GULAT (WRESTLING) Sebuah pengantar: Biomekanika Dasar Untuk para Pelatih Gulat. Drs. Yadi Sunaryadi, MPd
|
|
- Dewi Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 GULAT (WRESTLING) Sebuah pengantar: Biomekanika Dasar Untuk para Pelatih Gulat Drs. Yadi Sunaryadi, MPd
2 BIOMEKANIKA Biomekanika (Biomechanics) adalah ilmu yang mempelajari bagaimana tubuh manusia (human body) bergerak didasarkan pada gaya /kekuatan (force) dan mekanika (mechanics)
3 Biomechanic studies have been used to: Enhance performance; Correct problems; Recognize and create new playing techniques; Injury prevention; Injury recovery; Develop athlete physical training programs.
4 BIOMEKANIKA DAN GULAT Gulat merupakan cabor bela diri dimana physical skill kedua pegulat digunakan untuk mengganggu stabilitas lawannya. Pemahaman konsep biomekanika dasar dari para pelatih gulat dapat membantu dalam memberikan instruksi teknik untuk skill gulat
5 STABILITAS (STABILITY) Stabilitas adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan keseimbangannya terhadap gangguan yang datang dari luar. Hukum stabilitas : 1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas bidang tumpuan 2. Stabilitas berbanding terbalik dengan jarak vertikal titik berat badan terhadap bidang tumpuan 3. Stabilitas berbanding lurus dengan massa
6 BIDANG TUMPUAN (BASE OF SUPPORT) Bidang tumpuan termasuk bagian tubuh yang kontak dengan permukaan tumpuan dan daerah yang ditunjukkan dengan garis putus-putus.
7
8 KONSEP-KONSEP BIOMEKANIKA Konsep-konsep biomekanika : gaya /kekuatan (force) dan stabilitas (stability) dapat digunakan untuk memahami dan menampilkan wrestling skill
9
10
11 FORCE (GAYA /KEKUATAN) Force adalah dorongan atau tarikan yang mengubah atau cenderung mengubah keadaan gerak seorang atlet atau sebuah benda. Kita sebenarnya tidak dapat melihat sebuah gaya, tetapi kita bisa melihat dan merasakan efeknya.
12 Apa yang perlu diketahui Pelatih? Sifat-sifat gaya / kekuatan dalam gulat Bagaimana efisiensi kekuatan digunakan untuk memperoleh keuntungan dari lawan Bagaimana kekuatan digunakan untuk menciptakan stabilitas dan posisi tidak stabil (instability)
13 SUMBER-SUMBER KEKUATAN DALAM GULAT : Kekuatan diciptakan dari aksi dorongan (pushing), dan tarikan (pulling) atau kekuatan berat badan (body weight force) yang dikerahkan terhadap lawan
14 INTERNAL DAN EXTERNAL FORCES Dalam gulat, lebih dari satu kekuatan digunakan sekaligus Internal dari pegulat sendiri, externaldari lawannya Internal forces: 1. Weight force (massa X gravitasi). Berat badan dapat digunakan secara efektif untuk memperoleh keuntungan 2. Muscle forces: bila satu atau lebih otot berkontraksi untuk mempertahankan posisi atau menyebabkan gerakan untuk melawan tahanan.
15 EXTERNAL FORCES DALAM GULAT Besarnya tahanan yang dikerahkan lawan akan mempengaruhi bagaimana ofensivitas pegulat untuk melawan kekuatan tsb. Penyesuaian termasuk: 1. Besarnya kekuatan otot (strength) lawan. Jika kekuatan otot lawan superior, maka ofensivitas pegulat berada pada posisi yang kurang menguntungkan 2. Kekuatan berat badan lawan. Meskipun berat badan sama dengan lawan, tetapi berat badan dapat digunakan untuk menghasilkan kekuatan resistif dan tambahan (resistive / load force)
16 COACHING POINT APLIKASI KEKUATAN Pegulat memberikan kekuatan pada lawannya dengan cara kontak menggunakan bagian-bagian tubuh yang berbeda Kekuatannya memutar lawan melalui poros (fixed point) Kekuatan yang menyebabkan putaran disebut moment atau torque Untuk menggerakkan lawan (destabilize), maka kekuatan memutar (rotational force) digunakan
17 MOMENT (TORQUE) Moment atau torque merupakan efek putaran (rotary effect) yang diciptakan oleh sebuah gaya yang bekerja dengan jarak tertentu dari poros rotasinya
18 KONTINUITAS KEKUATAN Ketika torque force diterapkan pada lawan, maka kekuatan tsb harus diteruskan Massa tubuh lawan harus dipindahkan tanpa menghentikan gerak putaran Pelatih perlu mengajarkan pegulat untuk menggunakan seluruh kekuatan yang tersedia dari tiap kelompok otot-otot, terutama kelompok otot besar dari togok, punggung dan tungkai (Chain link system)
19 Chain link system / kinetik link system (sistem hubungan berantai) merupakan sistem hubungan berantai dari segmensegmen tubuh yang dimulai dari tungkai, panggul, togok, bahu, lengan dan tangan pada saat menciptakan kekuatan.
20 DISTRIBUSI BERAT BADAN Para pegulat berbeda dalam bentuk dan distribusi berat badannya. Beberapa pegulat mempunyai lengan panjang dan tungkai pendek atau variasi keduanya Distribusi berat akan mempengaruhi bagaimana beberapa keterampilan ditampilkan dan dapat memberikan pegulat keuntungan dan kerugian Pegulat dengan tungkai pendek (COM-nya rendah) dan akan meningkatkan stabilitas. Pegulat dengan panjang lengan akan mampu mencegah lawannya untuk memulai serangan pada salah satu bagian tubuhnya
21 COM = COG (CENTER OF MASS = CENTER OF GRAVITY) COM (COG) = titik berat badan, yaitu titik dimana massa (berat) tubuh atlet seimbang ke segala arah; titik yang mewakili seluruh massa tubuh
22 OFFENSIVE VS DEFENSIVE FORCES Untuk menampilkan double leg takedown, maka pegulat harus mengerahkan kekuatan otot untuk mengatasi berat badan tubuh lawanya Jika kekuatan ototnya tidak memadai, maka akan mempengaruhi kemampuan pegulat untuk mengangkat lawan (mengatasi berat badannya)
23 PEMAHAMAN MEKANIKA OTOT Tubuh manusia bergerak menggunakan kekuatan yang diciptakan kontraksi otot yang menarik pada otot rangka Pelatih gulat perlu memiliki pemahaman dasar bagaimana fungsi mesin tubuh Tingkat efisiensi skill pegulat dapat diperbaiki dengan mengkombinasikan efisiensi kekuatan otot dan keterampilan teknik (technical skill)
24 KEKUATAN OTOT (MUSCLE FORCE) Otot menciptakan kekuatan dengan cara memendek atau memanjang dan menciptakan kekuatan pada tulang Tulang kemudian bergerak dan berputar pada sendi atau mempertahankan sendi pada posisi tertentu
25 CONTOH ANALISIS: Gambar 1: Kedua pegulat berada dlm posisi equilibrium. Posisi pegulat yang di atas jauh lebih stabil. Bahkan jika keduanya mempertahankan stance yang sama (tanpa memindahkan / menampilkan beberapa manuver tambahan). Pegulat penyerang harus mengerahkan torque yang besar untuk mengangkat dan memutarnya keluar dari posisi bertahan.
26 GAMBAR 1:
27 Gambar 2 mengilustrasikan bagaimana stabilitas rotasi (rotary stability) merupakan a war of torque. Torque yang diberikan penyerang (force X force arm) melawan torque (resistance x resistance arm) yang diciptakan dg arah berlawanan dengan pegulat bertahan. Dalam situasi ini berat tubuh pegulat berfungsi sebagai tahanan (resistance) dan tangannya sebagai poros rotasi (axis of rotation). Penyerang mencoba untuk meningkatkan efek putaran yang dikerahkan pada lawannya dengan meningkatkan kekuatan dan panjang force arm (lengan kekuatan) yang diciptakan. Pegulat bertahan tidak dapat meningkatkan berat badannya selama pertandingan. Tetapi apa yang harus dilakukannya adalah tetap mempertahankan resistance arm-nya (lengan beban) sepanjang mungkin. Pada gambar nampak bahwa pegulat bertahan dapat memperpanjang lengan bebannya dengan cara memindahkan tangannya lebih jauh dari tubuh lawannya. Sehingga apa yang kita lihat adalah adanya pertempuran torque (battle of torque), yaitu force X force arm melawan resistance X resistance arm
28 GAMBAR 2: F = Force (kekuatan),fa = Force Arm (lengan kekuatan) R = Resistance (Beban / tahanan),ra = Resistance Arm (Lengan beban),center of gravity = Titik berat badan
29 Komponen-komponen sistem tuas (lever) Force Arm (FA) Force (F) Resistance Arm (RA) Resistance (R) Sumber: Mechanics of Sport- A Practitioner s Guide (Carr, 1997)
30 TUAS: Tuas (lever) adalah mesin sederhana yang terdiri dari sebuah benda yang menyerupai batang yang relatif kaku dan berputar melalui poros, sehingga menghasilkan gerak rotasi (putaran). Misalnya: alat pembuka kaleng, pemecah kacang, gunting. Pada tubuh manusia : Force (otot), batang (tulang), poros (sendi)
BIOMEKANika olahraga. dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO. Biomekanika/ikun/2003 1
BIOMEKANika olahraga dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO Biomekanika/ikun/2003 1 Definisi Ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip mekanika terhadap struktur tubuh manusia pada saat melakukan olahraga. Penting
Lebih terperinciANALISIS MEKANIKA CABANG OLAHRAGA
ANALISIS MEKANIKA CABANG OLAHRAGA Tantangan Pelatih : Mengamati penampilan atlet Memutuskan aspek keterampilan yang perlu dikoreksi Tak ada perencanaan yg baik, dihadapkan pada: Kompleksitas Kecepatan
Lebih terperinciRUNNING SKILLS. Skill highlights
RUNNING SKILLS Skill highlights 1. Waktu yg ditempuh atlet pada jarak tertentu ditentukan oleh panjang langkah (stride length) dan frekuensi langkah (stride frequency) Panjang tungkai atlet dan dorongan
Lebih terperinciBaseball Batting. Mekanika. Teknik
Baseball Batting Teknik 1. Dlm baseball, pemukul (batter) menghadap ke arah datangnya bola yg melayang berputar (spinning) dengan kecepatan (velocity) dan arah (direction) yg bervariasi. Bat baseball bentuknya
Lebih terperinciA. Definisi... 1 B. Fungsi... 1 C. Evaluasi... 4 D. Daftar Pustaka... 6
DAFTAR ISI Bab I DEFINISI DAN FUNGSI BIOMEKANIKA OLAHRAGA A. Definisi... 1 B. Fungsi... 1 C. Evaluasi... 4 D. Daftar Pustaka... 6 Bab 2 MASSA, BERAT, DAN INERSIA A. Berat... 7 B. Massa... 7 C. Hubungan
Lebih terperinciTITIK BERAT DAN STABILITAS (CENTER OF GRAVITY DAN STABILITY)
TITIK BERAT TITIK BERAT DAN STABILITAS (CENTER OF GRAVITY DAN STABILITY) Definisi titik berat Lokasi titik berat pada manusia STABILITAS DAN EQUILIBRIUM Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas Prinsip-prinsip
Lebih terperinciMODUL 8 BADMINTON Pendahuluan
MODUL 8 BADMINTON Pendahuluan Badminton merupakan sebuah permainan yang menuntut pemain untuk memiliki ketepatan timing yang tinggi, hal ini disebabkan karena keunikan dari dari melayangnya shuttlecock
Lebih terperinciMODUL 4 JUDO Pendahuluan
MODUL 4: JUDO Pendahuluan Judo merupakan cabang olahraga yang ditandai dengan adanya benturan (impact) dan penggunaan kekuatan yang besar. Teknik dasar judo terdiri dari sapuan, kuncian, tetapi yang paling
Lebih terperinciMEKANISME GERAK SISTEM MUSKULOSKELETAL. Sasanthy Kusumaningtyas Departemen Anatomi FKUI
MEKANISME GERAK SISTEM MUSKULOSKELETAL Sasanthy Kusumaningtyas Departemen Anatomi FKUI 1 ILMU GERAK KINESIOLOGI : Adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu melakukan gerakan. Beberapa disiplin
Lebih terperinciModul 5: Occupational Biomechanics. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-5, data M Arief Latar
Modul 5: Occupational Biomechanics Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Modul-5, data M Arief Latar 1 Occupational Biomechanics is a sub-discipline within the general field of biomechanics which studies the physical
Lebih terperinciAPLIKASI BIOMEKANIKA DALAM PELATIHAN JUDO
APLIKASI BIOMEKANIKA DALAM PELATIHAN JUDO Oleh Yadi Sunaryadi FPOK UPI Disajikan pada Penataran Pelatih Judo Nasional, 22-28 Juni 2009 di Padepokan Judo Indonesia (PJI) Ciloto Jawa Barat Ciloto, 22 Juni
Lebih terperinciTENIS MODUL 3. Pendahuluan
MODUL 3 TENIS Pendahuluan Dalam permainan tenis pada saat sekarang ini, teknik dianggap sebagai fungsi dari prinsip-prinsip biomekanika dan sebagai alat untuk menggunakan taktik secara lebih efisien. Teknik
Lebih terperinciPembelajaran Senam: Pendekatan Pola Gerak Dominan. Agus Mahendra FPOK Universitas Pendidikan Indonesia
Pembelajaran Senam: Pendekatan Pola Gerak Dominan Agus Mahendra FPOK Universitas Pendidikan Indonesia Pengertian Senam Latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan
Lebih terperinciTEKNIK ROWING. Kegiatan Belajar 2:
Kegiatan Belajar 2: TEKNIK ROWING 1. Pendahuluan Kualitas teknik atlet yang dikombinasikan dengan kemampuan fisik dapat meningkatkan kualitas penampilan meskipun peran teknik sangat umum bagi setiap cabang
Lebih terperinciMEKANIKA GERAK. Oleh: AGUS MAHENDRA FPOK UPI
MEKANIKA GERAK Oleh: AGUS MAHENDRA FPOK UPI Pengertian Mekanika Gerak Mekanika gerak sesungguhnya merupakan sebuah studi terhadap pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh daya (seperti daya tarik bumi,
Lebih terperinci(SPORT BIOMECHANICS) BIOMEKANIKA OLAHRAGA DEFINISI
BIOMEKANIKA OLAHRAGA (SPORT BIOMECHANICS) DEFINISI 1. Biomechanics uses the scientific methods of mechanics to study the effects of various forces on the sports performer. It is concerned, in particular,
Lebih terperinciBiomekanika (2) Hanna Lestari, M.Eng
Biomekanika (2) Hanna Lestari, M.Eng Metode Recommended Weight Limit (RWL) RWL (1991), yaitu batas beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cedera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan
Lebih terperinciGOLF MODUL 5: Pendahuluan
MODUL 5: GOLF Pendahuluan Tujuan dari permainan golf adalah memindahkan bola dari satu tempat (posisi) ke tempat lainnya dengan jumlah pukulan yang sedikit mungkin. Posisi awal bola berada di tee, dan
Lebih terperinciM E K A N I K A R E K A Y A S A I KODE MK : SEMESTER : I / 3 SKS
M E K A N I K A R E K A Y A S A I KODE MK : SEMESTER : I / 3 SKS Tujuan : Memahami & menganalisa berbagai persoalan gaya, momen pada benda masif dalam bidang datar Materi : 1. Pengertian gaya 2. Pengertian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1 Kinesiologi dan Biomekanika Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu melakukan gerakan. 6 Beberapa disiplin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN dan sejak itu menjadi olahraga dalam ruangan yang popular diseluruh dunia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Futsal adalah variasi sepakbola yang dimainkan di dalam ruangan di lapangan yang lebih kecil. Futsal mulai dimainkan di Amerika Selatan pada tahun 1930 dan sejak itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga orang tua menyukai olahraga ini, cabang olahraga yang berbentuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktifitas olahraga sudah dikenal sejak jaman dulu kala. Olahraga memiliki sekumpulan peraturan, kebiasaan, sampai aktifitas tubuh yang sudah diatur sedemikian rupa.
Lebih terperinciBAB II KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
BAB II KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Benda tegar adalah elemen kecil yang tidak mengalami perubahan bentuk apabila dikenai gaya. Struktur dua dimensi dapat diartikan sebuah struktur pipih yang mempunyai panjang
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS PENAMPILAN TEKNIK
53 BAB 5 ANALISIS PENAMPILAN TEKNIK Pengantar Dalam olahraga panahan, penguasaan teknik memanah yang baik memegang peranan penting dalam pelaksanaan memanah. Teknik yang salah dan dilakukan secara terus
Lebih terperinci14/12/2012. Metoda penyelesaian :
Sebuah benda berada dalam keseimbangan di bawah pengaruh gaya-gaya yang berpotongan jika : 1. Benda itu diam dan tetap diam (static equilibrium). 2. Benda itu bergerak dengan vektor kecepatan yang tetap
Lebih terperinciBAB 7 ANALISIS BIOMEKANIK DALAM PANAHAN
81 BAB 7 ANALISIS BIOMEKANIK DALAM PANAHAN Pengantar Dalam olahraga panahan atau olahraga lainnya, atlet sangat dituntut untuk menampilkan penampilan terbaiknya. Nampaknya ini bukanlah sesuatu yang mudah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Renang merupakan olahraga yang dilakukan di air yang dituntut memiliki
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renang merupakan olahraga yang dilakukan di air yang dituntut memiliki penguasaan teknik berenang seperti gerak lengan (entry,push, pull, recovery) dan penguasaan pernafasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. matras, sehingga terjadi touché, (kemenangan mutlak). Touché untuk menyatakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gulat merupakan cabang olahraga beladiri yang memiliki karakteristik tersendiri yaitu saling berhadapan dengan menggunakan anggota tubuh untuk menjatuhkan lawan dengan
Lebih terperinciBAB 9. 2D BIOMECHANICS
BAB 9. 2D BIOMECHANICS Tool ini digunakan untuk memperkirakan kompresi pada low back spinal (jajaran tulang belakang), shear force (gaya geser), momen pada lengan, bahu, L5/ S1, lutut, pergelangan kaki,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shella Abdillah Sunjaya, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang mempunyai ciri khas yang saling berhadapan dengan menggunakan anggota tubuh untuk menjatuhkan
Lebih terperinciFISIKA TRAKSI. Eko Suhartono, M.Si. Biomekanika/ikun/2003 1
FISIKA TRAKSI Eko Suhartono, M.Si Biomekanika/ikun/2003 1 Prinsip & konsep dasar Mekanika studi ttg bagaimana sesuatu bergerak dan apa yang menyebabkan bergerak (Hickman, 1995) Biomekanika studi ttg gerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, baik sebagai hiburan, mulai dari latihan peningkatan kondisi tubuh atau sebagai prestasi untuk
Lebih terperinciJURUSAN FISIKA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Torsi merupakan ukuran kuantisasi kecenderungan suatu gaya untuk menimbulkan rotasi terhadap suatu titik. Satuannya Newton-Meter (Nm) τ= F.d τ positif jika
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Lempar Lembing Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan 1. Untuk mengetahui proses Biomekanika. 2. Untuk Mengetahui Berapa Besar Biomekanika yang di butuh Dalam Gerak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keseimbangan dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yang mana setiap cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda. Disuatu saat ada kalanya seorang atlet
Lebih terperinciKONSEP-KONSEP KINEMATIKA
KONSEP-KONSEP KINEMATIKA TERMINOLOGI STANDAR : Mengkomunikasikan informasi khusus tentang gerak manusia (human movement) memerlukan terminologi khusus yang mengidentifikasi posisi dan arah tubuh dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digemari di segala lapisan masyarakat Indonesia, dari anak-anak sampai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di segala lapisan masyarakat Indonesia, dari anak-anak sampai dewasa terutama laki-laki. Banyak
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Kajian Pustaka a. Implementasi Dynamic Walking pada Humanoid Robot Soccer
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari 2.1.
Lebih terperinciLOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra
LOMPAT JANGKIT Definisi lompat jangkit : Lompat jangkit disebut juga lompat-lompat tiga, karena dilakukan dengan tiga lompatan yaitu jingkat (hop), langkah (step), lompat (jump) atau jingkat langkah lompat.
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI HUBUNGAN DAYA LEDAK, KEKUATAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA OLEH ASA MEDYANTARA ( )
JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN DAYA LEDAK, KEKUATAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA OLEH ASA MEDYANTARA (0813051008) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciAplikasi Biomekanika dalam Pendidikan Jasmani
Aplikasi Biomekanika dalam Pendidikan Jasmani Yadi Sunaryadi * FPOK Universitas Pendidikan Indonesia Abstrak Artikel ini disajikan berdasarkan reviu literatur yang berusaha memaparkan tentang bagaimana
Lebih terperinciKegiatan Belajar -8. Modul 5: BIOMEKANIKA. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-5, data M Arief Latar
Kegiatan Belajar -8 Modul 5: BIOMEKANIKA Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Modul-5, data M Arief Latar 1 I. PENDAHULUAN Modul-5, data M Arief Latar 2 1.1. PENGERTIAN Secara terminologi, terdiri atas : kata Bio
Lebih terperinciHUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN
HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB - 3 T O R S I. Gambar 3.2
BAB - 3 T O R S I Hukum pertama newton tentang gerak (sifat 5, bagian 2.2) merupakan suatu kondisi yang perlu untuk suatu benda berada dalam kesetimbangan. Dalam bab terakhir ini digunakan untuk menghitung
Lebih terperinci2014 KONTRIBUSI POWER
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Olahraga baseball merupakan olahraga yang sangat populer di Amerika dan mulai menjamur ke Asia khususnya di Indonesia. Di Indonesia sendiri olahraga
Lebih terperinciChapter 11 Adaptasi Biomekanika pada Latihan
Chapter 11 Adaptasi Biomekanika pada Latihan Optimisasi Gerakan Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana latihan menyebabkan adaptasi, yaitu meningkatnya mekanika gerakan. Prinsip dasar latihan adalah
Lebih terperinciKONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP BANTINGAN PINGGUL. ( Jurnal ) Oleh : Mahyudi Dwi Septian
1 KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP BANTINGAN PINGGUL ( Jurnal ) Oleh : Mahyudi Dwi Septian FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... i ii iii iv vi vii ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah...... I-1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demi menghadapi perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat sudah semestinya manusia menyadari arti penting hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai melalui berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Olahraga merupakan salah satu kegiatan jasmani yang terdapat didalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh kemenangan dan prestasi
Lebih terperinciMODUL 6: BOLA VOLI Pendahuluan
MODUL 6: BOLA VOLI Pendahuluan Permainan bola voli merupakan permainan yang banyak digemari orang di seluruh dunia. Sampai sekarang pertandinganpertandingan tingkat internasional sering digelar di berbagai
Lebih terperinciDisamping gaya kontak ada juga gaya yang bekerja diantara 2 benda tetapi kedua benda tidak saling bersentuhan secara langsung. Gaya ini bekerja melewa
Konsep Gaya Gaya Pada waktu kita menarik atau mendorong benda kita mengatakan bahwa kita mengerjakan suatu gaya pada benda tersebut. kita mengasosiasikan gaya dengan gerakan otot atau perubahan bentuk
Lebih terperinciLOMPAT JANGKIT. B. Pengertian Lompat Jangkit (Triple Jump)
LOMPAT JANGKIT A. Sejarah Lompat Jangkit Triple melompat, atau paling tidak melibatkan tiga varian melompat satu demi satu, berakar pada Olimpiade Yunani Kuno, dengan catatan yang menunjukkan para atlet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, kita sangat terbantu dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, kita sangat terbantu dalam mengerjakan pekerjaan dan kegiatan kita sehari-hari. Tanpa disadari, kemajuan teknologi
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang didapat selanjutnya diolah dan digambarkan dalam
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang didapat selanjutnya diolah dan digambarkan dalam deskripsi data. Deskripsi data dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang penyebaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari. Pergerakan tersebut dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang memerlukan gerak dan berpindah tempat dalam melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari. Pergerakan tersebut dilakukan baik secara volunter
Lebih terperinciAbdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
KETERAMPILAN DASAR ATLETIK Lempar (Throw) Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta LEMPAR (THROW) Lempar Lembing (Javelin Throw) Tolak Peluru (Shot Put) Lempar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Power Otot Tungkai a. Pengertian Power otot tungkai Power otot tungkai adalah sekelompok otot tungkai dalam berkontraksi dengan beban tertentu. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya kemajuan dibidang teknologi dan komunikasi menyebabkan perubahan gaya hidup manusia, dampak besar yang terjadi terlihat jelas pada status kesehatan masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Fakta membuktikan bahwa saat ini sepakbola menduduki peringkat
Lebih terperinciPERTEMUAN 1 s/d 3 MENGINJAK AIR
PERTEMUAN 1 s/d 3 MENGINJAK AIR A. Judul Bahan Ajar : Pengenalan air (Menginjak air) B. Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu melakukan pengenalan air dengan baik dan benar C. Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa
Lebih terperinciKONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.
1 KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN Jurnal Oleh Rahmat Ramadhan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciCompetitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012
HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK LENGAN, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FKIP UNMUL SAMARINDA OLEH: JANCE J. SAPULETE
Lebih terperinciJournal of Sport Sciences and Fitness
JSSF 1 (2) (2012) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf ANALISIS KINESIOLOGI TEKNIK KETERAMPILAN TUBUH PADA OLAHRAGA LEMPAR LEMBING Adelita Dimas Prasetya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sepak bola adalah olahraga terpopuler di jagad raya ini. Hampir semua
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Deskripsi teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Sepak Bola Sepak bola adalah olahraga terpopuler di jagad raya ini. Hampir semua orang bisa memainkan olahraga yang mengandalkan
Lebih terperinciBIOMEKANIKA SISTEM MUSKULOSKELETAL & FISIOLOGI OTOT
BIOMEKANIKA SISTEM MUSKULOSKELETAL & FISIOLOGI OTOT dr. Aditya Candra Fakultas Kedokteran Abulyatama PENDAHULUAN Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi
Lebih terperinciKONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI
1 KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS Jurnal Oleh OKTRI MAHARANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wanita dewasa adalah wanita yang telah menyelesaikan masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wanita dewasa adalah wanita yang telah menyelesaikan masa pertumbuhan dan siap menerima peran baru sebagai seorang istri maupun ibu. Perubahan peran ini secara
Lebih terperincimerupakan salah satu unsur terpenting sebagai pondasi untuk persiapan-persiapan latihan yang lebih berat, bila dilihat secara fisiologis kekuatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekuatan merupakan salah satu unsur terpenting sebagai pondasi untuk persiapan-persiapan latihan yang lebih berat, bila dilihat secara fisiologis kekuatan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Muskulus kuadrisep adalah salah satu jaringan lunak yang paling penting
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Muskulus kuadrisep adalah salah satu jaringan lunak yang paling penting dalam mempertahankan fungsi sendi patellofemoral dengan menarik patela ke arah
Lebih terperincisendi Gambar 5.1. Gambar konstruksi jembatan dalam Mekanika Teknik
da beberapa macam sistem struktur, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks; sistim yang paling sederhana tersebut disebut dengan konstruksi statis tertentu. Contoh : contoh struktur sederhana
Lebih terperinciMODUL 2 ANALISIS MEKANIKA SPRINT
MODUL 2 ANALISIS MEKANIKA SPRINT Pendahuluan Tujuan utama dari start dalam sprint adalah mengoptimalisasi pola akselerasi. Atlet harus mengatasi inersia dengan menerapkan kekuatan maksimum terhadap balok
Lebih terperinciAbdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
KETERAMPILAN DASAR ATLETIK Lompat (Jump) Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta LOMPAT (JUMP) -Lompat Jauh (Long Jump) -Lompat Jungkit (Triple Jump) -Lompat
Lebih terperinciBIOMEKANIKA. Ergonomi Teknik Industri Universitas Brawijaya
BIOMEKANIKA Ergonomi Teknik Industri Universitas Brawijaya Biomekanika Biomekanika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material dan peralatan dengan tujuan
Lebih terperincikekuatan fisik manusia kekuatan atau daya fisik
BIOMEKANIKA Definisi Biomekanika Biomekanika merupakan salah satu dari empat bidang penelitian informasi ergonomi, yakni penelitian tentang kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan atau daya fisik
Lebih terperinciA. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :
BAB VI KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Standar Kompetensi 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar 2.1 Menformulasikan hubungan antara konsep
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim terdiri dari tujuh orang. Permainan beregu ini dimainkan disebuah lapangan dengan ukran panjang 40
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.
BAB II TEORI DASAR 2.1 Hydraulic Excavator Secara Umum. 2.1.1 Definisi Hydraulic Excavator. Excavator adalah alat berat yang digunakan untuk operasi loading dan unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya,
Lebih terperinciIntegrity, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Statika & Mekanika Bahan Kode : CIV 102. Sistem Gaya. Pertemuan - 1
Mata Kuliah : Statika & Mekanika Bahan Kode : CIV 102 SKS : 4 SKS Sistem Gaya Pertemuan - 1 Kemampuan akhir yang diharapkan Mahasiswa mampu menganalisis sistem keseimbangan gaya Bahan Kajian (Materi Ajar)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan alam seperti banjir (Kasiyo, 1980: 11). Lebih lanjut dijelaskan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renang merupakan suatu kegiatan yang telah dilakukan sejak jaman dahulu, pada waktu itu renang adalah sebagai alat untuk beladiri dalam menghadapi tantangan alam seperti
Lebih terperinciWidodo Setiyo Wibowo TOPIK: PESAWAT SEDERHANA
Widodo Setiyo Wibowo widodo_setiyo@uny.ac.id TOPIK: PESAWAT SEDERHANA Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, mahasiswa mampu: Memahami maksud Kompetensi Dasar (KD) dan lingkup materi dalam KD 3.5 dan 4.5 Kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gerak. Kecepatan lari merupakan unsur kemampuan gerak yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecepatan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi gerak. Kecepatan lari merupakan unsur kemampuan gerak yang merupakan keterampilan dasar yang diperlukan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN RENANG. Jurnal. I Wayan Nesha Dharma
1 HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN RENANG Jurnal I Wayan Nesha Dharma 0913051059 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penyebab Kematian Manusia di Negara dengan Pendapatan Menengah Kebawah (WHO, 2012)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 menyatakan bahwa penyakit jantung menjadi penyebab kematian terbesar kedua setelah stroke. Hal ini dibuktikan
Lebih terperinciRELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU
1 RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU Hendrif Padilta 1, Drs. Saripin, M.kes AIFO 2, Ardiah Juita S.Pd,
Lebih terperinciBiomekanika Olahraga
Biomekanika Olahraga Fungsi ARTI PENTING SPORT SCIENCE Kunci Sukses Optimalisasi Fungsi Sport Science hadir untuk mengadakan tes monitoring, evaluasi, dan pengendalian latihan olahraga prestasi. Optimalisasi
Lebih terperinciMetode dan Pengukuran Kerja
Metode dan Pengukuran Kerja Mengadaptasi pekerjaan, stasiun kerja, peralatan dan mesin agar cocok dengan pekerja mengurangi stress fisik pada badan pekerja dan mengurangi resiko cacat kerja yang berhubungan
Lebih terperinciLOMPAT TINGGI. Ad 1. Tinggi CG saat take off (H1)
LOMPAT TINGGI Tinggi mistar yang dapat dilampaui atlet dianggap jumlah dari : 1. Tinggi CG atlet saat take off (H1) 2. Tinggi maksimum yang dicapai CG saat di udara (H2) 3. Perbedaan tinggi maksimum CG
Lebih terperinciMekanika. Teknik (Statika Struktur)
Mekanika CHAPTER Teknik (Statika Struktur) 1 INTRODUCTION to STATICS Tujuan Instruksional Umum: Mengenal cara menghitung resultan gaya, penguraian dan penjumlahan gaya baik secara aljabar dan vektor, definisi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi, Subyek, dan Waktu Penelitian a.i.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ini dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Adapun pengambilan data dilaksanakan di hall
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Latihan kondisi fisik di era modern seperti ini sangatlah bervariasi dalam pencapaian prestasi yang terbaik dengan banyaknya perkembangan metode dan bentuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam penelitian harus tepat sasaran dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah agar
Lebih terperinciSPRINT. Kegiatan Belajar 5:
Kegiatan Belajar 5: SPRINT A. Pertimbangan Dasar : Dalam cabang atletik nomor lari, tujuan pelari adalah menempuh jarak tertentu dengan waktu tempuh yang sekecil mungkin. Waktu sebenamya yang dicapai pelari
Lebih terperinciANALISA GAYA PADA SISTEM KEMUDI TYPE RECIRCULATING BALL
ANALISA GAYA PADA SISTEM KEMUDI TYPE RECIRCULATING BALL PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi Strata 1 pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan latihan fisik secara sistematis, dan dirangkai secara keseluruhan dengan tujuan membentuk dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB 3 FONDASI DALAM MEMANAH
18 BAB 3 FONDASI DALAM MEMANAH Pengantar Menembak (shooting) dalam olahraga panahan sangat memerlukan konsistensi (keajegan) dan stabilitas yang tinggi, sehingga dengan adanya konsistensi dan stabilitas
Lebih terperinciPENERAPAN KESETIMBANGAN BENDA TERAPUNG
PENERAPAN KESETIMBANGAN BENDA TERAPUNG Mata Kuliah Mekanika Fluida Oleh: 1. Annida Unnatiq Ulya 21080110120028 2. Pratiwi Listyaningrum 21080110120030 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinci2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat di seluruh dunia. Di Indonesia, sepakbola bukan hanya dipandang sebagai salah satu cabang olahraga,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Renang merupakan aktivitas olahraga di dalam air. Olahraga renang membuat tubuh semakin sehat karena hampir semua otot tubuh bergerak sewaktu berenang. Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya usia harapan hidup menyebabkan jumlah penduduk yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatnya usia harapan hidup menyebabkan jumlah penduduk yang berusia di atas 65 tahun diproyeksikan akan tumbuh dari sekitar 524 juta mewakili 8 persen
Lebih terperinci