BAB V DISKUSI DAN SIMPULAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V DISKUSI DAN SIMPULAN"

Transkripsi

1 BAB V DISKUSI DAN SIMPULAN 5.1 Ringkasan Perusahaan industri didukung oleh sumber daya manusia dan sumber daya non manusia dalam mencapai tujuannya. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang berada dalam keadaan sehat untuk menjalankan proses produksi. Karena itu masalah karyawan khususnya kesehatan karyawan harus selalu dijaga dan dipantau oleh perusahaan. Disease management merupakan bentuk praktik kesehatan untuk merawat pasien berisiko dan berbiaya tinggi dimana terdapat banyak variasi dalam pengobatannya. Program ini merupakan strategi pengobatan dan cara untuk memelihara kesehatan pasien penyakit kronis agar tidak bertambah parah. Program disease management pada PT. PMI menangani tiga penyakit yaitu: diabetes, hipertensi, dan TBC. Solusi teknologi informasi yang dihasilkan adalah membuat sistem registry yang terdiri dari Electronic Health Record (EHR), Alert Management System, dan Self Monitoring System. Sistem ini dirancang sebagai hasil dari membandingkan Disease management yang telah dilaksanakan sebagai standar dunia dengan Disease management yang dilakukan di PMI. Kemudian mengusulkan sistem informasi yang dapat dilakukan di PMI yang dapat mendukung dan mengoptimalkan Disease management bagi karyawan penderita penyakit kronis sehingga menghasilkan pencapaian hasil kesehatan (outcome) 1

2 2 yang baik. Hal ini dapat tercapai jika ada kerjasama yang baik antara staf Disman dan karyawan penderita penyakit kronis. EHR diharapkan mampu mendukung evaluasi perawatan pasien. Dengan demikian dapat membantu merumuskan rencana manajemen perawatan medis selanjutnya dan sebagai dasar perawatan selanjutnya. Alert Management System diadakan untuk membantu mengingatkan pasien dalam menjalankan perawatan yaitu mengingatkan pasien untuk konsultasi dengan dokter K2, mengikuti edukasi Disman, mengikuti aktivitas olahraga, melakukan pemeriksaan gula darah (SMBG), melakukan pemeriksaan tekanan darah (SMBP), meminum obat sesuai dengan jadwal yang diberikan per pasiennya. Self Monitoring System dilakukan oleh pasien didukung oleh Alert Management System. Self monitoring of blood glucose (SMBG) untuk penderita diabetes. SMBG membantu mengendalikan diabetes dengan memberikan informasi perkembangan gula darah setiap pasiennya. Dengan pemantauan gula darah yang ada, dapat memberikan pilihan bagi penderita diabetes dan keluarganya untuk mengkonsumsi makanan tertentu dan melakukan aktivitas fisik tertentu. SMBG juga memberikan informasi hipoglikemia atau hiperglikemia berat dan meningkatkan edukasi pasien dan upaya pasien tentang efek dari gaya hidup dan intervensi farmasi pada kontrol glikemik. Self monitoring of blood pressure (SMBP) untuk penderita hipertensi. Informasi mengenai nilai tekanan darah (BP) sesuai jadwal yang ditentukan membantu pihak Disman untuk memantau pasien dan secara tidak langsung dapat mengetahui bagaimana respon pasien terhadap rencana kesehatan yang telah

3 3 dibuatkan untuk pasien, menilai kepatuhan pasien terhadap rekomendasirekomendasi yang telah diberikan oleh dokter K2. Self Monitoring System dapat membantu staf Disman dalam membuat rencana perawatan selanjutnya. Dengan pemantauan gula darah (penderita diabetes), tekanan darah (penderita hipertensi), atau obat (penderita TBC), staf Disman dapat melihat apakah rencana perawatan yang sedang dijalankan atau telah dijalankan sudah mencapai target atau tidak. Dan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk membuat rencana perawatan selanjutnya. Adanya Alert Management System dan Self Monitoring System dapat meningkatkan kesadaran pasien untuk peduli pada kesehatan dan pencapaian target kesehatannya sesuai dengan rencana perawatan yang diberikan. Dengan sistem registry yang dirancang, bukan hanya staf Disman, pasien juga dapat melihat hasil pemantauan gula darah, tekanan darah, atau kepatuhan dalam mengkonsumsi obat sehingga dapat meningkatkan kepedulian pasien dalam menjalankan rekomendasi-rekomendasi pola hidup mencangkup aktifitas fisik, makanan, dan obat-obatan yang diberikan. Dengan demikian, staf Disman dan pasien dapat saling membantu dan memperoleh informasi yang mendukung dalam pencapaian target sesuai rencana perawatan kesehatan yang telah ditentukan sebelumnya.

4 4 5.2 Diskusi PT. PMI telah memiliki program dismen (disease management) sebelumnya, namun belum menggunakan teknologi informasi dalam penerapannya. Program dismen yang paling umum di PT. PMI adalah loket rendah garam untuk penderita hipertensi dan olahraga. Staff dismen dapat mengetahui karyawan mana yang mengikuti program dismen pada saat konsultasi. Jika pada saat konsultasi (dalam kasus ini penderita hipertensi) kondisi pasien lebih buruk dari sebelumnya maka akan dicek dari laporan di loket olahraga dan absensi olahraga. Dalam studi ini sistem registri yang dirancang memungkinkan baik staf DisMan maupun pasien untuk memantau kondisi diri pasien dengan memperoleh informasi yang dibutuhkan. Self monitoring system dibantu dengan alert management system dapat membantu staf DisMan dalam mengetahui kepatuhan pasien terhadap rencana perawatan kesehatan yang telah disepakati bersama untuk dijalani dan secara tidak langsung dapat membantu meningkatkan kesadaran pasien dalam mengontrol pola hidupnya. Data hasil self monitoring pasien akan menjadi informasi bagi staf DisMan dan kemudian dijadikan bahan pertimbangan untuk menyusun rencana perawatan berikutnya. Dengan demikian Disease management system dapat dioptimalkan karena adanya informasi pemantauan keadaan pasien sehingga diharapkan hasil (outcome) yang dicapai sesuai dengan target.

5 5 Pentingnya informasi sebagai kebutuhan dalam menentukan tindakan lanjutan yang akan dilakukan. Sistem pemantauan manajemen penyakit juga diusulkan oleh Pomazan, Petcu, Sintea, Ciorap (2009). Sistem yang mereka bangun dapat merespon kebutuhan perawatan, analisis dan prognosis dalam situasi medis khusus, pengawasan berkelanjutan, kepastian perolehan data. Analisis statistik mengenai data dapat dilakukan dan divisualisasikan oleh dokter sehingga informasi mengenai pasien (informasi sejarah pasien) yg dibutuhkan dapat dibangun, dipastikan dan digunakan untuk tindakan berikutnya. Seperti sistem berbasis web yang dikembangkan oleh Dai, Gui, dan Zhu (2008) yang digunakan untuk manajemen penyakit hipertensi juga bertujuan untuk mengumpulkan informasi, memverifikasi informasi kemudian dipertimbangkan dengan rekam medik, pengobatan yang telah dijalani, rencana perawatan kesehatan yang telah disimpan dalam database telehealth pasien kemudian dikirimkan ke dokter untuk ditinjau dan dikonfirmasi. Sistem Registri yang kami rancang diperuntukan bagi pasien penderita diabetes, hipertensi dan TBC memungkinkan ketersediaan data yang lebih baik dengan adanya alert management system. Sehingga pasien diingatkan untuk melakukan self monitoring sesuai jadwalnya masing-masing.

6 6 Jarak sebagai kendala dalam memperoleh data pasien dan adanya sistem pakar untuk membantu dokter dalam menganalisa keadaan pasien. Sistem yang diusulkan oleh Dai, Gui, dan Zhu (2008) ini dibangun dengan menggunakan kios yang terkoneksi internet dan juga sudah dilengkapi dengan sistem pakar untuk melakukan diagnosa. Pasien diminta untuk memasukan gejala-gejala yang terjadi dan sistem akan memberikan tes berupa pertanyaan-pertanyaan kuisioner. Sistem ini menguntungkan karena adanya masalah jarak antara pasien dengan penyedia layanan kesehatan. Demikian pula dengan sistem yang dirancang oleh David A. Tong (2006) untuk memantau tekanan darah dengan membangun beberapa stasiun pengukuran tekanan darah dan sebuah server data repositori yang terhubung dengan jaringan data SwRI. Setiap stasiun terdiri atas sebuah komputer kendali dan monitor tekanan darah Kentaro. Pasien diminta untuk mendatangi stasiun pengukuran. Dalam sistem registri yang penulis rancang, pasien tidak perlu mendatangi tempat tertentu untuk melakukan pengukuran gula darah, tekanan darah atau mengakses keterangan kondisi kesehatannya, tetapi dapat dilakukan di mana saja dengan menggunakan alat pengukur yang disediakan dan handphone pasien atau mengakses web dengan akun pasien dimana saja. Namun sistem kami belum dilengkapi oleh sistem pakar untuk melakukan diagnosa ataupun untuk menentukan rencana perawatan kesehatan selanjutnya. Berbeda dengan sistem tele-management multi komponen berbasis web yang diusulkan oleh Finkelstein, Joshi, dan Arora (2004) yang dapat

7 7 mendukung dokter dan pasien dalam mengimplementasi pengobatan hipertensi. Platform dasar yang digunakan adalah (Home Automated Telemanagement) HAT yang dapat menyediakan edukasi berkelanjutan bagi pasien tentang penyakit mereka, membantu pasien dalam mengikuti rencana perawatan, membantu perawat dalam memonitor pasien. Pengukuran secara otomatis untuk mengurangi kesalahan data. Untuk meningkatkan bantuan perawatan di rumah (tele-home monitoring), Karma2 oleh Tura, Quareni, Longo, Condoluci, van Rijn dan Albertini (2005) mengembangkan platform berbasis internet untuk manajemen peningkatan kegiatan perawatan kesehatan pada anak-anak penderita cedera otak. Projek ini dilakukan dengan mengembangkan perangkat medis yang dirancang menjadi portabel, sehingga memungkinkan pasien untuk bergerak bebas sewaktu pengukuran sedang berlangsung. Pada interval waktu yang telah ditentukan data yang diukur secara otomatis dikirim ke tablet PC melalui bluetooth. Dari tablet PC, data ditransmisikan jarak jauh ke Pusat Layanan (via ASDL atau GPRS) dan akan tersedia untuk keperluan konsultasi oleh para medis melalui web portal. Dalam web portal, fungsi-fungsi dapat dimanfaatkan baik untuk pasien, keluarga dan para medis (agenda perencanaan mingguan, akses ke sumber informasi yang relevan, alat komunikasi). Dalam Sistem Registri yang kami rancang, tidak mengembangkan perancangan perangkat medis menjadi portabel yang ditempel pada bagian tubuh pasien tertentu dan tidak data pengukuran tidak ditangkap secara otomatis dalam jangka waktu tertentu yang telah ditentukan. Alert management system membantu

8 8 mengingatkan pasien untuk melakukan pengukuran kemudian pasien tetap melakukan pengukuran dengan alat yang disediakan. Untuk mengurangi kesalahan, data dari pengukur dikirim ke handphone pasien dengan bluetooth kemudian dari handphone akan dikirim ke database pusat layanan kesehatan. Setelah dirancang solusi teknologi informasi berbasis web, staff dismen (disease management) PT. PMI disediakan fasilitas untuk melihat jadwal konsultasi, mengkonfirmasi permintaan konsultasi, melihat EHR, memeriksa status pasien, memeriksa track food, memeriksa absensi olahraga, memeriksa keikutsertaan program dismen, melihat laporan, dan membuat laporan. Kemudian disediakan fungsi tambahan untuk mengatur pengobatan pasien, mengatur jadwal konsultasi, memberikan e-guidelines, dan mengatur jadwal alert. Pasien akan diingatkan dengan adanya alert yang berupa sms dan untuk memasukkan hasil pengukuran terbaru mereka. Dan mereka tidak perlu untuk menunggu selama sebulan untuk mengetahui hasil pengukuran mereka di klinik. Sehingga mereka juga semakin perduli dengan kesehatan mereka, karena mereka akan memasukkan hasil pengukuran mereka secara rutin.

9 Perbandingan Sistem Registri yang dirancang oleh penulis dengan sistem-sistem yang telah ada untuk kriteria ketersediaan data, jarak dalam pengukuran, pengukuran otomatis, dan sistem pakar dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5.1 Perbedaan Sistem Registri dengan sistem-sistem sebelumnya Kriteria Ketersediaan data DisMan pada PT. PMI a. Staf DisMan dan dokter K2 kesulitan dalam memperoleh data pasien karena data tidak teratur dan tidak terintegrasi sehingga menyita waktu untuk mengetahui informasi pasien. Pomazan, Petcu, Sintea, Ciorap (2009) Adanya kepastian perolehan data. Sistem dapat merespon kebutuhan perawatan, analisis dan prognosis dan pengawasan berkelanjutan. Dai, Gui, dan Zhu (2008) Informasi dapat dikumpulkan, diverifikasi kemudian dipertimbangkan dengan rekam medik, data pengobatan yang telah dijalani, rencana perawatan sebelumnya untuk pengambilan tindakan oleh dokter. David A. Tong (2006) Membangun database repository untuk data; antar muka berbasis web untuk menampilkan data ke pengguna. Paganelli dan Giuli (2007) Antar penyedia layanan kesehatan, pasien, dan keluarga pasien dapat mengetahui status kesehatan pasien. Didukung dengan adanya Alarm management sehingga membantu LeRouge, Gaynor, Li, Ma (2010) Menyediakan komunikasi yang baik antar pasien dan penyedia layanan dengan layanan kesehatan berbasis internet : , private chats, atau melalui suara. Tura, Quareni, Longo, Condoluci, van Rijn & Albertini (2005) Data diperoleh dari pengukuran pasien secara otomatis dan sesuai jadwal yang ditentukan. Sistem Registri yang dirancang oleh penulis Adanya database system. Dengan Alert Management System dan Self Monitoring System mendukung dalam menyimpan data harian karyawan peserta DisMan. 9

10 Jarak dalam pengukuran b. Data mengenai pasien tentang keseharian pasien (pola hidup) diketahui pada saat konsultasi dan diperoleh dengan bertanya kepada pasien. Pengukuran dilaksanakan pada saat konsultasi. Analisis statistik mengenai data dapat dilakukan dan divisualisasikan oleh dokter sehingga informasi mengenai sejarah pasien dapat diperoleh untuk tindakan berikutnya. data disimpan dalam database telehealth. Pasien datang pada kios yang terdapat pada beberapa tempat. Tidak perlu datang pada penyedia Pasien mengunjungi stasiunstasiun yang telah disediakan untuk pihak kesehatan untuk mengambil tindakan lanjutan dalam perencanaan kesehatan. Penyedia layanan kesehatan dapat berbagi akses data pasien. Mendukung Home Health Monitoring, dengan memanfaatkan monitoring devices Mendukung Home Health Monitoring, dengan smart device : smart phone yang Web portal dimanfaatkan oleh pasien, keluarga, para medis untuk memperoleh informasi. Merupakan aplikasi web sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja sesuai kebutuhan. Memanfaatkan handphone pasien dihubungkan dengan alat pengukuran melalui 10

11 Pengukuran otomatis Pengukuran dilaksanakan pada saat konsultasi. layanan kesehatan karena masalah jarak. melakukan pengukuran tanpa harus mengunjungi penyedia layanan kesehatan. Komputer dihubungkan dengan pengukur tekanan darah (Kentaro) via port serial dan paralel. Kemudian dikontrol dengan program LabVIEW lalu secara otomatis data tekanan darah yang dikumpulkan diteruskan ke databaser (biomedical & environmental sensors); emergency & ordinary call buttons; serta PDA atau PC untuk mengakses data. Memanfaatkan monitoring devices (biomedical & environmental sensors) digunakan sebagai input device (data diet, aktifitas, komplain pengobatan) Smart phone dihubungkan melalui wireless interface (Bluetooth atau Wifi) dengan perangkat medis dan sensor (timbangan, pulse oximeters, pemantau gula darah) Merancang perangkat medis portabel sehingga pengukuran dapat berlangsung bahkan ketika pasien sedang bergerak bebas. Data dikirim otomatis ke tablet PC melalui bluetooth kemudian ke Pusat layanan bluetooth sehingga dapat dilakukan dirumah pasien. Untuk mengurangi kesalahan, data dari alat pengukur langsung dikirim ke handphone pasien melalui bluetooth. 11

12 repository via HTTP. kesehatan. Sistem pakar Belum ada sistem pakar dalam pelaksanaan DisMan. Tidak menggantikan tugas dokter dalam menentukan tindakan selanjutnya. Sistem pakar untuk melakukan diagnosa. Pasien diminta untuk memasukan gejala-gejala yang terjadi. Sistem memberikan tes berupa kuisioner. Untuk melakukan diagnosa dan menentukan tindakan pada perawatan selanjutnya tetap dilakukan oleh dokter. 12

13 Sedangkan di sisi kesehatan perbedaan antara sistem DisMan sebelumnya dengan Sistem Registri yang dirancang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.2 Perbedaan sistem DisMan pada PT. PMI dengan Sistem Registri Kriteria DisMan pada PT. PMI Sistem Registri oleh penulis Self Monitoring Pendekatan ini belum dilakukan. Semua pemeriksaan dilakukan saat konsultasi dengan dokter K2 dan ketika pasien datang ke klinik. Dengan adanya Alert Management System dan Self-Monitoring System dapat memantau keseharian pasien (gula darah, tekanan darah, Pengukuran A1C Medical Nutrition Therapy Edukasi Aktifitas Fisik Pendekatan ini telah dilakukan sesuai dengan kondisi dan anjuran dokter K2. Dokter K2 memantau dengan memperoleh informasi ketika konsultasi dengan pasien dan melihat kondisi pasien ketika diperiksa. CH memberikan edukasi untuk karyawan peserta DisMan. Namun sulit dalam mengetahui edukasi apa saja yang telah diikuti pasien karena ketersediaan data yang tidak baik. CH mewajibkan karyawan peserta DisMan untuk mengikuti olahraga yang telah dijadwalkan. Namun sulit dalam pemantauannya dan terkadang karyawan lupa atau malas untuk mengikuti olahraga. pemantauan obat) Data pengukuran A1C disimpan dalam database sehingga dapat dilihat kembali dengan cepat. Data yang diperoleh dari Self-Monitoring System setiap pasien setiap harinya dapat dipantau sehingga lebih mudah untuk memantau makanan apa saja dan kapan pasien menyimpang dari target. Dibantu dengan Alert, pasien diingatkan tentang jadwal edukasi. Adanya absensi pasien sehingga dapat diketahui informasi kehadiran pasien. E- guidelines yang dapat diakses melalui web membantu pasien meningkatkan pengetahuan terhadap penyakitnya. Dibantu dengan Alert, pasien diingatkan tentang jadwal olahraga. Adanya absensi pasien sehingga dapat diketahui informasi kehadiran pasien. 13

14 5.3 Kesimpulan Hasil dari studi ini adalah Sistem Registri yang berfungsi sebagai Sistem Informasi untuk mendukung pelaksanaan disease management pada PT. PMI. Sistem ini dapat membantu: 1. Memantau kondisi pasien setiap hari. Staf DisMan dapat mengetahui kapan keadaan pasien menyimpang dari target yang telah direncanakan dan dapat segera ditindaklanjuti. Hasil pemantauan kondisi terkini pasien tersebut, dapat dijadikan sebagai acuan untuk merencanakan kembali rencana perawatan kesehatan. 2. Meningkatkan kesadaran pasien untuk patuh terhadap rekomendasi yang diberikan oleh staf DisMan. Pasien akan diingatkan oleh Alert Management System untuk melakukan pengukuran berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Pasien juga dapat melihat hasil pengukuran yang dilakukan oleh Self-Monitoring System dan membandingkannya dengan target yang harus dicapai. 5.4 Limitasi Studi ini tidak membahas hasil evaluasi disease management yang telah dilakukan pada PT. PMI. Tetapi hanya merancang solusi sistem informasi pada disease management yang disesuaikan dengan kebutuhan PT. PMI. Studi ini berfokus pada ketiga penyakit yaitu diabetes, hipertensi, dan TBC. Dimana tidak membahas adanya indikator untuk terkena penyakit lainnya seperti penyakit komplikasi. 14

15 Alert management system untuk mengingatkan pasien mengenai jadwal-jadwal penting yang harus diketahui pasien seperti jadwal konsultasi, olahraga, pengambilan gula darah, tekanan darah, dan jadwal minum obat. Self monitoring system untuk memperoleh informasi terkini pasien sehingga memudahkan pemantauan keadaan pasien oleh staf Disman dan pasien. Informasi ini kemudian digunakan sebagai pertimbangan dalam analisis staf Disman dalam penentuan rencana perawatan kesehatan selanjutnya. Analisis rencana kesehatan selanjutnya dilakukan oleh staf Disman. Sistem ini hanya membantu dalam penyediaan data sebagai informasi bagi staf Disman dalam pemantauan keadaan pasien. 5.5 Saran untuk Studi Selanjutnya Studi ini bisa dikembangkan lagi dengan menambahkan penyakit lain untuk diikutsertakan dalam sistem disease management. Studi ini juga bisa dilakukan sebagai bahan evaluasi untuk melihat sejauh mana dismen PT. PMI dapat menekan biaya pengobatan karyawannya. Untuk memudahkan staf Dismen dalam menentukan rencana perawatan kesehatan selanjutnya untuk setiap pasiennya, sistem dapat dilengkapi dengan expert sistem sehingga dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi rencana perawatan kesehatan bagi staf Dismen sesuai dengan pengalaman atau kejadian sebelumnya. 15

BAB III METODOLOGI. dimana dari tahap ini peneliti memperoleh data-data dari perusahaan industri dan

BAB III METODOLOGI. dimana dari tahap ini peneliti memperoleh data-data dari perusahaan industri dan BAB III METODOLOGI 1.1 Kerangka Pikir di bawah ini : Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar Gambar 3.1 Kerangka Pikir Penelitian Pada gambar 3.1 di atas, input dari kerangka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis,

BAB 1 PENDAHULUAN. komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program terapi efektif untuk diabetes mellitus membutuhkan latihan komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis, dan regimen farmakologis

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan yang terpenting bagi manusia. Banyak masyarakat umum yang masih kurang pengetahuannya mengenai berbagai jenis penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri, dituntut suatu teknologi yang mampu menghasilkan peralatan yang dapat menyelesaikan segala permasalahan industri dan mempermudah manusia dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sekitar 35% dan akan berkembang lebih pesat lagi dalam beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sekitar 35% dan akan berkembang lebih pesat lagi dalam beberapa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Ikesutiyaningsih (2003), aplikasi telemedicine di Indonesia sudah berkembang sekitar 35% dan akan berkembang lebih pesat lagi dalam beberapa tahun kedepan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah menjangkau aktivitas manusia baik secara individual maupun organisasional. Teknologi informasi telah bertransformasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan tentang pelaksanaan PROLANIS pada penderita diabetes melitus dan hipertensi di Puskesmas Banjardawa Kabupaten Pemalang, maka dapat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 25 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Rumah Sakit Satya Negara didirikan sejak tanggal 20 Agustus 1990 dengan pelayanan Spesialistik yang lengkap beserta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta adanya perubahan paradigma kefarmasian, yaitu Pharmaceutical Care, konsekuensi dari perubahan orientasi tersebut

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 99 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Hasil penelitian mengungkapkan bahwa partisipan memahami discharge planning sebagai sarana untuk memberikan informasi tentang kebutuhan kesehatan berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan kepada pasien yang sedang pergi keluar kota tersebut. Pencatatan data riwayat kesehatan pasien

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan kepada pasien yang sedang pergi keluar kota tersebut. Pencatatan data riwayat kesehatan pasien BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini akan membahas latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, dan tujuan pembangunan aplikasi HEALTH APP. Selain itu, bab ini juga menjelaskan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan dengan Penyakit Gula karena memang jumlah atau konsentrasi glukosa atau gula di dalam darah melebihi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan pengobatan dalam jangka waktu yang panjang. Efek

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan pengobatan dalam jangka waktu yang panjang. Efek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 merupakan suatu penyakit kronis yang memerlukan pengobatan dalam jangka waktu yang panjang. Efek umum dari diabetes yang tidak terkontrol

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN RI

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN RI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN RI NOMOR 9/SP/SETWAPRES/D-5/TUPEG/11/2011 BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan pengelolaan informasi yang akurat. digunakan untuk pengelolaan data-data organisasi. Dalam sistem basis data

BAB 1 PENDAHULUAN. akan pengelolaan informasi yang akurat. digunakan untuk pengelolaan data-data organisasi. Dalam sistem basis data BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan suatu hal atau kemampuan yang digunakan dalam pembentukan, penyimpanan, dan penyebaran informasi. Secara lebih khusus, teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Indonesia sering terdengar kata Transisi Epidemiologi atau beban ganda penyakit. Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan lain-lain. Pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan lain-lain. Pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Pada era globalisasi, teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat. Perkembangannya dapat dilihat pada berbagai bidang, seperti bidang usaha, komunikasi, industri,

Lebih terperinci

Tanyakan Obat Diabetes Herbal Dan 12 Pertanyaan Ini Pada Dokter Anda

Tanyakan Obat Diabetes Herbal Dan 12 Pertanyaan Ini Pada Dokter Anda Tanyakan Obat Diabetes Herbal Dan 12 Pertanyaan Ini Pada Dokter Anda Tanyakan Dokter Anda Tentang Obat Diabetes Herbal dan 12 Pertanyaan Singkat Mengenai Pengelolaan Diabetes Ini Seberapa sering saya harus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengidap diabetes. Baik pria maupun wanita, tua maupun muda, tinggal di kota

BAB 1 PENDAHULUAN. mengidap diabetes. Baik pria maupun wanita, tua maupun muda, tinggal di kota 14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah pengidap diabetes di Indonesia menurut data WHO pada tahun 2009 mencapai 8 juta jiwa dan diprediksi akan meningkat menjadi lebih dari 21 juta jiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Para dokter

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat

I. PENDAHULUAN. sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes melitus didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai

Lebih terperinci

(hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan

(hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan (hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan dan interaksi obat yang benar yaitu meliputi cara pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Diabetes mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahunnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan. mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia menderita

BAB 1 PENDAHULUAN. tahunnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan. mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia menderita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga di dunia setiap tahunnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia. 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kesehatan adalah masalah kompleks yang merupakan hasil dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia. Datangnya penyakit

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN

PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN 1. PENDAHULUAN Tujuan utama rumah sakit adalah memberikan perawatan yang terbaik untuk pasien. Agar dapat memberikan dukungan dan respon yang baik sesuai dengan

Lebih terperinci

3 KUESIONER PENELITIAN

3 KUESIONER PENELITIAN Lampiran 3 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP KEPATUHAN PASIEN DM TIPE 2 DALAM KONTEKS ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS DI RS HASAN SADIKIN BANDUNG Petunjuk Pengisian : 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komputer pertama kali diciptakan bersifat standalone, yang berarti komputer

BAB I PENDAHULUAN. Komputer pertama kali diciptakan bersifat standalone, yang berarti komputer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer pertama kali diciptakan bersifat standalone, yang berarti komputer tersebut tidak terkoneksi ke dalam sebuah jaringan ataupun ke dirinya sendiri (Papela, p25,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya prevalensi diabetes melitus (DM) akibat peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya prevalensi diabetes melitus (DM) akibat peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya prevalensi diabetes melitus (DM) akibat peningkatan kemakmuran di negara berkembang banyak disoroti. Peningkatan pendapatan perkapita dan perubahan gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perilaku dan gaya hidup yang dijalani oleh masyarakat. Saat pendapatan tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perilaku dan gaya hidup yang dijalani oleh masyarakat. Saat pendapatan tinggi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan ekonomi yang terus meningkat, berubah pula perilaku dan gaya hidup yang dijalani oleh masyarakat. Saat pendapatan tinggi, orang cenderung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diberikan kepada pasien. Menurut (Sjamsuhidajat & Alwy, 2006),

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diberikan kepada pasien. Menurut (Sjamsuhidajat & Alwy, 2006), BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha sudah banyak menggunakan teknologi informasi khususnya jaringan komputer. Jaringan komputer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan informasi memberikan pengaruh terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan informasi memberikan pengaruh terhadap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyakat. Salah satunya adalah jaringan komputer yang menjadi hal penting yang ada di Kementerian

Lebih terperinci

Kontrol Gula Darah Anda. Apa? Mengapa dan Bagaimana?

Kontrol Gula Darah Anda. Apa? Mengapa dan Bagaimana? Kontrol Anda. Apa? Mengapa dan Bagaimana? Kontrol gula darah anda. Apa? Mengapa dan bagaimana? Bagi penderita diabetes, mengontrol gula darah adalah suatu keharusan. Untuk tetap berada dalam ambang normalnya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan pengelola Rumah Sakit Umum Dr. Slamet Garut merupakan suatu lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Praktek Dokter Hewan Anton S.A.P. adalah klinik hewan yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan untuk hewan. Pelayanan yang diberikan dapat berupa konsultasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di indonesia saat ini masih belum seperti di negara-negara maju yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di indonesia saat ini masih belum seperti di negara-negara maju yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di indonesia saat ini masih belum seperti di negara-negara maju yang sangat mengutamakan pelayanan kesehatan warga negaranya. Masih banyak kekurangan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin berkembang pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin berkembang pesat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin berkembang pesat dengan berbagai kemajuan di segala bidang yang semakin memudahkan pekerjaan manusia. Tidak terkecuali

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil kesimpulan sebagai berikut: b. Dalam pelaksanaan clinical pathway, rumah sakit

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil kesimpulan sebagai berikut: b. Dalam pelaksanaan clinical pathway, rumah sakit BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil analisis data penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Aspek input a. Formulir clinical pathway krisis hipertensi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengaruh globalisasi disegala bidang, perkembangan teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat serta situasi lingkungannya,

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai pusat layanan kesehatan harus dapat memberikan pelayanan yang baik serta harus meminimalkan setiap kesalahan, baik layanan administrasi maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memunculkan beberapa risiko lain seperti hipoglikemia atau hiperglikemia.

BAB I PENDAHULUAN. dapat memunculkan beberapa risiko lain seperti hipoglikemia atau hiperglikemia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diabetes adalah penyakit yang cukup mematikan karena jika salah penanganan dapat memunculkan beberapa risiko lain seperti hipoglikemia atau hiperglikemia. Hipoglikemia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan berbagai macam penyakit mulut, jaringan keras gigi dan jaringan lunak mulut. Kelainan jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dan membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat dan membina

Lebih terperinci

Pengembangan rencana implementasi

Pengembangan rencana implementasi Ketika jenis sistem EHR telah ditentukan, tujuan telah diidentifikasi, masalah dan tantangan telah diakui dan ditangani, beberapa strategi telah dirancang dan dokumen yang berkaitan dengan kebijakan dan

Lebih terperinci

A. `LAPORAN VALID INDIKATOR AREA KLINIS 1. Asesment pasien: Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD

A. `LAPORAN VALID INDIKATOR AREA KLINIS 1. Asesment pasien: Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD A. `LAPORAN INDIKATOR AREA KLINIS 1. Asesment pasien: Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD Judul indikator Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD Jumlah

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kronik didefinisikan sebagai kondisi medis atau masalah kesehatan yang berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organisation WHO (2014) prevalensi penyakit DM

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organisation WHO (2014) prevalensi penyakit DM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organisation WHO (2014) prevalensi penyakit DM seluruh dunia sebanyak 171 juta penderita pada Tahun 2000, dan meningkat, menjadi 366 juta pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing masing, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing masing, tetapi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Suatu gejala penyakit dapat merupakan indikasi dari suatu penyakit yang akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing masing, tetapi pada kenyataannya

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang I.2 Identifikasi Masalah

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang I.2 Identifikasi Masalah 1 Bab I Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian, spesifikasi sistem, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. I.1

Lebih terperinci

PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis)

PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) panduan praktis PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) 06 02 panduan praktis PROLANIS Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan penerapan dari proses analisis dan perangcangan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Pada tahapan ini terdapat dua aspek

Lebih terperinci

Obat Herbal Diabetes Kering

Obat Herbal Diabetes Kering Obat Herbal Diabetes Kering Obat herbal diabetes kering bisa menjadi solusi untuk luka diabetes anda. Sekali lagi benar benar kenali penyakit diabetes yang anda derita. Ketika anda salah mengenal penyakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin bervariasinya jenis makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat serta pola makan dan pola hidup yang semakin kurang sehat, membawa berbagai dampak dibidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan tekhnologi informasi saat ini menyebabkan pengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan. Dunia pendidikan, bisnis dan usaha sampai kepada kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

Pengetahuan Mengenai Insulin dan Keterampilan Pasien dalam Terapi

Pengetahuan Mengenai Insulin dan Keterampilan Pasien dalam Terapi Pengetahuan Mengenai Insulin dan Keterampilan Pasien dalam Terapi Komala Appalanaidu Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (ria_not_alone@yahoo.com) Diterima: 15 Maret

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal (Depkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal (Depkes, 2013). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) saat ini sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal (Depkes, 2013). Global Status Report

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang banyak diderita oleh penduduk dunia dan hingga saat ini belum ditemukan pengobatan yang efektif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut manusia untuk selalu beradaptasi. Namun perubahan gaya hidup semakin tak seimbang antara pekerjaan dan waktu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu modal terpenting guna membuat suatu bangsa kuat adalah bidang kesehatan. Kesehatan dipengaruhi oleh perkembangan zaman dan teknologi. Ketika perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa kehadiran mata dalam kehidupan kita, membaca tulisan ini pun menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa kehadiran mata dalam kehidupan kita, membaca tulisan ini pun menjadi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Mata adalah salah satu karunia yang diberikan Tuhan pada umat manusia. Tanpa kehadiran mata dalam kehidupan kita, membaca tulisan ini pun menjadi hal yang mustahil.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu penyakit kronik yang cukup banyak dijumpai dewasa ini adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya hiperglikemia kronik (kadar gula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran N

2017, No Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran N No.308, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Keselamatan Pasien. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG KESELAMATAN PASIEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Smartphone adalah telepon yang memiliki kemampuan seperti komputer, biasanya memiliki layar yang besar dan sistem operasinya mampu menjalankan tujuan aplikasi-aplikasi yang umum.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan zaman membawa dampak yang sangat berarti bagi perkembangan dunia, tidak terkecuali yang terjadi pada perkembangan di dunia kesehatan. Sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, ketidakseimbangan antara suplai dan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, ketidakseimbangan antara suplai dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit gangguan metabolisme yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan insulin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 1 (Rekapan Jawaban Kuesioner dari Pasien Penderita TBC)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 1 (Rekapan Jawaban Kuesioner dari Pasien Penderita TBC) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rekapan Jawaban Pertanyaan 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Tabel 1 (Rekapan Jawaban Kuesioner dari Pasien Penderita TBC) A 14 2 15 4 13 5 12 4 14 12 B 2 1 1 10 1 10 3

Lebih terperinci

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Identifikasi Masalah Peranan teknologi sensor nirkabel dapat diterapkan dalam kehidupan manusia untuk membantu mendapatkan informasi secara cepat dan akurat.

Lebih terperinci

HEALTH RECORDS IN LONG TERM CARE AND REHABILITATION FACILITIES

HEALTH RECORDS IN LONG TERM CARE AND REHABILITATION FACILITIES HEALTH RECORDS IN LONG TERM CARE AND REHABILITATION FACILITIES Isi RK pada Acute care berbeda dengan asuhan jangka panjang ( Long term care dan Rehabilitation care). Pemeliharrannya tidak berbeda Asuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Pakar ( expert system) adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti manusia. Sistem pakar berusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai masalah kesehatan global terbesar di dunia. Setiap tahun semakin

BAB I PENDAHULUAN. sebagai masalah kesehatan global terbesar di dunia. Setiap tahun semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes Melitus merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Penyakit ini lebih dikenal sebagai silent

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami

Lebih terperinci

KONSULTASI & RUJUKAN DALAM PRAKTEK DOKTER KELUARGA

KONSULTASI & RUJUKAN DALAM PRAKTEK DOKTER KELUARGA KONSULTASI & RUJUKAN DALAM PRAKTEK DOKTER KELUARGA TUJUAN Mahasiswa mampu menjelaskan: perbedaan rujukan medis dan rujukan kesehatan perbedaan konsultasi dan rujukan pembagian wewenang dan tanggungjawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO) tahun 2011 jumlah penyandang diabetes melitus di dunia 200 juta jiwa, Indonesia menempati urutan keempat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut. penempatan IP Camera ini sangat

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut. penempatan IP Camera ini sangat BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA 4.1 Penempatan IP Camera A. Letak IP Camera Dalam melakukan penelitian ini pertama kali yang dilakukan adalah menentukan penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh globalisasi disegala bidang, perkembangan teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan membawa manusia menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih modern.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan membawa manusia menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih modern. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern sekarang ini, pola hidup masyarakat kian berkembang. Hal ini tidak lepas dari berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus maju dan membawa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk menghasilkan sebuah aplikasi berbasis web sebagai pemecahan dari permasalahan yang diangkat. Untuk menghasilkan aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akibat insufisiensi fungsi insulin (WHO, 1999). Berdasarkan data dari WHO

BAB I PENDAHULUAN. akibat insufisiensi fungsi insulin (WHO, 1999). Berdasarkan data dari WHO 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multietiologi yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah disertai dengan

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Pengambil Keputusan Pada Sistem Rekam Medis Pribadi

Implementasi Sistem Pengambil Keputusan Pada Sistem Rekam Medis Pribadi Implementasi Sistem Pengambil Keputusan Pada Sistem Rekam Medis Pribadi 1 Didik Kurniawan, 2 Anie Rose Irawati, 3 Risa Eliria 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 2 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia saat ini menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan beragam. Mulai dari demam berdarah sampai penyakit pernapasan akut akibat virus flu burung yang terjadi

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan teknolgi komputer hingga saat ini banyak digunakan oleh pelayanan kesehatan seperti rumah sakit atau klinik, tapi tidak semua pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 SISTEM PAKAR PADA PERANGKAT MOBILE UNTUK DIAGNOSIS DAN PENGOBATANPENYAKIT GINJAL DAN SALURAN KEMIH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kronis menjadi masalah kesehatan yang sangat serius dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kronis menjadi masalah kesehatan yang sangat serius dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kronis menjadi masalah kesehatan yang sangat serius dan dapat menyebabkan kematian terbesar di seluruh dunia, salah satunya adalah diabetes melitus (DM). Diabetes

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi mengakibatkan terjadinya pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab timbulnya penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada jutaan orang di dunia (American Diabetes Association/ADA, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. pada jutaan orang di dunia (American Diabetes Association/ADA, 2004). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kronik adalah suatu kondisi dimana terjadi keterbatasan pada kemampuan fisik, psikologis atau kognitif dalam melakukan fungsi harian atau kondisi yang memerlukan

Lebih terperinci

APLIKASI KLINIK KESEHATAN ONLINE BERBASIS WEB

APLIKASI KLINIK KESEHATAN ONLINE BERBASIS WEB APLIKASI KLINIK KESEHATAN ONLINE BERBASIS WEB Vitri Tundjungsari Fakultas Teknologi Informasi Universitas YARSI Jl. Letjend. Suprapto, CempakaPutih, Jakarta Pusat Telp : (021) 4269301 intervit@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut ADA (American Diabetes Association) Tahun 2010, diabetes

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut ADA (American Diabetes Association) Tahun 2010, diabetes BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut ADA (American Diabetes Association) Tahun 2010, diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes adalah penyakit kronis, yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Kode Mata Kuliah : GIZ : PRAKTEK KERJA LAPANGAN PELAYANAN GIZI KLINIK (PKL PGK)

SILABUS MATA KULIAH. Kode Mata Kuliah : GIZ : PRAKTEK KERJA LAPANGAN PELAYANAN GIZI KLINIK (PKL PGK) SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Gizi (S1) Kode Mata Kuliah : GIZ 80154 Nama Mata Kuliah : PRAKTEK KERJA LAPANGAN PELAYANAN GIZI KLINIK (PKL PGK) Jumlah SKS : 4 (Empat) Semester : 8 (Delapan) Mata Kuliah

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2)

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2) RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2) 1), 2) Program Studi Teknik Informatika Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan komputer sekarang ini tidak hanya terbatas pada bidang komputer secara langsung. Komputer telah menjadi keperluan penting dalam keseharian dan digunakan

Lebih terperinci

Tingkat Self care Pasien Rawat Jalan Diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kalirungkut Surabaya. Yessy Mardianti Sulistria

Tingkat Self care Pasien Rawat Jalan Diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kalirungkut Surabaya. Yessy Mardianti Sulistria Tingkat Self care Pasien Rawat Jalan Diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kalirungkut Surabaya Yessy Mardianti Sulistria Farmasi /Universitas Surabaya yessy.mardianti@yahoo.co.id Abstrak Diabetes mellitus

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Informasi RSCM Perawat Have To Know & Do

Aplikasi Sistem Informasi RSCM Perawat Have To Know & Do f BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN Aplikasi Sistem Informasi RSCM Perawat Have To Know & Do UNIT MANAJEMEN SISTEM INFORMASI RSCM 2016 1 SAMBUTAN DIREKTUR RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Dengan mengucap puji dan syukur

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI BAGIAN INFORMASI BIRO INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NU SURABAYA 2015 1 UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA KAMPUS A JL. SMEA NO. 57 SURABAYA (031)

Lebih terperinci

Gambar Notifikasi via

Gambar Notifikasi via BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Notifikasi Status Perangkat Secara umum notifikasi yang dikirimkan oleh aplikasi monitoring adalah melalui Email dan juga alert atau alarm pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi yang pesat di era globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem informasi data yang cepat

Lebih terperinci