LAPORAN KEGIATAN (TRAINING REPORT)

Transkripsi

1 i LAPORAN KEGIATAN (TRAINING REPORT) PELATIHAN PEMAHAMAN SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU UNTUK KELOMPOK PEMERINTAHAN DAN SEKTOR LAINNYA WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WAKTU PELAKSANAAN: 14 NOVEMBER NOVEMBER 2011 ITTO TFL-PD 010/09 REV. 1 (M) Strengthening the Capacity of Related Stakeholders in Java on Implementing New Indonesian TLAS JAKARTA, NOVEMBER 2011

2 ii Tim ITTO TFL-PD 010/09 Rev. 1 (M): Lasmini Ditha Astriani Dwi Karina Irebella Siswondo Alamat alamat: ITTO TFL-PD 010/09 Rev. 1 (M) Gd. Manggala Wanabakti Blok 4 Lantai 7 Ruang 715 Wing B Jl. Gatot Subroto Senayan Jakarta T F itto_tflpd010@yahoo.com Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan Kementerian Kehutanan Gd. Manggala Wanabakti Blok 1 Lantai 5 Jl. Gatot Subroto Senayan Jakarta T , F Website: The International Tropical Timber Organization (ITTO) 5th Floor, International Organization Center Pacifico Yokohama, Minato-Mirai, Nishi-Ku Yokohama , Japan T F eimi@itto.or.jp Website:

3 iii DAFTAR ISI DAFTA R ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTRAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN ). Latar Belakang ). Tujuan ). Output ). Mata Diklat... 2 BAB II. ORGANISASI DAN PELAKSANA... 3 A.Dasar Hukum Pelaksanaan dan Penyelenggara... 3 B.Waktu dan Tempat Pelaksanaan C.Panitia Pelaksana... 4 D.Instruktur dan Fasilitator... 4 E.Peserta Pelatihan... 4 F.Materi Pelatihan... G.Pre-test dan Post-test... BAB III PELAKSANAAN... 6 A.Kegiatan Pembukaan Pelatihan... 6 B.Kegiatan Proses Pelatihan... 6 B.1. Bina Suasana dan Kecerdasan Spiritual... 6 B.2. Kebijakan SVLK Dalam Konteks Perdagangan Hasil Hutan... 7 B.3. Pemetaan dan Sasaran Sosialisasi Dalam Sistem VLK Kepada Pihak-pihak Yang Berkepentingan Dalam Rantai Pasok Kayu Rakyat... 8 B.4. Pengenalan Sistem dan Standar VLK pada Industri Pengolah dan Pengguna Kayu Rakyat... 9 B.5. Peraturan dan Perundangan Yang Terkait Dengan Peredaran Hasil- hutan Rakyat B.6. Prinsip-prinsip Fasilitasi Kelompok dan Langkah Dasar Fasilitasi Kelompok B.7. Strategi dan Rencana Pendampingan dalam Fasilitasi VLK pada Hutan Rakyat/Lahan Masyarakat B.8. Teknik Presentasi dan Moderasi Dalam Forum Yang Menyangkut SVLK B.9. Teknik Pendampingan Lapangan B.10.Teknik Penyusunan pelaporan hasil pendampingan B.11. Teknik pemantauan/kaji ulang hasil fasilitasi B.12.Praktek Lapangan, Peninjauan ke Kelompok Hutan Rakyat Bersertifikat Legalitas Kayu... B.13.Simulasi dan Praktek Fasilitasi VLK di Hutan Rakyat/Lahan Masyarakat B.13. Evaluasi Pemahaman SVLK C. Kegiatan Penutupan Pelatihan BAB IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan B. Rekomendasi iii iv v 5 5

4 iv DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Spanduk Pelatihan Pemahaman SVLK Untuk Kelompok Pemerintahan dan Sektor Lainnya Wilayah Prov. Jateng dan Prov. D.I. Yogyakarta... 3 Gambar 2 Peserta Pelatihan Pemahaman SVLK Untuk Kelompok Pemerintahan dan Sektor Lainnya Wilayah Prov. Jateng dan Prov. D.I. Yogyakarta... 4 Gambar 3 Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan Memberikan Pengarhan Saat Acara Pembukaan Pelatihan Pemahaman SVLK Untuk Kelompok Pemerintahan dan Sektor Lainnya Wilayah Prov. Jateng dan Prov. D.I. Yogyakarta... 6 Gambar 4 Ketua Panitia Pelatihan menyampaikan laporan tentang latar belakang dan rencana kegiatan pelatihan... 6 Gambar 5 Secara symbolik Dir BPPHH menyematkan tanda peserta kepada dua orang perwakilan peserta... 6 Gambar 6 Fasilitator tengah memperagakan satu jenis permainan yang harus diikuti oleh seluruh peserta... 7 Gambar 7 Fasilitator tengah menjelaskan pengertian SVLK dan apa manfaatnya bagi pemilik hutan hak jika melaksanakan VLK... 8 Gambar 8 Fasilitator tengah menjelaskan pemetaan mata rantai pergerakan kayu dari hutan hak hingga di industri pengolahan kayu... 9 Gambar 9 Fasilitator tengah menjelaskan esensi Permenhut No.P.38/ Menhut-II/2009 terhadap Hutan Hak... 9 Gambar 10 Fasilitator tengah menjelaskan Peraturan Peredaran Kayu dari Hutan Negara dan Hutan Hak Gambar 11 Fasilitator tengah menjelaskan prinsip-prinsip fasilitasi kelompok dan langkah dasar fasilitasi kelompok Gambar 12 Fasilitator tengah menjelaskan strategi dan rencana pendampingan Gambar 13 Fasilitator tengah menjelaskan teknik presentsi dan moderasi dalam forum yang menyangkut SVLK Gambar 14 Seorang peserta tengah melakukan simulasi teknik pendampingan Gambar 15 Fasilitator tengah menjelaskan teknik penyusunan pelaporan hasil pendampingan Gambar 16 Batas fisik antar lahan kepemilikan terlihat jelas dan permanen, dengan dipasang batu gunung Gambar 17 Salah seorang fasilitator/ pendamping tengah memberikan penjelasan proses pendampingan yang telah dilakukan pada Hutan Rakyat Wana Manunggal Lestari Gambar 18 Terlihat Sertifikat Legalitas Kayu No diberikan kepada Koperasi Wana Manunggal Lestari, berlaku dari tanggal 10 Oktober 2011 s/d. 9 Oktober 2014; Diterbitkan oleh Sucofindo International Certification Services Gambar 19 Dengan dipandu oleh para fasilitator pelaksanaan simulasi dan berjalan dengan baik Gambar 20 Gambar Gambar 22 Gambar 23 Gambar 24 Gambar 25 Gambar 26 Kelompok pemerintah mencoba mensosialisasikan SVLK dan manfaatnya... Kelompok fasilitator terlibat diskusi hangat dengan para petani hutan guna memberikan informasi bagaimana proses sertifikasi dapat dilaksanakan... Para peserta diminta menjawab beberapa pertanyaan pre-test... Para peserta diminta menjawab beberapa pertanyaan post-test... Ketua Panitia Pelatihan/ Koordinator Project ITTO TFL-PD 010/09 Rev.1 (M) melaporkan, bahwa kegiatan pelatihan telah selesai... Kepala Dinas Kehutanan Prov. D.I.Yogyakarta memberikan sambutan penutupan pelatihan dan sekaligus menutup secara resmi pelatihan dimaksud.... Kapusdiklat Kehutanan menyerahkan secara simbolik sertifikat pelatihan kepada dua orang perwakilan peserta DAFTAR...

5 v DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Materi Pelatihan Pemahaman SVLK Untuk Kelompok Pemerintahan dan Sektor Lainnya Wilayah Prov. Jateng dan Prov. D.I. Yogyakarta dalam Jumlah Jam Pelajaran (JPL) Lampiran 2 Daftar Susunan Panitia Pelaksana Lampiran 3 Daftar Instruktur dan Fasilitator Lampiran 4 Daftar Peserta Pelatihan Pemahaman SVLK Untuk Kelompok Pemerintahan dan Sektor Lainnya Wilayah Prov. Jateng dan Prov. D.I. Yogyakarta Lampiran 5 Daftar Jadwal kegiatan Pelatihan Pemahaman SVLK Untuk Kelompok Pemerintahan dan Sektor Lainnya Wilayah Prov. Jateng dan Prov. D.I. Yogyakarta Lampiran 6 Bahan ajar Bina Suasana dan Kecerdasan Spiritual Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Bahan ajar Kebijakan SVLK dalam konteks perdagangan hasil hutan Bahan ajar Pemetaan dan sasaran sosialisasi dalam Sistem VLK kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam rantai pasok kayu rakyat Bahan ajar Pengenalan sistem dan standar VLK pada industri pengolah dan Pengguna Kayu Rakyat Bahan ajar Peraturan dan perundangan yang terkait dengan peredaran hasil hutan rakyat Prinsip-prinsip fasilitasi kelompok dan langkah dasar fasilitasi kelompok Lampiran 12 Strategi dan Rencana pendampingan dalam fasilitasi VLK pada hutan rakyat/lahan masyarakat Lampiran 13 Bahan ajar Teknik presentasi dan moderasi dalam forum yang menyangkut SVLK Lampiran 14 Bahan ajar Teknik Pendampingan Lapangan Lampiran 15 Lampiran 16 Lampiran 17 Lampiran 18 Bahan ajar Teknik Penyusunan pelaporan hasil pendampingan Bahan ajar Teknik pemantauan/kaji ulang hasil fasilitasi... Daftar Jawaban Pre-test... Daftar Jawaban Post-test

6

7 1 BAB I. PENDAHULUAN 1) Latar Belakang Dalam pelaksanaan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) di hutan hak akan melibatkan berbagai pihak, antara lain dari unsur Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Industri Pengolahan Kayu, Pemasok Kayu dan Petani Pemilik Hutan Hak itu sendiri. Guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi dari sumberdaya manusia dan lembaga yang terlibat, diperlukan peningkatan kemampuan para pihak terkait dengan System Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dalam melaksanakan tugasnya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka untuk meningkatkan kemampuan tenaga terkait diperlukan pembekalan pengetahuan dan keterampilan serta pembinaan sikap kerja melalui pemahaman SVLK bagi unsur pemerintah (Pusat, Daerah, dan sektor-sektor), dan Fasilitator/Pendamping. Peran fasilitator sebagai pihak yang akan melakukan transfer pengetahuan sangat penting dan harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang hal-hal yang terkait dengan SVLK dan pengetahuan terkait lainnya. Fasilitator bertugas memberikan fasilitasi dan pendampingan kepada para pihak dalam rantai pasok kayu dari hutan hak kepada industri pengolahnya. Guna mendukung keberhasilan penerapan SVLK dimaksud, maka perlu diselenggarakan Diklat Pemahaman Persyaratan SVLK Untuk Pemerintah (Pusat, Daerah dan sektor-sektor terkait lainnya), dan Fasilitator/Pendamping sebagai pembekalan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk menerapkan SVLK sesuai dengan Permenhut No. 38/Menhut-II/2009 tentang Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengolahan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Ijin atau pada Hutan hak dan Perdirjen. No. P.06/VI-Set/2009 tentang Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Lestari dan Verifikasi Kayu. 2) Tujuan Tujuan Diklat ini adalah memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja peserta diklat tentang Pemahaman SVLK Untuk Kelompok Pemerintahan dan Sektor Lainnya Wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi D.I.Yogyakarta. 3) Output Setelah menyelesaikan Diklat peserta diharapkan dapat: a. Memahami SVLK; b. Memahami kerangka logika dan persyaratan SVLK; c. Mampu membuat konsep fasilitasi untuk penerapan SVLK di Hutan Hak; d. Mampu melakukan fasilitasi untuk penerapan SVLK di Hutan Hak. 4). Mata Diklat...

8 2 4) Mata Diklat Berdasarkan Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan No. SK.114/Dik-2/2011 tanggal 8 September 2011 untuk Diklat Pemahaman Persyaratan SVLK Untuk Pemerintah (Pusat, Daerah, Dan Sektor-sektor), dan Fasilitator/ Pendamping telah ditetapkan jumlah mata diklat sebanyak 42 jam, terdiri dari Teori: 28 jam, dan Praktek: 14 jam, sebagaimana tabel 1. Tabel 1. Daftar Materi Pelatihan Pemahaman SVLK Untuk Kelompok Pemerintahan dan Sektor Lainnya Wilayah Prov. Jateng dan Prov. D.I. Yogyakarta dalam Jumlah Jam Pelajaran (JPL) NO. MATA DIKLAT JPL I. TEORI Bina Suasana Pelatihan dan Kecerdasan Spiritual 2 2. Kebijakan SVLK dalam konteks perdagangan hasil hutan (PUHH hutan rakyat) 2 3. Pemetaan dan sasaran sosialisasi dalam Sistem VLK kepada pihakpihak yang berkepentingan dalam rantai pasok kayu rakyat 2 4. Pengenalan Sistem dan standard VLK pada Industri Pengolah dan Pengguna Kayu Rakyat 4 5. Peraturan dan perundangan yang terkait dengan peredaran hasil hutan rakyat 3 6. Prinsip-prinsip Fasilitasi Kelompok dan Langkah Dasar Fasilitasi Kelompok 3 7. Strategi dan Rencana Pendampingan Dalam Fasilitasi VLK pada Hutan Rakyat/Lahan Masyarakat 2 8. Teknik Presentasi dan Moderasi dalam forum yang menyangkut SVLK 2 9. Teknik Pendampingan Lapangan Teknik Penyusunan Pelaporan Hasil Pendampingan Teknik Pemantauan/Kaji Ulang Hasil Fasilitasi 1 II. PRAKTEK Simulasi dan Praktek Fasilitasi VLK di Hutan Rakyat/Lahan Masyarakat 17 JUMLAH 42

9 3 BAB II. ORGANISASI DAN PELAKSANA A. Dasar Hukum Pelaksanaan dan Penyelenggara Pelatihan Pemahaman SVLK Untuk Kelompok Pemerintahan dan Sektor Lainnya Wilayah Prov. Jateng dan Prov. D.I. Yogyakarta dilaksanakan berdasarkan: 1. Project Document, Project Agreement, dan dokumen 2 th Yearly Plan of Operation ITTO TFL-PD 010/09 Rev.1 (M); 2. Surat Undangan Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan No. UN.180/Set-4/2011 tanggal 2 November 2011; 3. Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan No. SK.114/Dik- 2/2011 tanggal 8 September Pelatihan ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan didukung oleh Proyek ITTO TFL-PD 010/09 Rev. (M): Strengthening the Capacity of Related Stakeholders in Java on Implementing New Indonesian TLAS. B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pemahaman SVLK Untuk Kelompok Pemerintahan dan Sektor Lainnya Wilayah Prov. Jateng dan Prov. D.I. Yogyakarta dilaksanakan mulai tanggal 14 November 2011 s/d. 18 November 2011, bertempat di University Hotel, Jl. Anggrek No. 137 D Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Lokasi praktek dilakukan di Desa Dengok, Kec. Playen Kab. Gunung Kidul, Prov Yogyakarta; pada Hutan Rakyat Wana Manunggal Lestari. Gambar 1. Spanduk Pelatihan Pemahaman SVLK Untuk Kelompok Pemerintahan dan Sektor Lainnya Wilayah Prov. Jateng dan Prov. D.I. Yogyakarta. C.Panitia...

10 4 C. Panitia Pelaksana Panitia pelaksana atas kegiatan pelatihan ini adalah: 1. Katua Panitia : Ir. Lasmini; 2. Sekretaris : Ditha Astriani Dwi Karina; 3. Bendahara : Irebella Siswondo (Bella). Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2. D. Instruktur dan Fasilitator Pelatihan dipandu oleh Instruktur dan Fasilitator yang berasal dari unsur Birokrasi Kementerian Kehutanan yang memahami kebijakan tentang SVLK, Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, Penatausahaan Hasil Hutan Hak; serta didukung oleh kalangan profesional yang telah berpengalaman dalam proses pendampingan sertifikasi Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat Lestari di Pulau Jawa. Instruktur dan fasilitator yang terkait dengan pelatihan ini adalah: 1. Ir. M.D.Kusnandar, M.Si. (Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan): Instruktur 2. Ir. Teguh Widodo, M.Si. (Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan): Fasilitator 3. Ir. Agus Wiyanto, M.Sc. (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan): Fasilitator Personil dan asal instansi dapat dilihat pada Lampiran 3. E. Peserta Pelatihan Peserta berjumlah 24 orang, terdiri dari 22 orang peserta dari unsur Pemerintah (Pusat & Daerah), dan 2 orang peserta dari unsur Pendamping/Fasilitator yang berasal dari instansi di wilayah Provinsi Jawa Tengah, dan Provinsi D.I.Yogyakarta. Nama dan asal instansi peserta dapat dilihat pada Lampiran 4. Gambar 2.Peserta Pelatihan Pemahaman SVLK Untuk Kelompok Pemerintahan dan Sektor Lainnya Wilayah Prov. Jateng dan Prov. D.I. Yogyakarta. F.Materi Pelatihan...

11 5 F. Materi Pelatihan Pelatihan menggunakan metode pengajaran orang dewasa (andragogy) yang terdiri dari teori, praktek, simulasi dan permainan dalam rangka mencapai tujuan instruksional umum dan khusus. Materi teori diberikan dengan melalui ceramah dan diskusi dalam forum klasikal. Sedangkan materi praktek dilakukan dengan melakukan peninjauan ke lapangan, dimana para peserta pelatihan dapat menyaksikan sendiri tentang indikator-indikator penting pada hutan hak. Materi yang disampaikan pada setiap sesi pelatihan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran No. 5 G. Pre-test dan Post-test Guna mengetahui kemampuan pemahaman SVLK para peserta pelatihan, dilakukan pretest pada awal pelatihan dan post test pada akhir pelatihan. Adapun pertanyaan yang diajukan kepada para peserta untuk Pre-test adalah: 1. Apakah anda selama ini memahami SVLK? 2. Sejauhmana anda memahami SVLK? 3. Harapan anda setelah mengikuti pelatihan? Sedangkan untuk pertanyaan post-test adalah: 1. Uraikan pemahaman anda tentang SVLK? 2. Sejauhmana anda memahami SVLK, dan apakah anda sudah percaya diri untuk memfasilitasi pemahaman SVLK kepada pihak lain? 3. Apakah harapan anda mengikuti pelatihan telah tercapai, dan apa saja yang masih anda inginkan dalam implementasi SVLK? BAB. III PELAKSANAAN...

12 6 BAB III. PELAKSANAAN A. Kegiatan Pembukaan Pelatihan Kegiatan Pelatihan dibuka secara resmi oleh Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan pada Jam WIB tanggal 14 November 2011, bertempat di Lecture Hall Lantai II University Hotel, Jl. Anggrek No. 137 D Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Acara pembukaan dihadiri oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Yogyakarta, fasilitator, instruktur, narasumber, para undangan serta para peserta pelatihan. Gambar 3. Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan Memberikan Pengarhan Saat Acara Pembukaan Pelatihan Pemahaman SVLK Untuk Kelompok Pemerintahan dan Sektor Lainnya Wilayah Prov. Jateng dan Prov. D.I. Yogyakarta. Gambar 4. Ketua Panitia Pelatihan menyampaikan laporan tentang latar belakang dan rencana kegiatan pelatihan. Gambar 5. Secara symbolik Dir BPPHH menyematkan tanda peserta kepada dua orang perwakilan peserta B. Kegiatan Proses Pelatihan B.1. Bina Suasana dan Kecerdasan Spiritual Fasilitator: Ir. Agus Wiyanto, M.Sc (Pusdiklat Kehutanan) Waktu: jam WIB, tgl. 14 November Tempat: Lecture Hall Lantai II, University Hotel. Bahan ajar : Lampiran 6 Mata...

13 7 Mata diklat ini diberikan pada awal dimulainya kegiatan pelatihan dimaksudkan agar peserta diharapkan dapat mengenal satu sama lain dan berkomunikasi secara lancar, memiliki semangat dan motivasi untuk berlatih dan bekerjasama, serta memiliki kecerdasan moral dan spiritual dalam menyikapi dan menerapkan SVLK Beberapa metoda permainan dipandu oleh fasilitator, sehingga seluruh peserta terlibat secara aktif dan tergairah untuk saling mengenal satu sama lain, seperti terlihat dalam gambar 6. Gambar 6. Fasilitator tengah memperagakan satu jenis permainan yang harus diikuti oleh seluruh peserta. B.2 Kebijakan SVLK Dalam Konteks Perdagangan Hasil Hutan Fasilitator: Ir. Teguh Widodo, M.Si. (Ditjen Bina Usaha Kehutanan) Waktu: jam WIB, tgl. 14 November Tempat: Lecture Hall Lantai II, University Hotel. Bahan ajar: Lampiran 7 Mata diklat ini diberikan dalam rangka memberikan masukan kepada para peserta pelatihan untuk memahami latar belakang terbitnya kebijakan tentang Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Sehingga diharapkan peserta dapat menjelaskan latar belakang sejarah SVLK, global trading, promosi legal logging, menjelaskan Lacey Act (USA), menjelaskan kebijakan kayu di Eropa, dan dapat menjelaskan kebijakan kayu di Jepang. Fasilitator tengah menjelaskan adanya kegiatan illegal logging sebagai salah satu alasan lahirnya SVLK, seperti terlihat dalam gambar 7. Gambar 7....

14 8 Gambar 7. Fasilitator tengah menjelaskan adanya kegiatan illegal logging sebagai salah satu alasan lahirnya SVLK. B.3. Pemetaan dan Sasaran Sosialisasi Dalam Sistem VLK Kepada Pihak-pihak Yang Berkepentingan Dalam Rantai Pasok Kayu Rakyat. Fasilitator: Ir. M.D.Kusnandar, M.Si. (Ditjen Bina Usaha Kehutanan) Waktu: jam WIB, tgl. 14 November Tempat: Lecture Hall Lantai II, University Hotel. Bahan ajar: Lampiran 8 Mata diklat ini diberikan dalam rangka memberikan gambaran kepada para peserta pelatihan tentang hubungan dan rangkaian pergerakan kayu rakyat sampai dengan tujuan akhir di industri pengolahan kayu. Digambarkan pula pihak-pihak mana saja yang terlibat dari arus dokumen, dan mata rantai pasok perdagangan kayu yang berasal dari hutan hak. Selanjutnya diharapkan setelah pengajaran mata diklat ini peserta dapat mengekplorasi Kepentingan para pihak melalui berbagai konsultasi, mengidentifikasi kekuatan dan pengaruh para pihak (hak, kewajiban, kepentingan) dalam pelaksanaan Permenhut No. P.38/2009 dan Perdirjen BPK No.6/2009. Fasilitator tengah menjelaskan pemetaan mata rantai pergerakan kayu dari hutan hak hingga di industri pengolahan kayu, seperti terlihat dalam gambar 8. Gambar 8....

15 9 Gambar 8. Fasilitator tengah menjelaskan pemetaan mata rantai pergerakan kayu dari hutan hak hingga di industri pengolahan kayu. B.4. Pengenalan Sistem dan Standar VLK pada Industri Pengolah dan Pengguna Kayu Rakyat Fasilitator: Ir. Teguh Widodo, M.Si. (Ditjen Bina Usaha Kehutanan) Waktu: jam WIB dan WIB, tgl. 15 November Tempat: Lecture Hall Lantai II, University Hotel. Bahan ajar: Lampiran 9 Mata diklat ini diberikan dalam rangka memberikan gambaran sistem dan standard VLK, sehingga diharapkan peserta dapat menjelaskan penilaian wajib pengelolaan lestari menurut peraturan Menteri Kehutanan No. P.38/MENHUT-II/2009 dan Peraturan Dirjen Bina Produksi Kehutanan No. P.6/VI-Set/2009; menjelaskan verifikasi wajib legalitas kayu menurut Peraturan Menteri Kehutanan No. P.38/Menhut-II/2009 dan Peraturan Dirjen Bina Produksi Kehutanan No. P.6/VI-Set/2009, serta dapat menjelaskan pedoman penilaian PHPLdan SVLK. Gambar 9. Fasilitator tengah menjelaskan esensi Permenhut No.P.38/ Menhut-II/2009 terhadap Hutan Hak. B.5. Peraturan...

16 10 B.5. Peraturan dan Perundangan Yang Terkait Dengan Peredaran H- Hasil- hutan Rakyat Fasilitator: Ir. M.D. Kusnandar, M.Si. (Ditjen Bina Usaha Kehutanan) Waktu: jam WIB tgl. 15 November Tempat: Lecture Hall Lantai II, University Hotel. Bahan ajar: Lampiran 10 Mata diklat ini diberikan dalam rangka pembekalan para peserta memahami peraturan dan perundang-undangan yang terkait dengan peredaran hasil hutan rakyat. Selanjutnya diharapkan peserta dapat memahami : Peraturan dan Perundangan yang terkait dengan peredaran hasil hutan seperti P. 55 tahun 2006 dan P. 51 tahun 2006 dan lain-lain Gambar 10. Fasilitator tengah menjelaskan Peraturan Peredaran Kayu dari Hutan Negara dan Hutan Hak B.6. Prinsip-prinsip Fasilitasi Kelompok dan Langkah Dasar Fasilitasi Kelompok Fasilitator: Ir. Agus Wiyanto, M.Sc. (Pusdiklat Kehutanan) Waktu: jam WIB tgl. 15 November Tempat: Lecture Hall Lantai II, University Hotel. Bahan ajar: Lampiran 11 Mata diklat ini diberikan dengan harapan para peserta mampu memahami dasar-dasar fasilitasi, misi fasilitator mltipihak, dan tindak fasilitasi; Peserta mampu mendeskripsikan kembali berbagai pengalaman yang menyangkut langkah dasar faslitasi kelompok secara sistematik. Gambar 12.

17 11 Gambar 11. Fasilitator tengah menjelaskan prinsip-prinsip fasilitasi kelompok dan langkah dasar fasilitasi kelompok B.7. Strategi dan Rencana Pendampingan dalam Fasilitasi VLK pada Hutan Rakyat/Lahan Masyarakat Fasilitator: Ir. Agus Wiyanto, M.Sc. (Pusdiklat Kehutanan) Waktu: jam WIB tgl. 15 November Tempat: Lecture Hall Lantai II, University Hotel. Bahan ajar: Lampiran 12 Mata diklat ini diberikan dengan harapan peserta mampu mengenali aktor-aktor kunci pada pendampingan SVLK, mengidentifikasi preferensi awal para pihak dan memperoleh keberterimaan para pihak untuk program. Peserta mampu mengidentifikasi isu dan akar masalah penerapan SVLK pada pihak-pihak yang dilayani, serta kapasitas yang ada untuk penerapan SVLK. Peserta memahami falsafah dan peraturan tentang hutan rakyat/lahan masyarakat. Gambar 12. Fasilitator tengah menjelaskan strategi dan rencana pendampingan. B.8. Teknik...

18 12 B.8. Teknik Presentasi dan Moderasi Dalam Forum Yang Menyangkut SVLK Fasilitator: Ir. Agus Wiyanto, M.Sc. (Pusdiklat Kehutanan) Waktu: jam WIB tgl. 16 November Tempat: Lecture Hall Lantai II, University Hotel. Bahan ajar: Lampiran 13 Mata diklat ini diberikan dengan harapan Peserta mampu: Menguasai teknik presentasi yang efektif untuk pemilik hutan hak; Menguasai teknik moderasi sesuai dengan gaya komunikasi pemilik hutan hak/km. Gambar 13. Fasilitator tengah menjelaskan teknik presentsi dan moderasi dalam forum yang menyangkut SVLK B.9. Teknik Pendampingan Lapangan Fasilitator: Ir. Agus Wiyanto, M.Sc. (Pusdiklat Kehutanan) Waktu: jam WIB tgl. 16 November Tempat: Lecture Hall Lantai II, University Hotel Bahan ajar: Lampiran 14 Mata diklat ini diberikan agar peserta mampu: Menguasai teknik pendampingan kelompok untuk penyiapan penerapan VLK. Peserta mampu memahami pengelolaan konflik. Gambar 14. Seorang peserta tengah melakukan simulasi teknik pendampingan

19 13 B.10. Teknik Penyusunan pelaporan hasil pendampingan Fasilitator: Ir. Agus Wiyanto, M.Sc. (Pusdiklat Kehutanan) Waktu: jam WIB tgl. 16 November Tempat: Lecture Hall Lantai II, University Hotel. Bahan ajar: Lampiran 15 Mata diklat ini diberikan dalam rangka Peserta mampu: Menyusun laporan hasil fasilitasi pendampingan penerapan VLK untuk pemilik hutan hak/km. Merapihkan cacatan singkat aspirasi para pihak. Menyusun prioritas isu. Menuliskan pembelajaran untuk fasilitasi berikutnya. Gambar 15. Fasilitator tengah menjelaskan teknik penyusunan pelaporan hasil pendampingn B.11. Teknik pemantauan/kaji ulang hasil fasilitasi Fasilitator: Ir. Agus Wiyanto, M.Sc. (Pusdiklat Kehutanan) Waktu: jam WIB tgl. 16 November Tempat: Lecture Hall Lantai II, University Hotel. Bahan ajar: Lampiran 16 Mata diklat ini disampaikan agar peserta kompeten dalam mengkaji ulang fasilitasi/ pendampingan yang meliputi kegiatan: - Menjelaskan pedoman, teknik analisa dan kriteria evaluasi keterampilan fasilitasi dalam evaluasi hasil-hasil pelaksanaan simulasi penyiapan SVLK. - Menerapkan pedoman teknik dan metode analisa dan kriteria evaluasi. Diharapkan setelah mengikuti pelajaran ini peserta kompeten dalam menyusun & menyampaikan rekomendasi dan pembelajaran untuk tindak fasilitasi pendampingan VLK yang lain. B.12. Praktek...

20 14 B.12. Praktek Lapangan, peninjauan ke Kelompok Hutan Rakyat bersertifikat Legalitas Kayu Fasilitator: Ir. Agus Wiyanto, M.Sc. (Pusdiklat Kehutanan) Waktu: jam WIB tgl. 17 November Tempat: Hutan Rakyat Wana Manunggal Lestari, Desa Dengok, Kec.Playen Kab. Gunung Kidul Bahan ajar: Praktek lapangan Kegiatan praktek lapangan dimaksudkan agar para peserta dapat melihat langsung tentang bagaimana kondisi suatu hutan rakyat yang telah memenuhi syarat sertifikasi legalitas kayu. Disamping itu peserta dapat mendengarkan dari fasilitator/pendamping tentang bagaimana suksesnya pendamping dapat megantarkan hutan rakyat dimaksud memperoleh sertifikasi legalitas kayu. Di lapngan para peserta dapat melihat sendiri bagaimana penataan batas kepemilikan lahan, penandaan kayu, penggunaan dokumen kepemilikan, serta teknik perekaman dokumen. Atas hasil kunjungan lapangan, para peserta melakukan diskusi dengan para pengurus dan fasilitator/pendamping hutan rakyat Wana Manunggal Lestari. Gambar 16. Batas fisik antar lahan kepemilikan terlihat jelas dan permanen, dengan dipasang batu gunung. Gambar 17. Salah seorang fasilitator/ pendamping tengah memberikan penjelasan proses pendampingan yang telah dilakukan pada Hutan Rakyat Wana Manunggal Lestari Gambar 18. Terlihat Sertifikat Legalitas Kayu No diberikan kepada Koperasi Wana Manunggal Lestari, berlaku dari tanggal 10 Oktober 2011 s/d. 9 Oktober 2014; Diterbitkan oleh Sucofindo International Certification Services. B.13. Simulasi...

21 15 B.13. Simulasi dan Praktek Fasilitasi VLK di Hutan Rakyat/Lahan Masyarakat Fasilitator: Ir. Agus Wiyanto, M.Sc. (Pusdiklat Kehutanan) Waktu: jam WIB tgl. 17 November Tempat: Balai Desa Dengok, Kec.Playen Kab. Gunung Kidul Bahan ajar: Praktek lapangan Mata diklat ini diberikan dalam rangka agar para peserta mampu: Mengikuti pelajaran ini, peserta kompeten dalam mengkaji ulang fasilitasi/ pendampingan yang meliputi kegiatan: Menjelaskan pedoman, teknik analisa dan kriteria evaluasi keterampilan fasilitasi dalam evaluasi hasilhasil pelaksanaan simulasi penyiapan SVLK. Menerapkan pedoman teknik dan metode analisa dan kriteria evaluasi. Diharapkan setelah mengikuti pelajaran ini peserta kompeten dalam menyusun & menyampaikan rekomendasi dan pembelajaran untuk tindak fasilitasi pendampingan VLK yang lain. Dalam simulasi dan praktek fasilitasi SVLK dilakukan dengan teknik sbb.: I. SKENARIO PRAKTEK: Pemerintah memiliki program pelaksanaan SVLK di Hutan Rakyat. Menyadari segala kelebihan dan kekurangan potensi dan kekuatan Hutan Rakyat, maka pemerintah perlu mensosialisasikan program dimaksud dengan mengambil tempat di Balai Desa.( unsur Pemerintah dalam hal ini Dishut Provinsi, Dishut Kabupaten/Kota, Pusluh dsb). Sosialisasi dihadiri : a. Unsur Pemerintah b. Unsur LVLK, LPPHPL c. Konsultan/LSM Fasilitator d. Unsur kelompok tani Hutan Rakyat Kondisi Hutan Rakyat Yang Hadir - Telah memiliki aset lahan dan tanaman - Memiliki alas titel - Tertarik untuk menjadi Hutan Rakyat yang bersertifikat Verifikasi Legalitas Kayu - Pengetahuan tentang SVLK sangat minim. II. PEMBAGIAN...

22 16 III. PEMBAGIAN KELOMPOK PRAKTEK: Peserta pelatihan dibagi kedalam 4 kelompok: a. Kelompok Pemerintah; b. Kelompok Fasilitator/Pendamping; c. Kelompok petani hutan rakyat d. Kelompok Auditor (LVLK) a.kelompok Pemerintah: 1. Ramadhan 2. Sutardhi 3. Edy Prasetyo 4. Ahmad Syukur 5. Riza Arfani 6. Ratna Kurniawati b.kelompok Petani Hutan Rakyat: 1. M. Syafardi 2. Mulyono 3. Mustiko Utomo 4. Didid Hanavi 5. Sanadi 6. Utoro Haryanto c.kelompok Fasilitator/ Pendamping: 1. Bambang Eko 2. Suwondo 3. Sudomo 4. Resi Anom 5. Parmo 6. Surachmat d.kelompok Auditor/LVLK: 1. Dian Fajarwati 2. Amik Setyobudi 3. Sakina 4. Budi Hartono 5. Abdul Choliq 6. Joko Sarwono Tugas Pokok Kelompok: Mensosialisasikan SVLK (termasuk latar belakang, maksud dan tujuan serta manfaatnya); Tugas Pokok Kelompok: Menyampaikan kondisi dan potensi hutan rakyat yang dimiliki, namun berminat untuk mengikuti program sertifikasi legalitas kayu dari hutan rakyat. Tugas Pokok Kelompok: Membantu proses tercapainya sertifikasi legalitas kayu dari hutan rakyat. Tugas Pokok Kelompok: Membantu dan menjelaskan proses penilaian dan pembiayaan sertifiksi legalitas kayu IV.PELAKSANAAN...

23 17 IV. PELAKSANAAN SIMULASI DAN PRAKTEK FASILITASI: Dalam simulasi ini dihadiri oleh unsur Pemerintah (Instansi Kehutanan dll); Kelompok Tani Hutan Rakyat; Para Fasilitator dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu; Pada Simulasi ini pihak Pemerintah menjelaskan adanya program SVLK, yang dimulai dari latar belakang, maksud tujuan dan manfaat; Berdasarkan hasi penjelasan dari pihak pemerintah, kelompok tani hutan rakyat menyatakan ketertarikannya untuk mengikuti program sertifikasi legalitas kayu. Untuk itu kelompok tani meminta bimbingan dan pendampingan; Para Fasilitator dan LVLK menyambut baik minat kelompok tani hutan rakyat tersebut, dan terlibat diskusi hingga diperoleh kata sepakat. Gambar 19. Dengan dipandu oleh para fasilitator pelaksanaan simulasi dan berjalan dengan baik. Gambar 20. Kelompok pemerintah mencoba mensosialisasikan SVLK dan manfaatnya Gambar 21. Kelompok fasilitator terlibat diskusi hangat dengan para petani hutan guna memberikan informasi bagaimana proses sertifikasi dapat dilaksanakan B.14. Evaluasi...

24 18 B.14. Evaluasi Pemahaman SVLK Fasilitator: Ir. M.D. Kusnandar, M.Si. (Ditjen Bina Usaha Kehutanan) Waktu: jam WIB tgl. 22 September Tempat: Lecture Hall Lantai II, University Hotel dan Balai Desa Dengok, Kec. Playen, Kab. Gunung Kidul, Prov. D.I.Yogyakarta Bahan ajar: Daftar Pre-test dan Post-test (Lampiran no.17 dan Lampiran no.18) Evaluasi pemahaman peserta terhadap SVLK dilakukan melalui Pretest dan Post-test. Pre-test diberikan pada saat peserta pelatihan mulai mengikuti kegiatan pelatihan, adapun pertanyaan yang diajukan kepada para peserta adalah: 1. Apakah anda selama ini memahami SVLK? Jawaban peserta: a.belum paham 81%; b.sudah paham 19% 2. Sejauhmana anda memahami SVLK? Jawaban peserta: a.baru sebatas tahu kepanjangan SVLK (76%); b.tahu sedikit latar belakang lahirnya SVLK (14%); c.sudah faham benar SVLK (10%) 3. Harapan anda setelah mengikuti pelatihan? Jawaban peserta: a.dapat menjelaskan kepada orang lain tentang SVLK (62%) b.dapat membantu masyarakat dalam persaingan produk di pasar (19%); c.dapat menerapkan SVLK di masyarakat (19%). Post-test dilaksanakan setelah seluruh peserta berakhir melaksanakan simulasi dan praktek fasilitasi di lapangan, adapun pertanyaan yang diajukan adalah: 1. Uraikan pemahaman anda tentang SVLK? Jawaban peserta a. Belum paham (10%) b. Sudah paham (90%) 2.Sejauhmana...

25 19 2. Sejauhmana anda memahami SVLK, dan apakah anda sudah percaya diri untuk memfasilitasi pemahaman SVLK kepada pihak lain? Jawaban peserta a. Faham SVLK tetapi belum siap memfasilitasi kepada pihak lain (10%); b. Telah faham SVLK dan siap memfasilitasi (90%) 3. Apakah harapan anda mengikuti pelatihan telah tercapai, dan apa saja yang masih anda inginkan dalam implementasi SVLK? Jawaban peserta a. Harapan belum tercapai (10%); b. Harapan telah tercapai dan plus saran-saran perbaikan (90%) Gambar 22. Para peserta diminta menjawab beberapa pertanyaan pre-test Gambar 23. Para peserta diminta menjawab beberapa pertanyaan post-test C.Kegiatan Penutupan...

26 20 C. Kegiatan Penutupan Pelatihan Kegiatan penutupan pelatihan ditutup secara resmi oleh Kepala Dinas Kehutanan Prov. D.I. Yogyakarta pada Jam WIB tanggal 17 November 2011, bertempat di Lecture Hall Lantai II, University Hotel. Gambar No. 24. Ketua Panitia Pelatihan/ Koordinator Project ITTO TFL-PD 010/09 Rev.1 (M) melaporkan, bahwa kegiatan pelatihan telah selesai. Gambar No. 25. Kepala Dinas Kehutanan Prov. D.I.Yogyakarta memberikan sambutan penutupan pelatihan dan sekaligus menutup secara resmi pelatihan dimaksud. Gambar No. 26. Kapusdiklat Kehutanan menyerahkan secara simbolik sertifikat pelatihan kepada dua orang perwakilan peserta. BAB IV...

27 21 BAB IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pemahaman Persyaratan SVLK Untuk Pemerintah (Pusat, Daerah, Dan Sektor-sektor), dan Fasilitator/ Pendamping yang dilatar belakangi bahwa dalam pelaksanaan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) di hutan hak akan melibatkan berbagai pihak, antara lain dari unsur Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Industri Pengolahan Kayu, Pemasok Kayu dan Petani Pemilik Hutan Hak itu sendiri. Guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi dari sumberdaya manusia dan lembaga yang terlibat, diperlukan peningkatan kemampuan para pihak terkait dengan System Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dalam melaksanakan tugasnya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka untuk meningkatkan kemampuan tenaga terkait diperlukan pembekalan pengetahuan dan keterampilan serta pembinaan sikap kerja melalui pemahaman SVLK bagi unsur pemerintah (Pusat, Daerah, dan sektor-sektor), dan Fasilitator/Pendamping. Peran fasilitator sebagai pihak yang akan melakukan transfer pengetahuan sangat penting dan harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang hal-hal yang terkait dengan SVLK dan pengetahuan terkait lainnya. Fasilitator bertugas memberikan fasilitasi dan pendampingan kepada para pihak dalam rantai pasok kayu dari hutan hak kepada industri pengolahnnya. Untuk maksud tersebut di atas maka Pelatihan Pemahaman SVLK Untuk Kelompok Pemerintahan dan Sektor Lainnya Wilayah Prov. Jateng dan Prov. D.I. Yogyakarta telah dapat dilaksanakan dengan baik dari tanggal 14 November 2011 s/d. 18 November 2011, bertempat di University Hotel, Jl. Anggrek No. 137 D Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Lokasi praktek dilaksanakan di Desa Dengok, Kec. Playen Kab. Gunung Kidul, Prov Yogyakarta; pada Hutan Rakyat Wana Manunggal Lestari. Peserta berjumlah 24 orang, terdiri dari 22 orang peserta dari unsur Pemerintah (Pusat & Daerah), dan 2 orang peserta dari unsur Pendamping/Fasilitator yang berasal dari instansi di wilayah Provinsi Jawa Tengah, dan Provinsi D.I.Yogyakarta. Dari hasil evaluasi pemahaman peserta terhadap SVLK, berdasarkan pre-test sebagian besar (90%) peserta sama sekali tidak memahami SVLK, dan berdasarkan hasil post-test pada akhir pelaksanaan diklat, sebagian besar (90%) peserta telah paham SVLK dan siap memberikan fasilitasi kepada pihak lain. B. Rekomendasi o Hendaknya pemahaman yang telah diperoleh melalui pelatihan ini dapat ditindaklanjuti oleh para peserta sesuai dengan peranannya dalam pelaksanaan SVLK di hutan hak. Dalam hal ini diharapkan Dinas Kehutanan Provinsi, Dinas Kehutanan Kabupaten, Kepala Desa, Lembaga Pendamping melakukan perannya masing-masing sesuai dengan fungsi dalam proses VLK; o Guna memberikan kesinambungan atas kemampuan dan pengetahuan para pihak, maka disarankan pelatihan serupa perlu dilanjutkan pada masa-masa mendatang. LAMPIRAN...

28 LAMPIRAN-LAMPIRAN 22