saat tersebut pula dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan Muhammad Zaini Anwar ( ) sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang pertama. Pada tahun 1959 status Kabupaten Bulungan yang sebelumnya berupa daerah istimewa dirubah kembali menjadi daerah tingkat II Bulungan, hal ini dilandasi dengan Undang Undang Nomor 27 Tahun Dan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bulungan yang pertama adalah Andi Tjatjo Gelar Datu Wiharja ( ) yang dilantik pada tanggal 12 Oktober Dan momentum bersejarah tersebut diabadikan menjadi hari jadi Kota Tanjung Selor dan Kabupaten Bulungan. Berdasarkan Undang Undang Nomor 29 Tahun 1997, Kabupaten Bulungan mengalami pemekaran daerah menjadi 3 (tiga) daerah otonom yakni Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan. A. Data dan Keterangan Wilayah Hukum Pengadilan Agama Tanjung Selor

3 1. Kabupaten Bulungan a. Secara astronomis Kabupaten Bulungan letaknya berada antara 116 2o`45`` `00`` Bujur Timur dan 2 2o`45`` `10`` Lintang Utara, serta secara wilayah adminstrasi berbatasan dengan : Sebelah Utara : Kabuapaten Nunukan Sebelah Timur : Kota Tarakan dan Laut Sulawesi Sebelah Selatan : Kabupaten Berau Sebelah Barat : Kabupaten Malinau b. Luas wilayah Kabupaten Bulungan adalah ,50 KM2 yang secara umum terdiri dari sungai, dataran rendah, rawa dan perbukitan / pegunungan. c. Pembagian wilayah Hukum Kabupaten Bulungan terdiri dari 10 (sepuluh) kecamatan, dengan keterangan sebagai berikut : c.1. Kecamatan Tanjung Selor Kecamatan Tanjung Selor memiliki luas wilayah ± 1.277,81 KM2 dengan pembagian wilayah administratif pemerintahan membawahi 3 (tiga) kelurahan yakni Kelurahan Tanjung Selor Ulu, Tanjung Selor Ilir dan Tanjung Selor Timur. Jumlah penduduk yang mendiami Kecamatan Tanjung Selor berjumlah jiwa, dengan rincian jiwa laki laki dan jiwa perempuan, dengan tingkat kepadatan mencapai 33,801 jiwa/km2. Tanjung Selor adalah merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Bulungan, masyarakatnya sangat beragam terdiri dari berbagai suku seperti Tidung, Bulungan, Dayak, Banjar, Bugis, Jawa dan suku suku pendatang lainnya. Sarana ibadah yang ada diwilayah ini terdiri dari Masjid 29 buah, langgar/mushala 19 buah, gereja 21 buah, Pura 1 buah, Vihara 1 buah dan Ta Pek Kong 1 buah. c.2. Kecamatan Tanjung Palas Kecamatan Tanjung Palas memiliki luas wilayah ± 1.755,74 KM2 dengan pembagian wilayah administratif pemerintahan membawahi 4 (empat) kelurahan yakni : Kelurahan Tanjung Palas Ulu, Tanjung Palas Tengah, Tanjung Palas Ilir

4 dan Karang Anyar serta 5 (lima) pemerintahan desa yakni Desa Gunung Putih, Antutan, Pejalin Teras Nawang dan Teras Baru. Jumlah penduduk yang mendiami Kecamatan Tanjung Palas berjumlah jiwa, dengan rincian jiwa laki laki dan jiwa perempuan. Adapun kepadatan penduduk mencapai 8,734 jiwa/km2, sedangkan jarak dari Kecamatan Tanjung Palas ke Ibukota Kabupaten Bulungan adalah ± 2 km. Penduduk yang mendiami Kecamatan tanjung Palas masyarakatnya sangat beragam terdiri dari berbagai suku seperti Tidung, Bulungan, Dayak, Banjar, Bugis, Jawa dan suku suku pendatang lainnya. Sarana ibadah yang ada diwilayah ini terdiri dari Masjid 8 buah, langgar/mushala 21 buah, gereja 7 buah. c.3. Kecamatan Tanjung Palas Utara Ibukota Kecamatan Tanjung Palas Utara adalah Karang Agung, kecamatan ini memiliki luas wilayah ± 806,4 KM2 dengan pembagian wilayah administratif pemerintahan terdiri dari 6 (enam) desa yakni Desa Karang Agung, Pimping, Panca Agung, Ruhui Rahayu, Ardi Mulyo dan Kelubir. Jumlah penduduk yang mendiami Kecamatan Tanjung Palas Utara berjumlah jiwa, dengan rincian jiwa laki laki dan jiwa perempuan. Adapun kepadatan penduduk mencapai 11,779 jiwa/km2, sedangkan jarak dari Kecamatan Tanjung Palas Utara ke Ibukota Kabupaten Bulungan adalah ± 82 km. Penduduk yang mendiami Kecamatan Tanjung Palas Utara masyarakatnya sangat beragam terdiri dari berbagai suku seperti Tidung, Bulungan, Dayak, Banjar, Bugis, Jawa dan suku suku pendatang lainnya. Sarana ibadah yang ada diwilayah ini terdiri dari Masjid 11 buah, langgar/mushala 3 buah, gereja 11 buah. c.4. Kecamatan Tanjung Palas Timur Kecamatan Tanjung Palas Timur memiliki luas wilayah ± 677,77 KM2 dengan Tanah Kuning sebagai Ibukotanya. Pembagian wilayah administratif Kecamatan Tanjung Palas Timur terdiri dari 8 (delapan) pemerintahan desa yakni Desa Tanah Kuning, Mangkupadi, Sajau Pingit, Wonomulyo,

5 Tanjung Agung, Binai, Pura Sajau dan Sajau Ilir. Jumlah penduduk yang mendiami Kecamatan Tanjung Palas Timur berjumlah jiwa, dengan rincian jiwa laki laki dan jiwa perempuan. Adapun tingkat kepadatan penduduk mencapai 15,085 jiwa/km2, sedangkan jarak dari Kecamatan Tanjung Palas Timur ke Ibukota Kabupaten Bulungan adalah ± 82 km. Kondisi sosial budaya pada kecamatan Tanjung Palas Timur ini sangat beragam, tergantung dari letak geografis wilayahnya. Penduduk yang berdiam di Desa Tanjung Agung dan desa Wonomulyo yang berlokasi dibagian barat mayoritas dihuni oleh suku Jawa yang merupakan penduduk pendatang (transmigrasi) dan mayoritas beragama Islam. Sementara di desa Pura Sajau, Binai dan Sajau Ilir dihuni oleh masyarakat asli yakni suku Dayak yang mayoritas beragama Kristen. Sedangkan di desa Tanah Kuning dan Mangkupadi dihuni masyarakat berbagai etnis seperti Bugis, Bajau, Tidung, Bulungan, Banjar dan mayoritas beragama Islam. Sarana ibadah yang ada pada kecamatan Tanjung Palas Timur terdiri dari Masjid/langgar 13 buah dan gereja 8 buah. c.5. Kecamatan Tanjung Palas Tengah Kecamatan Tanjung Palas Tengah memiliki luas wilayah ± 624,95 KM2 dengan Salimbatu sebagai Ibukotanya. Pembagian wilayah administratif Kecamatan Tanjung Palas Tengah terdiri dari 3 (tiga) pemerintahan desa yakni Desa Salimbatu, Silva Rahayu dan Tanjung Buka. Jumlah penduduk yang mendiami Kecamatan Tanjung Palas Tengah berjumlah jiwa, dengan rincian jiwa laki laki dan jiwa perempuan. Adapun tingkat kepadatan penduduk mencapai 13,251 jiwa/km2, sedangkan jarak dari Kecamatan Tanjung Palas Tengah ke Ibukota Kabupaten Bulungan adalah ± 26 km. Kecamatan Tanjung Palas Tengah merupakan salah satu daerah yang menjadi pemukiman transmigrasi. Sehingga masyarakatnya pun terdiri dari berbagai ragam suku yakni Tidung, Bulungan, Jawa, Bugis dan Timor. Mata pencaharian yang ditekuni oleh masyarakatnya antara lain bertani dan nelayan. Sedangkan sarana ibadah yang terdapat di Kecamatan Tanjung Palas Tengah terdiri dari Masjid 7 buah, langgar/mushala 3 buah dan gereja 3 buah. c.6. Kecamatan Tanjung Palas Barat Kecamatan Tanjung Palas Barat memiliki luas wilayah ± KM2 dengan Long Beluah sebagai Ibukotanya. Pembagian wilayah administratif Kecamatan

6 Tanjung Palas Barat terdiri dari 5 (lima) pemerintahan desa yakni Desa Long Beluah, Long Sam, Lang Pari, Mara Satu dan Mara Ilir. Jumlah penduduk yang mendiami Kecamatan Tanjung Palas Barat berjumlah jiwa, dengan rincian jiwa laki laki dan jiwa perempuan. Adapun tingkat kepadatan penduduk mencapai 7,077 jiwa/km2, sedangkan jarak dari Kecamatan Tanjung Palas Barat ke Ibukota Kabupaten Bulungan adalah ± 84 km. Kecamatan Tanjung Palas Barat memiliki penduduk yang cukup heterogen (terdiri dari berbagai suku), namun suku aslinya adalah suku Dayak. Heterogenitas tersebut disebabkan karena pada daerah ini pernah berdiri perusahaan besar, sehingga masyarakat luar berdatangan untuk bekerja sekaligus menetap diwilayah dan berasimilasi dengan penduduk asli setempat. Suku yang mendiami wilayah ini adalah Dayak dengan berbagai anak sukunya, Jawa, Banjar, Bugis, Tator, Minang, Batak, Timur dan lain lain. Keanekaragaman agama juga dianut oleh penduduknya antara lain Islam, Kristen (Katolik dan Protestan), Hindu serta Budha, hal ini ditandai dengan tersedianya sarana ibadah seperti Masjid, Pura, Wihara dan Gereja. c.7. Kecamatan Peso Kecamatan Peso memiliki luas wilayah ± 3.142,79 KM2 dengan Long Bia sebagai Ibukotanya. Pembagian wilayah administratif Kecamatan Peso terdiri dari 10 (sepuluh) pemerintahan desa yakni Desa Long Peleban, Long Yiin, Long Buang, Long Lian, Muara Pengian, Long Peso, Long Leju, Lepak Aru,Long Lasan dan Long Bia. Jumlah penduduk yang mendiami Kecamatan Peso berjumlah jiwa, dengan rincian jiwa laki laki dan jiwa perempuan. Adapun tingkat kepadatan penduduk mencapai 1,461 jiwa/km2, sedangkan jarak dari Kecamatan Peso ke Ibukota Kabupaten Bulungan adalah ± 87 km. Kecamatan Peso memiliki penduduk yang cukup heterogen terdiri dari Jawa, Bugis, Timor, Tidung dan Bulungan, namun suku aslinya adalah suku Dayak. c.8. Kecamatan Peso Ilir Kecamatan Peso Ilir memiliki luas wilayah ±

7 1.639,71 KM2 dengan Long Tungu sebagai Ibukotanya. Pembagian wilayah administratif Kecamatan Peso terdiri dari 6 (enam) pemerintahan desa yakni Desa Long Telenjau, Naha Aya, Long Bang, Long Bang Hulu, Long Tungu dan Long Lembu. Jarak tempuh dari Kecamatan Peso Ilir ke Ibukota Kabupaten mencapai jarak ± 225 Km. Jumlah penduduk yang mendiamai Kecamatan Peso Ilir jiwa, meliputi jiwa laki laki dan jiwa perempuan. Tingkat kepadatan penduduk mencapai 2,255 jiwa/km2. Mayoritas penduduk yang mendiami wilayah Kecamatan Peso Ilir adalah suku Dayak sebagai suku asli dan mayoritas beragama Kristen. Sarana ibadah yang terdapat di Kecamatan Peso Ilir memiliki 12 buah gereja, Mesjid 2 buah dan Langgar/Mushola 1 buah. c.9. Kecamatan Bunyu Kecamatan Bunyu memiliki luas wilayah ± 198,32 KM2 adalah satu satunya wilayah kecamatan di Kabupaten Bulungan yang wilayahnya berupa pulau. Jarak antara Kecamatan Bunyu dengan Ibukota Kabupaten Bulungan mencapai 150 KM yang hanya dapat dicapai melalui laut (speed boad) dan udara. Perjalanan menggunakan laut (speed boad) memakan waktu ± 2 jam. Pembagian wilayah administratif Kecamatan Bunyu terdiri dari 3 (tiga) pemerintahan desa yakni Desa Bunyu Barat, Bunyu Selatan dan Bunyu Timur. Secara demografis Kecamatan Bunyu memiliki jumlah penduduk jiwa terdiri dari jiwa laki laki dan jiwa perempuan, dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 60,675 jiwa/km2. Kondisi sosial budaya yang teradapat di Kecamatan Bunyu beraneka ragaman, bagian terbesarnya dalah pendatang yang berasal dari Jawa dan Sulawesi. Sedangkan penduduk aslinya adalah masyarakat Tidung, dengan klasifikasinya Suku Jawa 26,85%, Bugis 25,11%, Tidung 11,29%, Banjar 9,97% dan suku lainnya 26,78%. Mayoritas penduduk di Kecamatan Bunyu memeluk agama Islam 87,67%, Kristen Protestan/Katolik 12,13%, Hindu 0,03% serta Budha 0,17%. Sarana Ibadah yang tersedia diantaranya Masjid 14 buah, langgar/mushalla 4 buah, gereja 5 buah serta Vihara 1 buah. c.10. Kecamatan Sekatak Kecamatan Sekatak memiliki luas wilayah ± 1.933,98 KM2 dengan kondisi geografis yang bergunung, pulau, sungai dan anak sungai. Ibukota Kecamatan Sekatak adalah Sekatak Buji dengan memiliki wilayah administratif pemerintahan terdiri dari 22 (dua puluh dua) desa yakni Pentian, Pungit, Sekatak Bengara, Terindak, Anjar Arip, Kelincawan, Kriting, Ambalat, Kendari, Bunau, Sekatak Buji, Liagu, Kelising, Ujang, Tenggiling, Kelembunan, Bekiliu, Paru Abang, Bambang, Turung, Maritam dan Punan Dulau.

8 Jarak antara Kecamatan Sekatak dengan Ibukota Kabupaten Bulungan sejauh ± 93 Km dan untuk mencapai Kecamatan Sekatak dapat ditempuh melalui jalan darat serta jalur laut. Jumlah penduduk yang mendiami Kecamatan Sekatak berjumlah jiwa, meliputi jiwa laki-laki dan jiwa perempuan, dengan kepadatan penduduk per/km2 mencapai 4,563 jiwa. Penduduk yang mendiami wilayah kecamatan Sekatak terdiri dari berbagai macam suku dan agama. Sarana ibadah yang terdapat di wilayah ini antara lain Masjid 10 buah, langgar/musholla 3 buah, gereja 6 buah dan vihara 1 buah. 2. Kabupaten Tana Tidung (KTT) a. Secara geografis Kabupaten Tana Tidung letaknya wilayah administrasi berbatasan dengan : Sebelah Utara : Kabuapaten Nunukan Sebelah Timur : Laut Sulawesi Sebelah Selatan : Kabupaten Bulungan Sebelah Barat : Kabupaten Malinau b. Luas wilayah Kabupaten Tana Tidung adalah KM2 yang secara umum terdiri dari sungai, dataran rendah, rawa dan perbukitan / pegunungan. c. Pembagian wilayah Hukum Kabupaten Tana Tidung terdiri dari 3 (tiga) kecamatan, dengan keterangan sebagai berikut : c.1. Kecamatan Sesayap Kecamatan Sesayap adalah pusat pemerintahan Kabupaten Tana Tidung dengan Tideng Pale sebagai Ibukotanya. Luas wilayah kecamatan Sesayap mencapai ± 1.752,54 Km2. Kecamatan Sesayap memiliki 12 (dua belas) desa dalam tatanan administratif pemerintahannya, diantaranya 9 (sembilan) desa definitif dan 3 (tiga) pemekaran yakni Tideng Pale, Tideng Pale Timur, Sebawang, Gunawan (KM9), Sebidai, Limbu Sedulun, Sedulun, Seputuk, Rian, Mendupo, Kujau dan Bebakung. Jarak kecamatan ini ke Ibukota Kabupaten Bulungan yakni Tanjung Selor mencapai 150 KM. Penduduk yang mendiami Kecamatan Sesayap mencapai jiwa (1.219 KK) yang terdiri dari

9 2.748 jiwa laki laki dan jiwa perempuan, dengan kepadatan penduduk 2,98 jiwa/km2. Penduduk asli kecamatan ini adalah suku Tidung dan Suku Berusu, namun banyak pula suku pendatang antara lain Jawa, Bugis, Timor, Banjar dan lain lain. Sarana Ibadah yang terdapat di kecamatan ini terdiri dari 8 buah, langgar/musholla 4 buah dan gereja 11 buah. c.2. Kecamatan Sesayap Ilir Wilayah Kecamatan Sesayap Ilir luasnya mencapai ± 877,86 Km2 dengan Ibukotanya adalah Sepala, pembagian wilayah administratif pemerintahan desanya meliputi Desa Sesayap, Bebatu, Badan Bikis, Sengkong, Buong Baru, Sepala, Seludau dan Menjeletung. Berdasarkan data terakhir jumlah penduduk yang mendiami wilayah ini mencapai jiwa (763 KK) terdiri dari jiwa laki laki dan jiwa perempuan, dengan kepadatan penduduk mencapai 3,84 jiwa/km2. Penduduk yang mendiami wilayah kecamatan ini berasal dari berbagai macam suku yakni suku Tidung 90%, Dayak Berusu 5 %, Banjar 1%, Bugis 1% dan suku - suku lainnya 3%. Kehidupan umat beragama di kecamatan ini juga beragam, Islam adalah agama mayoritas yang dianut oleh masyarakatnya dan sarana ibadah yang tersedia diantaranya adalah Masjid 5 buah dan langgar/musholla 1 buah. c.3. Kecamatan Tana Lia Wilayah Kecamatan Tana Lia luasnya mencapai ± 2.198,18 Km2 dengan Ibukotanya adalah Tanah Merah, pembagian wilayah administratif pemerintahan desanya meliputi 3 (tiga) desa yakni desa Tanah Merah, Tengku Dacing dan Desa Sambungan. Jarak antara kecamatan ini dengan Ibukota Kabupaten Bulungan mencapai 245 Km dengan menggunakan Speed Boad dan harus terlebih dahulu transit di Kota Tarakan, setelah itu barulah menggunakan Speed Boad reguler ke Tanjung Selor. Berdasarkan data terakhir jumlah penduduk yang mendiami wilayah ini mencapai jiwa (578 KK) terdiri dari jiwa laki laki dan jiwa perempuan, dengan kepadatan penduduk mencapai 1,38 jiwa/km2. 3. Kabupaten Malinau a. Secara astronomis Kabupaten Malinau letaknya berada antara `22`` `55`` Bujur Timur dan 1 21`36`` `5`` Lintang Utara, serta secara wilayah adminstrasi berbatasan dengan :

10 Sebelah Utara : Kabuapaten Nunukan Sebelah Timur : Kab. Bulungan, Kab. Berau dan Kab. Kutim Sebelah Selatan : Kabupaten Kutai Barat dan Kutai Kertanegara Sebelah Barat : Negara Bagian Malaysia Timur (Serawak) b. Luas wilayah Kabupaten Malinau adalah ,70 KM2, dengan luas wilayah tersebut Kabupaten Malinau adalah Kabupaten terluas di Propinsi Kalimantan Timur dan mencapai 17,38% dari luas keseluruhan wilayah Kalimantan Timur. Pembagian wilayah Hukum Kabupaten Malinau yang merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Induk (Kabupaten Bulungan) sesuai dengan Undang Undang Nomor 47 Tahun 1999 terdiri dari 12 (dua belas) kecamatan, yakni : 1. Kecamatan Malinau Kota; 2. Kecamatan Malinau Selatan; 3. Kecamatan Malinau Utara; 4. Kecamatan Malinau Barat; 5. Kecamatan Sungai Boh; 6. Kecamatan Kayan Ilir; 7. Kecamatan Kayan Selatan; 8. Kecamatan Kayan Ulu; 9. Kecamatan Pujungan; 10. Kecamatan Bahau Ulu;

11 11. Kecamatan Mentarang; 12. Kecamatan Mentarang Ulu.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 13 TAHUN 2002 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 13 TAHUN 2002 T E N T A N G PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 13 TAHUN 2002 T E N T A N G PEMBENTUKAN KECAMATAN TANJUNG PALAS BARAT, TANJUNG PALAS UTARA, TANJUNG PALAS TIMUR, TANJUNG SELOR, TANJUNG PALAS TENGAH, SESAYAP HILIR,

Lebih terperinci

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KALIMANTAN UTARA

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KALIMANTAN UTARA DATA DASAR PROVINSI KALIMANTAN UTARA KONDISI DESEMBER 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2015 JUMLAH MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2014) PROVINSI KALIMANTAN UTARA KAB/KOTA

Lebih terperinci

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KALIMANTAN UTARA

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KALIMANTAN UTARA DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KALIMANTAN UTARA KONDISI DESEMBER 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2016 JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA KEADAAN 31 DESEMBER 2015 PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1996 TENTANG PEMBENTUKAN 13 (TIGABELAS) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI, BERAU, BULUNGAN, PASIR, KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANA TIDUNG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANA TIDUNG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANA TIDUNG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 47 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN NUNUKAN, KABUPATEN MALINAU, KABUPATEN KUTAI BARAT, KABUPATEN KUTAI TIMUR, DAN KOTA BONTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang

Lebih terperinci

UU 47/1999, PEMBENTUKAN KABUPATEN NUNUKAN, KABUPATEN MALINAU, KABUPATEN KUTAI BARAT, KABUPATEN KUTAI TIMUR, DAN KOTA BONTANG

UU 47/1999, PEMBENTUKAN KABUPATEN NUNUKAN, KABUPATEN MALINAU, KABUPATEN KUTAI BARAT, KABUPATEN KUTAI TIMUR, DAN KOTA BONTANG UU 47/1999, PEMBENTUKAN KABUPATEN NUNUKAN, KABUPATEN MALINAU, KABUPATEN KUTAI BARAT, KABUPATEN KUTAI TIMUR, DAN KOTA BONTANG Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 47 TAHUN 1999 (47/1999) Tanggal: 4

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5362 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PEMERINTAH DAERAH. Wilayah. Pembentukan. Provinsi Kalimantan Utara. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 229) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mendorong perkembangan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG.UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN NUNUKAN, KABUPATEN MALINAU, KABUPATEN KUTAI BARAT, KABUPATEN KUTAI TIMUR, DAN KOTA BONTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Propinsi KALIMANTAN TIMUR. Total Kabupaten/Kota

Propinsi KALIMANTAN TIMUR. Total Kabupaten/Kota Propinsi KALIMANTAN TIMUR Total Kabupaten/Kota Total Kecamatan Total APBN (Juta) Total APBD (Juta) Total BLM (Juta) : 14 : 139 : Rp. 153.755 : Rp. 35.348 : Rp. 189.103 243 of 342 PERDESAAN PERKOTAAN INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendorong perkembangan

Lebih terperinci

SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT

SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT Sekilas Kondisi Geografis Provinsi Kalimantan Utara merupakan Provinsi ke-34 di Indonesia dan merupakan provinsi termuda dari seluruh Provinsi yang ada di Indonesia. Letak Geografis Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

LOKASI DAN ALOKASI DANA PNPM MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2009 PNPM DAERAH TERTINGGAL & KHUSUS KALIMANTAN TIMUR

LOKASI DAN ALOKASI DANA PNPM MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2009 PNPM DAERAH TERTINGGAL & KHUSUS KALIMANTAN TIMUR DAERAH (Rp. 1 Berau 1 Tanjung Redeb 1.280 1.280 640 640 2 Batu Putih 900 900 450 450 3 Biatan 900 900 450 450 4 Biduk-Biduk 900 900 450 450 5 Gunung Tabur 200 200 200 0 6 Kelay 900 900 450 450 7 Maratua

Lebih terperinci

Lampiran I.64 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran I.64 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran I.64 5/Kpts/KPU/TAHUN 0 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 04 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KURSI DP Meliputi Kab/Kota. KOTA SAMARINDA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN II. 1. Geografis Desa Khaiti Kecamatan Rambah Tengah Barat, Kabupaten Rokan Hulu merupakan salah satu Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Rokan Hulu Propinsi Riau.

Lebih terperinci

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2) KABUPATEN / KOTA : PASER 64.01 PASER 136.390 120.488 256.88 1 64.01.01 BATU SOPANG 12.838 10.243 23.081 2 64.01.02 TANJUNG HARAPAN 4.598 4.153 8.51 3 64.01.03 PASIR BALENGKONG 13.565 12.116 25.681 4 64.01.04

Lebih terperinci

PA Sangatta Rabu, 20 Juli 2011

PA Sangatta Rabu, 20 Juli 2011 PA Sangatta Rabu, 20 Juli 2011 A. PETA WILAYAH HUKUM Wilayah Hukum Pengadilan Agama Sangatta meliputi Kabupaten Kutai Timur yang terdiri dari 18 Kecamatan 135, yaitu : Kecamatan Muara Ancalong 8 Kecamatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BULUNGAN

KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BULUNGAN KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BULUNGAN Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWTpada akhirnya buku PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BULUNGAN TAHUN 2014 dapat diselesaikan setelah beberapa

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BULUNGAN dan BUPATI BULUNGAN MEMUTUSKAN :

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BULUNGAN dan BUPATI BULUNGAN MEMUTUSKAN : SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG KEGIATAN PEMBANGUNAN TAHUN JAMAK /

Lebih terperinci

IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN

IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN 16 IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN 4.1 Administrasi dan Geografis Secara administratif Pit Ata terletak di tiga desa yaitu Desa Batuharang, Desa Gunung Raya dan Desa Produksi. Ketiga desa ini terdaftar

Lebih terperinci

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penengahan yang berpenduduk Jiwa pada Tahun Secara

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penengahan yang berpenduduk Jiwa pada Tahun Secara BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kecamatan Palas Kecamatan Palas terletak di Timur Laut dari Ibukota Kabupaten Lampung Selatan (Kalianda). Kecamatan Palas merupakan pemekaran

Lebih terperinci

STATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN

STATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN 65001 MALINAU 1201260 SUNGAI BOH 65001101 MAHAK BARU 0,5190 Tertinggal 65001 MALINAU 1201260 SUNGAI BOH 65001102 DUMU MAHAK 0,4744 Sangat Tertinggal 65001 MALINAU 1201260 SUNGAI BOH 65001103 LONG TOP 0,3977

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN DI KABUPATEN BULUNGAN

MANAJEMEN PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN DI KABUPATEN BULUNGAN MANAJEMEN PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN DI KABUPATEN BULUNGAN Disusun oleh : Syam Hendarsyah, S.P. E-mail : syam.darsyah@yahoo.co.id Hp : 081346412689 I. LATAR BELAKANG Allah S.W.T telah memberikan

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 5 TAHUN 2003 T E N T A N G RENCANA UMUM TATA RUANG WILAYAH (RUTRW) KABUPATEN BULUNGAN TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 5 TAHUN 2003 T E N T A N G RENCANA UMUM TATA RUANG WILAYAH (RUTRW) KABUPATEN BULUNGAN TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 5 TAHUN 2003 T E N T A N G RENCANA UMUM TATA RUANG WILAYAH (RUTRW) KABUPATEN BULUNGAN TAHUN 2001-2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 32 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Identitas Desa Pajarisuk Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi : Pajarisuk : Pringsewu :Pringsewu : Lampung B. Kondisi Geografis 1. Batas Wilayah Desa Pajarisuk

Lebih terperinci

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG KEGIATAN PEMBANGUNAN TAHUN JAMAK / MULTIYEARS KABUPATEN BULUNGAN TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

Lebih terperinci

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN 5.1. LATAR BELAKANG DESA KESUMA Kawasan penelitian yang ditetapkan ialah Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Desa ini berada pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. batas antara Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar pada tanggal 14 Mei

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. batas antara Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar pada tanggal 14 Mei BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kecamatan Tampan Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru adalah merupakan salah satu Kecamatan yang berbentuk berdasarkan PP.No.19 Tahun 1987, tentang perubahan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. GEOGRAFI 1. Letak Kelurahan Sepang Jaya Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Propinsi Lampung, sekaligus sebagai pusat perdagangan dan jasa terbesar di propinsi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PULAU SENGKILO KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PULAU SENGKILO KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU BAB II GAMBARAN UMUM DESA PULAU SENGKILO KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU A. Geografis Dan Demografis Desa Pulau Sengkilo merupakan suatu desa yang terletak di Kecamatan kelayang Kabupaten Indragiri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Mongondow Utara. Secara geografis kecamatan Bintauna berada pada 125 0

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Mongondow Utara. Secara geografis kecamatan Bintauna berada pada 125 0 BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 2.1 Letak Geografis dan Topografi Kecamatan Bintauna merupakan bekas kerajaan yang sekarang termasuk salah satu dari enam kecamatan dikabupaten daerah tingkat II Bolaang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis Parit Hidayat memilikii kondisi geografis dengan tipologi daerah datar dan didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah 517.25 Km,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA MASPUL, DESA SUNGAI LIMAU DAN DESA BAMBANGAN DI KECAMATAN SEBATIK BARAT, DALAM WILAYAH KABUPATEN NUNUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar 1. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Desa Ranah Sungkai

Lebih terperinci

BAB I GEOGRAFI GEOGRAPHY

BAB I GEOGRAFI GEOGRAPHY BAB I GEOGRAFI GEOGRAPHY Berau Dalam Angka 2013 Page 1 Berau Dalam Angka 2013 Page 2 Kalimantan Timur Terdiri dari 4 Kota Madyah dan 10 Kabupaten diantaranya adalah Kabupaten Berau yang letaknya berada

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena

BAB II METODE PENELITIAN. metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena BAB II METODE PENELITIAN II.1 Bentuk Penelitian Bentuk yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sebagaimana dikatakan Nawawi (1990:64) bahwa metode

Lebih terperinci

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten. Bulungan Kalimantan Utara

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten. Bulungan Kalimantan Utara Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten. Bulungan Kalimantan Utara Pusat Data dan Statistik Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi dan Validasi Data Master Referensi Cagar Budaya Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. 4.1 Profil Kabupaten Karimun dan Kecamatan Karimun Gambaran Umum Geografis Kabupaten Karimun

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. 4.1 Profil Kabupaten Karimun dan Kecamatan Karimun Gambaran Umum Geografis Kabupaten Karimun BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Profil Kabupaten Karimun dan Kecamatan Karimun 4.1.1 Gambaran Umum Geografis Kabupaten Karimun Kabupaten Karimun secara astronomis terbentang antara koordinat

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kota Bandar Lampung Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berhubung

Lebih terperinci

N A M A / J U M L A H

N A M A / J U M L A H LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN BUKU XXIV PROVINSI KALIMANTAN UTARA PROVINSI,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN BALIKPAPAN KOTA DALAM WILAYAH KOTA BALIKPAPAN

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN BALIKPAPAN KOTA DALAM WILAYAH KOTA BALIKPAPAN PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN BALIKPAPAN KOTA DALAM WILAYAH KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaram Umum Objek Penelitian 1. Kota Bandar Lampung a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung Sumber : Badan Pusat Statistik, 2016 Gambar 4.1. Peta Administrasi Bandar

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN MALINAU SELATAN HILIR, KECAMATAN MALINAU SELATAN HULU, KECAMATAN SUNGAI TUBU DAN PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA Nomor 02 Tahun 2010 SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN SAMBUTAN, KECAMATAN SAMARINDA KOTA, KECAMATAN SUNGAI PINANG,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu dari 11 (sebelas)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu dari 11 (sebelas) 54 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat Daerah Penelitian Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu dari 11 (sebelas) Kabupaten/Kota yang ada di Propinsi Lampung. Kabupaten Tanggamus dibentuk

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Berdasarkan keterangan- keterangan dari tua- tua kampong dan pemuka

IV. GAMBARAN UMUM. Berdasarkan keterangan- keterangan dari tua- tua kampong dan pemuka 55 IV. GAMBARAN UMUM A. Profil Kelurahan Rajabasa 1. Sejarah Singkat Kelurahan Rajabasa Desa Rajabasa adalah salah satu desa yang sejak tahun 1992 menjadi Kelurahan Rajabasa Kecamatan Kedaton Kodya Daerah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Gedung Meneng

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Gedung Meneng 38 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Gedung Meneng Kelurahan Gedung Meneng berdiri pada tahun 1768 yang munculnya berasal pemecahan dari desa Kotabumi, sehingga

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah 10 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Kesuma Nama Kesuma dulunya namanya adalah Kalam Pasir yang dulunya terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah berkunjung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Provinsi Kalimantan Utara merupakan provinsi baru yang berada di bagian utara Pulau Kalimantan. Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan Undang-Undang No. 20

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 03 TAHUN 2006 BUPATI NUNUKAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 03 TAHUN 2006 BUPATI NUNUKAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN SEBATIK BARAT DALAM WILAYAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NUNUKAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Umum Wilayah Kecamatan Labuhan Maringgai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Umum Wilayah Kecamatan Labuhan Maringgai IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Wilayah Kecamatan Labuhan Maringgai 4.1.1. Letak Geografis Kecamatan Labuhan Maringgai merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Lampung Timur dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Benai terletak antara LS dan BT

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Benai terletak antara LS dan BT BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Benai terletak antara 0000-10 00 LS dan 1010 02-1010 55 BT dengan luas wilayah 249,36 km2 atau sekitar 3,26% dari keseluruhan luas Kabupaten

Lebih terperinci

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 37 IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Pengelolaan Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang merupakan kawasan hutan produksi yang telah ditetapkan sejak tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari 54 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Pugung 1. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah 18.540,56 Ha yang terdiri dari 27 pekon/desa, 1.897 Ha

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Secara geografis Desa Simpang Gaung merupakan desa yang termasuk ke dalam pemerintahan Kecamatan Gaung Kabupaten Inhil. penduduk Desa Simpang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI. singkatan Kuansing, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia.

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI. singkatan Kuansing, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI A. Sejarah Kabupaten Kuantan Singingi 10 Kabupaten kuantan singingi atau sekarang lebih dikenal dengan singkatan Kuansing, adalah

Lebih terperinci

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian di setiap bagian yang diperlukan dalam penelitian ini. Kita dapat mulai untuk meneliti apa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Tarai Bangun adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tambang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Tarai Bangun adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tambang 28 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Tarai Bangun Desa Tarai Bangun adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar yang menurut sejarah berdirinya adalah melalui pemekaran

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Malaka terletak antara Lintang Selatan Lintang Utara atau antara 100

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Malaka terletak antara Lintang Selatan Lintang Utara atau antara 100 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Provinsi Riau terdiri dari daerah daratan dan perairan, dengan luas lebih kurang 8.915.016 Ha (89.150 Km2), Keberadaannya membentang dari lereng

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. A. Letak Geografis

BAB II GAMBARAN UMUM. A. Letak Geografis BAB II GAMBARAN UMUM A. Letak Geografis Kabupaten Malinau secara geografis terletak di wilayah bagian utara Kalimantan Timur yang wilayahnya berbatasan langsung dengan negara Malaysia yaitu negara bagian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS

BAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS 13 BAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS A. Geografi Kelurahan Terkul adalah kelurahan yang terletak di samping kota Batupanjang kecamatan Rupat, dengan status adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan masih belum berkembang secara mantap, kritis dan rawan dalam ketertiban

BAB I PENDAHULUAN. dan masih belum berkembang secara mantap, kritis dan rawan dalam ketertiban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah perbatasan adalah kawasan khusus yang berbatasan dengan wilayah negara lain, sehingga penanganan pembangunannya memerlukan kekhususan pula. Pada umumnya daerah

Lebih terperinci

MENYONGSONG PERESMIAN PENGADILAN AGAMA NUNUKAN

MENYONGSONG PERESMIAN PENGADILAN AGAMA NUNUKAN MENYONGSONG PERESMIAN PENGADILAN AGAMA NUNUKAN Ditulis oleh : Drs. Mulawarman, S.H., M.H. (Ketua Pengadilan Agama Tarakan) Dalam tulisan singkat dan sangat sederhana ini perkenankan kami menyampaikan sekilas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung 1. Keadaan Geografis Desa Tanjung termasuk desa yang tertua di Kecamatan XIII Koto Kampar dan Desa Tanjung sudah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah : IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir 1. Lokasi Kelurahan Tanjung Ratu Ilir Kelurahan Tanjung Ratu Ilir merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Way Pengubuan,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km² BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG 2.1 Letak Geografis Pulau Burung Pulau Burung merupakan salah satu kecamatan dari 17 kecamatan yang berada dalam wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir,

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1 Sejarah Kecamatan Siantar Selatan Sebagai tindak lanjut dari pasal 8 UU No. 5 tahun 1974, lahirlah UU No. 5 tahun 1979 yang mengatur Pemerintahan Desa/Kelurahan dimana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis, Demografis dan Visi Misi Kecamatan Mandau Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis, Demografis dan Visi Misi Kecamatan Mandau Kabupaten BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis, Demografis dan Visi Misi Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis 1. Letak Geografis Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Kecamatan mandau merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN 2.1 Letak Geografis Sumbul Pegagan Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis Sumbul Pegagan

Lebih terperinci

BAB IV. Gambaran Umum Wilayah Penelitian. 4.1 Gambaran Umum Kota Palangka Raya

BAB IV. Gambaran Umum Wilayah Penelitian. 4.1 Gambaran Umum Kota Palangka Raya BAB IV Gambaran Umum Wilayah Penelitian 4.1 Gambaran Umum Kota Palangka Raya Palangka Raya adalah kota yang menjadi Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah. Secara geografis, Kota Palangka Raya terletak pada

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang IV. GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Propinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah daratan 198.441,17 km 2 dan luas pengelolaan laut 10.216,57 km 2 terletak antara 113º44 Bujur Timur dan 119º00

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Deskripsi Wilayah Kabupaten Malinau adalah sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. Ibu Kota dari Kabupaten ini adalah Malinau Kota. Berikut

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN SEMBAKUNG ATULAI DALAM WILAYAH KABUPATEN NUNUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1981 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA ADMINISTRATIF TARAKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1981 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA ADMINISTRATIF TARAKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 TAHUN 1981 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA ADMINISTRATIF TARAKAN PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan perkembangan dan kemajuan yang pesat dalam Wilayah Propinsi Daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. meranti provinsi riau. Jarak Desa Tanjung bunga dengan ibu kota kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. meranti provinsi riau. Jarak Desa Tanjung bunga dengan ibu kota kecamatan BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Geografis Desa Tanjung Bunga adalah salah satu Desa dari beberapa desa yang berada di dalam wilayah kecamatan pulau merbau kabupaten kepulauan meranti

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Desa Karta. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah nama sebuah Desa yang terletak

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara. Desa Candimas terdiri dari

IV. GAMBARAN UMUM. Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara. Desa Candimas terdiri dari IV. GAMBARAN UMUM A.Sejarah Singkat Desa Candimas Desa Candimas merupakan salah satu desa yang cukup tua di Kabupaten Lampung Utara khususnya Kecamatan Abung Selatan. Desa Candimas berdiri pada tanggal

Lebih terperinci

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Bukit Intan Makmur Bukit intan makmur adalah salah satu Desa di Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu adalah Exs Trans Pir Sungai Intan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Sail Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di bawah kecamatan, dalam konteks merupakan wilayah kerja lurah sebagai

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN

BUPATI BULUNGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN 2012-2032 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di 40 IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 4,47 km beribukota di Kampung Gedung Aji yang berjarak 36 km dari Ibu Kota Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari 60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari 1. Sejarah Desa Rejosari Desa Rejosari pada awalnya merupakan sebuah pedukuhan yang berada di bawah wilayah Desa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN. di Kota Pekanbaru dan merupakan Kecamatan tertua di Kota Pekanbaru dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN. di Kota Pekanbaru dan merupakan Kecamatan tertua di Kota Pekanbaru dengan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN 4.1. Gambaran Umum Daerah Kajian 4.1.1. Keadaan Geografis Kecamatan Pekanbaru Kota merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kota Pekanbaru dan merupakan Kecamatan tertua

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL Rencana Kerja Pembangunan Daerah KABUPATEN TANA TIDUNG TAHUN 2019

RANCANGAN AWAL Rencana Kerja Pembangunan Daerah KABUPATEN TANA TIDUNG TAHUN 2019 RANCANGAN AWAL Rencana Kerja Pembangunan Daerah KABUPATEN TANA TIDUNG TAHUN 2019 PERCEPATAN PEMBANGUNAN, SARANA DAN PRASARANA LAYANAN DASAR DAN INFRASTRUKTUR PEREKONOMIAN PERDESAAN YANG BERORIENTASI POTENSI

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara. 45 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota yang menjadi ibukota provinsi Lampung, Indonesia. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km. IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kecamatan Sendang Agung merupakan salah satu bagian wilayah Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung, terletak pada 104 0 4905 0 104 0 56 0 BT dan 05 0 08 0 15 0 LS,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan Kecamatan Bangkinang Barat. Hal ini disebabkan karena Salo telah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan Kecamatan Bangkinang Barat. Hal ini disebabkan karena Salo telah BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sekilas Tentang Sejarah Kecamatan Kuok Kuok adalah salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Sebelum dinamai Kecamatan Kuok, Kecamatan ini

Lebih terperinci