BAB 6 TECHNICAL POINT DAN SARAN DALAM MEMANAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 6 TECHNICAL POINT DAN SARAN DALAM MEMANAH"

Transkripsi

1 Techical Point dan Saran dalam Memanah 61 BAB 6 TECHNICAL POINT DAN SARAN DALAM MEMANAH Pengantar Dalam bab ini ada beberapa teknik yang disarankan dan harus diperhatikan dalam memanah. Materi yang akan penulis bahas dalam bab ini adalah postur tubuh, posisi scapulae, setting rear scapulae, elbow alignment, hubungan panggul dan bahu, holow back, side anchoring, eye position, eye focus, pentingnya little finger, holding, posisi sendi sikut, gambaran tali pada busur, pembagian berat badan, release dan follow-through, finger tab, tali pengikat jari ke busur (finger sling), melepas tali, membusungkan dada, clicker, 50/50 balance, relaksasi pada wajah dan leher, high grip/low grip, mata dominan dan jarak dominan, footwear, timing, menembak pada kondisi angin. Tujuan yang diharapkan pada bab ini adalah mahasiswa mampu memahami dan menerapkan technical point dalam memanah. Sehingga mahasiswa mampu mengidentifikasi kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan dalam memanah dan mampu memberikan saran atau pemecahan

2 Techical Point dan Saran dalam Memanah 62 terhadap masalah-masalah tersebut. Untuk lebih jelas mengenai bahasan tersebut, penulis akan bahas sebagai berikut: Postur Tubuh Memelihara posisi titik berat badan (center of gravity) selama menembak sangat penting, bukan hanya untuk ketepatan (accuracy) tetapi juga untuk konsistensi dalam menembak. Untuk membantu memelihara konsistensi postur tubuh dalam pengulangan menembak, salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu pemanah memandang batang besi, baja, atau bambu yang lurus di sebelah kanan tubuh pemanah. Batang besi tersebut di tancapkan di tanah dan ketinggiannya harus melebihi kepala. Pemanah harus melihat batang besi kemudian pemanah berusaha untuk menyesuaikan postur tubuhnya lurus seperti batang tersebut. Hal ini akan membantu memelihara tubuh dalam posisi yang tegak selama proses menarik dan release (Perhatikan Gambar 6.1) Gambar: 6.1. (Postur Tubuh Pemanah)

3 Techical Point dan Saran dalam Memanah 63 Posisi Tulang Scapulae Posisi tulang scapulae sangat menentukan keberhasilan menembak. Gambar 6.2. merupakan pergerakan tulang scapulae pada beberapa atlet elite Australia, untuk memberikan gambaran yang jelas pada setiap tahapan menembak. Gambar: 6.3. (Posisi Tulang Scapulae) Dalam Gambar tersebut David Barnes seorang pemanah kidal melakukan sikap set-up, holding, dan release. Pada waktu set-up tulang scapulae posisinya dapat dilihat di posisi ujung/akhir. Selama holding (menahan tarikan) posisi scapulae bersama-sama menutup/merapat selanjutnya scapulae bagian kiri menonjol keluar. Pada waktu release scapulae tetap bersamasama menutup, dalam hal ini David memelihara ketegangan punggungnya yang diperkuat dengan scapulae tersebut. Tulang scapulae memberikan efisiensi pada waktu set-up dan penting untuk keberhasilan dan konsistensi setiap tembakan. Ketika pemanah pemandang dirinya di cermin sambil melakukan tarikan penuh (full draw) segaris dengan bidikannya (aiming), scapulae kanan kelihatan dengan jelas. Untuk membantu pemanah lebih lanjut, bagian pita terang (bright tape) dapat dicapai pada scapulae kanan untuk pemanah tangan kanan. Jadi

4 Techical Point dan Saran dalam Memanah 64 ketika berlatih menarik di depan kaca pemanah dapat melihat pita jika posisi yang benar telah dicapai. Menentukan Posisi Scapulae Posisi scapulae bagian belakang yang benar sangat penting untuk memaksimalkan kekuatan dari otot travezius. Hal ini akan dibantu dengan naiknya busur ketika melakukan set-up kemudian menarik sampai posisi anchoring lengan penarik dan tangan harus naik sebagai satu kesatuan tanpa merubah posisi scapulae. (Perhatikan Gambar 6.4 Gambar: 6.4. (Posisi Scapulae) Ketika membahas tarikan (drawing) punggung pada saat menarik harus dalam posisi seperti duduk tegak bersandar. Ketika melintasi wajah/kepala pada waktu anchoring, jari-jari

5 Techical Point dan Saran dalam Memanah 65 penarik, dan lengan penarik naik ketika anchoring bagian belakang bahu dan scapulae harus tetap berada diposisinya. Elbow Alignment Dalam sketsa di bawah ini menunjukkan bahwa terdapat 3 konfigurasi yang berbeda pada saat sikut menarik tali busur. (Perhatikan Diagram 1.6). Diagram: 6.1 (Elbow Alignment) 1. Pada Diagram 1.6.a secara biomekanika lemah, karena tidak menggunakan struktur tulang secara penuh dan lebih menggandalkan daya tahan otot untuk memelihara posisi sikut. Hal ini akan menyebabkan kelelahan dan konsistensi

6 Techical Point dan Saran dalam Memanah 66 akan terganggu, selain itu cenderung lengan menjauh dan muka naik pada saat release. 2. Pada Diagram 1.6.b secara biomekanika menggunakan struktur otot dan power otot yang lebih efektif, tidak hanya mengurangi kelelahan tetapi meningkatkan efektivitas dan konsistensi pada saat release. 3. Pada Diagram 1.6.c secara biomekanika paling baik, karena garis scapulae alignment berada di belakang panah, sehingga memudahkan pelaksanaan menembak dengan baik, secara mekanik kesalahan dalam menembak akan relatif kecil. Hubungan Panggul dan Bahu Bahu harus diputar ketika panah keluar melintas scapulae. Banyak pemanah yang memutar pinggul sejajar dengan target dengan mengabaikan sikap stance. Dengan demikian, ini merupakan masalah, pemanah yang menggunakan stance parallel dengan mengabaikan posisi kaki, posisi pinggul menentukan posisi stance. Dengan menggunakan open stance, panggul harus dibuka kearah target, ini akan menciptakan beberapa puntiran (torque) di bawah tulang rusuk dan menambak kesetimbangan (stability). Hollow Back Hollow back merupakan sifat yang banyak ditunjukkan oleh pemanah, hal ini disebabkan oleh dorongan dada keluar ketika menarik. Hollow back akan mengganggu pemanah ketika pemanah diinstruksikan untuk membagi berat badan pada bola

7 Techical Point dan Saran dalam Memanah 67 kaki mereka. Pemanah seringkali memperbaikinya dengan cara mencondongkan badan ke depan dan menggerakan panggul ke belakang, gerakan ini seringkali salah. Namun cara yang terbaik untuk memperbaikinya adalah badan sedikit condong ke depan berat badan berada di tengah kaki, atau dibagi dalam % atau %, dengan demikian akan memberikan keseimbangan yang lebih baik. Selanjutnya tulang dada (os sternum) harus ditekan ke dalam dorong mengarah ke pusar ketika menarik busur. Hal ini bisa diilustrasikan pemanah dengan cara memvisualisasikan dengan reaksi ketika perut mereka ditinju. Side Anchoring Supaya mampu mencapai drawing alignment yang benar, pemanah harus melakukan anchoring sedikit ke samping, dengan cara ini posisi mata lebih baik dan sikut penarik bisa lurus dengan panah. Jika tali ditempatkan atau nempel persis diujung hidung dan pusat dagu maka berilah saran untuk memperbaiki posisi tersebut, sebab dampaknya kepala pemanah akan ke depan atau ke belakang. Perhatian jangan melakukan side anchoring yang terlalu meluas pada dagu, ini akan mengganggu tali pada saat release, sedangkan yang diharapkan tali berjalan secara harmonis. Posisi Mata Posisi muka ke target ketika melakukan side anchoring, ini secara biomekanika paling baik. Hindarkan memutar kepala berlebihan karena dapat menghambat aliran darah pada

8 Techical Point dan Saran dalam Memanah 68 pembuluh arteri di otot leher. Pemanah berdiri dengan kedua lengan di samping naik secara horizontal, kepala dan mata harus menghadap ke depan. Pemanah harus menekan lengan kirinya ke bawah, dan mendorong pergelangan tangannya ketika memandang ke depan lurus. Eye Focus Dalam menembak mata harus focus dan harus dipertahankan dari skap holding sepanjang aiming, ekspansi dan release, dan follow through hingga panah mengenai target. Eye focus sangat penting ketika aiming (membidik), jika terjadi gangguan angin mata tidak harus focus pada kuning selama pelaksanaan menembak. Latihan aiming yang baik dan eye focus pada saat menarik ditempatkan di atas dan bawah angka 9 pada target face area dimana kita ingin memanah dan jatuh pada warna merah yaitu angka 8 dan 7. Jika terdapat angin lakukan dari kiri-kanan samping yang warna merah dengan tarikan tangan kanan. Sedangkan tarikan tangan kiri, dari kiri dan kanan. Tujuannya adalah supaya anak panah grouping di daerah warna merah tanpa keluar dari angka 8 dari warna kuning, kadang-kadang pemanah tetap focus ke warna kuning. Pentingnya Jari Tangan Terdapat beberapa otot di tangan yaitu extensor digiti minimi yaitu otot yang mengontrol jari-jari tangan pada saat tangan menarik. Banyaknya perubahan posisi pada jari tangan,

9 Techical Point dan Saran dalam Memanah 69 akan berpengaruh tegang pada jari-jari lainnya pada saat menarik. Oleh karena itu posisi jari selama holding dan release penting dan harus dalam posisi yang sama dari tembakan ke tembakan. Pelaksanaannya jari-jari tangan hingga jari menyentuh pad hanya sendi pada bagian bawah dari jari tangan. Ketika jari tangan di tekuk, coba untuk luruskan jari lain supaya tidak ada ketegangan pada jari lainnya. Selain itu, regang jari ke atas dan ke bawah, oleh karena itu penting kiranya memelihara posisi jari tangan secara konsisten. Terdapat beberapa cara untuk memepertahankan posisi jari supaya tetap konstan dari tembakan ke tembakan. Pemanah menyentuh ujung ibu jari dan ujung sendi pertama pada jari tangan. Tetapi harus dalam posisi yang sama pada setiap menembak. Saran terbaik agar jari tangan menyentuh leher ketika melakukan tarikan penuh dan jari tangan bisa menyentuh bagian atas kerah baju. Holding Satu poin penting yang sulit diajarkan pada pemanah adalah fase loading/transfer. Umumnya pemanah mengambil fase tersebut selama 2.5 detik dari anchoring ke holding. Diagram 2.6 menunjukkan bahwa 2.5 detik merupakan waktu yang terlalu singkat untuk melakukan fase ini. Katakan pada pemanah fase loading/transfer kira-kira 2 detik dan biasanya pemanah bisa melakukan.

10 Techical Point dan Saran dalam Memanah 70 Diagram 6.2 (Siklus menembak) Posisi Sendi Sikut Penahan Busur Pada umumnya kesalahan yang dilakukan pemanah adalah permukaan bagian dalam sendi sikut diputar tidak searah jarum jam dan muka pemanah menengadah. Secara biomekanika sangat lemah dan cenderung pemanah mendorong bahu ke depan atas dan menghasilkan otot yang berlawanan. Tulang lengan atas (humerus) diputar searah jarum jam (untuk pemanah bukan kidal). Permukaan bagian dalam sendi sikut mendekati vertikal, ini akan meluruskan struktur tulang lengan lebih kuat dan berpasangan dengan bahu depan rendah yang menghasilkan kekuatan dalam menahan tekanan tarikan busur dan ditopang dengan lebih efisien.

11 Techical Point dan Saran dalam Memanah 71 String Ficture Pada bahasan sebelumnya telah didiskusikan bahwa eye focus harus tetap dipelihara pada tanda bidikan (aiming mark) dari posisi holding sepanjang aiming, ekspansi, release dan follow through, hingga panah mengenai target face. Gambaran tali pada busur harus betul-betul dan disarankan harus berada di tengah-tengah upper limb pada posisi menembak. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Diagram 3.6. Diagram 6.3 (String Picture) Pada Diagram tersebut, 1) Mata diluruskan dengan panah dan dengan pusat busur yang sesuai dengan posisi kepala; 2) Tali mudah dilihat khususnya selama aiming, ekspansi, dan follow through. Jika tali tidak berada pada pusat tembakan (center shot) atau pada posisi lain, pandangan pada posisi tali akan mudah

12 Techical Point dan Saran dalam Memanah 72 hilang, khususnya selama ekspansi ketika gambaran tali masih bergerak. Gerakan ini seperti melihat di belakang senapan tentu selamanya harus menjaga pandangan harus tetap lurus. Release and Follow through Masalah yang sering terjadi pada release adalah tangan menjauh dari muka. Daftar di bawah ini merupakan beberapa kesalahan yang sering terjadi pada release yaitu: a. Mengubah perhatian yang menghasilkan hilangnya koneksi dengan bagian punggung dan ketegangan dibagian punggung tidak dipertahankan dengan benar selama menembak. b. Otot bices terlalu rileks, sehingga sudut antara lengan atas dan lengan penarik bagian atas terbuka pada saat release. c. Sikut terlalu turun dan tidak menjauh ke belakang. d. Sikut penarik di depan garis panah. e. Tangan penarik turun pada saat release dan menyentuh bahu. f. Konsentrasi hilang sehingga tidak bisa mempertahankan ketegangan pada bagian punggung. Beberapa saran pemecahan yang bisa dilakukan adalah: a) Ketegangan pada bagian punggung harus kontinu 1-2 detik setelah release, untuk mencegah adanya perubahan posisi menembak. b) Lengan atas dan tangan penarik harus rileks (mengacu kepada Diagram siklus menembak). c) Tanya pemanah untuk mengurangi pikiran mengenai sudut antara lengan atas dan lengan penarik bagian atas ketika release, tangan harus mengikuti garis dari permukaan wajah

13 Techical Point dan Saran dalam Memanah 73 ke belakang. Ini bisa dibantu dengan cara meletakan satu atau dua pencil vertikal di lekukan lengan (lipatan sendi sikut). Pemanah harus menjaga agar pencil tidak jatuh selama menembak. d) Yakinkan bahwa gambaran scapulae benar, sehingga pemanah lebih ajeg. e) Jari-jari lepas dari tali sebagai indikasi bahwa jari-jari rileks. Jika jari-jari lurus setelah release mengindikasikan bahwa jari-jari secara sadar dibuka dan ketegangan dipunggung hilang. f) Visualisasikan bahwa jari-jari penarik berbunganan dengan sikut pada saat menarik seperti rantai baja (steel chain). Ini akan menciptakan kondisi rileks pada lengan bagian atas dan akan menghilangkan ketegangan berlebihan pada tangan penarik dan bagian belakang tangan menjadi lebih datar/lurus. Selanjutnya juga membantu menggunakan otot punggung lebih halus sehingga release dan follow through lebih efektif. Finger Tab Finger tab diusahakan jangan menggunakan tab yang keras, karena mencegah konsistensi posisi antara tangan dan tulang dagu (jawbone) dan mempunyai potensi yang lebih besar untuk bergerak ke atas dan bawah muka, dan menciptakan perubahan tekanan pada jari tangan. Finger tab yang disarankan adalah yang bisa mengatur posisi jari untuk memberikan tangan penarik lebih relaks. Tanpa

14 Techical Point dan Saran dalam Memanah 74 tab yang bisa mengatur jari, maka cenderung jari pemanah menyebar untuk menghindari jepitan pada panah, dan menghasilkan ketegangan yang tidak diinginkan di sekitar jari tangan. Untuk menjamin jari-jari berada pada tempat yang sama pada tab, dan tab dengan tali. Sangat penting untuk melihat atau mengecek tab tersebut ketika melakukan hooking/gripping setiap akan menembak. Finger Sling Untuk membuat busur terjatuh dengan mulus dan rapih di tangan pada saat release, pengikat jari (finger sling) harus digunakan. Terdapat beberapa jenis tali pengikat yaitu: 1) Pengikat busur yang menempel di bawah handle, 2) Tali yang diikatkan pada pergelangan tangan, 3) Tali yang diikatkan pada jari tangan tepatnya pada ibu jari dan jari telunjuk dan sekitar busur tepatnya pada grip (pegangan). Releasing the String Tali harus dilepas dengan relaksasi total pada jari-jari yang memegang tali, sehingga tali mendorong jari-jari keluar. Sering kita lihat bahwa pada waktu release jari-jari dibuka sampai lurus, hal ini mengindikasikan bahwa pemanah sadar untuk membuka jari pada waktu release. Metoda yang baik waktu mengajar merasakan tali lepas dari jari-jari yaitu: Tarik tali ke belakang 1 atau 2 inch setelah itu

15 Techical Point dan Saran dalam Memanah 75 lepas dan rasakan tali mendorong jari ke luar. Jari harus merasa nyaman dalam posisi menekuk. Metoda lainnya adalah menekuk lengan penahan busur dan tarik tali sampai posisi anchoring/holding, sehingga sikut lengan penarik, bahu bagian belakang, scapulae, dan tangan penarik dalam posisi sebagaimana mestinya. Tarik tali kira-kira 1 atau 2 inch dan mencapai posisi anchoring, kemudian lakukan release. Kemudian lengan penahan busur melakukan follow through sebagaimana pada tembakan yang biasanya. Membuka Dada Banyak pemanah ketika melakukan tarikan penuh menggunakan otot dada. Hal ini dapat dicegah dengan menggunakan cliker. Sebagai latihan yaitu: Pegang jari-jari di depan dada dengan sikut horizontal scapulae dalam posisi yang benar. Selanjutnya coba tarik kuat dengan jari-jari yang lain dengan cara tahan napas. Kemudian, mulai bernapas pelanpelan rileks dan datar otot dada harus terasa rileks, lakukan secara kontinu dengan intensitas yang sama. Latihan ini akan memberikan perasaan di mana otot dada pada saat melakukan tarikan seperti menggunakan cliker. Keseimbangan 50/50 Keseimbangan dalam menembak harus 50/50. Ketidakseimbangan dalam rasio tersebut berpengaruh pada titik berat badan. Jika terjadi tidak seimbang bergeraklah ke depan atau ke posisi yang memungkinkan.

16 Techical Point dan Saran dalam Memanah 76 Relaksasi Wajah, Muka dan Leher Muka dan wajah harus sepenuhnya releks pada waktu menembak, pemanah tetap senyum dan merasakan rileks pada otot leher pada saat melakukan set-up. Pelaksanaan menembak dikatakan benar, apabila tidak ada pergerakan kepala sedikitpun pada waktu menembak. Pegangan Tinggi dan Rendah Pegangan tinggi membutuhkan kekuatan yang lebih, dalam tekanan kompetisi cenderung lebih tegang di pergelangan tangan, hal ini disebabkan oleh perbedaan titik tekan dan menghasilkan panah yang tinggi dan rendah pada target. Dengan pegangan yang rendah tulang pada tangan dan lengan akan lebih membentuk susunan yang efisien yang akan membantu pada tangan yang memegang busur. Mata Dominan vs Keterampilan Penelitian yang dilakukan oleh Geraint Griffiths, seorang direktur klinik pada Sport Vision Service UK menunjukkan bahwa terdapat gangguan antara pemanah top international, yang dibuktikan pada 70 orang sample sebagai berikut: Right hand/right eye = 84,3 % Left hand/left eye = 10 % Right hand/left eye = 2,85 % Left hand/right eye = 2,85 % Penelitian ini mengidentifikasi bahwa jarak dominan yang pemanah lakukan kira-kira 5,7 %. Pada umumnya menurut

17 Techical Point dan Saran dalam Memanah 77 kebiasaan jaman dulu dianjurkan bahwa jarak dominan dan mata dominan menentukan penggunaan lengan (handedness). Contoh, dominan lengan kanan, berarti dominan mata kiri dan menembak dengan lengan penahan busur kiri. Terdapat beberapa perdebatan pada masalah ini, beberapa pelatih top mengatakan pada tembakan yang menggunakan tangan kanan berarti dominan mata kiri, jadi pemanah menembak dengan tangan dominan. Tangan ditentukan dengan mata dominan, secara mekanika lebih baik, lengan yang dominan berarti lebih terkoordinasi. FITA mengatakan selama ini hasil terbaik yang telah dicapai pemanah dengan menggunakan pedoman termudah dan terbaik, adalah lengan yang memiliki kontrol dan kekuatan. Jarak dominan bagi pemanah dan mata dominan bisa digunaan dengan lensa tak tembus pandang, agar supaya cahaya tidak masuk mata. Jika mata menggunakan penutup secara total untuk mencegah cahaya masuk mata dan mata lain terbuka ini akan menyebabkan mata lelah selama perlombaan. Bagaimanapun pemanah dapat belajar melibatkan mata yang tidak dominan untuk menambal supaya mata lebih dominan. Hal ini juga akan melatih otak untuk melibatkan mata yang tidak dominan. Alas Kaki Alas kaki merupakan salah satu yang diabaikan oleh pemanah, sebaiknya dipertimbangkan sebagai bagian dari peralatan. Kaki terdiri dari 26 tulang atau kira-kira seperempat dari seluruh tulang dalam tubuh. Terdapat 107 ligamen dan 19

18 Techical Point dan Saran dalam Memanah 78 yang berhubungan dengan otot. Struktur pada kaki sangat kompleks dan mempunyai sifat yang tidak stabil. Oleh karena itu, alas kaki (footwear) sangat penting untuk mengurangi kelelahan dan kondisi yang tidak stabil. Pada umumnya pemanah menggunakan sepatu lari atau jogging. Sepatu lari atau jogging umumnya memiliki alas sepatu (sole) yang tidak rata dan agak empuk, untuk jogging ini sangat nyaman, tetapi untuk pemanah tidak akan menambah stabilitas. Sebaiknya untuk pemanah menggunakan sepatu yang datar dengan alas kaki bagian dalam tidak terlalu empuk atau agak keras. Tujuannya adalah untuk memberikan stabilitas yang lebih baik pada saat shooting. Timing Ada pepatah atau pribahasa dalam sebuah real estate yaitu location, location, location. Dalam olahraga panahan pepatah tersebut yaitu: timing, timing, timing. Jika timing/ketepatan kurang baik, maka menembakpun tidak akan baik pula. Bagaimana Menembak dalam Kondisi Angin Dalam kondisi angin disarankan pemanah membidik di luar target, mula-mula pemanah menyesuaikan bidikan selama latihan untuk mengetahui rata-rata keadaan angin pada umumnya. Kemudian lakukan skoring, dan usahakan tidak banyak merubah/menyesuaikan bidikan terus-menerus karena

19 Techical Point dan Saran dalam Memanah 79 keadaan angin. Jika melakukan hal tersebut terutama di bawah tekanan kompetisi, maka pemanah akan kebingungan. Jangan bingung, tetapi pemanah harus tahu di mana bidikan harus dilakukan, lebih baik pemanah mengabaikan bidikan di target face, sekarang lakukan bidikan di luar target face. Ketika membidik di luar target face mata harus tetap fokus pada satu titik untuk dibidik hingga panah menancap di target. Pemanah harus mengendalikan mata dalam kondisi angin. Terdapat empat poin penting menembak dalam kondisi angin: 1) Kontrol mata; 2) Rileks, 3) Pertahankan konsistensi tiga sudut antara bahu dan dagu; 4) Pertahankan timing (ketepatan) dalam kondisi angin. Rangkuman Postur tubuh yang benar sangat penting selama menembak, bukan hanya untuk ketepatan, tetapi juga untuk konsistensi. Begitupun posisi tulang scapulae sangat menentukan keberhasilan menembak. Posisi scapulae bagian belakang yang benar sangat penting untuk memaksimalkan kekuatan dari otot travezius. Supaya mampu mencapai drawing alignment yang benar, pemanah harus melakukan anchoring sedikit ke samping, posisi muka ke target ketika melakukan side anchoring. Selain itu, posisi holding, release, relaksasi, dan aspek lainnya yang memberikan dukungan merupakan aspek penting selama menembak. Oleh karena itu, harus tetap diperhatikan agar dapat menghasilkan angka yang memuaskan dalam menembak.

20 Techical Point dan Saran dalam Memanah 80 Soal-soal Latihan 1. Bagaimana posisi tubuh yang baik agar tercapai ketepatan dan konsistensi dalam menembak? 2. Bagaimana metoda yang tepat untuk menghasilkan postur tubuh yang baik? 3. Coba anda analisis keuntungan dari pegangan yang tinggi dan rendah, mana yang lebih baik menurut biomekanika? 4. Mengapa dalam pelaksanaan menembak alas kaki yang benar sangat dianjurkan? 5. Coba anda jelaskan bagaimana metoda yang tepat untuk menembak dalam keadaan angin? 6. Jelaskan dampak negatif bagi pemanah jika membusungkan dada terlalu berlebihan ketika melakukan tarikan? 7. Bagaimana pelaksanaan release yang sebenarnya yang harus dilakukan oleh pemanah? 8. Dalam panahan ada istilah timing, timing, timing jelaskan maksud dari istilah tersebut? 9. Mengapa pada saat anchoring pemanah dianjurkan untuk melakukan side anchoring? 10. Apa kesalahan yang sering dilakukan pemanah pada waktu release?

BAB 5 ANALISIS PENAMPILAN TEKNIK

BAB 5 ANALISIS PENAMPILAN TEKNIK 53 BAB 5 ANALISIS PENAMPILAN TEKNIK Pengantar Dalam olahraga panahan, penguasaan teknik memanah yang baik memegang peranan penting dalam pelaksanaan memanah. Teknik yang salah dan dilakukan secara terus

Lebih terperinci

BAB 3 FONDASI DALAM MEMANAH

BAB 3 FONDASI DALAM MEMANAH 18 BAB 3 FONDASI DALAM MEMANAH Pengantar Menembak (shooting) dalam olahraga panahan sangat memerlukan konsistensi (keajegan) dan stabilitas yang tinggi, sehingga dengan adanya konsistensi dan stabilitas

Lebih terperinci

BAB 4 TEKNIK MEMANAH

BAB 4 TEKNIK MEMANAH Teknik Memanah 32 BAB 4 TEKNIK MEMANAH Pengantar Pengulangan menembak dalam olahraga panahan diperlukan teknik yang benar. Penguasaan teknik yang benar sangat menunjang terhadap pencapaian prestasi maksimal.

Lebih terperinci

BAB 7 ANALISIS BIOMEKANIK DALAM PANAHAN

BAB 7 ANALISIS BIOMEKANIK DALAM PANAHAN 81 BAB 7 ANALISIS BIOMEKANIK DALAM PANAHAN Pengantar Dalam olahraga panahan atau olahraga lainnya, atlet sangat dituntut untuk menampilkan penampilan terbaiknya. Nampaknya ini bukanlah sesuatu yang mudah

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2015 ANALISIS KINESIOLOGI TEKNIK CABANG OLAHRAGA PANAHAN

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2015 ANALISIS KINESIOLOGI TEKNIK CABANG OLAHRAGA PANAHAN ANALISIS KINESIOLOGI TEKNIK CABANG OLAHRAGA PANAHAN Kadek Dian Vanagosi, S.Pd., M.Pd. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

Lebih terperinci

SOSIALISASI OLAHRAGA PANAHAN UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DI SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL

SOSIALISASI OLAHRAGA PANAHAN UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DI SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SOSIALISASI OLAHRAGA PANAHAN UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DI SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL Oleh: Yudik Prasetyo, S.Or., M.Kes., AIFO. FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

Lebih terperinci

TEKNIK-TEKNIK DASAR BAGI ATLET PEMULA PANAHAN Oleh: Yudik Prasetyo Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

TEKNIK-TEKNIK DASAR BAGI ATLET PEMULA PANAHAN Oleh: Yudik Prasetyo Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY TEKNIK-TEKNIK DASAR BAGI ATLET PEMULA PANAHAN Oleh: Yudik Prasetyo Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY Abstrak Manusia sejak kapan mulai memanah belum ada yang mengetahui, namun pada

Lebih terperinci

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta KETERAMPILAN DASAR ATLETIK Lempar (Throw) Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta LEMPAR (THROW) Lempar Lembing (Javelin Throw) Tolak Peluru (Shot Put) Lempar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Lempar Lembing Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra

Lebih terperinci

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain. DADA 1. Breast Twist Fly 1. Posisikan tubuh bersandar incline pada bench dengan kedua tangan terbuka lebar memegang dumbbell. Busungkan dada untuk gerakan yang optimal. Angkat kedua dumbbell ke depan dengan

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul : KEJURDA PANAHAN YUNIOR SE-DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul : KEJURDA PANAHAN YUNIOR SE-DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. BAB I PENDAHULUAN A. Judul : KEJURDA PANAHAN YUNIOR SE-DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. B. Analisis Situasi Cikal bakal panji olahraga di dunia Sport for All dan di Indonesia tahun 1983, memasyarakatkan olahraga

Lebih terperinci

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut

Lebih terperinci

BAB 8 LATIHAN MENEMBAK

BAB 8 LATIHAN MENEMBAK 97 BAB 8 LATIHAN MENEMBAK Pengantar Untuk mencapai hasil maksimal dalam memanah, sangat dibutuhkan perencanaan, ketekunan, dan kesabaran dan latihan yang kontinu dalam menerapkan beberapa tahapan teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam penelitian harus tepat sasaran dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah agar

Lebih terperinci

BAB 5 MENTAL TRAINING UNTUK ATLET PANAHAN

BAB 5 MENTAL TRAINING UNTUK ATLET PANAHAN 1 BAB 5 MENTAL TRAINING UNTUK ATLET PANAHAN Pengantar Setiap atlet ketika ditanya sepakat bahwa kesiapan dan ketahanan mental penting untuk mencapai prestasi maksimal dalam setiap perlombaan. Tujuan bahasan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI PEMETIK KOPI DI DUSUN BANUA TAHUN 2015 Karakteristik

Lebih terperinci

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,

Lebih terperinci

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA Definisi Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia Antropometri

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 2 Kepada Yth : Kakek/Nenek (Calon Responden) Di di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 04 Margaguna Jakarta Selatan Dengan Hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga panahan merupakan salah satu cabang olahraga yang menuntut atletnya untuk memiliki kemampuan konsentrasi lebih dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya.

Lebih terperinci

LATIHAN PERNAFASAN. Pengantar

LATIHAN PERNAFASAN. Pengantar LATIHAN PERNAFASAN Pengantar 1. Teknik pernafasan: kembangkan perut pada saat menarik nafas dalam, dan kempiskan perut pada saat membuang nafas. 2. Sebaiknya bernafas melalui hidung. 3. Biarkan dada mengikuti

Lebih terperinci

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA 55 LAMPIRAN TEKNIK PELAKSANAAN LATIHAN HATHA YOGA PERSIAPAN LATIHAN Partisipan menggunakan pakaian yang bersih dan longgar. Partisipan tidak memakai alas kaki selama latihan. Karena latihan yoga harus

Lebih terperinci

Penyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ]

Penyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ] Paket Latihan Mental Khusus Pelatda PON XVI Jawa Barat Penyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ] Komite Olahraga Nasional Indonesia - Jawa Barat Bandung,

Lebih terperinci

I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!!

I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!! I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!! 1. Pada waktu menggiring bola, pergelangan kaki ditahan ke atas saat mendorongkan bola, sedangkan posisi kaki juga di atas

Lebih terperinci

TENIS MODUL 3. Pendahuluan

TENIS MODUL 3. Pendahuluan MODUL 3 TENIS Pendahuluan Dalam permainan tenis pada saat sekarang ini, teknik dianggap sebagai fungsi dari prinsip-prinsip biomekanika dan sebagai alat untuk menggunakan taktik secara lebih efisien. Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 Sweet Spot Raket Tenis

BAB 2 Sweet Spot Raket Tenis BAB 2 Sweet Spot Raket Tenis Ketika anda memukul bola dan kontak bola dengan raket benar-benar terasa lembut, anda menduga bahwa perkenaan bola tepat pada apa yang disebut sweet spot. Tetapi dapatkah kondisi

Lebih terperinci

BAB 2 PERALATAN PANAHAN

BAB 2 PERALATAN PANAHAN 6 BAB 2 PERALATAN PANAHAN Pengantar Peralatan yang baik tak ubahnya seperti teman yang baik, karena dapat menambah kesenangan bagi pengguna peralatan tersebut. Peralatan yang baik juga sangat penting,

Lebih terperinci

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK BAB VIII RENANG 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Olahraga renang merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. Pilih salah satu gaya

Lebih terperinci

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL Permainan up PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL Tujuan: Melatih keterampilan melempar dan menangkap dari atas kepala dan samping badan. Peralatan: Satu bola softball perpasang, satu glove softball

Lebih terperinci

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani Gerak Berirama Gerak berirama disebut juga gerak ritmik. Gerak ini dilakukan dalam gerakan dasar di tempat. Contoh dari gerakan yang berirama adalah gerak jalan, menekuk, mengayun, dan sebagainya. Ayo

Lebih terperinci

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra SEPAK BOLA III Untuk dapat bermain sepak bola dengan baik seorang pemain harus dibekali dengan skill/teknik dasar yang baik, tidak hanya sekedar bisa menendang bola tapi juga diperlukan keahlian dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini banyak sekali jenis-jenis olahraga yang ada di dunia ini, salah satunya adalah olahraga renang. Seperti yang telah diketahui, renang termasuk salahsatu cabang

Lebih terperinci

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan

Lebih terperinci

BIOMEKANika olahraga. dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO. Biomekanika/ikun/2003 1

BIOMEKANika olahraga. dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO. Biomekanika/ikun/2003 1 BIOMEKANika olahraga dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO Biomekanika/ikun/2003 1 Definisi Ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip mekanika terhadap struktur tubuh manusia pada saat melakukan olahraga. Penting

Lebih terperinci

BABY WRAP TUTORIAL Content:

BABY WRAP TUTORIAL Content: BABY WRAP TUTORIAL Content: Ikatan Dasar (Basic Wrap) Gendongan Bayi Pelukan (Hug Hold) Gendongan Bayi Hadap Depan (Facing Out Position) Gendongan Bayi Baru Lahir (Newborn Hold) Gendongan Bayi Kangguru

Lebih terperinci

PERTEMUAN 1 s/d 3 MENGINJAK AIR

PERTEMUAN 1 s/d 3 MENGINJAK AIR PERTEMUAN 1 s/d 3 MENGINJAK AIR A. Judul Bahan Ajar : Pengenalan air (Menginjak air) B. Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu melakukan pengenalan air dengan baik dan benar C. Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa

Lebih terperinci

Sejarah Lempar Lembing

Sejarah Lempar Lembing Sejarah Lempar Lembing Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya,

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR KESETIMBANGAN BENDA TEGAR 1 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : a. KINEMATIKA = Ilmu gerak Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

MENTAL TRAINING UNTUK PELARI

MENTAL TRAINING UNTUK PELARI 1 MENTAL TRAINING UNTUK PELARI Pengantar Setiap atlet dalam pertandingan selalu berjuang dengan dirinya sendiri dan orang lain dan lingkungan disekitar pertandingan itu, dan selalu menghadapi sikap-sikap

Lebih terperinci

2015 PENGARUH LATIHAN WEIGHT TRAINING TERHADAP DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN PRESTASI MEMANAH JARAK 30 METER PADA CABANG OLAHRAGA PANAHAN

2015 PENGARUH LATIHAN WEIGHT TRAINING TERHADAP DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN PRESTASI MEMANAH JARAK 30 METER PADA CABANG OLAHRAGA PANAHAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga panahan sudah sejak lama di kenal di Indonesia, olahraga ini membutuhkan sentuhan jiwa yang halus, kesabaran, keuletan, konsentrasi dan ketahanan mental

Lebih terperinci

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan) SENAM REFLEKSI Senam refleksi dilakukan dengan menggabungkan gerakan tubuh dan teknik pengaturan pernapasan. Tujuannya adalah memperbaiki fungsi-fungsi otot-otot yang berhubungan dengan alat-alat/organ

Lebih terperinci

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar Lampiran 4 No. Panduan Senam Bugar Lansia (SBL) Langkah Gerakan SBL Bag. 1 Gerakan Pemanasan Gambar Latihan Pernapasan 1. Meluruskan badan dengan kedua tangan lurus ke bawah sejajar dengan kedua sisi tubuh.

Lebih terperinci

TEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi

TEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi TEKNIK PASING BAWAH Oleh : Sb Pranatahadi Teknik Pasing Bawah Dua Tangan Terima Servis Float Teknik pasing bawah dua tangan untuk terima servis float, dan untuk bertahan terhadap smes sangat berbeda. Bola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari kegiatan pendidikan. Manusia membutuhkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari kegiatan pendidikan. Manusia membutuhkan pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia dapat mengerti dan memahami berbagai ilmu pengetahuan dari kegiatan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015 IDENTIFIKASI KETERAMPILAN PUKULAN OLAHRAGA WOODBALL. Putu Citra Permana Dewi

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015 IDENTIFIKASI KETERAMPILAN PUKULAN OLAHRAGA WOODBALL. Putu Citra Permana Dewi IDENTIFIKASI KETERAMPILAN PUKULAN OLAHRAGA WOODBALL Putu Citra Permana Dewi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi PENDAHULUAN

Lebih terperinci

INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk

INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk 2. Berdiri tanpa bantuan 3. Duduk tanpa bersandar dengan kaki bertumpu

Lebih terperinci

Measurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment)

Measurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment) Measurement I DIGIT SPAN (Before Treatment) ( Forward (F) Digit ) Series Trial I Trial II --2-9- ---9-2-- -2---1 ---- -1-9--- -9-2--- -9-1---2- -1--9--- --1-9-2--- --2-9--1-- 9 2-----2--- -1--9--2--- (

Lebih terperinci

BAHAN AJAR 10 SAKIT PINGGANG BAGIAN BAWAH

BAHAN AJAR 10 SAKIT PINGGANG BAGIAN BAWAH BAHAN AJAR 10 10 SAKIT PINGGANG BAGIAN BAWAH Slipped Disc Salah satu lokasi rasa sakit yang sering membuat para atlet, khususnya pemainpemain bulutangkis, tenis lapangan dan atlet selancar angin mengeluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga telah membudaya di masyarakat Indonesia. Berbagai lapisan masyarakat banyak yang gemar berolahraga. Hal ini menunjukan bahwa, orang telah menyadari

Lebih terperinci

LATIHAN FLEKIBILITAS

LATIHAN FLEKIBILITAS LATIHAN FLEKIBILITAS mansur@uny.ac.id 1. Fleksibilitas mengacu pada berbagai gerakan di sekitar sendi. Meningkatkan fleksibilitas adalah elemen dasar dari sebuah program latihan atlet muda 2. Fleksibilitas

Lebih terperinci

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : BAB VI KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Standar Kompetensi 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar 2.1 Menformulasikan hubungan antara konsep

Lebih terperinci

HEADSTAND / KOPSTAND

HEADSTAND / KOPSTAND 2. HEADSTAND / KOPSTAND Headstand/Kopstand adalah sikap berdiri tegak yang bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan. Cara melakukan gerakan headstand adalah sebagai berikut: - Sikap awal jongkok

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis. 2.1.1 Hakikat Permainan Kippers Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari segi teknik melempar, menangkap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan

Lebih terperinci

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil Senam Hamil Pengertian Senam Hamil Senam ibu hamil adalah jenis olahraga yang ringan untuk ibu hamil, olahraga ini bisa dilakukan untuk ibu hamil yang usia kandungannya di atas 6 bulan. Usia kandungan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Olahraga Atletik Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua, gerakan dalam atletik merupakan gerakan yang dilakukan dalam kehidupan

Lebih terperinci

GULAT (WRESTLING) Sebuah pengantar: Biomekanika Dasar Untuk para Pelatih Gulat. Drs. Yadi Sunaryadi, MPd

GULAT (WRESTLING) Sebuah pengantar: Biomekanika Dasar Untuk para Pelatih Gulat. Drs. Yadi Sunaryadi, MPd GULAT (WRESTLING) Sebuah pengantar: Biomekanika Dasar Untuk para Pelatih Gulat Drs. Yadi Sunaryadi, MPd BIOMEKANIKA Biomekanika (Biomechanics) adalah ilmu yang mempelajari bagaimana tubuh manusia (human

Lebih terperinci

Mitos Sixpack Orang menghabiskan uang jutaan setiap tahun untuk mendapatkan tubuh ideal. Sekarang ini terdapat sekitar 200 lebih alat-alat latihan untuk perut. Sebagian alat-alat ini tidak berguna sama

Lebih terperinci

PERBEDAAN PUKULAN TOP SPIN DAN FLAT TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN JAWA TENGAH

PERBEDAAN PUKULAN TOP SPIN DAN FLAT TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN JAWA TENGAH ABSTRAK UNTUNG NUGROHO: Perbedaan Pukulan top spin dan flat terhadap akurasi backhand groundstroke Tenis lapangan Jawa Tengah. Surakarta: Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Tunas Pembangunan

Lebih terperinci

MELATIH SIKAP DAN GERAK DASAR PENCAK SILAT BAGI PESILAT PEMULA. Oleh: Agung Nugroho, A.M. Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY

MELATIH SIKAP DAN GERAK DASAR PENCAK SILAT BAGI PESILAT PEMULA. Oleh: Agung Nugroho, A.M. Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY MELATIH SIKAP DAN GERAK DASAR PENCAK SILAT BAGI PESILAT PEMULA Oleh: Agung Nugroho, A.M. Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY ABSTRAK Ajaran dalam pencak silat meliputi empat aspek, yaitu aspek

Lebih terperinci

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti TUJUAN MODUL Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta dapat: 1. Memahami konsep dukungan latihan fisik untuk asuhan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Penelitian merupakan serangkaian aktivitas merumuskan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menarik suatu kesimpulan dari suatu permasalahan yang dijadikan objek

Lebih terperinci

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan LAMPIRAN 7 Prosedur Pelaksanaan Tes 1. Tes Daya Tahan (Endurance) menggunakan Balke Test Prosedur tes : a. Tujuan untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2

Lebih terperinci

BAB II HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING DENGAN MODIFIKASI MEDIA BOLA BEREKOR

BAB II HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING DENGAN MODIFIKASI MEDIA BOLA BEREKOR BAB II HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING DENGAN MODIFIKASI MEDIA BOLA BEREKOR A. Hakikat Lempar Lembing 1. Lempar Lembing Lempar lembing diikutsertakan dalam ajang Olimpiade sejak tahun 1908 sebagai nomor perorangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Jump Heading Tehnik dasar heading (jump heading) sangat penting dalam permainan sepak bola. Karena dengan jump heading

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMPN 43 BANDUNG Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XII / 1 Pertemuan : 1 kali pertemuan (2,4,6,8,10,12) Alokasi

Lebih terperinci

I. Panduan Pengukuran Antropometri

I. Panduan Pengukuran Antropometri I. Panduan Pengukuran Antropometri A. Tujuan Tujuan dari pengukuran kesehatan adalah untuk mengetahui kondisi pertumbuhan dan gizi anak. Penilaian pertumbuhan pada anak sebaiknya dilakukan dengan jarak

Lebih terperinci

TITIK BERAT DAN STABILITAS (CENTER OF GRAVITY DAN STABILITY)

TITIK BERAT DAN STABILITAS (CENTER OF GRAVITY DAN STABILITY) TITIK BERAT TITIK BERAT DAN STABILITAS (CENTER OF GRAVITY DAN STABILITY) Definisi titik berat Lokasi titik berat pada manusia STABILITAS DAN EQUILIBRIUM Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas Prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Bola Voli Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan latihan fisik secara sistematis, dan dirangkai secara keseluruhan dengan tujuan membentuk dan mengembangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi aktivitas manusia berupa sikap, tindakan dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah untuk

Lebih terperinci

RUNNING SKILLS. Skill highlights

RUNNING SKILLS. Skill highlights RUNNING SKILLS Skill highlights 1. Waktu yg ditempuh atlet pada jarak tertentu ditentukan oleh panjang langkah (stride length) dan frekuensi langkah (stride frequency) Panjang tungkai atlet dan dorongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Renang merupakan aktivitas olahraga di dalam air. Olahraga renang membuat tubuh semakin sehat karena hampir semua otot tubuh bergerak sewaktu berenang. Kegiatan

Lebih terperinci

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak : SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak : Saat ini, wanita yang tengah hamil tidak menjadi halangan untuk tetap berolahraga

Lebih terperinci

Baseball Batting. Mekanika. Teknik

Baseball Batting. Mekanika. Teknik Baseball Batting Teknik 1. Dlm baseball, pemukul (batter) menghadap ke arah datangnya bola yg melayang berputar (spinning) dengan kecepatan (velocity) dan arah (direction) yg bervariasi. Bat baseball bentuknya

Lebih terperinci

LOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra

LOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra LOMPAT JANGKIT Definisi lompat jangkit : Lompat jangkit disebut juga lompat-lompat tiga, karena dilakukan dengan tiga lompatan yaitu jingkat (hop), langkah (step), lompat (jump) atau jingkat langkah lompat.

Lebih terperinci

Bab III Elastisitas. Sumber : Fisika SMA/MA XI

Bab III Elastisitas. Sumber :  Fisika SMA/MA XI Bab III Elastisitas Sumber : www.lib.ui.ac Baja yang digunakan dalam jembatan mempunyai elastisitas agar tidak patah apabila dilewati kendaraan. Agar tidak melebihi kemampuan elastisitas, harus ada pembatasan

Lebih terperinci

SIKAP HORMAT DAN TEGAK

SIKAP HORMAT DAN TEGAK SIKAP HORMAT DAN TEGAK Sikap tegak yang digunakan untuk menghormati kawan maupun lawan. Posisi sikap hormat adalah badan tegap, kaki rapat tangan di depan dada terbuka dan rapat dengan jari-jari tangan

Lebih terperinci

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016 Lampiran 1 Nama : Agung Prasetio NIM : 1401100116 No. Kegiatan Penelitian I II III Tahap Persiapan a. Penentuan Judul b. Mencari Literatur c. Penyusunan Proposal d. Konsultasi Proposal e. Perbaikan Proposal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN Bola basket adalah cabang olahraga yang diminati cukup banyak peminatnya. Cabang olahraga ini dapat dijadikan untuk tujuan pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan

Lebih terperinci

SENAM. Bahan Belajar Mandiri

SENAM. Bahan Belajar Mandiri SENAM Bahan Belajar Mandiri PENDAHULUAN Bersenam merupakan salah satu dasar dalm pelaksanaan kegiatan berolah raga. Bersenam juga termasuk salah satu program kegiatan dalam kurikulum pendidikan jasmani

Lebih terperinci

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness JSSF 1 (2) (2012) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf ANALISIS KINESIOLOGI TEKNIK KETERAMPILAN TUBUH PADA OLAHRAGA LEMPAR LEMBING Adelita Dimas Prasetya

Lebih terperinci

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017 PENGUKURAN KOMPONEN BIOMOTORIK MAHASISWA PUTRA SEMESTER V KELAS A FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN IKIP PGRI BALI TAHUN 2017 I Gusti Putu Ngurah Adi Santika, S.Pd., M.Fis. Fakultas Pendidikan

Lebih terperinci

LARI JARAK PENDEK (SPRINT)

LARI JARAK PENDEK (SPRINT) LARI JARAK PENDEK (SPRINT) Lari jarak pendek (sprint) adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh. Kelangsungan gerak pada sprint

Lebih terperinci

UKDW BAB Latar Belakang

UKDW BAB Latar Belakang BAB 1 1.1.Latar Belakang Bermain adalah hal yang sangat dibutuhkan, baik bagi user-user yang baru lahir sampai user-user yang sudah sekolah. Dengan bermain, user-user juga sedang melakukan pembelajaran

Lebih terperinci

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata 1. Stretching 1.1. Pantat Basic 1. Berbaringlah dengan kedua kaki lurus di depan Anda. 2. Bawa kaki kiri ke atas, tertekuk di lutut,

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Gambaran Aktivitas Pekerjaan Butik LaMode merupakan usaha sektor informal yang dikelola oleh pemilik usahanya sendiri. Butik pada umumnya menerima jahitan berupa kebaya dan

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Kompetensi Dasar Materi Pokok Strategi Perkuliahan Sumber Bahan/ Referensi 1 Kontrak Perkuliahan

SILABUS MATA KULIAH. Kompetensi Dasar Materi Pokok Strategi Perkuliahan Sumber Bahan/ Referensi 1 Kontrak Perkuliahan SILABUS MATA KULIAH Fakultas : Ilmu Keolahragaan Program Studi : IKORA, PKO, PJKR Nama Mata Kuliah : Orpil Panahan Kode Mata Kuliah : IKF 149 Jumlah SKS : 1 SKS (Praktik 1 sks) Semester : IV (Empat) Dosen

Lebih terperinci

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI Jenis Data 1. Dimensi Linier (jarak) Jarak antara dua titik pada tubuh manusia yang mencakup: panjang, tinggi, dan lebar segmen tubuh, seperti panjang jari, tinggi lutut,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PELATIHAN CABOR PANAHAN (Teori dan Praktek)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PELATIHAN CABOR PANAHAN (Teori dan Praktek) (SAP) MATA KULIAH PELATIHAN CABOR PANAHAN (Teori dan Praktek) Oleh: Drs. Komarudin, S.Pd., M.Pd, dkk PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Kata Kunci: Olahraga panahan, cidera, dan pencegahan.

Kata Kunci: Olahraga panahan, cidera, dan pencegahan. 1 POTENSI CIDERA DALAM OLAHRAGA PANAHAN SERTA UPAYA PENCEGAHANNYA Komarudin Abstrak. Potensi cidera pada pemanah kebanyakan terjadi pada daerah bahu, pada saat lengan melakukan tarikan (drawing). Gerakan

Lebih terperinci

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta KETERAMPILAN DASAR ATLETIK Lompat (Jump) Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta LOMPAT (JUMP) -Lompat Jauh (Long Jump) -Lompat Jungkit (Triple Jump) -Lompat

Lebih terperinci

A. Etika, Moral, dan Hukum dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

A. Etika, Moral, dan Hukum dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi BAB 3 Etika dan Moral dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi A. Etika, Moral, dan Hukum dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi B. Menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja C. Undang-Undang

Lebih terperinci

Tipe Tubuh Manusia. Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat).

Tipe Tubuh Manusia. Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat). Tipe Tubuh Manusia Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat). Namun pada ebook kali ini akan membahas mengenai cara menambah berat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Tolak Peluru Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang terdiri atas nomor lari, jalan, tolak dan lempar. Pada nomor

Lebih terperinci

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen

Lebih terperinci

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik LAMPIRAN 1 Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien Stroke Non Hemoragik A. Pengertian Latihan aktif dan pasif / ROM adalah merupakan suatu kebutuhan manusia untuk melakukan pergerakan

Lebih terperinci

www.dennysantoso.com www.sportindo.com www.duniafitnes.com KATA PENGANTAR 1. Barbell Row with Smith Machine rogram latihan fitnes yang benar dan efektif adalah penting bagi atlit atau setiap orang yang

Lebih terperinci