Bunga Rampai. Bunga Rampai
|
|
- Doddy Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 6 Bunga Rampai 53
2 Penelitian Pembakaran Batubara Sumarjono Kunci Keberhasilan Peneliti Setelah hampir 40 tahun bekerja sebagai Peneliti, dapat dikatakan 40 tahun penuh karena selama itu hampir tidak pernah di Jabatan Struktural yaitu dari 1 Desember 1973 sampai pensiun tgl 1 Desember Hasil Penelitian yang Memuaskan Hati sebagai Amunisi Secara sederhana tujuan penelitian adalah memecahkan suatu masalah untuk menghasilkan solusi yang lebih baik dan memuaskan. Atau melihat suatu peluang untuk menghasilkan sesuatu yang lebih unggul, melalui proses, usaha, uji coba, eksplorasi dan pembuktian. Jika proses-proses yang dilakukan menghasilkan solusi yang lebih baik, atau sesuatu yang lebih unggul secara signifikan, maka akan menimbulkan kepuasan hati seorang Peneliti, kepuasan yang mahal nilainya. Hal ini merupakan amunisi bagi seorang Peneliti untuk selalu bereksplorasi, berinovasi dengan semangat tinggi. Selama bekerja sebagai Peneliti, banyak sekali hasil-hasil penelitian yang memuaskan, minimal memuaskan hati sendiri, kalau hasil penelitian tersebut belum sempat diimplementasikan di industri. Beberapa di antaranya: Penelitian penelitian proses kimia dan analisis kimia. Pembuatan rancang bangun tungku-tungku pembakar, oven dan ketel. Implementasi pembakar siklon di berbagai alat industri kecil dan besar. Sebagian besar hasil penelitian tersebut sudah di uji di industri, sehingga memberikan rasa puas dan dorongan untuk terus berinovasi. Hal ini di perlukan oleh setiap Peneliti supaya tetap energik. Dengan hasil-hasil penelitian yang unggul maka penghasilannya dengan sendirinya akan mengikuti. 54
3 Pentingnya Penggunaan Naluri Semasa berkecimpung di industri kecil pembakaran bata, genteng dan kapur di berbagai daerah, yang setiap daerah mempraktikkan proses pembakaran dan rancangan tungku yang berbeda-beda, tergantung spek dan jenis bahan baku memberikan banyak pengalaman dalam desain tungku. Tungku tungku tersebut di rancang oleh tukang-tukang yang tidak bersekolah tingkat tinggi, jelas mereka selain pengalaman juga banyak menggunakan nalurinya untuk mendapatkan desain akhir yang baik, yang dapat mereka jelaskan dengan bahasa mereka sendiri. Secara formal untuk merancang tungku atau oven memerlukan pemahaman ilmu-ilmu perpindahan massa dan panas (heat and mass transfer) ilmu fisika dan kimia. Desain terbukti yang dihasilkan merupakan integral dari berbagai teori tersebut, yang secara formal integrasi dari teori-teori tersebut tidak mudah. Jadi model-model tungku di kalangan UKM tersebut merupakan desain terbukti yang secara tradisional diterapkan, merupakan hasil dari pengalaman yang lama dan juga terutama adalah peran naluri para operator tersebut dalam merancang tungku / oven yang di gunakan. Kiranya penggunaan naluri yang semakin tajam akan lebih efektif lagi dalam mengintegrasikan teori-teori tersebut di atas untuk menghasilkan desain yang lebih baik. Khususnya perhitungan-perhitungan dalam teori perpindahan panas dan massa banyak sekali menggunakan asumsi-asumsi dan tetapan-tetapan yang sering sulit di terapkan karena dalam praktik sering ditemui kondisi yang tidak ideal, sehingga peran naluri disini menjadi penting untuk membantu mengintegrasikan berbagai parameter tersebut. Memiliki Modal untuk Menjadi Peneliti Untuk menjadi Peneliti yang lebih bersemangat diperlukan modal dasar antara lain: Wawasan keilmuan dan industri Khususnya untuk penelitian terapan (aplikatif) memerlukan wawasan dasar keilmuan, sesuai bidang yang diteliti, meliputi ilmu dasar pokok di 55
4 Penelitian Pembakaran Batubara Sumarjono tunjang dengan ilmu-ilmu dasar (Science) supaya tidak salah jalur dalam pengembangannya. Dalam penelitian terapan ini, wawasan keilmuan harus di padukan dengan wawasan industrial sehingga pengembangan dilakukan tetap dalam jalur yang logis (on the right track). Wawasan dasar industrial perlu di dukung dengan pengetahuan ilmu penunjangnya seperti membaca peluang pasar, peta sumber-sumber bahan baku, pesaing di dalam maupun di luar negeri, pengetahuan proses-proses industri yang ekonomis. Peneliti yang sukses perlu mempunyai wawasan keilmuan dan industri yang lebih tinggi dari para pelaku di industri, minimal industri di dalam negeri, dan idealnya tentunya lebih unggul dari industri di luar negeri. Misalnya untuk meneliti peleburan timah, Peneliti harus lebih pandai dari para operator peleburan timah di dalam maupun di luar negeri sehingga teknik yang di kembangkannya akan lebih unggul dari yang ada (existing), sehingga mempunyai posisi tawar tinggi. Semangat berinovasi Semangat berinovasi yang tinggi mendorong Peneliti lebih ulet dan tekun. Semangat yang tinggi dapat di hasilkan dari faktor luar yaitu misalnya faktor gaji, insentif dan lain-lain. Tetapi yang lebih penting adalah faktor internal yang berasal dari dorongan hati. Dorongan dari hati memerlukan amunisi, kepuasan terhadap hasil pekerjaan. Jadi pekerjaan / kegiatan penelitian yang di lakukan harus sering berhasil, khususnya hasil-hasil yang nyata dan terbukti. Jika kegiatan penelitian terlalu lama tidak menghasilkan produk yang memuaskan maka Peneliti akan kehilangan semangat atau kehabisan amunisi. Daya berimaginasi, naluri yang terasah. Adanya inovasi sering berawal dari adanya imaginasi. Imaginasi menjadi efektif pada saat-saat sedang sendiri, dan jauh lebih efektif lagi jika naluri (instink) dilibatkan. Khususnya pada saat sendiri dalam waktu yang panjang, bukan sekedar saat- saat di kamar kecil. Kita sering melihat, khususnya orang- orang yang panca inderanya ada yang cacat kemudian muncul indera ke enamnya yang sering lebih dahsyat dari indera lainnya. Jadi daya naluri 56
5 adalah potensi tersembunyi dalam setiap manusia yang dapat di gali dan di daya gunakan. Jadi supaya mempunyai daya imajinasi yang kuat dengan di dukung naluri yang tajam untuk menghasilkan inovasi-inovasi yang baru, seorang Peneliti perlu untuk betah berada di tempat sepi. Oleh karena itu penting bagi seorang Peneliti untuk mengamati sendiri proses-proses dalam penelitian yang dikerjakan, tidak efektif kalau pengamatannya dititipkan kepada orang lain karena dapat berarti Peneliti meminjam otak orang lain karena laporan yang dibuat adalah hasil olahan orang lain, sehingga mengakibatkan potensi otak, naluri, daya inovasi, dan imajinasi Peneliti tidak maksimal. Anggaran yang selalu siap. Yang namanya pekerjaan penelitian atau inovasi sering mengandung pekerjaan-pekerjaan yang mendadak dan diluar rencana karena penelitian untuk mencari inovasi baru sifatnya banyak bermanuver, lincah bergerak maju mundur, naik turun, ke kiri-kekanan. Untuk menunjang medan seperti itu sistem anggaran pemerintah kurang memadai, karena anggarannya sudah terencana lama sebelumnya dan harus di laksanakan taat secara administrasi maupun timing, dengan tidak melihat medan yang di hadapi. Oleh karena itu seorang Peneliti harus mempunyai likuiditas yang dapat cair setiap saat di perlukan. Dana ini misalnya dapat di peroleh melalui subsidi silang. Untuk program-program penelitian yang komersial, sebagian keuntungannya dapat di simpan untuk mendukung program-program yang belum komersial. Doa Setiap orang beragama pasti mengetahui bahwa pemilik segala ilmu di langit dan di bumi adalah Yang Maha mengetahui, Allah SWT. Berapa luas ilmu Allah, tidak bisa manusia membayangkannya (QS. Al Kahfi 109). 57
6 Penelitian Pembakaran Batubara Sumarjono Berdoalah untuk mendapatkan ilmu Allah Maha Pemurah untuk orang-orang yang beriman. Jadi doa merupakan salah satu kiat dari Peneliti untuk mendapatkan ilmu, inovasi dan memecahkan masalah. Orang-orang yang bersyukur akan mendapatkan karunia yang semakin banyak. Kuncinya adalah rasa syukur ini yang hanya akan diterima Allah SWT kalau berasal dari hati yang dalam. Hati dapat bersyukur kalau dapat input dari akal pikiran manusia, jadi sangat penting adalah akal pikiran mampu menerima karunia-karunia Allah karena yang sering terjadi karunia Allah itu sifatnya tersembunyi Al Qur'an Surat At Thalaq ayat 2 3. Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya DIA akan memberikan jalan keluar dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya DIA akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah menjalankan urusannya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu (QS Ath-Thalaq 65: 2-3) Jadi orang bersyukur itu memerlukan akal pikiran yang tajam yang mampu melihat apa di balik yang terlihat, mampu menerima hikmah. Saya sangat bersyukur, tiada henti-hentinya mendapatkan ilmu dari Allah SWT karena merupakan agenda rutin saya untuk berdo a memohon ilmu dari Allah ar Rasyid dan alhasil sekarang tiada terhitung karunia ilmu yang saya terima, mencakup bidang yang sangat luas mulai dari ilmu-ilmu kimia anorganik, analitik, reaksi-reaksi pelarutan, peleburan, pemisahan, pengolahan bahanbahan mineral, pemurnian, instrumentasi kimia analitik, flurosensi sinar x, berbagai jenis tungku pembakaran, oven, proses-proses pengolahan di UKM bata, genteng, kapur, gula, proses-proses dan reaksi-reaksi kimia dalam batu bara, proses pembakaran dan peralatannya, berbagai peralatan industri seperti boiler, oil heater, rotary kiln, reverberatory furnace dll banyak lagi. Ilmuilmu tersebut datang dari berbagai sumber yang bervariasi. Kadang-kadang dari obrolan di meja makan dari leveransir boiler atau turbin dapat menambah ilmu dan wawasan. Hal ini dapat terjadi karena selama di tekmira saya telah merambahnya mulai dari laboratorium Kimia Mineral Basah, Lab Instrumentasi dan X-ray 58
7 fluorescense, Lab pengolahan mineral industri; Lab pembriketan batu bara. Di industri mulai dari batu bara untuk tungku-tungku UKM, Pembakar siklon dan pengembangannya di berbagai industri dengan berbagai fasilitas prosesnya. Masih di tambah lagi di Australia, dalam bidang pirolisis batu bara dan fluidized bed, dan juga pergaulan dengan orang-orang industri. Falsafah Saya Sebagai Peneliti Sifat Peneliti Peneliti mineral dan batu bara adalah orang yang tertarik untuk melakukan kegiatan-kegiatan eksplorasi untuk mendapatkan hal-hal baru yang dapat meningkatkan mutu proses atau peralatan, mendapatkan alternatif-alternatif yang lebih kompetitif. Usaha-usaha konservasi sumber daya, lingkungan dan banyak lagi yang dasarnya adalah lebih mensejahterakan kehidupan manusia. Tentunya untuk menjadi Peneliti yang sukses masih perlu ditunjang lagi dengan kapabilitas dan karakter-karakter perorangan yang unggul, khususnya karakter-karakter yang diperlukan untuk menjadi Peneliti. Beda antara karyawan yang jadi Peneliti dan Peneliti yang jadi karyawan. Kapabilitas dilihat dari penguasaan ilmu, teknologi, wawasan industri dan keilmuan yang didukung pengalaman dan naluri penuntunnya, sehingga selalu berjalan on the right track. Sedangkan karakter perorangan antara lain keuletan, kesabaran, teliti, dan gigih. Mempersiapkan Perbekalan Kesabaran, keuletan, ketelitian untuk mempersiapkan perbekalan yang cukup guna terjun di gelanggang. Kegiatan penelitian ibarat gelanggang pertempuran, yang jadi pemenang adalah yang perbekalannya lebih banyak, ilmunya lebih unggul. Sebelum melakukan penelitian, seorang Peneliti harus lebih unggul dari operator-operator di lapangan. Lebih unggul dalam teknologi dan ilmu-ilmu dasar pendukungnya, sedangkan operator operator 59
8 Penelitian Pembakaran Batubara Sumarjono di lapangan lebih cakap dan tangkas karena pengalaman operasional seharihari. Peneliti harus menjauhkan diri dari kegiatan-kegiatan trial-error, coba-coba, metodologi yang dangkal yang akan menimbulkan kegagalan, pemborosan waktu, biaya dan tenaga. Membaca literatur adalah cara yang paling murah untuk mengumpulkan ilmu, merupakan ilmu dari ratusan atau ribuan kepala orang-orang pandai. Untuk ini perlu ulet, sabar, teliti dan kemampuan otak untuk mencerna begitu banyak ilmu dan teknologi untuk perbekalan bagi seorang Peneliti. Ini agak sulit karena kebanyakan orang ingin cepat-cepat terjun digelanggang melakukan coba-coba atau bahkan gambling. Tidak Berhenti Meneliti dan Inovasi Ilmu ibarat air samudera, yang dikuasai manusia hanya tetes- tetes saja. Tentu saja diatas ilmu masih ada ilmu lagi, diatas langit masih banyak langit lagi. Perlu selalu kembali kepada Allah SWT Yang Maha Berilmu untuk berdo a memohon limpahan karunia dan anugerah ilmu. Oleh karena itu namanya penelitian dan pengembangan tidak pernah berhenti, kecuali sementara. Ide kemajuan atau ilham kadang-kadang datang secara kebetulan, atau dapat juga sengaja diburu. Penghargaan yang Membanggakan Setelah sekian lama bekerja sebagai Peneliti, banyak kesan dan penghargaan yang diperoleh,beberapa di antaranya adalah: 1. Pendaftaran menjadi Peneliti jalur LIPI Jabatan Peneliti di tekmira sebelumnya adalah jabatan intern. Baru pada tahun 1991 beberapa Peneliti menggabungkan diri menjadi Peneliti yang kariernya di nilai oleh LIPI, melalui penilaian angka kredit yang di kumpulkan. Dari 6 orang Peneliti yang mendaftar, mendapatkan nilai angka kredit yang paling tinggi. 60
9 2. Peneliti terbaik melalui voting Pada tahun 1994 Direktorat Jenderal Pertambangan Umum menyelenggarakan pemilihan Peneliti terbaik. Pemilihan di lakukan melalui voting untuk mendapatkan suara terbanyak. Pada waktu itu menjadi Peneliti pertama yang terpilih sebagai Peneliti Terbaik tahun 1994 melalui voting tersebut. 3. Tim Riset Unggulan Terpadu (RUT) Pada tahun 1990-an Kemenristek menyelenggarakan RUT, yaitu penelitian yang di selenggarakan oleh kerjasama 2 lembaga Litbang atau lebih. Sampai tahun 2002 menjadi Peneliti di tekmira yang paling sering menjadi Ketua Tim Penelitian RUT yaitu dari dan Mendapatkan penghargaan Ristek Medco Energy Award 2007 Untuk pengembangan teknologi di bidang penghematan energi, sebagai pemenang II (pemenang I tidak ada), dari Menteri Negara Riset dan Teknologi. Diserahkan oleh Wapres Jusuf kalla pada pada peringatan hari kebangkitan teknologi nasional
10 Penelitian Pembakaran Batubara Sumarjono 5. Pada tahun 2008, pengembangan pembakar siklon untuk substitusi BBM, terpilih sebagai inovasi paling prospektif dalam bidang energi dan masuk dalam buku 100 Inovasi Indonesia 2008 oleh Kemenristek bersama BIC (Business Innovation Center). Diterima oleh Presiden RI pada peringatan hari Kebangkitan Teknologi Nasional, Agustus ini adalah Peneliti pertama di Balitbang ESDM yang terpilih dalam buku 100 Inovasi Indonesia Pada tahun 2010 mendapatkan Anugerah Ristek untuk teknologi inovatif tahun 2010 dari Menteri Negara Riset dan Teknologi RI, yang diserahkan oleh Wapres Boediono pada Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke - 15 yaitu pada tanggal 10 Agustus
11 7. Pada 1 Maret 2013 proses dan peralatan pembakar siklon untuk tepung batu bara telah mendapatkan paten dari Kemenkum Ham RI dengan nomor ID P Ini merupakan Paten pertama yang di hasilkan oleh tekmira. Saya dan Keluarga Ada peran yang sangat besar ketika saya meneliti yaitu dukungan dari keluarga. Keluarga menjadi energi tersendiri bagi saya untuk terus bergerak, melakukan penelitian hingga berhasil. Saat ini saya di anugerahi 3 orang anak dari istri saya tercinta Sri Sulastri Indrianingsih, Sarjana Kimia dari Univ. Padjajaran tetapi profesi ilmunya hanya untuk serep, profesi utamanya adalah sebagai ibu rumah tangga yang tugas utamanya selain mendidik anak-anak juga mem-backup seluruh kegiatan keluarga yang dipersiapkan di rumah. Jadi walaupun kelihatannya profesi yang sederhana tetapi vital untuk mendukung seluruh keluarga di luar rumah, sehingga setiap anggota keluarga dapat berkiprah di luar rumah dengan optimal dan di rumah dapat mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Anak pertama, Indroyono SE, lulusan Akuntansi Univ. Parahyangan Bandung, bekerja di kantor akuntan Delloite di Jakarta. 63
12 Penelitian Pembakaran Batubara Sumarjono Foto keluarga 2012 (dengan ibu mertua) Anak kedua Andria Anggraina, masih kuliah di jurusan Teknik Lingkungan ITB, Bandung di tingkat akhir. Anak ketiga Bambang Irawan masih belajar di SMA Negeri III, Jl. Belitung Bandung, kelas III. Semua anak Alhamdulillah masuk ke sekolah-sekolah tersebut melalui jalurjalur standar yang paling murah sehingga tidak merepotkan keuangan orang tuanya. Keluarga bermukim di Komplek tekmira, Jl. Pasantren Cibabat, Cimahi sejak Seluruh keluarga diarahkan untuk mempunyai hobi yang sama sehingga dapat sering melakukan kegiatan secara bersama-sama, seperti: Berkemah, pecinta alam, wisata pantai. Olah raga: berenang, tenis lapangan, mendaki gunung. Selain juga kegiatan-kegiatan keagamaan. 64
13 Selain itu setiap anggota keluarga mempunyai hobi-hobi khususnya masingmasing. Sampai saat ini hobi yang belum dapat dibina adalah berkebun, baik bunga-bungaan atau tanaman lain dan memelihara binatang seperti ikan hias dan burung yang masih dimonopoli oleh Kepala Keluarga. 65
Pembakaran Batu bara
Penelitian Pembakaran Batu bara Menyeimbangkan Keilmuan, Manajemen, dan Insting dalam Penelitian Sumarjono Pengantar Pengetahuan adalah milik publik sehingga setiap orang berhak memilikinya dan mengambil
Lebih terperinciEmpat Puluh Tahun Pengabdian
2 Empat Puluh Tahun Pengabdian 9 Penelitian Pembakaran Batubara Sumarjono Langkah Awal Menjadi Peneliti Perjalanan karier sebagai Peneliti di mulai sejak menjadi Karyawan Harian 1 Desember 1973 di BPTPBG,
Lebih terperinciTerjun Menjadi Peneliti Industri
4 Terjun Menjadi Peneliti Industri 35 Penelitian Pembakaran Batubara Sumarjono Dengan naiknya harga BBM di industri pada tahun 2005 secara drastis terjadi goncangan di kalangan industri menengah dan besar.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, disingkat Puslitbang tekmira, lahir dari penggabungan Balai Penelitian Tambang
Lebih terperinciMengenal Diriku Lebih Dekat
1 Mengenal Diriku Lebih Dekat 1 Penelitian Pembakaran Batubara Sumarjono Untuk mengenal diriku, seperti juga orang-orang lain pada umumnya, perlu diketahui latar belakang yang mempengaruhi proses pertumbuhan
Lebih terperinciBirokrat. Berjiwa Wirausaha. Pertambangan SUPRIATNA SUHALA
Birokrat Pertambangan Berjiwa Wirausaha SUPRIATNA SUHALA Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Birokrat Pertambangan
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Repub
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2017 KEMEN-ESDM. Nilai Tambah Mineral. Peningkatan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN
Lebih terperinci- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM
- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciProses Pembakaran Dalam Pembakar Siklon Dan Prospek Pengembangannya
5 Proses Pembakaran Dalam Pembakar Siklon Dan Prospek Pengembangannya 43 Penelitian Pembakaran Batubara Sumarjono Tahap-tahap Proses Pembakaran Tahap-tahap proses pembakaran batu bara adalah : pemanasan
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH BLOTONG PABRIK GULA DENGAN PROSES KARBONISASI SKRIPSI
LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH BLOTONG PABRIK GULA DENGAN PROSES KARBONISASI SKRIPSI OLEH : ANDY CHRISTIAN 0731010003 PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciBELAJAR DARI PENGUSAHA SUKSES DAN PENGUSAHA GAGAL
Makalah Kewirausahaan BELAJAR DARI PENGUSAHA SUKSES DAN PENGUSAHA GAGAL Oleh: Sibghotur Rohman NIM. H1E014058 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berusaha mendapatkan pemenuhan kebutuhan primer maupun sekundernya. Sumber
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki kebutuhan yang tak terbatas dengan ketersediaan kebutuhan yang terbatas. Manusia sebagai konsumen selalu berusaha mendapatkan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: : Anik setyo Utami Nim : Program studi : Pendidikan IPA
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG Disusun oleh: Nama : Anik setyo Utami Nim : 4001409004 Program studi : Pendidikan IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Mineral. Batubara. Kebutuhan. Berjualan. Harga. Patokan. Pemasokan.
No.546, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Mineral. Batubara. Kebutuhan. Berjualan. Harga. Patokan. Pemasokan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Lebih terperinciBAB I. pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu
BAB I PENDAHULUAN 1.1" Latar Belakang Pemilihan Judul Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau. kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses
Lebih terperinciSupriatna mengakui, ia bukan sosok yang suka berkompetisi. Ia lebih
Bagian XI Sosok Cerdas Nan Solutif Supriatna mengakui, ia bukan sosok yang suka berkompetisi. Ia lebih suka mengisi kekosongan. Dengan kata lain, ketika tidak ada orang yang mau melakukan tugas tertentu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan suatu bangsa, karena kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan dan sumber
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa sumber daya energi merupakan kekayaan alam sebagaimana
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.35, 2014 KEMENESDM. Peningkatan. Nilai Tambah. Mineral. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENINGKATAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG WILAYAH PERTAMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG WILAYAH PERTAMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciOPTIMALISASI EFISIENSI TERMIS BOILER MENGGUNAKAN SERABUT DAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR
OPTIMALISASI EFISIENSI TERMIS BOILER MENGGUNAKAN SERABUT DAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR Grata Patisarana 1, Mulfi Hazwi 2 1,2 Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.
PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI
Lebih terperinciMata Kuliah Perancangan Arsitektur 3 /RTA 3220 SEMESTER A DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK USU
Mata Kuliah Perancangan Arsitektur 3 /RTA 3220 SEMESTER A 2014-2015 DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK USU Judul Tugas 2 : Gelanggang Remaja / Pusat Kegiatan Remaja Tanggal Pemberian Tugas : 16 September
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa mineral dan batubara yang
Lebih terperinciDengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN :
PRESIDEN RUPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya energi
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation). Kemudian diteruskan pada tahapan pembangunan sipil
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG WILAYAH PERTAMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG WILAYAH PERTAMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa mineral dan batubara yang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tentang penilaian energi. Hal-hal yang melatarbelakangi dan tujuan dari penelitian dijelaskan pada bagian ini. 1.1. Latar Belakang Energi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa mineral dan batubara yang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG WILAYAH PERTAMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya untuk makan karena hanya dengan makan manusia dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini dunia usaha sangat berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan adanya ide kreatif dan inovatif. Seiring dengan ide tersebut konsep pemasaran pun
Lebih terperinci2015, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1187, 2015 KEMEN-ESDM. Perizinan. Wewenang. Pendelegasian. Pelayanan. Satu Pintu. BKPM. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dicapai oleh suatu Negara, namun lebih dari itu pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembangunan pada dasarnya bukanlah sekedar fenomena ekonomi semata. Pembangunan tidak sekedar ditunjukkan oleh prestasi pembangunan ekonomi yang dicapai oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sedangkan pada Pasal 3, disebutkan bahwa:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani (Penjas) merupakan sesuatu yang penting dalam dunia pendidikan sebab di dalamnya memuat salah satu dari tujuan pendidikan nasional, sebagaimana
Lebih terperinciINSTRUMEN KELEMBAGAAN KONDISI SAAT INI POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ENERGI INDIKASI PENYEBAB BELUM OPTIMALNYA PENGELOLAAN ENERGI
MENUJU KEDAULATAN ENERGI DR. A. SONNY KERAF KOMISI VII DPR RI SEMINAR RENEWABLE ENERGY & SUSTAINABLE DEVELOPMENT IN INDONESIA : PAST EXPERIENCE FUTURE CHALLENGES JAKARTA, 19-20 JANUARI 2009 OUTLINE PRESENTASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing baik dalam hal berbisnis, penguasaan pasar, yang tentu
Lebih terperinciumum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan peradaban suatu bangsa erat hubungannya dengan pendidikan, adanya perubahan pendidikan yang bukan hanya sebagai sarana untuk menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan taraf hidup ke arah yang lebih sempurna. Pendidikan juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa depannya
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.4, 2009 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERTAMBANGAN. KETENTUAN-KETENTUAN POKOK. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciKODE KEAHLIAN SDM BPPT BIDANG ENERGI
KODE KEAHLIAN SDM BPPT BIDANG ENERGI BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI KODE KEAHLIAN DESKRIPSI KEAHLIAN 03 BIDANG ENERGI 03.01 PERENCANAAN ENERGI 03.01.01 PERENCANAAN PENYEDIAAN ENERGI Keahlian
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20
TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20 Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan seyogyanya menyiapkan generasi yang berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi tidak disertai dengan peningkatan jumlah lapangan
Lebih terperinciCO-FIRING BATUBARA - BIOMASSA MENGGUNAKAN PEMBAKAR SIKLON SEDERHANA UNTUK INDUSTRI KECIL-MENENGAH. Ikin Sodikin
CO-FIRING BATUBARA - BIOMASSA MENGGUNAKAN PEMBAKAR SIKLON SEDERHANA UNTUK INDUSTRI KECIL-MENENGAH Ikin Sodikin Pusat Penelitan dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara ikin@tekmira.esdm.go.id S
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai usaha atau keinginan yang dilakukan dengan sengaja dan teratur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatkan mutu pendidikan disetiap jenjang pendidikan yang ada merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Tambang dan Pengolahan Bahan Galian dengan Akademi Geologi dan
7 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara disingkat Puslitbang tekmira, lahir dari penggabungan Balai Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dalam bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di masa yang akan datang, sangatlah ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan menengah kejuruan yaitu
BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Sekolah adalah lembaga atau organisasi yang dirancang pemerintah sebagai upaya pelaksanaan pembelajaran peserta didik dalam pengawasan guru yang professional. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis dalam menentukan besarnya biaya operasional perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk lebih efisien, efektif, dan ekonomis dalam menentukan besarnya biaya operasional perusahaan, karena faktor ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendirikan beberapa pembangkit listrik, terutama pembangkit listrik dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kebutuhan energi listrik pada zaman globalisasi ini, Indonesia melaksanakan program percepatan pembangkitan listrik sebesar 10.000 MW dengan mendirikan
Lebih terperinciPenelitian. Bersama UKM
3 Penelitian Bersama UKM 21 Penelitian Pembakaran Batubara Sumarjono Bermula dari Silaturahmi ke Daerah Tak pernah terpikirkan dalam benak saya bahwa suatu saat, setelah saya pulang dari Australia, justru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari fosil hewan dan tumbuhan yang telah terkubur selama jutaan tahun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahan bakar minyak yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor adalah bensin dan solar. Bahan bakar minyak itu diambil dari dalam tanah dan berasal dari fosil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pengangguran yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini diakibatkan oleh jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan keterbatasan lapangan pekerjaan sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), menyatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan jenjang pendidikan tambahan yang ditujukan bagi seorang lulusan sarjana ekonomi jurusan akuntansi yang ingin mendapatkan
Lebih terperinciPRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI
PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI Elemen Kompetensi III Elemen Kompetensi 1. Menjelaskan prinsip-prinsip konservasi energi 2. Menjelaskan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya energi merupakan kekayaan alam sebagaimana
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.512, 2014 KEMEN ESDM. Rekomendasi. Penjualan Mineral. Luar Negeri. Hasil Pengolahan. Pemurnian. Tata Cara. Persyaratan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikir seseorang untuk selalu melakukan inovasi dan perbaikan dalam segala aspek
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang menuju arah kemajuan dan peningkatan. Pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. contoh adalah pemadaman listrik secara bergilir yang masih saja kita rasakan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan energi listrik di Indonesia masih belum mencukupi. Sebagai contoh adalah pemadaman listrik secara bergilir yang masih saja kita rasakan di berbagai wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang bermuara pada peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia secara utuh. Dalam
Lebih terperinciPEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF C. PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF
PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF C. PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu
Lebih terperinciPEDOMAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016
PEDOMAN LOMBA KREATIVITAS INOVASI DAN TEKNOLOGI (KRENOTEK) KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 Dengan tema : Mewujudkan Masyarakat Yang Lebih Maju dan Sejahtera Melalui Kreativitas Inovasi Teknologi Demi Membangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan hal yang penting bagi suatu organisasi. Oleh karena itu,
1 BAB I PENDAHULUAN Arsip merupakan hal yang penting bagi suatu organisasi. Oleh karena itu, perlu di kelola secara sistematis sedangkan untuk sekarang ini arsip di kantor pemerintah atau di swasta umumnya
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10, Pasal
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.412, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Pertambangan. Panas Bumi. Alokasi. Dana. Bagi Hasil.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.412, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Pertambangan. Panas Bumi. Alokasi. Dana. Bagi Hasil. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162 /PMK.07/2009 TENTANG ALOKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan erat kaitannya dengan proses pembelajaran karena proses pembelajaran merupakan salah satu segi terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciLaporan Kerja Praktek PT. Super Steel Indah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis sekarang ini terutama pada bidang industri, dimana persaingan semakin ketat, kekurangan informasi mengakibatkan perusahaan akan kalah bersaing dipasaran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagian besar permukaan bumi merupakan wilayah laut. Di dalamnya terkandung berbagai sumber daya alam yang sangat besar dan sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Lebih terperinciBAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN. banyak kaum muda yang masih berstatus sebagai mahasiswa bekerja paruh waktu dengan
BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tujuan kaum muda melakukan pekerjaan paruh waktu dan mengetahui dampak pekerjaan paruh waktu tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat dibutuhkan oleh manusia dalam menjalani kehidupannya, sebagai pembimbing dalam memecahkan setiap persoalan yang ada. Sehingga dengan pendidikan akan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Saat ini, bahan bakar fosil seperti minyak, batubara dan gas alam merupakan
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Saat ini, bahan bakar fosil seperti minyak, batubara dan gas alam merupakan sumber energi utama di dunia (sekitar 80% dari penggunaan total lebih dari 400 EJ per tahun).
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumberdaya alam. Akan tetapi, sumberdaya alam yang melimpah ini belum termanfaatkan secara optimal. Salah satu sumberdaya
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sumber daya energi merupakan kekayaan alam sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkas harus dapat diaplikasikam secara tepat dan terpadu, serta memudahkan
BAB I PENDAHULUAN Arsip merupakan hal yang penting bagi suatu organisasi. Oleh karena itu, perlu di kelola secara sistematis sedangkan untuk sekarang ini arsip di kantor pemerintah atau di swasta umumnya
Lebih terperinciBAB 5. SIMPULAN dan SARAN
124 BAB 5 SIMPULAN dan SARAN 5.1 Simpulan Dengan memperhatikan hasil analisa dan pembahasan di atas mengenai usulan alat ukur jiwa wirausaha untuk mengembangkan jiwa wirausaha, maka dapat ditarik simpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar, produsen semakin lebih kreatif terhadap jasa dan produk yang ditawarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berkembangnya pasar modern akhir-akhir ini membuat para produsen bersaing untuk menawarkan produk dan jasa yang sesuai dengan perkembangan pasar, produsen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kesiapan Kesiapan menurut kamus psikologi adalah tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu (Chaplin, 2006,
Lebih terperinciBAGAIMANA MENCINTAI FISIKA?
BAGAIMANA MENCINTAI FISIKA? Oleh: Roniyus MS, S.Si., M.Si. (Ketua Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung) Tak Kenal Maka Tak Cinta Ada sebuah pepatah yang terkenal di negeri ini yaitu tak kenal maka
Lebih terperinciPROPOSAL PERMOHONAN KERJA PRAKTEK Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
PROPOSAL PERMOHONAN KERJA PRAKTEK Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi I. PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang menjadi sangat penting di era modern ini. Proses pendidikan itu
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peringatan 1 Tahun Gerakan Kewirausahaan Nasional, Jakarta, 8 Maret 2012 Kamis, 08 Maret 2012
Sambutan Presiden RI pada Peringatan 1 Tahun Gerakan Kewirausahaan Nasional, Jakarta, 8 Maret 2012 Kamis, 08 Maret 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN SATU TAHUN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN
Lebih terperinciMEMULAI KARIR BERBASIS KEJUJURAN DARI PENDIDIKAN DI ITB
SAMBUTAN REKTOR ITB pada PERESMIAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU ITB TAHUN AKADEMIK 2009/2010 MEMULAI KARIR BERBASIS KEJUJURAN DARI PENDIDIKAN DI ITB Sasana Budaya Ganesa, Kampus ITB, 12 Agustus 2009 Yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam. membangun nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam membangun nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya. Untuk itu sumber daya energi adalah aset untuk
Lebih terperinciArang Kaya Manfaat Ramah Lingkungan
Arang Kaya Manfaat Ramah Lingkungan Oleh : Endang Dwi Hastuti Siwi Tri Utami Arang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari hari. Arang merupakan salah satu produk yang dihasilkan dari teknologi arang
Lebih terperinciPROSES REDUKSI BIJIH BESI MENJADI BESI SPONS DI INDONESIA
PROSES REDUKSI BIJIH BESI MENJADI BESI SPONS DI INDONESIA Muhammad Yaasiin Salam 1306368394 DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA 2015 A. POTENSI BIJI BESI DI INDONESIA
Lebih terperinciSukses dengan anak tangga pencitraa diri.
Sukses dengan anak tangga pencitraa diri. Pengertian Pencitraan Diri Pencitraan merupakan kemampuan seseorang untuk mengembangkan kemampuan dan menghasilkan suatu karya atau tingkah laku guna mencapai
Lebih terperinci"Berusaha... bekerja dengan tanganmu. " Powerpoint Templates Page 1
"Berusaha... bekerja dengan tanganmu. " Page 1 Pada waktu penciptaan dunia, bekerja telah ditetapkan sebagai suatu berkat. Bekerja dimaksudkan untuk perkembangan, kuasa dan kebahagiaan. Perubahan keadaan
Lebih terperinciPANDUAN DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN INOVASI TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN KANTOR RISET, TEKNOLOGI DAN INOVASI
PANDUAN DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN INOVASI TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN KANTOR RISET, TEKNOLOGI DAN INOVASI Jl. Mataram Nomor 1 Pekalongan 51111 Telp. (0285) 4416191, 423984, 421093 ext 152
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10, Pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional Kelompok Kajian Kebijakan Mineral dan Batubara, Pusat Litbang Teknologi Mineral dan Batubara,
Lebih terperincipendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan. Pendidikan mempunyai peran penting dalam pembangunan
Lebih terperinciInfrastruktur Hijau : Perlu Upaya Bersama
Infrastruktur Hijau : Perlu Upaya Bersama Pembukaan Indonesia Green Infrastructure Summit 2015 Jakarta. Apabila berbicara tentang inftrastruktur hijau (green infrastructure), tentu kita bicara tentang
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:
PENGARUH MINAT BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEPEDULIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA N 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 522 TAHUN : 2001 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG IJIN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bisnis ritel di indonesia khususnya swalayan menunjukkan angka yang cukup signifikan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan terhadap pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengangguran yang cukup besar. Tingkat pengangguran yang semakin lama semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang memiliki tingkat pengangguran yang cukup besar. Tingkat pengangguran yang semakin lama semakin meningkat tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Arief Hario Prambudi, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah suatu pembangkit listrik dimana energi listrik dihasilkan oleh generator yang diputar oleh turbin uap yang memanfaatkan
Lebih terperinci