IMPLEMENTASI MODEL ALAT PENCEGAH KEHILANGAN BARANG PADA PUSAT PERBELANJAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI MODEL ALAT PENCEGAH KEHILANGAN BARANG PADA PUSAT PERBELANJAAN"

Transkripsi

1 TESLA Vl. N., (Oktber 00) Jurnal Teknik Elektr IMPLEMENTASI MODEL ALAT PENCEGAH KEHILANGAN BAANG PADA PUSAT PEBELANJAAN Endah Setyaningsih ), Hugeng ) dan Jeffry Antnius ) Abstract This paper discusses abut the mdeling scheme and implementatin f security system t prevent lsing gds at department stre, and als t help crdinatin between security ffice with department stre. Keywrds :FID (tags and reader), transmissin, micrcntrller, display, and security PENDAHULUAN Aksi pencurian di kawasan Jakarta dan sekitarnya tak kunjung menurun. Meski pemerintah telah menyatakan akan bertindak tegas terhadap para pelaku pencurian, namun hal itu masih tetap saja tidak membuat para pelaku pencurian kapk. Terbukti dengan adanya sejumlah tersangka yang tertangkap atas kasus pencurian di Jakarta Pusat beberapa hari yang lalu. Akibat dari merebaknya kasus pencurian, Plres Jakarta Pusat pun mengambil tindakan, salah satunya adalah melakukan krdinasi dengan beberapa tempat dan pusat keramaian yang rawan terhadap aksi pencurian. Hasil dari penangkapan semenjak awal bulan Agustus hingga bulan September 00 terdapat sebanyak tersangka pelaku pencurian. Diantaranya, sebanyak rang tersangka pelaku pencurian dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat. Penulis dalam perancangan ini berusaha merancang suatu mdel alat pencegah kehilangan barang pada suatu pusat perbelanjaan yang fleksibel dengan menggunakan teknlgi adi Frequency Indetificatin (FID). Perancangan alat ini diperuntukkan bagi pusat-pusat perbelanjaan khususnya pertkan dimana sering terjadi tindak kriminal seperti pencurian. Hal lain yang melatarbelakangi perancangan dan implementasi alat ini yaitu adanya survei yang dilakukan leh penulis. Berdasarkan hasil survei yang di-perleh penulis, sistem pencegah kehilangan barang yang ada di pusat-pusat perbelanjaan dan pertkan menggunakan sensr dan alarm untuk mencegah terjadinya pencurian, namun dengan cara ini memiliki beberapa kelemahan, yakni: a. Tidak adanya keterangan/indentitas dari barang yang dicuri, sehingga kerap kali terjadi pemukulan dalam pengintergasian. b. Tidak adanya hubungan dari tk ke ps keamanan, sehingga sulitnya untuk melakukan kr-dinasi dengan pihak keamanan. Kelemahan dari mdel alat keamanan inilah yang mendrng penulis untuk merancang perancangan ini, di samping halhal lain seperti pentingnya keamanan, perkembangan teknlgi serta maraknya bisnis pusat pertkan dan perbelanjaan. Penulis pada perancangan ini, berusaha merancang mdel alat pencegah kehilangan barang pada suatu pusat perbelanjaan dengan menggunakan teknlgi FID. FID yang akan digunakan ini terbagi menjadi dua buah mdul, yaitu mdul tags (pin ID) dan mdul reader (pembaca). Mdul tags ini berfungsi ) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektr Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara ) Alumni Teknik Elektr Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

2 0 Endah Setyaningsih, Hugeng dan Jeffry Antnius menyimpan indentitas dan jenis barang dan dikenakan pada setiap barang yang ingin diamankan. Pada pintu keluar pusat perbelanjaan terdapat reader yang berfungsi untuk membaca tags yang terdapat pada barang tersebut. Jika tags yang terdapat pada barang tersebut melewati atau terhubung reader yang ada di pintu keluar pusat perbelanjaan maka reader akan mengirimkan sinyal ke tags, lalu dari tags akan memantulkan sinyal tersebut kembali ke reader sehingga data dan indentitas yang ada pada tags tersebut akan terbaca. Alat yang akan dirancang ini dilengkapi dengan display yang terdapat pada mdul yang terdapat pada pintu keluar pusat perbelanjaan dan mdul yang ter-dapat pada ps keamanan. Display yang terdapat pada pintu keluar pusat perbelanjaan berfungsi menampilkan data atau jenis dari setiap barang yang telah terbaca leh reader tentunya dengan bantuan mikrkntrler. Mikrkntrler juga berfungsi mengaktifkan buzzer dan tmbl yang ada pada alat yang terdapat pada pintu keluar pada pusat perbelanjaan, selain itu, pada alat yang berada di ps keamanan terdapat buzzer, display dan mikr-kntrler. alat ini berfungsi untuk memberikan peringatan atau infrmasi bahwa telah terjadi pencurian pada suatu pusat perbelanjaan, dengan demikian para petugas keamanan dapat segera memberi bantuan dan bergegas ke lkasi pencurian tanpa harus menunggu knfirmasi. Untuk media penghubung (transmisi) antara alat yang berada di pintu keluar pusat perbelanjaan dengan yang terdapat pada ps keamanan menggunakan media transmisi Frequency Mdulatin (FM). Tujuan ancangan Perancangan dan implementasi alat keamanan pada pusat per-belanjaan bertujuan untuk melakukan pencegahan pencurian barang. Alat yang akan dirancang ini juga dapat mempermudah krdinasi antara petugas yang berada di ps keamanan dengan pusat perbelanjaan yang mengalami pencurian. Batasan ancangan Pembuatan alat pencegah kehilangan barang yang akan dirancang dibatasi leh beberapa hal, yaitu: a. Alat yang terdapat di pintu keluar dari pusat perbelanjaan hanya dapat membaca jenis barang yang memiliki tags (pin ID). b. Perancangan alat pencegah keamanan yang akan dirancang hanya mewakili sistem pencegah keamanan pada pusat per-belanjaan fashin (busana). c. Untuk simulatr barang yang digunakan sebanyak buah, dengan ketentuan jenis dan identitas dari barang yang satu dengan yang lainnya berbeda. Sub blk-sub blk yang akan dirancang leh penulis dalam perancangan ini adalah : a. Mdul mikrkntrler b. Mdul pemancar dan penerima FM c. Mdul catu daya Sedangkan sub blk-sub blk yang tidak dirancang leh penulis dalam perancangan ini adalah : a. Mdul FID (tags dan reader) b. Mdul display c. Mdul suara (buzzer) Spesifikasi ancangan Perancangan dan implementasi mdel alat pencegah kehilangan barang pada suatu pusat perbelanjaan ini memiliki spesifikasi antara lain : a. Menggunakan tags sebagai pembeda indentitas dari masing-masing barang. b. Menggunakan reader sebagai pembaca indentitas data yang ada pada tags. c. Menggunakan mikrkntrler untuk mengatur display dan indikatr suara d. Menggunakan media transmisi FM untuk kneksi dari pusat perbelanjaan ke ps keamanan. e. Menggunakan indikatr suara untuk memberitahukan apabila pembacaan identitas dari tags telah ditampilkan di TESLA, Jurnal Teknik Elektr, Vl. N. (Oktber 00)

3 Implementasi mdel alat pencegah kehilangan barang pada pusat perbelanjaan display atau dengan kata lain telah terjadi pencurian di pusat perbelanjaan tersebut. f. Menggunakan pwer supply sebesar VDC g. Menggunakan display sebagai tampilan hasil pembacaan reader dan sebagai tampilan pemberitahuan pada ps keamanan h. Menggunakan IC MU sebagai pemultiplexer antara reader dan reader. DESKIPSI KONSEP Perancangan dan implementasi mdel alat pencegah kehilangan barang pada suatu pusat perbelanjaaan ini berguna untuk melakukan pencegahan terhadap kehilangan suatu barang yang ada pada pusat perbelanjaan tersebut. Selain itu, perancangan dan implementasi mdel alat pencegah kehilangan barang ini dapat mempermudah krdinasi antara pusat perbelanjaan dengan ps keamanan. Jika terjadi kehilangan, petugas keamanan dapat langsung memberi bantuan dan bergegas ke lkasi kehilangan tanpa harus menunggu knfirmasi. Perancangan dan implementasi mdel alat pencegah kehilangan barang pada pusat perbelanjaan ini terdiri dari mdul, yaitu mdul sensr (FID), mdul multiplexer, mdul mikrkntrler, mdul indikatr suara, mdul transmisi dan mdul display. Sensr dalam perancangan alat ini digunakan untuk membedakan identitas dan jenis barang yang akan diamankan. Sensr yang terdapat pada barang berupa tags (pin ID), yang memiliki ID yang berbeda antara tags yang satu dengan tags yang lainnya, sedangkan untuk sensr yang terdapat pada pintu keluar pada pusat perbelanjaan berupa reader yang berfungsi membaca ID dan data yang ada pada tags. Bila tags yang terdapat pada barang tersebut melewati atau terhubung ke daerah jangkauan dari reader yang ada pada pintu keluar pada pusat perbelanjaan maka reader akan mengirimkan sinyal ke tags,lalu dari tags akan memantulkan sinyal tersebut kembali ke reader, sehingga data dan identitas yang ada pada tags tersebut akan terbaca leh reader dan hasil pembacaannya akan ditampilkan pada display. eader yang digunakan untuk pembacaan ini sebanyak buah yang masing-masing melakukan prses pembacaan secara bergantian. Agar kedua buah reader terlihat menjadi satu prses pemancarannya maka digunakan mdul multiplexer. Ini dilakukan agar utput hasil pembacaan dari kedua buah reader ini dapat dilah leh mikrkntrler. Mdul mikrkntrler pada alat pencegah kehilangan barang ini terdapat pada reader dan alat yang berada pada ps keamanan. Mikrkntrler yang terdapat pada alat yang terdapat pada pintu keluar pusat perbelanjaan digunakan untuk menglah data yang diterima dari tags yang kemudian data tersebut diubah ke dalam frmat ASCII yang kemudian akan ditampilkan di display, selain itu mikrkntrler ini juga digunakan untuk mengaktifkan indikatr suara serta tmbl reset. Sedangkan untuk mikrkntrler yang terdapat pada alat yang berada pada ps keamanan berguna untuk menglah data yang diterima dari hasil transmisi dari alat yang terdapat pada pusat perbelanjaan serta untuk mengaktifkan indikatr suara serta tmbl yang berada di ps keamanan. Mdul indikatr suara yang digunakan pada rancangan alat ini adalah untuk mengetahui berhasil tidaknya pembacaan yang dilakukan leh reader. Jika tags pada barang melewati atau terhubung dengan reader sehingga reader mampu membaca data dan ID dari tags tersebut, maka indikatr suara yang terdapat pada alat yang ada pada pintu keluar pusat perbelanjaan serta alat yang berada pada ps keamanan akan aktif/berbunyi. Untuk mdul transmisi, digunakan transmisi Frequency Mdulatin (FM) sebagai media penghubung (kneksi) dari alat yang terdapat pada pintu keluar pusat perbelanjaan dengan alat yang terdapat pada ps keamanan. jika prses pembacaan leh reader berhasil maka alat yang terdapat pada pusat perbelanjaan akan mentransmisikan data TESLA, Jurnal Teknik Elektr, Vl. N. (Oktber 00)

4 Endah Setyaningsih, Hugeng dan Jeffry Antnius Pada Pusat Perbelanjaan eader Display Buzzer Tags MU Mikrkntrler Mdulatr Pemancar FID eader Push Buttn Gambar Diagram blk alat yang terdapat pada pusat perbelanjaan. Pada Ps Keamanan Penerima Demdulatr Mikrkntrler Buzzer Display Gambar. Diagram blk alat yang terdapat pada ps keamanan. ke ps keamanan bahwa prses pembacaan leh reader telah berhasil dengan sistem transmisi FM. Perancangan alat pencegah kehilangan barang pada suatu pusat perbelanjaan ini juga dilengkapi dengan mdul display yang berfungsi untuk menampilkan hasil pembacaan reader terhadap data-data yang terdapat pada tags. Hal ini berguna untuk mengetahui jenis barang yang melewati sensr (reader) yang terdapat pada pintu keluar dari pusat perbelanjaan. METODA DAN EALISASI ANCANGAN Mdul FID FID reader yang digunakan pada perancangan mdel alat ini adalah FID-ID0 series keluaran digiware dengan frekuensi Khz. untuk Tag FID yang digunakan pada perancangan alat ini terdapat dua jenis, keduanya adalah tag yang pasif keluaran digiware dengan series Clamshell Card GK dan ISO Card GK00. Adapun pertimbangan yang diambil penulis untuk menggunakan jenis mdul tags ini karena masing-masing jenis dari tags ini memiliki jarak pancaran yang berbeda. Untuk tags tipe GK jarak pancarannya sangat dekat namun bentuknya sangat kecil, memungkinkan tags ini dapat diletakkan pada barang lebih kecil. untuk spesifikasi teknis dari tags tipe ini adalah: Carrier freq = KHz ead ange = cm Dimensin = x x. mm Data = bit eader type = ID-0 sedangkan untuk tags jenis GK00 jarak pancarannya lebih jauh dibandingkan tags tipe GK tetapi untuk bentuknya, tags jenis GK 00 ini jauh lebih besar. untuk spesifikasi teknis dari tags tipe ini adalah: Carrier freq = KHz ead ange = cm Dimensin = x. mm Data = bit eader type = ID-0 TESLA, Jurnal Teknik Elektr, Vl. N. (Oktber 00)

5 Implementasi mdel alat pencegah kehilangan barang pada pusat perbelanjaan adapun pertimbangan lainnya, tags dan reader FID yang dipergunakan harganya terjangkau serta banyak tersedia dipasaran.. Tags ini masing-masing hanya dapat mewakili buah ID-number saja yang dapat diinisialisasikan dengan barang yang akan diamankan Gambar. FID reader ID-0 series. Gambar. Tags GK. lebih mudah ditemukan di berbagai tempat yang menyediakan barang-barang elektrnika serta kemampuan dan kemudahan dalam menulis dan menghapus serta mengisi prgram pada mikrkntrler. Mikrkntrler ini memiliki kapasitas memry berupa Flash PEOM (Prgrammable and Erasable Only Memry), yaitu kemampuan menyimpan prgram yang dibuat, sebesar kbyte serta AM internal sebesar byte yang digunakan untuk menyimpan data-data dan variabel yang bersifat sementara. Selain kedua memri internal yang telah ada, memri tambahan yang berupa EEPOM yang dapat dipakai apabila kapasitas memri tidak mencukupi. Mdul Mdulatr FSK Pemilihan mdulatr FSK untuk rancangan alat ini menggunakan IC mnlitic functin generatr keluaran Exar, yakni - 0. Memiliki kemampuan yaitu dapat merubah bentuk sinyal ktak menjadi sinyal sinus dengan perbedaan frekuensi antara masukkan lgika tinggi dan lgika rendah selain itu cck untuk aplikasi pengiriman data serial atau pulsa ktak melalui pemancar radi atau jalur telepn. Dipilihnya tipe ini karena IC ini mempunyai beberapa keunggulan yaitu distrsi sinus yang dimiliki rendah (tipikal 0,%), tingkat kestabilan suhu dan linearitas yang baik, jangkauan tegangan supply yang lebar (0VDC VDC), dan duty cycle yang dapat diatur antara % - % dan kecepatan maksimal pengiriman data 00Bps (Bit per secnds). Gambar. Tags GK00. Mdul Mikrkntrler Mdul mikrkntrler pada rancangan alat ini menggunakan mikrkntrler buatan ATMEL, yakni ATS. Pemilihan ATS karena mikrkntrler ATMEL ini Mdul Demdulatr FSK Pemilihan demdulatr FSK yang digunakan pada rancangan alat ini merupakan keluaran Exar, yakni -. - merupakan demdulatr yang menerapkan prinsip mnilitik phase-lcked lp (PLL) yang memiliki keunggulan khusus dimana sistemnya dirancang khusus untuk kmunikasi data. Beberapa keunggulan lainnya dari IC ini yaitu memiliki kestabilan TESLA, Jurnal Teknik Elektr, Vl. N. (Oktber 00)

6 Endah Setyaningsih, Hugeng dan Jeffry Antnius suhu dan linearitas yang baik, jangkauan tegangan supply yang lebar (,VDC 0VDC), jangkauan lebar frekuensi (0.0Hz 00KHz), sanggup menangkap sampai frekuensi 00MHz dan dapat diatur antara % 0%. Kmpnen luar digunakan untuk mengatur frekuensi, bandwidth, dan delay keluaran. Mdul LCD Untuk menampilkan barang yang tercuri serta untuk pemberitahuan bahwa telah terjadi pencurian pada alat ini menggunakan LCD LMBA baris, karakter per baris dengan pertimbangan selain mudah didapat harganya pun terjangkau. Pada mdul LCD terdapat dua bagian, yang pertama merupakan panel LCD sebagai media penampil infrmasi dalam bentuk huruf/angka dua baris, masingmasing baris bisa menampung huruf/ angka. Bagian kedua merupakan sebuah sistem yang dibentuk dengan mikrkntrler yang ditempelkan dibalik pada panel LCD, berfungsi mengatur tampilan infrmasi serta berfungsi mengatur kmunikasi LCD dengan mdul mikrkntrler. ealisasi ancangan Mdul Catu Daya Fungsi dari rangkaian catu daya yaitu untuk untuk men-supply tegangan bagi seluruh mdul dan submdul rangkaian, sebelum diberikan tegangan perlu disearahkan terlebih dahulu yakni dari tegangan Alternating Current (AC) menjadi tegangan Direct Current (DC) setelah itu maka dapat digunakan. Jenis transfrmatr yang digunakan pada perancangan ini adalah transfrmatr berjenis step dwn dengan arus Ampere dengan tujuan agar seluruh tegangan untuk sistem dapat tercukupi. Transfrmatr ini digunakan untuk menurunkan tegangan input AC 0V menjadi tegangan AC V, kemudian tegangan akan disearahkan dengan satu buah dida bridge untuk mengubah tegangan blak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Tegangan yang dihasilkan dari dida masih memiliki ripple yang harus dihilangkan, untuk itu dipasang sebuah kapasitr sebesar 00uF/0V yang berfungsi untuk membantu menghilangkan ripple tersebut. Dari kapasitr kemudian dipasang sebuah transistr tipe TIP yang berfungsi untuk menguatkan arus sehingga pada akhirnya akan menghasilkan arus yang lebih kuat. Hasil tegangan yang sudah difilter leh kapasitr masih tidak stabil, dalam artian bila beban DC berubah maka tegangan utput DC juga dapat berubah, sementara tegangan yang dibutuhkan dalam rancangan ini adalah tegangan DC sebesar +V dan +V yang stabil, untuk mencapai keluaran tegangan yang dibutuhkan dan stabil dengan baik maka digunakan IC egulatr LM0 dan LM. Kemudian utput dari IC ini dipasang kembali sebuah kapasitr 00uF/0V, sebuah kapasitr 00nF berjenis plar, dan terakhir sebuah kapasitr uf/0v tujuannya yakni membantu memperhalus dan menghilangkan ripple agar menghasilkan tegangan yang baik. J0 PW V AC AC - + D0 BIDGE + + C 000uF U0 LM0CT Vin +V GND + C 0uF + C uf C 00nF C 00nF Gambar. Skematik rangkaian mdul catu daya TESLA, Jurnal Teknik Elektr, Vl. N. (Oktber 00)

7 Implementasi mdel alat pencegah kehilangan barang pada pusat perbelanjaan ealisasi ancangan Mdel Alat Pencegah Kehilangan Barang Pada Pusat Perbelanjaan Langkah selanjutnya setelah merealisasikan rancangan subsistem menjadi satu-kesatuan sistem adalah merealisasikan sistem tersebut menjadi gabungan dari seluruh mdul yang sudah dibuat. Mdul-mdul tersebut dihubungkan menjadi satu sistem yang utuh dan sistem ini akan diatur leh prgram yang telah dimasukkan ke dalam memri dalam mikrkntrler. Prsedur kerja perancangan mdel alat ini dimulai ketika sebuah tags melewati reader maka hasil pembacaan dari reader ini akan dilah leh mikrkntrler dan diterjemahkan menjadi suatu kde yang bisa mengaktifkan display serta memberi lgika high kepada buzzer. Selanjutnya data yang diterima yang masih berupa pulsa diubah menjadi sinyalsinyal analg sebelum dipancarkan melalui pemancar yang terdapat pada pusat perbelanjaan. untuk perubahan bentuk sinyal pulsa menjadi sinyal analg di gunakan mdulatr FSK, setelah dipancarkan sinyalsinyal hasil dari petransmisian diterima leh demdulatr yang terdapat di ps keamanan lalu diubah kembali bentuk sinyal analg tersebut menjadi sinyal-sinyal sebelum diterjemahkan leh mikrkntrler yang terdapat pada ps keamanan. Setelah data yang telah diubah kembali menjadi bentuk pulsa-pulsa diterima leh mikrkntrler maka mikrkntrler akan menterjemah-kan dan menampilkannya di display yang terdapat pada ps keamanan serta tmatis buzzer mendapat lgika high sehingga aktif dan berbunyi. ealisasi ancangan Mdul Mikrkntrler Tegangan Vcc yang dibutuhkan leh mikrkntrler ATS adalah tegangan DC +V yang didapatkan dari mdul catu daya. Untuk ukuran kristal, yang digunakan untuk clck berupa kristal dengan ukuran,0mhz, kristal dengan ukuran itu merupakan clck rate yang ideal untuk mikrkntrler. Dikarenakan menggunakan kristal dengan ukuran,0 MHz maka timer dalam mikr-kntrler akan bekerja pada MHz (frekuensi kerja timer adalah /,0 dari clck). Pin yang digunakan untuk mengatur mikrkntrler dalam mengakses memri prgram external atau internal yakni pin EA (External Access). Bila digunakan untuk mengakses memri prgram external maka pin EA harus dihubungkan ke grund, tetapi bila digunakan untuk mengakses memri prgram internal maka pin EA harus dihubungkan ke Vcc. Pada realisasi rancangan ini, pin EA digunakan untuk mengakses memri prgram internal yang terdapat dalam mikrkntrler ATS maka pin EA harus dihubungkan ke Vcc. Pin D/P.0, digunakan untuk penerima data atau sebagai input data yang berasal dari mdul demdulatr/receiver. Pin TD/P., digunakan untuk mengirim data atau sebagai utput data ke mdul mdulatr/transmitter. Prt yang direalisasikan untuk menghubungkan knektr PS yaitu pada prt tepatnya pada pin.0 dan pin... Pin tersebut dihubungkan ke mikrkntrler sebagai input untuk multiplexer agar dapat mengaktifkan FID reader dan reader. pin yang digunakan untuk mengaktifkan LCD yaitu pin... Pin yang digunakan untuk buzzer yaitu pin P. yang terdapat pada mikrkntrler bagian penerima, buzzer tersebut akan aktif bila menerima input high dari mikrkntrler. Sedangkan untuk me reset di gunakan pin.0. ancangan Mdul Mdulatr FSK Berdasarkan standar ITUT-, ditetapkan bahwa frekuensi tne FSK untuk keperluan radi teletype mempunyai dua frekuensi resnansi yaitu : Mark (bit ) menggunakan frekuensi 00Hz Space (bit 0) menggunakan frekuensi 00Hz. TESLA, Jurnal Teknik Elektr, Vl. N. (Oktber 00)

8 Endah Setyaningsih, Hugeng dan Jeffry Antnius Pengaturan frekuensi silasi kedua frekuensi tersebut dilakukan melalui nilai resistansi dari timing resistr dan pada pin dan pin IC -0 bersama-sama dengan nilai kapasitr C pada pin dan pin. Knfigurasi vltage divider pada pin digunakan untuk mengatur amplitud dan bentuk utput gelmbang sinus yang dihasilkan. Sinyal data biner dihubungkan pada pin dan sinyal utput FSK diperleh dari pin. Gambar berikut ini merupakan gambar yang memperlihatkan rangkaian mdul mdulatr FSK. Perhitungan nilai resistr V dan V dapat dilakukan berdasarkan rumus : F = Nilai kapasitansi C yang dianjurkan berkisar antara nf - 00µF. Pada rangkaian C P ISP P P P ST P P 0 POT 0 POT P0 P P P P P P P P0 P P P P P P P P0 P P P P P P P P0 P P P P P P P ST 0 IC P.0 P. P. P. P. P. P. P. P.0/D P./TD P./INT0 P./INT P./T0 P./T P./W P./D ESET ATS P0.0 P0. P0. P0. P0. P0. P0. P0. P.0 P. P. P. P. P. P. P. EA/VP ALE/P PSEN 0 P00 P0 P0 P0 P0 P0 P0 P0 P0 P P P P P P P P00 P0 P0 P0 P0 P0 P0 P0 P0 P P P P P P P P K P 0 POT P00 P0 P0 P0 P0 P0 P0 P0 P0 0 POT0 Y.0 C 0pF C 0pF Gambar. Skematik rancangan mikrkntrler yang digunakan. 00 SW ST K C + 0uF ST? ES FSK- OUT 0uf 0K -0 K 00 00n 0 0 uf 0K 0K uf J? CON + Gambar. angkaian mdulatr FSK. TESLA, Jurnal Teknik Elektr, Vl. N. (Oktber 00)

9 Implementasi mdel alat pencegah kehilangan barang pada pusat perbelanjaan diatas digunakan nilai C sebesar nf. Perhitungan nilai resistr V untuk frekuensi mark 00 Hz : 00 Hz = 0 F 0 F =. 0 =. KΩ Perhitungan nilai resistr V untuk frekuensi space 00 Hz : 00Hz = 0 F 0 F =. 0 = 0. 0KΩ Pada prakteknya nanti guna mendapatkan keluaran frekuensi yang presisi, resistr V dan V digantikan dengan variabel resistr 0KΩ. Amplitud utput sinyal FSK diatur pada nilai 00mV dengan duty cycle 0%. ealisasi ancangan Mdul Demdulatr FSK angkaian demdulatr FSK ini menggunakan IC yang mempunyai kestabilan frekuensi VCO yang sangat tinggi dan diatur menggunakan timing kapasitr dan resistr eksternal. Sinyal masukan yang masuk yang berasal dari mdul penerima radi masuk ke IC ini pada kaki. realisasinya dapat dilihat pada Gambar merupakan gambar dari rangkaian mdul demdulatr FSK. Input sinyal yang masuk tersebut akan dibandingkan fasanya dengan fasa dari sinyal yang dibangkitkan leh blk silatr kemudian pembandingan fasa dilakukan leh rangkaian detektr. Hasil pembandingan fasa tersebut akan digunakan untuk mengendalikan frekuensi VCO. Jika frekuensi dari sinyal masukkan sama dengan frekuensi VCO yang dibangkitkan leh silatr maka pada utput demdulasinya berlgika high dan apabila bila tidak sama maka utput berlgika lw. Untuk menentukan Free unning Frequency VCO pada frekuensi 00Hz dan 00Hz digunakan rumus sebagai berikut : Menentukan frekuensi tengah VCO : f f f = f f = = Untuk nilai x dianjurkan sebesar KΩ dan nilai yang dianjurkan berkisar (0KΩ sampai 00KΩ) diambil 0KΩ. Besarnya timing kapasitr sebagai frekuensi VCO dapat ditentukan : FSK- IN K 00n - 0 0K 0 n 00n 00K K 0K 0K n n Gambar. Skematik rangkaian demdulatr FSK. TESLA, Jurnal Teknik Elektr, Vl. N. (Oktber 00)

10 Endah Setyaningsih, Hugeng dan Jeffry Antnius Nilai C C C = C =.0.0 f = 0.0 =.0.0 Farad Farad nfarad, setelah mendapatkan nilai dari timing kapasitr C didapatkan pula daerah frekuensi silasi referensi sebagai pengunci frekuensi 00Hz dan 00Hz. Pada IC VCO hanya akan mendeteksi salah satu dari dua frekuensi tersebut sehingga pada kmpnen dibuat menjadi resistr variable. ealisasi ancangan Pemancar Dan penerima Sistem pemancar radi FM secara umum dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu bagian exciter dan bagian penguat daya F. Bagian exciter terdiri atas silatr dan buffer, tetapi untuk input masukan adalah sinyal infrmasi yang dianggap sebagai input data sinyal FSK. Diagram blk dari sistem pemancar radi FM dapat dilihat pada Gambar 0. KESIMPULAN DAN SAAN Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari pengujian terhadap Perancangan dan Implementasi Mdel Alat Pencegah Kehilangan Barang pada Pusat Perbelanjaan adalah sebagai berikut:. Perancangan hardware sistem ini mampu mendeteksi adanya barang belanjaan yang dicuri dan diharapkan dapat mencegah terjadinya kehilangan barang pada pusat perbelanjaan.. Pada perancangan, tags FID yang digunakan masing-masing hanya dapat mewakili buah ID-number saja yang dapat diinisialisasikan dengan barang yang akan diamankan.. Berdasarkan Pengujian yang telah dilakukan, Tingkat kegagalan pembacaan pada FID yang digunakan sebesar 0% ini dikarenakan jarak pancaran tags dan jangkauan reader yang dipergunakan terbatas.. Perancangan mdel alat pencegah kehilangan barang pada pusat perbelanjaan ini dapat bekerja seperti yang direncanakan, sehingga krdinasi antara pusat perbelanjaan dan petugas keamanan yang berada di ps keamanan dapat terlaksana... Saran Saran-saran yang dapat diberikan leh Penulis untuk pengembangan sistem ini pada masa yang akan datang adalah sebagai berikut:. F-ID eader dikembangkan sehingga dapat mendeteksi tidak hanya satu tag Gambar 0. Diagram blk sistem pemancar radi FM TESLA, Jurnal Teknik Elektr, Vl. N. (Oktber 00)

11 Implementasi mdel alat pencegah kehilangan barang pada pusat perbelanjaan tetapi bisa untuk beberapa barang secara bersamaan.. Pengembangan sftware sehingga dapat menampilkan seluruh inisialisasi dari barang tidak terbatas hanya pada bentuk barang dan besar harganya saja, tetapi bisa untuk menampilkan brand, lkasi utlet dan waktu terjadinya pencurian. Pada sisi transmisi bisa dikembangkan tidak hanya pada ps keamanan terdekat tetapi bisa dikembangkan sampai ps plisi setempat. eferensi D. ddy & J. Clen, Electrnic Cmmunicatins, New Jersey: Prentice Hall, Inc., th ed,, ch.0 pp., ch. pp.0 0. D. ddy dan J. Clen, Kmunikasi Elektrnika, Penerbit Erlangga, Jilid Edisi Ketiga,, Bab. hal, hal, hal. I. S, Tertangkapnya residivis kasus pencurian, Jakarta: Ps Kta, September 00 P. A. Nalwan, Teknik Antarmuka dan Pemrgraman Mikrkntrler ATC, Jakarta : PT Elex Media Kmputind, 00, ch. pp., ch. pp., ch. pp. TESLA, Jurnal Teknik Elektr, Vl. N. (Oktber 00)

PERANCANGAN ALAT SISTEM PENGIRIMAN PESAN SMS MELALUI JALUR RADIO KOMUNIKASI

PERANCANGAN ALAT SISTEM PENGIRIMAN PESAN SMS MELALUI JALUR RADIO KOMUNIKASI TESLA Vol. 8 No. 1, 21 28 (Maret 2006) Jurnal Teknik Elektro PERANCANGAN ALAT SISTEM PENGIRIMAN PESAN SMS MELALUI JALUR RADIO KOMUNIKASI Endah Setyaningsih 1), Tony Winata 1) dan Koko Nugroho 2) Abstract

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini. Dimulai dari uraian perangkat keras lalu uraian perancangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PEMESANAN MAKANAN DI RESTORAN SECARA WIRELESS

PERANCANGAN ALAT PEMESANAN MAKANAN DI RESTORAN SECARA WIRELESS TESLA Vol. 8 No. 2, 61 68 (Oktober 2006) Jurnal Teknik Elektro PERANCANGAN ALAT PEMESANAN MAKANAN DI RESTORAN SECARA WIRELESS Tjandra Susila 1), Tony Winata 1) dan Rakhman Setyo Nugroho 2) Abstract To

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2012/2013 JUDUL ( FSK) FREQUENCY SHIFT KEYING GRUP 1 TELKOM 3D PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja sistem, baik secara keseluruhan ataupun kinerja dari bagian-bagian sistem pendukung. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Perancangan dan pembuatan alat merupakan

Lebih terperinci

Identifikasi Menggunakan RFID

Identifikasi Menggunakan RFID Identifikasi Menggunakan RFID Radio Frequency Identification (RFID) adalah suatu metoda penyimpan dan mengambil kembali data melalui gelombang radio menggunakan suatu peralatan yang disebut RFID tags atau

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi : BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER 3.1 Perancangan Sistem Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi : a. perancangan perangkat keras (hardware) dengan membuat reader RFID yang stand alone

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan penelitian. Langkah-langkah tersebut dilukiskan melalui bagan 3.1 berikut. Menentukan prinsip kerja sistem

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

ALAT PEMESANAN NOMOR BANGKU BIS TERINTEGRASI SECARA WIRELESS

ALAT PEMESANAN NOMOR BANGKU BIS TERINTEGRASI SECARA WIRELESS TESLA Vol. No., (Maret 00) Jurnal Teknik Elektro ALAT PEMESANAN NOMOR BANGKU BIS TERINTEGRASI SECARA WIRELESS Tjandra Susila ), Tony Winata ) dan Trimamangsyah R. ) Abstract Ticket order officer send information

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Yang Dirancang Pada dasarnya alat yang dibuat ini adalah untuk melakukan suatu transfer data karakter menggunakan gelombang radio serta melakukan pengecekan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan perangkat keras dari tugas akhir yang berjudul Penelitian Sistem Audio Stereo dengan Media Transmisi Jala-jala Listrik. 3.1.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik dan instalasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah gambar blok diagram :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah gambar blok diagram : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Berikut adalah gambar blok diagram : Push Button Call dan stop LCD ATMega8 ATMega8 LED Buzzer RXD Modul bluetooth HM-10 TXD Modul bluetooth HM-10 Gambar 3.1

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan 41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini dilakukan pengujian alat dari seluruh rangkaian yang telah dibuat. Proses pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari alat yang telah dibuat dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE)

PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE) PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE) Toyibin Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perangkat Keras Sistem Perangkat Keras Sistem terdiri dari 5 modul, yaitu Modul Sumber, Modul Mikrokontroler, Modul Pemanas, Modul Sensor Suhu, dan Modul Pilihan Menu. 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat BAB III STUDI KOMPONEN Bab ini menjelaskan mengenai komponen apa saja yang digunakan dalam tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 3.1 Mikrokontroler Perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Untuk mengetahui apakah hasil rancangan yang dibuat sudah bekerja sesuai dengan fungsinya atau tidak, perlu dilakukan pengujian dan beberapa pengukuran pada beberapa test point

Lebih terperinci

SISTEM MONITOR DAN PENGONTROL KADAR GAS KARBON MONOKSIDA (CO) DALAM RUANGAN

SISTEM MONITOR DAN PENGONTROL KADAR GAS KARBON MONOKSIDA (CO) DALAM RUANGAN Liangd: SISTEM MONITOR DAN PENGONTROL KADAR GAS KARBON MONOKSIDA (CO)... 55 SISTEM MONITOR DAN PENGONTROL KADAR GAS KARBON MONOKSIDA (CO) DALAM RUANGAN Yhanes Liangd ), Antnius Wibw 2) E-mail: L_4_NG_84@yah.cm

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi PWM Sinyal PWM pada umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap, namun, lebar pulsanya bervariasi. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Blok Diaram Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari sistem pendeteksi kebocoran gas pada rumah yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu, BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM Pengukuran dilakukan untuk mengetahui apakah sistem beroperasi dengan baik, juga untuk menunjukkan bahwa sistem tersebut sesuai dengan yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan Alat Simulasi Pembangkit Sinyal Jantung, berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

Sistem Pendeteksi Kapasitas Tempat Sampah secara Otomatis pada Kompleks Perumahan

Sistem Pendeteksi Kapasitas Tempat Sampah secara Otomatis pada Kompleks Perumahan Sistem Pendeteksi Kapasitas Tempat Sampah secara Otomatis pada Kompleks Perumahan Oleh: Yuli Ermawati Abstract Automatic Trash Capacity Detection System for Real Estate, there are two parts including:

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting 27 BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Blok dan Cara Kerja Diagram blok dan cara kerja dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram Prototipe Blood warmer Tegangan PLN diturunkan dan disearahkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengukuran Catu Daya Pada pengujian catu daya dilakukan beberapa pengukuran terhadap IC regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L78012. Maka untuk regulator

Lebih terperinci

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta MODULATOR DAN DEMODULATOR FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Email: budihardja@yahoo.com Intisari

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

MODEL SISTEM PENGATURAN LALU LINTAS SECARA NIRKABEL PADA PINTU PERLINTASAN KERETA API

MODEL SISTEM PENGATURAN LALU LINTAS SECARA NIRKABEL PADA PINTU PERLINTASAN KERETA API TESLA Vol. 9 No. 2, 45 50 (Oktober 2007) Jurnal Teknik Elektro MODEL SISTEM PENGATURAN LALU LINTAS SECARA NIRKABEL PADA PINTU PERLINTASAN KERETA API Hartono Haryadi 1), Hugeng 1) dan Deris Riyansyah 2)

Lebih terperinci

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Prsiding Seminar Nasinal Sains dan Teknlgi-II 2008 Universitas Lampung, 17-18 Nvember 2008 RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED B. M. Wibawa, I M. Jni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Grup

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sudah dapat digunakan sesuai dengan perencanaan yang ada. Pengujian dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler Mikrokontroler = µp + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok diagram Dibawah ini adalah gambar blok diagram dari sistem audio wireless transmitter menggunakan laser yang akan di buat : Audio player Transmitter Speaker Receiver

Lebih terperinci

5. Kinerja. 6. Tipe Fisik. 7. Karakteristik Fisik. 8. Organisasi

5. Kinerja. 6. Tipe Fisik. 7. Karakteristik Fisik. 8. Organisasi Arsitektur Sistem Kmputer MEMORI Memri adalah bagian dari kmputer tempat prgram prgram dan data data disimpan. Istilah stre atau strage untuk memri, meskipun kata strage sering digunakan untuk menunjuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT. 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor.

BAB III PEMBUATAN ALAT. 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor. BAB III PEMBUATAN ALAT 3.1 Spesifikasi Alat 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor. 2. karena berupa miniatur maka motor DC yand dipakai hanya menggunakan motor DC dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teri teri yang digunakan dalam perancangan, pembuatan dan implementasi Sistem Kntrl AMF Berbasis Arduin. Teri yang digunakan meliputi teri Genset,

Lebih terperinci

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D.

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D. Teknik Telekomunikasi Multimedia -Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri ITS Surabaya 2012 Arie Setiawan 2209106024 Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D. Latar Belakang Indonesian

Lebih terperinci

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS Education and Science Physics Journal ISSN : 247-3563 JRFES Vol 1, No 2 (215) 92-98 http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/jrfes RANCANG BANGUN ALAT UKUR

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

RANGKAIAN AC. 5.1 Isyarat AC Isyarat AC merupakan bentuk gelombang yang sangat penting dalam bidang elektronika. Isyarat AC biasa ditulis sebagai

RANGKAIAN AC. 5.1 Isyarat AC Isyarat AC merupakan bentuk gelombang yang sangat penting dalam bidang elektronika. Isyarat AC biasa ditulis sebagai 5 KOMPONEN DAN RANGKAIAN AC 5.1 Isyarat AC Isyarat AC merupakan bentuk gelmbang yang sangat penting dalam bidang elektrnika. Isyarat AC biasa ditulis sebagai A sin ( ω t + θ ) dimana A merupakan amplitud

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 2. SISTEM MODULASI DALAM PEMANCAR GELOMBANG RADIO Modulasi merupakan metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio. Maksudnya, informasi yang akan disampaikan kepada

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENYEARAH SATU FASA MENGGUNAKAN DOUBLE SERIES BUCK-BOOST CONVERTER UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA (Sub Judul : PFC)

RANCANG BANGUN PENYEARAH SATU FASA MENGGUNAKAN DOUBLE SERIES BUCK-BOOST CONVERTER UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA (Sub Judul : PFC) RANCANG BANGUN PENYEARAH SATU FASA MENGGUNAKAN DOUBLE SERIES BUCK-BOOST CONVERTER UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA (Sub Judul : PFC) Ahmad Arifuz Z. 1, Ir.M. Zaenal Efendi,M.T. 2 Mahasiswa Elektr Industri,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Tradisional Dalam melakukan pengujian kadar alkohol pada minuman BPOM tidak bisa mengetahui

Lebih terperinci

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Realisasi PLL (Phase Locked Loop) sebagai modul praktikum demodulator FM sebelumnya telah pernah dibuat oleh Rizal Septianda mahasiswa Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer). BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka 1. Perancangan Telemetri Suhu dengan Modulasi Digital FSK-FM (Sukiswo,2005) Penelitian ini menjelaskan perancangan telemetri suhu dengan modulasi FSK-FM. Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Blok Diagram LED indikator, Buzzer Driver 1 220 VAC Pembangkit Frekuensi 40 KHz 220 VAC Power Supply ATMEGA 8 Tranduser Ultrasounik Chamber air Setting Timer Driver 2 Driver

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio Setiyo Budiyanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 Telepon:

Lebih terperinci

Mesin Pemotong Foil Otomatis

Mesin Pemotong Foil Otomatis Jurnal Teknik Elektr, Vl. 9, N. 1, Maret 2016, 8-12 ISSN 1411-870X DOI: 10.9744/jte.9.1.8-12 Mesin Pemtng Fil Otmatis Laurensius Nurhadi Wnkusum Prgram Studi Teknik Elektr,Universitas Kristen Petra Jl.Siwalankert

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroller AT89S51 Didalam pembuatan alat ini peran penting mikrokontroller sangat berpengaruh dalam menentukan hasil akhir /output dari fungsi alat ini, yang mana hasil akhir/ouput

Lebih terperinci

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika TAKARIR AC (Alternating Current) Adalah sistem arus listrik. Sistem AC adalah cara bekerjanya arus bolakbalik. Dimana arus yang berskala dengan harga rata-rata selama satu periode atau satu masa kerjanya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Dalam bab ini membahas hasil pengujian alat yang telah dirancang dan dibuat. Pengujian alat dimulai dari masing-masing komponen alat sampai dengan pengujian keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan didalam menyelesaikan pembuatan alat elektrostimulator.perencanaan tersebut meliputi dua bagian yaitu perencanaan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian

BAB III PERANCANGAN. Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian BAB III PERANCANGAN Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian catu daya, modulator dan demodulator FSK, pemancar dan penerima FM, driver motor DC, mikrokontroler, sensor, serta

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Umum Perancangan prototipe sistem pengontrolan level air ini mengacu pada sistem pengambilan dan penampungan air pada umumnya yang terdapat di perumahan. Tujuan

Lebih terperinci

MAN-MACHINE INTERFACE (MMI) UNTUK SISTEM SERVO POSISI MOTOR DC. Risal dan Mukhlisulfatih Latief Program Pascasarjana Teknik Elektro UNHAS.

MAN-MACHINE INTERFACE (MMI) UNTUK SISTEM SERVO POSISI MOTOR DC. Risal dan Mukhlisulfatih Latief Program Pascasarjana Teknik Elektro UNHAS. Risal dan Mukhlisulfatih, Man-Machine Interface (MMI) untuk Sistem Serv Psisi Mtr DC MAN-MACHINE INTERFACE (MMI) UNTUK SISTEM SERVO POSISI MOTOR DC Risal dan Mukhlisulfatih Latief Prgram Pascasarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan. Proses modulasi

BAB II LANDASAN TEORI. tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan. Proses modulasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Modulasi dan Demodulasi Modulasi adalah suatu proses dimana parameter dari suatu gelombang divariasikan secara proposional terhadap gelombang lain. Parameter yang diubah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1. Diagram Blok Sistem Suplly Display Card RF RFID Atmega328 Buzzer Driver motor Motor Gambar 3.1 Diagram blok system 3.1.1. Fungsi-fungsi diagram blok 1. Blok card

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan pembuatan alat telemetri suhu tubuh.perencanaan dilakukan dengan menentukan spesfikasi system secara umum,membuat system blok

Lebih terperinci

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN BAB III BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN 3.1 Blok Diagram SWITCH BUZZER MIKROKONTROLLER AT89S52 DTMF DECODER KUNCI ELEKTRONIK POWER SUPPLY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 0 # KEYPAD 43 3.2 Gambar Rangkaian 44 3.3

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah penjelasan dan cara kerja alat ini, maka dibuat blok diagram. Masing-masing blok diagram akan dijelaskan lebih rinci

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Blok Diagram Sistem Sensor Gas Komparator Osilator Penyangga/ Buffer Buzzer Multivibrator Bistabil Multivibrator Astabil Motor Servo Gambar 4.1 Blok Diagram

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 3 BAB III PERANCANGAN SISTEM Alat yang dibuat ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai pengaturan suhu pada pesawat infant warmer dengan suhu antara 34 C - 37 C. Pada bab ini akan dijelaskan tentang

Lebih terperinci

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 TUGAS UTS MATA KULIAH E-BUSSINES Dosen Pengampu : Prof. M.Suyanto,MM

Lebih terperinci

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Pembahasan tentang: Referensi: mikrokontroler (AT89S51) mikrokontroler (ATMega32A) Sumber daya

Lebih terperinci

DT-51 Application Note

DT-51 Application Note DT-51 Application Note AN73 Pengukur Jarak dengan Gelombang Ultrasonik Oleh: Tim IE Aplikasi ini membahas perencanaan dan pembuatan alat untuk mengukur jarak sebuah benda solid dengan cukup presisi dan

Lebih terperinci