KAJIAN FASILITAS DAN AKSESIBILITAS BAGI DIFABEL PADA BANGUNAN PELAYANAN UMUM (STUDI KASUS KANTOR WALIKOTA BANDA ACEH)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN FASILITAS DAN AKSESIBILITAS BAGI DIFABEL PADA BANGUNAN PELAYANAN UMUM (STUDI KASUS KANTOR WALIKOTA BANDA ACEH)"

Transkripsi

1 ISSN Pages pp KAJIAN FASILITAS DAN AKSESIBILITAS BAGI DIFABEL PADA BANGUNAN PELAYANAN UMUM (STUDI KASUS KANTOR WALIKOTA BANDA ACEH) Syarifah Rahimah 1, Mochammad Afifuddin 2, Izziah 3 1) Mahasiswi Magister Teknik Sipil Bidang Manajemen Prasarana Perkotaan, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh icutrahimah@yahoo.com 2,3) Dosen Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh mtsunsyiah@yahoo.co.id Abstract: Facilities and accessibility needs of the public service buildings and public facilities already guaranteed by law and is a national commitment. As a public service building Mayor's Office should have been implementing rules facilities and accessibility for the disabled because the building was built after the tsunami, modern design and has other functions as Office Services One Stop which became the center of public services for the citizens of the city of Banda Aceh. The research objective of the study facilities and accessibility for disabled people in Banda Aceh Mayor's Office are: to identify and evaluate the state of the existing facilities and accessibility, identify barriers that disabled people face in accessing, find solutions to problems and accessibility of existing facilities to comply with the technical guidelines applies. Data processing method used is to compare the existing condition in the field of Public Works Ministerial Regulation No. 30 / PRT / M / 2006 and by means of a questionnaire circulated to the disabled who visit. Application standardization and accessibility facilities under the Minister of Public Works No. 30 / PRT / M / 2006 on the provision of facilities for the disabled in the Office of the Mayor of Banda Aceh. From the results of field observations and results recap access by the standards applicable policies produce diverse value. Results recap for facilities and accessibility for disabled people who do not access consists of parking, the guiding line, lobby (0%), ramp (50%), the entrance (40%), toilet and sink (25%), Elevator (71%) and Appliances (67%). Keywords : accessibility, disability, people with disabilities, public services. Abstrak: Kebutuhan fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan pelayanan umum dan fasilitas umum sudah dijamin dalam undang-undang dan merupakan komitmen nasional. Sebagai sebuah bangunan pelayanan publik Kantor Walikota seharusnya sudah menerapkan kaidah fasilitas dan aksesibillitas bagi difabel karena bangunannya dibangun pasca tsunami, punyai desain yang modern dan mempunyai fungsi lain sebagai Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dimana menjadi pusat pelayanan umum bagi warga kota Banda Aceh. Tujuan penelitian tentang kajian fasilitas dan aksesibilitas bagi kaum difabel pada Kantor Walikota Banda Aceh adalah: mengidentifikasi dan mengevaluasi keadaan eksisting fasilitas dan aksesibilitas, mengidentifikasi hambatan yang dihadapi kaum difabel dalam mengakses, mendapatkan solusi terhadap permasalahan fasilitas dan aksesibilitas yang ada agar sesuai dengan pedoman teknis yang berlaku. Metode pengolahan data yang digunakan adalah membandingkan kondisi eksisting yang ada di lapangan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 dan dengan cara mengedarkan kuisioner kepada difabel yang berkunjung. Penerapan standarisasi Fasilitas dan Aksesibilitas berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 mengenai penyediaan fasilitas bagi difabel di Kantor Walikota Banda Aceh. Dari hasil observasi di lapangan dan hasil rekap akses menurut standar kebijakan yang berlaku menghasilkan nilai yang beragam. Hasil rekap untuk fasilitas dan aksesibilitas untuk difabel yang tidak akses terdiri dari parkir, jalur pemandu, lobby (0%), ramp (50%), pintu masuk ( 40%), toilet dan wastafel (25%), Lift (71%) dan Tangga (67%). Kata kunci : aksesibilitas, difabel, penyandang cacat, pelayanan publik Volume 4, No. 1, Februari 2015

2 PENDAHULUAN Setiap manusia mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan termasuk kaum difabel. Difabel merupakan sekelompok masyarakat yang memiliki kemampuan berbeda dengan masyarakat normal baik secara fisik maupun mental. Kebutuhan fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan pelayanan umum dan fasilitas umum sudah dijamin dalam undang-undang dan merupakan komitmen nasional. Kantor Walikota Banda Aceh sebagai pusat pemerintahan juga menjadi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP) dimana semua orang termasuk kaum difabel akan mengaksesnya. Adapun tujuan penelitian tentang kajian fasilitas dan aksesibilitas bagi kaum difabel pada Kantor Walikota Banda Aceh adalah : 1) Mengidentifikasi dan mengevaluasi keadaan eksisting fasilitas dan aksesibilitas. 2) Mengidentifikasi hambatan yang dihadapi kaum difabel dalam mengakses. 3) Mendapatkan solusi terhadap permasalahan fasilitas dan aksesibilitas yang ada agar sesuai dengan pedoman teknis yang berlaku. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1) Dapat memberikan usulan yang berguna bagi pemerintah kota sebagai pembuat kebijakan publik. 2) Memberikan gambaran pada masyarakat, instansi terkait dan kaum difabel sendiri. 3) Dapat memberikan masukan dan rekomendasi kepada pemerintah kota. KAJIAN KEPUSTAKAAN Pengertian Difabel Fakih (1999), Firdaus (2010) berpendapat bahwa difabel atau people with different abilities merupakan istilah yang digunakan untuk penyandang cacat fisik atau masyarakat dengan kebutuhan khusus. Menurut Rahayu (2012) menjelaskan dalam Declaration of The Right of Disabled Persons pada tahun 1975 menyebutkan difabel adalah seorang yang tidak dapat menjamin keseluruhan atau sebagian kebutuhan dirinya sendiri sesuai dengan kebutuhan manusia pada normalnya dan/atau kehidupan sosialnya sebagai akibat dari kekurangan fisik dan atau kemampuan mentalnya. Pengertian Fasilitas dan Aksesibilitas Pengertian fasilitas dan aksesibilitas menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 yaitu: Fasilitas adalah semua atau sebagian dari kelengkapan prasarana dan sarana pada bangunan gedung dan lingkungannya. Aksesibilitas adalah kemudahan yang disediakan bagi semua orang guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan. Ada 4 (empat) asas aksesibilitas yaitu : asas keselamatan, asas kemudahan, asas Volume 4, No.1, Februari

3 kegunaan dan asas kemandirian. Kebijakan Aksesibilitas Kebijakan menyangkut penerapan aksesibilitas penyandang cacat, diantaranya adalah: 1) UU No.4 tahun 1997 tentang Penyandang Cacat. 2) PP No.43 tahun 1998 tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat. 3) UU No.28 tahun ) SE Menpan No:SE/09/M.PAN/3/2004 tahun Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Penerapan pedoman teknis ini melingkupi semua bangunan dan tapak bangunan/lingkungan luar bangunan baik yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta maupun perseorangan yang berfungsi selain sebagai rumah pribadi yang didirikan, dikunjungi dan mungkin digunakan oleh masyarakat umum termasuk penyandang cacat. Universal Design sebagai Konsep Baru Arif (2008) menjelaskan berdasarkan kajian oleh Ostroff pada tahun 2001, Universal Design adalah produk dan lingkungan yang dihasilkan dalam perancangan lingkungan binaan yang memungkinkan semua orang dapat dengan mudah mengakses setiap elemen didalamnya. Andanwerti (2005), Story 1998 dalam Kusumarini & Utomo 2008 mengatakan prinsip Universal Design dapat didefinisikan sebagai berikut : 1)Equitable use (Kegunaan yang adil dan bijaksana), 2)Flexibility in Use (Fleksibel dalam penggunaan), 3)Simple and Intuitive Use (Sederhana dan Intuitif), 4)Percepable Information (Mudah dan cepat dipersepsi secara indrawi). Tarsidi (2008) mendeskripsikan beberapa hambatan atau permasalahan yang dihadapi difabel dikarenakan oleh desain arsitektural dengan membagi hambatan tersebut atas jenis kecacatan utama. Seperti terlihat pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 No Kategori Hambatan Kecacatan Fisik Kecacatan Sensoris Perubahan tingkat permukaan yang mendadak seperti tangga atau parit. Tidak adanya pertautan landai. Tidak cukupnya ruang untuk lutut dibawah meja atau wastafel Tidak cukupnya ruang untuk berbelok, lubang pintu dan koridor yang terlalu sempit. Permukaan jalan yang renjul Pintu yang terlalu berat dan sulit terbuka Tombol-tombol yang terlalu tinggi letaknya Tangga yang terlalu tinggi, lantai yang terlalu licin Bergerak cepat melalui pintu putar atau pintu yang menutup secara otomatis. Pintu lift yang menutup terlalu cepat. Tangga berjalan tanpa pegangan yang bergerak terlalu cepat. Tuna Netra : Tidak adanya penunjuk arah atau cirri-ciri yang dapat didengar atau dilihat dengan penglihatan terbatas yang menunjukkan nomor lantai pada 87 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

4 2. Kecacatan Sensoris gedung-gedung bertingkat. Rintangan-rintangan kecil seperti jendela yang membuka ke luar atau papan reklame yang dipasang ditempat pejalan kaki. Cahaya yang menyilaukan atau terlalu redup Lift tanpa petunjuk taktual (dapat diraba) untuk membedakan bermacam-macam tombola tau petunjuk suara untuk menunjukkan nomor lantai. Tuna Runggu : Tunarunggu tidak mungkin dapat memahami pengumuman melalui pengeras suara dibandara atau terminal angkutan umum. Mereka juga mengalami kesulitan membaca bibir di auditorium dengan pencahayaan yang buruk dan mereka mungkin tidak dapat mendengar bunyi tanda bahaya. HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Gedung Kantor Walikota Banda Aceh yang terletak pada Jalan Abu Lam U No.7 Kecamatan Baiturrahaman Kota Banda Aceh. Penelitian terfokus pada lantai 1 yang merupakan area Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP). Berikut tampak depan Kantor Walikota seperti pada Gambar Kecacatan Intelektual Sumber : Tarsidi (2008) METODE PENELITIAN Para penyandang kecacatan intelektual akan mengalami kesulitan mencari jalan didalam lingkungan baru jika disana tidak terdapat petunjuk jalan yang jelas dan baku. Data primer merupakan data yang didapat langsung dari responden adalah sebagai berikut : observasi, kuesioner, dan wawancara. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling, dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak dengan responden yang memenuhi salah satu kriteria yaitu: tuna netra, tuna daksa pengguna kruk, tuna daksa pengguna kursi roda, tuna runggu, lansia atau wanita hamil dimana responden merupakan pengunjung atau pengguna Kantor Walikota Banda Aceh. Pengumpulan data sekunder berasal dari telaah pustaka dan dokumentasi. Gambar 4.1 Tampak Depan (Sumber : Hasil Observasi, 2014) Berikut hasil penelitian terhadap fasilitas dan aksesibilitas yang ada. Jalur Pemandu Hasil observasi, elemen jalur pemandu tidak tersedia maka jalur pemandu tidak sesuai dengan standar sehingga variabel-variabelnya: tekstur ubin pengarah dan tekstur ubin peringatan juga tidak tersedia dan tidak sesuai dengan standar. seperti terlihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Tampak Kondisi Jalur Pemandu Volume 4, No.1, Februari

5 Sumber : Hasil Observasi, 2014 Persentase elemen jalur pemandu menurut persyaratan teknis, yang sesuai standar 0 % dan tidak sesuai standar 100%. Gambar 4.4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.4 Tampak Kondisi Parkir Hambatan arsitektural Hambatan arsitektural akibat tidak tersedianya jalur pemandu dirasakan oleh difabel tuna netra, sehingga mereka tidak dapat bergerak secara mudah dan mandiri. Perlu disediakannya elemen jalur pemandu dari arah gerbang menuju ke pintu masuk utama untuk memudahkan difabel tuna netra. Seperti terlihat pada Gambar 4.3. Sumber : Observasi Lapangan, 2014 Hasil persentase elemen parkir dengan rambu penyandang cacat menurut persyaratan teknis, yang sesuai standar 0 % dan tidak sesuai standar 100%. Hambatan arsitektural akibat ketidak tersediaannya elemen tempat parkir khusus dirasakan oleh difabel yang sudah mandiri dengan mengendarai kenderaan roda 3 atau roda 4. Gambar 4.3 Rekomendasi untuk Jalur Pemandu Sumber: Garis Panduan Reka Bentuk Sejagat (Universal Design) Tempat Parkir Hasil observasi untuk elemen parkir dengan tanda rambu akses penyandang cacat tidak tersedia yang seharusnya minimal 1 dari 25 tempat parkir sehingga elemen parkir khusus tidak sesuai standar sehingga variabelvariabelnya yaitu tanda akses penyandang cacat, ramp, luas area parkir khusus dan jarak akses ke pintu masuk juga tidak tersedia dan tidak sesuai standar. Perlu disediakannya minimal 2 tempat parkir untuk difabel pengguna kursi roda dengan lebar minimal 370 cm pada suatu area parkir depan dengan merupakan jarak terdekat ke pintu masuk. Seperti terlihat pada Gambar 4.5. Gambar 4.5 Rekomendasi Parkir bagi Difabel Sumber: Volume 4, No. 1, Februari 2015

6 Ramp Hasil observasi terhadap elemen ramp tersedia, variabel kemiringannya menurut standar maksimal 7º, hasil observasi 9º maka variabel kemiringan ramp tidak sesuai standar.. Variabel ukuran sesuai standar. Variabel pegangan (handrail) hasil observasi tidak tersedia sehingga tidak seuai standar. Seperti pada Gambar 4.6. Gambar 4.6 Tampak Kondisi Ramp Sumber: Observasi Lapangan, 2014 Hasil persentase ramp menurut persyaratan teknis, yang sesuai standar 50 % dan tidak sesuai standar 50%. Gambar 4.7 Rekomendasi desain ramp Sumber : Pintu Masuk Hasil observasi variabel jenis pintu yang digunakan adalah dua arah sehingga untuk jenis pintu tidak sesuai standar karena pintu dengan bukaan dua arah berbahaya bagi difabel. Lebar pintu sesuai. Bahan lantai yang digunakan sesuai. Plat tendang yang letaknya dibawah pintu tidak tersedia. Untuk muka datar pada depan pintu terdapat perbedaan tinggi lantai di depan pintu sehingga tidak sesuai seperti gambar 4.8. Hambatan arsitektural akibat ketidak tersediaannya variabel-variabel pada ramp dirasakan oleh difabel pengguna kursi roda, tunanetra dan lansia. Perlu pengurangan kemiringan pada ramp, penambahan pegangan (handrail), ubin penanda dan ubin pengarah. Seperti pada Gambar 4.7 Gambar 4.8 Tampak Kondisi Pintu masuk utama Sumber: Observasi Lapangan, 2014 Hasil persentase variabel pintu masuk menurut persyaratan teknis yaitu yang sesuai standar 40 % dan tidak sesuai standar 60%. Hambatan bagi Difabel Hambatan arsitektural untuk elemen pintu utama bagi difabel tuna netra Volume 4, No.1, Februari

7 dikarenakan pintu menggunakan jenis pintu bukaan dua arah, tidak adanya plat tendang, adanya perbedaan peil lantai dan pintu dengan bahan kaca sehingga berbahaya bagi difabel. Rekomendasi desain untuk pintu utama sebaiknya menggunakan pintu otomatis dengan yang peka terhadap bahaya kebakaran dan tidak boleh membuka sepenuhnya dalam waktu lebih dari 5 (lima) detik. Pintu otomatis memiliki tingkat aksesibilitas yang sama Gambar 4.10 Tampak Kondisi Lobby Sumber : Observasi Lapangan, 2014 Hasil persentase area lobby menurut persyaratan teknis yaitu yang sesuai standar 0 % dan tidak sesuai standar 100%. Hambatan arsitektural akibat tidaknya variabel-variabel pada area lobby menyulitkan difabel tuna netra dalam bergerak dan difabel pengguna kursi roda. terhadap orang normal dan penyandang cacat. Seperti pada Gambar 4.9 Gambar 4.9 Rekomendasi pintu masuk jenis otomatis Sumber : Garis Panduan Perancangan Reka Bentuk Sejagat (Universal Design) Perlu disediakannya area duduk khusus dengan jarak antar tempar duduk yang sesuai standar, meja loket khusus dan adanya ubin pengarah seperti pada Gambar 4.11 Area Informasi/ Lobby Hasil observasi untuk area lobby adalah tidak tersedianya area untuk tempat duduk bagi difabel. Untuk tinggi meja loket tidak sesuai standar. Ubin pengarah menuju meja loket tidak tersedia. Seperti pada Gambar 4.10 Gambar 4.11 Rekomendasi desain meja loket Sumber : Access for Disable People to Art Premises 91 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

8 Toilet dan Wastafel Hasil observasi untuk jenis pintu yang digunakan pada toilet adalah pintu tarik keluar, maka pintu toilet tidak sesuai dengan standar. Lebar pintu masuk ke arah area toilet tidak sesuai standar. Tinggi kloset terlalu rendah maka tinggi kloset tidak sesuai. Jenis WC sesuai standar. Pegangan (handrail) tidak ada maka pegangan(handrail) tidak sesuai standar. Ukuran area wastafel dan tinggi sesuai standar. Seperti pada Gambar 4.12 Gambar 4.12 Tampak Kondisi Toilet Sumber : Observasi Lapangan, 2014 Hasil persentase toilet dan wastafel menurut persyaratan teknis yaitu yang sesuai standar 25 % dan tidak sesuai standar 75%. agar kursi roda dapat berputar, dilengkapi dengan pegangan didalamnya, pintu yang diperlebar serta dilengkapi jalur pemandu dan penanda seperti pada Gambar Gambar 4.13 Rekomendasi Toilet Difabel Sumber : Garis Panduan Perancangan Reka Bentuk Sejagat (Universal Design) Lift Hasil observasi untuk variabel lobby lift sesuai standar. Lebar pintu lift hasil observasi tidak sesuai standar. Ukuran lift tidak sesuai, tinggi tombol sesuai, info audio sesuai, tombol braille tidak. Pegangan rambat didalam lift menurut standar tinggi 90 cm, hasil observasi tidak ada seperti pada Gambar Hambatan arsitektural dirasakan oleh difabel tuna netra adalah tidak adanya ubin pengarah dan ubin pemandu menuju toilet Sedangkan tidak adanya pegangan di dalam kamar mandi menjadi hambatan bagi difabel tuna daksa, lansia dan wanita hamil. Perlunya disediakan kamar mandi khusus difabel dengan luasan minimal 120 cm Gambar 4.14 Tampak Kondisi Lift Sumber : Observasi Lapangan, 2014 Hasil persentase lift menurut persyaratan teknis yaitu yang sesuai standar 71 % dan tidak sesuai standar 29%. Volume 4, No.1, Februari

9 Hambatan arsitektural dengan tidak sesuainya beberapa variabel pada lift yaitu lebar pintu walaupun tidak sesuai standar tetapi masih akses untuk semua difabel. Pegangan/rambatan yang tidak ada menyulitkan difabel pengguna kursi roda, tuna netra dan lansia. pegangan sesuai standar. Pegangan rambat tidak dijumpai maka pegangan rambat tidak sesuai. Nosing anti slip menurut standar harus ada tetapi hasil observasi tidak ada maka nosing anti slip tidak sesuai seperti pada Gambar Perlu disediakannya lift khusus untuk difabel agar memudahkan difabel yang akan mengakses lantai 2 karena Kantor Walikota juga menjadi rumah bagi warga kota Banda Aceh, pegawai wanita yang hamil ataupun pegawai yang sedang mengalami cedera tidak permanen atau sakit seperti terlihat pada Gambar Gambar 4.16 Tampak Kondisi Tangga Sumber : Observasi Lapangan, 2014 Hasil persentase tangga menurut persyaratan teknis yaitu yang sesuai standar 33 % dan tidak sesuai standar 67%. Hambatan arsitektural yang dihadapi difabel dengan tidak sesuai tangga menurut persyaratan teknis adalah difabel tuna netra, tuna daksa, lansia dan wanita hamil. Tangga Gambar 4.15 Rekomendasi lift Sumber : Garis Panduan Perancangan Reka Bentuk Sejagat (Universal Design) Tangga pada lantai 1 Kantor Walikota Banda Aceh berada pada sayap kanan dimana untuk mencapainya kita harus melewati pintu kaca dengan lebar 70 cm. Kemiringan tangga sesuai standar, lebar anak tangga sesuai standar, tinggi riser tidak sesuai, tinggi Untuk elemen tangga perlu kiranya dipasang nosing anti slip pada tiap anak tangga dan adanya ubin peringatan pad awal anak tangga. Sebaiknya lebar dan tinggi riser anak tangga dapat disesuaikan dengan standar. Lantai kaca menuju arah tangga berbahaya bagi difabel karena lebih licin sebaiknya dipasang anti slip dan penambahan ubin pengarah seperti pada Gambar Volume 4, No. 1, Februari 2015

10 Gambar 4.17 Rekomendasi tangga Sumber : Garis Panduan Perancangan Reka Bentuk Sejagat (Universal Design). Rata-rata standarisasi Fasilitas dan Aksesibilitas penyandang cacat di Kantor Walikota Banda Aceh Penerapan standarisasi Fasilitas dan Aksesibilitas berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 mengenai penyediaan fasilitas bagi difabel di Kantor Walikota Banda Aceh. Dari hasil observasi di lapangan dan hasil rekap akses menurut standar kebijakan yang berlaku menghasilkan nilai, jalur pemandu, lobby (0%), ramp (50%), pintu masuk ( 40%), toilet dan wastafel (25%), Lift (71%) dan Tangga (67%). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1) Penerapan Peraturan Menteri PU No.30/PRT/M/2006 menghasilkan nilai rata-rata standarisasi untuk fasilitas dan aksesibilitas bagi difabel yang terdiri dari parkir, jalur pemandu, area informasi (0%), pintu masuk utama (50%), ramp ( 50%), toilet dan wastafel (25%), lift (71%) dan tangga (67%). 2) Persyaratan teknis dalam Peraturan Menteri PU No.30/PRT/M/2006 sebenarnya sudah menganut prinsip Universal Design. 3) Berdasarkan hasil kuisioner, penerapan fasilitas dan aksesibilitas pada Kantor Walikota hasilnya hanya 2 (dua ) elemen yang tidak akses yaitu : jalur pemandu dan penanda (sign) 4) Dapat diketahui bahwa setiap jenis difabel akan mengalami hambatan arsitektural yang berbeda tergantung jenis difabelnya dan elemen yang tidak ada. Saran 1) Perlu adanya penambahan elemen jalur pemandu dan sign. 2) Sebaiknya pemerintah daerah terus mengupayakan terlaksananya penerapan fasilitas dan aksesibilitas difabel sesuai dengan Peraturan Menteri PU No.30/PRT/M/2006 dengan melakukan penambahan variabel pada elemen yang sudah ada secara bertahap. 3) Perlunya menerapkan sanksi yang tegas oleh instansi yang berwenang kepada pengelola bangunan umum dan fasilitas umum yang tidak menerapakan persyaratan teknis fasilitas dan aksesibilitas. 4) Sebaiknya pemerintah lebih meningkatkan sosialisasi fasilitas dan aksesibilitas bagi difabel pada Volume 4, No.1, Februari

11 bangunan umum dan fasilitas umum yang ada di Banda Aceh. DAFTAR KEPUSTAKAAN Anonim, 2006, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan, Jakarta. Andanwerti, N 2005, Universal Design Sebuah Pendekatan Desain Untuk Menjawab Keberagaman, Visual Vo.8, No.1, hal 17-27, tanggal akses 15 Desember 2014, ( Arif, H 2008, Kajian Aksesibilitas Difabel Pada Ruang Publik Kota Studi Kasus Lapangan Merdeka, Tesis, Universitas Sumatera Utara, Medan Fakih, M 1999, Analisis Kritis Diskriminasi terhadap Kaum Difabel, makalah diseminasi nasional, tanggal akses 13 Agustus 2012, ( Firdaus, F & Iswahyudi, F 2008, Aksesibilitas Dalam Pelayanan Publik Untuk Masyarakat Dengan Berkebutuhan Khusus, Jurnal Borneo Administrator, Vol. 6 No.3 hal , tanggal akses 14 Maret 2014, ( Rahayu S, Dewi U 2012, Pelayanan Publik bagi Pemenuhan Hak Disabilitas di Kota Yogyakarta, tanggal akses 10 Juli 2013,( natapraja/article/view/3194/2676) Tarsidi, D 2008, Aksesibilitas Lingkungan Fisik Bagi Penyandang Cacat, Makalah FGD untuk Draft Raperda Perlindungan Penyandang Cacat Kota Bandung, tanggal akses 13 Agustus 2012, ( Volume 4, No. 1, Februari 2015

AKSISIBILITAS LINGKUNGAN FISIK BAGI PENYANDANG CACAT

AKSISIBILITAS LINGKUNGAN FISIK BAGI PENYANDANG CACAT AKSISIBILITAS LINGKUNGAN FISIK BAGI PENYANDANG CACAT Upaya Menciptakan Fasilitas Umum Dan Lingkungan Yang Aksesibel demi Kesamaan Kesempatan bagi Penyandang Cacat untuk Hidup Mandiri dan Bermasyarakat

Lebih terperinci

Kendala Umum yang Dihadapi Penyandang Disabilitas dalam Mengakses Layanan Publik

Kendala Umum yang Dihadapi Penyandang Disabilitas dalam Mengakses Layanan Publik Telaah Kendala Umumyang dihadapipenyandangdisabilitas* Didi Tarsidi Kendala Umum yang Dihadapi Penyandang Disabilitas dalam Mengakses Layanan Publik Didi Tarsidi Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK

Lebih terperinci

AKSESIBILITAS BAGI PENYANDANG DISABILITAS PADA TERMINAL PURABAYA SURABAYA

AKSESIBILITAS BAGI PENYANDANG DISABILITAS PADA TERMINAL PURABAYA SURABAYA AKSESIBILITAS BAGI PENYANDANG DISABILITAS PADA TERMINAL PURABAYA SURABAYA Anggi Delizvi Anggraeni 1, Herry Santosa 2, Subhan Ramdlani 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

Capacity Building Workshop on Supporting Employability of Persons with Disability

Capacity Building Workshop on Supporting Employability of Persons with Disability Capacity Building Workshop on Supporting Employability of Persons with Disability Accessible Infrastructure, Transportation Click to add text and Technology Perundangan. UUD 1945 Pasal 28 H ayat 2, Setiap

Lebih terperinci

KAJIAN AKSESIBILITAS KAUM DIFABEL PADA GEDUNG PASAR ACEH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT, LANSIA DAN PENYANDANG CACAT

KAJIAN AKSESIBILITAS KAUM DIFABEL PADA GEDUNG PASAR ACEH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT, LANSIA DAN PENYANDANG CACAT ISSN 2088-9321 ISSN e-2502-5295 pp. 533-542 KAJIAN AKSESIBILITAS KAUM DIFABEL PADA GEDUNG PASAR ACEH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT, LANSIA DAN PENYANDANG CACAT Irfan 1, Izziah 2, Renni Anggraini 3 1)

Lebih terperinci

Aksesibilitas pada Fasilitas Pendidikan Sekolah Luar Biasa untuk Tunanetra di Banyuwangi

Aksesibilitas pada Fasilitas Pendidikan Sekolah Luar Biasa untuk Tunanetra di Banyuwangi Aksesibilitas pada Fasilitas Pendidikan Sekolah Luar Biasa untuk Tunanetra di Banyuwangi Innani Choirun Nisa¹ dan Indyah Martiningrum ² 1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Jurusan Arsitektur

Lebih terperinci

Laporan Monitoring. Aksesibilitas Lingkungan Fisik Balai Desa Plembutan. Sumiyati (Disabilitas)

Laporan Monitoring. Aksesibilitas Lingkungan Fisik Balai Desa Plembutan. Sumiyati (Disabilitas) Laporan Monitoring Aksesibilitas Lingkungan Fisik Balai Desa Plembutan Nama Fasilitas Alamat/Lokasi Fasilitas Balai Desa Plembutan Plembutan Timur, Plembutan, Playen, Gk Tanggal Pengamatan 23 Mei 27 Pelaksana

Lebih terperinci

Standar Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Standar Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Standar Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Disampaikan dalam: Seminar Kesehatan Pengembangan Sinergitas Layanan Kesehatan Inklusi yang Tangguh

Lebih terperinci

KAJIAN REFERENSI. 1. Persyaratan Kenyamanan Ruang Gerak dalam Bangunan Gedung

KAJIAN REFERENSI. 1. Persyaratan Kenyamanan Ruang Gerak dalam Bangunan Gedung KAJIAN REFERENSI Dalam merespon permasalahan yang diangkat didapati kajian kajian berupa peraturan standar yang diambil dari SNI dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum mengenai Pedoman Persyaratan Teknis

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan

BAB III LANDASAN TEORI. diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Angkutan Umum Sarana angkutan umum mengenai lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan Jalan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia tidak akan terlepas dalam upaya pemenuhan kebutuhannya. Kebutuhan tersebut bisa dalam bentuk barang ataupun jasa. Atas dasar itu negara sebagai organisasi terbesar

Lebih terperinci

AKSESIBILITAS JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (JPO) BAGI PENYANDANG DIFABEL DI KOTA BANDA ACEH MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT

AKSESIBILITAS JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (JPO) BAGI PENYANDANG DIFABEL DI KOTA BANDA ACEH MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT AKSESIBILITAS JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (JPO) BAGI PENYANDANG DIFABEL DI KOTA BANDA ACEH MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT M. Isya 1), Irin Caisarina 1), Etty 2) 1) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 1.9 Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek Standar Etika 2.1 (Tata Laku)

BAB II KAJIAN TEORI 1.9 Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek Standar Etika 2.1 (Tata Laku) BAB II KAJIAN TEORI.9 Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek Berdasarkan buku Pedoman Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia

Lebih terperinci

Fasilitas Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Tunadaksa di Stasiun KA Kota Baru Malang

Fasilitas Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Tunadaksa di Stasiun KA Kota Baru Malang Fasilitas Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Tunadaksa di Stasiun KA Kota Baru Malang Imam Pratama Adi Saloka 1, Triandriani Mustikawati 2, Rinawati P. Handajani 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas

Lebih terperinci

PERSYARATAN TEKNIS AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN UMUM DAN LINGKUNGAN

PERSYARATAN TEKNIS AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN UMUM DAN LINGKUNGAN KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAN UMUM REPUBUK INDONESIA NOMOR: 468/ KPTS/ 1998 TANGGAL: 1 DESEMBER 1998 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN UMUM DAN LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM MENTERI

Lebih terperinci

Penerapan Standar Fasilitas Parkir Untuk Difabel Di RSUD Pasar Minggu

Penerapan Standar Fasilitas Parkir Untuk Difabel Di RSUD Pasar Minggu Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lembaga Penelitian Universitas Trisakti Vol. 3, No. 1, Januari 2018, ISSN (p): 0853-7720, ISSN (e): 2541-4275 Penerapan Standar Fasilitas Parkir Untuk Difabel Di RSUD

Lebih terperinci

Simposium Nasional RAPI XII FT UMS ISSN

Simposium Nasional RAPI XII FT UMS ISSN AKSESIBILITAS DAN USABILITAS DI KAMPUS Studi Kasus: Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta, Lingnan University Hong Kong, City University of Hong Kong Parmonangan Manurung 1 1 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENYEDIAAN FASILITAS PADA BANGUNAN UMUM DAN LINGKUNGAN BAGI DIFABEL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENYEDIAAN FASILITAS PADA BANGUNAN UMUM DAN LINGKUNGAN BAGI DIFABEL PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENYEDIAAN FASILITAS PADA BANGUNAN UMUM DAN LINGKUNGAN BAGI DIFABEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN Menimbang : a. bahwa kesamaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 30/PRT/M/2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 30/PRT/M/2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 30/PRT/M/2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang

Lebih terperinci

DISABILITAS DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA DI TEMPAT KERJA

DISABILITAS DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA DI TEMPAT KERJA DISABILITAS DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA DI TEMPAT KERJA OLEH : ICUN SULHADI, S.PD (PPDI KOTA PADANG) A. PENGANTAR DISABILITAS DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA DI TEMPAT KERJA APA ITU DISABILITAS? Penyandang

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisa yang dilakukan, terdapat beberapa variabel aksesibilitas dan penataan ruang berdasarkan sistem terapi yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

Pokok-poko pikiran. Oleh : Wijang Wijanarko Yayasan Griya Mandiri

Pokok-poko pikiran. Oleh : Wijang Wijanarko Yayasan Griya Mandiri Pokok-poko pikiran Oleh : Wijang Wijanarko Yayasan Griya Mandiri Email : toyotawijang@yahoo.com Di Alam Ini Tiada Orang Yang Ternoda Kecuali Pikiran, Tiada Yang Disebut Cacat Kecuali Yang Kejam William

Lebih terperinci

Implementasi Aksesibilitas Pada Gedung Baru Perpustakaan UGM

Implementasi Aksesibilitas Pada Gedung Baru Perpustakaan UGM Indonesian Journal of Disability Studies ISSN : 2355-2158 Implementasi Aksesibilitas Pada Gedung Baru Perpustakaan UGM * Harry Kurniawan Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan, FT UGM ; Arsitek Proyek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penyandang Cacat di Jakarta Tahun 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penyandang Cacat di Jakarta Tahun 2008 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kondisi Penyandang Cacat Sejalannya dengan perkembangan zaman, bangunan-bangunan yang ada sekarang ini banyak yang dirancang tanpa memperhatikan keberadaan penyandang

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Teknik dan Informatika Vol. 2, No. 1, Februari 2017

Jurnal Ilmiah Teknik dan Informatika Vol. 2, No. 1, Februari 2017 EVALUASI PENETAPAN SARANA PRASARANA AKSESIBILITAS RUANG PADA PUSAT PERBELANJAAN DI JAYAPURA TERHADAP PERMEN PU NO. 30/PRT/14/2006 (Studi Kasus Mall Jayapura) Wynda Kartika Sari 1, Iis Roin Widiati 2, 1,2

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 30/PRT/M/2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 30/PRT/M/2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 30/PRT/M/2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang

Lebih terperinci

BALAI REHABILITASI SOSIAL BAGI DISABILITAS FISIK (TUNA NETRA, TUNA RUNGU WICARA, DAN TUNA DAKSA) DI SURAKARTA

BALAI REHABILITASI SOSIAL BAGI DISABILITAS FISIK (TUNA NETRA, TUNA RUNGU WICARA, DAN TUNA DAKSA) DI SURAKARTA BALAI REHABILITASI SOSIAL BAGI DISABILITAS FISIK (TUNA NETRA, TUNA RUNGU WICARA, DAN TUNA DAKSA) DI SURAKARTA Rifani Lutfia Kusumaputri, Wiwik Setyaningih, Ummul Mustaqimah Program Studi Arsitektur Fakultas

Lebih terperinci

PUSAT PELATIHAN KERJA PENYANDANG CACAT FISIK DI KOTA PONTIANAK

PUSAT PELATIHAN KERJA PENYANDANG CACAT FISIK DI KOTA PONTIANAK PUSAT PELATIHAN KERJA PENYANDANG CACAT FISIK DI KOTA PONTIANAK Ester Devita Mahasiswa, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Indonesia vitaester93@gmail.com ABSTRAK Penyandang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1368, 2015 KEMENSOS. Penyandang Disabilitas. ASN. Aksesibilitas. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG AKSESIBILITAS APARATUR SIPIL

Lebih terperinci

Penerapan Manajemen Pelayanan Inklusif Abstrak

Penerapan Manajemen Pelayanan Inklusif Abstrak Penerapan Manajemen Pelayanan Inklusif Abstrak Upaya penyediaan pelayanan publik seharusnya dilakukan pada semua sektor dan diperuntukkan untuk seluruh lapisan masyarakat, termasuk di antaranya masyarakat

Lebih terperinci

Keywords: Accessible Design, circulation, public spaces, wheelchair users

Keywords: Accessible Design, circulation, public spaces, wheelchair users ABSTRAK Dalam laporan penelitian ini, terdapat masalah accessible design untuk pengguna kursi roda dalam hal melakukan aktifitas pada Mal Bandung Supermal yang berada di jalan Gatot Subroto, Bandung. Pengguna

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI AKSESIBILITAS PENYANDANG DIFABEL DIPUSAT PERBELANJAAN GANDARIA CITY

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI AKSESIBILITAS PENYANDANG DIFABEL DIPUSAT PERBELANJAAN GANDARIA CITY LAPORAN PENELITIAN IDENTIFIKASI DAN EVALUASI AKSESIBILITAS PENYANDANG DIFABEL DIPUSAT PERBELANJAAN GANDARIA CITY PENELITI: GHEA DWI PUTRI DESNIARY (NIM: 41213110023) PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggan. Sedangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggan. Sedangkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan Lupiyoadi (2001) mengartikan kualitas pelayanan adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggan. Sedangkan menurut Payne (2000)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK

BAB II TINJAUAN OBJEK 18 BAB II TINJAUAN OBJEK 2.1. Tinjauan Umum Stasiun Kereta Api Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 9 dan 43 Tahun 2011, perkeretaapian terdiri dari sarana dan prasarana, sumber daya manusia, norma,

Lebih terperinci

Aksesibilitas Bagi Difabel pada Bangunan Hotel di Kota Surakarta

Aksesibilitas Bagi Difabel pada Bangunan Hotel di Kota Surakarta Journal of Disability Studies (IJDS).2017: Vol. 04(02): pp130-137 129 Aksesibilitas Bagi Difabel pada Bangunan Hotel di Kota Surakarta 1 Siti Latifah, 2 Dwi Aries Himawanto Magister Pendidikan Luar Biasa,

Lebih terperinci

Aksesibilitas Sarana dan Prasarana bagi Penyandang Tunadaksa di Universitas Brawijaya

Aksesibilitas Sarana dan Prasarana bagi Penyandang Tunadaksa di Universitas Brawijaya Aksesibilitas Sarana dan Prasarana bagi Penyandang Tunadaksa di Universitas Brawijaya Tamba Jefri Departemen Ilmu Administrasi Publik, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstract: The provision of

Lebih terperinci

1 dari 2 28/10/ :06

1 dari 2 28/10/ :06 INDONESIAN JOURNAL OF DISABILITY STUDIES (IJDS) http://ijds.ub.ac.id/index.php/ijds/index WebConnect Official UB BITS M HOME ABOUT LOG IN REGISTER SEARCH CURRENT ARCHIVES ANNOUNCEMENTS HOME > INDONESIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENINGKATAN FUNGSI BANGUNAN UMUM MELALUI UPAYA DESAIN ACCESSIBILITY

ANALISIS PENINGKATAN FUNGSI BANGUNAN UMUM MELALUI UPAYA DESAIN ACCESSIBILITY G.2 ANALISIS PENINGKATAN FUNGSI BANGUNAN UMUM MELALUI UPAYA DESAIN ACCESSIBILITY Deni Sukamto 1, Hetyorini 2 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang Jl.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 98 TAHUN 2017 TENTANG PENYEDIAAN AKSESIBILITAS PADA PELAYANAN JASA TRANSPORTASI PUBLIK BAGI PENGGUNA JASA

Lebih terperinci

Kajian Desain Sirkulasi Ruang Luar Dan Ruang Dalam Bagi Penyandang Cacat Pada Kawasan Bangunan Ciwalk ( Cihampelas Walk )

Kajian Desain Sirkulasi Ruang Luar Dan Ruang Dalam Bagi Penyandang Cacat Pada Kawasan Bangunan Ciwalk ( Cihampelas Walk ) Kajian Desain Sirkulasi Ruang Luar Dan Ruang Dalam Bagi Penyandang Cacat Pada Kawasan Bangunan Ciwalk ( Cihampelas Walk ) *1 *2 *3 *4 Theresia Pynkyawati, Muhamad Alpi G, Riky Hendarsyah, Farid Amhar Abstrak-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia diciptakan dengan hak dan kewajiban yang sama dimata Tuhan Yang Maha Esa. Manusia hidup berkembang sebagai makhluk sosial dengan menjalankan peran dan tugas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : aksesibilitas, kenyamanan spasial, area publik, pengunjung.

ABSTRAK. Kata kunci : aksesibilitas, kenyamanan spasial, area publik, pengunjung. ABSTRAK Tempat makan dengan konsep yang tertata ditunjang makanan enak tidaklah cukup untuk memenuhi kriteria menjadi sebuah tempat makan yang baik. Visualisasi yang baik bukan merupakan jaminan bagi sebuah

Lebih terperinci

KAJIAN PENGORGANISASIAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH

KAJIAN PENGORGANISASIAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH ISSN 2302-0253 9 Pages pp. 112-120 KAJIAN PENGORGANISASIAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH Fira Isma 1, Mochammad Afifuddin 2,T. Budi Aulia 2 1) Magister Teknik Sipil

Lebih terperinci

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KESETARAAN DIFABEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

SEMINAR DESAIN ARSITEKTUR

SEMINAR DESAIN ARSITEKTUR SEMINAR DESAIN ARSITEKTUR Evaluasi Rancangan Bangunan terkait Fasilitas dan Aksesibilitas bagi Penyandang Disabilitas (Studi Kasus: Klinik Pratama di Tomoni, Sulawesi Selatan) Disusun Oleh : PRIBADI MUHAMMAD

Lebih terperinci

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah: Parkir adalah suatu kondisi kendaraan yang berhenti atau tidak bergerak pada tempat tertentu yang telah ditentukan dan bersifat sementara, serta tidak digunakan untuk kepentingan menurunkan penumpang/orang

Lebih terperinci

Aksesibilitas Bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Negeri Sukoharjo

Aksesibilitas Bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Negeri Sukoharjo [IJDS 2017; Vol. 04 No. 02, December 2017, pp. 87-95 Aksesibilitas Bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Negeri Sukoharjo 87 1* Yuniviana Nur Hari Prajalani, 2 Dwi Aries Himawanto 1Magister Pendidikan Luar

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108/HUK/2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA MEREKA YANG BERJASA MELAKSANAKAN UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG DISABILITAS

Lebih terperinci

MANUAL DESAIN BANGUNAN AKSESIBEL

MANUAL DESAIN BANGUNAN AKSESIBEL MANUAL DESAIN BANGUNAN AKSESIBEL DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAGIAN I GENERAL...I-1 1. PENDAHULUAN... I-1 2. APLIKASI... I-1 3. CAKUPAN BUKU... I-2 4. REFERENSI... I-3 BAGIAN II PRINSIP DESAIN BANGUNAN

Lebih terperinci

Aksesibilitas Bagi Penyandang Disabilitas di Taman Merjosari Malang

Aksesibilitas Bagi Penyandang Disabilitas di Taman Merjosari Malang ksesibilitas agi Penyandang Disabilitas di Taman Merjosari Malang Mochammad Fadli Fauzi¹, Sigmawan Tri Pamungkas², Damayanti sikin³ ¹Mahasiswa Jurusan rsitektur, Fakultas Teknik, Universitas rawijaya,

Lebih terperinci

KAJIAN AKSESIBILTAS DIFABEL PADA KAMPUS I UNIVERSITAS TARUMANAGARA

KAJIAN AKSESIBILTAS DIFABEL PADA KAMPUS I UNIVERSITAS TARUMANAGARA KAJIAN AKSESIBILTAS DIFABEL PADA KAMPUS I UNIVERSITAS TARUMANAGARA Theresia Budi Jayanti 1 1 Jurusan Arsitektur, Universitas Tarumanagara, Jl. Let. Jend S. Parman No.1 Jakarta 11440 Email: threresiaj@ft.untar.ac.id

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA WALIKOTA

Lebih terperinci

REDESAIN SHELTER BUS TRANS JOGJA DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI DAN AKSESIBILITAS

REDESAIN SHELTER BUS TRANS JOGJA DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI DAN AKSESIBILITAS REDESAIN SHELTER BUS TRANS JOGJA DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI DAN AKSESIBILITAS Bambang Suhardi 1, Pringgo Widyo Laksono 2 dan Yoseph Tri Minarto 3 Abstract: Pada makalah ini disampaikan kajian mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua manusia itu membutuhkan fasilitas-fasilitas penunjang yang dapat dijadikan sandaran hidup. Area public yang diharuskan dapat membuat seluruh manusia nyaman

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG MEKANISME PENYELENGARAAN PELAYANAN BAGI KESEJAHTERAAN LANJUT USIA

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG MEKANISME PENYELENGARAAN PELAYANAN BAGI KESEJAHTERAAN LANJUT USIA BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG MEKANISME PENYELENGARAAN PELAYANAN BAGI KESEJAHTERAAN LANJUT USIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang

Lebih terperinci

EVALUASI KETERSEDIAAN FASILITAS DAN AKSESIBILITAS BAGI PENYANDANG CACAT PADA GEDUNG BPJS KESEHATAN KOTA SEMARANG

EVALUASI KETERSEDIAAN FASILITAS DAN AKSESIBILITAS BAGI PENYANDANG CACAT PADA GEDUNG BPJS KESEHATAN KOTA SEMARANG EVALUASI KETERSEDIAAN FASILITAS DAN AKSESIBILITAS BAGI PENYANDANG CACAT PADA GEDUNG BPJS KESEHATAN KOTA SEMARANG Oleh: Fernanda Charisma Wardani, Kismartini, Dewi Rostyaningsih JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK

Lebih terperinci

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN STUDI PENGARUH TATA RUANG TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI MALIOBORO MALL, GALERIA MALL DAN AMBARRUKMO PLAZA, YOGYAKARTA 2014 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH PELAYANAN PUBLIK BAGI PENYANDANG DISABILITAS BERDASARKAN UU. NO. 19 TAHUN 2011 TENTANG PENGESAHAN

JURNAL ILMIAH PELAYANAN PUBLIK BAGI PENYANDANG DISABILITAS BERDASARKAN UU. NO. 19 TAHUN 2011 TENTANG PENGESAHAN JURNAL ILMIAH PELAYANAN PUBLIK BAGI PENYANDANG DISABILITAS BERDASARKAN UU. NO. 19 TAHUN 2011 TENTANG PENGESAHAN KONVENSI MENGENAI HAK-HAK PENYANDANG DISABILITAS (STUDI DI KOTA MATARAM) Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

KAJIAN PENGORGANISASIAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH

KAJIAN PENGORGANISASIAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH ISSN 2302-0253 10 Pages pp. 57-66 KAJIAN PENGORGANISASIAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH Fira Isma 1, Dr. Ir. Moch. Afifuddin, M. Eng 2, Dr.Ing. Ir. T. Budi Aulia,

Lebih terperinci

PERATURANWALIKOTASURAKARTA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANPERATURANDAERAH KOTASURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANGKESETARAANDIFABEL

PERATURANWALIKOTASURAKARTA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANPERATURANDAERAH KOTASURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANGKESETARAANDIFABEL WALIKOTA SURAKARTA PERATURANWALIKOTASURAKARTA NOMOR 0 TAHUN ~O\'~ TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANPERATURANDAERAH KOTASURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANGKESETARAANDIFABEL DENGAN RAHMATTUHANYANGMAHAESA WALIKOTASURAKARTA,

Lebih terperinci

Kebutuhan Terhadap Pedoman Pejalan Kaki

Kebutuhan Terhadap Pedoman Pejalan Kaki Kebutuhan Terhadap Pedoman Pejalan Kaki disampaikan oleh: DR. Dadang Rukmana Direktur Perkotaan 26 Oktober 2013 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Outline Pentingnya Jalur Pejalan

Lebih terperinci

STUDI PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEPENTINGAN PENYEDIAAN RUANG TERBUKA PUBLIK (RTP) YANG AKSESSIBEL BAGI MASYARAKAT DIFABEL

STUDI PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEPENTINGAN PENYEDIAAN RUANG TERBUKA PUBLIK (RTP) YANG AKSESSIBEL BAGI MASYARAKAT DIFABEL STUDI PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEPENTINGAN PENYEDIAAN RUANG TERBUKA PUBLIK (RTP) YANG AKSESSIBEL BAGI MASYARAKAT DIFABEL (Studi Kasus : Alun-Alun Utara Solo) TUGAS AKHIR Oleh KUKUH DESTANTO

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan manusia selain sandang pangan dan papan adalah sebuah rekreasi. Rekreasi dimana mereka bisa menghilangkan kepenatan mereka dan mencari suasana

Lebih terperinci

AKSESIBILITAS DALAM PELAYANAN PUBLIK UNTUK MASYARAKAT DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS 1

AKSESIBILITAS DALAM PELAYANAN PUBLIK UNTUK MASYARAKAT DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS 1 AKSESIBILITAS DALAM PELAYANAN PUBLIK UNTUK MASYARAKAT DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS 1 Oleh Ferry Firdaus 2 dan Fajar Iswahyudi 3 Abstracts State protection for citizens and society should be developed and facilitated

Lebih terperinci

AKSESIBILITAS PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA DIFABEL DALAM RANGKA KESETARAAN HAK MEMPEROLEH PENDIDIKAN (Studi di Universitas Sebelas Maret Surakarta) 1

AKSESIBILITAS PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA DIFABEL DALAM RANGKA KESETARAAN HAK MEMPEROLEH PENDIDIKAN (Studi di Universitas Sebelas Maret Surakarta) 1 AKSESIBILITAS PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA DIFABEL DALAM RANGKA KESETARAAN HAK MEMPEROLEH PENDIDIKAN (Studi di Universitas Sebelas Maret Surakarta) 1 Oleh: Yuliana Dwi Pratiwi 2 ABSTRAK Considering the result

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Untuk menjawab tujuan dari penelitian tugas akhir ini. berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh di lapangan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Untuk menjawab tujuan dari penelitian tugas akhir ini. berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh di lapangan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Untuk menjawab tujuan dari penelitian tugas akhir ini berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh di lapangan dan pembahasan yang sudah dilakukan, kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia jumlah pertambahan penduduk dari tahun ke tahun semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia jumlah pertambahan penduduk dari tahun ke tahun semakin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia jumlah pertambahan penduduk dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk juga mempengaruhi pembangunan infrastruktur

Lebih terperinci

TINJAUAN SARANA DAN PRASARANA JALUR PEDESTRIAN DI KAWASAN PEUNAYONG, BANDA ACEH

TINJAUAN SARANA DAN PRASARANA JALUR PEDESTRIAN DI KAWASAN PEUNAYONG, BANDA ACEH Jurnal Arsip Rekayasa Sipil dan Perencanaan (JARSP) Journal of Archive in Civil Engineering and Planning E-ISSN: 2615-1340 Journal homepage: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/jarsp/index TINJAUAN SARANA

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Pengertian Sirkulasi Sirkulasi menurut Kim W Todd mempunyai pengertian gerakan dari orangorang atau benda-benda yang diperlukan oleh orang-orang melalui

Lebih terperinci

AKSESIBILITAS PENYANDANG DISABILITAS TERHADAP LAYANAN TRANSPORTASI PUBLIK. Public Transport Accessibility for People with Disabilities

AKSESIBILITAS PENYANDANG DISABILITAS TERHADAP LAYANAN TRANSPORTASI PUBLIK. Public Transport Accessibility for People with Disabilities AKSESIBILITAS PENYANDANG DISABILITAS TERHADAP LAYANAN TRANSPORTASI PUBLIK Public Transport Accessibility for People with Disabilities Endang Sri Wahyuni 1), Bhisma Murti 2), Hermanu Joebagio 3) 1) Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pariwisata, hotel mempunyai peran yang sangat penting dimana hotel merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih seseorang atau beberapa orang

Lebih terperinci

PENGARUH DESAIN KAMAR MANDI TERHADAP KEMUDAHAN AKSESIBILITAS TOILETING PARAPLEGI PASCA BENCANA GEMPA BUMI DI YOGYAKARTA TAHUN 2006

PENGARUH DESAIN KAMAR MANDI TERHADAP KEMUDAHAN AKSESIBILITAS TOILETING PARAPLEGI PASCA BENCANA GEMPA BUMI DI YOGYAKARTA TAHUN 2006 PENGARUH DESAIN KAMAR MANDI TERHADAP KEMUDAHAN AKSESIBILITAS TOILETING PARAPLEGI PASCA BENCANA GEMPA BUMI DI YOGYAKARTA TAHUN 2006 SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta Commuter Line adalah salah satu bagian dari Pola Transportasi Makro DKI Jakarta yang dinilai memiliki peran penting sebagai sarana transportasi masal untuk mengatasi

Lebih terperinci

SEKOLAH DASAR INKLUSI DI MAKASSAR

SEKOLAH DASAR INKLUSI DI MAKASSAR JURNAL edimensi ARSITEKTUR VOL. II, NO.1 (2014), 269-276 269 SEKOLAH DASAR INKLUSI DI MAKASSAR Feby Adriana Honsujaya dan Ir.Nugroho Susilo, M.Bdg.Sc. Program Studi Arsitektur, Universitas Kristen Petra

Lebih terperinci

Kriteria Green Infrastructure dalam Penentuan Luas Stasiun Kereta Api

Kriteria Green Infrastructure dalam Penentuan Luas Stasiun Kereta Api Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas No. 1 Vol. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2018 Kriteria Green Infrastructure NADIA ULFAH, SOFYAN TRIANA Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Rest Area KM 22 Jalan Tol Semarang Solo Penekanan Desain Arsitektur Post Modern

Rest Area KM 22 Jalan Tol Semarang Solo Penekanan Desain Arsitektur Post Modern TUGAS AKHIR PERIODE 124 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Rest Area KM 22 Jalan Tol Semarang Solo Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Disusun oleh : Nama : Jovi Permata Anggriawan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Sekolah Dasar Islam Khusus Anak Cacat Fisik di Malang memiliki dasar konsep dari beberapa penggambaran atau abstraksi yang terdapat pada

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... v BAB I PENDAHULUAN... I-1

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... v BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... v BAB I PENDAHULUAN... I-1 BAB II STANDAR FASILITAS KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI STASIUN... II-1 A. Bahaya Kebakaran... II-1 1. Tabung Pemadam Kebakaran... II-1

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN KHUSUS, PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS DAN/ATAU PEMBELAJARAN LAYANAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Pengguna interior dan fasilitas ruang yang ada di wisma lansia J.Soenarti Nasution Bandung bukan hanya para lansia dengan kondisi fisik sehat maupun menurun yang memang merasakan,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PRT/M/2017 TENTANG PERSYARATAN KEMUDAHAN BANGUNAN GEDUNG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PRT/M/2017 TENTANG PERSYARATAN KEMUDAHAN BANGUNAN GEDUNG PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PRT/M/2017 TENTANG PERSYARATAN KEMUDAHAN BANGUNAN GEDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut bisa dalam bentuk barang ataupun jasa. Atas dasar itu negara sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut bisa dalam bentuk barang ataupun jasa. Atas dasar itu negara sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia tidak akan terlepas dalam upaya pemenuhan kebutuhannya. Kebutuhan tersebut bisa dalam bentuk barang ataupun jasa. Atas dasar itu negara sebagai organisasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Diajukan Oleh : RAHMALIA FAJRI SETIANI L2B

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Diajukan Oleh : RAHMALIA FAJRI SETIANI L2B LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) SEKOLAH LUAR BIASA TIPE D DI KOTA SEMARANG Dengan Penekanan Desain Perilaku Penyandang Cacat Dalam Arsitektur Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KENYAMANAN PEJALAN KAKI DI CITY WALK JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA

IDENTIFIKASI KENYAMANAN PEJALAN KAKI DI CITY WALK JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA 33 IDENTIFIKASI KENYAMANAN PEJALAN KAKI DI CITY WALK JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA Kuncoro Harsono, Yayi Arsandrie, Wisnu Setiawan Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang)

Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang) Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang) Umamah Al Batul 1 dan Rinawati P. Handajani 2 1 Mahasiswi Jurusan Arsitektur, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan metode penelitian yang digunakan dalam BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian kajian aksesibilitas di UPI. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA KAJIAN RUANG TERBUKA HIJAU UNTUK KALANGAN DIFFERENT ABILITY(DIFABEL)DENGAN PENDEKATAN PERILAKU DI KOTA BANDUNG

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA KAJIAN RUANG TERBUKA HIJAU UNTUK KALANGAN DIFFERENT ABILITY(DIFABEL)DENGAN PENDEKATAN PERILAKU DI KOTA BANDUNG PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA KAJIAN RUANG TERBUKA HIJAU UNTUK KALANGAN DIFFERENT ABILITY(DIFABEL)DENGAN PENDEKATAN PERILAKU DI KOTA BANDUNG STUDI KASUS TAMAN ALUN-ALUN BANDUNG BIDANG KEGIATAN:

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA

PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa penyandang

Lebih terperinci

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung; Mengingat : 1. Perat

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung; Mengingat : 1. Perat BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1148, 2017 KEMENPU-PR. Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PRT/M/2017

Lebih terperinci

II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Cukup jelas. Angka 2 Pasal 8 Cukup jelas. Angka 3 Pasal 13A Cukup jelas. Pasal 13B Cukup jelas.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Cukup jelas. Angka 2 Pasal 8 Cukup jelas. Angka 3 Pasal 13A Cukup jelas. Pasal 13B Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG BANGUNAN GEDUNG I. UMUM Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Istilah difabel sebagai kepanjangan dari Different Abled People atau orang yang memiliki kemampuan berbeda, sudah dikenal sejak tahun 1988. Istilah tersebut secara

Lebih terperinci

KAJIAN PRINSIP UNIVERSAL DESIGN YANG MENGAKOMODASI AKSESIBILITAS DIFABEL STUDI KASUS TAMAN MENTENG

KAJIAN PRINSIP UNIVERSAL DESIGN YANG MENGAKOMODASI AKSESIBILITAS DIFABEL STUDI KASUS TAMAN MENTENG KAJIAN PRINSIP UNIVERSAL DESIGN YANG MENGAKOMODASI AKSESIBILITAS DIFABEL STUDI KASUS TAMAN MENTENG Fika Masruroh 1*, Ir.Lily Mauliani 2, M.Si, IAI 3, Anisa, ST, MT 4 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik

Lebih terperinci

KAJIAN ARSITEKTURAL TAMAN YANG MENGAKOMODASI AKSESIBILITAS DIFABEL STUDI KASUS TAMAN TRIBECA CENTRAL PARK MALL, TAMAN MENTENG DAN TAMAN AYODIA

KAJIAN ARSITEKTURAL TAMAN YANG MENGAKOMODASI AKSESIBILITAS DIFABEL STUDI KASUS TAMAN TRIBECA CENTRAL PARK MALL, TAMAN MENTENG DAN TAMAN AYODIA KAJIAN ARSITEKTURAL TAMAN YANG MENGAKOMODASI AKSESIBILITAS DIFABEL STUDI KASUS TAMAN TRIBECA CENTRAL PARK MALL, TAMAN MENTENG DAN TAMAN AYODIA Fika Masruroh 1, Lily Mauliani 2, Anisa 3 lilysidi@ymail.com,

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL RANCANGAN

BAB 5 HASIL RANCANGAN BAB 5 HASIL RANCANGAN 6. Desain Bangunan Desain bangunan pertunjukan seni ini memiliki bentuk kotak masif untuk efisiensi bentuk bangunan dan ruang bangunan. Bentuk bangunan yang berbentuk kotak masif

Lebih terperinci

STUDI AKSESIBILITAS FASILITAS PUBLIK HALTE TRANS SARBAGITA TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS

STUDI AKSESIBILITAS FASILITAS PUBLIK HALTE TRANS SARBAGITA TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS 377 STUDI AKSESIBILITAS FASILITAS PUBLIK HALTE TRANS SARBAGITA TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS Toddy Hendrawan Yupardhi, I Made Jayadi Waisnawa Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain

Lebih terperinci

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN DAN PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat 2.1.1 Pengertian Pusat Rehabilitasi Pengertian Pusat Rehabilitasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2012-2014 adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

Perancangan fasilitas bagi pengguna khusus di bandar udara

Perancangan fasilitas bagi pengguna khusus di bandar udara Standar Nasional Indonesia Perancangan fasilitas bagi pengguna khusus di bandar udara ICS 93.120 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1

Lebih terperinci