DAFTAR ISI. SARI... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN...

Transkripsi

1 DAFTAR ISI Halaman SARI... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Maksud dan Tujuan Letak, Luas Daerah Penelitian dan Aksesibilitas... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Geologi Daerah Penelitian Kestabilan Lereng Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kestabilan Lereng Faktor-Faktor yang Mengurangi Gaya Penahan Faktor-Faktor yang Memperbesar Gaya Penggerak Metode Limit Equilibrium Metode Analisis Janbu vi

2 Metode Analisis Bishop Metode Analisis Ordinary atau Fellenius Klasifikasi longsoran Berdasarkan Hoek & Bray Metode RMR Berdasarkan Metode Bieniawski, Penentuan Kelas dari Total RMR Pembobotan RMR Penentuan Nilai Slope Mass Rating (SMR) Penentuan Nilai SMR Berdasarkan Laubscher (1975) Penentuan Nilai SMR Berdasarkan Romano (1980) Penentuan Nilai SMR Berdasarkan Hall (1985) Penentuan Nilai SMR Berdasarkan Orr (1992) Dinding Tinggi (Highwall) dan Dinding Rendah (Lowwall) Simulasi Kestabilan Lereng dengan Software Faktor Keamanan Lereng (FS) Peledakan Pada Area Tambang Pengontrol Pada Peledakan Penaruh Peledakan Terhadap Media Peak Ground Acceleration (PGA) BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Tahapan dan Metode Penelitian Tahap Persiapan Tahap Penelitian Lapangan vii

3 3.2.3 Tahap Penelitian Laboratorium dan Pengolahan Data Lapangan Penelitian Laboratorium Pengolahan Data Lapangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Morfologi Stratigrafi Geologi Teknik Penampang Data Bor Pemetaan Geologi Teknik Klasifikasi Tanah Daerah Penelitian Peta Persebaran Tanah Berdasarkan USCS Sifat Keteknikan Daerah Penelitian Sifat Fisik Batuan Sifat Mekanika Batuan Pembahasan Geoteknik dan Geomekanika Daerah Penelitian RMR pada daerah penelitian SMR pada daerah penelitian Desain Lereng Open Pit Kestabilan Lereng Tambang Kestabilan Lereng Tambang Berdasarkan Seismic Load viii

4 Desain Lereng Stabil Highwall Rekomendasi Desain Lereng Highwall Desain Lereng Stabil Lowwall Rekomendasi Desain Lereng Lowwall BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. JURNAL PEMETAAN GEOLOGI TEKNIK DAN PETA DASAR GEOLOGI TEKNIK LAMPIRAN 2. LOGBOR GEOTEKNIK LAMPIRAN 3. SIMULASI LERENG HIGH WALL DAN LERENG LOW WALL LAMPIRAN 4. HASIL LABORATORIUM MEKANIKA BATUAN ix

5 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Klasifikasi Longsoran oleh Varnes (1978, dalam MJ. Hansen, 1984) Tabel 2.2 Klasifikasi kelas geomekanika untuk massa batuan Tabel 2.3 Parameter sistem penilaian dan klasifikasi massa batuan (Bieniawski, 1989) Tabel 2.4 Klasifikasi kelas geomekanika untuk massa batuan (Bieniawski, 1984) Tabel 2.4 Nilai SMR berdasarkan RMR (Laubscher, 1975) Tabel 2.5 Penentuan nilai F4 pada perhitungan SMR berdasarkan Romano Tabel 2.6 Tingkat kerusakan dinding yang diakibatkan oleh ledakan Tabel 4.1 Sifat mekanika batuan pada daerah penelitian Tabel 4.2 Hubungan nilai UCS, RMR dan SMR pada titik bor GT Tabel 4.3 Hubungan nilai UCS, RMR dan SMR pada titik bor GT Tabel 4.4 Hubungan nilai UCS, RMR dan SMR pada titik bor GT Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Nilai seismic load yang dihasilkan berdasarkan jarak dan beban sumber ledakan Hasil perhitungan nilai Faktor Keamanan (FS) desain lereng Highwall dibawah pengaruh seismic load Hasil perhitungan nilai Faktor Keamanan (FS) desain lereng Lowwall dibawah pengaruh seismic load x

6 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Lokasi Penelitian... 3 Gambar 2.1 Peta Geologi Daerah Purwajaya, Kecamatan Loajanan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Supriatna dan Sukardi, 1998) Gambar 2.2 TIpe longsoran busur Gambar 2.3 Tipe longsoran bidang Gambar 2.4 Tipe longsoran baji Gambar 2.5 Tipe Longsoran guling Gambar 2.6 Prosedur perhitungan nilai RQD Gambar 2.7 Penampang Highwall dan Lowwall Gambar 2.8 Lereng dan gaya yang bekerja pada lereng Gambar 2.9 Kerusakan dinding tambang berdasarkan tingkatanya Gambar 2.10 Nilai Peak Ground Acceleration Gambar 3.1 Bagan alir langkah kerja penelitian Gambar 4.1 Morfologi lokasi penelitian Gambar 4.2 Penampang log bor geoteknik berdasarkan data bor GT04, GT05, dan GT Gambar 4.3 Tanah CH (Clay High Plasticity) pada stasiun Gambar 4.4 Tanah SW (Pasir Bergradasi Baik) pada stasiun Gambar 4.5 Tanah CL (Clay Plastisitas Rendah) pada stasiun xi

7 Gambar 4.6 Tanah SP (Sand Bergradasi Buruk) pada stasiun Gambar 4.7 Aktifitas pemetaan geologi teknik di daerah penelitian Gambar 4.8 Gambar 4.9 Peta Persebaran Tanah Berdasarkan USCS pada daerah penelitian Nilai UCS terhadap kedalaman pada GT04, GT05, dan GT Gambar 4.10 Nilai RMR terhadapa kedalaman Pada GT Gambar 4.11 Nilai RMR terhadap kedalaman pada GT05 dan GT Gambar 4.12 Grafik Gerakan Tanah Menurut Atewell, Gambar 4.13 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 60m sudut 30 o Gambar 4.14 Hasil simulasi kesetabilan lereng Highwall kedalaman 60 m sudut 30 o dengan k h = Gambar 4.15 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 60m sudut 40 o Gambar 4.16 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 60m sudut 45 o Gambar 4.17 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 60m sudut 50 o Gambar 4.18 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 60m sudut 60 o Gambar 4.19 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 80m sudut 30 o Gambar 4.20 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 80m sudut 40 o Gambar 4.21 Hasil simulasi kesetabilan lereng Highwall kedalaman 80 m sudut 40 o dengan k h = Gambar 4.22 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 80m sudut 50 o Gambar 4.23 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 80m sudut 60 o xii

8 Gambar 4.24 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 100m sudut 30 o Gambar 4.25 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 100m sudut 37 o Gambar 4.26 Hasil simulasi kesetabilan lereng Highwall kedalaman 100 m sudut 37 o dengan k h = Gambar 4.27 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 100m sudut 40 o Gambar 4.28 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 100m sudut 50 o Gambar 4.29 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 100m sudut 60 o Gambar 4.30 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 120m sudut 30 o Gambar 4.31 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 120m sudut 33 o Gambar 4.32 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 120m sudut 40 o Gambar 4.33 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 120m sudut 50 o Gambar 4.34 Hasil simulasi kesetabilan lereng Highwall kedalaman 100 m sudut 37 o dengan k h = Gambar 4.35 Grafik Faktor Kemanan Lereng Highwall pada kedalaman 120m sudut 60 o Gambar 4.36 Grafik Faktor Kemanan Lereng Lowwall pada kedalaman 60m sudut 18 o Gambar 4.37 Hasil simulasi kesetabilan lereng Lowwall kedalaman 60 m sudut 18 o dengan k h = Gambar 4.38 Grafik Faktor Kemanan Lereng Lowwall pada kedalaman 80m sudut 18 o Gambar 4.39 Grafik Faktor Kemanan Lereng Lowwall pada kedalaman 100m sudut 18 o xiii

9 Gambar 4.40 Hasil simulasi kesetabilan lereng Lowwall kedalaman 100 m sudut 18 o dengan k h = Gambar 4.41 Grafik Faktor Kemanan Lereng Lowwall pada kedalaman 120m sudut 18 o xiv