PERBAIKAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RFID DAN WSN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBAIKAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RFID DAN WSN"

Transkripsi

1 PERBAIKAN WAKTU TUNGGU PELAANAN PASIEN RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RFID DAN WSN Banu Santoso 1, Agus Bejo 2, Adhistya Erna Permanasari 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No.2 Kampus UGM, ogyakarta 55281, Indonesia banu.mti.18a@mail.ugm.ac.id 1, agusbj@ugm.ac.id 2, adhistya@ugm.ac.id 3 ABSTRAK Perkembangan rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan sudah sangat pesat, namun perkembangan tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan pelayanannya. Banyak ditemui waktu tunggu pelayanan pasien di rumah sakit terlalu lama, akibat dari prosedur yang berbelit-belit. Oleh karena itu dalam penelitian ini diajukan sebuah solusi berupa sistem untuk mempercepat pelayanan administrasi dan observasi awal pada pasien di rumah sakit dengan menginterasikan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dan Wireless Sensor Network (WSN). Hasil pengujian terhadap sistem yang diajukan menunjukkan bahwa waktu tunggu pada rumah sakit dapat dipercepat dari 2 menit 57 detik menjadi 1 menit 22 detik. Hal ini menunjukkan bahwa purwarupa sistem diajukan telah dapat memperbaiki waktu tunggu proses pelayanan kesehatan pendaftaran pasien baru di rumah sakit. Kata Kunci: Pasien, Radio Frequency Identification, Rumah Sakit, Wireless Sensor Network ABSTRACT The development of the hospital as a health care center has been very rapid, but these developments are not offset by an increase in services. In some hospitals were encountered waiting time for patient care for too long as a result of a convoluted procedure. Therefore in this study proposed a solution in the form of a system to speed up the administrative services and preliminary observations in patients hospitalized with technology is an integrated Radio Frequency Identification (RFID) and Wireless Sensor Network (WSN). The test results of the proposed system show that the waiting time at the hospital can be accelerated from 2 minutes 57 seconds to 1 minute 22 seconds. This shows that the prototype of the proposed system has been able to improve health care processes waiting time enrollment of new patients in the hospital. Keywords: Patient, Radio Frequency Identification, Hospital, Wireless Sensor Network 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan rumah sakit saat ini sebagai pusat pelayanan kesehatan sudah berkembang sangat pesat, terutama di kota-kota besar. Perkembangan rumah sakit ini belum diiringi dengan perkembangan kecepatan pelayanan kesehatan pada pasien. Hal ini disebabkan oleh lamanya pengurusan administrasi (Hadija &. A. Lesnussa, 2014) seperti proses pendaftaran pasien, pemilihan dokter serta penentuan antrean periksa, apalagi jika pendaftaran pasien masih dilakukan secara manual, akan lebih memperlambat proses penanganan pasien. Setiap pasien harus segera mendapatkan penanganan medis tanpa harus terlalu lama mengurus administrasi atau menunggu antrean. Pemanfaatan perkembangan teknologi biomedis semakin diperlukan untuk pelayanan kesehatan kepada pasien di rumah sakit. Biomedis merupakan penerapan ilmu teknik dalam bidang medis atau kesehatan. Contohnya adalah data riwayat kesehatan pasien yang disimpan menggunakan teknologi penyimpanan dengan kapasitas yang besar dan didukung dengan infrastruktur yang memadai sehingga data pasien akan mudah diakses. Teknologi wireless yang semakin berkembang, bervariasi dan pemakaiannya sudah sangat luas di hampir semua bidang, dapat dimanfaatkan untuk pengontrolan ini, misalnya (Lee, Su, & Shen, 2007), teknologi Bluetooth (IEEE ), Zigbee (IEEE ) dan WiFi (IEEE b). Semuanya mempunyai segmentasi pengguna yang berbedabeda serta mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya. Wireless Sensor Network (WSN) berbasis Zigbee merupakan salah satu cara yang tepat untuk diterapkan dalam sebuah rumah sakit untuk mempercepat pelayanan kesehatan bagi pasien. Zigbee adalah IEEE yang dimodifikasi oleh Zigbee Alliance untuk mentransmisikan paket data yang bekerja dalam bit rate yang rendah, terkoordinir, mampu membentuk jaringan mesh, infrastruktur yang murah serta sangat hemat energi dalam pengoperasiannya jika dibandingkan dengan Bluetooth yang dirancang untuk komunikasi suatu peralatan dengan PC (Personal Computer) dan mempunyai anggota jaringan yang terbatas. IEEE bekerja dalam bit rate yang tinggi dan membutuhkan infrastruktur yang mahal serta membiarkan anggota jaringan memperebutkan sumber daya yang ada sehingga keamanan data dapat terganggu. Berdasarkan perbandingan tersebut, Zigbee lebih memungkinkan untuk diterapkan dalam sistem yang akan dibuat. Teknologi nirkabel yang lain adalah RFID (Radio 658

2 Frequency Identity). RFID (Ni, Liu, Lau, & Patil, 2003) merupakan teknologi identifikasi yang memanfaatkan gelombang radio sebagai media transmisi yang terdiri dari RFID-tag dan RFIDreader. Setiap RFID-tag memiliki sebuah kode yang unik sebagai identitas yang dapat dibaca oleh RFIDreader dengan cara mengirimkan request. RFID bekerja pada berbagai panjang gelombang dengan jangkauan area hingga 200 meter. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan sebuah sistem untuk mempercepat pelayanan administrasi dan observasi awal pada pasien di rumah sakit dengan mengintegrasikan teknologi RFID dan WSN. Melalui teknologi ini memungkinkan petugas administrasi rumah sakit untuk mengetahui data pasien secara lengkap tanpa harus mencari secara manual, serta tenaga medis yaitu dokter dan perawat juga dapat memantau kondisi kesehatan pasien dari jarak jauh. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pokok permasalahan yang akan diteliti adalah lamanya waktu tunggu pelayanan pendaftaran pasien yang mengakibatkan banyaknya jumlah antrean pasien di rumah sakit. Cara untuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan dibuat purwarupa sistem yang dapat memperbaiki waktu tunggu pelayanan kesehatan pendaftaran pasien di rumah sakit. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian yang dilakukan ini adalah menghasilkan purwarupa alat atau sistem yang dapat memperbaiki waktu tunggu pelayanan kesehatan pasien saat proses pendaftaran dan menghasilkan informasi medis berupa hasil observasi awal pasien. 1.4 Tinjauan Pustaka Kajian Pustaka Penelitian yang dilakukan oleh (Catarinucci et al., 2015) merupakan pengembangan dari riset penelitian sebelumnya (Catarinucci et al., 2014) tentang Smart Hospital System (SHS) dengan mengintegrasikan teknologi Ultra-High-Frequency (UHF) Radio Frequency Identification (RFID) dan IEEE Wireless Sensor Network (WSN). Pengembangan penelitian ini menambahkan fitur aplikasi smart mobile yang interoperabilitas dengan Internet of Thing (IoT). Metode yang diusulkan berupa arsitektur sistem rumah sakit cerdas yang menyediakan pelayanan pemantauan kondisi pasien secara remote, men-tracking keberadaan pasien dan staff perawat serta memberi notifikasi kondisi pasien. Pengembangan penelitiannya mengadopsi protokol IoT diantaranya REST, 6LoWPAN dan CoAP sehingga desain arsitekturnya dapat dengan mudah dikembangkan dan disajikan dengan standar dan teknologi yang berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh (Catarinucci et al., 2014) tentang Smart Hospital System (SHS) pada awalnya mengintegrasikan teknologi Ultra-High- Frequency (UHF) Radio Frequency Identification (RFID) dan IEEE Wireless Sensor Network (WSN). Sistem SHS ini mampu menampilkan lokalisasi, men-tracking, dan memonitor kondisi pasien melalui penyebaran jaringan heterogen node RFID-WSN dan meneruskan data menuju server pusat. Aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman RESTful Java dan teknologi database Push Notification (PN) untuk mengatur sinyal peringatan seperti kondisi pasien yang jatuh dan meneruskan informasi ke petugas medis melalui aplikasi mobile yang di desain secara ad hoc. Penelitian yang dilakukan oleh (Renuka, Nan, & Ismail, 2013) tentang pemantauan kondisi kesehatan pasien dari jarak jauh dengan menggunakan embedded sensor berupa biosensor yang digunakan untuk observasi suhu badan yang dikirimkan melalui komunikasi Zigbee menuju personal computer (PC) untuk menampung data observasi, dan bila pengukuran diluar standar maka sistem akan broadcast SMS melalui teknologi GSM ke hand phone milik dokter untuk tindakan medis. Sistem tracking pada sistem ini digunakan oleh petugas medis untuk memudahkan pencarian atau mengetahui keberadaan pasien di suatu ruangan yang berbasis RFID. Penelitian yang dilakukan oleh (Rajesh, 2013) tentang pengembangan sistem pemantauan kondisi pasien secara real time berbasis Ultra High Frequency (UHF) RFID Aktif yang mengidentifikasi keunikan pasien dan mentransmisikan bersama dengan data sensor melalui Zigbee menuju komputer (PC). Melalui sistem ini dapat dilihat antarmuka berupa grafik real time data sensor setiap pasien yang dapat digunakan untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. Pada sistem ini juga ditambahkan modem GSM yang berguna untuk memberikan peringatan kondisi darurat dari pasien kepada dokter di saat ada anomali yang dibaca oleh sensor pada tubuh pasien. Penelitian yang dilakukan oleh (Hussian et al., 2013) tentang pengembangan aplikasi monitoring bayi yang baru lahir dari kejahatan penculikan bayi di rumah sakit kota-kota besar dengan memanfaatkan teknologi WSN dan RFID. Tag RFID dipasangkan pada ibu yang baru melahirkan dan bayi untuk di register pada sistem. Sensor yang digunakan diantaranya berupa sensor PIR dan sensor video kamera. Aplikasi yang dikembangkan untuk memantau dan menyediakan jaringan sosial forensik sebagai alat forensik untuk analisis paska insiden. Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, maka pada penelitian ini akan membahas tentang perancangan dan pembuatan purwarupa sistem untuk memperbaiki waktu tunggu pelayanan kesehatan pasien saat pendaftaran pasien di rumah sakit 659

3 melalui teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dan Wireless Sensor Network (WSN) Landasan Teori Wireless Sensor Network (WSN) Wireless Sensor Network (WSN) (Santoso, Mustika, & Kusumawardani, 2014) merupakan suatu set perangkat terdistribusi yang mandiri (node) yang saling berhubungan secara wireless dan kooperatif menggunakan sensor untuk memantau fisik atau kondisi lingkungan seperti suhu, suara, getaran, tekanan, dan gerakan atau kontaminan pada parameter kontrol tertentu. Perkembangan WSN bermula dari kebutuhan di bidang militer seperti memonitor pada saat perang di medan perang, namun perkembangan WSN sekarang telah banyak digunakan untuk kemudahan masyarakat sipil, mencakup pengontrolan dan monitoring proses dalam industri, kesehatan, kondisi lingkungan, smart home dan pengaturan traffic light. Penambahan beberapa node sensor pada WSN dilengkapi dengan radio transceiver, microcontroller kecil dan baterai. Ukuran node sensor relatif kecil bisa mencapai ukuran kotak korek api hingga seukuran debu. Aplikasi dan pemanfaatan dari WSN pada umumnya, banyak digunakan untuk monitoring, tracking dan controlling. Pada area monitoring, node sensor WSN disebarkan secara merata di suatu area atau daerah untuk mengamati suatu anomali pada fenomena tertentu. Saat node sensor mendeteksi anomali pada fenomena tersebut diantaranya panas, gerakan, suara, getaran, medan elektronik dan lain-lain pada area atau daerah yang dimonitor akan dilaporkan ke salah satu base stations atau sink untuk selanjutnya dilakukan aksi-aksi tertentu seperti pengendalian sistem dengan actuator melalui microcontroller, pengiriman pesan melalui internet atau perangkat bergerak dan lain-lain Radio Frequency Identification (RFID) Radio Frequency Identification (RFID) merupakan teknologi menangkap data secara otomatis yang dapat difungsikan sebagai mengidentifikasi perangkat elektronik, melacak dan menyimpan berbagai informasi suatu produk secara kelompok atau terpisah (Golding & Tennant, 2007). Gambar 1. Tag RFID Aktif (Samsugi, Permanasari, & Najib, 2014) Tag RFID dapat dikelompokkan menjadi dua jenis (Samsugi et al., 2014) yang berdasarkan atas kepemilikan baterai yaitu tag aktif dan tag pasif. Tag RFID yang aktif seperti pada Gambar 1 diatas, memerlukan baterai untuk mengirim sinyal secara periodik menuju RFID Reader. Jangkauan transmisi tag aktif lebih luas daripada tag pasif dan untuk ketahanan transmisi tag RFID aktif disediakan oleh baterai. Gambar 2. Tag RFID Pasif (Samsugi et al., 2014) Tag RFID pasif seperti pada Gambar 2 diatas menerima sinyal radio dari RFID Reader yang membuat induksi tag menjadi power bagi tag tersebut untuk mengirim sinyal radio kembali menuju ke RFID Reader. Kelebihan tag pasif diantaranya jauh lebih ringan dan murah daripada tag aktif, selain itu tag pasif telah banyak menggantikan posisi barcode yang masih bersifat tradisional. 1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut Jalan Penelitian Jalan penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan model kerangka kerja perbaikan waktu tunggu pelayanan pasien rumah sakit meliputi saat proses administrasi pendaftaran pasien dan observasi awal dengan menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dan Wireless Sensor Network (WSN). Proses yang dilakukan dimulai dari studi literatur, identifikasi masalah, analisis kebutuhan hardware dan software, perancangan device, perancangan sistem, pengujian dan dokumentasi Perancangan Sistem Aplikasi pendaftaran administrasi dan pemantauan kesehatan pasien untuk lingkungan smart hospital berbasis RFID dan WSN yang dibuat dengan software NodeJS dan terhubung dengan database MySQL Server yang berada di laptop. Awalnya adalah dari node register dengan mendaftarkan pasien baru untuk berobat ke rumah sakit dengan pasien baru memberikan data identitas untuk direkam ke database server dengan memberikan kartu berobat berupa tag kartu RFID setiap berkunjung ke rumah sakit, selanjutnya pasien baru masuk ke ruang medis untuk dilakukan observasi awal oleh petugas medis Flowchart Sistem Flowchart sistem terdiri dari flowchart pada sistem perangkat hardware dan user interface. 660

4 Flowchart ini menunjukkan cara kerja sistem saat berada di perangkat hardware yaitu pada satu unit node register, dua unit node sensor dan satu unit node coordinator. Sedangkan Flowchart user interface menunjukkan alur aplikasi di sisi user interface Flowchart sistem hardware Flowchart ini dimulai dari proses entri data identitas lengkap pasien baru oleh operator rumah sakit di ruang pendaftaran. Proses pendaftaran pasien baru ini, operator rumah sakit melakukan input data di aplikasi menu register pasien dan data pasien akan terekam di database dan identitas nama pasien akan terekam di tag kartu RFID melalui node register sehingga pasien baru akan mendapatkan kartu berobat dengan tag kartu RFID. Proses pendaftaran pasien baru disajikan pada Gambar 3 berikut ini. Mulai Pasien akan dibantu perawat untuk meletakkan beberapa sensor yang akan diletakkan ke bagian tubuh pasien untuk diperoleh data pengukuran pembacaan nilai rata-rata sensor, yaitu sensor suhu DS18B20 dan pulse sensor selama 15 detik sejak menekan tombol START. Proses setelah pembacaan sensor adalah pengiriman paket data sensor yang sudah didapatkan dan dikirim melalui modul Xbee dari node sensor menuju ke node koordinator setelah menekan tombol SEND. Proses penanganan medis melalui Node Sensor di ruang periksa atau medis disajikan pada flowchart di Gambar 4. Fungsi tombol RESET, digunakan untuk mereset status identitas nama RFID dan kalkulasi nilai rata-rata data sensor yang tertampil di display LCD untuk memulai antrean pasien yang baru yang akan dilakukan observasi awal oleh petugas medis. Tombol RESET ini bisa mengulang kembali proses pembacaan status identitas nama RFID dan nilai rata-rata data sensor apabila proses pembacaan sensor akan diulang kembali. Entri Data Pasien Oleh Operator Mulai Rekam Data Pasien di Database dan Identitas Nama di Kartu RFID Daftar Alamat-alamat node sensor Data Pasien telah tersimpan di Database dan Kartu RFID Selesai Gambar 3. Flowchart Sistem Hardware pada Node Register Proses selanjutnya adalah pasien yang telah terdaftar di ruang pendaftaran akan diperiksa di ruang periksa atau medis dengan menunjukkan kartu berobat berupa tag kartu RFID. Modul Reader/ Writer RFID akan membaca tag kartu RFID sebagai kepemilikan kartu berobat pasien. Mulai Pembacaan identitas kartu RFID dan mulai membaca nilai ratarata sensor suhu DS18B20 serta Pulse Sensor selama 15 detik Hasil rata-rata data sensor suhu dan pulse sensor serta identitas kartu RFID tertampil di LCD Kirim paket data rata-rata sensor suhu dan pulse sensor melalui Xbee ke node koordinator Me-Reset Hasil Pembacaan Membedakan kiriman paket data yang diterima dari Node Sensor Meneruskan kiriman paket data ke Server Selesai Gambar 5. Flowchart Sistem Hardware pada Node Koordinator Flowchart sistem hardware pada node koordinator yang disajikan pada Gambar 5. Flowchart ini dimulai dengan mendaftarkan alamatalamat node sensor pada module Xbee yang berada di ruang medis. Saat ada kiriman data, alamat node sensor tersebut akan dicocokkan terlebih dahulu agar bisa membedakan kiriman paket data dari node sensor pertama atau kedua, kemudian dilakukan proses pembacaan tiap byte untuk data identitas nama pasien yang terekam di tag kartu RFID, data suhu serta data beat per minute (BPM), kemudian meneruskan paket data tersebut ke server yang berada di ruang server melalui komunikasi serial port. Selesai Gambar 4. Flowchart Sistem Hardware pada Node Sensor Flowchart User interface Flowchart pada Gambar 6 berikut menunjukkan alur aplikasi yang dimulai dari login yang memiliki hak akses atau terdaftar oleh Admin. Proses 661

5 selanjutnya adalah login kemudian dilakukan validasi, dan jika berhasil maka akan menuju halaman utama, tetapi jika gagal, akan kembali lagi ke form login. Pada halaman utama, terdapat lima menu pilihan yaitu menu Diagnosa, menu daftar dokter, menu pengguna atau kelola user, menu register pasien serta menu report. Diagnosa berfungsi untuk memantau kondisi kesehatan pasien dengan menggunakan sensor suhu badan dan pulse sensor yang diperoleh berupa nilai rata-rata dari setiap sensor selama 15 detik. Daftar Dokter berfungsi untuk menampilkan daftar dokter yang bekerja di rumah sakit tersebut. T Mulai Login Validasi Halaman Utama terekam di tag kartu RFID saat proses pendaftaran di node register. Pada ini terdapat fasilitas Edit, Delete dan Daftar identitas pasien yang mengubah data bila terdapat kesalahan entry data, men-delete data dan menampilkan daftar pasien Use case Diagram Perancangan Web Hal yang harus dilakukan sebelum pemodelan use case, terlebih dahulu dilakukan identifikasi terhadap jenis pengguna atau aktor yang mengakses sistem. Sistem ini memiliki empat aktor yaitu Admin, Dokter, Perawat dan Operator. Use case diagram perancangan web ini seperti terlihat pada Gambar 7 berikut. Sistem ini memiliki delapan fungsi utama, diantaranya yaitu Fungsi Login, Melihat Diagnosis/ Observasi Pasien, Kelola user atau pengguna, Melihat Daftar Dokter, Pendaftaran Pasien Baru/ Register, Melihat grafik pemantauan per tanggal, Melihat rekam medis pasien dan Logout. Sistem Informasi Perbaikan Waktu Tunggu Pelayanan Kesehatan Pasien Pilihan Login/ Validasi Diagnosa Monitoring diagnosa atau observasi awal pasien berupa sensor suhu dan detak jantung Admin Melihat Diagnosa/ Observasi Pasien Daftar Dokter Dokter yang terdaftar di rumah sakit Kelola User/ Pengguna Pengguna Menambah petugas medis yang mengakses sistem aplikasi Dokter Melihat Daftar Dokter Pendaftaran Pasien Baru/ Register Register Pasien Report Register data pasien baru di database dan kartu RFID Filter Tanggal berupa Penyakit, Jenis Kelamin, Provinsi, Umur dan Pekerjaan serta Filter Pasien untuk Rekam Medis Perawat Melihat grafik pemantauan pertanggal berupa Penyakit, Jenis Kelamin, Provinsi, Umur dan Pekerjaan Melihat Rekam Medis Pasien Selesai Gambar 6. Flowchart User interface Operator Logout Pengguna atau kelola user berfungsi untuk mengatur hak akses user yang terdaftar sebagai pengguna dalam mengakses aplikasi sistem ini. Status hak akses pengguna antara lain adalah sebagai dokter, perawat, operator dan admin. Laporan berisi tentang informasi pasien yang dapat dipilih berdasarkan Filter Tanggal berupa Penyakit, Usia, Pekerjaan, Jenis Kelamin dan Daerah Asal (Provinsi). Informasi yang ditampilkan pada menu Laporan ini berupa grafik dan keterangan. Pada menu Laporan juga dapat menampilkan informasi rekam medis pasien seperti Nama, Tanggal Periksa, Medical Record untuk Suhu, beat per minute (BPM), Jenis Penyakit, dan Catatan Dokter. Semua informasi yang ditampilkan pada halaman ini dapat dicetak dan dapat disimpan dalam format PDF. Halaman menu Pasien berisi tentang informasi identitas pasien baru yang datanya akan direkam di database server sedangkan identitas nama akan Gambar 7. Use case diagram perancangan web Desain Sistem Desain sistem WSN yang akan dibangun menggunakan topologi star, mengingat luas area pelayanan di ruang periksa secara umum masih dapat dijangkau oleh modul transceiver Xbee menuju ruang server. Modul Reader/ Writer RFID diletakkan pada ruang pendaftaran untuk menulis tag kartu RFID sedangkan di ruang periksa untuk proses pembacaan identitas nama pasien. Secara garis besar arsitektur sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 8. Pada gambar tersebut menjelaskan tentang alur sistem mulai dari nomor 1 sampai dengan nomor 9. Penjelasan dari arsitektur sistem tersebut adalah sebagai berikut. Nomor 1, pasien melakukan pendaftaran di rumah sakit dengan mengisi form pendaftaran dan memberikan kartu identitas. Nomor 662

6 2, operator melakukan input data pasien baru yang datanya akan tersimpan di database melalui media komunikasi kabel dan identitas nama pasien akan tersimpan di tag kartu RFID melalui modul Reader/ Writer RFID. Nomor 3, data pasien akan dikelompokkan dan disimpan sesuai dengan tabel yang telah disediakan dalam database. INPUT PROSES OUTPUT Info Data Pasien Aplikasi Rumah Sakit Arsip Manual (Rekam Medis) Kartu Berobat Pendaftaran Ruang Pendaftaran Database Pasien Periksa Pasien 1 Pasien n Node Register Ruang Medis 1 Node Sensor 1 Ruang Medis n Node Sensor n Operator Dokter/ Suster Dokter/ Suster Node Koordinator Gambar 8. Arsitektur Sistem Ruang Server Admin Database Server Aplikasi Monitoring Kesehatan (Server) Nomor 4, pasien setelah melakukan pendaftaran masuk ke ruang medis untuk dilakukan pemeriksaan. Perawat meletakkan beberapa sensor di bagian tubuh pasien, diantaranya sensor suhu DS18B20 dan pulse sensor, kemudian dilakukan pengukuran nilai ratarata suhu dan detak jantung selama 15 detik. Data yang telah mendapat validasi dari dokter akan mulai dikirimkan ke server. Saat konsultasi dan observasi terhadap pasien, dokter akan melakukan diagnosis penyakit yang diderita oleh pasien dan saran atau masukan untuk pencegahan dan pengobatan yang tersedia pada aplikasi di menu Diagnosa. Nomor 5, nilai rata-rata suhu dan detak jantung dikirim ke node koordinator yang berada di ruang server melalui media komunikasi Zigbee. Nomor 6, dari node koordinator, nilai rata-rata data tersebut dikirim ke server melalui media komunikasi serial port untuk diolah datanya dan disimpan di database. Nomor 7, begitu juga untuk pasien yang berada di ruang medis lainnya, akan diletakkan sensor suhu DS18B20 dan pulse sensor oleh perawat kemudian dilakukan pengukuran nilai rata-rata suhu dan detak jantung selama 15 detik. Proses setelah mendapat validasi dari dokter maka data tersebut akan mulai dikirim ke server. Saat konsultasi dan observasi terhadap pasien, dokter akan menentukan diagnosis penyakit yang diderita oleh pasien dan saran atau masukan untuk pencegahan dan pengobatan yang tersedia pada aplikasi di menu Diagnosa. Nomor 8, hasil pengukuran akan dikirim ke node koordinator yang berada di ruang server melalui komunikasi Zigbee. Nomor 9, dan nilai data tersebut dikirim ke server untuk diolah datanya dan disimpan di database. Gambar 9. Proses pendaftaran pasien baru di rumah sakit Proses pendaftaran pasien baru di rumah sakit disajikan Gambar 9 di atas. Diagram blok tersebut menggambarkan mulai dari Input, Proses dan Output. Input berasal dari informasi data pasien, Proses terjadi pada aplikasi Rumah Sakit, dan Output terdiri dari Arsip Manual, Kartu Berobat serta Database. INPUT PROSES OUTPUT Info Data Pasien Aplikasi Integrasi RFID dan WSN Database (Rekam Medis) Bersifat Paperless Tag Kartu RFID (Kartu Berobat) Gambar 10. Proses pendaftaran pasien baru pada Aplikasi Integrasi RFID dan WSN Proses pendaftaran pasien baru pada sistem disajikan dalam Gambar 10 di atas. Perbedaan proses pendaftaran di rumah sakit dengan pendaftaran melalui sistem adalah pada Proses. Pada proses pendaftaran pasien baru melalui sistem menggunakan aplikasi yang terintegrasi dengan RFID dan WSN. Selain itu, output yang dihasilkan langsung tersimpan ke database dan berupa Tag Kartu RFID. 2. PEMBAHASAN 2.1 Implementasi Perangkat Lunak Tampilan halaman Diagnosa merupakan tampilan setelah user berhasil masuk (login) ke dalam sistem. Pada tampilan halaman Diagnosa terdapat bar terdiri Diagnosa, Pengguna, Dokter, Pasien dan Laporan. Tampilan halaman Diagnosa dapat dilihat pada Gambar 11 di bawah ini. Tampilan di atas merupakan hasil pengujian dari salah satu pasien pada halaman Diagnosa. Hasil diagnosis menunjukkan rata-rata denyut jantung 67 beat per minute (BPM) per 15 detik. Kemudian untuk rata-rata suhu badan pasien adalah derajat Celcius per 15 detik. Pada bagian bawah terdapat data lengkap pasien dan pada kolom Komentar, dokter dapat memberikan catatan atau saran kepada pasien, lalu dipilih tombol Simpan 663

7 untuk menyimpan data catatan dokter. Pada bagian paling bawah terdapat tampilan Konsultasi yang berisi tentang saran atau catatan dari dokter yang berhasil di disimpan. baru ke dalam sistem. Tampilan antarmuka untuk penambahan data pasien dapat dilihat pada Gambar 13 berikut ini. Gambar 13. Halaman Register Pasien Gambar 11. Halaman Diagnosa Tampilan antarmuka untuk Pasien dapat dilihat pada Gambar 12 berikut ini. Pada Pasien, terdapat data pasien yang sudah pernah melakukan registrasi untuk berobat ke rumah sakit. Data tersebut antara lain adalah nama pasien, alamat, nomor telepon dan pilihan mengubah atau menghapus (Edit Delete) pada sebelah kanan, jika akan melakukan perubahan data, dapat menekan pilihan Edit, kemudian akan tampil halaman Register Pasien. Proses selanjutnya dapat mengganti data apa yang akan dirubah atau ditambahkan. Pilihan Delete digunakan untuk menghapus data pasien. Gambar 12. Halaman Pasien Pada sisi kiri bawah terdapat label Register Pasien, berfungsi untuk menambahkan data pasien Pada menu tersebut terdapat kolom informasi tentang pasien yang harus diisikan, antara lain data nama, alamat, telepon, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, agama, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, warga negara, nama suami/ ayah, provinsi dan foto. Langkah selanjutnya setelah semua kolom terisi, lalu dipilih tombol Simpan untuk menyimpan data ke dalam database serta identitas nama pasien akan tersimpan di tag kartu RFID melalui modul Reader/ Writer RFID. 2.2 Pengujian Sistem Pengujian sistem dilakukan dengan menguji alat yang telah terhubung dengan Aplikasi Integrasi RFID dan WSN. Hasil pengujian sistem meliputi hasil pengukuran waktu tunggu pelayanan pendaftaran pasien baru. Hasil pengukuran waktu tunggu pendaftaran pasien baru adalah seperti disajikan pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Waktu Tunggu Pendaftaran Pasien Baru (Menit) Keterangan Rumah Aplikasi Integrasi Sakit RFID dan WSN Rata-rata 00:02:57 00:01:22 Maksimum 00:03:35 00:01:27 Minimum 00:02:41 00:01:18 Pada tabel di atas, terdapat hasil pengukuran pada 30 pasien baru yang melakukan pendaftaran di rumah sakit. Rata-rata waktu tunggu adalah 2 menit 57 detik, untuk pengujian di sistem aplikasi integrasi RFID dan WSN menghasilkan pengukuran pada 30 percobaan, dengan rata-rata waktu tunggu adalah 1 menit 22 detik. Jadi selisih rata-rata waktu tunggu adalah 1 menit 35 detik. Grafik waktu tunggu pendaftaran pasien baru disajikan pada Gambar 14 berikut ini. 664

8 Gambar 14. Grafik waktu tunggu pendaftaran pasien baru Pada gambar grafik di atas, rentang waktu tunggu per menit untuk setiap pasien di rumah sakit di atas 2 menit serta di bawah 4 menit, sedangkan di Aplikasi Integrasi RFID dan WSN di atas 1 menit serta di bawah 2 menit. 3. KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Purwarupa sistem perbaikan pelayanan kesehatan pasien dapat mempercepat waktu pendaftaran pasien di rumah sakit dari sistem konvensional 2 menit 57 detik menjadi 1 menit 22 detik menggunakan sistem berbasis RFID. 2) Melalui sistem ini dapat menyediakan informasi data pasien dan hasil observasi awal pasien yang berupa suhu badan dan detak jantung pasien. PUSTAKA Catarinucci, L., De Donno, D., Mainetti, L., Palano, L., Patrono, L., Stefanizzi, M. L., & Tarricone, L. (2014). Integration of UHF RFID and WSN technologies in healthcare systems. In 2014 IEEE RFID Technology and Applications Conference (RFID-TA) (pp ). Catarinucci, L., de Donno, D., Mainetti, L., Palano, L., Patrono, L., Stefanizzi, M., & Tarricone, L. (2015). An IoT-Aware Architecture for Smart Healthcare Systems. IEEE Internet of Things Journal, PP(99), Golding, P., & Tennant, V. (2007). Work in Progress: Performance and Reliability of Radio Frequency Identification (RFID) Library System. In International Conference on Multimedia and Ubiquitous Engineering, MUE 07 (pp ). Hadija, &. A. Lesnussa. (2014). Analisis Antrian Rawat Jalan Pada Rumah Sakit Tentara (RST) Dr. J. Latumeten Ambon (pp ). Presented at the Seminar Nasional Basic Science VI F-MIPA UNPATTI 2014, Ambon. Hussian, F., Durrani, S., Farooqi, J., Mahmood, H., Junjua, G., Jattala, I., & Ikram, N. (2013). RFID amp; WSN based integrated maternity ward monitoring system. In Multi Topic Conference (INMIC), th International (pp ). Lee, J.-S., Su,.-W., & Shen, C.-C. (2007). A Comparative Study of Wireless Protocols: Bluetooth, UWB, ZigBee, and Wi-Fi. In 33rd Annual Conference of the IEEE Industrial Electronics Society, IECON 2007 (pp ). Ni, L. M., Liu,., Lau,. C., & Patil, A. P. (2003). LANDMARC: indoor location sensing using active RFID. In Proceedings of the First IEEE International Conference on Pervasive Computing and Communications, (PerCom 2003) (pp ). Rajesh, S. M. (2013). Integration of Active RFID and WSN for real time low-cost data monitoring of patients in hospitals. In 2013 International Conference on Control, Automation, Robotics and Embedded Systems (CARE) (pp. 1 6). Renuka, N., Nan, N. C., & Ismail, W. (2013). Embedded RFID tracking system for hospital application using WSN platform. In 2013 IEEE International Conference on RFID-Technologies and Applications (RFID-TA) (pp. 1 5). Samsugi, S., Permanasari, A. E., & Najib, W. (2014, April 10). Prototype Sistem Pengontrolan Pembelian BBM Bersubsidi Menggunakan RFID Berbasis Web (Thesis tidak diterbitkan). Universitas Gadjah Mada, ogyakarta. Santoso, B., Mustika, I. W., & Kusumawardani, S. S. (2014). Pemodelan Monitoring Pemakaian dan Penghematan Energi Listrik dengan Teknologi Jaringan Sensor Nirkabel. In Proceeding Sentika 2014 (pp ). Universitas Atma Jaya ogyakarta. 665

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan rumah sakit saat ini sebagai pusat pelayanan kesehatan sudah berkembang sangat pesat, terutama di kota-kota besar. Perkembangan rumah sakit ini belum diiringi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2)

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2) RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2) 1), 2) Program Studi Teknik Informatika Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS ARDUINO

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS ARDUINO RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS ARDUINO Marti Widya Sari Setia Wardani Abstrak Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah sangat pesat di berbagai bidang.

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2

PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2 PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA JARINGAN ZIGBEE (802.15.4) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2 1,2 Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Telkom 1 rezafebrialdy@gmail.com, 2

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Home Automation memberikan interoperabilitas timbal balik antara berbagai perangkat elektronik dan peralatan listrik serta antarmuka interaktif bagi orang untuk mengendalikan

Lebih terperinci

ultrasonik. Selain itu, diberikan juga saran-saran untuk pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut.

ultrasonik. Selain itu, diberikan juga saran-saran untuk pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada pemeriksaan kesehatan janin bayi, dokter atau ahli medis melakukan beberapa hal pemeriksaan pada ibu hamil atau pasien seperti: tekanan darah, berat badan, tinggi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat dan maju, telah membuat teknologi tidak dapat dipungkiri dapat mempermudah pekerjaan dalam

Lebih terperinci

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pembuatan sistem manajemen peresensi siswa ini bertujuan untuk membantu proses manajemen presensi siswa di sekolah dengan memberikan informasi tentang presensi siswa kepada

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram sistem absensi ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Fungsi fungsi dari blok diatas adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Realisasi Monitoring Denyut Nadi Pasien Wireless Dengan ZigBee.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Realisasi Monitoring Denyut Nadi Pasien Wireless Dengan ZigBee. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Denyut nadi merupakan salah satu indikator dari kesehatan manusia. Tekanan denyut nadi pada manusia dipengaruhi oleh kontraksi otot jantung. Ketika otot

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah suatu bentuk penguraian suatu sistem informasi yang lengkap ke dalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan mengindentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat sekarang semakin berkembang dengan pesat. Akan tetapi, perkembangan teknologi ini memberikan efek positif dan negatif bagi kita. Pada

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Identifikasi Data Pasien pada Rekam Medis Elektronik Menggunakan Teknologi RFID

Rancang Bangun Sistem Identifikasi Data Pasien pada Rekam Medis Elektronik Menggunakan Teknologi RFID Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 1, Januari 2016 ISSN 2302-8491 Rancang Bangun Sistem Identifikasi Data Pasien pada Rekam Medis Elektronik Menggunakan Teknologi RFID Alkhairunas Riyuska*,Wildian Jurusan

Lebih terperinci

SISTEM PENCETAK KARTU AKADEMIK MENGGUNAKAN AKSES TEKNOLOGI RFID

SISTEM PENCETAK KARTU AKADEMIK MENGGUNAKAN AKSES TEKNOLOGI RFID 5 SISTEM PENCETAK KARTU AKADEMIK MENGGUNAKAN AKSES TEKNOLOGI RFID Apriadi Fauzy, Frendi Firmansyah, Andi Hasad, Putra Wisnu Agung S. Program Studi Teknik Elektronika D3, Fakultas Teknik Universitas Islam

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK

SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK JTRISTE, Vol.2, No.1, Maret 2015, pp. 46~54 ISSN: 2355-3677 SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK Oleh : Universitas Fajar asmarudhy@gmail.com Abstrak Dalam penelitian ini dirancang perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan 1.1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Sistem informasi adalah sekumpulan fungsi yang bekerja secara bersamasama didalam mengelola, mengumpulkan, menyimpan, memproses, serta melakukan pendistribusian informasi.

Lebih terperinci

idoctor - Software untuk membantu Dokter Praktek berbasis Cloud USER MANUAL idoctor / Software Dokter Praktek

idoctor - Software untuk membantu Dokter Praktek berbasis Cloud USER MANUAL idoctor / Software Dokter Praktek USER MANUAL idoctor / Software Dokter Praktek 1. Form Login Kotak isian E-mail diisi dengan alamat e-mail masing masing user, kemudian kotak isian Kode Petugas diisi kode petugas / username dan kotak isian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi merupakan teknik pengiriman atau penyampaian informasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Dewasa ini kebutuhan informasi yang semakin meningkat mengharuskan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bagian dari bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan sistem yang akan dibangun pada pengerjaan tugas akhir ini. Pembahasan analisa meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Identitas merupakan pendefinisian diri seseorang sebagai individu yang berbeda baik dari ciri-ciri fisik maupun non fisik, sedangkan dalam arti umum identitas merupakan

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING KUALITAS AIR PADA KOLAM IKAN BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN KOMUNIKASI ZIGBEE

SISTEM MONITORING KUALITAS AIR PADA KOLAM IKAN BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN KOMUNIKASI ZIGBEE SISTEM MONITORING KUALITAS AIR PADA KOLAM IKAN BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN KOMUNIKASI ZIGBEE Elba Lintang 1*, Firdaus 1*, Ida Nurcahyani 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

SISTEM OTOMATISASI RUMAH UNTUK MENGATUR DAN MEMANTAU PERANGKAT LISTRIK DENGAN MEMANFAATKAN SENSOR ARUS

SISTEM OTOMATISASI RUMAH UNTUK MENGATUR DAN MEMANTAU PERANGKAT LISTRIK DENGAN MEMANFAATKAN SENSOR ARUS SISTEM OTOMATISASI RUMAH UNTUK MENGATUR DAN MEMANTAU PERANGKAT LISTRIK DENGAN MEMANFAATKAN SENSOR ARUS Made Liandana 1), Made Agus Wirahadi Putra 2), Bagus Made Sabda Nirmala 3) 1), 2) Sistem Komputer

Lebih terperinci

DESAIN APLIKASI SISTEM INFORMASI ABSENSI KARYAWAN DENGAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) PADA PT. SKYPUTRA PANCASURYA

DESAIN APLIKASI SISTEM INFORMASI ABSENSI KARYAWAN DENGAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) PADA PT. SKYPUTRA PANCASURYA ISSN 2302-3805 DESAIN APLIKASI SISTEM INFORMASI ABSENSI KARYAWAN DENGAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) PADA PT. SKYPUTRA PANCASURYA Aris1),Ikhsan Mubarak2),Windy Yuliardi3),Ageng Ramadhan4),Angga

Lebih terperinci

PROTOTYPE SISTEM PENDATAAN KELUAR-MASUK KENDARAAN PADA KLUSTER DENGAN MENGGUNAKAN RFID UHF

PROTOTYPE SISTEM PENDATAAN KELUAR-MASUK KENDARAAN PADA KLUSTER DENGAN MENGGUNAKAN RFID UHF PROTOTYPE SISTEM PENDATAAN KELUAR-MASUK KENDARAAN PADA KLUSTER DENGAN MENGGUNAKAN RFID UHF Frienddy Swanda Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Wira Salim Poernomo Binus University, Jakarta,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK) PUSKESMAS DI DINAS KESEHATAN KOTA METRO LAMPUNG ABSTRACT

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK) PUSKESMAS DI DINAS KESEHATAN KOTA METRO LAMPUNG ABSTRACT PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK) PUSKESMAS DI DINAS KESEHATAN KOTA METRO LAMPUNG Nursiyanto Jurusan Sistem Informasi, Informatics and Business Institute Darmajaya Bandar Lampung e-mail : ikinursiyanto@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memanfatkan Radio Frequency Identification (RFID) Reader sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memanfatkan Radio Frequency Identification (RFID) Reader sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia pendidikan saat ini tingkat kedisplinan lebih diutamakan agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, terutama

Lebih terperinci

Sistem Absensi Kepegawaian Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) dengan Multi Reader. Yeni Agustina

Sistem Absensi Kepegawaian Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) dengan Multi Reader. Yeni Agustina Sistem Absensi Kepegawaian Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) dengan Multi Reader Yeni Agustina 10101804 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah RFID (Radio Frequency Identification) adalah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengumpulan Kebutuhan a. Membuat database Membuat database untuk penyimpanan data-data yang dibutuhkan. b. Membuat User Interface untuk service Membuat desain tampilan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci

Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut)

Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut) Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut) Santoso 1,*, Wan uliyanti 1 1 Jurusan Teknik Informatika, Politeknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telemetri merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi pada perancang atau operator. Telemetri merujuk pada komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut dari hasil perancangan di Bab III maka ditabel hasil uji coba dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin tinggi membuat kepadatan penduduk di Indonesia semakin meningkat. Tingkat perekonomian masyarakat Indonesia cenderung mengalami

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. AVR ATMega162 sebagai modul master yang bekerja sebagai penghubung antara

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. AVR ATMega162 sebagai modul master yang bekerja sebagai penghubung antara BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi pembahasan mengenai perancangan sistem yang dibuat. Dalam merancang sebuah sistem, dilakukan beberapa perancangan mengenai sistem yang akan dirancang terlebih dahulu.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha sudah banyak menggunakan teknologi informasi khususnya jaringan komputer. Jaringan komputer

Lebih terperinci

Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras dalam Gudang Berbasis RFID (Radio Frequency Identification) dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7.

Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras dalam Gudang Berbasis RFID (Radio Frequency Identification) dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7. Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras dalam Gudang Berbasis RFID (Radio Frequency Identification) dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7.0 Lutfian Nizar Nur*, Bambang Susilo, Nur Komar Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bluetooth merupakan sebuah teknologi komunikasi nirkabel (tanpa kabel) yang beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan

Lebih terperinci

4.2. Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Teknologi Ponsel Struktur Menu

4.2. Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Teknologi Ponsel Struktur Menu Sistem penerima data stasiun cuaca, tediri atas tiga pemikiran utama, yaitu monitoring, data terkini, dan identitas stasiun. Pada monitoring berisikan informasi stasiun (no, nama, dan letak geografis stasiun).

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Rasio puskesmas per penduduk. di Indonesia tahun Gambar 1.2 Rasio Dokter Umum terhadap 100.

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Rasio puskesmas per penduduk. di Indonesia tahun Gambar 1.2 Rasio Dokter Umum terhadap 100. DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Rasio puskesmas per 30.000 penduduk di Indonesia tahun 2013 1 Gambar 1.2 Rasio Dokter Umum terhadap 100.000 Penduduk di Indonesia. 2 Gambar 1.3 Metode Prototype. 7 Gambar 2.1 Contoh

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL DAN Uji Coba

BAB IV. HASIL DAN Uji Coba BAB IV HASIL DAN Uji Coba IV..1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan sistem pakar diagnosa penyakit yang menyerang telapak kaki dengan menggunakan metode Delta

Lebih terperinci

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Identifikasi Masalah Peranan teknologi sensor nirkabel dapat diterapkan dalam kehidupan manusia untuk membantu mendapatkan informasi secara cepat dan akurat.

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 APLIKASI PARKIR KENDARAAN MEMANFAATKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) 1 Santoso 2 Muslimatul Auliani 1 Jurusan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE)

PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE) PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE) Toyibin Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tindak kejahatan yang marak saat ini menuntut diciptakan sesuatu sistem keamanan yang dapat membantu memantau dan mengawasi segala sesuatu yang berharga. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belakangan ini, kemajuan informasi terutama komputer dari segi piranti keras dan lunak berkembang begitu pesat. Hampir semua pengolahan data dan informasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi System Setelah melalui tahap analisis dan perancangan, selanjutnya aplikasi yang dibuat diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses pelacakan pengiriman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontrol perangkat elektronika umumnya masih menggunakan saklar manual untuk memutus dan menyambung arus listrik. Untuk dapat menyalakan atau mematikan perangkat elektronik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keselamatan pasien di dalam Undang-Undang Rumah Sakit tahun 2009 tentang asas dan tujuan pada pasal dua menyatakan bahwa rumah sakit diselenggarakan berasaskan

Lebih terperinci

Pengantar Wireless Sensor Network

Pengantar Wireless Sensor Network Pengantar Wireless Sensor Network i WIRELESS SENSOR NETWORK; Teori dan Aplikasi oleh Firdaus Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057;

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 18 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis dan perancangan sistem. Pada tahap analisis akan dilakukan analisis terhadap data yang digunakan untuk memantau kondisi air

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri

I. PENDAHULUAN. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dalam hal pengukuran besaran listrik saat ini berkembang pesat, salah satunya adalah penyampaian informasi besaran listrik jarak jauh. Perkembangan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL BERPROTOKOL ZIGBEE UNTUK MONITORING SUHU PADA RUANGAN SERVER

PEMBANGUNAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL BERPROTOKOL ZIGBEE UNTUK MONITORING SUHU PADA RUANGAN SERVER PEMBANGUNAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL BERPROTOKOL ZIGBEE UNTUK MONITORING SUHU PADA RUANGAN SERVER Cahya Perdana 5109 100 025 Dosen Pembimbing Tohari Ahmad, S.Kom., MIT., Ph.D. Ary Mazharuddin Shiddiqi,

Lebih terperinci

HUMAN MACHINE INTERFACE PADA PEMANTAUAN DAN KENDALI PERANGKAT RUANGAN MELALUI JARINGAN SENSOR NIRKABEL

HUMAN MACHINE INTERFACE PADA PEMANTAUAN DAN KENDALI PERANGKAT RUANGAN MELALUI JARINGAN SENSOR NIRKABEL HUMAN MACHINE INTERFACE PADA PEMANTAUAN DAN KENDALI PERANGKAT RUANGAN MELALUI JARINGAN SENSOR NIRKABEL Fathur Zaini Rachman* 1, Nur Yanti 2, Qory Hidayati 3 1,2,3 Politeknik Negeri Balikpapan Kontak Person

Lebih terperinci

APLIKASI ANTRIAN NASABAH BANK MENGGUNAKAN TEKS DAN SUARA BERBASIS JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) ABSTRAK

APLIKASI ANTRIAN NASABAH BANK MENGGUNAKAN TEKS DAN SUARA BERBASIS JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) ABSTRAK APLIKASI ANTRIAN NASABAH BANK MENGGUNAKAN TEKS DAN SUARA BERBASIS JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) [1] Tommy Teguh Saputra, [2] Beni Irawan, [3] Ilhamsyah [1][2][3] Jurusan Sistem Komputer,

Lebih terperinci

Pengaturan Harga Dan Pembatasan Pembelian BBM Subsidi Menggunakan Smart Card

Pengaturan Harga Dan Pembatasan Pembelian BBM Subsidi Menggunakan Smart Card Pengaturan Harga Dan Pembatasan Pembelian BBM Subsidi Menggunakan Smart Card Rhendy Widjaja / 0522088 Kamp Melati Gg Sijarak no 1 Cirebon 45134 Telp 081809712426 Email : r_endychn@yahoo.com Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan mobile communication saat ini semakin cepat dan menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan lagi. Dalam Santoso (2016), Michael Facemire berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang mempunyai peranan yang begitu penting

BAB I PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang mempunyai peranan yang begitu penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung merupakan suatu organ yang mempunyai peranan yang begitu penting selain organ tubuh lainnya dan menjaga kesehatan jantung adalah hal yang paling utama. Jantung

Lebih terperinci

Membangun Aplikasi Layanan Pengiriman to SMS dan. SMS to berbasis SMS Gateway TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : SYAIFUL ALAM NPM.

Membangun Aplikasi Layanan Pengiriman  to SMS dan. SMS to  berbasis SMS Gateway TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : SYAIFUL ALAM NPM. Membangun Aplikasi Layanan Pengiriman E-mail to SMS dan SMS to E-mail berbasis SMS Gateway TUGAS AKHIR Disusun Oleh : SYAIFUL ALAM NPM. 0534010137 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

APLIKASI WEB EMBEDDED MICROCONTROLLER UNTUK PENGINFORMASIAN KONDISI LALU LINTAS BERUPA TULISAN MENGGUNAKAN WEB BROWSER MELALUI JARINGAN GPRS

APLIKASI WEB EMBEDDED MICROCONTROLLER UNTUK PENGINFORMASIAN KONDISI LALU LINTAS BERUPA TULISAN MENGGUNAKAN WEB BROWSER MELALUI JARINGAN GPRS APLIKASI WEB EMBEDDED MICROCONTROLLER UNTUK PENGINFORMASIAN KONDISI LALU LINTAS BERUPA TULISAN MENGGUNAKAN WEB BROWSER MELALUI JARINGAN GPRS Nama : Hardianto Puji Utama Nrp : 0622028 Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan di berbagai sektor dalam kehidupan manusia. Seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan di berbagai sektor dalam kehidupan manusia. Seiring dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, perkembangan teknologi berpengaruh besar terhadap perkembangan di berbagai sektor dalam kehidupan manusia. Seiring dengan kemajuan teknologi, mobile

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS

PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Teknik

Lebih terperinci

Mobile Meter Reading adalah paket aplikasi. Aplikasi. (Mobile Meter Reading)

Mobile Meter Reading adalah paket aplikasi. Aplikasi. (Mobile Meter Reading) Aplikasi M M R (Mobile Meter Reading) Mobile Meter Reading adalah paket aplikasi yang lengkap dan mudah yang didesain untuk kemudahan dalam pengambilan data maupun penyajian data. Aplikasi ini dibuat dengan

Lebih terperinci

MONITORING DUA PARAMETER DATA MEDIK PASIEN (SUHU TUBUH DAN DETAK JANTUNG) BERBASIS ARUINO NIRKABEL

MONITORING DUA PARAMETER DATA MEDIK PASIEN (SUHU TUBUH DAN DETAK JANTUNG) BERBASIS ARUINO NIRKABEL MONITORING DUA PARAMETER DATA MEDIK PASIEN (SUHU TUBUH DAN DETAK JANTUNG) BERBASIS ARUINO NIRKABEL Haris Isyanto, Irwan Jaenudin Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Penelitian BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan dari Oktober 2004 September 2005 di Laboratorium Instrumentasi Meteorologi. 3.2. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan terdiri dari

Lebih terperinci

Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang

Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 605 Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang Supermanto* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl.

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS PASIEN POLI UMUM DI RUMAH SAKIT RIMBO MEDICA MENGGUNAKAN PHP DAN MySQL

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS PASIEN POLI UMUM DI RUMAH SAKIT RIMBO MEDICA MENGGUNAKAN PHP DAN MySQL PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS PASIEN POLI UMUM DI RUMAH SAKIT RIMBO MEDICA Ade Oktarino STIKes Prima Korespondensi Penulis : jambeiy57@gmail.com ABSTRAK Pengelolaan data rekam medis merupakan

Lebih terperinci

Tujuan pada tulisan ini adalah untuk memahami pengertian Ubiquitous Computing dan peranan Ubiquitous Computing.

Tujuan pada tulisan ini adalah untuk memahami pengertian Ubiquitous Computing dan peranan Ubiquitous Computing. UBIQUITOUS COMPUTING Ramdani Sofhan ninoraymond88@yahoo.com Abstrak Perkembangan komputer dan internet memungkinkan manusia berinteraksi dengan komputer di mana saja, kapan saja dan tanpa disadarinya.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISEM 1.1 Perancangan Perangkat Keras dibawah ini: Sistem yang dirancang terdiri atas beberapa bagian modul yaitu seperti diagram Internet Router E-Buddy Serial to Console Switch HP SMS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Beberapa unit

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Beberapa unit BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Beberapa unit pelayanan di rumah sakit di antaranya

Lebih terperinci

Web SCADA untuk Mengendalikan Miniatur Pintu Air

Web SCADA untuk Mengendalikan Miniatur Pintu Air Web SCADA untuk Mengendalikan Miniatur Pintu Air Iwan Handoyo Putro 1), Handy Wicaksono 2), Abdinata Payung Allo 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya Siwalankerto 121-131

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. proses mengubah hasil dari analisis kedalam bahasa pemrograman yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. proses mengubah hasil dari analisis kedalam bahasa pemrograman yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam tahap ini merupakan pembuatan sistem yang membutuhkan proses mengubah hasil dari analisis kedalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan Batalion Barbershop adalah salah satu usaha jasa perawatan rambut yang berada di Jakarta Selatan. Batalion Barbershop merupakan usaha yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Pengujian dan pengamatan yang dilakukan penulis merupakan pengujian dan pengamatan yang dilakukan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikendalikan secara manual dengan menekan tombol on/off. Perkembangan gaya

BAB I PENDAHULUAN. dikendalikan secara manual dengan menekan tombol on/off. Perkembangan gaya BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada saat ini pengendalian berbagai piranti kebanyakan masih dikendalikan secara manual dengan menekan tombol on/off. Perkembangan gaya hidup dan dinamika sosial saat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi dasar teori yang digunakan dalam perancangan skripsi ini. Dasar teori tersebut berisi tentang mikrokontroler sebagai pembangkit frekuensi yang digunakan untuk media transmisi

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pembangunan infrastruktur yang menyangkut transportasi umum menjadi prioritas pemerintah. Hal ini dikarenakan pertumbuhan luas jalan di Indonesia tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang dimana terdapat laju inovasi di bidang teknologi, teknologi mampu mengubah pola perilaku masyarakat menjadi masyarakat dengan mobilitas tinggi dan

Lebih terperinci

Microsoft Internet Explorer 7 atau versi diatas (direkomendasikan) Mozilla FireFox 3.6 atau versi diatas (direkomendasikan)

Microsoft Internet Explorer 7 atau versi diatas (direkomendasikan) Mozilla FireFox 3.6 atau versi diatas (direkomendasikan) Cara Input Kasus Pada etb Manager e-tb Manager merupakan sistem berbasis web, oleh karena itu memerlukan penjelajah jaringan (web browser) untuk dapat menggunakan. Banyak terdapat program penjelajah jaringan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan teknolgi komputer hingga saat ini banyak digunakan oleh pelayanan kesehatan seperti rumah sakit atau klinik, tapi tidak semua pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan yang begitu pesat khususnya di bidang teknologi informasi. Dibutuhkan suatu teknologi yang berfungsi untuk monitoring,controling,dan tracking. Yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 36 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Perancangan aplikasi E-Learning ini membahas seputar materi Microsoft Word 2003. Setiap penjelasan disertai dengan arahan berupa suara untuk melanjutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet sebagai salah satu media informasi yang efektif dan efisien dalam penyampaian informasi yang bisa diakses setiap orang kapan saja dan dimana saja,

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI FARMASI HOSPITAL INFORMATION SYSTEM DI SILOAM HOSPITALS

PERANCANGAN APLIKASI FARMASI HOSPITAL INFORMATION SYSTEM DI SILOAM HOSPITALS PERANCANGAN APLIKASI FARMASI HOSPITAL INFORMATION SYSTEM DI SILOAM HOSPITALS William Saputra 1, Hery 2, Kusno Prasetya 3, Andree E. Widjaja 4 Jurusan, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pelita Harapan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN BERBASIS ESP DALAM SISTEM NURSE CALL

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN BERBASIS ESP DALAM SISTEM NURSE CALL PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN BERBASIS ESP DALAM SISTEM NURSE CALL I Made Devantara (1322052) Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis Kebutuhan Fungsi Analisis Kebutuhan Input

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis Kebutuhan Fungsi Analisis Kebutuhan Input BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah tahap dimana dilakukan proses pengumpulan data yang dapat menunjang atau mendukung dari aplikasi yang akan dibuat serta dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Komputer 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Dalam suatu tulisan yang dikutip dari sebuah buku menyatakan bahwa Jaringan- Kombinasi perangkat keras, perangkat

Lebih terperinci

PENGONTROLAN LAMPU LALU LINTAS BERBASIS WEB MENGGUNAKAN WIRELESS LAN

PENGONTROLAN LAMPU LALU LINTAS BERBASIS WEB MENGGUNAKAN WIRELESS LAN Pengontrolan Lampu Lalu Lintas Berbasis Web (Gunawan Rudi Cahyono dan Nurmahaludin) PENGONTROLAN LAMPU LALU LINTAS BERBASIS WEB MENGGUNAKAN WIRELESS LAN Gunawan Rudi Cahyono (1) dan Nurmahaludin (1) (1)

Lebih terperinci

AKUISISI DATA PADA SLOT READER MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK MEMONITOR

AKUISISI DATA PADA SLOT READER MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK MEMONITOR AKUISISI DATA PADA SLOT READER MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK MEMONITOR Disusun Oleh: Ary kashogy 0622066 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA JENIS TAG NFC (NEAR FIELD COMMUNICATION) DENGAN JARAK BACA READER PADA APLIKASI ABSENSI MAHASISWA

HUBUNGAN ANTARA JENIS TAG NFC (NEAR FIELD COMMUNICATION) DENGAN JARAK BACA READER PADA APLIKASI ABSENSI MAHASISWA HUBUNGAN ANTARA JENIS TAG NFC (NEAR FIELD COMMUNICATION) DENGAN JARAK BACA READER PADA APLIKASI ABSENSI MAHASISWA Mila Kusumawardani 1, Agum Sabda Ilhamy 2, Putri Elfa Masudia 3 1,2,3 Jaringan Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi dan evaluasi adalah tahap mengimplementasikan analisis dan perancangan yang telah dibuat agar dapat melakukan proses rekam medis dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Rekam Medis pada Rumah Sakit Mata Masyarakat Surabaya.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Rekam Medis pada Rumah Sakit Mata Masyarakat Surabaya. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Kebutuhan sistem adalah hasil dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Dengan adanya implementasi dapat membantu memahami jalannya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

Proses penggunaan aplikasi Curo Diabetes adalah sebagai berikut: 2. Akan muncul layar request permission pada layar, lalu pilih install untuk

Proses penggunaan aplikasi Curo Diabetes adalah sebagai berikut: 2. Akan muncul layar request permission pada layar, lalu pilih install untuk Prosedur Operasional Proses penggunaan aplikasi Curo Diabetes adalah sebagai berikut: 1. Install aplikasi Curo Diabetes. 2. Akan muncul layar request permission pada layar, lalu pilih install untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan monitoring tekanan biogas mengunakan Arduino Nano. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap manusia normalnya memiliki organ sensori, yaitu organ pembau, pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang atau bahkan rawan

Lebih terperinci

MONITORING ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN TOPOLOGI MESH ELECTROCARDIOGRAPH MONITORING USING MESH TOPOLOGY

MONITORING ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN TOPOLOGI MESH ELECTROCARDIOGRAPH MONITORING USING MESH TOPOLOGY MONITORING ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN TOPOLOGI MESH ELECTROCARDIOGRAPH MONITORING USING MESH TOPOLOGY Sugondo Hadiyoso 1, Ratna Mayasari 2 1 Prodi D3 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membangun rumah yang nyaman membutuhkan biaya yang tinggi, belum lagi biaya perawatan, keamanan dan lain sebagainya. Sering kali terganggu dengan pekerjaan rutin seperti

Lebih terperinci