HIPOTESIS Pembuatan Hipotesis
|
|
- Handoko Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HIPOTESIS Pembuatan Hipotesis Pengujian & Analisis Hipotesis 1 Populasi Pengujian & Analisis Hipotesis 2 Populasi Diyan Herdiyantoro, SP., MSi. Laboratorium Biologi & Bioteknologi Tanah Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2009
2 TEORI & FILOSOFI HIPOTESIS Diyan Herdiyantoro
3 Would U like to guess where am I? Diyan Herdiyantoro
4 Baca How does a research to be? Masalah Peubah Hipotesis Perancangan Percobaan Penemuan Bandingkan Rancangan Perlakuan Rancangan Lingkungan Data Rancangan Pengukuran Penulisan Analisis Penyajian Diyan Herdiyantoro
5 Hipotesis Statistika Pernyataan atau anggapan yang mungkin benar atau tidak terhadap suatu populasi atau lebih (Walpole, 1990) Jawaban sementara sebelum percobaan dilaksanakan berdasarkan hasil studi literatur (Matjik AA & Sumertajaya IM, 2002) Pendapat sementara yang didasari oleh alasan yang kuat & logis (Hanafiah KA, 2006) Diyan Herdiyantoro
6 Macam Hipotesis Hipotesis nol (H0) Hipotesis tandingan (H1) Diyan Herdiyantoro
7 Hipotesis Nol (H0) H0 ialah hipotesis yang hendak diuji & diharapkan akan ditolak Mesti yang membawa maksud kesamaan Jadi ada 3 kemungkinan sama dengan (=) atau lebih besar sama dengan ( ) atau lebih kecil sama dengan ( ) Contoh: Rata2 ph tanah Ultisol Kentrong setelah diberi kapur tidak lebih dari 5.3 H0 : µ 5.3 Diyan Herdiyantoro
8 Hipotesis Tandingan (H1) Dinamakan hipotesis penyelidik yang dirumuskan dengan harapan untuk menerimanya Biasanya pernyataan yang hendak dibuktikan benar ditulis dalam hipotesis tandingan Mesti membawa maksud ketaksamaan Jadi ada 3 kemungkinan: tidak sama ( )atau lebih kecil (<) atau lebih besar (>) Contoh: Rata2 ph tanah Ultisol Kentrong setelah diberi kapur adalah lebih dari 5.3 H1 : µ > 5.3 Diyan Herdiyantoro
9 Penolakan & Penerimaan Hipotesis Bila informasi yang diperoleh bisa mendukung/sesuai dengan fakta/alasan yang mendasarinya: hipotesis (H1) diterima Bila informasi yang diperoleh tidak mendukung/tidak sesuai dengan fakta/alasan yang mendasari hipotesis: hipotesis (H1) ditolak Perlu alat: pengujian & analisis hipotesis Diyan Herdiyantoro
10 Penolakan hipotesis (H1) berarti disimpulkan bahwa suatu hipotesis adalah tidak benar sedangkan penerimaan hipotesis (H1) dapat disimpulkan bahwa tidak cukup informasi untuk menyatakan suatu hipotesis adalah tidak benar atau menolaknya Diyan Herdiyantoro
11 Kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis tidak akan pernah diketahui secara pasti kecuali seluruh ciri suatu populasi dapat diamati Diyan Herdiyantoro
12 -N + N Apabila anda membuat skripsi ingin menguji pengaruh pemupukan N terhadap produksi tanaman (jumlah daun, helai) maka anda seharusnya akan menguji hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada beda antara jumlah daun tanpa pupuk N & jumlah daun dengan pupuk N H0 : µ jumlah daun tanpa pupuk N sama dengan jumlah daun yang diberi pupuk N H1 : µ jumlah daun tanpa pupuk N tidak sama dengan jumlah daun yang diberi pupuk N Diyan Herdiyantoro
13 -Petrobacter + Petrobacter Herdiyantoro, D Biodegradasi Hidrokarbon Minyak Bumi oleh Bacillus sp. Galur ICBB 7859 dan ICBB 7865 dari Ekosistem Air Hitam Kalimantan Tengah dengan Penambahan Surfaktan [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB. Apabila anda membuat skripsi ingin menguji pengaruh bakteri petrobacter terhadap degradasi limbah minyak bumi (kekeruhan media, OD) maka anda seharusnya akan menguji hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada beda antara kekeruhan media tanpa bakteri petrobacter & kekeruhan media dengan bakteri petrobacter H0 : µ kekeruhan media tanpa bakteri petrobacter sama dengan kekeruhan media yang diberi bakteri petrobacter H1 : µ kekeruhan media tanpa bakteri petrobacter tidak sama dengan kekeruhan media yang diberi bakteri petrobacter Diyan Herdiyantoro
14 Apabila anda membuat skripsi ingin menguji pengaruh pengapuran terhadap peningkatan ph tanah Fluventic Eutrudept Jatinangor di atas 5.6 maka anda seharusnya akan menguji hipotesis yang menyatakan bahwa peningkatan ph karena pengapuran pada tanah Fluventic Eutrudept Jatinangor tidak melebihi 5.6 H0 : µ 5.6 H1 : µ > 5.6 Diyan Herdiyantoro
15 -Relax & Kaji Dahulu Materi Tsb. - Diyan Herdiyantoro
16 LATIHAN I Dikumpulkan Tgl. 28 Mei 2009 Pilihlah satu topik penelitian yang berkaitan dengan bidang Ilmu Tanah, kemudian rumuskanlah masalahnya secara sistematis. Selanjutnya susunlah strategi yang tepat untuk dapat menjawab permasalahan yang anda rumuskan yang memuat hipotesis (H0 & H1) yang akan diuji! Selamat mengerjakan! Diyan Herdiyantoro
17 PENGUJIAN & ANALISIS HIPOTESIS Diyan Herdiyantoro
18 Langkah-Langkah Pengujian & Analisis Hipotesis Menetapkan H0 & H1 Menghitung nilai tengah (~x) Menghitung statistik uji Jika ragam populasi (σ 2 ) diketahui atau ukuran contoh (n) besar (> 30) maka stk uji yang digunakan adalah normal baku (z) --- Jarang! Jika ragam contoh (s 2 ) diketahui atau ukuran contoh (n) kecil (< 30) maka stk uji yang digunakan adalah t hitung (t-student) dengan derajat bebas (db) = n - 1 Menetapkan daerah kritis untuk menolak H0 Jika H1: µ < µ0 maka daerah kritisnya t hitung < - t(α,db = n 1) Jika H1: µ > µ0 maka daerah kritisnya t hitung > t(α,db = n 1) Jika H1: µ µ0 maka daerah kritisnya t hitung > t(α/2,db = n 1) Menarik kesimpulan Diyan Herdiyantoro
19 Daerah Kritis Eka arah Eka arah Daerah Kritis Dwi arah Daerah Kritis Suatu daerah apabila statistik uji yang digunakan nilainya jatuh pada daerah ini maka H0 ditolak & apabila statistik uji yang digunakan nilainya tidak jatuh pada daerah ini maka H0 diterima Daerah Kritis Daerah Kritis Diyan Herdiyantoro
20 Langkah-Langkah Pengujian & Analisis Hipotesis 1 Populasi Diyan Herdiyantoro
21 Teladan 1 Seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Tanah Unpad meneliti pengaruh bakteri petrobacter terhadap pengurangan bobot minyak bumi yang mencemari tanah Inceptisol Dramaga Bogor. Percobaan dikatakan berhasil (menurut UU no. 23/1997 tentang limbah B3) jika bobot minyak bumi dapat berkurang hingga di bawah ppm dalam waktu 8 bulan. Data yang diperoleh (ppm): 8000, , 7500, , , Cubalah anda analisis pada taraf nyata 5% apakah hasil percobaan tersebut sudah sesuai dengan UU no. 23/1997? Diyan Herdiyantoro
22 Jawaban Teladan 1 Susun hipotesis H0: µ H1: µ < Hitung nilai tengah (~x) ~x = ( )/6 = Hitung statistik uji t hitung = ~x - µ0 s/ n s 2 = {(8000) 2 +(10 000) 2 +(7500) 2 +(11 000) 2 +(13 000) 2 +(12 500) 2 } / 6-1= s = s 2 = = t hitung = ( ) / (11 546/ 6) = Diyan Herdiyantoro
23 Cuba lihat tabel t -t(0.05;5)= t hitung < - t(0.05;5) Daerah kritis --- daerah untuk menolak H0 H1: µ < maka daerah kritisnya t hitung < - t(α;n-1) t hitung < - t (0.05;5) > (Perhatikan ternyata t hitung lebih besar dari -t (0.05;5)) Kesimpulan: terima H0, artinya: hasil percobaan belum sesuai dengan UU no. 12/1997 Diyan Herdiyantoro
24 Diyan Herdiyantoro
25 Teladan 2 Seorang mahasiswa jurusan Ilmu Tanah Unpad pada tahun 2006 sedang meneliti proses pembentukan top soil tanah Entisol di Gunung Krakatau. Dalam kurun waktu tahun telah terbentuk 25 cm top soil. Akan diteliti apakah dari tahun (23 tahun) telah terjadi penambahan tebal top soil atau tidak. Mahasiswa tersebut melakukan pengeboran top soil tanah & didapatkan data sebagai berikut (cm): 27, 28, 24, 20, 30, 23, 28, 25. Ujilah pada taraf nyata 5% apakah terjadi penambahan tebal top soil atau tidak! Diyan Herdiyantoro
26 Jawaban Teladan 2 Susun hipotesis H0: µ 25 H1: µ >25 Hitung nilai tengah (~x) ~x = ( )/8 = Hitung statistik uji t hitung = ~x - µ0 s/ n s 2 = {(27) 2 +(28) 2 +(24) 2 +(20) 2 +(30) 2 +(23) 2 +(28) 2 + (25) 2 } / 8 1 = 761 s = s 2 = 761 = 28 t hitung = ( ) / (28/ 8) = Diyan Herdiyantoro
27 t (0.05;7)=2.365 t hitung > t (0.05;7) Daerah kritis --- daerah untuk menolak H0 H1: µ >25 maka daerah kritisnya t hitung > t(α;n-1) t hitung > t (0.05;7) < Kesimpulan: terima H0, artinya: hasil percobaan belum menunjukkan pertambahan tebal top soil dalam kurun waktu 23 tahun Diyan Herdiyantoro
28 Diyan Herdiyantoro
29 Langkah-Langkah Pengujian & Analisis Hipotesis 2 Populasi 2 Populasi Saling Bebas 2 Populasi Berpasangan Diyan Herdiyantoro
30 2 Populasi Saling Bebas Diyan Herdiyantoro
31 Teladan 3 Seorang mahasiswi Jurusan Ilmu Tanah Unpad ingin mengkaji kemampuan bakteri pemfiksasi N simbiosis & non simbiosis terhadap jumlah N udara yang dapat difiksasi ke dalam tanah. Kemudian dari kedua kelompok percobaan bakteri tersebut diambil contoh acak tanah masing-masing sebanyak 8 & 9 untuk diukur kandungan N nya. Data diperoleh sebagai berikut (kg/ha): Ujilah pada taraf nyata 5% apakah nilai tengah kemampuan bakteri penambat N simbiosis sama dengan non simbiosis! Diyan Herdiyantoro
32 Jawaban Teladan 3 Susun hipotesis H0: µ1 - µ2 =0, atau µ1 = µ2 H1: µ1 - µ2 0, atau µ1 µ2 Hitung nilai tengah (~x) ~x 1 = ( )/8 = ~x 2 = ( )/9 = Hitung juga s 2 1& s 2 2 t hitung = (~x1 - ~x2) - µ0 Hitung statistik uji s(~x 1 -~x 2 ) s(~x 1 -~x 2 ) = {s 2 gab.(1/n 1 + 1/n 2 )} s 2 gab = (n1 1). s2 1 + (n2 1). s 2 2 n 1 + n 2-2 Diyan Herdiyantoro
33 Susun tabel berikut: Jkjkj s 2 gab = (n1 1). s2 1 + (n2 1). s 2 2 n 1 + n 2-2 s 2 gab = (7x71.39)+(8x67.73)/8+9-2=69.44 Hjhjhj s(~x 1 -~x 2 ) = {s 2 gab.(1/n 1 + 1/n 2 )} s (~x1 - ~x2) = {69.44(1/8 + 1/9)} = 4.05 Hjhhjhj t hitung = (~x1 - ~x2) - µ0 s(~x 1 -~x 2 ) t hitung = ( )/4.05 = 0.38 Diyan Herdiyantoro
34 t(0.025;15) = 2.49 t hitung > (0.025;15) Daerah kritis --- daerah untuk menolak H0 H1: µ1 - µ2 0 maka daerah kritisnya t hitung > t(α/2;db gab) t hitung > t (0.05/2;8+9-2) = t hitung > t (0.025;15) 0.38 < 2.49 (Perhatikan ternyata t hitung lebih kecil dari t (0.025;15)) Kesimpulan: terima H0, artinya: kemampuan fiksasi N bakteri simbiosis sama dengan bakteri non simbiosis Diyan Herdiyantoro
35 Mohon maaf, saya hanya menulis tabel hingga db 10..., cuba anda cari OK! Diyan Herdiyantoro
36 Teladan 4 Seorang mahasiswi Jurusan Ilmu Tanah Unpad ingin menguji efektifitas pupuk hayati Biofertilizer pada tanah Inceptisol Jatinangor & tanah Ultisol Lampung terhadap hasil tanaman padi gogo varietas IR-45. Data diperoleh sebagai berikut (ton/ha): Ujilah pada taraf nyata 5% apakah nilai tengah kemampuan pupuk hayati Biofertilizer sama pada kedua jenis tanah tersebut! Diyan Herdiyantoro
37 Jawaban Teladan 4 Susun hipotesis H0: µ1 - µ2 =0 H1: µ1 - µ2 0 Hitung nilai tengah (~x) ~x 1 = ( )/6 = 5.83 ~x 2 = ( )/6 = 5.17 Hitung juga s 2 1& s 2 2 Hitung statistik uji t hitung = (~x1 - ~x2) - µ0 s(~x 1 -~x 2 ) s(~x 1 -~x 2 ) = {s 2 gab.(1/n 1 + 1/n 2 )} s 2 gab = (n1 1). s2 1 + (n2 1). s 2 2 n 1 + n 2-2 Diyan Herdiyantoro
38 Susun tabel berikut: Jkjkj s 2 gab = (n1 1). s2 1 + (n2 1). s 2 2 n 1 + n 2-2 s 2 gab = (5x43)+(5x36.6)/6+6-2 = 39.8 Hjhjhj s(~x 1 -~x 2 ) = {s 2 gab.(1/n 1 + 1/n 2 )} s (~x1 - ~x2) = {39.8(1/6 + 1/6)} = 3.64 Hjhhjhj t hitung = (~x1 - ~x2) - µ0 s(~x 1 -~x 2 ) t hitung = ( )/3.64 = 0.18 Diyan Herdiyantoro
39 t(0.025;15) = 2.49 t hitung > (0.025;15) Daerah kritis --- daerah untuk menolak H0 H1: µ1 - µ2 0 maka daerah kritisnya t hitung > t(α/2;db gab) t hitung > t (0.05/2;6+6-2) = t hitung > t (0.025;10) 0.18 < 2.63 (Perhatikan ternyata t hitung lebih kecil dari t (0.025;10)) Kesimpulan: terima H0, artinya: efektifitas pupuk hayati Biofertilizer sama kemampuannya dalam meningkatkan produktivitas padi gogo pada kedua jenis tanah Diyan Herdiyantoro
40 Cuba anda cari juga, jangan bosan! Diyan Herdiyantoro
41 2 Populasi Berpasangan t hitung = (~d) s d / n Diyan Herdiyantoro
42 Teladan 5 Seorang mahasiswi Jurusan Ilmu Tanah Unpad menemukan suatu alat baru untuk mengukur respirasi organisme tanah. Untuk mengetahui keakuratan alat tersebut dia melakukan uji coba pada 8 lokasi dengan menggunakan alat baru & sebagai pembanding juga digunakan alat lama. Respirasi organisme tanah pada kedelapan lokasi tersebut adalah (mg CO 2 /kg tanah/hari): Ujilah pada taraf nyata 5% apakah kedua alat tersebut berbeda dalam mengukur tingkat respirasi organisme tanah! Diyan Herdiyantoro
43 Jawaban Teladan 5 Buat tabel berikut Susun hipotesis H0: µ1 - µ2 =0 H1: µ1 - µ2 0 Hitung nilai tengah (~d) ~d = ( )/8 = Diyan Herdiyantoro
44 t(0.025;7) = 2.84 Hitung statistik uji t hitung = (~d) s d / n t hitung > (0.025;7) sd 2 = {(0.75) 2 +(-0.5) 2 +(1.1) 2 +(-1.05) 2 +(-0.25) 2 +(-0.02) 2 +(0.4) 2 +(0.3) 2 } / 8-1=0.49 sd = sd 2 = 0.49 = 0.7 t hitung = (0.091) / (0.7/ 8) = Daerah kritis --- daerah untuk menolak H0 H1: µ1 - µ2 0 maka daerah kritisnya t hitung > t(α/2;db) t hitung > t (0.05/2;8-1) = t hitung > t (0.025;7) < 2.84 (Perhatikan ternyata t hitung lebih kecil dari t (0.025;7)) Kesimpulan: terima H0, artinya: kedua alat tersebut tidak berbeda dalam mengukur respirasi organisme tanah Diyan Herdiyantoro
45 Diyan Herdiyantoro
46 Teladan 6 Seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Tanah Unpad ingin menguji pengaruh pemberian pupuk urea tablet & urea sebar terhadap produksi padi sawah Ultisol Lampung. Data yang diperoleh sebagai berikut (ton/ha): Ujilah pada taraf nyata 5% apakah kedua jenis pupuk tersebut berbeda dalam meningkatkan produksi padi sawah pada tanah Ultisol Lampung! Diyan Herdiyantoro
47 Jawaban Teladan 6 Buat tabel berikut Susun hipotesis H0: µ1 - µ2 =0 H1: µ1 - µ2 0 Hitung nilai tengah (~d) ~d = ( )/4 = 1.25 Diyan Herdiyantoro
48 t(0.025;3) = 4.18 Hitung statistik uji t hitung = (~d) s d / n t hitung > (0.025;3) sd 2 = {(1) 2 +(-1) 2 +(4) 2 +(1) 2 } / 4 1 = 6.33 sd = sd 2 = 6.33 = 2.52 t hitung = (1.25) / (2.52/ 4) = 0.25 Daerah kritis --- daerah untuk menolak H0 H1: µ1 - µ2 0 maka daerah kritisnya t hitung > t(α/2;db) t hitung > t (0.05/2;4-1) = t hitung > t (0.025;3) 0.25 < 4.18 Kesimpulan: terima H0, artinya: kedua jenis pupuk tersebut tidak berbeda dalam meningkatkan produksi padi sawah Diyan Herdiyantoro
49 Diyan Herdiyantoro
50 -Sampai Jumpa & Selamat Belajar - Diyan Herdiyantoro
51 LATIHAN II Dikumpulkan Tgl. 28 Mei 2009 Seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Tanah Unpad telah menyelesaikan penelitian skripsinya tentang pengaruh pemberian pupuk hayati SuperBio & pupuk majemuk NPK terhadap hasil jagung pada tanah Typic Distropept Dramaga Bogor. Cobalah anda bantu analisis mahasiswa tersebut pada taraf nyata 5%, apakah ada perbedaan hasil jagung dengan pemberian pupuk hayati SuperBio dan pupuk majemuk NPK! Data yang diperoleh sebagai berikut (ton/ha): Selamat mengerjakan! Diyan Herdiyantoro
52 - Sampai Jumpa & Selamat Belajar - Pendugaan Parameter dan Selang Kepercayaan Diyan Herdiyantoro 2008
Bentuk khusus dari rancangan faktorial dimana kombinasi perlakuan tidak diacak secara sempurna terhadap unit-unit percobaan.
RANCANGAN FAKTORIAL SPLIT PLOT Diyan Herdiyantoro, SP., MSi. Laboratorium Biologi Tanah Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2013 Bentuk khusus dari rancangan faktorial dimana
Lebih terperinciRancangan Acak Kelompok
PERCOBAAN 1 FAKTOR RANCANGAN ACAK KELOMPOK (Randomize Complete Block Design) Diyan Herdiyantoro, SP., MSi. Laboratorium Biologi Tanah Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2013
Lebih terperinciRANCANG RANCAN AN N FAK
RANCANGAN FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP RANCANGAN ACAK KELOMPOK Diyan Herdiyantoro, SP., MSi. Laboratorium Biologi Tanah Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2013 RANCANGAN
Lebih terperinciApa perancangan percobaan itu?
PRINSIP DASAR RANCANGAN PERCOBAAN Diyan Herdiyantoro, SP., MSi. Laboratorium Biologi Tanah Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2013 Apa perancangan percobaan itu? Percobaan pada
Lebih terperinciS T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 PENGUJIAN HIPOTESIS V. PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Setiap
Lebih terperinciPenetapan Rekomendasi Pemupukan Dengan PUTK (Perangkat Uji Tanah Lahan Kering)
Penetapan Rekomendasi Pemupukan Dengan PUTK (Perangkat Uji Tanah Lahan Kering) Hingga saat ini di sebagian besar wilayah, rekomendasi pemupukan untuk tanaman pangan lahan kering masih bersifat umum baik
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Institut Pertanian Bogor, serta di kebun percobaan
Lebih terperinciRancangan Acak Lengkap
PERCOBAAN 1 FAKTOR RANCANGAN ACAK LENGKAP (Completely Randomize Design) Diyan Herdiyantoro, SP., MSi. Laboratorium Biologi Tanah Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2013 Rancangan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 hingga bulan Mei 2010 di rumah kaca Kebun Percobaan IPB Cikabayan, Kampus Dramaga, Bogor dan Balai Penelitian Tanaman
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan
11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di Kebun Jagung University Farm IPB Jonggol, Bogor. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Tanah, Departemen Tanah, IPB. Penelitian
Lebih terperinciSTK 211 Metode Statistika PENGUJIAN HIPOTESIS
STK Metode Statistika PENGUJIAN HIPOTESIS Pendahuluan Dalam mempelajari karakteristik populasi sering telah memiliki hipotesis tertentu. pemberian DHA pada anak-anak akan menambah kecerdasannya atau pemberian
Lebih terperinciMETODE MEMPELAJARI PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
METODE MEMPELAJARI PERTUMBUHAN MIKROORGANISME Diyan Herdiyantoro Laboratorium Biologi & Bioteknologi Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2009 KURVA PERTUMBUHAN Diyan Herdiyantoro
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Sumatera Utara (USU), Medan pada ketinggian tempat sekitar 25 m dpl. Analisis
26 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU), Medan pada ketinggian tempat sekitar 25 m dpl. Analisis dilakukan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian
11 BAHAN DAN METODE Bahan Bahan tanaman yang digunakan adalah benih jagung hibrida varietas BISI 816 produksi PT. BISI International Tbk (Lampiran 1) dan benih cabai merah hibrida varietas Wibawa F1 cap
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
7 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2012 di kebun percobaan Cikabayan, University Farm IPB Darmaga, Bogor. Analisis tanah
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter diatas permukaan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter diatas permukaan laut. Penelitian
Lebih terperinciUJI HIPOTESIS SATU-SAMPEL
UJI HIPOTESIS SATU-SAMPEL Pengantar 1. Tulisan ini terkait dengan artikel berjudul KETIKA ILMU HUKUM SEIRING STATISTIKA pada laman www.edscyclopedia.com. Pada website tersebut, mengenai uji hipotesis secara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai keriting (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Cabai keriting (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting di Indonesia. Selain memiliki nilai gizi yang cukup tinggi, cabai juga memiliki
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 Maret 2012. Persemaian dilakukan di rumah kaca Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian,
Lebih terperinciPengujian Hipotesis. 1. Pendahuluan. Topik Bahasan:
Topik Bahasan: Pengujian Hipotesis. Pendahuluan Hipotesis pernyataan yang merupakan pendugaan berkaitan dengan nilai suatu parameter populasi (satu atau lebih populasi) Kebenaran suatu hipotesis diuji
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih
BAHAN DAN METODE Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang penapisan galur-galur padi (Oryza sativa L.) populasi RIL F7 hasil persilangan varietas IR64 dan Hawara Bunar terhadap cekaman besi ini dilakukan
Lebih terperinciI. Pendahuluan. II. Permasalahan
A. PENJELASAN UMUM I. Pendahuluan (1) Padi sawah merupakan konsumen pupuk terbesar di Indonesia. Efisiensi pemupukan tidak hanya berperan penting dalam meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga terkait
Lebih terperinciIr. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.Si
Ir. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.Si Faktor abiotik (meliputi sifat fisik dan kimia tanah Faktor biotik (adanya mikrobia lain & tanaman tingkat tinggi) ikut berperan dalam menentukan tingkat pertumbuhan dan
Lebih terperinciDavid Simamora, Ainin Niswati, Sri Yusnaini & Muhajir Utomo
J. Agrotek Tropika. ISSN 233-4993 60 Jurnal Agrotek Tropika 3():60-64, 205 Vol. 3, No. : 60 64, Januari 205 PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA LAHAN PERTANAMAN
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura dari jenis sayuran yang memiliki buah kecil dengan rasa yang pedas. Cabai jenis ini dibudidayakan
Lebih terperinciPERANCANGAN PERCOBAAN
PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 MATERI : 1. PENDAHULUAN 2. RANCANGAN ACAK LENGKAP ( RAL ) 3. RANCANGAN ACAK KELOMPOK ( RAK ) 4. RANCANGAN
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih
PENGUJIAN HIPOTESIS. Pendahuluan Hipotesis Statistik : populasi. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau penolakan suatu hipotesis. Kebenaran
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisis Tanah Awal Data hasil analisis tanah awal disajikan pada Tabel Lampiran 2. Berdasarkan Kriteria Penilaian Sifat Kimia dan Fisika Tanah PPT (1983) yang disajikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium
14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium Benih dan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan
Lebih terperinciI. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.
I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar
Lebih terperinciKata kunci : kompos, Azolla, pupuk anorganik, produksi
KAJIAN APLIKASI KOMPOS AZOLLA DAN PUPUK ANORGANIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL PADI SAWAH (Oryza sativa L) Gatot Kustiono 1), Indarwati 2), Jajuk Herawati 2) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Mojosari,Mojokerto
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik
14 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik Sifat kimia dan fisik Latosol Darmaga dan komposisi kimia pupuk organik yang
Lebih terperinciMateri 1 : Review Statistika Inferensia Pengujian Hipotesis PERANCANGAN PERCOBAAN
Materi : Review Statistika Inferensia Pengujian Hipotesis PERANCANGAN PERCOBAAN Pendahuluan Suatu pernyataan / anggapan yang mempunyai nilai mungkin benar / salah atau suatu pernyataan /anggapan yang mengandung
Lebih terperinciPerancangan Percobaan
Perancangan Percobaan Pengertian dasar Faktor Taraf Perlakuan (Treatment) Respons Layout Percobaan & Pengacakan Penyusunan Data Analisis Ragam Perbandingan Rataan Pengertian dasar 3 Faktor: Variabel Bebas
Lebih terperinciSumber : Nurman S.P. (http://marisejahterakanpetani.wordpress.com/
Lampiran 1. Deskripsi benih sertani - Potensi hasil sampai dengan 16 ton/ha - Rata-rata bulir per-malainya 300-400 buah, bahkan ada yang mencapai 700 buah - Umur panen padi adalah 105 hari sejak semai
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Karakteristik Tanah di Lahan Percobaan Berdasarkan kriteria Staf Pusat Penelitian Tanah (1983), karakteristik Latosol Dramaga yang digunakan dalam percobaan disajikan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk
12 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan mulai Februari-Agustus 2009 dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Dramaga, Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan jenis tanah
Lebih terperinciREKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor
REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor Data statistik menunjukkan bahwa dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir, rata-rata
Lebih terperinciPENGUJIAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS MALABAR DAN KIPAS PUTIH PADA DOSIS PUPUK FOSFOR (P) RENDAH
PENGUJIAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS MALABAR DAN KIPAS PUTIH PADA DOSIS PUPUK FOSFOR (P) RENDAH Dotti Suryati Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
14 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung Gedung Meneng, Kecamatan raja basa, Bandar Lampung
Lebih terperinciSTK 511 Analisis statistika. Materi 6 Pengujian Hipotesis
STK 5 Analisis statistika Materi 6 Pengujian Hipotesis Pendahuluan Dalam mempelajari Karakteristik Populasi kita sering telah memiliki pernyataan/anggapan tertentu. pemberian DHA pada anak-anak akan menambah
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jl. H. R. Soebrantas KM.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hortikultura yang keberadaannya sering dimanfaatkan. Tidak hanya sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tomat (Lycopersicon esculentum) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang keberadaannya sering dimanfaatkan. Tidak hanya sebagai sayuran dan buah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
24 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan: 1. Pemberian pupuk NPK Pelangi pada pertumbuhan dan produksi Terung berpengaruh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Tanah Tanah adalah kumpulan benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Rumah Kaca Kebun Percobaan Cikabayan, Institut Pertanian Bogor, pada bulan April 2009 sampai dengan Agustus 2009. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan
Lebih terperinciI. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian
I. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PUPUK HAYATI ECOFERT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG. Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia
EFEKTIFITAS PUPUK HAYATI ECOFERT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian dilaksanakan pada lahan sawah di Bontonompo Gowa-Sulsel yang
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Rumah kaca University Farm, Cikabayan, Dramaga, Bogor. Ketinggian tempat di lahan percobaan adalah 208 m dpl. Pengamatan pascapanen dilakukan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR TANGGAL I. METODE PENGUJIAN EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK
LAMPIRAN XII PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR TANGGAL : 70/Permentan/SR.140/2011 : 25 Oktober 2011 I. METODE PENGUJIAN EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK Pengujian efektivitas pupuk organik dilaksanakan setelah
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kasa, Laboratorium Kesuburan dan
BAHAN DAN METODE Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Kasa, Laboratorium Kesuburan dan Kimia Tanah serta balai penelitian dan riset Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciI. METODE PENGUJIAN EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK
LAMPIRAN XII PERATURAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 70/Permentan/SR.140/10/2011 Tanggal: 25 Oktober 2011 I. METODE PENGUJIAN EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK Pengujian efektivitas pupuk organik dilaksanakan setelah
Lebih terperinciEFEKTNITAS PUPUK UREA-ZEOLIT TABLET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PAD1 SAWAH. Oleh NOVALLNA
EFEKTNITAS PUPUK UREA-ZEOLIT TABLET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PAD1 SAWAH (Oryza sativa L) VARIETAS IR-64 PADA GRUMUSOL CIANJUR DAN LATOSOL SUBANG Oleh NOVALLNA A 28 0418 JURUSAN TANAH FAKULTAS
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
7 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penanaman di lapangan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikabayan Darmaga Bogor. Kebun percobaan memiliki topografi datar dengan curah hujan rata-rata sama dengan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu
14 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Oktober 2014 hingga Maret
Lebih terperinciLAMPIRAN DATA. Lampiran 1. Contoh Lengkap Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) Umur 1 MST Ulangan Perlakuan
LAMPIRAN DATA Lampiran 1. Contoh Lengkap Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) Umur 1 MST Ulangan Total Rataan I II III U 1 F 0 4,000 4,000 3,000 11,000 3,667 U 1 F 1 4,000 4,000 4,000 12,000 4,000 U 1 F
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai dengan panen sekitar
Lebih terperinciHASIL PERCOBAAN. C N C/N P K Ca Mg ph Cu Zn Mn (%) (%) ppm Kompos 9,5 0,5 18,3 0,5 0,8 0,6 0,2 7,2 41,9 92,4 921,8 Kompos diperkaya
17 Hasil Analisis Tanah HASIL PERCOBAAN Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa tekstur tanah di Kubu Raya didominasi oleh debu dan liat dengan sedikit kandungan pasir. Tanah di Sui Kakap, Kabupaten Kubu
Lebih terperinciSoilrens, Volume 14 No.2 Tahun 2016
Pengaruh Kombinasi Pupuk NPK dan Pupuk Hayati terhadap Populasi Total Mikroba Tanah dan Hasil Jagung Manis (Zea mays L. saccharata) pada Inceptisols Jatinangor Septyani Sofatin 1), Betty Natalie Fitriatin
Lebih terperinciLOGO PENGUJIAN HIPOTESIS HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA UNAND
LOGO PENGUJIAN HIPOTESIS HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA UNAND Kompetensi Khusus menjelaskan mengenai pengujian hipotesis dan hal-hal yang terkait menguraikan langkah-langkah pengujian
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih
PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Pendahuluan Hipotesis Statistik : populasi. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau penolakan suatu hipotesis. Kebenaran
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL
Eko Srihartanto et al.: Penerapan Sistem Tanam Jajar PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL Eko Srihartanto 1), Sri Wahyuni
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Analisis Tanah
LAMPIRAN 62 63 Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah Jenis Analisa Satuan Hasil Kriteria ph H 2 O (1:2,5) - 6,2 Agak masam ph KCl (1:2,5) - 5,1 - C-Organik % 1,25 Rendah N-Total % 0,14 Rendah C/N - 12 Sedang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian,Perlakuan dan Analisis Data
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan mulai Oktober 2014 Februari 2015. Penelitian dilaksanakan di Desa Semawung Kec. Andong, Kab. Boyolali,
Lebih terperinci: Tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : Lebar, panjang dan memiliki pinggiran daun rata. : PT. East West Seed Indonesia, Purwokerto
49 Lampiran 1. Deskripsi sawi varietas Tosakan Nama lain Umur tanaman Bentuk tanaman Batang Tangkai bunga : Caisim (Bangkok) : 30 hari : Besar, semi buka dan tegak : Tumbuh memanjang dan memiliki banyak
Lebih terperinciOleh: Norma Rahmawati Dosen Pembimbing: Tutik Nurhidayati, S.Si.,M.Si.
Uji Multilokasi Pengaruh Bakteri Penambat Nitrogen, Bakteri Pelarut Fosfat, dan Mikoriza Asal Desa Condro, Kecamatan Pasirian, Lumajang terhadap Pertumbuhan Sawi Hijau (Brassica rapa var. Parachinensis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dan legum (kedelai, kacang tanah dan kacang hijau), kemudian lahan diberakan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ini merupakan penelitian jangka panjang yang telah berlangsung sejak tahun 1987. Pola tanam yang diterapkan adalah serealia (jagung dan
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jl.
Lebih terperinciPEMBAHASAN Kualitas Pupuk Kompos dengan Penambahan Mikroba Pemacu Tumbuh
PEMBAHASAN Kualitas Pupuk Kompos dengan Penambahan Mikroba Pemacu Tumbuh Penambahan pupuk hayati ke dalam pembuatan kompos mempunyai peran penting dalam meningkatkan kandungan hara dalam kompos, terutama
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas
18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Kampus Gedung Meneng, Bandar Lampung. Penelitian dilaksanakan dari
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 25-27º C pada siang
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Umum Tanaman Cabai Tanaman cabai mempunyai daya adaptasi yang cukup luas. Tanaman ini dapat diusahakan di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai ketinggian 1400
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, IPB yang berada pada ketinggian 220 m di atas permukaan laut dengan tipe tanah latosol. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro dan Laboratorium Tanaman Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciLampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil
Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil No Jenis Analisis Nilai Metode 1. C-Organik (%) 1.53 Spectrophotometry 2. N-Total (%) 0.16 Kjeldahl 3. P-Bray I (ppm) 16.31 Spectrophotometry
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium
13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari
Lebih terperinciS T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 PENGUJIAN HIPOTESIS V. PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Setiap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik Laboratorium Lapangan Terpadu
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik Laboratorium Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan analisis sifat fisik
Lebih terperinciPENGARUH MIKROBA KONSORSIA Azotobacter sp. dan Pseudomonas sp. TERHADAP HASIL CAISIM PADA TANAH MASAM ULTISOL JASINGA
PENGARUH MIKROBA KONSORSIA Azotobacter sp. dan Pseudomonas sp. TERHADAP HASIL CAISIM PADA TANAH MASAM ULTISOL JASINGA Jati Purwani Balai Penelitian Tanah, Bogor Abstrak Tingkat produktivitas lahan masam
Lebih terperinciSEBARAN PENARIKAN CONTOH (SAMPLING DISTRIBUTION)
SEBARAN PENARIKAN CONTOH (SAMPLING DISTRIBUTION) Andaikan ada suatu populasi dengan jumlah anggotanya sebanyak N diambil contoh sebanyak n. Apabila dari setiap kemungkinan contoh tersebut dihitung suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk sayuran unggulan nasional yang dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat, namun belum banyak keragaman varietasnya, baik varietas
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.
J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 Ridwan et al.: Pengaruh Dosis Pupuk Majemuk NPK dan Pupuk Pelengkap 1 Vol. 5, No. 1: 1 6, Januari 2017 PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
15 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Sifat Kimia Latosol Darmaga Latosol (Inceptisol) merupakan salah satu macam tanah pada lahan kering yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan keragaan terhadap pertumbuhan jagung. Tanaman jagung
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemberian pupuk phonska pada jagung dengan dosis yang berbeda memberikan keragaan terhadap pertumbuhan jagung. Tanaman jagung merupakan tanaman pangan kedua
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. (Gambar 1. Wilayah Penelitian) penelitian dan bahan-bahan kimia yang digunakan untuk analisis di laboratorium.
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah Desa Hilibadalu Kecamatan Sogaeadu Kabupaten Nias dengan luas 190 ha dan ketinggian tempat ± 18 m di atas permukaan
Lebih terperinciREHABILITASI LAHAN KERING ALANG ALANG DENGAN OLAH TANAH DAN AMANDEMEN KAPUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG
1-8 REHABILITASI LAHAN KERING ALANG ALANG DENGAN OLAH TANAH DAN AMANDEMEN KAPUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG Agusni Dosen Program Studi Agroteknologi Universitas Almuslim Email: aisyahraja2017@gmail.com
Lebih terperinciTERM OF REFFERENCE (TOR) PENINGKATAN SERAPAN HARA, PENGISIAN TONGKOL, DAN PENCEGAHAN SERANGAN PENYAKIT HAWAR DAUN PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays)
TERM OF REFFERENCE (TOR) PENINGKATAN SERAPAN HARA, PENGISIAN TONGKOL, DAN PENCEGAHAN SERANGAN PENYAKIT HAWAR DAUN PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays) 2016 PENDAHULUAN Daerah rhizosper tanaman banyak dihuni
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tanah, mengandung unsur-unsur hara untuk pertumbuhan tanaman. Akan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahan di Indonesia secara tidak langsung sering digunakan sebagai media penanaman tanam pangan, karena lahan yang sebagian besar adalah tanah, mengandung unsur-unsur
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan
11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2012 di Dusun Bandungsari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Analisis tanah dilakukan
Lebih terperinciPengertian dasar. Layout Percobaan & Pengacakan Penyusunan Data Analisis Ragam Perbandingan Rataan. Faktor Taraf Perlakuan (Treatment) Respons
------- Pengertian dasar Faktor Taraf Perlakuan (Treatment) Respons Layout Percobaan & Pengacakan Penyusunan Data Analisis Ragam Perbandingan Rataan 3 Pengertian dasar Faktor: Variabel Bebas (X) yaitu
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian
10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil percobaan menujukkan bahwa pemberian sludge limbah tapioka dan pupuk
21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil percobaan menujukkan bahwa pemberian sludge limbah tapioka dan pupuk majemuk NPK berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun, bobot segar
Lebih terperinciPENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA
PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Genetika) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di rumah kasa (Laboratorium Pemuliaan dan Genetika) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE 10 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor dan Rumah Kaca Instalasi
Lebih terperinciS T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 PENDUGAAN PARMETER IV. PENDUGAAN PARAMETER Populasi N Sampling Sampel n Rata-rata : μ Simp. Baku : σ Ragam
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. Konsep: Dua macam kekeliruan. Pengujian hipotesis.
Konsep: PENGUJIAN HIPOTESIS Agus Susworo Dwi Marhaendro Hipotesis: asumsi atau dugaan sementara mengenai sesuatu hal. Dituntut untuk dilakukan pengecekan kebenarannya. Jika asumsi atau dugaan dikhususkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Oktober 2011-Januari 2012. 3.2 Bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan di Desa Luhu Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Waktu penelitian dari bulan Maret sampai bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan. Peningkatan produksi padi dipengaruhi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan tanaman serealia penting dan digunakan sebagai makanan pokok oleh bangsa Indonesia. Itulah sebabnya produksi padi sangat perlu untuk ditingkatkan. Peningkatan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat
15 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo, Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor. Lokasi ini memiliki ketinggian tempat 240 m di atas permukaan laut.
Lebih terperinci