ANALISIS LINGKUNGAN DALAM MEMFORMULASIKAN RENCANA STRATEGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) ULIN BANJARMASIN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS LINGKUNGAN DALAM MEMFORMULASIKAN RENCANA STRATEGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) ULIN BANJARMASIN"

Transkripsi

1 ANALISIS LINGKUNGAN DALAM MEMFORMULASIKAN RENCANA STRATEGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) ULIN BANJARMASIN Laila Refiana Staf Pengajar MM Unlam & Muhammad Hasbi Staf Manajemen RSUD Ulin ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor lingkungan eksternal dan internal RSUD Banjarmasin. Faktor lingkungan eksternal terdiri dari pemerintah, masyarakat, asuransi kesehatan, pemberi pelayanan kesehatan, perkembangan teknologi medis, industri obat dan peralatan kesehatan. Sedangkan faktor lingkungan internal terdiri dari kualitas pelayanan, penelitian dan pengembangan, sumber daya manusia, manajemen operasi, permodalan/keuangan, pemasaran dan perilaku organisasi. Analisis penelitian menggunakan metode EFAS, IFAS, SFAS dan SWOT. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa semua faktor lingkungan eksternal dan internal terindentifikasi sebagai variabel penting dalam formulasi strategi RSUD Ulin Banjarmasin. Selanjutnya, didiskusikan tentang implikasi penelitian dan strategi pengembangan organisasi. Kata kunci: Manajemen strategis, medis, organisasi PENDAHULUAN Latar Belakang Untuk menjadikan rumah sakit tidak saja mandiri, tetapi lebih jauh mampu beroperasi sesuai dengan misi sosialnya dan memberikan kontribusi lebih besar kepada peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia, tidak cukup hanya dengan melalui kebijakan-kebijakan pemerintah saja, tetapi lebih dari pada itu. Antara lain harus diadakannya peningkatan kemampuan manajerial dari para manajer rumah sakit itu sendiri untuk dapat menghadapi perubahan lingkungan yang dinamis. RSUD Ulin Banjarmasin merupakan salah satu rumah sakit pemerintah di bawah penyelenggaraan Pemerintah Provinsi Kalsel. RSUD Ulin telah terakreditasi dengan nilai akreditasi B Pendidikan. Penelitian ini ingin memformulasikan langkah awal dalam perencanaan strategi, yaitu analisis lingkungan internal dan eksternal di RSUD Ulin Banjarmasin yang dapat mendukung dan memperkuat strategi baru yang akan dijalankan

2 rumah sakit agar dapat memenuhi targetnya. Target RSUD Ulin antara lain adalah menjadi Rumah Sakit Kelas A Pendidikan pada Tahun METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui beberapa faktor eksternal dan internal kunci yang mempengaruhi strategi yang dilakukan oleh RSUD Ulin Banjarmasin. Model penelitian adalah sebagai berikut. Analisis Lingkungan RSUD Ulin Banjarmasin Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal Variabel Lingkungan Eksternal Regulasi Pemerintah Masyarakat Asuransi Kesehatan Kompetitor Perkembangan IPTEKDOK Variabel Lingkungan Internal Kualitas Pelayanan Penelitian dan Pengembangan SDM Manajemen Operasional Keuangan Pemasaran Perilaku Organisasi Analisa IFAS (Untuk menganalisa lingkungan internal) Analisa EFAS (Untuk menganalisa lingkungan eksternal) Matrix SFAS (Gabungan analisa IFAS dan EFAS) Rumusan Strategi RSUD Ulin Banjarmasin Gambar 1 Model Penelitian EFAS (External Faktor Analysis Summary) dan IFAS (Internal Faktor Analysis Summary) untuk menentukan faktor eksternal dan internal dominan berupa fungsi-fungsi yang terdapat dalam RSUD Ulin Banjarmasin. Analisis ini nantinya diwujudkan dalam bentuk matrik EFAS dan IFAS, dengan dilakukan scoring melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Menyusun faktor internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan industri pada kolom 1 (sebanyak 5-10 kekuatan dan kelemahan)

3 b. Memberi bobot masing-masing faktor dari 1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting). Pertimbangan pemberian bobot ini bergantung pada pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis industri. Semua bobot tersebut tidak boleh melebihi skor total 1,0). Semakin besar bobotnya, semakin prioritas faktor tersebut bagi manajemen. c. Menghitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 5 (outstanding) sampai 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi RSUD Ulin. Setiap rating adalah penilaian berdasarkan tinggi rendahnya kapasitas RSUD Ulin Banjarmasin mampu mengatasi setiap faktor internal. Nilai positif diberikan pada faktor kekuatan dan sebaliknya, nilai negatif diberikan pada faktor kelemahan. d. Mengalikan antara bobot dengan rating untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. e. Menjumlahkan skor pembobotan, untuk memperoleh skor total. Nilai total dari perhitungan ini menunjukkan bagaimana rumah sakit memberikan reaksi terhadap faktor strategi eksternal dan internalnya. Metode Matrik SFAS SFAS (Strategic Faktor Analysis Summary) adalah sebuah ringkasan analisis yang mengkombinasikan faktor strategis eksternal (EFAS) dengan faktor strategis internal (IFAS). Langkah-langkah bentuk SFAS sebagai berikut: a. Mendaftar item-item EFAS dan IFAS yang paling penting dalam kolom faktor strategis kunci; menunjukkan mana yang merupakan kekuatan (S), kelemahan (W), peluang (O), dan ancaman (T). b. Meninjau bobot yang diberikan untuk faktor-faktor table EFAS dan IFAS tersebut, dan menyesuaikan jika perlu sehingga jumlah total pada kolom bobot EFAS dan IFAS mencapai 1,00. c. Memasukkan pada kolom peringkat, peringkat yang diberikan manajemen perusahaan terhadap setiap faktor dari table EFAS dan IFAS. d. Mengalikan bobot dengan peringkat untuk menghasilkan jumlah pada kolom skor bobot. e. Memberikan tanda (x) dalam kolom durasi untuk menunjukkan apakah suatu faktor memiliki horizon waktu jangka pendek (< 1 tahun), jangka menengah (1-3 tahun), atau jangka panjang (> 3 tahun).

4 f. Memberikan keterangan untuk masing-masing faktor dari tabel EFAS dan IFAS. Analisis Matrik SWOT Matrik Strengths-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT) merupakan alat pencocokan yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi, strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil EFAS dan IFAS terangkum berturut-turut pada Tabel 1 dan Tabel 2. Pembahasan secara luas tidak dimuat dalam paper ini karena keterbatasan tempat. Tabel 1 EFAS RSUD Ulin Banjarmasin Faktor Eksternal Bobot Rating Score Keterangan (1 (2 (3 (4 (5 PELUANG - Perkembangan IPTEKDOK 0,2 5 1 Memiliki alat yang lengkap dan canggih - Peranan Askes 0,1 2 0,2 Mampu melayani lapisan bawah - Kepercayaan Masyarakat 0,1 4 0,4 Pasar potensial - Peranan Kompetitor 0,05 3 0,15 Kerjasama rujukan - Peranan Pemerintah 0,05 5 0,25 Regulasi yang baik ANCAMAN - Peranan Kopetitor 0,1 3 0,3 Berkurangnya market share - Perkembangan IPTEKDOK 0,15 2 0,3 Alat cepat ketinggalan teknologinya - Peranan Askes 0,1 2 0,2 Banyaknya piutang Askes - Kepercayaan Masyarakat 0,1 1 0,1 Membuat image buruk RS - Peranan Pemerintah 0,05 2 0,1 Pemutusan bantuan anggaran APBD TOTAL 1 3 Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2008 Skor total 3 berarti RSUD Ulin Banjarmasin telah berupaya menangkap peluang-peluang yang ada, serta mengupayakan semaksimal mungkin untuk mengurangi ancamanancaman yang ada (Tabel 1). Analisis Perkembangan IPTEKDOK sebagai peluang dengan skor terbesar dapat dijabarkan sebagai berikut: Peluang. RSUD Ulin Banjarmasin memiliki peralatan kedokteran yang paling lengkap dan canggih dibandingkan RS lain yang ada di Kalsel dan berpeluang untuk terus meningkatkan peralatan tersebut. Peluang ini menjadikan RSUD Ulin Banjarmasin menjadi pusat rujukan untuk pemeriksaan dan terapi dari RS daerah maupun RS kompetitor yang ada di Banjarmasin. Dengan terus melengkapi sarana peralatan kedokteran, RSUD Ulin Banjarmasin mampu mengurangi tingkat rujukan pemeriksaan kepada RS lain di pulau Jawa, sehingga dapat meringankan beban ekonomi pasien.

5 Ancaman. Perkembangan IPTEKDOK yang sangat pesat membuat peralatan yang sudah dibeli cepat sekali out-of-date. Untuk terus melengkapi peralatan kedokteran tersebut diperlukan biaya yang sangat besar, mengingat sebagian besar peralatan kedokteran adalah impor dan sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi global. Permasalahan yang lain adalah mekanisme pengadaan peralatan kedokteran yang harus mengacu kepada Keppres 80 tahun 2003, dimana nilai alat diatas Rp 100 juta harus melalui tender. Hal ini mengakibatkan tidak fleksibelnya dalam pemilihan alat dan cenderung terdapat inefisiensi anggaran. Solusi. Perlu adanya mekanisme pengadaan alat kedokteran yang lebih efisien dan perlu adanya penjajakan Kerjasama Operasional (KSO) dengan pihak distributor alat sesuai peraturan yang berlaku. Selama ini KSO yang sudah berjalan adalah KSO peralatan Lab, Radiologi dan Hemodialisa. Dengan KSO, keuntungan yang diperoleh RSUD Ulin Banjarmasin adalah: 1. Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk investasi pembelian alat baru 2. Distributor selalu mengupdate peralatannya jika ada teknologi baru yang muncul Namun disisi lain kerugian KSO adalah perlunya biaya pendamping yang harus disiapkan RSUD Ulin Banjarmasin untuk pasien tidak mampu. Tabel 2 IFAS RSUD Ulin Banjarmasin Faktor Internal Bobot Rating Score Keterangan (1 (2 (3 (4 (5 KEKUATAN - Sumber Daya Manusia 0,2 4 0,8 Memiliki jenis profesi yang paling lengkap - Kualitas Pelayanan 0,15 3 0,45 Telah memiliki standar pelayanan minimal - Manajemen Operasional 0,1 2 0,2 Memliki sistem perencanaan yg baik - Pemasaran 0,15 3 0,45 Memiliki segmentasi yang variatif - Perilaku organisasi Memiliki rantai komando yang jelas - Pengelolaan Keuangan Pengelolaan keuangan secara mandiri - Penelitian dan pengembangan Anggaran yang cukup besar untuk R&D KELEMAHAN - Kualitas Pelayanan 0,15 1 0,15 SPM belum dijalankan secara optimal - Perilaku Organisasi 0,1 3 0,3 Kurangnya koordinasi antara manajer - Sumber Daya Manusia 0,05 2 0,1 Perilaku SDM yang kurang baik - Pengelolaan Keuangan 0,1 2 0,2 Arus kas tidak sehat - Manajemen operasional Realisasi tidak sesuai dg perencanaan - Penelitian dan pengembangan Pendidikan profesi kurang diminati - Pemasaran Kelas paviliun kurang diminati TOTAL 1 2,65 Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2008.

6 Skor total 2,65 menandakan bahwa meski memiliki kelemahan yang cukup banyak, namun RSUD Ulin Banjarmasin sudah berusaha meminimalisir kekurangan tersebut dengan kekuatan-kekuatan yang dimilikinya (Tabel 2). Analisis faktor internal Sumber Daya Manusia sebagai faktor kekuatan dengan skor terbesar dapat dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan. RSUD Ulin Banjarmasin memiliki SDM yang terlengkap dan handal jika dibandingkan RS Swasta maupun RS Kompetitor lain di Kalsel. Hal ini merupakan modal utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menciptakan produk pelayanan yang tidak dimiliki RS kompetitor. Kelemahan. Kelemahan SDM yang paling utama adalah lemahnya integritas terhadap lembaga dan perilaku staf rumah sakit yang cenderung arogan. Kekuatan pada sisi SDM juga berakibat dilematis, karena SDM handal tersebut juga bekerja untuk RS kompetitor diluar jam kerja sebagai PNS (dokter spesialis). Bahkan ada kecendrungan bahwa pelayanan mereka di RSUD Ulin Banjarmasin hanya formalitas sebagai PNS dan cenderung mengutamakan pekerjaan pada RS Swasta. Solusi. RSUD Ulin Banjarmasin harus menegakkan disiplin SDM yang dimiliki tersebut. Selain penegakkan disiplin, sistem reward dan punishment juga harus dijalankan dengan baik. Hasil Perhitungan Metode SFAS Berdasarkan EFAS dan IFAS, maka dapat ditunjukkan dengan menggabungkan semua kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki dan dihadapi RSUD Ulin dalam bentuk matriks ringkasan analisis faktor strategi, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3 SFAS RSUD Ulin Banjarmasin

7 Faktor Strategis Bobot Rating Score Durasi Keterangan JP JM JP Sumber daya manusia (S) 0,2 4 0,8 X Memiliki jenis profesi yang paling lengkap - Kualitas Pelayanan (S) 0,15 3 0,45 X Telah memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM) - Kualitas Pelayanan (W) 0,15 1 0,15 X Image buruk dan pelaksaan SPM belum maksimal - Perilaku Organisasi (W) 0,1 3 0,3 X Kurangnya koordinasi antar manajer - Perkembangan IPTEKDOK (O) 0,15 5 0,75 X Memilki peralatan terlengkap dan canggih (pusat rujukan) - Peranan Askes (O) 0,1 2 0,2 X Mampu melayani hingga masyarakat lapisan bawah - Peranan kompetitor (T) 0,05 3 0,15 X Terbaginya marketshare - Perkembangan IPTEKDOK (T) 0,1 2 0,2 X Mahal dan sering ketinggalan teknologi TOTAL 1 3 Sumber: Hasil Olahan Data Primer, Kekuatan dari RSUD Ulin Banjarmasin terletak pada kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Namun dengan kelemahan pada masih banyaknya keluhan terhadap kualitas pelayanan dan pengelolaan keuangan yang belum berjalan dengan baik, pihak RSUD Ulin belum mampu mengeksploitasi peluang dari perkembangan teknologi medis, industri obat, dan peralatan kesehatan. Sehingga ancaman dari para pemberi jasa layanan kesehatan lainnya terutama rumah sakit swasta tidak dapat diatasi hanya dengan kompetensi sumber daya yang dimiliki dan dukungan fasilitas canggih dan lengkap, akan tetapi juga perlu diiringi dengan peningkatan dan perbaikan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Dari total perhitungan terbobot sebesar 3.00 menunjukkan bahwa manajemen RSUD Ulin Banjarmasin sudah melakukan tindakan strategis untuk dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang sebaik-baiknya dengan menekan ancaman yang ditimbulkan oleh lingkungan bisnis sekitarnya dan cukup dapat mengantisipasi hambatan yang ada secara tepat (efektif dan efesien). Durasi pada kolom 5 menunjukkan berbagai program yang diajukan yang dapat dijalankan selama jangka waktu tertentu (Jangka Pendek, Jangka Menengah, Jangka Panjang) oleh manajemen RSUD Ulin Banjarmasin dimana ditunjukkan prioritas kegiatan yang harus dilakukan oleh rumah sakit dalam menyikapi kondisi lingkungan internal dan eksternal rumah sakit. 1. Jangka pendek (<1 tahun)

8 a. Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga dapat mengurangi keluhan-keluhan masyarakat seputar kualitas pelayanan RSUD Ulin Banjarmasin., yang pada akhirnya dapat mengurangi citra buruk pelayanan RSUD Ulin Banjarmasin di masyarakat. b. Melengkapi rumah sakit dengan peralatan medis yang modern, obat-obat serta peralatan kesehatan yang lengkap untuk dapat lebih mendukung operasionalisasi kegiatan pelayanan kesehatan. Strategi ini harus bisa diimplementasikan jangka pendek dan bersifat segera oleh pihak manajemen RSUD Ulin Banjarmasin, agar peluang yang ada tidak dimanfaatkan oleh RS kompetitor. c. Untuk peralatan medis yang mahal dan perkembangan teknologinya sangat tinggi, perlu diantisipasi dengan melakukan effisiensi dalam hal pengadaan dan menjalin Kerjasama Operasional (KSO) dengan pihak distributor. 2. Jangka menengah (1-3 tahun) a. Mengembangkan standar pelayanan, tidak hanya sebatas Standar Pelayanan Minimal (SPM), hingga kualitas pelayanan RSUD Ulin Banjarmasin lebih bermutu dibandingkan pelayanan RS Kompetitor. b. Membuat job description dan job spesification bagi seluruh tenaga kerja yang terlibat dalam pelayanan kesehatan pada RSUD Ulin agar setiap pegawai mengetahui tugas dan tanggung jawab kerjanya masing-masing sehingga pekerjaan dapat lebih terarah. Disamping itu, perlu peningkatan koordinasi kerja pada level middle dan low manager c. Tetap melakukan kerjasama dengan pihak asuransi kesehatan, serta perlu memikirkan untuk membuat kerjasama baru yang dapat mendukung aktivitas pelayanan di rumah sakit serta semakin menambah pemasukan. d. Mengantisipasi kemajuan-kemajuan dari rumah sakit pesaing dan tetap memperhatikan industri rumah sakit yang ada baik dalam skala lokal maupun global. 3. Jangka panjang (>3 tahun) Tetap mempertahankan dan terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di RSUD Ulin sebagai unsur utama dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Metode Analisis Matrik SWOT

9 Matrik SWOT merupakan alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis rumah sakit. Matrik ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi rumah sakit dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya mempengaruhi keberhasilan RSUD Ulin, sehingga dapat diketahui sejauh mana strategi yang saat ini dapat dijalankan manajemen rumah sakit dalam menghadapi lingkungannya. Hasil ditunjukkan pada Gambar 2. IFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W) EFAS OPPORTUNITIES (O) 1. Memiliki peralatan yang lengkap dan canggih (mengurangi rujukan keluar) 2. Mampu melayani lapisan masyarakat bawah 3. Memiliki pasar potensial 4. Menjalin kerjasama rujukan 5. Dilindungi regulasi yang baik THREATS (T) 1. Memiliki jenis profesi yang paling lengkap dan SDM handal 2. Memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM) 3. Memiliki sist. Perencanaan yang baik 4. Memiliki segmentasi produk yang variatif STRATEGI SO Memanfaatkan seluruh kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang sebesar-besarnya STRATEGI ST 1. Citra buruk dan belum dilaksanakannya SPM secara maksimal 2. Kurangnya koordinasi antar manager 3. Perilaku SDM yang kurang baik 4. Arus kas yang tidak sehat STRATEGI WO pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan STRATEGI WT 1. Berkurangnya market share 2. Peralatan mudah ketinggalan teknologi 3. Banyaknya piutang PT. Askes 4. Image buruk RS 5. Pemutusan bantuan APBD Memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi ancaman pada kegiatan yang bersifat depensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman Gambar 2 Matrik SWOT (Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2008) Berdasarkan matrik SWOT menghasilkan empat alternatif strategi yang dapat menjadi pilihan dalam memformulasikan rencana strategi pada RSUD Ulin Banjarmasin. 1. Strategi SO. Kekuatan RSUD Ulin Banjarmasin terletak pada tenaga kesehatan ahli yang lengkap dan berpengalaman. Dengan didukung fasilitas peralatan kesehatan yang paling lengkap dan canggih di Kalimantan Selatan maka sangat besar peluang bagi RSUD Ulin Banjarmasin menjadi market leader dan merebut pangsa pasar jasa pelayanan kesehatan di Kalimantan Selatan. Selain itu, jenis layanan yang sangat variatif dan produk layanan yang disesuaikan dengan segmentasi pasar, memberikan banyak pilihan kepada masyarakat berbagai golongan untuk menggunakan jasa pelayanan kesehatan di RSUD Ulin Banjarmasin

10 2. Strategi ST. Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Kekuatan strategi RSUD Ulin Banjarmasin berfokus pada strategi diversifikasi seperti membuka poliklinik spesialis sore, poliklinik VIP dan lain sebagainya, yang selama ini hanya dimiliki oleh rumah sakit swasta/pesaing. Alternatif strategi lain adalah dengan pemanfaatan teknologi untuk peningkatan penjualan jasa layanan kesehatan khususnya promosi melalui internet lewat website resmi RSUD Ulin yang belum dimiliki oleh rumah sakit pesaing di Kalimantan Selatan pada umumnya dan Banjarmasin pada khususnya. 3. Strategi WO. Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Kelemahan utama RSUD Ulin Banjarmasin adalah citra buruk yang berkembang di masyarakat terhadap pelayanan RSUD Ulin Banjarmasin. Hal ini bisa diminimalisir dengan cara membuka pusat pengaduan pasien baik secara langsung, lewat surat maupun lewat SMS di Pada intinya, RSUD Ulin Banjarmasin harus membuka diri terhadap kritik masyarakat dan merespon secara cepat keluhan-keluhan tersebut. Dengan demikian masyarakat yang kecewa atas pelayanan RSUD Ulin Banjarmasin merasa diperhatikan dan memiliki saluran resmi dalam menyampaikan keluhannya. 4. Strategi WT. Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat depensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Strategi yang dapat ditawarkan adalah dengan meningkatkan sektor penerimaan dari sektor non Askes untuk mengatasi arus kas yang tidak sehat, sehingga ancaman kerugian karena banyaknya piutang dapat ditanggulangi. Selin itu, koordinasi antar manager juga harus ditingkatkan untuk menghindari panjangnya laur birokrasi yang berakibat pada lambatnya penyelesaian masalah. Saran Langkah Pengembangan Sesuai dengan apa yang telah didapatkan pada analisis faktor-faktor strategis dominan maka untuk pengembangan di masa yang akan datang guna mendapatkan peningkatan usaha pelayanan kesehatan kearah yang lebih baik, sebaiknya kegiatan difokuskan pada variabel yang paling berpengaruh dalam memformulasikan rencana strategi RSUD Ulin Banjarmasin. Dengan demikian langkah pengembangan strategi yang bisa dilakukan RSUD Ulin Banjarmasin adalah:

11 1. Perlu adanya mekanisme pengadaan peralatan kedokteran yang lebih efisien dan perlu adanya penjajakan Kerjasama Operasional (KSO) dengan pihak distributor alat sesuai peraturan yang berlaku. 2. Peninjauan kembali klausul kerjasama dengan PT. Askes dan perlu adanya efisiensi terhadap cost centre sehingga piutang yang cukup besar tersebut tidak terlalu mempengaruhi pelayanan dan operasional RSUD Ulin Banjarmasin. Selain itu, sektor penerimaan non Askes lebih ditingkatkan 3. Lebih mengintensifkan peranan Pusat Pengaduan Pasien agar citra buruk RSUD Ulin bisa dikurangi 4. Menciptakan produk pelayanan yang inovatif berdasarkan sumber daya yang ada. Selain itu, perlu adanya pengembangan produk berdasarkan segmentasi pasar. 5. RSUD Ulin harus mampu mandiri tanpa tergantung pembiayaan APBD. Salah satunya adalah meningkatkan pendapatan melalui peluang kerjasama dengan pihak ke-3 dan menekan cost centre. 6. RSUD Ulin Banjarmasin harus menegakkan disiplin terhadap SDM yang dimiliki. Reward dan punishment harus dijalankan dengan baik 7. Memperbanyak Diklat untuk frontliners khususnya tentang kepuasan konsumen. Pengawasan pihak manajemen terhadap pelaksanaan SPM harus lebih ditingkatkan 8. Sosialisasi penyusunan perencanaan agar lebih ditingkatkan. Perencanaan juga harus memperhatikan lingkungan global yang bersifat dinamis yang mampu mempengaruhi akurasi realisasi perencanaan tersebut. 9. Perlu adanya sosialisasi dan promosi khususnya untuk pelayanan unggulan kepada kelompok masyarakat menengah keatas. Selain itu, perlu didukung peningkatan kualitas pelayanan yang lebih baik. 10. Perlu adanya peninjauan ulang struktur organisasi yang sudah ada dan pemangkasan birokrasi lintas bidang organisasi. 11. RSUD Ulin Banjarmasin harus mampu meningkatkan pemasaran produk layanan kepada sektor non Askes khususnya kelas paviliun hingga dapat meningkatkan pendapatan. 12. RSUD Ulin Banjarmasin harus tegas dan membuat kontrak kerja bagi karyawannya yang melanjutkan pendidikan.

12 Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa dalam pelaksanaan penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan yang dialami antara lain: 1. Jangka waktu penelitian yang singkat, sehingga informasi yang didapatkan tidak dapat secara lebih mendetil dan mendalam, karena dalam membuat suatu formulasi strategi diperlukan data yang lengkap dan akurat. Data penelitian hanya berdasarkan jawaban responden dari pihak manajemen RSUD Ulin. Penelitian selanjutnya hendaknya juga menggali respon dari pihak luar RSUD Ulin terutama dalam pengumpulan respon faktor eksternal. 2. Penelitian belum menyentuh seluruh permasalahan yang dialami RSUD Ulin Banjarmasin khususnya dalam status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). DAFTAR PUSTAKA Hitt, Michael A., et al., Manajemen Strategis: Daya Saing & Globalisasi. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT 32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL A. Data Temuan Menara suci Tabel 4.1 Data Temuan Travel Shafira Tahun Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi merupakan suatu tindakan pembelanjaan atau penggunaan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan dana di masa datang yang

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Strategis Suatu filosofi, cara berpikir dan cara mengelola organisasi merupakan pengetian dari manajemen strategis. Kata strategy berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN 4.1 Faktor Strategi Eksternal 4.1.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal Penentuan faktor strategi eksternal bertujuan untuk mengetahui berbagai peluang serta ancaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis STI Cassidy (2006:41) mendefinisikan perencanaan adalah suatu proses penetapan tujuan organisasi/perusahaan, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan

Lebih terperinci

VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung

VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung oleh wawancara terhadap para responden dan informasi-informasi yang diperoleh dari

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan pengusaha yang lain bukanlah hal yang baru lagi, tetepi semakin lama semakin ketat. Ini terbukti

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I. Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya. 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah Sakit?

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I. Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya. 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah Sakit? L 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I Tgl : 04 Maret 2009 Pukul : 13.00-14.00 Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya Daftar Pertanyaan : 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA A. Analisis Daya Saing Konveksi Semar Daya saing merupakan suatu konsep perbandingan kemampuan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT Nama : Fitria Shinta Dewi NPM : 13213551 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Eva Karla, SE,

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH AL MIHRAB DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT Dalam upaya pengembangan dakwah melalui jurnalistik yang telah dilakukan oleh pengelola majalah "Al-Mihrab",

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented 91 BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Bersaing Bisnis Dengan Menggunakan Analisa SWOT Pada BMT Berkah Trenggalek BMT Berkah Trenggalek pada penilaian peneliti berada pada posisi kuadran I yaitu dengan menerapkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 STUDI KELAYAKAN BISNIS ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id ANALISIS SWOT Dalam Identifikasi

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Vol. X Jilid 2 No.7 Desember 2016 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Siska Lusia Putri dan Beby Purnama Sari *) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung Dini Haris Wulandari, Woro Priatini, Herry Ryana Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO Mukhamad Johan Aris, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian 31 III..METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kajian 1. Lokasi Kajian Kajian ini dilaksanakan di Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Lembaga yang menjadi subyek kajian ialah Unit Pelaksana Kegiatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah di bengkel sepeda motor Budi Motor, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Alasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi. DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah.. 8 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA A. Kerangka Pemikiran LPBA Muyassaroh merupakan salah satu lembaga pembelajaran bahasa Arab untuk mampu membaca kitab kuning tanpa harakat secara mudah dan cepat serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di RSIFC khususnya di gudang Instalasi Farmasi. Hasil penelitian meliputi tahap penyimpanan dan analisis SWOT untuk mengetahui posisi Instalasi Farmasi.

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat, tidak hanya bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat, tidak hanya bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan akan semakin berat, tidak hanya bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu memiliki keunggulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI Nama : Sheena Anghelina Adam NPM : 18210226 Kelas : EA16 Dosen Pembimbing : Emilianshah Banowo, S.SOS., MM ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran. 37 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Pengembangan Pariwisata di Pulau Pasaran dan juga untuk mengetahu apa saja

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA

STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA NAMA : GITA RACHMAWATI NPM : 13210024 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : Ir. TITIEK IREWATI, MM BAB I PENDAHULUAN Latar

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : IMPLEMENTASI STRATEGI PEMASARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK JASA ASURANSI KECELAKAAN DAN KEMATIAN PADA PT. PRUDENTIAL CABANG LAMONGAN *(Puguh Cahyono Prodi

Lebih terperinci

7 STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG PRIOK SEBAGAI INTERNATIONAL HUB PORT. Pendahuluan

7 STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG PRIOK SEBAGAI INTERNATIONAL HUB PORT. Pendahuluan 73 7 STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG PRIOK SEBAGAI INTERNATIONAL HUB PORT Pendahuluan Selama ini jalur pengiriman kontainer dari Indonesia ke luar negeri diarahkan ke Pelabuhan Singapura atau Port

Lebih terperinci

ANALISA SWOT UNTUK MENGETAHUI KONDISI PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. TIRTA INVESTAMA DI SURABAYA

ANALISA SWOT UNTUK MENGETAHUI KONDISI PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. TIRTA INVESTAMA DI SURABAYA ANALISA SWOT UNTUK MENGETAHUI KONDISI PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. TIRTA INVESTAMA DI SURABAYA Sulastri, Pribadiyono, Sutopo Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem I Wayan Gede Narayana STMIK STIKOM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU

PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU Almasdi Syahza Pusat Pengkajian Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (PPKPEM) Universitas Riau Email: asyahza@yahoo.co.id:

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di. berikut: yang pertama yaitu wawancara kepada manager BAZNAS

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di. berikut: yang pertama yaitu wawancara kepada manager BAZNAS BAB V PEMBAHASAN A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di BAZNAS Tulungagung. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut: yang pertama yaitu wawancara

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DALAM PERENCANAAN STARTEGI PERPUSTAKAAN

ANALISIS SWOT DALAM PERENCANAAN STARTEGI PERPUSTAKAAN ANALISIS SWOT DALAM PERENCANAAN STARTEGI PERPUSTAKAAN NYOMAN AYU NILA DEWI STMIK STIKOM BALI nila@stikom-bali.ac.id Abstrak dalam suatu institusi pendidikan memiliki peranan penting yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM : ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR Nama : Novia Endah Lestari NPM : 15212396 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Ir. Titiek i kirewati, MM ANALISIS STRATEGI

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data akan dilakukan disebuah industri pengolahan dengan sub sektor industri pakaian jadi yang berlokasi di Jl. Wader Blok G.II No. 25 RT/RW 010/012

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta Strategi pengembangan pada Industri Biofarmaka D.I.Yogyakarta

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB PERENCANAAN STRATEGIS Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB Audit External Visi & Misi Audit Internal Tujuan Jangka Panjang Strategi Implementasi Strategi Isu Manajemen Implementasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian terhadap permasalahan di SMK Muhammadiyah 1 Samarinda penulis melakukan Analisa Internal dan Analisa Eksternal sebagai pengumpulan datanya, dan

Lebih terperinci

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jalan Raya Puputan No. 86 Renon Denpasar, (0361)244445

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Farouk Pratama NPM : 12212790 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMBIAYAAN ( FINANCE ) DALAM UPAYA MEREBUT PANGSA

ANALISIS STRATEGI PEMBIAYAAN ( FINANCE ) DALAM UPAYA MEREBUT PANGSA ANALISIS STRATEGI PEMBIAYAAN ( FINANCE ) DALAM UPAYA MEREBUT PANGSA Aidina Maretsya, H. Eddy Soegiarto K 2, Heriyanto 3 PASAR PADA PT. ARTHA PRIMA FINANCE SAMARINDA Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

VI. PERUMUSAN STRATEGI

VI. PERUMUSAN STRATEGI VI. PERUMUSAN STRATEGI 6.1. Analisis Lingkungan Dalam menentukan alternatif tindakan atau kebijakan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, dibutuhkan suatu kerangka kerja yang logis. Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif observasional dan bersifat cross sectional. Menurut Dahlan (2006) penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

TEKNIK PEMANFAATAN ANALISIS SWOT TANPA SKALA INDUSTRI (A-SWOT-TSI)

TEKNIK PEMANFAATAN ANALISIS SWOT TANPA SKALA INDUSTRI (A-SWOT-TSI) TEKNIK PEMANFAATAN ANALISIS SWOT TANPA SKALA INDUSTRI (A-SWOT-TSI) Iskandar Putong Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara. ABSTRAK Analisis SWOT telah lama dikenal di kalangan para ahli manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING 3.1 SWOT UNTUK FORMULASI STRATEGI Analisis SWOT didasarkan pada logika, yaitu memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

Lebih terperinci

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN 4.1. VISI DAN MISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi oleh

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian adalah kegiatan dalam mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup tentang pendekatan yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan

Lebih terperinci